Berita Borneotribun.com: Hiburan Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Hiburan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Hiburan. Tampilkan semua postingan

Jumat, 12 Agustus 2022

Chintya Gabriella bicara soal "move on" di lagu baru "Tak Apa Tanpamu"

Penyanyi Chintya Gabriella.
Penyanyi Chintya Gabriella.
BORNEOTRIBUN JAKARTA - Penyanyi asal Medan Chintya Gabriella pada Jumat merilis lagu baru berjudul “Tak Apa Tanpamu” yang menceritakan proses move on dari sebuah hubungan asmara yang kandas dengan mengusung nada ceria.

“Lagu ini tentang move on, yang tadinya kita sedih karena berpisah dan gamon (gagal move on) tapi akhirnya terbiasa dan bisa bahagia lagi meski tanpa ada dia,” kata Chintya dalam siaran pers tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Berbeda dengan lagu sebelumnya yang selalu mengambil tema sedih kisah percintaan, kali ini Chintya juga menunjukkan kemampuan vokalnya untuk membawakan “Tak Apa Tanpamu” yang memiliki beat ceria.

“Selain temanya soal move on dan yang lebih ceria, tantangan lain buatku lagu ini upbeat. Ini tantangan sendiri karena Chintya jarang banget nyanyiin lagu upbeat. Untuk dapat mood-nya juga lebih menantang,” katanya soal lagu tersebut.

Chintya berharap lagu “Tak Apa Tanpamu” bisa menemani serta menguatkan para pendengar yang sedang berusaha move on dan masih berpikir bahwa proses tersebut merupakan hal yang sulit.

“Kita harus bisa berdamai dengan diri sendiri dan menyadari bahwa sumber kebahagiaan itu dibuat dari diri sendiri,” tuturnya.

“Tak Apa Tanpamu” sudah dapat dinikmati di seluruh digital streaming platform. Video musik lagu ini juga akan tayang di kanal YouTube Chintya Gabriella.

Lagu berdurasi sekitar tiga menit ini ditulis oleh Raguel Lewi dan diproduseri oleh Irwan Simanjuntak. Raguel sebelumnya menciptakan debut lagu Chintya bersama Warner Music Indonesia berjudul “Hanya Dalam Mimpi” yang dirilis awal tahun ini.

Perempuan berusia 23 tahun itu memulai karier bermusiknya saat mengikuti ajang pencarian bakat Indonesian Idol pada 2018. Setelahnya, Chintya terus berkarya dengan mengunggah cover lagu melalui akun YouTube-nya.

Sebelum “Tak Apa Tanpamu” dan “Hanya Dalam Mimpi”, ia telah merilis empat single lainnya yaitu “Lelah Dilatih Rindu” (2019), “Percaya Aku” (2019), “Aku Sayang Aku” (2021), dan “Perjalanan Pulang” (2022). Lagu “Percaya Aku” pernah masuk trending YouTube dan saat ini telah ditonton lebih dari 33 juta kali dan diputar sebanyak 21,3 juta kali di platform Spotify.

(RK/ANT) 

Minggu, 07 Agustus 2022

Girls Generation resmi comeback dengan rilis album "Forever 1"

Girl grup Girls Generation alias SNSD (instagram/_snsd_updates)
Girl grup Girls Generation alias SNSD (instagram/_snsd_updates)

BORNEOTRIBUN JAKARTA - Girls Generation memperingati hari jadinya yang ke-15 dengan comeback dan merilis album yang diberi judul "Forever 1."

“Forever 1” merupakan album penuh ketujuh grup itu. Perilisan album tersebut menandai proyek Girls Generation sejak LP sebelumnya "Holiday Night" lima tahun lalu.

“Hari ini adalah hari ulang tahun Girls Generation. Sebenarnya, kami telah mendiskusikan comeback sejak kami merayakan ulang tahun ke-14. Tapi kami merasa kami ingin meluncurkan album dengan benar di hari jadi yang ke-15,” kata Sooyoung dikutip dari Korea Times, Minggu.

“Forever 1” memiliki total 10 lagu termasuk singel utamamanya yakni “Forever 1”. Selain itu, album ini juga memiliki lagu lain seperti "Seventeen" dan "Villain," di mana anggota Tiffany dan Sooyoung berpartisipasi dalam penulisan lirik, serta "Lucky Like That," "You Better Run," "Closer" dan "Mood Lamp”.

Girls Generation adalah girl grup K-pop ikonik yang dikenal sebagai "hallyu” atau grup yang berdiri di garis depan ledakan global budaya pop Korea. Grup tersebut juga telah merilis banyak hit, seperti "Into The New World," "Kissing You," "Wah," "Genie," "OH!," The Boys," "I Got a Boy," "Mr.Mr.," "Party" dan "Lion Heart”.

Namun, grup ini mulai hiatus setelah anggota Tiffany, Sooyoung dan Seohyun meninggalkan SM Entertainment pada Oktober 2017. Sejak saat itu, mereka fokus pada berbagai kegiatan individu, termasuk karier sebagai aktor dan solois K-pop.

Oleh sebab itu, comeback Girls Generation ini akan dikenang sebagai peristiwa penting dalam sejarah K-pop karena menandai berakhirnya masa hiatus grup yang diperpanjang.

“‘Lucky Like That' adalah lagu pertama yang kami rekam untuk album ini, dan saya adalah anggota terakhir yang merekamnya. Mendengarkan suara teman-teman band saya setelah waktu yang lama, saya tiba-tiba menjadi emosional," kenang YoonA.

Di sisi lain, Sooyoung mengatakan dia tidak menyadari betapa berharganya waktu yang dia miliki dengan teman satu bandnya, sebelum reuni.

“Sebelumnya, kami semua berada di agensi yang sama, jadi kami punya banyak waktu untuk bermain bersama kapan pun kami mau. Tapi sekarang, karena kami fokus pada aktivitas individu, waktu kami berkumpul bersama terasa sangat berharga," ujarnya.

Ketika ditanya tentang rahasia umur panjang band, Taeyeon berkata, "Sejujurnya, tidak mudah untuk mengumpulkan pendapat dari delapan wanita, tetapi kesamaan dalam pikiran mereka adalah bahwa mereka mencintai band. memiliki tujuan yang sama adalah apa yang membawa kami sejauh ini."

Album “Forever 1” dijadwalkan akan rilis fisik pada hari Senin 8 Agustus besok.

(LM/ANT)

Sabtu, 06 Agustus 2022

"Rasa Sayange" jadi lagu favorit peserta lomba nyanyi mahasiswa China

Seorang mahasiswi jurusan bahasa Indonesia di China saat mengikuti lomba menyanyikan lagu Indonesia yang digelar KBRI Beijing, Jumat (5/8).
Seorang mahasiswi jurusan bahasa Indonesia di China saat mengikuti lomba menyanyikan lagu Indonesia yang digelar KBRI Beijing, Jumat (5/8).

BorneoTribun, Beijing - Lagu daerah yang berasal dari Maluku dengan judul "Rasa Sayange" menjadi lagu yang paling difavoritkan para mahasiswa China saat mengikuti lomba menyanyikan lagu berbahasa Indonesia menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-77 Kemerdekaan RI.

Tujuh dari sepuluh peserta lomba menyanyi yang digelar secara daring Atase Pendidikan dan Kebudayaan pada Kedutaan Besar RI di Beijing pada Jumat (5/8) itu menyanyikan "Rasa Sayange" pada lagu pilihan.

Peserta lainnya memilih lagu "Manuk Dadali" dari daerah Jawa Barat untuk lagu keduanya.

Sementara lagu wajib, pihak panitia memberikan dua pilihan, yakni "Indonesia Pusaka" dan "Satu Nusa Satu Bangsa".

Para peserta lomba menyanyi tersebut merupakan mahasiswa jurusan Bahasa Indonesia dari berbagai perguruan tinggi di China.

"Pilihan para peserta tersebut menunjukkan bahwa lagu 'Rasa Sayange' sangat digemari dan populer di China," kata Atdikbud KBRI Beijing, Yaya Sutarya, di Beijing, Sabtu.

Menurut dia, hal itu sekaligus meneguhkan bahwa "Rasa Sayange" merupakan lagu daerah dari Indonesia.

"Selama ini sebagian masyarakat China mengenali 'Rasa Sayange' sebagai lagu dari Malaysia. Tapi para mahasiswa China menunjukkan bahwa lagu itu memang aslinya berasal dari Indonesia," ujarnya.

Selain menyanyi, KBRI Beijing juga menggelar lomba pidato dan lomba penulisan esai berbahasa Indonesia dengan tema utama Keketuaan G20 Indonesia.

"Lomba ini merefleksikan minat para mahasiswa Tiongkok untuk lebih mengenali budaya bangsa kita dan membantu mengampanyekan Keketuaan G20 Indonesia," kata Duta Besar RI untuk China, Djauhari Oratmangun.

