Berita Borneotribun.com: Kesehatan Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan

Selasa, 30 Januari 2024

Bupati Aron Apresiasi Desa Sungai Sambang yang Berkomitmen untuk ODF

Bupati Sekadau, Aron, menghadiri acara Deklarasi Open Defecation Free (ODF) Desa Sungai Sambang. (Diskominfo Sekadau/Madah Sekadau/Borneotribun)
Bupati Sekadau, Aron, menghadiri acara Deklarasi Open Defecation Free (ODF) Desa Sungai Sambang. (Diskominfo Sekadau/Madah Sekadau/Borneotribun)
SEKADAU - Bupati Sekadau, Aron, menghadiri acara Deklarasi Open Defecation Free (ODF) Desa Sungai Sambang yang berlangsung di Halaman Kantor Desa Sungai Sambang, Kecamatan Sekadau Hulu, Kabupaten Sekadau, pada hari Senin (26/1/2024).

Acara dimulai dengan sebuah prosesi ritual adat penyambutan rombongan dan pemancungan buluh muda oleh Bupati Sekadau, yang kemudian diikuti dengan tarian penyambutan khas adat Dayak yang dipersembahkan oleh masyarakat Desa Sungai Sambang.

Desa ODF adalah bagian dari program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dengan menghentikan praktek Buang Air Besar Sembarangan (BABS).

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Sekadau, Aron, memberikan apresiasi atas pencapaian Desa Sungai Sambang yang telah berkomitmen untuk mendeklarasikan diri sebagai Desa ODF. Ia menyatakan, "Tentu ini menjadi kebanggaan kita juga karena untuk Desa ODF sejak tahun 2022 kita telah mencanangkan untuk 1 Kecamatan itu 3 Desa."

Menurutnya, sebelumnya, dari 87 desa, hanya 23 yang telah mendeklarasikan ODF hingga tahun 2021.

Aron juga mengharapkan bahwa setelah menjadi Desa ODF, Desa Sungai Sambang dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain yang belum mendeklarasikan ODF untuk menciptakan sanitasi yang bersih, pengelolaan air minum yang higienis, memiliki jamban keluarga mandiri, serta menerapkan program-program lingkungan yang sehat.

Selama acara, dilakukan penandatanganan prasasti ODF oleh Bupati Sekadau, pembukaan tirai STBM, penandatanganan komitmen bersama dalam melanjutkan 5 pilar STBM di Desa Sungai Sambang, dan diakhiri dengan foto bersama.

Senin, 29 Januari 2024

Langkah Strategis Kalbar Dukung Target Indonesia Emas 2045

Mengedukasi gizi bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan baduta serta masyarakat, bagaimana untuk mencegah dan menangani stunting, di Posyandu Shinta Desa Rasau, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Mengedukasi gizi bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan baduta serta masyarakat, bagaimana untuk mencegah dan menangani stunting, di Posyandu Shinta Desa Rasau, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
PONTIANAK - Siap menuju Indonesia Emas 2045 dan bertujuan menyiapkan menjadi generasi emas, bagi anak-anak Kalimantan Barat agar menjadi sumber daya manusia (SDM) yang sehat, cerdas, dan handal, yang mampu bersaing pada Top Manajemen Level di negara sendiri bahkan di luar negeri. 

Hal ini disampaikan Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, dr. Harisson, M.Kes., bersama Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Kalbar, Ny. Windy Prihastari Harisson, S.STP., M.Si., yang tak pernah lelah menggelorakan serta mengedukasi gizi bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan baduta serta masyarakat, bagaimana untuk mencegah dan menangani stunting, di Posyandu Shinta Desa Rasau, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, pada hari Minggu (28/1/2024).

Mengedukasi gizi bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan baduta serta masyarakat, bagaimana untuk mencegah dan menangani stunting, di Posyandu Shinta Desa Rasau, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Mengedukasi gizi bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan baduta serta masyarakat, bagaimana untuk mencegah dan menangani stunting, di Posyandu Shinta Desa Rasau, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Kedatangan mereka diterima secara langsung oleh Bupati Mempawah Hj. Erlina, S.H., beserta jajaran yang disambut dengan tarian yang dipersembahkan oleh kader TP PKK Desa Rasau.

"Di tahun 2045 nanti, Indonesia akan menjadi salah satu negara dengan perekonomian terbesar selain Cina, Amerika, dan India. Dibutuhkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan unggul yang mampu bersaing dengan tenaga kerja asing. Pj. Gubernur Kalimantan Barat menyampaikan arahan Presiden RI, Ir.H.Joko Widodo, agar mempersiapkan generasi emas yang siap menguasai dunia kerja, menduduki posisi top manajemen level di perusahaan besar, di pemerintahan, dan di segala sektor," ujar Harisson saat mengawali pidatonya.

Harisson menegaskan, pentingnya asupan gizi yang tinggi sejak awal kehidupan seorang bayi sampai berusia dua tahun, dimana pada masa tersebut pertumbuhan dan perkembangan otak bayi sangat pesat. 

"Terutama makanan yang mengandung tiga komponen yakni karbohidrat, protein hewani, dan lemak. Untuk karbohidrat, menurutnya bisa didapatkan dari bubur nasi, bubur beras, atau nasi lembut. Kemudian untuk protein hewani dari ikan, ayam, daging, atau telur dan lainnya. Kalau lemak bisa dari daging, minyak goreng, dan lain sebagainya," timpal Harisson.

Dirinya berharap dengan upaya turun langsung menyambangi ibu-ibu di Desa Rasau ini, akan menambah pengetahuan mereka. 

"Dengan pengetahuan yang bertambah maka ibu-ibu akan bisa memperhatikan pemenuhan gizi seimbang untuk tumbuh kembang anak. Sehingga dengan demikian maka angka stunting di Provinsi Kalbar akan semakin bisa ditekan," tutupnya.

Kemudian terkait penyerahan bansos pangan yang dilaksanakan, dirinya menegaskan bahwa ini juga bukti nyata kehadiran Pemerintah di tengah-tengah masyarakat. 

Hal ini sejalan dengan perintah Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) untuk meringankan beban masyarakat.

"Pak Presiden Joko Widodo selalu memerintahkan para kepala daerah untuk meringankan beban masyarakat. Ini titipan dari Bapak Presiden Joko Widodo untuk dibagikan langsung kepada masyarakat," jelasnya.

Harisson memastikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar akan selalu melakukan berbagai upaya untuk membantu meringankan beban masyarakat. Diantaranya memberikan bantuan sembako murah di seluruh kabupaten kota. 

Mengedukasi gizi bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan baduta serta masyarakat, bagaimana untuk mencegah dan menangani stunting, di Posyandu Shinta Desa Rasau, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Mengedukasi gizi bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan baduta serta masyarakat, bagaimana untuk mencegah dan menangani stunting, di Posyandu Shinta Desa Rasau, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
"Dengan upaya-upaya tersebut diharapkan akan dapat membantu masyarakat di tengah situasi sekarang yang sedang tidak baik-baik saja. Kita akan terus menggencarkan upaya dalam membantu masyarakat," tuturnya.

Mengakhiri sambutannya, tak lupa Harisson mengingatkan menatap pesta demokrasi yang sudah di depan mata ini, tepatnya pada 14 Februari, ia berharap agar selalu menjaga agar situasi tetap damai, tentram, jangan terjadi keributan. 
"Antar pendukung boleh fanatik namun tali silaturahmi jangan sampai terganggu," tegasnya.

Dalam rangkaian acara tersebut, Windy Prihastari turut mengedukasi peserta yang hadir yang terdiri dari Ibu Hamil, Ibu bayi, dan ibu menyusui serta para kader posyandu dan kader TP PKK Desa Rasau, dengan memperkenalkan komponen gizi penting yang harus diberikan kepada anak.

