Berita Borneotribun.com: Kanker Payudara Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Kanker Payudara. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kanker Payudara. Tampilkan semua postingan

Selasa, 14 Februari 2023

Kenali Gejala dan Tanda Kanker Payudara

Kenali Gejala dan Tanda Kanker Payudara
Gambar ilustrasi. Kenali Gejala dan Tanda Kanker Payudara.
JAKARTA - Dokter Bedah Onkologi (Kanker) RSUPN Cipto Mangunkusumo I Gusti Ngurah Gunawan Wibisana menjelaskan beberapa tanda dan gejala kanker payudara yang mungkin dialami perempuan.

Dalam sebuah diskusi daring yang digelar pada Senin, Gunawan mengatakan 90 persen gejala kanker payudara yang dialami pasien adalah benjolan pada payudara yang tidak terasa nyeri.

“Justru ini yang perlu diwaspadai, gejala ini paling sering terjadi namun hal itu pula yang kerap diabaikan para penderita karena tidak ada rasa nyeri yang dihasilkan dari benjolan tersebut,” kata dia.

Namun, ada gejala lain yang dapat terlihat lebih jelas dari kanker payudara, salah satunya adanya perubahan pada kulit di sekitar puting.

Perubahan ini tidak hanya sekedar berubah warna menjadi lebih gelap atau terang, melainkan timbulnya seperti luka atau kulit yang bereaksi akibat alergi.

“Terlihat seperti adanya luka dan alergi atau biasa seperti dermatitis,” ujar Gunawan.

Gejala itu tidak terjadi tepat di puting, melainkan di daerah spesifik sekitar puting yaitu daerah areola.

“Tanda itu kita sebut namanya paget’s disease, kulit area itu terasa seperti terkelupas atau bersisik dan gatal,” ujarnya menambahkan.

Pada penyakit paget pada payudara maka idealnya penderita selain waspada, harus mempertajam diagnosis, salah satunya dengan ultrasonografi (USG).

Teknologi USG yang sensitif, menurut Gunawan, akan mampu mendeteksi benjolan dalam payudara ukuran lima milimeter sekalipun.

“Maka kalau ada keraguan lebih baik meyakinkan diri dengan segera melakukan USG,” jelas Gunawan

Kanker payudara menempati urutan pertama terkait jumlah kanker terbanyak di Indonesia serta menjadi salah satu penyumbang kematian pertama akibat kanker.

“Kita perlu waspada dengan kanker payudara, karena penyakit ini tidak ada vaksinnya seperti kanker serviks,” kata Gunawan.

Gunawan menambahkan 70 persen pasien yang telah terdeteksi kanker payudara sudah di tahap lanjut.

"Kalau kita bisa mendeteksi di tahap awal mungkin kematiannya bisa ditanggulangi,” kata Gunawan.

Oleh : Pamela Sakina/Antara
Editor : Yakop

Rabu, 26 Oktober 2022

Mitos Dan Fakta Seputar Kanker Payudara

Mitos Dan Fakta Seputar Kanker Payudara
Mitos Dan Fakta Seputar Kanker Payudara.
Jakarta - Bulan Oktober merupakan bulan kesadaran kanker payudara yang dibuat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai penyakit kanker ganas tertinggi yang dialami perempuan di Indonesia.

Mari simak mitos dan fakta yang beredar mengenai penyakit yang bisa dicegah melalui deteksi dini ini.

Periksa payudara sendiri hanya untuk perempuan dewasa?
Tidak perlu menunggu sampai tua sebelum berinisiatif untuk memeriksa payudara meski penyakit ini lebih berisiko untuk perempuan yang berumur.

Deteksi dini penting untuk dilakukan demi menekan angka kasus di mana pasien baru datang saat penyakit sudah memburuk. Semakin lambat ditangani, pengobatan pun kian panjang.

Setelah menstruasi, remaja boleh belajar memeriksa payudara sendiri pada hari ketujuh hingga kesepuluh setelah hari pertama menstruasi. Jika ada benjolan, segera periksakan kepada dokter. Pemeriksaan payudara juga bisa dilakukan oleh tenaga medis untuk hasil yang lebih tepat.

Pemeriksaan lebih lanjut dapat dilakukan dengan USG atau ultrasonografi yang disarankan dilakukan satu hingga dua kali dalam setahun.

Sementara itu, alat skrining utama yang sangat sensitif dalam mendeteksi adalah mammografi atau mammogram yang ditujukan untuk orang berusia 40 tahun ke atas.

Bra kawat ada kaitannya dengan kanker payudara?

Anggapan pemakaian bra berkawat dalam menyokong payudara dapat memicu kanker adalah mitos belaka. Sama sekali tidak ada hubungan antara bra dan kanker payudara.

Bra adalah pakaian dalam yang berfungsi untuk menyokong payudara. Apa pun jenis dan bahan bra, semua kembali lagi kepada kenyamanan pemakai.

Ada makanan pemicu kanker?

Ahli mengungkapkan kanker payudara muncul karena berbagai faktor, sehingga tidak bisa disimpulkan bahwa makanan tertentu pasti menyebabkan kanker.