Saat ini terdapat 21 perguruan tinggi di China yang memiliki jurusan Bahasa Indonesia.

Mereka belajar sesuai dengan kurikulum Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. 

(II/ANT)

Sabtu, 19 Februari 2022

Putri Perankan Dayang Seluang di Album Sanggar Tuah Production

Foto: Heraswati Angelina Putri. 


BorneoTribun Sanggau, Kalbar - Lagu Dayang Seluang yang diperankan Herawati Angelina Putri siap ditayangkan di youtube sanggar tuah production. 


Heraswati Angelina Putri gadis cantik dari Dusun Engkalau, Desa Rahayu, Kecamatan Parindu, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat.


Gadis yang lahir di Pusat Damai 7 Juli 2004 ini memilik multi talen yang menjadi kebanggaan masyarakat bumi daranante. 


Dengan bakat dan kemampuannya itu terpilih di keluarga besar sanggar tuah production. 


Lagu Dayang Seluang mengambil lokasi soting di taman pantai Sentana Sanggau dan muara kantuk, Sabtu 19 Februari 2022.


Vokalis Firmus sekaligus pencipta lagu, kameraman Yasin. (Tim Liputan) 

Minggu, 06 Februari 2022

Valentina Dilla Riana Asal Kubu Raya Artis Terbaik Sanggar Tuah Production

Valentina Dilla Riana Asal Kubu Raya Artis Terbaik Sanggar Tuah Production
Foto: Artis Valentina Dilla Riana.


BorneoTribun Sanggau, Kalbar - Dilla dengan nama lengkap Valentina Dilla Riana kini tercatat sebagai artis terbaik Sanggar Tuah Production. 


Melalui lagu perdananya, Binua Daranante yang mulai tayang di youtube sanggartuahproduction tanggal 24 januari 2022 mampu mengangkat dan mengharumkan namanya. 


Terbukti, tiga hari tayang di youtube sanggar tuah production sudah 1000 lebih penontonnya. 


"Luar biasa, gadis asal Kabupaten Kubu Raya Kalbar ini dengan talenta yang dimilikinya,"ungkap kameramen, Yasin, Minggu (6/2/2022).


Menurut Yasin, lagu daerah berbahasa dayak kanayatn ini diciptakan oleh Firmus sebagai luahan rasa kebanggaannya terhadap Kabupaten Sanggau yang dikenal dengan sebutan Bumi Daranante. 


Seperti yang dilangsir dari berbagai informasi dunia artis, tanpa bakat, seseorang tersebut tak dapat disebut sebagai artis. Jikapun bisa terkenal, mereka yang hadir tanpa bakat akan mudah tenggelam seiring berjalannya waktu. 


"Bakat seorang artis banyak ragamnya, seperti akting, menyanyi, dancing, bermain musik, presenting, modeling, dan bakat lainnya," ulas Yasin.


Ia menambahkan, syarat lainnya yang juga harus dipenuhi seorang artis terkenal yaitu memiliki rasa percaya diri yang tinggi.


Pekerjaan seorang artis adalah tampil di depan publik maka sudah pasti keberanian dan rasa percaya diri harus diutamakan.


"Saat ini dunia entertaiment berkembang sangat pesat. Maka dari itu, menghadapi tantangan yang ada, seorang artis harus berani tampil beda,"tuturnya.


Ketika seseorang menjadi artis, tujuan terbesarnya selain berkarya adalah ingin menjadi terkenal. Dan untuk menjadi artis yang terkenal ternyata ada beberapa cara. 


Cara menjadi artis terkenal yang pertama adalah dengan bergabung bersama agensi. Agensi merupakan sebuah perusahaan atau badan yang menaungi para artis untuk berkarya di jagat entertaiment. Melalui agensi ini, nantinya para artis mendapatkan banyak promosi sehingga lebih mudah terkenal.


Salah satu jalan untuk menjadi seorang artis yaitu dengan mengikuti audisi. 


Audisi untuk menjaring talenta baru biasanya dilakukan oleh beberapa pihak mulai dari agensi atau management artis sampai stasiun televisi. 


Beberapa pergelaran audisi yang telah sukses melahirkan artis terkenal dan berbakat yaitu Indonesian Idol, X-Factor Indonesia, Indonesia Mencari Bakat, dan lain sebagainya.


Cara ketiga untuk menjadi artis terkenal adalah dengan melamar langsung pada agensi yang di inginkan.


Namun, untuk melamar langsung, harus sudah terlebih dahulu memiliki portofolio yang bagus sehingga dapat menjadi nilai jual tersendiri.(*)

Selasa, 22 Juni 2021

Dulu Tukang Bersih tempat Parkiran, Ternyata Seperti Inilah Masa Lalu Ruben Onsu yang Berliku-liku

Dulu Tukang Bersih tempat Parkiran, Ternyata Seperti Inilah Masa Lalu Ruben Onsu yang Berliku-liku

BORNEOTRIBUN.COM - Ruben Onsu merupakan salah satu artis yang terkenal tajir. Namun siapa sangka, Ruben Onsu ternyata juga sempat mengalami hidup yang berat di masa lalu.

Saat ini Ruben Onsu memiliki banyak kekayaan berkat usahanya meniti karier dari bawah.


Tidak hanya sebagai artis, Ruben juga memiliki usaha di bidang makanan dan merambah dunia YouTube.

Kini Ruben Onsu tinggal di hunian super mewah.

Bahkan rumah Ruben Onsu disebut-sebut mencapai harga Rp 79 miliar.

Namun sebelum hidup bergeimang harta, Ruben ternyata pernah harus berjuang untuk sesuap nasi.

Ruben bahkan sampai pernah bekerja membersihkan tempat parkir di sebuah hotel.

"Lo bayangin enggak, gue yang ngebersiin bagian, emm.. ngepelin parkiran P2 P1 gitu," jelas Ruben Onsu dikutip dari kanal YouTube Jessica Iskandar, (30/6/2016).

"Itu 16 tahun," tambahnya.

Ruben melanjutkan, ketika itu rumahnya di Bekasi, sehingga ia harus berangkat dari rumah pukul 3 pagi dan naik kereta, karena jam kerja dimulai pukul 7 pagi.

Setelah mendapatkan upah, suami Sarwendah ini pun menggunakan uangnya untuk membeli sepatu pantofel dan baju.

Sebab, sepatunya sering kali terkena air ketika Ruben mengepel lantai parkiran hotel.

"Gajian ya buat beli celana item lagi sama sepatu pantofel lagi, orang sepatu pantofel gue ngepel, gue siram aer, kena sepatu gue lagi, lepek, ngerembes, bau, lembap, gue kan enggak suka yang jorok," jelas Ruben.

Pada tahun 1997, Ruben akhirnya merambah ke dunia hiburan di TVRI sebagai pembawa acara.


Kala itu, ia mengaku hanya mendapatkan gaji sebesar Rp 5 ribu untuk 4 episode menjadi pembawa acara, sehingga dengan kata lain, satu episodenya ia cuma digaji Rp 1250.

Meski begitu, menurut Ruben Onsu, uang tersebut sama saja dengan uang satu juta di zaman sekarang.

Barulah di tahun 2000 Ruben Onsu bergabung dalam acara Lenong Bocah.

Diceritakan juga ternyata nama Ruben Onsu itu merupakan pemberian dari Aditya Gumay, seorang sutradara film, sedangkan nama aslinya, yaitu Ruben Samuel.

Tak sampai di situ, ternyata Ruben juga pernah hidup susah karena krisis moneter di tahun 90-an. Alhasil, keluarganya pun pernah makan hanya dengan lauk berupa garam.

"Lu udah pernah belum makan nasi ama garem? Gue bukan udah pernah, gua ngalamin. Karena Papaku enggak dapat penghasilan, cuma ibu aku bisa beli beras, akhirnya aku makan nasi sama garem. Terus makan mie instan dua bungkus buat enam orang," ungkap Ruben.(*)

Kamis, 27 Mei 2021

Raksasa Belanja Online, Amazon Akan Beli MGM

Raksasa Belanja Online, Amazon Akan Beli MGM
Raksasa belanja online, Amazon membayar MGM $8,45 miliar agar dapat menyediakan lebih banyak tontonan pada layanan streaming video. (Foto ilustrasi/REUTERS/Dado Ruvic)

BorneoTribun Internasional - Raksasa belanja online, Amazon membeli MGM, studio film dan produsen acara TV, termasuk produksi film seri James Bond, film "Legally Blonde" dan acara TV "Shark Tank," dengan harapan dapat menyediakan lebih banyak tontonan pada layanan streaming video.

Raksasa belanja online, Amazon membayar $8,45 miliar untuk MGM, menjadikannya akuisisi perusahaan terbesar kedua setelah membeli Whole Foods seharga hampir $14 miliar pada tahun 2017.

