Berita Borneotribun.com: UMKM Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label UMKM. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label UMKM. Tampilkan semua postingan

Kamis, 08 April 2021

Wabup Kapuas Hulu Tegaskan Pemkab Kapuas Hulu Peduli Akan Hak Kekayaan Intelektual

Wakil Bupati Kapuas Hulu, Wahyudi Hidayat
Wakil Bupati Kapuas Hulu, Wahyudi Hidayat.

BorneoTribun Kapuas Hulu, Kalbar -- Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu menggelar sosialisasi Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang dilangsungkan di Aula Bappeda Kapuas Hulu, Kamis (8/4/2021)

Kepala Balitbang Provinsi Kalimantan Barat, Herkulana Mekarryani yang turut hadir dalam sosialisasi tersebut mengatakan bahwa, sosialisasi yang digelar ini merupakan salah satu upaya untuk menambah wawasan, pengetahuan serta kesadaran akan pentingnya Hak Kekayaan Intelektual (HKI).

Menurutnya, dengan HKI, suatu produk hasil kreativitas masyarakat akan memiliki kekuatan hukum. Terlebih bagi dunia usaha terutama UMKM, HKI menjadi sangat penting untuk pengembangan ekonomi kreatif yang penuh dengan persaingan.

Sementara Wakil Bupati Kapuas Hulu, Wahyudi Hidayat mengatakan, bahwa masyarakat harus peka terhadap apa yang dilihat dan dimakan sehari-hari. Apakah sudah dipatenkan atau belum. Wabup mencontohkan, tempe yang telah dipatenkan Jepang.

“Padahal tempe adalah makan kita sehari-hari, demikian pula jenis makanan Kapuas Hulu yang lain seperti kerupuk basah atau kerupuk kering. Jika belum dipatenkan maka marilah kita patenkan agar nantinya tidak diambil oleh orang lain, dan dapat menjadi kekayaan kita khususnya Kabupaten Kapuas Hulu,” tegasnya.

Dikatakannya, kreativitas masyarakat Kapuas Hulu, saat ini telah menjadi salah satu keunggulan daerah yang harus terus dipupuk dan dikembangkan dan juga harus diikuti dengan upaya menumbuhkan kesadaran masyarakat akan Hak Kekayaan Intelektual.

“HKI menjadi kebutuhan bagi masyarakat. Terlebih dengan semakin berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi, menjadikan sekat-sekat teretorial suatu bangsa bahkan daerah menjadi semakin kabur. Kreativitas apa yang kita hasilkan, sangat mudah diakses bahkan ditiru oleh bangsa atau masyarakat lain. Oleh karena itu untuk melindungi karya kreatif kita khususnya Kabupaten Kapuas Hulu, maka kita harus peduli dengan Hak Kekayaan Intelektual,” pungkasnya.(*)

Senin, 05 April 2021

Menkop UKM Teten Masduki: Tumbuh Pesat, 12 Juta UMKM Hadir Dalam Ekosistem Digital

Menkop UKM Teten Masduki: Tumbuh Pesat, 12 Juta UMKM Hadir Dalam Ekosistem Digital
Menkop UKM Teten Masduki (Sumber: Tangkapan Layar YouTube Kemenkop UKM)

Menkop UKM Teten Masduki: Tumbuh Pesat, 12 Juta UMKM Hadir Dalam Ekosistem Digital

BorneoTribun Jakarta -- Pandemi COVID-19 yang melanda memberikan pukulan telak bagi semua pihak, termasuk pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). 

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengungkapkan, beradaptasi dan bertransformasi bagi UMKM menjadi keniscayaan.

“Atas dasar itulah Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia [Gernas BBI] yang dicanangkan oleh Bapak Presiden Jokowi menjadi salah satu bentuk keberpihakan pemerintah kepada kebangkitan UMKM melalui akselerasi transformasi digital,” ujarnya saat melakukan kick off Gerakan Indonesia Bersama UMKM, Sabtu (03/04/2021), di Bandung, Jawa Barat (Jabar). 

Seiring dengan itu, dilakukan juga pembukaan Gernas BBI periode April yang mengusung tema “UKM Jabar Paten”.

Teten memaparkan, melalui sinergi yang dihadirkan oleh seluruh pemangku kepentingan, hari ini angka UMKM yang hadir dalam ekosistem digital telah tumbuh pesat, mencapai lebih dari 19 persen populasi pelaku usaha atau setidaknya 12 juta UMKM.

“Transformasi digitalisasi UMKM akan terus kita dorong. Pemerintah beserta semua pemangku kepentingan akan terus berkolaborasi demi target 30 juta UMKM pada tahun 2023. Diharapkan terdapat 500 ribu UMKM produk artisan onboarding digital setiap bulannya,” ujarnya.

Meskipun demikian, Menkop UKM menekankan, digitalisasi tidak cukup hanya hadir semata, isu literasi digital, pengembangan kapasitas sumber daya manusia (SDM), hingga peningkatan kapasitas produksi dan kualitas turut pula harus terus dikawal. 

Oleh karena itu, rangkaian kegiatan BBI pada bulan April tidak hanya akan fokus di aspek hilir pemasaran, namun juga akan mengulas total hingga ke hulu, aspek SDM, dan proses bisnis.

Teten mengatakan Gernas BBI adalah sebuah pengejawantahan, terlahir dari semangat “sauyunan” atau gotong royong, bersinergi dalam upaya bersama mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional, melalui penguatan UMKM dalam negeri.

“UMKM memiliki arti penting bagi perekonomian nasional. Lebih dari 64 juta UMKM berkontribusi 14 persen terhadap total ekspor nonmigas, 60 persen total investasi, 97 persen total tenaga Kerja, dan 61 persen total PDB [Produk Domestik Bruto] nasional."

