Berita Borneotribun.com: Peristiwa Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Peristiwa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Peristiwa. Tampilkan semua postingan

Minggu, 23 Mei 2021

Langit Dipenuhi Asap Warna Merah Akibat Letusan Gunung berapi Nyiragongo

Langit Dipenuhi Asap Warna Merah Akibat Letusan Gunung berapi Nyiragongo
Foto: Gunung Nyiragongo Meletus (AFP/ALEX MILES)


BorneoTribun Internasional -- Langit dipenuhi asap berwarna merah akibat letusan gunung berapi Nyiragongo di Kongo, Sabtu (22/5) sekitar pukul 7 malam.


Dilansir dari AFP, Letusan gunung berapi Nyiragongo memicu eksodus warga ke Negara Tetangga Rwanda.


Gubernur Militer Provinsi Kivu Utara mengatakan gunung berapi Nyiragongo meletus sekitar jam 7 malam.


Sementara, Jenderal Constant Ndima meminta warga setempat tetap tenang, Investigasi terkait insiden gunung meletus ini tengah dilakukan.


"Investigasi sedang dilakukan dan orang-orang harus mengikuti panduan unit perlindungan sipil," katanya.


Misi PBB ke DR Kongo mengirim helikopter "di atas zona tersebut dan mengkonfirmasi letusan tersebut", menurut catatan internal yang dilihat oleh AFP.


"Bagaimanapun lahar itu mengalir menuju Rwanda. Kota Goma dan sekitarnya aman," kata misi tersebut, yang dikenal dengan singkatan bahasa Prancis MONUSCO, yang memiliki basis di Goma.


Akibat gunung meletus tersebut, listrik pun terputus di sebagian besar kota. Tak hanya itu ratusan penduduk juga mulai meninggalkan rumah mereka.


Beberapa keluar dari ujung selatan kota menuju pos perbatasan terdekat dengan Rwanda. 


Sementara yang lainnya menuju ke barat menuju Sake, di wilayah tetangga, Kongo, Masisi.


"Langit menjadi merah," kata seorang warga, Carine Mbala, kepada AFP melalui telepon.


"Ada bau belerang. Di kejauhan Anda bisa melihat api raksasa keluar dari gunung. Tapi belum ada gempa," tambahnya.


(YK/ER)

Gempa 5,9 magnitudo Merusakan Ratusan Bangunan di Jawa Timur, Tidak Ada Korban Jiwa

Gempa 5,9 magnitudo Merusakan Ratusan Bangunan di Jawa Timur, Tidak Ada Korban Jiwa
Salah satu rumah warga terdampak gempa M5,9 di Provinsi Jawa Timur, Jumat (21/5). (Foto: Courtesy/Situs Web BNPB)

BorneoTribun Jatim -- Gempa berkekuatan 5,9 magnitudo yang menggoyang Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Jumat (21/5), mengakibatkan ratusan bangunan di sejumlah kota di provinsi tersebut rusak. 

Bencana itu juga mengakibatkan satu warga luka berat, satu luka ringan, tetapi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan tidak ada korban tewas.

BNPB dalam keterangannya di situs webnya, Sabtu (22/5), mengatakan kerusakan pada bangunan memiliki tingkatan yang berbeda. Selain rumah, gempa tersebut juga merusak sejumlah fasilitas kesehatan, rumah ibadah, sekolah dan fasilitas umum lainnya.

BNPB mengatakan pasca gempa yang terjadi pada dan pukul 19.09 WIB dan berpusat 57 km tenggara Blitar itu, masih terdapat empat gempa susulan dengan kekuatan 2,7 hingga 3,1 magnitudo. Pusat gempa susulan, kata BNPB, terjadi dengan kedalaman yang berbeda.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah mendistribusikan sejumlah bantuan untuk warga terdampak gempa antara lain sembako, lauk pauk dan terpal. Bantuan untuk mendukung penanganan COVID-19, seperti masker kain dan masker medis, juga diberikan. [ah]

Oleh: VOA

Jumat, 21 Mei 2021

Dua Sepeda Motor Alami Kecelakaan di Sekadau Kalbar

Dua Sepeda Motor Alami Kecelakaan di Sekadau Kalbar
Dua Sepeda Motor Alami Kecelakaan di Sekadau Kalbar.

BorneoTribun Sekadau, Kalbar - Dua buah sepeda motor alami kecelakaan lalu lintas di Jl. Raya Sekadau-Sintang depan Pesantren Al-Rahmah desa Mungguk Kecamatan Sekadau Hilir, Sekadau, Kalbar, Kamis Siang (20/5) sekitar pukul 09.10 WIB.

Akibat kecelakaan fatal tersebut masing-masing pengendara yakni Jum (21) mengalami patah tulang paha kiri, sedangkan LS (28) patah tulang tangan kanan.

Menurut Kasat Lantas AKP Laelan Sukur, kecelakaan bermula saat motor Honda Revo KB. 4464 VT yang dikendarai Jum dari depan Pesantren Al-Rahmah hendak menyeberang jalan.

"Ketika menyeberang, pengendara tersebut tidak memperhatikan situasi lalu lintas di sekitarnya," terang Kasat Lantas, Jum'at 21 Mei 2021.

Dua Sepeda Motor Alami Kecelakaan di Sekadau Kalbar.

Saat bersamaan melintas sepeda motor Honda CRF hitam KB. 2929 VL yang dikendarai LS. Karena jarak yang terlalu dekat maka kecelakaan tidak dapat dihindari.

Dua Sepeda Motor Alami Kecelakaan di Sekadau Kalbar.

"Akibat insiden tersebut, keduanya juga menderita luka. Jum menderita luka robek di pelipis kiri dan LS luka lecet pada kakinya," ungkap Kasat Lantas. 

"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, adapun kerugian materil sebesar Rp. 5.000.000," pungkas Kasat Lantas.

(Yk/My/Humas)

Rabu, 19 Mei 2021

Bocah 13 Tahun di Lombok Tengah Tenggelam Di Kali Abangan Jonggat

Bocah 13 Tahun di Lombok Tengah Tenggelam Di Kali Abangan Jonggat
Bocah 13 Tahun di Lombok Tengah Tenggelam Di Kali Abangan Jonggat.

BorneoTribun Lombok Tengah, NTB - Seorang bocah laki-laki, Baharudin (13) meninggal akibat tenggelam di kali abangan Desa Pengenjek, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Menurut Kepala Kepolisian Sektor Jonggat IPTU Bambang Sutrisno, peristiwa naas yang menimpa korban terjadi sekitar pukul 16.00 wita, dimana saat itu korban bersama temannya sedang mandi di kali tersebut.

