Berita Borneotribun.com: Aplikasi Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Aplikasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Aplikasi. Tampilkan semua postingan

Senin, 17 Mei 2021

Tiga hal yang perlu anda tahu jika tak setujui kebijakan privasi Whatsapp

Tiga hal yang perlu anda tahu jika tak setujui kebijakan privasi Whatsapp
ilustrasi logo Whatsapp. (Pexels)

BorneoTribun Tekno -- Whatsapp memasuki 2021 mengeluarkan kebijakan privasi yang baru, dan Sabtu (15/5) kemarin menjadi batas akhir bagi pengguna Whatsapp untuk menyetujui kebijakan baru tersebut.

Beberapa hal baru yang harus disetujui pengguna aplikasi yang merupakan anak perusahaan Facebook itu misalnya seperti rekam jejak transaksi dan pembayaran yang dilakukan pengguna lewat aplikasi itu.

Pengguna Whatsapp bebas memilih untuk menerima atau pun menolak kebijakan baru itu, meski demikian ada 3 hal yang akan terjadi setelah anda menolak kebijakan dari Whatsapp seperti dirangkum dari berbagai sumber berikut ini:

1.Layanan yang dibatasi

Beberapa layanan yang biasanya digunakan untuk bertukar pesan di aplikasi Whatsapp akan dibatasi dari pengguna yang tidak menyetujui kebijakan privasi terbaru itu.

Hal itu nantinya akan berbeda- beda pada setiap pengguna, pengguna dapat kembali menggunakan aplikasinya secara normal jika memutuskan untuk menyetujui kebijakan privasi terbaru Whatsapp.

2.Hanya bisa telepon dan terima notifikasi

Meski akun pengguna tidak dihapus secara otomatis oleh Whatsapp, mereka tidak akan dapat membalas pesan singkat yang dikirim melalui aplikasi Whatsapp jika masih tindak menerima kebijakan privasi yang baru.

Pengguna hanya bisa menerima notifikasi pesan masuk dan melakukan balasan dengan jalur telepon di aplikasi Whatsapp.

Jika sudah ada beberapa pengingat untuk menerima kebijakan baru privasi dari Whatsapp dan pengguna tetap memilih menolak layanan itu maka layanan telepon hingga menerima notifikasi pun bisa dihentikan secara sepihak oleh anak perusahaan Facebook itu.

3.Tidak ada penghapusan akun

Whatsapp memastikan tidak akan menghapus akun secara tiba- tiba jika pengguna tetap memilih untuk menolak kebijakan privasi terbaru itu. Meski demikian, jika tidak digunakan selama 120 hari mungkin saja akun itu dihapus karena dianggap tidak lagi aktif.

Penghapusan akun dapat menyebabkan anda kehilangan jejak pesan singkat, hingga dihapus dari segala kegiatan di grup Whatsapp dan menghilangkan penyimpanan data cadangan yang ada di Whatsapp.

Ahli Hukum Teknolohi dan pendiri Software Freedom Law Center (SFLC) Mishi Choudhary menyebutkan dengan menerima kebijakan privasi terbaru Whatsapp, pengguna memberikan lebih banyak informasi kepada raksasa medial sosial yaitu Facebook.

Data anda yang dikumpulkan di balik “Terms and Conditions” itu terkadang disetujui tanpa sadar oleh pengguna karena tidak dibaca dan langsung diterima.

Penerimaan kebijakan privasi terbaru dari Whatsapp pun akhirnya membawa penggunanya mengutamakan kenyamanan penggunaan aplikasi di banding dengan privasinya.

Minggu, 11 April 2021

Data Pengguna LinkedIn Terekspos

Data Pengguna LinkedIn Terekspos
Linked in. (Gambar: iStock)

BorneoTribun Tekno -- LinkedIn, platform jejaring profesional buatan Microsoft Corp, menemukan sejumlah data dari pengguna mereka terekspos dan dijual.

Melalui blog resmi, LinkedIn mengatakan hasil penyelidikan mereka menemukan bahwa data tersebut merupakan agregasi dari sejumlah situs dan perusahaan.

