Berita Borneotribun.com: Corona Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Corona. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Corona. Tampilkan semua postingan

Selasa, 01 September 2020

2 Calon Vaksin Covid-19 Masuki Uji Coba Fase 3

Ilustrasi vaksin corona(Shutterstock)


BORNEOTRIBUN - Dua calon vaksin virus corona memasuki tahap akhir pengujian minggu lalu. Secara keseluruhan kini ada lima vaksin yang sedang dalam tahap pengujian. Para ilmuwan berharap selambatnya akhir tahun ini mereka dapat mengetahui apakah di antara vaksin itu ada yang aman dan manjur.


Minggu lalu dilakukan tes vaksin di 120 lokasi di seluruh dunia. Vaksin dikembangkan oleh perusahaan obat BioNTech, Pfizer dan Fosun Pharma China. Di Amerika Serikat, 89 tempat mengadakan tes untuk vaksin buatan Moderna. 


Tes-tes itu merupakan uji klinis terakhir sebelum disetujui. Frank Eder memimpin penelitian di situs Moderna di New York. “Setelah kita melewati percobaan ini, vaksinnya dapat kita berikan ke masyarakat umum dan memproduksinya secara massal,” jelasnya. 


2 Calon Vaksin Covid-19 Masuki Tahap Akhir Uji Coba pada Manusia


Namun, sebelum hal itu terjadi, uji coba ini akan mengukur seberapa baik vaksin bekerja dan seberapa aman vaksin itu pada manusia. Meskipun teknik-teknik baru membantu menyiapkan ampul-ampul vaksin itu dalam waktu singkat, para pejabat mengatakan semua pemeriksaan keamanan normal harus dilakukan. Tes yang baru dimulai adalah bagian penting dari proses itu, kata dokter ahli penyakit menular Universitas Vanderbilt, William Schaffner. 


"Ini adalah vaksin teknologi baru untuk virus baru pada manusia. Kita harus sangat berhati-hati dengan hal itu dan meneliti keamanan vaksin dengan sangat baik. Informasi itu didapat dari percobaan yang besar, kita menyebutnya percobaan 'fase tiga'. Percobaan itu lah yang saat ini sedang berlangsung,” ujarnya.


Uji coba fase 3 itu melibatkan puluhan ribu partisipan, untuk melihat apakah ada efek samping yang kurang baik. Para ilmuwan berharap hasilnya akan diperoleh sebelum akhir tahun. 


Vaksin COVID Masuki Uji Coba Fase 3


Vaksin lain dalam fase 3 berasal dari Universitas Oxford dan perusahaan obat AstraZeneca. Seperti vaksin Moderna dan BioNTech, vaksin buatan Oxford memicu respons kekebalan pada tes awal. Tetapi itu tidak cukup, kata pimpinan proyek Oxford, Sarah Gilbert. 


“Kami tidak tahu seberapa kuat respons imun itu. Jadi kami tidak bisa mengatakan hanya dengan melihat respons imun, apakah vaksin ini akan melindungi orang atau tidak. Satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah dengan melakukan percobaan besar-besaran fase tiga,” jelas Sarah. 


Seorang sukarelawan menerima suntikan vaksin uji COVID-19 yang dikembangkan di Universitas Oxford di Inggris, di rumah sakit Chris Hani Baragwanath di Soweto, Johannesburg, Afrika Selatan, 24 Juni 2020.


Bahkan sebelum uji coba itu membuahkan hasil, pemerintah Inggris telah memberi perusahaan-perusahaan jutaan dolar dan pemerintah Amerika mengeluarkan miliaran dolar untuk mengusahakan vaksin itu. Dengan cara demikian, sebagian dosis akan segera siap jika hasilnya positif. 


Setidaknya 17 vaksin lain sedang dalam uji klinis di seluruh dunia. Para ahli mengatakan lebih banyak lebih baik, karena vaksin yang berbeda mungkin bekerja paling baik untuk kelompok orang yang berbeda. [lt/ii] 

Jumat, 28 Agustus 2020

PMM UMM Meliau Hulu Edukasi Anak Cara Mencuci Tangan, Memakai Masker dan Cara Duduk Ergonomis Yang Baik dan Benar

 

Edukasi Anak Cara Mencuci Tangan, Memakai Masker dan Cara Duduk Ergonomis.(Foto: PMM UMM Meliau Hulu)


BORNEOTRIBUN | SANGGAU - Berangkat dari kurangnya edukasi kepada anak-anak tentang cara mencuci tangan dan menggunakan masker yang benar. Padahal dua hal ini teramat penting ditengah pandemic Covid 19 yang sedang mewabah dari bulan Maret sampai saat ini di Indonesia. 

