Berita Borneotribun.com: Peristiwa Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Peristiwa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Peristiwa. Tampilkan semua postingan

Jumat, 29 Maret 2024

Dua Bocah Perempuan Terseret Arus di Sungai Kendawangan, Evakuasi Masih Dilakukan

Dua Bocah Perempuan Terseret Arus di Sungai Kendawangan, Evakuasi Masih Dilakukan
Lokasi sungai Kendawangan kiri tempat kedua bocah naas itu bermain hingga terseret arus pada jumat pagi (29/03/24).
KETAPANG - Dua orang bocah perempuan bernama Naya dan Heni Santika hingga kini belum ditemukan. Keduanya terseret arus sungai Kendawangan Kiri kecamatan Kendawangan kabupaten Ketapang saat mandi sambil bermain pada Jumat (29/03/24) pagi. 

Salah seorang saksi mata warga setempat menceritakan, awalnya kedua bocah naas itu bermain bersama dengan 10 orang temanya di sungai Kendawangan kiri. 

Delapan orang diantara bocah itu terjun ke sungai mandi sambil bermain air, sedangkan 4 orang hanya bermain ditepian. 

Lantaran sungai saat itu sedang surut sehingga arusnya menjadi deras, lima orang anak-anak yang saat itu sedang disungai ikut terseret arus diantaranya Naya. 

Melihat temanya itu terseret arus, maksud hati hendak menolong, Heni langsung terjun ke sungai. Namun malang nasib naas bocah itu menimpa dirinya bersama temanya Naya yang saat itu sudah terseret arus. 

Saat ini proses evakuasi masih dilakukan tim pertolongan atau Basarnas setempat di backup polisi dan TNI AL. 

Kordinator Basarnas Ketapang, Ayub menyampaikan, peristiwa itu diketahui berdasarkan laporan yang masuk pada jam 08.35 Wib. 

"Waktu kejadian pada pukul 06.00 Wib dan dilaporkan pada pukul 08.35 Wib. Tim gabungan langsung berangkat ke lokasi kejadian dan tiba pada pukul 11.00 Wib langsung melakukan pencarian" Kata Ayub, Jumat (29/03/24).

Penulis: Muzahidin

Jumat, 01 Maret 2024

Wanita Cantik Meninggal dalam Kecelakaan Tragis di Kubu Raya

Wanita Cantik Meninggal dalam Kecelakaan Tragis di Kubu Raya
Wanita Cantik Meninggal dalam Kecelakaan Tragis di Kubu Raya.
KUBU RAYA - Seorang wanita cantik, Indriani Alang (26), telah kehilangan nyawanya dalam sebuah kecelakaan tragis di Jalan Raya Kuala Dua, Kecamatan Sungai Raya, tepatnya 500 meter dari gerbang Kecamatan Rasau Jaya pada Rabu (28/2/24) pukul 16.25 WIB. Kecelakaan tersebut menimbulkan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat sekitar.

Keterangan dari Kanit Gakkum Satuan Lalu Lintas Polres Kubu Raya, IPTU I Wayan Mahardika, menyebutkan bahwa Indriani Alang mengalami luka berat di bagian kepala dan meninggal di tempat kejadian. 

Upaya untuk membawa korban ke Rumah Sakit Rasau Jaya tidak berhasil menyelamatkan nyawanya.

"Indriani Alang meninggal di tempat, namun untuk memastikannya petugas Satlantas Polres Kubu Raya yang dibantu warga setempat membawa korban ke Rumah Sakit Rasau Jaya dan hasil dari pemeriksaan dari Dokter korban dinyatakan meninggal dunia akibat luka berat di bagian kepala," jelas Ade, Kamis (29/2/24).

Peristiwa ini melibatkan dua kendaraan, yaitu sepeda motor Honda CRF dengan nomor polisi KB 4285 MZ yang dikendarai Suratno, dan sepeda motor Yamaha Matic Mio dengan nomor polisi KB 6245 MC yang dikendarai oleh Indriani Alang. 

