Berita Borneotribun.com: Corona Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Corona. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Corona. Tampilkan semua postingan

Kamis, 10 September 2020

Bagaimana ‘Penular Super’, Warga, dan Tempat-tempat Perluas Pandemi Covid-19 di AS

Orang-orang berkumpul di One-Eyed Jack's Saloon selama Sturgis Motorcycle Rally ke-80 di Sturgis, 7 Agustus 2020. (Foto: AP)


BORNEOTRIBUN -- Resepsi pernikahan di Maine tercatat menyebabkan hampir 160 kasus Covid-19. Sebuah acara reli sepeda motor di South Dakota juga menularkan virus corona ke lebih dari 230 orang, dan bahkan diperkirakan bisa mencapai 250 ribu orang. Sedangkan, pesta yang diselenggarakan di rumah dan klub-klub malam di kota-kota tempat perguruan tinggi berlokasi di seluruh AS turut memicu wabah yang membuat pejabat kesehatan masyarakat makin sakit kepala.


Pakar kesehatan mengatakan beberapa peristiwa memicu sejumlah kasus infeksi virus corona. Peristiwa “superspreader” atau ‘penular super’ ini tampaknya sedang meningkat. Mereka khawatir bahwa peristiwa ini akan membalikan tren penurunan secara keseluruhan kasus Covid-19 dan berujung pada kematian ketika musim panas berlalu, berganti dengan suhu yang dingin. Pada cuaca seperti itu, acara hiburan akan diselenggarakan di dalam ruang.


"Tanpa memberlakukan aturan darurat militer atau semacamnya, kita akan selalu melihat orang-orang yang mulai santai dan mencoba menciptakan rasa normal dalam hidup mereka lagi," kata kata Michael Mina, seorang ahli epidemiologi di Harvard T.H. Chan, Sekolah Kesehatan Masyarakat. "Saya hanya berharap kami dapat mengendalikan virus sebelumnya, sebelum orang-orang mencapai titik di mana mereka tidak peduli lagi."


Sebuah Acara di Maine


Untuk alasan yang belum sepenuhnya dipahami, sejumlah kecil kasus mengakibatkan jumlah infeksi yang tidak proporsional. Orang-orang ini disebut sebagai ‘penular super’ atau “superspreaders.”


Sekitar 65 orang menghadiri resepsi pernikahan di Big Moose Inn di Millinocket, Maine, pada 7 Agustus.


Menurut inspektur kesehatan negara bagian, penginapan itu melebihi kapasitas, dan para tamu tidak memakai masker.


Satu bulan kemudian, tiga orang meninggal karena Covid-19, dan hampir 160 kasus yang terlacak ternyata terkait dengan kejadian tersebut.

Orang-orang berjalan di sepanjang Jalan Utama selama Reli Sepeda Motor Sturgis ke-80 di Sturgis, South Dakota pada 8 Agustus 2020. (Foto: AFP)


Yang mengherankan, tidak satu pun dari tiga korban yang meninggal dunia yang menghadiri resepsi itu. Disimpulkan, ketiga korban tersebut tertular virus corona secara tidak langsung dari pihak lain.


Ini adalah "pengingat yang sempurna mengenai kemungkinan acara berdurasi panjang (dalam ruangan) dengan sejumlah besar orang di mana mengenakan masker bukanlah suatu hal yang lazim,” kata Nirav Shah, Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Maine pada konferensi pers, Selasa (8/9).


Hal ini pulalah yang menyebabkan pejabat kesehatan masyarakat menganggap reli sepeda motor Sturgis, acara tahunan sejak 1938, berpotensi sebagai skenario penyebaran Covid-19 terburuk.


Hampir setengah juta pengendara sepeda motor memasuki Kota South Dakota pada awal Agustus, mengunjungi bar, salon tato, dan tempat konser. Foto-foto dari acara tersebut menunjukkan tindakan pencegahan virus corona diabaikan secara luas.


Media melaporkan telah melacak setidaknya 236 kasus di 10 negara bagian. Sebuah studi menggunakan data ponsel dan perhitungan matematika memperkirakan lebih dari 260 ribu tertular, membutuhkan dana lebih dari $12 miliar (Rp 176,4 triliun) untuk biaya perawatan.


Manusia dan Tempat


“Penularan Super’ atau “Superspreading” tidak mengherankan dalam kasus Covid-19. Dalam wabah Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS) 2015 di Korea Selatan, lima pasien menyebarkan penyakit itu ke 154 orang, sementara 186 pasien tidak menulari orang lain. Lima pasien menginfeksi 144 orang lainnya dalam wabah Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS) tahun 2003.


Sistem kekebalan yang melemah atau kasus yang lebih parah dapat berarti seseorang akan membawa virus dan menyebarkannya dalam jumlah lebih banyak dengan durasi lebih lama.


Perilaku seseorang juga dapat mempengaruhi seberapa banyak mereka akan menyebarkan virus. Fakta orang dapat terinfeksi tanpa gejala yang jelas menunjukkan mereka dapat menyebarkan virus tanpa menyadarinya.


"Itulah alasan utama kita semua harus memakai masker,” kata ahli penyakit menular Universitas Vanderbilt William Schaffner.


Berkumpul dalam waktu lama di dalam ruangan dengan ventilasi terbatas jelas merupakan masalah, seperti yang ditunjukkan beberapa studi kasus. Di sebuah restoran di Guangzhou, China, pada Januari, satu pasien menginfeksi sembilan orang lainnya melalui aliran udara lewat AC. Di sebuah call center di Korea Selatan pada Februari, lebih dari 40 persen pekerja di satu lantai terinfeksi, hampir semuanya berada di satu sisi gedung.


Berteriak, berbicara keras, atau bernyanyi juga dapat melepaskan lebih banyak partikel yang mengandung virus daripada sekadar bernapas. Satu orang yang terinfeksi menyebarkan virus ke-52 orang lainnya di sebuah latihan paduan suara di negara bagian Washington pada Maret.

Sebuah tanda yang memberitahu siswa untuk memakai masker terlihat di kampus Universitas Southern California (USC) yang kosong, di tengah wabah Covid-19, di Los Angeles, California, AS, 17 Agustus 2020. (Foto: REUTERS/Lucy Nicholson)


The New York Times melaporkan lebih dari 100 kota perguruan tinggi melihat peningkatan kasus virus corona ketika kuliah tatap muka kembali dimulai. Peningkatan itu tak lepas dari aktivitas mahasiswa, baik di bar maupun mengadakan pesta.


Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC), jumlah kasus dan kematian umumnya menurun di Amerika Serikat, tetapi rata-rata penyebaran Covid-19 masih sekitar 40 ribu kasus per hari. Kebanyakan pakar memperkirakan infeksi akan meningkat lagi saat cuaca mendingin.


"Jika kita mengalami musim gugur ini dengan 40 ribu kasus sehari," kata Mina dari Harvard, "kita berisiko mengalami wabah yang tidak terkendali."


Sumber: www.voaindonesia.com

Senin, 07 September 2020

PBB Serukan Dunia Tetap Prioritaskan Pendidikan di Tengah Pandemi

Seorang siswa yang memakai masker mengikuti ujian Diploma of Secondary Education (DSE) di sebuah sekolah di Hong Kong, Jumat, 24 April 2020. (Foto: AP)


BORNEOTRIBUN -- Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menyerukan kepada pemerintahan di seluruh dunia agar memprioritaskan pendidikan, dan memperingatkan pandemi Covid-19 mempertaruhkan nasib masa depan dari sebuah generasi anak-anak.


Sebuah dana global (global fund) yang dibentuk untuk membantu anak-anak di masa krisis ini sebuah pendidikan, melaporkan lebih dari satu miliar orang muda tidak bersekolah sebagai akibat langsung dari pandemi.


