Berita Borneotribun.com: Orang Hilang Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Orang Hilang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Orang Hilang. Tampilkan semua postingan

Selasa, 27 Juni 2023

Warga Asal Kubu Raya Dinyatakan Hilang Selama 3 Hari di Dusun Semabi Sekadau

Warga Asal Kubu Raya Dinyatakan Hilang Selama 3 Hari di Dusun Semabi Sekadau
Sekadau, Kalbar - M. Sidik, seorang warga berusia 85 tahun asal Dusun Sidodadi, Desa Jangkang Dua, Kecamatan Kubu, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat, telah dinyatakan hilang selama tiga hari di Dusun Semabi, Desa Semabi, RT:001/RW:001, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sekadau, Ir. Akhmad Suryadi, MT, menceritakan bahwa Posko Penanggulangan Bencana dan Kebakaran menerima laporan dari Kepala Desa Semabi, Muslinus, menginformasikan adanya laporan orang hilang pada hari Senin, 26 Juni 2023, pukul 08:38 WIB di Dusun Semabi, Desa Semabi, RT:001/RW:001, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau.

Tim TRC BPBD Kabupaten Sekadau yang menerima laporan tersebut langsung bergerak menuju ke lokasi kejadian. Kejadian tersebut terjadi pada hari Jumat, tanggal 23 Juni 2023, pukul 08:00 WIB. Korban diketahui menuju ke arah Kaki Bukit Mungguk Semabi dan hilang di sekitaran kaki bukit tersebut. Korban tinggal bersama anak kandungnya di Dusun Semabi, Desa Semabi, RT:001/RW:001, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, sebelum dinyatakan hilang setelah tiga hari.

Tim langsung menuju ke tempat kejadian untuk berkoordinasi serta melakukan tindakan pencarian, penyisiran, dan penyelamatan terhadap korban. Tim TRC BPBD Kabupaten Sekadau melakukan pencarian dan penyisiran di hutan, kebun, dan sekitaran bawah kaki Bukit Mungguk Semabi, tempat terakhir kali korban dilihat oleh warga.

Tim bergerak melakukan pencarian pada pukul 13:00 WIB. Tim TRC BPBD Kabupaten Sekadau berkolaborasi dengan Bhabinkamtibmas Desa Semabi, aparat pemerintah desa, masyarakat, serta pihak keluarga korban dengan membentuk empat kelompok untuk menyebar di sekitar lokasi.

Dari hasil pencarian dan penyisiran tersebut, tim berhasil menemukan korban yang hilang berada di ujung kebun sawit di antara hutan pada pukul 14:00 WIB dalam keadaan sehat dan selamat. Meski demikian, korban mengalami luka gores di kaki akibat rumput liar hutan.

(Tim/Hermanto)

Senin, 14 November 2022

Casis Bintara Polri Asal Sekadau Dilaporkan Tenggelam, Ini Kronologinya

Pencarian keberadaan Syahrul Iqbal Komaini (19) dilaporkan hilang tenggelam pada Minggu (13/11/2002). (Humas Polres Sekadau)
Sekadau - Syahrul Iqbal Komaini (19) dilaporkan hilang tenggelam pada Minggu (13/11/2002) malam sepulangnya berjualan buah durian di pasar Sekadau bersama ayahnya.

Kapolres Sekadau melalui Kasat Samapta Iptu Triyono menjelaskan, Minggu sore sebelum kejadian, korban bersama ayahnya pergi menjual durian ke pasar Sekadau menggunakan perahu kato.

"Setelah duriannya laku terjual, sekitar pukul 19.15 WIB, melihat cuaca buruk sang ayah mengajak anaknya pulang. Saat itu, perahu kato dikemudikan oleh korban," ungkap Kasat Samapta, Senin 14 November 2022.
Pencarian keberadaan Syahrul Iqbal Komaini (19) dilaporkan hilang tenggelam pada Minggu (13/11/2002). (Humas Polres Sekadau)
Berjarak kurang lebih 20 meter dari bibir sungai tiba-tiba perahu tersebut tenggelam akibat dihantam ombak dan angin kencang. Kemudian ayah korban (Sahbilan Amri) berteriak meminta tolong. 

"Saat itu warga yang sedang memancing mendengar teriakan minta tolong dan langsung menyelamatkan ayah korban," ujarnya.