Kesepakatan itu terbaru di industri media yang bertujuan meningkatkan layanan streaming agar mampu bersaing dengan Disney+ dan Netflix. Sementara AT&T dan Discovery mengumumkan pada 17 Mei 2021 rencananya untuk menggabungkan beberapa perusahaan media yang berpengaruh mencakup HGTV, CNN, Food Network, dan HBO.

Raksasa belanja online, Amazon tidak menyebutkan jumlah yang menonton layanan Prime Video miliknya. 

Raksasa Belanja Online, Amazon
Selain Prime Video, Amazon juga mempunyai layanan streaming gratis IMDb TV, di mana Amazon memperoleh penghasilan dari iklan selama pemutaran film. (Foto: ilustrasi)

Akan tetapi lebih dari 200 juta telah memiliki akses layanan itu lewat pendaftaraan pada program Prime-nya. 

Hal itu memberi mereka akses pengiriman lebih cepat dan fasilitas tambahan lainnya. Selain Prime Video, Amazon juga mempunyai layanan streaming gratis IMDb TV, di mana Amazon memperoleh penghasilan dari iklan selama pemutaran film dan pertunjukan.

Pembelian MGM itu melapangkan jalan akses Amazon ke lebih banyak film, pertunjukan, dan tokoh film terkenal, termasuk Rocky, RoboCop, dan Pink Panther. 

Raksasa belanja online, Amazon juga akan memperoleh saluran kabel: Epix, yang dimiliki MGM.

Dikenal dengan logo singa yang mengaum, MGM merupakan salah satu studio Hollywood tertua yang didirikan pada tahun 1924 semasa film bisu waktu itu. 

MGM memiliki daftar panjang klasik di perpustakaan film miliknya, termasuk "Singin 'in the Rain." Produksi program TV terbaru termasuk acara reality TV "Shark Tank" dan "The Real Housewives of Beverly Hills," juga film James Bond mendatang "No Time to Die" dan film biografi Aretha Franklin berjudul "Respect."

Amazon sudah mempunyai studio sendiri dengan hasil yang beragam. Dua acaranya, "The Marvelous Mrs. Maisel" dan "Fleabag," memenangkan serial komedi terbaik Emmys. Namun kebanyakan filmnya gagal menarik penonton di box office. [mg/jm]

Oleh: VOA

Rabu, 19 Mei 2021

Setelah 35 Tahun, ‘Top Gun’ Diputar Ulang dan Sekuelnya Siap Dirilis

Tom Cruise, menampilkan klip dari "Top Gun: Maverick" pada hari pertama Comic-Con International di San Diego, 18 Juli 2019. (Chris Pizzello/Invision/AP)

BorneoTribun Amerika -- Tahun 2021 merupakan tahun istimewa bagi "Top Gun". Tahun ini menandai 35 tahun perilisan film blockbuster itu. Hollywood pun membawa para penggemar Pete "Maverick" Mitchell mengenang film itu dan bersiap menonton sekuelnya.

Hollywood merayakan 35 tahun perilisan “Top Gun” tanggal 13 Mei lalu dengan mulai memutar film itu secara serentak di lebih dari 150 bioskop layar lebar di berbagai penjuru Amerika. Tanggal itu sengaja dipilih untuk memberi waktu beberapa hari bagi para penggemar film itu untuk menontonnya. “Top Gun” yang melambungkan nama Tom Cruise itu secara resmi dirilis pada 16 Mei 1986.

Tentu, film yang diputar itu merupakan hasil restorasi dari versi aslinya. Yang pasti, para penonton dibuat terpana dengan sistem teknologi audio dan videonya yang jauh lebih maju daripada apa yang disaksikan dari versi 35 tahun lalu.

Don Simpson (kiri) dan Jerry Bruckheimer (kanan) Produser Eksekutif film, "Top Gun" berdiri di luar Cinema 1 Theater di San Diego, California, dalam pemutaran perdana film tersebut, 15 Mei 1986 . (Foto AP / Ken Levine)

Tidak hanya itu, bagi mereka yang belum siap untuk kembali ke bioskop karena pandemi, “Top Gun” saat ini juga tersedia dalam format Digital, 4K Ultra HD, dan Blu-ray. Versi-versi baru ini menghadirkan banyak bonus, termasuk wawancara dengan Cruise dan produser Jerry Bruckheimer.

Menurut Bruckheimer, sebetulnya Tom Cruise ragu untuk mengambil peran Pete "Maverick" Mitchell – tokoh sentral dalam film itu. Ia berhasil membujuk Cruise, yang saat itu belum populer, setelah mengundang Cruise ikut dalam penerbangan skuadron udara Angkatan Laut AS, Blue Angels. Asal tahu saja, Blue Angels sendiri sulit dibujuk untuk mengizinkan Cruise ikut terbang.

“Benar-benar perjuangan karena saya butuh waktu untuk membujuk Blue Angels mengizinkan Cruise untuk ikut penerbangan di El Centro, California, sebelum ia berkomitmen untuk membintangi film itu. Segera setelah mendarat, Tom Cruise lari ke bilik telepon -- ada bilik telepon pada masa itu -- dan dia menelepon saya dan berkata, 'Jerry, saya bersedia. Saya akan main untuk film itu’. Ia rupanya senang berada di pesawat itu. Dan sekarang ia adalah pilot yang ulung. Ia bisa menerbangkan hampir apa saja," jelasnya.

Hasilnya sungguh luar biasa. Saat dirilis tahun 1986, film yang diarahkan mendiang Tony Scott itu menduduki puncak box office dan berhasil meraup pendapatan 356 juta dolar dari hasil pemutarannya di berbagai penjuru dunia. Angkatan Laut AS sendiri diuntungkan dengan publisitas itu dan pada tahun-tahu berikutnya rekrutmen mereka meningkat.

Strategi Hollywood untuk memutar ulang film Top Gun tentu terkait dengan rencananya merilis sekuelnya menjelang akhir tahun. Film yang diberi judul “Top Gun: Maverick” ini masih akan dibintangi Tom Cruise dan sejumlah aktor lain yang juga tampil sebelumnya dalam film “Top Gun,” termasuk Rick Rossovich, yang berperan sebagai Slider.

Produser Jerry Bruckheimer berpose di karpet merah pemutaran perdana film "Bad Boys for Life" di bioskop Zoo Palast, Berlin, Jerman, 7 Januari 2020. (REUTERS / Hannibal Hanschke)

Mengapa pula menunggu 35 tahun untuk membuat sekuelnya? Rossovich menjelaskan, "Tom Cruise tidak akan melakukan apa pun kecuali ia merasa sreg dan Anda tahu, film ini bayinya. Saya kira film ini menjadi pekerjaan yang benar-benar menguras tenaga. Dan ia benar-benar mempertimbangkannya. Dan, Anda tahu, ia adalah orang yang menerbangkan jetnya sendiri, kan? Saya kira, film ini akan benar-benar menjadi salah satu film yang mendominasi tahun ini."

“Top Gun: Maverick” akan dirilis 19 November mendatang di bioskop-bioskop Amerika. [ab/uh]

Oleh: VOA

Senin, 26 April 2021

'Mortal Kombat', 'Demon Slayer' Pimpin Box Office

'Mortal Kombat', 'Demon Slayer' Pimpin Box Office
Film Mortal Kombat terbaru kembali hadir di layar lebar (dok: "Mortal Kombat" / Warner Bros. Pictures)

BorneoTribun.com -- Film versi baru atau reboot film "Mortal Kombat" produksi Warner Bros dan film anime Jepang "Demon Slayer: Mugen Train" bersaing untuk posisi teratas di box office Amerika Utara. "Mortal Kombat" menempel ketat "Demon Slayer". Menurut perkiraan studio, "Mortal Kombat" dengan rating “R” atau “Terbatas” diperkirakan akan meraup $22,5 juta, sedangkan "Demon Slayer" dari Funimation diperkirakan mengantongi $19,5 juta.

Menurut perusahaan data Comscore, seperti dikutip oleh Associated Press, kedua versi tersebut memicu akhir pekan terbaik di bioskop selama pandemi, dengan perkiraan total penjualan tiket mencapai $ 54,2 juta.

"Mortal Kombat", seperti film-film produksi Warner Bros lainnya pada 2021, memulai debutnya secara bersamaan di HBO Max. Film itu menjual lebih banyak tiket di AS daripada film apa pun selain "Godzilla vs. Kong" milik studio - yang pada Minggu (25/4) meraup $ 400 juta di seluruh dunia. Pada Maret tahun ini, "Godzilla vs. King Kong" mencapai rekor terbaik dalam pandemi dengan meraup $48.5 juta dari penayangan selama lima hari.

Penampilan "Demon Slayer - Kimetsu No Yaiba - the Movie: Mugen Train" lebih mengejutkan. Film Jepang ini ditayangkan dengan sulih suara (dubbing) dan sulih teks (subtitle) dan merupakan kelanjutan dari serial TV "Demon Slayer" yang awalnya merupakan serial manga populer. Film itu sudah mencetak hit besar secara internasional. Di Jepang, film itu menjadi film terlaris sepanjang masa, dengan meraup penjualan tiket lebih dari $350 juta.