Program "Education Cannot Wait", yang diselenggarakan oleh UNICEF, memperingatkan, banyak anak-anak kemungkinan tidak bisa kembali bersekolah. Tetapi ada juga yang bisa asalkan dibantu.


Direktur Eksekutif dari dana itu, Yasmin Sherif, mengatakan kepada VOA, program "Education Cannot Wait" ditujukan untuk membantu.


“Ini bukan lagi masalah bagaimana, karena kami sedang melakukannya. Ini berlangsung sementara kita bicara. Kami berusaha mengerahkan pendidikan dan itu kami lakukan dari sudut pandang sebuah krisis,” katanya.


Sherif menjelaskan, dana global dibentuk khususnya untuk berfungsi di dalam sebuah krisis dan situasi darurat.


“Program "Education Cannot Wait" sebagai bagian dari dana ini, dirancang untuk menanggapi bencana, eskalasi konflik, dan malahan juga pandemi,” kata Sherif.


Dana global ini dibentuk pada KTT Kemanusiaan Dunia di Istanbul pada 2016. Sejak itu 3,5 juta anak-anak yang terperangkap dalam konflik berhasil dibantu. Mereka hidup sebagai pengungsi, kehilangan tempat tinggal atau terkena bencana terkait iklim. Mereka yang tertolong adalah generasi muda di kawasan Sahel di Afrika Barat, sub sahara Afrika, Afghanistan, Bangladesh, dan Timur Tengah.


Sherif mengatakan, dana global kini beroperasi di 35 negara. Menurut ia pandemi telah memaksa perubahan yang radikal dalam cara PBB dan lembaga nirlaba untuk menyajikan pendidikan. Mereka harus menyesuaikannya dengan kenyataan perlunya untuk menjaga jarak sosial. Metode-metode baru diciptakan untuk menggantikan ketidakmampuan banyak siswa di negara berkembang dalam mengakses pembelajaran jarak jauh selama sekolah masih ditutup.

Siswa kelas satu berkumpul menandai dimulainya tahun ajaran baru. Sekolah dibuka kembali setelah liburan musim panas dan lockdown karena wabah Covid-19, di Moskow, Rusia 1 September 2020. (Foto: Reuters)


“Jadi kami menggunakan teknologi. Kami menggunakan radio. Kami menggunakan guru-guru. Kami menggunakan fasilitas sekolah untuk menanggapi kebersihan dan sanitasi, juga pemberian makanan, sehingga anak-anak tidak kehilangan kesempatan mendapat makanan sehari-hari yang sangat penting bagi mereka,” kata Sherif.


Sebelum pandemi, sekitar 75 juta anak-anak dan remaja di daerah yang dilanda krisis tidak bisa memperoleh pendidikan. Sherif mengatakan, angka itu semakin membesar sejak terjadi pandemi Covid-19.


"Education Cannot Wait", kata Sherif, membutuhkan dana sebesar $ 310 juta untuk bisa membantu perempuan dan laki-laki yang rentan dan berisiko tertinggal dalam pendidikan mereka.


Sumber: www.voaindonesia.com

Jumat, 04 September 2020

Terlahir Tanpa Lengan Kiri, Perempuan ini Menginspirasi di Tengah Pandemi Covid-19

 

Terapis pernapasan Savannah Stuard yang terlahir tanpa lengan bawah, di Ochsner Medical Center di New Orleans (AP Photo/Gerald Herbert)


BORNEOTRIBUN -- Terapis pernapasan adalah salah satu pekerja di garda terdepan paling penting, dalam melawan COVID 19. Seperti dilansir dari situs Associated Press, Savannah Stuard adalah salah satunya.


Sehari-harinya, Savannah bertugas mengoperasikan ventilator, yang menjadi penyelamat jiwa, atau secara manual memompa udara ke dalam paru-paru pasien melalui teknik yang disebut “bagging.” 


Namun, ada satu hal yang menjadi tantangan bagi Savannah. Terapis muda yang baru dua tahun lulus dari sekolah kedokteran ini, membantu menyelamatkan jiwa pasien di Ochsner Medical Center di New Orleans, Louisiana, Amerika Serikat, hanya dengan menggunakan satu tangan.


Terlahir tanpa lengan bawah bagian kiri, Savannah seringkali bekerja hingga 12 jam, dengan mengenakan alat pelindung diri dari kepala sampai ujung kaki. Bagian ujung lengan bawah di bagian kirinya, ditutup dengan sarung tangan yang direkat dengan pita pelekat, untuk melindunginya. 


"Ketika masuk, semua orang mengenakan baju pelindung diri. Mereka mengenakan masker dan merawat pasien mereka. Sebagai terapis pernapasan, saya masuk setiap empat hingga enam jam atau bahkan lebih,” jelas Savannah.


“Setiap harinya, terapis pernapasan bertanggung jawab atas empat hingga lima ventilator. Kali ini, jumlah ventilatornya telah meningkat sangat tinggi, sehingga kami harus melakukan terapi lebih dari itu. Saya menemui sekitar 11 hingga 12 pasien dalam satu waktu,” tambahnya.


Menurutnya, bekerja di lingkungan yang steril, banyak tantangannya, mengingat ia tidak memiliki dua tangan.


“Jadi saya harus berpikir, apa yang harus saya pegang selanjutnya, dan apa yang harus saya gunakan untuk melindungi tangan saya, agar tetap steril,” kata Savannah.


Savannah mengatakan, bahwa pekerjaannya ini sangat memuaskan hati. Ia bahkan mendatangkan inspirasi antar sesama, dan mengangkat semangat para pasien.


“Kebanyakan pasien yang melihat keadaan saya lalu terkejut. Mereka banyak bertanya kepada saya. Sungguh luar biasa,” paparnya.


Savannah juga menjadi relawan di berbagai organisasi, dimana ia menjadi mentor anak-anak muda, yang juga tidak memiliki bagian tubuh tertentu. 


Terlahir Tanpa Lengan Kiri, Perempuan Ini Menginspirasi di Tengah Pandemi

Sebagai mentor, ia menunjukkan bagainana cara mempelajari berbagai hal, seperti mengikat tali sepatu, berpartisipasi dalam olah raga senam, karate, dan olah raga lainnya. 


Ia juga bertemu dengan banyak pasien yang juga tidak memiliki bagian tubuh tertentu, yang bercerita mengenai kisah hidup masing-masing.


“Ada yang bercerita, ‘saya kehilangan kaki saya, karena kecelakaan mobil, dan kamu telah memberikan saya banyak harapan.’ Saya senang mendengarnya. Inilah yang saya inginkan, yaitu membantu orang untuk menjadi lebih baik, karena mereka telah melihat sosok orang yang juga memiliki bagian tubuh yang kurang, tetapi tetap bisa melakukan banyak hal," katanya.


Kisah hidup Savannah berhasil menarik perhatian pemain quarterback futbol dari tim New Orleans Saints, Drew Brees, yang telah beramal untuk membantu para pekerja medis di garis depan, serta menyediakan layanan kesehatan di komunitas yang kurang terlayani di New Orleans dan Baton Rouge. 

Pemain quarterback futbol Drew Brees dari tim New Orleans Saints saat latihan di Ochsner Sports Performance Center di Metairie, LA (David Grunfeld/The Advocate via AP, Pool)

Drew Brees mengatakan, upayanya adalah bagian dari keterlibatannya dalam The Real Heroes Project, yang merupakan kolaborasi dari 15 liga olah raga laki-laki dan perempuan. Para atlet yang berpartisipasi juga mengirimkan ucapan terima kasih kepada para pekerja medis, melalui media sosial.

“Dia menulis nama saya di bagian belakang seragam futbolnya dan bilang, “semua ini adalah untukmu, pahlawan yang sesungguhnya,’ dan ia berterima kasih kepada saya atas apa yang saya lakukan. Bisa diakui seperti itu sangat luar biasa dan menyenangkan,” katanya. 


