Berita Borneotribun Hari ini

Rabu, 18 Juni 2025

Bengkayang berkomitmen cegah narkoba dengan program desa bersinar

Bengkayang berkomitmen cegah narkoba dengan program desa bersinar
Bengkayang berkomitmen cegah narkoba dengan program desa bersinar. (ANTARA)
Bengkayang - Pemerintah Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat terus berkomitmen untuk mencegah penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di wilayah setempat melalui penguatan program desa bersinar (bebas dari narkoba).

Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkayang Yustianus mengatakan, permasalahan narkoba menjadi masalah bersama oleh karena itu pemerintah terus berupaya menguatkan peran pengawasan dan pencegahan hingga ke desa-desa.

"Program Desa Bersinar merupakan salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Bengkayang untuk menciptakan desa yang bersih dari narkoba dan memiliki daya tangkal terhadap penyalahgunaan narkoba yang berkerjasama dengan BNN kabupaten Bengkayang," ujarnya di Bengkayang, Rabu.

Sebanyak 122 desa dan 2 kelurahan pada 17 kecamatan di Kabupaten Bengkayang telah ditetapkan sebagai Desa Bersinar berdasarkan Keputusan Bupati Bengkayang nomor 193 tahun 2025.

Yustianus menekankan pentingnya kolaborasi berbagai pihak dalam upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba.

"Kolaborasi berbagai pihak sangat penting dalam upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba," kata Yustianus.

Dengan adanya program Desa Bersinar dan kolaborasi berbagai pihak, diharapkan Kabupaten Bengkayang dapat menjadi wilayah yang bersih dari narkoba dan memiliki daya tangkal yang kuat terhadap penyalahgunaan narkoba.

Sementara itu, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Bengkayang Wahyu Kurniawan untuk pencegahan dan pemberantasan narkoba di Bengkayang pihaknya melakukan penguatan di setiap jenjang dan elemen.

Selain penguatan di setiap desa, BNN juga perkuat pencegahan di jalur-jalur yang dianggap potensial masuknya narkoba di wilayah Bengkayang seperti di wilayah perbatasan Jagoi Babang dan juga jalur laut. Mengingat, kabupaten Bengkayang ini berada di jalur perbatasan dan beberapa kabupaten lain yang juga berbatasan langsung dengan kepulauan.

"Sebagaimana yang kita ketahui, pada 2019 lalu BNN pernah gagalkan penyeludupan 100 kilogram sabu lewat jalur laut di kepulauan Bengkayang. Begitu pula bulan lalu BNN Kalbar juga gagalkan 10 kilogram sabu di Kabupaten Sambas," ujarnya.

BNN Bengkayang lanjutnya, berkomitmen untuk mencegah dan menyelamatkan masyarakat Bengkayang dan generasi muda dari bahaya narkoba. Dia berharap sinergitas yang terus dibangun selama ini dapat menyelamatkan lebih banyak jiwa dari bahaya narkoba.

Kemudian lebih lanjut dia menjelaskan, ada lima langkah strategis berantas narkoba di Bengkayang, pertama, penguatan kolaborasi dengan pemangku kepentingan lainnya untuk mendukung program P4GN. Selain itu mendorong pemerintah daerah untuk mendukung pelaksanaan P4GN di wilayah.

Kedua, penguatan intelijen dengan pembangunan big data intelijen untuk mendukung kebijakan P4GN (evidence based policy), dan mengintensifikasi kegiatan surveillance, serta kapasitas SDM intelijen dan penguatan Drugs Signature Analysis.

Ketiga, penguatan di wilayah pesisir dan perbatasan negara dengan memperkuat ketahanan masyarakat baik yang berada di wilayah pesisir mau pun perbatasan negara untuk menangkal penyelundupan narkoba. Selain itu juga memperkuat sistem pengawasan jalur perlintasan antar negara.

Keempat, penguatan kerjasama dengan negara perbatasan dengan membangun koordinasi dengan aparat penegak hukum di negara tetangga.

Kelima, penguatan tematik dan iconic, seperti melakukan intervensi langsung menangani masalah aktual di masing-masing wilayah, dan pendekatan intervensi berdasarkan data, sumberdaya dan kearifan lokal dari masing-masing wilayah rawan. Kemudahan pembangunan ketahanan keluarga dan lingkungan pendidikan.

Dia berharap, dengan berbagai upaya yang dilakukan BNN dalam berantas narkotika dapat didukung dan memberikan dampak signifikan dalam pemberantasan penyalahgunaan narkotika di Bengkayang.

Oleh : Narwati/ANTARA

Bengkayang Kalbar usulkan 15.098 siswa penerima bantuan PIP 2025

Bengkayang Kalbar usulkan 15.098 siswa penerima bantuan PIP 2025
Bengkayang Kalbar usulkan 15.098 siswa penerima bantuan PIP 2025. (ANTARA)
Bengkayang - Pemerintah kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mengusulkan 15.098 siswa penerima bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) Tahun 2025.

