Berita Borneotribun.com: BPBD Kapuas Hulu Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label BPBD Kapuas Hulu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label BPBD Kapuas Hulu. Tampilkan semua postingan

Selasa, 27 Februari 2024

Debit Air Meluap, BPBD Kapuas Hulu Beri Imbauan Waspada Banjir

Debit Air Meluap, BPBD Kapuas Hulu Beri Imbauan Waspada Banjir
Ruas jalan Kalimantan Teluk Barak Kelurahan Kedamin Hilir, Kecamatan Putussibau Selatan, wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat mulai tergenang banjir akibat luapan sungai Kapuas di daerah tersebut, Senin (26/2/2024). ANTARA/ Teofilusianto Timotius
KAPUAS HULU - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, memberikan imbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana banjir yang semakin mengkhawatirkan akibat meluapnya debit air sungai Kapuas di wilayah tersebut. Kepala BPBD Kapuas Hulu, Gunawan, menyampaikan peringatan ini di Putussibau Kapuas Hulu, Senin.

Menurut Gunawan, kenaikan debit air sungai Kapuas dipicu oleh tingginya intensitas curah hujan di daerah hulu. 

"Debit air sungai Kapuas mulai meluap sehingga masyarakat perlu mewaspadai banjir terutama di sejumlah pemukiman penduduk yang berada di dataran rendah," ungkapnya.

Gunawan juga menyoroti beberapa wilayah yang rawan terkena banjir, antara lain di Kecamatan Putussibau Selatan seperti Teluk Barak Kelurahan Kedamin Hilir, Desa Tanjung Jati, dan di Kecamatan Putussibau Utara seperti di daerah dogom Kelurahan Hilir Kantor dan sekitarnya. 

Sementara itu, daerah pesisir hilir sungai Kapuas seperti Kecamatan Bika, Embaloh Hilir, Bunut Hilir, dan daerah danau juga berpotensi terdampak.

"Dalam beberapa hari terakhir, hujan cukup deras dan merata, yang menyebabkan sungai meluap. Mudah-mudahan tidak terjadi banjir besar, namun kami mengingatkan warga untuk tetap waspada terhadap bencana alam," tegasnya.

Gunawan juga meminta para camat, kepala desa, dan lurah untuk terus memantau perkembangan banjir di wilayah masing-masing. 

"Jika ada perkembangan air masih naik, segera laporkan ke BPBD agar kami dapat mengambil langkah penanggulangan yang tepat," tambahnya.

Pantauan di lapangan pada Senin pagi (26/2) menunjukkan bahwa sungai Kapuas mulai meluap sekitar pukul 08.00 WIB, dan pada pukul 14.50 WIB, air sudah mulai menggenangi akses jalan di Teluk Barak Kelurahan Kedamin Hilir Kecamatan Putussibau Selatan. 

Beberapa warga telah mengungsikan kendaraan mereka ke tempat-tempat yang lebih tinggi sebagai langkah antisipasi.

Salah seorang warga Teluk Barak, Wahyuni, menyampaikan kekhawatirannya atas potensi banjir besar. 

"Mudah-mudahan hanya banjir lewat saja, karena kalau sudah banjir, susah beraktivitas dan terpaksa harus menggunakan perahu karena ruas jalan juga terendam," ujarnya.

Oleh: Antara/Teofilusianto Timotius
Editor: Yakop

Sabtu, 13 Januari 2024

Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu Keluarkan Peringatan Serius Terkait Peningkatan Risiko Banjir

Kondisi banjir merendam pemukiman penduduk di Teluk Barak Kelurahan Kedamin Hilir, Kecamatan Putussibau Selatan, wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, warga terpaksa membuat panggung di dalam rumah. (ANTARA/Teofilusianto Timotius)
Kondisi banjir merendam pemukiman penduduk di Teluk Barak Kelurahan Kedamin Hilir, Kecamatan Putussibau Selatan, wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, warga terpaksa membuat panggung di dalam rumah. (ANTARA/Teofilusianto Timotius)
KAPUAS HULU - Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, mengeluarkan peringatan serius kepada masyarakat terkait peningkatan risiko banjir yang semakin meluas di beberapa kecamatan di wilayah tersebut. 

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Hulu, Gunawan, menekankan urgensi keselamatan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana tersebut.