Kisah hidup Savannah Stuard berhasil mendorong semangat dan menginspirasi sesama, untuk bisa melakukan lebih banyak hal lagi. [di]


Rabu, 02 September 2020

Jurnalis SMANSA Putussibau Kalbar Raih Prestasi Lomba Vlog Bawaslu

Jurnalis SMANSA Putussibau beserta pembimbing.(Foto: SMANSA Putussibau)


BORNEOTRIBUN -- Jurnalis SMA Negeri 1 (SMANSA) Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, meraih prestasi di tengah pandemi Covid-19.


Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Kalimantan Barat mengadakan lomba "Vlog Bawaslu" yang diikuti oleh 4 (empat) kategori peserta, diantaranya kategori Umum, Mahasiswa, SMA, dan Alumni SKKP pada Rabu (20 Juli 2020) lalu.


Jurnalis SMA Negeri 1 (SMANSA) Putussibau pun ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.


Video buatan Jurnalis SMANSA yang berjudul "Suara Dari Hati Bukan Dari Materi" yang mengusung tema ''Membangun Strategi Pengawasan Uang yang Efektif''.


Video tersebut berhasil mendapatkan juara 2 (dua) pada kategori  SMA dari 7 SMA yang mengikuti lomba.


Tak hanya itu, namun juga berhasil masuk 25 video favorit Bawaslu dari 87 peserta, sehingga diupload ke laman youtube HUMAS BAWASLU KALBAR, untuk memilih pemenang kategori favorit yang ditentukan dari banyaknya orang yang menyukai video tersebut.


Penyerahan hadiah dilaksanakan di Kota Pontianak, Kalimantan Barat pada hari senin (31/8/2020) kemarin, bertempat di Sekretariat Bawaslu Provinsi Kalimantan Barat, dengan menghadirkan seluruh pemenang dari semua kategori peserta.


Acara tersebut dibuka langsung oleh Ketua Bawaslu Provinsi Kalimantan Barat, Ruhermansyah.


Ruhermansyah mengatakan, video yang dibuat oleh para peserta sungguh luar biasa, dimana gagasan-gagasan yang terdapat dalam video tersebut memang sungguh kreatif sehingga ia sulit untuk menilainya.


Tak hanya itu saja, Ruhermansyah juga mengaku sangat bangga kepada para peserta karena telah ikut berpartisipasi dalam lomba Vlog Bawaslu tersebut.


"Saya ucapkan terimakasih kepada para peserta lomba. Saya yakin para peserta tidak mengharapkan hadiah, akan tetapi mereka ingin berkreasi serta menuangkan ide-ide kreatif yang mereka miliki," ucapnya.


Pada kesempatan tersebut, Ruhermansyah juga berharap kepada para peserta agar tidak hanya berkreasi sampai di sini saja, melainkan dapat menjadi lebih dari hal tersebut.


"Saya berharap, semoga para peserta tidak hanya sampai di sini saja, akan tetapi dapat menjadi yang lebih dari ini kedepannya, serta ikut berpartisipasi bersama Bawaslu dalam pengawasan serta mencegah pelanggaran dalam Pilkada seperti politik uang dan politisasi SARA," harap Ruhermansyah.


Sementara itu, Kepada SMAN 1 Putussibau, Moch Djusanudin, turut bangga akan pencapaian Jurnalis SMANSA untuk pertama kalinya.


"Jurnalis SMANSA merupakan ekskul baru yang ada di SMANSA, namun saya sangat bangga kepada mereka. Karena walaupun mereka baru, tetapi telah berhasil mengharumkan nama SMANSA ditingkat Provinsi. Ini merupakan pencapaian yang luar biasa," ungkap Djusanuddin, Selasa (1/8).


Pada kesempatan yang sama, pembimbing Jurnalis SMANSA, Fajar Bahari, mengaku sangat bangga kepada para siswa yang telah berhasil dalam pembuatan video tersebut.


Dikatakannya, meskipun terdapat kendala waktu yang singkat, namun Jurnalis SMANSA tetap bisa mengatasinya dan berhasil memenangkan lomba.


"Saya turut bangga kepada Jurnalis SMANSA. Ini merupakan prestasi perdana Jurnalis SMANSA. Walaupun terhalang oleh waktu yang singkat, tetapi mereka bisa menghasilkan yang terbaik, terus berkarya dan berprestasi. Saya harap semoga kedepannya Jurnalis SMANSA bisa berpartisipasi dalam berbagaai event lainnya serta dapat mengharumkan kembali nama SMAN 1 Putussibau," ujar Fajar Bahari.


Penulis: Jurnalis SMANSA (Khairunisa Fadila)

Selasa, 01 September 2020

2 Calon Vaksin Covid-19 Masuki Uji Coba Fase 3

Ilustrasi vaksin corona(Shutterstock)


BORNEOTRIBUN - Dua calon vaksin virus corona memasuki tahap akhir pengujian minggu lalu. Secara keseluruhan kini ada lima vaksin yang sedang dalam tahap pengujian. Para ilmuwan berharap selambatnya akhir tahun ini mereka dapat mengetahui apakah di antara vaksin itu ada yang aman dan manjur.


Minggu lalu dilakukan tes vaksin di 120 lokasi di seluruh dunia. Vaksin dikembangkan oleh perusahaan obat BioNTech, Pfizer dan Fosun Pharma China. Di Amerika Serikat, 89 tempat mengadakan tes untuk vaksin buatan Moderna. 


Tes-tes itu merupakan uji klinis terakhir sebelum disetujui. Frank Eder memimpin penelitian di situs Moderna di New York. “Setelah kita melewati percobaan ini, vaksinnya dapat kita berikan ke masyarakat umum dan memproduksinya secara massal,” jelasnya. 


2 Calon Vaksin Covid-19 Masuki Tahap Akhir Uji Coba pada Manusia


Namun, sebelum hal itu terjadi, uji coba ini akan mengukur seberapa baik vaksin bekerja dan seberapa aman vaksin itu pada manusia. Meskipun teknik-teknik baru membantu menyiapkan ampul-ampul vaksin itu dalam waktu singkat, para pejabat mengatakan semua pemeriksaan keamanan normal harus dilakukan. Tes yang baru dimulai adalah bagian penting dari proses itu, kata dokter ahli penyakit menular Universitas Vanderbilt, William Schaffner. 


"Ini adalah vaksin teknologi baru untuk virus baru pada manusia. Kita harus sangat berhati-hati dengan hal itu dan meneliti keamanan vaksin dengan sangat baik. Informasi itu didapat dari percobaan yang besar, kita menyebutnya percobaan 'fase tiga'. Percobaan itu lah yang saat ini sedang berlangsung,” ujarnya.


Uji coba fase 3 itu melibatkan puluhan ribu partisipan, untuk melihat apakah ada efek samping yang kurang baik. Para ilmuwan berharap hasilnya akan diperoleh sebelum akhir tahun. 


Vaksin COVID Masuki Uji Coba Fase 3


Vaksin lain dalam fase 3 berasal dari Universitas Oxford dan perusahaan obat AstraZeneca. Seperti vaksin Moderna dan BioNTech, vaksin buatan Oxford memicu respons kekebalan pada tes awal. Tetapi itu tidak cukup, kata pimpinan proyek Oxford, Sarah Gilbert. 


“Kami tidak tahu seberapa kuat respons imun itu. Jadi kami tidak bisa mengatakan hanya dengan melihat respons imun, apakah vaksin ini akan melindungi orang atau tidak. Satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah dengan melakukan percobaan besar-besaran fase tiga,” jelas Sarah. 


Seorang sukarelawan menerima suntikan vaksin uji COVID-19 yang dikembangkan di Universitas Oxford di Inggris, di rumah sakit Chris Hani Baragwanath di Soweto, Johannesburg, Afrika Selatan, 24 Juni 2020.


