Berita Borneotribun.com: Nasional Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Nasional. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Nasional. Tampilkan semua postingan

Kamis, 25 Maret 2021

Jokowi Tinjau Vaksinasi Massal dan Berdialog dengan Nelayan di Maluku Tengah

Jokowi Tinjau Vaksinasi Massal dan Berdialog dengan Nelayan di Maluku Tengah
Presiden Jokowi meninjau vaksinasi massal COVID-19 yang dilaksanakan di kediaman Raja Hitu, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Kamis (25/03/2021). (Sumber: Tangkapan Layar YouTube Sekretariat Presiden)

BORNEOTRIBUN JAKARTA -- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melanjutkan rangkaian kunjungan kerjanya (kunker) di Maluku dengan meninjau vaksinasi massal COVID-19 yang dilaksanakan di kediaman Raja Hitu, kawasan Dermaga Huseka’a Hitu, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Kamis (25/03/2021).

Tiba di lokasi, Presiden yang antara lain didampingi Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Gubernur Maluku Murad Ismail, langsung meninjau tahapan pelaksanaan vaksinasi. Presiden juga terlihat berbincang-bincang dengan peserta vaksinasi dan para tenaga kesehatan.

Peserta vaksinasi COVID-19 melalui empat tahapan, mulai dari registrasi, penapisan kesehatan, penyuntikan dosis vaksin, hingga terakhir observasi untuk memantau jika kondisi peserta pasca disuntik dan mengantisipasi adanya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi atau KIPI.

“Pagi hari ini, saya melihat proses vaksinasi di sini, alhamdulillah berjalan dengan lancar. Saya lihat tata kelola, manajemennya juga rapi, bagus, dan kita harapkan ini terus dilakukan sampai nanti sesuai dengan target yang telah kita berikan,” ujar Presiden usai peninjauan.

Ditambahkan Presiden, untuk mencapai kekebalan komunal atau herd immunity diperlukan vaksinasi kepada 70 persen dari populasi masyarakat Indonesia.

“Jadi kalau 70 persen masyarakat Indonesia ini sudah divaksin, disuntik, nanti akan terjadi kekebalan komunal. Artinya apa? Yang namanya COVID-19 itu mau datang bisa mental dan tidak menularkan lagi dari orang ke orang, dari warga ke warga, bisa kita hentikan,” ujarnya.

Diakui Kepala Negara, diperlukan proses yang panjang untuk dapat mencapai target tersebut. Namun ia optimistis hal tersebut dapat terwujud jika vaksinasi massal terus digencarkan di seluruh wilayah Indonesia.

“Target kita nanti akhir tahun insyaallah sudah selesai semuanya, asal vaksinasinya berproses seperti ini terus,” ujarnya.

Tak hanya di Maluku Tengah, dalam rangkaian kunker di Maluku kali ini, Presiden juga telah meninjau pelaksanaan vaksinasi massal di Pelabuhan Yos Sudarso dan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. J. Leimena di Ambon.

Presiden pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh tenaga kesehatan dan vaksinator yang telah bekerja keras setiap hari melayani masyarakat yang akan divaksinasi.

“Kita berharap pandemi ini segera selesai, ekonomi nasional, ekonomi daerah, ekonomi provinsi semuanya bangkit kembali, normal dan kita bisa bekerja dalam kehidupan sehari-hari seperti biasanya,” tandasnya.

Usai peninjauan Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Gubernur Maluku Murad Ismail berdialog dengan para nelayan yang ada di Maluku Tengah. (TGH/UN)

Kunjungi Pelabuhan Yos Sudarso, Presiden Berdialog dengan Pelaku Usaha Perikanan

Kunjungi Pelabuhan Yos Sudarso, Presiden Berdialog dengan Pelaku Usaha Perikanan
Presiden Jokowi mengunjungi Pelabuhan Yos Sudarso di Kota Ambon, Maluku, Kamis (25/03/2021). (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr)

BorneoTribun Jakarta -- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Pelabuhan Yos Sudarso di Kota Ambon, dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke Provinsi Maluku, Kamis (25/03/2021) pagi. 

Bersama rombongan terbatas, Kepala Negara tiba di kawasan pelabuhan sekira pukul 06.40 WIT atau 08.40 WIB. 

Kepala Negara juga memanfaatkan kunjungan itu untuk berdialog dengan para pelaku usaha perikanan setempat untuk mengetahui kondisi terkini sektor perikanan Maluku, Pelabuhan Yos Sudarso, serta pelabuhan lain di sekitarnya yang membutuhkan pengembangan untuk dapat mendukung sektor perikanan Maluku yang memiliki potensi besar serta keunggulan di perikanan tangkap. 

“Jadi pagi hari ini saya khusus datang ke Ambon itu hanya punya satu keperluan bahwa kita akan membangun Ambon New Port yang kurang lebih di dalam perencanaan nanti ada 700 hektare yang itu terintegrasi antara pelabuhan logistik dan pelabuhan perikanan serta industri perikanan ada di satu lokasi,” ujar Presiden saat berdialog dengan pelaku usaha perikanan. 

Dalam waktu dekat, Presiden menerangkan, Kota Ambon akan mengembangkan pelabuhan baru dengan konsep pelabuhan terintegrasi yang akan menjadi pusat pertumbuhan industri pengolahan ikan dan konsolidasi kargo dari wilayah Indonesia Timur. 

Pengembangan pelabuhan baru tersebut sangat dibutuhkan mengingat pelabuhan khusus perikanan saat ini telah mencapai kapasitas maksimum. “Tahun ini akan dimulai pembangunannya dan kita harapkan dalam dua tahun akan selesai. Untuk itu saya minta nanti pelaku-pelaku fisheries industry bisa segera mendaftar dan ikut masuk ke dalam lokasi ini sehingga kita memiliki keyakinan bahwa ini bisa jalan,” ucapnya. 

Melihat potensi perikanan di Maluku yang sangat besar, namun belum teroptimalkan dengan baik, Presiden memandang bahwa pembangunan sebuah fasilitas yang dibutuhkan para pelaku usaha perikanan setempat untuk dapat memacu produksi perikanan lebih besar lagi memang diperlukan. 

Meski demikian, Kepala Negara menekankan agar rencana dan implementasi dari pembangunan pelabuhan baru tersebut lebih dimatangkan agar nantinya dapat menjadi sebuah percontohan bagi pengembangan pelabuhan modern yang terintegrasi dengan industri perikanannya di daerah-daerah lainnya. 

“Tadi disampaikan oleh Dirut Pelindo mengenai potensi-potensi perikanan. Ada 800 ribu ton sebelah sini, kemudian sebelah utara ada 1,2 juta ton, kemudian agak di selatannya ada 2,6 juta ton. Saya kira Ambon New Port ini memang harus,” tandasnya. 

Untuk diketahui, sebelum mengunjungi dan meninjau Pelabuhan Yos Sudarso serta berdialog dengan para pelaku usaha perikanan, Kepala Negara terlebih dahulu meninjau jalannya proses vaksinasi massal COVID-19 yang digelar bagi para petugas atau pekerja publik di pelabuhan yang terdiri atas pegawai dari PT Pelni, PT Pelindo, dan KSOP (Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan). 

Dalam kunjungan itu, sebanyak 50 orang tengah menjalani proses vaksinasi di mana pelaksana setempat menargetkan pemberian vaksin kepada 230 penerima vaksin secara keseluruhan. 

Mendampingi Presiden dalam kunjungan tersebut antara lain Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Gubernur Maluku Murad Ismail. (BPMI/UN)

Presiden Jokowi Resmikan RSUP dr. J. Leimena di Ambon

Presiden Jokowi Resmikan RSUP dr. J. Leimena di Ambon
Presiden Jokowi menandatangani prasasti sebagai tanda diresmikannya RSUP dr. J. Leimena di Kota Ambon, Maluku, Kamis (25/03/2021). (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr)

BorneoTribun Jakarta -- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. J. Leimena di Kota Ambon, Maluku, Kamis (25/03/2021).

