Berita Borneotribun.com: Israel Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Israel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Israel. Tampilkan semua postingan

Rabu, 19 Mei 2021

Israel, Militan Palestina, Lancarkan Serangan Lintas Perbatasan

Israel, Militan Palestina, Lancarkan Serangan Lintas Perbatasan
Seorang pria Palestina memeriksa bangunan enam lantai yang hancur akibat serangan udara Israel di Kota Gaza, Selasa dini hari, 18 Mei 2021. (AP)

BorneoTribun Internasional -- Israel melancarkan serangan udara, Selasa pagi (18/5) di Jalur Gaza, sementara militan Palestina menembakkan roket ke arah Israel, melanjutkan gelombang kekerasan antara kedua pihak yang telah berlangsung selama lebih dari sepekan.

Tidak ada laporan segera mengenai korban dari serangan terbaru ini. Serangan Israel kembali berfokus terhadap Kota Gaza, sementara militan menembakkan roket mengaktifkan sirene di Israel Selatan.

Pertempuran tersebut memicu keluarnya pernyataan keprihatinan dari masyarakat internasional dan upaya diplomatik untuk menghentikan kekerasan.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell, Selasa (18/5) mengadakan pembicaraan dengan menteri-menteri luar negeri Uni Eropa untuk membahas cara terbaik mendukung upaya peredaan konflik.

Para pejabat AS telah berbicara mengenai upaya untuk bekerja di balik layar untuk menenangkan situasi, termasuk berkoordinasi dengan negara-negara lain di kawasan.

Bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di Kota Gaza, 18 Mei 2021. (REUTERS / Suhaib Salem)
Bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di Kota Gaza, 18 Mei 2021. (REUTERS / Suhaib Salem)

Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki, hari Senin (17/5) mengatakan kepada wartawan, “Kami ingin mendeeskalasi sesegera mungkin,” dan bahwa berbagai tindakan akan diperlukan dari pihak Israel dan Hamas untuk mengakhiri kekerasan.

“Cara paling efektif yang kami rasa dapat dilakukan adalah melalui diplomasi yang tenang dan intensif, dan ini adalah fokus kami sekarang ini,” kata Psaki.

Dalam pembicaraan telepon hari Senin (17/5) dengan PM Israel Benjamin Netanyahu, Presiden AS Joe Biden menegaskan kembali dukungan bagi Israel untuk “membela diri dari serangan roket membabi buta,” sambil juga mendorong Israel untuk “memastikan perlindungan bagi warga sipil tak berdosa.”

“Presiden menyatakan dukungannya bagi gencatan senjata dan membahas dialog AS dengan Mesir dan mitra-mitra lain ke arah tujuan itu,” kata pernyataan dari Gedung Putih.

Sejak pertempuran dimulai pada 10 Mei, sedikitnya 200 orang Palestina telah tewas, termasuk sedikitnya 59 anak-anak dan 35 perempuan, kata Kementerian Kesehatan Gaza. Sedikitnya 10 orang Israel tewas dalam serangan-serangan roket, termasuk seorang bocah berusia enam tahun.

Presiden Perancis Emmanuel Macron mengatakan ia akan mengadakan pembicaraan dengan Netanyahu dalam beberapa hari mendatang dan menyerukan gencatan senjata “sesegera mungkin.” Ia menambahkan bahwa Perancis mendukung upaya mediasi Mesir dalam konflik itu, yang menjadi kunci dalam mengakhiri pertempuran terdahulu antara Israel dan militan Palestina.

Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan ia berbicara hari Senin (17/5) dengan Netanyahu dan menyatakan dukungan bagi Israel untuk membela diri. [uh/ab]

Oleh: VOA

Minggu, 16 Mei 2021

Israel Bom Rumah Pemimpin Hamas di Gaza

Israel Bom Rumah Pemimpin Hamas di Gaza
Asap mengepul dari serangan udara Israel di kompleks Hanadi di Kota Gaza, yang dikendalikan oleh gerakan Hamas Palestina, pada 11 Mei 2021. (Foto: AFP/Mohammed Abed)

BorneoTibun Internasional -- Israel mengebom rumah pemimpin Hamas di Gaza Minggu pagi (16/5), sementara kelompok militan itu meluncurkan sejumlah roket ke Tel Aviv. Pertikaian antara pasukan Israel dan militan Palestina itu memasuki hari ketujuh tanpa tanda-tanda akan mereda.

