Berita Borneotribun.com: Vaksin Covid-19 Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Vaksin Covid-19. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Vaksin Covid-19. Tampilkan semua postingan

Minggu, 27 Juni 2021

Istana Kadriah Kesultanan Pontianak Gelar Vaksinasi Massal, Sultan: Insyallah Aman dan Halal

Sultan ke IX Kota Pontianak Syarif Machmud Melvin Al Qadrie dan Gubernur Kalbar Sutarmidji.

BORNEOTRIBUN PONTIANAK – Istana Kadriah Kesultanan Pontianak menyelenggarakan kegiatan vaksinasi massal guna membantu Pemerintah Provinsi Kalbar, Kodam XII Tanjungpura dan Polda Kalbar dalam menangani penularan dan pencegahan COVID-19 di Kota Pontianak.

Hal tersebut disampaikan Sultan ke IX Kota Pontianak Syarif Machmud Melvin Al Qadrie di Istana Kadriah Kesultanan Pontianak, di Keraton Pontianak, Minggu (27/6).

"Kegiatan yang kita selenggarakan ini dalam rangka sinergi antara Pemprov Kalbar, Kodam XII Tanjungpura dan Polda Kalbar beserta jajaran Forkopimda Kalbar dan Kota Pontianak untuk menangkal dan menghentikan rantai penularan virus COVID-19 yang merebak saat ini," katanya.

Foto: Sultan ke IX Kota Pontianak Syarif Machmud Melvin Al Qadrie dan Gubernur Kalbar Sutarmidji.

Mudah-mudahan dengan adanya vaksinasi massal ini, kata Sultan Pontianak, yang tadinya mendengar isu-isu negatif dan hoaks tentang vaksin dengan menggunakan vaksin secara pribadi, insyallah aman dan halal. 

"Bersama-sama kita bisa mencegah penyebaran virus COVID-19," ujar Syarif Machmud Melvin Al Qadrie.

"Insyallah target pada vaksinasi massal ini bisa mencapai target 500 orang bahkan sampai 1000 orang yang akan di vaksin," ucapnya.

Foto: Vaksinasi Massal di Istana Kadriah Kesultanan Pontianak.

Syarif Machmud Melvin Al Qadrie mengajak keluarga kesultanan dan masyarakat umum untuk melakukan vaksin.

"Kalau hari ini waktu vaksinasi massal tidak mencukupi kita akan sambung sampai besok," tutupnya.

Sementara, Gubernur Kalimantan Barat H. Sutarmidji, S.H., M.Hum., bersama Pangdam XII/Tanjungpura Mayjen TNI. Muhammad Nur Rahmad juga hadir di Istana Kadriah Kesultanan Pontianak, di Keraton Pontianak. 

Gubernur Kalbar mengucapkan terimakasih kepada Sultan Pontianak Syarif Machmud Melvin Al Qadrie, karena sudah mempelopori kegiatan vaksinasi ini di kawasan Kesultanan Pontianak. 

Foto: Vaksinasi Massal di Istana Kadriah Kesultanan Pontianak.

Menurut Sutarmidji, ini menunjukan kepedulian untuk sehat bersama dan upaya memutus rantai penyebaran COVID-19.

"Untuk itu, mari kita secara bersama-sama menjaga masyarakat kita dengan cara laksanakan dan ikuti vaksinasi serta tetap menggunakan masker, patuhi protokol kesehatan," ungkap Gubernur Kalbar H. Sutarmidji S.H., M.Hum.

Selain itu, Kata Gubernur Kalbar, dengan vaksinasi COVID-19  yang dilakukan, jika ada masyarakat yang terpapar COVID-19 tidak akan menimbulkan akibat yang fatal terhadap orang tersebut seperti kematian.

"Inilah upaya kita karena kita diminta oleh Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa untuk berupaya semaksimalnya, diiringi doa dan tawakal atas ketetapannya," katanya.

Foto: Vaksinasi Massal di Istana Kadriah Kesultanan Pontianak.

Lebih lanjut, kata Gubernur Kalbar, dengan Vaksinasi Massal ini kita bersama-sama mencegah virus COVID-19 dan terciptanya imunitas komunal.

"Vaksinasi Massal ini menunjukkan bahwa kita melakukannya kepada seluruh lapisan masyarakat dan targetnya vaksinasi ini adalah sebanyak-banyaknya masyarakat yang akan kita vaksin agar terciptanya imunitas komunal," tuturnya.

Oleh: Adpim Prov Kalbar
Editor: Yakop

Sabtu, 26 Juni 2021

Presiden Jokowi Targetkan 2 Juta Dosis Vaksinasi Harian di Bulan Agustus

Presiden Jokowi Targetkan 2 Juta Dosis Vaksinasi Harian di Bulan Agustus
Presiden Jokowi meninjau pelaksanaan vaksinasi massal yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (26/06/2021). (Foto: BPMI Setpres/Rusman)

BORNEOTRIBUN JAKARTA - Presiden Jokowi terus meminta jajarannya untuk mengakselerasi vaksinasi COVID-19 agar segera tercapai kekebalan komunal atau herd immunity dalam menghadapi pandemi COVID-19. Pada bulan Agustus, pemerintah menargetkan vaksinasi harian sebanyak 2 juta dosis.

Hal tersebut disampaikannya saat meninjau pelaksanaan vaksinasi massal yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (26/06/2021) pagi.

“Hari ini bersyukur kita bisa melaksanakan vaksinasi massal di seluruh Tanah Air dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote. Memang target hari ini adalah satu juta vaksin untuk rakyat yang kita harapkan nanti akan terus menuju di bulan Juli dan di bulan Agustus target kita nanti dua juta vaksin,” ujarnya.

Vaksinasi di GBK sendiri menyasar sedikitnya 8 ribu masyarakat umum. Tak hanya di GBK, vaksinasi massal juga diselenggarakan secara serentak di 14 Komando Daerah Militer (Kodam) di seluruh Indonesia, yang turut ditinjau Kepala Negara melalui konferensi video.

