Berita Borneotribun.com: UMKM Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label UMKM. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label UMKM. Tampilkan semua postingan

Minggu, 07 Februari 2021

Bazar UMKM, Geliatkan Beli Bela Produk Lokal NTB

Bazar UMKM, Geliatkan Beli Bela Produk Lokal NTB.

Mataram, NTB | Borneotribun.com - Berbagai upaya dan langkah terus dilakukan  Pemerintah Provinsi NTB untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas UMKM. Terutama bagaimana agar produk UMKM NTB bisa siap menyambut dan mengisi potensi pasar dari perhelatan event internasional MotoGP 2021 di NTB mendatang.

Salah satunya melalui Bazar UMKM untuk pengenalan NTB Mall yang dirangkai dengan Window Shopping kalangan perbankan NTB, Sabtu, (6/2/ 2021) di Halaman Kantor Dinas Perdagangan Provinsi NTB.

Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si., yang membuka kegiatan tersebut mengungkapkan bahwa kegiatan bazar dapat memantik UMKM lebih siap, baik dari segi kualitas dan kuantitas produk. 

"Ajang ini merupakan pemanasan untuk melihat prodak-prodak UMKM kita, apakah layak tampil, memiliki daya saing dan siap untuk menyambut perhelatan besar MotoGP2021 atau tidak, sambil terus dievaluasi," ungkap Miq Gite panggilan akrabnya.

Diingatkan Sekda, UMKM juga harus mau terus belajar meningkatkan kualitas dan hasil produk. Menurutnya, persaingan UMKM saat ini adalah bagaimana bisa membaca potensi serta bisa memenuhi permintaan pasar dengan kualitas terbaik.

Untuk itu, Miq Gite mengajak pihak perbankan, BUMN dan BUMD serta lembaga lain, bersama-sama dengan pemerintah juga dapat menunjukan keberpihakan dan dukungannya terhadap UMKM dengan membeli produk lokal NTB.

"Kegiatan ini sebagai wujud dari komitmen kita mendukung UMKM di daerah. Untuk itu, kita harus lakukan langkah-langkah progresif membantu UMKM. Sehingga spirit "Bela Beli Produk Lokal" dapat menggeliatkan ekonomi masyarakat ditengah wabah Covid-19," ajak orang yang pernah menjabat Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Provinsi NTB ini.

Senada dengan Sekda, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi NTB, Heru Saptaji, mengatakan bahwa perbankan yang tergabung dalam Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) NTB akan mendukung  program bela beli produk UMKM lokal yang dicanangkan Pemprov NTB.

"Inilah bentuk keberpihakan perbankan terhadap UMKM," kata Heru.

Ditengah keadaan pandemi seperti sekarang, dengan keberpihakan inilah dapat memberikan harapan UMKM untuk terus berkarya. Sehingga ia mengajak perbankan untuk membeli produk UMKM sebanyak-banyaknya. 

"Karena ditengah pandemi, inilah bentuk empati, kepedulian dan perhatian kita semua untuk menjaga kondisi perekonomian agar bisa tumbuh dan segera pulih dari keterpurukan," harapnya.

Apalagi lanjut Heru, bahwa Provinsi NTB telah ditunjuk sebagai salah satu daerah yang dipilih untuk penyelenggaraan gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia, yang rencana pelaksanaannya pada bulan Maret di Mandalika.

"Ini kesempatan bagi kita untuk menujukan produk buatan lokal, baik secara offline dan online kepada dunia," tutup Heru.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB, Drs. H. Fathurrahman, M,Si., menjelaskan bahwa kegiatan ini dalam rangka pemulihan ekonomi masa pandemi Covid-19, dan sosialisasi keberadaan serta peran NTBMall.

Pemerintah Provinsi NTB, melalui Dinas Perdagangan bekerjasama dengan Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) NTB pertama kali menyelenggarakan acara ini. Pengunjung yang dari gabungan perbankan langsung melakukan aksi beli produk ditempat.

"Ini merupakan salah satu cara kita mempromosikan UMKM NTB, karena tanpa aksi kita tidak maksimal," kata Kadis Perdagangan.

Diakuinya, NTBMall sejak awal memang dihajatkan untuk mewadahi UMKM dengan berbagai varian produknya. Sehingga interaksi pelaku UMKM dan pembeli serta masyarakat pada umumnya lebih cepat dan mengetahui keberadaan Marketplace milik NTB.

"Dipastikan produk yang ada di NTBMall adalah asli hasil karya UMKM lokal di NTB," tegasnya. 

Begitupun kualitas dan kuatitas produk sangat diperhatikan. Selama ini Dinas Perdagangan terus bersinergi dengan OPD dan lembaga lain untuk membina UMKM agar memiliki produk yang berdaya saing.