Kedua rilis tersebut, meski bukan film dengan kualitas untuk enghargaan, memberi Hollywood kabar baik menjelang malam penghargaan Academy Awards pada Minggu (25/4). Prakiraan untuk bisnis bioskop makin cerah. Industri bioskop mengharapkan musim panas yang kembali semi-normal, mungkin pada akhir Mei atau awal Juni. “A Quiet Place Part II” dan “Cruella” milik Walt Disney Co. ditetapkan untuk rilis akhir pekan Memorial Day.

“Mortal Kombat” yang dibuat berdasarkan gim, pertama kali diproduksi menjadi sebuah film pada 1995 dan meraup penghasilan sebesar $27,6 juta secara internasional. [na/ft]

Oleh: VOA

Rabu, 21 April 2021

Mendiang Boseman, Diunggulkan Jadi Aktor Terbaik Piala Oscar 2021

Mendiang Boseman, Diunggulkan Jadi Aktor Terbaik Piala Oscar 2021
Aktor Chadwick Boseman, meninggal dunia akibat kanker usus Agustus lalu. (Foto: dok).

BorneoTribun.com -- Banyak orang memperkirakan, aktor Chadwick Boseman yang meninggal dunia pada bulan Agustus lalu akibat kanker usus, akan memenangkan Piala Oscar aktor terbaik tahun ini. 

Namun peraih nominasi lainnya juga memiliki peluang yang besar. Siapa sajakah mereka? 

Mendiang aktor “Black Panther”, Chadwick Boseman, diunggulkan akan meraih Piala Oscar untuk kategori aktor terbaik, yang pengumuman pemenang dan penganugerahannya akan diselenggarakan pada tanggal 25 April.

Boseman mendapat nominasi itu lewat perannya sebagai Levee dalam film produksi Netflix, “Ma Rainey’s Black Bottom”. Berkat peran yang sama, ia juga berhasil memenangkan penghargaan SAG dan Golden Globe tahun ini sebagai aktor terbaik.

Namun, Anthony Hopkins, yang pemenang Oscar tahun 1992 lewat film “The Silence of the Lambs”, juga berhasil meraih kemenangan yang mengejutkan pada ajang penghargaan BAFTA. Hopkins berperan sebagai seorang lanjut usia yang menderita demensia dalam film “The Father”, yang berjuang menghadapi kenyataan di

Para peraih nominasi Oscar untuk aktor terbaik, dari kiri: Riz Ahmed "Sound of Metal"; Chadwick Boseman "Ma Rainey’s Black Bottom"; Anthony Hopkins "The Father"; Gary Oldman "Mank" dan Steven Yeun “Minari." (Amazon / Netflix / Sony Pictures Classics / Netflix / A24 via AP)

Riz Ahmed juga mungkin berpeluang untuk diumumkan sebagai pemenang pada tanggal 25 April nanti. Dalam sejumlah ajang yang lebih kecil, ia mendominasi kemenangan sebagai aktor terbaik lewat perannya dalam film “Sound of Metal”. Ia berperan sebagai seorang drummer, yang mulai kehilangan pendengaran, serta harus menerima keadaan dirinya dan situasi barunya.

Steven Leun menjadi aktor Amerika keturunan Asia pertama yang mendapat nominasi dalam kategori aktor terbaik atas perannya dalam film “Minari”. Aktor kelahiran Korea ini telah berakting di serial film TV dan layar lebar di dua negara ini, seperti “The Walking Dead” di Amerika Serikat serta “Burning” dan “Okja” di Korea Selatan.

Tidak ketinggalan aktor asal Inggris, Gary Oldman, yang menjadi nomine untuk kategori initersebut. Ia berperan sebagai Herman Mankiewicz dalam “Mank”, film hitam putih yang diproduksi Netflix. Film itu mengisahkan tentang penulisan film klasik “Citizen Kane”. Oldman memenangkan piala Oscar sebagai aktor terbaik dalam film “The Darkest Hour” pada tahun 2018 di mana ia berperan sebagai perdana menteri Inggris Winston Churchill. [lj/uh]

Oleh: VOA

Jumat, 02 April 2021

Jaringan televisi Hong Kong TVB Batalkan Liputan acara penghargaan perfilman Oscar

Jaringan televisi Hong Kong TVB Batalkan Liputan acara penghargaan perfilman Oscar
Seorang aktris berfoto bersama para fans di FILMART, pameran program televisi di Hong Kong, 14 Maret 2017. (Nov Povleakhena/VOA Khmer)

BorneoTribun China, Internasional -- Jaringan televisi Hong Kong Television Broadcasts (TVB), yang punya hubungan dengan “Rupert Murdoch of China,” untuk pertama kalinya sejak 1969 akan membatalkan liputan acara penghargaan perfilman, Oscar.

Stasiun TV itu memberi konfirmasi pada Senin (29/3) bahwa pihaknya tidak akan memperbarui kontraknya untuk acara itu yang biasanya disiarkan oleh Pearl, saluran bahasa Inggris TVB. Tidak ada bisnis penyiaran Hong Kong lainnya yang punya rencana untuk menyiarkan upacara itu. Namun, hingga Kamis (1/4), Pearl masih tercatat sebagai salah satu jaringan yang akan mengudarakan upacara tahun ini di situs resminya.

The Hollywood Reporter, mengutip sumber-sumber yang memahami dengan isu ini, pada awal Maret melaporkan bahwa pengamat media Beijing telah memerintahkan pers China untuk membatalkan liputan upacara Oscar ke-83 itu dan tidak melaporkan acara tersebut.

Dalam sebuah pernyataan kepada media Hong Kong, seorang juru bicara TVB mengatakan, “hal ini benar-benar murni sebuah keputusan komersial bahwa kami tidak akan meliput Oscar tahun ini.”

Namun, media resmi pemerintah China, Global Times, memberikan alasan berbeda. Dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada Selasa (30/3), Global Times mengutip pakar film China, yang mengatakan, keputusan itu tidak mungkin merupakan keputusan komersial.

“Alasan sebenarnya adalah nominasi the Academy dari documenter pendek Do Not Split, yang merekam protes dan kekerasan di Hong Kong pada 2019, serta juga nominasi untuk sutradara China yang terkenal Chloe Zhao dengan filmnya Nomadland,” Global Times melaporkan.

Zhao telah menjadi sasaran kecaman di China setelah komentarnya yang kritis terhadap Beijing dari 2013 muncul.

Pada 2016, raja media China, Li Ruigang, yang dikenal sebagai “the Rupert Murdoch of China” membeli 26 persen saham TVB, dan menjadi pemegang saham terbesar dari jaringan televisi itu. Pada Februari 2020, dia bergabung ke dalam komite eksekutif dari Dewan Direktur TVB.

Menurut the Academy of Cinema Arts and Sciences, pengamat media Beijing kini berusaha untuk tidak membesar-besarkan dua film yang berpotensi hadiah Oscar dan menarik masyarakat penonton China.

Upacara Oscar akan ditunda sampai 25 April karena pandemi virus corona, tetapi akan disiarkan dari berbagai lokasi, termasuk dari Hollywood. [jm/em/voa indonesia]

Rabu, 24 Maret 2021

Film Seri Berjudul "Tyson" akan di Bintangi Jamie Foxx

Film Seri Berjudul "Tyson" akan di Bintangi Jamie Foxx
Mike Tyson (kiri) di Dana Point, California, 2 Agustus 2019 (Foto: Willy Sanjuan/Invision/AP) dan Jamie Foxx di Beverly Hills, California, 24 Februari 2019 (Foto: Evan Agostini/Invision/AP).

BorneoTribun Hiburan -- Film seri itu berjudul "Tyson". Belum jelas kapan dan di jaringan atau layanan streaming mana akan diputar. Namun yang pasti, Antoine Fuqua siap untuk mengarahkannya dan menjadi produser eksekutif melalui Fuqua Films, dengan Martin Scorsese juga menjadi produser eksekutif melalui Sikelia Productions.

Mike Tyson mengaku senang dengan rencana tersebut. Dalam sebuah pernyataannya di media-media Hollywood, baru-baru ini ia mengatakan, "Saya sudah lama ingin menceritakan kisah saya. Dengan peluncuran 'Legends Only League' baru-baru ini dan kegembiraan dari para penggemar setelah saya kembali ke ring, sekarang terasa seperti saat yang tepat," jelas Tyson.

Wasit Arthur Mercante menunjukkan jalan ke sudut netral untuk Mike Tyson (kana) setelah dia menjatuhkan Steve Zouski di ronde ketiga dari sepuluh ronde pertandingan tinju di Nassau Coliseum di Uniondale, NY, 11 Maret 1986. (AP Photo/Ray Stubblebine, File)

"Saya berharap dapat berkolaborasi dengan Martin, Antoine, Jamie, dan seluruh tim kreatif untuk menghadirkan film seri yang tidak hanya menceritakan perjalanan profesional dan pribadi saya, tetapi juga menginspirasi dan menghibur,” imbuhnya.