“Setelah groundbreaking di tahun 2017, pada hari ini juga telah kita lihat telah selesai Rumah Sakit dr. J. Leimena di Ambon,” ujar Presiden dalam pernyataannya.

Kepala Negara mengungkapkan, RSUP dr J. Leimena merupakan fasilitas layanan kesehatan yang sangat besar. Untuk itu, ia menekankan agar RSUP pertama di kawasan Indonesia Timur ini dapat memberikan pelayanan kesehatan yang prima bagi masyarakat di kawasan tersebut.

“Kita harapkan ini akan memberikan layanan kesehatan yang prima untuk masyarakat di Indonesia bagian timur, utamanya di Provinsi Maluku dan lebih khusus lagi untuk Kota Ambon,” ujarnya.

Usai memberikan pernyataan, Presiden Jokowi melakukan penandatanganan prasasti sebagai tanda peresmian RSUP dr. J. Leimena di Kota Ambon.

Sebelum melakukan peresmian, Presiden juga meninjau pelaksanaan vaksinasi massal COVID-19 yang digelar di rumah sakit tersebut.

Presiden yang terlihat mengenakan kemeja putih dan celana hitam tersebut tampak memantau tahapan vaksinasi mulai dari registrasi ulang, penapisan kesehatan, penyuntikan dosis vaksin, hingga observasi.

Didampingi antara lain oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Gubernur Maluku Murad Ismail, Kepala Negara sesekali terlihat berbincang dengan peserta vaksinasi dan juga para tenaga kesehatan.

“Pagi hari ini saya datang ke Rumah Sakit dr. J. Leimena di Kota Ambon yang di pagi hari ini dilaksanakan vaksinasi terhadap pelayan publik, terhadap lansia, terhadap tokoh-tokoh agama,” ujar Presiden usai peninjauan.

Presiden mengatakan program vaksinasi akan terus dijalankan hingga target yang ditetapkan dapat segera tercapai.

“Ini terus setiap hari berproses dan kita harapkan sesuai dengan target nanti bisa kita selesaikan,” tandasnya

Berdasarkan data per 24 Maret 2021, sebanyak 59.100 stok dosis vaksin COVID-19 (Sinovac dan AstraZeneca) telah tersedia di seluruh wilayah di Provinsi Maluku.

Sebanyak 12.564 atau 83,16 persen tenaga medis dan kesehatan di wilayah ini yang menjadi prioritas awal vaksinasi massal telah memperoleh dosis vaksinasi pertama. Dari jumlah tersebut 10.563 di antaranya telah menerima dosis kedua vaksin. Saat ini, telah dimulai pelaksanaan vaksinasi massal tahap selanjutnya dengan menyasar pada 116.337 warga lanjut usia (lansia) serta 174.805 pekerja dan pelayan publik. (TGH/UN)

Senin, 22 Maret 2021

Presiden Jokowi Tinjau Vaksinasi Massal di Jombang

Presiden Jokowi memantau pelaksanaan vaksinasi massal yang dilaksanakan serentak di kecamatan-kecamatan se-Kabupaten Jombang melalui tayangan video konferensi, Senin (22/03/2021), dari Pendopo Kabupaten Jombang, Jatim. (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev)

BorneoTribun Jakarta -- Setelah sebelumnya meninjau pelaksanaan vaksinasi massal di Kabupaten Sidoarjo, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) hari ini, Senin (22/03/2021), kembali meninjau pelaksanaan vaksinasi massal yang bertempat di Pendopo Kabupaten Jombang, Jawa Timur (Jatim)

Setibanya di lokasi sekitar pukul 16.05 WIB, Presiden yang didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, serta Bupati Jombang Mundjidah Wahab, langsung berkeliling pendopo meninjau tahapan pelaksanaan vaksinasi, mulai dari proses registrasi, penapisan kondisi kesehatan, penyuntikan dosis vaksin pada peserta vaksinasi, dan observasi.

Kepala Negara terlihat menyaksikan langsung penyuntikan vaksin terhadap beberapa kiai, tokoh agama, dan tokoh lintas agama. Di tempat ini kurang lebih 230 orang menerima dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca. Selain pemuka agama, sasaran penerima vaksinasi di tempat ini meliputi kelompok masyarakat lanjut usia (lansia) serta petugas dan pelayan publik.

“Semuanya sudah berjalan, alhamdulillah lancar, mulai dari registrasi, penyaringan, kemudian vaksinasi/penyuntikan dan observasi, semuanya berjalan dengan baik,” ujar Presiden dalam keterangan persnya usai peninjauan.

Kepala Negara juga mengungkapkan, berdasarkan pendapat yang disampaikan para kiai dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim, vaksin AstraZeneca dapat digunakan dalam program vaksinasi massal yang dilaksanakan pemerintah.

“Tadi pagi juga saya  bertemu dengan para kiai sepuh, para kiai dari MUI Jawa Timur yang menyampaikan bahwa vaksin AstraZeneca bisa digunakan, halal dan tayib,” ungkapnya.

Pemerintah, imbuh Presiden, akan mendistribusikan vaksin tersebut untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi di berbagai daerah.

“Ini akan kami dorong besok agar lebih banyak lagi vaksin yang bisa didistribusikan di Provinsi Jawa Timur, kemudian masuk ke kabupaten/kota yang ada, agar pelaksanaan vaksin bisa lebih dipercepat untuk pondok-pondok pesantren, untuk para kiai, untuk para santri, dan kemudian juga untuk petugas dan pelayan publik,” ujarnya.

Selain di pendopo ini, vaksinasi serupa juga digelar serentak di 21 kecamatan se-Kabupaten Jombang. Dalam kesempatan tersebut, Presiden memantau pelaksanaan vaksinasi massal di kecamatan-kecamatan tersebut melalui tayangan video konferensi.

Dalam dialog dengan para pelaksana vaksinasi di tingkat kecamatan, Kepala Negara berpesan agar sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya vaksinasi terus digencarkan.

“Saya titip saja agar ada sosialisasi pada masyarakat, memberikan pengertian pentingnya vaksinasi ini, agar vaksinasi secara nasional bisa segera kita selesaikan tahun ini,” tandasnya. (TGH/UN)

Pemerintah Dorong Pelaksanaan Infrastruktur dengan Skema KPBU

Pemerintah Dorong Pelaksanaan Infrastruktur dengan Skema KPBU
Presiden Jokowi saat peresmian SPAM Umbulan, di Pasuruan, Jatim, Senin (22/03/2021). (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev)

BorneoTribun Jakarta -- Pemerintah mendorong pelaksanaan proyek pembangunan infrastruktur dengan Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) atau Public Private Partnership (PPP).

Hal itu disampaikan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam sambutannya saat meresmikan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan, di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (22/03/2021).

“Model pembangunan KPBU ini akan terus kita dorong. Tidak hanya di [SPAM] Umbulan saja, tetapi juga untuk proyek-proyek yang lain,” ujarnya.

Pelaksanaan proyek dengan skema ini, imbuhnya, akan mengurangi beban pembiayaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Beban APBN ini juga akan semakin berkurang. Dan nanti pengelolaannya, justru swasta yang harus bergerak,” ujarnya.

SPAM Umbulan adalah salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Perpres Nomor 109 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

Proyek air minum regional yang telah diinisiasi sejak 40 tahun lalu ini dimulai pembangunannya pada 2017 melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) antara pemerintah dengan PT. Meta Adhya Tirta Umbulan selaku pemenang lelang.

Berdasarkan data dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), SPAM Umbulan memiliki kapasitas sebesar 4.000 liter per detik yang dapat melayani 310 ribu sambungan rumah (SR) atau 1,3 juta orang.

Sarana ini akan menambah pasokan air bersih perpipaan pada lima kota/kabupaten di Jatim yakni di Kota Pasuruan, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya, dan Kabupaten Gresik. 