Bahkan sebelum uji coba itu membuahkan hasil, pemerintah Inggris telah memberi perusahaan-perusahaan jutaan dolar dan pemerintah Amerika mengeluarkan miliaran dolar untuk mengusahakan vaksin itu. Dengan cara demikian, sebagian dosis akan segera siap jika hasilnya positif. 


Setidaknya 17 vaksin lain sedang dalam uji klinis di seluruh dunia. Para ahli mengatakan lebih banyak lebih baik, karena vaksin yang berbeda mungkin bekerja paling baik untuk kelompok orang yang berbeda. [lt/ii] 

Jumat, 28 Agustus 2020

PMM UMM Meliau Hulu Edukasi Anak Cara Mencuci Tangan, Memakai Masker dan Cara Duduk Ergonomis Yang Baik dan Benar

 

Edukasi Anak Cara Mencuci Tangan, Memakai Masker dan Cara Duduk Ergonomis.(Foto: PMM UMM Meliau Hulu)


BORNEOTRIBUN | SANGGAU - Berangkat dari kurangnya edukasi kepada anak-anak tentang cara mencuci tangan dan menggunakan masker yang benar. Padahal dua hal ini teramat penting ditengah pandemic Covid 19 yang sedang mewabah dari bulan Maret sampai saat ini di Indonesia. 

Lima mahasiswi yang tergabung dalam Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang atau yang disebut PMM UMM mengabdikan dirinya untuk desa Meliau Hulu, Kecamatan Meliau, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Dengan bimbingan Bapak Setiya Yunus, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dari PMM UMM Kelompok 2 Gelombang 6 di Desa Meliau Hulu ini. 

“Mengedukasi anak-anak tentang cara mencuci tangan tangan yang baik dan benar sangatlah penting di masa pandemic saat ini. Karena, anak kecil lah yang seringkali melakukan aktivitas diluar rumah. Tanpa pernah sadar bahwa ada penyakit, virus, kuman atau bakteri yang dibawanya pulang. Maka, untuk meminimalisir hal itu, anak harus tau cara mencuci tangan yang tepat, sehingga kuman, bakteri ataupun virus yang tertempel ditangannya mati” Ujar Fadila Rahma selaku penanggung jawab program kerja edukasi mencuci tangan. 

Edukasi cuci tangan.(Foto: PMM UMM Meliau Hulu)


Mencuci tangan dan menggunakan masker merupakan bagian dari upaya pencegahan penyebaran virus Covid 19 yang sedang mewabah. Dapat kita lihat dari keseharian, mencuci tangan yang benar selama 60 detik dengan menggunakan sabun itu jarang sekali dilakukan oleh masyarakat. Oleh karena itu, mahasiswa PMM UMM Meliau Hulu tidak hanya mengedukasi tentang cara mencuci tangan yang baik dan benar. Mahasiswa PMM UMM juga memberikan masker secara gratis kepada anak-anak serta mengedukasi tentang pentingnya penggunaan masker saat keluar rumah. 

Bimbingan Belajar.(Foto: PMM UMM Meliau Hulu)


PMM UMM Meliau Hulu juga memberikan bimbingan belajar kepada anak Sekolah Dasar, mengingat tidak semua siswa memahami apa yang diajarkan saat pembelajaran online. Selain itu, anak-anak Sekolah Dasar juga dapat menanyakan tentang pelajaran yang tidak diketahui atau dipahami saat pembelajaran saat bimbingan belajar diadakan. Bimbingan belajar yang diberikan pun sengaja dilakukan diluar rumah, supaya anak-anak tidak mudah merasa bosan saat belajar. 

Selain itu, PMM UMM Meliau Hulu juga memberikan edukasi tentang posisi duduk yang ergonomis kepada anak-anak. Posisi duduk yang ergonomis merupakan posisi duduk yang tepat untuk menghindari berbagai masalah yang terjadi pada otot dan tulang yang bekerja selama duduk. Sehingga, anak tidak mudah merasa lelah, terhindar dari sakit leher, bahu, dan punggung. Dan yang paling penting, anak terhindar dari kelainan bentuk tulang punggung.

Edukasi posisi duduk ergonomis.(Foto: PMM UMM Meliau Hulu)

(yk/tim liputan)

Diduga Ancam Wartawan, Akun Facebook Yoga Glter Dilaporkan Ke Polisi

Sejumlah wartawan media pers yang bertugas di Kabupaten Kapuas Hulu, saat melakukan pengaduan ke Satreskrim Polres Kapuas Hulu.(Foto: uncak/nt)


BORNEOTRIBUN | SEKADAU - Akun Facebook atas nama Yoga Glter yang diduga menyebarkan informasi hoax (bohong) dan ujaran kebencian serta melakukan pengancaman kepada Dinas Kesehatan dan wartawan yang bertugas di daerah tersebut.


Mengetahui ancaman tersebut, beberapa wartawan yang tergabung media cetak dan elektronik mendatangi kantor Satreskrim Polres Kapuas Hulu untuk melaporkan akun facebook atas nama Yoga Glter, kamis (27/8/2020).


Disampaikan wartawan suara pemred, Syapari mengatakan, sejumlah wartawan media pers mengadukan akun facebook atas nama Yoga Glter yang menyebarkan posting informasi Hoax.


Selain itu, kata Syapari, bersangkutan juga melayang ujaran kebencian serta ancaman dari postingan dan komenter di akun facebook (FB), berkaitan dengan pemberitaan kasus Covid-19 di Kapuas Hulu.


Menurutnya, postingan status dan komentar di facebook Yoga Glter tersebut terdapat komentar kata-kata yang  sangat melecehkan profesi Wartawan disertai ujaran kebencian dan ancaman.


"Mirisnya lagi, status yang bersangkutan menyatakan bahwa 18 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kapuas Hulu sudah sembuh, padahal berdasarkan keterangan resmi dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, dr. Harisson, M. Kes, menyatakan bahwa 18 orang yang positif Covid-19 itu belum dinyatakan sembuh," terang Syapari.


Atas postingan akun tersebut, Syapari sangat menyayangkan, karena selama ini pihaknya (wartawan) selalu membuat pemberitaan yang berimbang dan mengedepankan fakta serta narasumber yang berkompeten di bidangnya dalam upaya memberikan informasi yang benar kepada masyarakat dalam upaya untuk mencegah hoax.


"Kita minta kepada seluruh warga agar bijak dalam bermedia sosial, jangan sampai gara gara postingan dapat berujung pidana. Apalagi mengingat saat ini sudah ada aturan yang jelas dalam mengatur semua itu," tegas Syapari.


Sementara itu, Wartawan Perum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA, Teofilusianto Timotius menyampaikan bahwa dalam menjalankan tugas jurnalistik atau wartawan media pers dilindungi Undang-Undang nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers pada pasal 4 (empat).


"Perlindungan terhadap pers ini dijamin melalui Pasal 4 UU Pers yang berbunyi kemerdekaan pers dijamin sebagai hak asasi warga negara," jelas Timo.


Lebih lanjut Timo menyatakan, terhadap pers nasional tidak dikenakan penyensoran, pembredelan atau pelarangan penyiaran. Untuk menjamin kemerdekaan pers, pers nasional mempunyai hal mencari, memperoleh, dan menyebarluaskan gagasan dan informasi.


"Dalam mempertanggungjawabkan pemberitaan di depan hukum, wartawan mempunyai hak tolak," paparnya.


Terkait dengan persoalan postingan di akun Facebook atas nama Yoga Glter tersebut, Timotius menilai bahwa melanggar pasal 27 ayat 3 pada Undang-undang No. 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).


"Isinya menyebut melarang setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik," tutur Timotius.


Oleh sebab itulah yang mendasari sejumlah Wartawan Media Pers yang bertugas di Kapuas Hulu melaporkan akun facebook atas nama Yoga Glter ke Satreskrim Polres Kapuas Hulu.