Operator PIP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkayang Wynda Novasari mengatakan jumlah tersebut terdiri atas 11.165 siswa SD, 3.910 SMP, 11 siswa paket B, dan 12 siswa paket C.

"Mereka itu sudah terverifikasi sesuai usulan PIP fase I tahun ini pada 15-29 Mei 2025," ujarnya di Bengkayang, Rabu.

Verifikasi tersebut mencakup siswa kelas akhir dan kelas berjalan untuk jenjang SD, SMP, serta pendidikan kesetaraan (Paket B dan C).

"Terima kasih atas kerja sama seluruh pihak dalam mendukung program ini. Mari bersama wujudkan pendidikan yang bermutu, ramah, dan inklusif untuk semua anak Indonesia," ujarnya.

Dia berharap usulan tersebut tidak ada kendala berarti dan semua siswa yang diusulkan mendapatkan PIP tahun ini.

Dia menjelaskan, sasaran PIP untuk siswa dari keluarga miskin atau rentan miskin. Juga siswa dari keluarga peserta Program Keluarga Harapan (PKH), yatim piatu atau dari panti asuhan dan siswa yang mengalami kelainan fisik atau korban musibah, anak putus sekolah dan anak narapidana.

Pencairan bantuan dana PIP ini diterima sekali dalam setahun oleh siswa. Namun jika dilanjut untuk mendapatkan bantuan akan diusulkan kembali oleh pihak sekolah melalui dapodik.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkayang Heru Pujiono menyatakan bahwa program ini bertujuan memberikan bantuan biaya pendidikan kepada siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu untuk dapat mendapatkan kehidupan layak dalam memenuhi kebutuhan sekolah.

"Bantuan PIP di Bengkayang sejauh ini sudah berjalan dengan baik dan lancar serta tepat sasaran. Ini juga salah satu untuk mengurangi dan menurunkan kemiskinan ekstrem di Bengkayang serta mencegah terjadinya putus sekolah," ujarnya.

Dia harap program ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh penerima karena tujuan PIP untuk membantu anak tidak mampu, meningkatkan akses pendidikan, mencegah siswa putih sekolah karena ekonomi dan tentunya menarik siswa untuk kembali sekolah.

Oleh : Narwati/ANTARA

Bengkayang targetkan 100 persen desa bebas buang air besar sembarangan

Bengkayang targetkan 100 persen desa bebas buang air besar sembarangan
Bengkayang targetkan 100 persen desa bebas buang air besar sembarangan. (ANTARA)
Bengkayang - Pemerintah Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat menargetkan 100 persen desa di kabupaten itu menjadi desa ODF ( Open Defecation Free) atau bebas buang air besar sembarangan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

"Program ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan di Kabupaten Bengkayang," ujar Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis melalui staf ahli Bupati bidang pembangunan, ekonomi dan keuangan Dr. Yan dalam deklarasi tiga pilar STBM dan 1 pilar ODF di Kecamatan Lembah Bawang, Rabu.

Deklarasi ODF ini diharapkan dapat mewujudkan pembangunan berwawasan kesehatan lingkungan. Salah satu wujud nyatanya adalah penyiapan Desa STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) yang terdiri dari 5 pilar, yaitu stop buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, pengolahan makanan dan minuman rumah tangga, pengolahan sampah rumah tangga, serta pengolahan limbah cair rumah tangga.

Program ODF ini kata Yan, menjadi salah satu prioritas utama dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat dan lingkungan. Sebab katanya, kondisi lingkungan yang tidak bersih atau terkontaminasi, yang dapat meningkatkan risiko infeksi dan kurangnya akses terhadap air bersih sanitasi yang buruk akan mempertinggi risiko stunting.

"Penyakit diare serta penyakit berbasis lingkungan lainnya akan rentan terjadi ," katanya.

Sehingga pemerintah dengan berbagai program mengupayakan dalam bidang kesehatan salah satunya mewujudkan gerakan masyarakat hidup sehat.

Hingga April 2025 sudah ada 45 desa atau 36,29 persen desa yang ODF dari 122 desa dan 2 kelurahan di Bengkayang. Target untuk mencapai 100 persen ODF merupakan bagian dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) yang menjadi panduan bagi lintas sektor untuk mendorong masyarakat menerapkan pola hidup sehat.

Dia juga menekankan pentingnya sanitasi yang baik untuk mencegah penyebaran penyakit dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

"Dengan kerja sama dan partisipasi aktif dari masyarakat, kita optimis dapat mencapai target semua desa ODF dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat," ujarnya.

Oleh : Narwati/ANTARA

Imigrasi Kalbar minta pemohon gunakan layanan resmi pembuatan paspor

Imigrasi Kalbar minta pemohon gunakan layanan resmi pembuatan paspor
Imigrasi Kalbar minta pemohon gunakan layanan resmi pembuatan paspor. (ANTARA)
Pontianak - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal (Kanwil Ditjen) Imigrasi Kalimantan Barat meminta masyarakat untuk memanfaatkan layanan resmi dalam pembuatan paspor karena seluruh layanan permohonan paspor kini telah berjalan secara terbuka, transparan, dan bebas dari praktik percaloan.

