Berita Borneotribun.com: Bencana Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Bencana. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bencana. Tampilkan semua postingan

Senin, 23 Agustus 2021

Banjir di Tennessee, 22 Tewas

Banjir di Tennessee, 22 Tewas
Banjir di Tennessee, 22 Tewas. 

BORNEOTRIBUN JAKARTA -- Seorang sheriff di Tennessee mengatakan sedikitnya 22 orang tewas dan banyak lainnya hilang setelah hujan sangat lebat menyebabkan banjir yang menyapu rumah-rumah. 

Sebuah laman Facebook dari para pejabat di Waverly mengumumkan sekitar 40 orang hilang Minggu (22/8) siang. 

Sheriff Humphreys County Chris Davis mengatakan banyak diantara korban hilang berasal dari permukiman yang sangat terdampak banjir Sabtu (21/8). 

Korban tewas berkisar dari anak kecil hingga lansia. Curah hujan setinggi 43 cm turun dalam kurang dari 24 jam. 

Para pakar meteorologi mengatakan wilayah yang paling terkena dampaknya, diguyur hujan dua kali lipat lebih deras dibandingkan bencana terburuk sebelumnya.

Badai terburuk yang tercatat di area Tennessee Tengah hanya menurunkan curah hujan setinggi 23 cm, kata Krissy Hurley, seorang pakar meteorologi di Nashville. [vm/pp]

VOA

Rabu, 28 Juli 2021

Bencana Angin Puting Beliung Di Sanggau, Kepala Pelaksana BPBD serahkan bantuan bahan Material

Bencana Angin Puting Beliung Di Sanggau, Kepala Pelaksana BPBD serahkan bantuan bahan Material
Bencana Angin Puting Beliung Di Sanggau, Kepala Pelaksana BPBD serahkan bantuan bahan Material. 

Borneo Tribun Sanggau, Kalbar -- Kejadian bencana angin puting beliung yang mengakibatkan kerusakan rumah penduduk RT.06 Dusun Bahta Desa Bahta Kecamatan Bonti pada hari Rabu tanggal 21 Juli 2021 sekitar pukul 17.10 WIB.

Kerusakan ada 6 rumah warga dengan jumlah korban 23 orang / jiwa.


Selain merusak rumah warga, kerusakan juga terjadi pada fasilitas umum seperti Tribun / Pentas Kesenian.


Setelah mendapatkan laporan kejadian tersebut, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sanggau melalui bidang Kedaruratan dan Logistik melakukan pendataan dan sekaligus menyerahkan bantuan bahan material dan logistik yang diterima langsung oleh Sekcam Bonti.

Adapun bantuan yang diberikan berupa seng, paku seng, semen dan makanan siap saji.(*) 

Kamis, 15 Juli 2021

Enam Kecamatan di Kabupaten Kapuas hulu, Kalbar Terendam Banjir

Enam Kecamatan di Kabupaten Kapuas hulu, Kalbar Terendam Banjir
Rumah warga. (Foto: Uncak) 
BORNEO TRIBUN KAPUAS HULU -- Enam Kecamatan di Kabupaten Kapuas hulu, Kalbar terendam banjir, Rabu (14/7). 

Dimana, informasi awal yang di dapat ada tiga kecamatan, namun setelah setelah melakukan monitoring kelapangan di dapat jika ada enam kecamatan yang terdampak banjirnya.

Memang dari laporan informasi yang kita dapat  awal pagi harinya ada tiga Kecamatan yang terendam banjirnya dari Rabu dini hari. Namun setelah tim melakukan monitoring ke lokasi, ternyata ada tiga kecamatan lagi yang menyusul digenangi airnya hingga sore harinya, kata Gunawan, S.E, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Hulu, dihubungi media ini Rabu sore (14/7/2021).

Rumah warga. (Foto: Uncak)

"Keenam kecamatan tersebut yakni Kecamatan Hulu Gurung, Silat Hulu, Pengkadan, Boyan Tanjung dan Mentebah," tuturnya.

Namun lanjutnya, yang terparah Kecamatan Silat Hulu, dimana ada satu desa yang terparah yaitu Desa Nanga Luan.

"Untuk Silat Hulu hanya dua desa yang tidak kena banjir, tapi desa lainnya terkena banjir," jelas Gunawan.

Bahkan, untuk di Desa Nanga Luan ada belasan rumah yang roboh dan rusak akibat terjangan banjirnya, katanya.

"Tidak ada korban jiwa dan belum diketahui berapa total kerugiannya, karena kita masih menunggu laporan data resmi dari desa masing-masing yang terdampak banjirnya," ungkapnya.

Selanjutnya kita akan berkoordinasi dengan OPD tehnis lain terkait tindak lanjutnya, karena yang kita perlu dalam waktu cepat ini adalah datanya, terang Gunawan singkat.

Rumah warga. (Foto: Uncak)

Terkait Desa Nanga Luan yang alami dampak banjirnya cukup parah, Kepala Desa Nanga Luan Saparudin, membenarkan jika desanya yang terparah terkena banjir hari ini.

"Ada 16 rumah yang rusak, bahkan 11 rumah alami rusak parah dan roboh akibat derasnya terjangan air yang datang dengan begitu cepat," kata Saparudin, saat dihubungi media ini Rabu malam, (14/7/2021).

Terkait kerugiannya, kita masih mendatanya dan nantinya akan kita sampaikan bersama pihak kecamatan kepada Pemkab Kapuas Hulu sebagai data laporan kami, terutama di Desa Nanga Luan, terangnya.

Saya berharap banjir yang melanda desa kami dan desa lainnya di beberapa Kecamatan yang terkena dampak banjirnya dapat surut kembali, dan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, harapnya.

(Uncak/amr/yk) 

Senin, 05 Juli 2021

Lebih seribu tentara, petugas pemadam kebakaran dan polisi berjuang menyelamatkan korban tanah longsor di Jepang

Lebih seribu tentara, petugas pemadam kebakaran dan polisi berjuang menyelamatkan korban tanah longsor di Jepang
Foto: Rumah-rumah rusak akibat tanah longsor setelah hujan lebat melanda dustrik Izusan, Atami, Jepang (3/7).

