Berita Borneotribun.com: Jalan Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Jalan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Jalan. Tampilkan semua postingan

Minggu, 23 Mei 2021

Warga Makassar Aksi Unjuk Rasa Tanam Pohon Pisang di Tengah Jalan Poros Provinsi

Warga Makassar Aksi Unjuk Rasa Tanam  Pohon Pisang di Tengah Jalan Poros Provinsi
Warga Makassar Aksi Unjuk Rasa Tanam  Pohon Pisang di Tengah Jalan Poros Provinsi.

BORNEOTRIBUN MAKASSAR - Seratusan warga yang tinggal di Kelurahan Bangkala dan Kelurahan Biringromang Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Ahad pagi (23/5/2021) menggelar aksi unjuk rasa menanam pohon pisang di tengah jalan poros Provinsi Sulsel, tepatnya di jalan masuk Kompleks Perumahan  BTN Ranggong Permai Jl. Tamangapa Raya Manggala, Makassar.

Aksi damai unjuk rasa menanam pohon di tengah jalan sebagai ekspresi kekecewaan dan kekesalan warga, karena sudah  puluhan tahun jadi langganan banjir serta  genangan air got dan comberan berbau busuk  tergenang di badan jalan setiap kali hujan.

Salah seorang pengunjuk rasa, Jamaluddin dipanggil Om Ja kepada media Ahad siang menegaskan, unjuk rasa ini sebagai tuntutan warga agar Pemerintah Provinsi Sulsel memperhatikan dan memperdulikan kondisi ruas jalan yang sudah 25 tahun tergenang air comberan dan menggenangi ratusan rumah warga saat musim hujan.

"Ruas jalan yang tergenang air got itu sepajang 300 meter dan sangat mengganggu arus lalu lintas jalan poros provinsi, karena memperlambat arus kendaraan dan langganan macet," kata Jamaluddin.

Warga Makassar Aksi Unjuk Rasa Tanam  Pohon Pisang di Tengah Jalan Poros Provinsi.

Pada orasi dari warga yang dirugikan dan terdampak genangan  air got itu meminta kepada pemerintah provinsi  memberi prioritas untuk melakukan penggalian dan pengerukan drainase di sisi kanan dan kiri jalan yang kedalaman 2 meter yang sudah puluhan tahun dengan kondisi selokan penuh lumpur, pasir dan sampah lainnya.

Mengeruk dan menggali pasir, tanah dan material lainnya dari drainase sepanjang 1 Km, pada kedua sisi jalan yang bermasalah itu akan memperlancar aliran air genangan itu ke Waduk Antang Makassar, tegas Jamaluddin yang juga Ketua RT 06/RW.04  di Kompleks BTN Ranggong  Permai ini.

Beberapa tahun lalu kata Om Ja yang juga salah seorang security di SMPN 2 Makassar ini, ada informasi kalau sudah ada alokasi dan APBD Provinsi Sulsel untuk rehabilitasi dan penanganan genanga banjir di lokasi tersebut, tetapi entah mengapa sampai tahun anggaran berakhir proyek penanganan genangan air dari alokasi APBD Sulsel tidak terealisasi di lokasi.

"Warga sekitar lokasi jalan bermasalah itu sering kali melakukan kerja bakti mengeruk selokan tetapi hanya sesaat karena kalau  hujan akan kembali penuh oleh material  lainnya, akibatnya jalan poros kembali tergenang air busuk dan butuh beberapa hari baru air genangan  itu kering," ujarnya.

Jamaludin juga mempertanyakan  kepeduliaan anggota DPRD Provinsi Sulsel dari daerah pemilihan tersebut untuk peduli dan turun ke tengah masyarakat yang memilihnya.

"Untuk menyerap aspirasi dan mendengarkan keluhan dan masalah yang dihadapi warga dalam kurun waktu sudah puluhan tahun," katanya. 

Oleh: Yahya

Jumat, 21 Mei 2021

Terlalu! Surat yang diLayangkan Kades Suka Bangun Tak Kunjung di Indahkan, Manajer PT MKI Berkomentar

Terlalu! Surat yang Layangkan Kades Suka Bangun Tak Kunjung di Indahkan, Manajer PT MKI Berkomentar
Surat yang Layangkan Kades Suka Bangun Tak Kunjung di Indahkan, Manajer PT MKI Berkomentar.

BorneoTribun Bengkayang - Warga Desa Suka Bangun,Kecamatan Sungai Betung mengeluhkan kondisi akses jalan dan jembatan dari kecamatan Sungai Betung menuju arah kecamatan Lembah Bawang, Kabupaten Bengkayang, dengan kondisi semakin hari kian seperti tak terurus.

Dari hasil investigasi Tim awak media dilapangan banyak terlihat badan jalan yang sudah berlubang dan berkubang.

Dibeberapa tempat Box Culvert sudah banyak yang jebol ambruk, situasi ini terjadi juga akibat adanya aktifitas kendaraan dari salah satu Perusahaan perkebunan Sawit PT.MKI yang letak di kecamatan lembah bawang yang melewati jalan tersebut.

Kondisi ini di sampaikan oleh kepala Desa Suka bangun Kasius Rabu (20/5) kepada awak media ini.

"Terkait dengan hal ini, kita sudah menyurati pihak perusahaan tertanggal 12/09/2020 sampai saat ini kita belum ada mendapatkan tanggapan dari pihak perusahaan terkait masalah jalan." ungkapnya.

Lanjutnya, dan kita akan menyurati kembali terhadap perusahaan terkait permasalahan yang ada, karena memang poin-poin yang kita sampaikan karena memang ada 4 point yang kita sampaikan melalui surat yang pertama dan memang belum dilaksanakan sama sekali.

Belum adanya kerjasama atau  pertemuan antara pihak desa dengan perusahaan baik secara Formal maupun Non Formal dengan pihak Desa.

Keluhan masyarakat yang paling utama adalah terjadinya kerusakan badan jalan, sebab jalan yang ada belum maksimal atau belum di lapen.

"Untuk pengaspalan, dengan mobilitas yang seperti saat sekarang tentunya akan berdampak pada kerusakan jalan." tuturnya.

Lanjut kepala desa suka bangun Kasius kepada awak media ini, yang bawasanya pada saat musim kemarau akan berdampak kepada kesehatan masyarakat.

Tambahnya, sebab jalan akan berdebu, menimbulkan polusi udara yang tidak baik dan berdampak pada kesehatan masyarakat terutama bagi anak-anak dan pemukiman sepanjang jalur jalan itu.