Hal senada dikatakan Wartawan Harian Pontianak Post Andreas, mengatakan, pelecehan terhadap profesi Wartawan khususnya pada masa Pandemi Covid-19, sudah sering dilakukan di media sosial, namun selalu berupaya diberikan pemahaman, bahwa wartawan membuat berita berdasarkan sumber yang berkompeten atau yang membidangi.


"Untuk kali ini kami tidak lagi main-main, apalagi dalam komentar Facebook atas nama Yoga Glter itu bukan hanya sebaran berita hoax tetapi juga ada unsur ancaman, jadi kami laporkan hal tersebut ke polisi," kata Andreas.


Wartawan Pena Kapuas, Taufik berharap kepada pihak aparat penegak hukum agar dapat menindaklanjuti laporan wartawan tersebut, karena hal tersebut sudah melecehkan profesi wartawan, menyebarkan hoax serta ada ancaman.


"Kami mengadukan sesuai aturan yang berlaku, karena memang kami juga bertugas dilindungi Undang-Undang khusus yaitu Undang-Undang nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers dan saat ini sudah ada juga Undang-Undang ITE," kata Taufik senada dengan rekan wartawan lainnya.


Hadir bersama melaporkan akun tersebut, yakni Wartawan Tribun Pontianak, Sahirul Hakim, Wartawan Suara Pemred, Syapari, wartawan Kantor Berita Indonesia (ANTARA) Teofilusianto Timotius, Wartawan Harian Berkat, Yohanes Santoso, Wartawan Menaratoday, Bayu Widodo, Wartawan Pena Kapuas, Taufiq, Wartawan Pontianak Post, Andreas dan Wartawan Uncak, Noto. (yk/uncak/nt)

Kamis, 27 Agustus 2020

Cegah Penyebaran Corona : Mahasiswa PMM UMM Bagikan Masker dan Vitamin C Gratis Kepada Ojek Perahu dan Pedagang Keliling

Foto: PMM UMM


BORNEOTRIBUN - PMM UMM merupakan sebuah kegiatan yang bertujuan untuk memberikan suatu manfaat kepada masyarakat sesuai dengan peraturan UMM dalam melakukan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa. PMM UMM terdiri dari 5 mahasiswa Aktif Universitas Muhammadiyah Malang.


Maka dari itu, mahasiswa asal Kalimantan Barat yang tergabung dalam PMM UMM Gelombang 6 Kelompok 2 yang dibimbing oleh Bapak Setiya Yunus, M.Pd, melakukan kegiatan PMM di desa sendiri, yaitu di desa Meliau Hulu. 


Desa Meliau Hulu yang masuk dalam Kecamatan Meliau saat ini merupakan wilayah zona hijau, dapat diketahui dari website https://covid19.sanggau.go.id/ yang artinya tidak ada kasus positif Covid 19 sama sekali yang terjadi di Kecamatan Meliau ini. Namun guna meningkatkan kesadaran masyarakat desa Meliau Hulu, Mahasiswa PMM UMM  membuat sebuah kegiatan yang terlihat kecil dan biasa, namun memiliki manfaat yang besar. Dengan program pembagian masker dan vitamin C kepada bapak-bapak pekerja ojek perahu dan para pedagang keliling yang terdapat di Desa Meliau Hulu, Kec. Meliau, Kab. Sanggau dan berlangsung selama 2 hari, yaitu hari Sabtu, 15 Agustus dan Minggu, 16 Agustus.  

Foto: PMM UMM


“Karena ketersatuan antara masyarakat dan sungai Kapuas maka banyak masyarakat desa Meliau Hulu yang bekerja sebagai ojek perahu. Ojek perahu merupakan pekerjaan yang selalu melakukan interaksi dengan orang banyak, baik kepada masyarakat Desa Meliau Hulu sendiri dan masyarakat luar Desa Meliau Hulu. Sebagai contoh para ojek perahu bekerja sebagai pengantar orang untuk menyeberangi sungai Kapuas, sehingga mau tidak mau mereka harus menyebrangi penumpang yang akan naik ke perahu mereka walaupun penumpangnya berasal dari masyarakat luar desa Maka dari itu, kami mengajak para ojek perahu untuk tetap menjaga kesehatan mereka di tengah masa adaptasi kebiasaan baru saat ini dengan memperhatikan protocol kesehatan saat bekerja dengan menggunakan masker, dan meminum vitamin C” Ujar Dwi Hastari selaku Koordinator dari PMM UMM Kelompok 2 Gelombang 6 di Desa Meliau Hulu ini. 

Foto: PMM UMM


Tidak hanya memberikan masker dan vitamin C secara gratis kepada ojek perahu. PMM UMM Meliau Hulu juga memberikan masker dan vitamin C gratis kepada para pedagang keliling yang terdapat di Desa Meliau Hulu sendiri. Tidak hanya membagikan masker dan vitamin C, mahasiswa PMM UMM Meliau Hulu juga mengedukasi pedagang sayur dan ojek perahu tentang virus Covid 19 yang sedang mewabah saat ini. 

Dengan adanya pembagian masker dan vitamin C gratis ini, diharapkan para pekerja ojek perahu dan pedagang keliling tetap menjaga kesehatannya dan memperhatikan protocol kesehatan saat bekerja, mengingat resiko dari pekerjaannya yang teramat besar. 

Cek dan ikuti kegiatan kita di Instagram: Pmm.umm.meliau.


(Tim Liputan)

Jumat, 21 Agustus 2020

Akibat Pandemi C19, American Airlines Layanan Penerbangan

Maskapai American Airlines mengumumkan pada Jumat (21/8) bahwa mereka akan menghapus layanan ke 15 lokasi yang dianggap memiliki pasar yang kecil. (AFP/JOE RAEDLE)


BORNEOTRIBUN - Maskapai American Airlines mengumumkan pada Jumat (21/8) bahwa mereka akan menghapus layanan ke 15 lokasi yang dianggap memiliki pasar yang kecil, sebagai langkah mengatasi krisis yang dihadapi akibat pandemi.


Pemangkasan tersebut akan berdampak pada sejumlah bandara kecil di beberapa wilayah di Amerika Serikat ketika mulai efektif berlaku pada 7 Oktober mendatang.


Masa berlaku keputusan tersebut terjadi setelah berakhirnya dukungan pemerintah federal kepada maskapai penerbangan AS itu yang bisa bernilai miliaran dolar.


Maskapai itu sendiri telah memberikan sinyal akan potensi memangkas karyawan mulai 1 Oktober setelah persyaratan CARES Act berakhir. AA disebut bisa memberhentikan 25 ribu pekerjanya.


Sementara itu, sejumlah kota yang akan kehilangan layanan AA adalah New Haven, Connecticut; Springfield, Illinois; Florence, South Carolina; dan Roswell, New Mexico.


Bandara di Texas, Iowa, North Carolina, West Virginia, Missouri, Michigan, Louisiana, New York, Oklahoma dan Pennsylvania juga akan terdampak dari kebijakan ini.


"Maskapai akan melanjutkan untuk menilai kembali rencana untuk pasar ini dan lainnya sebagai perpanjangan dari Program Dukungan Penggajian yang masih dalam pertimbangan," kata perusahaan tersebut.


Sementara itu, serikat pekerja yang mewakili karyawan industri penerbangan berusaha membuat Kongres memperpanjang dukungan federal tersebut demi kelangsungan hidup mereka.


Meski upaya tersebut berhasil menaikkan dukungan di Capitol Hill, prospek bantuan tambahan tetap tak terbuka.


Sebelumnya pada Juli lalu, American Airlines dan Southwest Airlines mencatatkan rugi dalam laporan keuangan kuartal II 2020 akibat pandemi virus corona.


American Airlines mencatat kerugian sebesar US$2,1 miliar pada kuartal II 2020. Pendapatan mereka anjlok 86,4 persen menjadi US$1,6 miliar.