"Data itu termasuk profil yang bisa dilihat publik, yang kelihatannya diambil dari LinkedIn," kata LinkedIn.

Mereka menegaskan tidak diretas, data tersebut diambil dengan cara scraping atau menghimpun informasi yang ada di profil publik.

LinkedIn juga menegaskan tidak ada data dari anggota akun privat dari set data yang mereka tinjau.

Dalam tulisan di blog resmi tersebut, LinkedIn tidak menyebutkan berapa banyak pengguna yang terdampak insiden ini.

Laman CyberNews menuluskan data yang dijual di situs gelap termasuk nama pengguna LinkedIn, nama lengkap, alamat email, nomor telepon dan jenis kelamin.

Terdapat juga tautan ke profil LinkedIn, tautan ke profil di berbagai media sosial dan jabatan serta informasi yang berkaitan dengan pekerjaan.

Situs tersebut menuliskan terdapat arsip berisi data dari 500 juta profil LinkedIn dijual di forum peretas.

Sabtu, 10 April 2021

Malware menyamar jadi aplikasi Clubhouse palsu

Malware menyamar jadi aplikasi Clubhouse palsu
Aplikasi Clubhouse.

BorneoTribun Tekno -- Peretas siber membuat iklan di Facebook tentang aplikasi Clubhouse untuk komputer, yang sebenarnya berisi malware.

Praktik ini ditemukan oleh TechCrunch, dikutip Jumat, bahwa terdapat iklan di aplikasi jejaring sosial tersebut yang menyamar menjadi aplikasi Clubhouse versi komputer untuk menyebarkan malware.

Ketika diklik, pengguna akan dibawa ke situs Clubhouse palsu dan diminta untuk mengunduh aplikasi, yang sebenarnya berisi malware.

Hasil pemeriksaan dengan metode sandbox analysis, TechCrunch menemukan malware dari aplikasi Clubhouse palsu ini mencoba menginfeksi mesin yang terisolasi dengan ransomware.

Kabar baiknya, situs Clubhouse palsu yang diuji tersebut sudah tidak berfungsi lagi ketika dibuka beberapa waktu kemudian.

Meski begitu, masih ada aplikasi palsu lainnya yang menyamar sebagai Clubhouse, versi resmi layanan streaming audio tersebut saat ini hanya tersedia untuk sistem operasi iOS.

Oleh: Antaranews

Jumat, 09 April 2021

Platform mikroblog Twitter dikabarkan ingin beli layanan streaming audio "Clubhouse"

Platform mikroblog Twitter dikabarkan ingin beli layanan streaming audio "Clubhouse"
Ilustrasi aplikasi Clubhouse di App Store.

BorneoTribun Tekno -- Platform mikroblog Twitter dikabarkan sedang berdiskusi untuk membeli layanan streaming audio Clubhouse, yang beberapa bulan belakangan sedang populer. 

Kabar ini pertama kali diwartakan oleh Bloomberg, dikutip dari The Verge, bahwa Twitter berniat membeli Clubhouse senilai 4 miliar dolar Amerika Serikat. 

Tidak jelas siapa yang berinisiatif memulai diskusi ini, apakah Twitter atau Clubhouse yang mendekati lebih dulu. 

Pembicaraan tersebut juga dilaporkan gagal, namun, tidak dijelaskan kenapa. 

Bloomberg sebelumnya memberitakan bahwa Clubhouse sedang menggalang dana sebesar 4 miliar dolar AS. 

Clubhouse diluncurkan tahun lalu, seketika populer karena menawarkan ruang diskusi melalui streaming audio. 

Saat ini aplikasi hanya tersedia untuk sistem operasi iOS dan terkesan eksklusif karena harus mendapatkan undangan dari pengguna Clubhouse lainnya untuk bisa mendaftar. 

Aplikasi ini juga harus berhadapan dengan kompetitor, salah satunya, Twitter yang memliki fitur streaming audio Space, yang bisa digunakan di perangkat iOS maupun Android.

Clubs dikabarkan sedang mengembangkan aplikasi versi Android.

