Berita Borneotribun.com: Daun Kratom Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Daun Kratom. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Daun Kratom. Tampilkan semua postingan

Senin, 22 Mei 2023

Kontroversi Kratom Indonesia: Produk Terigu dan Daun Lainnya Dicampur, Rudyzar Zaidar Mochtar Menyoroti Perlunya Aturan Produksi

Kontroversi Kratom Indonesia: Produk Terigu dan Daun Lainnya Dicampur, Rudyzar Zaidar Mochtar Menyoroti Perlunya Aturan Produksi
Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kalimantan Barat, Rudyzar Zaidar Mochtar.
PONTIANAK – Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kalimantan Barat, Rudyzar Zaidar Mochtar, menyoroti perlunya aturan produksi kratom untuk ekspor guna menjaga kualitas dan harga di pasar internasional. 

Rudyzar mendorong pemerintah untuk terlibat dalam intervensi dan memberlakukan peraturan terkait produksi kratom yang diekspor. Langkah ini diambil untuk melindungi petani dan pelaku usaha lokal yang terlibat dalam industri kratom.

Menurut Rudyzar, peraturan dan intervensi yang tepat diperlukan untuk memastikan produk kratom yang berasal dari Kalimantan Barat memiliki kualitas yang baik.

Hal ini dikarenakan beberapa kontainer tepung kratom asal Indonesia telah dikembalikan dari Amerika Serikat dalam beberapa bulan terakhir. Meskipun bahan baku tepung kratom tersebut diimpor dari provinsi lain, sebagian besar berasal dari Kalimantan Barat. Dalam waktu dua bulan yang lalu, tercatat 14 kontainer dikembalikan, dan bulan ini terdapat 7 kontainer yang ditolak.

Pengembalian kontainer tersebut dikarenakan produk yang dikirim tidak memenuhi uji kualitas. Pembeli menemukan bahwa tepung kratom yang dikirim banyak dicampur dengan bahan lain, termasuk tepung terigu dan tepung daun tumbuhan lainnya. Namun, belum dapat dipastikan kebenaran laporan tersebut.

Rudyzar juga merasa heran dengan peningkatan ekspor kratom asal Indonesia belakangan ini, mengingat produksi di tingkat petani tidak mengalami lonjakan yang signifikan. Ia berharap para eksportir Indonesia tidak melakukan kecurangan untuk meningkatkan volume pengiriman, karena hal tersebut merugikan semua pihak, termasuk petani di daerah.

Kembali lagi, Rudyzar dan beberapa asosiasi lainnya mendorong pemerintah untuk terlibat dalam intervensi dan memberlakukan aturan terkait produksi kratom yang diekspor. Mereka setuju dengan adanya standar produksi yang ditetapkan dan terus mengedukasi pelaku usaha untuk meningkatkan kualitas produk sesuai dengan standar internasional.

Rudyzar menjelaskan bahwa harga kratom sebelumnya sangat menarik, sehingga banyak orang membuka lahan untuk menanamnya. Namun, kualitas produk dari setiap daerah berbeda-beda. Kualitas terbaik ditemukan di Kapuas Hulu, Sintang, dan daerah perbatasan. Namun, saat ini banyak daerah lain yang menanam dengan kualitas mitraginanya rendah.

Harga kratom di pasar internasional saat ini hanya sekitar 4 dolar AS per kilogram tepung, yang merupakan sepersepuluh dari harga beberapa bulan sebelumnya. Harga daun basah di tingkat petani sekarang hanya sekitar Rp4.000 per kilogram, sementara daun kering remahan berkisar antara Rp20.000 hingga Rp30.000, tergantung kualitasnya.

Selain itu, Rudyzar juga mengungkapkan bahwa sebagian besar ekspor kratom dilakukan melalui Jakarta. Beberapa

penampung di Jakarta membeli kratom Kalimantan Barat secara besar-besaran. Akibatnya, pemerintah daerah tidak mendapatkan pajak ekspor dari pengiriman tumbuhan herbal ini. Rudyzar berharap ada aturan yang mengatur hal ini dan ekspor kratom dilakukan melalui Pontianak, sehingga pajak yang diperoleh bisa masuk ke daerah. Ia juga menekankan pentingnya menjaga agar peraturan yang dibuat tidak mengakibatkan praktik monopoli atau oligopoli dalam ekspor kratom.