"Diduga korban tenggelam akibat derasnya pusaran air di kali itu," kata Bambang, di Jonggat, Selasa (18/5).

Bambang mengatakan, bahwa dari keterangan saksi di lokasi yakni teman korban Mario Edisaputra (14). Korban tidak muncul kepermukaan air kali sejak mulai masuk atau menyelam, namun selang berapa menit korbanpun terlihat sudah mengapung dipinggir kali.

Mario Edisaputra yang melihat kejadian itu langsung berteriak minta tolong dan warga sekitar yang sedang berada di lokasi langsung menolong dengan membawa korban menuju Puskesmas Desa Bonjeruk.

"Mendapat laporan tersebut, kami langsung menuju puskesmas untuk memastikan keadaan korban, sayang saat tiba korban sudah dinyatakan meninggal dunia oleh petugas Puskesmas," ujarnya.

Selanjutnya, jasad korban langsung dibawa pulang oleh pihak keluarga menuju rumah duka di Dusun Peresak, Desa Bonjeruk, Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah.

Atas peristiwa itu, orang tua dan pihak keluarga korban menerima kejadian tersebut sebagai musibah serta menolak untuk dilakukannya outopsi.

Reporter: Adbravo

Aktivis Myanmar: Sejak Kudeta, Lebih dari 800 Tewas oleh Pasukan Keamanan

Demonstran terlihat sebelum bentrokan dengan pasukan keamanan di Taze, Wilayah Sagaing, Myanmar 7 April 2021. (Foto: REUTERS)

BorneoTribun Internasional -- Kelompok aktivis Myanmar mengatakan lebih dari 800 orang telah dibunuh oleh pasukan keamanan Myanmar sejak gelombang protes meletus di seluruh negara tersebut, setelah militer merebut kekuasaan melalui kudeta pada Februari.

Myanmar berada dalam kekacauan sejak militer menggulingkan pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi. Pemenang Nobel Perdamaian itu beserta pejabat partai Liga Nasional untuk Demokrasi ditahan.

Militer merespons protes para pendukung pro-demokrasi di kota-kota besar dan kecil dengan kekuatan penuh. Bentrok antara tentara dan pemberontak etnis di daerah perbatasan dan pasukan milisi yang baru dibentuk juga meningkat.

Aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) mengatakan hingga Senin (17/5), sebanyak 802 orang telah tewas akibat tindakan keras junta dalam menghadapi lawan-lawannya.

Aksi unjuk rasa di Mandalay, Myanmar, 16 Mei 2021. (Foto: REUTERS)

"Ini adalah jumlah yang diverifikasi oleh AAPP, jumlah kematian sebenarnya kemungkinan besar jauh lebih tinggi," kata kelompok itu dalam penjelasannya.

Reuters tidak dapat secara independen memverifikasi korban dan juru bicara militer tidak menjawab panggilan telepon untuk meminta komentar.

Para saksi mata mengatakan ribuan penduduk di kota perbukitan di barat laut Myanmar bersembunyi di hutan, desa dan lembah pada Senin (17/5) karena melarikan diri dari serangan militer.

Mindat pada minggu lalu mengumumkan darurat militer sebelum tentara melancarkan serangannya dengan menggunakan artileri dan helikopter melawan Pasukan Pertahanan Chinland yang baru dibentuk. Milisi, yang sebagian besar bersenjatakan senapan berburu, mengatakan mereka memilih mundur untuk menyelamatkan warga sipil dari baku tembak.

Beberapa penduduk yang dihubungi oleh Reuters mengatakan persediaan makanan menipis. Diperkirakan sebanyak 5.000 hingga 8.000 orang telah meninggalkan kota. Jalan-jalan diblokir dan kehadiran pasukan di jalan-jalan menghalangi mereka untuk kembali. [ah/au]

Oleh: VOA

Selasa, 18 Mei 2021

Diduga Dukun Santet, Tiga Warga Batujai Disumpah

Diduga Dukun Santet, Tiga Warga Batujai Disumpah
Diduga Dukun Santet, Tiga Warga Batujai Disumpah.

BorneoTribun Lombok Tengah, NTB - Polsek Praya Barat bersama Kades Batujai, Babinsa Batujai dan Tokoh agama dan tokoh masyarakat  Dusun Montong Miana Desa Batujai Kecamatan Praya Barat, menghadiri pengambilan sumpah sebagai penyelesaian permasalahan dugaan dukun santet di Dusun Montong Miana Desa Batujai Kecamatan Praya Barat.

Sumpah tersebut dilakukan pada hari Senin (17/5) sekitar pukul  16.30 wita di Mushola Majemul Huda Dusun Montong Miana Desa Batujai Kecamatan Praya Barat terhadap Laki-laki berinisial J, dan A, serta  perempuan berinisial A . Ketiganya merupakan keluarga yang diduga melakukan santet. 

Dalam kegiatan itu, hadir juga tokoh agama dan tokoh masyarakat Dusun Montong Miana, Kades Batujai, Kadus Montong Miana dan masyarakat Dusun Montong Miana Desa Batujai Kecamatan Praya Barat.

Kapolsek Praya Barat Akp Hery Indrayanto,SH mengaku, menyaksikan pengambilan Sumpah terhadap warga masyarakat Dusun Miana yang diduga melakukan santet  bertempat di Mushola Majemul Huda yang dipimpin oleh Kiyai Muhamad Zaenudin. 

Ia juga menghimbau dan mengingatkan kepada tokoh agama, tokoh  masyarakat dan masyarakat Dusun Montong Miana setelah pengambilan sumpah sebagai bentuk penyeselasaian permasalahan agar tidak  melakukan tindakan yang melanggar hukum serta ikut aktif bersama-sama menjaga kondusifitas  di Dusun Montong wiana. 

“kita juga melakukan himbauan kepada masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus COVID-19,”terangnya.

Disampaikan bahwa  dengan pengambilan sumpah yang telah dilaksanakan, masyarakat Dusun Montong miana sudah menerima sebagai bentuk penyelesaian permasalahan dan J,A dan saudari A,sudah diterima oleh masyarakat Dusun Montong Miana untuk kembali kerumahnya hidup rukun sebagaimana biasa warga masyarakat Dusun Montong Miana Desa Batujai Kecamatan Praya Barat.  

“Kegiatan berjalan dengan aman dan lancar Situasi Kamtibmas terpantau aman terkendali,”jelasnya.

Reporter: Adbravo

Bawa Motor Negbut, 1 Orang Tewas dalam Insiden Kecelakaan di Pantai Pasir Putih Ketapang

Bawa Motor Negbut, 1 Orang Tewas dalam Insiden Kecelakaan di Pantai Pasir Putih Ketapang
Tabrakan antara dua sepeda motor terjadi di lokasi Pantai Pasir Putih yang terletak di Dusun Sungai Gantang, Desa Mekar Utama, Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Senin (17/5/2021) siang.

