Berita Borneotribun.com Hari ini -->

Rabu, 22 Maret 2023

8 Tahun Berkiprah Di Kabupaten Sanggau, Ontot Berharap Masyarakat Nias Dapat Mengukir Sejarah

 
Rakercab Himpunan Masyarakat Nias Indonesia (HIMNI) di Kabupaten Sanggau.
Sanggau, Kalbar - Himpunan Masyarakat Nias Indonesia (HIMNI) di Kabupaten Sanggau kembali menggelar kegiatan Rapat Kerja Cabang (Rakercab) ke 2 yang dilaksanakan di Aula Grand Palace Hotel Kabupaten Sanggau, Kalbar, Rabu (22/3/2023).

Kegiatan dibuka langsung oleh Wakil Bupati sanggau, Yohanes Ontot. 

Dalam kegiatan tersebut Ketua DPC HIMNI Eliman Mesialis Zebua.,M.Th didampingi Penasehat HIMNI Pendeta Obedi Tua Sarumaha., menyampaikan bahwa hadirnya Himpunan Masyarakat Nias Indonesia (HIMNI) di kabupaten sanggau sejak Tahun 2016 lalu.

"Kita sudah sekali melaksanakan Muscab dan dua kali rakercab. Visi-misinya adalah menghimpun seluruh masyarakat Nias yang ada di seluruh Indonesia dan juga yang menjadi penyeimbang bagi pemerintah untuk memberikan masukan positif dan juga kritikan bagi setiap kebijakan-kebijakan yang di ambil oleh pemerintah supaya roda pemerintah berjalan dengan baik sesuai dengan amanat undang-undang dasar 1945," ucapnya.

"Kami sebagai Himpunan masyarakat Nias Indonesia sangat berterima kasih kepada pemerintah Kabupaten Sanggau yang sudah menerima kami sebagai bagian dari masyarakat di Kabupaten Sanggau. Harapan kami kedepannya supaya Himni bisa bersinergi bersama masyarakat dan lembaga adat lainnya sehingga Kabupaten Sanggau boleh menjadi miniatur Indonesia ditengah-tengah masyarakat," imbuhnya. 

Dirinya menambahkan bahwa di Kabupaten Sanggau telah tersebar masyarakat Nias di 15 Kecamatan  dengan mayoritas bekerja sebagai penginjil, Guru, sebagai tenaga pendidik di pelosok Kabupaten Sanggau. 

Ketua DPC Himpunan Masyarakat Nias Indonesia (HIMNI) mengakui bahwa kehadirannya mendukung penuh Visi Misi Pemerintah Daerah Kabupaten Sanggau.

Eliman Mesialis Zebua M.Th juga mengucapkan terimakasih kepada pemerintah daerah dan masyarakat kabupaten sanggau yang telah menerima Suku Nias di Kabupaten Sanggau. 

"Terima Kasih Kepada Pemerintah Daerah dan Masyarakat Kabupaten Sanggau telah menerima warga Nias sehingga kami bisa aman dan damai di Kabupaten Sanggau," ungkapnya.

Ditempat yang sama, Wakil Bupati Sanggau, Yohanes Ontot mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Himpunan Masyarakat Nias Indonesia (HIMNI) di Kabupaten Sanggau. 

Pasalnya dengan terselenggaranya Rakercab tersebut menunjukkan bahwa pihaknya hadir di Kabupaten Sanggau dan mengisi keberagaman di Kabupaten Sanggau. 

"Pemerintah Daerah sangat mengapresiasi setiap suku bangsa yang ada di kabupaten sanggau baik secara keberadaanya dan merasakan dirinya bagian dari kabupaten sanggau," kata Yohanes Ontot. 

Yohanes Ontot juga berharap Hadirnya masyarakat Nias di Kabupaten Sanggau tetap kompak dan menjadikan sanggau ini rumahnya sendiri dan bekerja di sanggau dengan Hati.

