Berita Borneotribun.com Hari ini -->

Senin, 13 September 2021

Pelajar di Seluruh Dunia Kembali ke Ruang Kelas

Pelajar di Seluruh Dunia Kembali ke Ruang Kelas
Pelajar di Seluruh Dunia Kembali ke Ruang Kelas. 

BorneoTribun Jakarta -- Siswa di Taiwan kembali ke sekolah pada 1 September setelah mengikuti kelas online sejak pertengahan Mei lalu. 

Demikian juga lonceng sekolah di beberapa bagian ibu kota Indonesia kembali bergema setelah kelas ditutup akibat virus corona selama lebih dari setahun.  

Namun pedoman pemerintah untuk fasilitas sekolah telah mengubah banyak tradisi di kelas.

Ada larangan mengobrol di dalam kelas dan larangan keluar kelas selama istirahat, serta kewajiban mengenakan masker setiap saat.

Kapasitas kelas dikurangi hingga 50 persen dengan mengadakan kelas dalam dua shift dan guru harus divaksinasi.

"Anak-anak terkena dampak COVID-19 yang sangat parah, bukan karena virus itu sendiri, tetapi terutama karena sejumlah tindakan yang telah diambil untuk mengekang penularan. Dan salah satunya adalah penutupan sekolah," ujar Dr Natasha Azzopardi- Muscat, Direktur Divisi Kebijakan dan Sistem Kesehatan Negara, Kantor Regional WHO untuk Eropa. 

Pihak berwenang India telah memberikan lampu hijau untuk membuka kembali sebagian sekolah meskipun ada kekhawatiran dari beberapa orang tua dan tanda-tanda bahwa infeksi meningkat lagi.

Kehidupan perlahan-lahan kembali normal di India setelah trauma gelombang virus corona yang ganas awal tahun ini membuat kehidupan di negara itu terhenti, sehingga puluhan juta orang sakit, dan menyebabkan ratusan ribu orang meninggal.

Sekolah dan perguruan tinggi di setidaknya enam negara bagian akan dibuka kembali secara bertahap dengan langkah-langkah kesehatan yang berlaku sepanjang September.

Beberapa pakar pendidikan mengatakan risiko virus bagi anak-anak tetap rendah dan pembukaan kembali sekolah sangat mendesak bagi siswa miskin tanpa akses internet, yang membuat pembelajaran online hampir mustahil. 

"Di wilayah WHO Eropa, rata-rata sekitar 30 minggu anak-anak di luar sekolah dan anak-anak telah terpengaruh secara signifikan, baik dalam hal pencapaian dan kemajuan pendidikan mereka, khususnya, misalnya, anak-anak yang lebih muda  tertunda dalam membaca dan melek huruf," ujar Azzopardi.

"Demikian juga anak-anak yang lebih tua, karena tidak hanya pencapaian pendidikan mereka yang terpengaruh, tetapi juga sosialisasi mereka dengan teman sebaya, anak-anak. 

Dua kelompok yang kami bentik di wilayah Eropa adalah kesehatan mental dan sekolah," tambahnya. 

Tahun ajaran dimulai di Serbia dan Bosnia di tengah meningkatnya jumlah kasus virus corona.  Mayoritas siswa sekolah dasar dan menengah kembali ke ruang kelas dengan anak-anak dan guru mengenakan masker dan mengikuti langkah-langkah virus lainnya.  Namun di kota-kota tertentu di Serbia, siswa akan terus menghadiri kelas online karena jumlah kasus yang tinggi.

Dua belas juta anak Perancis kembali ke sekolah untuk tahun ajaran baru.  Mereka mengenakan masker sebagai bagian dari aturan baru yang bertujuan memperlambat penyebaran virus corona di negara itu.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengunjungi sebuah sekolah dasar di lingkungan multikultural yang miskin di selatan kota Marseille.  Harapannya, tahun ini berbeda dengan tahun lalu.

“Kita punya vaksin. Banyak negara di kawasan ini, guru sudah divaksinasi. Di negara-negara yang gurunya belum divaksinasi, tentu kita mendorong guru dimasukkan dalam kelompok penting untuk menerima vaksinasi. 

Selain itu,  kita tahu bahwa anak-anak di atas usia dua belas tahun yang rentan juga harus diprioritaskan dan mendapat vaksinasi. Dan dengan cara ini, mereka akan bisa  kembali ke sekolah dengan lebih aman," ujar Azzopardi. 