"Angka-angka ini menjadi bukti bahwa UMKM adalah tulang punggung perekonomian bangsa,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Teten juga menyampaikan bahwa pandemi dapat menjadi kesempatan yang sangat baik untuk mempersiapkan UMKM masa depan.

“Dalam kacamata saya, UMKM masa depan Indonesia adalah pewirausaha yang terus mengeksplorasi khasanah tradisi dan nilai budaya dalam produknya namun dibalut dengan eksplorasi teknologi serta relevan pula dengan isu-isu kekinian."

"Wirausaha berbasis teknologi dan wirausaha sosial menjadi salah satu representasi,” ujarnya

Teten yakin dan percaya, UMKM tetap layak menyandang peran sebagai pahlawan ekonomi bangsa. 

Resiliensi, kualitas, serta kekhasan yang ditawarkan terus bertumbuh setiap harinya. 

Meskipun demikian, sinergi dan kolaborasi dari seluruh pihak tetap krusial dalam mendampingi dan memastikan UMKM hadir sebagai juara dan kebanggaan bangsa Indonesia.

“Saatnya kita bersama bergerak. Bersama-sama untuk UMKM, bersama-sama untuk Indonesia. Indonesia Bersama UMKM,” ujarnya.

Tak lupa, Menkop UKM mengundang seluruh masyarakat di Tanah Air untuk mendukung akselerasi pemulihan ekonomi nasional dengan berbelanja produk UMKM terbaik Jabar di seluruh rangkaian kegiatan Gernas BBI April 2021.

Teten juga mengajak seluruh elemen masyarakat dan stakeholder terkait pendampingan UMKM dapat bersama bergabung dalam Gerakan Indonesia Bersama UMKM sehingga seluruh upaya penguatan UMKM akan dapat terintegrasi dan diperkuat. 

(HUMAS KEMENKOP UKM/UN)

Minggu, 04 April 2021

Pemerintah Alokasikan Anggaran Program PEN sebesar Rp699,43 Triliun atasi Dampak Pandemi Covid-19

Pemerintah Alokasikan Anggaran Program PEN sebesar Rp699,43 Triliun atasi Dampak Pandemi Covid-19
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.


BorneoTribun Jakarta -- Dalam upaya untuk mengatasi dampak dari pandemi COVID-19, pada tahun 2021 pemerintah mengalokasikan anggaran untuk Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp699,43 triliun, meningkatkan dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yang sebesar Rp579,78 triliun.

Salah satu prioritas pemerintah adalah memberikan dukungan terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dengan alokasi anggaran PEN sebesar Rp184,83 triliun.

“Pemerintah memberikan prioritas kepada pemulihan UMKM karena perannya yang strategis bagi perekonomian nasional. UMKM berkontribusi 61,1 persen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan menyerap 97 persen dari total angkatan kerja (116,9 juta tenaga kerja),” ujar Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dikutip dari laman Kemenko Perekonomian, Minggu (04/04/2021).

Anggaran untuk dukungan UMKM dan pembiayaan korporasi diberikan melalui enam stimulus, yaitu Subsidi Bunga UMKM, Bantuan Produktif Usaha Mikro, Subsidi Imbal Jasa Penjaminan (IJP), Penempatan Dana pada Bank Umum, Insentif Pajak, dan Restrukturisasi Kredit.

Berdasarkan survei Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) kepada 195.099 UMKM, dampak dari pandemi 23,10 persen UMKM mengalami penurunan omzet usaha, 19,50 persen terhambat distribusi, dan 19,45 persen mengalami kendala permodalan.

Begitu juga dengan hasil survei Bank Pembangunan Asia (ADB) yang menunjukkan kondisi sama, yaitu 30,5 persen UMKM di Indonesia menghadapi penurunan permintaan domestik dan sebanyak 48,6 persen UMKM tutup sementara.

“Salah satu langkah pemerintah membangkitkan kembali aktivitas ekonomi UMKM adalah dengan stimulus modal kerja melalui KUR [Kredit Usaha Rakyat] dengan suku bunga murah dan tanpa agunan tambahan,” ujar Airlangga.

Tahun lalu, nasabah UMKM yang menerima KUR diberikan tambahan subsidi bunga sebesar 6 persen, sehingga pada April-Desember 2020, suku bunganya menjadi nol persen. Selain itu, juga sudah dibentuk skema KUR Super Mikro yang ditujukan untuk pekerja yang terkena PHK dan ibu rumah tangga yang berusaha dengan skala mikro.

Sementara, di 2021, pemerintah menetapkan perpanjangan pemberian tambahan subsidi bunga sebesar tiga persen, penundaan angsuran pokok, dan relaksasi kebijakan KUR berupa perpanjangan jangka waktu serta penambahan plafon KUR menjadi sebesar Rp253 triliun

“Pemerintah membutuhkan kerja sama dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk dari masyarakat dan pelaku UMKM, untuk memastikan seluruh kebijakan dapat terlaksana dengan baik sehingga aktivitas usaha UMKM semakin menguat dan berpeluang untuk mengungkit pertumbuhan ekonomi nasional,” tutur Menko Perekonomian.

Dalam mengatasi dampak dari pandemi, pemerintah terus menyeimbangkan antara penanganan di sisi kesehatan dan pemulihan ekonomi nasional. Sejalan dengan penerapan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berskala Mikro (PPKM Mikro) yang terus diintensifkan dan diperluas hingga 15 provinsi, pemerintah juga terus melakukan upaya 3T (tracing, treatment, dan treatment), serta vaksinasi yang dilakukan di seluruh Tanah Air.