Mengedukasi gizi bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan baduta serta masyarakat, bagaimana untuk mencegah dan menangani stunting, di Posyandu Shinta Desa Rasau, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Mengedukasi gizi bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan baduta serta masyarakat, bagaimana untuk mencegah dan menangani stunting, di Posyandu Shinta Desa Rasau, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
"Kita harus memastikan anak-anak mendapatkan gizi seimbang maka stunting kita harapkan bisa dicegah," jelas Windy.

Windy juga mempraktekkan dengan memberikan suapan bubur bayi yang telah diolah pada saat demo masak makanan bergizi untuk diberikan kepada perwakilan baduta yang hadir. 

"Kalau protein hewani ini sebenarnya yang paling mudah kita temui adalah ikan. Tapi boleh dengan jenis lainnya yang mengandung protein hewani," jelasnya.

Sejalan dengan 3 poin yang disampaikan Pj Gubernur, menurut Windy 3 poin tersebut (karbohidrat, protein hewani, dan lemak) harus menjadi perhatian ibu-ibu terutama yang memiliki balita, agar mereka bisa memastikan pemenuhan gizi seimbang anak-anaknya.

Mengedukasi gizi bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan baduta serta masyarakat, bagaimana untuk mencegah dan menangani stunting, di Posyandu Shinta Desa Rasau, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Mengedukasi gizi bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan baduta serta masyarakat, bagaimana untuk mencegah dan menangani stunting, di Posyandu Shinta Desa Rasau, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
"Tiga komponen itu sangat penting untuk kita berikan kepada anak-anak kita, agar gizi mereka tercukupi," ungkapnya.

Di tempat yang sama, Bupati Mempawah, Hj. Erlina, S.H., M.H. mengatakan bahwa penanganan stunting ini adalah tanggung jawab bersama.

"Semua pihak harus saling mendukung dalam penanganan stunting," ucap Erlina.

Pemerintah Kab. Mempawah menyambut baik agenda yang dilaksanakan tersebut dalam rangka mendukung program pemerintah men

Minggu, 28 Januari 2024

PKK Sekadau Bagikan Bantuan untuk Ibu Hamil di Desa Sungai Sambang

Kegiatan deklarasi 3 Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang digelar di Desa Sungai Sambang, Kecamatan Sekadau Hulu. (SS/VR/YK)
Kegiatan deklarasi 3 Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang digelar di Desa Sungai Sambang, Kecamatan Sekadau Hulu. (SS/VR/YK)
SEKADAU - Ny. Magdalena Susilawati Aron, SP, sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sekadau, berperan penting dalam kegiatan deklarasi 3 Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang digelar di Desa Sungai Sambang, Kecamatan Sekadau Hulu, Kabupaten Sekadau, pada Jumat, 26 Januari 2024.

Turut hadir dalam acara ini, Ny. Magdalena tidak hanya sebagai saksi atas deklarasi 3 Pilar STBM, namun juga secara aktif memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat setempat.

Salah satu bentuk kontribusi tersebut adalah pemberian paket bantuan kepada ibu hamil di Desa Sungai Sambang, menegaskan komitmen PKK dalam mendukung kesejahteraan dan kesehatan ibu hamil di wilayah tersebut.

Dalam pernyataannya, Ny. Magdalena mengatakan, "Kehadiran kami di sini bukan hanya untuk merayakan pencapaian dalam sanitasi, tetapi juga sebagai wujud dukungan dan kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat, khususnya ibu hamil di Desa Sungai Sambang."

Paket bantuan yang diserahkan oleh Ny. Magdalena berisi beragam perlengkapan penting bagi ibu hamil guna memastikan kehamilan mereka berlangsung dengan sehat, termasuk produk-produk kesehatan dan informasi terkait perawatan selama masa kehamilan.

Dalam wawancara, Ny. Magdalena juga mengungkapkan apresiasinya terhadap upaya masyarakat Desa Sungai Sambang dalam mendukung program STBM. 

Ia menegaskan pentingnya kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan organisasi non-pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

"Deklarasi 3 Pilar STBM ini merupakan langkah besar menuju masyarakat yang lebih sehat dan lebih sadar akan pentingnya sanitasi. Semoga apa yang telah dicapai di Desa Sungai Sambang dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk mengadopsi praktik-praktik sanitasi yang baik," tambahnya.

Partisipasi Ny. Magdalena dalam kegiatan ini mencerminkan peran strategis Tim Penggerak PKK Kabupaten Sekadau dalam mendukung program-program pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama dalam bidang kesehatan dan sanitasi.

Sabtu, 27 Januari 2024

Ahli Gizi: Makanan Instan Tidak Asin Tetap Punya Bahaya

Arsip foto - Pengelola Salt Centre menunjukkan garam hasil panen di Salt Centre Banyusangka, Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Selasa (7/11/2023). (ANTARA FOTO//Budi Candra Setya/aww/YU)
Arsip foto - Pengelola Salt Centre menunjukkan garam hasil panen di Salt Centre Banyusangka, Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Selasa (7/11/2023). (ANTARA FOTO//Budi Candra Setya/aww/YU)

JAKARTA - Ahli gizi dari Instalasi Pelayanan Gizi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, Firlianita Ahdiyanti, mengingatkan bahwa meskipun makanan instan terkesan tidak asin, namun tetap mengandung pengawet yang tinggi natrium, mineral yang umumnya ditemukan pada garam.

Dalam sebuah diskusi kesehatan daring yang diadakan dari Jakarta, Firlianita menyampaikan, "Banyak garam-garam tersembunyi seperti gorengan, keripik, makanan yang gurih, tentu banyak mengandung garam tersembunyi."

Ia menyoroti bahwa makanan instan atau hidangan cepat saji seperti keripik kentang juga mengandung garam tersembunyi sehingga perlu diwaspadai. 
Firlianita mengutip anjuran Kementerian Kesehatan yang menyarankan masyarakat untuk tidak mengonsumsi garam lebih dari satu sendok teh per hari atau sekitar 2.400 miligram sodium, sebagai bagian dari pola makan yang sehat dan bergizi demi menjaga berat badan normal, meningkatkan produktivitas kerja, serta melindungi tubuh dari penyakit kronis.

Menurut penelitian dari University of Rochester Medical Center, satu bungkus keripik kentang dengan rasa asin dan tawar mengandung sekitar 1.191 miligram natrium, sedangkan dalam 100 gram kornet terdapat sekitar 1.250 miligram natrium.

Firlianita juga menekankan pentingnya memperhatikan konsumsi harian gula yang sebaiknya tidak melebihi empat sendok makan sehari. 

Dia menyoroti bahwa seperti halnya garam, banyak gula tersembunyi dalam makanan dan minuman yang seringkali tidak disadari oleh konsumen. 

"Gula tersembunyi yang seringkali tidak disadari semisal roti, kue, minuman, minuman kopi kekinian dengan rata-rata gula empat-lima sendok makan untuk satu cangkir reguler," ujarnya.

Firlianita juga memperingatkan tentang kehadiran lemak yang tersembunyi dalam makanan, seperti kulit hewan dan makanan yang digoreng. 

"Makanan yang digoreng itu minyaknya sudah banyak terserap, terutama makanan yang digoreng tepung itu kalorinya besar sekali, sudah mengandung karbohidrat yang besar, lemak yang tinggi dan garam yang tinggi, apalagi jika dikonsumsi sudah berlebihan," jelasnya.

Tips Mudah Turunkan Berat Badan dari Pakar Gizi Terkemuka

Ilustrasi seseorang mengukur berat badan.
Ilustrasi seseorang mengukur berat badan.
JAKARTA - Pakar gizi dari Instalasi Pelayanan Gizi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, Firlianita Ahdiyanti, memberikan saran tentang cara menurunkan berat badan secara sehat. 