Diduga, kecelakaan terjadi saat Indriani Alang hendak melakukan overtaking terhadap Suratno dari arah kiri, namun motornya kehilangan keseimbangan dan menabrak bagian belakang sebelah kiri motor yang dikendarai Suratno.

Suratno sendiri mengalami luka lecet dan telah mendapatkan perawatan medis di RS Rasau Jaya. Kedua kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan tersebut telah diamankan oleh Sat Lantas Polres Kubu Raya untuk proses penyelidikan lebih lanjut.

"Apa yang terjadi ini sangat menyedihkan. Kami dari Polres Kubu Raya turut berduka cita atas peristiwa ini, dan kami tidak henti-hentinya untuk menghimbau kepada seluruh pengguna jalan raya untuk berhati-hati serta mematuhi aturan berlalu lintas agar kejadian serupa tidak terjadi kembali di masa depan," tandas Ade.

Kecelakaan ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan berlalu lintas dan perlunya kewaspadaan ekstra bagi semua pengguna jalan. Semoga tragedi ini dapat menjadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih berhati-hati di jalan raya.

Rabu, 21 Februari 2024

Kecelakaan Lalu Lintas di Nanga Taman Sekadau, Satu Meninggal Dunia

Kecelakaan Lalu Lintas di Nanga Taman Sekadau, Satu Meninggal Dunia
Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Poros Nanga Taman - Mahap, Kecamatan Nanga Taman, Kabupaten Sekadau. (Humas Polres Sekadau/Borneotribun)
SEKADAU - Sebuah kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Poros Nanga Taman - Mahap, Kecamatan Nanga Taman, Kabupaten Sekadau pada Selasa (20/2/2024) pagi sekitar pukul 07.10 WIB. Tragedi tersebut melibatkan dua sepeda motor dan menyebabkan satu korban tewas.

Menurut Kapolsek Nanga Taman IPDA Insan Malau, S.H., kecelakaan itu terjadi antara pengendara motor Honda Revo Fit berinisial RH (18) dengan pengendara motor Kawasaki KLX, DK (14), keduanya merupakan warga Kecamatan Nanga Taman.
Kecelakaan Lalu Lintas di Nanga Taman Sekadau, Satu Meninggal Dunia
Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Poros Nanga Taman - Mahap, Kecamatan Nanga Taman, Kabupaten Sekadau. (Humas Polres Sekadau/Borneotribun)
"DK mengendarai motornya berjalan dari arah pasar Nanga Taman menuju SMP Suparna. Ketika hendak masuk ke arah sekolah, tiba-tiba dari arah berlawanan muncul sepeda motor Honda Revo Fit yang dikendarai RH. Sehingga kecelakaan tersebut tak dapat terhindari," jelas IPDA Malau.

Diketahui bahwa akibat kecelakaan itu, kedua pengendara motor pingsan di tempat kejadian setelah bertabrakan. Sedangkan untuk motor yang mereka kendarai mengalami kerusakan di bagian depan.

“Mendapati informasi tersebut, anggota piket Mako Polsek Nanga Taman langsung bergegas menuju TKP untuk melakukan pengamanan serta mengatur lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan. Kedua pengendara motor tersebut secepatnya dievakuasi ke Puskesmas Nanga Taman untuk mendapatkan perawatan medis,” ujarnya.

RH saat ini telah dirujuk ke RSUD Sekadau untuk mendapat perawatan medis lebih lanjut. Namun, DK dikabarkan telah meninggal dunia. Kejadian ini ditangani oleh Satlantas Polres Sekadau.

Terkait kejadian tersebut, Kapolsek Nanga Taman IPDA Malau, menghimbau kepada seluruh pengendara motor, untuk selalu berhati-hati dan waspada saat berkendara di jalan raya.

“Kami menghimbau kepada seluruh pengendara motor agar selalu berhati-hati dan waspada saat berkendara di jalan raya. Patuhi peraturan lalu lintas dan selalu gunakan helm untuk keselamatan diri. Semoga kejadian ini tidak terjadi lagi,” imbaunya.

