Berita Borneotribun.com: Konflik Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Konflik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Konflik. Tampilkan semua postingan

Minggu, 05 Maret 2023

Konflik Ukraina Semakin Memanas: Pasukan Rusia dan Tentara Bayaran Wagner Melakukan Serangan Terakhir ke Kota Bakhmut

Konflik Ukraina Semakin Memanas: Pasukan Rusia dan Tentara Bayaran Wagner Melakukan Serangan Terakhir ke Kota Bakhmut
Tentara Ukraina memuat peluru 152 mm ke howitzer Msta-B untuk ditembakkan ke posisi pasukan Rusia yang kini mengepung kota Bakhmut (2/2).

CHASIV YAR, UKRAINA - Pasukan Rusia dan tentara bayaran Wagner menembaki dengan artileri jalur akses terakhir ke kota Bakhmut di Ukraina Timur yang sedang terkepung pada Jumat (3/3). 

Tindakan ini membuat Moskow semakin dekat meraih kemenangan pertama setelah pertempuran paling sengit Rusia selama setengah tahun.

Kepala tentara bayaran Rusia "Wagner" mengatakan bahwa hampir seluruh kota yang telah hancur akibat serangan Rusia selama lebih dari tujuh bulan telah dikelilingi oleh pasukan Rusia, dan hanya satu jalur akses yang masih terbuka untuk pasukan Ukraina. 

Reuters melaporkan bahwa penembakan Rusia terhadap jalur akses menuju barat dari Bakhmut semakin intens, dalam upaya untuk memblokir akses pasukan Ukraina masuk dan keluar kota. 

Jembatan di kota terdekat Khromove juga rusak akibat tembakan tank Rusia.

Konflik Ukraina Semakin Memanas: Pasukan Rusia dan Tentara Bayaran Wagner Melakukan Serangan Terakhir ke Kota Bakhmut
Gambar yang diambil dari video yang dirilis 2 Maret 2023 menunjukkan apa yang dikatakan sebagai pejuang Grup Wagner, tentara bayaran Rusia, berdiri dengan bendera di atas sebuah gedung di kota Bakhmut, Ukraina.

Tentara Ukraina sedang bekerja untuk memperbaiki jalan yang rusak dan menambah pasukan di garis depan, menunjukkan bahwa mereka belum siap menyerahkan kota tersebut. 

Di sebelah barat, Ukraina juga sedang menggali parit baru untuk posisi bertahan.

Kantor berita RIA Rusia merilis sebuah video yang menunjukkan pejuang Wagner yang berjalan di sekitar fasilitas industri yang rusak. 

Salah satu pejuang mengatakan bahwa tentara Ukraina sedang menghancurkan infrastruktur di permukiman dekat Bakhmut untuk mencegah pengepungan Rusia.

Komandan pasukan darat Ukraina, Oleksandr Syrskyi, mengunjungi Bakhmut pada hari Jumat untuk memberikan arahan dengan komandan setempat tentang cara meningkatkan kapasitas pertahanan pasukan di garis depan.

Konflik Ukraina, Kemenangan Rusia di Bakhmut

Kemenangan Rusia di Bakhmut, yang memiliki populasi sekitar 70.000 sebelum Konflik Ukraina, akan memberikan hadiah besar pertama dari serangan musim dingin yang mahal setelah Rusia memanggil ratusan ribu pasukan cadangan tahun lalu. 

Rusia mengatakan ini akan menjadi batu loncatan untuk merebut kawasan industri Donbas di sekitarnya, tujuan perang yang penting bagi Moskow.

Sebelum Konflik Ukraina, Bakhmut terkenal dengan tambang garam dan gipsum. 

Meskipun Ukraina mengatakan kota itu memiliki nilai strategis yang kecil, kehilangan pasukan di sana dapat mempengaruhi jalannya konflik.