Melalui konferensi video itu, Presiden Jokowi menginstruksikan jajaran TNI-Polri untuk turut menyukseskan program vaksinasi sekaligus tetap menjaga kedisiplinan masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan.

“Saya titip kepada jajaran TNI dan Polri, Kodam, Polda, agar bersama-sama dengan pemerintah daerah ikut mendisiplinkan masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan, utamanya memakai masker, utamanya menjaga jarak. Tindakan lapangan, langkah-langkah lapangan dalam rangka kedisiplinan ini sangat penting,” tegasnya.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Negara juga berdialog dengan Panglima Kodam (Pangdam) V/Brawijaya dan Pangdam IX/Udayana.

“Kami laporkan, untuk di Jawa Timur, untuk alokasi vaksin yang kami terima adalah 209 ribu, terdiri dari Sinovac sejumlah 61 ribu dan merek AstraZeneca sejumlah 148 ribu,” ujar Pangdam V/Brawijaya Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Suharyanto melaporkan kepada Presiden.

Ditambahkan Suharyanto, selain vaksinasi yang rutin digelar setiap hari, pada waktu tertentu pihaknya juga menggelar serbuan vaksinasi dengan target penerima yang lebih banyak.

“Sistem pelaksanaannya, kami setiap hari melaksanakan vaksinasi, ada vaksinasi yang rutin dengan kekuatan 1.000-2.000 orang, kemudian serbuan vaksinasi dalam hari-hari tertentu dengan kekuatan 3.000-5.000 orang,” ujarnya.

Pangdam V/Brawijaya juga melaporkan bahwa di Jawa Timur telah dibentuk tim vaksinator gabungan yang terdiri dari unsur pemerintah daerah, TNI, dan Polri untuk melakukan layanan vaksinasi jemput bola.

“Jadi tidak masyarakat yang dikumpulkan, tetapi tim vaksin ini yang mendatangi rumah ke rumah. Karena di berbagai wilayah Jawa Timur, misalnya mohon maaf di wilayah Madura, harus kita yang mendatangi masyarakat untuk divaksin karena kalau dikumpulkan hasilnya masih belum maksimal,” ujarnya.

Senada dengan Pangdam V/Brawijaya, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak menyampaikan bahwa pihaknya juga memprioritaskan masyarakat di daerah yang sulit terjangkau.

“Seperti yang dilakukan oleh [Kodam] Brawijaya, kami lebih dominan di daerah-daerah juga yang tidak terjangkau. Kami punya sembilan Denkes (Detasemen Kesehatan) di Bali, NTT [Nusa Tenggara Timur], NTB [Nusa Tenggara Barat], sehingga masyarakat-masyarakat yang pinggir bisa kami jangkau,” ujar Maruli.

Menanggapi laporan para Pangdam tersebut, Presiden Jokowi pun menanyakan kesanggupan mereka untuk mengakselerasi vaksinasi jika diberikan pasokan vaksin sebanyak dua kali lipat.

“Sanggup, Bapak. Siap. Kami menunggu tambahan vaksin untuk Jawa Timur, kami akan melaksanakan secepat mungkin sehingga target dari pemerintah dua juta vaksin bisa segera terealisasi,” ujar Pangdam V/Brawijaya menjawab tantangan Presiden.

Jawaban senada juga dilontarkan oleh Pangdam IX/Udayana. “Kami sanggup, Pak. Kalau dikali dua juga kami masih mampu,” ujar Mayjen TNI Maruli Simanjuntak.

Menanggapi kesanggupan tersebut, Presiden pun menginstruksikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk memastikan pasokan vaksinnya.

“Terima kasih, Pangdam. Nanti untuk urusan tambahan vaksin akan saya sampaikan ke Panglima, ke Kapolri, dan juga utamanya yang punya vaksin, Menteri Kesehatan, agar segera sebanyak-banyaknya vaksin bisa disuplai ke daerah,” ujar Presiden.

Menutup dialog, Kepala Negara kembali mengimbau pemerintah daerah yang didukung oleh jajaran TNI dan Polri agar dapat selalu mendisiplinkan penerapan protokol kesehatan di masyarakat dalam segala kegiatan yang dilakukan di lapangan.

“Sekali lagi saya ingin menekankan, agar tindakan-tindakan lapangan, langkah-langkah di lapangan, mengontrol, mengecek semuanya yang berkaitan dengan COVID-19 ini dilakukan oleh Gubernur, Bupati, dan Wali Kota, dan didukung oleh jajaran TNI dan Polri dalam rangka mendisiplinkan masyarakat, utamanya terhadap protokol kesehatan,” tandas Presiden.

Turut mendampingi Presiden dalam peninjauan vaksinasi di Stadion Utama Gelora Bung Karno antara lain Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Ganip Warsito, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. 

(FID/UN)

[Foto] Sutarmidji Meninjau Vaksinasi Massal PSMTI Kalbar

[Foto] Sutarmidji Meninjau Vaksinasi Massal PSMTI Kalbar
Foto: Sutarmidji Meninjau Vaksinasi Massal PSMTI Kalbar. (Foto: Adpim Prov Kalbar)

BORNEOTRIBUN PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji melihat langsung penyuntikan vaksin COVID 19 terhadap warga yang telah terdaftar di Aula Restoran Pondok Kakap Pontianak, Jumat (25/6/2021).

Foto: Sutarmidji Meninjau Vaksinasi Massal PSMTI Kalbar.  (Foto: Adpim Prov Kalbar)

Vaksinasi massal ini  digelar oleh Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kalimantan Barat sejak tanggal 03 Juni hingga 3 bulan ke depan.

Foto: Sutarmidji Meninjau Vaksinasi Massal PSMTI Kalbar.  (Foto: Adpim Prov Kalbar)

Pengurus PSMTI Kalbar, dr. Andy Kurniawan Bong mengatakan dalam sehari vaksinasi massal dilakukan terhadap 200 orang berbagai kalangan usia, namun diutamakan usia 50 tahun ke atas.