Oleh: Antaranews

Senin, 05 April 2021

Pihak Facebook luncurkan fitur foto dukung vaksin COVID-19

Pihak Facebook luncurkan fitur foto dukung vaksin COVID-19
Bingkai ajakan ikut vaksinasi COVID-19 di foto profil Facebook. (about.fb.com)

BorneoTribun.com - Raksasa jejaring sosial Facebook mengumumkan fitur terbaru untuk foto profil, berupa bingkai untuk mendukung program vaksinasi COVID-19.

Melansir blog resmi Facebook, bingkai foto tentang vaksin COVID-19 saat ini tersedia di Amerika Serikat dan Inggris Raya, bekerja sama dengan otoritas kesehatan setempat. 

Bingkai foto yang baru ini berisi tulisan mengafjak pengguna lainnya untuk ikut divaksin COVID-19. 

Menurut Facebook, dalam siaran tersebut, orang akan mau divaksin begitu melihat orang-orang di sekeliling mereka juga divaksin.

Di Amerika Serikat, Facebook bekerja sama dengan Department of Health and Human Sevices (HHS) dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) untuk bingkai foto ajakan ikut vaksin COVID-19 ini.

Sementara di Inggris Raya, media sosial ini bekerja sama dengan National Health Services (NHS).

"Dengan bekerja erat bersama otoritas kesehatan nasional maupun global dan menggunakan kemampuan kami untuk menjangkau orang secara cepat,"

"Kami menjalankan bagian kami untuk membantu orang mendapatkan informasi yang terpercaya, mendapatkan vaksin dan mendorong orang lain melakukan hal yang sama agar kita bisa sehat bersama," kata Facebook.

Setelah bingkai foto, Facebook dalam beberapa pekan ke depan akan menampilkan ikhtisar di laman Kabar Berita tentang siapa saja teman di jejaring sosial yang menggunakan foto profil berisi ajakan vaksin COVID-19. (*)

Minggu, 04 April 2021

Ruangguru Perusahaan asal Indonesia yang berhasil menduduki peringkat Dua Dunia

Ruangguru Perusahaan asal Indonesia yang berhasil menduduki peringkat Dua Dunia
Aplikasi belajar online Ruangguru. (Sumber Foto: Gizmologi.id)

BorneoTribun.com -- Kabar bahagia datang dari salah satu perusahaan asal Indonesia, Ruangguru.

Didirikan oleh Adamas Belva Syah Devara atau akrab dikenal Belva Devara, Ruangguru akhirnya berhasil melejit hingga kancah dunia.

Seperti yang kita ketahui, Fast Company atau publikasi bisnis asal Amerika Serikat selalu membuat daftar rilis 50 perusahaan paling inovatif di dunia setiap tahun.

Dan kini, Ruangguru telah menjadi satu-satunya perusahaan asal Indonesia dan Asia Tenggara yang berhasil menduduki peringkat dua dunia.

Ya, Ruangguru telah menduduki peringkat 25 di seluruh kategori dan menjadi runner up di dalam sektor pendidikan.

Sebagaimana diketahui, kini Ruangguru telah berjejer di antara perusahaan-perusahaan top dunia seperti Moderna, SpaceX, NBA, Microsoft, dan Nike.

Dikutip dari Nova yang melansir dari web Fast Company, Ruangguru berhasil masuk ke dalam daftar karena inisiatifnya mencetuskan ide kegiatan belajar mengajar selama masa pandemi.

Dinilai kreatif dan inovatif, Sekolah Online Ruangguru Gratis telah diluncurkan sejak penetapan kegiatan belajar di rumah pada Maret 2020 lalu.

Sebagaimana diketahui, Ruangguru telah memanfaatkan 18 kanal untuk menyelenggarakan sekolah online setiap hari dengan pendekatan belajar yang inovatif, kreatif dan menyeluruh.

Selain itu, Ruangguru juga telah berhasil diunduh, digunakan dan dimanfaatkan lebih dari 10 juta pelajar di Indonesia.

Tak lepas dari usaha dan kerja keras tim, CEO Belva Devara yang terpampang menjadi icon kemenengan tak lupa mengucapkan terikasih pada tim.