Dengan adanya intervensi pemerintah dan penerapan aturan yang tepat, diharapkan industri kratom di Kalimantan Barat dapat terlindungi dan tumbuh dengan baik. Perlindungan terhadap petani dan pelaku usaha lokal akan memastikan kualitas produk kratom yang diekspor tetap terjaga, sehingga dapat bersaing di pasar internasional. Selain itu, pengaturan yang baik dalam hal pajak ekspor akan memberikan manfaat kepada pemerintah daerah dan memastikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat dalam industri kratom.

Dalam upaya meningkatkan kualitas produk kratom, Kadin Kalimantan Barat dan asosiasi lainnya akan terus mengedukasi dan mensosialisasikan standar produksi kepada para pelaku usaha. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa produk kratom dari Kalimantan Barat memenuhi standar internasional dan tetap diminati di pasar global.

Dengan adanya kerjasama antara pemerintah, Kadin, dan pelaku usaha, diharapkan industri kratom di Kalimantan Barat dapat berkembang secara berkelanjutan dan memberikan manfaat ekonomi yang positif bagi petani dan masyarakat setempat. Selain itu, langkah-langkah ini juga diharapkan dapat menjaga citra Indonesia sebagai produsen kratom yang berkualitas di pasar internasional.

Senin, 15 Agustus 2022

Gubernur Kalbar: Jangan Samakan Kratom dengan Ganja, Sutarmidji: Kratom Sehat, Ganja Mudharat

Gubernur Kalbar tegaskan Jangan Samakan Kratom dengan Ganja, Sutarmidji: Kratom Sehat, Ganja Mudharat
Gubernur Kalbar, Sutarmidji. (KO/JH/YK)
BorneoTribun, Pontianak – Gubernur Kalbar, Sutarmidji mengaku telah menemui Badan Narkotika Nasional (BNN) dan menanyakan langsung kenapa kratom mau dilarang? Kala itu BNN menjawab, karena kratom memiliki kandungan zat adiktif 4-8 kali dibandingkan zat adiktif yang ada di ganja, makanya BNN akan melarang kratom di tahun 2023.

“Tapi saya katakan, bahwa sekalipun kratom mengandung 4-8 kali zat adiktif dibanding ganja, ganja itu orang mengkonsumsinya 1 linting saja sudah berhalusinasi. Tapi kalau kratom, kalau orang mengkonsumsinya secara kontinyu, berpuluh tahun, tak pernah berhalusinasi,” jelas Sutarmidji kepada BNN dalam kunjungannya beberapa waktu lalu.

“Artinya, ada zat-zat di dalam kratom itu yang senyawa zat adiktif-nya (spontan) hilang ketika dia bertemu (dengan) zat-zat lain di dalam tubuh kita,” jelasnya.

Kisah ini dibagikan Gubernur Sutarmidji kepada para hadirin dan rombongam delegasi dari Amerika Serikat (AS) saat menjadi keynote speaker di acara simposium bertajuk “Kratom Sustainability” yang digelar di Hotel Golden Tulip, Kota Pontianak, Provinsi Kalbar, Jumat (12/08/2022) kemarin.

“Sebelumnya kita sudah pernah bertemu Pak Moeldoko. Itu lengkap, dari BNN ada, Kementerian Kesehatan ada, Dirjen Farmasi, Kepala BPOM, saya dan Wakil Bupati Kapuas Hulu yang sebelumnya,” kata Sutarmidji.

Lebih lanjut, Sutarmidji menjelaskan, kalau tanaman kratom ini bisa digunakan untuk terapi bagi para pecandu narkotika. 