"Peran Pemerintah Daerah yang pertamanya pastinya memfasilitasi  organisasi agar bisa tumbuh dan berkembang untuk me_manage seluruh masyarakat adat Nias secara khusus di Kabupaten Sanggau, sehingga demikian tentu didalam organisasi ini bisa mengembangkan adat istiadat, budaya dan seni budayanya. Harapan kita supaya bisa mewarnai  Sanggau ini menjadi sebuah sanggau  yang berbudaya dalam kesatuan dalam keberagaman yang dinaungi Bhinneka Tunggal Ika. Harapan kita berikut nya masyarakat Nias ini tidak membedakan dirinya sebagai orang jauh, tapi di sanggau jadikanlah dia masyarakat Sanggau, mengabdi, berbuat dan mencintai Sanggau, membangun Sanggau sesuai dengan profesinya, apapun profesinya sehingga ada kontribusinya bagi Sanggau. Berbuatlah untuk Sanggau dengan kebaikan untuk menjadi contoh bagi masyarakat adat di Sanggau," imbuhnya.

"Mudah mudahan masyarakat adat nias ini menjadi warga negara sanggau yang bersatu padu yang kompak dan merasakan sanggau ini rumahnya," harapnya. 

"Silakan masyarakat nias yang ada di sanggau ini untuk mengukir sejarah di kabupaten sanggau," Tukasnya 

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Anggota DPRD Kabupaten Sanggau Susana Herpena dan Andreas Sisen serta Kesbangpol diwakili oleh Martinus Dop serta Ketua dan pengurus DPD dan DPC (HIMNI).

(Libertus/R. Hermanto)

Naas, Pengendara Vega Tewas Tertimpa Pohon Akasia

Lokasi kejadian, tampak motor Korban masih tertimpa pohon.
Ketapang, Kalbar - Cuaca mendung dan berangin membuat satu batang pohon akasia di areal pemakaman muslim dan tionghoa di desa Payak Kumang, Kecamatan Delta Pawan tumbang, Rabu pagi (22/03) sekitar pukul 8.30 wib.

Pohon tumbang tersebut menimpa dan menewaskan seorang pengendara motor bernama Wahab Nedhi Kandoko (37) warga komplek BTN Gerbang Permata Kelurahan Sukaharja.

Kronologi peristiwa yang diperoleh dari TRC BPBD Ketapang dan video saat kejadian.
Korban saat itu naik motor merk yamaha Vega warna biru dari arah barat atau dari arah meubel klasik menuju timur ke jalan Gatot Subroto Payak Kumang.  

Pas depan pemakaman Tionghoa, sebatang pohon akasia tua berukuran sekitar 50 centimeter menimpa kepala korban.

Organ tubuh bagian kepala korban sampai terlepas dan korban tewas ditempat kejadian. 

Warga setempat bernama Hendra mengatakan, jalan diarea perkuburan ini memang sering dipakai warga karena dianggap dekat dan memotong ruas jalan Gatot Subroto desa Payak Kumang dengan jalan Brigjen Katamso kelurahan Sukaharja. 

Setidaknya ada dua batang akasia yang tua dan harus ditebang agar tidak terulang kejadian serupa di jalan komplek pemakaman muslim dan tionghoa tersebut. 

Informasi terakhir, saat ini jenazah korban sudah dimakamkan keluarganya. 

(Muzahidin/R. Hermanto)

Pemerintah Desa Lomolda Salurkan Bantuan Sembako Untuk Korban Banjir

Penyaluran Bantuan Sembako.
Bengkayang, Kalbar - Hari ini Pemerintah Desa Lamolda, Kecamatan Lumar, Kabupaten Bengkayang memberikan bantuan kemanusiaan terhadap warga yang terdampak banjir di Desa Lamolda, Kecamatan Lumar, Kebupaten Bengkayang, Selasa (21/3/2023).

Kepala Desa Lamolda, Philipus
saat diwawancarai oleh awak media ini menyampaikan ucapan terimakasih kepada pemerintah daerah yang telah membantu warga yang terdampak bencana banjir.

"pertama-tama saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pemerintah kabupaten bengkayang yang telah membantu warga saya yang terdampak banjir, semoga bantuan ini bisa menjadi motivasi bagi kami. Banjir tersebut bagaimana dengan kesadaran warga supaya banjir tersebut tidak terulang kembali terutama warga menjaga lingkungan," Ucap Pilipus.

Pilipus juga menjabarkan wacana kedepannya pemdes berencana akan mewujudkan program pengadaan Tempat Pembuangan Sampah.

