Berita Borneotribun.com: Budaya Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Budaya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Budaya. Tampilkan semua postingan

Senin, 06 Juli 2020

Gawai Dayak di Tiadakan, Tetapi Ritual Adat Nosu Minu Podi Tetap Dilaksanakan


Fhoto : Istimewa
BORNEOTRIBUN I SANGGAU - Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Sanggau, Drs. Yohanes Ontot, M.Si., sekaligus selaku Wakil Bupati Sanggau menyampaikan bahwa pelaksanaan acara ritual adat Nosu Minu Podi dan Ritual Mpokant Podagi atau memberi makan kepada benda pusaka dilaksanakan pada 7 Juli 2020 di Rumah Betang Raya Dori’ Mpulor Sanggau, Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. 

“Saya ingin menyampaikan beberapa hal terkait dengan ditiadakannya acara gawai dayak Kabupaten Sanggau yang seyogyanya dilaksanakan pada tanggal 7 Juli 2020. Itu tentu alasannya pertama, karena saat ini kita dihadapkan dengan pandemi Covid-19, sehingga dengan demikian maka kita tentu mengikuti protokol kesehatan untuk tidak melakukan atau mengumpul banyak orang dalam satu areal ". katanya, beberapa waktu yang lalu.

Karena, lanjut Wakil Bupati Sanggau itu, berpotensi dalam hal penyebaran Covid-19. Kemudian yang kedua, tentu kita ingin membantu pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang saat ini memang melanda Kabupaten Sanggau.

“Oleh karena itu walaupun acara gawai dayak secara umum tidak kita laksanakan, tetapi ada yang krusial yang tidak bisa tidak dan harus kita laksanakan, yaitu sebagai tanda bagaimana kita bersyukur kepada tuhan yaitu secara sederhana ritual adat Nosu Minu Podi dan ritual Mpokant Podagi yang dilaksanakan diseputaran Rumah Betang Raya Dori’ Mpulor,” ujar Yohanes Ontot.

Untuk itulah, Ontot menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat adat Kabupaten Sanggau, Kalbar, bahwa acara gawai dayak ini tidak dilaksanakan pada tahun ini.

“Semoga tahun depan pandemi Covid-19 ini sudah berlalu, sehingga kita bisa melaksanakan sebagaimana sediakalanya ". jelasnya.

Ontot menambahkan acaranya sederhana, mengingat sekarang meningkatnya masyarakat Sanggau yang positif Covid-19.

“Dan sampai hari ini ada 19 orang, 7 sembuh dan 12 yang masih dalam penanganan. Ini tentu kita membantu pemerintah bagaimana kita untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 agar tidak semakin hari semakin banyak,” ujarnya.

Sekretaris Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Sanggau, Urbanus menambahkan bahwa kemarin panitia ritual adat Nosu Minu Podi dan Ritual Mpokant Podagi atau memberi makan kepada benda pusaka, menggelar rapat di Rumah Betang Raya Dori’ Mpulor Sanggau.

“Kami sudah membuat keputusan dari DAD menyerahkan acara ritual tersebut kepada DAD Kecamatan Kapuas sebagai tuan rumah penyelenggaraan ritual tersebut ". ujarnya.

Untuk itulah, ia memohon maaf kepada masyarakat adat agar memahami situasi dan kondisi bahwa pesta gawai adat dayak yang seharusnya rutin setiap tahun pada tanggal 7 Juli yang kebetulan di tahun 2020 ini ditiadakan.

“Dan tidak ada pelaksanaan pesta gawai Dayak, tetapi ritualnya tetap kita laksanakan. Undangan terbatas karena kita melihat situasi saat ini dan kemarin Dewan Pertimbangan DAD Sanggau, Pak Paolus Hadi selaku Bupati Sanggau meminta kita untuk menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat dalam acara tersebut dan Pak Ketua DAD, Yohanes Ontot juga menyarankan seperti itu, jadi bukan kami tidak mau mengundang orang untuk acara tersebut. Akan tetapi, kami berharap masyarakat adat dapat memaklumi hal itu terutama penggurus DAD se-Kabupaten Sanggau. Dimana dengan kejadian bertambahnya OTG yang terkonfirmasi positif Covid-19 ". jelasnya.


Penulis : Liber / Zaenal A
Editor    : Herman




Kamis, 11 Juni 2020

Warga Lumar Awali Kegiatan Berladang Dengan Ritual Ngarantek Sawa Bahu.



BORNEOTRIBUN I BENGKAYANG - Sesuai tradisi sebelum memulai aktivitas berladang selalu diawali dengan sebuah ritual adat yang disebut 'Ngarantek Sawa Bahu' yang merupakan tradisi memohon keberkahan dari nenek moyang untuk memberkati segala peralatan dan aktivitas pertanian yang akan dimulai pada selasa ( 9/6/20 ) lalu di Dusun Lumar Dalam, Desa Tiga Berkat, Kecamatan Lumar,Kabupaten Bengkayang.

Ritual Adat "Ngarantek Sawa Bahu" ke IV dihadiri Ketua DAD Kecamatan Lumar Esidorus , Sekretaris DAD Kecamatan Lumar Dedianto, Ketua Bamera Lumar, Syukur Kurniawan dan para tokoh Adat  dusun lumar Desa Tiga Berkat Serta tokoh pemuda Desa Tiga Berkat serta kapolsek lumar, Ipda.Sunarli, SH.

Kapolsek Lumar, Ipda. Sunarli, SH menuturkan kegiatan ritual adat tersebut berlangsung lancar dan khidmat. Dan kegiatan Adat ngarantek sawa bahu ke IV adalah kegiatan setiap tahunnya di lakukan oleh masyarakat Desa Tiga Berkat.

"Saya mengapresiasi kegiatan kearifan lokal yang di latar belakangi kebudayaan, saya tetap mengimbau untuk tetap bersama menjaga situasi Kamtibmas dan tetap mengikuti program pemerintah "New Normal" dalam sikapi situasi Pandemi Covid-19 ". Ungkap Kapolsek.



Penulis : Rilis / Rinto Andreas
Editor    : Herman

Hukum

Peristiwa

Pilkada 2024

Kesehatan

Lifestyle

Tekno