Sedikitnya empat warga Palestina tewas dalam serangan udara Israel di daerah kantong pantai, kata para pejabat kesehatan. Banyak orang terluka, sementara suara bombardir terdengar semalaman.

Warga Israel berbondong-bondong memasuki tempat perlindungan sementara sirene yang memperingatkan datangnya roket pecah di Tel Aviv dan sebelah selatan kota Beersheba. Sekitar 10 orang terluka ketika lari menuju tempat perlindungan, kata paramedis.

Sedikitnya 149 orang tewas di Gaza sejak kekerasan dimulai pada Senin (10/5), termasuk anak-anak, kata para pejabat kesehatan. Israel telah melaporkan 10 tewas, termasuk dua anak.

Para utusan dari AS, PBB dan Mesir berusaha memulihkan ketertiban, tapi belum memperlihatkan tanda-tanda kemajuan. Dewan Keamanan PBB dijadwalkan bertemu pada Minggu (16/5) untuk membahas kekerasan terburuk antara Israel dan Palestina dalam beberapa tahun.

Baik Israel dan Hamas berkeras mereka akan melanjutkan serangan lintas batas, sehari setelah Israel menghancurkan gedung 12 lantai di Kota Gaza yang ditempati media AS Associated Press dan media Qatar Al Jazeera. [vm/ft]

Oleh: VOA

Kamis, 13 Mei 2021

40 orang di Jalur Gaza dan Yerusalem tewas dalam pertempuran Hamas dan Israel

Peluncuran roket menuju Israel dari Kota Gaza, dikendalikan oleh gerakan Hamas Palestina, pada 11 Mei 2021. (Foto: AFP/Mahmud Hams)

BorneoTribun Internasional -- Sedikitnya 40 orang di Jalur Gaza dan Yerusalem telah tewas dalam pertempuran antara Hamas dan pasukan keamanan Israel yang meningkat hari Rabu (12/5).

Israel meluncurkan serangan udara baru terhadap Gaza pada Rabu (12/5) pagi, menarget instalasi polisi dan keamanan. Sebuah bangunan tempat tinggal dan kantor berlantai banyak rusak berat akibat serangan itu. Tidak seorang pun berada di dalam bangunan itu pada waktu serangan udara.

Serangan sebelumnya pada hari Selasa (11/5), meratakan bangunan hunian beberapa tingkat yang juga dihuni beberapa kantor Hamas. Warga di gedung itu dan daerah sekitarnya diperingatkan untuk mengungsi sebelum bangunan itu dihancurkan.

Serangan udara itu, yang menurut pasukan militer Israel menarget lokasi-lokasi peluncuran roket, kantor-kantor intelijen dan rumah para pemimpin Hamas, telah menewaskan 35 orang di Gaza, termasuk 10 anak-anak, kata Kementerian Kesehatan Gaza. Lebih dari 200 lainnya cedera akibat serangan udara itu.

Sementara itu, lima orang Israel tewas dalam serangan roket Hamas hari Selasa dan Rabu pagi, termasuk dua orang di kota Ashkelon. Hamas telah menembakkan ratusan roket ke arah kota Tel Aviv, Israel, dan sekitarnya sejak Senin, termasuk peluncuran 130 misil pada Selasa malam sebagai tanggapan atas penghancuran bangunan tinggi di Gaza.

Serangan maut dengan saling menembakkan roket dan serangan udara, pertempuran terbesar antara kelompok militan Palestina itu dan pasukan Israel sejak perang 2014 di Gaza, dipicu oleh kerusuhan yang kian besar terkait kontrol atas Yerusalem dan upaya-upaya pemukim Yahudi untuk mengambil alih komunitas yang dikuasai warga Arab.

