Berita Borneotribun.com: Tenggelam Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Tenggelam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tenggelam. Tampilkan semua postingan

Rabu, 15 September 2021

Naas, Bocah Kelas 6 SD Tenggelam dan Terseret Arus Air Saat Bermain Di Bendungan sungai Ketiat Desa Cipta Karya

Naas, Bocah Kelas 6 SD Tenggelam dan Terseret Arus Air  Saat Bermain Di Bendungan  sungai Ketiat Desa Cipta Karya
Bocah Kelas 6 SD Tenggelam dan Terseret Arus Air  Saat Bermain Di Bendungan  sungai Ketiat Desa Cipta Karya. 

BorneoTribun Bengkayang, Kalbar -- Saat bermain bersama teman sepulang sekolah, seorang Bocah Tenggelam dan hanyut terbawa arus dan terjepit di pintu Air Bendungan Yang masih dalam proses perbaikan.

Menurut keterangan salah satu Warga Desa Cipta Karya, Elisa, bahwa kjadian ini diperkirakan Pukul 10 Siang, ada beberapa anak sedang bermain dan mandi di Bendungan  yang ikut bermain.

"Selain korban ada juga anak perempuan, selang beberapa saat kami di panggil bahwa adanya informasi dari temannya ada anak anak terjepit di pintu air, dan kami melihat pintu air masih setengah di tutup, yang sebenarnya kalau terbuka semua di Pastikan arus airnya tidak begitu deras dan air lancar," katanya. 

Lanjut Elisa, sepertinya pintu saluran airnya memang di tutup sama mereka, Namun tidak Full, sebab kemarin habis hujan dan air juga meluap dan bahkan banjir, Pintu saluran  air memang sedang di buka.

"Setelah kami lihat tadi pintu air agak tertutup namun tidak Full sehingga menyebabkan arusnya deras, hingga menyebabkan korban terbawa arus dan terjepit di pintu air," ujar Elisa. 

Di tempat yang sama Kapolsek Sungai Betung Iptu Andri Memberikan keterangan kepada awak media ini, dari pihaknya pun belum mengetahui secara persis kejadian seperti apa.

"Usai ada kegiatan, kami di telpon oleh Babhinkamtibmas, bahwa ada anak tenggelam di aliran sungai ketiat tepatnya di Desa Cipta karya, kami menuju ke tempat kejadian dan  langsung menjumpai orang tua korban, dan memperoleh informasi bahwa ada seorang anak terjepit di pintu saluran air," terangnya. 

"Menurut informasi biasanya pintu saluran air terbuka sebab tidak ada kegiatan, Namun saat kejadian ditemukan pintu saluran air tertutup separoh tidak full menyebakan arus airnya deras dan Indikasinya si korban tersedot arus air serta tidak ada yang mengawasi," Pungkas Iptu Andri.

Hingga Berita ini di turunkan kejadian ini sedang dalam penyelidikan pihak Kepolisian melalui Kapolsek Sungai Betung.

Reporter: Rinto Andreas

Kamis, 15 Juli 2021

Saat Hujan, Bocah 10 Tahun di Sekadau Meninggal Terhisap Gorong-gorong

Saat Hujan, Bocah 10 Tahun di Sekadau Meninggal Terhisap Gorong-gorong
Bocah lelaki usia 10 Tahun berinisial CH. 

BORNEO TRIBUN SEKADAU -- Seorang bocah lelaki usia 10 Tahun berinisial CH ditemukan meninggal dunia setelah terseret arus dan terhisap masuk dalam gorong-gorong parit.

Peristiwa tersebut terjadi Rabu siang (14/7) di sp VI, Dusun Sungai Sawak, Desa Nanga Ansar, Kecamatan Belitang sekitar pukul 13.30 WIB.

Menurut Kapolsek Belitang Ipda Suyatman, kejadian bermula saat korban beserta kedua temannya sedang bermain di tepi parit dekat gorong-gorong.