Dari laporan ini, kecelakaan tersebut menjadi pengingat bagi semua orang akan pentingnya kehati-hatian dan kepatuhan terhadap aturan lalu lintas demi menjaga keselamatan diri dan orang lain di jalan raya.

Sabtu, 17 Februari 2024

Kecelakaan Maut di Jalan Trans Kalimantan, Satu Orang Tewas dan melukai Sopir Truk Trailer

Kecelakaan Maut di Jalan Trans Kalimantan, Satu Orang Tewas dan melukai Sopir Truk Trailer
Kecelakaan tragis terjadi di Jalan Trans Kalimantan KM 56, Desa Teluk Bakung, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.
KUBU RAYA - Kecelakaan tragis terjadi di Jalan Trans Kalimantan KM 56, Desa Teluk Bakung, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat pada Jumat (16/2) sekitar pukul 14.40 WIB. Insiden tersebut menewaskan seorang sopir truk dan melukai sopir truk trailer.

Menurut keterangan polisi, kecelakaan ini berawal dari truk dengan nomor polisi KB 9837 WK yang melaju menuju Tayan tiba-tiba melebar ke kanan jalan, menyebabkan tabrakan dengan truk trailer yang datang dari arah Tayan menuju Pontianak.

"Kecelakaan tersebut berawal truk bernomor polisi KB 9837 WK yang dikemudikan Minor dari arah Pontianak menuju Tayan tiba-tiba melebar ke kanan jalan," ungkap Kasubsi Penamas Polres Kubu Raya, Aiptu Ade.

Dalam kecelakaan itu, sopir truk dengan nomor polisi KB 9837 WK yang diketahui bernama Minos (38) warga Kecamatan Sungai Raya meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit. 

Sementara sopir truk trailer yang bernama Mukalim (55) warga Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mengalami luka-luka dan sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Kartika Husada Kabupaten Kubu Raya.

"Evakuasi korban di tempat kejadian perkara (TKP), pihak kepolisian dibantu oleh warga, namun Minos meninggal dunia saat perjalanan ke rumah sakit," tambah Ade.

Kasubsi Penamas Polres Kubu Raya juga menekankan pentingnya mematuhi rambu-rambu lalu lintas. 

"Kami dari Polres Kubu Raya tidak henti-hentinya menghimbau kepada masyarakat pengguna jalan Trans Kalimantan agar mematuhi rambu-rambu lalu lintas, jika kondisi kantuk di dalam perjalanan segera mencari tempat yang aman untuk beristirahat sehingga kejadian serupa tidak terulang kembali," tegas Ade.

Polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan tersebut dan siapa yang bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Jumat, 16 Februari 2024

Korban Tewas Bencana Tanah Longsor di Barangay Masara, Kota Maco, Filipina Mencapai 90 Orang

Korban Tewas Bencana Tanah Longsordi Barangay Masara, Kota Maco, Filipina Mencapai 90 Orang
Evakuasi dan penyelamatan korban tanah longsor di Barangay Masara, Kota Maco di Provinsi Davao de Oro,Filipina, Rabu (14/2/2024). (ANTARA/PNA)
FILIPINA – Korban tewas akibat bencana tanah longsor di Barangay Masara, Kota Maco, Provinsi Davao de Oro, Filipina, telah mencapai 90 orang, menurut Ketua Gugus Manajemen Orang Meninggal dan Hilang (MDM) Lea Añora pada Kamis (15/2). 

Añora melaporkan bahwa 37 orang masih hilang, dan hingga saat ini, sudah ada 39 sertifikat kematian yang diterbitkan.

Dari total korban, 14 jenazah yang belum teridentifikasi dikuburkan sementara di pemakaman umum Maco.

"Sebanyak 90 orang yang dievakuasi termasuk tubuh lengkap dan bagian tubuh," kata Añora. Orang-orang yang hilang dicatat dalam catatan polisi setelah keluarga mereka memberi tahu aparat berwenang.

