Berita Borneotribun.com: AMSI Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label AMSI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label AMSI. Tampilkan semua postingan

Kamis, 24 Agustus 2023

Wahyu Dhyatmika dan Maryadi Nahkodai AMSI 2023-2027

Wahyu Dhyatmika dan Maryadi Nahkodai AMSI 2023-2027
Wahyu Dhyatmika dan Maryadi Nahkodai AMSI 2023-2027.
BANDUNG - Duet Wahyu Dhyatmika (CEO Tempo Digital)  dan Maryadi (Direktur Bisnis dan Digital Katadata) terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal AMSI perioda 2023-2027, pada Kongres III yang berlangsung di Hotel El Royale, Bandung 24 Agustus 2023. 

“Mewakili suara anggota wilayah DKI Jakarta, kami mengajukan Bli Komang dan Maryadi untuk ditetapkan secara aklamasi menjadi Ketua Umum dan Sekjen AMSI,” ujar Ketua AMSI Wilayah DKI Jakarta, Eric Somba yang langsung disambut gegap gempita peserta kongres dengan terikan setuju.

Ketua sidang pleno pemilihan pengurus AMSI, Upi Asmaradhana langung menanyakan pendapat peserta yang juga disambut dengan teriakan kompak seisi ruangan kongres dengan kata setuju.

“Kongres AMSI ketiga pada 24 Agustus 2023 pukul 21.46 WIB  memutuskan dan menetapkan secara mufakat dan aklamasi, Saudara Wahyu Dhyatmika dan Maryadi sebagai Ketua Umum AMSI dan Sekretaris Jenderal AMSI periode 2023-2027,” ujar Upi Asmaradhana selaku Pimpinan Kongres ketiga AMSI.

Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) telah menggelar kongres ketiga dengan sejumlah agenda terpenting suksesi kepemimpinan AMSI. Sesuai dengan anggaran dasar baru hasil kongres tersebut, Wahyu Dhyatmika dan Maryadi akan memimpin AMSI selama empat tahun mendatang. Berbeda dengan masa jabatan sebelumnya yang tiga tahun.

Dalam pidato awal, Ketua Umum terpilih Wahyu Dhyatmika menyatakan kepemimpinan AMSI sebelumnya oleh KakWens telah berhasil meletakan dasar yang kuat dan mengawal organisasi sampai ke marwahnya hingga saat ini. Karena itu, tugas pengurus selanjutnya adalah melanjutkan visi dan misi AMSI mewujudkan ekosistem yang sehat dan jurnalisme media siber yang berkualitas. 

“Visi yang kita bayangkan ketika AMSI berdiri sudah kelihatan bentuknya, tapi kita belum sampai ke sana. Ada begitu banyak pekerjaan yang belum selesai. Lewat kongres ini, kita sudah samakan frekuensi dan identifikasi persoalannya. Kita punya pandangan yang sama soal apa yang perlu kita perbaiki dan ini hanya akan bisa berhasil kalau kita bekerja bersama-sama,” kata Wahyu, yang akrab disapa Bli Komang.

AMSI yang saat ini memiliki 456 media anggota dari 27 wilayah di Indonesia, bertujuan untuk mewujudkan media siber yang bertanggung jawab, mencerdaskan dan mencerahkan publik, profesional, serta mampu menjaga keberlanjutan industri media. Selain itu, AMSI bertekad untuk mendorong jurnalisme dan bisnis media siber yang adaptif terhadap perkembangan teknologi dan melindunginya dari praktek-praktek digital yang merugikan industri media siber nasional.

Wahyu Dhyatmika dan Maryadi Nahkodai AMSI 2023-2027
Wahyu Dhyatmika dan Maryadi Nahkodai AMSI 2023-2027.
Sekjen AMSI terpilih, Maryadi menyampaikan rasa terima kasih mendalam atas kepercayaan yang diberikan kepada dirinya. Maryadi menggarisbawahi soliditas anggota AMSI sebagai suatu hal penting sejak AMSI dibangun. “Perbedaan pendapat pasti ada, tapi selalu selesai. Beberapa perbedaan itu sebagian besar sudah diselesaikan dalam AD/ART yang direvisi pada kongres ini.”

Anggota Dewan Pers, Sapto Anggoro yang diundang sebagai peninjau kongres menyambut positif terpilihnya pasangan Wahyu Dhyatmika dan Maryadi. "Komang dengan jaringan internasional dan Maryadi dengan jaringan lokal dan bisnis akan membawa AMSI semakin berjaya, beyond Indonesia. Selamat karena sudah memilih orang-orang yang berkualitas untuk kemajuan media siber Indonesia," katanya.

Kongres III yang berlangsung di Hotel El Royale, Bandung 24 Agustus 2023. 
Kongres III yang berlangsung di Hotel El Royale, Bandung 24 Agustus 2023. 
Rekomendasi Kongres
Selain memilih Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal baru, kongres yang merupakan amanat dari Anggaran Dasar Organisasi ini juga mengeluarkan sejumlah rekomendasi dan keputusan penting di antaranya 

Pertama, AD/ART baru AMSI hasil kongres III Bandung yang meneguhkan dengan jelas DNA organisasi sebagai asosiasi perusahaan media siber, bukan organisasi profesi, sesuai Pasal 7 Anggaran Dasar. Ini sesuai juga dengan visi AMSI untuk mewujudkan kemerdekaan pers dengan membangun media siber profesional yang memiliki bisnis sehat berkelanjutan dan konten yang berkualitas.

