Berita Borneotribun.com: Sintang Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Sintang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sintang. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 25 April 2020

Gedung Isolasi Mandiri Untuk Pasien Covid -19 Sudah Disiapkan Pemkab Sintang

Bupati Sintang, Jarot Winarno.

BORNEOTRIBUN | SINTANG -- Upaya menangani pandemi covid-19 dan memutus mata rantai penyebarannya. Pemerintah Kabupaten Sintang menyiapkan tempat isolasi mandiri bagi Warga Sintang yang hasil rapid testnya reaktif.

Rencananya akan bangunan yang berfungsi untuk diklat BKPSDM di komplek gedung serbaguna yang ada di Jalan YC. Oevang Oeray yang akan disulap menjadi tempat isolasi.

“ program Isolasi mandiri kita akan   siapkan dua ruang kamar isolasi mandiri.  Yang bisa menampung 20 orang," tutur Bupati Sintang, Jarot Winarno, (23/4/2020).

"jadinya dua tempat ini, (gedung) diklat BKPSDM, posisinya  jauh dari keramaian (masyarakat/red) akan kami  siapkan juga  belakang gedung eks Akper Pontianak  di Sintang,” terangya.

Ada tiga klaster yang saat ini sedang dilakukan penyelidikan epidemiologi oleh Dinkes Sintang.

Jarot memperkirakan, yang akan ditemukan reaktif berkisar 10-20 orang. “Ada 100 orang baru pulang dari Magetan. Kita perkirakan cluster dari magetan, goa, siapa tahu dari kuala lumpur, terus dari sajadah fajar, kita tracing semua, kita perkirakan 10-20 yang akan kita temui reaktif,” kata Jarot.

Diakui jarot. Kami sudah berkoordinasi  serta meminta ijin atas penggunaan gedung tersebut  dengan Gubernur Kalbar, Sutarmidji  yang fungsinya nanti dijadikan sebagai tempat isolasi mandiri.

“Tadi saya sudah minta izin ke gubernur, sudah oke semua, kita siapkan dua tempat ini," sebutnya.

"Yang 3 anak pondok tadi (hasil rapid test reaktif), sekarang isolasi di tenda yang ada di posko. Kalau ruangan sudah siap, kita pindahkan,” jelasnya.

Dipastikan Jarot, selama di isolasi mandiri, kebutuhan makan minum akan dipenuhi oleh tim gugus tugas dan dijaga.

“Yang paling penting masyarakat jangan khawatir, karena (tempat isolasi) jauh dari pemukiman masyarkaat," ungkapnya.

"Kemarin kan ada belum kita taruh di rumah singgah dinas sosial warga sudah protes. Di berbagai tempat pun gitu. Ini ideal lah, gedung belakang akper pun jauh,” jelasnya.(cok)

Sintang Terima Bantuan APD Hand Sanitizer dan Masker Dari Alumni SMA Santo Paulus Pontianak

Bupati Sintang Jarot Winaro yang menerima langsung bantuan Dari Alumni SMA Santo Paulus Pontianak.[foto:hms]

BORNEOTRIBUN | SINTANG -- Pemkab Sintang menerima bantuan berupa Alat Pelindung Diri (APD), Hand Sanitizer dan Masker dari Alumni SMA Santo Paulus Pontianak angkatan 1982, SMP Bruder Pontianak Angkatan 1979 dan Sabda Tuhan Oikumene yang di terima langsung oleh Bupati Sintang dr. H. Jarot Winarno, M. Med. PH, di Pendopo Bupati Sintang, Kamis (23/4/2020) pagi.

Bantuan tersebut di serahkan oleh Sekda Kabupaten Sintang Dra. Yosepha Hasnah, M. Si, dan Kepala DPMPTSP Kabupaten Sintang Yosep Sudiyanto, yang merupakan alumni SMA Santo Paulus Pontianak Angkatan 1982. Bantuan ini diperuntukan untuk tim medis sebagai garda terdepan dalam menangani Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) di Kabupaten Sintang.