BORNEOTRIBUN.COM - Lebih dari seribu tentara, petugas pemadam kebakaran dan polisi hari Minggu (4/7) berjuang menyelamatkan korban tanah longsor di kota resor yang terletak di barat daya Tokyo, Jepang menewaskan sedikitnya dua orang dan menyebabkan sedikitnya 20 orang hilang.

Perdana Menteri Jepang Yoshide Suga mengatakan kepada wartawan bahwa 19 orang telah berhasil diselamatkan, sementara 130 rumah dan bangunan di Atami itu rusak.

Dua orang tewas, tetapi dikhawatirkan banyak yang hilang, ujar Suga setelah melangsungkan pertemuan darurat kabinet hari Minggu.

Tentara, petugas pemadam kebakaran dan tim penyelamat lain yang didukung tiga kapal penjaga pantai, bekerja membersihkan lumpur dari jalan-jalan Atami dan berupaya menjangkau mereka yang diyakini masih terperangkap atau terbawa arus.

Kawasan Izusan di Atami di mana tanah longsor itu terjadi merupakan resor tepi laut yang terletak sekitar 100 kilometer barat daya Tokyo.

Kawasan ini terkenal dengan sumber air panas, kuil dan jalan-jalan yang dipadati toko-toko perbelanjaan. [em/jm]

Oleh: VOA

Rabu, 30 Juni 2021

Gunung Berapi paling Aktif di Indonesia Meletus, Abu Panas Menyembur 1.000 Meter ke Langit-langit

Gunung berapi paling aktif di Indonesia meletu, Abu Panas Menyembur 1.000 Meter ke Langit-langit
Lahar mengalir dari kawah Gunung Merapi, gunung berapi paling aktif di Indonesia, terlihat dari Kaliurang di Yogyakarta pada 14 April 2021. (Foto: AFP/Agung Supriyanto)

BORNEOTRIBUN.COM - Gunung berapi paling aktif di Indonesia meletus hari Jumat (25/6), melepaskan gumpalan abu ke angkasa dan mengalirkan lava menuruni lereng-lerengnya dengan disertai awan gas panas. Tidak ada laporan mengenai korban.

Awan abu panas menyembur 1.000 meter ke angkasa dan guguran lava serta gas panas menuruni lereng Gunung Merapi sedikitnya enam kali sejak pagi sementara gunung itu berguncang, kata Hanik Humaida, kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta.

Serangkaian aliran piroklastik yang kuat muncul dari kubah lava yang berkembang aktif di puncak kawah dalam gunung berapi setinggi 2.968 meter itu, kata Hanik.

Aliran piroklastik adalah fenomena vulkanik yang mencakup turbulen dan campuran guguran batu lava panas, abu, dan gas vulkanik.

Ia menyebut kubah lava itu berkembang dengan pesat, menyebabkan lava panas dan awan gas mengalir menuruni lereng-lerengnya. Beberapa bagian kubah lava runtuh, melontarkan batu dan abu yang menuruni lereng sebelah barat daya Merapi.

Abu menutupi beberapa desa dan kota sekitarnya, lanjut Hanik.

Gunung Merapi telah mengalami peningkatan aktivitas vulkanik dalam beberapa pekan ini dan gumpalan abu meluas hingga sekitar 1,8 kilometer ke arah barat daya gunung itu sebelum fajar, kata Hanik.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Indonesia belum menaikkan status waspada Merapi, yang telah berada di level tertinggi kedua dari empat level sejak gunung itu mulai meletus pada November lalu.

Penduduk desa di lereng Merapi yang subur telah dianjurkan untuk tinggal 5 kilometer dari bibir kawah dan harus mewaspadai ancaman lava, kata lembaga tersebut. [uh/ka]

Sumber : VOA

Senin, 28 Juni 2021

123 Jiwa Terdampak Banjir Bandang di Desa Inalipue Sulsel

123 Jiwa Terdampak Banjir Bandang di Desa Inalipue Sulsel
123 Jiwa Terdampak Banjir Bandang di Desa Inalipue Sulsel.

BORNEOTRIBUN.COM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan mencatat 40 keluarga atau 123 jiwa terdampak banjir bandang di Desa Inalipue, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel). Bencana ini terjadi pada Sabtu (26/6/2021) kemarin.

123 Jiwa Terdampak Banjir Bandang di Desa Inalipue Sulsel.

Kepala BPBD Sulsel Nimal Lahamang di Makassar, Minggu, mengatakan ada pula lima keluarga atau 11 jiwa mengungsi. Lima rumah rusak berat, empat rumah rusak ringan, 40 rumah lainya terdampak, satu kantor desa dan dua sekolah terdampak.

123 Jiwa Terdampak Banjir Bandang di Desa Inalipue Sulsel.

"Dari informasi BPBD Kabupaten Wajo, hujan dengan intensitas sedang hingga deras, menyebabkan anak sungai di Lajokka, Desa Inalipue meluap sehingga mengakibatkan banjir bandang," katanya seperti dilansir Antara, Minggu (27/6/2021).

123 Jiwa Terdampak Banjir Bandang di Desa Inalipue Sulsel.

123 Jiwa Terdampak Banjir Bandang di Desa Inalipue Sulsel.

123 Jiwa Terdampak Banjir Bandang di Desa Inalipue Sulsel.

Rabu, 26 Mei 2021

DPC PDI Perjuangan Bersama BPBD Melawi Gelar Sosialisasi dan Simulasi Penanganan Bencana

DPC PDI Perjuangan Bersama BPBD Melawi Gelar Sosialisasi dan Simulasi Penanganan Bencana
DPC PDI Perjuangan Bersama BPBD Melawi Gelar Sosialisasi dan Simulasi Penanganan Bencana.

BorneoTribun Melawi, Kalbar - Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPC PDIP) Kabupaten Melawi bersama BPBD Kabupaten Melawi menggelar simulasi penanggulangan bencana.

Kegiatan tersebut dilaksanakam di Depan Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( lBPBD) Jl. Lintas Kalimantan Poros Tengah, Kelakik, Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat, Rabu (26/5).

