Berita Borneotribun.com: Gunung Api Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Gunung Api. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Gunung Api. Tampilkan semua postingan

Minggu, 05 Desember 2021

Polri Gelar Operasi Kemanusiaan Aman Nusa II Tanggulangi Erupsi Gunung Semeru

Polri Gelar Operasi Kemanusiaan Aman Nusa II Tanggulangi Erupsi Gunung Semeru. 

BorneoTribun Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo langsung menerbitkan surat perintah nomor: Sprin/XII/OPS.2./2021 untuk menggelar operasi kemanusiaan Aman Nusa II dalam rangka menanggulangi bencana alam erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur (Jatim). 

Sigit mengungkapkan, Sprin tersebut dikeluarkan sebagai bentuk komitmen dari Polri yang selalu berada di garis terdepan dan responsif dalam membantu masyarakat yang menjadi korban bencana alam.

Polri Gelar Operasi Kemanusiaan Aman Nusa II Tanggulangi Erupsi Gunung Semeru. 

"Segala unsur kekuatan terbaik yang dimiliki Polri dikerahkan untuk membantu warga yang menjadi korban Erupsi Gunung Semeru. Seluruh sarana dan prasarana kami maksimalkan guna meringankan beban masyarakat," kata Sigit kepada awak media, Jakarta, Minggu (5/12).

Dalam operasi kemanusiaan ini, Sigit menyebut, Polri telah mengerahkan 945 personel gabungan yang diterjunkan dari Pelopor Korbrimob dan Satbrimob Polda jajaran. Kemudian, enam ekor anjing K-9 juga telah dikirim ke lokasi bencana alam. 

Selain itu, Polri juga telah mengerahkan peralatan dan kendaraan terkait bencana alam erupsi itu. Diantaranya, mobil SAR, mobil dapur lapangan, mobil reapiter, mobil water treatment, ambulance. Selanjutnya, satu Helikopter juga telah dikirimkan dan siap dioperasi di lokasi bencana. 

"Semua personel, peralatan maupun kendaraan yang dikerahkan, dipastikan siap menghadapi kondisi di lapangan. Pelayanan kesehatan dan dapur umum darurat kami telah siapkan dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat," ujar Sigit. 

Sementara itu, tim Pusdokkes Polri juga telah menyiapkan Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Lumajang sebagai posko korban erupsi Gunung Semeru. Bahkan, RS Bhayangkara di Batu, Kediri dan Bondowoso juga mengirimkan mobil ambulance. 

Tak hanya itu, Pusdokkes Mabes Polri juga membackup dengan menerjunkan tujuh personel Ahli DVI dan spesialis bedah plastik ke lokasi bencana alam. Biddokes Polda Jawa Timur juga sudah menyiapkan empat posko DVI di RS Bhayangkara Lumajang, RSUD Haryoto, Penanggal Candipuro dan Pronojiwo. 

Sigit menginstruksikan kepada seluruh jajaran yang bertugas dalam operasi kemanusiaan tersebut untuk bergerak aktif melakukan koordinasi dengan pihak terkait. Ia juga meminta berkomunikasi ke Mabes Polri apabila membutuhkan sarana dan prasarana tambahan. 

"Maksimalkan pengarahan anggota dan peralatan dalam penanganan bencana terutama kawasan perumahan atau pemukiman warga yang membutuhkan evakuasi," ucap eks Kapolda Banten ini.

Polri Gelar Operasi Kemanusiaan Aman Nusa II Tanggulangi Erupsi Gunung Semeru. 

Sigit berharap dengan dikerahkannya seluruh kekuatan terbaik yang dimiliki Polri, dapat meringankan beban dari masyarakat setempat yang menghadapi musibah bencana alam. 

