Berita Borneotribun.com: Orang Hilang Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Orang Hilang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Orang Hilang. Tampilkan semua postingan

Rabu, 17 April 2024

Diduga Terjatuh, Seorang Pemancing Dilaporkan Hilang di Perairan Pulau Gelam Kendawangan

Diduga Terjatuh, Seorang Pemancing Dilaporkan Hilang di Perairan Pulau Gelam Kendawangan
Diduga Terjatuh, Seorang Pemancing Dilaporkan Hilang di Perairan Pulau Gelam Kendawangan.
KETAPANG - Tim Basarnas Ketapang menerima laporan adanya orang hilang saat memancing di pulau Gelam kecamatan Kendawangan kabupaten Ketapang. Saat ini Tim masih mencari pemancing tersebut. 

Kepala kantor SAR Ketapang Ayub mengatakan korban bernama Riko alias Rakis berumur 23 tahun warga desa Mekar Utama Kendawangan Ketapang.  

Kejadianya diketahui saat Tim menerima laporan dari seorang warga setempat pada hari Rabu (17/04/24). Proses pencarianpun langsung dilakukan. 

"Atas laporan tersebut pos SAR langsung berkoordinasi dengan tim pertolongan lain, keluarga serta masyarakat melakukan pencarian terhadap korban. Namun hingga petang ini korban masih belum ditemukan," kata Ayub dikonfirmasi, Rabu (17/04/24).

Kronologinya terang Ayub, korban bersama seorang temanya bernama Jelangkor pergi memancing ke perairan pulau Gelam menggunakan sebuah perahu motor kecil pada hari Selasa (16/04). Mereka berangkat sekitar pukul 03.00 Wiba dari Kendawangan. 

Karena kelelahan dan cuaca sedang turun hujan saat itu, keduanya berlindung di sela-sela perairan pulau Gelam untuk menghindari cuaca. 

Keduanya sempat tertidur sambil pancing dipasang. Saat terbangun, Jelangkor tidak melihat korban lagi diatas perahu motor tersebut. 

Curiga korban terjatuh, pencarian sempat dilakukan Jelangkor tetapi tidak nemukan korban. Kemudian dilaporkanlah korban hilang. 

Dari informasi sementara, Ayub berujar korban memiliki riwayat penyakit, kemungkinan penyakit tersebut kambuh, ditambah cuaca buruk korban terjatuh kelaut. 

"Sudah dilakukan pencarian oleh masyarakat setempat bersama keluarga korban namun hingga saat ini korban belum ditemukan," jelas Ayyub. 

Penulis: Muzahidin

Sabtu, 30 Maret 2024

Bocah Terseret Arus Saat Main Sambil Mandi di Sungai Kendawangan Ditemukan Tewas

Bocah Terseret Arus Saat Main Sambil Mandi di Sungai Kendawangan Ditemukan Tewas
Bocah Terseret Arus Saat Main Sambil Mandi di Sungai Kendawangan Ditemukan Tewas.
KETAPANG – Proses pencarian pada dua orang bocah perempuan yang terseret arus saat bermain sambil mandi di muara sungai Kendawangan Kiri kecamatan Kendawangan Ketapang pada Jumat pagi 29 Maret 2024 ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Kepala kantor Basarnas Ketapang Ayub mengatakan Tim SAR melakukan operasi pencarian pada sejumlah lokasi yang diprediksi terdapat jasad kedua bocah malang tersebut begitu laporan diterima pada jumat pagi. 

"Operasi pencarian kita selama dua hari sejak laporan diterima sudah menemukan jasad kedua anak tersebut dalam keadaan meninggal dunia" kata Ayub dalam keterangan yang diterima, Sabtu (30/03/24).

Ayyub menyampaikan, jasad pertama ditemukan atas nama Naya (11) sekitar pukul 22.00 wiba pada Jumat malam. 

Kemudian, pada Sabtu pagi sekitar pukul 09.10 WIBA, korban kedua atas nama Heni (13) juga ditemukan dengan jarak 386 meter dari lokasi awal kejadian. 

"Saat ini jenazah kedua anak tersebut sudah diserahkn ke keluarga dan operasi pencarian resmi selesai dan ditutup," kata Ayub. 

Diketahui, berdasarkan keterangan warga setempat, kedua bocah perempuan itu terseret arus sungai Kendawangan pada jumat pagi (29/03/24). 

Saat itu bersama temanya berjumlah 10 orang main dipinggiran pantai sungai Kendawangan. Naya lebih dulu terbawa arus. Bermaksud menolong Naya, Heni juga terbawa deras arus sungai dan keduanya ditemukan meninggal dunia. 