Kedua, dalam AD/ART hasil kongres III Bandung juga membuat penegasan sikap organisasi soal nama-nama media yang mirip dengan media yang sudah ada.  Perusahaan pers yang bisa menjadi anggota AMSI adalah media yang tidak menduplikasi nama media yang telah ada yang dapat diasosiasikan dan citra media yang telah ada, kecuali media yang satu kelompok usaha, atau tidak ada keberatan oleh media yang sudah lebih dulu menjadi anggota AMSI. Ketentuan Ini tercantum dalam Pasal 2 Anggaran Rumah Tangga.

Ketiga, AD/ART AMSI yang baru memberikan kewenangan AMSI untuk bernegosiasi atas nama anggota dalam perjanjian bisnis dengan perusahaan platform dalam bentuk collective bargaining. Dalam Pasal 9 Anggaran Dasar, tertera: Pengurus Nasional mewakili media anggota melakukan negosiasi dan berunding dengan platform dan pihak lainnya.

Keempat, kongres menyepakati panduan bisnis dan etika bisnis (PBEB) sebagai upaya menjaga integritas bisnis anggota AMSI. Panduan ini hadir mengingat bisnis anggota AMSI berada di bidang pers, yang diatur dalam UU No 40 tahun 1999 tentang Pers. PBEB menjadi cara bagi AMSI untuk mendorong kemajuan bisnis tanpa mengkhianati cita-cita pers Indonesia untuk memajukan peradaban bangsa dan dunia.

Kelima, AMSI menyepakati prinsip dasar penggunaan artificial intelligence untuk proses produksi karya jurnalistik dan pengelolaan media siber di Indonesia.  Prinsip dasar ini dibuat untuk memastikan penggunaan AI secara bertanggung jawab dalam praktik jurnalistik untuk menjaga kredibilitas dan kepercayaan publik. Prinsip-prinsip ini menjadi komitmen AMSI dalam mempertahankan standar jurnalisme tertinggi sambil memanfaatkan potensi peluang yang ditawarkan AI.

Sebelum kongres, AMSI menggelar Indonesia Digital Conference (IDC) mengangkat tema AI  for Business Transformation, dengan mengundang berbagai stakeholder. Kristalisasi IDC itu kemudian diserap menjadi rekomendasi kongres.

Minggu, 30 Juli 2023

15 Media Mengundurkan Diri: AMSI Konsisten Bangun Ekosistem Media Sehat Dan Berkualitas

15  Media Mengundurkan Diri: AMSI Konsisten Bangun Ekosistem Media Sehat Dan Berkualitas
Foto saat launching agency IDIA milik AMSI.
JAKARTA - Sebagaimana diberitakan beberapa media siber pada Jumat 28 Juli 2023, ada 15  media mengundurkan diri dari Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI). Ke-15 media itu merupakan bagian dari 470 anggota AMSI yang ada di 27 provinsi di seluruh Indonesia. 

Dari 15 media yang sudah mengundurkan diri itu, delapan merupakan bagian dari 26 media pendiri AMSI. Beberapa yang lain bergabung belakangan, dan ada yang baru bergabung pada Maret 2023 lalu.

Pengurus Pusat AMSI sudah menerima surat pengunduran diri 15 media itu, berusaha memahami isinya, serta sudah pula mengirim balasan: menyampaikan ucapan terima kasih atas kerjasama membesarkan asosiasi ini.  

Sebagai asosiasi perusahaan media, dengan anggota mencapai 470 yang  beraneka ragam jenis dan segmentasi serta juga model bisnisnya, AMSI tentu penuh dinamika. Ini hal wajar bagi organisasi manapun, dan dari situlah seringkali sebuah organisasi tumbuh dan hidup serta berupaya  tetap berguna bagi anggota dan masyarakat umum. Saat ini, AMSI saat ini mendapat dukungan meneruskan misi dan program organisasi dari sejumlah anggota grup media seperti seperti MNC, Tribun, Tempo, Kapanlagi Youniverse (KLY), Viva, Katadata, Suara, Mahaka, Radar-JawaPos, semua aktif di kepengurusan dan menjalankan visi misi yang disepakati bersama dalam bingkai yang tetap hangat penuh kekeluargaan.

Pengurus Pusat dan anggota AMSI di seluruh Indonesia menilai belum terang benar dinamika  mana yang menjadi alasan pengunduran diri teman-teman. Dalam pengumuman mereka, tidak jelas visi awal mana yang dianggap tak lagi sejalan, maupun program mana yang dinilai melanggar kesepakatan. Tetapi kerjasama dan perkawanan selama membangun AMSI rasanya terlampau penting untuk sekedar diusik oleh pertanyaan tentang sebuah alasan. 

Pada 18 April 2017, AMSI didirikan dengan tujuan yang disepakati bersama: mendorong ekosistem media di Indonesia menjadi sehat, menghargai jurnalisme berkualitas, patuh pada serangkaian kode etik, dan tunduk pada kepentingan publik.  Hanya dengan itu fungsi kita sebagai pers bisa dirasakan manfaatnya dan relevan untuk masyarakat umum. 