Foto: Sutarmidji Meninjau Vaksinasi Massal PSMTI Kalbar.  (Foto: Adpim Prov Kalbar)

Untuk menghindari kerumunan, peserta vaksin wajib mendaftar terlebih dahulu secara on-line.

Foto: Sutarmidji Meninjau Vaksinasi Massal PSMTI Kalbar.  (Foto: Adpim Prov Kalbar)

Jumat, 25 Juni 2021

PENELITI: Antibodi Vaksin China Kurang Efektif Atasi Varian Delta

PENELITI: Antibodi Vaksin China Kurang Efektif Atasi Varian Delta.

BorneoTribun Internasional - Seorang peneliti Pusat Pengendalian Penyakit China mengatakan kepada media pemerintah mengatakan antibodi yang dipicu oleh dua vaksin COVID-19 asal China kurang efektif terhadap varian Delta dibandingkan dengan varian lain. 

Namun, vaksin tersebut masih tetap memberikan perlindungan.  

Kepala ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) memperingatkan pekan lalu bahwa varian Delta, yang pertama kali terdeteksi di India, menjadi varian penyakit yang dominan secara global akibat tingkat penularannya.   

Mengutip sebuah wawancara yang disiarkan China Central Television pada Kamis (24/6) malam, Reuters melaporkan Feng Zijian, peneliti dan mantan wakil direktur di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, tidak memberikan perincian lebih lanjut.  

Tanpa menyebut kedua vaksin itu, Feng mengatakan mereka masuk dalam kategori vaksin tidak aktif, yang mengandung virus corona "yang dimatikan" yang tidak dapat bereplikasi dalam sel manusia.

Lima dari tujuh vaksin yang dikembangkan di dalam negeri dalam skema vaksinasi massal China adalah vaksin yang tidak aktif. 

Ini termasuk vaksinasi dari Sinovac Biotech dan Sinopharm yang digunakan di negara-negara seperti Brazil, Bahrain dan Chili.

Para pejabat mengatakan varian Delta telah menyebabkan infeksi di tiga kota di Provinsi Guangdong selatan, di mana terdapat total 170 pasien yang dikonfirmasi secara lokal dilaporkan antara 21 Mei dan 21 Juni.

Masih belum jelas berapa banyak dari mereka yang terpapar varian Delta.  Sekitar 85 persen kasus Guangdong dalam wabah terbaru ditemukan di ibu kota provinsi, Guangzhou.

"Dalam wabah Guangdong ... tidak satu pun dari infeksi yang divaksinasi itu menjadi kasus yang parah, dan tidak ada kasus yang parah yang divaksinasi," kata Feng. [ah/ft]

Oleh: VOA

Kamis, 24 Juni 2021

Polres Bengkayang Lakukan Donor Darah, Hari Bhayangkara yang Ke-75

Wakapolres Bengkayang, Kompol Amin Siddiq SH.
Wakapolres Bengkayang, Kompol Amin Siddiq SH.

BORNEOTRIBUN BENGKAYANG - Peringati Hari Bhayangkara Ke 75, Polres Bengkayang Gelar donor darah di Aula Tunggal Panaluan, Kamis (24/6/2021) Pagi.

Hari ini kegiatan donor darah, dan kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan yang kami laksanakan dalam rangka Hari Bhayangkara Ke 75, 

Dan pagi ini donor darah diikuti oleh Anggota Polres Bengkayang, Anggota TNI AD Kompi C, serta anggota  Lanud Sanggau Ledo, dan Personel Polsek." Hal ini di sampaikan langsung oleh Wakapolres Bengkayang, Kompol Amin Siddiq SH.

Selanjutnya,Wakapolres Bengkayang mengatakan kepada awak media, untuk kegiatan donor darah atau pun kegiatan sosial lainnya tetap akan terus kita laksanakan, Apalagi ini terkait dengan Event HUT Bhayangkara yang Ke-75.

Dan tujuan dari kegiatan yang di laksanakan ini adalah untuk mengisi moment-moment hari Bhayangkara ke 75 dan kegiatan donor darah ini juga salah satu kegiatan sosial di beberapa kegiatan yang sudah kami laksanakan seperti Bhakti Sosial kemudian melakukan Penyemprotan Desinfektan di beberapa rumah ibadah, Pasar Bengkayang, serta semua fasilitas kantor yang ada di kabupaten Bengkayang.

Wakapolres Bengkayang juga menyampaikan kepada awak media yang menurutnya nanti hasil donor darah yang sudah terkumpul akan di di sumbangkan ke rumah sakit Umum Bengkayang.

"Mudah mudahan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan",Ucap Kompol.Amin Saddiq Wakapolres Bengkayang.

Kompol.Amin Saddiq Wakapolres  Bengkayang,menghimbau kepada semua lapisan masyarakat khususnya masyarakat kabupaten Bengkayang, karena situasi Pandemi COVID-19 seperti yang kita ketahui saat ini semakin hari semakin meningkat.

"tentu kami selalu menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat,untuk tetap berpedoman pada menjalan Protokol Kesehatan kapan dan dimana pun kita berada",Tutup Wakapolres Kompol Amin Siddiq.

Penulis : Rinto Andreas

Hambatan Teknologi Perlambat Vaksinasi di Perdesaan India


BORNEOTRIBUN JAKARTA - Inisiatif vaksinasi yang didorong oleh teknologi di India, menimbulkan kecemasan bahwa kesenjangan besar digital di negara itu mempersulit banyak orang untuk divaksinasi, terutama di wilayah perdesaan yang luas di sana. 

Sementara penduduk kota yang paham dan tahu teknologi digital berhasil divaksinasi, jutaan orang di daerah perdesaan, tertinggal karena hambatan teknologi. 

Mereka yang menunggu di pusat vaksinasi di distrik Kangra, India Utara bisa mendaftar untuk mendapat vaksin COVD-19, karena mereka mempunyai telepon pintar dan tahu cara mendaftar di situs web resmi yang disebut CoWIN. 