Yosepha Hasnah selaku Sekda Sintang dalam kesempatan ini mengatakan bantuan berupa 100 APD, 20 kotak masker dan 5 liter Hand Sanitizer merupakan inisiasi dari ia dan rekan-rekanya sesama alumni SMA Santo Paulus Pontianak angkatan 1982, dan juga dari SMP Bruder Pontianak Angkatan 1979 dan Sabda Tuhan Oikumene.

Ini merupakan bentuk kepedulian dan kebersamaan dalam upaya mencegah dan mengantisipasi penyebaran covid-19, terutama kepada para petugas medis yang memang rentan berhadapan langsung dengan para pasien.

“Ini inisiasi rekan-rekan seangkatan, kita komunikasi, rekan-rekan pun mengiyakan, jadi kita sama-sama, dan hari ini kita serahkan, tidak hanya di sintang tapi juga ada ke kabupaten lain, tapi sintang menjadi prioritas karena Rumah Sakit rujukan Ade M Djoen Sintang menjadi rujukan nasional penanganan covid-19 di wilayah timur kalbar,” kata Yosepha.

Yosepha pun berharap dengan adanya bantuan ini bisa membantu para petugas medis dalam menangani covid-19.

Bupati Sintang Jarot Winaro yang menerima langsung bantuan tersebut mengucapkan terima kasih kepada alumni SMA Santo Paulus Pontianak angkatan 1982, dan juga dari alumni SMP Bruder Pontianak Angkatan 1979 dan Sabda Tuhan Oikumene karena telah peduli dan berbagi melalui bantuan berua APD, masker dan handsanitizer yang memang sangat di perlukan dalam menangangi pademi covid-19 yang sedang melanda dunia ini.

“Terima kasih buat bu sekda dan rekan-rekan alumninya dan alumni SMP Bruder Pontianak Angkatan 1979 dan Sabda Tuhan Oikumene atas bantuan yang tak terhingga untuk kita, ini sangat bermanfaat untuk tim medis kita sebagai garda terdepan melawan covid-19, biarlah tuhan yang membalas semua kebaikan yang di lakukan ini,” ucap Jarot. (Humas)

Jumat, 24 April 2020

Bupati Sintang Tinjau Tempat Persiapan Isolasi Mandiri OTG Covid-19

Bupati Sintang Jarot Winarno meninjau eks Asrama Akper Pontianak dan juga meninjau Mess Diklat BKPSDM Kabupaten Sintang di komplek Gedung Serbaguna Sintang.[foto:hms]

BORNEOTRIBUN | SINTANG -- Bupati Sintang Jarot Winarno meninjau eks Asrama Akper Pontianak dan juga meninjau Mess Diklat BKPSDM Kabupaten Sintang di komplek Gedung Serbaguna Sintang, Jalan YC Oevang Oeray Sintang, Kalimantan Barat, Kamis (23/4/2020).
Dalam peninjaun itu Bupati di damping Kepala Dinas Kesehatan Kab. Sintang, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Sintang dan unsur terkait lainnya.

Usai peninjauan, Jarot Winarno mengatakan  dua tempat tersebut di siapkan Pemkab untuk isolasi mandiri Orang Tanpa Gejala (OTG) covid-19 yang di nyatakan reaktif berdasarkan rapid test oleh tim medis Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang.

“Kita nda boleh tanggung-tanggung cuma nyiapkan dua tiga kamar untuk isolasi mandiri. Tapi kita nyiapin yang bisa menampung 10 sampai 20. Sehingga dua tempat ni, yang pertama mess diklat BKPSDM yang di gedung serbaguna, kan jauh dari masyarakat, yang kedua kita siapkan bagian belakang gedung eks akper Pontianak ya, tadi saya dah minta izin pak gubernur ya, kemudian dinas kesehatan provinsi sudah ok semuanya,”ujar Jarot.

Jarot menjelaskan yang menjadi pilihan pertama ialah mess Diklat BKPSDM Sintang di komplek Gedung Serbaguna yang memang jauh dari pemukian warga. Kemudian mess diklat ini juga sarana dan prasarannya mencukupi terutama kamar untuk satu orang satu kamar dan juga tersedia beberapa kamar mandi. Jarot menilai tempat ini sangat ideal, seperti halnya juga dengan gedung belakang akper pontianak tersebut juga jauh dari pemukiman warga karena gedungnya di bagian belakang.