“Kalau kita hadapkan antara kratom dan ganja, seorang pecandu narkotika, pecandu zat-zat adiktif lainnya, kalau disuruh pilih antara kratom dan ganja, dia tidak akan pilih kratom, pasti pilih ganja. Artinya, kratom tidak membuat mereka berhalusinasi semakin jadi. Sehingga sebetulnya kratom justru bisa dijadikan media untuk terapi bagi pecandu narkotika itu sendiri,” terangnya.

Dalam kesempatan itu, Sutarmidji juga menekankan, bahwa tanaman kratom di provinsinya, khusus di Kabupaten Kapuas Hulu, kini terdapat 20 jutaan pohon dan habitatnya di daerah yang sangat rendah. 

“Artinya, pohon ini berendam di air 6 bulan pun tidak ada masalah. Kita diminta untuk menjaga Danau Sentarum dan Betung Kerihun. Kalau misalnya kita melarang kratom, maka masyarakat yang di Kapuas Hulu saja itu ada 115 ribu orang yang kehidupannya tergantung dari kratom,” kata Sutarmidji.

“Kalau kita larang, maka dia akan beralih, bisa saja hal lain dan penebangan liar semakin jadi. Sehingga kita tak bisa menjaga Danau Sentarum dan Betung Kerihun, tambahnya.

Sutarmidji juga mengaku sudah bolak-balik bicara, agar pemerintah mau mengatur tata niaga bagi tanaman kratom ini.

“Waktu itu saya usulkan agar tata niaganya kita atur. Saya sampaikan ke BNN, kalau dilarang, berani tidak menebang pohon kratom. Itu 20 juta pohon ditebang, gundul itu Kapuas Hulu. siapa mau tanggung jawab? Akhirnya waktu itu Pak Moeldoko katakan, kita akan berhadapan dengan isu lingkungan. Makanya saya katakan, jangan dilarang, tapi kita atur tata niaganya,” jelasnya.

Sutarmidji juga mengingatkan, bahwa Kabupaten Kapuas Hulu itu sudah ditetapkan sebagai paru-parunya dunia. Dimana kratom telah memberikan peran serta media yang sangat baik untuk menjaga Danau Sentarum dan Betung Kerihun tetap asri hingga kini.

“Ketika ketemu dengan tim dari Jepang, saya sudah minta kepada mereka untuk melakukan penelitian kratom. Mereka tidak mengkonsumsi itu dan tidak mencari pasar kratom. Tapi saya minta CSR perusahaan mereka agar mereka ikut mencari solusi agar kratom tidak dilarang,” katanga.

“Saya terima kasih seandainya Senator Amerika Serikat dan Asosiasi Kratom Amerika yang menerima kratom, karena sudah menjaga keberlangsungan lingkungan supaya paru-paru dunia di Kapuas Hulu tetap terjaga,” ucapnya.

Kratom, Kawan yang Dianggap Musuh

Masih dalam acara simposium bertajuk “Kratom Sustainability”, Gubernur Sutarmidji menilai bahwa tanaman kratom membawa manfaat yang terbilang langka bagi dunia medis. Namun posisinya kini seolah dianggap musuh bagi kesehatan umat dunia. 

“Beda dengan jenis zat adiktif lain seperti opium, morfin dan sejenis lainnya, itu seluruh dunia menganggap itu musuh. beda dengan kratom, kratom ini masih ada yang melegalkannya seperti Thailand,” terangnya.

Sutarmidji menilai, jika pemerintah Indonesia melarang budidaya dan ekspor kratom, maka hal itu akan merugikan pemerintah dan rakyat Indonesia sendiri.

“Sehingga kita sebetulnya kalau melarang, akan merugikan kita sendiri. Saya lebih cenderung saat di forum (pertemuan dengan pemerintah pusat dan BNN, red)  itu, saya sampaikan agar diatur tata niaganya,” katanya.

“Ada juga beberapa diakali (masalah transaksi) seperti misalnya ketika barang dikirim, tapi (petani) tidak dibayar. Ada puluhan miliar tak dibayar. Karena apa? Karena mereka posisinya lemah dalam perdagangan kratom. Sehingga tata niaga solusinya,” sambung Sutarmidji.