Lima mahasiswi yang tergabung dalam Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang atau yang disebut PMM UMM mengabdikan dirinya untuk desa Meliau Hulu, Kecamatan Meliau, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Dengan bimbingan Bapak Setiya Yunus, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dari PMM UMM Kelompok 2 Gelombang 6 di Desa Meliau Hulu ini. 

“Mengedukasi anak-anak tentang cara mencuci tangan tangan yang baik dan benar sangatlah penting di masa pandemic saat ini. Karena, anak kecil lah yang seringkali melakukan aktivitas diluar rumah. Tanpa pernah sadar bahwa ada penyakit, virus, kuman atau bakteri yang dibawanya pulang. Maka, untuk meminimalisir hal itu, anak harus tau cara mencuci tangan yang tepat, sehingga kuman, bakteri ataupun virus yang tertempel ditangannya mati” Ujar Fadila Rahma selaku penanggung jawab program kerja edukasi mencuci tangan. 

Edukasi cuci tangan.(Foto: PMM UMM Meliau Hulu)


Mencuci tangan dan menggunakan masker merupakan bagian dari upaya pencegahan penyebaran virus Covid 19 yang sedang mewabah. Dapat kita lihat dari keseharian, mencuci tangan yang benar selama 60 detik dengan menggunakan sabun itu jarang sekali dilakukan oleh masyarakat. Oleh karena itu, mahasiswa PMM UMM Meliau Hulu tidak hanya mengedukasi tentang cara mencuci tangan yang baik dan benar. Mahasiswa PMM UMM juga memberikan masker secara gratis kepada anak-anak serta mengedukasi tentang pentingnya penggunaan masker saat keluar rumah. 

Bimbingan Belajar.(Foto: PMM UMM Meliau Hulu)


PMM UMM Meliau Hulu juga memberikan bimbingan belajar kepada anak Sekolah Dasar, mengingat tidak semua siswa memahami apa yang diajarkan saat pembelajaran online. Selain itu, anak-anak Sekolah Dasar juga dapat menanyakan tentang pelajaran yang tidak diketahui atau dipahami saat pembelajaran saat bimbingan belajar diadakan. Bimbingan belajar yang diberikan pun sengaja dilakukan diluar rumah, supaya anak-anak tidak mudah merasa bosan saat belajar. 

Selain itu, PMM UMM Meliau Hulu juga memberikan edukasi tentang posisi duduk yang ergonomis kepada anak-anak. Posisi duduk yang ergonomis merupakan posisi duduk yang tepat untuk menghindari berbagai masalah yang terjadi pada otot dan tulang yang bekerja selama duduk. Sehingga, anak tidak mudah merasa lelah, terhindar dari sakit leher, bahu, dan punggung. Dan yang paling penting, anak terhindar dari kelainan bentuk tulang punggung.

Edukasi posisi duduk ergonomis.(Foto: PMM UMM Meliau Hulu)

(yk/tim liputan)

Diduga Ancam Wartawan, Akun Facebook Yoga Glter Dilaporkan Ke Polisi

Sejumlah wartawan media pers yang bertugas di Kabupaten Kapuas Hulu, saat melakukan pengaduan ke Satreskrim Polres Kapuas Hulu.(Foto: uncak/nt)


BORNEOTRIBUN | SEKADAU - Akun Facebook atas nama Yoga Glter yang diduga menyebarkan informasi hoax (bohong) dan ujaran kebencian serta melakukan pengancaman kepada Dinas Kesehatan dan wartawan yang bertugas di daerah tersebut.


Mengetahui ancaman tersebut, beberapa wartawan yang tergabung media cetak dan elektronik mendatangi kantor Satreskrim Polres Kapuas Hulu untuk melaporkan akun facebook atas nama Yoga Glter, kamis (27/8/2020).


Disampaikan wartawan suara pemred, Syapari mengatakan, sejumlah wartawan media pers mengadukan akun facebook atas nama Yoga Glter yang menyebarkan posting informasi Hoax.


Selain itu, kata Syapari, bersangkutan juga melayang ujaran kebencian serta ancaman dari postingan dan komenter di akun facebook (FB), berkaitan dengan pemberitaan kasus Covid-19 di Kapuas Hulu.


Menurutnya, postingan status dan komentar di facebook Yoga Glter tersebut terdapat komentar kata-kata yang  sangat melecehkan profesi Wartawan disertai ujaran kebencian dan ancaman.


"Mirisnya lagi, status yang bersangkutan menyatakan bahwa 18 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kapuas Hulu sudah sembuh, padahal berdasarkan keterangan resmi dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, dr. Harisson, M. Kes, menyatakan bahwa 18 orang yang positif Covid-19 itu belum dinyatakan sembuh," terang Syapari.


Atas postingan akun tersebut, Syapari sangat menyayangkan, karena selama ini pihaknya (wartawan) selalu membuat pemberitaan yang berimbang dan mengedepankan fakta serta narasumber yang berkompeten di bidangnya dalam upaya memberikan informasi yang benar kepada masyarakat dalam upaya untuk mencegah hoax.