"Intensitas curah hujan tinggi dan debit air semakin naik, kami minta masyarakat mengutamakan keselamatan dan siap siaga menghadapi banjir," ujar Gunawan kepada ANTARA di Putussibau Kapuas Hulu pada Jumat kemarin (12/1/2024).

Menurut Gunawan, pantauan BPBD Kapuas Hulu menunjukkan bahwa banjir telah merendam sejumlah dataran rendah di beberapa kecamatan, termasuk di titik pusat ibu kota Kabupaten Kapuas Hulu. 

Kondisi banjir merendam pemukiman penduduk di Teluk Barak Kelurahan Kedamin Hilir, Kecamatan Putussibau Selatan, wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, warga terpaksa membuat panggung di dalam rumah. (ANTARA/Teofilusianto Timotius)
Kondisi banjir merendam pemukiman penduduk di Teluk Barak Kelurahan Kedamin Hilir, Kecamatan Putussibau Selatan, wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, warga terpaksa membuat panggung di dalam rumah. (ANTARA/Teofilusianto Timotius)
Beberapa kecamatan yang terdampak antara lain Putussibau Selatan, Putussibau Utara, Bika, dan Embaloh Hilir.

Gunawan menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ada laporan resmi dari camat, desa, dan kelurahan terkait dampak banjir. 

BPBD Kapuas Hulu tengah melakukan monitoring, pemantauan, dan memberikan bantuan evakuasi jika diperlukan.

Banjir ini pertama kali terjadi pada Rabu (10/01) dan semakin meluas pada Kamis malam (11/01). 

Debit air masih terus naik, dengan ketinggian air mencapai 80 sentimeter hingga 1,5 meter dari permukaan tanah.

BPBD Kapuas Hulu telah menyiapkan posko banjir di Kantor BPBD Kapuas Hulu untuk memfasilitasi koordinasi dan gerak tim penanggulangan bencana. 

Gunawan juga mengingatkan camat, kepala desa, dan kelurahan untuk segera menyampaikan data perkembangan banjir dan dampaknya.

Gunawan mengimbau orang tua untuk melakukan pengawasan ketat terhadap anak-anak mereka guna mencegah korban jiwa, mengingat pengalaman banjir beberapa tahun lalu.

JUDUL:Banjir Melanda Teluk Barak, 50 Rumah Terendam di Putussibau Selatan

Sementara itu, di lokasi banjir, seperti di Teluk Barak, Kelurahan Kedamin Hilir, Kecamatan Putussibau Selatan, sudah terdapat sedikitnya 50 rumah warga yang terendam banjir. 

Warga bertahan dengan membuat panggung di dalam rumah sebagai tempat penyimpanan barang dan beristirahat. 

Masyarakat diharapkan agar pemerintah daerah segera menyalurkan bantuan kepada yang membutuhkan.

Aktivitas masyarakat terganggu, dan perahu sampan menjadi moda transportasi utama karena akses jalan terputus dengan kedalaman air mencapai dua meter. 

Banjir juga melanda pemukiman penduduk di Desa Tanjung Jati, Kecamatan Putussibau Selatan, serta di Desa Samus, Mendalam, Daerah Dogom, dan sekitar pusat kota Kecamatan Putussibau Utara, menyebabkan sejumlah akses jalan terputus.

Sumber: Antara/Teofilusianto Timotius
Editor: Yakop

Kamis, 07 Desember 2023

Ibu dan Dua Anak Terjebak Banjir di Kapuas Hulu

Ibu dan Dua Anak Terjebak Banjir di Kapuas Hulu
Foto: Tim BPBD Kapuas Hulu saat mengevakuasi seorang ibu dan dua anaknya yang terjebak banjir yang merendam kawasan Kota Putussibau dan sejumlah kecamatan di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. ANTARA/HO-BPBD Kapuas Hulu (Teofilusianto Timotius)
KAPUAS HULU - Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat (Kalbar), dengan sigap mengevakuasi seorang ibu beserta dua anaknya yang berusia tujuh dan dua tahun, terjebak dalam banjir yang melanda daerah tersebut.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kapuas Hulu, Yanto Susanto, menjelaskan bahwa tempat tinggal ibu tersebut terendam banjir, dan dia hendak mengungsi ke rumah keluarganya di Kedamin. 

"Kami memberikan bantuan evakuasi yang berhasil dilakukan dalam waktu sekitar 20 menit pada pukul 22.00 WIB Selasa (15/12) malam," ujar Yanto di Putussibau Kapuas Hulu pada hari Rabu.