Itu sebabnya, selama enam tahun terakhir, AMSI fokus pada serangkaian program perbaikan internal, membenahi konten, mendorong perbaikan sisi teknologi, model bisnis, memotivasi anggota agar memelihara relevansi dengan kebutuhan publik, sembari terus beradapsi dengan perkembangan dunia digital yang berubah begitu cepat. Demi semua tujuan itu, AMSI bekerjasama dengan lembaga pemerintahan, kampus, perusahaan swasta di dalam negeri maupun luar negeri, serta banyak lembaga internasional. AMSI juga aktif sebagai konsituen Dewan Pers merumuskan regulasi dan kebijakan untuk merawat dan menjaga kebebasan pers serta meningkatkan kualitas jurnalis dan pers di Indonesia.

AMSI menggelar begitu banyak pelatihan, program pendampingan media, coaching clinic  dan beasiswa (fellowship) bagi ratusan media anggotanya. Secara berkala, kami memberikan award untuk media-media yang dinilai berhasil menjadi contoh perbaikan dan pertumbuhan digital di Indonesia. 

Semua program kerja itu penting dilakukan agar media tetap dipercaya sebagai rujukan informasi bagi masyarakat umum, di tengah membanjirnya konten di jagat digital dewasa ini. 

AMSI menyadari bahwa menjaga ekosistem media demi kemuliaan jurnalisme itu, tidak bisa dilakukan sendirian. Di lansekap digital, ada begitu banyak pihak yang menentukan perjalanan sebuah berita dari ruang redaksi sampai ke layar ponsel publik. Karena itu, selain menyambungkan media anggota dengan channel distribusi konten, AMSI juga secara aktif mendorong platform agar mengutamakan konten yang berkualitas pada kanal distribusi mereka, termasuk sejak awal ikut serta dalam menyusun draft Perpres publisher rights dan aktif di tim media sustainability yang dibentuk Dewan Pers. 

Sejak Pemilu 2019 lalu, AMSI ikut menginisiasi program cekfakta.com bersama AJI dan Mafindo, sebagai ikhtiar bersama menjaga publik dari racun disinformasi dan misinformasi (hoaks). Sudah ratusan media anggota AMSI mendapat pelatihan melawan hoaks dan program ini berlanjut untuk mengawal pemilu 2024 agar publik bisa memilih berdasarkan informasi yang terpercaya. 

AMSI adalah asosiasi penerbit/perusahaan media siber yang tidak mencari keuntungan (nirlaba) sebagaimana disebut dalam pasal tujuh (7)  Anggaran Dasar organisasi. AMSI bukan asosiasi jurnalis, juga bukan asosisasi pemimpin redaksi. Namun pada dunia digital, kami menyadari model bisnis media yang sehat akan menentukan kualitas jurnalismenya. Untuk itu, pada 6 Juli 2023, AMSI menerbitkan prinsip keterpercayaan media yang merangkum syarat bagi media agar bisa selalu dipercaya publik. Bisa dibaca di sini: https://www.amsi.or.id/trust-worthy-news/  

Pada 23 November 2022, AMSI juga meluncurkan agensi periklanan digital sebagai program yang diamanatkan Kongres 2020 dan Rakernas 2021. Ini adalah bagian dari strategi AMSI menyehatkan ekosistem bisnis media siber di Indonesia, khususnya bagi media anggota AMSI yang berbasis di daerah. Agensi ini tidak akan memasukkan inventori media besar dan tidak bermain di wilayah direct ads. Agensi yang dibangun AMSI akan fokus menarik programmatic ads, di mana kerap dijumpai iklan brand bagus tapi salah landing di media abal-abal, situs judi atau media yang menyebar ujaran kebencian. Praktek iklan yang salah sasaran itu yang ingin diperbaiki AMSI. Namun untuk memastikan implementasinya dipahami dan disetujui semua anggota, aktivasi agency ini akan dibahas dalam Kongres AMSI mendatang.

Pada akhir 2022, pengurus AMSI juga menerima pengaduan soal nama media anggota yang mirip atau meniru-niru brand media tertentu. Karena media yang diadukan juga memiliki badan hukum, merknya resmi terdaftar dan sudah terverifikasi faktual oleh Dewan Pers maka Pengurus AMSI memutuskan persoalan ini akan diselesaikan di forum organisasi tertinggi, yakni kongres.

Pada akhirnya, semua media berhak menentukan asosiasi mana yang menjadi wadahnya beraktivitas dan menyalurkan aspirasi, atau juga sama sekali tidak masuk asosiasi manapun. Sekali lagi terimakasih untuk 15 media yang mundur per 28 Juli ini, atas sumbangsih turut mewarnai perjalanan membesarkan AMSI. 

AMSI akan terus konsisten membesarkan industri media digital Indonesia agar makin sehat bisnisnya dan makin berkualitas kontennya, sebagaimana kita deklarasikan dan cita-citakan bersama. (AMSI)

Selasa, 18 April 2023

Dukung Media Siber Indonesia, Huawei dan AMSI Gelar Sesi Cloud Media Roundtable untuk Pimpinan TI di Industri Media

Suwarjono, Wakil Ketua AMSI sekaligus Pemimpin Redaksi Suara.com
Suwarjono, Wakil Ketua AMSI sekaligus Pemimpin Redaksi Suara.com
JAKARTA - Huawei, penyedia solusi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) global terkemuka, berkolaborasi dengan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) untuk menjawab kebutuhan media akan digitalisasi secara masif pada era transformasi digital. 