Selain itu, kita juga berharap kepada pihak Perusahaan PT. MKI untuk melakukan mediasi kepada pihak kecamatan dan juga ke pihak pemerintahan desa suka bangun.

Sebab itu merupakan kewajiban mereka (Perusahaan) PT.MKI sebab jalan yang mereka lewati bukan jalan milik perusahaan itu adalah jalan masyarakat umum.

Kalau pun mereka bersikeras untuk melewati jalan itu, tentunya mereka harus melakukan perbaikan,dan sampai detik ini,tidak ada pihak perusahaan PT.MKI mendatangi pihak Desa.

Sebab dalam hal ini kami secara umum atas nama desa suka bangun merasa di rugikan dengan terjadinya kerusakan jalan maupun jembatan yang ada.

Bahkan antisipasi untuk hal kerusakan ini kami lakukan secara gotong-royong masyarakat kami, kalau pun pihak perusahaan melakukan pekerjaan atau perbaikan.

Sejauh ini kami belum dapat konfirmasi dari pihak mereka,yang artinya salah mereka sendiri kenapa tidak melakukan konfirmasi kepada kami atau menjawab surat kami.

Sebab surat ini sangat resmi tembusan kepada pihak-pihak diantaranya.
1. Kapolsek Sungai Betung,di sungai betung
2. Camat Sungai Betung,di sungai betung
3. Danramil 01 Bengkayang di Bengkayang
4. Ketua BPD Desa Sungai Betung, di sungai betung. 

"Untuk mengatasi permaslahan ini kita memang perlu untuk bisa duduk satu meja," ungkap kepala desa sungai betung Kasius. 

Di tempat yang berbeda dari pihak Hendro Selaku Manager Perusahaan PT.MKI ketika diwawancarai langsung oleh Tim awak media memberikan keterangan terkait adanya surat yang sudah di layangkan oleh pihak Desa Suka Bangun.

"Dalam Hal ini memang kami tidak menanggapi surat yang masuk ke pihak kami secara resmi, namun kami sudah melakukan beberapa langkah perbaikan terhadap apa yang menjadi keluhan mengenai jalan dan dalam waktu dekat juga kami akan melakukan penurunan terhadap salah satu tanjakan yang cukup tinggi dan kita ketahui tanjakan serta turunan di daerah sini memang sangat ekstrim," jelasnya.

Hal ini, kita juga sudah berkoordinasi dengan pihak pemilik lahan, kegiatan tersebut sebenarnya bulan maret sebelum lebaran akan kami lakukan namun karena situasi mau lebaran serta kondisi cuaca curah hujan yang tinggi.

"Selain itu juga tidak memungkinkan sehingga kegiatan ini tertunda, mudah-mudahan dalam waktu dekat ini semua kegiatan akan terlaksana", Tutup Manajer PT.MKI Pak Hendro. 

Penulis : Rinto Andreas,Injil,Yupendri
Editor : Redaksi

Selasa, 18 Mei 2021

Pembayaran Belum Full, Warga Entikong Layangkan Surat Terbuka Untuk Presiden Jokowi

Ketua LSM Bhakti Negeri Joko Witono
Ketua LSM Bhakti Negeri Joko Witono.

BORNEOTRIBUN SANGGAU, KALBAR -- Ketua LSM Bhakti Negeri Joko Witono sangat mendukung perwakilan warga terdampak pelebaran di wilayah perbatasan Entikong - Sekayam - Beduai - Kembayan yang belum dibayar full, membuat perwakilan masyarakat melayangkan surat terbuka kepada Bapak Presiden Joko Widodo.

Hal ini di sampaikan salah satu perwakilan dari masyarakat yang terdampak akibat pelebaran jalan dan pembangunan di daerah perbatasan Entikong.

Menyampaikan fakta dilapangan adalah bukti nyata kontrol masyarakat dalam mendukung kesuksesan pembangunan di perbatasan Entikong ini.

Mengingat proyek pelebaran jalan Entikong-sekayam ini adalah proyek strategis Nasional, akan tetapi dalam pengerjaannya terkesan 'Amatiran', dimana sudah 5 Tahun baru terealisasi 4 km, itupun belum clear pembayaran pembebasan lahannya, sedang rencana semula 21 km 2 jalur, 4 lajur Entikong-Sekayam.

"Saya selaku ketua LSM juga sering menyampaikan ke berbagai pihak terkait tentang masalah pelebaran jalan Entikong yang tidak kunjung selesai. Ini adalah bukti nyata dukungan masyarakat terdampak demi kesuksesan pembangunan ini, mudah-mudahan dengan dikirimnya surat terbuka ke pak presiden akan segera ditindaklanjuti oleh pihak terkait dalam hal ini pihak PUPR agar segera menuntaskan pembayaran objek terdampak pelebaran jalan entikong ini setidaknya 5 km ini clear Tahun ini, dan mudahan Tahun depan berlanjut sampai km 21 sesuai dengan penlok dan rencana semula yakni membangun dari perbatasan sebagai beranda depan NKRI," ungkapnya.

Begini isi surat masyarakat yang di sampaikan kepada bapak Presiden Republik Indonesia yaitu Pak Joko Widodo.

Kepada Yth.
Bapak presiden Republik Indonesia 
di Jakarta

Dengan hormat,
Pertama saya mohon maaf mungkin kedatangan surat saya ini mengganggu kesibukan Bapak,

Di kesempatan yang berbahagia ini ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan terkait dengan pelaksanaan pembangunan di wilayah perbatasan Entikong, Sanggau, Kalimantan barat, sebagaimana yang pernah  bapak janjikan pada saat bapak pertama kali berkunjung ke Entikong di bulan Januari tahun 2015.

Bapak mengatakan bahwa akan membangun Entikong itu lebih maju, maju dalam arti kata maju secara infrastruktur dan maju juga secara perekonomian dan kehidupan masyarakat.

Kemudian seiring dengan waktu proses pembangunan itu berjalan dan pada Tahun 2016 bapak berkunjung kembali ke Entikong, dan telah terjadi perubahan yang sangat pesat di bidang infrastruktur terutama yang ada di PLBN dan Bapak menyampaikan juga akan membangun pasar di kawasan Entikong, dan akan membuat jalan yang tadinya lebar 5 Meter menjadi 20 Meter .

Sebagai informasi buat bapak , Sampai saat ini pembangunan PLBN Entikong sudah rampung, baik rampung secara pembangunan maupun rampung  pengadaan lahan, Begitu juga dengan pembangunan pasar juga sudah rampung, sama rampung secara bangunan fisik secara pengadaan lahan masyarakat, akan tetapi untuk pembangunan jalan yang diprogramkan Bapak lebar 5 Meter menjadi 20 Meter dan sepanjang 20 lebih Km dari PLBN Entikong sampai Balai karangan ternyata sampai saat ini baru dikerjakan sepanjang 5 km saja, itupun kerjanya belum tuntas, secara fisik juga belum rapi, yang belum tuntas adalah pengadaan lahan nya, pengadaan lahan masyarakat sampai saat ini masih banyak yang belum dibayar lunas.