Afrida Dewi Bastiana (39), seorang perempuan asal Kota Pontianak yang bekerja sebagai pegawai di Pengadilan Negeri Putussibau, bersama dua anaknya menjadi warga terdampak banjir. 

Tempat tinggal mereka di daerah Dogom, Kota Putussibau, terendam banjir, sehingga BPBD Kapuas Hulu melakukan evakuasi menggunakan perahu dan satu unit mobil untuk mengantarkannya ke tempat keluarganya di Kedamin.

Kondisi banjir di sejumlah kecamatan Kabupaten Kapuas Hulu disebabkan oleh meluapnya sungai Kapuas sejak Selasa (5/12) hingga saat ini. 

Diperkirakan kedalaman air mencapai sekitar 80 sentimeter hingga dua meter. Ribuan rumah dilaporkan terendam banjir, dan BPBD Kapuas Hulu saat ini tengah mengumpulkan data serta menunggu laporan dari camat dan kepala desa yang terdampak banjir.

Banjir juga menyebabkan sejumlah titik di pusat ibu kota Kabupaten Kapuas Hulu, Putussibau, terendam, dan sejumlah ruas jalan mengalami terputus karena tergenang banjir. 

Situasi ini menuntut kerja keras dari tim penanggulangan bencana dan masyarakat setempat untuk mengatasi dampak banjir yang meluas di wilayah tersebut. 

Source: ANTARA/Teofilusianto Timotius

Senin, 04 September 2023

Korban Tenggelam di Sungai Kapuas Ditemukan dalam Kondisi Meninggal

Korban Tenggelam di Sungai Kapuas Ditemukan dalam Kondisi Meninggal.
KAPUAS HULU - Tim gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bekerjasama dengan penduduk Desa Kirin Nanga di Kecamatan Embaloh Hilir, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, berhasil menemukan mayat Sipak (39), yang menjadi korban tenggelam di Sungai Kapuas di wilayah tersebut.

“Korban ditemukan oleh warga dalam kondisi sudah meninggal dunia,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu, Gunawan, pada Minggu malam.

Gunawan menjelaskan bahwa korban ditemukan sekitar 400 meter dari lokasi kejadian pada sekitar pukul 10.40 WIB pada hari Minggu (3/9) pagi.

Setelah penemuan tersebut, tim gabungan melakukan evakuasi mayat korban dan mengembalikannya ke rumah duka di daerah setempat.

Menurut Gunawan, korban yang berusia 39 tahun dan berasal dari Desa Kirin Nangka Kecamatan Embaloh Hilir merupakan warga asli Jawa Timur.

Kejadian tenggelam terjadi pada Sabtu (2/9) sekitar pukul 10.00 WIB, ketika korban sedang mengangkut daun kratom menuju Kecamatan Bika.

“Korban terjatuh dari perahu sampan karena tumpukan kantong kratom jatuh, dan pada saat itu korban diduga tertidur,” ungkapnya.

Atas peristiwa yang sangat menyedihkan ini, Gunawan menyampaikan rasa duka yang mendalam dan mengucapkan terima kasih kepada tim gabungan, relawan, dan penduduk setempat yang telah melakukan pencarian hingga akhirnya korban ditemukan, meskipun dalam kondisi sudah meninggal dunia.

Gunawan juga mengingatkan masyarakat Kapuas Hulu, terutama mereka yang beraktivitas di wilayah sungai, untuk senantiasa berhati-hati dan menjadikan keselamatan sebagai prioritas utama.

Selain itu, ia menekankan kepada para orang tua untuk selalu mengawasi anak-anaknya ketika berenang di sungai, terutama saat musim kemarau seperti saat ini, di mana banyak masyarakat mengunjungi sungai untuk bermandi.

(Tim Red)

Minggu, 03 September 2023

BPBD Kapuas Hulu Turunkan Tim Gabungan untuk Pencarian Korban Tenggelam di Sungai Kapuas

BPBD Kapuas Hulu Turunkan Tim Gabungan untuk Pencarian Korban Tenggelam di Sungai Kapuas.
KAPUAS HULU - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, telah menggerakkan tim gabungan dalam upaya pencarian seorang warga yang dilaporkan tenggelam di Sungai Kapuas, tepatnya di Desa Kirin Nangka, Kecamatan Embaloh Hilir, daerah setempat.