"Untuk permohonan paspor, kami sudah punya aplikasi M-Paspor. Masyarakat bisa melakukan pra-registrasi sebelum datang ke kantor imigrasi," kata Kepala Kanwil Ditjen Imigrasi Kalimantan Barat, Haryono Agus Setiawan di Pontianak, Rabu.

Ia menjelaskan bahwa masing-masing kantor imigrasi di Kalimantan Barat menyesuaikan kuota harian pelayanan sesuai kapasitas. Di Kantor Imigrasi Pontianak, misalnya, tersedia kuota hingga 120 pemohon per hari untuk layanan daring.

Selain itu, pihak imigrasi juga menyediakan layanan one day service bagi masyarakat yang membutuhkan paspor secara cepat. Layanan ini dikenakan biaya tambahan resmi sebesar Rp1 juta di luar biaya paspor.

"Paspor reguler dengan masa berlaku lima dan sepuluh tahun dikenakan biaya sama, yaitu Rp600 ribu. Jika menggunakan layanan percepatan maka totalnya menjadi Rp1.600.000. Biaya tambahan ini resmi dan tercantum jelas dalam sistem PNBP negara," kata Haryono.

Ia menegaskan bahwa tidak ada kutipan liar atau praktik calo dalam proses permohonan paspor, tetapi semua biaya bersifat resmi dan dapat diakses publik melalui internet maupun langsung ke kantor imigrasi.

"Terkait isu adanya titipan liar oleh oknum atau orang dalam, kami pastikan itu tidak benar karena kami pastikan layanan kami sudah bersih dan transparan. Silakan hubungi langsung kantor imigrasi atau akses informasi melalui kanal resmi," ujarnya.

Selain itu, Kanwil Ditjen Imigrasi Kalbar juga menawarkan inovasi layanan paspor kolektif atau jemput bola, khususnya untuk warga di wilayah terpencil. Layanan ini memungkinkan masyarakat membuat paspor secara kolektif melalui pengajuan resmi dari camat atau kepala desa ke kantor imigrasi terdekat.

"Misalnya satu kecamatan ingin membuat paspor bersama, cukup buat surat dan hubungi kantor imigrasi. Petugas kami akan datang langsung ke kecamatan, rumah sakit, atau lokasi lainnya," katanya.

Kanwil Ditjen Imigrasi Kalbar juga memperluas akses layanan melalui Unit Kerja Keimigrasian (UKK) dan Mal Pelayanan Publik (MPP) di beberapa kabupaten/kota, seperti di Singkawang, Mempawah, Kubu Raya, dan Kota Pontianak. Warga dapat memanfaatkan lokasi tersebut sebagai alternatif jika tidak dapat mengakses layanan di kantor utama.

Sebagai tips tambahan, Haryono menyebutkan pembukaan kuota pendaftaran paspor secara daring biasanya dilakukan setiap hari Jumat, sehingga masyarakat diminta aktif memantau jadwal dan tidak perlu mencari jalur tidak resmi.

"Silakan cek aplikasi dan kanal informasi resmi kami setiap Jumat untuk mendapatkan jadwal layanan. Semua prosedur sudah jelas, mudah, dan bisa dilakukan sendiri tanpa bantuan calo," katanya.

Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA

Imigrasi Kalbar perkuat pengawasan orang asing

Imigrasi Kalbar perkuat pengawasan orang asing
Imigrasi Kalbar perkuat pengawasan orang asing. (ANTARA)
Pontianak - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Kalimantan Barat bersama seluruh unit pelaksana teknis keimigrasian di wilayah ini menggelar Rapat Koordinasi Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora), sebagai upaya memperkuat sinergi lintas instansi dalam pengawasan keberadaan dan aktivitas warga negara asing.

"Rapat ini merupakan bagian dari penguatan pengawasan serta langkah preventif dalam menjaga keamanan dan ketertiban wilayah dari potensi pelanggaran keimigrasian. Rapat koordinasi ini sudah selayaknya dilakukan untuk memperkuat kolaborasi antar pemangku kepentingan, terutama Forum Komunikasi Intelijen Daerah (Forkominda), dalam rangka pengawasan orang asing di Kalimantan Barat," kata Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Kalimantan Barat, Haryono Agus Setiawan, dalam kegiatan Rapat Tim Pengawasan Orang Asing (TIMPORA) Tingkat Provinsi Kalimantan Barat di Pontianak, Rabu.

Ia menjelaskan, pengawasan orang asing di Kalbar selama ini berjalan sesuai ketentuan yang berlaku. Namun demikian, tetap ditemukan sejumlah pelanggaran, terutama kasus overstay atau izin tinggal yang melebihi batas waktu yang diberikan.

"Mayoritas temuan kami berkaitan dengan pelanggaran batas waktu izin tinggal atau overstay, serta penyalahgunaan izin tinggal yang tidak sesuai dengan peruntukannya," tuturnya.

Berdasarkan data Kanwil Imigrasi Kalbar, saat ini terdapat tiga jenis izin tinggal yang dimiliki orang asing di wilayah tersebut.