Digelar dalam format media roundtable, lebih dari 30 anggota AMSI berpartisipasi dalam ajang yang diperuntukkan bagi para Chief Technology Officer dan Head of IT yang memimpin divisi teknologi informasi di perusahaan media. 

Cloud media roundtable ini sekaligus merupakan implementasi atas nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani oleh Huawei dan AMSI pada November 2022 sebagai bentuk kerja sama yang semakin erat antara industri media dan pelopor teknologi termutakhir seperti cloud, kecerdasan artifisial (AI), dan 5G.
Titan Wang, Director of Business Development, Huawei Cloud Indonesia

Pada sesi media roundtable ini, Huawei Cloud membagikan beragam solusi, wawasan, dan inovasi yang berkaitan dengan operasional media agar para awak media dapat memahami teknologi cloud serta praktik-praktik terbaiknya dalam rangka mengusung transformasi digital di industri.

Membuka ajang tersebut, Titan Wang, Director of Business Development, Huawei Cloud Indonesia mengatakan, “Esensi dari perjalanan digital kami adalah membangun ekosistem lokal dan mendorong keberhasilan bersama melalui kolaborasi yang kuat dengan para mitra strategis maupun pelanggan kami. 

Berkat investasi terus-menerus di bidang riset dan penemuan (R&D), Huawei dapat menjadi mitra strategis bagi industri media dengan berbagai inovasi teknologi dan infrastrukturnya yang mendukung terciptanya bisnis yang gesit, inovatif, serta memaksimalkan setiap biaya yang dikeluarkan.”

Sementara, Suwarjono, Wakil Ketua AMSI menggarisbawahi bahwa teknologi masih merupakan salah satu titik kelemahan yang perlu segera dibenahi oleh media-media siber di Indonesia.

“Seringkali, banyak dari kita yang terjebak dalam pola pikir bahwa konten adalah segala-galanya dan mengesampingkan pentingnya penguatan teknologi, sehingga pekerjaan yang berhubungan dengan teknologi pun diserahkan kepada pihak-pihak eksternal. Hanya beberapa media saja yang memahami bahwa pada era digital yang terus berubah ini, konten yang baik sekalipun tidak akan kemana-mana karena itu perlu dukungan teknologi yang mumpuni untuk menghasilkan performa yang diharapkan,” tegas Pemimpin Redaksi Suara.com tersebut.

“Inilah yang menjadikan sesi Cloud media roundtable yang digelar Huawei bersama AMSI begitu penting. Diharapkan, melalui kerja sama ini, industri media dapat mempelajari dan semakin memahami teknologi cloud termutakhir agar tidak hanya bertahan hidup, melainkan juga berkembang melebihi potensinya. Kami pun menantikan semakin banyak kolaborasi dengan Huawei ke depannya,” tambah Suwarjono.

Sebagai bentuk pelaksanaan MoU antara Huawei dengan AMSI, Huawei berkomitmen untuk memberdayakan para awak media melalui pengetahuan TIK serta program-program yang ditujukan untuk meningkatkan kapasitas penguasaan teknologi. 

Beberapa program tersebut meliputi sesi berbagi pengetahuan seputar topik-topik TIK seperti cloud, AI, 5G, dan keamanan siber, serta kunjungan ke Huawei Exhibition Hall. 

Beranggotakan lebih dari 410 penerbit yang beroperasi di 24 provinsi di seluruh Indonesia, AMSI akan mendukung inisiatif-inisiatif yang diprakarsai oleh Huawei.

Selama 22 tahun lebih, Huawei telah memegang teguh komitmennya yang berkelanjutan terhadap percepatan digitalisasi di Indonesia, pembangunan infrastruktur TIK yang mumpuni untuk menghubungkan seluruh masyarakat, dan persiapan talenta digital. 

Huawei sendiri telah melatih sebanyak 80 ribu talenta digital dari target 100 ribu talenta digital yang dicanangkan selama periode 5 tahun.

Pada penghujung tahun lalu, Huawei meluncurkan pusat data cloud lokal yang menyediakan platform pertumbuhan bagi ekosistem digital setempat, sekaligus mengakselerasi pertumbuhan ekonomi digital. 

Region Indonesia merupakan bagian dari 29 availability zones (AZs) yang dioperasikan Huawei Cloud di seluruh dunia. 

Operator-operator terhubung langsung dengan akses cloud secara one-hop, dengan kecepatan hingga 20 milidetik di kota-kota besar di Indonesia, dan menjamin pengalaman pengguna yang dahsyat untuk keperluan multimedia secara real-time, bermain gim online, hingga livestreaming untuk e-commerce. 

Region Indonesia telah mendapatkan sertifikasi level-6 dari Disaster Recovery Institute International (DRI), serta diperlengkapi dengan arsitektur pemulihan bencana 3AZ dual-active yang memampukan pemindahan beban kerja dalam hitungan menit, mempertahankan operasional high availability hingga 99,99%, nihil kehilangan data, dan ketersediaan layanan.

Huawei bertekad untuk menyajikan teknologi cloud-native, AI, dan big data di Indonesia, serta bekerja sama dengan para pelanggan maupun mitranya untuk memaksimalkan produktivitas melalui inovasi-inovasi digital dan mempercepat laju digitalisasi. 