Dalam sebuah diskusi kesehatan daring yang diselenggarakan pada hari Selasa, dia menekankan pentingnya pola makan dan aktivitas fisik dalam proses penurunan berat badan.

"Kurangi 500 kalori selama misalnya target turun berat badan 4 kg, jadi targetnya dalam satu minggu harus turun sekitar 1 kg, itu harus rutin melakukan olahraga rutin 3-5 kali per minggu dengan durasi 150 menit per minggu artinya setiap kali olahraga itu bisa 40-45 menit minimal," jelas Firlianita.

Dia menyoroti pentingnya aktivitas fisik teratur dan terukur, yang berarti meluangkan waktu untuk berolahraga sebanyak 3-5 kali dalam seminggu dengan durasi minimal 150 menit. 

Contohnya adalah berjalan kaki atau berjalan cepat, yang dapat membantu mencapai penurunan berat badan sebesar 0,5-1 kg dalam seminggu.

Dari segi asupan makanan, Firlianita menyarankan untuk memulai dengan mengurangi 500 kalori per hari, yang setara dengan dua centong nasi, satu potong ayam, dan satu gelas kopi susu.

Selain itu, dia juga mengingatkan pentingnya mengurangi konsumsi makanan tinggi gula, lemak, dan garam. 

Menurut Kementerian Kesehatan, batasan harian untuk konsumsi adalah maksimal 4 sendok makan gula, 1 sendok teh garam, dan 5 sendok makan minyak atau 67 gram lemak.

Firlianita juga memberikan peringatan kepada individu yang memiliki kelebihan berat badan untuk mewaspadai risiko obesitas. 

Dia menjelaskan bahwa indeks massa tubuh (IMT) antara 23-25 menunjukkan kelebihan berat badan, dan IMT di atas 30 menandakan obesitas tingkat 2.

"Orang dengan obesitas tingkat 1, masih bisa kita bantu pola makan dan aktivitasnya. Namun, orang dengan IMT di atas 30 atau bahkan 40 ke atas, itu biasanya sudah ada intervensi medik artinya obat-obatan yang diawasi dokter, tindakan operasi seperti bariatrik surgery," jelas Firlianita.

Firlianita juga menegaskan bahwa obesitas bukan hanya masalah penampilan fisik, tetapi juga merupakan penyakit yang memerlukan intervensi medis karena dapat menyebabkan gangguan metabolisme yang serius.

Aksi Sosial Windy Harisson: Peduli Anak Gizi Buruk di Kalbar

TP-PKK Provinsi Kalbar, Ny. Windy Prihastari Harisson, S.STP., M.Si., bersama stafnya melaksanakan kunjungan ke UPT Puskesmas Saigon di Jalan Tanjung Raya II Pontianak. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
TP-PKK Provinsi Kalbar, Ny. Windy Prihastari Harisson, S.STP., M.Si., bersama stafnya melaksanakan kunjungan ke UPT Puskesmas Saigon di Jalan Tanjung Raya II Pontianak. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
PONTIANAK - Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat yang ke-67 dan memperingati Hari Gizi Nasional yang ke-64, Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Kalbar, Ny. Windy Prihastari Harisson, S.STP., M.Si., bersama stafnya melaksanakan serangkaian aksi sosial. 

Mereka berkunjung ke Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Saigon, yang terletak di Jalan Tanjung Raya II Pontianak, pada Jumat (26/1/2024).

TP-PKK Provinsi Kalbar, Ny. Windy Prihastari Harisson, S.STP., M.Si., bersama stafnya melaksanakan kunjungan ke UPT Puskesmas Saigon di Jalan Tanjung Raya II Pontianak. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
TP-PKK Provinsi Kalbar, Ny. Windy Prihastari Harisson, S.STP., M.Si., bersama stafnya melaksanakan kunjungan ke UPT Puskesmas Saigon di Jalan Tanjung Raya II Pontianak. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Dalam kunjungan tersebut, Windy dan timnya menyambangi anak-anak yang menderita gizi buruk atau pasca gizi buruk, serta memberikan bantuan berupa Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan susu khusus untuk anak-anak yang mengalami masalah gizi.

Windy mengapresiasi Puskesmas Saigon yang telah menyediakan fasilitas tempat rawat inap khusus untuk anak-anak yang mengalami kekurangan gizi atau gizi buruk. 

Dia juga menekankan pentingnya pencegahan gizi buruk melalui asupan gizi yang mencukupi.

"Tadi kami sudah berdiskusi dengan Dinas Kesehatan Kalbar dan kepala Puskesmas beserta dokter yang menangani gizi buruk. Gizi buruk bisa dicegah dengan pemberian asupan gizi yang cukup," ujarnya.

Lebih lanjut, Windy menjelaskan perbedaan antara gizi buruk dan stunting serta pentingnya penanganan dini untuk mencegah komplikasi yang tidak diinginkan.

"Stunting dan gizi buruk berbeda, tetapi keduanya harus ditangani sejak dini untuk mencegah komplikasi. Beberapa kasus yang ditangani Puskesmas Saigon mengalami komplikasi pada jantung, pembesaran perut akibat sering mengalami diare, dan masalah lainnya," jelas Pj. Ketua TP-PKK Prov. Kalbar.

Namun, Windy juga menyatakan bahwa masih ada orang tua yang enggan menjalani perawatan inap untuk anak-anak mereka yang mengalami gizi buruk karena masa perawatan yang harus dilakukan selama satu bulan.

"Menurut Kepala UPT. Puskesmas Saigon, masih ada kurangnya kesadaran orang tua terhadap pentingnya perawatan inap anak-anak yang mengalami gizi buruk karena masa perawatan yang cukup lama. Setelah selesai perawatan, masih ada yang kembali mengalami gizi buruk," ungkap Windy.

Dalam upaya pencegahan gizi buruk, Windy berharap peran aktif dari orang tua dan tenaga kesehatan serta adanya sosialisasi tentang pentingnya pencegahan gizi buruk.

"Peran keluarga, orang tua, dan tenaga kesehatan sangat penting dalam mencegah gizi buruk. Kita tidak ingin anak-anak kita, yang merupakan aset masa depan Kalbar, mengalami masalah kesehatan yang sebenarnya dapat dicegah," harapnya.

Selain itu, Windy juga menjelaskan mengenai bantuan yang diberikan berupa susu khusus untuk anak-anak yang mengalami gizi buruk.

"Susu tersebut bukan hanya susu biasa, tetapi juga mengandung lemak dan nutrisi penting lainnya. Anak-anak harus mendapatkan susu tersebut minimal tiga kali sehari agar dapat pulih dari gizi buruk," tandasnya.

Bantuan Sembako dan Uang Tunai untuk PAUD di Kubu Raya

Kunjungan ke Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Nurul Fattah di Desa Parit Baru, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Kunjungan ke Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Nurul Fattah di Desa Parit Baru, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
KUBU RAYA - Dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat yang ke-67 dan Hari Gizi Nasional yang ke-64, Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Kalimantan Barat, Ny. Windy Prihastari Harisson, S.STP., M.Si., serta stafnya, melaksanakan kunjungan ke Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Nurul Fattah di Desa Parit Baru, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya pada Jumat (26/1/2024).

Kunjungan ini disambut hangat oleh TP-PKK Kecamatan Sungai Raya, Kepala Desa Parit Baru, Musa, S.H.I., dan para murid PAUD yang tengah belajar di sana.

Kunjungan ke Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Nurul Fattah di Desa Parit Baru, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Kunjungan ke Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Nurul Fattah di Desa Parit Baru, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Selain sekadar kunjungan, Ny. Windy juga memberikan bantuan sembako kepada guru-guru PAUD, uang tunai untuk fasilitas PAUD, dan bingkisan untuk murid-murid PAUD.