Penulis Colin Preston saat ini sedang sibuk menggarap naskahnya. Jamie Foxx tidak hanya akan membintangi tapi juga akan menjadi produser eksekutif film itu.

Foxx sendiri sebetulnya telah membahas keterlibatannya dalam proyek Tyson ini selama beberapa waktu. Tahun lalu, ia pernah menyatakan, ia sedang sibuk berlatih untuk peran barunya tersebut, meskipun pada saat itu ia menyebutnya sebagai film biografi dan bukan film seri.

Mike Tyson (kanan) melakukan pukulan di ronde keempat melawan Roy Jones Jr., dalam pertandingan tinju Mike Tyson vs Roy Jones Jr. di Staples Center, Los Angeles, California, 28 November 2020. (Foto oleh Joe Scarnici / Getty Images Amerika Utara / AFP)

Ini merupakan film seri kedua mengenai Tyson yang diumumkan selama satu bulan terakhir. Layanan streaming Hulu sebelumnya mengumumkan bahwa mereka telah memesan film seri terbatas, yang terdiri dari delapan episode, tentang petinju itu. Tyson kabarnya sangat menentang film seri berjudul "Iron Mike" itu ketika diumumkan dan mengatakan ia sama sekali tidak terlibat di dalamnya.

Tyson menjadi berita utama di seluruh dunia ketika ia menjadi juara kelas berat termuda dalam sejarah tinju pada tahun 1986 pada usia 20 tahun. Ia tetap menjadi kekuatan utama dalam dunia tinju selama bertahun-tahun dan secara luas dianggap sebagai salah satu petarung kelas berat terbesar sepanjang masa.

Mike Tyson, pemeran dalam "The Hangover Part II," berpose di pemutaran perdana film tersebut, di Los Angeles, 19 Mei 2011. (Foto AP / Chris Pizzello)

Tapi hidupnya di luar ring mungkin menarik lebih banyak perhatian. Ia dituduh melakukan pelecehan mental dan fisik yang serius terhadap istrinya, Robin Givens, dan pernah dihukum karena pemerkosaan pada 1992, yang menjebloskannya ke penjara selama kurang dari tiga tahun.

Namanya kembali mencuat dalam beberapa tahun terakhir, setelah muncul dalam film waralaba "The Hangover" sebagai dirinya sendiri dan tampil dalam pertunjukan tunggal mengenai dirinya di Broadway. Ia juga terbuka tentang perjuangannya mengatasi penyakit mental serta penyalahgunaan narkoba dan minuman keras.

November lalu, Tyson melakukan pertarungan eksibisi delapan ronde melawan Roy Jones Jr. yang berakhir imbang. Acara tersebut berfungsi sebagai pembuka bagi program televisi karyanya bersama rumah produksi Eros Innovations berjudul Legends Only League, sebuah kompetisi olahraga untuk atlet-atlet senior. [ab/uh]

Oleh: VOA Indonesia

Kamis, 18 Maret 2021

Beyoncé Mengukir Sejarah dalam Grammy Awards 2021

Beyoncé Mengukir Sejarah dalam Grammy Awards 2021
Beyonce memenangkan Grammy untuk penampilan R&B Terbaik untuk "Black Parade" dalam tangkapan layar yang diambil dari video Penghargaan Grammy Tahunan ke-63 di Los Angeles, California, AS, 14 Maret 2021. (Foto: CBS via REUTERS)

BorneoTribun Jakarta -- Acara tahunan Grammy Awards ke-63 banyak mencatat sejarah. Karena pandemi, banyak artis dan presenter mengenakan masker, menjalankan protokol kesehatan, dan menjaga jarak, di lokasi acara tersebut, Los Angeles Convention Center. Beyonce mencatat sejarah lain karena memenangkan Grammy ke-28, menjadikannya perempuan paling banyak meraih hadiah itu dalam sejarah Grammy. Dan Taylor Swift menorehkan sejarah sebagai perempuan pertama yang tiga kali memenangkan album terbaik.

Salah satu Grammy yang dibawa pulang Beyonce adalah lagu kolaborasinya bersama Megan Thee Stallion, lagu rap terbaik berjudul "Savage." Megan Thee Stallion menerima penghargaan itu beberapa menit setelah penampilannya yang memukau dengan membawakan hits "W.A.P." bersama Cardi B. Stallion memuji semua nominator sembari mengatakan, "Musik sangat membantu banyak dari kita melewati pandemi."

Megan, yang sebelumnya dinobatkan sebagai artis pendatang baru terbaik, berterima kasih kepada Beyonce atas perannya dalam lagu tersebut. Ia mengemukakan, "Ketika kecil, saya ingin menjadi penyanyi seperti Beyonce tetapi untuk rap."

Beyoncé dengan cepat menanggapi. Ia meraih mikrofon dan mengatakan, "Saya ingin menyatakan rasa sayang saya kepada Megan." Ia menambahkan, "Saya sangat menghormati" dan berterima kasih kepada Megan karena telah mengajak saya untuk berkontribusi dalam lagu tersebut.

Trevor Noah, kiri, dan pembawa acara Ringo Starr tampil di atas panggung di Grammy Awards tahunan ke-63 di Los Angeles Convention Center pada hari Minggu, 14 Maret 2021. (Foto: AP/Chris Pizzello)

Bruno Mars memuji Little Richard, Lionel Richie menyampaikan rasa hormat kepada Kenny Rogers, dan Brandi Carlile memberi penghormatan kepada John Prine dalam segmen in memoriam yang menampilkan daftar sangat panjang berisi nama-nama musisi atau penyanyi yang meninggal setelah setahun pandemi virus corona.

Mars, bersama Anderson Paak, membawakan lagu "Good Golly Miss Molly" milik Little Richard. Richie menyanyikan "Lady," lagu balada yang ia tulis tetapi dipopulerkan Rogers. Mengakhiri lagu tersebut, Richie mengatakan, "Saya merindukanmu Kenny." Carlile menyanyikan "I Remember Everything" untuk Prine, salah satu artis yang meninggal pada tahun 2020 karena virus corona, bersama Charley Pride, K.T. Oslin, Adam Schlesiner, Trini Lopez dan banyak penyanyi lainnya. Pertunjukan itu diselingi potongan nama dan foto wajah-wajah mereka yang telah tiada.

Pembawa acara Trevor Noah memperkenalkan segmen itu dengan memberitahu pemirsa bahwa mereka dapat melihat nama-nama dari hampir 1.000 orang dalam industri musik yang meninggal tahun lalu pada website Grammy. Brittany Howard, dilatarbelakangi iringan piano oleh Chris Martin, mengakhiri segmen penghormatan itu dengan versi yang menggugah dari pertunjukan musik Broadway, "You'll Never Walk Alone."

Keadilan sosial menjadi tema malam penyerahan hadiah Grammy pada Senin pagi, 15 Maret,"I Can't Breathe" lagu yang dibawakan H.E.R - tanggapan atas kematian George Floyd - memenangkan lagu terbaik sepanjang tahun dalam Grammy Awards ke-63. Ketika menerima penghargaan itu, H.E.R mengungkapkan, "Saya tidak pernah begitu bangga menjadi seorang seniman. Kami menulis lagu ini melalui FaceTime. Saya tidak membayangkan bahwa ketakutan dan rasa sakit saya akan berubah menjadi dampak dan mungkin akan berubah menjadi perubahan." [mg/ka]

Oleh: VOA Indonesia

Jumat, 12 Maret 2021

Dalami Peran Justin Timberlake Film Terbarunya

Dalami Peran Justin Timberlake Film Terbarunya
Justin Timberlake.

BorneoTribun Hiburan -- Dalam film “Palmer” Justin Timberlake memerankan seorang mantan bintang olahraga “football” SMA yang dipenjara akibat salah langkah. 

Sejumlah keputusan buruk tersebut kemudian mengakibatkannya tidak memiliki banyak pilihan sekeluarnya dari penjara.

Ia kemudian pulang ke rumah neneknya di sebuah kota kecil di bagian selatan Amerika untuk membangun kehidupan baru. Pada saat itulah ia berkenalan dengan Sam, seorang anak laki-laki karismatik berusia delapan tahun yang sering mengalami perundungan karena menampilkan sisi kefemininannya.

Eddie Palmer, karakter yang diperankan Justin dalam Film tersebut, bersifat pendiam dan selalu menahan diri atau menjaga jarak setelah menebus kesalahan-kesalahannya pada masa lalu. 

Justin mempelajari gaya berperan para ‘pahlawannya’ dalam dunia akting untuk membangkitkan intensitas serupa. Film-film yang dibintangi oleh aktor legendaris Paul Newman berada pada peringkat teratas daftar tontonan Justin.