Selama masa pembangunan, pemerintah melalui proyek Kementerian PUPR melakukan pemasangan pipa transmisi air baku sepanjang 93 kilometer, 2 rumah pompa, 14 unit offtake, dan 17 unit reservoir yang tersebar di lima kabupaten/kota tersebut.

Presiden Jokowi menekankan agar keberadaan infrastruktur yang memerlukan biaya yang cukup besar ini dapat memberikan manfaat yang maksimal kepada masyarakat. Untuk itu, ia menginstruksikan agar kendala yang dihadapi dalam menyalurkan air bersih hingga ke tingkat rumah tangga dapat segera diselesaikan antara semua pihak terkait, yaitu pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, serta PT. Meta Adhya Tirta Umbulan selaku pelaksana proyek.

“Selesaikan secepat-cepatnya sehingga apa yang telah kita bangun dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) atau PPP (Public Private Partnership) ini segera bisa kita selesaikan dan bermanfaat betul-betul bagi masyarakat kita,” tegasnya. (FID/UN)

Diresmikan Presiden Jokowi, SPAM Umbulan Siap Pasok Air Bersih Bagi Warga Jatim

Diresmikan Presiden Jokowi, SPAM Umbulan Siap Pasok Air Bersih Bagi Warga Jatim
Presiden Jokowi saat meresmikan SPAM Umbulan, di Pasuruan, Jatim, Senin (22/03/2021).

BorneoTribun Jakarta -- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan, di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur (Jatim), Senin (22/03/2021).

“Alhamdulillahirrabbil’alamin, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan yang telah lama dikerjakan hari ini telah rampung dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat,” ujar Presiden dalam sambutannya saat peresmian.

SPAM yang memiliki kapasitas sebesar 4.000 liter per detik ini dapat memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat di lima wilayah di Jatim, yaitu Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Gresik, Kabupaten Sidoarjo, dan Kota Surabaya.

“Air dari sini ini air yang keadaannya sudah bersih. Langsung bisa dimanfaatkan. Tidak pakai pengolahan yang rumit-rumit,” ujar Presiden.

Presiden meminta agar infrastruktur yang dibangun dengan skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) atau PPP (Public Private Partnership)  dan menggunakan anggaran sebesar Rp2,056 triliun ini memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat.

“Jangan sampai proyek besarnya jadi, pipa utamanya selesai tapi untuk masuk ke rumah tangganya ini terkendala karena siapa yang bertanggung jawab tidak jelas, apakah PDAM kota dan kabupaten ataukah PDAM di tingkat provinsi, atau Menteri PUPR,” tegasnya.

Untuk itu, Presiden meminta kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Gubernur Jawa Timur, PT Meta (PT. Meta Adhya Tirta Umbulan) selaku pelaksana proyek, bersama para Bupati dan Wali Kota yang akan teraliri oleh SPAM duduk bersama untuk segera menyelesaikan kendala yang dihadapi dalam penyaluran air bersih tersebut hingga sampai ke rumah tangga.

“Tadi saya tanyakan di lapangan, yang baru berjalan itu [kapasitas] 900 [liter per detik]. Artinya, masih ada 80 persen yang harus segera diselesaikan dari pipa utama sampai masuk ke pipa di rumah tangga.  Ini tolong segera diselesaikan. Saya minta minggu ini sudah ada rapat dan bisa diselesaikan yang tanggung jawab siapa,” tegasnya.

Usai memberikan sambutan, Presiden Jokowi memutar tuas katup air dan menandatangani prasasti sebagai tanda peresmian.

Dalam acara ini, Presiden didampingi oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, serta Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Hadir juga dalam peresmian antara lain Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, Direktur PT. Meta Adhya Tirta Umbulan, serta para Bupati dan Wali Kota yang wilayahnya akan teraliri oleh SPAM. (FID/UN)

Pondok Pesantren di Jatim Siap Terima Vaksinasi AstraZeneca

Pondok Pesantren di Jatim Siap Terima Vaksinasi AstraZeneca
Presiden memberikan keterangan pers usai meninjau pelaksanaan vaksinasi massal COVID-19 di Pendopo Delta Wibawa, Kabupaten Sidoarjo, Jatim, Senin (22/3/2021) siang. (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev)

BorneoTribun Jakarta -- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan telah bertemu dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Timur (Jatim) dan para kiai di provinsi tersebut untuk mendengarkan pendapat mereka mengenai vaksin AstraZeneca.

“Beliau-beliau tadi menyampaikan bahwa Jawa Timur siap diberi vaksin AstraZeneca dan segera akan digunakan di pondok pesantren-pondok pesantren yang ada di Jawa Timur. Saya kira ini juga patut kita apresiasi,” ujarnya dalam keterangan pers usai meninjau vaksinasi massal Covid-19 di Pendopo Delta Wibawa, Kabupaten Sidoarjo, Jatim, Senin (22/3/2021) siang.

Untuk itu, Presiden juga telah memerintahkan kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk mendistribusikan vaksin tersebut.

“Tadi saya sudah memerintahkan kepada Menteri Kesehatan untuk segera mendistribusikan vaksin AstraZeneca ke Jawa Timur dan ke provinsi-provinsi yang lain,” ujarnya.

Ketua Umum (Ketum) MUI Provinsi Jatim Hasan Mutawakkil Alallah menyampaikan, dalam pertemuan dengan Presiden para tokoh agama menyatakan pendapat bahwa vaksin AstraZeneca halal dan tayib.

“Tadi pagi Bapak Presiden telah bertemu dengan kiai-kiai sepuh. Bapak Presiden langsung mendengarkan apa pendapat dan respons dari para romo, kiai, para pengasuh-pengasuh pondok pesantren bahwa vaksin AstraZeneca ini hukumnya halalan thayyiban,” ujarnya.

Ketum MUI Jatim juga mengatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut dapat digunakan dalam program vaksinasi pemerintah yang bertujuan untuk menjaga jiwa dan keselamatan masyarakat. “Tidak ada pemerintah yang akan mencelakakan rakyatnya sendiri,” ujarnya.

Lebih lanjut, Hasan Mutawakkil Alallah juga menyampaikan permintaan agar para santri, ustaz, ustazah, dan tokoh-tokoh keagamaan lainnya juga segera dapat memperoleh dosis Vaksin Covid-19.

“Kami berterima kasih kepada Bapak Presiden apabila para santri juga para ustaz dan ustazah, hafiz dan hafizah, akan segera diberikan vaksin AstraZeneca ini dan kami bersyukur mudah-mudahan nanti dapat ditiru oleh komponen masyarakat lain,” tandasnya. (FID/UN)

Kunjungi Sidoarjo, Presiden Jokowi Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Vaksinasi Massal

Kunjungi Sidoarjo, Presiden Jokowi Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Vaksinasi Massal
Presiden meninjau pelaksanaan vaksinasi massal COVID-19 di Pendopo Delta Wibawa, Kabupaten Sidoarjo, Jatim, Senin (22/3/2021) siang. (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev)

BorneoTribun Jakarta -- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melakukan peninjauan vaksinasi massal COVID-19 yang dilaksanakan di Pendopo Delta Wibawa, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim), Senin (22/3/2021) siang.

“Pagi hari ini saya berkunjung ke Kabupaten Sidoarjo untuk melihat proses vaksinasi. Saya ingin memastikan bahwa antusiasme dari masyarakat besar dalam ikut program vaksinasi ini,” ujar Presiden dalam keterangan pers setelah peninjauan.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden turut menyaksikan pemberian dosis vaksin AstraZeneca kepada Ketua Majelis Ulama Jawa Timur K.H. Hasan Mutawakkil Alallah. Vaksin yang sama juga diberikan kepada di antaranya K.H. Ahmad Rofiq Siroj hingga mantan pemain tim nasional sepak bola Uston Nawawi.

Untuk pelaksanaan hari ini, sebanyak kurang lebih 150 peserta yang berasal dari kalangan pekerja publik, tokoh agama, hingga para atlet menerima suntikan dosis vaksin di lokasi tersebut. Di saat bersamaan, beberapa lokasi lain di Kabupaten Sidoarjo juga akan menggelar vaksinasi massal serupa.