Sementara, Southwest mencatatkan kerugian sebesar US$915 juta dan pendapatan mereka anjlok 82,9 persen menjadi US$1 miliar.


American Airlines dipandang sebagai maskapai besar yang paling rentan terhadap kebangkrutan karena memiliki utang lebih tinggi daripada pesaing seperti Delta Air Lines dan United Airlines.


Namun, maskapai ini berhasil mengumpulkan uang tunai sebesar US$16,2 miliar dan menegaskan akan bertahan dari pukulan Covid-19 karena berupaya mengurangi biaya.


American melakukan penghematan biaya seperti memberhentikan empat jenis pesawat. American memotong biaya harian mereka dari US$100 juta per hari menjadi US$30 juta per hari.


(Yk/CNN/AFP/end)

Kamis, 20 Agustus 2020

Twitter Bersama Facebook Cegah Pengguna Bagikan Video Hoax Plandemic

Facebook dan Twitter Cegah Pengguna Bagikan Video Hoax Plandemic Foto: Unsplash/Kon Karampelas


BORNEOTRIBUN - Facebook dan Twitter mencegah penggunanya untuk menyebarkan video teori konspirasi Plandemic: Indoctornation. Video ini merupakan kelanjutan dari video Plandemic yang rilis pada Mei lalu dan berisi hoax dan teori konspirasi tentang virus Corona.


Dikutip detikINET dari The Verge, Rabu (19/8/2020) Facebook mencegah pengguna yang ingin membagikan tautan untuk menonton video yang diunggah di situs eksternal.



Saat pengguna Facebook ingin mengunggah tautan tersebut akan muncul peringatan bahwa pengguna tidak bisa membagikan tautan tersebut. "Postingan Anda tidak bisa dibagikan, karena tautan ini melanggar Standar Komunitas kami," tulis peringatan Facebook.


Sementara itu Twitter tidak melarang pengguna untuk mengunggah tautan untuk menonton video tersebut. Tapi mereka mengarahkan pengguna yang mengklik tautan tersebut ke halaman yang berisi peringatan bahwa tautan tersebut berpotensi menjadi spam atau tidak aman.


Kepada The Verge, Twitter memastikan bahwa mereka hanya memberi peringatan kepada penggunanya, dan tidak memblokir tautan tersebut. Tapi mereka akan mengevaluasi klip pendek yang diunggah langsung dan mungkin akan menghapus klip yang berisi misinformasi berbahaya.


Bagi yang belum tahu, Plandemic adalah dokumenter berdurasi 26 menit yang sempat viral di media sosial beberapa bulan yang lalu. Awalnya media sosial enggan langsung menghapus video ini, sampai akhirnya viral dan telah ditonton jutaan kali.


Video ini berisi banyak klaim palsu dan misinformasi seputar virus Corona seperti menggunakan masker bisa mengaktifkan virus, pasir pantai bisa menyembuhkan virus Corona dan lain-lain.


Salah satu bintang dari video ini adalah Judy Mikovits, seorang peneliti yang telah didiskreditkan. Meski banyak membuat klaim yang telah dibantah, Mikovits justru menjadi idola bagi penggemar teori konspirasi dan orang-orang di politik sayap kanan.


Sedangkan dalam sekuelnya, Plandemic: Indoctornation, tokoh yang menjadi musuh utama adalah Bill Gates yang sejak mulainya pandemi ini jadi sasaran teori konspirasi. Video tersebut mengklaim bahwa Gates akan menanam mikrochip di manusia sampai menghalangi sinar matahari.(yk/dtk/vp/fy)

Kenaikan Cukai Rokok Berpotensi Atasi Krisis Ekonomi karena Pandemi

 

Ilustrasi.(Foto: GM/KO)


BORNEOTRIBUN - Menaikkan cukai rokok menjadi salah satu kebijakan fundamental yang bisa diambil pemerintah untuk menyikapi krisis ekonomi karena pandemi Covid-19. Sebab, pendapatan dari cukai rokok dapat dimanfaatkan bagi masyarakat yang kehilangan pekerjaan dan penanganan Covid-19.


Ketua Umum Komisi Nasional Pengembalian Tembakau Hasbullah Thabrany menyatakan sekarang ini sebenarnya waktu yang tepat bagi pemerintah menaikan cukai rokok. Apalagi di masa pandemi, orang-orang masih menyandu rokok.


“Padahal itu menambah rentan terkena Covid-19. Belum lagi keuangan keluarga juga makin menurun karena konsumsi rokok,” katanya kepada KalbarOnline.com. 


Dengan dinaikkannya cukai rokok, kesehatan masyarakat menjadi lebih terjamin. Karena, seperti yang diketahui, risiko kematian karena Covid-19 akibat komorbid menjadi lebih tinggi.


Guru besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia itu menilai upaya pemerintah dalam hal pengendalian rokok di tengah pandemi Covid-19 tidak terlihat. Dalam pedoman ataupun protokol kesehatan pencegahan Covid-19 pelarangan merokok pun tidak ada.


“Padahal, merokok dapat meningkatkan risiko penularan Covid-19. Karena memicu kerumunan jarak dekat,” ucapnya.


Semestinya, lanjut Hasbullah, untuk pencegahan penularan Covid-19 ada iklan yang beredar atau sosialisasi untuk mengurangi merokok karena dapat meningkatkan risiko Covid-19 atau komplikasi penyakit lain. “Jangan sampai di daerah-daerah penularan Covid-19 terus meningkat. Di Jakarta kan kasus per harinya pernah 100an per hari, tetapi sekarang ini sampai 500 kasus per harinya,” tambahnya.


Dalam upaya pengendalian rokok, Komnas Pengendalian Tembakau meminta pemerintah segera revisi PP 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan. Yakni, dengan perluasan gambar peringatan kesehatan menjadi 90 persen, yang sekarang masih 40 persen.


Menurutnya, perusahaan rokok di Indonesia pun mampu dan bersedia untuk menambah perluasan gambar peringatan kesehatan di bungkus rokok. “Di Nepal itu bisa dipenuhi, mestinya di Indonesia juga bisa,” ujarnya.


Kemudian, peraturan itu berlaku juga untuk rokok elektrik. Karena belum ada bukti rokok elektrik dalam jangka panjang tidak menimbulkan risiko adiktif. Selagi ada konten tembakau atau nikotin, kebijakan yang diperlakukan harus sama dengan industri rokok.


“Yang terbaik adalah iklan rokok tidak ada sama sekali di televisi, radio, maupun internet,” ujarnya. (red)


BPOM Beri Dukungan Pengembangan 'Obat Kombinasi COVID-19' Unair

 

Foto: Kepala BPOM Penny K Lukito. (Rifkianto Nugroho/detikcom).


JAKARTA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan mendukung penelitian dan pengembangan obat untuk virus Corona (COVID-19). Ini terkait dengan obat Corona dari Universitas Airlangga (Unair) yang sedang dalam tahap uji klinis.

Berdasarkan keterangan tertulisnya, BPOM sebagai regulatori obat di Indonesia terus berupaya menjawab berbagai tantangan penemuan obat Corona. Beberapa langkah yang dilakukan BPOM seperti melakukan pengawalan berbagai penelitian dan pengembangan obat COVID-19 serta melakukan melakukan percepatan proses perizinan, termasuk memberikan Persetujuan Penggunaan pada masa darurat (emergency use authorization).


"Kami terus berupaya agar standar dan persyaratan minimal terpenuhi untuk memastikan keamanan, khasiat dan mutu obat melalui berbagai tahapan uji yang diakui secara internasional," ujar Kepala BPOM Penny K Lukito dalam keterangan tertulis, Rabu (19/8/2020).