"Simulasi ini dilakukan mendasari perintah langsung dari Ketua Umum Ibu Megawati. Kita diminta untuk membantu masyarakat dan tanggap menangani bencana," jelas Wakil Bupati Melawi yang juga selaku Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Melawi, Drs Kluisen.

Pasalnya, lanjut Kluisen, Kabupaten Melawi ada beberapa daerah yang memang rawan bencana, seperti banjir dan tanah longsor.

Sementara, kegiatan simulasi ini juga dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia. 

"Saya harap semua kader partai bisa mengikuti tahapan kegiatan dari instruktur sampai dengan selesai, supaya nanti kita bisa menerapkan pada masyarakat,” Ucap Drs Kluisen.

Reporter: Erik.P

Senin, 24 Mei 2021

Gunung Nyiragongo di Kongo Meletus, Lahar Mengalir di Jalan-Jalan Kota

Gunung Nyiragongo di Kongo Meletus, Lahar Mengalir di Jalan-Jalan Kota
Lahar terlihat di kota Goma, pasca letusan gunung Nyiragongo di Kongo, Minggu (23/5).

BorneoTribun Internasional - Gunung Nyiragongo di Kongo meletus dan mengeluarkan lahar yang menghancurkan sejumlah rumah di pinggiran kota Goma. Tetapi saksi-saksi mata hari Minggu (23/5) mengatakan kota berpenduduk sekitar dua juta orang itu aman setelah letusan gunung pada Sabtu malam (22/5) yang membuat orang-orang melarikan diri dalam keadaan panik.

Pihak berwenang mengatakan sedikitnya lima orang meninggal dalam kecelakaan di jalan raya ketika berupaya meninggalkan kota Goma. Tetapi mereka memperingatkan bahwa masih terlalu dini untuk memberi informasi soal korban meninggal di komunitas yang paling terpukul itu.

Gubernur Goma Constand Ndima mengatakan lebih dari 500 rumah hancur.

Warga mengatakan hanya ada sedikit peringatan dini sebelum langit yang gelap berubah menjadi merah menyala, memicu kekhawatiran bahwa letusan gunung itu dapat menimbulkan kerusakan yang sama seperti letusan tahun 2002 yang menewaskan ratusan orang.

Misi Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Kongo Sabtu malam mengatakan berdasarkan pemantauan udara, tampaknya lahar Gunung Nyiragongo tidak mengalir menuju Goma. 

Tetapi ribuan warga Goma telah meninggalkan rumah mereka karena khawatir dengan kemungkinan terburuk. 

Sebagian warga naik perahu menuju Danau Kivu, lainnya berupaya mencapai Gunung Goma, titik ketinggian tertinggi di wilayah itu. 

Sedikitnya 3.000 orang melintasi perbatasan menuju Rwanda.

Pada hari Minggu warga memberanikan diri kembali ke kampung mereka untuk mengevaluasi kerusakan yang ditimbulkan. Asap mengepul dari tumpukan lahar yang membara di Buhene, dekat kota.

Goma adalah pusat bagi banyak badan kemanusiaan di kawasan itu dan sekaligus lokasi Misi Pasukan Penjaga Perdamaian PBB. 

Meskipun Goma merupakan kediaman bagi banyak personil penjaga perdamaian dan pekerja bantuan, banyak wilayah di bagian timur Kongo yang berada dalam ancaman kelompok bersenjata yang berlomba-lomba ingin menguasai sumber daya mineral yang kaya di wilayah itu. [em/jm]

Oleh: VOA

Selasa, 18 Mei 2021

1.000 Unit Rumah Bagi Korban Bencana Banjir di NTT Ditargetkan Selesai Akhir September

1.000 Unit Rumah Bagi Korban Bencana Banjir di NTT Ditargetkan Selesai Akhir September
Pembangunan rumah dengan teknologi RISHA (Sumber: Humas Kementerian PUPR)

BorneoTribun Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mulai membangun hunian tetap (huntap) untuk merelokasi masyarakat terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sesuai dengan instruksi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), bantuan rumah tahan gempa dengan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) dengan tipe 36 Tunggal, akan disalurkan di dua wilayah yakni Kabupaten Lembata sebanyak 700 unit dan 300 unit di Kabupaten Flores Timur. Pembangunan ini ditargetkan selesai akhir September 2021.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan, rehabilitasi dan rekonstruksi pada wilayah terdampak bencana di NTT tidak hanya membangun kembali rumah yang rusak tetapi sebagai upaya untuk membangun kembali permukiman baru yang tangguh terhadap bencana.

“Pendekatannya adalah build back better, tidak sekadar membangun dengan kerentanan yang sama terhadap bencana, tetapi membangun lebih baik dan lebih aman dari sebelumnya,” ujarnya, dikutip dari laman Kementerian PUPR, Senin (17/05/2021).

Pembangunan inovasi RISHA didasari oleh kebutuhan akan percepatan penyediaan perumahan yang layak huni bagi masyarakat terdampak bencana dengan mengedepankan  kualitas bangunan sesuai dengan standar (SNI). 

RISHA adalah teknologi konstruksi knock down yang dapat dibangun dengan waktu cepat dengan menggunakan tiga jenis modul beton bertulang pada struktur utamanya.

Bantuan rumah RISHA di Kabupaten Lembata disalurkan di Desa Waisesa I dan Desa Getto dengan kebutuhan anggaran sebesar Rp85,5 miliar. Saat ini tengah dilakukan pematokan lahan, land clearing, dan pematangan lahan seluas 7,9 hektare untuk Waisesa I dan 6,04 hektare di Getto. 

Selagi menunggu material panel RISHA pada minggu ke-3 bulan Mei tiba dari Makassar, Kementerian PUPR membangun empat unit mock up RISHA dengan progres pada pekerjaan struktur atap.

Selanjutnya bantuan rumah RISHA di Flores Timur disalurkan di 3 titik Kecamatan Adonara yakni di Desa Oyangbarang dengan luas lahan 1,2 hektare,  Saosina 4,5 hektare, dan Nelelamadike 1,4 hektare. 