Banyak orang ingin divaksinasi sewaktu gelombang kedua pandemi melanda daerah pedesaan. 

Tetapi mereka tidak bisa mendaftar karena tidak mempunyai sambungan internet atau telepon pintar. 

Seorang warga di Kangra, Harnam Singh mengatakan, “Telepon saya sederhana. Saya tidak tahu cara memakai telepon lain”. 

Menyusul kecaman bahwa kewajiban mendaftar melalui daring bagi mereka yang berusia antara 18 sampai 45 tahun, telah mengesampingkan jutaan dari kampanye vaksinasi di daerah pedesaan, kini pemerintah mengijinkan orang untuk datang mendaftar langsung untuk divaksinasi. 

Tetapi Manoj Sharma mendapati, orang yang menguasai teknologi masih diuntungkan, jumlah mereka yang datang sendiri untuk divaksinasi terbatas karena kekurangan vaksin, sementara mereka yang mendaftar secara daring dipastikan mendapat vaksinasi. 

Karena itulah Sharma memohon teman-temannya untuk mendaftarkan dirinya lewat daring. 

“Pemerintah seharusnya menyediakan pendaftaran ini untuk kami. Saya mengemudi seharian untuk mencari nafkah,” tukasnya. 

Hambatan teknologi ini mendorong banyak orang untuk datang ke pusat vaksinasi guna meminta bantuan. Bahkan penduduk pedesaan yang mempunyai telepon pintar seperti Vivek Chand mendapat kesulitan untuk menerima vaksinasi karena sambungan internet yang tidak merata. 

Orang-orang di kota-kota di dekatnya lebih cepat memperoleh jadwal vaksin yang diinginkan. 

“Meskipun saya mendaftar, saya tidak bisa menemukan tempat vaksinasi yang dekat. Hari ini, satu-satunya tempat di mana vaksin tersedia, jauhnya bermil-mil. Itupun dibatasi untuk orang yang berusia di atas 45 tahun saja,” ujar Vivek. 

Tantangan semacam itu memicu meningkatnya permintaan agar pemberian vaksinasasi dilakukan lebih dekat ke desa-desa, di mana dua pertiga penduduk India tinggal. 

Vijay Kapoor, Kepala Pusat Vaksinasi Lok Mitra mengatakan, “Pusat vaksinasi seharusnya dibuka di tiap desa agar penduduk mendapat vaksinasi. Ini akan mengatasi semua rintangan yang mereka hadapi.” 

Pakar kesehatan mengatakan, mengakses pedesaan terpencil harus menjadi prioritas ketika kondisi kekurangan vaksin mereda. 

Direktur Yayasan Kesehatan Umum India, K.Srinath Reddy mengatakan, Jika kami tidak memvaksinasi mereka dalam jumlah yang memadai, akan ada sekelompok besar orang yang rentan terserang oleh virus atau varian baru dari virus itu. 

Ketika berlangsung pemilu di India, kita berhasil menjangkau kotak suara hingga ke daerah yang paling terpencil, termasuk di pedalaman hutan. 

Jadi kita harus mencari cara agar bisa membawa vaksin ke sana.

Itulah yang diinginkan penduduk desa, mendapat vaksinasi secara mudah untuk melindungi mereka dari gelombang ketiga yang menurut dokter akan tiba. [ps/jm] 

Oleh: Voa Indonesia

Rabu, 23 Juni 2021

Polres Sekadau Dukung Program Satu Juta Vaksin

Polres Sekadau Dukung Program Satu Juta Vaksin
Foto: Vaksinasi massal digelar Polres Sekadau. (sb: Humas Polres)

BORNEOTRIBUN SEKADAU - Vaksinasi massal digelar Polres Sekadau untuk mendukung program 1 juta vaksin yang diusung pemerintah guna percepatan penanggulangan Covid-19.

Hari ini, vaksinasi digelar serentak hingga Polsek jajaran sampai tanggal 30 Juni 2021. Sekitar 166 vial vaksin AstraZeneca telah disiapkan untuk menunjang kegiatan ini.

Foto: Vaksinasi massal digelar Polres Sekadau. (sb: Humas Polres)

Kapolres Sekadau AKBP K. Tri Panungko menyampaikan hal tersebut usai menghadiri kegiatan serupa yang berlangsung di Mall Pelayanan Publik, Rabu 23 Juni 2021.

"Vaksin diberikan kepada seluruh masyarakat yang telah terdaftar. Ini penting untuk menjaga keselamatan pribadi, keluarga dan sesama dari ancaman Corona," tutur Kapolres.

Foto: Vaksinasi massal digelar Polres Sekadau. (sb: Humas Polres)

"Hari pertama vaksinasi, masyarakat terlihat antusias. Kondisi seperti ini diharapkan terus berlanjut untuk mengunggah kesadaran bagi mereka yang belum divaksin," harapnya.

Selama proses vaksinasi, protokol kesehatan tetap menjadi priotas. Masyarakat terus diimbau agar tetap menerapkannya selama menunggu giliran untuk divaksin.

"Pelaksanaan vaksinasi di Polres Sekadau berlangsung hingga pukul 15.00 WIB dan berjalan tertib lancar. Hasilnya, 121 orang telah menerima suntikan vaksin," jelasnya.

(Yk/My/Hms)

Sekadau gelar Vaksin Massal, Aron: Jangan Takut di Vaksin, Fungsinya Kekebalan Tubuh

Bupati Sekadau, Aron,SH.

BORNEOTRIBUN SEKADAU - Dalam rangka memutus mata rantai penyebaran COVID-19, di Kabupaten Sekadau, pemerintah mencanangkan vaksinasi masal secara serentak di seluruh wilayah Indonesia.

Foto: Vaksinasi masal dibuka langsung oleh Bupati Sekadau Aron, SH yang berlangsung di aula Mall Pelayanan Publik (MPP).