Berkat keahlian dan teknologinya yang mumpuni, Huawei Cloud membantu para pelaku usaha untuk mengadopsi teknologi digital, memberdayakan setiap mitranya, mendukung pertumbuhan startup, dan memupuk talenta-talenta yang paling dibutuhkan untuk mewujudkan perekonomian digital Indonesia.

Kemarin Sinar Mas - AMSI Kalbar Jual 2.000 Liter Minyak Goreng Kemasan Premium Seharga Rp15.000 Per Liter

Perusahaan Ternama Sinar Mas Agribusiness and Food gandeng AMSI Kalbar Gelar Bazar Minyak Goreng. (AMSI Kalbar/BorneoTribun)
Perusahaan Ternama Sinar Mas Agribusiness and Food gandeng AMSI Kalbar Gelar Bazar Minyak Goreng. (AMSI Kalbar/BorneoTribun)
PONTIANAK - Sinar Mas Agribusiness and Food bersama Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wilayah Kalimantan Barat (Kalbar) menggelar Bazar Minyak Goreng (BMG) untuk menyambut Hari Raya Idulfitri 1444 H.

Kegiatan yang berlangsung di Sungai Raya Dalam, Kabupaten Kubu Raya, menyediakan 2.000 liter minyak goreng kemasan premium yang dijual seharga Rp15.000 per liter.

Permintaan konsumen terhadap minyak goreng cenderung meningkat menjelang lebaran. Melalui penyelenggaraan BMG, kebutuhan tersebut diharapkan dapat terpenuhi dengan harga produk yang lebih murah dibandingkan harga di pasaran.

Kegiatan BMG merupakan bentuk dukungan Sinar Mas Agribusiness and Food dan AMSI Kalbar terhadap program pemerintah dalam menjaga ketersediaan minyak goreng yang merata di berbagai daerah di Indonesia.

CEO Perkebunan Sinar Mas (PSM) 7 yang membawahi area Kalbar, Susanto Yang, mengungkapkan bahwa BMG adalah salah satu bentuk program tanggung jawab sosial perusahaan.

“Kami berharap melalui BMG ini perusahaan dapat berkontribusi dalam mewujudkan ketersediaan minyak goreng, yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Kami juga ingin berbagi kebahagiaan menjelang Hari Raya Idulfitri 1444 H yang akan berlangsung dalam akhir pekan ini,” ujarnya.

Ia mengatakan, kegiatan BMG tidak mungkin terlaksana tanpa dukungan berbagai pihak. “Kegiatan ini adalah hasil kolaborasi. Kami berterima kasih kepada AMSI Kalbar serta masyarakat setempat yang telah mendukung terlaksananya BMG di Sungai Raya Dalam, Kabupaten Kubu Raya. Semoga kegiatan ini dapat semakin berkembang dan memberi manfaat yang kian luas bagi masyarakat,” ungkap Susanto.

Ketua AMSI Wilayah Kalbar, Kundori, menerangkan bahwa AMSI selaku asosiasi media juga sering menampung aspirasi masyarakat untuk dikomunikasikan dan dicarikan solusinya bersama. Menurutnya, program BMG telah sesuai dengan apa yang masyarakat butuhkan saat ini, khususnya menjelang lebaran.

“Program kolaborasi ini sangat membantu masyarakat di bulan Ramadan, khususnya menjelang lebaran. Program ini dapat memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap minyak goreng dengan harga di bawah pasaran,” ungkapnya.

Program BMG Sinar Mas Agribusiness and Food bersama AMSI Wilayah Kalbar merupakan yang pertama kalinya diselenggarakan. Menurut Kundori, momen ini merupakan sebuah langkah yang baik.

“Kami ucapkan terima kasih kepada Sinar Mas Agribusiness and Food karena telah bersama-sama dengan AMSI Kalbar mewujudkan acara ini. Semoga program serupa maupun kegiatan sosial lainnya dapat lebih banyak diselenggarakan secara berkelanjutan,” jelasnya.

Seorang pembeli bernama Hamdah yang berasal dari Tanjung Pura Permai, Sungai Raya Dalam, menyambut baik adanya kegiatan BMG Sinar Mas Agribusiness and Food bersama AMSI Kalbar.

“Saya senang sekali. Kemarin saya lihat minyak curah sudah mencapai harga Rp17.000, sementara di BMG ini minyak kemasan premium dijual dengan harga lebih murah,” ujarnya.

Hamdah merupakan seorang penjual nasi goreng yang senantiasa membutuhkan minyak goreng untuk usahanya. Terlebih lagi, momen lebaran juga menambah kebutuhan terhadap minyak goreng.

“Saya butuh minyak goreng untuk jualan dan kebutuhan rumah tangga jelang lebaran. Alhamdulillah untuk saat ini kebutuhan tersebut terpenuhi dengan harga terjangkau berkat BMG. Saya berharap kegiatan seperti ini dapat diselenggarakan kembali di waktu yang akan datang,” harapnya.

Rabu, 12 April 2023

Workshop Sesi Kedua, Pers Harus Jadi Medium Penghapusan Diskriminasi Gender

Workshop Trusted News Sesi Kedua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dengan dukungan Internews dan USAID MEDIA.
Jakarta - Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dengan dukungan Internews dan USAID MEDIA melanjutkan serial workshop Trusted News Indicator yang kedua. Kegiatan yang diselenggarakan secara daring pada Rabu 12 April 2023 ini mengangkat isu new media dan perempuan.

