Berita Borneotribun.com: Kadis pendidikan Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Kadis pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kadis pendidikan. Tampilkan semua postingan

Kamis, 18 Mei 2023

Kadis Pendidikan Sekadau Apresiasi Wisuda SMK Amaliyah Sekadau

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sekadau, Frans Dawal.
Sekadau, Kalbar - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sekadau menghadiri kegiatan Wisuda Purna Siswa SMK Amaliyah Sekadau angkatan XXX tahun 2023, Rabu (17/5/2023).

Frans Dawal mengatakan kegiatan ini merupakan acara khusus SMK Amaliyah dalam pelepasan siswa.

"SMK merupakan sekolah yang bisa melahirkan SDM siap pakai terutama bidang industri," Ucapnya.

Ia juga menyebutkan peluang pekerjaan di kabupaten sekadau untuk para lulusan SMK juga sangat terbuka.

"Selain siap kerja, kami berharap lulusan SMK ini bisa melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi," Ujarnya.


Fran Dawal juga mengatakan akan berdiskusi dengan Bupati Sekadau terkait kebijakan beasiswa untuk anak-anak berprestasi untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya.

"Kami dalam hal ini akan berusaha berkomunikasi dengan Bupati terkait regulasi tersebut. Semoga kalian semua bisa meningkatkan prestasi dan dapat menggapai cita-cita," Tukasnya.

(Mussin/Hermanto)

Rabu, 27 Januari 2021

Dampak Belajar Daring, Banyak Anak Menikah Dini


Kepala dinas pendidikan mataram, NTB, Drs.H.Lalu Fatwir Uzali S.Pd,.M.Pd

Borneotribun I Mataram - Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Mataram, Drs.H.Lalu Fatwir Uzali S.Pd,.M.Pd menegaskan akibat lama tidak belajar tatap muka ada anak sekolah yang memilih menikah.
 
“Ini salah satu dampak negatif dari pembelajaran daring atau online,” tegasnya kepada  Media di Mataram, Selasa (26/1/21) usai menghadiri lounching program Lets Talk di aula dinas pendidikan, kemarin.
 
Selain itu, ada anak yang sampai lupa tidak tahu kelas berapa dan dimana ruang belajarnya. Hal yang lebih menyedihkan lagi, karena lama tidak belajar tatap muka mereka membantu orang tuanya bekerja dan akhirnya memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolah.

“Ini yang harus disikapi. Walaupun kami menyadari ini adalah sebagian dampak dari lamanya tidak belajar tatap muka,” jelas Kadis.
 
Mengenai sebab terjadinya perkawinan di usia sekolah, banyak hal yang mempengaruhi. Selain dari anak dan lingkungan keluarga juga masalah ekonomi bisa menjadi pemicu.
  
“Ada juga yang mengambil jalan pintas biar ada yang menanggung hidupnya, makanya memilih menikah,” jelasnya.
 
Guna meminimalir terjadinya pernikahan anak usia sekolah, pembelajaran daring dan luring serta guru sambang harus lebih diintesifkan.

“Ini harus kita lakukan,” tegas Kadis yang murah senyum ini. ( Ad )

Editor : Hermanto






Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pemilu 2024

Lifestyle

Tekno