Di salah satu negara Eropa yang paling parah terimbas COVID-19, sekolah-sekolah di Republik Ceko ditutup hampir sepanjang tahun ajaran terakhir. 

Tahun ajaran baru dimulai dengan serangkaian pembatasan COVID-19, termasuk tes massal untuk siswa.  Maroko memperluas program vaksinasi COVID-19 untuk anak-anak,  berusia 12 hingga 17 tahun yang sekarang memenuhi syarat untuk divaksinasi.  Negara di Afrika Utara itu kini memfokuskan upayanya untuk menyuntik remaja guna memastikan  aman kembali ke sekolah.  

Sebanyak 420 pusat vaksinasi, termasuk beberapa sekolah, telah dibuka di seluruh Maroko untuk memvaksinasi anak di bawah umur dari 31 Agustus hingga 3 Oktober.  Siswa di Yordania kembali ke pendidikan di kelas  setelah memulai fase terakhir dari pelonggaran tindakan virus corona. 

Lebih dari 2 juta siswa kembali untuk awal tahun ajaran 2021-2022.  Siswa di Jalur Gaza mendapat vaksin virus corona sebagai bagian dari upaya vaksin yang diluncurkan di Palestina. [my/jm]

VOA

Duel sengit dengan MM, Francesco Bagnaia jajal kemenangan pertama MotoGP di Aragon

Duel sengit dengan MM, Francesco Bagnaia jajal kemenangan pertama MotoGP di Aragon
Duel sengit dengan MM, Francesco Bagnaia jajal kemenangan pertama MotoGP di Aragon. 

BorneoTribun Jakarta -- Pebalap Ducati Francesco Bagnaia meraih kemenangan perdana di MotoGP setelah memenangi pertarungan sengit dengan Marc Marquez di Grand Prix Aragon, Spanyol, Minggu.

Pecco mendapat serangan bertubi-tubi dari Marquez di tiga lap terakhir sebelum melintasi garis finis 0,673 detik di depan sang pebalap Repsol Honda. Juara dunia bertahan Joan Mir melengkapi podium untuk Suzuki 3,9 detik berselang, demikian laman resmi MotoGP.

Dari P4, Marquez merangsek dua posisi untuk menebar ancaman ke Bagnaia yang memimpin lomba sejak start dari pole position.

Sejak awal akhir pekan, Marquez diprediksi tampil kuat di Aragon layaknya ketika dia merebut kemenangan pertama musim ini di Sachsenring, karena sirkuit yang berlawanan arah jarum jam tidak memberi tekanan berat kepada lengan sang pebalap yang masih cedera.

Bagnaia dan Marquez, kedua pebalap terdepan itu memiliki pertarungan mereka sendiri di saat saingan terdekat mereka, juara dunia bertahan Joan Mir tertinggal 3,5 detik di belakang di paruh kedua lomba.

Pada enam lap terakhir, Bagnaia semakin mendapat tekanan dari sang juara dunia enam kali yang ingin mencoba mencuri kemenangan.

Tiga lap tersisa menjelang finis Marquez sempat beberapa kali mengambil alih pimpinan lomba sebelum Bagnaia merestorasi posisinya.

Pada upaya ketujuhnya mencoba menyalip, Marquez justru melebar dari tikungan sehingga membuat Bagnaia bisa sedikit bernafas menuju garis finis demi kemenangan perdananya di kelas premier.

Pebalap Aprilia Aleix Espargaro naik dua posisi untuk finis P4, di depan Jack Miller dari tim Ducati dan Enea Bastianini yang meraih hasil terbaiknya musim ini untuk tim Avintia Ducati di P6.

Sementara pemuncak klasemen sementara Fabio Quartararo start dengan buruk dari P3 dan di lomba sepanjang 23 putaran itu El Diablo tak memiliki kecepatan yang dibutuhkan untuk finis lebih baik dari P8.

Dengan hasil itu, Bagnaia naik ke peringkat dua klasemen dengan jarak 52 poin dari Quartararo yang masih kokoh di puncak. Sedangkan Mir tergeser ke peringkat tiga dengan selisih empat poin dari sang pebalap Italia.

Setelah berpisah dengan Yamaha di tengah musim, Maverick Vinales menjalani debut sebagai pebalap Aprilia yang mengontraknya hingga 2022. Sang pebalap Spanyol start dari P19 dan finis satu posisi lebih baik.

Cal Crutchlow kembali menjalani tugas dari Yamaha untuk menempati bangku yang ditinggalkan Vinales, sedangkan Jake Dixon ditugasi ke tim Petronas Yamaha, menggantikan Franco Morbidelli yang masih cedera, namun gagal menyelesaikan lomba.