Plt kepala dinas Kesehatan PP dan KB Henry Alpius mengatakan vaksinasi masal ini merupakan program nasional yang dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia kata Henry.

Henry mengimbau, kepada semua lapisan masyarakat untuk segera mendaftarakan diri untuk vaksin secara online melalui 

Foto: Vaksinasi masal dibuka langsung oleh Bupati Sekadau Aron, SH yang berlangsung di aula Mall Pelayanan Publik (MPP).

Di Kabupaten Sekadau, Vaksinasi masal dibuka langsung oleh Bupati Sekadau Aron, SH yang berlangsung di aula Mall Pelayanan Publik (MPP) di jalan Merdeka Timur Sekadau pada Rabu (23/6).

Dalam sambutannya Bupati Sekadau Aron SH mengatakan, bahwa wabah covid-19 merupakan masalah global. 

"Jadi saya harap masyarakat jangan takut di vaksin sebab fungsi vaksin adalah untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Sehingga jika kita terpapar COVID-19 kita bisa cepat sembuh," kata Aron.

Foto: Vaksinasi masal dibuka langsung oleh Bupati Sekadau Aron, SH yang berlangsung di aula Mall Pelayanan Publik (MPP).

Kepada rekan media sambung Aron, agar memberikan informasi kepada masyarakat tentang vaksinasi. 

Sebab jika kita sudah di vaksin, tambah Aron, sehingga risiko terpapar COVID-19 kecil.

"Karena yang di vaksin bukan hanya kita tetapi seluruh dunia akan di vaksin," ucap Aron.

"Mulai hari ini, kita mukai melakukan vaksinasi masal di Sekadau dan saya nyatakan di buka" kata Aron.

Usai membuka acara vaksin masal, bupati Sekadau menyaksikan vaksinasi secara simbolis kepada masyarakat yang sudah ditunjuk.

Kegiatan di hadiri, unsur pimpinan OPD di lingkungan Pemkab Sekadau, Pj. Sekda Frans Zeno, serta sejumlah pimpinan SKPD di pemkab Sekadau.

Reporter: Mussin

Selasa, 22 Juni 2021

Vaksinasi Massal kembali dilaksanakan Pemkab Kubu Raya

Foto: Vaksinasi Massal kembali dilaksanakan Pemkab Kubu Raya di halaman Kantor Bupati Kubu Raya.

BORNEOTRIBUN KUBU RAYA --Vaksinasi Massal kembali dilaksanakan Pemkab Kubu Raya di halaman Kantor Bupati Kubu Raya, Selasa (/6/2021).

Kegiatan yang diawali dengan apel dan dipimpin langsung oleh Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan sekaligus melaunching Website Dinas Kesehatan yang terintegrasi ke seluruh puskesmas di 9 Kecamatan.

Foto: Vaksinasi Massal kembali dilaksanakan Pemkab Kubu Raya di halaman Kantor Bupati Kubu Raya.

Dihadiri oleh Wakil Bupati Kubu Raya Sujiwo, Sekda kubu raya Yusran Anizam serta Forkopimda di lingkungan Pemkab Kubu Raya. 

Dalam sambutannya, Bupati Muda Mahendrawan mengapresiasi semangat dan optimisme jajaran TNI POLRI dan tenaga kesehatan. 

Foto: Vaksinasi Massal kembali dilaksanakan Pemkab Kubu Raya di halaman Kantor Bupati Kubu Raya.

“Saya apresiasi setinggi-tingginya kepada TNI, Polri, tenaga kesehatan, yang menjadi garda terdepan untuk membantu melawan covid-19." (*)

Foto: Vaksinasi Massal kembali dilaksanakan Pemkab Kubu Raya di halaman Kantor Bupati Kubu Raya.

Foto: Vaksinasi Massal kembali dilaksanakan Pemkab Kubu Raya di halaman Kantor Bupati Kubu Raya.

Foto: Vaksinasi Massal kembali dilaksanakan Pemkab Kubu Raya di halaman Kantor Bupati Kubu Raya.

Foto: Vaksinasi Massal kembali dilaksanakan Pemkab Kubu Raya di halaman Kantor Bupati Kubu Raya.

Foto: Vaksinasi Massal kembali dilaksanakan Pemkab Kubu Raya di halaman Kantor Bupati Kubu Raya.

Senin, 21 Juni 2021

New York Tawarkan Undian Biaya Kuliah untuk Remaja yang Divaksinasi

Orang-orang menikmati hari yang cerah di Times Square di New York, Rabu, 10 Maret 2021. (Foto: AP)

BORNEOTRIBUN.COM - Sejak akhir bulan Mei, remaja usia 12 hingga 17 berkesempatan memenangkan beasiswa penuh untuk belajar di universitas dan perguruan tinggi negeri di New York. Gubernur Andrew Cuomo menyampaikan pesan tersebut kepada pelajar di negara bagian itu baru-baru ini.

Gubernur New York Andrew Cuomo akhir Mei lalu mengatakan negara bagiannya akan mengundi 50 beasiswa, yang akan mencakup biaya empat tahun kuliah, asrama dan makan, buku serta perlengkapan.

"Kami mengumumkan program 'Suntik vaksin dan raih masa depan.' Setiap minggu kita akan mengundi biaya kuliah sepenuhnya, beasiswa untuk asrama dan tempat tinggal di setiap perguruan tinggi negeri atau universitas negeri mana pun selama empat tahun. Hanya untuk usia 12 hingga 17 tahun yang datang dan divaksinasi," kata Cuomo.

New York sejak itu mengadakan pengundian mingguan untuk memilih 10 pemenang secara acak. Orang tua atau wali bisa mendaftarkan anak-anak yang sudah menerima setidaknya satu dosis vaksin COVID-19 sejak 12 Mei.

Gubernur New York Andrew Cuomo. (Foto: AP)

Cuomo mengatakan anak-anak yang divaksinasi lebih awal akan berpeluang terbaik untuk menang.