Tak hanya di level menteri, Sutarmidji juga mengaku pernah curhat ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai permasalahan kratom ini–ketika Presiden Jokowi berkunjung ke Kota Pontianak beberapa waktu lalu.

“Saya bilang begini ke beliau (presiden), jangan semua hal itu dilarang. Kita lihat manfaatnya. Ambil manfaatnya. Orang Kapuas Hulu itu sudah 100 tahun yang lalu mungkin–sudah mengkonsumsi kratom. Ada tidak orang yang masuk rumah sakit itu karena sakau mengkonsumsi kratom? Tidak ada. Karena yang ada itu, kratom bisa membuat kebugaran, menghilangkan rasa nyeri, capek dan sebagainya,” kata dia.

Oleh karenanya Sutarmidji juga mengungkapkan, akan terus berupaya mendorong agar bagaimana tanaman kratom bisa dilegalkan, sebagai salah satu sektor pertanian menjanjikan bagi masyarakat Kalbar.

“Saya akan berupaya untuk demi kepentingan masyarakat Kalbar yang ekonomi tergantung dari kratom, agar kratom tak dilarang, (termasuk) dalam hal ekspor kratom. Saya harap terus dilakukan kajian-kajian sampai kita mendapatkan kesimpulan yang valid dan bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah,” tuturnya.

“Setidaknya dalam 15 tahun kedepan, tidak ada larangan kratom sampai ada hasil penelitian yang betul-betul valid dan ada solusi untuk mereka yang ekonominya bergantung dari kratom,” tambahnya.

Karena menurut Sutarmidji lagi, ketika Indonesia sudah menjadikan kratom sebagai komoditi ekspor, tentu negara tujuan ekspor ingin ada kepastian pasokan. Sehingga, ia juga meminta kepada pelaku kratom untuk pula memperbaiki tata niaganya, supaya tidak terjadi hal-hal yang bisa merugikan salah satu pihak.

“Kalau ada kepastian, kemudian ada surat permintaan dan jaminan tentang pasar kratom di Amerika terutama dari Asosiasi Kratom Amerika dan didukung oleh Senator Amerika, saya akan surati Presiden Jokowi dengan penjelasan sebagaimana yang saya sebutkan tadi,” katanya.

“Saya terus ikuti dan perjuangkan agar kratom tak dilarang 2023, karena menghilangkan mata pencaharian 115 ribu orang itu tidak gampang mencari pengganti atau solusi dari ekonomi mereka. Saya yakin kratom ini masih akan terus bisa diperdagangkan, karena di dalam negeri sendiri, masyarakat Indonesia tidak tertarik untuk mengkonsumsi kratom,” bebernya.

Kratom, Terapi Bagi Penderita Diabetes dan Kanker

Gubernur Sutarmidji menyampaikan, bahwa tanaman kratom saat ini juga telah dijadikan sebagai obat bagi terapi penderita diabetes dan kanker.

“Ada beberapa upaya yang dilakukan masyarakat penderita diabetes dengan luka menganga yang tulangnya sudah kelihatan, diterapi dengan kratom, dalam waktu setahun dia tidak diamputasi, tapi bisa sembuh dengan konsumsi kratom,” katanya.

Kratom pun menurutnya bisa menjadi solusi bagi orang-orang non kaya untuk menyembuhkan penyakit kanker. 

“Kalau orang-orang kaya yang menderita kanker, kalau sudah kesakitan betul, maka disuntik dengan morfin, tapi kalau orang yang tidak punya uang, dia cukup mengkonsumsi kratom, karena kratom itu senyawanya mengurangi rasa nyeri dan menambah kebugaran,” katanya.

Terakhir, Sutarmidji juga berharap agar pihak delegasi AS segera membuat surat kepada Pemprov Kalbar terkait permintaan dan jaminan pasar kratom di Amerika. Hal itu sebagai dasar acuan pihaknya untuk “bernegosiasi” kembali dengan pemerintah pusat.