Dikutip dari Instagramn, Belva Devara mempersembahkan keberhasilan tersebut untuk para tim yang telah bekerja kerasmewujudkan gagasannya itu.

"Alhamdulillah hari ini @ruangguru diumumkan menjadi perusahaan pendidikan paling inovatif nomor 2 di dunia oleh majalah @fastcompany dan nomor 25 di seluruh kategori."

"Satu2nya perusahaan Asia Tenggara yang masuk daftar & kali pertama perusahaan asli asal Indonesia masuk dalam daftar tahunan ini," ungkapnya.

Ya, tak lepas dari kerja keras tim, Belva Devara sampaikan rasa terimakasihnya.

"Walaupun foto muka saya yang dipasang besar sekali satu halaman, tapi ini sebenar-benarnya adalah penghargaan untuk kerja keras seluruh tim yang sungguh berdedikasi, yang saya pimpin bersama business partner hebat @imanusman."

"Terima kasih seluruh tim @ruangguru!"  ucapnya dikutip BorneoTribun dari Grid.id, Jumat (2/4/2021).

Tak lupa panjatkan doa, Belva Devara berharap kerja kerasnya bersama tim dapat memberikan dampak positif pada masyarakat luas.

"Semoga apa yang kami lakukan semakin membawa dampak positif bagi semua, dan semoga lebih banyak perusahaan Indonesia yang masuk di tahun-tahun mendatang. Aamiin."

"No dream is too big. No dreamer is too small!" pungkasnya.

Berita ini telah ditayangkan Grip.id.

Sabtu, 27 Maret 2021

Facebook Berencana Buka Kembali Kantor Pusat Menlo Park California pada 10 Mei

Facebook Berencana Buka Kembali Kantor Pusat Menlo Park California pada 10 Mei
Aplikasi Facebook. Pixabay @Firmbee 

(BorneoTribun) -- Facebook Inc mengatakan pada hari Jumat (26/3) bahwa pihaknya berencana untuk membuka kembali kantor pusat Menlo Park, California dengan tingkat hunian 10 persen pada 10 Mei, jika situasi pandemi COVID-19 mulai membaik.

Dilansir Reuters, Sabtu, perusahaan media sosial itu juga mengatakan bahwa kantor mereka di Fremont dan Sunnyvale juga dijadwalkan untuk dibuka kembali dengan kapasitas 10 persen.

Kantor di Fremony akan dibuka pada 17 Mei, sedangkan kantor di Sunnyvale dijadwalkan dibuka pada 24 Mei. Sementara kantor mereka di San Francisco akan dibuka kembali pada 7 Juni.

Perusahaan teknologi besar termasuk Facebook adalah yang tercepat untuk menerapkan bekerja dari rumah selama lockdown pada tahun lalu dan secara teratur memberikan kebebasan kepada karyawannya untuk terus melakukan hal tersebut.

Adapun perusahaan berbagi tumpangan Uber Technologies Inc mengatakan pada Kamis (25/3) bahwa pihaknya berencana untuk membuka kembali kantornya di Mission Bay, San Francisco, dengan tingkat hunian 20 persen pada 29 Maret, dan memberikan opsi bagi stafnya untuk kembali bekerja secara "sukarela".

Oleh: Antaranews

Senin, 22 Maret 2021

Tips Cari Jodoh Kala Pandemi, Coba bantuan Teman hingga Aplikasi

Tips Cari Jodoh Kala Pandemi, Coba bantuan Teman hingga Aplikasi
Tips Cari Jodoh Kala Pandemi, Coba bantuan Teman hingga Aplikasi.

BorneoTribun Jakarta -- Mencari pasangan hidup bukanlah hal mudah, apalagi di masa pandemi, sebagian besar masyarakat lebih banyak beraktivitas di rumah sehingga jarang bertatap muka dengan orang baru.

Menurut survei global perusahaan akuntan publik dan konsultan Ernst & Young (EY), sebanyak 9.700 orang dewasa usia 18-67 tahun di seluruh dunia yang berprofesi manajer, hampir setengahnya (46 persen) bekerja 40 jam lebih sepekan dan 40 persen di antaranya mengaku jam kerjanya terus bertambah.