“Orang yang menerima vaksin lebih awal memiliki peluang lebih besar untuk menang karena mereka memenuhi syarat untuk setiap undian setiap minggu. Bukan hanya orang-orang yang mendapatkannya minggu itu," katanya.

"Begitu mendapatkan vaksin, mereka akan masuk dalam undian. Tapi, jika mendapatkan vaksin lebih awal akan lebih banyak peluangnya untuk menang karena mereka berada di kelompok minggu pertama, kelompok minggu kedua, kelompok minggu ketiga,kelompok minggu keempat, dan seterusnya," ujar Cuomo.

Upaya tersebut merupakan yang terbaru dari negara bagian agar lebih banyak warganya divaksinasi pada saat pejabat kesehatan negara bagian mengatakan banyak warga New York yang bersemangat kemungkinan sudah divaksinasi.

Menurut data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) sekitar 45% dari 20 juta penduduk New York telah divaksinasi penuh, dibandingkan dengan rata-rata nasional 39,5% pada pertengahan Mei.

Sekelompok siswa SMA New York City yang beruntung juga mendapat kesempatan untuk bertemu dengan beberapa mantan pemain Liga Utama Baseball (Major League Baseball/MLB) saat menerima vaksin COVID-19 pertama akhir Mei lalu.

Para siswa itu adalah pelajar Christo Rey High School di lingkungan Harlem Manhattan, sebuah sekolah Katolik yang melayani keluarga berpenghasilan rendah.

Kembang api terlihat di Pelabuhan Kota New York, saat Negara Bagian New York merayakan pencapaian ambang batas vaksinasi 70 persen untuk COVID-19, seperti yang terlihat dari Jersey City, New Jersey, AS, 15 Juni 2021. (Foto: Reuters)

Para siswa yang divaksinasi pada hari Rabu menyatakan lega karena vaksinasi akan membantu mengembalikan kehidupan normal mereka setelah terpisah dari teman dan keluarga dalam waktu yang rentan secara emosional dalam hidup mereka.

"SMU, benar-benar masa pendidikan yang luar biasa. Menyiapkan kita bertemu orang lain dan menghadapi dunia nyata. Jadi sekarang dengan vaksin, saya bisa benar-benar mengalaminya lebih banyak, terutama pada tahun kedua. Jadi sangat baik bagi saya untuk mendapat vaksinasi," jelas Stephanie Reyes.

Yonder Alonso, mantan baseman pertama tim baseball MLB juga turut menyapa para pelajar yang divaksinasi dan mengatakan langkah tersebut merupakan langkah kecil untuk melakukan apa yang benar dan menjaga agar bukan hanya anak muda yang sehat, tetapi tentu juga orang tua atau kakek-nenek mereka. [my/lt]

Oleh: VOA

Tahap Ke-17, Sepuluh Juta Bahan Baku Vaksin COVID-19 Sinovac Tiba di Indonesia

Tahap Ke-17, Sepuluh Juta Bahan Baku Vaksin COVID-19 Sinovac Tiba di Indonesia
Ilustrasi. Gambar iStock

BORNEOTRIBUN JAKARTA - Sebanyak 10 juta dosis vaksin COVID-19 produksi Sinovac dalam bentuk bahan baku atau bulk tiba di Tanah Air, Minggu (20/06/2021) siang, melalui Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

“Alhamdulillah hari ini kita kedatangan lagi 10 juta bulk vaccine, untuk diproduksi oleh Bio Farma menjadi vaksin COVID-19,” ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan (Sekjen Kemenkes) Oscar Primadi dalam keterangan persnya menyambut kedatangan vaksin tersebut.

Ilustrasi. Gambar iStock

Dengan kedatangan vaksin ini, maka jumlah total vaksin yang telah diterima Indonesia saat ini adalah sebanyak 104.728.400 dosis, dengan perincian vaksin produksi Sinovac sebanyak 94,5 juta dosis, AstraZeneca 8.228.400 dosis, dan Sinopharm 2 juta dosis.

Oscar menegaskan, pemerintah terus melakukan upaya untuk mengamankan kebutuhan vaksin untuk pelaksanaan vaksinasi COVID-19 yang tengah digulirkan pemerintah saat ini. Untuk mencapai kekebalan komunal atau herd immunity pemerintah menargetkan untuk melakukan vaksinasi kepada sekitar 70 persen dari jumlah populasi penduduk.

“Pemerintah selalu hadir dalam rangka mengamankan sekitar 426,8 juta dosis vaksin COVID-19 ini. Upaya-upaya ini tentunya kita lakukan dalam rangka penyediaan dalam bentuk pendekatan bilateral, multilateral, maupun eksplorasi daripada produk-produk dalam negeri,” ujarnya.


Lebih lanjut, Oscar menegaskan pemerintah hanya menyediakan vaksin yang teruji aman dan bermutu. Ketiga vaksin yang saat ini digunakan yaitu produksi Sinovac, AstraZeneca, dan Sinopharm juga telah masuk ke dalam emergency use listing (EUL) dari Badan Kesehatan Dunia atau WHO.

“Vaksin yang disediakan atau yang disiapkan oleh Kementerian Kesehatan ini adalah vaksin yang memang sudah teruji dari sisi pemenuhan dari aspek-aspek keamanan, aspek efikasi, maupun dari hal mutunya. Ini ditandai dengan adanya penerbitan emergency use authorization ataupun izin edar dari produk vaksin tersebut,” ujarnya.

Bahan baku yang telah tiba di Tanah Air ini kemudian akan didistribusikan ke seluruh Indonesia setelah terlebih dahulu diproses menjadi vaksin jadi oleh PT Bio Farma. Oscar optimistis tambahan vaksin ini akan mendukung upaya pemerintah dalam mempercepat guliran vaksinasi COVID-19 saat ini.

“Dengan adanya kedatangan ini kita terus berupaya untuk dapat melakukan distribusi dan kemudian melakukan program vaksinasi agar berjalan dengan baik. Sampai saat ini kita sudah melakukan upaya-upaya percepatan dan penguatan dalam upaya vaksinasi ini,” ujarnya.