“Tentunya standard isolasi mandiri sesuai protocol covid-19 itu kita terapkan, mereka tidak berinteraksi ke luar, diakan juga harus menggunakan masker, mengerjakan sesuatu nya mandirilah mereka, Kemudian jaga jarak, kalau kita ngantar makanan kan kita taroh di suatu tempat dia mesti ngambil sendiri yakan, kemudian yang ngantarpun harus make sarung tangan dan sebagainyakan, makan sendiri , selesai kembalikan sendiri,”terang Jarot.

Kemudian Jarot menyampaikan bahwa saat ini tim gugus tugas sedang melakukan tracing atau pelacakan terhadap yang umumnya berhubungan erat dengan tiga cluster yakni Goa Sulawesi Selatan, cluster Magetan Jawa Timur dan cluster Temboro. Selanjunta kata Jarot tracing juga di lakukan terhadap kemungkinan adanya cluster yang pulang dari Kuala Lumpur, kemudian juga cluster sajadah fajar.

“Satu jamaah itu cluster yang pulang dari goa, sudah di rapid test, hasilnya non reaktif atau negatif, tapi tetap harus karantina mandiri di rumahnya, lalu anak-anak pondok kita yang tidak tau menau pulang dari mengetan jawa timur, sudah banyak kita periksa yang dengan rapid test, di temukan hasilnya 3 reaktif, ingat ya ini baru rapid test reaktif belum terkonfirmasi covid-19, kemudian pada mereka sudah di swab tenggorokannya akan di kirim ke pontianak atau Jakarta,”jelas Jarot.

Kemudian terhadap ketiga anak yang di nyatakan rapid test reaktif tersebut kata Jarot, sudah di lakukan isolasi mandiri di posko dinas kesehatan yang memang sudah di siapkan sembari menunggu tempat isolasi mandiri di mess BKPSDM Sintang yang sedang di siapkan oleh tim gugus tugas covid-19 Kabupaten Sintang.

“Jadi, kita akan isolasi mandiri yang ketatlah ketiga anak ini sesuai dengan protokol selama 14 hari, kecuali ada hal-hal lain ya kita perpanjang. kita sudah rapid test dan swab, kalau dia nanti 14 hari itu kita rapid test ulang dan swabnya negatif sudah boleh pulang. Tapi tetap ketika sampai di tempat masing-masing masih harus karantina mandiri juga,”tegas Jarot.

Jarot memperkirakan dari sekian cluster yang di lakukan tracing tersebut kemungkinan akan di temukan 10 sampai 20 hasil rapid test bisa reaktif. Karena informasi yang ia dapat dari para alumini Magetan Jawa Timur sekitar ada seratusan orang santri asal Kabupaten Sintang menempuh pendidikan disana, bahkan juga juga bisa dari cluster-cluster lainnnya. Untuk itulah Pemkab menyiapkan dua tempat isolasi mandiri ketat tersebut.

“Masyarakat tidak perlu kwatir dan panik, karena tim gugus tugas terus berkerja, kita juga harus cegah bersama-sama, menjaga pola hidup bersih dan sehat serta kita juga ikuti anjuran pemerintah melalui protokol dalam mencegah dan memutus mata rantai Covid-19,”tegasJarot.

Sementara itu Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Zukarnain mengatakan pihkanya nya di tugaskan untuk menyiapkan tempat isolasi mandiri di Mess Diklat BKPSDM komplek Gedung Serbaguna Sintang yang di fungsikan bagi warga Kabupaten Sintang yang di nyatakan reaktif rapid test.

“Tempat ini bisa menampung 84 orang. Kita sedang melakukan pembersihan area mess ini ya, kemudian melengkapi segala fasilitas air bersih, lampu dan lainnya, tenda juga di pasang untuk petugas tim gugus tugas, target dua harilah kita selesaikan,”ujar Zul. (hms)

Sabtu, 18 April 2020

Pasien 04 Mengeluh Sesak Nafas, Pernah Dikunjungi Anaknya Di Pontianak, Hasil Test Dua-Dua Positif Reaktif

Pasien 04 Mengeluh Sesak Nafas
Press Release di Pendopo Bupati

BORNEOTRIBUN | SINTANG
--- Melalui Press Release di Pendopo Bupati, Sabtu (18/4/2020) pagi, Bupati Sintang Jarot Winarno, mengumumkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) pertama di Sintang.