Kebutuhan anggaran di 3 lokasi tersebut sebesar Rp 37,8 miliar. Saat ini sudah dilakukan pengiriman mock up 2 unit ke lokasi dan pembuatan fondasi.

Langkah selanjutnya setelah pembangunan fisik huntap rampung adalah dimulainya proses penghunian yang akan diatur oleh masing-masing pemerintah daerah.

Selain di Lembata dan Flores Timur, beberapa kabupaten terdampak bencana lainnya, sesuai dengan persetujuan Menteri PUPR juga akan segera dibangun huntap RISHA. 

(HUMAS KEMENTERIAN PUPR/UN)

Senin, 12 April 2021

Badai Mematikan Melanda Pantai Selatan Amerika Serikat

Seorang perempuan berjalan di tengah hujan lebat dan angin kencang yang dipicu badai Eta di Miami, Florida, 9 November 2020. (Foto:AFP)

BorneoTribun Amerika, Internasional -- Pihak berwenang mengatakan badai yang mengoyak Amerika Serikat (AS) bagian selatan telah menewaskan sedikitnya dua orang dan melukai beberapa orang lainnya. Angin kencang menumbangkan pepohonan, menghancurkan sejumlah rumah dan menjungkirbalikkan kendaraan.

Jutaan orang tinggal di jalur yang dilalui badai di pantai Teluk, termasuk Florida, Mississippi, Alabama dan Louisiana, di mana dilaporkan menelan korban jiwa.

Kantor berita AFP, mengutip otoritas setempat, melaporkan seorang pria tewas dan sedikitnya tujuah orang terluka ketika angin kencang melanda wilayah Saint Landry Parish, menjungkirbalikkan beberapa kendaraan di sebuah jalan.

Kantor sheriff melaporkan sebuah pohon tumbang ketika angin kencang yang melintasi Caddo Parish, menghancurkan sebuah mobile home pada Jumat (9/4), menewaskan seorang laki-laki berusia 48 tahun.

Hujan es sebesar bola baseball di pantai Alabama dilaporkan ke Dinas Cuaca Nasional.

Hujan lebat disertai banjir juga diperkirakan akan terjadi, menurut para peramal cuaca. Ancaman itu akan mereda pada Sabtu (10/4) malam. [vm/ft]

Bencana Alam di NTT Timbulkan Trauma pada Anak

Bencana Alam di NTT Timbulkan Trauma pada Anak
Seorang perempuan menangisi kerabatnya yang ditemukan tewas usai hujan deras membawa banjir bandang di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, 6 April 2021. (Foto: Antara/Aditya Pradana Putra via REUTERS)

BorneoTribun Jakarta -- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengungkapkan bencana alam banjir bandang dan angin kencang yang melanda wilayah itu pada 4 April 2021 turut berdampak pada psikologis anak-anak.

Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur, Josef Nae Soi, melaporkan banyak anak-anak terdampak bencana yang mengalami trauma. Pemerintah daerah berupaya melakukan kegiatan pemulihan trauma dengan melibatkan para psikolog.

“Kemarin (7 April -red) sudah ditemukan satu anak yang umurnya dua tahun terendam oleh lumpur dan masih hidup, tetapi kita tahu banyak sekali anak-anak yang cukup trauma dengan banjir bandang akibat siklon tropis ini,” ungkap Josef Nae Soi dalam konferensi pers secara virtual yang digelar oleh BNPB dari Kabupaten Sikka pada Kamis (8/4).

Seorang nenek dan cucunya berdiri depan rumah mereka yang rusak akibat banjir bandang di Desa Haitimuk di Flores Timur pada 4 April 2021. Banjir bandang dan tanah longsor melanda Indonesia bagian timur dan negara tetangga, Timor Leste. (Foto: AFP/Joy Chr)

Situasi tersebut turut dibenarkan oleh Eben Ezer Sembiring, Zonal Manager Wahana Visi Indonesia (WVI) Nusa Tenggara Timur. Bencana banjir bandang disertai angin kencang yang melanda wilayah NTT menyebabkan trauma pada anak-anak yang mengalami peristiwa itu.

“Sepengamatan kami anak-anak memang mengalami trauma. Bahkan kita lihat dari keluarga staf Wahana Visi saja yang memiliki anak, ada yang mengalami trauma dengan menangis dan ketakutan ketika mendengar suara-suara yang mirip dengan situasi pada saat bencana,” kata Eben kepada VOA saat dihubungi dari Palu, Jumat (9/4).

Usia anak yang perlu mendapatkan perhatian dari dampak trauma berada di rentang usia lima hingga 18 tahun yang telah mengerti dengan situasi yang mereka alami pada saat bencana terjadi.

WVI Nusa Tenggara Timur sudah melakukan kajian cepat serta berkoordinasi dengan berbagai pihak yang memiliki kapasitas untuk kegiatan pemulihatan trauma anak-anak. Hal tersebut dilakukan melalui kegiatan rekreatif yang diisi dengan kegiatan bernyanyi dan kegiatan bermain yang dapat menghibur mereka yang berada di tempat-tempat pengungsian.

Antisipasi Penyebaran COVID-19

WVI Nusa Tenggara Timur mengatakan dampak bencana alam menyebabkan banyak keluarga kehilangan tempat tinggal sehingga harus mengungsi ke tempat lain dengan bekal seadanya. Situasi ini memerlukan perhatian semua pihak untuk memastikan setiap keluarga yang terdampak bisa mendapatkan tempat perlindungan (shelter) yang aman, pemenuhan kebutuhan pangan yang cukup serta mengantisipasi terjadinya infeksi COVID-19.

“Memastikan masyarakat yang terdampak banjir yang belum bisa tinggal di rumah masing-masing, mendapatkan shelter yang aman juga dalam situasi COVID saat ini. Supaya tidak juga menjadi rentan terhadap penularan COVID, memastikan ketahanan pangan, memastikan pelayanan medis,” harap Eben Ezer Sembiring.