“Saya tunggu surat dari Asosiasi Kratom Amerika maupun pelaku usaha kratom, sebagai dasar saya berkirim surat kepada presiden untuk meminta supaya kratom tak dilarang di tahun 2023 nanti,” katanya.

“Kepada Senator Amerika dan Asosiasi Kratom Amerika dan rombongan dari Amerika saya ucapkan atas kehadirannya, sudah bicara kratom ini. Saya terus akan berjuang bagaimana kratom ini bisa tetap menjadi komoditi di Kalbar yang punya nilai ekspor besar, dan kratom ini salah satu solusi kita dalam menjaga lingkungan kita,” pungkasnya.

(KO/JH/YK)

Minggu, 14 Agustus 2022

Sutarmidji ungkap Belum Ada Larang Budidaya Kratom

Sutarmidji ungkap Belum Ada Larang Budidaya Kratom
Gubernur Kalimantan Barat, H.Sutarmidji.S.H.,M,Hum.
BorneoTribun Pontianak, Kalbar -- Tumbuhan kratom merupakan salah satu tanaman yang dikenal sebagai obat herbal ,tanaman ini telah lama di manfaatkan sebagai obat tradisional oleh masyarakat setempat .

Untuk mengetahui lebih dalam lagi mengenai tumbuhan yang memiliki potensi eksport, koprabuh (koperasi produsen anugerah bumi hijau) menggelar Simposium bertemakan ” kratom Sustainability ” yang dihadiri senator Amerika Serikat Curt Bramble beserta tim dari Amerika, Asosiasi kratom indonesia Yohanes Cianes Walean, Asosiasi Kratom Amerika Mac Haddow , bertempat di Hotel Golden Tulip,Jumat (12/08/22) Pontianak.

Dalam sambutannya Gubernur Kalimantan Barat,H.Sutarmidji.S.H.,M,Hum menjelaskan tidak ada pelarangan tanaman kratom sampai ada hasil penelitian yang valid karena kratom tidak bisa hanya dilihat dari satu sisi saja, tumbuhan ini juga bisa di gunakan untuk terapi bagi para pecandu narkotika.

Gubernur Kalbar Tegaskan Belum Ada Larang Budidaya Kratom,Koprabuh Indonesia

“Kratom juga sudah termasuk tanaman jenis obat yang terdaftar dalam SK Menteri Pertanian Republik Indonesia”. Jelasnya

Ia berharap tidak ada pelanggaran kratom setidaknya 15 tahun kedepan sampai ada hasil penelitian yang valid, sebab kalau kratom sudah menjadi komoditas eksport tentu negara ingin kepastian tentang pemasukan kratom”.

Ketua Koprabuh Indonesia,Yohanes Cianes Walean mengatakan tujuan dari kegiatan ini sudah lama sekali kita mau meyakinkan pemerintah dan juga para petani bahwa pekerjaan kratom ini adalah pekerjaan yang sangat baik .

“Koprabuh ini adalah untuk petani yang ada di kalimantan barat juga, karena kita adalah koperasi produsen anugrah bumi hijau (koprabuh) yang anggotanya adalah para petani pemilik lahan yang menanam kratom “.ungkapnya

Dikatakan Yohanes, ini sangat penting bagi kita berbicara di luar negeri ke pihak Amerika dalam hal ini, dan membawa mereka ke pemerintah untuk mendapatkan yang lebih baik dan mendapatkan hasil yang baik dari kratom ini .

”kita sudah berhasil membawa mereka ke pemerintah kita untuk mendapatkan yang lebih baik , mengeluarkan hasil yang baik dari kratom ini dan kita sudah berhasil membawa mereka datang bertemu dengan KSP, Menteri Koperasi dan bertemu dengan Gubernur , kemudian dari mereka sendiri dari kedutaan mereka pertemukan kita bersama dengan BNN”.

Lebih lanjut Yohanes menegaskan ,perlu saya sampaikan kepada seluruh petani di kapuas hulu maupun di seluruh Kalbar dan Indonesia bahwa sampai denga tanggal 27 Pebruari tahun 2024 ini akan di adakan riset oleh BNN , riset itu hasilnya adalah nanti dilarang atau tidak dilarang, jadi sekarang ini tidak dilarang tapi tidak dilarang itu bearti legal , oleh sebab itu kita boleh melakukan tidak perlu dengan ketakutan .