Workshop Trusted News Indicator merupakan rangkaian kegiatan yang bertujuan mensosialisasikan indikator kepercayaan publik kepada media-media anggota AMSI, serta menyerap masukan dan tanggapan pemangku kepentingan, regulator, hingga aktivis perempuan terkait pedoman media terpercaya.

Ketua Umum AMSI, Wenseslaus Manggut mengatakan bahwa Undang Undang Pers harus menjadi pedoman bagi jurnalis, utamanya media siber. Dalam kata sambutannya, ia menekankan pentingnya jurnalis mengabdi dan melakukan kerja pemberitaan untuk kepentingan publik, termasuk di dalamnya spesifik soal perempuan dan anak.

Wens menyebut, pada lanskap media saat ini, bertabur banyak media termasuk platform media sosial yang secara terbuka mengekspos kekerasan perempuan, serta kata kasar (hatespeech), perundungan (bullying), dan identitas atau eksploitasi terhadap anak-anak.

“Media harus menarik garis demarkasi yang terang antara media dengan platform yang tidak tersentuh literasi itu. Media harus lebih sensitif terutama menyangkut anak dan perempuan. Maka dari itu AMSI membuat indikator kepercayaan publik ini, salah satu dari 11 poin yang disusun AMSI adalah pedoman pemberitaan terpercaya fokus isu perempuan dan anak,” katanya.

Sependapat dengan konsep trustworthy news, Chief of Party Internews Indonesia, Eric Sasono menyebut kompleksnya kondisi di ekosistem media Indonesia saat ini. Ia mengatakan bahwa masih banyak media yang belum menerapkan penyebarluasan edukasi dan literasi tentang perlindungan perempuan dan anak sebagai kelompok rentan. Hal ini disebabkan oleh kuatnya penerapan kultur patriarki dimana editorial media maupun audiens umum masih gemar membaca tentang eksploitasi perempuan dan anak.

“Penerapan trusted news ibarat jalan terjal karena perubahan pandangan dan budaya (Patriarki) di Indonesia. Di atas kertas, AMSI sudah memulai dengan menjalankan pedoman trustworthy news dalam kegiatannya menghimpun indikator kepercayaan publik sebagai landasan operasional pemberitaan di redaksi," kata Eric.

CEO Kabar Group Indonesia (KGI) Network sekaligus Koordinator wilayah AMSI Indonesia Timur, Upi Asmaradhana yang menjadi pemapar Trusted News Indicator mengatakan, AMSI menampung aspirasi, gagasan, dan catatan kritis anggota AMSI, serta membuka masukan berbagai pihak mulai dari pemerintah, korporasi dan akademisi soal rumusan 11 indikator yang sudah dibuat melalui proses yang panjang.

"Tujuan 11 item Trust News Indicator adalah sebagai guideline teknis pedoman awak redaksi untuk membangun interaksi kepada audiens, memelihara kepercayaan publik, sekaligus brand safety," kata Upi yang juga pemapar Trusted News Indicator.

Pada sesi diskusi, Ketua Dewan Pers, Dr. Ninik Rahayu, S.H., M.S. mengatakan bahwa Dewan Pers menyambut baik dan mengapresiasi upaya AMSI dalam membangun Trusted News Indicator. Tidak hanya berfokus pada kepercayaan perusahaan pers secara luas, namun indikator yang disosialisasikan juga tetap memastikan penghapusan diskriminasi berbasis gender (perempuan dan anak).

"Pers berpengaruh pada pembentukan opini dan sikap individu maupun masyarakat, serta menjadi medium untuk penghapusan diskriminasi berbasis gender. Hubungan timbal balik antara pers dan norma sosial di masyarakat, membentuk interaksi sosial dan perubahan sosial. Tantangannya adalah pers harus bisa menyerap perspektif patriarki dan diskriminasi berbasis gender di masyarakat," katanya.

Founder of Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) Prof. Dr. Musdah Mulia, M.A., APU juga mendukung Trusted News Indicator yang digarap oleh AMSI. Ia juga memberikan masukan terkait pentingnya menjunjung tinggi nilai universal, hak asasi manusia, nilai luhur pancasila, dan menghargai identitas keberagaman/kebhinekaan di Indonesia.

Menurutnya, media sebagai produk budaya yang merupakan konstruksi sosial memiliki peran dalam perubahan. "Untuk merekonstruksi budaya (media) secara sistematis, bisa dilakukan dengan perubahan, yakni melalui pendidikan atau penguatan literasi. Upaya literasi penting menyadarkan semua orang, membuat kita menjadi bangsa berkeadaban," katanya.

Sementara itu staf ahli Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Titi Eko Rahayu, S.E., M.A.P. memaparkan fungsi dan kedudukan pemerintahan sebagai fasilitator mengintegrasikan kebijakan program Kementerian dengan stakeholder. Dalam hal ini, pedoman media terkait perempuan dan anak di ranah tupoksi Kementerian PPPA.

"Pemberitaan kesetaraan gender dan rekonstruksi budaya bisa dilakukan sesering mungkin agar tidak mudah tenggelam, tergantikan dengan pesan lain yang justru bisa melanggengkan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Caranya bisa dilakukan dengan berbagai pendekatan trend terkini agar sosialisasi gender bisa dipahami. Upaya itu harus terus diperkuat, Kementerian PPPA terbuka untuk fasilitasi diskusi/pelatihan lanjutan," katanya.