Data terakhir yang kami dapat dari tim pengadaan yang ada di kepala kantor badan pertanahan Nasional Kabupaten Sanggau telah mengajukan 161 bidang pada pihak Balai pelaksana jalan nasional XX Kalbar di bawah kementerian PUPR untuk melakukan  pembayaran  sisa bangunan  yang terdampak pembangunan jalan, sebagaimana yang telah di sepakati antara masyarakat pada saat sosialisasi atau konsultasi publik bahwa setiap bangunan yang kena terhadap pelebaran jalan satu titik tiang kena atau satu titik bangunan rumah kena maka akan diganti semua (100%) jadi atas dasar kesepakatan itulah maka masyarakat setuju atas pembangunan pelebaran jalan

Akan tetapi sampai saat ini masih banyak yang belum dibayar 100% bangunan terdampak 

Pada kesempatan yang berbahagia ini kami mohon kepada bapak presiden agar segera melakukan penuntasan tentang pembayaran sisa bangunan terdampak tersebut karena berbagai upaya telah kami upayakan baik di tingkat Kabupaten Sanggau , Provinsi Kalbar termasuk ke Balai pelaksanaan Jalan Nasional XX Kalbar. 

Kesimpulannya masalah bisa dituntaskan dengan keputusan pemerintah pusat.

Keputusannya ada di pemerintah pusat, sementara yang kami tahu pemerintah pusat itu terdiri daripada Bapak Presiden  sebagai pemangku Pemerintah Pusat dan DPR, dari pihak BPJN XX Kalbar, mereka sudah mengajukan tapi dari kementerian PUPR ataupun dari pihak DPR belum memberi anggaran untuk menyelesaikan pembayaran bangunan yang terkena dampak tersebut maka dalam hal ini sekali lagi kami mohon Kepada Bapak agar segera melakukan pembahasan dengan DPR atau langkah-langkah supaya segera menyelesaikan sisa pembayaran bangunan yang terdampak tersebut.

Saya rasa itu saja yang dapat saya sampaikan kurang lebihnya saya mohon maaf atas perhatian Bapak Kami ucapkan terima kasih

Hormat saya,
Raden Nurdin
Perwakilan Pemilik Hak Bangunan Terdampak Pembangunan Jalan Entikong 
Kalbar.

Reporter: Liber
Editor: Yakop

Sabtu, 08 Mei 2021

Mudahkan Masyarakat Akses Informasi Jalan dan jembatan, Dinas BMSDA Kabupaten Sanggau Luncurkan Aplikasi SI LAJANG

Kepala Dinas BMSDA Kabupaten Sanggau Ir. John Hendri, M.Si.

BorneoTribun Sanggau, Kalbar -- Kepala Dinas BMSDA Kabupaten Sanggau Ir. John Hendri, M.Si., meluncurkan program Sistem Informasi Jalan dan Jembatan Sanggau (SI LAJANG ) beberapa waktu yang lalu. (8/5/2021).

Menurut John Hendri, tujuan dan manfaat program ini adalah untuk mengakses Database dan Informasi Jalan dan Jembatan di Kabupaten Sanggau termasuk Jalan Nasional, Jalan Provinsi, Jalan Kabupaten dan Jalan Poros Antar Desa.


Lebih jelas lagi Kadis BMSDA Ir. John Hendri M.Si., ini menjelaskan cara penggunaan aplikasi ini. Masyarakat Kabupaten Sanggau bisa Download aplikasi Google Earth dari Playstore/App Store dan instal ke perangkat atau pc. Lalu download file Jalan_Sanggau.kml di website www.dibimasda.sanggau.co.id atau bit.ly/jalansanggau. Buka Aplikasi Google Earth, klik garis tiga di sudut kiri atas, pilih project dan buka file Jalan_Sanggau.kml yang sudah di download.

Untuk mengetahui Identitas, Status, Fungsi, dan Kondisi Jalan dan Jembatan. Penggunaannya udah dan sederhana dan fleksibel sifatnya.

“Untuk mendukung masyarakat memperoleh informasi jalan dan jembatan di Kabupaten Sanggau, maka dari itu Dinas BMSDA membuat inovasi Sistem Informasi Jalan dan Jembatan Sanggau (SI LAJANG),” ucap John Hendri.

“Inovasi ini berupa aplikasi yang bisa digunakan dengan mudah bagi masyarakat umum. Silahkan mencoba dan semoga bermanfaat,” harap Kadis BMSDA.

Reporter: Liber
Editor: Yakop

Senin, 03 Mei 2021

Babhinsa Koramil 06 Samalantan Kodim 1202 Singkawang Membantu Masyarakat Membuat Jalan Dan Gorong-Gorong untuk Warga Yang Masih Terisolir

Babhinsa Koramil 06 Samalantan Kodim 1202 Singkawang Membantu Masyarakat Membuat Jalan Dan Gorong Gorong untuk Warga Yang Masih Terisolir
Babhinsa Koramil 06 Samalantan Kodim 1202 Singkawang Membantu Masyarakat Membuat Jalan Dan Gorong Gorong untuk Warga Yang Masih Terisolir.

BorneoTribun Bengkayang, Kalbar -- Akses jalan merupakan sarana yang di perlukan untuk mempermudah kegiatan serta memperlancar semua aktifitas baik roda dua maupun roda empat.

Namun keadaan nyata yang masih kita temukan, banyak daerah yang masih terisolir dan tertinggal akibat sarana jalan yang masih belum memadai.

Melihat kondisi inilah Babhinsa Koramil 06 Samalantan Kodim 1202 Koptu Dirus melaksanakan inisiasi kegiatan ini.

Dalam keterangan melalui pesan WhatsApp yang di sampaikan kepada awak media BorneoTribun, Dirus mengatakan bahwa giat ini tujuannya membantu masyarakat yang masih terisolir.

Dengan Bersumber dari dana Para Donatur dan Swadaya, jenis kegiatan adalah melaksanakan Perbaikan body jalan dan meratakan jalan serta perbaikan saluran gorong-gorong yang pecah di Salah satu daerah tepatnya di Nek Mudih kelurahan Nyarumkop kecamatan Singkawang timur, Pemkot Singkawang.