Ia menjelaskan, BPOM selalu melibatkan tim pakar yang ahli di bidangnya dalam melakukan tugas mengawal penelitian dan pengembangan obat Corona, baik dari dunia kesehatan maupun bidang lainnya. BPOM mengawal pelaksanaan uji klinik 5 kombinasi obat yang diajukan Unair pada kuartal ketiga tahun ini. Pada 12 Juni lalu, kata Penny, tim peneliti Unair yang disponsori BIN dan TNI AD telah mengajukan protokol Uji Klinik (UK) untuk 5 Kombinasi Obat.


"Sesuai dengan prosedur tetap di Badan POM, suatu Protokol UK akan mendapatkan persetujuan pelaksanaan, setelah sebelumnya dibahas dan disetujui oleh Badan POM dan Komite Nasional (KOMNAS) Penilai Obat yang terdiri dari ahli farmakologi, klinisi dari multidisiplin bidang penyakit dari berbagai perguruan tinggi, serta ahli kebijakan regulatori di bidang obat," jelas Penny.


Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik (PPUK) untuk 5 kombinasi obat UNAIR diberikan Badan POM pada tanggal 3 Juli 2020 setelah mendapatkan lolos kaji etik dari Komisi Etik Rumah Sakit (RS) Unair. Dengan diberikan PPUK ini, peneliti dapat memulai kegiatan uji klinik.


Hari ini, BPOM telah menerima hasil uji klinik tersebut yang diserahkan oleh KSAD Jenderal Andika Perkasa sebagai Wakil Ketua Pelaksana I Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN). BPOM akan melakukan evaluasi terhadap hasil uji klinik itu untuk dapat menyimpulkan apakah uji klinik tersebut valid atau tidak.


Selain itu, evaluasi bertujuan untuk mengetahui apakah obat kombinasi Unair lebih baik daripada obat standar yang digunakan. BPOM juga mengungkap soal hasil inspeksi pada 27-28 Juli lalu terhadap klaster Corona Secapa TNI AD. Hasil inspeksi menunjukkan perlunya beberapa klarifikasi data yang kritikal, yaitu data laboratorium yang dapat membuktikan bahwa efektivitas kombinasi obat yang sedang diuji lebih baik daripada obat standar, serta efektivitas pada subyek dengan derajat penyakit sedang dan berat, karena semua kasus di Secapa merupakan pasien dengan gejala ringan dan bahkan pasien tanpa gejala yang seharusnya tidak perlu diberikan obat tersebut.


Penny pun menekankan perlunya kehati-hatian dalam pengambilan keputusan dari hasil uji klinik obat Corona Unair. Ini mengingat penggunaan obat kombinasi baru yang tidak tepat akan mengakibatkan risiko efek samping, resistensi, dan biaya yang tidak perlu.


"Hal lain yang perlu menjadi perhatian dalam memproduksi obat adalah bahwa obat kombinasi tersebut harus dapat diformulasi dengan baik dan tidak menimbulkan inkompatibilitas baik secara kimia maupun fisik. Industri Farmasi yang akan memproduksi harus telah memiliki sertifikat Cara Produksi Obat yang Baik (CPOB)," sebut Penny.


Dia juga mengatakan semua keputusan dilakukan berdasarkan bukti ilmiah yang kuat. Menurut Penny, hal tersebut sesuai penilaian Komite Nasional (KOMNAS) Penilai Obat.


"Badan POM akan memberikan Persetujuan Penggunaan pada masa darurat jika hasil evaluasi data uji klinik tersebut dinyatakan valid dan sesuai serta telah memenuhi aspek mutu dalam proses pembuatannya," tegasnya.


Sebelumnya diberitakan, Unair tengah mengajukan izin produksi dan edar obat COVID-19 ke BPOM. Kombinasi obat temuan tim gabungan antara Unair, Badan Intelijen Negara (BIN), TNI AD, dan BPOM tersebut diklaim merupakan obat COVID-19 pertama di dunia.


Rektor Universitas Airlangga, Prof Nasih menjelaskan bahwa obat tersebut merupakan kombinasi dari berbagai macam obat. BPOM menganggap obat itu adalah sesuatu yang baru. Obat itu diyakini menjadi obat COVID-19 pertama di dunia.


"Tentu karena ini akan menjadi obat baru, maka diharapkan ini akan menjadi obat COVID-19 pertama di dunia," ujar Prof Nasih dalam rilis yang diterima detikcom dari Humas Unair, Minggu (16/8).


Prof Nasih kembali menyampaikan bahwa rujukan dari obat kombinasi yang ditemukan oleh tim gabungan menjadi obat COVID-19 tersebut merupakan berbagai macam obat tunggal yang telah diberikan kepada pasien Corona di berbagai belahan dunia.


Prof Nasih menyimpulkan ada tiga kombinasi obat yang ditemukan oleh Unair dan telah dilakukan uji klinis. Kombinasi pertama yaitu Lopinavir/Ritonavir dan Azithromycin. Kedua, Lopinavir/Ritonavir dan Doxycycline. Ketiga, Hydrochloroquine dan Azithromyci.


Sementara itu, Satgas Penanganan COVID-19 mengatakan obat COVID-19 yang ditemukan Universitas Airlangga (Unair) merupakan bagian dari upaya penemuan obat yang juga dilakukan berbagai pihak lain. Namun, Satgas COVID-19 menekankan transparansi soal uji klinis dan kaji etik.


"Dan tentunya Unair dalam menjalankan testing atau uji klinis dari obat tersebut telah melalui kaji etik yang dilakukan di universitasnya, dan tentunya transparansi publik sangat diperlukan. Untuk itu tentunya Unair dengan dukungan dari BIN dan TNI AD tentu tak keberatan menjelaskan bagaimana kaji etik berlangsung dan uji klinis yang sedang dijalankan," kata jubir Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito, dalam konpers yang disiarkan di YouTube Sekretariat Kabinet, Selasa (18/8).(yk/dtk/el/fj)

Rabu, 19 Agustus 2020

Pedagang Pasar di NTB Kabur Saat Didatangi Petugas Tes Swab

Ilustrasi tes swab di pasar. Sejumlah pedagang pasar di Kota Mataram, NTB, kabur meninggalkan lapak ketika petugas kesehatan datang melakukan tes swab massal. (ANTARA FOTO/ARIF FIRMANSYAH)


BORNEOTRIBUN | JAKARTA - Sejumlah pedagang pasar tradisional Kebon Roek, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) memilih kabur ketika petugas gabungan dari Dinas Kesehatan Provinsi NTB tiba untuk melakukan pemeriksaan massal.


Pemeriksaan massal dengan metode polymerase chain reaction (PCR) atau yang juga dikenal dengan swab corona itu juga bagian dari razia protokol kesehatan di pasar.


"Sudah kita rundingkan ya dengan satuan, yang jelas per orang kita targetkan," kata Kadinkes Provinsi NTB Nurhandini Eka Dewi dikutip dari siaran CNN Indonesia TV, Selasa (18/8).


Namun ketika petugas datang, para pedagang spontan meninggalkan lapak. Bahkan para petugas juga merayu pedagang untuk melakukan tes swab.


Petugas juga memberikan edukasi kepada pedagang serta warga setempat bahwa pemeriksaan ini sebagai upaya deteksi virus sekaligus penelusuran kontak demi memutus rantai penyebaran Covid-19.


Salah seorang warga negara asing (WNA) yang kebetulan melintas di pasar itu juga diwajibkan melakukan pemeriksaan swab dengan petugas.


Eka menyebut upaya ini dilakukan Pemprov NTB mengingat klaster pasar kerap kali muncul. Beberapa penelusuran kontak kasus positif di Kota Mataram juga diduga berkaitan dengan aktivitas jual-beli di pasar.


"Sebelum-sebelumnya di Mandalika pernah [pedagang positif Covid-19], tapi Mandalika sudah dilakukan contact tracing," katanya.