Ayah korban kemudian dibawa ke klinik untuk mendapatkan pertolongan. Adapun perahu kato yang dipakai keduanya ditemukan di dusun Batu Kumpang desa Sungai Ringin, namun sang anak belum juga ditemukan. 
Pencarian keberadaan Syahrul Iqbal Komaini (19) dilaporkan hilang tenggelam pada Minggu (13/11/2002). (Humas Polres Sekadau)
Hingga kini pencarian terhadap korban masih terus dilakukan. Pencarian tersebut melibatkan pihak kepolisian, BPBD Kabupaten Sekadau, Tim SAR Sintang dibantu relawan serta warga setempat.

Korban merupakan casis (calon siswa) Bintara Polri dalam masa tunggu pendidikan dan pembentukan gelombang I T.A. 2023 dan tengah menjalani pembinaan dan latihan (binlat) mandiri di Polres Sekadau sejak pertengahan Juli 2022 bersama kelima rekannya.

(Yakop/Mul)

Selasa, 01 November 2022

Tim hentikan pencarian terhadap Alwi di hutan perbatasan RI-Malaysia

Tim hentikan pencarian terhadap Alwi di hutan perbatasan RI-Malaysia
Tim hentikan pencarian terhadap Alwi di hutan perbatasan RI-Malaysia.
Kapuas Hulu - Tim gabungan menghentikan pencarian terhadap Alwi (53) seorang warga Pulau Majang yang diduga tersesat di hutan perbatasan Indonesia dengan Malaysia di wilayah Kecamatan Badau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat sejak 12 Oktober lalu.

"Sudah hampir sebulan Alwi (korban) hilang di hutan, selama proses pencarian tidak ada tanda-tanda yang ditemukan," kata Kapolsek Badau Iptu Surarso, kepada ANTARA, di Badau Kapuas Hulu, Selasa.

Diketahui, Alwi hilang di hutan Desa Kekurak Kecamatan Badau berawal saat Alwi bersama Arpansi (warga setempat) mencari kayu tiang bubu (alat penangkapan ikan) pada Rabu (12/10) lalu, dengan menggunakan sampan.

Saat itu, Arpansi terlebih dahulu pulang, sedangkan Alwi masih berada di hutan hingga malam belum juga kembali ke rumah.

Disampaikan Surarso, sejak adanya laporan pihak keluarga korban ke Polsek Badau, petugas kepolisian bersama TNI di perbatasan membantu masyarakat dan keluarga korban dalam pencarian di sekitar hutan tempat korban diduga tersesat.

"Pihak keluarga sudah menerima dan ikhlas keluarganya yang hilang dan sudah juga dilaksanakan sholat ghaib untuk korban hilang, jika ada pencarian lanjutan oleh pihak keluarga hanya melepaskan rasa penasaran dan inisiatif keluarga saja," jelas Surarso.

Diceritakan dia, berbagai upaya Tim gabung TNI dan Polri serta masyarakat setempat sudah dilakukan, mulai dari ritual adat, pencarian tim di hutan bahkan menginap di hutan serta sholat ghaib pun juga sudah dilakukan.

Dia menuturkan hutan daerah perbatasan itu memang cukup luas, Tim gabungan kesulitan dalam pencarian karena tidak ada tanda-tanda yang ditemukan.

"Kami berharap pihak keluarga tetap tabah dan menyerahkan semua itu kepada Allah dan apapun kondisinya semoga korban masih bisa pulang dan berkumpul dengan keluarga," tutur Surarso.

Pewarta : Antara
Editor : Yakop

Rabu, 19 Oktober 2022

Satgas Pamtas Ri-Malaysia Di Badau Menyisir Hutan Cari Warga Hilang

Satgas Pamtas RI-Malaysia di Badau menyisir hutan cari warga hilang
Kapuas Hulu, Kalbar - Personel Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Malaysia Yonarmed 19/105 Trk Bogani menyisir hutan untuk mencari seorang warga yang hilang sejak Rabu (12/10) di hutan Desa Kekurak Kecamatan Badau perbatasan Indonesia-Malaysia, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

"Kami mengirimkan personel dan petugas kesehatan dalam membantu masyarakat mencari warga yang hilang di hutan perbatasan," kata Komandan Satgas Pamtas Yonarmed 19/105 Trk Bogani Letkol Edi Yulian Budiargo, dihubungi ANTARA, di Putussibau Kapuas Hulu, Rabu (19/10/2022). 

Disampaikan Edi, pencarian terhadap warga bernama Alwi  (53) tersebut juga dilakukan bersama masyarakat dan pihak kepolisian setempat dengan melakukan penyisiran hutan di sekitar lokasi dugaan hilangnya warga tersebut.
Menurutnya, dalam tim pencarian itu petugas kesehatan Satgas Pamtas Yonarmed 19/105 Trk Bogani diturunkan dengan tujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi personel atau pun tim yang memerlukan pelayanan kesehatan selama pencarian di hutan.