Añora juga mengimbau keluarga yang mencari anggota keluarganya untuk mengecek imbauan pemerintah setempat mengenai proses identifikasi jenazah yang diambil.

"Tindakan yang kami lakukan bersifat berkesinambungan seperti pemeriksaan postmortem, pencatatan, dan pengumpulan barang-barang korban yang diambil," ujarnya.

Operasi evakuasi diluncurkan oleh pejabat pada 14 Februari, satu pekan setelah terjadi tanah longsor.

Tim 911 Pencarian dan Penyelamatan Perkotaan (USAR) Kota Davao mengumumkan akan tetap tinggal selama tiga hari lagi untuk terus membantu operasi pengambilan di wilayah yang terkena longsor.

Sejak 9 Februari, Kepala Kantor Pengurangan Risiko dan Manajemen Bencana Kota, Alfredo Baloran, menyatakan bahwa teknisi penyelamat, peralatan pencarian dan pertolongan, serta dua anjing pelacak telah dikerahkan ke daerah tersebut.

Tim USAR membawa peralatan pencarian dan penyelamatan, termasuk peralatan untuk mendeteksi tanda-tanda kehidupan dan menemukan orang-orang yang terkubur dalam tanah longsor.

Rabu, 14 Februari 2024

Foto Jembatan Sungai Menterap Aur Tekam-Sungai Sambang Sekadau Ambruk

Jembatan Sungai Menterap Aur Tekam-Sungai Sambang Sekadau Ambruk.
Jembatan Sungai Menterap Aur Tekam-Sungai Sambang Sekadau Ambruk.
SEKADAU - Tingginya intensitas curah hujan beberapa hari terakhir menyebabkan ambruknya jembatan penghubung Sungai Menterap Aur Tekam-Sungai Sambang, Selasa (13/2/2024) sekitar pukul 10.20 WIB. Jembatan gantung tersebut dibangun pada tahun 2020 dengan APBD Kabupaten Sekadau.

"Awal mulanya jembatan tersebut dibangun pada tahun 2020, menggunakan dana APBD daerah. Pada hari Senin, tanggal 12 Februari terjadi banjir. Pada hari ini, tanggal 13 Februari 2024, sekitar pukul 10.20 WIB, jembatan tersebut ambruk total membawa 1 unit motor Honda Verza AB 6145 VG yang membawa satu pengendara motor dan satu penumpang," cerita Kepala Desa Sungai Sambang, Vinsensius Lican.
Jembatan Sungai Menterap Aur Tekam-Sungai Sambang Sekadau Ambruk.
Jembatan Sungai Menterap Aur Tekam-Sungai Sambang Sekadau Ambruk.

Kepala Desa memperingatkan seluruh warga yang akan melintas untuk membalik arah karena jembatan sudah tidak dapat dilalui kendaraan bermotor.

"Jembatan tidak dapat dilalui. Korban pengendara mengalami luka lecet dan motor saat ini harus dibawa ke Bengkel," tukas Lican.
Jembatan Sungai Menterap Aur Tekam-Sungai Sambang Sekadau Ambruk.
Jembatan Sungai Menterap Aur Tekam-Sungai Sambang Sekadau Ambruk.

Jembatan Sungai Menterap Aur Tekam-Sungai Sambang Sekadau Ambruk.
Jembatan Sungai Menterap Aur Tekam-Sungai Sambang Sekadau Ambruk.
Kejadian ini menimbulkan dampak signifikan bagi masyarakat yang bergantung pada jembatan tersebut sebagai jalur utama penghubung antar desa. Langkah-langkah penanganan darurat sedang dilakukan oleh pemerintah setempat untuk memulihkan akses transportasi dan memastikan keselamatan warga sekitar.
Jembatan Sungai Menterap Aur Tekam-Sungai Sambang Sekadau Ambruk.
Jembatan Sungai Menterap Aur Tekam-Sungai Sambang Sekadau Ambruk.