"Kita punya program pengadaan tempat pembuangan sampah tetapi yang membuat kami bingung jika kami mampu membuat sebuah TPU ekseskusi akhirnya tempat pembuangan sampah akhir mau di larikan kemana sampah itu nanti, maka dari itu kita harus punya tempat sampah," Ujarnya.

Menurut Kades, Banjir bandang yang melanda karena penyempitan daerah aliran sungai (Das) sebagai dampak dari aktivitas Penambangan liar.

"Harapan kami kedepannya pemerintah bisa menertibkan penambang-penambang liar yang membuang limbah dari pada pekerja tambang (PETI) sehingga hal tersebut membuat pergerakan air sungai semakin terkikis," Kata Pilipus.

Bantuan sembako ini dibagikan secara simbolis di kantor Kepala Desa Ledabela.

"Ada 29 KK yang terdampak banjir, bantuan sembako itu kita hitung per rumah menyesuaikan  anggaran dari desa, pada dasarnya kita dari pihak desa sudah 2 kali menyalurkan anggaran tersebut dari bidang bencana melalui dana desa," Bebernya.

"Kepada masyarakat Desa lamolda yang pertama-tama masyarakat penerima bantuan sembako untuk bersyukur," Tukas Pilipus.

(Rinto Andreas/R. Hermanto)

Asisten Administrasi Umum Setda Sanggau Melepas Kegiatan Festival Seribu Obor

Festival seribu obor menyambut Bulan Suci Ramadhan.
Sanggau, Kalbar - Bupati Sanggau dalam hal ini diwakili Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Sanggau, H. Burhanuddin melepas kegiatan festival seribu obor dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1444 H/2023 M. Kegiatan bertempat di halaman Keraton Surya Negara Sanggau Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau. Selasa malam (21/3/2023).

Dalam kesempatan tersebut Bupati Sanggau dalam hal ini diwakili Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Sanggau, H. Burhanuddin menyampaikan bahwa selaku Pemerintah Kabupaten Sanggau menyambut baik kegiatan festival seribu obor dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1444 H/2023 M.

“Dan beberapa waktu yang lalu dari Ormas Islam sudah menghadap Bapak Bupati menyampaikan kegiatan festival seribu obor ini. Sehingga kegiatan ini sesuai dengan visi, misi Bupati dan Wakil Bupati yang tertuang dalam seven brand image yaitu Sanggau Berbudaya dan Beriman,” kata Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Sanggau, H. Burhanuddin.

Tentu, lanjut disampaikan Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Sanggau bahwa dari segi perencanaan harus terlaksana dengan sebaik-baiknya.

“Ini sudah tahun kedua melaksanakan festival seribu obor setelah pandemi Covid-19. Tentu dari pemerintah daerah akan menganggarkan juga upaya dalam rangka pemberdayaan umat, karena ini salahsatu juga segi pembangunan yang harus kita topang karena dengan umat melaksanakan kegiatan dengan baik maka tentu pembangunan berdampak dengan baik,” jelasnya.

Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Sanggau, H. Burhanuddin berharap untuk kegiatan yang akan datang agar Ormas-ormas Islam yang ada di Kabupaten Sanggau untuk bisa saling berkolaborasi.

“Untuk yang akan datang agar ter_agendakan dengan sebaik-baiknya, sehingga program-program dari pemerintah daerah dan juga dari Keraton Surya Negara Sanggau dapat terlaksana dengan baik. Tentu berpesan kepada umat muslim yang pada malam ini ikut memeriahkan festival seribu obor dengan tertib untuk menunjukan identitas bahwa umat muslim ini sebagai Rahmatan Lil ’Alamin yaitu Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta,” ujarnya.

(Tim/R. Hermanto)

Selasa, 21 Maret 2023

Tingkatkan SDM Tentang Jurnalistik, AJK Rambah Kampus Politeknik

Ketua AJK Theo Bernadhi (baju hitam) dan direktur Poltek Ketapang Irianto (baju putih) ketika tandatangan MoU dan pelatihan dasar Jurnalistik di kampus Poltek Ketapang, Salasa (21/03/23).
Ketapang, Kalbar - Organisasi wartawan lokal di Ketapang bernama Aliansi Jurnalis Ketapang (AJK) mulai masuk kampus.

AJK memberikan pembekalan pada puluhan mahasiswa di Politeknik Negeri (Poltek) Ketapang sekaligus penandatangan nota kesepahaman atau MoU di aula kampus Poltek Ketapang, Selasa (21/3/2023).