“Hal ini didukung oleh Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang terus didorong untuk memperkuat sisi daya beli (demand) dan produksi (supply). Selain terus menggulirkan program pendorong daya beli, program membantu sisi produksi juga terus diberikan. Tak lupa, pemerintah juga akan mempercepat program vaksinasi massal, menguatkan implementasi Undang-Undang Cipta Kerja, dan memperluas implementasi PPKM Mikro,” pungkas Airlangga. 

(HMS/UN)

Kamis, 01 April 2021

Menko Perekonomian ungkap KNKG Miliki Peran Strategis dalam Penanganan Pandemi & PEN

Menko Perekonomian ungkap KNKG Miliki Peran Strategis dalam Penanganan Pandemi & PEN
Rapat Koordinasi KNKG secara daring yang dihadiri Deputi Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet Satya Bhakti Parikesit. (Foto: Dokumentasi Kemenko Perekonomian)

BorneoTribun Jakarta -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengatakan, dalam masa pandemi Covid-19 saat ini, Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) mempunyai posisi dan peran yang sangat strategis untuk membantu pemerintah dalam menangani pandemi serta pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Hal tersebut disampaikannya selaku Ketua Dewan Pengarah KNKG, pada Rapat Koordinasi KNKG periode 2021-2024, Rabu (31/03/2021).

Dalam rapat itu, Airlangga juga menyampaikan bahwa KNKG dibentuk untuk mencapai tata kelola pemerintahan dan korporasi yang baik guna mendorong peningkatan kinerja perekonomian nasional. 

Adanya KNKG diharapkan dapat membantu tak hanya di sektor pemerintahan tetapi juga di sektor BUMN dan swasta, terutama di sektor kesehatan yang dapat merevitalisasi perekonomian nasional.

KNKG juga diharapkan dapat memantau dan mengevaluasi penerapan governance dalam penyelenggaraan perizinan berusaha berbasis risiko di tingkat pemerintah pusat maupun daerah, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

“KNKG periode ini berbeda karena harapan pemerintah lebih besar, tidak hanya dari segi governance tetapi juga sosialisasi. Kami percaya para profesional dan praktisi dengan melibatkan eselon 1 kementerian/lembaga maka akses ke semua kementerian terbuka,” ujar Airlangga.

Pada kesempatan tersebut, Menko Perekonomian juga mengatakan bahwa dalam masa pandemi sektor korporasi masih bisa bertahan. Begitu juga dengan sektor UMKM, ditunjang dengan stimulus yang diberikan pemerintah. 

Hal tersebut membuktikan bahwa aktivitas masyarakat sebagai penyangga perekonomian masih bisa terjaga selama masa pandemi.

“Kalau istilah Bapak Presiden adalah restart dan rebooting. Penting untuk dilakukan transformasi perekonomian nasional. Jadi kalau ada momentum, momentumnya adalah sekarang. 

Kita gunakan momentum pandemi Covid-19 ini untuk melanjutkan pertumbuhan dengan cara yang berbeda,” tandasnya.

Rapat yang diselenggarakan secara daring ini juga dihadiri oleh Deputi Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet Satya Bhakti Parikesit selaku anggota pengurus KNKG. (HUMAS KEMENKO PEREKONOMIAN/AIT/UN)

Senin, 29 Maret 2021

Gubernur Kalbar dampingi Menkop UKM kunjungi UMKM Center dan Dekranasda Kota Pontianak

Gubernur Kalbar dampingi Menkop UKM kunjungi UMKM Center dan Dekranasda Kota Pontianak
Gubernur Kalbar dampingi Menkop UKM kunjungi UMKM Center dan Dekranasda Kota Pontianak.

BorneoTribun Pontianak, Kalbar -- Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji mendampingi Menteri Koperasi dan UKM RI, Teten Masduki mengunjungi UMKM Center dan Dekranasda Kota Pontianak. Kunjungan Menkop UKM ini turut dihadiri Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono beserta Ketua Dekranasda Kota Pontianak, Yanieta Arbiastutie.

Dalam wawancaranya, Menkop UKM mengatakan kedatangan mereka telah ditugaskan oleh Presiden RI untuk memetakan koperasi atau UMKM yang bisa didorong agar dapat naik kelas.

“Kami melihat dari kunjungan beberapa hari ini, sebenarnya sudah banyak koperasi di sektor pembiayaannya yang bahkan lebih saat ini. Artinya, kalau ini dimanfaatkan untuk pembiayaan mikro dan ultra mikro sudah cukup memadai,” jelasnya di UMKM Center Kota Pontianak, Minggu (28/3/2021).

Teten menjelaskan Kemenkop UKM dalam hal ini memprioritaskan untuk mencari potensi-potensi dan mendorong koperasi masuk ke sektor produksi atau sektor riil.

“Misalnya di sektor agrikultur, di sini potensinya banyak sekali. Lalu ada sektor kelautan dan ini prioritas pemerintah. Misalnya untuk menambah tiga ratus ribu hektar tambak udang rakyat, ini jadi prioritas dan bisa digarap oleh koperasi,” ungkapnya.

Kemenkop UKM juga mendidik UMKM yang sudah ada maupun rintisan untuk dapat ditingkatkan kelasnya, baik melalui universitas maupun perbankan.

“Ini pendekatan lewat inkubasi, apakah universitas di sini bisa menjadi partnership atau Bank Indonesia. Kami akan mengikuti catatan-catatan ini, karena Kalbar mempunyai potensi ekonomi yang luar biasa dan bisa juga berbasis koperasi dan UMKM. Tidak harus memiliki konglomerasi, karena itu juga menjadi kebijakan dari pemerintah pusat,” tutur Menkop UKM.