Menutup keterangan persnya, sejalan dengan percepatan vaksinasi yang terus dilakukan pemerintah, Oscar tak lupa mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan guna menekan laju penularan COVID-19.

“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan, tetap tentunya menghindari kerumunan, menjaga jarak, dan tetap memakai masker. Semoga kita selalu dalam lindungan Tuhan Yang Mahakuasa dan pandemi ini dapat terus selalu kita dapat kendalikan,” pungkasnya. 

(FID/UN)

Minggu, 20 Juni 2021

Agustus, RI Akan Terima Vaksin Pfizer

Agustus, RI Akan Terima Vaksin Pfizer
Botol vaksin Pfizer-BioNTech digambarkan di pusat vaksinasi. (Foto: Reuters/Denis Balibouse)


BORNEOTRIBUN JAKARTA - Pemerintah, Sabtu (19/6), mengatakan akan menerima 50 juta dosis vaksin COVID-19 dari Pfizer/BioNTech dan batch pertama diharapkan tiba di Tanah Air pada Agustus.

"Vaksin Pfizer akan mulai masuk pada Agustus, dengan pengiriman antara 7,5 juta hingga 12 juta dosis per bulan," kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, seraya menambahkan pasokan tersebut merupakan hasil pembelian langsung pemerintah.

Indonesia sedang bergulat dengan peningkatan infeksi virus corona dalam beberapa pekan terakhir. Pada hari Jumat (18/6), pemerintah mencatat adanya angka infeksi harian tertinggi yang terjadi sejak Januari dengan 12.990 kasus.

Indonesia mencatat hampir 2 juta infeksi virus corona sejak pandemi dimulai dengan 54.291 kematian, suatu angka yang tertinggi di Asia Tenggara.

Pemerintah menargetkan untuk memvaksinasi sekitar 181,5 juta orang pada tahun depan. Pada hari Sabtu (19/6), 12,2 juta orang dilaporkan telah menerima dua dosis vaksin virus corona. [ah]

Oleh: VOA

Sabtu, 19 Juni 2021

Varian Delta Virus Corona Muncul di Sri Lanka

Varian Delta Virus Corona Muncul di Sri Lanka

BORNEOTRIBUN.COM - Virus corona varian Delta yang pertama kali dideteksi di India telah muncul di negara tetangganya, Sri Lanka.

“Ini hal terburuk yang dapat kami bayangkan pada masa seperti sekarang,” kata Dr. Chandima Jeewandara, direktur Unit Alergi, Imunitas dan Biologi Sel di Sri Jayewardenepura University, kepada surat kabar The Hindu. “Kami sudah menghadapi lonjakan kasus varian Alfa. Delta menimbulkan risiko yang lebih besar karena cakupan vaksin kami rendah, dan di antara mereka yang telah divaksinasi, mayoritasnya baru mendapat satu dosis.”

Menurut Johns Hopkins University Coronavirus Resource Center, Sri Lanka, negara berpenduduk sekitar 22 juta orang, mencatat lebih dari 233 ribu kasus COVID.

Di Korea Selatan, penundaan pengiriman vaksin COVID-19 telah mendorong pemerintah untuk menawari warganya dosis campuran. Mereka yang menerima vaksin AstraZeneca sebagai dosis pertama, kini ditawari vaksin Pfizer untuk dosis kedua.

Satu panel pakar kesehatan menyatakan mereka meyakini India kemungkinan besar akan mengalami lonjakan ketiga kasus virus corona pada bulan Oktober. “Ini akan lebih terkendali” daripada lonjakan sebelumnya, kata Dr. Randeep Guleria, Direktur All India Institute of Medical Sciences, karena sebagian orang telah divaksinasi.

Pada hari Jumat (18/6), India melaporkan lebih dari 62 ribu kasus baru COVID-19 dalam kurun 24 jam terakhir. Negara itu juga melaporkan 1.587 kematian akibat COVID-19, angka terendah di negara itu dalam 60 hari ini.

Johns Hopkins Jumat pagi menyatakan telah mencatat lebih dari 177 juta kasus COVID-19 di seluruh dunia. AS memimpin di dunia dalam jumlah kasus dengan 33,5 juta, diikuti oleh India dengan 29,8 juta dan Brasil dengan 17,7 juta.

Jumlah kematian akibat penyakit itu di seluruh dunia kini telah melampaui 3,84 juta.

Johns Hopkins juga menyatakan secara keseluruhan telah 2,5 miliar dosis vaksin COVID-19 diberikan. [uh/ab]

Oleh: VOA

Jumat, 18 Juni 2021

Australia Semakin Batasi Penggunaan Vaksin AstraZeneca

Australia Semakin Batasi Penggunaan Vaksin AstraZeneca
Kantor pusat AstraZeneca di Sydney, setelah Perdana Menteri Scott Morrison mengumumkan warga Australia akan menjadi yang pertama di dunia yang menerima vaksin COVID-19, (Foto: Reuters)

BorneoTribun Internasional - Australia telah menaikkan usia yang direkomendasikan bagi penggunaan vaksin AstraZeneca dari 50 menjadi 60 tahun setelah vaksin COVID-19 itu diketahui sebagai penyebab kematian seorang perempuan berusia 52 tahun pekan lalu akibat pembekuan darah di otak.

Menteri Kesehatan Greg Hunt menggambarkan keputusan itu, Kamis (17/6), sebagai tindakan konservatif meski risiko terkena virus corona di Australia relatif rendah. Hunt mengatakan Inggris merekomendasikan AstraZeneca untuk orang di atas 40 tahun, Korea Selatan merekomendasikannya untuk orang di atas 35 tahun dan Jerman tidak menetapkan batasan usia untuk orang dewasa yang menggunakan vaksin itu.

Warga Australia berusia antara 50 dan 59 tahun sekarang direkomendasikan untuk menggunakan satu-satunya vaksin lain yang disetujui di Australia, Pfizer.