Pertama, izin tinggal kunjungan yang umumnya digunakan untuk keperluan wisata, tercatat sebanyak 75 orang. Kedua, izin tinggal terbatas (ITAS) yang mayoritas digunakan untuk keperluan bekerja, berjumlah 1.131 orang.

Ketiga, izin tinggal tetap (ITAP) yang digunakan untuk bekerja maupun penyatuan keluarga, sebanyak 65 orang.

"Mayoritas orang asing di Kalbar memang datang untuk bekerja, terutama di sektor industri dan pertambangan," ungkapnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa sebaran tenaga kerja asing di Kalbar cukup merata, namun konsentrasi tertinggi berada di Kabupaten Ketapang. Tiga negara yang paling dominan menyumbang tenaga kerja asing di Kalbar adalah Tiongkok, Malaysia, dan India.

Melalui rapat koordinasi ini, pihak Imigrasi berharap pengawasan dapat semakin diperkuat dengan dukungan dari seluruh instansi terkait, baik dari unsur pemerintahan, TNI, Polri, maupun intelijen daerah, sehingga potensi pelanggaran keimigrasian dapat dicegah sejak dini.

"Koordinasi lintas sektor menjadi kunci dalam menjaga Kalbar tetap aman dan tertib dari ancaman kejahatan lintas negara, termasuk pelanggaran keimigrasian," katanya.

Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA

Harganas 2025: Bangun Generasi Emas, Lawan Stunting dari Keluarga

Harganas 2025: Bangun Generasi Emas, Lawan Stunting dari Keluarga
Peringatan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) 2025 di Pontianak menjadi momentum penting untuk memperkuat peran keluarga dalam pembangunan bangsa. Dengan fokus pada pencegahan stunting dan peningkatan kesejahteraan keluarga, berbagai kegiatan digelar untuk edukasi masyarakat dan menciptakan generasi emas Indonesia.

PONTIANAK - Langit Kalimantan Barat baru saja selesai menurunkan hujan siang itu. Riuh rendah Kota Pontianak terus menggelora. Tak pernah sepi meski waktu menunjukkan siang yang menjelma. 

Di tengah dinamika kota yang tak pernah mati, sebuah momen penting hadir: Peringatan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) 2025.

Bukan sekadar seremonial semata, tapi panggilan jiwa untuk kembali kepada akar kekuatan bangsa keluarga.

Digelar selama tiga hari di Pendopo Gubernur Kalimantan Barat, tepatnya pada 18–20 Juli 2025, rangkaian acara ini bukan hanya ajang silaturahmi.

Akan tetapi itu juga wadah edukasi, promosi, serta pemantapan komitmen bersama dalam membangun ketahanan nasional dari level terkecil: rumah tangga.

Keluarga sebagai Pilar Utama Pembangunan Bangsa

Dalam pandangan Andin Buhabzen, Koordinator Event HARGANAS 2025, keluarga adalah fondasi dari segalanya. 

"Di mana dari keluargalah kekuatan dalam pembangunan suatu bangsa akan muncul," ujarnya dengan penuh keyakinan. 

Ia menambahkan bahwa generasi penerus bangsa tidak lahir begitu saja; mereka adalah hasil dari proses panjang dalam keluarga kecil di setiap sudut daerah.

Pernyataan tersebut bukan retorika belaka. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menyebutkan, Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam masalah gizi anak, salah satunya adalah stunting.

Masalah ini bahkan menempatkan Indonesia di posisi 108 dari 132 negara dalam prevalensi kasus stunting.

Stunting, atau gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, bukan hanya soal fisik, tapi juga berdampak pada perkembangan kognitif dan produktivitas di masa depan.

Inilah mengapa, kata Andin, keluarga harus mulai memperhatikan asupan nutrisi sejak 1.000 hari pertama kehidupan anak.

"Jangan sampai kita kehilangan potensi generasi emas karena kelalaian di masa awal kehidupan mereka," ucapnya mengingatkan.

Tiga Pokok Pikiran dalam HARGANAS 2025

Dalam perhelatan kali ini, HARGANAS membawa pesan utama yang tersusun dalam tiga pokok pikiran:

1. Mewarisi Semangat Kepahlawanan dan Perjuangan Bangsa

Keluarga diajak untuk mengambil nilai-nilai luhur para pendiri bangsa, seperti gotong royong, kerja keras, dan cinta tanah air.

2. Menghargai dan Perlunya Keluarga bagi Kesejahteraan Bangsa

Keluarga harus dipandang sebagai unit terkecil namun paling strategis dalam membangun bangsa yang sejahtera dan harmonis.

3. Membangun Keluarga yang Bekerja Keras dan Mampu Berbenah Diri

Keluarga tidak boleh statis. Harus mampu berkembang, adaptif, dan progresif demi mencapai keluarga sejahtera.

Edukasi dan Hiburan Menginspirasi

Ragam kegiatan pun disajikan agar pesan HARGANAS dapat diterima oleh berbagai lapisan masyarakat. 