BorneoTribun Ketapang -  Bawa Motor Negbut, 1 Orang Tewas dalam Insiden Kecelakaan antara dua sepeda motor terjadi di lokasi Pantai Pasir Putih yang terletak di Dusun Sungai Gantang, Desa Mekar Utama, Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Kalbar, Senin (17/5) siang.

Dalam peristiwa itu, seorang pengendara yang merupakan pengunjung pantai tewas di lokasi kejadian.

Kapolres Ketapang, AKBP Wuryantono melalui Kapolsek Kendawangan, IPTU Indrawan Wira Saputra membenarkan peristiwa tersebut. Ia mengatakan, kecelakaan terjadi sekitar pukul 11.10 Wib antara sepeda motor Vixion yang dikendarai oleh M. Sukandi (17) berboncengan dengan Dimas Aditya (15) dengan sepeda motor WR yang dikendarai oleh Rino Pristiyo (18).

“TKP-nya di dalam lokasi pesisir pantai pasir putih bukan jalan umum,” ujar IPTU Indrawan Wira Saputra dalam keterangannya, Senin (17/5/2021).

Menurut IPTU Indrawan Wira Saputra, tabrakan antara dua sepeda motor itu bermula saat sepeda motor yang dikendarai oleh Rino melaju di pesisir pantai dengan kecepatan tinggi, tak lama kemudian dari arah berlawanan datang sepeda motor yang dikendarai oleh M. Sukandi berboncengan dengan Dimas Aditya.

Dikarenakan sama-sama dengan kecepatan tinggi, tabrakan antara kendaraan Rino dan Sukandi pun tak terhindarkan.

Akibat peristiwa itu, kata IPTU Indrawan Wira Saputra, Sukandi meninggal dunia di lokasi kejadian. Sementara itu, Dimas Aditya yang diboncengnya dan Rino mengalami luka-luka.

“Untuk korban meninggal dunia masih di Puskesmas Kendawangan menunggu orang tua atau keluarga untuk mengambil jenazahnya. Untuk korban yang luka berat akan dirujuk ke RSUD dr Agoesdjam Ketapang,” ucap dia.

Saat ini, sepeda motor milik korban telah diamankan di Mapolsek Kendawangan. Pihaknya juga mengimbau kepada pengunjung Pantai Pasir Putih Kendawangan untuk tidak melakukan kebut-kebutan sepeda motor sehingga membahayakan pengunjung lain. (KO/AD/YK)

7 Tewas dalam Kecelakaan Perahu Wisata di Boyolali

7 Tewas dalam Kecelakaan Perahu Wisata di Boyolali
Para petugas Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) membawa jenazah dari perahu yang terbalik di sebuah kawasan wisata di Boyolali, Jawa Tengah, Minggu, 16 Mei 2021. (Foto: Basarnas via AFP)

BorneoTribun Jakarta -- Polisi mengatakan pada Minggu (16/5) bahwa tujuh orang tenggelam setelah sebuah perahu yang kelebihan muatan terbalik karena para penumpangnya hendak melakukan swafoto di Waduk Kedung Ombo, Boyolali, Jawa Tengah.

Kapolda Jawa Tengah Irjen Polisi Ahmad Luthfi, mengatakan kecelakaan itu terjadi ketika ke-20 penumpangnya tiba-tiba pindah ke satu sisi kapal untuk melakukan foto bersama pada Sabtu (15/5).

"Penyebab kecelakaan kelebihan muatan," kata Lutfi kepada wartawan, seperti dikutip dari kantor berita AFP.

"Dua puluh orang maju ke depan perahu untuk foto selfie. Akhirnya, perahu tak seimbang, menjungkal dan terbalik."

Polisi menambahkan bahwa 11 orang diselamatkan, tapi tujuh orang ditemukan tewas. Tim penyelamat mencari dua orang yang masih hilang.

Pihak berwenang mengatakan akan menyelidiki apakah pengelola wisata melakukan kelalaian.

Lutfi mengatakan perahu itu dikemudikan oleh seorang remaja 13 tahun. [vm/lt]

Oleh: VOA

Sabtu, 15 Mei 2021

Miris, Pupuk Bersubsidi di Duga Palsu Beredar Luas di Kabupaten Bengkayang

Miris, Pupuk Bersubsidi di Duga Palsu Beredar Luas di Kabupaten Bengkayang.

BorneoTribun Bengkayang, Kalbar -- Pupuk Bersubsidi yang di duga palsu beredar luas di Kabupaten Bengkayang. Pupuk ini jenis NPK yang dikemas dalam karung pupuk Bersubsidi yang saat ini sudah beredar luas ke Petani-petani. Pupuk ini dijual Kepada Petani seharga 150.000 Per sak isi beratnya 50 kg.

"Awalnya Petani belum curiga dengan adanya pupuk Bersubsidi ini, tetapi setelah di cek oleh petani ternyata Pupuk NPK ini terbuat dari pasir dan krikil batu," terang Pak Bundel warga Dusun Ketanji, Desa karya bakti, Kecamatan Sungai Betung, Kabupaten Bengkayang, kepada awak media ini, Kamis (13/5).

Lanjut Pak Bundel mengungkapkan  kekesalannya karna dalam hal ini Petani merasa di bohongi termasuk pihak PPLnya.

"Karna yang lebih tau dalam hal ini kan PPLnya barang bagus atau tidak bagus, masyarakat kan hanya tinggal ngambil aja, ini pupuk Urea, pupuk Ponska, tau-tau didalamnya Pasir dan batu krikil', Ucapnya Pak Bundel. 

Dia berharap kepada pihak penyalur pupuk Bersubsidi khususnya pihak PPL yang ada di Desa Karya Bakti ini untuk segera di ganti jangan diperpanjang lagi gantilah dengan Pupuk phonska yang asli warnanya.

"Phonska yang asli kalau yang ini bukan, ini banyak pasir dan batu-batu krikil, ini lah Petani dengan kondisi Pupuk kayak gini dan tanaman tidak maksimal hasilnya bagaimana Petani bisa jaya, percuma jadi petani kalau kayak gini, siapa yang membayarnya," katanya.

Dia menambahkan, kalau Pemerintah mau membantu masyarakat tatapi kayak gini gimana, Petani kan tidak tau menau bibit bagus atau ngak bagus, begitu juga dengan pupuk kami tidak tau menau bagus atau ngak bagus ketika disalurkan ternyata pemakaian kayak gini.

"Jagung jadi kurang bagus dan hasilnya tidak memuaskan, saya berharap kepada pemerintah pupuk ini segera dikembalikan kalau tidak di kembalikan bagaimana bisa ada solusinya nanti", Tutur Pak Bundel.