"Kita minta kepada seluruh warga agar bijak dalam bermedia sosial, jangan sampai gara gara postingan dapat berujung pidana. Apalagi mengingat saat ini sudah ada aturan yang jelas dalam mengatur semua itu," tegas Syapari.


Sementara itu, Wartawan Perum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA, Teofilusianto Timotius menyampaikan bahwa dalam menjalankan tugas jurnalistik atau wartawan media pers dilindungi Undang-Undang nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers pada pasal 4 (empat).


"Perlindungan terhadap pers ini dijamin melalui Pasal 4 UU Pers yang berbunyi kemerdekaan pers dijamin sebagai hak asasi warga negara," jelas Timo.


Lebih lanjut Timo menyatakan, terhadap pers nasional tidak dikenakan penyensoran, pembredelan atau pelarangan penyiaran. Untuk menjamin kemerdekaan pers, pers nasional mempunyai hal mencari, memperoleh, dan menyebarluaskan gagasan dan informasi.


"Dalam mempertanggungjawabkan pemberitaan di depan hukum, wartawan mempunyai hak tolak," paparnya.


Terkait dengan persoalan postingan di akun Facebook atas nama Yoga Glter tersebut, Timotius menilai bahwa melanggar pasal 27 ayat 3 pada Undang-undang No. 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).


"Isinya menyebut melarang setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik," tutur Timotius.


Oleh sebab itulah yang mendasari sejumlah Wartawan Media Pers yang bertugas di Kapuas Hulu melaporkan akun facebook atas nama Yoga Glter ke Satreskrim Polres Kapuas Hulu.


Hal senada dikatakan Wartawan Harian Pontianak Post Andreas, mengatakan, pelecehan terhadap profesi Wartawan khususnya pada masa Pandemi Covid-19, sudah sering dilakukan di media sosial, namun selalu berupaya diberikan pemahaman, bahwa wartawan membuat berita berdasarkan sumber yang berkompeten atau yang membidangi.


"Untuk kali ini kami tidak lagi main-main, apalagi dalam komentar Facebook atas nama Yoga Glter itu bukan hanya sebaran berita hoax tetapi juga ada unsur ancaman, jadi kami laporkan hal tersebut ke polisi," kata Andreas.


Wartawan Pena Kapuas, Taufik berharap kepada pihak aparat penegak hukum agar dapat menindaklanjuti laporan wartawan tersebut, karena hal tersebut sudah melecehkan profesi wartawan, menyebarkan hoax serta ada ancaman.


"Kami mengadukan sesuai aturan yang berlaku, karena memang kami juga bertugas dilindungi Undang-Undang khusus yaitu Undang-Undang nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers dan saat ini sudah ada juga Undang-Undang ITE," kata Taufik senada dengan rekan wartawan lainnya.


Hadir bersama melaporkan akun tersebut, yakni Wartawan Tribun Pontianak, Sahirul Hakim, Wartawan Suara Pemred, Syapari, wartawan Kantor Berita Indonesia (ANTARA) Teofilusianto Timotius, Wartawan Harian Berkat, Yohanes Santoso, Wartawan Menaratoday, Bayu Widodo, Wartawan Pena Kapuas, Taufiq, Wartawan Pontianak Post, Andreas dan Wartawan Uncak, Noto. (yk/uncak/nt)

Kamis, 27 Agustus 2020

Cegah Penyebaran Corona : Mahasiswa PMM UMM Bagikan Masker dan Vitamin C Gratis Kepada Ojek Perahu dan Pedagang Keliling

Foto: PMM UMM


BORNEOTRIBUN - PMM UMM merupakan sebuah kegiatan yang bertujuan untuk memberikan suatu manfaat kepada masyarakat sesuai dengan peraturan UMM dalam melakukan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa. PMM UMM terdiri dari 5 mahasiswa Aktif Universitas Muhammadiyah Malang.


Maka dari itu, mahasiswa asal Kalimantan Barat yang tergabung dalam PMM UMM Gelombang 6 Kelompok 2 yang dibimbing oleh Bapak Setiya Yunus, M.Pd, melakukan kegiatan PMM di desa sendiri, yaitu di desa Meliau Hulu. 


Desa Meliau Hulu yang masuk dalam Kecamatan Meliau saat ini merupakan wilayah zona hijau, dapat diketahui dari website https://covid19.sanggau.go.id/ yang artinya tidak ada kasus positif Covid 19 sama sekali yang terjadi di Kecamatan Meliau ini. Namun guna meningkatkan kesadaran masyarakat desa Meliau Hulu, Mahasiswa PMM UMM  membuat sebuah kegiatan yang terlihat kecil dan biasa, namun memiliki manfaat yang besar. Dengan program pembagian masker dan vitamin C kepada bapak-bapak pekerja ojek perahu dan para pedagang keliling yang terdapat di Desa Meliau Hulu, Kec. Meliau, Kab. Sanggau dan berlangsung selama 2 hari, yaitu hari Sabtu, 15 Agustus dan Minggu, 16 Agustus.  