Pemkab Sintang menetapkan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) di dua RT yakni RT 5 dan RT 6 Kelurahan Menyumbung Tengah, Kecamatan Sintang merujuk pada kasus pertama di Kabupaten Sintang, PDP 04 berjenis kelamin laki-laki dengan usia 62 tahun yang masuk ruang isolasi Rumah Sakit Rujukan Ade M. Djoen Sintang, Jumat 17 April 2020.

"Pasien 04 tersebut mengeluhkan sesak napas, batuk dan pilek, setelah dilakukan pemeriksaan ulang medis dengan rapid test, PDP tersebut dinyatakan reaktif," papar Jarot.

Kronologi PDP 04 tersebut, PDP 04 pernah dapat kunjungan dari anaknya yang berada di Pontianak pada tanggal 16 Maret sampai 3 April 2020.

"Kemudian anak yang tinggal satu rumah dengan PDP tersebut laki-laki umur 30 tahun juga dilakukan rapid test, hasilnya juga reaktif, berarti dia positif juga," jelas Jarot.

Laki-laki 30 tahun tersebut menjalani isolasi mandiri di rumahnya dan di bawah pengawasan ketat oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang atau Gugus Tugas Covid-19 kabupaten Sintang atau orang tersebut diklasifikasikan atau di tetapkan sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG).

“OTG tersebut, Orang yang berhubungan erat dengan pasien diduga Covid-19, tetapi tidak menunjukkan gejala,” katanya.

Untuk PDP 04, dirawat diruang isolasi khusus di RS Rujukan Ade M.Djoen Sintang, pada pagi ini keadaan umumnya baik, kesadaran penuh, tapi masih sesak nafas serta Superbril (mengalamai deman baya-baya).

“Oleh sebab itu, mari kita Doa kan agar PDP tersebut cepat sembuh dan cepat pulang kerumahnaya,” ungkap Jarot.(hms/ucok)

Jarot: Industri Sungai Ringin Adalah Pertumbuhan Komoditi Lokal

Bupati Sintang, Jarot Winarno.[Foto;Prokopim Pemkab. Sintang]

BORNEOTRIBUN | SINTANG --- Jarot: Industri Sungai Ringin Adalah Pertumbuhan Komoditi Lokal. Bupati Sintang, Jarot Winarno menyampaikan pendapat akhir mengenai rancangan peraturan daerah Kabupaten Sintang tentang Rencana Detail Tata Ruang Bagian Wilayah Perencanaan (RDTR-BWP) industri Sungai Ringin Kabupaten Sintang tahun 2020-2039, pada Rapat Paripurna ke-15 masa persidangan I tahun 2020, bertempat di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Sintang, pada Rabu, (15/4/2020).

Raperda Rencana Detail Tata Ruang Bagian Wilayah Perencanaan industri Sungai Ringin Kabupaten Sintang tahun 2020-2039, di mana pasal 27 ayat (1) undang-undang nomor 26 tahun 2007 tentang penataan ruang mengamanatkan Raperda dimaksud ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

Dalam penyampaiannya, Bupati Sintang, Jarot Winarno mengatakan bahwa penataan ruang memiliki arti penting dalam rangka mewujudkan ruang wilayah yang nyaman, produktif, dan berkelanjutan,

“jadi ruang kehidupan yang nyaman tersebut artinya bagi masyarakat bisa mengartikulasikan nilai sosial budaya dan fungsinya sebagai manusia, kemudian produktif juga berarti proses produksi dan distribusi berjalan dengan efisien yang mampu memberikan nilai tambah ekonomi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan berkelanjutan yang berarti kualitas lingkungan fisik dapat dipertahankan untuk generasi yang akan datang”, kata Jarot.