Kepala Negara juga memantau dan memberikan arahan mengenai jalannya proses vaksinasi di beberapa lokasi tersebut melalui konferensi video untuk memastikan kesiapan Kabupaten Sidoarjo, rumah sakit, maupun puskesmas dalam menyukseskan kebijakan vaksinasi massal ini.

“Saya juga ingin memastikan kesiapan, baik dari kabupaten, rumah sakit, maupun puskesmas yang ada. Sehingga kita harapkan ke depan vaksinasi nasional ini semuanya berjalan dengan baik dan lancar,” tandasnya.

Berdasarkan data yang Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), hingga 21 Maret 2021, sebanyak 9.397 tenaga kesehatan di Kabupaten Sidoarjo telah menerima dua dosis Vaksin Covid-19. Sementara sebanyak 19.482 pekerja atau pelayan publik telah menerima dua dosis vaksin dari keseluruhan 31.902 peserta yang telah menerima suntikan dosis pertama.

Hadir dalam kegiatan vaksinasi massal tersebut antara lain Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali.. (FID/UN)

Kunker Ke Jatim, Presiden Akan Resmikan SPAM Umbulan dan Tinjau Vaksinasi

Kunker Ke Jatim, Presiden Akan Resmikan SPAM Umbulan dan Tinjau Vaksinasi
Presiden Jokowi bertolak menuju ke Jatim dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, Senin (22/03/2021) pagi. (Foto: BPMI/Laily Rachev)

BORNEOTRIBUN JAKARTA -- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bertolak menuju Provinsi Jawa Timur (Jatim) guna melakukan kunjungan kerja sehari, Senin (22/03/2021) pagi.

Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 yang membawa Presiden bersama rombongan terbatas lepas landas dari Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, sekitar pukul 07.30 WIB.

Setibanya di Bandar Udara Internasional Juanda, Kabupaten Sidoarjo, Presiden dan rombongan akan melanjutkan perjalanan menuju Pendopo Delta Wibawa. Di tempat tersebut Presiden diagendakan untuk meninjau jalannya proses vaksinasi massal.

Dari Kabupaten Sidoarjo, Presiden kemudian akan menuju Kabupaten Pasuruan. Rencananya, Kepala Negara akan meresmikan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan yang berlokasi di Desa Sidepan Winongan, Kecamatan Winongan.

Pada siang harinya, Presiden dan rombongan akan menuju Pendopo Kabupaten Jombang untuk meninjau vaksinasi massal lainnya.

Selesai acara, Presiden akan kembali ke Bandara Internasional Juanda, Kabupaten Sidoarjo, untuk kemudian lepas landas ke Jakarta. (BPMI/UN)

Sabtu, 20 Maret 2021

Presiden Jokowi Tinjau Layanan Drive Thru Vaksinasi COVID-19 di Kota Bogor

Presiden Jokowi Tinjau Layanan Drive Thru Vaksinasi COVID-19 di Kota Bogor
Layanan Drive Thru vaksinasi COVID-19 di GOR Padjadjaran, Kota Bogor, Jabar, Jumat (19/03/2021) pagi. (Foto: Humas Setkab/Teguh)

BorneoTribun Jakarta -- Usai meninjau pelaksanaan vaksinasi massal COVID-19 di Puri Begawan, Kota Bogor, Jawa Barat (Jabar) Presiden RI Jokowi kembali meninjau pelaksanaan vaksinasi di kota tersebut. Kali ini Presiden meninjau layanan vaksinasi secara drive thru atau layanan tanpa turun kendaraan yang dilaksanakan di Gelanggang Olahraga  (GOR) Pajajaran, Jumat (19/03/2021) pagi.

Kegiatan ini menyasar kelompok masyarakat lanjut usia (lansia) berumur 60 tahun ke atas. Tak hanya lansia, para pengemudi ojek daring pun juga mendapatkan pelayanan ini.

Presiden yang terlihat didampingi oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, serta Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, dan Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim meninjau tahapan vaksinasi mulai dari proses registrasi atau pendaftaran, penapisan kesehatan, penyuntikan Vaksin Covid-19, hingga observasi bagi peserta yang sudah disuntik.

“Baru saja tadi saya melihat proses drive-thru vaksinasi yang dilakukan di Kota Bogor. Saya melihat semua berjalan dengan lancar dari mulai proses registrasi, pendaftaran, screening, kemudian penyuntikan vaksin semuanya berjalan dengan baik,” ujar Kepala Negara dalam keterangan pers usai peninjauan.

Presiden menekankan agar pelaksanaan vaksinasi terus dilakukan di seluruh penjuru Tanah Air sehingga kekebalan komunal atau herd immunity dapat segera terbentuk dan laju penularan Covid-19 dapat ditekan.

“Kita harapkan model-model seperti ini juga bisa dilakukan di kota lain, di provinsi lain sehingga akan mempercepat proses vaksinasi di Tanah Air,” tandasnya.

Dikutip dari laman Pemerintah Kota Bogor, pelaksanaan vaksinasi bagi lansia dengan metode drive thru di GOR Pajajaran, Kota Bogor ini dimulai sejak hari Rabu (17/03/2021). Tercatat, ada sebanyak 61.198 sasaran terdaftar yang akan disuntik vaksin secara bertahap selama tiga bulan ke depan.

“Pelaksanaannya harus bertahap dan melibatkan semua pihak terkait. Dinkes [Dinas Kesehatan] Kota Bogor berkolaborasi dengan Halodoc dan Gojek menyasar para lansia dengan sistem drive thru dengan tetap mengedepankan dan menjamin penerapan protokol kesehatan dan keselamatan,” kata Wali Kota Bogor Bima Arya, yang dikutip dari laman tersebut.

Meski penyuntikan vaksinasi dilakukan di atas kendaraan roda dua atau roda empat, para lansia tetap diwajibkan mengikuti observasi selama 30 menit. Hal ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya efek samping pasca disuntik vaksin.

Dinkes Kota Bogor menargetkan lansia penerima vaksin secara drive thru sebanyak 600 orang per hari. Rencananya, vaksinasi akan dilaksanakan selama 3 bulan ke depan hingga Juni 2021 dan terus dievaluasi.

Pemerintah bekerja sama dengan sejumlah pihak menyelenggarakan layanan vaksinasi secara drive thru sebagai upaya untuk memudahkan pelayanan vaksinasi kepada masyarakat. Tak hanya di Kota Bogor, layanan ini juga digelar di sejumlah kota lainnya, seperti di Jakarta, Bali, serta Tangerang Selatan, Banten. (FID/UN)

Kamis, 18 Maret 2021

Resmikan Jalan Tol layang Pettarani di Makassar, Jokowi disambut Aksi Demonstrasi dari GAM

Gerakan Aktivis Mahasiswa (GAM) di Pertigaan Hertasning-Pettarani Kota Makassar
Gerakan Aktivis Mahasiswa (GAM) di Pertigaan Hertasning-Pettarani Kota Makassar.

BorneoTribun Makassar, Sulsel -- Kedatangan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk meresmikan proyek infrastruktur Nasional (Jalan Tol layang Pettarani) Kota Makassar disambut aksi unjuk rasa (Demonstrasi) dari Gerakan Aktivis Mahasiswa (GAM) di Pertigaan Hertasning-Pettarani Kota Makassar (Kamis, 18/3/2021)

Dalam orasinya Rafika selaku jenderal lapangan menyampaikan bahwa kebijakan presiden Ri dengan membuka lebar pintu Impor beras dari negara luar adalah bentuk ketidak berpihaknya pemerintah kepada petani di Indonesia.