Foto: PMM UMM


“Karena ketersatuan antara masyarakat dan sungai Kapuas maka banyak masyarakat desa Meliau Hulu yang bekerja sebagai ojek perahu. Ojek perahu merupakan pekerjaan yang selalu melakukan interaksi dengan orang banyak, baik kepada masyarakat Desa Meliau Hulu sendiri dan masyarakat luar Desa Meliau Hulu. Sebagai contoh para ojek perahu bekerja sebagai pengantar orang untuk menyeberangi sungai Kapuas, sehingga mau tidak mau mereka harus menyebrangi penumpang yang akan naik ke perahu mereka walaupun penumpangnya berasal dari masyarakat luar desa Maka dari itu, kami mengajak para ojek perahu untuk tetap menjaga kesehatan mereka di tengah masa adaptasi kebiasaan baru saat ini dengan memperhatikan protocol kesehatan saat bekerja dengan menggunakan masker, dan meminum vitamin C” Ujar Dwi Hastari selaku Koordinator dari PMM UMM Kelompok 2 Gelombang 6 di Desa Meliau Hulu ini. 

Foto: PMM UMM


Tidak hanya memberikan masker dan vitamin C secara gratis kepada ojek perahu. PMM UMM Meliau Hulu juga memberikan masker dan vitamin C gratis kepada para pedagang keliling yang terdapat di Desa Meliau Hulu sendiri. Tidak hanya membagikan masker dan vitamin C, mahasiswa PMM UMM Meliau Hulu juga mengedukasi pedagang sayur dan ojek perahu tentang virus Covid 19 yang sedang mewabah saat ini. 

Dengan adanya pembagian masker dan vitamin C gratis ini, diharapkan para pekerja ojek perahu dan pedagang keliling tetap menjaga kesehatannya dan memperhatikan protocol kesehatan saat bekerja, mengingat resiko dari pekerjaannya yang teramat besar. 

Cek dan ikuti kegiatan kita di Instagram: Pmm.umm.meliau.


(Tim Liputan)

Jumat, 21 Agustus 2020

Akibat Pandemi C19, American Airlines Layanan Penerbangan

Maskapai American Airlines mengumumkan pada Jumat (21/8) bahwa mereka akan menghapus layanan ke 15 lokasi yang dianggap memiliki pasar yang kecil. (AFP/JOE RAEDLE)


BORNEOTRIBUN - Maskapai American Airlines mengumumkan pada Jumat (21/8) bahwa mereka akan menghapus layanan ke 15 lokasi yang dianggap memiliki pasar yang kecil, sebagai langkah mengatasi krisis yang dihadapi akibat pandemi.


Pemangkasan tersebut akan berdampak pada sejumlah bandara kecil di beberapa wilayah di Amerika Serikat ketika mulai efektif berlaku pada 7 Oktober mendatang.


Masa berlaku keputusan tersebut terjadi setelah berakhirnya dukungan pemerintah federal kepada maskapai penerbangan AS itu yang bisa bernilai miliaran dolar.


Maskapai itu sendiri telah memberikan sinyal akan potensi memangkas karyawan mulai 1 Oktober setelah persyaratan CARES Act berakhir. AA disebut bisa memberhentikan 25 ribu pekerjanya.


Sementara itu, sejumlah kota yang akan kehilangan layanan AA adalah New Haven, Connecticut; Springfield, Illinois; Florence, South Carolina; dan Roswell, New Mexico.


Bandara di Texas, Iowa, North Carolina, West Virginia, Missouri, Michigan, Louisiana, New York, Oklahoma dan Pennsylvania juga akan terdampak dari kebijakan ini.


"Maskapai akan melanjutkan untuk menilai kembali rencana untuk pasar ini dan lainnya sebagai perpanjangan dari Program Dukungan Penggajian yang masih dalam pertimbangan," kata perusahaan tersebut.


Sementara itu, serikat pekerja yang mewakili karyawan industri penerbangan berusaha membuat Kongres memperpanjang dukungan federal tersebut demi kelangsungan hidup mereka.


Meski upaya tersebut berhasil menaikkan dukungan di Capitol Hill, prospek bantuan tambahan tetap tak terbuka.


Sebelumnya pada Juli lalu, American Airlines dan Southwest Airlines mencatatkan rugi dalam laporan keuangan kuartal II 2020 akibat pandemi virus corona.


American Airlines mencatat kerugian sebesar US$2,1 miliar pada kuartal II 2020. Pendapatan mereka anjlok 86,4 persen menjadi US$1,6 miliar.