Menurut Jarot, dengan adanya penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Industri Sungai Ringin itu untuk menumbuhkembangkan komoditi lokal,

“jadi dengan terwujudnya nanti, diharapkan dapat memacu tumbuhnya berbagai industri pengolahan komoditi lokal yang ada di Kabupaten Sintang, mampu berdaya saing dan ramah lingkungan serta mendorong pertumbuhan perekonomian daerah dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat”, ucapnya.

Masih kata Bupati Sintang, bahwa penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Bagian Wilayah Perencanaan Industri Sungai Ringin Kabupaten Sintang untuk mewujudkan pembangunan infrastruktur dasar diwilayah tersebut,

“hal ini untuk mendukung pengembangan kawasan industri, seperti jaringan transportasi darat, sungai, maupun udara, jaminan pasokan listrik, sumber air baku dikawasan, serta untuk terwujudnya penataan ruang tepian sungai sesuai dengan konsep pembangunan Sintang lestari demi berkelanjutan lingkungan hidup”, tambahnya

Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Sintang, Florensius Ronny saat memimpin rapat paripurna ke-15 masa persidangan I tahun 2020, mengatakan bahwa anggota DPRD Kabupaten Sintang sepakat dengan Raperda RDTR BWP Sungai Ringin Sintang,

“kita sepakat tentang rencangan peraturan daerah Rencana Detail Tata Ruang Bagian Wilayah Perencanaan Sungai Ringin Sintang, yang dimana dalam upaya melaksanakan fungsi pembentukan perda, tentunya kita telah sepakat untuk menyelaraskan dan mensinergikan setiap kepentingan dan urusan yang menjadi kewenangan daerah, melalui instrumen produk hukum daerah dalam bentuk PERDA”, kata Ronny.

Lanjut Ronny bahwa pembentukan RAPERDA RDTR BWP Sungai Ringin ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,

“kita ketahui bersama, bahwa untuk menyikapi perkembangan Peraturan Perundang-Undangan maka kebutuhan daerah sebagai wujud pentaatan hukum dalam kerangka otonomi daerah serta implementasi fungsi pembentukan perda yang akan berdampak meningkatkan kesejahteraan masyarakat”, sambungnya.

“Harapan kita, dengan telah disetujui bersama RAPERDA RDTR BWP Sungai Ringin Kabupaten Sintang tahun 2020-2039 dapat menerbitkan peraturan pelaksanaan dan dilakukan langkah-langkah yang strategis dan efektif dalam penegakannya, serta penyebarluasan perda yang telah ditetapkan”, harap Ketua DPRD Kabupaten Sintang.(hms/ucok)

Jarot Minta Perusahaan Telibat Penanganan Virus Corona dan Karhutla

Bupati Sintang dr. H. Jarot Winarno, M. Med. PH

BORNEOTRIBUN | SINTANG --- Jarot Minta Perusahaan Telibat Penanganan Virus Corona dan Karhutla. Bupati Sintang dr. H. Jarot Winarno, M. Med. PH memimpin rapat koordinasi persiapan menghadapi adanya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dan kewaspadaan penyebaran Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) di Kab. Sintang yang berdampak terhadap perusahaan perkebunan besar/negara, di Pendopo Bupati Sintang, Selasa (14/4/2020).

Rapat tersebut di hadiri perwakilan perusahaan perkebunan yang ada di Kab. Sintang. Tampak juga hadir Kapolres Sintang, sejumlah unsur Pimpinan OPD Kab. Sintang dan pihak terkait lainnya.

Dalam rapat itu, Bupati Sintang menyampaikan beberapa hal penting seperti, terkait karhutla, covid-19 dan isu mengenai keberadaan perusahaan sawit yang belum berdampak baik terhadap kesejahteraan masyarakat. Dalam arahannya, Bupati Sintang Jarot Winarno meminta agar perusahaan perkebunan yang ada di Kab. Sintang ini membantu pemerintah menangani dampak penyebaran Covid-19.

"Perusahaan kontribusi lah untuk mengantisipasi penyebaran covid-19, bisa bantu APD, masker, disinsfektan, alkohol 70% atau yang lainnya yang bisa di bantu, APD dan masker kita sangat perlu, ribuan bahkan puluhan ribu" ujar Bupati.