Di masa pandemi ini, UMKM diharapkan mampu membantu program pemulihan ekonomi. Walaupun dilihat pada kuartal 1 dan 2 ekonomi masih belum normal.

“Untuk UMKM bisa bertahan sekarang ini. Kita berharap dengan vaksinasi kegiatan ekonomi bisa pulih kembali, meskipun kita melihat kuartal 1 dan 2 ekonomi belum normal, jadi kuncinya memang pemulihan ekonomi sekarang di vaksinasi. Saat ini yang paling penting untuk UMKM adalah tahap survival (bertahan),” ucapnya.

Di kesempatan yang sama, Gubernur Kalbar mengapresiasi koperasi yang beromset triuliunan dan akan mendukung koperasi yang sehat.

“Kita bersyukur di Kalbar ada Credit Union, Keling Kumang yang beromset triliunan rupiah. Ini harusnya menjadi motivasi bagi koperasi yang lain,” ungkapnya.

Dia juga mengatakan koperasi yang sudah tidak aktif akan ditutup dan akan membina koperasi yang aktif, serta masyarakat dapat memanfaatkan pinjaman koperasi dengan bunga yang rendah.

“Banyak koperasi yang sehat dengan sumber pembiayaan pinjamannya hanya bunga 3 persen itu luar biasa. Cuma kita tidak banyak memanfaatkan. Dari satu triliun yang ada di Kemenkop (UKM), di Kalbar sendiri hanya punya 89 miliar. Seharusnya masyarakat memanfaatkan modal-modal murah dengan kerja sama Jamkrida yang jadi penjamin,” tutup Gubernur Kalbar. (KO)

Senin, 15 Maret 2021

Berkat Kampung Sehat, UMKM Tenun di Sukarara Mulai Hidup

Berkat Kampung Sehat, UMKM Tenun di Sukarara Mulai Hidup
Berkat Kampung Sehat, UMKM Tenun di Sukarara Mulai Hidup.

BorneoTribun Lombok Tengah, NTB - Kehadiran kampung sehat nurut tatanan baru inisiasi Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (Polda NTB) bersama Pemerintah Provinsi NTB, dirasakan kebangkitannya oleh pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di Desa Sukarara, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), Provinsi NTB.

Walaupun belum maksimal namun dampaknya bagi perekonomian masyarakat sedikit lebih melegakan bagi sebagian warga, sebab melalui program kampung sehat tersebut warga belajar proaktif menerapkan protokol kesehatan dengan berbagai penekanan humanis yang dilakukan pemerintah, baik desa maupun pihak kepolisian setempat.

Seperti yang diakui pemilik galeri Darma Setia Hj Robiah di Desa Sukarara, Minggu (14/3/2021), awal masuknya Corona ke NTB usahanya sempat mati total, pengurangan karyawan terpaksa dilakukan.

Namun setelah beberapa program yang di gelar pemerintah, seperti mewajibkan prokes untuk semua orang, dan menggelar Lomba Kampung Sehat guna membiasakan masyarakat melaksanakan prokes, usahanya sedikit lebih hidup.

"saya ucapakan terimakasih kepada pemerintah atas segala upayanya menghidupkan perekonomian masyarakat, melalui berbagai program yang digelarnya," jelas Hj Robiah.

Dampak penerapan prokes 5M melalui Kampung Sehat ini, dianggap mampu mendongkrak perekonomian masyarakat, termasuk para pelaku usaha UMKM di desanya.

Sebab dapat membuat pelaku usaha tidak terlalu paranoid terhadap Corona seperti awal mewabahnya tahun 2020 lalu.

"sekarang kami rasa biasa-biasa saja sebab anjuran Prokes semua menjalankan baik pengunjung maupun warga setempat, jadi penyebaran virusnya tidak segesit awal masuknya ke NTB," terangnya.

Fakta tersebut juga dirasakan oleh Amin salah satu pelaku UMKM pemilik Art Shop Patuh di desa Sukarara, dia juga mengaku bahwa setelah berbagai program yang di gelar pemerintah bersama Tiga pilar TNI-Polri, usahanya sedikit lancar.

"Jika semua bisa menjaga diri dengan melakukan budaya 5M, maka pemulihan ekonomi kita tidak akan sulit," kata Amin.

Hal ini sudah terbukti, daya beli masyarakat atau pengunjung pada sektor UMKM di Sukarare mulai meningkat sejak prokes 5M dijalankan dengan disiplin. 

Kebiasaan baru ini sangat menolong pada dunia usaha, khususnya pelaku usaha atau pengerajin tenun di Desa Sukarara.

"Ya, walaupun putaran ekonomi masih jauh dibandingkan sebelum corona melanda," pungkasnya.

Oleh: Adbravo

Jumat, 12 Maret 2021

Sandiaga UnoTekankan Pentingnya Digitalisasi Pelaku Ekonomi Kreatif di Desa Wisata

Sandiaga UnoTekankan Pentingnya Digitalisasi Pelaku Ekonomi Kreatif di Desa Wisata
Menparekraf Sandiaga Uno dalam kunjungan kerja ke Desa Batu Layang, Puncak, Kabupaten Bogor, Jabar, Rabu (10/03/2021). (Foto: Humas Kemenparekraf)

BorneoTribun Jakarta -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/KaBaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menekankan pentingnya digitalisasi bagi pelaku ekonomi Kreatif yang ada di desa wisata. Hal ini disampaikannya dalam kunjungannya ke Desa Batu Layang, Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar), Rabu (10/3/2021).