Mulai dari pelaksanaan audisi Duta Genre (Generasi Berencana), edukasi kesehatan reproduksi, hingga bazar UMKM yang memberi ruang bagi ekonomi keluarga untuk tumbuh.

Anak-anak juga tidak dilupakan. Melalui lomba mewarnai, senam zumba massal, permainan tradisional, dan medical check-up gratis, HARGANAS ingin memastikan bahwa kesehatan dan keceriaan bisa dirasakan oleh semua usia.

Yang lebih unik adalah adanya rekor MURI Terompah Terpanjang, yang menjadi simbol kesatuan langkah dalam membangun keluarga yang kuat dan harmonis.

Keluarga Sehat, Generasi Emas, dan Masa Depan Indonesia

Pada intinya, HARGANAS 2025 adalah gerakan moral dan sosial ingin menyadarkan masyarakat bahwa keluarga adalah benteng utama dalam melindungi anak-anak dari ancaman stunting dan membangun generasi emas cerdas, sehat, dan produktif.

"Selamatkan masa depan generasi penerus bangsa dari bahaya stunting," demikian seruan yang bakal terus menggema di lokasi acara nantinya.

Dan seperti dikatakan Andin Buhabzen, "Keluarga adalah tempat perlindungan, kasih sayang, dan kesehatan." 

Maka, jadikanlah HARGANAS 2025 sebagai titik balik, di mana kita semua mulai merancang hidup yang lebih sehat dan terencana dari rumah, dari keluarga, dari hati.

Menuju Keluarga Sejahtera, Bersama dalam Harmoni

Dengan ribuan pengunjung yang memadati area Pendopo Gubernur Kalimantan Barat, HARGANAS 2025 berhasil menciptakan suasana yang hangat, edukatif, dan penuh makna. 

Masyarakat Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya turut ambil bagian dalam upaya besar ini: membangun Indonesia dari keluarga.

Acara ini bukan hanya tentang perayaan, tapi juga tentang refleksi. Refleksi atas peran keluarga dalam menopang masa depan bangsa.

Refleksi tentang pentingnya persatuan dan kesatuan yang dimulai dari rumah. Dan yang terpenting, refleksi tentang bagaimana kita bisa menjadi keluarga yang lebih baik, untuk Indonesia lebih menanjak bahagia.

Seperti embusan angin sore di tepi Sungai Kapuas, HARGANAS 2025 mengalir lembut, mendayu-dayu, mengingatkan kita semua: keluarga adalah tempat kita pulang, dan dari sanalah kekuatan bangsa lahir.

Berita Tempo.co berjudul Poles-poles beras busuk viral di twitter

Berita Tempo.co berjudul Poles-poles beras busuk viral di twitter
Berita Tempo.co berjudul Poles-poles beras busuk viral di twitter. Sumber Gambar Tempo.co.

JAKARTA -- Baru-baru ini jagat Twitter (sekarang X) dihebohkan oleh sebuah unggahan dari tempo.co yang menampilkan gambaran ilustrasi tumpukan beras yang kondisinya jauh dari layak konsumsi. 

Postingan itu langsung viral dan mengundang berbagai reaksi dari netizen yang mempertanyakan klaim pemerintah soal cadangan beras nasional.

Di tengah hebohnya kabar ini, Menteri Pertanian Amran Sulaiman justru menyampaikan kabar menggembirakan: stok cadangan beras pemerintah (CBP) per 13 Mei 2025 menembus angka 3,7 juta ton angka yang diklaim sebagai rekor tertinggi dalam sejarah pengelolaan pangan nasional.

Tapi, ada satu hal yang bikin publik bingung: kalau cadangan berasnya segede itu, kok malah muncul beras busuk?

Beras Busuk Viral, Netizen Heboh! Benarkah Stok Melimpah tapi Mutunya Amburadul?

Kenapa Beras Busuk Bisa Terjadi? Ini Penjelasan Awalnya

Menurut laporan yang beredar, banyak beras busuk yang kini tersimpan di gudang-gudang Bulog berasal dari gabah berkualitas rendah. 

Para petani disebut menjual gabah yang belum waktunya dipanen, bahkan yang rusak sekalipun. Mengapa bisa begitu?

Rupanya ini akibat dari kebijakan pemerintah yang mewajibkan Bulog menyerap gabah dari petani tanpa melihat kualitas. 

Artinya, asal ada panen, langsung dibeli. Sekilas terdengar membantu petani. Tapi jika tak disertai pengawasan mutu, yang terjadi ya seperti sekarang: stok banyak, tapi kualitasnya bikin geleng-geleng kepala.

Netizen Langsung Ngamuk: “Masa Beras Busuk Dipoles Buat Dibilang Stok Melimpah?”

Beberapa akun di Twitter pun melontarkan kritik tajam. Salah satu yang cukup menyita perhatian adalah dari akun @BelengBeleng687:

"Wah. Gak bener ini. Beras busuk gak bisa dimakan loh. Jangan gitu lah, Pak Menteri. Gunakan segenap kewenangan dan lembaga negara untuk menyejahterakan rakyat Indonesia secara terukur dan sistematis."