Apalagi di masa pandemi, walaupun secara global terjadi penurunan jam kerja 17,3 persen, namun tren bekerja di rumah turut membatasi ruang gerak untuk bertemu atau berkenalan dengan orang baru.

Namun dengan bantuan teman dan kemajuan teknologi, misalnya aplikasi, kalangan "jomblo" setidaknya memiliki beberapa opsi untuk menemukan teman hidup, berikut ulasannya menurut Dating.com, Senin:

Perbanyak pertemanan

Bagi kalangan yang sudah bekerja, memperbanyak pertemanan tidak hanya memperluas relasi bisnis, namun boleh saja dimanfaatkan sebagai ajang pencarian jodoh. Anda bisa mulai mengenal orang baru di lingkungan rumah, komunitas hobi, hingga lingkungan kantor.

Hampir sama seperti mencari jodoh, mencari teman pun gampang-gampang susah, terlebih jika Anda bekerja dan tidak punya banyak waktu untuk bersosialisasi.

Namun, Anda tidak perlu bingung mengawalinya, cobalah percaya diri dan membuka diri kepada lingkungan sekitar. Anda bisa mengawalinya dengan sikap ramah dan ceria, kemudian cobalah berkenalan dahulu dengan orang baru, bertegur sapa dan membuka obrolan ringan.

Hal sederhana itu bisa saja membuat Anda bertemu jodoh tanpa disangka-sangka.

Dijodohkan saudara atau sahabat

Jika Anda memiliki beberapa saudara atau teman yang terpercaya, tidak ada salahnya untuk bersikap terbuka, misalnya meminta dicarikan "kenalan baru" dengan harapan perkenalan itu akan membuka pintu ke hubungan yang lebih serius.

Kepada sahabat dan saudara yang Anda percaya, cobalah ceritakan kriteria pasangan yang Anda harapkan. Selain itu, Anda juga bisa lebih mengetahui profil atau asal-usul kenalan baru tersebut melalui sahabat atau saudara Anda.

Media sosial

Saat ini, hampir semua orang memiliki sosial media. Untuk itu, berkenalan di dunia maya bisa menjadi gerbang pembuka untuk menemukan sosok baru dalam hidup Anda.

Jejaring sosial akan mempertemukan Anda dengan orang baru, juga orang lama yang mungkin sudah hilang kontak dengan Anda, misalnya teman masa kecil, SMA hingga kuliah.

Melalui sosial media, Anda bisa melihat sekilas kehidupan orang tersebut, mulai dari hobi dan pekerjaannya. Jika sudah mengetahui sebagian informasi, jangan ragu memulai pembicaraan ringan dengan topik yang diminatinya.

Aplikasi Aplikasi cari jodoh (Pixabay)

Kemajuan teknologi telah memudahkan banyak orang untuk berbisnis, dan tidak jarang juga yang menemukan pasangan di internet melalui aplikasi. Anda bisa memanfaatkan aplikasi online untuk menemukan teman baru sesuai kriteria yang diinginkan.

Salah satu aplikasi, Dating.com tersedia dalam versi website maupun aplikasi ponsel di Play Store dan App Store. Aplikasi itu dibuat untuk menemukan teman baru yang bisa berlanjut ke tahap pertemuan, dan jika cocok bisa menuju ke jenjang yang lebih serius.

Aplikasi itu diklaim mudah dan aman karena tim Dating.com mampu memoderasi perilaku tak pantas saat online dating. Mereka juga bisa mendeteksi pengguna dengan akun palsu karena seluruh profil diverifikasi melalui ID.

Oleh: Antara

Jumat, 12 Maret 2021

Versi Lite Instagram akan diluncurkan di 170 Negara

Versi Lite Instagram akan diluncurkan di 170 Negara
Gambar google search image

BorneoTribun Tekno -- Facebook Inc mengumumkan kini aplikasi Instagram memiliki versi ringan atau Lite untuk pengguna di 170 negara.