Senada juga dengan apa yang disampaikan warga lainnya, pak agus warga Dusun Keranji, Desa Karya Bakti, Kecamatan Sungai betung berharap kepada pemerintah atau PPL yang punya kebijakan untuk segera mengecek pupuk Bersubsidi ini dilapangan.

"Apakah pupuk ini asli atau tidak asli karna logonya menggunakan pupuk bersubsidi", Tutup Agus

Penulis : RA/Tim

Jumat, 14 Mei 2021

Ledakan Petasan Yang Tewaskan 4 Orang di Kebumen, Kini Kasusnya Ditangani Polda Jateng

Ledakan Petasan Yang Tewaskan 4 Orang di Kebumen, Kini Kasusnya Ditangani Polda Jateng
Ledakan Petasan Yang Tewaskan 4 Orang di Kebumen, Kini Kasusnya Ditangani Polda Jateng.

BorneoTribun Kebumen, Jateng - Polda Jateng Laksanakan pers rilis terkait ledakan petasan yang terjadi di Desa Ngabean Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen yang menewaskan 4 orang dan 4 lainnya luka-luka. Jumat (14/05/2021).

Kapolda Jateng menjelaskan dari hasil penyidikan inafis labfor dipastikan bahwa ledakan yang menewaskan 4 orang warga tersebut berasal dari bahan-bahan mercon/petasan.

Sampai saat ini Polda Jateng telah memeriksa 16 orang. Kasus ini masih terus didalami petugas untuk mencari darimana sumber bahan peledak tersebut didapatkan oleh para pelaku.

"Dari TKP kita kembangkan sudah kita periksa hampir 16 orang termasuk kita telusuri dari mana bahan mercon itu berasal,"jelas Kapolda.

Polres Kebumem sebelumnya telah melaksanakan kegiatan kepolisian yang ditingkatkan (KKYD) dan mengamankan hampir 4 kwintal bahan mercon. Seluruh jajaran Polda Jateng telah memusnahkan 72.000 pieces bahan mercon.
Hal ini menandakan masyarakat belum memiliki kesadaran bahwa bahaya petasan bisa mengancam jiwa.

"Ini akan kita kembangkan terus untuk jadi pembelajaran bahwa barang siapa yang menyimpan dan memguasai terkait bahan mercon/khandaq akan dikenai sanksi pidana UU Darurat No.12 Tahun 1951," tegas Kapolda.

Dari hasil pemeriksaan terhadap seorang pelaku yang saat ini juga masih di rawat di rumah sakit didapat hasil bahwa para pelaku mendapatkan bahan mercon tersebut dari Pati dan dipesan secara online.

"Penyidik kita sudah berangkat kesana untuk minta keterangan, nanti akan kita akan gambarkan secara utuh perkembangan selanjutnya," terangnya.

Di TKP, polisi menemukan hampir 400 selongsong, namun karena ke-4 pelaku tewas  menyulitkan polisi untuk mendapatkan keterangan.

"Karena pelaku atau korbanya meninggal semua jadi kita tidak tahu itu mau dijual atau mau kemana," katanya.

Atas kejadian ini Kapolda Jateng menghimbau pada seluruh warga Jawa Tengah untuk tidak main-main dengan petasan sebab bisa menimbulkan kerugian yang tak sedikit bahkan bisa mengancam jiwa.

(Yk/Sb)

Rabu, 12 Mei 2021

Tuangkan BBM dekat Tabung Gas, Toko Maesarah Dilalap Si Jago Merah

Tuangkan BBM dekat Tabung Gas, Toko Maesarah Dilalap Si Jago Merah.

BorneoTribun Lombok Tengah, NTB  -  Sebuah toko di dusun Majan, desa Batunyala kecamatan Praya Tengah milik Maesarah (35) terbakar. Kejadian berawal ketika anak pemilik toko, Restu (13) menuang bensin dekat tabung gas.

Kapolres Lombok Tengah, AKBP Esty Setyo Nugroho SIK, melalui Kapolsek Praya Tengah, IPDA Geger M.P.S., menuturkan peristiwa kebakaran terjadi sekitar pukul 15.00 Wita ketika anak korban sedang menuang BBM jenis premium ke wadah botol untuk dijual ecer.

"Tiba-tiba timbul percikan api dari sela barang dagangan korban jenis Gas dan menyambar BBM yang sedang dituang sehingga korban lari berteriak meminta bantuan warga sekitar," jelas Agus, Selasa (11/5).

Oleh warga sekitar, lanjutnya, api berusaha dipadamkan dengan alat seadanya. Sekitar 30 menit, 2 unit pemadam kebakaran Lombok Tengah tiba di TKP dan langsung melakukan pemadaman.

"Sekitar 30 menit api dapat dipadamkan. Akibat kejadian tersebut tidak terdapat korban jiwa namun barang-barang jualan korban semuanya ikut terbakar. Diperkirakan korban mengalami kerugian materi sekitar Rp 50.000.000," terangnya

Kejadian tersebut diindikasikan merupakan kelalaian dari anak korban yang menuang BBM didekat barang-barang yang mudah terbakar seperti Gas dan BBM serta counter handphone. 

Reporter: Adbravo

Senin, 10 Mei 2021

Dugaan Pemerasan Dilakukan Oleh Bawahan, GAM Desak Bupati Bulukumba Copot Kasatpol PP

Dugaan Pemerasan Dilakukan Oleh Bawahan, GAM Desak Bupati Bulukumba Copot Kasatpol PP
Mahasiswa dari salah satu Perguruan Tinggi Swasta di kota Makassar.

BorneoTribun Bantaeng, Sulsel - Pasca dugaan pemerasan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bulukumba terhadap dua orang perempuan warga asal Kabupaten Bantaeng pada sabtu, 8 mei 2021. 

Pemerasan terhadap perempuan NS (22) dan RS (23) warga Kabupaten Bantaeng tersebut dengan jumlah uang 500 Ribu rupiah disalah satu ruangan Satpol PP Bulukumba oleh tiga orang oknum satpol PP Bulukumba sekitar pukul 21. 37 Wita. Hal tersebut disampaikan oleh korban dihadapan Kader Gerakan Aktivis Mahasiswa (GAM) pada minggu, 9 Mei 2021. 

Kejadian ini langsung ditanggapi kritis oleh sejumlah aktivis Mahasiswa dari Gerakan Aktivis Mahasiswa (GAM), Zulkifli salah satu kader GAM mengatakan bahwa ini tindakan yang mencoreng institusi Satuan polisi pamong praja (Satpol PP) Kabupaten Bulukumba karena telah melakukan dugaan pemerasan dengan melanggar pasal 368 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dan Pungutan liar (Pungli).