Ketegangan meluas ke Tepi Barat, di mana ratusan warga di komunitas Arab di berbagai penjuru Israel melancarkan protes semalam menentang aksi pasukan keamanan Israel baru-baru ini terhadap warga Palestina.

Lebih dari 700 orang Palestina cedera dalam pertempuran di kota Yerusalem yang diperebutkan dan di berbagai penjuru Tepi Barat.

Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki, Selasa (12/5), mengatakan AS mengecam serangan roket oleh Hamas dan kelompok-kelompok teroris lainnya, dan mengatakan dukungan Presiden Joe Biden bagi keamanan Israel, atas hak sahnya untuk membela diri dan rakyatnya, merupakan hal mendasar dan tidak akan goyah.”

Ia menambahkan pemerintahan AS yang sekarang mendukung solusi dua negara bagi konflik puluhan tahun ini. [uh/ab]

Oleh: VOA

Selasa, 11 Mei 2021

Israel Berjanji Pulihkan Ketenangan di Yerusalem

Israel Berjanji Pulihkan Ketenangan di Yerusalem
Seorang demonstran Palestina meloncat melewati barikade yang terbakar dalam demo anti-Israel di dekat pemukiman Yahudi, Beit El, dekat Ramallah di Tepi Barat yang diduduki Israel, Minggu, 9 Mei 2021.

BorneoTribun Jakarta -- Israel pada Minggu (9/5) berjanji untuk memulihkan ketertiban di Yerusalem, setelah ratusan demonstran Palestina terluka dalam bentrokan dengan pasukan keamanan Israel pada akhir pekan, sementara sebuah sidang penting mengenai sengketa properti yang sengit, ditangguhkan.

Area di sekitar masjid Al-Aqsa telah diwarnai kekerasan yang terburuk sejak 2017. Kekerasan itu dipicu upaya para pemukim Yahudi yang selama puluhan tahun berusaha merebut rumah-rumah Palestina di Yerusalem timur yang diduduki Israel.

Kantor berita AFP melaporkan polisi Israel kembali berhadapan dengan para pemuda Palestina di beberapa lokasi di Yerusalem timur pada Minggu (9/5) malam.

Polisi menembakkan granat kejut dan meriam air berbau tidak sedap terhadap warga Palestina di luar Gerbang Damaskus Kota Tua. Polisi juga bentrok dengan para pemuda di permukiman Sheikh Jarrah.

Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan tujuh korban luka dari Gerbang Damaskus dan Sheikh Jarrah. Empat di antaranya dilarikan ke rumah sakit.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Minggu (9/5) membela respons Israel atas protes-protes dan kerusuhan di Yerusalem timur itu.

"Kami akan menegakkan hukum dan ketertiban -- dengan penuh semangat dan bertanggungjawab," kata Netanyahu menjelang pertemuan kabinet mingguan, sambil berjanji akan "menjaga kebebasan beribadah bagi semua agama." [vm/lt]

Oleh: VOA

Presiden Jokowi Kecam Aksi Pengusiran dan Kekerasan Israel terhadap Warga Palestina

Presiden Jokowi Kecam Aksi Pengusiran dan Kekerasan Israel terhadap Warga Palestina
Presiden RI Joko Widodo. (Foto: Dokumentasi BPMI Sekretariat Presiden)

BorneoTribun Jakarta -- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa pengusiran paksa warga Palestina dari Sheikh Jarrah serta kekerasan terhadap warga Palestina yang terjadi di Masjid Al-Aqsa tidak bisa dibiarkan.

“Pengusiran paksa warga Palestina dari Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur, serta kekerasan terhadap warga Palestina yang terjadi di Masjid Al-Aqsa tidak bisa dibiarkan,” ujar Presiden dalam cuitan berbahasa Inggris yang diunggah di akun twitternya @Jokowi, Senin (10/0/2021).

Kepala Negara menegaskan, Indonesia mengecam keras tindakan tersebut. Indonesia juga meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengambil langkah terhadap kekerasan berulang yang dilakukan oleh Israel.