“Para pelaku UMKM di sini harus melek digital dan Kemenparekraf akan melakukan inisiasi agar lebih banyak UMKM di sini yang tergabung dalam ekosistem digital atau e-commerce,” ujarnya.

Sandiaga mengatakan, Desa Batu Layang memiliki koneksi internet yang cukup baik. Sehingga, perlu ada pengenalan dan pendampingan mengenai e-commerce bagi para pelaku ekonomi kreatif di desa yang baru saja memperoleh sertifikat “Desa Wisata Berkelanjutan” dari Kemenparekraf/Baparekraf pada 1 Maret 2021.

“Kita akan all out, mendampingi. Karena saya meyakini selain pelatihan, harus didampingi, di-onboarding. Setelah itu, kita harus pastikan mereka memiliki akses terhadap pasar, akses permodalan, dan juga akses untuk scale up,” jelasnya.

Untuk itu, Sandiaga mengatakan saat ini pihaknya tengah mencoba bersinergi dengan program pemulihan ekonomi yang telah diluncurkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yaitu Borongdong.id.

“Ini akan kita sinergikan dengan pendampingan marketplace dan UMKM. Jadi nanti kita akan undang marketplace-marketplace besar termasuk yang sudah dibina oleh teman-teman Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” katanya.


Tak hanya itu, Menparekraf menyebutkan pengembangan desa wisata juga memiliki dampak ekonomi yang dapat langsung dirasakan masyarakat sekitar. Ia mengingatkan kepada seluruh masyarakat Desa Batu Layang untuk selalu mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin.

“Mari kita bangkitkan pariwisata dan ekonomi kreatif kita mulai onboarding digitalisasi dari Desa Wisata Batu Layang, Cisarua. Semua tentunya harus dilakukan  dengan menerapkan dan menjaga protokol kesehatan berjalan baik,” tandasnya. (HUMAS KEMENPAREKRAF/UN)

Oleh: Setkab

Rabu, 10 Maret 2021

Gernas BBI Salah Satu Upaya Peningkatan Karya UMKM di NTB

Gernas BBI Salah Satu Upaya Peningkatan Karya UMKM di NTB
Gernas BBI Salah Satu Upaya Peningkatan Karya UMKM di NTB.

BorneoTribun Mataram, NTB - Terpilihnya Provinsi NTB sebagai tuan rumah penyelanggaraan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dan Bangga Berwisata melalui pameran Karya Kreatif Indonesia (KKI) Seri I bertajuk "Eksotisme Lombok" telah memberi peluang emas bagi pengembangan, peningkatan kualitas dan peningkatkan kegiatan promosi produk-produk UMKM/IKM masyarakat NTB di pasar nasional bahkan diharapkan semakin meluas di pasar dunia.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan, pemerintah pusat melalui Bank Indonesia akan terus mendorong UMKM di Indonesia khususnya yang ada di NTB untuk terus berinovasi dan berkreasi meningkatkan kualitas produk-produknya dalam memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri maupun luar negeri.

Menurutnya, melalui gerakan bangga buatan Indonesia, menjadi sebuah terobosan yang besar sebagai tonggak semangat pemerintah mendukung produk lokal menguasai negeri. Ini juga kali pertamanya para pejabat negara dan swasta bersama-sama belanja produk-produk UMKM-UMKM Indonesia. Karena UMKM adalah bagian dari pilar ekonomi bangsa, sehingga gerakan ini diharapakan menjadi kebiasaaan baru untuk mengutamakan belanja produk-produk lokal Indonesia.

"Mari kita dukung pelaku UMKM/IKM NTB dengan membeli dan mempromosikan produk-produk unggulannya. Saya berharap kegiatan ini dapat membantu perputaran roda ekonomi di daerah maupun Indonesia," harap Luhut, pada kegiatan Belanja Bersama Produk UMKM Eksotisme Lombok melalui daring yang disaksikan Wakil Gubernur NTB, Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd., bersama Kepala Perwakilan Bank NTB Provinsi NTB, di Aula Kantor Perwakilan BI Provinsi NTB, Rabu (10/03/21).

Senada dengan itu, Wakil Gubernur NTB juga mengungkapkan, gelaran Gernas BBI yang diinisiasi oleh Bank Indonesia yang didukung penuh oleh kementerian lembaga terkait, merupakan wujud nyata dari pemerintah untuk membantu dan membangkitkan produk-produk lokal UMKM NTB di tengah pandemi Covid-19. 

"Kami pemerintah dan masyarakat NTB sangat bersyukur kepada BI dan kementerian yang memfasilitasi untuk memperkenalkan produk-produk UMKM masyarakat dan destinasi pariwisata di NTB kepada dunia," ucap Wagub.

Ummi Rohmi sapaan akrabnya menegaskan, dalam rangka mendorong pengembangan dan meningkatkan pelaku UMKM maupun IKM, Pemerintah Provinsi NTB telah menetapkan regulasi tentang aksi dukung bela dan beli produk lokal. Hal ini akan mengharuskan warga NTB mempunyai preferensi terhadap produk lokal. 

"Harapan kami, kebijakan pemberdayaan UMKM ini selanjutnya akan dapat terlaksana secara efisien, efektif, produktif dan berkelanjutan," terang Ummi Rohmi.

Selain itu, dengan adanya kampanye bangga berwisata di Indonesia, Lanjut Ummi Rohmi, tentu diharapkan mampu memberikan dampak yang lebih besar dalam mendorong rasa bangga atas wisata di dalam negeri, khususnya di Lombok NTB. Sehingga ketika pariwisata kembali pulih, wisatawan sudah dapat langsung memilih Lombok sebagai destinasi utama yang akan dikunjungi.