"Daerahnya saat ini masih terisolir dan tertinggal, rencana Target dari kegiatan ini sekitar satu Minggu jalan sudah selesai," ujar Dirus, Senin (3/5).

Dirus menambahkan, bahwa dalam hal ini, kita juga sudah melakukan dan berkoordinasi dengan pihak Kelurahan, yang selanjutnya Pihak kelurahan akan melanjutkan pembangunan dengan pemasangan Paving agar kondisi jalan benar benar layak untuk di lalui oleh kendaran roda dua maupun Roda empat.

"Target utama kita, agar daerah tersebut tidak lagi terisolir." tutup Dirus. (RA/IJ)

Rabu, 28 April 2021

Ganti Rugi Belum Tuntas, Ahli Waris Pagari Jalan Entikong

Ganti Rugi Belum Tuntas, Ahli Waris Pagari Jalan Entikong
Ganti Rugi Belum Tuntas, Ahli Waris Pagari Jalan Entikong.

BorneoTribun Sanggau, Kalbar -- Aksi masyarakat yang ada di Entikong terjadi lagi, kali ini di lakukan oleh ahli waris dari Kornelius Kiyan yang merasa kecewa akibat dari pembebasan lahan untuk pelebaran jalan antar negara di perbatasan Entikong. 

Puluhan orang melakukan pemagaran dengan memportal jalan internasional lintas Malindo di depan Patoka, Rabu (28/4/2021).

Ganti Rugi Belum Tuntas, Ahli Waris Pagari Jalan Entikong.

Adapun alasan warga memagari atau menutup akses jalan Internasional tersebut dikarenakan pembayaran atau ganti-rugi tanah ahli waris atas nama Kornelius Kiyan belum tuntas. 

Para ahli waris tersebut menuntut haknya kepada pengadilan negeri Sanggau untuk segera melunasi pembayaran tanah mereka, karena sudah ada putusan Pengadilan (incracht van gewisde).

"Putusan Pengadilan berkekuatan hukum tetap pada Oktober 2020, dari dasar itu kami menuntut hak kami supaya secey di bayarkan. Apabila tidak ada respon atau pembayaran, kami  akan melaksanakan aksi susulan dan tidak tertutup kemungkinan akan kerahkan massa lebih besar lagi," Ucap Yermia salah satu ahli waris yang ikut Aksi di lapangan.

Yermia meminta kepada pihak Pengadilan Negeri Sanggau supaya secepatnya memberikan uang Konsinyasi dan Penitipan Ganti Rugi Pengadaan Tanah di Pengadilan.

"Dimohon untuk ketua PN agar uang konsinyasinya agar segera diberikan kepada yang berhak, jadi kami akan buka pagar ini kalau uang itu sudah diberikan kepada kami yang berhak selaku  ahli waris. saya salah satu dari ahli waris Bapak Kornelius Kiyan dari sontas,"ucapnya.

Bahwa sehubungan adanya peninggkatan volume jalan pada jalur jalan Kembayan - Balai Karangan-Entikong sampai Batas Serawak, Kabupaten Sanggau Provinsi Kalimantan Barat, cq. Kementerian Pekerjan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Direktorat Jendral Bina Marga Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional
Wilayah XI melalui Kepala Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional Wilayah III Provinsi Kalimantan Barat selaku TURUT TERGUGAT II melakukan pembebasan lahan untuk pembangunan jalan tersebut dan sebagian tanah Penggugat yang berada di atas Surat Keterangan tanah (SKT) Nomor : 594/219/SKT/2002 tanggal 3 Mei 2002 dan Surat Keterangan Tanah (SKT) Nomor : 594/208/UM.A tanggal 18 Maret 2002 termasuk lahan yang terkena pembebasan dengan ganti rugi sebesar Rp. 715.037.000 (tujuh ratus lima belas juta tiga puluh tujuh ribu) rupiah.

lebih lanjut Yermia mengatakankan, memang ini maunya ahli waris seperti ini biar ada kepastian, sekiranya sampai hari ini tidak ada kepastian kita akan tetap memportal jalan, bisa jadi lebih permanen kalau memang tidak ada jawaban yang baik untuk ahli waris. 

"Sementara ini masih tetap di pagar jadi portal bagai shock terapilah, harapan kami sebagai ahli waris meminta agar segera mencairkan uang untuk kami ahli waris,"ucap Yermia.

Reporter: Liber

Kementerian PUPR: 427 Km Ruas Tol Baru Ditargetkan Tuntas di 2021

Kementerian PUPR: 427 Km Ruas Tol Baru Ditargetkan Tuntas di 2021
Gerbang Tol Pamulang. (Foto: Dokumentasi Kementerian PUPR)

BorneoTribun Jakarta -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama mitra kerja dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) terus melanjutkan pembangunan sejumlah proyek jalan tol bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN). Kementerian PUPR juga menargetkan 427 km ruas tol baru tuntas di 2021.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, kehadiran jalan tol yang terhubung dengan kawasan-kawasan produktif seperti kawasan industri, pariwisata, bandara, dan pelabuhan akan dapat mengurangi biaya logistik dan meningkatkan daya saing produk dalam negeri.


PSN ini tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) No. 56/2018 tentang Perubahan Kedua atas Perpres 3/2016 tentang Percepatan Pelaksanaan PSN.

Secara keseluruhan, 64 proyek tol masuk dalam kategori PSN dan ruas-ruas lainnya yang penting dalam rangka peningkatan konektivitas.

Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR mengatakan, bahwa hingga bulan April 2021 ini, tercatat panjang ruas tol yang sudah beroperasi mencapai 2.391 km terbagi dalam 62 ruas yang dikelola oleh BUJT.

Total tersebut merupakan akumulasi dari ruas tol yang tuntas dan dioperasikan pada periode 1978-2014 sepanjang 795 km, dilanjutkan periode 2015-2019 sepanjang 1.298 km.

Kemudian ditambah 246 km pada 2020 dan 54,69 km dari Januari hingga April 2021.

“Jumlah panjang jalan tol yang akan beroperasi masih akan terus bertambah lagi, ditargetkan 2021 sebanyak 19 ruas sepanjang 427 km yang telah dan akan tuntas, sehingga secara keseluruhan ada 2.764 km jalan tol yang akan selesai dan beroperasi di seluruh Indonesia di akhir 2021,” kata Endra, dikutip dari laman kemenpu.go.id, Rabu (28/04/2021).

Pada 2021 ini, dikatakan Endra dari Januari hingga April 2021, sudah ada tujuh ruas tol baru yang selesai sepanjang 54,69 km. Sisanya sebanyak 14 ruas tol sepanjang 373 km, ditargetkan tuntas hingga akhir tahun 2021. 