Indikator keterpercayaan publik mulai disusun AMSI sejak pertengahan 2021 melalui serangkaian diskusi kelompok terfokus (FGD) di Jakarta dan Makassar. Melibatkan lebih dari 50 pemilik dan pengelola media anggota AMSI, penyelenggara negara, agen periklanan global, akademisi, pengusaha, kelompok masyarakat sipil, dan lain-lain.

Workshop Trusted News Indicator seri kedua ini dihadiri oleh 50 peserta dari seluruh AMSI wilayah di Indonesia. Seri ketiga akan diselenggarakan bulan Mei 2023 dengan mengangkat kepercayaan publik dari perspektif pelaku ekonomi dan bisnis.

(Rilis AMSI)

Jumat, 31 Maret 2023

Gali Pandangan Publik, AMSI Gelar Serial Workshop Trusted News Indicator

Workshop perdana Trusted News Indicator bertajuk New Media dan Politics.
Jakarta - Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dengan dukungan Internews dan USAID MEDIA, menggelar workshop perdana Trusted News Indicator bertajuk New Media dan Politics. Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan indikator kepercayaan publik terhadap media yang menjadi anggota AMSI, serta melihat pandangan "masyarakat" politik terkait pedoman media terpercaya, Jumat (31/3/2023).

Ketua Umum AMSI, Wenseslaus Manggut mengatakan, media karena fungsi dan kedudukannya harus dapat dipercaya oleh publik sehingga apa yang kita siarkan layak untuk didengar dan dijadikan rujukan masyarakat luas. 

“Dalam Undang Undang Pers, media sebagai wakil publik makanya dilindungi UU Pers. Tentu ada harga yang harus kita bayar sebagai publisher yaitu disiplin verifikasi, cek fakta agar produknya terpercaya, trusted. Kita harus menunjukan bahwa media kita bukan abal-abal, tidak clickbait, isinya bukan disinformasi maupun misinformasi,” katanya saat membuka kegiatan secara daring.

Sejalan dengan hal tersebut, Chief of Party Internews Indonesia, Eric Sasono menekankan tantangan berat namun juga peluang besar yang dihadapi media dari sudut komunikasi politik khususnya saat menghadapi pemilu mendatang. 

“Tantangannya nyata saat ini menghadapi pemilu, tantangan dan (sekaligus) peluang bagi media. Bisa jadi juga sebagai ujian trusted news bagi media khususnya anggota AMSI. Semoga media-media AMSI bisa menjawab tantangan-tantangan kedepannya," kata Eric.

Dalam sesi diskusi, Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU RI), August Mellaz mengapresiasi dan mengucapkan selamat atas apa yang sudah dilakukan AMSI dalam menentukan standar Indikator Trusted News.

“KPU RI sangat mengapresiasi dan membuka ruang untuk dialog lebih lanjut soal trust Indicator bidang politik ini. KPU memiliki beberapa catatan dalam konteks memastikan tahapan pemilu berjalan sesuai jadwalnya, tentunya terkait dengan peran media dalam pemegang arus informasi,” katanya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengatakan kepercayaan publik pada media menjadi hal yang sangat penting. Berdasarkan data yang dipaparkan, terjadi penurunan kepercayaan publik pada media hingga angka 50 persen. Tingkat kepercayaan publiknya bahkan kalah dibanding LSM. Untuk itu, Ia berharap media AMSI dapat mengatasi polarisasi new media dan bias politik, khususnya di momentum tahun politik.

“Yang dapat dipelajari dari kepercayaan media di Amerika Serikat adalah pentingnya mengatasi polarisasi seperti hoaks dan bias politik khususnya agenda setting dari media dan politisi atau elit partai,” katanya.

Indikator keterpercayaan publik mulai disusun AMSI sejak pertengahan 2021 melalui serangkaian diskusi kelompok terfokus (FGD) di sejumlah kota.
Melibatkan lebih dari 50 pemilik dan pengelola media anggota AMSI, penyelenggara negara, agen periklanan global, akademisi, pengusaha, kelompok masyarakat sipil, dan lain-lain. 

"Kami di AMSI, telah merangkumnya menjadi sebelas poin. Mulai dari pesan ketaatan terhadap kode etik jurnalistik dan pedoman pemberitaan media siber, mengutamakan isu kepentingan umum, pemberitaan yang ramah anak dan perempuan, korban kekerasan hingga soal larangan glorifikasi terorisme, ujaran kebencian, serta kewajiban menjaga keamanan digital seperti perlindungan data pribadi pembaca," papar direktur eksekutif AMSI Adi Prasetya.

Sebelas elemen Trusted News Indicator yang disusun AMSI diharapkan menjadi titik temu antara kepentingan publik atau pembaca, pengelola dan pemilik media, serta pengiklan, karena terjaminnya brand safety. Ini ikhtiar AMSI untuk menjaga kesinambungan ekosistem digital.

Workshop Trusted News Indicator sesi pertama ini dihadiri oleh 106 peserta dari seluruh AMSI wilayah di Indonesia. Dua workshop lainnya akan diselenggarakan pada minggu kedua dan keempat bulan April 2023 mengangkat kepercayaan publik dari perspektif perempuan dan pelaku ekonomi.