"Lewat MoU ini AJK dan Politeknik bekerjasama dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi terutama dalam bidang pembelajaran dan peningkatan kualitas sumber daya manusia di Politeknik melalui pelatihan-pelatihan khususnya berkaitan dengan penulisan dan pengenalan jurnalistik,” kata ketua AJK, Theo Bernadhi, Selasa (21/03/23).

Kata Theo, kalau kegiatan AJK masuk kampus merupakan bagian dari cara menjaga konsistensi pihaknya untuk tidak sebatas menjadi wadah berkumpul dan advokasi anggota, tetapi juga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat termasuk lewat dunia pendidikan yakni lewat program AJK masuk kampus.

"Ini menjadi langkah awal untuk terus bersinergi dalam hal positif ke depannya,” ujarnya. 

Sementara itu, Direktur Poltek Ketapang, Irianto menyambut baik program AJK masuk kampus yang perdana dilakukan di Poltek Ketapang. 

Dia berkata, kegiatan AJK masuk kampus tentu memberi manfaat bagi mahasiswa dan pihak kampus terutama dalam mengetahui apa saja produk jurnalistik dan penggunaan medias sosial yang benar.

“Apalagi mahasiswa menjadi pihak yang banyak menggunakan media sosial baik untuk kebutuhan publikasi momen sehari-hari atau penyebarluasan tulisan maupun berita, sehingga penting mereka mengetahui informasi seperti apa yang layak disebarluaskan dan apa saja produk jurnalistik,” kata dia. 

Menurut Irianto, penggunaan medsos di era yang semakin maju, semakin banyak aturan yang mengikat dan mengatur penggunaan media sosial agar tidak kebablasan dan merugikan diri sendiri serta orang ramai.

“Termasuk melalui pelatihan-pelatihan penulisan tentu dapat bermanfaat dalam pembuatan tugas akhir atau prakter kerja," ujarnya. 

Irianto berharap, setiap kegiatan Politeknik atau kemahasiswaan di setiap prodi yang memang memerlukan narasumber berkaitan dengan penulisan hingga produk jurnalistik maka tentu dapat dibantu dengan mendatangkan narasumber dari pihak AJK.

“Misalkan seperti kuliah tamu atau agenda himpunan mahasiswa yang berkaitan dengan jurnalistik, maka rekan-rekan AJK bisa hadir memberikan dan membagikan pengetahuan dan pengalamannya,” kata Irianto. 

(Muzahidin/R. Hermanto)

Festival Pesona Kulminasi Matahari Tugu Khatulistiwa


Ritual khas kulminasi matahari di kawasan Tugu Khatulistiwa Pontianak.

Pontianak, Kalbar - Tepat pada setiap 21 Maret, menjadi agenda tahunan Festival Pesona Kulminasi Matahari yang diselenggarakan Pemerintah Kota Pontianak di kawasan monumen Tugu Khatulistiwa, Selasa (21/3/2023).

Dalam kegiatan tersebut Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kalimantan Barat, Ny. Hj. Lismaryani tampak menikmati suasana meriah dari Festival Kulminasi ini.

Tepat pukul 11. 45 Wib, tampak semua peserta bergegas untuk melakukan "ritual" khas kulminasi, tak terkecuali Ketua TP PKK Provinsi Kalbar. Dirinya terlihat berusaha menegakkan telur yang diletakan di lantai yang biasa dikenal dengan istilah "telok berdiri" oleh masyarakat Pontianak dan sekitarnya. Momen ini memang langka, karena hanya dapat dilakukan di daerah yang berada di perlintasan garis khatulistiwa. 

Tak hanya itu, hal menarik lainnya adalah saat Kulminasi terjadi, bayangan Tugu Khatulistiwa akan menghilang selama beberapa detik. Bayangan seluruh benda di sekitar Tugu Khatulistiwa juga turut menghilang. Kulminasi matahari di Kota Pontianak terjadinya dalam 2 kali  setahun tepatnya pada tanggal 21-23 Maret dan 21-23 September.

Kulminasi atau transit atau istiwa’ adalah fenomena ketika Matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit. Saat deklinasi Matahari sama dengan lintang pengamat, fenomenanya disebut sebagai Kulminasi Utama. 