"Tim kami membangun aplikasi versi ringan untuk orang-orang yang memiliki konektivitas rendah atau paket data terbatas. Tujuan kami adalah jangan sampai ada yang tertinggal," kata Direktur Manajemen Produk Facebook Tel Aviv, Tzach Hadar, dikutip dari laman resmi Facebook, Kamis.

Aplikasi Instagram Lite tersedia untuk pengguna Android di 170 negara, pantauan Antara, saat ini belum tersedia di Indonesia. Aplikasi ini tersedia antara lain di India, Brazil dan Venezuela.

Instagram Lite hanya berukuran 2MB, jauh lebih kecil dibandingkan versi reguler yang hampir 30MB.

Aplikasi versi ringan pada ummumnya tidak memiliki fitur selengkap versi reguler. Untuk Instagram Lite, Facebook mengutamakan dua fitur yang wajib ada yaitu video dan pesan, yang menurut kajian mereka lebih banyak dipakai orang-orang yang tinggal di daerah terpencil dibandingkan masyarakat perkotaan.

Selain itu, aplikasi ini juga memiliki fitur-fitur lain yang tidak mengonsumsi banyak data seperti stiker dan GIF.

Instagram Lite juga mendukung mode gelap atau dark mode, yang dinilai memberikan privasi bagi orang-orang yang tinggal berdekatan.

Sementara itu, fitur yang tidak bisa diakses di Instagram Lite antara lain filter AR dan animasi. 

Instagram akan meluncurkan versi Lite secara global dalam waktu dekat.

Oleh: Antara

Sabtu, 06 Maret 2021

Mulai Bulan Ini, WhatsApp Tingkatkan Aplikasi Versi Dekstop bisa Panggilan Suara dan Video

WhatsApp Dakstop. Foto: Gadgets 360

BorneoTribun Jakarta - WhatsApp menambah kemampuan aplikasi pesan instan versi dekstop dengan panggilan suara dan video mulai bulan ini.

Panggilan suara dan video di WhatsApp Desktop dilindungi dengan enkripsi end-to-end, sama seperti versi aplikasi mobile.

Enkripsi end-to-end membuat WhatsApp tidak bisa mendengar dan melihat panggilan tersebut, berlaku juga untuk pesan teks, gambar dan video yang dikirim lewat platform tersebut.

Panggilan suara dan video di WhatsApp selama ini hanya tersedia untuk aplikasi versi mobile. Platform milik Facebook ini melihat sepanjang tahun lalu, ada tambahan yang signifikan untuk panggilan lewat WhatsApp, terutama untuk panggilan yang berdurasi panjang.

Panggilan terutama video pada layar yang lebih besar diyakini bisa mempermudah pengguna untuk berkomunikasi sambil mengerjakan hal lain.

Panggilan video di WhatsApp Desktop akan ditampilkan di jendela terpisah, pengguna bisa mengatur ukuran jendela tersebut.

Saat ini panggilan suara dan video di WhatsApp Dekstop hanya tersedia untuk pribadi, belum bisa untuk panggilan dalam grup.

WhatsApp mencatat terdapat 1,4 miliar panggilan suara dan video pada malam Tahun Baru 2021 lalu.

Oleh: Antara

Kamis, 07 Januari 2021

Trump Perluas Larangan AS terhadap Beberapa Aplikasi China

Presiden Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang melarang penggunaan delapan aplikasi China, termasuk Alipay dan WeChat Pay. (Foto: Reuters)
Presiden Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang melarang penggunaan delapan aplikasi China, termasuk Alipay dan WeChat Pay. (Foto: Reuters)

Borneo Tribun | Amerika - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang melarang penggunaan delapan aplikasi China, termasuk Alipay dan WeChat Pay. Hal tersebut dilakukan di tengah eskalasi perang dagang yang telah berlangsung selama sebagian besar masa jabatannya.

Namun, Associated Press, Rabu (6/1), melaporkan perintah tersebut mulai berlaku dalam 45 hari, hampir sebulan setelah Joe Biden dilantik sebagai presiden berikutnya, sehingga pelaksanaan perintah eksekutif Trump tersebut tidak jelas nasibnya.