Kepala BPBD Kapuas Hulu, Gunawan, menyampaikan, "Tim gabungan bersama dengan warga sedang berupaya melakukan pencarian terhadap korban ini, semoga segera ditemukan."

Korban tenggelam diketahui bernama Sipak (39) dan merupakan penduduk asli Jawa Timur yang saat ini tinggal di Desa Kirin Nangka, Kecamatan Embaloh Hilir, Kabupaten Kapuas Hulu.

Insiden tenggelamnya korban terjadi di Sungai Kapuas, khususnya di wilayah Ulak Umbut, Desa Kirin Nangka, pada pukul 10.00 WIB, Sabtu pagi. Gunawan menjelaskan bahwa korban jatuh dari perahu sampan saat sedang membawa daun kratom menuju Kecamatan Bika.

"Diduga korban tertidur di atas tumpahan kantong kratom yang kemudian terjatuh," tambah Gunawan.

Menyikapi peristiwa tragis ini, Gunawan mengimbau agar seluruh masyarakat Kabupaten Kapuas Hulu, terutama yang beraktivitas di sekitar sungai, meningkatkan kewaspadaan dan mengutamakan keselamatan pribadi. Dia juga mengingatkan orang tua untuk lebih berhati-hati dan selalu mengawasi anak-anak mereka saat bermain atau mandi di sungai.

Gunawan menutup pernyataannya dengan ungkapan keprihatinannya terhadap insiden ini sambil berharap agar korban segera ditemukan.

Perlu dicatat bahwa lokasi kejadian ini berjarak cukup jauh dari Putussibau, ibu kota Kabupaten Kapuas Hulu. Selain itu, saat ini, debit Sungai Kapuas mengalami penurunan akibat musim kemarau panjang, dan beberapa bagian sungai mengalami arus air yang cukup deras.

(Tim Liputan)

Minggu, 09 Juli 2023

BPBD Kalbar Terus Pantau Banjir dan Longsor di Kapuas Hulu

BPBD Kalbar Terus Pantau Banjir dan Longsor di Kapuas Hulu.
Kapuas Hulu, Kalbar - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Barat terus memantau dan berkoordinasi terkait bencana banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Kapuas Hulu.

"BPBD Provinsi Kalbar sudah berkoordinasi dengan BPBD Kapuas Hulu untuk terus memonitor perkembangan banjir ini dan memastikan dampaknya terhadap warga dapat terkendali," kata Ketua Satgas Informasi Bencana BPBD Provinsi Kalbar, Daniel, di Pontianak, pada hari Minggu.

Ia menjelaskan bahwa banjir terjadi di tiga desa di Kabupaten Kapuas Hulu, yaitu Desa Labian, Desa Sungai Ajung, dan Desa Setulang, dengan ketinggian air mencapai sekitar 80 cm - 120 cm. Sementara itu, kejadian tanah longsor terjadi di simpang Sungai Luar Desa Sungai Abau, di ruas jalan Nasional Tanjung Kerja, Badau.

Kejadian tersebut diperkirakan terjadi sekitar pukul 02.00 WIB, pada tanggal 8 Juli 2023. Jarak antara lokasi kejadian dengan ibu kota kabupaten, Putussibau, sekitar 70 km. Banjir terjadi akibat curah hujan yang tinggi pada Jumat, 7 Juli 2023, mulai pukul 15.00 WIB hingga Sabtu, 8 Juli 2023, pukul 08.20 WIB. Hal ini menyebabkan peningkatan debit air dan berdampak pada lokasi kejadian.

"Setelah terjadi banjir, perangkat kecamatan dan desa di Kecamatan Batang Lupar, Kabupaten Kapuas Hulu, menuju lokasi sekitar pukul 08.10 WIB dengan waktu tempuh perjalanan selama 15 menit menuju lokasi. Permukaan air sudah mengalami penurunan," ucapnya.

Hingga saat ini, tidak dilaporkan adanya korban jiwa akibat bencana ini. BPBD mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik.

"Jika banjir sudah masuk ke dalam rumah, pemerintah desa mendorong warga untuk berkoordinasi dengan pihak PLN agar jaringan listrik dapat diputus untuk menghindari risiko kecelakaan listrik," jelasnya.

(Tim Liputan)

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pilkada 2024

Lifestyle

Tekno