"Apalagi dugaan pemerasan yang dilakukan oknum Satpol PP Kabupaten Bulukumba itu mengatas namakan wartawan (Media) untuk pembeli kopi dan rokok diwarkop dan itu tindakan mencoreng lembaga Jurnalis, kami mendesak Bupati Bulukumba untuk segera mencopot Kasat Pol PP Bulukumba karena tidak mampu menertibkan bawahannya dilapangan". Lanjut Zulkifli (09/05/2021)

Zulkifli yang merupakan Mahasiswa dari salah satu Perguruan Tinggi Swasta di kota Makassar yang berasal dari Kabupaten Bulukumba ini juga berharap agar Satpol PP menegakkan Peraturan Daerah dan tidak melanggar norma-norma hukum. 

"Seharusnya Satpol PP sebagai institusi penegak Peraturan daerah (PERDA) tidak melanggar norma Hukum, apalagi dugaan pemerasan ini tindakan memalukan". Harapnya

"Didepan kader GAM saat ditemui dikediannya di Kabupaten Bantaeng kedua perempuan tersebut menceritakan kronologi penangkapannya bahwa dia ditangkap di jalan Cendana Kabupaten Bulukumba dengan sangkaan yang tidak jelas dasar hukumnya." Tutupnya.

Reporter: Irwan Lawing

Minggu, 09 Mei 2021

Terseret Arus Sungai Merbang, Remaja 14 Tahun Ditemukan Dalam Kondisi Tidak Bernyawa

Terseret Arus Sungai Merbang, Remaja 14 Tahun Ditemukan Dalam Kondisi Tidak Bernyawa
Terseret Arus Sungai Merbang, Remaja 14 Tahun Ditemukan Dalam Kondisi Tidak Bernyawa.

BorneoTribun Sekadau, Kalbar -- Setelah diilakukan pencarian terus menerus, akhirnya remaja lelaki berusia 14 tahun yang tenggelam berhasil ditemukan dalam kondisi sudah meninggal.

Diketahui sebelumnya, remaja tersebut terseret arus sungai merbang pada Jum'at (7/5) setelah terpeleset dari jembatan saat bermain bersama temannya.

Menurut Kapolsek Sekadau Hilir Iptu Agus Junaidi, setelah dilakukan pencarian secara intensif, jenazah korban ditemukan pada Minggu pagi  sekitar pukul 07.30 WIB.

"Pencarian jenazah korban kembali dilakukan hari ini sejak pukul 05.00 WIB hingga akhirnya ditemukan sekitar 30 meter dari posisi awal tenggelam," jelas Kalpolsek.

Kapolsek menambahkan, orang tua korban menolak untuk dilakukan autopsi dan menerima dengan ikhlas atas peristiwa yang menimpa putra bungsunya tersebut.

"Jenazah korban dimakamkan hari ini di Tempat Pemakaman Umum dusun Tigur desa Timpuk," jelas Kapolsek, Minggu 9 Mei 2021.

(Yk/My/Hms)

Evakuasi Anak 14 Tahun yang Tenggelam di Sungai Merbang, Tigur Jaya, Kalbar

Evakuasi Anak 14 Tahun yang Tenggelam di Sungai Merbang, Tigur Jaya, Kalbar
Evakuasi Anak 14 Tahun yang Tenggelam di Sungai Merbang, Tigur Jaya, Kalbar.


BorneoTribun Sekadau, Kalbar - Anak 14 tahun korban yang tenggelam di Sungai Merbang, Tigur Jaya, Kalbar ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.


Melalui Via WA, Minggu (9/5), Sekdes Persiapan Tigur Jaya, Kasiyar membenarkan anak 14 tahun bernama Saefudin yang tenggelam itu sudah ditemukan.


"Korban ditemukan sekitar pukul 07.40 WIB, dan jaraknya tidak jauh dari TKP," ujarnya.


Kasiyar mengatakan, saat ini korban sudah di makamkan pada pukul 10 pagi di pemakaman umum Desa Persiapan Tigur Jaya.


Video ini telah ditayangkan Sekadaucom dengan Judul "Detik-detik Evakuasi Anak 14 Tahun yang Tewas Tenggelam di Sungai Merbang, Tigur Jaya, Kalbar".


Reporter: Yakop

Selasa, 04 Mei 2021

Tak Puas Pukuli Korban, Pelaku Kembali Hujami Korban dengan Tombak

Tak Puas Pukuli Korban, Pelaku Kembali Hujami Korban dengan Tombak
Tak Puas Pukuli Korban, Pelaku Kembali Hujami Korban dengan Tombak.

BorneoTribun Bima, NTB - Insiden berdarah menimpa warga Dusun Kananga Desa Tente Kecamatan Woha Kabupaten Bima NTB. David Sami’un, Senin (3/5/21) sekitar Pukul 12.20 wita kemarin.

Korban berusia 47 tahun yang bekerja sebagai wiraswastawan ini babak belur dibogem salah satu terduga pelaku. sementara pelaku lainnya menghujam korban dengan sebilah tombak.

Usai melakukan aksi penganiayaan itu, kedua pelaku langsung melarikan diri.

Menurut Kapolres Bima, AKBP Gunawan Tri Hatmoyo, S.I.K, lewat Paur Humas, Iptu Adib Widayaka, mengungkapkan, kedua pelaku tersebut masing-masing berinisial AS alias Fandi (L/23), warga Dusun Bante Desa Tente, dan IM alias Andi (L/25), warga dusun yang sama.

Dituturkan Adib, awalnya korban tengah duduk duduk bersama seorang perempuan, Ratna M.Rasid didepan rumahnya. Namun tiba-tiba datang kedua terduga pelaku menghampiri korban.

Adalah pelaku Andi yang mengawali aksi dengan langsung memukuli korban berkali-kali sampai korban terjatuh ditanah. Fandi, menusuk korban dengan menggunakan sebilah tombak di tubuh korban.

Ratna yang duduk bersama korban, langsung memberitahukan kejadian tersebut kepada keluarga korban dan warga Dusun Kananga Desa Tente lainnya.

Korbanpun langsung dilarikan warga ke Puskesmas Woha untuk mendapatkan perawatan medis. 

“Akibat kejadian tersebut korban mengalami luka tusuk di dada bagian kiri sebanyak dua lubang, luka tusuk di punggung sebanyak dua kali, luka gores di siku bagian kiri dan luka memar pada wajah,” papar Adib merinci keadaan korban. 

Akibat luka serius yang dialami korban, ia terpaksa dirujuk dan dilarikan ke RSUD Bima menggunakan mobil Ambulance milik Puskesmas Woha. 