Di kelas Moto2, Raul Fernandez mengalahkan rekan satu timnya di Red Bull KTM Ajo, Remy Gardner demi meraih kemenangan kelimanya musim ini.

Augusto Fernandez melengkapi podium untuk tim Marc VDS.

Gardner masih memimpin klasemen dengan 251 poin, unggul 39 poin dari Raul Fernandez.

Sedangkan di kelas Moto3, Dennis Foggia meraih kemenangan ketiganya musim ini ketika duet tim KTM Tech3 Deniz Oncu dan Ayumi Sasaki harus puas melengkapi podium.

Pemuncak klasemen sementara Pedro Acosta gagal menyelesaikan lomba karena terjatuh. Acosta masih mengantongi keunggulan 46 poin atas Sergio Garcia di klasemen.

ANTARA

Warga Sikh AS Masih Berjuang Hadapi Diskriminasi Pasca Serangan 11 September

Warga Sikh AS Masih Berjuang Hadapi Diskriminasi Pasca Serangan 11 September
Warga Sikh AS Masih Berjuang Hadapi Diskriminasi Pasca Serangan 11 September. 

BorneoTribun Amerika -- Lelaki Sikh biasanya berjenggot dan mengenakan serban khas sebagai penanda identitas keamanan mereka. Bagi orang-orang yang tidak mengerti, mereka kerap keliru diduga lelaki Muslim. 

Setelah serangan teroris pada 11 September 2001 di Amerika Serikat yang dilakukan kelompok Islamis, lelaki Sikh masih sering menghadapi diskriminasi dan serangan terhadap mereka, mulai dari perundungan (bullying) hingga kejahatan berbasis kebencian.

Setelah 20 tahun serangan teroris itu, warga Sikh ternyata masih juga menghadapi hal serupa. 

Raghuvinder Singh tidak pernah membayangkan ayahnya akan berada dalam bahaya, sewaktu sang ayah berkunjung sebagai seorang pendeta tamu ke sebuah kuil Sikh di Oak Creek, Wisconsin, pada Agustus 2012. 

Namun sang ayah termasuk satu di antara tujuh umat Sikh yang akhirnya meninggal dunia karena peristiwa pembantaian pada 5 Agustus tahun tersebut. 

Mereka tewas di tangan seorang veteran Angkatan Darat Amerika pendukung supremasi kulit putih yang melepaskan tembakan ke arah kuil. 

Ayah Singh terkena tembakan di bagian kepala dan kemudian tubuhnya lumpuh separuh. 

“Ia selalu dalam keadaan lumpuh dan semikoma. Ia tak dapat berbicara. Ia tak dapat bergerak. 

Ia tak dapat berjalan. Hidupnya berubah total," kata Singh. Ayah Singh menderita karena cedera yang dialaminya selama tujuh tahun lebih, dan akhirnya meninggal dunia pada 2 Maret 2020. Orang-orang muda Sikh Amerika masih berjuang satu generasi kemudian. 

Mereka menghadapi diskriminasi yang dipicu oleh peristiwa 11 September 2001 berupa serangan terhadap orang tua mereka maupun mereka sendiri. 

Serangan-serangan itu beragam, mulai dari perundungan di sekolah hingga ke profil rasial  sampai ke kejahatan berdasarkan kebencian – terutama terhadap kaum lelaki Sikh, yang biasanya memelihara jenggot dan serban untuk menunjukkan kepercayaan mereka. 

Satjeet Kaur, Direktur Eksekutif di The Sikh Coalition, sewaktu berbicara mengenai persepsi warga Amerika Sikh setelah serangan 11 September, mengatakan,"Orang melihat serban dan jenggot sebagai sesuatu yang ditakuti.” 

Sementara itu, hingga menjelang peringatan 20 tahun serangan teroris 11 September, generasi muda Sikh menyatakan masih banyak yang perlu diperbaiki terkait dengan kejahatan berbasis kebencian terhadap komunitas mereka. 

Biro Investigasi Federal (FBI) bahkan baru mulai melacak kejahatan berbasis kebencian khususnya terhadap warga Sikh pada tahun 2015, dan banyak badan penegak hukum setempat yang gagal mencatat serangan semacam itu secara komprehensif. 

FBI mencatat 67 kejahatan anti-Sikh pada tahun 2020, jumlah tahunan tertinggi sejak kategori ini diciptakan pada tahun 2015.