Data BNPB yang dirilis pada Jumat (9/4) menyebutkan jumlah pengungsi dalam peristiwa bencana alam siklon tropis Seroja di NTT mencapai 15.531 jiwa yang tersebar di 14 kabupaten dan satu kota. [yl/ah]

Oleh: VOA

Jumat, 09 April 2021

Tinjau Lokasi Terdampak Bencana, Presiden Menjadi Imam Salat Jamak Asar Di Lembata


Presiden Meninjau Lokasi Terdampak Bencana Di NTT

BorneoTribun Lembata, NTT Setelah melakukan peninjauan lokasi terdampak bencana di Desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur, pada Jumat, 9 April 2021, Presiden Joko Widodo menunaikan Salat Jumat di Masjid Babul Jannah bersama rombongan dan warga sekitar.

Setibanya di Masjid Babul Jannah, Presiden langsung mengambil wudu dari tempat penampungan air. Setelah itu, Presiden tampak menjalankan Salat Sunnah terlebih dahulu sebelum mengikuti Salat Jumat Berjemaah.

Usai salat Jumat berjemaah, Presiden kemudian menjadi Imam Salat Jamak Asar.

Presiden Menjadi Imam Salat Jamak Asar

Tampak turut menjadi jemaah dalam salat tersebut antara lain Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, dan Kepala Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Henri Alfiandi. (Eric)

Tinjau Penanganan Bencana di NTT, Jokowi Pastikan Kebutuhan para Pengungsi Tercukupi

Tinjau Penanganan Bencana di NTT, Jokowi Pastikan Kebutuhan para Pengungsi Tercukupi
Presiden Jokowi melakukan peninjauan lokasi terdampak bencana di Desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape, Lembata, NTT, Jumat (09/04/2021). (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev)

BorneoTribun Jakarta -- Presiden Jokowi pada kunjungan kerjanya ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Jumat (09/04/2021), mengunjungi Desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape, yang merupakan salah satu lokasi terdampak bencana yang disebabkan oleh siklon tropis Seroja.

Di lokasi itu, Kepala Negara bersama jajaran terkait meninjau dampak kerusakan di desa yang terletak di Kabupaten Lembata tersebut. 

Kabupaten ini diketahui sebagai salah satu wilayah yang terdampak paling parah akibat banjir bandang yang terjadi beberapa waktu lalu.

“Siang hari ini saya berada di Desa Amakaka di mana bencana banjir bandang yang ada di Kabupaten Lembata ini korbannya paling banyak,” ujar Presiden.

Atas nama pribadi dan mewakili pemerintah, Kepala Negara menyampaikan belasungkawa kepada para korban bencana.  

“Saya, secara pribadi dan mewakili pemerintah, mengucapkan duka yang mendalam atas korban yang ada. Semoga arwahnya diterima di sisi Tuhan, diberikan tempat yang terbaik, dan yang ditinggalkan diberikan keikhlasan dan kesabaran,” ucap Jokowi.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga mengunjungi warga setempat yang kini tengah berada di lokasi pengungsian di Kantor Kecamatan Ile Ape. 

Di sana Kepala Negara menemui para pengungsi dan ingin memastikan bahwa segala kebutuhan warga telah tercukupi. 

Presiden Jokowi  juga mendengarkan sejumlah keluhan masyarakat setempat yang nantinya akan ditindaklanjuti selama proses penanganan.

“Untuk pengungsian juga sudah dipastikan untuk logistiknya cukup. Hanya tadi ada dari masyarakat menyampaikan bahwa BBM-nya mahal. Saya terima (masukannya),” tuturnya.

Melalui kunjungan dan peninjauan ini, Presiden Jokowi  telah berbicara dengan Gubernur NTT Viktor Laiskodat dan Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur mengenai penanganan dan pemulihan pascabencana di wilayah setempat. Atas persetujuan masyarakat, warga di lokasi terdampak bencana ini nantinya akan direlokasi di mana proses pembangunannya akan segera dilakukan secepat-cepatnya.

Selain itu, Presiden juga telah memerintahkan agar proses pencarian di tengah medan berbatuan yang menyulitkan pengoperasian alat berat untuk tetap dilakukan.

“Sampai siang hari ini, total korban di Nusa Tenggara Timur ada 163 yang meninggal dan masih dalam pencarian 45 orang. Ini yang akan terus kita usahakan agar yang dalam pencarian tadi bisa segera ditemukan."

"Kalau kita lihat di lapangan memang keadaannya berbatuan, batu yang besar-besar, yang itu sangat menyulitkan alat-alat berat kita. Tetapi tadi sudah saya perintahkan untuk terus dicari dan ditemukan yang masih hilang,” ujarnya.

Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur, sebelumnya juga telah menetapkan status tanggap darurat penanganan bencana banjir bandang, longsor, dan gelombang pasang yang terjadi di wilayahnya. Status tersebut ditetapkan terhitung mulai tanggal 4 hingga 17 April 2021 mendatang untuk mempercepat proses pemulihan wilayah setempat selepas bencana.

Untuk diketahui, Kepala Negara beserta rombongan terbatas tiba di Kabupaten Sikka sekira pukul 09.38 WITA. Setelahnya, Presiden langsung bergerak mengunjungi wilayah di Kecamatan Ile Ape dengan menggunakan helikopter Super Puma TNI AU menuju Bandar Udara Wonopito, Kabupaten Lembata, untuk kemudian menempuh perjalanan melalui jalur darat sampai di lokasi.

Mendampingi Presiden dalam peninjauan di antaranya ialah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala BNPB Doni Monardo, Kepala Basarnas Henri Alfiandi, Gubernur NTT Viktor Laiskodat, dan Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur.

(BPMI SETPRES/UN)

Presiden Jokowi kunjungi di Lembata NTT Tinjau Terdampak dan Penanganan Bencana

Presiden Jokowi kunjungi di Lembata NTT Tinjau Terdampak dan Penanganan Bencana
Presiden Jokowi mendapat penjelasan mengenai mengenai bencana banjir bandang di Lembata, NTT, Jumat (09/04/2021). (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev)

BorneoTribun Jakarta
-- Presiden RI Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk meninjau lokasi terdampak dan penanganan bencana di wilayah tersebut,Jumat (09/04/2021).