"Kondisi saat itu hujan sehingga kondisi air cukup deras. Ketika hendak terjun, ia masih sempat ditahan oleh kedua orang temannya," kata Kapolsek, Kamis 15 Juli 2021.

Namun korban tidak mengindahkan peringatan tersebut dan tetap ingin terjun ke parit. Sementara,  kedua temannya hanya bisa menyaksikan di tepi parit. 

"Saat melompat ke parit, korban terhisap ke dalam gorong-gorong karena terbawa arus dan tidak tampak lagi. Temannya panik lalu meminta pertolongan ke rumah kerabat korban di dekat lokasi kejadian," ungkap Kapolsek.

Mendengar kabar tersebut, orang tua korban yang kebetulan berada di rumah tersebut bersama warga segera datang  menolong, namun korban tidak bisa di keluarkan dari gorong-gorong.

"Korban baru bisa dievakuasi setelah gorong-gorong itu dibongkar menggunakan Alat berat milik KUD. Namun saat itu, korban ditemukan sudah meninggal," pungkasnya.

Humas Polres Sekadau

Kamis, 20 Mei 2021

Sejumlah Bagian KRI Nanggala-402 Berhasil Diangkat

Sejumlah Bagian KRI Nanggala-402 Berhasil Diangkat
Liferaft. (Foto: TNI AL)

BorneoTribun Jakarta -- Sejumlah bagian kapal selam KRI Nanggala-402 yang tenggelam di perairan Bali Utara telah berhasil diangkat dari dasar laut.

Tim evakuasi berhasil mengangkat liferaft (alat bantu keselamatan dalam kapal) dengan berat sekitar 700 kilogram yang menjadi bagian dari kapal selam KRI Nanggala yang tenggelam di perairan utara Bali.

Panglima Komando Armada II Laksmana Muda Iwan Isnurwanto mengatakan pengangkatan tersebut dibantu kapal militer China. Namun, untuk bagian besar kapal lainnya masih belum bisa diangkat. Kapal China juga sudah mencoba mengangkat bagian anjungan kapal, tetapi seling pengikat putus.

Sejumlah peralatan dari KRI Nanggala 402 dipajang saat konferensi pers antara TNI AL dan AL China di pangkalan Angkatan Laut di Denpasar, Bali, Selasa, 18 Mei 2021. (Foto: Sonny Tumbelaka/ AFP)

"Tan Suo Er Hao (nama kapal China) sudah mengangkat bagian liferaft KRI Nanggala. Posisinya sekarang ada di KRI Teluk Banten sudah kami simpan sebagai bukti bahwa kapal dari China sudah melakukan tugasnya," jelas Iwan Isnurwanto dalam konferensi pers daring, Selasa (18/5/2021).

Selain liferaft, Iwan Isnurwanto menambahkan tim juga berhasil mengangkat sejumlah bagian kecil dari KRI Nanggala-402. Antara lain peralatan, kabel, botol, dan buku. Menurut Iwan, China mengirim tiga kapal yang memiliki kemampuan survei dan pengangkatan di dasar laut. Tiga kapal tersebut, yaitu Yongxindao 863, Nantuo 195 dan, Tan suo 2.

Sedangkan dari pihak TNI AL mengerahkan 6 kapal perang yaitu KRI Rigel 963, KRI Yos Sudarso-353, KRI Hasan Basri-382, KRI Teluk Banten-516, KRI Pulau Rengat-711, KRI Soputan-923.

Upaya Maksimal

Sementara Atase Pertahanan Kedutaan Besar China untuk Indonesia Kolonel Senior Chen Yongjing mengatakan telah melakukan 13 kali proses evakuasi KRI Nanggala-402 di bawah laut. Kata dia, hasil temuan barang terkait kapal selam sudah diserahkan ke Indonesia.

"Saat ini tugas kapal kami sudah beralih dari tahap observasi ke tahap pengangkatan," jelas Chen Yongjing.