(HUMAS KEMENTERIAN PUPR/AIT/TAR)

Rabu, 14 April 2021

Pemerintah Resmikan Perubahan Nama Tol Jakarta – Cikampek II (Elevated) menjadi Jalan Layang MBZ

Penekanan tombol sirine pada peresmian Jalan Layang MBZ, Senin (12/4/2021). (Foto: Dokumentasi Kemenenterian PUPR)

BorneoTribun Jakarta -- Pemerintah menetapkan nama Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ) sebagai nama jalan layang untuk Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated). Perubahan nama ini ditetapkan melalui Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor 417 KPTSM tanggal 8 April 2021 lalu, yang menetapkan Jalan Tol Jakarta Cikampek II (Elevated) menjadi Jalan Layang MBZ.

Peresmian penamaan jalan layang terpanjang di Indonesia ini dilakukan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pada Senin (12/4/2021) di lokasi akses masuk Jalan Layang Tol Arah Cikampek Km 10 A Jakarta – Cikampek, Jawa Barat.


Pratikno dalam sambutannya mengatakan, latar belakang pemberian nama Jalan Layang MBZ adalah penghormatan bagi Uni Emirat Arab (UEA) yang telah menjalin hubungan diplomatik di bidang sosial, budaya, dan ekonomi selama 45 tahun dengan Indonesia.

Di bidang ekonomi, UEA merupakan salah satu negara dengan investasi terbesar di Indonesia khususnya di bidang infrastruktur. Sebelumnya, nama Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) juga telah diabadikan sebagai nama salah satu jalan strategis di negara penghasil minyak tersebut.

“Perlu kami sampaikan juga sebelumnya nama jalan Presiden Joko Widodo juga telah dicanangkan di Abu Dhabi pada sebuah jalan yang strategis antara Abu Dhabi National Exhibition Center menuju ke arah kompleks kedutaan. Ini juga merupakan sebuah penghormatan pada bangsa Indonesia yang diberikan oleh pemerintah UEA khususnya Sheikh Mohamed Bin Zayed,” ujar Pratikno.

Sementara, Duta Besar Uni Emirat Arab untuk Indonesia Abdulla Salem Obaid Aldaheri menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah Indonesia. Kerja sama antara Indonesia dan UEA mulai menuju perubahan dari kerja sama konvensional di bidang minyak, gas, dan pelabuhan menuju kerja sama di bidang baru seperti pendidikan, kesehatan, investasi, agrikultur, ritel, dan sebagainya.

“Kami sangat bangga dan senang mendapatkan kesempatan ini, kami mengapresiasi Indonesia dan juga hubungan dua negara secara positif,” terangnya.

Jalan Tol Jakarta Cikampek II (Elevated) sepanjang 36,4 kilometer dibangun sejak awal 2017 dan telah diresmikan oleh Presiden Jokowi pada 12 Desember 2019 lalu. Jalan tol layang terpanjang di Indonesia yang membentang dari wilayah Junction Cikunir hingga Karawang Barat ini, menjadi salah satu solusi kemacetan yang sering terjadi di ruas vital tersebut. 

(YK/AIT/UN)

Rabu, 07 April 2021

Rawan Kecelakaan, Sepanjang Jalan Tabrani Dalam Kota Bengkayang Memprihatinkan

Rawan Kecelakaan, Sepanjang Jalan Tabrani Dalam Kota Bengkayang Memprihatinkan
Kondisi Sepanjang jalan tabrani kota bengkayang, Kalbar.

BorneoTribun Bengkayang, Kalbar -- Kondisi Sepanjang jalan tabrani kota bengkayang kian hari makin memprihatinkan terutama bagi pengendara Roda dua.

Dimana terdapat beberapa titik kondisi jalan sudah berlubang dan yang tentunya cukup mengkhawatirkan bagi banyak pengendara,kondisi jalan berlubang ini terpantau oleh awak media, Rabu (7/4).

Salah satu warga kota bengkayang Ad mengatakan kondisi jalan berlobang ini sudah berlangsung lama, dan sering terjadi kemacetan di saat jam jam sibuk tentunya tidak dapat terelakan lagi.

Perlu adanya penanganan serius jangan hanya dibiarkan dan dijadikan tontonan semata.

Dan kami juga selaku masyarakat Kabupaten bengkayang, kata Ad, sangat berharap Kepada instansi terkait agar dengan segera memperbaiki minimal melakukan penambalan terhadap lubang yang ada.

"Juga pelakukan penertiban parkir kendaraan yang tidak memperhatikan Rambu-rambu lalu lintas yang terpasang, terutama di perempatan jalan sebelum jembatan ke arah keluar kota bengkayang." Pungkasnya.

Penulis : RA/IJ

Minggu, 04 April 2021

Buka Keterisolasian dan Atasi Kesenjangan, Pemerintah Lanjutkan Pembangunan Jalan Perbatasan Kaltara

Jalan di Kaltara (Foto: Dok. Kementerian PUPR)

BorneoTribun Jakarta -- Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) secara bertahap melanjutkan pembangunan jalan perbatasan di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). 

Pembangunan infrastruktur jalan tersebut bertujuan untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah atau membuka akses daerah terisolir, juga sebagai pemerataan hasil-hasil pembangunan di luar Pulau Jawa, terutama di daerah perbatasan.

“Jaringan jalan perbatasan ini merupakan infrastruktur yang bernilai strategis bagi NKRI dengan fungsi sebagai pertahanan dan keamanan negara dan mendukung pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan perbatasan,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dikutip dari laman resmi Kementerian PUPR, Minggu (04/04/2021).

Secara keseluruhan, jalan perbatasan di Kaltara sepanjang 992,35 kilometer terdiri dari jalan paralel perbatasan sepanjang 614,55 kilometer dan akses perbatasan 377,8 kilometer.

Pada tahun ini, Kementerian PUPR menganggarkan sebesar Rp247 miliar untuk pembangunan ruas jalan perbatasan. Anggaran tersebut dialokasikan untuk pembangunan ruas Jalan Long Boh – Metulang – Long Nawang sepanjang 6,5 kilometer, dan Jalan Long Boh – Metulang – Long Nawang 2 dengan total panjang 21,5 kilometer.

Selanjutnya adalah untuk pembukaan hutan ruas Long Boh – Metulang yang belum tembus sepanjang 3,5 kilometer, Jalan Long Kemuat – Langap 3,7 kilometer, dan pemeliharaan rutin perbatasan 312,3 kilometer.

Selain jalan perbatasan, pada tahun ini Kementerian PUPR juga menganggarkan untuk melanjutkan pembangunan akses perbatasan di wilayah Kaltara sebesar Rp468 miliar.