“Nah, Pukul 12.30 wita keluarga korban mendengar Informasi terkait kejadian tersebut kemudian melakukan pencarian terhadap para terduga pelaku. Namun tidak menemukannya, sehingga keluarga korban melampiaskan dengan cara melakukan pengerusakan terhadap rumah terduga pelaku namun berhasil dicegah dan dihalau oleh anggota Polsek Woha.” Terang Adib lebih jauh.

Suasana semakin diperpaparah akibat beredarnya kabar dari sumber yang tidak jelas yang menyatakan korban telah meninggal dunia.

Akibatnya, keluarga korban kembali melakukan pengerusakan dan berupaya untuk melakukan pembakaran terhadap rumah para terduga pelaku. Namun lagi-lagi dapat dihalau oleh anggota Polsek Woha yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Woha.

Perburuan terhadap kedua pelaku akhirnya membuahkan hasil. Pukul 13.20 wita para pelaku berhasil diamankan oleh Personil Polsek Woha, kemudian langsung digiring menuju Polres Bima. 

Pihak Polres Bima polda NTB menindaklanjuti kasus penganiayaan ini dengan menerjunkan Tim Inafis Sat Reskrim Polres Bima guna melakukan olah TKP.

Kapolres Bima, mengutip Adib, meminta keluarga korban dan warga,  agar mempercayakan sepenuhnya penyelesaian kasus tersebut terhadap pihak kepolisian. Apalagi kedua terduga pelaku telah diamankan.

“Dihimbau kepada keluarga korban dan warga lainnya agar tidak mudah terprovokasi dengan adanya isu-isu Hoax yang kemungkinan akan disebarkan oleh pihak tertentu,” pungkas Adib.

Reporter: Adbravo

Sabtu, 01 Mei 2021

3 Meninggal Longsor di Areal Proyek PLTA Batang Toru

Proses pencarian dan evakuasi korban longsor di areal proyek pembangunan PLTA Batang Toru, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Jumat 30 April 2021. (Courtesy: BPBD Tapanuli Selatan)

BorneoTribun Jakarta -- Tiga orang dilaporkan meninggal dunia dan sembilan lainnya masih dalam proses pencarian karena tertimpa longsor di areal proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Toru.

Hotmatua Rambe, Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapanuli Selatan, Sumatera Utara (Sumut), mengatakan tiga orang meninggal tertimbun longsor yang terjadi di areal proyek pembangunan PLTA Batang Toru pada Kamis (29/4). Sembilan orang masih dalam pencarian.

Longsor terjadi pada Kamis (29/4) sekitar pukul 18.30 WIB setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur kawasan Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumut.

"Sampai sekarang sudah dapat tiga orang masyarakat terdiri dari satu perempuan, dan dua anak-anak. Kami bawa (evakuasi) ke RSUD Sipirok," kata Hotmatua, Jumat (30/4).

Hotmatua menjelaskan, tim gabungan BPBD Tapanuli Selatan, TNI, Polri, dan pihak dari PLTA Batang Toru, melanjutkan pencarian terhadap para korban lainnya yang diduga masih tertimbun material longsoran pada Jumat (30/4) pagi.

"Tadi malam sudah sepakat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Tapanuli Selatan, kebetulan sudah malam, maka tadi pagi pukul 07.30 WIB kami buat tahapan upaya pencarian," jelasnya.

Humas Kantor Basarnas Medan, Sariman Sitorus, mengatakan tiga korban yang meninggal dunia ditemukan pukul 08.30 WIB, pagi tadi. Pada saat kejadian, material longsoran menimbun satu warung yang berada di areal proyek PLTA Batang Toru, mengakibatkan 12 orang tertimbun.

Proses pencarian dan evakuasi korban longsor di areal proyek pembangunan PLTA Batang Toru, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Jumat 30 April 2021. (Courtesy: BPBD Tapanuli Selatan)

Karyawan dari perusahaan North Sumatra Hydro Energy (NSHE) dan Sinohydro yang merupakan pengembang proyek PLTA Batang Toru, juga turut menjadi korban.

"Total korban 12 orang. Tiga telah ditemukan jadi yang masih dicari sembilan orang," katanya kepada VOA.

Saat ini tim gabungan masih melakukan pencarian korban di lokasi terjadinya longsor.

Sementara, Communication and External Affairs Director PT NSHE, Firman Taufick, melalui keterangan resmi tertulisnya menjelaskan kronologis terjadinya longsor di jalan R17 K4+100 Bridge 6, lokasi proyek pembangunan PLTA Batang Toru. Karyawan asal China juga menjadi korban dalam bencana itu.

"Kejadian bermula saat karyawan K3 Sinohydro bernama Dolan Sitompul menemani dua orang bernama Long Quan dan Xie, pada 18.10 WIB mengendarai sebuah mobil proyek double cabin untuk mengecek dan mendokumentasikan terjadinya banjir lumpur setinggi 50 sentimeter yang terjadi pada pukul 16.30 WIB di jalan R17 K4+100 Bridge 6," kata Firman.

Pengecekan dilakukan setelah hujan lebat mengguyur lokasi proyek sejak siang.

Pihak Sinohydro mencurigai banjir lumpur di lokasi ini akan menyebabkan longsor sehingga pengecekan diperlukan agar dapat menyiapkan alat berat untuk mengatasinya. Setelah melakukan pengecekan dan mengambil dokumentasi sekitar pukul 18.20 WIB terjadi bencana longsor yang langsung menimpa dan menimbun para karyawan Sinohydro tersebut.

"Namun Xie yang sempat melihat adanya longsoran berhasil melompat keluar dari dalam mobil dan lari menyelamatkan diri. Sementara rekannya, Long Quan dan Dolan Sitompul tergulung tanah longsor," ujar Firman.

Masih kata Firman, longsoran tanah itu terus meluncur dan menyapu sebuah warung milik seorang warga yang tepat berada di bawahnya. Saat ini tim teknis lapangan sedang menelusuri korban longsor yang berada di dalam kedai milik tersebut.

"Hingga saat ini kami masih menunggu informasi lebih lanjut dari tim teknis lapangan mengenai upaya pencarian maupun situasi di lokasi,” ujarnya.

Firman mengatakan apparat TNI Koramil Sipirok dan Polsek Sipirok sudah berada di lokasi longsor sejak malam untuk membantu pencarian korban. [aa/ft]

Oleh: VOA

Jumat, 30 April 2021

Puluhan Orang Tewas Berdesakan di Festival Keagamaan Israel

Puluhan Orang Tewas Berdesakan di Festival Keagamaan Israel
Paramedis dan petugas penyelamat di lokasi penyelenggaraan ritual Lag B'Omer di Gunung Meron, di utara Israel di mana kerumunan massa mengakibatkan puluhan orang tewas akibat berdesakan, Jumat, 30 April 2021. (Foto: David Cohen/Reuters)

BorneoTribun Israel -- Petugas medis mengatakan puluhan orang tewas dalam desak-desakan di sebuah festival keagamaan api unggun di Israel, Jumat (30/4). Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menggambarkan insiden itu sebagai "bencana besar."