Perintah tersebut mengikuti dua lainnya yang ditandatangani Trump pada Agustus yang melarang aplikasi video populer TikTok serta WeChat. Nasib aplikasi tersebut di AS masih belum jelas, dan hanya dengan 15 hari tersisa hingga Hari Pelantikan, kemungkinan akan jatuh ke tangan Biden untuk menanganinya - atau tidak. Hal yang sama berlaku untuk perintah eksekutif yang dikeluarkan pada hari Selasa (3/1).

Perwakilan kantor Biden tidak segera memberikan komentar. 

Alipay adalah dompet digital yang banyak digunakan yang merupakan bagian dari kerajaan miliarder e-commerce dan pendiri Ant Group Jack Ma. WeChat Pay adalah layanan saingan yang dioperasikan oleh raksasa teknologi Tencent. Aplikasi lainnya adalah termasuk CamScanner, QQ Wallet, SHAREit, Tencent QQ, VMate dan WPS Office.

Perintah Trump tersebut berkaitan dengan kekhawatiran aplikasi tersebut akan mengumpulkan informasi pribadi dan keuangan orang Amerika dan dibocorkan kepada pemerintah komunis China.

Perintah tersebut menandai upaya terbaru pemerintahan Trump untuk membuat China pincang. Selama beberapa tahun terakhir, AS mengecam China dengan tarif yang terkadang mengguncang pasar saham AS, memblokir merger yang melibatkan perusahaan China, dan melumpuhkan bisnis perusahaan China seperti Huawei, pembuat telepon dan peralatan telekomunikasi.

Pejabat senior pemerintahan Trump mengindikasikan bahwa mereka belum berkonsultasi dengan tim presiden terpilih sebelum mengeluarkan upaya terbaru untuk melarang lebih banyak aplikasi China. Mereka menggambarkan aplikasi tersebut sebagai instrumen untuk pemerintah komunis yang bertekad "totaliterisme digital.”

Ketika wartawan bertanya mengapa pemerintah hanya mengambil langkah-langkah ini sekarang dengan kepresidenan Trump hingga dua minggu terakhir, seorang pejabat mengatakan tindakan eksekutif mungkin harus diambil beberapa tahun yang lalu, "tetapi lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali." Para pejabat berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang untuk membahas tindakan eksekutif secara terbuka.

Penasihat Keamanan Nasional Robert C. O’Brien mengatakan perintah tersebut sebagai bagian dari upaya berkelanjutan Trump untuk "memprioritaskan keselamatan dan keamanan tanah air Amerika Serikat dan rakyat Amerika." [ah/au]

Oleh: VOA Indonesia

Selasa, 22 September 2020

Hari Lalu Lintas Bhayangkara ke 65, Polda Kalbar Luncurkan Aplikasi Pengawalan Online

Hari Lalu Lintas Bhayangkara ke 65, Polda Kalbar Luncurkan Aplikasi Pengawalan Online
Kapolda Kalbar Irjen Pol Dr. R. Sigid Tri Hardjanto S.H.M.Si. (Foto: BT/LB/RLS)


BorneoTribun | Kalbar - Direktorat Lalu Lintas Polda Kalbar menggelar tradisi syukuran hari jadi ke 65 tahun bagi jajaran Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia yang tepat pada tanggal 22 September 2020. Tradisi syukuran itu dilaksanakan diruang Graha Khatulistiawa Polda Kalbar, Selasa (22/9/2020).


Selain acara syukuran, Polda Kalbar juga meluncurkan sebuah aplikasi terbaru Direktorat Lalu Lintas untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.


Aplikasi yang di luncurkan yaitu sebuah layanan permintaan pengawalan lalu lintas yang dapat diminta secara online.


Kapolda Kalbar Irjen Pol Dr. R. Sigid Tri Hardjanto S.H.M.Si yang memimpin acara syukuran ini mengatakan momentum ini dapat dijadikan refleksi diri untuk berbenah, senantiasa berinovasi, dan terus memperbaiki layanan yang diberikan kepada masyarakat.