Anggaran tersebut dialokasikan untuk pembangunan Jalan Malinau-Semamu dengan target 2 kilometer, Jalan Malinau-Semamu 1 sepanjang 3,2 kilometer, Jalan Long Semamu – Long Bawan 13,66 kilometer, dan Jalan Long Nawang 3,9 kilometer.

Pekerjaan pengaspalan diprioritaskan pada area yang sudah ada permukiman atau padat penduduk serta  terdapat fasilitas umum seperti puskesmas, pasar, sekolah, dan kantor pemerintahan. Sementara penggunaan lapisan agregat digunakan pada area yang masih butuh peningkatan lalu lintas harian.

Kehadiran jalan perbatasan dan akses perbatasan tersebut diharapkan akan membuka keterisolasian wilayah yang sangat membantu masyarakat di kawasan perbatasan. Dengan meningkatnya konektivitas masyarakat akan terbentuk jalur-jalur logistik baru yang mendukung tumbuhnya embrio pusat-pusat pertumbuhan. 

(HMS/UN)

Kamis, 01 April 2021

Presiden Jokowi Resmikan Tol Serpong – Cinere Ruas Serpong – Pamulang dan Tol Cengkareng – Batuceper – Kunciran

Presiden Jokowi Resmikan Tol Serpong – Cinere Ruas Serpong – Pamulang dan Tol Cengkareng – Batuceper – Kunciran
Presiden Jokowi Resmikan Tol Serpong – Cinere Ruas Serpong – Pamulang dan Tol Cengkareng – Batuceper – Kunciran.

BORNEOTRIBUN JAKARTA -- Presiden RI Jokowi resmikan dua jalan tol yaitu Jalan Tol Serpong – Cinere Ruas Serpong – Pamulang serta Tol Cengkareng – Batuceper – Kunciran, di Gerbang Tol Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten, Kamis (01/04/2021).

Presiden tiba di gerbang tol sekitar pukul 09.15 WIB dan langsung mendengarkan paparan mengenai jalan tol yang akan diresmikan. Setelah itu Presiden langsung menuju ke lokasi peresmian.

“Alhamdulillah pada pagi hari ini Jalan Tol Serpong – Cinere Ruas Serpong – Pamulang yang mencapai panjang 10,14 kilometer dan Jalan Tol Cengkareng – Batuceper – Kunciran sepanjang 14,19 kilometer telah selesai dan dapat digunakan,” ujar Presiden dalam sambutannya.

Jalan tol ini merupakan bagian dari Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR 2) untuk melengkapi struktur jaringan di kawasan Metropolitan Jabodetabek (Jakarta – Bogor – Depok – Tangerang – Bekasi) dan akan melengkapi ruas Tol JORR 2 di sisi barat. Presiden mengungkapkan, pengoperasian jalan tol ini sangat dinantikan oleh masyarakat sebagai jalan alternatif menuju Bandar Udara Soekarno Hatta.

“Pengoperasian jalan tol ini sangat dinantikan oleh masyarakat, terutama masyarakat Tangerang dan Tangerang Selatan, karena dapat menjadi alternatif bagi masyarakat, khususnya masyarakat Jawa Barat dan Jakarta bagian selatan, untuk menuju Bandara Soekarno Hatta,” ujarnya.

Keberadaan jalan tol ini, imbuh Kepala Negara, akan melancarkan mobilitas masyarakat, memecahkan kemacetan lalu lintas yang selama ini menumpuk di Kota Jakarta, serta melancarkan mobilitas komuter baik di Ibu Kota Jakarta maupun kota-kota lain di sekitar Jakarta. 

Tak hanya itu, jalan tol ini juga diharapkan dapat melancarkan distribusi barang ke berbagai kawasan yang dilalui sehingga menghemat waktu tempuh dan  menurunkan biaya logistik.

Presiden menegaskan, jalan tol tidak hanya menghubungkan antarwilayah atau antardaerah tapi juga meningkatkan daya saing daerah, membangkitkan ekonomi di kawasan sekitarnya, dan mempercepat pertumbuhan sentra-sentra ekonomi baru dan juga mengembangkan simbol-simbol pertumbuhan ekonomi yang produktif. 

Untuk itu, Presiden meminta kepada pemerintah daerah untuk memanfaatkan jalan tol yang telah dibangun ini sebagai keunggulan daerah serta modal menarik investasi ke daerahnya.

“Saya minta pemerintah daerah menjadikan infrastruktur ini sebagai sebuah keunggulan dan modal penting untuk menarik investasi, lebih banyak investasi yang datang, agar lebih banyak usaha-usaha baru yang dikembangkan dan ini akan membuka lapangan kerja yang seluas-luasnya,” tandasnya.

Sementara itu, Gubernur Banten Wahidin Halim mengungkapkan peresmian kali ini merupakan peresmian ketiga jalan tol yang ada di daerahnya. Ditambahkannya, saat ini terdapat 13 proyek strategis nasional yang sedang dibangun di Banten.

“Saya sebagai Gubernur Banten dan rakyat Banten mengucapkan terima kasih banyak. Semoga apa yang dilakukan Bapak Presiden memberikan manfaat dan kemaslahatan bagi rakyat Banten,” ujar Wahidin.

Usai memberikan sambutan, Presiden Jokowi menempelkan kartu elektronik pada replika Gerbang Tol Otomatis (GTO) dan menandatangani prasasti sebagai tanda peresmian. Selanjutnya Presiden bersama rombongan terbatas melakukan peninjauan ruas tol Serpong – Pamulang yang telah diresmikan.

Presiden antara lain didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Gubernur Banten Wahidin Halim. (FID/UN)

Senin, 29 Maret 2021

Jalan Nasional Lintas Timur di Kapuas Hulu Terancam Putus

Jalan Nasional Lintas Timur di Kapuas Hulu Terancam Putus
Jalan Nasional Lintas Timur di Kapuas Hulu Terancam Putus.

BorneoTribun Kapuas Hulu, Kalbar -- Jalan nasional lintas Timur, yang terletak di Desa Inko'Tambe, Kecamatan Putussibau Selatan, Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Barat atau sekitar 17km dari Kota Putussibau, terancam putus. Hal tersebut dikarenakan abrasi Sungai Kapuas, yang terjadi di wilayah tersebut.

Kepala Urusan (Kaur) Umum dan Perencanaan, Desa Inko'Tambe, Tambulik, menyatakan, abrasi Sungai Kapuas yang terjadi tersebut sudah cukup lama. Sehingga mengakibatkan ruas jalan nasional lintas Timur itu terancam putus.