Desak-desakan itu terjadi ketika puluhan ribu orang Yahudi ultra-Ortodoks memadati makam orang bijak Rabbi Shimon Bar Yochai yang hidup pada abad ke-2 di Galilea dalam peringatan tahunan Lag B'Omer. Mereka memanjatkan doa-doa sepanjang malam, menyanyikan lagu-lagu mistik, dan tarian.

Saksi mata mengatakan, orang-orang mengalami sesak napas atau terinjak-injak di lorong yang padat. Beberapa bahkan tidak diketahui, sampai sistem peringatan publik dibunyikan dan seruan untuk bubar, ketika kerumunan yang melanggar peringatan COVID-19 itu memadati lereng Gunung Meron.

Layanan ambulans Magen David Adom (MDA) mengatakan helikopter mengangkut orang-orang yang terluka ke rumah sakit di Israel utara. Militer Israel mengatakan, pasukan pencarian dan penyelamatan serta tim medis dikerahkan.

Petugas ambulans menggambarkan insiden itu sebagai desakan kerumunan massa dan mengatakan 103 orang luka-luka, termasuk puluhan tewas.

Televisi saluran 12 menyebut jumlah korban tewas 40 orang, termasuk anak-anak, kata saksi mata. [ps/ft]

Oleh: VOA

Pernah Kontak dengan pasien COVID-19 yang Meninggal, Puluhan Warga Tanjung Sari Lakukan Tes Swab PCR

Pernah Kontak dengan pasien COVID-19 yang Meninggal, Puluhan Warga Tanjung Sari Lakukan Tes Swab PCR
Pernah Kontak dengan pasien COVID-19 yang Meninggal, Puluhan Warga Tanjung Sari Lakukan Tes Swab PCR

BorneoTribun Melawi, Kalbar -- Polsek Nanga Pinoh bersama Tim Dinas kesehatan Kabupaten Melawi Melawi di dampingi Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Melawi melaksanakan tes swab PCR kepada puluhan masyarakat Desa Tanjung Sari yang kontak erat dengan pasien meninggal dunia terkonfirmasi positif Covid-19. 

Pemakaman warga tersebut tidak dilakukan dengan protokol kesehatan karena penolakan dari pihak keluarga. di balai Desa Tanjung sari Kecamatan Nanga Pinoh Kabupaten Melawi. (29/04).

Nampak hadir dalam kegiatan tersebut Kapolsek Nanga Pinoh (Iptu Bhakti Juni Ardhi), Kabid P2 Dinkes Melawi beserta Staf Dinkes Kabupaten Melawi, Anggota Koramil Nanga Pinoh, Anggota Polres Melawi dan Polsek Nanga Pinoh, Anggota BPBD Melawi, Anggota Sat Pol PP Melawi, Anggota Dishub Melawi serta masyarakat yang kontak erat dengan pasien meninggal dunia terkonfirmasi positif Covid-19.

Kapolres Melawi AKBP Sigit Eliyanto Nurharjanto, S.I.K melalui Kapolsek Nanga Pinoh Iptu Bhakti Juni Ardhi menyampaikan sebelum berangkat terlebih dahulu dilaksankan apel pemberangkatan dipimpin oleh Kapolsek Nanga Pinoh di Mako Polsek Nanga Pinoh selanjutnya berangkat menuju Balai Desa Tanjung Sari Kecamatan Nanga Pinoh.

Kapolsek Nanga Pinoh dan Kabid P2 dinkes Melawi melakukan himbauan protokol kesehatan kepada masyarakat desa tanjung sari dan selanjutnya tim dari dinas kesehatan melaksanakan tes swab PCR  terhadap 19 (sembilan belas) orang masyarakat desa tanjung sari.

“Dilakukannya tes swab PCR kepada warga yang kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif untuk menulusuri penularan Covid-19 di Desa Tanjung Sari”Ucapnya.

“Akan terjadi penularan yang lebih serius apabila tim satgas Covid-19 tidak secara intensif menangani kasus covid-19 di Desa Tanjung Sari Kec Nanga Pinoh mengingat masih ada warga yang belum dilakukan tes swab PCR” Jelasnya.

“Kami berharap Satuan Tugas Covid-19 Kabupaten Melawi melakukan upaya penyemprotan desinfektan dan tracing warga yang belum terdata saat tes swab PCR di Desa Tanjung Sari dan kami kan upayakan Bhabinkamtinmas mengawasi dan memberikan himbauan kepada warga yang sudah tes swab PCR untuk tidak beraktifitas di luar rumah sebelum hasi tes swab PCR keluar” Tutupnya.

Sementara itu Kepala bidang pencegahan dan pengendalian penyakit (Kabid P2 Dinkes Kab Melawi) Endang Susilawati S.Sos., M.A.P menyampaikan masyarakat desa Tanjung Sari kooperatif setelah di jelaskan dari pihak Dinkes dan Kapolsek.

“Alhamdulillah masyarakat Desa Tanjung Sari kooperatif setelah di jelaskan dari pihak Dinkes dan Kapolsek, dan mereka yang hadir sebanyak 19 org, dengan suka rela serta tidak ada pemaksaan untuk melakukan pemeriksaan swab PCR” Ucapnya.

“Sembilan belas orang ini mereka ada kontak erat dengan almarhum, ada yang ikut Fardu Kifayah (memandikan jenazah) dan ada juga yg hanya sekedar melayat” Jelasnya.

Reporter: Erik

Rabu, 28 April 2021

Ganti Rugi Belum Tuntas, Ahli Waris Pagari Jalan Entikong

Ganti Rugi Belum Tuntas, Ahli Waris Pagari Jalan Entikong
Ganti Rugi Belum Tuntas, Ahli Waris Pagari Jalan Entikong.

BorneoTribun Sanggau, Kalbar -- Aksi masyarakat yang ada di Entikong terjadi lagi, kali ini di lakukan oleh ahli waris dari Kornelius Kiyan yang merasa kecewa akibat dari pembebasan lahan untuk pelebaran jalan antar negara di perbatasan Entikong. 

Puluhan orang melakukan pemagaran dengan memportal jalan internasional lintas Malindo di depan Patoka, Rabu (28/4/2021).

Ganti Rugi Belum Tuntas, Ahli Waris Pagari Jalan Entikong.