“yang perlu saya sampaikan sebagai koperasi kita sudah melakukan ekspor atas nama koperasi, seperti yang sudah disampaikan pak firdaus tadi tidak ada ketakutan yang seperti itu , karena tidak dilarang berati legal kita jalani“.

Jadi marilah kita sama-sama petani seluruh Kalimantan barat atau seluruh Indonesia bersatu di dalam koperasi , mari kita tanam, kita panen dan kita jual tidak ada masalah bersama-sama dengan Koprabuh. (Yk/Jh) 

Sutarmidji minta tidak ada larangan pemanfaatan Kratom

Gubernur Kalbar Sutarmidji menghadiri simposium bertajuk "Kratom Sustainability" yang dihadiri Senator Amerika Serikat, Curt Bramble, beserta tim dari Amerika Serikat, Asosiasi Kratom Indonesia, Yohanes Cianes Walean, Asosiasi Kratom Amerika, Mac Haddow di Pontianak, Jumat (12/8/2022).
BorneoTribun Pontianak, Kalbar - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji meminta agar tidak ada larangan pemanfaatan tanaman kratom hingga 15 tahun ke depan, sampai adanya hasil penelitian yang valid terhadap salah satu tanaman yang memiliki potensi ekspor di provinsi itu.

"Saya berharap tidak ada pelarangan kratom, setidaknya 15 tahun ke depan. Sampai ada hasil penelitian yang valid, sebab ketika K
kratom sudah menjadi komoditas ekspor, tentu negara ingin ada kepastian tentang pemasukan kratom," kata Sutarmidji di Pontianak, Sabtu.

Dia menjelaskan, kratom yang tumbuh subur di lahan yang basah, seperti di wilayah konservasi alam Danau Sentarum, Kabupaten Kapuas Hulu, memang memiliki zat adiktif yang tinggi, namun tidak membuat pemakainya berhalusinasi.

"Untuk itu terkait masalah kratom ini, sebaiknya tidak bisa hanya dilihat dari satu sisi saja, bahkan tumbuhan ini juga bisa digunakan untuk terapi bagi para pecandu narkotika. Manfaat kratom juga sudah masuk dalam kategori tanaman jenis obat yang terdaftar dalam SK Menteri Pertanian Republik Indonesia," tuturnya.

Untuk membahas lebih dalam mengenai tumbuhan yang memiliki potensi ekspor menjanjikan tersebut, sebelumnya, Sutarmidji menyampaikan berbagai hal terkait manfaat tanaman ini pada simposium bertajuk "Kratom Sustainability" yang dihadiri Senator Amerika Serikat, Curt Bramble, beserta tim dari Amerika Serikat, Asosiasi Kratom Indonesia, Yohanes Cianes Walean, Asosiasi Kratom Amerika, Mac Haddow di Pontianak, Jumat kemarin.

Sutarmidji mengatakan hal yang terpenting adalah harus ada penelitian karena zat yang terkandung dalam kratom memiliki senyawa dengan zat yang ada di tubuh, sehingga bisa menjadi netral.

Dirinya optimis pelarangan Kratom Tahun 2023 belum bisa terwujud hingga ada solusi. "Karena dalam kondisi sekarang ini kita harus berpikir bagaimana menjaga ekonomi masyarakat, yaitu dengan mengatur cara penjualannya dengan benar, melalui tata niaga supaya pelaku usaha dapat terkontrol pemasarannya," kata Sutarmidji.

"Pengkajian diharapkan bisa terus dilakukan agar mendapatkan kesimpulan yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah," katanya.

(RO/ANT)

Senin, 01 Februari 2021

Kapuas Hulu Sudah Ada Pabrik Pengolahan Daun Kratom

Kapuas Hulu Sudah Ada Pabrik Pengolahan Daun Kratom
Daun Kratom. (Foto: Uncak/Noto)

BorneoTribun | Kapuas Hulu - Fasilitas (Pabrik) pengolahan daun Kratom berstandar food grade, yang beralamat di Desa Sibau Hulu, Kecamatan Putussibau Utara, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, sudah mulai beroperasi.