Pada saat itu, Matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit. Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat “menghilang”, karena bertumpuk dengan benda itu sendiri. Karena itu, hari kulminasi utama dikenal juga sebagai hari tanpa bayangan.

Tugu khatulistiwa dahulu didirikan oleh astronom dari Belanda. Tugu Khatulistiwa dibangun pada tahun 1928. Tugu ini awalnya terletak di luar ruangan dan tidak ada bangunan penutup. Tahun 1990 tugu direnovasi.

Awalnya Tugu Khatulistiwa hanyalah berbentuk sebuah tiang berwarna hitam setinggi 4,4 meter. Tiang yang berjumlah empat buah ini terbuat dari kayu khas kalimantan barat yakni kayu belian berdiameter 0,30 meter.

Diatasnya terdapat lingkaran disertai busur panah. Di bawah busur panah ini terdapat tulisan huruf yang bertuliskan 109 derajat 20’0″OlvG” yang menunjukkan letak tugu berada pada garis bujur timur.

Kini, dapat dilihat bersama berdiri dengan megah sebuah monumen pelindung dan tugu duplikasi yang tinggi serta besarnya lima kali lipat. Bangunan ini juga sudah mengalami beberapa kali pemugaran dan renovasi hingga menjadi sangat menarik seperti saat ini. 

Setelah tahun 2010, di lokasi tersebut ditambah bangunan pendukung di sekelilingnya seperti food court, toko oleh-oleh, taman, replika bola dunia dan tempat parkir.

Tak hanya itu, momen keceriaan ini juga ditambah dengan pameran - pameran etnik khas daerah, tampilan kesenian tradisional dan tak lupa kuliner khas Kota yang terkenal dengan Kota Seribu Parit. 

Namun, ada momen yang tak biasa pada festival kali ini. Dimana ada kegiatan memanah bersama di kawasan monumen Khatulistiwa. Dimana para peserta diberikan kesempatan untuk memegang busur panah serta membidik target berupa balon yang diletakkan tepat beberapa langkah di depan para peserta. Susana pecah dan tawa ketika para peserta tersebut berhasil memecahkan balon - balon dengan anak panah yang melesat dengan cepat.

Turut hadir pada kegiatan tersebut, Ketua TP PKK Kota Pontianak, Ny. Hj. Yanieta Arbiastutie, Forkopimda Kota Pontianak dan Masyarakat Kota Pontianak.

(Tim/Irf/R. Hermanto)

Sosialisasi PerBup Nomor 52 Tahun 2022 dan Pelatihan Aplikasi CMS Bagi Perangkat Desa

Sosialisasi PerBup Nomor 52 Tahun 2022 dan Pelatihan Aplikasi CMS Bagi Perangkat Desa.
Sekadau, Kalbar - Bupati Sekadau, Aron membuka kegiatan Sosialisasi Peraturan Bupati Nomor 52 Tahun 2022 dan Pelatihan Aplikasi Cash Management System (CMS) bagi Perangkat Desa Se-Kabupaten Sekadau di Aula Serbaguna Kantor Bupati Sekadau, Selasa (21/3/2023).

Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 52 Tahun 2022 tentang Standar Operasional Prosedur Pengelolaan Keuangan Desa dan Transaksi Non Tunai pada pelaksanaan APBDesa, diperlukan pelaksanaan pembayaran Non Tunai dalam pelaksanaan APBDesa.

Selain itu, penggunaan dana Desa dan alokasi dana Desa tidak bersifat eksklusif karena harus dipertanggungjawabkan secara transparan kepada masyarakat Desa dalam bentuk musyawarah Desa.

"Tidak ada lagi aparat pemerintahan desa yang hanya memasang spanduk besar tentang rencana penggunaan Dana Desa, namun tidak mempertanggungjawabkan penggunaan Dana Desa melalui musyawarah Desa," Tegas Aron.

Dalam pengelolaan Dana Desa, Aron menekankan bahwa dana Desa harus dikelola secara transparan, partisipatif, akuntabel, dan disiplin dalam administrasi dan penggunaannya.

Masyarakat Desa berhak mengetahui penggunaan Dana Desa yang diterima oleh Desa mereka untuk melakukan pembangunan dan berkewajiban melakukan pengawasan terhadap setiap rupiah Dana Desa yang ada.