“Indonesia mengecam keras tindakan tersebut dan meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengambil langkah terhadap kekerasan berulang yang dilakukan oleh Israel,” tegasnya.

Ditambahkan Presiden, Indonesia akan terus mendukung rakyat Palestina. 

(NASTER/UN)

Minggu, 09 Mei 2021

Warga Palestina dan Polisi Israel Bentrok di Masjid Al-Aqsa

Warga Palestina dan Polisi Israel Bentrok di Masjid Al-Aqsa
Warga Palestina bentrok dengan polisi Israel di komplek masjid al-Aqsa hari Jumat (7/5) sore, di tengah ancaman penggusuran terhadap rumah keluarga-keluarga Palestina di Yerusalem timur.

BorneoTribun Internasional -- Warga Palestina bentrok dengan polisi Israel hari Jumat (7/5) sore di komplek masjid al-Aqsa, sebuah tempat suci utama untuk warga Muslim dan Yahudi. Ini merupakan eskalasi dari kekerasan yang sudah berlangsung berminggu-minggu di Yerusalem dan insiden ini menggema ke seluruh kawasan.

Layanan darurat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan, 53 orang cedera dalam bentrokan dengan polisi di Yerusalem, termasuk 23 orang yang harus dirawat di rumah sakit. Katanya, kebanyakan yang cedera terkena wajah dan matanya akibat peluru yang dilapisi karet, dan kepingan dari granat kejut. Israel mengatakan, enam petugas polisinya cedera.

Sebelumnya pada Jumat, tentara Israel menembak dan menewaskan dua warga Palestina dan mencederai orang ketiga setelah laki-laki itu melancarkan tembakan terhadap sebuah pangkalan dari pasukan para-militer Polisi Perbatasan di Tepi Barat yang diduduki Israel. Ini merupakan insiden terbaru dari serangkaian konfrontasi mematikan dalam minggu-minggu terakhir yang bersamaan dengan bulan suci Ramadan.

Ketegangan meningkat dalam minggu-minggu terakhir di Yerusalem timur, yang diklaim oleh kedua belah pihak, Israel dan Palestina. Pada permulaan Ramadan, Israel memblokir sebuah tempat yang ramai dikunjungi warga Palestina untuk bersosialisasi setelah mengakhiri puasa mereka. Langkah itu memicu bentrokan selama dua minggu sebelum Israel mencabut pembatasan itu. [jm/pp]

Oleh: VOA

Minggu, 02 Mei 2021

Beberapa Warga Negara AS Tewas Terinjak dalam Festival di Israel

Beberapa Warga Negara AS Tewas Terinjak dalam Festival di Israel
Pejabat keamanan dan penyelamat Israel berdiri di sekitar mayat para korban yang meninggal selama perayaan Lag Ba'Omer di Mt. Meron di Israel utara, Jumat, 30 April 2021. (Foto: AP)

BorneoTribun Amerika -- Warga negara AS termasuk diantara puluhan orang yang tewas dan terluka karena terinjak-injak dalam sebuah festival keagamaan di Israel, kata Kedutaan AS pada Sabtu (1/5). Insiden itu terjadi di tengah meningkatnya kritikan pasca salah satu bencana sipil terburuk dalam sejarah negara itu.

Sedikitnya 45 tewas terinjak dan lebih dari 100 lainnya terluka dalam festival Yahudi ultra-Ortodoks di lereng Gunung Meron, yang diadakan semalaman antara Kamis (29/4) dan Jumat (30/4).

Penyebab pastinya belum jelas, tapi penuturan saksi mata dan video yang diunggah ke media sosial mengisyaratkan bahwa ratusan jemaat berdesak-desakan menuruni sebuah tangga yang sempit, sebagian jatuh, tersandung, terinjak dan mengalami sesak napas.

Seorang saksi menggambarkan orang-orang bertumpuk satu sama lain. Pihak berwenang mengatakan anak-anak ikut terluka.