"Kepada warga jangan sungkan meminta bantuan kepada kepolisian. Saya pastikan, Polri hadir untuk membantu dan meringankan beban dari masyarakat. Bila ada kekurangan kita akan kirimkan dan back up dari Mabes dan Polda lainnya," tutup Sigit.(*) 

Kamis, 04 Maret 2021

Kerugian Akibat Erupsi Sinabung Ditaksir Capai Rp 29 Miliar

Erupsi gunung Sinabung di Karo, Sumatera Utara, Selasa, 2 Maret 2021.

BorneoTribun Sumut -- Erupsi Gunung Sinabung beberapa hari ini menyebabkan ribuan hektar lahan pertanian masyarakat rusak berat. Kerugian diperkirakan mencapai puluhan miliar rupiah.

Aktivitas vulkanis Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, pekan ini mengalami kenaikan signifikan. Gunung itumengalami erupsi dan meluncurkan awan panas guguran. Akibatnya, lahan pertanian milik masyarakat seluas 3.045 hektare rusak berat karena diselimuti abu vulkanis dari Gunung Sinabung.

Ribuan hektare lahan masyarakat yang terdampak itu mencakup empat kecamatan di Karo yakni Payung, Tiganderket, Tiga Binanga, dan Kutabuluh.
Kepala Dinas Pertanian Karo, Mahtesa Sitepu mengatakan kerugian terkait erupsi Sinabung diperkirakan mencapai Rp 29 miliar.

"Total yang terdampak itu ada 3045,8 hektare, dengan kerugian 2.9178.171.825 atau Rp 29 miliar lebih,” kata Mahtesa, Rabu (3/3).

Mahtesa menjelaskan, lahan pertanian jagung, cabai, salak, jeruk, dan kopi diprediksi mengalami gagal panen akibat debu vulkanis itu. "Masalahnya kemarin (terdampak) debu yang tebal. Jadi datang gerimis semakin berat dan tak kuat menopang debu hingga tanaman rusak," ucapnya.

Seorang petani sedang memilah tanaman pertaniannya yang terdampak abu vulkanis dari erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Rabu 3 Maret 2021. (Courtesy: Dinas Pertanian Karo)

Saat ini upaya yang dilakukan pemerintah daerah setempat hanya membersihkan abu vulkanis yang menyelimuti tanaman dengan menggunakan blower.

"Berharap hujan segera turun agar proses pembersihan secara alami bisa lebih cepat dan masyrakat tidak terlalu merugi. Kalau hujannya enggak deras bisa berpotensi gagal panen," pungkasnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo, Natanail Perangin-angin mengatakan Kecamatan Tiganderket merupakan wilayah yang paling parah terpapar abu vulkanis.

"Kecamatan yang paling parah yakni Tiganderket, hampir seluruh desa terpapar abu vulkanis begitu juga lahan pertaniannya," ujarnya.

Erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Rabu 3 Maret 2021. (Courtesy: Pos Pemantau Gunung Api Sinabung)

Ia mengatakan, lahan pertanian dan kawasan permukiman masyarakat yang terdampak abu vulkanis sedikit terbantu karena hujan dengan intensitas memadai sedang mengguyur Karo.

"Menurut laporan tim kami di lapangan hari ini sudah selesai melakukan penyiraman di jalur-jalur utama. Tapi nanti kita lihat lagi apakah memang ada permintaan dari warga untuk membantu lahan pertaniannya untuk disiram akan kami bantu," ucapnya.

Pada Rabu (3/3) Gunung Sinabung sudah mengalami dua kali erupsi disertai luncuran awan panas guguran. Petugas pos pemantau Gunung Sinabung, Armen Putra menuturkan erupsi terjadi pada pukul 08.52 WIB dan 15.03 WIB. Namun, pada erupsi pertama jarak luncuran awan panas guguran tidak teramati. "Jarak luncuran yang teramati hanya 2.000 meter," tuturnya.

Gunung Sinabung juga diprediksi masih akan terus menunjukkan aktivitas vulkanisnya dan berpotensi mengalami erupsi yang disertai luncuran awan panas guguran.