Bazar UMKM ini juga akan menghadirkan 161 UKM yang produknya telah ditampilkan di NTB Mall offline store, dan tambahan 23 UMKM yang menempati stand untuk display produk.(Adbravo)

Selasa, 27 Oktober 2020

Program Pahlawan Digital UMKM, Inovator Diminta Bangun Inovasi yang Berdampak

Ilustrasi: Humas Kemenkop UKM


BorneoTribun | Jakarta - Asia Tenggara saat ini merupakan salah satu kawasan yang mengalami pertumbuhan ekonomi digital terbesar dan tercepat di dunia. Bahkan, transaksi ekonomi digital di kawasan ini diprediksi mencapai USD100 miliar. Namun, kondisi ini masih belum dimanfaatkan secara maksimal oleh para pelaku Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) ataupun inovator di Tanah Air.


Padahal, Asia Tenggara cukup banyak dilihat para investor dan diprediksi akan menjadi The Next China atau The Next India. “Ini merupakan momentum yang harus kita manfaatkan. Jangan sampai kita hanya menjadi pangsa pasar saja dalam pertumbuhan ekonomi yang sangat besar ini,” ujar Direktur Digital Business PT Telkom), Muhammad Fajrin Rasyid, saat memberikan materi dalam program bootcamp terakhir untuk 30 Inovator Digital UMKM 2020, yang digelar pada Sabtu (24/10).


Fajrin menjelaskan, dari angka USD100 miliar tadi, Indonesia berada di angka USD40 miliar.  Hampir separuh dari ekonomi digital di Asia Tenggara. Pada 2025 nanti, angka ini diprediksi tumbuh menjadi USD124 miliar. “Artinya akan ada pertumbuhan lima kali lipat dalam waktu lima tahun saja,” sebutnya.


Ia mengingatkan para peserta bootcamp agar tidak kehilangan momentum dari pertumbuhan ekonomi digital. Sebab, jumlah pengguna internet dan pemakai gawai di Indonesia sangat banyak. Berdasarkan data yang ada, dari 100 persen transaksi digital, sebanyak 90 persen dilakukan menggunakan telepon pintar. Dan pengguna gawai terbanyak didominasi oleh kaum milenial.


“Seperempat penduduk Indonesia adalah generasi millenial. Mereka adalah orang yang paling melek internet dibandingkan dengan generasi di atasnya. Kaum milenial ini adalah digital migrant. Ini juga jadi momentum bagi para inovator untuk menjangkau mereka,” ujarnya.


Di satu sisi, singgung Fajrin, profil pelaku UMKM di Indonesia didominasi oleh kalangan yang berusia antara 40-50 tahun. Kondisi ini menjadi tantangan sekaligus kesempatan bagi generasi millenial untuk terlibat dalam bisnis di dunia digital. Dan para inovator bisa menjadi menjadi konektor (penghubung) antara UMKM dengan dunia digital.


Jika generasi millenial ingin berbisnis, mereka tidak harus menjual produk sendiri, tapi bisa bermitra dengan para UMKM. Misalnya, dibuat gerakan “Satu Pemuda Satu Desa”. Para pemuda di seluruh desa di Indonesia lebih baik mereka menggunakan internet untuk menjual atau mempromosikan barang dari daerah masing-masing. “Ketimbang hanya menonton YouTube. Dengan begitu talenta muda Indonesia bisa dimanfaatkan. Dan pada saat yang sama, kita bisa mempercepat digitalisasi UMKM,” kata Fajrin.


Pentingnya visi


Fajrin menyarankan para inovator yang mengembangkan startup-nya agar memulai usaha dari ‘why’ alias visi yang kuat. Apa yang melatari inisiatif para inovator membangun bisnis digital.


Menurut Fajrin, salah satu faktor kesuksesan sebuah startup adalah adanya alasan kuat yang melatari pembuatannya. “Dengan begitu, jika di kemudian hari ada masalah, kita ingat lagi kenapa harus membangun startup ini. Oh, ternyata kita ingin bantu UMKM misalnya. Ini yang perlu kita pikirkan dan terus menjadi motivasi kita.”


Ia mencontohkan raksasa-raksasa digital macam Facebook atau Google yang membangun bisnis karena ada visi. Terlepas dari kesuksesan mereka saat ini. Google misalnya, mereka ingin mengorganisir informasi dunia sehingga orang-orang bisa mengakses informasi. Sementara Facebook ingin menghubungkan manusia di berbagai belahan dunia.


“Bagi Anda yang belum punya visi, maka kuatkanlah visi Anda. Agar saat menemui masalah di kemudian hari Anda akan mengingat kembali apa yang menjadi dasar mengembangkan inisiatif (startup). Ini yang akan memperkuat Anda ketika menemui hambatan di kemudian hari,” pesan Fajrin.


Dan terakhir, kata Fajrin, tiap inovasi harus memiliki prinsip berdasarkan data. Dengan begitu, ketika terjadi konflik di kemudian hari, ada basis argumentasi yang jelas. “Dalam organisasi atau tim, yang namanya konflik itu biasa. Tapi jika konflik itu berdasarkan pendapat masing-masing, maka akan sulit menentukan arah ke depan. Namun ketika ada data yang jelas, maka kita akan tahu apa yang mesti dilakukan atau perbaiki,” tandasnya.