Komentar ini jadi cerminan keresahan banyak orang. Masyarakat merasa ada ketimpangan antara klaim pemerintah dan realita di lapangan.

Akun @meliksumanandar juga menambahkan data menarik:

"1) Silakan lihat Podcast Awalil Rizky 16/5/25. Ada DATA & GRAFIKNYA -> TIDAK ADA SURPLUS PRODUKSI BERAS yang signifikan di 2025.
2) Di 2023 Indo impor beras 6x lipat dari tahun sebelumnya, begitu juga 2024.
3) Silakan simpulkan sendiri."

Artinya, klaim surplus beras itu dipertanyakan karena faktanya Indonesia masih rajin impor beras hingga jutaan ton.

Pengalaman Langsung dari Petani: Bulog Beli, Tapi Gudangnya Penuh

Ada pula kisah dari akun @SusiloSulistyo yang mengaku pernah mengalami sendiri bagaimana inkonsistensi kebijakan pemerintah berdampak langsung ke petani:

"Bulog katanya emang menyerap. Di daerah saya pernah Wamentan datang, bilang semua gabah petani mau dibeli Bulog. Tapi setelah beliau pulang, beredar kabar gudang Bulog full. Petani cuma bisa diem, gak punya duit kok gaya."

Ini menggambarkan bahwa mekanisme distribusi dan penyimpanan belum benar-benar siap jika pemerintah tetap memaksakan penyerapan tanpa perencanaan matang.

Pertanyaan Kritis: Berapa Lama Beras Bisa Busuk di Gudang?

Akun lain seperti @omsenank1 bertanya sesuatu yang sangat masuk akal:

"Mau tanya, berapa lama waktu simpan di gudang Bulog sehingga beras bisa busuk/rusak/berkutu kah?"

Pertanyaan ini membuka fakta bahwa persoalan logistik dan penyimpanan jadi faktor krusial. Jika gudang tidak dilengkapi sistem sirkulasi udara yang baik atau tidak dipantau dengan benar, wajar saja kalau beras jadi rusak, bahkan berjamur dan berkutu.

Fakta Impor Masih Tinggi, Benarkah Kita Benar-Benar Surplus?

Menurut akun @GybrantR53927, masalah ini juga harus dilihat dari sisi produksi dan impor. Ia menulis:

"Dalam pertanian gak ada keajaiban, boss. Tahun 2024 kita masih impor beras sekitar 2 juta ton lebih. Apakah masuk akal dalam 6 bulan petani kita bisa menambal lubang impor sebesar itu?"

Komentarnya menyindir narasi pemerintah soal surplus beras yang terdengar terlalu indah untuk jadi kenyataan. Apalagi kalau melihat tren 20 tahun terakhir, dari era Presiden SBY hingga Jokowi, belum pernah benar-benar mencapai titik swasembada yang konsisten.

Kenapa Masyarakat Curiga dengan Narasi Surplus?

Akun @morisgarage menegaskan pentingnya keterbukaan data:

"Surplus beras yang dijadikan 'promosi' keberhasilan pemerintah sekarang agak janggal. Waktu tanam sampai panen itu berapa lama? Cek stock beras impor oleh Bulog, serapan beras dari petani, dan jumlah distribusi Bulog ke pasar. Semua harus dihitung pada periode yang sama ya."

Artinya, masyarakat makin sadar pentingnya transparansi data. Jangan hanya mengandalkan angka besar di headline, tapi tidak ada kejelasan soal distribusi dan kualitas di lapangan.

Jadi, Apa Solusinya?

Kondisi ini menunjukkan bahwa stok beras melimpah saja tidak cukup. Yang dibutuhkan adalah:

1. Pengawasan Mutu yang Ketat

Bulog dan Kementan perlu memastikan gabah yang diserap memenuhi standar tertentu. Kalau semua diborong asal-asalan, hasil akhirnya beras busuk yang tidak bisa dikonsumsi.

2. Perbaikan Sistem Gudang

Kapasitas gudang memang perlu ditambah, tapi lebih penting lagi adalah kualitas penyimpanan: suhu, kelembaban, sirkulasi udara, dan pengelolaan stok harus ditingkatkan.

3. Transparansi dan Komunikasi Data Publik

Masyarakat berhak tahu dari mana beras berasal, berapa yang diserap, berapa yang diimpor, dan bagaimana proses distribusinya. Pemerintah harus terbuka soal ini.

4. Edukasi dan Pendampingan Petani

Bukan hanya menyerap hasil panen, pemerintah juga harus membantu petani meningkatkan kualitas produksi, agar tidak terulang lagi kasus gabah rusak karena dipanen dini.

Jangan Cuma Bangga Stok Banyak, Tapi Pastikan Kualitasnya!

Kasus viral beras busuk ini adalah sinyal keras bahwa sistem pangan kita perlu dibenahi. Masyarakat tidak butuh angka-angka fantastis soal cadangan beras jika yang sampai ke meja makan justru tidak layak konsumsi.

Kebijakan yang baik harus hadir dari data yang valid, eksekusi yang rapi, dan komunikasi yang jujur. Kalau tidak, rakyat cuma dapat janji dan beras rusak di piring mereka.