Terkait rambu hutan di perbatasan, Edi menjelaskan belum terdapat rambu dalam hutan perbatasan wilayah Kapuas Hulu.

Berdasarkan kronologis kejadian yang diterima, Rabu (12/10) sekitar pukul 11.00 WIB, Alwi dan Arpansi berangkat dari rumah menuju hutan untuk mencari kayu yang akan digunakan sebagai tiang untuk bubu (alat pencari ikan) dengan menggunakan sampan.

Setelah itu saat hendak memotong kayu, Arpansi hendak memanggil Alwi yang saat itu berada di belakangnya ternyata sudah tidak ada dan menghilang. Saat hari sudah mulai gelap Alwi tidak kunjung datang dan Arpansi terlebih dahulu kembali ke rumah dan melaporkan kejadian tersebut kepada warga sekitar.

"Kami berharap dengan adanya bantuan dari personel Satgas Pamtas korban segera dapat ditemukan dan dapat segera dievakuasi menuju ke rumah korban," ucapnya.
Sementara itu, Kapolsek Badau AKP Surarso mengatakan dari kronologis kejadian, diduga Alwi tersesat di dalam hutan.

"Belum ada tanda-tanda saat pencarian, korban di duga tersesat," kata dia.

Dikatakan dia, beberapa kendala dalam pencarian bersama tim gabungan yaitu kawasan hutan yang cukup luas serta kondisi cuaca yang sering hujan.

"Kami bersama TNI membantu masyarakat dalam pencarian hingga membuat tenda di dalam hutan," jelas Surarso.

(Yakop/Antara) 
Cover: Proses pencarian terhadap Alwi warga Pulau Majang yang hilang di hutan Desa Kekurak Kecamatan Badau perbatasan Indonesia-Malaysia, wilayah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Rabu (19/10/2022). ANTARA/HO-Penerangan Satgas Pamtas Yonarmed 19/105 Trk Bogani. (Teofilusianto Timotius)

Hampir 2 Pekan Alwi Hilang Di Hutan Kekurak, Tim Terus Cari Keberadaan Warga Kapuas Hulu

Tim Terus Cari Alwi Hilang Di Hutan Kekurak Badau Batas Ri-Malaysia
Kapuas Hulu, Kalbar - Pencarian terhadap Alwi (53) warga Pulau Majang yang hilang sejak Rabu (12/10/2022) lalu di hutan Desa Kekurak Kecamatan Badau perbatasan Indonesia-Malaysia wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat, masih terus dilakukan.

"Pencarian masih tetap dilakukan, namun kendala kawasan hutan itu cukup luas dan juga kondisi cuaca yang sering hujan," kata Kapolsek Badau AKP Surarso, dihubungi ANTARA, di Putussibau Kapuas Hulu, Rabu.

Diketahui, Alwi hilang di hutan Desa Kekurak Kecamatan Badau berawal saat ia bersama Arpansi (warga setempat) mencari kayu tiang bubu (alat penangkapan ikan) pada Rabu (12/10) lalu, dengan menggunakan sampan.

Saat itu, Arpansi terlebih dahulu pulang, sedangkan Alwi masih berada di hutan hingga malam belum juga kembali ke rumah.

Disampaikan Surarso, masyarakat bersama TNI dan Polri setempat melakukan pencarian secara berpencar hingga membuat tenda di dalam hutan.

Menurut dia, dari keterangan yang berhasil dihimpun kepolisian, Alwi (korban) sebelumnya juga sudah pernah tersesat di hutan, tetapi selalu ditemukan.

Dikatakan Surarso, hingga saat ini belum ada tanda-tanda petunjuk di sekitar lokasi pencarian di lokasi tersebut.



"Dugaan kuat korban tersesat, untuk indikasi lain sementara belum ada," jelas dia.

Sementara itu, cucu korban yang bernama Danny menuturkan berbagai upaya penyusuran hutan hingga ritual adat sudah dilakukan dalam pencarian terhadap sang kakek (Alwi), namun belum membuahkan hasil.

"Pencarian masih akan kami lakukan dibantu masyarakat Desa Kekurak dan juga TNI, Polri, kami berharap kakek segera ditemukan bagaimana pun kondisinya," ucap Danny.

Dia juga meminta doa dan dukungan semua pihak agar dipermudah dalam proses pencarian, selain itu diharapkan adanya bantuan dari Tim SAR serta pihak terkait lainnya.