"Semoga kegiatan ini dapat menjadi momentum kebangkitan ekonomi kita yang dimotori oleh kebangkitan UMKM kita. Saya mengajak pak Luhut dan seluruh pejabat lainnya untuk belanja produk-produk kami sebanyak-banyaknya," harapnya.

Dikesempatan sama, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menjelaskan, kegiatan Belanja Bersama Produk UMKM "Eksotisme Lombok"
merupakan bagaian dari rangkai pameran KKI tahun 2021 di NTB yang dipusatkan di Mandalika, Lombok Tengah. 

Pihaknya juga sudah mendorong 15 kementerian lembaga untuk membeli produk-produk UMKM NTB, begitu juga dengan dorongan kepada seluruh kepala BI setiap daerah untuk membeli produk-produk dari para pelaku UMKM NTB.

Dijelaskannya, selama pameran KKI digelar di NTB sudah banyak produk-produk NTB yang masuk dalam daftar katalog BI yang siap untuk dipasarkan. Diantaranya produk kain tenun sebanyak 341 lembar yang diproduksi oleh tujuh UMKM NTB dengan berbagai motif dengan kualitas terbaik. Produk Kopi sebanyak 450 paket kopi, baik robusta maupun arabika dengan kualitas terbaik yang sudah diekspor ke negara Korea Selatan dan Kanada. Selanjutnya produk teh kelor yang sudah tersedia 530 paket teh produksi dari IKM Try Utami Jaya NTB.

"Belum lagi produk-produk unggulan lainnya. Ini membuktikan bahwa eksotisme Lombok benar-benar diwujudkan dalam produk-produknya yang luar biasa hebatnya," ungkapnya.

Dalam kegiatan belanja bersama UMKM NTB tersebut, terlihat Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mendampingi Menkomarves juga ikut membeli produk-produk UMKM NTB bersama dengan pejabat eselon I dan II dari masing-masing kementerian lembaga terkait. Begitu juga dengan para kepala BI serta dewan gubernur BI juga tak luput dari gerakan belanja produk-produk unggulan NTB.

Oleh: Adbravo

Minggu, 07 Februari 2021

Bazar UMKM, Geliatkan Beli Bela Produk Lokal NTB

Bazar UMKM, Geliatkan Beli Bela Produk Lokal NTB.

Mataram, NTB | Borneotribun.com - Berbagai upaya dan langkah terus dilakukan  Pemerintah Provinsi NTB untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas UMKM. Terutama bagaimana agar produk UMKM NTB bisa siap menyambut dan mengisi potensi pasar dari perhelatan event internasional MotoGP 2021 di NTB mendatang.

Salah satunya melalui Bazar UMKM untuk pengenalan NTB Mall yang dirangkai dengan Window Shopping kalangan perbankan NTB, Sabtu, (6/2/ 2021) di Halaman Kantor Dinas Perdagangan Provinsi NTB.

Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si., yang membuka kegiatan tersebut mengungkapkan bahwa kegiatan bazar dapat memantik UMKM lebih siap, baik dari segi kualitas dan kuantitas produk. 

"Ajang ini merupakan pemanasan untuk melihat prodak-prodak UMKM kita, apakah layak tampil, memiliki daya saing dan siap untuk menyambut perhelatan besar MotoGP2021 atau tidak, sambil terus dievaluasi," ungkap Miq Gite panggilan akrabnya.

Diingatkan Sekda, UMKM juga harus mau terus belajar meningkatkan kualitas dan hasil produk. Menurutnya, persaingan UMKM saat ini adalah bagaimana bisa membaca potensi serta bisa memenuhi permintaan pasar dengan kualitas terbaik.

Untuk itu, Miq Gite mengajak pihak perbankan, BUMN dan BUMD serta lembaga lain, bersama-sama dengan pemerintah juga dapat menunjukan keberpihakan dan dukungannya terhadap UMKM dengan membeli produk lokal NTB.

"Kegiatan ini sebagai wujud dari komitmen kita mendukung UMKM di daerah. Untuk itu, kita harus lakukan langkah-langkah progresif membantu UMKM. Sehingga spirit "Bela Beli Produk Lokal" dapat menggeliatkan ekonomi masyarakat ditengah wabah Covid-19," ajak orang yang pernah menjabat Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Provinsi NTB ini.

Senada dengan Sekda, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi NTB, Heru Saptaji, mengatakan bahwa perbankan yang tergabung dalam Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) NTB akan mendukung  program bela beli produk UMKM lokal yang dicanangkan Pemprov NTB.

"Inilah bentuk keberpihakan perbankan terhadap UMKM," kata Heru.

Ditengah keadaan pandemi seperti sekarang, dengan keberpihakan inilah dapat memberikan harapan UMKM untuk terus berkarya. Sehingga ia mengajak perbankan untuk membeli produk UMKM sebanyak-banyaknya. 

"Karena ditengah pandemi, inilah bentuk empati, kepedulian dan perhatian kita semua untuk menjaga kondisi perekonomian agar bisa tumbuh dan segera pulih dari keterpurukan," harapnya.

Apalagi lanjut Heru, bahwa Provinsi NTB telah ditunjuk sebagai salah satu daerah yang dipilih untuk penyelenggaraan gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia, yang rencana pelaksanaannya pada bulan Maret di Mandalika.

"Ini kesempatan bagi kita untuk menujukan produk buatan lokal, baik secara offline dan online kepada dunia," tutup Heru.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB, Drs. H. Fathurrahman, M,Si., menjelaskan bahwa kegiatan ini dalam rangka pemulihan ekonomi masa pandemi Covid-19, dan sosialisasi keberadaan serta peran NTBMall.