Bertolak dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, sekitar pukul 06.00 WIB pagi, Kepala Negara tiba di Bandar Udara (Bandara) Frans Seda, Kabupaten Sikka, sekitar pukul 09.38 WITA dan langsung disambut oleh Gubernur NTT Viktor Laiskodat.

Kemudian, sekitar pukul 09.50 WITA, Presiden memasuki Helikopter Super Puma didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono (Menteri PUPR), Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, dan Gubernur NTT Viktor Laiskodat untuk berangkat menuju Bandar Udara Wonopito, Kabupaten Lembata.

Setiba di Bandara Wunopito, Lembata sekitar pukul 10.40 WITA, Presiden Jokowi disambut Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur dan langsung menuju ruang tunggu di bandara tersebut.

Di ruang tunggu, Kepala Negara mendengarkan penjelasan Bupati Lembata terkait bencana yang terjadi di daerahnya. 

Turut hadir Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Seskab Pramono Anung, Kepala BNPB Doni Monardo, Kepala Basarnas Henri Alfiandi, dan Gubernur NTT Viktor Laiskodat.

Selanjutnya, sekitar pukul 11.00 WITA, Presiden bersama rombongan terbatas berangkat menuju lokasi bencana di Desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata.

Cuaca ekstrem yang terjadi akibat Siklon Tropis Seroja telah dirasakan di berbagai daerah di Indonesia, khususnya di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan NTT yang mengalami dampak paling besar. 

Cuaca ekstrem tersebut memicu terjadinya bencana banjir bandang dan longsor di kedua wilayah tersebut.

Langkah penanganan bencana telah dilakukan pemerintah baik pusat maupun daerah pascabencana tersebut. Presiden Jokowi, Selasa (06/04/2021) lalu, memimpin Rapat Terbatas membahas penanganan bencana di kedua provinsi tersebut.

Dalam rapat yang digelar melalui konferensi video ini, Presiden menyampaikan sejumlah arahan, di antaranya percepatan proses evakuasi, pencarian, dan penyelamatan korban yang belum ditemukan; memastikan hadirnya pelayanan kesehatan dan pertolongan medis yang dibutuhkan oleh para korban; pemenuhan kebutuhan para pengungsi; serta percepatan perbaikan infrastruktur penunjang yang rusak akibat bencana.

Presiden juga meminta jajarannya untuk mengantisipasi potensi bencana yang dapat terjadi akibat cuaca sangat ekstrem yang melanda berbagai kawasan di Indonesia.

“Saya minta untuk BMKG untuk menggencarkan peringatan cuaca ekstrem akibat dari Siklon Tropis Seroja ini. Pastikan seluruh kepala daerah dan masyarakat dapat mengakses, memantau prediksi cuaca dan iklim yang dikeluarkan oleh BMKG."

"Mereka harus tahu semuanya, sehingga masyarakat bisa meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaannya untuk menghadapi  ancaman risiko, baik itu angin kencang, bahaya banjir, banjir bandang, dan tanah longsor,” ujarnya. (BPMI/UN)

Senin, 05 April 2021

Banjir Bandang yang Menerjang Dua Desa di Flores Timur menewaskan 23 orang

Banjir Bandang yang Menerjang Dua Desa di Flores Timur menewaskan 23 orang
Banjir bandang menerjang Desa Lamanele di Kecamatan Ile Boleng dan Desa Waiburak di Kecamatan Adonara Timur di Flores Timur pada Minggu, 4 April 2021. (Foto: Courtesy/BPBD Flores Timur)

BorneoTribun Jakarta -- Banjir bandang yang menerjang dua desa di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur pada Minggu (4/4) pukul 01.00 WITA, menewaskan 23 orang, sembilan orang luka-luka dan dua orang masih dalam pencarian. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur melaporkan banjir bandang itu dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam situs webnya, Minggu (4/4), melaporkan peristiwa nahas itu berdampak pada 49 kepala keluarga (KK). Wilayah terdampak antara lain Desa Nelelamadike di Kecamatan Ile Boleng, Kelurahan Waiwerang dan Desa Waiburak di Kecamatan Adonara Timur, Desa Oyang Barang dan Pandai di Kecamatan Wotan Ulumado serta Desa Waiwadan dan Duwanur di Kecamatan Adonara Barat.

Menurut laporan BPBD Flores Timur, banjir bandang tersebut juga mengakibatkan rumah warga sekitar hanyut terbawa banjir, jembatan putus dan puluhan rumah di Desa Lamanele, tertimbun lumpur. BPBD mengatakan pihaknya telah mengidentifikasi kendala di lapangan, yaitu sulitnya menjangkau Pulau Adora karena akses satu-satunya adalah melalui penyeberangan laut. Padahal otoritas setempat melarang kegiatan pelayaran saat ini karena faktor cuaca, yaitu hujan, angin dan gelombang yang tinggi.

Sementara itu, BMKG memprediksi dalam sepekan ke depan potensi hujan sangat lebat terjadi di wilayah Sulawesi Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat dan NTT. Potensi angin kencang juga diprediksi terjadi di wilayah Lampung, Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, NTT dan Sulawesi Selatan. [ah]

Oleh: VOA

Bencana Banjir Bandang dan Longsor di NTT dan NTB, Presiden Jokowi minta Lakukan Penanganan Secara Cepat dan Baik

Bencana Banjir Bandang dan Longsor di NTT dan NTB, Presiden Jokowi minta Lakukan Penanganan Secara Cepat dan Baik
Presiden Joko Widodo.

BorneoTribun Jakarta
-- Presiden Jokowi menyampaikan telah mendapatkan laporan dari Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait bencana banjir bandang dan juga longsor yang terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Untuk itu, Presiden telah memerintahkan jajaran terkait untuk melakukan penanganan bencana tersebut secara cepat dan baik.

"Saya telah memerintahkan kepada Kepala BNPB, kepada Kepala Basarnas, Menteri Sosial, Menteri Kesehatan, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta Panglima TNI dan Kapolri untuk melakukan secara cepat evakuasi dan penanganan korban bencana, serta penanganan dampak bencana."