Jembatan Sungai Menterap Aur Tekam-Sungai Sambang Sekadau Ambruk.
Jembatan Sungai Menterap Aur Tekam-Sungai Sambang Sekadau Ambruk.

Jembatan Sungai Menterap Aur Tekam-Sungai Sambang Sekadau Ambruk.
Jembatan Sungai Menterap Aur Tekam-Sungai Sambang Sekadau Ambruk.

Senin, 12 Februari 2024

Turis China Tewas Snorkeling di Pink Beach, Labuan Bajo

Turis China Tewas Snorkeling di Pink Beach, Labuan Bajo
Jenazah wisatawan asal China yang meninggal di Pink Beach Kawasan TNK pada Jumat (9/2/2024) saat berada di rumah sakit (ANTARA/HO-Humas Polres Manggarai Barat)
LABUAN BAJO - Seorang wisatawan asal China dikabarkan meninggal dunia karena kelelahan saat melakukan penyelaman permukaan atau snorkeling di Pink Beach, Kawasan Taman Nasional Komodo (TNK). 

Kepala Satuan Polisi Air dan Udara (Satpol Airud) Polres Manggarai Barat, AKP I Wayan Merta, mengungkapkan peristiwa tragis ini.

"Kami sudah lidik, sudah periksa dari kapal dan guide (pemandu wisata), lalu kami antar korban ke rumah sakit. Sekarang tunggu perkembangan dari keluarga korban," ujar AKP I Wayan Merta.

Korban, yang diketahui bernama Zhang Yanyang (41), tengah berlibur bersama orang tuanya di Labuan Bajo pada Jumat (9/2/2024). 

Mereka bergabung dengan rombongan wisata sejumlah 24 orang untuk mengunjungi Pulau Padar di Kawasan TNK.

Setelah menjelajahi Pulau Padar, rombongan tersebut melanjutkan perjalanan ke Pink Beach dengan menggunakan Speedboat East Cruise Komodo. 

Di Pink Beach, wisatawan diberi waktu satu jam untuk menikmati keindahan pantai tersebut dan dilarang melakukan snorkeling.

Namun sayangnya, setelah lebih dari satu jam berlalu, pemandu wisata tidak dapat menemukan keberadaan Zhang saat mengumpulkan semua tamu. Setelah dilakukan pencarian, korban ditemukan dalam keadaan pingsan di tepi pantai.

"Mereka sudah diberitahu oleh guide kalau di Pink Beach tidak ada yang berenang dan kapal standby di tepi pantai. Dia (korban) snorkeling tanpa diketahui oleh guide, diduga meninggal karena kelelahan dan tidak bisa berenang. Dia hanya menggunakan baju renang tanpa life jacket," jelas AKP I Wayan Merta.

Setelah ditemukan, petugas dan kru speedboat segera memberikan pertolongan pertama dan mengangkut korban menuju Labuan Bajo. 

Namun, upaya penyelamatan tidak berhasil, dan Zhang dilarikan ke RS Siloam Labuan Bajo untuk penanganan medis lebih lanjut.

"Saat ini jenazah korban masih berada di RSUD Komodo Labuan Bajo, dan orang tua korban masih menunggu kedatangan keluarga dari China untuk pemulangan jenazah," tambahnya.

Menurut AKP I Wayan Merta, agen perjalanan sedang berkoordinasi dengan keluarga korban untuk proses pemulangan. 

"Dari mereka, mereka tidak ingin jenazah sampai di kampung halaman, karena akan dikremasi. Karena tidak ada fasilitas di sini, rencananya akan dikremasi di Bali dan abunya akan dibawa kembali ke Tiongkok. Saat ini masih menunggu keluarganya, karena orang tua korban tidak bisa berbahasa Inggris," pungkasnya.

Oleh: Antara/Gecio Viana
Editor: Yakop

Hukum

Peristiwa

Pilkada 2024

Kesehatan

Lifestyle

Tekno