Selain itu kata Jarot, Covid-19 sangat berdampak luas terhadap kehidupan  masyarakat, baik itu dari sisi ekonomi maupun sosial. Dimana kondisi ekonomi masyarakat pasti mengalami penurunan. Sehingga masyarakat akan merasakan dampaknya yang sangat luar biasa.

“saya minta juga kalau bisa berpartisipasilah salurkan bantuan sosial kepada masyarakat di sekitar perusahan bapak/ibu. Karena itu pasti sangat membantu masyarakat, sehingga keberadaan perusahaan di rasakan masyarakat terlebih musim covid-19 ini"ungkap Jarot.

Bupati juga meminta perusahaan untuk tidak mendatangkan pekerja dari luar Kalbar, terlebih saat wabah covid-19. Jika pun sudah ada yang datang, Jarot meminta segera lapor ke pusat layanan kesehatan setempat. Hal itu guna mencegah masuknya covid-19 di Kab. Sintang.

"Jangan dululah mendatangkan pekerja luar musim corona ini, kasian masyarakat kita, pak gub dah menegaskan, masuk kalbar di karantian 28 hari, sama-sama lah kita jaga dan antisipasi. Kalau ada yg sudah terlanjur datang, laporkan pada layanan kesehatan setempat, dan tolong juga di monitor karyawan-karyawannya, koordinasi dengan layanan kesehatan setempat"pesan Bupati.

Sementara itu terkait antisipasi karhutla, Jarot menyampaikan bahwa tahun 2020 ini Pemkab Sintang akan membuat 6 embung. Untuk itulah ia juga meminta perusahaan membantu agar membuat embung di setiap 5 hektare lahan tersedia satu embung.

“embung ini penting, seperti yang di perintah Presiden, dimana setiap desa itu harus ada embung, gunanya bisa untuk irigasi, kalau ada karhutla kita tidak susah layah mencari sumber air, nah perusahaan harus membuat tu, agar bisa di fungsikan saat ada karhutla"tungkas Jarot.

Kapolres Sintang, AKBP John H. Ginting juga mendorong kepada pihak perusahaan agar dapat membantu masyarakat sekitar melalui bantuan sosial masyarakat di tengah wabah covid-19 ini, karena pasti sangat berdampak terhadap menurunnya ekonomi masyarakat.

"Pemerintah provinsi sudah menyalurkan bantuan sosial berupa beras, pemkab sintang juga menyiapkan 100 ton beras, perusahaan juga kalau bisa berpartisipasi membantu masyarakat sekitar. Kami juga melakukan sebatas kemampuan kami"jelas Kapolres.

Terkait dalam mencegah karhutla nantinya, Kapolres meminta kepada perusahaan untuk bersama-sama mencegah karhutla di Kab. Sintang, dengan membuat embung, kanal-kanal untuk sumber air.

"Kita berusaha semaksimal mungkin supaya kebakaran hutan ini kita minimalkan sekecil mungkin, kita antipasi sama-sama lah karhutla ini, agar sintang tetap aman dan kundusif"pungkas Kapolres.

(yk/ucok)
Sumber: Press Release Prokopim Pemkab. Sintang.

PT PHS Salurkan Bantuan Bagi Masyarakat Terdampak Covid-19

PT PHS Salurkan Bantuan Bagi Masyarakat Terdampak Covid-19.[BorneoTribun/Hy]

BORNEOTRIBUN | SINTANG --- PT Permata Hijau Sejahtera (PHS) daerah operasional Kecamatan Sepaok, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat berkomitmen penuh dan perduli terhadap dampak pandemi Covid-19 bagi masyarakat di wilayah operasional perusahaan.