Sementara, Southwest mencatatkan kerugian sebesar US$915 juta dan pendapatan mereka anjlok 82,9 persen menjadi US$1 miliar.


American Airlines dipandang sebagai maskapai besar yang paling rentan terhadap kebangkrutan karena memiliki utang lebih tinggi daripada pesaing seperti Delta Air Lines dan United Airlines.


Namun, maskapai ini berhasil mengumpulkan uang tunai sebesar US$16,2 miliar dan menegaskan akan bertahan dari pukulan Covid-19 karena berupaya mengurangi biaya.


American melakukan penghematan biaya seperti memberhentikan empat jenis pesawat. American memotong biaya harian mereka dari US$100 juta per hari menjadi US$30 juta per hari.


(Yk/CNN/AFP/end)

Kamis, 20 Agustus 2020

Twitter Bersama Facebook Cegah Pengguna Bagikan Video Hoax Plandemic

Facebook dan Twitter Cegah Pengguna Bagikan Video Hoax Plandemic Foto: Unsplash/Kon Karampelas


BORNEOTRIBUN - Facebook dan Twitter mencegah penggunanya untuk menyebarkan video teori konspirasi Plandemic: Indoctornation. Video ini merupakan kelanjutan dari video Plandemic yang rilis pada Mei lalu dan berisi hoax dan teori konspirasi tentang virus Corona.


Dikutip detikINET dari The Verge, Rabu (19/8/2020) Facebook mencegah pengguna yang ingin membagikan tautan untuk menonton video yang diunggah di situs eksternal.



Saat pengguna Facebook ingin mengunggah tautan tersebut akan muncul peringatan bahwa pengguna tidak bisa membagikan tautan tersebut. "Postingan Anda tidak bisa dibagikan, karena tautan ini melanggar Standar Komunitas kami," tulis peringatan Facebook.


Sementara itu Twitter tidak melarang pengguna untuk mengunggah tautan untuk menonton video tersebut. Tapi mereka mengarahkan pengguna yang mengklik tautan tersebut ke halaman yang berisi peringatan bahwa tautan tersebut berpotensi menjadi spam atau tidak aman.


Kepada The Verge, Twitter memastikan bahwa mereka hanya memberi peringatan kepada penggunanya, dan tidak memblokir tautan tersebut. Tapi mereka akan mengevaluasi klip pendek yang diunggah langsung dan mungkin akan menghapus klip yang berisi misinformasi berbahaya.


Bagi yang belum tahu, Plandemic adalah dokumenter berdurasi 26 menit yang sempat viral di media sosial beberapa bulan yang lalu. Awalnya media sosial enggan langsung menghapus video ini, sampai akhirnya viral dan telah ditonton jutaan kali.


Video ini berisi banyak klaim palsu dan misinformasi seputar virus Corona seperti menggunakan masker bisa mengaktifkan virus, pasir pantai bisa menyembuhkan virus Corona dan lain-lain.


Salah satu bintang dari video ini adalah Judy Mikovits, seorang peneliti yang telah didiskreditkan. Meski banyak membuat klaim yang telah dibantah, Mikovits justru menjadi idola bagi penggemar teori konspirasi dan orang-orang di politik sayap kanan.


Sedangkan dalam sekuelnya, Plandemic: Indoctornation, tokoh yang menjadi musuh utama adalah Bill Gates yang sejak mulainya pandemi ini jadi sasaran teori konspirasi. Video tersebut mengklaim bahwa Gates akan menanam mikrochip di manusia sampai menghalangi sinar matahari.(yk/dtk/vp/fy)

Kenaikan Cukai Rokok Berpotensi Atasi Krisis Ekonomi karena Pandemi

 

Ilustrasi.(Foto: GM/KO)


BORNEOTRIBUN - Menaikkan cukai rokok menjadi salah satu kebijakan fundamental yang bisa diambil pemerintah untuk menyikapi krisis ekonomi karena pandemi Covid-19. Sebab, pendapatan dari cukai rokok dapat dimanfaatkan bagi masyarakat yang kehilangan pekerjaan dan penanganan Covid-19.


Ketua Umum Komisi Nasional Pengembalian Tembakau Hasbullah Thabrany menyatakan sekarang ini sebenarnya waktu yang tepat bagi pemerintah menaikan cukai rokok. Apalagi di masa pandemi, orang-orang masih menyandu rokok.


“Padahal itu menambah rentan terkena Covid-19. Belum lagi keuangan keluarga juga makin menurun karena konsumsi rokok,” katanya kepada KalbarOnline.com. 


Dengan dinaikkannya cukai rokok, kesehatan masyarakat menjadi lebih terjamin. Karena, seperti yang diketahui, risiko kematian karena Covid-19 akibat komorbid menjadi lebih tinggi.