“Sering kali kita lupa bahwa itulah kenyataan sesungguhnya dari kebencian. Kebencian ini berdampak pada kehidupan orang-orang, pada keluarga mereka," tambah Satjeet. 

Serangan-serangan semacam itu dapat dirasakan sangat berat terhadap kaum muda Sikh, yang menghadapi bullying dari teman-teman sekelas mereka yang berusaha merenggut serban mereka atau mengolok-olok mereka sebagai “keponakan Osama” atau “Saddam Hussein.” 

"Orang-orang mulai mengaitkannya karena menganggap inilah tampilan ‘teroris'," kata Satjeet Kaur. 

Mereka seringkali harus bergumul dengan falsafah Sikh yang disebut chardi kala, suatu ajakan untuk tetap optimistis pada saat menghadapi penindasan. Tejpaul Bainiwal, 25 tahun, adalah seorang kandidat doktor di University of California, Riverside.

Ia mempelajari sejarah Sikh yang pertama kali mulai berdatangan di AS pada akhir tahun 1800-an. Bainiwal mengakui bahwa ia banyak terlibat baku hantam semasa di SMA dengan para pelajar lain yang merenggut penutup kepalanya dan kemudian mengejeknya.

Ia mengatakan keluarga-keluarga Sikh yang ketakutan, termasuk keluarganya sendiri, berdebat mengenai apakah akan terus menunjukkan tanda kepercayaan mereka, seperti serban, setelah pembantaian 5 Agustus 2012 di kuil Sikh di Oak Creek, Wisconsin, yang pada akhirnya menewaskan tujuh orang.

"Saya dulu seorang anak yang pemberang. Saya bingung karena, saya lahir dan besar di sini, jadi mengapa mereka seperti memilih saya?" kata Tejpaul Bainiwal. 

Perlu waktu lama bagi Bainiwal sebelum ia akhirnya menghargai konsep Sikh mengenai chardi kala. Ia menjelaskan, "Untuk menyeimbangkan chardi kala dan kemarahan ini, saya pikir … saya bisa bilang ini rumit, karena kita manusia dan kita penuh dengan emosi. Dan salah satu hal yang diajarkan oleh kepercayaan Sikh adalah mengendalikan kemarahan kita." 

Sewaktu ayah Singh masih hidup, ia dapat berkomunikasi dengan cara mengedipkan mata sekali untuk menandakan ‘tidak’ dan berkedip dua kali untuk ‘ya.’ Singh yang kini berusia 49 tahun mengatakan, pelajaran terbesar yang diberikan ayahnya adalah bagaimana cara menjalankan chardi kala.

“Sewaktu saya menanyainya, ‘Papa Ji, apakah Anda sedang menjalankan chardi kala? Ia akan berkedip dua kali, sengaja berkedip dua kali dan ia akan mengatakan, ‘ya, saya dalam keadaan chardi kala.’ Sehingga kami belajar, kami belajar darinya, bahwa dalam kondisi seperti itu, jika ia dapat hidup dalam chardi kala, mengapa kita tidak bisa?” katanya. [uh/ab]

VOA

Mendorong nuklir menjadi energi “net zero emission”

Mendorong nuklir menjadi energi “net zero emission”
Mendorong nuklir menjadi energi “net zero emission”.

BorneoTribun Jakarta -- Pengembangan kebutuhan energi di Indonesia semakin besar, berbagai kebutuhan mulai harus dipenuhi guna mengisi kokosongan yang harus mulai dipenuhi dengan berbagai inovasi. Sektor energi semakin besar kebutuhannya karena mampu mendorong peningkatan ekonomi bagi daerah yang mampu mengelola kebutuhan dengan baik.

Pemenuhan energi bukan persoalan terpenuhi saja, namun harus menjadi semakin bersih jenisnya mengingat emisi dari residu pembangkit listirik sebisa mungkin harus tidak meninggalkan polusi. Energi baru terbarukan adalah jawaban dari kebutuhan yang ada serta jenis pembangkit yang berkelanjutan kebersihannya.

Nuklir muncul sebagai energi alternatif pilihan, walaupun kemunculanya masih menjadi alternatif pilihan akhir. Beberapa waktu terakhir ini muncul pemikiran bahwa nuklir saatnya didorong untuk menjadi konten energi utama sebagai energi baru terbarukan, karena kebutuhan dan efisiensinya dalam operasional.

