Berita Borneotribun.com: Kesehatan Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan

Senin, 24 Oktober 2022

Karolin Imbau Masyarakat Tidak Memberikan Obat Sirup Kepada Anak

Karolin Imbau Masyarakat Tidak Memberikan Obat Sirup Kepada Anak
Bupati Landak periode 2017-2022 Karolin Margret Natasa. (Ho-Dekky)
Landak, Kalbar – Bupati Landak periode 2017-2022 Karolin Margret Natasa mengimbau masyarakat Kalimantan Barat pada umumhya dan masyarakat Kabupaten Landak pada khususnya untuk tidak memberikan obat sirup kepada anak-anak. Hal tersbut disampaikan Karolin saat mengunjungi masyarakat Kecamatan Mandor pada reses Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Komisi 2 Fraksi PDI Perjuangan Daerah Pemilihan (Dapil) Kalimantan Barat 1 Cornelis di Desa Kayu Ara, Kecamatan Mandor, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, jum’at (21/10/22) sore.

Karena berdasarkan imbauan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) seluruh apotek dan tenaga kesehatan untuk menyetop sementara penjualan maupun meresepkan obat sirup pada masyarakat. Hal tersebut dilakukan imbas dari 206 anak Indonesia mengalami gangguan ginjal akut misterius, 99 di antaranya meninggal dunia.
Karolin Imbau Masyarakat Tidak Memberikan Obat Sirup Kepada Anak
Karolin Imbau Masyarakat Tidak Memberikan Obat Sirup Kepada Anak.
"Jangan dulu minum obat sirup karena lagi di tes dan di uji dari segi keamanannya, hal ini dikarenakan adanya kasus gagal ginjal misterius yang saat ini korbannya sudah ada 99 orang anak meninggal dunia se-Indonesia. Semua obat sirup baik itu paraceramol, obat flu, batuk pilek dan yang obat sachet juga jangan dulu, untuk orang tua maupun anak-anak jangan dulu minum obat sirup, baik yang beli di apotek, toko obat, maupun dari puskesmas karena saat ini kita anggap berbahaya untuk obat sirup karena belum ada hasil pemeriksaannya keluar," ungkap Karolin.

Karolin yang juga seorang dokter ini menyarankan kepada masyarakat untuk menggunakan obat tablet, kapsul, supositoria atau lainnya terlebih dahulu sampai ada hasil uji laboratorium dari pemerintah. Karolin menjelaskan bahwa dalam pemberian dosis obat untuk orang dewasa dan anak-anak itu berbeda, sehingga masyarakat disaran untuk pergi ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) jika ingin memberikan obat kepada anak.

"Untuk orang dewasa minum obat tablet saja, untuk anak-anak para orang tua bisa ke puskesmas nanti oleh dokter akan dibuatkan puyer. Nah, puyer itu obat yang dihancurkan dan untuk meminumnya tinggal ditambahkan air saja di rumah. Kenapa Saya suruh ke Puskesmas, karena kita tidak tahu cara menghitung dosis obat, jangan obat orang dewasa langsung diberikan ke anaknya itu dosisnya kebesaran," jelas Karolin.
Karolin Imbau Masyarakat Tidak Memberikan Obat Sirup Kepada Anak
Karolin Imbau Masyarakat Tidak Memberikan Obat Sirup Kepada Anak.
Karolin yang menjabat sebagai Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Kalimantan Barat menerangkan bahwa dari hasil pengawasan rutin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) obat sirup di Indonesia saat ini memiliki kandungan cemaran Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) yang melebihi ambang batas aman.

Kandungan cemaran Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) tersebut berasal dari empat bahan tambahan yang digunakan dalam obat sirup tersebut. Empat bahan tambahan itu adalah propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, dan gliserin/gliserol.

"Ini Saya tidak tahu siapa yang salah dan bagaimana bisa terjadi, tetapi ternyata obat sirup di Indonesia sekarang tercampur dengan bahan berbahaya sehingga menyebabkan gagal ginjal terutama pada anak-anak. Bulan ini dan bilan lalu banyak anak-anak yang batuk pilek akibat cuaca, jadi ada yang kedokter diberi obat, ada yang ke warung beli obat, ternyata bermasalah. Jadi ini sedang dilakukan penyelidikan, jadi selama belum jelas jangan dulu diberi obat sirup terutama pada anak-anak, mudah-mudahan di Kabupaten Landak tidak ada kasusnya," terang Karolin.
Karolin Imbau Masyarakat Tidak Memberikan Obat Sirup Kepada Anak
Karolin Imbau Masyarakat Tidak Memberikan Obat Sirup Kepada Anak.
BPOM telah melakukan sampling terhadap 39 bets dari 26 obat sirup yang diduga mengandung cemaran EG dan DEG, dengan hasil terdapat 5 merk yang disebut memiliki kandungan EG dan DEG melampaui ambang batas aman, sehingga BBPOM memerintahkan kepada pihak produsen untuk menarik peredaran obat tersebut.