Menteri Kesehatan mengatakan 32 korban tewas telah diidentifikasi Jumat malam (30/4). Proses identifikasi berhenti selama 24 jam untuk menghormati Sabbath Yahudi dan dilanjutkan lagi Sabtu malam (1/5) ketika keluarga-keluarga mempersiapkan pemakaman.

Seorang juru bicara Kedutaan AS mengatakan: "Dapat kami pastikan bahwa beberapa warga negara AS termasuk diantara korban."

Mereka termasuk korban tewas dan luka-luka. Kedutaan AS berusaha memverifikasi apakah ada lagi warga negara AS yang terlibat, dan memberikan semua bantuan konsuler yang tersedia kepada warga negara AS, kata juru bicara itu. Dia menolak berkomentar lebih jauh. [vm/ah]

Oleh: VOA

Jumat, 30 April 2021

Puluhan Orang Tewas Berdesakan di Festival Keagamaan Israel

Puluhan Orang Tewas Berdesakan di Festival Keagamaan Israel
Paramedis dan petugas penyelamat di lokasi penyelenggaraan ritual Lag B'Omer di Gunung Meron, di utara Israel di mana kerumunan massa mengakibatkan puluhan orang tewas akibat berdesakan, Jumat, 30 April 2021. (Foto: David Cohen/Reuters)

BorneoTribun Israel -- Petugas medis mengatakan puluhan orang tewas dalam desak-desakan di sebuah festival keagamaan api unggun di Israel, Jumat (30/4). Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menggambarkan insiden itu sebagai "bencana besar."

Desak-desakan itu terjadi ketika puluhan ribu orang Yahudi ultra-Ortodoks memadati makam orang bijak Rabbi Shimon Bar Yochai yang hidup pada abad ke-2 di Galilea dalam peringatan tahunan Lag B'Omer. Mereka memanjatkan doa-doa sepanjang malam, menyanyikan lagu-lagu mistik, dan tarian.

Saksi mata mengatakan, orang-orang mengalami sesak napas atau terinjak-injak di lorong yang padat. Beberapa bahkan tidak diketahui, sampai sistem peringatan publik dibunyikan dan seruan untuk bubar, ketika kerumunan yang melanggar peringatan COVID-19 itu memadati lereng Gunung Meron.

Layanan ambulans Magen David Adom (MDA) mengatakan helikopter mengangkut orang-orang yang terluka ke rumah sakit di Israel utara. Militer Israel mengatakan, pasukan pencarian dan penyelamatan serta tim medis dikerahkan.

Petugas ambulans menggambarkan insiden itu sebagai desakan kerumunan massa dan mengatakan 103 orang luka-luka, termasuk puluhan tewas.

Televisi saluran 12 menyebut jumlah korban tewas 40 orang, termasuk anak-anak, kata saksi mata. [ps/ft]

Oleh: VOA

Sabtu, 24 April 2021

Bagi Pemulung Puntung Rokok di Israel, Setiap Hari adalah Hari Bumi

Bagi Pemulung Puntung Rokok di Israel, Setiap Hari adalah Hari Bumi
Julian Mercer mengumpulkan puntung rokok dari seorang pengunjung di pantai Tel Aviv, Israel, 20 April 2021. (Foto: Amir Cohen/REuters)

BorneoTribun Israel -- Julian Melcer sedang memunguti punting rokok satu per satu untuk membersihkan pantai di Tel Aviv, di Israel.

Menyusuri pantai sambil membawa kantong plastik besar, pria Israel berusia 26 tahun itu menganggap setiap hari seperti Hari Bumi. Dia memunguti puntung rokok dan menjual kantong-kantong kecil yang disebutnya ‘asbak saku’ kepada para perokok agar mereka tidak menyampah.

"Saya di sini untuk melindungi dunia," katanya seperti dikutip oleh Reuters. "Itu membara dalam jiwa saya, membara dalam tulang saya, membara di mata saya ketika saya melihat sampah di pantai."

Melcer mengatakan bahwa memunguti puntung rokok juga menjadi mata pencaharian baginya. Dia bisa meraup antara $3.000 hingga $4.000 atau sekitar Rp 43 juta – Rp 58 juta per bulan selama musim panas dari penjualan asbak saku seharga $6 atau Rp 87 ribu per buah.