Penulis: Muzahidin

Jumat, 29 Maret 2024

Dua Bocah Perempuan Terseret Arus di Sungai Kendawangan, Evakuasi Masih Dilakukan

Dua Bocah Perempuan Terseret Arus di Sungai Kendawangan, Evakuasi Masih Dilakukan
Lokasi sungai Kendawangan kiri tempat kedua bocah naas itu bermain hingga terseret arus pada jumat pagi (29/03/24).
KETAPANG - Dua orang bocah perempuan bernama Naya dan Heni Santika hingga kini belum ditemukan. Keduanya terseret arus sungai Kendawangan Kiri kecamatan Kendawangan kabupaten Ketapang saat mandi sambil bermain pada Jumat (29/03/24) pagi. 

Salah seorang saksi mata warga setempat menceritakan, awalnya kedua bocah naas itu bermain bersama dengan 10 orang temanya di sungai Kendawangan kiri. 

Delapan orang diantara bocah itu terjun ke sungai mandi sambil bermain air, sedangkan 4 orang hanya bermain ditepian. 

Lantaran sungai saat itu sedang surut sehingga arusnya menjadi deras, lima orang anak-anak yang saat itu sedang disungai ikut terseret arus diantaranya Naya. 

Melihat temanya itu terseret arus, maksud hati hendak menolong, Heni langsung terjun ke sungai. Namun malang nasib naas bocah itu menimpa dirinya bersama temanya Naya yang saat itu sudah terseret arus. 

Saat ini proses evakuasi masih dilakukan tim pertolongan atau Basarnas setempat di backup polisi dan TNI AL. 

Kordinator Basarnas Ketapang, Ayub menyampaikan, peristiwa itu diketahui berdasarkan laporan yang masuk pada jam 08.35 Wib. 

"Waktu kejadian pada pukul 06.00 Wib dan dilaporkan pada pukul 08.35 Wib. Tim gabungan langsung berangkat ke lokasi kejadian dan tiba pada pukul 11.00 Wib langsung melakukan pencarian" Kata Ayub, Jumat (29/03/24).

Penulis: Muzahidin

Senin, 29 Januari 2024

Korban Tenggelam di Kalbar Ditemukan, Pria Asal Sumbar Ditemukan Meninggal di Sungai Sibau Kapuas Hulu

gabungan melakukan evakuasi terhadap jasad Wasrizal korban tenggelam di Sungai Sibau, Kecamatan Putussibau Utara, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, jasad korban kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk disemayamkan. ANTARA/HO-Polsek Putussibau Utara. (Teofilusianto Timotius)
 gabungan melakukan evakuasi terhadap jasad Wasrizal korban tenggelam di Sungai Sibau, Kecamatan Putussibau Utara, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, jasad korban kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk disemayamkan. ANTARA/HO-Polsek Putussibau Utara. (Teofilusianto Timotius)
KAPUAS HULU - Tim gabungan berhasil menemukan jasad Wasrizal, seorang pria asal Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), yang tenggelam di Sungai Sibau, Kecamatan Putussibau Utara, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).

"Jasad korban mengapung dengan celana tersangkut di ranting kayu," kata Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Putussibau Kota IPTU Jauhari kepada ANTARA di Putussibau, Kapuas Hulu, Senin.

Ia menjelaskan bahwa jasad Wasrizal ditemukan sekitar pukul 11.38 WIB pada hari ketiga setelah korban tenggelam pada Sabtu (27/01).

Penemuan jasad korban tenggelam diperkirakan sekitar 500 meter dari titik korban tenggelam setelah tim gabungan melakukan penyisiran dan membuat gelombang.

Jauhari menyebutkan tim gabungan yang terlibat dalam pencarian antara lain personel Polsek dan Polres beserta Pol Airud Polres Kapuas Hulu, Tim Basarnas, Tim TRC Pramuka Kapuas Hulu, Taruna Siaga Bencana (Tagana), dan tim relawan lainnya.

"Jasad korban telah dievakuasi dan sudah dikembalikan kepada pihak keluarga untuk selanjutnya dimakamkan," ucapnya.

Peristiwa tenggelamnya Wasrizal terjadi ketika dia tengah berusaha menyelamatkan rekannya yang terpeleset di lokasi permandian di Sungai Sibau, Kelurahan Putussibau Kota, Kecamatan Putussibau Utara, sekitar pukul 17.40 WIB, Sabtu (27/01).