Dia juga mendesak Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy untuk memerintahkan pasukan Ukraina mundur dari Bakhmut untuk menyelamatkan nyawa tentara mereka. [pp/ft]

Oleh: VOA Indonesia/Editor; Yakop

Rabu, 02 Desember 2020

Konflik, PT. KSP Rampas Tanah Milik Panti Asuhan Murah Hati


Panti Asuhan Murah Hati Lintang Batang, Kuburaya (RA/BT)

Borneotribun I Kuburaya, Kalbar - Baru-baru ini viral disosial media telah terjadi pergolakan yang luar biasa antara Pihak Panti Asuhan Murah Hati dengan PT. Kalimantan Subur Permai (KSP) terkaitkepemilikan lahan.

Pihak perusahaan mengklaim tanah yang sudah menjadi hak milik pihak panti asuhan murah hati.

Saat dikonfirmasi, Ev. Ration mewakili Pihak Yayasan menceritakan sejarah singkat berdirinya Panti Asuhan Murah Hati yang Berdiri Sejak tahun 2011 berdomisili di wilayah Ambawang, kabupaten kuburaya, Kalimantan Barat dari kota ibu kota provinsi hanya berjarak sekitar 50 km, panti asuhan ini dinaungi oleh Yayasan Ci Xin, dan bernama Panti Asuhan Murah Hati.

Pada saat ini update 2020 untuk anak-anak panti ada 22 anak asuh, 13 di antaranya laki-laki dan 9 perempuan,saat ini untuk Panti Asuhan Murah Hati itu sendiri dilayani oleh Ev. Ration beserta keluarga, Ibu Yanti istri.

"kami disini sebagai ayah dan ibu asuh,"Ungkap EV.Ration pengelola panti asuhan murah hati, Senin (30/11/20).

Menurutnya, Konflik yang terjadi antara pihak panti dengan pihak perusahaan yang sampai saat ini belum ada titik terangnya. Menurut pihak panti semua Tanah Panti memiliki surat menyuratnya jelas ( 4 SKT-red ).

"kami membeli tanah ini dari belasan tahun yang lalu. Kami beli lahan dengan masyarakat. Untuk membeli tanah tersebut semuanya dari uang hasil sumbangan para donatur hasil jerih payah kami, pada saat membeli lahan tersebut belum langsung kami ditanami sesuatu dan masih dalam kondisi lahan kosong,"Tutur Ev.Ration.

PT. Kalimantan Subur Permai (KSP) masuk Mr menanam tanah tersebut dengan Pohon Akasia tepatnya pada Tahun 2016 PT. KSP Panen pohon akasia, dan setelah Mr panen aksianya dan lahannya sudah dibersihkan. Anak-anak Panti pun Menanam sawit di Tanah Milik Panti. PT. KSP mengaku itu lahan Mr dan mempunyai Hak Tanam berdasarkan SK Mentri Kehutanan No. SK. 332/Menhut-II/2007 Tanggal 17 September 2007 dengan Luas 13.270 Ha. MenHut memberi izin tanpa melihat tanah masyarakat.  

Mulai Tahun 2020 Anak-anak Panti bekerja membersihkan Lahan Sawit yang ditumbuhi Pohon Akasia, Itu dianggap PT. KSP merusak Tanaman Milik Mr,  padahal tanaman akasia itu tumbuh dilahan tanah Milik Panti. 

"PT. KSP melaporkan kegiatan anak-anak yang membersihkan lahan tersebut kepada pihak kepolisian dan atas laporan tersebut Sudah 3 kali kami menghadap kapolsek ambawang untuk dimintai keterangan klarifikasi atas laporan dari PT. KSP. Sampai saat ini kami masih menunggu Panggilan berikutnya dari Polsek Sungai Ambawang untuk kelanjutan proses hukum berikutnya," Jelas Ev. Ration. 

Kami dari pihak Panti asuhan berharap besar baik kepada Pak Gubernur dan kepada Presiden Indonesia yaitu Pak Jokowi kami memohon agar lahan kami dikembalikan sesuai dengan apa yang Tertera dalam surat Jual Beli.

"Kami ingin memohon keadilan kepada pemerintah, lahan tersebut Hasilnya untuk Menghidupi anak-anak Yatim Piatu," Tandas Ev.Ration. ( Rinto Andreas/Tim )

Editor  : Hermanto

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pemilu 2024

Lifestyle

Tekno