"Kita melihat sendiri kondisi PAUD ini yang sangat terbatas, namun kita ke sini memberikan bantuan untuk PAUD ini dalam rangka peningkatan sarana dan prasarana, berupa uang, kemudian juga kami membawa bantuan sembako untuk guru-guru di sini, yang semangat dari hati telah mendampingi anak-anak tersebut. Kemudian ada bingkisan juga untuk anak-anaknya," ucapnya.

Pentingnya pendidikan anak usia dini dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045 ditekankan oleh Ketua TP-PKK Kalimantan Barat.

Kunjungan ke Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Nurul Fattah di Desa Parit Baru, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Kunjungan ke Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Nurul Fattah di Desa Parit Baru, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
"Perlunya pendidikan anak usia dini untuk menuju Sumber Daya Manusia (SDM) di Kalimantan Barat yang unggul. Ini harus kita kolaborasi bersama agar anak-anak kita mendapatkan gizi dan pendidikan yang baik," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Parit Baru mengungkapkan apresiasinya kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan TP-PKK Kalimantan Barat, khususnya Pj. Ketua TP-PKK Kalimantan Barat yang turut mengunjungi PAUD tersebut.

"Ini merupakan kunjungan pertama Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat terhadap PAUD yang ada di Desa Parit Baru, mudah-mudahan ini merupakan suatu injeksi bagi kami untuk berlari lebih kencang lagi dalam memperjuangkan PAUD yang ada di Parit Baru," ucap Musa.

Kunjungan ke Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Nurul Fattah di Desa Parit Baru, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Kunjungan ke Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Nurul Fattah di Desa Parit Baru, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Dia berharap Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan TP-PKK Kalimantan Barat tidak mengurangi semangat dalam memberikan bantuan kepada PAUD yang membutuhkan dukungan dari pemerintah.

"Mudah-mudahan ini bisa bermanfaat bagi PAUD Nurul Fattah dalam mengembangkan PAUD-nya. Bagaimana kondisinya yang sangat sederhana dan menurut saya memang kurang layak untuk tempat pendidikan di anak usia dini, tetapi hal ini tidak mengendurkan semangat guru-guru dalam rangka memperjuangkan PAUD yang lebih baik lagi kedepannya," tutupnya.

Dokter UI: Micin Tak Sebabkan Radang Amandel

Ilustrasi MSG (Shutterstock). Dokter UI: Micin Tak Sebabkan Radang Amandel.
Ilustrasi MSG (Shutterstock). Dokter UI: Micin Tak Sebabkan Radang Amandel.
JAKARTA - Dokter spesialis telinga hidung tenggorok bedah kepala leher lulusan Universitas Indonesia (UI) dr. Abdillah Hasbi Assadyk, Sp.THTBKL, MPH menegaskan bahwa makanan yang mengandung micin atau penyedap rasa tidak dapat memperburuk radang amandel. 

Menurutnya, penyebab utama radang amandel adalah paparan virus atau kuman yang menyebabkan peradangan dalam tubuh.

"Dalam tubuh manusia, penyedap rasa seperti micin hanya merupakan benda mati. Mereka tidak memiliki kemampuan untuk menyebabkan infeksi. Infeksi hanya terjadi ketika ada paparan kuman," ungkap dr. Hasbi dalam sebuah webinar pada hari Senin.

Ia menjelaskan bahwa jika seseorang mengalami radang amandel setelah mengonsumsi makanan atau minuman tertentu, kemungkinan besar hal itu disebabkan oleh kurangnya kebersihan dalam pengolahan makanan atau minuman tersebut.

Faktor lain yang mendukung terjadinya radang amandel adalah kondisi tubuh yang lemah atau tidak dalam keadaan prima. 

Ketika tubuh dalam kondisi lemah dan terpapar kuman melalui makanan atau minuman yang tidak bersih, maka radang amandel dapat terjadi dengan mudah.

"Meskipun makanan dibawa dari rumah, namun jika orang yang menyiapkannya tidak menjaga kebersihan, misalnya sedang pilek dan tidak mencuci tangan dengan baik, kemungkinan besar akan menyebabkan radang amandel. Penyebabnya bukan berasal dari bahan tambahan seperti micin," tambah dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Medistra Jakarta.

Dr. Hasbi juga memberikan saran agar dapat mencegah radang amandel dengan menjaga daya tahan tubuh tetap kuat melalui gaya hidup sehat dan aktif, serta menghindari paparan kuman.

"Pola hidup bersih dan sehat sangat penting untuk mencegah radang amandel. Hindari kontak dengan orang yang sakit, gunakan masker, dan rajin mencuci tangan. Prinsipnya adalah untuk menghindari paparan kuman," katanya.

Bagi yang mengalami radang amandel, dr. Hasbi menyarankan untuk segera berkonsultasi dengan tenaga medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat, baik melalui terapi obat maupun melalui operasi jika diperlukan.

Jumat, 26 Januari 2024

Penjabat Gubernur Kalimantan Barat dan TP PKK Galakkan Aksi Antistunting

Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, dr. H. Harisson, M.Kes., bersama Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Ny. Windy Prihastari Harisson, S.STP.,M.Si., terus menggalakkan aksi Serbu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, dr. H. Harisson, M.Kes., bersama Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Ny. Windy Prihastari Harisson, S.STP.,M.Si., terus menggalakkan aksi Serbu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
PONTIANAK - Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, dr. H. Harisson, M.Kes., bersama Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Ny. Windy Prihastari Harisson, S.STP.,M.Si., terus menggalakkan aksi Serbu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) sebagai bagian dari langkah konkret untuk menanggulangi serta menurunkan tingkat kejadian stunting di Kalimantan Barat. 

Komitmen ini tidak hanya diutarakan, tetapi juga diwujudkan dalam kunjungan mereka ke Posyandu Pelangi, yang terletak di Kelurahan Sungai Jawi Luar, Kecamatan Pontianak Barat Kota Pontianak pada hari Kamis (25/1/2024) pagi.

Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, dr. H. Harisson, M.Kes., bersama Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Ny. Windy Prihastari Harisson, S.STP.,M.Si., terus menggalakkan aksi Serbu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, dr. H. Harisson, M.Kes., bersama Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Ny. Windy Prihastari Harisson, S.STP.,M.Si., terus menggalakkan aksi Serbu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Dalam pembukaan sambutannya, Penjabat Gubernur mengingatkan kembali arahan Presiden Republik Indonesia, Ir. H. Joko Widodo, untuk mempersiapkan generasi yang sehat demi mewujudkan Indonesia Emas 2045. 

Hal ini, menurutnya, harus dimulai dari pemberian gizi yang memadai kepada anak-anak sejak usia dini. 

"Saya berharap generasi muda Indonesia di masa depan akan menjadi generasi yang bebas dari stunting, yang memiliki kemampuan untuk bersaing dan mengisi kebutuhan tenaga kerja di era Indonesia Emas 2045. Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan tenaga kerja yang sehat, cerdas, dan unggul, yang dapat menempati posisi manajemen tingkat atas," ungkapnya.

Harisson juga menekankan pentingnya percepatan dalam menurunkan angka stunting di Indonesia, "Dua atau tiga dekade ke depan, anak-anak kita harus memiliki peran penting dalam dunia kerja. 

Oleh karena itu, stunting harus dicegah sejak dini, karena hal itu akan menghambat pertumbuhan otak anak dan mengurangi kemampuan kognitif mereka."

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam upaya ini dan menekankan pentingnya peran aktif setiap pihak dalam menurunkan angka stunting. 

Harisson mengajak para lurah dan camat di Kota Pontianak serta seluruh Kalimantan Barat untuk mengidentifikasi jumlah anak yang mengalami stunting di wilayah mereka masing-masing dan mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah tersebut.

"Saya meminta semua camat untuk memantau data stunting di wilayahnya masing-masing. Kita perlu tahu berapa banyak anak yang terkena stunting dan upaya apa yang telah dilakukan untuk membantu mereka," tegasnya.