Chen menuturkan akan melakukan upaya maksimal meski pengangkatan kapal di kedalaman laut merupakan hal yang sulit di seluruh dunia.

Kapal selam KRI Nanggala-402 buatan Jerman hilang kontak dan telah dinyatakan tenggelam saat melakukan latihan torpedo di perairan sebelah utara pulau Bali pada Rabu (21/4) pagi. Kapal ini membawa 53 awak yang terdiri dari 49 anak buah kapal, satu komandan dan tiga orang arsenal.

Menurut situs web Sekretariat Kabinet Indonesia, KRI Nanggala-402 yang berbobot 1.395 ton dibangun di Jerman pada 1978. Kapal itu menjalani perbaikan selama dua tahun di Korea Selatan yang tuntas pada 2012.[sm/em]

Oleh: VOA

Rabu, 19 Mei 2021

Bocah 13 Tahun di Lombok Tengah Tenggelam Di Kali Abangan Jonggat

Bocah 13 Tahun di Lombok Tengah Tenggelam Di Kali Abangan Jonggat
Bocah 13 Tahun di Lombok Tengah Tenggelam Di Kali Abangan Jonggat.

BorneoTribun Lombok Tengah, NTB - Seorang bocah laki-laki, Baharudin (13) meninggal akibat tenggelam di kali abangan Desa Pengenjek, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Menurut Kepala Kepolisian Sektor Jonggat IPTU Bambang Sutrisno, peristiwa naas yang menimpa korban terjadi sekitar pukul 16.00 wita, dimana saat itu korban bersama temannya sedang mandi di kali tersebut.

"Diduga korban tenggelam akibat derasnya pusaran air di kali itu," kata Bambang, di Jonggat, Selasa (18/5).

Bambang mengatakan, bahwa dari keterangan saksi di lokasi yakni teman korban Mario Edisaputra (14). Korban tidak muncul kepermukaan air kali sejak mulai masuk atau menyelam, namun selang berapa menit korbanpun terlihat sudah mengapung dipinggir kali.

Mario Edisaputra yang melihat kejadian itu langsung berteriak minta tolong dan warga sekitar yang sedang berada di lokasi langsung menolong dengan membawa korban menuju Puskesmas Desa Bonjeruk.

"Mendapat laporan tersebut, kami langsung menuju puskesmas untuk memastikan keadaan korban, sayang saat tiba korban sudah dinyatakan meninggal dunia oleh petugas Puskesmas," ujarnya.

Selanjutnya, jasad korban langsung dibawa pulang oleh pihak keluarga menuju rumah duka di Dusun Peresak, Desa Bonjeruk, Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah.

Atas peristiwa itu, orang tua dan pihak keluarga korban menerima kejadian tersebut sebagai musibah serta menolak untuk dilakukannya outopsi.

Reporter: Adbravo

Minggu, 09 Mei 2021

Terseret Arus Sungai Merbang, Remaja 14 Tahun Ditemukan Dalam Kondisi Tidak Bernyawa

Terseret Arus Sungai Merbang, Remaja 14 Tahun Ditemukan Dalam Kondisi Tidak Bernyawa
Terseret Arus Sungai Merbang, Remaja 14 Tahun Ditemukan Dalam Kondisi Tidak Bernyawa.

BorneoTribun Sekadau, Kalbar -- Setelah diilakukan pencarian terus menerus, akhirnya remaja lelaki berusia 14 tahun yang tenggelam berhasil ditemukan dalam kondisi sudah meninggal.

Diketahui sebelumnya, remaja tersebut terseret arus sungai merbang pada Jum'at (7/5) setelah terpeleset dari jembatan saat bermain bersama temannya.

Menurut Kapolsek Sekadau Hilir Iptu Agus Junaidi, setelah dilakukan pencarian secara intensif, jenazah korban ditemukan pada Minggu pagi  sekitar pukul 07.30 WIB.