"Kebijakan impor beras  tersebut terjadi disaat kelangkaan pupuk di daerah terutama di Sulawesi Selatan dan ini sangat tidak mensejahterakan petani dan kami anggap Jokowi gagal mensejahterakan petani"

Belum lagi pelanggaran Hak asasi Manusia (HAM) seperti penembakan Mahasiswa di Kendari Sulawesi Tenggara dan Pembunuhan Alm. Sugianto di Kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan yang sampai sekarang berkas perkaranya mandek di Polda Sulsel bukti tingginya intensitas pelanggaran HAM, Ucap Aktivis Perempuan dari GAM tersebut.

Nampak petaka aksi bertuliskan Stop impor beras, Jokowi gagal total, pulang mako dibentangkan oleh GAM yang menjadikan perhatian pengguna jalan.

Ditambah dengan pembungkaman Demokrasi di Sosial media (Sosmed) dengan ancaman Undang-Undang ITE menjadikan pemerintah terkesan anti Kritik dan melarangnya unjuk rasa (Menyampaikan pendapat) saat kedatangan Jokowi bentuk pembungkaman demokrasi.

Setelah berorasi dibawah jalan Tol layang Pettarani tersebut aktivis Mahasiswa ini dibubarkan oleh aparat dari TNI-POLRI dan GAM pun bubar dengan tertib.

Oleh: Irwan Lawing

Berdialog dengan Penerima Kartu Prakerja, Presiden: Jangan Berhenti Belajar

Berdialog dengan Penerima Kartu Prakerja, Presiden: Jangan Berhenti Belajar
Presiden Jokowi didampingi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Seskab Pramono Anung, dan Menaker Ida Fauziyah berdialog dengan penerima Kartu Prakerja di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/3/2021) siang. (Foto: Humas Setkab/Oji)

BorneoTribun Jakarta -- Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) bulan Agustus 2020 yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa 88,9 persen  penerima Kartu Prakerja menyatakan program tersebut meningkatkan keterampilan kerja mereka. Hal tersebut sesuai dengan harapan agar angkatan kerja Indonesia dapat bersaing di era kompetisi global sekarang ini.

“Ini yang kita harapkan. Karena dalam zaman yang penuh dengan kompetisi seperti ini kalau keterampilan kita, skill kita tiap hari tidak kita perbaiki, perbaiki, perbaiki, hilang kita. Lho tahu-tahu kok saya kehilangan pekerjaan,” ujar Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan arahan kepada penerima Kartu Prakerja di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/3/2021) siang.

Peningkatan keterampilan sangat dibutuhkan terutama di era saat perubahan terjadi dengan sangat cepat. Untuk itu, Presiden berpesan agar para penerima Kartu Prakerja terus berupaya untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilannya.

“Jangan berhenti untuk belajar, jangan berhenti untuk meningkatkan skill, meningkatkan keterampilan kita, karena kita ini kejar-kejaran dengan perubahan,” pesannya.

Sejak diluncurkan pada April 2020 hingga gelombang ke-14, Kartu Prakerja sangat diminati oleh angkatan kerja di Indonesia, namun masih sedikit yang sudah berkesempatan memperoleh pelatihan.

“Tadi disampaikan oleh Pak Menko Perekonomian bahwa yang mendaftar di Kartu Prakerja ini ada kurang lebih 55 juta (orang), tetapi yang ikut di tahun 2020 5,6 juta (orang), dan tahun ini baru 1,8 juta orang. Memang belum tertampung semuanya,” ujar Presiden.

Lebih jauh, Kepala Negara menyampaikan, terdapat kurang lebih 1.700 pelatihan yang disiapkan oleh 165 lembaga penyedia. Peserta Kartu Prakerja pun bebas memilih pelatihan yang sesuai dengan minat dan talenta yang dimiliki.

Berdasarkan data, terdapat lima pelatihan yang paling banyak diminati, yaitu pelatihan pemasaran secara daring, makanan dan minuman atau food and beverage, teknologi informasi khususnya website, perkantoran, serta kewirausahaan (entrepreneurship). Presiden menilai, pelatihan-pelatihan tersebut memang sangat diperlukan baik dalam dunia kerja maupun dunia usaha.

“Saya memulai usaha dulu dari nol juga dimulai dari ikut pelatihan. Ikut pelatihan, dulu seminggu tapi. Kalau ini kan sekarang sudah zamannya zaman digital seperti ini Bapak-Ibu bisa belajar online, itu akan lebih mempercepat,” ujarnya.

Ditambahkan Kepala Negara, melalui peningkatan keterampilan dan pengetahuan akan terbuka semakin banyak peluang, baik peluang kerja maupun usaha.

“Saya berharap [program Kartu Prakerja] ini nanti akan menjadi sebuah model kita dalam meningkatkan skill, meningkatkan keterampilan kita semuanya.  Inilah sebuah kesempatan besar yang kita harapkan betul-betul bisa membuka peluang kerja yang sebanyak-banyaknya. Dan kalau nantinya banyak yang masuk ke dunia usaha, banyak yang masuk ke dunia kerja, saya kira ekonomi kita akan lebih baik lagi,” pungkasnya.

Dalam acara ini Presiden didampingi antara lain oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, serta sejumlah penerima Kartu Prakerja Tahun 2021 dan 2021. Hadir kurang lebih 500 penerima Kartu Prakerja baik secara langsung maupun virtual dari kabupaten/kota seluruh Indonesia.(DND/UN)

Buka Kongres Ke-20 PMII, Presiden: Harus Jadi Navigasi Perubahan

Buka Kongres Ke-20 PMII, Presiden: Harus Jadi Navigasi Perubahan
Presiden Jokowi meresmikan Pembukaan Kongres PMII XX Tahun 2021, Rabu (17/03/2021) pagi,dari Istana Negara, Jakarta. (Foto: Humas Setkab/Oji)

BorneoTribun Jakarta -- Presiden RI Joko Widodo berpesan agar kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) harus bisa menjadi navigasi perubahan. Hal ini disampaikannya saat meresmikan Pembukaan Kongres PMII XX Tahun 2021, Rabu (17/03/2021) pagi, dari Istana Negara, Jakarta.

“Kader-kader PMII harus bisa menjadi navigasi perubahan. PMII harus terus tumbuh dan berkembang menjadi organisasi kepemudaan yang inovatif dan adaptif. Membuka diri dan adaptif terhadap hal-hal yang baru,” ujarnya.

Disampaikan Presiden, dunia telah berubah dengan cepat dan menimbulkan disrupsi pada semua sektor kehidupan. Perubahan selalu tidak ramah bagi yang tidak siap berubah dan berhenti belajar. Akibatnya, banyak organisasi harus rela digilas perubahan karena tidak sigap beradaptasi dengan perubahan.

Untuk itu, Presiden mendorong kader PMII untuk dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. “Buat kader-kader PMII, menguasai ilmu dan teknologi itu sifatnya fardhu ain, kewajiban setiap individu kader. Kenapa? Karena PMII merupakan laboratorium kepemimpinan generasi muda Islam yang akan ikut menentukan maju atau mundurnya Indonesia di masa depan,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Negara menyampaikan apresiasi terhadap para kader PMII yang telah menunjukkan komitmen kebangsaan yang kuat, konsisten menyuarakan kepedulian dan keadilan terhadap sesama, serta merawat optimisme generasi muda dengan semangat keislaman dan keindonesiaan.

“PMII selalu terdepan dalam mengawal perjalanan bangsa, teguh membela NKRI, teguh membela Pancasila, teguh membela Undang-Undang Dasar 1945, dan teguh dalam membela Bhinneka Tunggal Ika, juga konsisten menebarkan toleransi dan kesejukan dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang majemuk dan beragam,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Negara juga menyampaikan bahwa pemerintah terus bekerja keras untuk menangani pandemi dan dampaknya baik dari sisi kesehatan maupun ekonomi nasional. Terkait hal itu, berbagai kebijakan dan program telah diambil dan dijalankan. Kepala Negara pun meminta dukungan dan partisipasi dari para kader PMII untuk menyelesaikan persoalan bangsa tersebut.