Dua rekan korban, Gilang dan Viola, juga sempat terbawa arus namun berhasil diselamatkan oleh warga setempat.

Menyikapi kejadian tersebut, Jauhari dan tim gabungan menyatakan rasa prihatin dan duka cita.

Dia pun memberikan pesan kepada seluruh masyarakat, terutama generasi muda, untuk lebih waspada dan berhati-hati saat mandi di tepian sungai.

"Kami turut prihatin atas musibah ini dan kami berharap tidak akan ada korban lagi," tandasnya.

Sumber: Antara/Teofilusianto Timotius
Editor: Yakop

Pria Sumatera Barat Hilang di Sungai Kapuas, Pencarian Terus Berlanjut

Wasrizal pemuda asal Palembang di duga tenggelam terbawa arus sungai Sibau daerah Danau Kayan Kelurahan Putussibau Kota, Kecamatan Putussibau Utara, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, saat ini korban masih dalam pencarian tim gabung di daerah tersebut. (ANTARA/HO-Dokumen pribadi/Teofilusianto Timotius)
Wasrizal pemuda asal Palembang di duga tenggelam terbawa arus sungai Sibau daerah Danau Kayan Kelurahan Putussibau Kota, Kecamatan Putussibau Utara, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, saat ini korban masih dalam pencarian tim gabung di daerah tersebut. (ANTARA/HO-Dokumen pribadi/Teofilusianto Timotius)
KAPUAS HULU - Seorang warga Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat, Wasrizal (23), dikabarkan hilang terseret arus Sungai Sibau di Kelurahan Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).

Menurut Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Kapuas Hulu AKBP Hendrawan, "Korban atas nama Wasrizal belum ditemukan dan saat ini masih dalam pencarian, sedangkan dua orang rekannya berhasil diselamatkan," ujarnya di Putussibau Kapuas Hulu, Minggu.

Peristiwa hilangnya Wasrizal diduga terjadi ketika ia mencoba menolong salah seorang rekannya yang terseret arus di lokasi permandian di tepian Sungai Sibau di Jalan Danau Kayan III Kelurahan Putussibau Kota sekitar pukul 17.40 WIB, Sabtu (27/1).

Hendrawan menjelaskan bahwa dari keterangan sejumlah saksi, kejadian tersebut bermula ketika Wasrizal bersama empat temannya, yaitu Bujang Syarial, Gilang Pratama, Viola Soniu Kartika, dan Ranti Yusnatika, berangkat menggunakan sepeda motor dari Toko Emas Istana yang berada di depan Hotel Aman Sentosa Kota Putussibau menuju tepian Sungai Sibau.

Sebelum insiden terjadi, kelima pemuda dan pemudi tersebut, termasuk Wasrizal, berencana untuk memasak ikan di tepian Sungai Sibau. 

Namun, sebelum memulai kegiatan tersebut, Bujang dan Gilang memutuskan untuk mandi. Saat itu Gilang tergelincir dan terseret arus.

"Melihat Gilang terseret arus, Wasrizal turun untuk menolong. Namun, ketika Gilang berhasil diselamatkan, malah Wasrizal yang terseret arus sungai. Viola juga mencoba menolong namun ikut tergelincir terseret arus," jelas Hendrawan.

Seorang warga setempat bernama Siria melihat kejadian tersebut dan turut serta dalam upaya penyelamatan terhadap Viola dan Gilang. 

Namun, Wasrizal sudah tidak terlihat lagi karena terbawa arus sungai.

"Hingga saat ini, tim gabungan masih melakukan pencarian terhadap Wasrizal. Pencarian kembali dilanjutkan hari ini," ungkap Hendrawan.

Mengingat kejadian ini, Hendrawan mengimbau kepada seluruh masyarakat Kapuas Hulu untuk selalu berhati-hati saat beraktivitas di sungai atau perairan.

"Kondisi arus sungai masih cukup deras, kami imbau agar masyarakat berhati-hati. Kami juga turut berharap semoga korban segera ditemukan," tandasnya.

Sumber: Antara/Teofilusianto Timotius
Editor: Yakop

Sabtu, 19 Agustus 2023

Dua Bocah Hilang Tenggelam di Batu Tinggi: Pemkab Sekadau Aktif dalam Upaya Pencarian

Dua Bocah Hilang Tenggelam di Batu Tinggi: Pemkab Sekadau Aktif dalam Upaya Pencarian.
SEKADAU – Pemerintah Kabupaten Sekadau telah mengunjungi lokasi tenggelamnya dua bocah di kawasan Batu Tinggi, Desa Mungguk, Kecamatan Sekadau Hilir pada Sabtu, 19 Agustus 2023 pukul 10:35 WIB.