Meskipun, pemanfaatan nuklir sebagai energi di Indonesia akan membutuhkan waktu yang relatif lebih panjang, bahkan sampai puluhan tahun, dikarenakan banyak aspek yang harus dirampungkan persoalannya. Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana, mengatakan dari total sebanyak 19 aspek yang harus dipenuhi, Indonesia sudah memenuhi sebanyak 16 aspek. Oleh karena itu, pemerintah akan menyusun peta jalan (roadmap) pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) jangka menengah sampai 2024 mendatang.

Dalam upaya adaptasi terhadap transformasi energi tersebut, Indonesia juga tengah memprioritaskan akselerasi pengembangan energi bersih berbasis energi baru dan energi terbarukan (EBT). Melihat perkembangan teknologi EBT yang sangat cepat dan semakin kompetitif dengan energi fosil, Pemerintah meyakini bahwa transisi energi perlu dilakukan secara komprehensif.

Rencana penambahan PLT EBT sendiri, hingga sampai dengan tahun 2035 ditargetkan mencapai 37,30 GW. Strategi pengembangan EBT yang akan dilakukan Pemerintah antara lain implementasi Peraturan Presiden tentang Harga PLT EBT, pengembangan REBID melalui PLTA dan PLTP skala besar yang terintegrasi dengan industri, pengembangan PLTS Skala Besar, pengembangan REBED untuk memacu perekonomian wilayah termasuk daerah 3T, pengembangan biomassa melalui kebun/hutan energi, limbah pertanian dan sampah kota, penambahan jaringan transmisi, menjadikan NTT sebagai lumbung energi (PLTS), serta peningkatan kualitas data dan informasi panas bumi melalui program eksplorasi panas bumi oleh Pemerintah.

Mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024, pengembangan energi nuklir dipersiapkan menjadi opsi penyediaan listrik di masa depan dan program pengembangannya melibatkan Kemenristekdikti, Kementerian ESDM dan BATAN. Opsi penyediaan listrik untuk masa depan dalam RPJM salah satunya adalah pengembangan PLTN di Kalimantan Barat, kemudian peningkatan penguasaan teknologi sebagai garda terdepan dalam hal ini aspek teknis tentunya, yang dikoordinir oleh Batan.

Langkah yang sudah tercantum dalam RPJM 2020-2024 yaitu langkah penelitian, pengembangan, mendorong penguasaan teknologi, membangun kerjasama, melakukan analisis multi kriteria dan menyusun roadmap nuklir. Pada proses riset dan penjajakannya, berbagai pemangku kepentingan mendukug dan menilai proses yang tengah berlangsung untuk mewujudkan energi alternatif nuklir di Kalimantan Barat.

Rektor Untan Pontianak Garuda Wiko bahkan menilai sudah saatnya perlu penguatan pemahaman kepada masyarakat tentang nuklir dan pemanfaatannya apalagi pemerintah sudah merencanakan tentang pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).

Penguatan yang dilakukan agar pengetahuan yang sangat terbatas serta adanya persepsi keliru terkait nuklir dapat diluruskan. Pemahaman perlu mengingat karena sangat mempengaruhi sikap penerimaan masyarakat yang dibutuhkan untuk mendukung suatu rencana pembangunan PLTN.

Ia menjelaskan bahwa Pemerintah Indonesia saat ini merencanakan untuk membangun PLTN di Kalbar. Rencana itu mendapat respon yang sangat positif dari pemerintah yang mendukung sepenuhnya rencana tersebut. Antusiasme pemerintah daerah Kalbar untuk mendukung rencana pembangunan PLTN tentunya memiliki berbagai alasan. Harapan akan adanya pasokan listrik yang dipasok oleh PLTN nantinya tentu akan melepaskan ketergantungan Kalbar dari negara tetangga.

Untuk merealisasikan rencana pembangunan PLTN, perlu dilakukan berbagai upaya yang mengarah pada persiapan untuk memulai langkah pembangunan PLTN di Kalbar. Beberapa langkah persiapan pun sudah dimulai sejak tiga tahun belakangan ini.

Selain membutuhkan persiapan yang matang baik dari segi regulasi, finansial, teknologi, keamanan, dan lain sebagainya, masalah dukungan masyarakat akan menjadi masalah yang cukup serius untuk diatasi. Bahkan bisa dipastikan akan mendapat penolakan dari sebagian masyarakat terutama masyarakat umum.