"Pencarian jenazah korban kembali dilakukan hari ini sejak pukul 05.00 WIB hingga akhirnya ditemukan sekitar 30 meter dari posisi awal tenggelam," jelas Kalpolsek.

Kapolsek menambahkan, orang tua korban menolak untuk dilakukan autopsi dan menerima dengan ikhlas atas peristiwa yang menimpa putra bungsunya tersebut.

"Jenazah korban dimakamkan hari ini di Tempat Pemakaman Umum dusun Tigur desa Timpuk," jelas Kapolsek, Minggu 9 Mei 2021.

(Yk/My/Hms)

Evakuasi Anak 14 Tahun yang Tenggelam di Sungai Merbang, Tigur Jaya, Kalbar

Evakuasi Anak 14 Tahun yang Tenggelam di Sungai Merbang, Tigur Jaya, Kalbar
Evakuasi Anak 14 Tahun yang Tenggelam di Sungai Merbang, Tigur Jaya, Kalbar.


BorneoTribun Sekadau, Kalbar - Anak 14 tahun korban yang tenggelam di Sungai Merbang, Tigur Jaya, Kalbar ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.


Melalui Via WA, Minggu (9/5), Sekdes Persiapan Tigur Jaya, Kasiyar membenarkan anak 14 tahun bernama Saefudin yang tenggelam itu sudah ditemukan.


"Korban ditemukan sekitar pukul 07.40 WIB, dan jaraknya tidak jauh dari TKP," ujarnya.


Kasiyar mengatakan, saat ini korban sudah di makamkan pada pukul 10 pagi di pemakaman umum Desa Persiapan Tigur Jaya.


Video ini telah ditayangkan Sekadaucom dengan Judul "Detik-detik Evakuasi Anak 14 Tahun yang Tewas Tenggelam di Sungai Merbang, Tigur Jaya, Kalbar".


Reporter: Yakop

Jumat, 19 Februari 2021

Seorang Pelajar SMP Ditemukan Meninggal, Diduga Penyakit Kambuh

Korban dibawa dengan ambulan.

BorneoTribun Sekadau, Kalbar -  Seorang pelajar SMP berjenis kelamin laki-laki berusia 13 tahun di dusun Balai Sepuak desa Balai Sepuak Kecamatan Belitang Hulu ditemukan meninggal dunia di sungai Belitang.

Kapolsek Belitang Hulu IPTU Pulung Bagaskoro menjelaskan, korban pertama kali ditemukan oleh warga yang tinggal tidak jauh dari lokasi kejadian pada Kamis siang (18/2). 

Lokasi TKP.

"Warga tersebut spontan berteriak saat melihat korban berada di sungai dengan posisi badan tertelungkup dan dikira pingsan," kata Kapolsek.

Mendengar hal tersebut, warga lainnya kemudian mengangkat korban ke lanting dan dibawa ke rumahnya, serta menghubungi Puskesmas Balai Sepuak untuk meminta penanganan medis.

Tidak lama kemudian, mobil ambulance tiba membawa korban ke Puskesmas. Setibanya disana, kata Kapolsek, korban dinyatakan meninggal dunia.

"Menurut keterangan tetangga dan kerabat korban, yang bersangkutan diketahui memiliki riwayat penyakit epilepsi atau ayan," terang Kapolsek, Jum'at, 19 Februari 2021.

Kapolsek menambahkan, korban sudah terbiasa mandi bersama rekan-rekannya di sungai yang tidak jauh dari rumahnya tersebut.

"Saat kejadian, kondisi sungai surut dan dangkal. Korban diketahui pandai berenang, diperkirakan korban meninggal karena penyakit yang dideritanya kambuh," tandas Kapolsek. 

(Yk/My/Humas Polres)

Hukum

Peristiwa

Pilkada 2024

Kesehatan

Lifestyle

Tekno