Bupati Aron juga mengatakan bahwa kemampuan aparat Desa untuk membangun dan mengelola Desanya sendiri harus diiringi dengan kemampuan aparat pemerintahan dalam mengelola Desa dan masyarakatnya, yang harus didukung oleh kemampuan sumber daya manusia (SDM) yang mencukupi.

"Oleh karena itu, kegiatan Sosialisasi Peraturan Bupati Nomor 52 Tahun 2022 dan Pelatihan Aplikasi Cash Management System Bagi Perangkat Desa se-Kabupaten Sekadau tahun 2023 menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam pengelolaan Dana Desa itu sendiri," Jelas Orang nomor satu di Bumi Lawang Kuari.

Ketua panitia pelaksana, Ahmad Syaifudin, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk mensosialisasikan dan melaksanakan Peraturan Bupati Nomor 52 Tahun 2022 serta melaksanakan penggunaan aplikasi Cash Management System (CMS) terhadap aparat pemerintah desa.

Peserta dalam kegiatan tersebut terdiri dari Kepala Desa, Sekretaris Desa, serta Kaur keuangan dari 94 desa yang ada di Kabupaten Sekadau.

(Tim/R. Hermanto)

PTPN XIII Jalin MoU Bersama Kejaksaan Negeri Sanggau

Kepala Kejaksaan Negeri Sanggau bersama Grup Manager PTPN XIII.
Sanggau, Kalbar - Terkait Penanganan Masalah Hukum Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara, Kejaksaan Negeri Sanggau menjalin kerjasama dengan PT. Perkebunan Nusantara XIII, Selasa (21/3/2023).

Penandatanganan MoU tersebut dilaksanakan di Aula Kantor Kejaksaan Negeri Sanggau, yang dipimpin langsung Kepala Kejaksaan Negeri Sanggau Dr. Anton Rudiyanto, S.H., M.H. dan dihadiri Group Manager PTPN XIII (Persero) Kalimantan Barat Sutrisno serta dihadiri para Pegawai Kejaksaan Negeri Sanggau.

Perjanjian Kerjasama antara PT Perkebunan Nusantara XIII dengan Kejaksaan Negeri Sanggau dalam bidang Perdata dan Tata Usaha Negara dimaksudkan untuk melaksanakan sebagian tugas dan wewenang Kejaksaan sebagai aparat penegak hukum yang tidak saja berperan melaksanakan kegiatan penuntutan saja di pengadilan, namun Jaksa juga mempunyai kewenangan sebagai Jaksa Pengacara Negara (JPN).

Dengan adanya kewenangan tersebut diharapkan Kejaksaan dapat memberikan manfaat secara optimal kepada negara, Pemerintah, BUMN/D khususnya PT Perkebunan Nusantara XIII, serta kepada masyarakat pada umumnya dengan melakukan tindakan/kegiatan berupa Penegakan Hukum, Bantuan Hukum, Pertimbangan Hukum, Tindakan Hukum Lain dan Pelayanan Hukum. 

Kejaksaan hadir untuk memberikan pelayanan hukum berupa Bantuan Hukum baik secara litigasi maupun non litigasi, Pendapat Hukum (Legal Opini/LO), Pendampingan Hukum (Legas Asisten/LA), Audit Hukum (legal Audit), Penegakan Hukum dan Tindakan Hukum Lainnya secara optimal kepada PT Perkebunan Nusantara XIII guna terwujudnya pemulihan / penyelamatan hak/aset milik PT Perkebunan Nusantara XIII.

(Doc/Liber/R. Hermanto)

Polres Kapuas Hulu Selidiki Kasus Penemuan Mayat Bayi di Desa Pala Pulau

Penemuan mayat seorang bayi laki-laki yang dibuang di Jalan Lingkar Mupa, Desa Pala Pulau, Kecamatan Putussibau Utara, Kabupaten Kapuas Hulu.
Kapuas Hulu, Kalbar - Polres Kapuas Hulu, Polda Kalbar saat ini sedang menangani kasus penemuan mayat seorang bayi laki-laki yang dibuang di Jalan Lingkar Mupa, Desa Pala Pulau, Kecamatan Putussibau Utara, Kabupaten Kapuas Hulu.