Harisson juga menyoroti dampak negatif stunting terhadap kemampuan kognitif anak-anak dan mengingatkan pentingnya pencegahan sejak dini. 

“Stunting harus dicegah mulai dari remaja putri pra konsepsi, konsepsi, ibu hamil, hingga anak berumur dua tahun. Saatnya kita memberikan edukasi gizi kepada ibu-ibu untuk memastikan anak-anak mendapatkan nutrisi yang baik," katanya.

Pj. Gubernur juga mengungkapkan bahwa tingkat stunting di Kota Pontianak mencapai 19,7%, dan menegaskan pentingnya kerjasama dalam menekan angka tersebut. 

“Saya memberikan apresiasi tinggi kepada anggota Korpri yang menjadi Orang Tua Asuh bagi anak stunting. Selain itu, kita juga dapat memanfaatkan CSR, seperti yang telah dilakukan oleh PDAM Tirta Khatulistiwa dan BPD Kalbar. Terima kasih atas dukungan dari kedua perusahaan tersebut serta TP PKK yang aktif dalam memberikan perhatian kepada anak-anak stunting," ujarnya.

Selain memberikan edukasi gizi, Pj. Gubernur dan Pj. Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat juga menyerahkan 500 paket sembako yang berisi beras, gula, minyak goreng, dan susu kepada masyarakat yang membutuhkan. 

Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, dr. H. Harisson, M.Kes., bersama Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Ny. Windy Prihastari Harisson, S.STP.,M.Si., terus menggalakkan aksi Serbu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, dr. H. Harisson, M.Kes., bersama Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Ny. Windy Prihastari Harisson, S.STP.,M.Si., terus menggalakkan aksi Serbu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Pj. Gubernur menegaskan bahwa bantuan tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meringankan beban masyarakat, sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo.

Harisson menjamin bahwa Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat akan terus melakukan upaya untuk membantu masyarakat, termasuk melalui distribusi sembako murah dan kegiatan lainnya.

Acara di Posyandu Pondok Pelangi juga dihadiri oleh Pj. Walikota Pontianak, Drs. Ani Sofyan, MM., Pj. Ketua TP PKK Kota Pontianak, Direktur Utama BPD Kalbar, Direktur PDAM Tirta Khatulistiwa, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Barat, dan sejumlah kepala OPD terkait lingkup Pemerintah Kota Pontianak.

Resmikan Sumur Bor TNI di Kabupaten Bengkayang, KASAD Tekankan Pentingnya Investasi Kesehatan dan Pendidikan

Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) TNI, Jenderal Maruli Simanjuntak, M.Sc, mengunjungi Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) TNI, Jenderal Maruli Simanjuntak, M.Sc, mengunjungi Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
BENGKAYANG - Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Mohammad Bari, S.Sos., M.Si., turut mendampingi Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) TNI, Jenderal Maruli Simanjuntak, M.Sc, saat berangkat menuju Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, menggunakan Helikopter TNI dari VIP Lanud Supadio pada hari Senin (25/01/2024).

Pada pukul 08.00, KASAD beserta rombongan berangkat menuju Kabupaten Bengkayang untuk meninjau langsung Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Jagoi Babang.

Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) TNI, Jenderal Maruli Simanjuntak, M.Sc, mengunjungi Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) TNI, Jenderal Maruli Simanjuntak, M.Sc, mengunjungi Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Mohammad Bari, S.Sos., M.Si., mengungkapkan kebahagiannya atas kesempatan ini, "Saya terus terang senang sekali bisa datang kesini karena beberapa tahun yang lalu pernah kesini juga, saya lihat perkembangannya luar biasa."

Selain meninjau PLBN, KASAD juga meresmikan sumur bor TNI Manunggal Air di wilayah tersebut. Dalam kesempatan tersebut, Jenderal Maruli Simanjuntak, M.Sc., berharap agar seluruh Forkopimda bersatu untuk kemajuan daerahnya masing-masing. 

"Saya yakin sekali, jika kita semua kompak, banyak hal yang bisa kita kerjakan. Saya fokus pada pengadaan air bersih karena hal ini sangat vital bagi masyarakat," katanya.

Peresmian sumur bor ini juga dilakukan di 35 titik di wilayah Kodam XII/Tanjungpura. Menurut Jenderal Maruli, kekeringan sering menjadi penyebab kemiskinan dan stunting di beberapa daerah. 

"Jadi disini lebih enaklah, tidak separah seperti di NTT, Papua yang ngambil air sampai 2 KM," tambahnya.

Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) TNI, Jenderal Maruli Simanjuntak, M.Sc, mengunjungi Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) TNI, Jenderal Maruli Simanjuntak, M.Sc, mengunjungi Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
KASAD juga menekankan pentingnya investasi dalam kesehatan dan pendidikan untuk memastikan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat. 

"Saya senang bapak dan ibu bisa bersama-sama TNI-Polri dalam membangun daerahnya. Saya yakin itu akan sangat mempercepat pembangunan di daerah," ujarnya.

Sebelum peresmian, KASAD bersama rombongan juga meninjau perkembangan PLBN Jagoi Babang.

Dukungan Kasad untuk Program Air Bersih di Daerah Rawan Air Bersih

Pangdam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Iwan Setiawan, mendampingi kunjungan kerja Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, ke wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Kamis (25/1/2024) (ANTARA/HO-Pengdam XII/Tanjungpura)
Pangdam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Iwan Setiawan, mendampingi kunjungan kerja Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, ke wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Kamis (25/1/2024) (ANTARA/HO-Pengdam XII/Tanjungpura)
PONTIANAK - Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak melakukan pengecekan kondisi prajurit dan memberikan arahan kepada personel Satgas Pamtas Yonarmed 16/TK yang bertugas melaksanakan pengamanan di perbatasan Kalimantan Barat-Malaysia. 

Dalam kunjungannya tersebut, Kasad menggunakan tiga helikopter jenis Bell Penerbad, Caracal TNI AU, dan AW Polda Kalbar untuk mendarat di Helipad PLBN Jagoi Babang. 

Dalam sambutannya di Bengkayang, Kalimantan Barat, pada hari Kamis, Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menyatakan, "Selain meninjau PLBN Jagoi Babang, kami juga meresmikan program TNI AD Manunggal Air dan melakukan bakti sosial dengan penanganan stunting, pemberian sembako, bibit pertanian, dan hewan ternak untuk masyarakat."

Terutama terkait program TNI AD Manunggal Air, Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menyampaikan rasa bangganya kepada satuan jajarannya yang telah berhasil membangun sarana air bersih. "Ini akan sangat membantu mengatasi kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat," ujarnya kepada awak media.

Lebih lanjut, Kasad mengungkapkan bahwa program TNI AD Manunggal Air ini akan terus berlanjut di seluruh Indonesia. Dia juga mengumumkan bahwa di wilayah Kodam XII/Tpr sendiri, akan dibangun sebanyak 95 titik air bersih di wilayah Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. 

"Mari kita dukung bersama program pemerintah, terutama program air bersih di wilayah yang membutuhkan, dengan target yang terus ditingkatkan dibandingkan dengan program-program lainnya," tambahnya.

Selama ini, TNI AD melalui program TNI AD Manunggal Air telah membantu pembangunan air bersih sebanyak kurang lebih 1.500 titik di seluruh Indonesia, ungkap Jenderal bintang empat ini. 

"Hari ini kita telah melihat banyak kesulitan yang dihadapi oleh prajurit dalam pendidikan dan operasional, terutama di wilayah perbatasan. Kami berharap dapat mencari solusi untuk meningkatkan kelancaran tugas para anggota, serta bersama TNI-Polri meningkatkan kesejahteraan masyarakat," pungkasnya.