"Sebelumnya yaitu beberapa bulan lalu, pihak terkait, dalam hal ini pemerintah, telah membangun barau di tempat tersebut, untuk mengantisipasi agar tidak terjadi hal yang lebih parah. Namun, barau tersebut saat ini sudah hancur karena terjangan air, sehingga kondisinya saat ini semakin parah," ujar Tambulik, ditemui langsung di lokasi, Minggu (28/3/2021).

Tambulik berharap kepada pemerintah, agar segera menangani masalah tersebut sebelum kondisinya menjadi lebih parah lagi karena menyangkut akses masyarakat.

Menurut Tambulik, ruas jalan yang menghubungkan antara Kapuas Hulu dan perbatasan Kalimantan Timur tersebut merupakan akses jalan yang sering dilalaui oleh kendaraan bermuatan berat seperti tronton yang mengangkut alat berat, karena di ujung daerah tersebut terdapat proyek pembangunan ruas jalan menuju perbatasan Kalimantan Timur dan terdapat pula perusahaan polywood.

"Jika hal ini dibiarkan berlarut-larut dalam waktu lama dan tidak segera ditangani oleh pemerintah, maka tidak menutup kemungkinan ruas jalan tersebut putus. Oleh sebab itu, mewakili masyarakat, saya berharap kepada pemerintah agar segera menangani masalah ini," harap Tambulik.

Sementara itu, di tempat terpisah, pada hari yang sama, Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga pada Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Kapuas Hulu, Muhammad Kharbi, S.T., M.Sc, menyatakan, abrasi tersebut sudah pernah pihaknya informasikan melalui surat ke Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Barat (Kalbar) selaku pemilik kewenangan. 

"Setelah itu kami bersama BPJN kalbar dan dengan Ketua Komisi V DPR-RI, Lasarus, juga sudah meninjau langsung lokasi tersebut, namun sampai saat ini saya masih belum dapat informasi lagi terkait tindaklanjutnya," singkat Muhammad Kharbi, dikonfirmasi via pesan WhatsApp.

Pantauan media ini, akibat abrasi tersebut, telah menyebabkan barau yang terbuat dari kayu di sekitarnya itu rusak dan berserakan, serta menyebabkan tanah di sekitarnya pun ikut terseret longsor akibat terjangan air sehingga tinggal sekitar 25cm lagi aspal pada ruas jalan tersebut terancam ikut terseret longsor. (Uncak/Noto)

Kamis, 18 Maret 2021

Resmikan Jalan Tol layang Pettarani di Makassar, Jokowi disambut Aksi Demonstrasi dari GAM

Gerakan Aktivis Mahasiswa (GAM) di Pertigaan Hertasning-Pettarani Kota Makassar
Gerakan Aktivis Mahasiswa (GAM) di Pertigaan Hertasning-Pettarani Kota Makassar.

BorneoTribun Makassar, Sulsel -- Kedatangan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk meresmikan proyek infrastruktur Nasional (Jalan Tol layang Pettarani) Kota Makassar disambut aksi unjuk rasa (Demonstrasi) dari Gerakan Aktivis Mahasiswa (GAM) di Pertigaan Hertasning-Pettarani Kota Makassar (Kamis, 18/3/2021)

Dalam orasinya Rafika selaku jenderal lapangan menyampaikan bahwa kebijakan presiden Ri dengan membuka lebar pintu Impor beras dari negara luar adalah bentuk ketidak berpihaknya pemerintah kepada petani di Indonesia.

"Kebijakan impor beras  tersebut terjadi disaat kelangkaan pupuk di daerah terutama di Sulawesi Selatan dan ini sangat tidak mensejahterakan petani dan kami anggap Jokowi gagal mensejahterakan petani"

Belum lagi pelanggaran Hak asasi Manusia (HAM) seperti penembakan Mahasiswa di Kendari Sulawesi Tenggara dan Pembunuhan Alm. Sugianto di Kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan yang sampai sekarang berkas perkaranya mandek di Polda Sulsel bukti tingginya intensitas pelanggaran HAM, Ucap Aktivis Perempuan dari GAM tersebut.

Nampak petaka aksi bertuliskan Stop impor beras, Jokowi gagal total, pulang mako dibentangkan oleh GAM yang menjadikan perhatian pengguna jalan.

Ditambah dengan pembungkaman Demokrasi di Sosial media (Sosmed) dengan ancaman Undang-Undang ITE menjadikan pemerintah terkesan anti Kritik dan melarangnya unjuk rasa (Menyampaikan pendapat) saat kedatangan Jokowi bentuk pembungkaman demokrasi.

Setelah berorasi dibawah jalan Tol layang Pettarani tersebut aktivis Mahasiswa ini dibubarkan oleh aparat dari TNI-POLRI dan GAM pun bubar dengan tertib.

Oleh: Irwan Lawing

KADES TANJUNG: Akses Jalan Tanjung-Penanjung untuk Angkutan Sawit Semantara Waktu akan Ditutup

Kepala Desa Tanjung, Syamsudin
Kepala Desa Tanjung, Syamsudin

BorneoTribun Sekadau, Kalbar -- Pemerintah Desa Tanjung melaksanakan kegiatan musyawarah tindak lanjut masalah jalan penghubung Tanjung-Penanjung bertempat di Aula Kantor Desa Tanjung Kec.Sekadau Hilir. Rabu (17/3).

Kepala Desa Tanjung, Syamsudin mengatakan terkait hasil musyawarah hari ini bahwa akses jalan untuk angkutan sawit untuk sementara waktu akan ditutup. 

"Dan untuk kelanjutnya kita serahkan masalah ini kepada Pemerintah Daerah untuk mengambil tindak tegas terhadap akses jalan yang rusak," tegasnya. 

"Kami dari Pemerintah Desa tidak melarang jalan ini digunakan untuk Pemerintah Daerah dan peningkatan perekonomian masyarakat  hanya saja jika digunakan untuk kapasitas yang lain menyebabkan jalan cepat rusak dan ketika hujan hampir tidak bisa dilalui," ujarnya

Syamsudin berharap setelah musyawarah hari ini agar jalan tersebut dapat berfungsi sebagai kapasitasnya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat baik di dusun Tanjung maupun dusun Seberang Kapuas 

"Kami berharap agar Pemerintah secepatnya mengambil tindakan agar jalan penghubung Desa Tanjung dan Desa Seberang Kapuas secepatnya diperbaiki agar masyarakat kita merasa nyaman," pungkasnya. (SB/NV)

Senin, 15 Maret 2021

Ditargetkan Beroperasi Tahun Ini, Progres Pembangunan KA Bandara Internasional Yogyakarta Capai 83,6 Persen

Ditargetkan Beroperasi Tahun Ini, Progres Pembangunan KA Bandara Internasional Yogyakarta Capai 83,6 Persen
Kereta Bandara (sumber: kppip.go.id)

BorneoTribun Jakarta -- Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan tengah membangun jalur kereta api bandara sepanjang 5,3 kilometer dari Stasiun Kedundang ke Stasiun Bandara Internasional Yogyakarta yang dibangun secara elevated (layang). Per Maret 2021, progres pembangunannya telah mencapai 83,6 persen.