Pemerintah Provinsi NTB, melalui Dinas Perdagangan bekerjasama dengan Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) NTB pertama kali menyelenggarakan acara ini. Pengunjung yang dari gabungan perbankan langsung melakukan aksi beli produk ditempat.

"Ini merupakan salah satu cara kita mempromosikan UMKM NTB, karena tanpa aksi kita tidak maksimal," kata Kadis Perdagangan.

Diakuinya, NTBMall sejak awal memang dihajatkan untuk mewadahi UMKM dengan berbagai varian produknya. Sehingga interaksi pelaku UMKM dan pembeli serta masyarakat pada umumnya lebih cepat dan mengetahui keberadaan Marketplace milik NTB.

"Dipastikan produk yang ada di NTBMall adalah asli hasil karya UMKM lokal di NTB," tegasnya. 

Begitupun kualitas dan kuatitas produk sangat diperhatikan. Selama ini Dinas Perdagangan terus bersinergi dengan OPD dan lembaga lain untuk membina UMKM agar memiliki produk yang berdaya saing.

Bazar UMKM ini juga akan menghadirkan 161 UKM yang produknya telah ditampilkan di NTB Mall offline store, dan tambahan 23 UMKM yang menempati stand untuk display produk.(Adbravo)

Selasa, 27 Oktober 2020

Program Pahlawan Digital UMKM, Inovator Diminta Bangun Inovasi yang Berdampak

Ilustrasi: Humas Kemenkop UKM


BorneoTribun | Jakarta - Asia Tenggara saat ini merupakan salah satu kawasan yang mengalami pertumbuhan ekonomi digital terbesar dan tercepat di dunia. Bahkan, transaksi ekonomi digital di kawasan ini diprediksi mencapai USD100 miliar. Namun, kondisi ini masih belum dimanfaatkan secara maksimal oleh para pelaku Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) ataupun inovator di Tanah Air.


Padahal, Asia Tenggara cukup banyak dilihat para investor dan diprediksi akan menjadi The Next China atau The Next India. “Ini merupakan momentum yang harus kita manfaatkan. Jangan sampai kita hanya menjadi pangsa pasar saja dalam pertumbuhan ekonomi yang sangat besar ini,” ujar Direktur Digital Business PT Telkom), Muhammad Fajrin Rasyid, saat memberikan materi dalam program bootcamp terakhir untuk 30 Inovator Digital UMKM 2020, yang digelar pada Sabtu (24/10).


Fajrin menjelaskan, dari angka USD100 miliar tadi, Indonesia berada di angka USD40 miliar.  Hampir separuh dari ekonomi digital di Asia Tenggara. Pada 2025 nanti, angka ini diprediksi tumbuh menjadi USD124 miliar. “Artinya akan ada pertumbuhan lima kali lipat dalam waktu lima tahun saja,” sebutnya.


Ia mengingatkan para peserta bootcamp agar tidak kehilangan momentum dari pertumbuhan ekonomi digital. Sebab, jumlah pengguna internet dan pemakai gawai di Indonesia sangat banyak. Berdasarkan data yang ada, dari 100 persen transaksi digital, sebanyak 90 persen dilakukan menggunakan telepon pintar. Dan pengguna gawai terbanyak didominasi oleh kaum milenial.


“Seperempat penduduk Indonesia adalah generasi millenial. Mereka adalah orang yang paling melek internet dibandingkan dengan generasi di atasnya. Kaum milenial ini adalah digital migrant. Ini juga jadi momentum bagi para inovator untuk menjangkau mereka,” ujarnya.


Di satu sisi, singgung Fajrin, profil pelaku UMKM di Indonesia didominasi oleh kalangan yang berusia antara 40-50 tahun. Kondisi ini menjadi tantangan sekaligus kesempatan bagi generasi millenial untuk terlibat dalam bisnis di dunia digital. Dan para inovator bisa menjadi menjadi konektor (penghubung) antara UMKM dengan dunia digital.


Jika generasi millenial ingin berbisnis, mereka tidak harus menjual produk sendiri, tapi bisa bermitra dengan para UMKM. Misalnya, dibuat gerakan “Satu Pemuda Satu Desa”. Para pemuda di seluruh desa di Indonesia lebih baik mereka menggunakan internet untuk menjual atau mempromosikan barang dari daerah masing-masing. “Ketimbang hanya menonton YouTube. Dengan begitu talenta muda Indonesia bisa dimanfaatkan. Dan pada saat yang sama, kita bisa mempercepat digitalisasi UMKM,” kata Fajrin.


Pentingnya visi


Fajrin menyarankan para inovator yang mengembangkan startup-nya agar memulai usaha dari ‘why’ alias visi yang kuat. Apa yang melatari inisiatif para inovator membangun bisnis digital.


Menurut Fajrin, salah satu faktor kesuksesan sebuah startup adalah adanya alasan kuat yang melatari pembuatannya. “Dengan begitu, jika di kemudian hari ada masalah, kita ingat lagi kenapa harus membangun startup ini. Oh, ternyata kita ingin bantu UMKM misalnya. Ini yang perlu kita pikirkan dan terus menjadi motivasi kita.”


Ia mencontohkan raksasa-raksasa digital macam Facebook atau Google yang membangun bisnis karena ada visi. Terlepas dari kesuksesan mereka saat ini. Google misalnya, mereka ingin mengorganisir informasi dunia sehingga orang-orang bisa mengakses informasi. Sementara Facebook ingin menghubungkan manusia di berbagai belahan dunia.