Lebih dari 3 juta dosis AstraZeneca telah diberikan di negara tersebut, dengan dua kematian disebabkan oleh pembekuan darah langka yang terkait dengan vaksin tersebut.

Yang pertama adalah seorang perempuan berusia 48 tahun yang meninggal April lalu.

Kematian itu menyebabkan AstraZeneca yang diproduksi di Australia dibatasi untuk orang dewasa berusia di atas 50 tahun.

Orang-orang yang mendapat dosis pertama AstraZeneca tanpa mengalami pembekuan darah telah diberitahu bahwa mereka aman untuk mendapatkan dosis kedua tiga bulan kemudian.

Pemerintah berharap vaksin Moderna disetujui untuk digunakan segera di Australia dan untuk mempertahankan ketersediaan vaksin COVID-19 bagi setiap orang dewasa yang menginginkannya sebelum akhir tahun ini.

Sementara itu, negara bagian New South Wales dalam siaga tinggi setelah tiga kasus yang ditularkan secara lokal terdeteksi di Sydney.

Hingga Kamis (17/6), Australia hanya memiliki sekitar 30.000 kasus dengan 910 kematian. [ab/uh]

Oleh: VOA

Jokowi Dorong Percepatan Vaksinasi di Daerah Interaksi dan Mobilitas Tinggi

Jokowi Dorong Percepatan Vaksinasi di Daerah Interaksi dan Mobilitas Tinggi
Presiden Jokowi memberikan keterangan pers usai meninjau vaksinasi di Stasiun Bogor, Kamis (17/06/2021). (Foto: Tangkapan Layar YouTube Sekretariat Presiden)

BORNEOTRIBUN JAKARTA - Pemerintah terus mengintensifkan guliran vaksinasi COVID-19 untuk dapat mencapai kekebalan komunal atau herd immunity. Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pun meminta adanya percepatan pelaksanaan vaksinasi terutama di daerah dengan tingkat interaksi dan mobilitas masyarakat yang tinggi.

“Kita ingin ada percepatan-percepatan di tempat-tempat yang interaksinya tinggi, yang mobilitasnya tinggi, baik itu stasiun kereta, terminal bus, airport, dan juga pelabuhan, karena di situlah kalau tidak kita segerakan akan terjadi penyebaran,” ujarnya usai peninjauan vaksinasi COVID-19 bagi pengguna jasa Kereta Rel Listrik (KRL) Commuterline di Stasiun Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat (Jabar).

Pelaksanaan vaksinasi di Stasiun Bogor, ungkap Presiden, juga dilakukan karena tingginya interaksi dan mobilitas di tempat tersebut.

“Kita tahu Bogor adalah wilayah aglomerasi, penyangga dari Ibu Kota Jakarta, sehingga interaksi, mobilitas semuanya tinggi. Oleh sebab itu,  kita ingin memberikan prioritas baik bagi penumpang KRL, kemudian penumpang kereta api, juga para pekerja yang ada di stasiun untuk melindungi mereka dari COVID-19,” ujarnya.

Dengan telah dimulainya pelaksanaan vaksinasi di Stasiun Bogor ini, Kepala Negara berharap dapat menghambat lanjut pandemi.

“Kita harapkan pagi hari ini dengan dimulainya vaksinasi di stasiun dan  lingkungannya, saya harapkan semuanya bisa terlindungi dari COVID-19,” ujarnya.

Turut mendampingi Presiden dalam peninjauan antara lain Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Gubernur Jabar Ridwan Kamil, dan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto. 

(FID/UN)

Selasa, 15 Juni 2021

Didukung TNI dan Polri, Pemerintah Targetkan Satu Juta Vaksinasi Per Hari

Didukung TNI dan Polri, Pemerintah Targetkan Satu Juta Vaksinasi Per Hari
Ketua KPCPEN Airlangga Hartarto dan Menkes Budi Gunadi Sadikin saat memberikan keterangan pers usai Rapat Terbatas mengenai Penanganan Pandemi COVID-19, Senin (14/06/2021), di Jakarta. (Foto: Humas Setkab/Agung)

BORNEOTRIBUN JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta agar vaksinasi COVID-19 yang tengah digulirkan pemerintah terus diakselerasi sehingga target cakupan vaksinasi harian 700 ribu di bulan Juni ini dan 1 juta di bulan mendatang bisa tercapai. Untuk mempercepat pelaksanaan tersebut Presiden menginstruksikan TNI dan Polri untuk turut melaksanakan vaksinasi.

Hal ini disampaikannya saat memimpin Rapat Terbatas mengenai Penanganan Pandemi COVID-19, Senin (14/06/2021), di Istana Merdeka, Jakarta.

“Beliau [Presiden Joko Widodo] sudah menugaskan TNI dan Polri untuk mendampingi bersama-sama dengan vaksinasi program melalui pemerintah daerah untuk bisa melakukan vaksinasi sampai 400 ribu per hari. Sehingga 600 ribu per hari akan melalui jalur pemerintah daerah, sedangkan 400 ribu per hari akan dilakukan melalui jalur sentral TNI dan Polri,” ujar Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi dalam keterangan persnya usai mengikuti Rapat Terbatas.

Budi menambahkan, Presiden minta pihaknya untuk memastikan pelaksanaan vaksinasi tersebut dapat berjalan dengan baik. “Kami diminta untuk memastikan koordinasi yang berjalan dengan baik dan juga suplai vaksinnya dilakukan dengan baik,” ujarnya.

Selain akselerasi vaksinasi, imbuh Menkes, Presiden juga menekankan pentingnya untuk memastikan implementasi kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro (PPKM Mikro) di lapangan.

“Arahan Bapak Presiden tadi bahwa, satu implementasi di lapangan untuk penerapan protokol kesehatan, PPKM Mikro, dan yang kedua akselerasi vaksinasi. Itu yang diminta untuk segera dijalankan,” tandasnya. 

(MAY/UN)

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pilkada 2024

Lifestyle

Tekno