Jalur kereta dengan nilai investasi sebesar Rp1,1 triliun ini dibangun secara tahun jamak (multi-year). Pembangunan dimulai sejak Desember 2019 dan ditargetkan selesai pada pertengahan tahun atau sekitar bulan Juli 2021. Kemudian pada bulan Juli akan dilakukan serangkaian uji coba dan ditargetkan sudah bisa dioperasikan pada bulan Agustus 2021.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pembangunan kereta bandara ini merupakan bagian tidak terpisahkan dari Bandara Internasional Yogyakarta atau atau Yogyakarta International Airport (YIA), karena bandara ini merupakan bandara internasional yang dapat didarati pesawat berbadan besar dan menjadi pusat pergerakan orang baik dari dalam negeri maupun luar negeri, sehingga harus memiliki konektivitas dan integrasi antarmoda yang baik.

“Bandara YIA bisa menampung sekitar 20 juta penumpang per tahun, maka itu harus memiliki konektivitas yang baik melalui kereta bandara, yang dapat menghubungkan antara Stasiun Tugu Yogyakarta dengan Bandara YIA Kulon Progo,” ujarnya usai peninjauan progres pembangunan, Jumat (12/03/2021).

Menhub menambahkan, pembangunan juga dilakukan untuk menunjang sektor pariwisata. “Upaya ini juga untuk mendukung Borobudur sebagai kawasan destinasi wisata prioritas. Masyarakat juga bisa lebih nyaman menggunakan kereta bandara,” ujarnya.

Direncanakan, jumlah perjalanan kereta bandara dari Stasiun Tugu Yogyakarta – YIA sepanjang 40,23 kilometer ini adalah sebanyak 24 trip per hari dengan menggunakan 4 train sets kereta rel diesel listrik (KRDE) dan berkapasitas angkut mencapai 4.800 penumpang per hari.

Sementara, waktu tunggu antarkedatangan kereta (headway) yaitu sekitar 30 menit. Dari Stasiun Tugu Yogyakarta, perjalanan kereta bandara ini akan berhenti di dua stasiun yaitu Stasiun Wates dan Stasiun Bandara Internasional Yogyakarta.

Kecepatan kereta maksimal dapat mencapai 80 kilometer per jam dengan waktu tempuh hanya sekitar 45 menit atau lebih cepat dibandingkan melewati jalan raya yang bisa memakan waktu 1-2 jam.

Pada kesempatan yang sama, Menhub juga meninjau program padat karya pembuatan jalan akses sepanjang 310 meter di Kawasan Lahan Permukiman Kaligintung, yang terdampak pembangunan kereta api bandara. Program ini menyerap tenaga kerja sekitar 400 orang penduduk sekitar.

Editor: Yakop

Sabtu, 13 Maret 2021

Jalan Tol Banda Aceh-Sigli Seksi 3 Sepanjang 16 Kilometer Siap Dioperasikan

Jalan Tol Banda Aceh-Sigli Seksi 3 Sepanjang 16 Kilometer Siap Dioperasikan
Sumber: pu.go.id

BorneoTribun Jakarta -- Setelah Jalan Tol Banda Aceh-Sigli Seksi 4 Indrapuri-Blang Bintang sepanjang 14 kilometer pada Agustus 2020 diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), saat ini konstruksi Seksi 3 ruas Jantho-Indrapuri sepanjang 16  kilometer telah rampung.

“Seksi 3 Jalan Tol Banda Aceh-Sigli tersebut telah selesai dibangun dan siap dioperasikan berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor 197/KPTS/M/2021 tanggal 26 Februari 2021 tentang Penetapan Pengoperasian Jalan Tol Sigli-Banda Aceh Seksi 3 (Jantho-Indrapuri),” ujar  Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi Industri dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja.

Dikatakan Endra, Seksi 3 Jalan Tol Banda Aceh-Sigli telah memenuhi persyaratan laik fungsi secara teknis, administratif, dan sistem operasi tol, sehingga dapat dioperasikan.  Uji Laik Fungsi (ULF) telah dilakukan pada tanggal 16-18 Desember 2020 dan setelahnya ruas ini dimanfaatkan sebagai Jalur Fungsional pada akhir tahun silam.

“Ruas ini merupakan bagian dari backbone jalan tol Trans Sumatra yang terletak di penghujung Utara, sekaligus ruas utama dalam sistem logistik yang menghubungkan Banda Aceh dan Medan,” ujarnya.

Dengan rampungnya ruas tersebut, diharapkan akan mendorong pemulihan ekonomi di Aceh, terutama pada koridor Banda Aceh ke Sigli dan sebaliknya.

Pembangunan Jalan Tol Banda Aceh-Sigli terdiri dari 5 seksi, yakni Seksi 1 Padang Tiji – Seulimeum (25 kilometer), Seksi 2 Seulimeum – Jantho (6 kilometer), Seksi 3 Jantho-Indrapuri (16 kilometer), Seksi 4 Indrapuri-Blang Bintang (14 kilometer), dan Seksi 5 Blang Bintang-Kuto Baro (8 kilometer).

Jalan Tol Banda Aceh-Sigli merupakan salah satu ruas Tol Trans Sumatra yang menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN). Dengan dibangunnya tol akan memangkas jarak dan waktu tempuh perjalanan dari Banda Aceh ke Sigli dari sekitar 2-3 jam dengan kondisi jalan yang  berkelok-kelok melalui perbukitan menjadi  hanya 1 jam perjalanan.

Pengusahaan Tol Banda Aceh-Sigli merupakan bagian dari penugasan Pemerintah kepada PT Hutama Karya (Persero) dengan nilai investasi sebesar Rp12,35 triliun dan biaya konstruksi sekitar Rp8,99 triliun. Bertindak selaku kontraktor pada ruas tersebut yakni PT Adhi Karya Tbk.  (HUMAS KEMENTERIAN PUPR/UN)

Oleh: Humas Setkab

Hukum

Peristiwa

Pilkada 2024

Kesehatan

Lifestyle

Tekno