"Saya minta agar penanganan bencana dapat dilaksanakan dengan cepat dan baik, seperti bantuan pelayanan kesehatan, ketersediaan logistik, dan kebutuhan dasar bagi para pengungsi, serta juga perbaikan infrastruktur," ujarnya dalam keterangan pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (05/04/2021).

Dalam pernyataannya, Kepala Negara juga menyampaikan ucapan dukacita terhadap korban dari musibah tersebut. 

"Atas nama pribadi dan seluruh rakyat Indonesia, saya menyampaikan dukacita yang mendalam atas korban meninggal dunia dalam musibah tersebut."

"Dan, saya juga memahami kesedihan yang dialami saudara-saudara kita akibat dampak yang ditimbulkan dari bencana ini," ujarnya.

Lebih lanjut, Presiden mengimbau agar masyarakat tetap mengikuti petunjuk yang diberikan oleh petugas di lapangan serta terus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana yang mungkin terjadi seiring dengan peningkatan curah hujan yang ekstrem.

“Saya mengimbau kepada masyarakat untuk mengikuti arahan petugas di lapangan dan selalu meningkatkan kewaspadaan dari bencana banjir dan longsor karena meningkatnya curah hujan yang ekstrem. Perhatikan selalu peringatan dini dari BMKG dan aparat di daerah,” tandasnya. (FID/UN)

Kamis, 04 Maret 2021

Kerugian Akibat Erupsi Sinabung Ditaksir Capai Rp 29 Miliar

Erupsi gunung Sinabung di Karo, Sumatera Utara, Selasa, 2 Maret 2021.

BorneoTribun Sumut -- Erupsi Gunung Sinabung beberapa hari ini menyebabkan ribuan hektar lahan pertanian masyarakat rusak berat. Kerugian diperkirakan mencapai puluhan miliar rupiah.

Aktivitas vulkanis Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, pekan ini mengalami kenaikan signifikan. Gunung itumengalami erupsi dan meluncurkan awan panas guguran. Akibatnya, lahan pertanian milik masyarakat seluas 3.045 hektare rusak berat karena diselimuti abu vulkanis dari Gunung Sinabung.

Ribuan hektare lahan masyarakat yang terdampak itu mencakup empat kecamatan di Karo yakni Payung, Tiganderket, Tiga Binanga, dan Kutabuluh.
Kepala Dinas Pertanian Karo, Mahtesa Sitepu mengatakan kerugian terkait erupsi Sinabung diperkirakan mencapai Rp 29 miliar.

"Total yang terdampak itu ada 3045,8 hektare, dengan kerugian 2.9178.171.825 atau Rp 29 miliar lebih,” kata Mahtesa, Rabu (3/3).

Mahtesa menjelaskan, lahan pertanian jagung, cabai, salak, jeruk, dan kopi diprediksi mengalami gagal panen akibat debu vulkanis itu. "Masalahnya kemarin (terdampak) debu yang tebal. Jadi datang gerimis semakin berat dan tak kuat menopang debu hingga tanaman rusak," ucapnya.

Seorang petani sedang memilah tanaman pertaniannya yang terdampak abu vulkanis dari erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Rabu 3 Maret 2021. (Courtesy: Dinas Pertanian Karo)

Saat ini upaya yang dilakukan pemerintah daerah setempat hanya membersihkan abu vulkanis yang menyelimuti tanaman dengan menggunakan blower.

"Berharap hujan segera turun agar proses pembersihan secara alami bisa lebih cepat dan masyrakat tidak terlalu merugi. Kalau hujannya enggak deras bisa berpotensi gagal panen," pungkasnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo, Natanail Perangin-angin mengatakan Kecamatan Tiganderket merupakan wilayah yang paling parah terpapar abu vulkanis.

"Kecamatan yang paling parah yakni Tiganderket, hampir seluruh desa terpapar abu vulkanis begitu juga lahan pertaniannya," ujarnya.

Erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Rabu 3 Maret 2021. (Courtesy: Pos Pemantau Gunung Api Sinabung)

Ia mengatakan, lahan pertanian dan kawasan permukiman masyarakat yang terdampak abu vulkanis sedikit terbantu karena hujan dengan intensitas memadai sedang mengguyur Karo.

"Menurut laporan tim kami di lapangan hari ini sudah selesai melakukan penyiraman di jalur-jalur utama. Tapi nanti kita lihat lagi apakah memang ada permintaan dari warga untuk membantu lahan pertaniannya untuk disiram akan kami bantu," ucapnya.

Pada Rabu (3/3) Gunung Sinabung sudah mengalami dua kali erupsi disertai luncuran awan panas guguran. Petugas pos pemantau Gunung Sinabung, Armen Putra menuturkan erupsi terjadi pada pukul 08.52 WIB dan 15.03 WIB. Namun, pada erupsi pertama jarak luncuran awan panas guguran tidak teramati. "Jarak luncuran yang teramati hanya 2.000 meter," tuturnya.

Gunung Sinabung juga diprediksi masih akan terus menunjukkan aktivitas vulkanisnya dan berpotensi mengalami erupsi yang disertai luncuran awan panas guguran.

"Hujan abu ada yang sekitaran ke arah barat. Sampai saat ini atas puncaknya masih tertutup kabut,” ucap Armen.

Gunung g yang memiliki ketinggian 2.460 meter di atas permukaan laut itu kini berstatus level tiga atau siaga. Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan di desa-desa yang sudah direlokasi, atau di wilayah dalam radius radial tiga kilometer dari puncak gunung itu. [aa/ab]

Oleh: VOA Indonesia

Jumat, 05 Februari 2021

DPC PDIP dan PMI Sanggau Serahkan Bantuan ke Korban Longsor

DPC PDIP dan PMI Sanggau Serahkan Bantuan ke Korban Longsor.

Kalbar, BorneoTribun.com - DPC PDI Perjuangan dan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sanggau menyerahkan bantuan sembako kepada warga terdampak longsor yang mengakibatkan ambruknya rumah toko di Desa Entikong, Kecamatan Entikong pada Rabu Sore 3 Februari 2021.