Kendati demikian, setiap orang dapat mengurangi risiko terkena kanker dengan cara menjaga gaya hidup sehat. Salah satunya, mengonsumsi makanan bergizi seimbang yang dimasak dengan cara menyehatkan. Batasi makanan manis, makanan berlemak serta kurangi konsumsi makanan yang digoreng dan dibakar.

Kanker payudara hanya terjadi kepada perempuan?

Memang sebagian besar penderita kanker payudara adalah perempuan, tapi penyakit ini juga bisa terjadi kepada laki-laki meski jumlahnya sedikit, proporsinya hanya 1:100. Umumnya, kanker payudara pada laki-laki ditemukan di usia lanjut.

Gejalanya sama seperti perempuan, yakni muncul benjolan di payudara. Mengingat ukuran payudara laki-laki umumnya lebih kecil, benjolan itu bisa lebih mudah dideteksi. Benjolan yang harus diwaspadai adalah benjolan yang terus membesar dan batas permukaannya terasa tidak jelas, tidak seperti meraba sebuah kelereng.

Pewarta : Nanien Yuniar
Editor : Yakop

Senin, 05 Juli 2021

YKI kini ada mesin Mammomat Revelation untuk deteksi Kanker Payudara

YKI kini ada mesin Mammomat Revelation untuk deteksi Kanker Payudara
YKI kini ada mesin Mammomat Revelation untuk deteksi Kanker Payudara.

BORNEOTRIBUN JAKARTA - Yayasan Kanker Indonesia (YKI) telah menginstalasi mesin mamografi terbaru, bernama Mammomat Revelation untuk membantu mendeteksi dini Kanker Payudara.

YKI sangat senang dengan adanya mesin mamografi terbaru untuk meningkatkan pelayanan deteksi dini kanker payudara bagi masyarakat.

"Hal ini sangatlah penting dimana deteksi dini dapat meningkatkan keberhasilan perawatan kanker payudara pada stadium awal dan sebagai strategi kesehatan masyarakat yang sangat penting," kata Ketua Umum YKI, Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo dalam siaran persnya, dikutip Minggu.

Mesin Mamografi ini hadir dengan fitur pemindaian dengan sudut lebar 50 derajat sehingga memungkinkan pendeteksian kanker yang akurat dan diagnosis yang andal.

Tomosintesis Sudut Lebar 50 derajat membantu pantauan dengan resolusi yang lebih dalam hingga 3,5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan sudut sempit serta dengan deteksi massa yang lebih akurat dan lebih cepat.

Sudut lebar 50 derajat juga memungkinkan gerakan penggeser ke kiri atau kanan untuk melihat obyek dari beberapa sudut berbeda, sehingga lebih banyak informasi berharga untuk menilai jaringan payudara yang saling bertumpang tindih dan meningkatkan kepastian diagnostik.

Mesin mamografi ini juga dilengkapi Personalized Soft Compression atau tekanan lembut sesuai kondisi pasien untuk membantu mengurangi ketidaknyamanan selama skrining, serta Insight Breast Density atau pemindaian densitas payudara yang dapat mengelompokkan risiko secara langsung sehingga membantu pengambilan keputusan yang tepat untuk langkah selanjutnya.

Mammomat Revelation sudah mendapatkan izin penggunaan melalui Keputusan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir tentang Izin Pemanfaatan Tenaga Nuklir Penggunaan Sumber Radiasi Pengion Dalam Radiologi Diagnostik dan Intervensional untuk Mamografi.

Mesin ini merupakan donasi yang terkumpul dari pelanggan Indomaret.

Kepala Klinik YKI Lebak Bulus dr. Rebecca Angka mengatakan, keberadaan mesin mamogarfi baru ini memudahkan dokter mendapatkan kualitas gambar yang tinggi, lebih rinci dan tepat, menghindari pemindaian ulang, sehingga pasien dapat lebih tenang dan santai saat dilakukan skrining.

Menurut data GLOBOCAN 2020, terdapat 65.858 kasus baru kanker payudara atau 30,8 persen dari kejadian kanker pada wanita di Indonesia.

Deteksi dini kanker payudara dengan mamografi direkomendasikan bagi wanita diatas 40 tahun dan dilakukan secara rutin setahun sekali.

"Hal ini sebagai langkah pencegahan dan penanganan kanker secara dini, semoga dengan fasilitas baru kami akan menambah minat masyarakat melakukan deteksi dini dan mencegah kanker payudara stadium lanjut," kata Rebecca.

Klinik Yayasan Kanker Indonesia Lebak Bulus berlokasi di Jl. Lebak Bulus Tengah No. 9, Cilandak Barat, Jakarta Selatan, membuka layanan deteksi dini kanker payudara setiap hari dengan perjanjian melalui telepon 021 750 7447 atau 021 7690704. Klinik buka Senin sampai Jumat pukul 11:00 sampai 14:00 WIB.

ANTARA

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pemilu 2024

Lifestyle

Tekno