Guru besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia itu menilai upaya pemerintah dalam hal pengendalian rokok di tengah pandemi Covid-19 tidak terlihat. Dalam pedoman ataupun protokol kesehatan pencegahan Covid-19 pelarangan merokok pun tidak ada.


“Padahal, merokok dapat meningkatkan risiko penularan Covid-19. Karena memicu kerumunan jarak dekat,” ucapnya.


Semestinya, lanjut Hasbullah, untuk pencegahan penularan Covid-19 ada iklan yang beredar atau sosialisasi untuk mengurangi merokok karena dapat meningkatkan risiko Covid-19 atau komplikasi penyakit lain. “Jangan sampai di daerah-daerah penularan Covid-19 terus meningkat. Di Jakarta kan kasus per harinya pernah 100an per hari, tetapi sekarang ini sampai 500 kasus per harinya,” tambahnya.


Dalam upaya pengendalian rokok, Komnas Pengendalian Tembakau meminta pemerintah segera revisi PP 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan. Yakni, dengan perluasan gambar peringatan kesehatan menjadi 90 persen, yang sekarang masih 40 persen.


Menurutnya, perusahaan rokok di Indonesia pun mampu dan bersedia untuk menambah perluasan gambar peringatan kesehatan di bungkus rokok. “Di Nepal itu bisa dipenuhi, mestinya di Indonesia juga bisa,” ujarnya.


Kemudian, peraturan itu berlaku juga untuk rokok elektrik. Karena belum ada bukti rokok elektrik dalam jangka panjang tidak menimbulkan risiko adiktif. Selagi ada konten tembakau atau nikotin, kebijakan yang diperlakukan harus sama dengan industri rokok.


“Yang terbaik adalah iklan rokok tidak ada sama sekali di televisi, radio, maupun internet,” ujarnya. (red)


BPOM Beri Dukungan Pengembangan 'Obat Kombinasi COVID-19' Unair

 

Foto: Kepala BPOM Penny K Lukito. (Rifkianto Nugroho/detikcom).


JAKARTA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan mendukung penelitian dan pengembangan obat untuk virus Corona (COVID-19). Ini terkait dengan obat Corona dari Universitas Airlangga (Unair) yang sedang dalam tahap uji klinis.

Berdasarkan keterangan tertulisnya, BPOM sebagai regulatori obat di Indonesia terus berupaya menjawab berbagai tantangan penemuan obat Corona. Beberapa langkah yang dilakukan BPOM seperti melakukan pengawalan berbagai penelitian dan pengembangan obat COVID-19 serta melakukan melakukan percepatan proses perizinan, termasuk memberikan Persetujuan Penggunaan pada masa darurat (emergency use authorization).


"Kami terus berupaya agar standar dan persyaratan minimal terpenuhi untuk memastikan keamanan, khasiat dan mutu obat melalui berbagai tahapan uji yang diakui secara internasional," ujar Kepala BPOM Penny K Lukito dalam keterangan tertulis, Rabu (19/8/2020).


Ia menjelaskan, BPOM selalu melibatkan tim pakar yang ahli di bidangnya dalam melakukan tugas mengawal penelitian dan pengembangan obat Corona, baik dari dunia kesehatan maupun bidang lainnya. BPOM mengawal pelaksanaan uji klinik 5 kombinasi obat yang diajukan Unair pada kuartal ketiga tahun ini. Pada 12 Juni lalu, kata Penny, tim peneliti Unair yang disponsori BIN dan TNI AD telah mengajukan protokol Uji Klinik (UK) untuk 5 Kombinasi Obat.


"Sesuai dengan prosedur tetap di Badan POM, suatu Protokol UK akan mendapatkan persetujuan pelaksanaan, setelah sebelumnya dibahas dan disetujui oleh Badan POM dan Komite Nasional (KOMNAS) Penilai Obat yang terdiri dari ahli farmakologi, klinisi dari multidisiplin bidang penyakit dari berbagai perguruan tinggi, serta ahli kebijakan regulatori di bidang obat," jelas Penny.


Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik (PPUK) untuk 5 kombinasi obat UNAIR diberikan Badan POM pada tanggal 3 Juli 2020 setelah mendapatkan lolos kaji etik dari Komisi Etik Rumah Sakit (RS) Unair. Dengan diberikan PPUK ini, peneliti dapat memulai kegiatan uji klinik.


Hari ini, BPOM telah menerima hasil uji klinik tersebut yang diserahkan oleh KSAD Jenderal Andika Perkasa sebagai Wakil Ketua Pelaksana I Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN). BPOM akan melakukan evaluasi terhadap hasil uji klinik itu untuk dapat menyimpulkan apakah uji klinik tersebut valid atau tidak.