Warga Tel Aviv itu telah melakukan ini selama tiga tahun, dimulai dengan membuat karya seni dari puntung rokok yang dia kumpulkan, dan kemudian menemukan cara untuk mendaur ulang hasil yang dikumpulkannya.

Julian Mercer memegang plastik berisi puntung rokok yang dipulungnya dari pantai Laut Tengah sebagai bagian kampanye lingkungan hidup di pantai di Tel Aviv, Israel, 20 April 2021. (Foto: Amir Cohen/Reuters)

Mercer mengemas kantong-kantong plastik berisi puntung rokok ke dalam kontak kardus lalu mengirimnya ke organisasi NoButts di Irlandia, yang mengekstraksi filter plastik untuk digunakan kembali.

Mercer memperkirakan dia dan orang lain dalam kelompok sukarelawannya di Israel telah memulung sekitar satu juta puntung.

Di situsnya, NoButts mengatakan filter rokok adalah "plastik sekali pakai paling beracun di planet ini". Organisasi itu memperkirakan sampah puntung rokok mencapai enam triliun di seluruh dunia setiap tahun.

"Ini sangat penting karena rokok merusak alam, merusak pantai, dan saya suka pantai - ini rumah saya," kata Melcer tentang kampanyenya. [na/ft]

Oleh: VOA

Kamis, 08 April 2021

Suriah Klaim Israel Lakukan Serangan Misil Dekat Damaskus

Suriah Klaim Israel Lakukan Serangan Misil Dekat Damaskus
Sebuah gambar pada 20 November 2019 menunjukkan asap dan api mengepul selama serangan udara Israel yang dilaporkan terjadi di pinggiran Damaskus. (Foto: AFP)

BorneoTribun.com -- Israel telah dituduh melancarkan serangan misil di dekat ibu kota Suriah, Damaskus, dan pinggiran selatan kota itu pada Kamis (8/4) pagi, yang mencederai empat tentara, sebut media pemerintah Suriah.

Kantor berita Suriah SANA, mengutip seorang pejabat militer yang tidak disebutkan namanya, mengatakan, pertahanan udara Suriah mampu menembak jatuh sebagian besar misil sebelum mencapai target mereka.

SANA juga menyatakan sebagian misil itu ditembakkan oleh pesawat-pesawat tempur Israel yang terbang di atas wilayah negara tetangga, Lebanon.

Syrian Observatory for Human Rights, pemantau perang yang berbasis di Inggris, melaporkan bahwa serangan-serangan Israel menarget pos-pos militer di dekat Damaskus, tetapi tidak memberi rincian lebih jauh.

Al-Manar TV milik kelompok militan Lebanon Hezbullah, menyatakan, salah satu misil pertahanan udara Suriah meledak di dekat perbatasan Lebanon-Suriah, dan suara ledakan terdengar di beberapa bagian di Lebanon Selatan. Stasiun televisi itu kemudian menyatakan rudal itu jatuh di dekat desa perbatasan Houla, Lebanon.

Lebanon telah meluncurkan ratusan serangan terhadap target-target militer terkait Iran di Suriah selama bertahun-tahun, tetapi jarang mengakui atau membahas operasi semacam itu.

Israel menganggap kubu pertahanan Iran di perbatasan utaranya sebagai hal yang melampaui batas, dan telah berulang kali menyerang fasilitas-fasilitas terkait Iran dan konvoi senjata yang ditujukan untuk Hezbollah. [uh/ab]

Oleh: VOA

Rabu, 07 April 2021

Kabinet pemerintahan Sudan Batalkan Undang-undang yang Boikot Israel

Kabinet pemerintahan Sudan Batalkan Undang-undang yang Boikot Israel
Warga yang marah membakar bendera Israel untuk memrotes normalisasi hubungan Sudan-Israel dalam aksi di Khartoum (foto: dok).