“Saya minta dukungan dan partisipasi para kader PMII menjadi bagian dari jihad kebangsaan ini, ikut berkontribusi ide, gagasan, dan bekerja nyata membantu dan menyelesaikan persoalan-persoalan besar bangsa kita, mulai dari lingkungan kita masing-masing,” ujarnya.

Presiden pun berharap agar Kongres XX PMII kali ini mampu menghasilkan rumusan program strategis yang dapat menjawab berbagai persoalan kemahasiswaan, kemasyarakatan, dan kebangsaan untuk mewujudkan kemajuan PMII dan bangsa Indonesia di masa mendatang.

“Saya percaya Kongres PB PMII kali ini akan menghasilkan program-program strategis yang bisa menjawab persoalan kemahasiswaan, persoalan kemasyarakatan, dan persoalan kebangsaan untuk mewujudkan kemajuan PMII di masa depan, agar tetap tegak berdiri dan disegani, memberikan makna penting bagi kemajuan dan kejayaan Indonesia,” ujarnya.

Kongres PMII yang mengusung tema “Organisasi Maju untuk Peradaban Baru”ini digelar di Gedung Kesenian, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

Mendampingi presiden pada peresmian, yaitu Menteri Sekretaris Negara dan Menteri Agama. Kegiatan diikuti secara virtual oleh Wakil Gubernur Kalimantan Timur Hadi Mulyadi, Ketua Majelis Pembina PMII Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PB PMII beserta seluruh jajaran pengurus dan kader PMII di seluruh Tanah Air yang dipusatkan di enam zona, yaitu Batam, Bekasi, Lombok Timur, Balikpapan, Samarinda, dan Kendari. (FID/UN)

Buka Kongres Ke-31 HMI, Presiden: Harus Siap Jadi Pelopor Kemajuan Bangsa

Buka Kongres Ke-31 HMI, Presiden: Harus Siap Jadi Pelopor Kemajuan Bangsa
Presiden Jokowi didampingi Seskab Pramono Anung dan Menpora Zainudin Amali membuka Kongres XXXI Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) secara virtual dari Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/3/2021).

BorneoTribun Jakarta -- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menekankan bahwa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) harus siap menjadi pelopor kemajuan bangsa yang akan mengantarkan bangsa Islam menjadi bangsa yang semakin disegani serta semakin maju dan sejahtera.

Hal tersebut disampaikannya saat membuka Kongres XXXI HMI secara virtual dari Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/3/2021).

“Saya percaya HMI bisa menjadi lokomotif kemajuan bangsa dan lebih aktif menyiapkan (dan) melahirkan SDM-SDM unggul, mencetak dan melahirkan pemimpin-pemimpin masa depan yang akan mengantarkan bangsa ini siap berkompetisi dalam era hiperkompetisi sekarang ini, dan semakin maju menjadi pemenang, dan yakin usaha sampai,” ujarnya.

Disampaikan Presiden, HMI telah melahirkan banyak tokoh umat dan pemimpin bangsa dari masa ke masa. “Saya mengenal HMI sebagai organisasi yang banyak melahirkan tokoh umat dan pemimpin bangsa dengan berbagai latar belakang keilmuan dan keahlian di ladang pengabdian yang juga sangat luas dan beragam,” tuturnya.

Presiden mengungkapkan, sejumlah tokoh HMI juga turut membantunya dalam menjalankan pemerintahan bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat ini. Di antaranya Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD; Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy; Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa; Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil; Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo; serta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia.

Namun, Presiden mengingatkan seluruh kader HMI untuk tidak terpaku hanya pada kebesaran-kebesaran masa lalu. Dengan potensi besar yang dimiliki, HMI harus mampu mewujudkan cita-cita besar para pendiri untuk menyelaraskan keislaman dan keindonesiaan dengan semangat pembaharuan, memperkokoh persatuan bangsa di tengah keberagaman, dan menjadi pilar penyokong integrasi bangsa.

Kepala Negara juga mengharapkan organisasi ini dapat tumbuh bersama zaman serta adaptif terhadap perubahan yang terjadi. “Saya berpesan agar HMI tumbuh bersama zaman, harus adaptif dengan kebaruan, tanggap menghadapi realitas-realitas baru, dan menyesuaikan diri dengan derasnya arus disrupsi dan perubahan,” ujarnya.

Di tengah era disrupsi dengan perubahan yang sangat cepat dan tantangan yang semakin besar, HMI harus sigap dan cerdas dalam menghadapi segala perubahan tersebut. “Kita harus terus mengasah kepekaan, adaptif terhadap perubahan, dan lincah terhadap perubahan, sigap mengambil keputusan, dan cepat dan cerdas dalam bertindak,” tandasnya.

Menutup sambutannya, Presiden juga mengajak kader HMI untuk berperan dalam berbagai upaya kolektif yang dilakukan untuk bangsa, termasuk dalam mengatasi pandemi saat ini.

“Bangun terus kolaborasi dalam berbagai agenda-agenda penting pembangunan bangsa, termasuk dalam berikhtiar mengatasi pandemi dan dampaknya, serta membantu masyarakat yang sedang berada dalam kesulitan, membangkitkan optimisme, membangkitkan harapan agar bangsa kita segera pulih dan bangkit dari pandemi,” ujarnya.

Turut mendampingi Presiden di Istana Negara Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Menpora Zainudin Amali. Kongres ke-31 HMI diselenggarakan di Surabaya dan dihadiri oleh Menko Polhukam Mahfud MD, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, serta tokoh HMI Akbar Tanjung. (DND/UN)

Rabu, 17 Maret 2021

Gotong Royong Sukseskan Program Vaksinasi Massal Pemerintah

Gotong Royong Sukseskan Program Vaksinasi Massal Pemerintah
Presiden Jokowi meninjau pelaksanaan vaksinasi massal yang digelar di Haris Hotel & Residences Sunset Road, Kota Denpasar, Bali, Selasa (16/03/2021) (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev)

BorneoTribun Jakarta -- Sebanyak 500 orang mengikuti pelaksanaan vaksinasi massal yang digelar di Haris Hotel & Residences Sunset Road, Kota Denpasar, Bali, Selasa (16/03/2021). Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungan kerjanya ke Bali turut meninjau jalannya vaksinasi tersebut.

Pelaksanaan vaksinasi massal ini terselenggara atas kerja sama Pemerintah Provinsi Bali dengan para pelaku pariwisata melalui sejumlah asosiasi di sektor pariwisata setempat. Hal itu merupakan salah satu upaya mengatasi penyebaran pandemi sekaligus menjaga keseimbangan dan percepatan pemulihan ekonomi Bali yang memang bertumpu pada sektor pariwisata.

“Ada beberapa asosiasi yang terlibat berkolaborasi bersama-sama baik dalam proses verifikasi sampai vaksinasi. Vaksinasi ini kita awali dengan pendataan secara komprehensif meliputi nama lengkap dengan kuesioner kesehatannya untuk bisa merangkul para pelaku usaha wisata di Bali,” ujar Ketua Indonesia Hotel General Manager Association (IHGMA) Chapter Bali Agus Made Yoga Iswara, saat ditemui di lokasi.

Dalam waktu satu minggu, tepatnya mulai tanggal 22 hingga 28 Februari, terdata sebanyak 90.195 peserta yang berasal dari sektor pariwisata Bali. Kemudian, sejak 10 Maret 2021 lalu, vaksinasi bagi para pelaku usaha pariwisata tersebut mulai berjalan.

Para pelaku usaha pariwisata, dalam skema kerja sama tersebut, menyiapkan lokasi pelaksanaan vaksinasi dan mendata para pekerja pariwisata setempat untuk kemudian dikoordinasikan dengan pemerintah daerah. Selanjutnya, pemerintah daerah akan langsung menindaklanjuti inisiatif tersebut dan mengoordinasikan dengan Kementerian Kesehatan agar dapat dilakukan vaksinasi.

“Saat ini tercatat kurang lebih 3.810 pelaku pariwisata yang sudah divaksinasi dari total 90.195. Jadi kurang lebih ada 3,7 persen yang divaksinasi,” tuturnya.