Sumber: Antara/Rendra Oxtora
Editor: Yakop

Kamis, 25 Januari 2024

Sunatan Massal dan Aksi Sosial Mewarnai Perayaan HUT Provinsi Kalbar

Sunatan Massal untuk anak-anak masyarakat Kalbar yang diawasi langsung oleh Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Kalbar, Ny. Windy Prihastari, S.STP., M.Si., di Aula Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Sunatan Massal untuk anak-anak masyarakat Kalbar yang diawasi langsung oleh Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Kalbar, Ny. Windy Prihastari, S.STP., M.Si., di Aula Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
PONTIANAK - Rangkaian kegiatan aksi sosial terus berlangsung dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat ke-67. 

Salah satu kegiatan terbaru adalah Sunatan Massal untuk anak-anak masyarakat Kalbar yang diawasi langsung oleh Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Kalbar, Ny. Windy Prihastari, S.STP., M.Si., di Aula Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar pada Kamis (25/1/2024).

Windy menjelaskan bahwa kegiatan Sunatan Massal ini adalah bagian dari upaya Pemerintah Provinsi Kalbar dalam mendukung kesehatan masyarakat, terutama anak-anak. 

Sunatan Massal untuk anak-anak masyarakat Kalbar yang diawasi langsung oleh Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Kalbar, Ny. Windy Prihastari, S.STP., M.Si., di Aula Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Sunatan Massal untuk anak-anak masyarakat Kalbar yang diawasi langsung oleh Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Kalbar, Ny. Windy Prihastari, S.STP., M.Si., di Aula Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Beliau berharap kegiatan ini akan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekaligus membantu meringankan beban ekonomi keluarga. 

"Sunat (Khitan) memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, baik fisik maupun spiritual. Melalui kegiatan ini, kita dapat membantu masyarakat yang membutuhkan dan memberikan layanan kesehatan yang terjangkau," katanya.

Sebagai Ketua Panitia Aksi Sosial, Windy juga memberikan semangat kepada anak-anak yang akan menjalani sunatan. 

Selain memberikan semangat, ia juga memberikan bingkisan dan uang saku kepada mereka untuk meningkatkan semangat dalam menjalani prosesi sunatan.

"Waktu ini kami menyelenggarakan berbagai kegiatan aksi sosial seperti donor darah, sunatan massal, dan penyaluran sembako. Sejak minggu lalu, kami telah melibatkan 200 anak yatim dan dhuafa dalam kegiatan berenang bersama," ungkap Windy kepada awak media.

Lebih lanjut, Windy menyebutkan bahwa total ada 25 kegiatan aksi sosial yang telah dan sedang dilaksanakan. 

"Tidak hanya di Kota Pontianak, tetapi juga di 14 Kabupaten/Kota se-Kalbar telah melaksanakan berbagai kegiatan aksi sosial. Selain itu, kami juga akan mengunjungi daerah perbatasan untuk bertemu dengan masyarakat di sana, di mana kami akan mendistribusikan sembako serta memberikan sepatu dan baju olahraga kepada anak-anak," tambah Pj. Ketua TP-PKK Kalbar.

Dalam rangkaian aksi sosial ini, Pj. Ketua TP-PKK Kalbar didampingi oleh Pengurus TP-PKK Kalbar, sejumlah Kepala Perangkat Daerah Kalbar, Direktur Utama Bank Kalbar, dan pengurus PMI Kalbar.

Sumber: Adpim Pemprov Kalbar
Editor: Yakop/Borneotribun

25 Kegiatan Aksi Sosial Dalam Rangka Hari Jadi Kalbar ke-67

Pemerintah Kalbar dan TP-PKK Gelar Aksi Sosial di PMI Pontianak. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Pemerintah Kalbar dan TP-PKK Gelar Aksi Sosial di PMI Pontianak. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
PONTIANAK - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, bekerja sama dengan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Kalbar dan Palang Merah Indonesia Provinsi Kalbar, menggelar aksi sosial penting di Gedung Palang Merah Indonesia (PMI) Kalbar, Jalan Sutoyo, Pontianak, pada Kamis (25/1/2024). Agenda tersebut dibuka oleh Penjabat (Pj) Ketua TP-PKK Provinsi Kalbar, Ny. Windy Prihastari Harisson, S.STP., M.Si.

Windy menjelaskan bahwa dalam rangkaian Hari Jadi ke-67 Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, telah diselenggarakan 25 kegiatan aksi sosial sejak minggu kedua bulan Januari 2024. Salah satu kegiatan tersebut adalah donor darah, yang merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh TP-PKK Kalbar dan PMI Kalbar untuk memastikan ketersediaan darah bagi masyarakat.

Pemerintah Kalbar dan TP-PKK Gelar Aksi Sosial di PMI Pontianak. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Pemerintah Kalbar dan TP-PKK Gelar Aksi Sosial di PMI Pontianak. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
"Dalam sambutannya, Windy menegaskan bahwa donor darah adalah tindakan yang sangat mulia dan bermanfaat bagi kemanusiaan. Ia menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian dan solidaritas kepada sesama manusia, serta mengingatkan bahwa darah adalah kebutuhan vital bagi manusia. Oleh karena itu, Windy menekankan pentingnya mendukung dan menyebarkan kesadaran akan pentingnya donor darah di masyarakat Kalbar," ungkap Pj. Ketua TP-PKK Kalbar.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa dengan adanya kolaborasi yang berkelanjutan antara TP-PKK Kalbar dan PMI Kalbar, masyarakat tidak perlu khawatir akan kekurangan stok darah. Windy juga menyoroti upaya untuk membentuk database pendonor darah tetap untuk masyarakat Kalbar, sebagai langkah strategis dalam memastikan ketersediaan darah secara berkelanjutan.

"Dalam kegiatan ini, Pj. Ketua TP-PKK Kalbar didampingi oleh Pengurus TP-PKK Kalbar, sejumlah Kepala Perangkat Daerah Kalbar, Direktur Utama Bank Kalbar, dan Pengurus PMI Kalbar," tambahnya.

Pemerintah Kalbar dan TP-PKK Gelar Aksi Sosial di PMI Pontianak. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Pemerintah Kalbar dan TP-PKK Gelar Aksi Sosial di PMI Pontianak. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Aksi sosial ini merupakan bagian dari upaya bersama untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemanusiaan di Provinsi Kalimantan Barat. Semoga kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan secara berkelanjutan untuk kebaikan dan kesejahteraan masyarakat.

Percepatan penanganan stunting di Pontianak berbuah dana insentif

Penjabat Wali Kota Pontianak Ani Sofian saat berkunjung ke rumah Ahmadi di Kelurahan Saigon. (ANTARA/Dedi)
Penjabat Wali Kota Pontianak Ani Sofian saat berkunjung ke rumah Ahmadi di Kelurahan Saigon. (ANTARA/Dedi)
PONTIANAK - Ahmadi warga Kelurahan Saigon, Kecamatan Pontianak Timur, Kalimantan Barat tampak kaget karena tidak menyangka rumahnya akan didatangi langsung oleh Penjabat Wali Kota Pontianak Ani Sofian yang didampingi Ketua TP PKK Pontianak dan sejumlah pejabat lainnya.

Salam dari orang nomor satu di Kota Khatulistiwa tersebut, dijawab sedikit gugup Ahmadi beserta istrinya dari depan rumah. Penjabat Wali Kota Pontianak menanyakan kabar kepada Ahmadi.

Kehadiran Ani Sofian dan rombongan ke rumah - rumah warga termasuk ke rumah Ahmadi dan sejumlah warga lainnya di Kota Pontianak dalam rangka menyerahkan bantuan paket pangan program aksi percepatan penurunan stunting. Pemberian bantuan pangan tersebut sebagai upaya pemerintah untuk menurunkan stunting dan meningkatkan gizi anak.

Ahmadi yang sehari-harinya bekerja sebagai sopir truk pengangkut material bangunan dan ayah dari lima orang anak harus banting tulang dalam membesarkan anak-anaknya.