Sesi Pitching


Sebelumnya 20 besar inovator Pahlawan Digital UMKM telah melakukan pitching atau presentasi dan pendalaman dengan para dewan juri. Sesi pitching  dilakukan selain untuk menentukan 10 besar pemenang Pahlawan Digital UMKM yang akan mendapatkan hadiah dan kerja sama strategis dengan Kemenkop UKM, juga untuk melihat kualifikasi, rencana dan kiprah mereka selama ini dalam membangun inovasi digital yang membantu UMKM.


Selama sesi pitching yang berlangsung dua hari ini, para inovator diuji oleh deretan dewan juri berpengalaman dan punya nama besar dalam industri digital. Mereka antara lain penggagas Pahlawan Digital UMKM Putri Tanjung, Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Fiki Satari, dan Vice President Transformation Management Office Telkomsel Andry Firdiansyah. Adapula sederetan nama pimpinan perusahaan raksasa digital seperti Neneng Goenadi yang merupakan Managing Director Grab Indonesia, Vertical Lead (Kepala Bagian Industri) Facebook Companies Aldo Rambie, dan Head of Public Policy & Government Relations Shopee Radityo Triatmojo.


Putri Tanjung mengaku bangga melihat kiprah banyak anak muda kita dalam membuat solusi digital yang inovatif untuk membantu UMKM. “Senang banget perasaannya , campur aduk, bangga, terharu. Terima kasih untuk semua pahlawan digital yang mendaftar di Pahlawan Digital UMKM, semoga journey kalian  di Pahlawan Digital UMKM bisa berguna untuk kalian, semoga  bisa menjadi lebih besar lagi dan bermanfaat lebih lagi untuk UMKM Indonesia” ujar Putri Tanjung.


Putri mengaku beberapa kali tak sanggup menahan haru melihat semangat dan ketulusan mereka menghadirkan solusi digital mulai dari level yang sangat lokal seperti  kecamatan. Seperti yang dilakukan oleh salah satu inovator bernama Plaza Dayeuhluhur, yang membantu digitalisasi UMKM di kecamatan Dayeuhluhur, Cilacap, Jawa Tengah.  Sebuah Langkah kecil dan sederhana, namun bisa berdampak bagi UMKM lokal yang ingin naik kelas.


Rencananya puncak apresiasi Program Pahlawan Digital UMKM akan berlangsung pada 28 Oktober mendatang. Dimana nanti akan diumumkan  10 besar Pahlawan digital UMKM yang akan menjadi mitra strategis Kemenkop UKM dalam digitalisasi UMKM. 


(YK/HUMAS KEMENKOP UKM/UN)

Kamis, 17 September 2020

Pemkab Sanggau Fasilitasi Promosi Produk IKM Melalui Endorsment Digital


BORNEOTRIBUN I SANGGAU - Mendorong promosi produk IKM hasil karya anak lokal supaya lebih dikenal, Disperindagkop kabupaten sanggau pilih Taman wisata Batu Posok Desa Penyeladi Kec Kapuas yang dikelola Karang Taruna Desa Penyeladi objek sesi pemotretan endorse kerajinan tangan dan makanan produk IKM Kabupaten Sanggau yang dilaksanakan pada (16/9 ).

Kabid Bidang Industri Silvestor Roy wiranto mewakili Kadis Disperindagkop dan UMKM mengatakan saat ini memang dalam situasi Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan dan tentunya mulai berimbas ke pelaku usaha baik yang Mikro, Kecil maupun Menengah.

Dengan beberapa skenario yang diupayakan Dari Dinas Perindagkop dan UMKM dalam rangka pemulihan ekonomi di bidang promosi adalah dengan sinergisitas pemberdayaan pelaku medsos, fotografi dan usaha kecil.

" Ini untuk memantau peluang Ekonomi dengan  pengembangan usaha yang lebih kreatif agar tiba waktu kembali normal, para pelaku IKM di Sanggau menjadi lebih mandiri dan modern ," Ujarnya, Kamis (17/9/20).

Bicara tentang kreativitas, bagi para ASN Bidang Perindustrian memang tidak akan pernah ada habisnya. Masih nanyak sumber daya yang bisa dimaksimalkan untuk meningkatkan ekonomi kemasyarakatan. Semakin kreatif akan berdampak pada semakin produktif untuk menghasilkan produk yang menarik. 
kerajinan tangan yang sangat beragam. 

Karenanya, produk IKM saat ini harus dikemas sebaik mungkin baik produknya maupun model iklannya supaya masuk ke era digital saat ini gak malu-maluin. Kita manfaatkan media sosial ," ujar  Roy Wiranto, Kepala Bidang Perindustrian.

Penulis : Libertus
Editor    : Hermanto

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pilkada 2024

Lifestyle

Tekno