(Rilis/R. Hermanto)

Kamis, 23 Februari 2023

AMSI-MGID Bahas Strategi Meraih Iklan, Trafik, dan Kepercayaan Pembaca

MGID sebuah platform digital advertising global bersama Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) menggelar Media Meet Up
MGID sebuah platform digital advertising global bersama Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) menggelar Media Meet Up.
JAKARTA – MGID sebuah platform digital advertising global bersama Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) menggelar Media Meet Up, untuk saling berbagi pengalaman dan pengetahuan terkini seputar digital advertising di media siber. Media gathering bertajuk "Unlocking The Potential of the MGID Platform: Strategies to Increase Traffic, Revenue and Audience Engagement" ini menghadirkan Ketua Indonesian Digital Association (IDA) Dian Gemiano, CEO KG Media Andy Budiman, dan Wakil Pemimpin Redaksi Liputan6.com Elin Kristanti. Dari MGID Global, hadir VP Publisher Global, Sara Buluggiu.

Sekretaris Jenderal AMSI Wahyu Dhyatmika, saat membuka acara mengatakan peningkatan pemahaman seputar digital advertising, strategi promosi, pemasaran (digital marketing), hingga audience engagement diperlukan sebagai bekal agar media siber dapat bertarung memperebutkan kue iklan di era digital seperti saat ini. 

"Diskusi AMSI dan MGID diharapkan dapat membantu media untuk bisa lebih kreatif lagi meningkatkan revenue, menaikkan traffic dan meraih kepercayaan audiens. Kebutuhan media nasional berbasis di Jakarta, berbeda dengan kebutuhan media lokal. Forum diskusi seperti ini diharapkan bisa menjadi jalan mencari solusi," kata Wahyu di Jakarta (22/02/2023).

VP Publisher Global MGID, Sara Buluggiu, menyebut MGID sebagai salah satu advertising publisher global, sangat antusias dan menyambut baik kerjasama dengan AMSI dan media di Indonesia, terlebih dalam mendorong media siber dan bisnis media di Indonesia yang lebih kompetitif dan adaptif terhadap perkembangan teknologi baru. Indonesia menurut Sara, termasuk dalam lima negara besar bagi pasar MGID. 

"MGID sebagai platform periklanan global,  melayani dan terus berkomitmen menjadikan media di Indonesia sebagai mitra yang baik dan menyediakan layanan dan berkomitmen  kontribusi pada mitra terkait monetisasi, keterlibatan audiens, dan pertumbuhan bisnis medianya. Kami juga punya panduan bagi keterlibatan komunitas agar konten iklan MGID sesuai harapan dan dapat diterima. Kami punya fitur high safety ranking, yang menjadi komitmen MGID kepada publik,"kata Sara.

Dalam sesi diskusi  di hadapan sekitar 100 pengelola dan pemilik media siber di Jakarta, CEO KG Media Andy Budiman mengatakan, kue iklan dengan porsi sangat besar masuk ke sektor digital, bahkan jauh melampaui pendapatan iklan media elektronik. Media cetak berangsur meredup dan harus banyak menyesuaikan diri dengan situasi era digital saat ini. Sayangnya, kue iklan di sektor digital dianggap timpang karena dikuasai perusahaan teknologi yang bukan perusahaan lokal media seperti Google, metaverse dan lainnya.

"Perbaikan kreatifitas dilakukan Kompas Group agar bisa bersaing dengan global platform seperti Google & meta. Konten is King, konten harus relevan dan berharga di mata pembaca (isi & format). Ketika masyarakat melek digital, consumer behaviour shifting ke video. Disrupsi membuat audiens lebih banyak ditarik oleh platform influencer, bukan lagi platform media berbasis jurnalistik. Bisnis model di luar advertising, sudah dilakukan Kompas cetak dengan menggarap konten premium berbayar. Model subscription juga banyak membantu bisnis jurnalisme Kompas," kata Andy.

Ketua Indonesian Digital Association (IDA) Dian Gemiano, mengumpamakan iklan programatik seperti hutan belantara. "Publisher harus memiliki kontrol terhadap traffic publisher ads, pengelola media juga harus mampu menganalisis dengan cermat agar adil dan setara, banyak parameter mulai dari kebijakan, praktik bisnis, pengelolaan konsumen," katanya.

Wapemred Liputan6.com, Elin Kristanti mengatakan, saat ini iklan-iklan native ads yang beredar memiliki garis pembatas yang tipis  antara bisnis dan jurnalistik. Isinya banyak yang bombastis dan dibingkai seolah produk jurnalistik,  "Jangan sampai iklan dibuat bombastis dan membuat pembaca bingung, mana konten editorial dan mana iklan. Ini tentu bisa merusak kepercayaan publik, karena mereka tidak semua paham bahwa itu adalah materi iklan," katanya.

Sebagai asosiasi perusahaan media, AMSI berkomitmen terus mendorong jurnalisme yang berkualitas dan bisnis media yang sehat berkelanjutan. Pertemuan dan berbagi ide antara publisher, advertising agency, dunia usaha, pembaca, industri teknologi global, dan para pemangku kepentingan lainnya menjadi salah satu agenda penting untuk mewujudkan misi AMSI; berkualitas kontennya, sehat bisnisnya. (*)

Hukum

Peristiwa

Pilkada 2024

Kesehatan

Lifestyle

Tekno