"Hujan abu ada yang sekitaran ke arah barat. Sampai saat ini atas puncaknya masih tertutup kabut,” ucap Armen.

Gunung g yang memiliki ketinggian 2.460 meter di atas permukaan laut itu kini berstatus level tiga atau siaga. Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan di desa-desa yang sudah direlokasi, atau di wilayah dalam radius radial tiga kilometer dari puncak gunung itu. [aa/ab]

Oleh: VOA Indonesia

Rabu, 03 Maret 2021

Sinabung Kembali Erupsi, Luncurkan Awan Panas Belasan Kali

Sinabung Kembali Erupsi, Luncurkan Awan Panas Belasan Kali
Gunung Sinabung saat erupsi tampak dari desa Kuta Rakyat di Karo, Sumatra Utara, Selasa, 2 Maret 2021. (Foto: Sastrawan Ginting/Antara Foto via Reuters)

BorneoTribun Medan, Sumut -- Gunung api Sinabung terus menunjukkan akvitas vulkaniknya Selasa (2/3) ini. Erupsi dan guguran awan panas terjadi belasan kali.

Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara kembali erupsi dengan meluncurkan awan panas dan guguran pada Selasa (2/3) pagi.

Petugas pos pemantau Gunung Sinabung, Armen Putra mengatakan telah terjadi erupsi dan awan panas guguran belasan kali dengan jarak luncur mulai dari 2 kilometer hingga 5 kilometer.

"Awan panas terjadi sebanyak 13 kali, dengan tinggi kolom abu setinggi 5 km. Untuk jarak luncur awan panas 5 km," kata Armen, Selasa (2/3).

Armen mengatakan gunung yang berstatus siaga atau berada di level tiga itu mengalami erupsi dan meluncurkan awan panas guguran sejak pukul 06.42 WIB dengan jarak luncuran bervariasi.

"Terakhir pukul 08.20 WIB," sebutnya.

Gunung Sinabung di Kabupaten Karo
Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, saat erupsi, mengeluarkan awan panas guguran, Selasa 2 Maret 2021. (Foto: Pos Pemantau Gunung Api Sinabung)

Aktivitas vulkanis Gunung Sinabung, yang memiliki ketinggian 2.460 meter di atas permukaan laut (mdpl), saat ini masih berlangsung dengan terjadinya awan panas guguran berskala kecil. Sedangkan arah angin mengarah ke barat dan barat daya.

"Untuk puncak sampai saat ini masih tertutup," ucap Armen.

Sementara, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo, Natanail Perangin-angin mengatakan sedikitnya ada 17 desa di Kecamatan Tiganderket yang terdampak abu vulkanis dari erupsi Sinabung. Namun, wilayah yang terdampak abu vulkanis diprediksi akan bertambah.

"Kami lihat dari pandangan mata abu belum turun semuanya. Artinya, kami masih menunggu selesai abu vulkanisnya turun baru kami laksanakan penyiraman. Kami prediksi akan (abu) sampai ke Kecamatan Tiga Binanga juga bisa kena," katanya.

BPBD Karo saat ini telah berkoordinasi dengan TNI-Polri dan pemadam kebakaran (damkar) untuk segera melakukan penyiraman terhadap desa yang terpapar abu vulkanis.

"Setelah ini kami akan melakukan penyiraman dan membagikan masker untuk masyarakat," ungkapnya.

Masyarakat diimbau agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak Gunung Sinabung. Radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara.

Masyarakat yang bermukim di sepanjang jalur sungai yang berhulu di Gunung Sinabung juga harus meningkatkan kewaspadaannya.

"Imbauan kami warga agar menjauhi zona larangan dari Sinabung yang sudah kami tetapkan," ujarnya. [aa/em]

Oleh: VOA Indonesia

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pemilu 2024

Lifestyle

Tekno