"Sembako yang disalurkan seperti mie instan, air mineral dan beras lain-lain. Mudah-mudahan dapat meringankan beban warga yang terkena musibah," kata Edi Emilianus Kusnadi yang mewakili Paolus Hadi selaku ketua DPC PDIP Kabupaten Sanggau yang sekaligus sebagai Bupati Sanggau. Penyerahan tersebut di serahkan langsung oleh Edi Emilianus Kusnadi yang juga sebagai anggota DPRD Kabupaten Sanggau kepada masyarakat yang di wakili oleh satu warga yang terkenal musibah.

DPC PDIP dan PMI Sanggau Serahkan Bantuan ke Korban Longsor.

Di waktu yang sama, Ketua PMI Kabupaten Sanggau, Yohana Kusbariah Ontot juga menyerahkan bantuan berupa Beras, selimut, susu dan lain sebagainya kepada masyarakat yang di wakili oleh pak Camat Entikong Suparman. Yohana Kusbariah Ontot mengatakan semoga bantuan ini bermanfaat dan bisa meringankan beban masyarakat yang terdampak longsor"ucapnya.

Sementara itu, longsor yang mengakibatkan ambruknya rumah toko dusun di Desa Entikong Benuan rabu sore yang diakibatkan curah hujan tinggi. Akibatnya Enam kepala keluarga kehilangan tempat tinggal karena Delapan rumah tersebut rusak parah.

Sementara Kepala Entikong, Kiki menyampaikan saat ini sejumlah warga masih ada yang bertahan di tempat keluarganya. Ia pun mengapresiasi bantuan dari DPC PDIP dan PMI Kabupaten Sanggau.

"Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan dari DPC PDIP dan PMI Kabupaten Sanggau untuk warga kami, karena bantuan ini sangat membantu warga kami yang terkena bencana longsor, sekali lagi terima kasih untuk PMI," tutur Kiki.

(Yk/Lb)

Rabu, 03 Februari 2021

Korban Longsor di Entikong, BPBD Sanggau: "8 KK Sementara Mengungsi Ke Rumah Keluarga"

Korban Longsor di Entikong, BPBD Sanggau: "8 KK Sementara Mengungsi Ke Rumah Keluarga".

BORNEOTRIBUN | SANGGAU - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat menyatakan delapan kepala keluarga yang rumah rukonya mengalami ambruk akibat longsor dan untuk sementara keluarga yang kehilangan tempat tinggal akibat tanah longsor di Dusun Entikong Benuan, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat untuk sementara mengungsi ke rumah keluarganya.

"Kejadian tanah longsor di Dusun Entikong Benuan, kita dari BPBD Kabupaten Sanggau mendapatkan informasi tadi sore sekitar pukul 16.20 Wib, kita mendapat informasi dari warga di TKP longsor di Dusun Entikong Benuan dan kita langsung meluncur ke lokasi dan sekarang kita sampai di lokasi pada pukul 21.05 Wib," kata Kepala BPBD Sanggau Siron.

Dalam penanganan bencana longsor tersebut, kata Siron, BPBD Sanggau telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait, baik TNI, Polri, Forkompincam maupun di jajaran Pemkab Sanggau.

Menurutnya untuk sementara bantuan berupa logistik. "Bantuan logistik darurat tanah longsor, seperti indomie, air mineral, minyak goreng dan lain-lainnya, yang berupa makanan siap saji," ungkapnya.

Ia juga mengatakan longsor yang mengakibatkan rumah ambruk di Kecamatan Entikong itu akibat curah hujan yang cukup tinggi.

Di waktu yang sama Camat Entikong Suparman mengatakan, untuk tindakan yang di ambil oleh Forkompincam khususnya  pemerintah kecamatan.

" kita sudah berkoordinasi dengan pihak kecamatan, TNI-POLRI dan pihak Desa Entikong untuk mengantisipasi, secara administrasi kita sudah menyampaikan melalui pemerintah Desa ke kepala BPBD kronologis kejadian tersebut dan untuk detailnya memang belum.

"Dan mudah-mudahan besok pagi kita bersama-sama pemerintah kecamatan dan Desa untuk menindaklanjuti yang menjadi kebutuhan masyarakat yang terdampak, dan pada intinya pemerintah kecamatan, Desa dan kabupaten sangat prihatin dengan kejadian ini, semoga yang terkena bencana di berikan kekuatan, "ungkap Suparman.

Perihal jumlah kepala keluarga yang terkena dampak longsor dan rumah ambruk, Camat Entikong Suparman mengatakan, jumlahnya ada 8 KK dan rumah Toko belum bisa di pastikan berapa ruko,"bisa 6 dan juga bisa 7, dan pastinya besok akan kita informasikan, "jelasnya.

(Yk/Lb)

Kapolsek Entikong Terangkan Dugaan Penyebab Tanah Longsor

Kapolsek Entikong AKP Oloan Sihombing.

BorneoTribun | Kalbar - Informasi terbaru yang media himpun di lapangan, bahwa bantuan akan segera datang melalui BPBD Kabupaten Sanggau yang akan datang pada malam ini. 

Sementara, Kapolsek Entikong AKP Oloan Sihombing, saat di komfirmasi di lapangan mengatakan bahwa ada delapan unit rumah ruko yang ambruk akibat hujan deras tersebut.

Nama pemilik rumah ruko yang ambruk. 
1.erlena bambi
2.maria bulo
3.sastika
4.Daswir
5.awaludin
6.siti rohana
7.sukiman
8.Kasinar

Lebih lanjut, Kapolsek Entikong AKP Oloan Sihombing mengatakan, untuk korban jiwa tidak ada dan luka-luka tidak ada, hanya kerugian materi yang rumahnya rusak berat, dan kerugian sementara di taksir ratusan juta. 

Dugaan terjadinya longsor karena terjadinya hujan dari malam kemarin dan sampai sekarang curah hujan masih tinggi saat ini. "Akibat tingginya curah hujan dan kebetulan tanah tempat rumah warga ini, tanahnya timbunan dan tanahnya masih labil akibatnya mengalami penurunan tanah yang mengakibatkan longsor, "ungkapnya.

(Yk/Lb)

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pemilu 2024

Lifestyle

Tekno