Justin mengatakan bahwa beberapa bintang idolanya adalah Paul Newman, Marlon Brando dan James Dean. Para aktor itu mampu menyembunyikan, bahkan seolah kesulitan, untuk melepaskan emosi mereka.

Sementara itu, Fisher Stevens adalah aktor sekaligus sutradara film tersebut. Latar belakangnya yang berasal dari kota New York banyak mempengaruhi pilihan bintang film yang menjadi pujaannya. Menurutnya, cara ia memerankan karakter lebih bergaya etnis. 

Ia bersama Justin Timberlake sering membahas gaya akting Paul Newman, bahkan menyaksikan bersama sejumlah film karya Paul Newman.

Fisher mengatakan bahwa kebanyakan bintang idolanya adalah juga idola orang lain, aktor-aktor legendaris seperti Al Pacino, Robert DeNiro, John Cazale, yang membintangi film “The Godfather." 

Jadi sebenarnya para bintang yang ia idolakan lebih bergaya laki-laki New York.

Film “Palmer” kini dapat disaksikan secara streaming melalui layanan televisi Apple TV Plus. [aa]

Oleh: VOA Indonesia

Minggu, 07 Maret 2021

Akan Tayang di Bioskop Dunia, Film Restorasi Charlie Chaplin

Charli Chaplin /The Guardian/Caplin

BorneoTribun Film -- Setelah seratus tahun berlalu sejak Charlie Chaplin menyutradarai dan membintangi film panjang perdananya berjudul "The Kid", kini beberapa film bisu paling terkenal dari sang komedian sedang direstorasi untuk ditayangkan di bioskop-bioskop di seluruh dunia.

Perusahaan film Prancis mk2 dan distributor internasional Piece of Magic mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah bekerja sama dalam rangka perayaan seratus tahun tersebut. Film yang akan direstorasi meliputi "The Gold Rush", "City Lights", "The Circus", "Modern Times", dan "The Great Dictator".

Dilansir Reuters, mk2 akan merilis restorasi 4K "The Kid" di Prancis pada musim gugur sementara Piece of Magic akan bekerja dengan jejaring lain untuk merilis karya lainnya di sekitar 50 wilayah serta berkolaborasi dengan mitra distribusi mk2.

"'The Kid' tahun 1921 mengukuhkan ketenaran dan keterampilan luar biasa Chaplin dalam seni perfilman," kata Kepala Eksekutif mk2 Nathanaël Karmitz dalam sebuah pernyataan.

"Rasanya pas tahun ini kami bekerja sama dengan Piece of Magic untuk mengembalikan Chaplin ke bioskop di seluruh dunia dan terus mempertahankan warisan karyanya, merayakan modernitas dan emosi yang hidup saat ini."

Kedua perusahaan tersebut mengatakan akan ada poster dan trailer baru yang "dirancang untuk penonton kontemporer" untuk menandai ulang tahun tersebut.

Oleh: Antara

Selasa, 23 Februari 2021

Parawali Band Gebrak Rakor FW-LSM Kalbar


Aksi gebrakan Parawali Band

Borneotribun I Singkawang - Rapat Koordinasi (Rakor) Forum Wartawan dan LSM (FW-LSM) Kalbar selama dua hari yang merumuskan rencana aksi 2021, dimeriahkan Parawali Band yang menggebrak lewat tembang-tembang lawas sarat muatan religi dan pesan moral, Sabtu malam (20/2/21) di Vila Gunung Poteng kemarin.

Band yang merupakan fans Wali Band ini digawangi Ismanto Kurniawan pada posisi lead vocal memulai dengan lagu ‘Cari Berkah’ disusul lagu-lagu lawas lainnya seperti Abatasa yang mengingatkan pentingnya menyiapkan untuk bekal akhirat. 

“Terimakasih telah mengundang kami di acara Rakor, setidaknya kami bisa mewarnai untuk mengajak kepada kebaikan melalui lagu,” ujar Ismanto kepada para wartawan dan LSM yang mewakili dari 14 kabupaten/kota se-Kalbar.

Kehadiran Parawali merupakan rangkaian dari Rakor selama dua hari pada sesi malam hiburan, setelah pembahasan rekomendasi internal dan keesokan harinya merumuskan rekomndasi eksternal yang dituangkan dalam rencana aksi 2021. 

“Naskah akademisnya masih kita susun setelah Rakor tersebut. Dalam waktu dekat segera ditindaklanjuti dengan mengirimkan surat ke berbagai instansi terkait termasuk aparatur penegak hukum sebagai laporan,” kata Yayat Darmawi, Ketua Umum Presidium FW-LSM Kalbar. ( Lbr/Tim )

Editor : Hermanto

Jumat, 04 Desember 2020

Buku Detektif Klasik “The Hardy Boys” Diadaptasi Jadi Film Televisi

Buku Detektif Klasik “The Hardy Boys” Diadaptasi Jadi Film Televisi - foto Hardyboys fandom

BorneoTribun - Serial buku detektif klasik “The Hardy Boys” telah diadaptasi menjadi film misteri di televisi, dengan latar masa kini.

Film ini menggambarkan bagaimana kakak-adik Frank Hardy, yang berusia 16 tahun, dan Joe Hardy, 12 tahun. Mereka mengalami tragedi keluarga dan  pindah ke Bridgeport, Connecticut, untuk tinggal bersama bibi mereka. Tokoh Frank dan Joe diperankan oleh Rohan Campbell dan Alexander Elliot. 

Ayah mereka, Fenton, – yang diperankan oleh Joe Tupper – adalah seorang detektif, dan mereka terobsesi dengan salah satu kasus yang sedang ditangani ayahnya dan berupaya memecahkannya sendiri.

“Saya kira ini berbeda dengan versi bukunya. Ini lebih menceritakan kisah tersebut secara panjang lebar. Ini salah satu misteri yang dikisahkan dalam episode sepanjang 13 jam. Ini jelas lebih suram, lebih nyata dan lebih manusiawi dibanding yang pernah diadaptasi bagi film televisi sebelumnya,” ujar Campbell.

Tupper mengatakan ia adalah penggemar buku “The Hardy Boys” yang besar dengan kisah-kisahnya.

“Saya kira sebagai seorang remaja laki-laki, buku itu mengajar kita untuk berani. Ketika menghadapi tragedi ini, mereka berjuang memecahkan misteri dengan menggunakan kepandaian dan keberanian untuk menyelesaikan kasus itu. Jadi saya benar-benar menikmatinya. Saya salu menjadi penggemar mereka,” ujarnya.

Sejak buku “The Hardy Boys” dirilis pada 1927, serial baru ini merupakan adaptasi TV keenam.

“The Hardy Boys” akan ditayangkan di Hulu pada 4 Desember, tetapi juga akan ditayangkan di Kanada pada 2021. [VOA/em/ft]

Sabtu, 28 November 2020

Jude Law Bicara "The Nest" dan Syuting "Fantastic Beasts" di Tengah Pandemi

Jude Law saat menghadiri penayangan perdana "Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald" di London, Inggris, 13 November 2018. (Foto: Reuters)

BorneoTribun - Walaupun masih pandemi, Jude Law sudah kembali syuting untuk film “Fantastic Beasts and Where to Find Them.” Dengan mematuhi pedoman keselamatan yang baru, ia menggambarkan kembali syuting sebagai “perasaan yang menyenangkan akan adanya kesinambungan, masa depan, dan harapan.” 

Berbicara kepada kantor berita Associated Press melalui video dari London untuk mempromosikan drama indie terbarunya yang berjudul “The Nest”. Jude Law menuturkan kehidupannya saat harus menjalani pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Inggris untuk kedua kali.

Aktor yang kembali berperan sebagai Albus Dumbledore dalam film ketiga dari serial "Fantastic Beasts" tersebut mengungkapkan bahwa ia bekerja selama delapan minggu terakhir ini. 

Jude Law mengatakan bahwa semua yang terlibat syuting menjalankan berbagai langkah keselamatan sesuai pedoman baru. Mereka berhasil syuting setiap hari. Ia senang dapat kembali bekerja dan merasa seolah semua normal.

Dalam film “The Nest,” Jude Law berperan sebagai Rory, seorang pialang komoditas yang ambisius pada tahun 80an. Ia berhasil membujuk istrinya, warga Amerika, untuk memboyong keluarga mereka ke kampung halamannya di Inggris. 

Dengan menyewa rumah besar berusia ratusan tahun, Rory kembali bergabung dengan perusahaan lamanya untuk mengejar peluang-peluang baru. Namun keputusan tersebut memaksa pasangan muda tersebut menghadapi kenyataan yang sulit dalam pernikahan mereka. 

Jude Law menjelaskan, walau Rory tampaknya memiliki segalanya -- keluarga, kesehatan dan bakat -- ia terdorong oleh keyakinan bahwa ia harus mencapai lebih banyak.

Kata Jude Law, Rory memproyeksikan citra yang dibuat-buat tentang dirinya. Ia juga berusaha memenuhi dan mencari pengakuan dalam bidang lain.