Dengan kondisi yang tidak selalu berkecukupan, ia dan keluarganya bergantung kepada perusahaan tempat Ahmadi bekerja. Jaminan sosial dan kesehatan tidak pasti baginya. Hal itu juga yang kurang mendukung kualitas gizi anak-anaknya.

Dengan program percepatan penurunan stunting yang rutin dilaksanakan, memberikan ketenangan bagi Ahmadi. “Bantuan ini sangat membantu kami. Apalagi ini diserahkan langsung oleh Pj Wali Kota Pontianak. Kami merasakan, itu bukti nyata hadirnya pemerintah," ungkap Ahmadi.

Penyaluran bantuan paket pangan untuk percepatan penurunan stunting menjadi satu di antara upaya pemerintah Kota Pontianak. Kebijakan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pontianak sebelumnya Edi Rusdi Kamtono - Bahasan,  kini  dilanjutkan oleh Penjabat Wali Kota Pontianak Ani Sofian.

Dana Intensif

Pemerintah Kota Pontianak pada pada Oktober 2023  berhasil meraih penghargaan kinerja tahun berjalan kategori peningkatan kesejahteraan masyarakat berupa pemberian insentif fiskal atas keberhasilan percepatan penurunan stunting dan penurunan angka kemiskinan di Kota Pontianak.

Kota Pontianak meraih rangking tertinggi dari 89 kota se-Indonesia karena berhasil menurunkan angka stunting. Capaian keberhasilan itu mendapat penghargaan dari pemerintah pusat berupa dana insentif sebesar Rp6.987.558.000. Tak hanya itu, dana insentif sebesar Rp5.852.646.000 juga diberikan kepada Kota Pontianak atas keberhasilan menurunkan angka kemiskinan, sehingga total dana insentif yang diterima sebesar Rp12.840.204.000.

Saat itu, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono bersama Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Pontianak serta seluruh jajaran perangkat daerah, lembaga dan kelompok masyarakat, mitra pembangunan gencar serta aktif dalam upaya menurunkan angka stunting maupun menurunkan kemiskinan ekstrem di Kota Pontianak. Keberhasilan yang diraih ini tidak terlepas dari kerja keras dan kerja bersama dari seluruh perangkat daerah, para pihak dan masyarakat.

Kerja keras segenap jajaran pemerintah dan masyarakat tersebut berhasil menurunkan angka stunting, dari 24,4 persen di tahun 2021 menjadi 19,7 persen di tahun 2022. 

Upaya menurunkan angka stunting hingga kini terus dilakukan, di antaranya dengan menitikberatkan kepada seluruh calon pengantin dan ibu hamil. Harapannya,  agar mereka mendapatkan edukasi, informasi dan pelayanan kesehatan yang harus diperoleh bagi sasaran tersebut supaya bayi yang dilahirkan dalam kondisi sehat, termasuk di dalamnya ada bantuan pangan yang menyasar balita stunting.

Percepatan penurunan stunting di Kota Pontianak terus dilakukan pemerintah setempat.  Pemerintah Kota Pontianak pada 2024  memprioritaskan penanganan kemiskinan ekstrem dan stunting guna menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang unggul memasuki Indonesia Emas pada 2045.

Langkah mempersiapkan SDM  guna menyongsong Generasi Emas 2045 dinilai sangat penting. Apalagi Indonesia sudah memasuki bonus demografi sehingga potensi ini harus bisa dimanfaatkan. Salah satu langkah tersebut  adalah menangani persoalan stunting.

Selain persoalan stunting, persoalan yang harus dituntaskan adalah kemiskinan ekstrem. Pemerintah menargetkan penanganan kemiskinan ekstrem bisa tuntas tahun 2024. Kemiskinan ekstrem menyebabkan masyarakat  tidak mampu memberikan makanan bergizi kepada anak-anaknya

Inovasi penanganan stunting yang digagas oleh kecamatan, kelurahan dan puskesmas serta posyandu di Kota Pontianak telah berbuah nyata dengan adanya penurunan signifikan angka stunting di beberapa wilayah.  Oleh karena itu, seluruh pemangku kepentingan perlu terus bergerak bersama guna menangani stunting.

Putus stunting

Ahli Gizi dari Universitas Tanjungpura Pontianak, Rahmania, S.Gz, M.P.H. menilai sudah saatnya memutus rantai kekerdilan atau stunting, karena. kekerdilan juga berpengaruh pada kualitas SDM. Gizi yang kurang dan pola asuh anak kurang maksimal, akan berdampak pada produktivitas dan kreativitas SDM.

Tingkat kualitas SDM akan sangat terganggu dengan adanya kekerdilan. Oleh karena itu, pemahaman dan pencegahan harus menjadi perhatian semua pihak guna mewujudkan generasi bangsa ke depan lebih baik. 

Kekerdilan adalah ketika anak di usia 0 – 5 tahun gagal tumbuh maksimal atau kondisi di mana tinggi badan seseorang jauh lebih pendek dibandingkan tinggi badan orang seusianya. Anak mengalami kekurangan gizi kronis sejak bayi dalam kandungan hingga masa awal anak lahir yang biasanya tampak setelah anak berusia 2 tahun.

Secara umum banyak faktor yang memengaruhi stunting di antaranya pola asuh dari keluarga baik seputar makanan, menjaga kebersihan makanan dan rumah, sanitasi rumah. Kalau kebersihan buruk, rumah kotor dan lainnya juga sangat berpengaruh.

Kekerdilan sebenarnya bisa dicegah, bahkan dimulai sejak orang tua menikah. Perencanaan kehamilan dan saat ibu hamil pasokan gizi bayi dalam kandungan harus diperhatikan.

Ketika lahir, gizi dan kesehatan harus diperhatikan juga dengan pola asuh yang benar. Literasi para orang tua terhadap gizi dan pentingnya memaksimalkan 1.000 hari pertama kehidupan harus dimaksimalkan.

Upaya percepatan penurunan stunting tetap perlu dimaksimalkan melalui program-program yang ada. Selain itu, literasi soal gizi juga harus terus digencarkan kepada orang tua melalui posyandu. Dengan demikian, upaya simultan dalam rangka menekan angka stunting akan membuahkan hasil yang menggembirakan. 

Sumber: Antara/Dedi

Rabu, 24 Januari 2024

Pj. Gubernur Harisson Harap Pelayanan RSU Yarsi Semakin Baik

Pj. Gubernur Harisson Harap Pelayanan RSU Yarsi Semakin Baik
Pj. Gubernur Harisson Harap Pelayanan RSU Yarsi Semakin Baik.
PONTIANAK - Bertempat di ruang Pertemuan Rumah Sakit Umum YARSI Pontianak, Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, dr. Harisson, M.Kes., menyaksikan Pengukuhan Direktur RSU YARSI Pontianak Masa Bhakti 2024-2028, dr. Carlos Dja'afara, M.Kes., oleh Ketua Pembina Yayasan Rumah Sakit Islam (YARSI), Drs. Ruslan Aspan, Apt., M.M., Rabu (24/1/2024).

Dalam kesempatan ini, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Pj. Gubernur mengapresiasi terpilihnya kembali Direktur RSU YARSI Pontianak untuk Masa Bhakti 2024-2028.

"Jadi kalau saya lihat YARSI itu tidak salah memilih dr. Carlos Dja'afara, M.Kes., sejak dari Puskesmas Sungai Duri beliau sudah diangkat di Tingkat Nasional sebagai Dokter Teladan. Beliau dari dulu memang sudah berprestasi, di mana ditempatkan, dia akan membereskan masalah dan mengembangkan apa yang menjadi tanggung jawabnya," ucapnya.

Terkait tantangan untuk Rumah Sakit di Kalimantan Barat, Pj. Gubernur, dr. Harisson,M.Kes. mengatakan bahwa untuk Rumah Sakit yang berada di Kalimantan Barat umumnya masih kekurangan tenaga Dokter Spesialis.