Bupati Sekadau, Aron, S.H, mengungkapkan bahwa pihak Basarnas, BPBD, dan kepolisian sedang aktif mencari kedua anak asal jalan Pangsuma, Gg. Murai yang masih hilang.

Aron berharap agar kedua almarhum bisa ditemukan dalam waktu dekat. Ia juga mengingatkan masyarakat Kabupaten Sekadau untuk lebih berhati-hati saat berkunjung ke area wisata, terutama dalam mengawasi anak-anak mereka, bukan hanya di Batu Tinggi tetapi juga di tempat wisata lainnya.

Bupati Aron juga berpendapat bahwa setiap musim kemarau panjang selalu menyebabkan risiko bagi warga di tempat ini. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk selalu mengawasi anak-anak mereka guna mencegah terjadinya kecelakaan serupa.

Pihak berwenang berencana untuk memasang rambu pengingat di semua tempat wisata di Kabupaten Sekadau guna meningkatkan kesadaran dan keselamatan masyarakat.

Sementara, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sekadau, Ahmad Suriadi, mengungkapkan bahwa kendala utama dalam proses pencarian adalah kekurangan alat.

Proses pencarian korban masih terus berlangsung dengan kerja sama antara tim BPBD, Basarnas, dan warga setempat yang turut membantu.

Dalam kunjungan tersebut, Bupati Sekadau didampingi oleh Camat Sekadau Hilir, Anggota DPRD Kabupaten Sekadau, Jeffray Raja Tugam, serta Kadis Pendidikan Kabupaten Sekadau, Fran Dawal.

(Tim/Yk/Hr)

Jumat, 11 Agustus 2023

Kronologis Hilangnya Ayap Hingga ditemukan 3 Hari Di Hutan Kalimantan

Kronologis Hilangnya Ayap Hingga ditemukan 3 Hari Di Hutan Kalimantan
Kronologis Hilangnya Ayap Hingga ditemukan 3 Hari Di Hutan Kalimantan.
SEKADAU – Eko Akbar alias Ayap (29 tahun) telah ditemukan setelah dilaporkan hilang di hutan di Jalan Merdeka Timur, RT/RW: 016/004, Dusun Pangkin, Desa Mungguk, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Provinsi Kalimantan Barat.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sekadau, Ir. Akhmad Suryadi MT, menjelaskan bahwa pada tanggal 11 Agustus 2023, BPBD Kabupaten Sekadau menerima laporan dari Kepala Desa Mungguk, Abang Irwandi, mengenai hilangnya seseorang di dalam hutan tersebut.

"Anggota TRC BPBD Kabupaten Sekadau langsung bergerak ke lokasi kejadian untuk melakukan upaya pencarian dan penyelamatan terhadap korban," kata Akhmad.

Kronologis Hilangnya Ayap Hingga ditemukan 3 Hari Di Hutan Kalimantan
Kronologis Hilangnya Ayap Hingga ditemukan 3 Hari Di Hutan Kalimantan.
Akhmad melanjutkan, kejadian dimulai pada hari Rabu, 09 Agustus 2023, pukul 15:00 WIB. Adik korban, Kamil, melaporkan bahwa ia melihat korban sebelum pergi dari rumah dengan membawa 7 bungkus indomie dan 2 batang rokok, menuju ke arah belakang rumah yang berbatasan dengan hutan dan kebun warga.

"Korban telah hilang sejak itu, dan warga setempat sudah mencari korban selama 3 hari 2 malam tanpa hasil. Korban sebelumnya tinggal bersama orang tuanya," jelas Akhmad.

Tim TRC BPBD Kabupaten Sekadau bersama pihak Pemerintah Desa Mungguk dan keluarga korban bekerja sama untuk melakukan pencarian dan penyelamatan.

Kronologis Hilangnya Ayap Hingga ditemukan 3 Hari Di Hutan Kalimantan
Kronologis Hilangnya Ayap Hingga ditemukan 3 Hari Di Hutan Kalimantan.
Hingga akhirnya, pada pukul 15:15 WIB, korban berhasil ditemukan oleh keluarganya sekitar 1,5 kilometer dari titik terakhir kali dilihat. 

Korban ditemukan di belakang SMKN 1 RT:016 Dusun Pangkin, Desa Mungguk. Meski mengalami luka lecet di kedua kakinya akibat rumput liar dan luka-luka di bibir, korban dalam keadaan sehat dan selamat. (Yakop)

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pemilu 2024

Lifestyle

Tekno