Skema kerja sama yang ditempuh itu merupakan bentuk usaha bersama dalam rangka gotong royong memulihkan dan menjaga kepercayaan terhadap pariwisata Bali yang terdampak pandemi. Selain itu, vaksinasi massal tersebut juga dilakukan dengan maksud untuk tetap menjaga kesehatan dan keamanan masyarakat, khususnya pekerja di sektor pariwisata, selama menjalankan aktivitasnya dengan produktif.

“Harapannya ini menjadi penciptaan trust yang baik dan juga confidence untuk pelaku pariwisata Bali untuk bangkit. Kolaborasi inilah yang sangat indah terjadi di Bali. Dalam proses vaksinasi ini, stakeholder pariwisata bergotong royong mendukung program pemerintah seperti apa yang terjadi hari ini,” kata Agus.

Hadir dalam peninjauan tersebut di antaranya Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo, serta Gubernur Bali Wayan Koster. (*)

Di Sela Rangkaian Kunker di Bali, Presiden Mampir ke Toko Kerajinan di Ubud

Di Sela Rangkaian Kunker di Bali, Presiden Mampir ke Toko Kerajinan di Ubud
Presiden Jokowi singgah di sebuah toko kerajinan dan mebel di kawasan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, Selasa (16/03/2021) (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev)

BorneoTribun Jakarta -- Usai meninjau pelaksanaan vaksinasi massal COVID-19 di Puri Saren Agung, Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, Selasa (16/03/2021), Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melanjutkan perjalanan menuju lokasi acara berikutnya.

Dalam perjalanan tersebut, rangkaian kendaraan Presiden sempat berhenti di bilangan Jalan Raya Mas, Ubud. Ternyata Presiden hendak singgah di salah satu toko yang menjual sejumlah mebel dan kerajinan.

Yani sang pemilik toko pun mengaku terkejut dengan kedatangan Presiden ke tempatnya. Tokonya yang memang biasanya sepi terdampak pandemi, mendadak dikunjungi.

“Kaget banget. Tadi senang banget dapat lambaian tangan. Kita enggak menyangka beliau datang ke tempat kita,” ujar Yani. Menurut Yani, Presiden sempat menanyakan bahan yang digunakan untuk membuat sebuah kerajinan.

Yani pun berharap, pandemi Covid-19 bisa segera berakhir sehingga ekonomi bisa pulih kembali. “Biar cepat pulih, tamu kita ke Bali,” tandasnya.

Tak lama usai melihat-lihat sejumlah kerajinan, Presiden pun kembali ke kendaraannya untuk melanjutkan perjalanan dalam rangkaian kunjungan kerja Pulau Dewata ini. (*)

Presiden Jokowi: Sikap Saya Tak Berubah, Tidak Ada Niat Jadi Presiden Tiga Periode

Presiden Jokowi (Foto: BPMI Setpres)
Presiden Jokowi (Foto: BPMI Setpres)

BorneoTribun Jakarta -- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) kembali menegaskan sikapnya bahwa dirinya adalah presiden yang dipilih langsung oleh rakyat Indonesia berdasarkan konstitusi. Oleh karena itu, pemerintahannya akan berjalan tegak lurus dengan konstitusi tersebut.

“Apalagi yang harus saya sampaikan? Bolak-balik ya sikap saya tidak berubah,” ujar Presiden dalam pernyataannya di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (15/03/2021).

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Negara juga menegaskan sama sekali tak memiliki niat untuk menjadi presiden tiga periode. Undang-Undang Dasar 1945 telah mengatur masa jabatan presiden selama dua periode yang tentunya harus dipatuhi bersama.

“Saya tegaskan, saya tidak ada niat. Tidak berminat juga menjadi presiden tiga periode. Konstitusi mengamanatkan dua periode. Itu yang harus kita jaga bersama-sama,” tuturnya.

Menurutnya, di tengah pandemi saat ini, semestinya seluruh pihak mencegah adanya kegaduhan baru dan bersama-sama seluruh elemen bangsa untuk bahu membahu membawa Indonesia keluar dari krisis pandemi dan menuju lompatan kemajuan baru.

“Janganlah membuat kegaduhan baru. Kita saat ini tengah fokus pada penanganan pandemi,” kata Presiden. (*)

Tinjau Vaksinasi Massal di Bali, Presiden Berharap Sektor Pariwisata Bali Segera Bangkit

Tinjau Vaksinasi Massal di Bali, Presiden Berharap Sektor Pariwisata Bali Segera Bangkit
Presiden Jokowi meninjau pelaksanaan vaksinasi massal COVID-19 di Puri Saren Agung, Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, Selasa (16/03/2021). (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev)

BorneoTribun Jakarta -- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meninjau vaksinasi massal COVID-19 yang digelar di Puri Saren Agung, Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, Selasa (16/03/2021). Kegiatan vaksinasi kali ini menyasar para pelaku industri pariwisata, pimpinan umat beragama, perwakilan budayawan, perwakilan pemuda, serta masyarakat setempat.

Presiden tiba di lokasi sekitar pukul 12.15 WITA dan disambut oleh Gubernur Bali Wayan Koster, Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati, dan Bupati Gianyar I Made Mahayastra.

Kemudian, Kepala Negara didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno serta tiga pemimpin daerah tersebut melakukan peninjauan pelaksanaan vaksinasi massal yang diikuti oleh kurang lebih 680 orang yang pemberiannya dilakukan bertahap dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Terlihat Kepala Negara menyaksikan seluruh proses tahap vaksinasi mulai dari registrasi ulang peserta, penapisan kondisi kesehatan, penyuntikan dosis vaksin, hingga tindakan observasi bagi yang telah menerima suntikan. Sesekali Kepala Negara juga tampak berbincang dengan peserta vaksinasi.

Usai peninjauan, Presiden Jokowi menyampaikan kedatangannya ke Bali dimaksudnya untuk meninjau pelaksanaan vaksinasi massal yang dilakukan daerah tersebut. Diungkapkannya, pelaksanaan vaksinasi  yang juga diikuti perwakilan masyarakat dari tiap banjar tersebut berjalan dengan lancar.

“Saya ingin melihat proses berjalannya vaksinasi yang telah diberikan kepada para pelayan publik, kemudian juga tokoh-tokoh agama, dan juga sebagian di lingkungan masyarakat, jadi dari setiap banjar, dari 13 banjar yang ada ditunjuk 50 orang. Proses (vaksinasi massal) pada siang hari ini berjalan dengan baik, berjalan lancar,” ungkapnya.

Dalam keterangan persnya, Kepala Negara juga mengatakan, di Pulau Dewata terdapat tiga zona hijau yang dipersiapkan untuk dibuka penuh untuk para wisatawan.

“Saya lihat di Provinsi Bali ini kita ingin konsentrasi di tiga zona hijau yang telah ditetapkan, yaitu di Ubud, kemudian di Sanur, yang ketiga di Nusa Dua. Kita harapkan ini menjadi sebuah kawasan hijau (zona hijau) yang nantinya bisa kita buka penuh untuk para turis sehingga mereka merasa aman dan nyaman tinggal di Bali,” ujarnya.

Kepala Negara berharap dengan dibukanya tiga wilayah zona hijau tersebut sektor pariwisata di provinsi ini dapat bangkit kembali.

“Kita harapkan dengan kita fokus di tiga zona ini, kebangkitan sektor pariwisata di Provinsi Bali akan dimulai, dan akan kita evaluasi setiap minggu bagaimana perkembangan yang ada di kawasan-kawasan ini dan pada umumnya di Provinsi Bali,” pungkasnya.

Tak hanya Kabupaten Gianyar, pelaksanaan vaksinasi massal juga dilakukan serentak di 7 kabupaten dan 1 kota lainnya di Bali, yakni Kabupaten Badung, Bangli, Buleleng, Jembrana, Karangasem, Klungkung, Tabanan, dan Kota Denpasar. Dari Puri Saren Agung, Presiden Jokowi berdialog dengan para Bupati dan Wali Kota yang terhubung secara virtual, terkait dengan penanganan pandemi serta pelaksanaan vaksinasi di wilayah masing-masing.