“Saya pikir dia termotivasi dan terdorong oleh semacam kebutuhan pria modern untuk menjadi lebih besar, lebih baik dan lebih berani daripada orang lain, sehingga pada akhirnya semua jadi kacau,” ujarnya.

Saat mempersiapkan diri untuk peran tersebut, bintang peraih nominasi Oscar tersebut tidak hanya mendalami profesi karakter Rory, tetapi jauh melampaui itu. 

Menurut Jude Law, dorongan menjadi pria modern adalah hal yang umum terjadi. Ia bahkan sempat terbayang sejumlah orang yang ia kenal ketika sedang mempelajari karakter tersebut. Orang-orang seperti itu, kata Jude Law, bukan hanya dari dunia keuangan. Menurutnya, dorongan atau motivasi seperti itu cukup umum.

Sean Durkin, penulis sekaligus sutradara film “The Nest,” setuju bahwa ambisi dan dorongan mendapatkan yang serba lebih, umum terjadi. Namun, ia mengatakan, justru itu nantinya akan menghancurkan orang-orang tersebut. 

Sean Durkin terinspirasi oleh berbagai perjalanan antar benua yang dialaminya pada tahun 80an dan 90an. Ia merasakan atmosfer yang berbeda antara Amerika dan Inggris karena ia dibesarkan di kedua negara. 

Jude Law, yang pada akhir Desember akan berusia 48 tahun, juga memiliki kenangan yang indah dari era tahun 80an di Inggris. Tumbuh dewasa sebelum ada ponsel dan internet. 

Kata Jude Law, ia benar-benar merasa tua apabila membahas masa-masa itu. Ia ingat menunggu di luar toko musik untuk mendapatkan single yang baru dirilis atau merekam musik yang ia dengar di radio, karena itu merupakan satu-satunya cara untuk mendapatkan lagu baru yang sedang hits.

Namun, yang tanpa sadar ia dapatkan dari mempelajari skrip film ini adalah perubahan budaya yang terjadi, dan semakin meningkatnya gaya hidup konsumtif.

(VOA/AA/KA)

Jumat, 27 November 2020

Wakili Indonesia di Oscar, Juri Oscar: Perempuan Tanah Jahanam “Punya Nilai yang Berbeda”

Film "Perempuan Tanah Jahanam" atau "Impetigore" wakili Indonesia di Oscar 2021 (dok: Joko Anwar/AP)


Film "Perempuan Tanah Jahanam" atau "Impetigore" yang menjadi perwakilan Indonesia untuk bersaing meraih nominasi di kategori film internasional terbaik di ajang Academy Awards 2021, ternyata memiliki kelebihan tersendiri. Juri Oscar pun menyebut, film ini "punya nilai yang berbeda."


BorneoTribun | Washington, DC - Terpilihnya film “Perempuan Tanah Jahanam” atau “Impetigore” sebagai perwakilan film Indonesia untuk bersaing meraih nominasi di kategori film internasional terbaik di ajang Academy Awards 2021 atau Oscar ke-93 mendatang merupakan sebuah kejutan bagi insan perfilman Indonesia.

Pasalnya, ini adalah film horor pertama dalam sejarah, yang pernah diikutsertakan oleh Indonesia, dalam perhelatan ajang bergengsi ini.

“Saya senang, karena berarti genre horor sekarang sudah dianggap bukan film dengan kasta rendah lagi ya, jadi sekarang memang ada pergeseran di dunia, bahwa film horor juga sekarang dianggap film dengan genre yang serius,” papar Joko Anwar dalam wawancara melalui Skype dengan VOA belum lama ini.
(Ki-ka) sutradara Joko Anwar, aktris Maera Panigoro, aktor Chicco Jerikho, dan aktris Tara Basro, saat mewakili film "A Copy Of My Mind" di ajang Venice Film Festival ke-27 di Venesia, Italia, 11 September 2015 (Dok: Joel Ryan/Invision/AP)

Judul “Impetigore” yang digunakan untuk film ini di luar negeri sebenarnya diambil dari kata yang diciptakan sendiri oleh Joko Anwar, untuk menggambarkan kondisi dari anak-anak yang ada di dalam film.

“Nama penyakit yang mereka alami itu saya kasih nama “Impetigore.” Jadi satu nama yang saya ciptakan sendiri,” jelas Joko Anwar.

Film “Perempuan Tanah Jahanam” bercerita tentang kisah Maya yang diperankan oleh Tara Basro, yang pada suatu malam saat tengah bekerja sebagai pegawai tol hampir dibunuh oleh seseorang yang mengetahui latar belakang keluarganya.

Maya pun teringat akan fotonya bersama kedua orang tuanya di depan sebuah rumah besar yang terletak di desa terpencil. Dihadapi kesulitan keuangan, Maya berusaha menelusuri misteri latar belakang keluarganya, dengan harapan bahwa rumah besar tersebut bisa membantu hidupnya.

Ia pun lalu diantar oleh sahabatnya, Dini, yang diperankan oleh Marissa Anita, untuk pergi ke desa tersebut. Siapa yang menyangka jika berbagai misteri dan teror pun telah menanti mereka di desa yang ternyata terkutuk itu. Anehnya, tidak ada satu pun anak kecil yang hidup di desa tersebut.

Film ini menampilkan ketegangan yang intens di setiap adegan, ditambah dengan alunan musik dan pengambilan gambar yang bisa membuat bulu kuduk penonton berdiri setiap saat.

Film Horor di Oscar


Dalam sepanjang sejarah Oscar, hanya ada 10 film horor yang pernah berjaya dan meraih nominasi, yaitu “Rosemary’s Baby,” “The Exorcist,” “Jaws,” “Alien,” “The Fly,” “Misery,” “The Silence of the Lambs,” “The Sixth Sense,” “The Swan,” dan “Get Out.”

Di ajang Academy Awards yang diselenggarakan pada tahun 2018, film “Get out,” berhasil meraih empat nominasi bergengsi dan bahkan memenangkan satu diantaranya, yakni naskah asli terbaik.

“Kalau kita lihat, memang sekarang sudah enggak ada lagi tuh, genre. Film horor kalau dikerjakan dengan baik, tentunya hasilnya juga akan baik juga,” tambah Joko Anwar.
Amelia Hapsari, anggota the Academy of Motion Picture Arts and Sciences asal Indonesia pertama (dok: Amelia Hapsari)

Walau memang sangat jarang ada film horor di ajang sebesar Oscar, khususnya untuk kategori film internasional terbaik atau yang dulu disebut sebagai kategori film berbahasa asing terbaik, menurut salah satu anggota dari Academy of Motion Picture Arts and Sciences (A.M.P.A.S) asal Indonesia pertama, Amelia Hapsari, “kesempatan itu selalu terbuka.”

“Enggak ada rules-nya bahwa itu enggak bisa atau enggak akan mungkin,” jawab Amelia Hapsari saat diwawancara melalui Skype dengan VOA.

Ini adalah tahun pertama Amelia menjadi anggota (A.M.P.A.S) khusus bidang dokumenter, namun selain itu, ia juga bertugas untuk melakukan voting atau menjadi juri di kategori animasi pendek, film pendek, film terbaik, dan film internasional terbaik di ajang Academy Awards.

Promosi dan Kampanye Oscar


Setelah resmi terpilih sebagai perwakilan film suatu negara yang akan dikirim untuk bersaing mendapatkan nominasi Oscar, sebuah film masih harus melalui proses yang panjang, hingga akhirnya bisa mendapat nominasi.

“Banyak yang enggak tahu, pada saat kita mengirim film, itu enggak cuman mengirim film gitu aja. Ada budget lagi yang harus dikeluarkan untuk promote this film di sana, kepada juri-juri yang ada di sana. Mereka harus mengadakan screening-screening ke juri-juri, jadi istilahnya harus ada biaya tambahan untuk itu, gitu,” jelas aktor Lukman Sardi kepada reporter VOA, Made Yoni.

Hal ini dibenarkan oleh Amelia Hapsari yang mengatakan, selain perlu menarik perhatian ribuan anggota A.M.P.A.S untuk akhirnya mau menonton dan memberikan nominasi kepada sebuah film, ada hal-hal lain yang juga berlu dilakukan.

“Biasanya, dalam kompetisi untuk menjadi nominasi ini, banyak hal yang dilakukan untuk film-film itu (untuk) promosi. Pastinya dia harus kemudian mengusahakan supaya ditulis oleh kritikus-kritikus utama dari seluruh dunia, diberitakan di media-media, sehingga film-film ini masuk ke dalam kesadarannya para anggota Academy (A.M.P.A.S.red). Karena kan pastinya ya, ada banyak, ada puluhan film-film yang berusaha untuk masuk menjadi nominasi,” jelas Amelia.
Aktor Lukman Sardi (Courtesy: FFI)

Lukman Sardi menambahkan, maka dari itu film tersebut perlu mendapat dukungan yang kuat, misalnya dari pemerintah, seperti yang dilakukan sebelumnya saat film karya sutradara Mouly Surya, “Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak,” menjadi perwakilan Indonesia untuk Oscar tahun 2018.