Selain itu, evaluasi bertujuan untuk mengetahui apakah obat kombinasi Unair lebih baik daripada obat standar yang digunakan. BPOM juga mengungkap soal hasil inspeksi pada 27-28 Juli lalu terhadap klaster Corona Secapa TNI AD. Hasil inspeksi menunjukkan perlunya beberapa klarifikasi data yang kritikal, yaitu data laboratorium yang dapat membuktikan bahwa efektivitas kombinasi obat yang sedang diuji lebih baik daripada obat standar, serta efektivitas pada subyek dengan derajat penyakit sedang dan berat, karena semua kasus di Secapa merupakan pasien dengan gejala ringan dan bahkan pasien tanpa gejala yang seharusnya tidak perlu diberikan obat tersebut.


Penny pun menekankan perlunya kehati-hatian dalam pengambilan keputusan dari hasil uji klinik obat Corona Unair. Ini mengingat penggunaan obat kombinasi baru yang tidak tepat akan mengakibatkan risiko efek samping, resistensi, dan biaya yang tidak perlu.


"Hal lain yang perlu menjadi perhatian dalam memproduksi obat adalah bahwa obat kombinasi tersebut harus dapat diformulasi dengan baik dan tidak menimbulkan inkompatibilitas baik secara kimia maupun fisik. Industri Farmasi yang akan memproduksi harus telah memiliki sertifikat Cara Produksi Obat yang Baik (CPOB)," sebut Penny.


Dia juga mengatakan semua keputusan dilakukan berdasarkan bukti ilmiah yang kuat. Menurut Penny, hal tersebut sesuai penilaian Komite Nasional (KOMNAS) Penilai Obat.


"Badan POM akan memberikan Persetujuan Penggunaan pada masa darurat jika hasil evaluasi data uji klinik tersebut dinyatakan valid dan sesuai serta telah memenuhi aspek mutu dalam proses pembuatannya," tegasnya.


Sebelumnya diberitakan, Unair tengah mengajukan izin produksi dan edar obat COVID-19 ke BPOM. Kombinasi obat temuan tim gabungan antara Unair, Badan Intelijen Negara (BIN), TNI AD, dan BPOM tersebut diklaim merupakan obat COVID-19 pertama di dunia.


Rektor Universitas Airlangga, Prof Nasih menjelaskan bahwa obat tersebut merupakan kombinasi dari berbagai macam obat. BPOM menganggap obat itu adalah sesuatu yang baru. Obat itu diyakini menjadi obat COVID-19 pertama di dunia.


"Tentu karena ini akan menjadi obat baru, maka diharapkan ini akan menjadi obat COVID-19 pertama di dunia," ujar Prof Nasih dalam rilis yang diterima detikcom dari Humas Unair, Minggu (16/8).


Prof Nasih kembali menyampaikan bahwa rujukan dari obat kombinasi yang ditemukan oleh tim gabungan menjadi obat COVID-19 tersebut merupakan berbagai macam obat tunggal yang telah diberikan kepada pasien Corona di berbagai belahan dunia.


Prof Nasih menyimpulkan ada tiga kombinasi obat yang ditemukan oleh Unair dan telah dilakukan uji klinis. Kombinasi pertama yaitu Lopinavir/Ritonavir dan Azithromycin. Kedua, Lopinavir/Ritonavir dan Doxycycline. Ketiga, Hydrochloroquine dan Azithromyci.


Sementara itu, Satgas Penanganan COVID-19 mengatakan obat COVID-19 yang ditemukan Universitas Airlangga (Unair) merupakan bagian dari upaya penemuan obat yang juga dilakukan berbagai pihak lain. Namun, Satgas COVID-19 menekankan transparansi soal uji klinis dan kaji etik.


"Dan tentunya Unair dalam menjalankan testing atau uji klinis dari obat tersebut telah melalui kaji etik yang dilakukan di universitasnya, dan tentunya transparansi publik sangat diperlukan. Untuk itu tentunya Unair dengan dukungan dari BIN dan TNI AD tentu tak keberatan menjelaskan bagaimana kaji etik berlangsung dan uji klinis yang sedang dijalankan," kata jubir Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito, dalam konpers yang disiarkan di YouTube Sekretariat Kabinet, Selasa (18/8).(yk/dtk/el/fj)

Rabu, 19 Agustus 2020

Pedagang Pasar di NTB Kabur Saat Didatangi Petugas Tes Swab

Ilustrasi tes swab di pasar. Sejumlah pedagang pasar di Kota Mataram, NTB, kabur meninggalkan lapak ketika petugas kesehatan datang melakukan tes swab massal. (ANTARA FOTO/ARIF FIRMANSYAH)


BORNEOTRIBUN | JAKARTA - Sejumlah pedagang pasar tradisional Kebon Roek, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) memilih kabur ketika petugas gabungan dari Dinas Kesehatan Provinsi NTB tiba untuk melakukan pemeriksaan massal.


Pemeriksaan massal dengan metode polymerase chain reaction (PCR) atau yang juga dikenal dengan swab corona itu juga bagian dari razia protokol kesehatan di pasar.