Perusahaan dari Group MPE wilayah Sintang  ini menyalurkan bantuan secara simbolis kepada Kepala Desa, berupa 265 paket sembako berupa beras 5 Kg dan 2 liter minyak goreng untuk masyarakat di 9 desa : Sepulut, Lengkenat, Tjg Hulu, Nanga Sepaok, Sinar Harapan, Serang Serambang , Manis Raya , Sungai Raya ,Tamiang Kapuas  Pada Rabu (15/4/2020)

Bagian Umum PT.PHS Ari  menjelaskan, bantuan yang dikucurkan fihaknya akan segera didistribusikan ke desa, pemberian bantuan untuk menindak lanjuti surat edaran Gubernur Kalimantan Barat Nomor 500/0925/  Tentang penyaluran Coorporate Social Responcibilith ( CSR ) bagi perusahaan di Kalimantan Barat dan himbauan pemkab Sintang dalam penanganan cepat masyarakat terdampak Covid-19.

“Bantuan paket sembako kepada masyarakat di wilayah operasional merupakan wujud keperdulian PT.PHS, saat ini masyarakat tidak dapat beraktifitas ditengah pendemi covid - 19 "katanya.

Pada kesempatan tersebut dikatakan, fihaknya lewat program CSR, berinisiatif untuk meringankan kesulitan masyarakat di wilayah operasi perusahaan. Bantuan tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat dan meringankan beban hidup masyarakat

“Kami sadari bantuan ini belum bisa menjangkau seluruh masyarakat yang terdampak. Akan tetapi, inilah usaha maksimal yang dapat kami lakukan untuk membantu masyarakat di Desa sekitar operasional perusahaan. Semoga bantuan ini bermanfaat,” harapnya.

Lebih dari itu, dirinya berharap bantuan itu sebagai bentuk dukungan PT MPE Group terhadap Pemprov Kalbar dan Pemerintah Kabupaten Sintang yang terus bekerja maksimal dan berjuang mengantisipasi penularan dan penyebaran Covid-19.(hy)

Jumat, 17 April 2020

Warga Terdampak Covid -19 di Sintang Terima Paket Sembako dari MPE Group

Warga Terdampak Covid -19 di Sintang Terima Paket Sembako dari MPE Group

BORNEO TRIBUN | SINTANG ---Multi Prima  Entake (PT MPE ) Group membuktikan komitmennya membantu Pemerintah Kabupaten Sintang  dalam menghadapi dampak pandemi Covid-19 bagi masyarakat di wilayah operasional perusahaan.

Group MPE wilayah Sintang   menyalurkan bantuan berupa 1000 paket sembako berupa beras 5 Kg dan 2 liter minyak goreng untuk masyarakat di 48 desa 84 dusun Pada Jumat (17/4/2020) di Sintang.

GM MPE Group Yosafat  didamping Ari dan Humas Rafael , menjelaskan, bantuan yang dikucurkannya dalam rangka menindak lanjuti surat edaran Gubernur Kalimantan Barat Nomor 500/0925/  Tentang penyaluran Coorporate Social Responcibilith ( CSR ) bagi perusahaan di Kalimantan Barat dan himbauan pemkab Sekadau dalam penanganan cepat masyarakat terdampak Covid-19

“ Bantuan paket sembako kepada masyarakat di wilayah operasional perusahaan merupakan wujud keperdulian perusahaan , saat ini masyarakat tidak dapat beraktifitas ditengah pendemi covid - 19  , dari pembagian paket sembako di tiga kabupaten Sanggau , Sekadau dan Sintang ada 17000 paket telah dengan total 8 ,5 ton beras dibagikan ke masyarakat terdampak pendemi Covid - 19 " katanya.


Pada kesempatan tersebut dikatakan, fihaknya lewat program CSR, berinisiatif untuk meringankan kesulitan masyarakat di wilayah operasi perusahaan  . Bantuan tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat dan meringankan beban hidup masyarakat

“Kami sadari bantuan ini belum bisa menjangkau seluruh masyarakat yang terdampak. Akan tetapi, inilah usaha maksimal yang dapat kami lakukan untuk membantu masyarakat di Desa sekitar operasional perusahaan. Semoga bantuan ini bermanfaat,” harapnya.

Lebih dari itu, dirinya berharap bantuan itu sebagai bentuk dukungan PT MPE Group terhadap Pemprov Kalbar dan Pemerintah Kabupaten Sintang  yang terus bekerja maksimal dan berjuang mengantisipasi penularan dan penyebaran Covid-19(yk/jr)

Rabu, 15 April 2020

Bupati Sintang Tegaskan Sintang Jangan Sampai Terjangkit Virus Corona

Bupati Sintang Jarot.