Catatan: Artikel ini diulas dari komentar netizen tentang posting tempo di twitter. Klik disini untuk menghapuskan artikel ini!

Pelaku Pencurian HP dan Jam Tangan di Area GOR Patih Gumantar Berhasil Diamankan Oleh Polisi

Foto: Pelaku Pencurian HP dan Jam Tangan Ditangkap Polisi

LANDAK - Tim Jatanras Satreskrim Polres Landak berhasil membongkar kasus pencurian barang elektronik yang terjadi di kawasan GOR Patih Gumantar. Insiden ini terjadi pada Rabu, 7 Mei 2025, sekitar pukul 17.00 WIB, ketika seorang warga mengalami kehilangan dua unit ponsel pintar dan satu jam tangan digital yang disimpan di dalam jok sepeda motornya saat tengah berolahraga.

Menurut keterangan korban, sebelum kejadian, ia memarkir sepeda motornya di lokasi yang agak berjauhan dari parkiran utama karena kondisi yang penuh. Barang-barang miliknya berupa Realme Note 50, Infinix Note 30, dan jam tangan digital merek Robot Watch Fit 1 diletakkan di dalam jok motor. Setelah kurang lebih 30 menit berolahraga, korban kembali dan mendapati barang-barangnya telah raib.

Kerugian ditaksir mencapai Rp 4.120.000,-. Korban pun segera melapor ke Polres Landak. Menindaklanjuti laporan tersebut, Unit Jatanras langsung melakukan penyelidikan intensif di lapangan.

Hasil kerja keras tim membuahkan hasil pada Minggu, 15 Juni 2025, sekitar pukul 12.09 WIB. Petugas mendapat informasi bahwa pelaku tengah berada di kawasan Rumah Radank Adat Dayak, GOR Patih Gumantar. Tanpa menunggu lama, tim bergerak cepat ke lokasi dan berhasil mengamankan seorang pria berinisial M.C.K., yang diduga kuat sebagai pelaku pencurian.

Kapolres Landak, AKBP Siswo Dwi Nugroho, S.H., S.I.K., melalui Kasat Reskrim AKP Heri Susandi, S.H., membenarkan keberhasilan pengungkapan kasus tersebut.

"Benar, pelaku berhasil diamankan tanpa perlawanan. Barang bukti berupa dua unit ponsel dan satu jam tangan digital telah disita dan kini diamankan di Mapolres untuk proses penyidikan lebih lanjut," jelasnya.

AKP Heri Susandi juga menyampaikan apresiasi atas kecepatan tim dalam mengungkap kasus ini.

"Keberhasilan ini tidak lepas dari kerja keras petugas dan peran aktif masyarakat dalam memberikan informasi. Kami akan terus meningkatkan pengawasan di lokasi-lokasi publik, termasuk tempat olahraga dan pusat keramaian lainnya, agar kejadian serupa tidak terulang," pungkasnya.

Lebih lanjut, Kasat Reskrim Polres Landak, AKP Heri Susandi, S.H., menambahkan bahwa kasus ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat agar tidak lengah terhadap keamanan barang pribadi, terutama di area publik.

"Kami ingin mengedukasi masyarakat agar lebih berhati-hati dalam menyimpan barang berharga. Jangan menaruh handphone, dompet, atau barang bernilai lainnya di dalam jok motor, terutama saat kendaraan ditinggal di tempat terbuka tanpa pengawasan," ujarnya.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan tidak meninggalkan barang berharga di tempat yang rentan. Sinergi antara aparat dan warga, lanjutnya, menjadi kunci utama menjaga keamanan bersama. (HR)



Polres Landak Ungkap Kasus Pencurian Motor Dinas

Foto: Tersangka pencurian motor diamankan beserta barang bukti satu unit sepeda motor.

LANDAK - Sebuah sepeda motor dinas milik Pemerintah Daerah Kabupaten Landak dilaporkan hilang pada Minggu, 01 Juni 2025. Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 16.00 WIB saat pelapor sedang berada di rumahnya. Sang suami, Sdr. YONAS, diketahui keluar rumah menggunakan sepeda motor Honda Supra Fit tipe NF 1005 model Solo warna merah putih dengan nomor polisi KB 2522 LC, tahun pembuatan 2006, untuk pergi ke warung.

Usai kembali dari warung, sepeda motor tersebut diparkir di seberang halaman rumah dalam keadaan terkunci stang. Beberapa kali pelapor keluar rumah dan masih melihat sepeda motor itu terparkir. Namun, sekitar pukul 17.30 WIB, saat suaminya hendak keluar rumah kembali, motor tersebut sudah tidak berada di tempat.

Setelah dilakukan pencarian mandiri di sekitar lingkungan rumah dan tidak membuahkan hasil, pelapor yang merupakan pengguna motor dinas tersebut segera melaporkan kejadian itu ke Polres Landak. Diketahui, motor tersebut adalah aset milik Pemda Kabupaten Landak yang digunakan untuk mendukung tugas kerja pelapor. Atas kejadian itu, pihak Pemda mengalami kerugian sebesar Rp13.000.000,- (tiga belas juta rupiah).