Adapun alasan warga memagari atau menutup akses jalan Internasional tersebut dikarenakan pembayaran atau ganti-rugi tanah ahli waris atas nama Kornelius Kiyan belum tuntas. 

Para ahli waris tersebut menuntut haknya kepada pengadilan negeri Sanggau untuk segera melunasi pembayaran tanah mereka, karena sudah ada putusan Pengadilan (incracht van gewisde).

"Putusan Pengadilan berkekuatan hukum tetap pada Oktober 2020, dari dasar itu kami menuntut hak kami supaya secey di bayarkan. Apabila tidak ada respon atau pembayaran, kami  akan melaksanakan aksi susulan dan tidak tertutup kemungkinan akan kerahkan massa lebih besar lagi," Ucap Yermia salah satu ahli waris yang ikut Aksi di lapangan.

Yermia meminta kepada pihak Pengadilan Negeri Sanggau supaya secepatnya memberikan uang Konsinyasi dan Penitipan Ganti Rugi Pengadaan Tanah di Pengadilan.

"Dimohon untuk ketua PN agar uang konsinyasinya agar segera diberikan kepada yang berhak, jadi kami akan buka pagar ini kalau uang itu sudah diberikan kepada kami yang berhak selaku  ahli waris. saya salah satu dari ahli waris Bapak Kornelius Kiyan dari sontas,"ucapnya.

Bahwa sehubungan adanya peninggkatan volume jalan pada jalur jalan Kembayan - Balai Karangan-Entikong sampai Batas Serawak, Kabupaten Sanggau Provinsi Kalimantan Barat, cq. Kementerian Pekerjan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Direktorat Jendral Bina Marga Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional
Wilayah XI melalui Kepala Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional Wilayah III Provinsi Kalimantan Barat selaku TURUT TERGUGAT II melakukan pembebasan lahan untuk pembangunan jalan tersebut dan sebagian tanah Penggugat yang berada di atas Surat Keterangan tanah (SKT) Nomor : 594/219/SKT/2002 tanggal 3 Mei 2002 dan Surat Keterangan Tanah (SKT) Nomor : 594/208/UM.A tanggal 18 Maret 2002 termasuk lahan yang terkena pembebasan dengan ganti rugi sebesar Rp. 715.037.000 (tujuh ratus lima belas juta tiga puluh tujuh ribu) rupiah.

lebih lanjut Yermia mengatakankan, memang ini maunya ahli waris seperti ini biar ada kepastian, sekiranya sampai hari ini tidak ada kepastian kita akan tetap memportal jalan, bisa jadi lebih permanen kalau memang tidak ada jawaban yang baik untuk ahli waris. 

"Sementara ini masih tetap di pagar jadi portal bagai shock terapilah, harapan kami sebagai ahli waris meminta agar segera mencairkan uang untuk kami ahli waris,"ucap Yermia.

Reporter: Liber

Senin, 26 April 2021

Kabinda Papua Gugur, BIN Labeli Kelompok Separatis Sebagai Teroris

Kabinda Papua Gugur, BIN Labeli Kelompok Separatis Sebagai Teroris
Anggota sayap militer dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB). (Courtesy: TPNPB-OPM).

BorneoTribun Jakarta -- Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Papua, Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha, tewas ditembak kelompok separatis bersenjata (KSB). Usai kejadian itu, Badan Intelijen Negara (BIN) kini melabeli kelompok separatis bersenjata di Papua sebagai teroris.

Badan Intelijen Negara (BIN) kini melabeli Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) sebagai Kelompok Separatis dan Teroris (KST).

Penyebutan itu terbilang baru. Pasalnya, selama ini Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) hanya dilabeli KSB atau KKB. Sebutan KST itu muncul setelah gugurnya Kabinda Papua, Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha, Minggu (25/4).

Deputi VII BIN, Wawan Hari Purwanto, memaparkan kronologi gugurnya Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha, saat baku tembak dengan KST, di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua.

Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Papua, Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha. (Foto: Kodam XVII/Cenderawasih)

"Baku tembak tersebut terjadi akibat KST Papua melakukan pengadangan dan penyerangan terhadap rombongan Kabinda," kata Wawan saat dikonfirmasi VOA, Senin (26/4).

Wawan menjelaskan, Kabinda Papua datang ke Kampung Dambet untuk observasi lapangan guna mempercepat pemulihan keamanan pasca-aksi brutal KST Papua di wilayah tersebut.

"Kunjungan pimpinan tertinggi BIN Papua di lapangan itu juga sebagai upaya untuk meningkatkan moril dan semangat kepada masyarakat yang selama ini terganggu oleh kekejaman dan kebiadaban KST," jelasnya.

Gugurnya Kabinda Papua itu bermula saat Satuan Tugas (Satgas) BIN bersama Satgas TNI-Polri melakukan patroli menuju Kampung Dambet. Namun, sekitar pukul 15.50 WIT, Satgas BIN dan Satgas TNI-Polri dihadang oleh KST Papua sehingga terjadi aksi saling tembak di sekitar gereja Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak.

"Akibat baku tembak tersebut Kabinda Papua tertembak dan gugur sebagai pahlawan di lokasi kejadian," ujar Wawan.

Jenazah Dibawa Ke Jakarta

Lanjutnya, saat ini telah dilaksanakan proses evakuasi dari lokasi kejadian dan jenazah dijadwalkan akan dibawa ke Jakarta untuk dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Senin (26/4). Pangkat Kabinda Papua yang gugur itu juga dinaikkan menjadi Mayor Jenderal anumerta.

"Selain itu, Satgas BIN dibantu unsur keamanan lainnya terus melakukan pengejaran terhadap KST Papua tersebut," ucap Wawan.

ntara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) saat berada di salah satu kawasan pegunungan Papua.

Menurut Wawan, Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha dikenal sebagai sosok hangat, berprestasi di kesatuannya dan pekerja keras. Selama bertugas, almarhum juga dekat dengan masyarakat.

"Gugur di medan tugas adalah kebanggaan tertinggi insan intelijen," tururnya.

Usai gugurnya Kabinda Papua, BIN akan terus meningkatkan deteksi dan cegah dini terhadap KST Papua yang selama ini meresahkan masyarakat.

"Kami mohon dukungan dan doa dari segenap rakyat Indonesia agar dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya," kata Wawan.

Sementara, Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Letkol Arm Reza Nur Patria, belum bisa memastikan apakah KST pimpinan Lekagak Telenggen merupakan pelaku penembakan Kabinda Papua.

"Saya hanya bisa membenarkan bahwa kemarin terjadi penembakan yang menyebabkan wafatnya Brigjen I Gusti Putu Danny Karya Nugraha," ujarnya.[aa/em]

Oleh: VOA

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pilkada 2024

Lifestyle

Tekno