“Bagi Anda yang belum punya visi, maka kuatkanlah visi Anda. Agar saat menemui masalah di kemudian hari Anda akan mengingat kembali apa yang menjadi dasar mengembangkan inisiatif (startup). Ini yang akan memperkuat Anda ketika menemui hambatan di kemudian hari,” pesan Fajrin.


Dan terakhir, kata Fajrin, tiap inovasi harus memiliki prinsip berdasarkan data. Dengan begitu, ketika terjadi konflik di kemudian hari, ada basis argumentasi yang jelas. “Dalam organisasi atau tim, yang namanya konflik itu biasa. Tapi jika konflik itu berdasarkan pendapat masing-masing, maka akan sulit menentukan arah ke depan. Namun ketika ada data yang jelas, maka kita akan tahu apa yang mesti dilakukan atau perbaiki,” tandasnya.


Sesi Pitching


Sebelumnya 20 besar inovator Pahlawan Digital UMKM telah melakukan pitching atau presentasi dan pendalaman dengan para dewan juri. Sesi pitching  dilakukan selain untuk menentukan 10 besar pemenang Pahlawan Digital UMKM yang akan mendapatkan hadiah dan kerja sama strategis dengan Kemenkop UKM, juga untuk melihat kualifikasi, rencana dan kiprah mereka selama ini dalam membangun inovasi digital yang membantu UMKM.


Selama sesi pitching yang berlangsung dua hari ini, para inovator diuji oleh deretan dewan juri berpengalaman dan punya nama besar dalam industri digital. Mereka antara lain penggagas Pahlawan Digital UMKM Putri Tanjung, Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Fiki Satari, dan Vice President Transformation Management Office Telkomsel Andry Firdiansyah. Adapula sederetan nama pimpinan perusahaan raksasa digital seperti Neneng Goenadi yang merupakan Managing Director Grab Indonesia, Vertical Lead (Kepala Bagian Industri) Facebook Companies Aldo Rambie, dan Head of Public Policy & Government Relations Shopee Radityo Triatmojo.


Putri Tanjung mengaku bangga melihat kiprah banyak anak muda kita dalam membuat solusi digital yang inovatif untuk membantu UMKM. “Senang banget perasaannya , campur aduk, bangga, terharu. Terima kasih untuk semua pahlawan digital yang mendaftar di Pahlawan Digital UMKM, semoga journey kalian  di Pahlawan Digital UMKM bisa berguna untuk kalian, semoga  bisa menjadi lebih besar lagi dan bermanfaat lebih lagi untuk UMKM Indonesia” ujar Putri Tanjung.


Putri mengaku beberapa kali tak sanggup menahan haru melihat semangat dan ketulusan mereka menghadirkan solusi digital mulai dari level yang sangat lokal seperti  kecamatan. Seperti yang dilakukan oleh salah satu inovator bernama Plaza Dayeuhluhur, yang membantu digitalisasi UMKM di kecamatan Dayeuhluhur, Cilacap, Jawa Tengah.  Sebuah Langkah kecil dan sederhana, namun bisa berdampak bagi UMKM lokal yang ingin naik kelas.


Rencananya puncak apresiasi Program Pahlawan Digital UMKM akan berlangsung pada 28 Oktober mendatang. Dimana nanti akan diumumkan  10 besar Pahlawan digital UMKM yang akan menjadi mitra strategis Kemenkop UKM dalam digitalisasi UMKM. 


(YK/HUMAS KEMENKOP UKM/UN)

Kamis, 17 September 2020

Pemkab Sanggau Fasilitasi Promosi Produk IKM Melalui Endorsment Digital


BORNEOTRIBUN I SANGGAU - Mendorong promosi produk IKM hasil karya anak lokal supaya lebih dikenal, Disperindagkop kabupaten sanggau pilih Taman wisata Batu Posok Desa Penyeladi Kec Kapuas yang dikelola Karang Taruna Desa Penyeladi objek sesi pemotretan endorse kerajinan tangan dan makanan produk IKM Kabupaten Sanggau yang dilaksanakan pada (16/9 ).

Kabid Bidang Industri Silvestor Roy wiranto mewakili Kadis Disperindagkop dan UMKM mengatakan saat ini memang dalam situasi Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan dan tentunya mulai berimbas ke pelaku usaha baik yang Mikro, Kecil maupun Menengah.

Dengan beberapa skenario yang diupayakan Dari Dinas Perindagkop dan UMKM dalam rangka pemulihan ekonomi di bidang promosi adalah dengan sinergisitas pemberdayaan pelaku medsos, fotografi dan usaha kecil.

" Ini untuk memantau peluang Ekonomi dengan  pengembangan usaha yang lebih kreatif agar tiba waktu kembali normal, para pelaku IKM di Sanggau menjadi lebih mandiri dan modern ," Ujarnya, Kamis (17/9/20).

Bicara tentang kreativitas, bagi para ASN Bidang Perindustrian memang tidak akan pernah ada habisnya. Masih nanyak sumber daya yang bisa dimaksimalkan untuk meningkatkan ekonomi kemasyarakatan. Semakin kreatif akan berdampak pada semakin produktif untuk menghasilkan produk yang menarik. 
kerajinan tangan yang sangat beragam. 

Karenanya, produk IKM saat ini harus dikemas sebaik mungkin baik produknya maupun model iklannya supaya masuk ke era digital saat ini gak malu-maluin. Kita manfaatkan media sosial ," ujar  Roy Wiranto, Kepala Bidang Perindustrian.

Penulis : Libertus
Editor    : Hermanto

Hukum

Peristiwa

Pilkada 2024

Kesehatan

Lifestyle

Tekno