BORNEOTRIBUN | SINTANG --- Setelah melakukan Rapid Test Bupati Sintang kemudian melanjutkan  memberikan arahan kepada tim gugus tugas di Posko Covid-19 Kab. Sintang.(14/4/2020)

Dimana dalam arahan tersebut Bupati Sintang ,Jarot Winarno menyampaikan  tahap proses yamg dilalui atau strategi  dalam penyelidikan epidemiologi kasus Corona Virus Desease (Covid-19) di Kab. Sintang harus di lakukan secara teliti terutama bagi yang ODP.

"Meskipun saat ini  kita belum di temukannya PDP dan kasus Positif Covid-19. Saya minta proses penyelidikan epidemiologi terhadap laporan ODP yang masuk di lakukan secara teliti, agar Kabupaten Sintang ni tidak kebobolan kasus positif Covid-19"ujar Jarot.

Di waktu yang bersamaan juga Bupati Sintang menyerahkan bantuan berupa 120 pasang Alat Pelindung Diri (APD) dan masker 2000 pcs dari Pengusaha Kalbar peduli untuk Kabupaten Sintang, yang di terima oleh Kadis Kesehatan Kab. Sintang.

"Alhamdulillah kita dapat bantuan APD dan masker dari pengusaha kalbar peduli, bantuan ini sangat membantu kita terutama bagi tim medis sebagai garda terdepan covid-19 ini"ucap Jarot.(hms/cok)

Demi Kesehatan Keluarga di Sintang, Jangan Mudik

Bupati Sintang Jarot Winarno

BORNEOTRIBUN | SINTANG --- Utamakan dengan penangan penyebaran dan memutus rantai Covid-19, yang saat ini masih menjadi prioritas dalam penyelesaianya.

Oleh sebab itu, Bupati Sintang Jarot Winarno meminta kepada seluruh Aparatur Sipil Negara di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sintang agar tidak mudik lebaran dulu.jelasnya.(14/4/2020)

Dimana langkah ini dilakukan sebagai upaya memutus rantai penyebaran Covid-19, larangan ini tertuang dalam surat edaran Bupati Sintang Nomor 860/1276/BKPSDM-D.

Lanjut Jarot, kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Sintang untuk tidak mudik mengingat sebentar lagi akan memasuki bulan Ramadhan tahun 2020.

" sikap ini terpaksa kita ambil guna ditujukan untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 agar Kabupaten Sintang aman dari pandemi corona.

Jarot mengharapkan masyarakat Sintang tidak mudik Lebaran, baik yang dari Sintang ke luar, dan begitu juga sebaliknya, kita tidak tau jika kita mudik bisa saja membawa kuman-kuman corona,” kata Jarot

Jarot menegaskan, pihaknya beserta instansi terkait seperti Dinas Kesehatan dan unsur TNI serta Polri akan terus malakukan pencegahan terhadap penyebaran Virus COVID-19.

“ASN, TNI-Polri tidak boleh mudik, jadi masyarakat juga diharapkan dapat mengikuti aturan yang ada sehingga bersama kita dapat memutus rantai dari virus corona ini,” ujarnya.

Dikatakannya, 86% kasus COVID-19 tanpa gejala sehingga harus selalu waspada. “Saya melihat, Indonesia saat ini mencapai puncak COVID-19, dan akan menghadapi bahaya besar, yakni arus mudik Lebaran dan pasca-Lebaran,” terangnya.

Jarot menambahkan, ODP diminta untuk tidak berkeliaran dan melakukan karantina mandiri dalam mencegah penyebaran COVID-19. “Untuk yang ingin mudik urungkan dulu niatnya, jaman sudah maju teknologi bisa kita gunakan untuk berkomunikasi dengan keluarga yang jauh jadi manfaatkanlah,” tambahnya.(cok)

Hukum

Peristiwa

Pilkada 2024

Kesehatan

Lifestyle

Tekno