(yk/ant)
Caption: Proses pencarian terhadap Alwi warga Pulau Majang yang hingga di hutan Desa Kekurak Kecamatan Badau perbatasan RI-Malaysia, wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat. ANTARA/HO-Danny keluarga korban/Polsek Badau. (Teofilusianto Timotius)

Sabtu, 15 Oktober 2022

Seorang warga Pulau Majang hilang di hutan perbatasan RI-Malaysia

Seorang warga Pulau Majang hilang di hutan perbatasan RI-Malaysia
yarakat di Kecamatan Badau berupaya melakukan pencarian terhadap Alwi (53 tahun) yang diduga hilang tersesat di hutan Desa Kekurak perbatasan Indonesia-Malaysia, Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Kamis (13/10/2022). HO-Polsek Badau.

Kapuas Hulu, Kalbar - Seorang warga Desa Pulau Majang Kecamatan Badau bernama Alwi berusia 53 tahun, hilang sejak Rabu (12/10) di hutan Desa Kekurak perbatasan Indonesia-Malaysia wilayah Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat.


Pihak keluarga beserta masyarakat setempat telah melakukan pencarian terhadap korban hilang tersebut hingga akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian wilayah setempat.


"Kami sudah menerima laporan dari pihak keluarga yang bersangkutan, untuk dugaan tersesat di hutan, untuk itu kami akan membantu masyarakat melakukan pencarian," kata Kapolsek Badau AKP Surarso, saat dilansir BorneoTribune dari ANTARA, di Putussibau, Kapuas Hulu, Jumat.


Disampaikan Surarso, pihaknya menerima laporan dari keluarga korban pada Kamis (13/10) kemarin.


Berdasarkan kronologis yang diterima, Rabu (12/10) sekitar pukul 11.00 WIB, Alwi dan Arpansi berangkat dari rumah menuju hutan mencari tiang untuk bubu (alat pencari ikan) yang berada di daerah mungguk Batu Riang Desa Kekurak Kecamatan Badau menggunakan sampan.


Namun, saat itu hari sudah mulai gelap Alwi tidak kunjung datang. Sedangkan Arpansi terlebih dahulu pulang ke rumah dari hutan tersebut.


"Keluarganya dan masyarakat sudah berusaha melakukan pencarian, namun belum membuahkan hasil," kata Surarso.


Surarso menyampaikan akan melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak terkait sebagai upaya untuk melakukan pencarian warga yang hilang tersebut.


Di tempatkan terpisah, keluarga korban bernama Danny meminta bantuan kepada sejumlah pihak untuk melakukan pencarian terhadap Alwi yang hilang sejak dua hari lalu itu.


"Yang hilang itu kakek saya Bang, kakek (Alwi) pamit dari rumah mencari kayu untuk pasang bubu, mohon doa dan bantuan semua pihak agar kakek saya segera ditemukan," katanya penuh harap.


(yk/ant)

Jumat, 16 September 2022

Lagi-Lagi Heboh, Seorang Kakek Tenggelam Di Sungai Sekayam

Warga Entikong di hebohkan seorang kakek hilang tenggelam di Sungai Sekayam, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalbar
Warga Entikong di hebohkan seorang kakek hilang tenggelam di Sungai Sekayam, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalbar. (BorneoTribun/Libertus)
BorneoTribun Sanggau - Warga Entikong di hebohkan seorang kakek hilang tenggelam di Sungai Sekayam, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalbar, Jum'at (16/9/2022).

"Benar, bahwa salah satu warga kami memang hilang atau tenggelam pada pada hari ini. Warga kami yang hilang tenggelam bernama Sugiono berusia 73 tahun," terang Kiki selaku Kepala Desa Entikong melalui WhatsApp. Dirinya mengatakan warganya yang hilang tenggelam itu di sungai Sekayam.

"Pada pukul 08.00 Wib,  pagi itu yang bersangkutan mandi di sungai Sekayam, persis di tepian mandi yang biasa digunakan warga setempat."

"Pada Pukul  09.45  Wib Keluarga baru menyadari bahwa yang bersangkutan belum pulang dari sungai. Keluarga memberi tahu kepada warga sekitar bahwa yang bersangkutan mandi dan belum pulang dari sungai," terang Kiki.

Lebih lanjut Kades Entikong mengatakan bahwa pihak keluarga dibantu wargan telah melakukan pencarian dengan menyusuri sepanjang sungai Sekayam.

Keluarga dan warga setempat langsung mencari keberadaan yang bersangkutan degan alat seadanya yang dimiliki warga. Sampai sekarang yang bersangkutan belum ditemukan.

Reporter: Libertus

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pemilu 2024

Lifestyle

Tekno