Kapolres Kapuas Hulu AKBP France Yohanes Siregar, S.I.K., melalui Kasat Reskrim AKP Joni, S.H., M.A.P., mengatakan mayat bayi tersebut pertama kali ditemukan oleh Yosef, di depan rumahnya di Jalan Lingkar Pala Pulau, Putussibau Utara, pada hari Senin tanggal 20 Maret 2023 sekira pukul 15.00 wib.

Saat itu, Yosef melihat seekor anjing membawa benda seperti mayat bayi, ia kemudian mengejar anjing untuk memastikannya. Anjing tersebut membuang mayat bayi itu sekitar 10 meter dari rumahnya.

"Mayat bayi tersebut hanya tersisa setengah badan dari pusat sampai kaki, kepala dan setengah badan sudah hilang," terang AKP Joni, Senin (20/3/2023) kemarin.

Kemudian Yosef melaporkan kepada Ketua RT 05 Dusun Patinggi Sari Desa Pala Pulau, Feni untuk menyaksikan temuan mayat bayi tersebut. Hal itu diteruskan ke pihak Polres Kapuas Hulu.

"Kasus penemuan bayi telah kami tangani dan saat ini kami tengah melakukan penyelidikan," ujar AKP Joni.

(Tim Redaksi)

Ungkap Empat Kasus Pencurian, Polsek Pontianak Kota Amankan Delapan Tersangka

Polsek Pontianak Kota menggelar press rilis tekait pengungkapan perkara tindak Pidana Pencurian Selama bulan Maret 2023.
Pontianak, Kalbar - Polsek Pontianak Kota menggelar press rilis tekait pengungkapan perkara tindak Pidana Pencurian Selama bulan Maret 2023, Senin (20/3/2023).

Dipimpin Kapolsek Pontianak Kota , AKP. E'eng Suwenda dan didampingi oleh Kasi Humas Polresta Pontianak AKP Setyo Pramulyanto, Kanit Reskrim Polsek Pontianak Kota Ipda Joko Supriyanto, kegiatan press rilis tersebut terkait pengungkapan empat kasus Pencurian di wilayah Hukum Polsek Kota selama bulan Maret 2023.

Adapun tempat kejadian perkara antara lain TKP GG. H. Suka Jln Ujung Pandang, dengan kerugian korban Rp. 9.300.000,- (Sembilan juta Tiga ratus ribu rupiah), kemudian TKP jalan DR Wahidin dengan kerugian korban kurang lebih Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah), TKP jln Sultan Muhammad Pasar Tengah dengan kerugian korban Rp. 50.000.000,- (lima puluh lima juta rupiah) dan TKP Gang Sa'man Jalan Teuku Umar Pontianak dengan kerugian korban 4.000.000,- peristiwa pidana pencurian tersebut berhasil diungkap oleh anggota Polsek Pontianak Kota dengan mengamankan delapan Terduga pelaku Pencurian. 

Menurut Kapolresta Pontianak Kombes Pol Adhe Hariadi, S.ik MH melalui Kapolsek Pontianak Kota, AKP. E'eng Suwenda, pengungkapan kasus tersebut berawal dari adanya laporan dari masyarakat tentang adanya aktifitas disalah satu rumah yang kosong karena penghuninya sedang keluar kota, informasi tersebut kembangkan.

"Kami mendapat laporan dari Korban, bahwa telah terjadi Pencurian yang terjadi di rumah korban Jalan DR Wahidin, S dan tiga TKP lainnya, yang datang melapor ke Polsek Pontianak Kota," ungkap Kapolsek AKP E'eng Suwenda. 

AKP E'eng menambahkan setelah mendapat laporan tersebut, pihak Sat Reskrim Polsek Pontianak Kota melakukan serangkaian penyelidikan dan petunjuk mengerucut kepada tersangka.

"Setelah melakukan serangkaian penyelidikan, petunjuk mengarah ke 8 terduga pelaku Pencurian ini. Saat diinterogasi singkat, ternyata pelaku mengakui telah mengambil barang-barang milik pelapor. Kedelapan terduga pelaku pencurian saat ini telah diamankan dan dalam penyidikan lebih lanjut," jelas E'eng Suwenda. 

(Tim/R. Hermanto)

Hukum

Peristiwa

Pilkada 2024

Kesehatan

Lifestyle

Tekno