"Sudah kita rundingkan ya dengan satuan, yang jelas per orang kita targetkan," kata Kadinkes Provinsi NTB Nurhandini Eka Dewi dikutip dari siaran CNN Indonesia TV, Selasa (18/8).


Namun ketika petugas datang, para pedagang spontan meninggalkan lapak. Bahkan para petugas juga merayu pedagang untuk melakukan tes swab.


Petugas juga memberikan edukasi kepada pedagang serta warga setempat bahwa pemeriksaan ini sebagai upaya deteksi virus sekaligus penelusuran kontak demi memutus rantai penyebaran Covid-19.


Salah seorang warga negara asing (WNA) yang kebetulan melintas di pasar itu juga diwajibkan melakukan pemeriksaan swab dengan petugas.


Eka menyebut upaya ini dilakukan Pemprov NTB mengingat klaster pasar kerap kali muncul. Beberapa penelusuran kontak kasus positif di Kota Mataram juga diduga berkaitan dengan aktivitas jual-beli di pasar.


"Sebelum-sebelumnya di Mandalika pernah [pedagang positif Covid-19], tapi Mandalika sudah dilakukan contact tracing," katanya.


Temuan kasus yang berkaitan dengan pasar juga sebelumnya pernah terjadi di daerah lain dalam dua bulan terakhir, seperti di Pasar Karang Anyar Jakarta Pusat, Pasar Sumur Batu Kemayoran Jakarta Pusat.


Bukan hanya di NTB, sebelumnya pada akhir Juli lalu, sejumlah pedagang pasar Wonomulyo di Sulawesi Barat ogah melakukan tes swab meski dirinya dinyatakan reaktif usai menjalani rapid test.


Sementara itu, angka kasus positif di Provinsi NTB masih terus bertambah. Perkembangan data terakhir per Senin (17/8), setidaknya 2.480 orang terinfeksi. Dari angka itu, 1680 orang telah pulih, sementara 137 lainnya meninggal dunia.(cnn/kh/en)

Selasa, 18 Agustus 2020

Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador Siap Disuntik Vaksin Corona Buatan Rusia

 

Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan pada Senin (17/8) bahwa ia bakal menjadi orang pertama yang menerima vaksin Covid-19 buatan Rusia. (AFP PHOTO / RONALDO SCHEMIDT)


BORNEOTRIBUN | INTERNASIONAL - Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan pada Senin (17/8) bahwa ia bakal menjadi orang pertama yang menerima vaksin Covid-19 buatan Rusia bila terbukti efektif.


Rusia pada pekan lalu menyetujui vaksin buatan mereka sendiri itu dan telah mulai memproduksi meski para ilmuwan Barat masih meragukan serta menyebut diperlukan bukti bahwa vaksin itu aman dan efektif.


"Saya akan jadi yang pertama mendapatkan vaksin, karena itu amat penting bagi saya, namun kita harus...memastikan bahwa itu efektif dan tersedia bagi semuanya," kata Lopez Obrador dalam konferensi pers hariannya.


Pemimpin Meksiko itu menambahkan bahwa ia akan secara personal menghubungi Rusia atau China bila mereka jadi yang pertama mengembangkan sebuah vaksin yang efektif.


"Ini hal yang penting, tidak perlu ada alasan ideologi.. kesehatan adalah yang utama," katanya.


Lopez Obrador menjadi pemimpin selanjutnya yang menyatakan diri siap menerima vaksin buatan Rusia, setelah sebelumnya Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyatakan hal serupa.


Presiden Filipina Rodrigo Duterte menegaskan dirinya memang siap menerima suntikan vaksin Rusia di depan umum, demikian dinyatakan juru bicara kepresidenan, Harry Roque, pada Sabtu (15/8).


Namun, seperti diberitakan Kantor Berita Filipina PNA, Duterte tidak akan mengikuti fase pertama uji klinis vaksin yang akan berlangsung Oktober ini, dan diperkirakan menerima vaksin pada awal Mei 2021.


Pada Selasa (11/8), Rusia mengumumkan telah menyetujui penggunaan vaksin virus corona yang dinamai Sputnik V, meski tidak sedikit pihak yang meragukan terobosan Rusia itu, termasuk WHO sendiri.


Kementerian Kesehatan Rusia mengumumkan proses produksi vaksin untuk virus Covid-19 resmi dimulai pada Sabtu (15/8) dan telah ada 20 negara yang mengajukan permintaan pembelian.


Mengutip RT News, Kementerian Kesehatan memprediksi vaksin dengan nama komersial Sputnik V (nama resmi: Gam-COVID-Vak) bisa mulai dibagikan setidaknya Januari 2021.(cnn/AFP/end)

Hukum

Peristiwa

Pilkada 2024

Kesehatan

Lifestyle

Tekno