Setelah menerima laporan, Jatanras Satreskrim Polres Landak langsung melakukan rangkaian penyelidikan. Hasilnya membuahkan hasil pada Minggu, 15 Juni 2025, sekitar pukul 12.09 WIB. Polisi mendapatkan informasi keberadaan pelaku yang saat itu sedang berada di rumah Radank Adat Dayak Gor Patih Gumantar. Tanpa menunggu lama, petugas bergerak cepat dan berhasil mengamankan pelaku berinisial M.C.K tanpa perlawanan.

Pelaku langsung dibawa ke Mapolres Landak untuk proses hukum lebih lanjut. Barang bukti berupa sepeda motor yang hilang juga telah berhasil diamankan oleh pihak kepolisian.

Kapolres Landak, AKBP Siswo Dwi Nugroho, S.H., S.I.K., melalui Kasat Reskrim Polres Landak, AKP Heri Susandi, S.H., menjelaskan bahwa keberhasilan pengungkapan kasus ini merupakan hasil dari kerja keras Unit Jatanras Satreskrim Polres Landak di lapangan serta informasi masyarakat yang sangat membantu.

"Kami mengapresiasi peran serta masyarakat dalam membantu pengungkapan kasus ini. Pelaku dan barang bukti telah kami amankan, dan proses hukum akan kami lanjutkan sesuai aturan yang berlaku," jelas Kasat reskrim.

Lebih lanjut, Kasat Reskrim Polres Landak, AKP Heri Susandi, S.H., menambahkan bahwa pelaku M.C.K diduga telah melakukan aksinya dengan memanfaatkan kelengahan korban yang memarkirkan sepeda motor di lokasi yang kurang aman, meskipun dalam keadaan terkunci stang.

“Dari hasil pemeriksaan awal, pelaku mengakui perbuatannya dan kami masih mendalami apakah ada keterlibatan pihak lain dalam kasus ini. Kami juga sedang menyelidiki kemungkinan pelaku pernah melakukan aksi serupa di lokasi lain,” ungkapnya.

Heri juga mengimbau kepada masyarakat agar lebih waspada dan memastikan kendaraan diparkir di tempat yang aman serta menggunakan pengamanan tambahan.

“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak hanya mengandalkan kunci stang. Gunakan juga kunci ganda atau pengaman tambahan lainnya, dan segera laporkan jika melihat hal-hal mencurigakan di lingkungan sekitar,” tambahnya.

Dengan tertangkapnya pelaku, Polres Landak menegaskan komitmennya untuk terus menjaga keamanan dan menindak tegas setiap tindak kejahatan yang meresahkan masyarakat. (HR)



15 Atlet Pelajar Wakili Sekadau di POPDA Kalbar 2025

Foto: Kepala Bidang Olahraga Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Sekadau, Iskandar

SEKADAU - Sebanyak 15 atlet pelajar akan mewakili Kabupaten Sekadau dalam ajang Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Kalimantan Barat tahun 2025 yang akan digelar di Pontianak pada tanggal 23 hingga 26 Juni 2025 mendatang.

Kepala Bidang Olahraga Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Sekadau, Iskandar, menjelaskan bahwa para atlet tersebut berasal dari delapan sekolah berbeda di wilayah Kabupaten Sekadau.

“Para atlet ini telah melalui proses seleksi dan pembinaan, dan mereka akan berlaga dalam empat cabang olahraga, yakni balap sepeda, karate, taekwondo, dan atletik,” ujar Iskandar.

Adapun sekolah-sekolah asal para atlet tersebut yaitu:

1. SMAN 1 Sekadau Hilir


2. SMKN 1 Sekadau Hilir


3. SMK Amaliyah Sekadau


4. SMK Keling Kumang Sekadau


5. SMA Karya Sekadau


6. SMAN 1 Sekadau Hulu


7. SMPN 1 Belitang Hilir


8. SMPN 1 Nanga Mahap


Keikutsertaan para atlet pelajar ini merupakan bagian dari upaya Pemkab Sekadau melalui Disporapar untuk mendorong pembinaan dan pengembangan potensi generasi muda di bidang olahraga.

“Melalui POPDA ini, kita harapkan para pelajar mampu menampilkan kemampuan terbaik mereka, menjunjung tinggi sportivitas, serta menjadi motivasi bagi pelajar lainnya di Sekadau untuk giat berlatih dan berprestasi,” tambah Iskandar.

Ajang POPDA Kalbar 2025 sendiri akan mempertemukan para atlet pelajar dari seluruh kabupaten/kota se-Kalimantan Barat. Selain sebagai ajang kompetisi, kegiatan ini juga menjadi momentum pencarian bibit atlet potensial yang dapat dibina lebih lanjut ke jenjang provinsi bahkan nasional.

Pemerintah Kabupaten Sekadau melalui Disporapar menyampaikan dukungan penuh dan harapan agar para atlet dapat tampil maksimal dan membawa nama baik daerah. (Ms)