"Hal ini mungkin terjadi apabila masyarakat tidak diberikan informasi dan edukasi yang memadai melalui proses sosialisasi dengan strategi yang tepat. Karena itu, salah satu tantangan berat bagi pemerintah sebagai pelaksana undang-undang adalah bagaimana meningkatkan akseptabilitas energi nuklir melalui peningkatan kepercayaan masyarakat," kata dia.

Semua kebijakan global bergerak menuju transisi energi dan net zero emission. Untuk itu, saat ini Pemerintah sedang menyusun perencanaan strategi jangka panjang tentang pasokan dan permintaan energi untuk mencapai net zero emission pada tahun 2060 atau lebih cepat dengan bantuan internasional.

Target ini dapat diupayakan melalui beberapa strategi antara lain, pertama, pengembangan energi baru dan terbarukan yang masif, yang mencakup semua pembangkit listrik energi terbarukan, nuklir, hidrogen, dan sistem penyimpanan energi baterai.

ANTARA

Pasien Covid Wisma Atlet 556 Orang, Terendah Sejak Setahun Terakhir

Pasien Covid Wisma Atlet 556 Orang, Terendah Sejak Setahun Terakhir
Pasien Covid Wisma Atlet 556 Orang, Terendah Sejak Setahun Terakhir. 

BorneoTribun Jakarta -- Pandemi Covid-19 menunjukkan tanda-tanda melandai dan menuju titik akhir. Pasien Covid-19 Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran hari ini tinggal 556 orang, jumlah terendah sejak 1,5 tahun terakhir. Semua kalangan diminta tetap waspada dan disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Mayjen TNI Dr. dr Tugas Ratmono, Sp.S, MARS., MH,  Koordinator Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran menyatakan dengan jumlah pasien 556 orang, angka hunian sebesar 7,04 persen. “Alhamdulillah ini tentu perjuangan semua pihak, mudah-mudahan jumlah pasien terus menurun,” katanya kepada wartawan di Jakarta, Senin, 13 September 2021.

Jumlah pasien Covid-19 sebanyak 556 orang merupakan angka terendah sejak 1 tahun 4 bulan  terakhir di RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Tercatat pada 15 Juni 2020, jumlah pasien Covid-19 sebanyak 549 orang. Jumlah pasien Covid-19 tertinggi di Wisma Atlet Kemayoran terjadi pada tanggal 30 Juni 2021 sebanyak 7.167 orang. 

“Kalau kita lihat dari titik puncaknya pada 30 Juni 2021 sebanyak 7.167 pasien, tentu angka yang sekarang 556 pasien patut disyukuri,” kata Mayjen Tugas yang juga menjabat Kepala Pusat Kesehatan TNI.

Hingga kini, sejak RSDC Wisma Atlet Kemayoran didirikan pada 23 Maret 2020, jumlah pasien yang berkunjung mencapai 100.037 pasien. Dari jumlah tersebut, 98.646 pasien menjalani rawat inap.

“Total angka kesembuhan 98,16 persen,” terang dokter militer kelahiran Kebumen, Jawa Tengah.

Menurut Mayjen Tugas, jika melihat grafik pasien Covid-19, muncul tanda-tanda kondisi pandemi sudah melandai. “Kita harapkan terus dibawah angka 500 pasien. Kalau itu tercapai pandemi akan memasuki fase akhir yaitu dari pandemi menjadi endemi,” terangnya.

Hanya saja, dokter lulusan FK UGM tahun 1990 ini mengingatkan semua kalangan untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan. Ia merujuk data bulan Mei 2021. Kala itu, tepatnya tanggal 18 Mei 2021, jumlah pasien Covid-19 sebanyak 893 orang. Namun tak disangka setelah itu, terjadi lonjakan pasien Covid-19 yang puncaknya berlangsung Juni-Juli 2021. 

“Kita semua tetap harus menjalankan protokol kesehatan. Tidak tertutup kemungkinan adanya varian baru yang lebih infeksius. Maka kewaspadaan dengan protokol kesehatan harus dijalankan semua kalangan,” seru Mayjen Tugas.

Ia menegaskan protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menghindari kerumunan tetap merupakan cara terbaik menghentikan rantai penularan Covid-19. Orang yang sudah divaksin pun harus tetap disiplin protokol kesehatan 3M.

“Terbukti kalau kita disiplin menjalankan protokol kesehatan, angka pasien di rumah sakit termasuk di Wisma Atlet ini berkurang. Maka prokotol kesehatan itu nomor satu sampai pandemi Covid-19 sudah benar-benar dinyatakan usai,” ujar Mayjen Tugas.(*) 

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pemilu 2024

Lifestyle

Tekno