Temuan kasus yang berkaitan dengan pasar juga sebelumnya pernah terjadi di daerah lain dalam dua bulan terakhir, seperti di Pasar Karang Anyar Jakarta Pusat, Pasar Sumur Batu Kemayoran Jakarta Pusat.


Bukan hanya di NTB, sebelumnya pada akhir Juli lalu, sejumlah pedagang pasar Wonomulyo di Sulawesi Barat ogah melakukan tes swab meski dirinya dinyatakan reaktif usai menjalani rapid test.


Sementara itu, angka kasus positif di Provinsi NTB masih terus bertambah. Perkembangan data terakhir per Senin (17/8), setidaknya 2.480 orang terinfeksi. Dari angka itu, 1680 orang telah pulih, sementara 137 lainnya meninggal dunia.(cnn/kh/en)

Selasa, 18 Agustus 2020

Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador Siap Disuntik Vaksin Corona Buatan Rusia

 

Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan pada Senin (17/8) bahwa ia bakal menjadi orang pertama yang menerima vaksin Covid-19 buatan Rusia. (AFP PHOTO / RONALDO SCHEMIDT)


BORNEOTRIBUN | INTERNASIONAL - Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan pada Senin (17/8) bahwa ia bakal menjadi orang pertama yang menerima vaksin Covid-19 buatan Rusia bila terbukti efektif.


Rusia pada pekan lalu menyetujui vaksin buatan mereka sendiri itu dan telah mulai memproduksi meski para ilmuwan Barat masih meragukan serta menyebut diperlukan bukti bahwa vaksin itu aman dan efektif.


"Saya akan jadi yang pertama mendapatkan vaksin, karena itu amat penting bagi saya, namun kita harus...memastikan bahwa itu efektif dan tersedia bagi semuanya," kata Lopez Obrador dalam konferensi pers hariannya.


Pemimpin Meksiko itu menambahkan bahwa ia akan secara personal menghubungi Rusia atau China bila mereka jadi yang pertama mengembangkan sebuah vaksin yang efektif.


"Ini hal yang penting, tidak perlu ada alasan ideologi.. kesehatan adalah yang utama," katanya.


Lopez Obrador menjadi pemimpin selanjutnya yang menyatakan diri siap menerima vaksin buatan Rusia, setelah sebelumnya Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyatakan hal serupa.


Presiden Filipina Rodrigo Duterte menegaskan dirinya memang siap menerima suntikan vaksin Rusia di depan umum, demikian dinyatakan juru bicara kepresidenan, Harry Roque, pada Sabtu (15/8).


Namun, seperti diberitakan Kantor Berita Filipina PNA, Duterte tidak akan mengikuti fase pertama uji klinis vaksin yang akan berlangsung Oktober ini, dan diperkirakan menerima vaksin pada awal Mei 2021.


Pada Selasa (11/8), Rusia mengumumkan telah menyetujui penggunaan vaksin virus corona yang dinamai Sputnik V, meski tidak sedikit pihak yang meragukan terobosan Rusia itu, termasuk WHO sendiri.


Kementerian Kesehatan Rusia mengumumkan proses produksi vaksin untuk virus Covid-19 resmi dimulai pada Sabtu (15/8) dan telah ada 20 negara yang mengajukan permintaan pembelian.


Mengutip RT News, Kementerian Kesehatan memprediksi vaksin dengan nama komersial Sputnik V (nama resmi: Gam-COVID-Vak) bisa mulai dibagikan setidaknya Januari 2021.(cnn/AFP/end)

Senin, 17 Agustus 2020

Sekjen MUI Dukung Obat COVID Temuan TNI-BIN-Unair Diberi Izin Edar

 

Foto: Sekjen MUI Anwar Abbas. (Rahel-detikcom)


JAKARTA - Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas mendukung obat virus Corona (COVID-19) yang dikembangkan anak bangsa dari Universitas Airlangga (Unair) bekerja sama dengan TNI AD dan Badan Intelijen Negara (BIN) segera diberi izin produksi dan izin edar. Sehingga, obat tersebut bisa diedarkan di masyarakat.

"Obat COVID-19 temuan anak bangsa harus kita dukung penuh untuk mendapatkan izin produksi dan izin edar," kata Abbas, seperti dilansir Antara, Senin (17/8/2020).


Menurut Abbas, obat COVID temuan tim gabungan Unair, BIN, dan TNI AD itu, merupakan sesuatu yang menggembirakan. Tak hanya itu, obat itu juga merupakan kebanggaan bagi negara Indonesia.


"Kita gembira karena dengan demikian bangsa kita, insyaallah, tentu akan dapat dengan cepat mengatasi krisis kesehatan COVID-19 yang benar-benar telah mengganggu ketenteraman hidup kita dalam 5 bulan terakhir," kata Ketua PP Muhammadiyah itu.


Abas berpendapat, masyarakat Indonesia, bahkan dunia, akan tenang beraktivitas jika obat COVID telah ditemukan. Selain itu, roda ekonomi pun akan kembali berjalan normal.


"Hal itu tentu jelas sangat-sangat kita harapkan," kata Abbas.


Sebelumnya, Wakil Ketua I Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN) KSAD Jenderal Andika Perkasa dan Wakil Ketua II Komite PCPEN Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono menerima hasil uji klinis tahap ketiga obat Corona (COVID-19) dari Rektor Universitas Airlangga Mohammad Nasih pada Sabtu, (15/8).


Jenderal Andika Perkasa menyampaikan akan segera memproduksi obat Corona tersebut. Dia berencana memproses percepatan izin produksi obat kepada BPOM pada Rabu (19/9).


"Jadi proses produksi rencana langsung kami eksekusi, walaupun kita akan tetap menyerahkan permohonan untuk izin edar obat yang sudah diselesaikan uji klinis tahap ketiganya. Hari Rabu saya menghadap Kepala BPOM dalam rangka secara resmi dukungan untuk percepatan izin. (Tunggu) izin edar saja," tutur Andika.(dt/ak)

Jumat, 14 Agustus 2020

Menjelang HUT RI ke 75, Polsek Belitang Salurkan Beras Polri Peduli Covid-19

Dok.foto: Tim Liputan

BORNEOTRIBUN -- Polsek Belitang kembali menyalurkan bantuan bakti sosial Polri Peduli Covid-19 bagi masyarakat kurang mampu di beberapa desa yang ada di Kecamatan Belitang, Jumat (14/8/2020).

Kapolsek Belitang IPTU Suritno mengatakan bantuan diberikan kepada warga kurang mampu yang terdampak Covid-19 serta dalam rangka menyambut HUT Kemerdekaan RI ke 75 tahun 2020.

"Selain warga kurang mampu, Purna Polri dan Warakawuri juga menerima bantuan beras baksos Polri peduli Covid-19 dengan jumlah per KK masing-masing mendapatkan sebanyak 1 karung kemasan 10 Kg," Ujar Kapolsek Belitang.

Pada kesempatan ini Polsek Belitang dalam menyalurkan bantuan beras Polri tahap lll didampingi oleh perangkat desa Belitang Satu agar tepat sasaran dan yang belum pernah mendapatkan bantuan selama pandemi Covid-19.

Personel Polsek dengan menerapkan protokol kesehatan menyalurkan beras kepada warga yang sebelumnya sudah di data oleh setiap Bhabinkamtibmas di desa binaan masing-masing.

Kemudian Kapolsek Belitang IPTU Suritno menambahkan Kegiatan penyaluran bantuan baksos Polri Peduli Covid-19 yang dilakukan personelnya dengan cara dor to dor mendatangi tiap rumah sekaligus menyampaikan himbauan protokol kesehatan.

"Dalam tahap penyaluran bantuan baksos Polri ini diharapkan dapat bermanfaat serta meringankan beban warga ditengah pandemi Covid-19," Pungkas IPTU Suritno.(mussin)

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pilkada 2024

Lifestyle

Tekno