“Nah, ini pasti juga akan pemerintah akan men-support itu sih, menurut aku ya, karena melihat potensinya. Dan memang harus seperti itu. Enggak bisa cuman didiemin aja, ya udah kirim, abis itu didiemin aja, enggak bisa,” tegas Lukman Sardi.

Menurut Joko Anwar, walau telah terpilih menjadi perwakilan film dari Indonesia, kalau tidak ada yang mengetahui keberadaannya dan tidak ada yang menonton, tidak akan ada gunanya.

Namun, Joko Anwar juga menyadari, bahwa untuk mengadakan kampanye tentunya membutuhkan dana yang sangat besar.

“Kita kan film kecil ya, budget-nya saja mungkin enggak sampai satu juta US Dollars gitu. Jadi ya, saya rasa sih enggak bakal ada campaign,” ucap Joko Anwar.

Kelebihan “Perempuan Tanah Jahanam”


Prestasi film “Perempuan Tanah Jahanam” di industri film memang tidak perlu dipertanyakan lagi. Film ini telah memborong 17 nominasi di ajang Festival Film Indonesia (FFI) 2020 mendatang, jumlah nominasi terbanyak yang pernah diraih oleh sebuah film dalam sepanjang sejarah FFI.

“Perempuan Tanah Jahanam menurut aku layak (jadi perwakilan film Indonesia di Oscar.red),” tegas Lukman Sardi, yang menjabat sebagai ketua FFI, kepada VOA.


Tidak hanya berprestasi di dalam negeri, film ini juga sudah diputar di berbagai festival film internasional, seperti Sitges Film Festival di Spanyol, International Film Festival Rotterdam di Belanda, Bucheon International Fantastic Film Festival di Korea Selatan, dan Sundance Film Festival di Amerika Serikat, Januari lalu.

Walau tidak mau berkomentar mengenai peluangnya, sebagai juri Oscar, Amelia Hapsari melihat “Perempuan Tanah Jahanam” sebagai film yang “punya nilai yang berbeda,” jika dibandingkan dengan perwakilan film-film Indonesia sebelumnya di ajang Oscar.

“Dia sudah datang ke Sundance ya, berarti sudah lebih dekat kan ke industri (film.red) di Amerika. Karena kan, Oscar itu tempatnya di Amerika. Mau enggak mau, amat banyak si anggota Academy (A.M.P.A.S.red) itu adanya di Amerika dan tentu saja amat banyak dari mereka yang sering datang ke Sundance,” ujar Amelia.


Film “Perempuan Tanah Jahanam” juga bisa ditonton secara online di Amerika Serikat, melalui platform layanan streaming berbayar, Shudder.

“”Impetigore” atau “Perempuan Tanah Jahanam” sudah masuk di berbagai list di Amerika, sebagai salah satu film horor terbaik tahun ini. Bahkan dibanding-bandingkan dengan beberapa judul film Amerika yang punya prestasi tahun ini, termasuk “Midsommar,” ungkap Joko Anwar.

“Ini membuat banyak publik Amerika kepengin menonton film “Perempuan Tanah Jahanam,” dan mudah-mudahan anggota Academy Awards juga, karena memang "Perempuan Tanah Jahanam" atau "Impetigore" sudah punya gaung, mereka juga ingin menontonnya, tanpa ada campaign dari kita,” tambahnya.

Dilirik Kritikus Film AS


Film “Impetigore” atau “Perempuan Tanah Jahanam” sudah banyak diberitakan di berbagai media bergengsi di Amerika Serikat, seperti Variety dan Hollywood Reporter. Banyak kritikus film Amerika yang juga telah mengulasnya. Salah satunya adalah situs ternama, RogerEbert.com, yang didirikan oleh mendiang kritikus film pemenang Pulitzer asal Amerika, Roger Ebert.

Melansir dari RogerEbert.com, situs ini memberi film "Perempuan Tanah Jahanam" 3,5 bintang, dan memuji Joko Anwar yang telah menciptakan suasana tegang di setiap adegan, juga kekuatan tokoh utama, Maya, yang diperankan oleh Tara Basro yang sangat memikat. Situs ini menyebut, "ketika darah mulai mengalir, para penonton akan ketagihan. Joko Anwar juga dianggap telah menghasilkan karya film yang efektif, cerdas, dan provokatif, namun juga menyeramkan."
Rama Tampubolon (kiri) bersama aktor Iko Uwais (dok: Rama Tampubolon)

Pengamat sekaligus kritikus film di California, Rama Tampubolon, untuk RamaScreen.com yang telah banyak mengulas film Hollywood, memuji gaya pembuatan film Joko Anwar yang “berani dan penuh gaya,” ditambah lagi dengan “sinematografinya yang menarik.”

“Mengingat faktanya bahwa ini adalah film Indonesia, telah memberikan nilai tambah,” tutur Rama Tampubolon kepada VOA belum lama ini.

“Saya berharap “Impetigore” sukses. Semoga film ini bisa terus maju di musim penghargaan kali ini. Walau bagaimana pun nantinya, kita tahu kebenarannya. Joko dan sineas Indonesia lainnya telah membuat kami, orang Indonesia, sangat bangga,” tambah kritikus film asal Indonesia ini.

Kolaborasi Dengan Rumah Produksi Asing


Selain Rapi Films dan Base Entertainment Film, rumah produksi Ivanhoe Pictures dan CJ Entertainment ikut memproduksi film ini. Asal tahu saja, Ivanhoe Pictures – yang berbasis di AS – terlibat dalam pembuatan film-film blockbuster seperti “Crazy Rich Asians.”

Sedangkan CJ Entertainment yang berbasis di Korea Selatan, adalah rumah produksi untuk film "Parasite," yang pernah mencetak sejarah di panggung Academy Awards. "Parasite" adalah film berbahasa asing pertama, yang berasih meraih piala Oscar untuk kategori film terbaik.

Namun, Joko Anwar menegaskan bahwa filmnya ini dipilih sebagai perwakilan film Indonesia di Academy Awards, bukan karena semata-mata diproduksi oleh perusahaan-perusahaan internasional. Hal ini juga tidak menentukan bagaimana nanti persaingannya di perhelatan Academy Awards.

“Belum tentu nanti perusahaan-perusahaan besar ini akan bikin campaign sih,” kata Joko Anwar sambil tertawa.

“Bagaimana nantinya dengan produser,” tambahnya.

Walau begitu, Amelia Hapsari melihat hal ini lagi-lagi sebagai salah satu nilai tambah dari film ini.

“Jadi di belakang “Perempuan Tanah Jahanam” ini ada mesin-mesin yang sudah pernah melakukan kampanye Oscar sebelumnya. Kemudian mereka pasti juga akan mengusahakan supaya “Perempuan Tanah Jahanam bisa kemudian lolos sebagai nominasi,” ujar Amelia Hapsari.

Terobosan di Dunia Film

Bagi Joko Anwar, terpilihnya film “Perempuan Tanah Jahanam” sebagai perwakilan film Indonesia di Academy Awards merupakan sebuah “terobosan” baru bagi Indonesia. Tidak hanya itu, film ini juga mendapatkan apresiasi yang baik di luar negeri.

“Banyak yang bilang, bahwa mereka pertama kali nonton film Indonesia dan mereka sangat menikmati “Perempuan Tanah Jahanam.” Jadi mereka kepengin lagi tahu film-film Indonesia yang lain, ‘seperti apa sih?’” ucap Joko Anwar.


Hal ini tentu membuat Joko Anwar senang bahwa hasil karyanya ini bisa menjadi “representasi yang baik untuk film Indonesia.”

“Kalau film horor, di setiap negara itu memang punya fans yang jumlahnya sama. Maksudnya, tidak pernah tidak ada,” tambahnya.

Walau perjalanan untuk meraih nominasi piala Oscar masih jauh bagi “Perempuan Tanah Jahanam,” Joko Anwar berharap, orang-orang di luar negeri akan tertarik untuk menontonnya.

“Ada antusiasme dari orang Amerika, terutama Academy Awards’ members, untuk menonton “Perempuan Tanah Jahanam,” itu sudah sesuatu yang menurut saya, misi “Impetigore” untuk jadi representasi film Indonesia sudah tercapai,” pungkas Joko Anwar.

Ajang Academy Awards ke-93 rencananya akan diselenggarakan pada tanggal 25 April 2021 mendatang, di Los Angeles, California. Acara ini terpaksa mundur dua bulan, karena dampak dari penutupan bioskop, yang menunda banyak perilisan film, terkait pandemi COVID-19. Rencananya, nominasi akan diumumkan tanggal 15 Maret 2021.

(VOA/DI/AD)

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pilkada 2024

Lifestyle

Tekno