Ia juga mengapresiasi trobosan yang dilakukan oleh Direktorat Lalu Lintas. Ia mengatakan aplikasi ini sejalan dengan tema yang diusung pada HUT ke 65 yaitu implementasi e-policing pada fungsi lalu lintas untuk menuju Indonesia emas 2045.


“Semoga dengan adanya aplikasi ini, masyarakat semakin mudah dalam menerima layanan kepolisian khususnya pada fungsi lalu lintas” kata Kapolda Kalbar


Ditempat yang sama, Direktur Lalu Lintas Kombes Pol Agus Dwi Hermawan menuturkan nantinya aplikasi ini akan dapat di akses oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan pengalawan.


“Polda Kalbar melalui Direktorat Lalu Lintas, meluncurkan aplikasi yaitu E-BES yaitu elektronik borneo escort service. Ditujukan untuk masyarakat yang memerlukan atau membutuhkan pengawalan” katanya


Dalam aplikasi ini, masyarakat dapat mengajukan permintaan pelayanan yang disediakan oleh Direktorat Lalu Lintas dengan mengisi formulir  pendafatan digital yang sudah disiapkan pada halaman website www.ditlantaspoldakalbar.com


“Di aplikasi nanti masyarakat bisa memilih, perlu pengawalan seperti apa dan untuk apa. Misalnya pengawalan pernikahan, membawa jenazah, touring dan lain lainnya.” tambah Kombes Pol Agus Dwo Hermawan.


Direktur Lalu Lintas Polda Kalbar ini juga menyebutkan, bahwa pelayanan pengawalan lalu lintas melalui E-BES ini diberikan secara gratis untuk masyarakat. 


Selain meluncurkan aplikasi, dalam acara tradisi syukuran memperingati hari jadi ke 65 tahun, Kapolda Kalbar juga memberikan penghargaan kepada 2 personel lalu lintas yang berprestasi. 


Turut hadir dalam acara syukuran, Wakapolda Kalbar Brigjen Pol Asep Safrudin dan para pejabat utama. Pelaksaan tetap berpedoman pada protokol kesehatan pencegahan Covid-19. (YK/LB)

Minggu, 12 April 2020

Pemerintah Singapura Larang Guru Pakai Aplikasi Zoom Terkait Adanya Muncul Penyusup Cabul

Google Image
BORNEOTRIBUN --- Selama pandemi Covid-19, Pemerintah Singapura melarang guru untuk menggunakan konferensi video besutan Zoom saat kegiatan belajar dari rumah.

Kebijakan itu dikeluarkan setelah ada penyusup ke dalam kelas virtual dan membuat komentar cabul.

Insiden bermula ketika dua orang meyusup ke dalam kelas virtual yang dibuat oleh sebuah sekolah di Singapura.

Di dalam kelas itu terdapat siswa remaja, setelah itu dua pria menunjukkan gambar cabul dan membuat komentar cabul.

Insiden tersebut membuat Kementerian Pendidikan Singapura geram dan langsung melakukan penyelidikan pelanggaran itu dan akan ditindak ke Polisi.

“Ini adalah insiden yang sangat serius. Kementerian Pendidikan (MOE) saat ini sedang menyelidiki kedua pelanggaran itu dan kami bakal mengajukan laporan ke polisi,” ungkap Directur Divisi Teknologi Kementerian pendidikan Singapura, Aaron Loh seperti dikutip dari Reuters, Sabtu, (11/4).

“Sebagai tindakan pencegahan, kami harap semua guru tidak menggunakan aplikasi Zoom sampai masalah keamanan ini diselesaikan,” sambungnya.

Menurut Loh, pihaknya akan menjelaskan kepada semua guru mengenai langkah-langkah keamnan yang harus mereka patuhi ketika menggunakan platform konferenssi video seperti melakukan login yang aman dan tidak membagikan tautan pertemuan di luar siswa di kelas.

Loh juga memastikan bahwa pihak Kementerian telah berkoorinasi dengan Zoom untuk meningkatkan keamanan dan membuat langkah jelas serta mudah diikuti. (Reuters-JPNN)

Hukum

Peristiwa

Pilkada 2024

Kesehatan

Lifestyle

Tekno