"Termasuk ada beberapa tenaga pendukung yang kita masih kekurangan. Kita memang sudah menyekolahkan beberapa dokter-dokter Sub Spesialis ke beberapa center Fakultas Kedokteran yang mendidik dokter Sub Spesialis atau Spesialis, tapi memang kita perlu waktu," kata Harisson.

Dirinya juga menambahkan bahwa Pemerintah Provinsi  Kalimantan Barat  telah berupaya berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk dapat memberikan tenaga dokter Spesialis atau Sub spesialis ke Kalbar.

"Di samping itu, kita juga sudah berupaya untuk meminta kepada Kementerian Kesehatan agar memberikan tenaga dokter spesialis atau sub spesialis. Kita juga melakukan pola kerjasama, misalnya nanti untuk pendidikan di RSUD dr. Soedarso maupun pendidikan dokter spesialis di Untan," tambahnya.

Terkait pelayanan di RSU YARSI Pontianak ini, Pj. Gubernur membeberkan bahwa pelayanan di rumah sakit ini sudah semakin membaik dan diharapkan dengan dikukuhkannya Direktur yang baru dapat terus meningkatkan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.

"Kita lihat dari kunjungan pasien ke Rumah Sakit Umum YARSI ini sudah meningkat 3 kali lipat, bahkan 4 kali lipat kalau kita bandingkan dengan 3 tahun yang lalu. Kita minta terus ditingkatkan pelayanannya," ujarnya.

Berdasarkan data dari RSU YARSI Pontianak, pasien yang berkunjung atau berobat memang  banyak terdapat dari masyarakat Pontianak Timur atau daerah timur.

"Saya lihat pasien-pasiennya itu banyak yang dari daerah timur. Jadi kalau memang YARSi ini baik dalam melayani, maka masyarakat tidak akan perlu ke daerah seberang (melewati Jembatan Kapuas atau sungai Kapuas), jadi cukup dilayani di Rumah Sakit YARSI ini," tutup Harisson.

Setelah memberikan sambutan, Pj. Gubernur beserta para Kepengurusan RSU YARSI Pontianak mengunjungi pasien yang sedang dirawat inap dan berbincang mengenai pelayanan rumah sakit tersebut. Tak hanya itu, Harisson juga meninjau infrastruktur yang berada di kawasan RSU YARSI Pontianak.(wnd)

Pemprov Kalbar Serius Turunkan Stunting Di Perbatasan

Pemprov Kalbar Serius Turunkan Stunting Di Perbatasan
Pemprov Kalbar Serius Turunkan Stunting Di Perbatasan.
PONTIANAK – Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, dr. Harisson, M.Kes. bersama Danrem 121/AWB, Brigjen TNI Lukman Arief, S.I.P. dan jajaran, melaksanakan rapat koordinasi program pembangunan perbatasan Provinsi Kalimantan Barat yang terfokus pada program stunting dan pendidikan di Wilayah Perbatasan di Data Analytic Room Kantor Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, Senin (22/1/2024).

Saat ini stunting masih menjadi isu prioritas nasional, dimana target Nasional penurunan prevalensi stunting yakni 14% persen di tahun 2024. Untuk Provinsi Kalimantan Barat berdasarkan data SSGI pada tahun 2022 menunjukkan angka prevalensi stunting sebesar 27,8% dan berdasarkan data SIGIZI TERPADU Tahun 2023 dari 115.524 Balita yang diukur, 17.900 (15,49%) mengalami stunting. 

“Capaian ini sudah melebihi target provinsi yakni 16%, namun kita tidak boleh lengah. Intervensi program dan kegiatan penurunan angka stunting harus tetap dijalankan secara berkelanjutan”, ucap Harisson.

Dalam rangka pencegahan dan penurunan angka kasus stunting, Harisson mengharapkan komitmen dari seluruh jajaran TNI yang merupakan Lembaga dengan potensi dan kekuatan besar dalam membantu pemerintah dalam upaya percepatan dan penurunan stunting diantaranya mempunyai sarana pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan, jajaran anggota sampai di tingkat desa, serta memiliki kemampuan melakukan koordinasi dan kolaborasi dan penggerakan masyarakat.

"Salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah perbaikan sanitasi lingkungan  dan penyediaan air bersih. Berdasarkan pelaporan di E- Monev STBM Prov. Kalimantan Barat menunjukkan bahwa dari 1.417.465 KK, baru 829.410 KK atau 58,51% keluarga yang memiliki Jamban Sehat Permanen ( layak). Dari 2140 desa dilaporkan 1644 desa (76,82 %)  yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), sementara itu baru 22,94 % desa atau hanya 491 desa yang sudah terdata sebagai desa yang Stop Buang Air Besar Sembarangan (Desa Stop BABS/ Desa ODF), hal ini menunjukkan masalah sanitasi lingkungan masih menjadi masalah yang besar di Kalimantan Barat," ungkapnya.

"Bahkan juga bekerjasama dengan Badan Usaha dan para Pelaku Usaha untuk bersama sama berupaya menekan angka stunting. Dengan begitu, harapan kita bersama untuk menurunkan angka prevalensi stunting dapat terwujud sesuai target provinsi," jelasnya.

Tentunya peran anggota TNI memiliki potensi  besar di bidang pengamanan perbatasan negara, menaikkan taraf pendidikan, peningkatan pemberdayaan masyarakat hingga turut aktif dalam upaya pencegahan dan penurunan stunting. 

“Semoga kerja sama dan sinergi yang sangat baik selama ini antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dengan Korem 121/ Alambhana Wanawai dapat terus dilanjutkan dan bahkan ditingkatkan lebih baik lagi," harap Harisson.

Tak hanya itu, Orang nomor satu di Provinsi Kalimantan Barat juga menyampaikan bahwa upaya penurunan stunting ini terus dilaksanakan dengan bekerjasama dengan Tim Penggerak PKK dari tingkat provinsi sampai ke tingkat desa. 

“Kader PKK juga dapat menggandeng organisasi persatuan istri Forkopimda (Sinita Penjaga Ibu Jari) seperti Bhayangkari, Persit Chandra Kirana, Jalasenastri, PIA Ardhya Garini, Dharma Pertiwi, dan lainnya”, timpal Harisson.

Seperti kita ketahui bersama, Kalimantan Barat merupakan salah satu Provinsi di Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara lain. Adapun Panjang Perbatasan yakni 972,95 km yang Meliputi 5 Kabupaten (Kab. Sambas, Kab. Bengkayang, Kab. Sanggau, Kab. Sintang dan Kab. Kapuas Hulu); 14 Kecamatan; 166 Desa. Jalan Paralel Perbatasan sepanjang 811,32 Km² (607,81 Km² jalan non nasional; 203,51 Km² jalan nasional). 

Kalbar memiliki PLBN Aruk , PLBN Entikong, PLBN Badau dan PLBN Jagoi Babang yang saat ini menunggu untuk diresmikan oleh Presiden. Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mengharapkan Pembangunan PLBN type C di Temajuk (Kabupaten Sambas), mengingat Pihak Malaysia sudah membangun Pos Kawalan Sempadan di Telok Melano (counterpart Temajuk) dan potensi pariwisata di kawasan Paloh dan Aruk. Dan di dalam revisi RTRWP sudah diusulkan Temajuk masuk sebagai PKSN. 

Sebagai informasi, berdasarkan Indeks Desa Membangun Tahun 2023, sudah 877 Desa di Kalbar ini yang berstatus Desa Mandiri dan untuk wilayah perbatasan di 5 Kabupaten sudah tidak ada lagi Desa Tertinggal.

Rapat ini di ikuti, beberapa Kepala Perangkat Daerah dilingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, Pimpinan BUMN dan BUMD.(irf)

Hukum

Peristiwa

Pilkada 2024

Kesehatan

Lifestyle

Tekno