BoneoTribun Internasional -- Kabinet pemerintahan Sudan, Selasa (6/4) memutuskan pencabutan undang-undang tahun 1958 yang melarang hubungan diplomatik dan ekonomi dengan Israel, katanya dalam sebuah pernyataan.

Tahun lalu Sudan menandatangani Perjanjian Abraham tentang rekonsiliasi regional dengan Israel yang disponsori oleh pemerintahan Presiden Donald Trump ketika itu dan beberapa pejabat Israel telah mengunjungi Sudan.

Salah seorang pejabat itu, Menteri Intelijen Eli Cohen, menyambut baik langkah Khartoum tersebut.

"Ini merupakan langkah penting yang diperlukan dalam upaya penandatanganan perjanjian damai antara negara-negara," kata Cohen dalam sebuah pernyataan, yang tidak menjelaskan kapan langkah itu kemungkinan terjadi.

Keputusan itu masih membutuhkan persetujuan dari pertemuan bersama dewan kedaulatan dan kabinet Sudan, yang berfungsi sebagai badan legislatif sementara negara tersebut. [mg/lt]

Oleh: VOA

Rabu, 17 Maret 2021

Ahli Arkeologi Israel Temukan Gulungan Naskah Laut Mati Baru

Ahli Arkeologi Israel Temukan Gulungan Naskah Laut Mati Baru
Bagian dari gulungan Laut Mati kuno dipamerkan di Museum Israel di Yerusalem pada 14 Mei 2008. (Foto: REUTERS/Baz Ratner)

BorneoTribun Israel, Internasional -- Para pakar arkeologi Israel, Selasa (16/3), mengumumkan penemuan puluhan potongan Gulungan Naskah Laut Mati (Dead Sea Scroll) baru yang memuat teks alkitab. Naskah itu ditemukan di sebuah gua di gurun dan diyakini disembunyikan selama pemberontakan Yahudi melawan Roma hampir 1.900 tahun yang lalu.

Associated Press,mengutip Israel Antiquities Authority, Selasa (16/3), melaporkan potongan-potongan perkamen tersebut menggunakan teks bahasa Yunani dari kitab Zakharia dan Nahum dan telah diberi penanggalan radiokarbon tertanggal abad ke-2 Masehi. Naskah itu adalah gulungan-gulungan naskah baru pertama yang ditemukan dalam penggalian arkeologi di gurun selatan Yerusalem dalam 60 tahun terakhir.

Potongan-potongan perkamen baru itu diyakini sebagai bagian dari potongan perkamen yang ditemukan sebelumnya di sebuah situs yang dikenal sebagai "The Cave of Horror.” Diberi nama demikian karena di gua itu ditemukan 40 kerangka manusia selama penggalian pada 1960-an. Selain itu nama tersebut juga mengandung terjemahan bahasa Yunani dariTwelve Minor Prophets. Gua itu terletak di ngarai terpencil di Gurun Yudea, selatan Yerusalem.

Potongan-potongan tersebut diyakini telah disimpan di dalam gua selama Pemberontakan Bar Kochba, pemberontakan bersenjata Yahudi melawan Roma selama pemerintahan Kaisar Hadrian, pada 132 dan 136 Masehi.

Artefak tersebut ditemukan dalam operasi oleh Otoritas Barang Antik Israel di Gurun Yudea untuk menemukan gulungan dan artefak lain untuk mencegah kemungkinan penjarahan. Pihak berwenang mengadakan konferensi pers pada Selasa (16/3) untuk mengungkap penemuan itu.

Gulungan Naskah Laut Mati adalah kumpulan teks Yahudi yang ditemukan di gua-gua gurun di Tepi Barat dekat Qumran pada 1940-an dan 1950-an. Naskah tersebut berasal dari abad ke-3 Sebelum Masehi sampai abad ke-1 Masehi. Mereka termasuk salinan paling awal dari teks-teks alkitab dan dokumen-dokumen yang menguraikan kepercayaan dari sekte Yahudi yang sedikit dipahami. [ah/au/ft]

Oleh: VOA Indonesia

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pemilu 2024

Lifestyle

Tekno