Kepada para kepala daerah tersebut, Presiden menyampaikan ucapan terima kasih atas kerja keras pemerintah daerah untuk turut serta menyukseskan program vaksinasi massal dari pemerintah. Presiden juga mengingatkan agar pemimpin daerah tidak lengah dan tetap mengarahkan kedisiplinan terhadap protokol kesehatan untuk menjaga keamanan masyarakat setempat.

“Yang penting tetap selalu menjaga protokol kesehatan secara ketat sehingga betul-betul nanti laju penyebaran COVID-19 ini bisa berkurang di Provinsi Bali,” tandasnya.

Sebagai informasi, Pemerintah Provinsi Bali telah menetapkan tiga wilayah sebagai zona hijau COVID-19, yaitu Ubud di Kabupaten Gianyar, Sanur di Kota Denpasar, dan ITDC Nusa Dua di Kabupaten Badung.

Penetapan zona tersebut dimaksudkan untuk membentuk zona berpola hidup sehat dan menerapkan standar protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19 secara ketat dengan kebijakan vaksinasi menyeluruh terhadap orang yang tinggal dan beraktivitas di wilayah tersebut. Hal itu sekaligus merupakan prakondisi dari tahapan-tahapan yang nantinya akan ditempuh untuk kembali membuka sektor pariwisata apabila situasi pandemi telah terkendali. (*)

Sabtu, 13 Maret 2021

Presiden Dorong Perguruan Tinggi Lakukan Inovasi untuk Hadapi Kompetisi Global

Presiden Dorong Perguruan Tinggi Lakukan Inovasi untuk Hadapi Kompetisi Global
Presiden Jokowi

BorneoTribun Jakarta -- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan dalam dunia yang berubah dengan cepat saat ini, maka kecepatan, kreativitas, dan inovasi adalah kunci untuk memenangkan kompetisi. Untuk itu, perguruan tinggi harus melakukan perubahan demi menjawab tantangan tersebut.

“Kita tidak boleh terjebak dengan cara biasa-biasa saja. Kita tidak boleh disandera oleh rutinitas yang biasa-biasa saja. Cara-cara baru harus terus dikembangkan,” ujar Presiden saat memberikan sambutan pada Sidang Terbuka Senat Akademik Dies Natalis Ke-45 Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta secara virtual, Jumat (12/3/2021) pagi.

Adanya pandemi COVID-19, imbuh Kepala Negara, telah mengajarkan banyak pihak untuk mendobrak cara-cara lama. Hal-hal yang dahulu dianggap tabu sekarang menjadi cara hidup baru. Digitalisasi yang dulu sulit diperkenalkan, sekarang dilakukan oleh semua institusi harus

“Ukuran kinerja pun harus diubah. Cara-cara penganggaran harus diubah. Program-program kerja baru harus diperkenalkan,” tegasnya.

Presiden menyadari, bagi para pelaku startup cara-cara baru sudah menjadi landasan kerja sejak awal tetapi bagi institusi yang sudah berusia puluhan tahun seringkali tidak mudah untuk memperkenalkan cara baru tersebut serta melakukan disrupsi terhadap diri sendiri.

Namun, Presiden meyakini UNS sebagai perguruan tinggi yang telah memasuki usia 45 tahun, memiliki komitmen untuk melakukan perubahan untuk memenuhi kebutuhan perkembangan zaman.

“Di hari ulang tahun yang ke-45 ini, saya yakin UNS sedang mengukuhkan komitmen untuk melakukan perubahan besar, untuk mengembangkan iptek yang sesuai dengan tuntutan zaman, untuk melahirkan lulusan yang dibutuhkan oleh masa depan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Presiden mengatakan, saat ini pasar tenaga kerja juga mengalami perubahan yang sangat drastis dengan banyak jenis pekerjaan lama yang hilang dan tidak dibutuhkan.

“Ini membutuhkan perubahan program studi, dibutuhkan perubahan kurikulum, dan dibutuhkan perubahan karakter dosen. Revolusi industri jilid ke-4 telah berbuat banyak, ilmu pengetahuan dan teknologi lama menjadi usang. Teori manajemen, organisasi, dan model bisnis juga banyak berubah. Pola komunikasi dan perilaku masyarakat juga banyak berubah. Tentu saja, agenda riset pun harus banyak melakukan perubahan-perubahan,” terangnya.

Pengalaman panjang UNS selama 45 tahun saat ini sedang ditantang untuk berubah. Presiden pun berharap UNS terus dapat memberikan kontribusi besar dalam menghasilkan lulusan yang mumpuni, kompeten, dan unggul untuk kepentingan kemanusiaan dan kemajuan bangsa.

“Selamat Ulang Tahun yang ke-45 Universitas Sebelas Maret. Selamat berkreasi dan berinovasi dalam menghasilkan iptek dan mencetak talenta-talenta untuk menjawab tantangan kemanusiaan dan kemajuan bangsa, demi Indonesia Maju yang kita cita-citakan,” tutup Presiden. (FID/UN)

Oleh: Humas Setkab

Presiden Jokowi: Pengembangan Vaksin COVID-19 Harus Ikuti Prosedur dan Kaidah Ilmiah

Presiden Jokowi: Pengembangan Vaksin COVID-19 Harus Ikuti Prosedur dan Kaidah Ilmiah
Presiden Jokowi (Foto: BPMI/Setpres)

BorneoTribun Jakarta -- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, pengembangan vaksin COVID-19 yang tengah dilakukan oleh para ilmuwan di Tanah Air harus memenuhi prosedur dan kaidah ilmiah atau keilmuan.

“Untuk menghasilkan produk obat dan vaksin yang aman, berkhasiat, dan bermutu mereka juga harus mengikuti kaidah-kaidah saintifik, kaidah-kaidah keilmuan,” tuturnya dalam keterangan pers yang ditayangkan di kanal YouTube Sekretariat Kabinet, Jumat (12/03/2021).

Selain itu, Presiden menekankan, uji klinis yang ditempuh juga harus sesuai dengan prosedur yang berlaku, dilakukan secara terbuka, bersifat transparan, serta melibatkan banyak ahli.

“Persyaratan dan tahapan ini penting dilakukan untuk membuktikan bahwa proses pembuatan vaksin sangat mengedepankan unsur kehati-hatian dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, sehingga vaksin yang dihasilkan aman dan efektif penggunaannya,” ujarnya.

Kepala Negara mengungkapkan, saat ini di dalam negeri tengah dikembangkan dua vaksin COVID-19 yaitu vaksin Merah Putih dan vaksin Nusantara. Pengembangan tersebut harus mendapat dukungan berbagai pihak.

“Dalam situasi pandemi saat ini, tentu kita semuanya mendukung adanya penelitian dan pengembangan baik itu obat maupun vaksin agar terwujud kemandirian di bidang farmasi, sekaligus untuk percepatan akses ketersediaan vaksin di masa pandemi COVID-19 ini,” ujarnya.

Presiden menambahkan, jika semua tahapan dan kaidah ilmiah telah dilalui dan dipenuhi maka produksi vaksin dapat dipercepat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Jika semua tahapan sudah dilalui, kita percepat produksi untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri akan vaksin,” tuturnya.

Dalam pernyataannya, Presiden juga kembali menegaskan dukungannya terhadap inovasi yang dilakukan, apalagi di saat pandemi saat ini.

“Inovasi merupakan kunci bagi kemajuan sebuah negara, tidak terkecuali Indonesia. Oleh karena itu, tentunya kita akan selalu mendukung inovasi-inovasi yang dilakukan oleh para inovator kita,” tandasnya. (FID/UN)

Oleh: Humas Setkab

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pilkada 2024

Lifestyle

Tekno