Hal tersebut tentunya merupakan kabar gembira khususnya bagi para petani Kratom di Kabupaten Kapuas Hulu. Sebab, dengan adanya pabrik pengolahan daun Kratom tersebut, dapat menjaga stabilitas harga di tingkat petani Kratom.

"Fasilitas pengolahan daun Kratom mulai bisa produksi, tadi kita masih terkendala bahan baku yang masih terbatas. Jadi, saat ini khususnya pengurus Koperasi Anugerah Bumi Hijau (KOPRABUH) Hayati Borneo Kabupaten Kapuas Hulu dan Kecamatan, yang punya petani dan punya daun Kratom yang berada dekat dengan fasilitas, bisa diarahkan untuk membawa daun basahnya ke fasilitas food grade kita untuk trial produksi," ujar Ketua Cabang KOPRABUH Hayati Borneo Provinsi Kalimantan Barat, Yosep, saat dilansir BorneoTribun dari Uncak.com, Minggu (31/1/2021).

Yosep meminta kepada Pengurus Cabang KOPRABUH Hayati Borneo Kabupaten Kapuas Hulu dan Kecamatan, untuk mengelola fasilitas yang sudah ada tersebut, agar dapat memberikan kontribusi terhadap semua.

"Silahkan para pengurus Cabang KOPRABUH Hayati Borneo Kabupaten Kapuas Hulu maupun Pengurus Cabang Kecamatan, mengelola fasilitas yang sudah ada supaya bisa memberi kontribusi bagi semua, karena waktu terus berjalan, dimana besok sepertinya daun Kratom sudah mulai masuk," tutur Yosep.

Yosep menegaskan kepada para Pengurus Cabang KOPRABUH Hayati Borneo Kabupaten Kapuas Hulu maupun di Kecamatan-kecamatan yang telah terbentuk, agar bahan baku (Daun Kratom) yang diantar ke fasilitas pengolahan, tetap menggunakan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan, yakni berstandar food grade atau Good Manufacturing Practices (GMP).

"Jangan lupa, daun Kratom yang diantar ke fasilitas pengolahan, tetap sesuai SOP yang sudah ditetapkan oleh koperasi (KOPRABUH)," tegas Yosep.

Dengan sudah mulai beroperasinya fasilitas pengolahan daun Kratom tersebut, Yosep berharap kepada Pengurus Cabang KOPRABUH Hayati Borneo Kabupaten Kapuas Hulu, agar segera merekrut karyawan untuk bekerja di fasilitas tersebut.

"Besok, spertinya daun Kratom sudah mulai masuk, jadi kalau bisa pekerja sudah boleh mulai direkrut. Dimana untuk pekerja awal sepertinya cukup tiga orang dan satu orang ditempatkan di bagian kebersihan. Silahkan Pengurus KOPRABUH Hayati Borneo Cabang Kabupaten Kapuas Hulu menutuskan siapa-siapa saja yang akan dipekerjakan. Termasuk Admin juga perlu direkrut, untuk pencatatan dan pelaporan, baik di tingkat Kabupaten maupun Cabang Kecamatan," ungkap Yosep.

Sebagaimana diketahui, berdirinya fasilitas pengolahan daun Kratom berstandar food grade tersebut, merupakan bentuk komitmen Koperasi Anugerah Bumi Hijau - Hayati Borneo (KOPRABUH - HB), dalam meningkatkan taraf hidup (ekonomi) para petani Kratom khususnya di Kabupaten Kapuas Hulu.

Selain itu, juga menjawab keraguan beberapa masyarakat selama ini terhadap keseriusan KOPRABUH Hayati Borneo, dalam mensosialisasikan program-program kerjanya kepada masyarakat (Petani).

(Yk/Uncak/Noto)

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pemilu 2024

Lifestyle

Tekno