Berikut daftar 5 obat sirup yang yang diperintahkan untuk ditarik peredarannya oleh BPOM :

1. Termorex Sirup (obat demam), produksi PT Konimex dengan nomor izin edar DBL7813003537A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.
2. Flurin DMP Sirup (obat batuk dan flu), produksi PT Yarindo Farmatama dengan nomor izin edar DTL0332708637A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.
3. Unibebi Cough Sirup (obat batuk dan flu), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DTL7226303037A1, kemasan Dus, Botol Plastik @ 60 ml.
4. Unibebi Demam Sirup (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL8726301237A1, kemasan Dus, Botol @ 60 ml.
5. Unibebi Demam Drops (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL1926303336A1, kemasan Dus, Botol @ 15 ml.

(Yakop/Dekky) 

Paparan Internet Tanpa Pengawasan Pengaruhi Kesehatan Mental Anak

Paparan Internet Tanpa Pengawasan Pengaruhi Kesehatan Mental Anak
Paparan Internet Tanpa Pengawasan Pengaruhi Kesehatan Mental Anak.
Jakarta - Paparan internet yang tidak dibarengi dengan pengawasan dari orangtua dapat mempengaruhi kesehatan mental anak dan remaja, kata psikolog klinis anak dan remaja Winny Suryania dari Universitas Indonesia.

"Anak menjadi lebih pasif, tidak bersemangat melakukan kegiatan lain, bahkan sampai kecanduan," kata Winny, Senin (24/10/2022). 

Aktivitas mengakses konten internet dengan gawai yang bisa dilakukan sembari bersantai seperti berbaring di tempat tidur atau sofa juga mempengaruhi kurangnya aktivitas fisik anak dan remaja.

Waktu yang bisa dipakai untuk berolahraga dan menjaga kesehatan fisik jadi teralih ke gawai dan internet dan pada akhirnya membuat kondisi tubuh jadi tidak fit.

Olahraga bermanfaat dalam melepaskan hormon endorfin yang membuat tubuh serta pikiran menjadi lebih santai serta meningkatkan suasana hati menjadi lebih cerah.

"Perlu diingat kembali bahwa kesehatan mental juga dipengaruhi dengan kesehatan fisik seseorang," kata Winny.

Dia mengingatkan orang tua dan orang dewasa di sekitar anak dan remaja untuk selalu mengawasi penggunaan gawai, mulai dari isi konten, informasi yang diterima anak dan remaja lewat media sosial sampai durasi penggunaan.

Dia menjelaskan kemajuan teknologi saat ini bagai pisau bermata dua di mana sisi positifnya menguntungkan perkembangan anak, tetapi di sisi lain ada juga dampak yang merugikan.

Keuntungan dari perkembangan teknologi adalah akses yang tak terbatas untuk memperluas pengetahuan. Video tutorial untuk belajar hal baru, mulai dari musik, bahasa hingga hobi, bisa dicari secara mudah di dunia maya.

Anak-anak juga lebih mudah berinteraksi satu sama lain berkat kehadiran media sosial dan layanan pesan lain, serta punya ruang untuk berekspresi dengan ide-ide mereka.

Pewarta : Nanien Yuniar/Antara
Editor : Yakop

Cegah Peredaran Obat Sirup Mengandung Etilen Glikol, Polres Ketapang Patroli ke Apotik dan Toko Obat

Cegah Peredaran Obat Sirup Mengandung Etilen Glikol, Polres Ketapang Patroli ke Apotik dan Toko Obat
Cegah Peredaran Obat Sirup Mengandung Etilen Glikol, Polres Ketapang Patroli ke Apotik dan Toko Obat.

Ketapang - Guna mengecek peredaran obat sirup yang mengandung etilen glikol, Personel Polres Ketapang datangi sejumlah apotek dan toko-toko obat di Kecamatan Delta Pawan guna memberikan edukasi kepada masyarakat.


“ Hari ini kami dari Kepolisian, secara pro aktif mendatangi sejumlah apotik dan toko obat terkait peredaran obat sirup yang terindikasi mengandung Etilen Glikol. Dimana dari berita yang beredar bahwa kondisi saat ini disinyalir senyawa Etilen Glikol ini menjadi penyebab sakit ginjal akut yang diderita anak-anak ” ujar Kapolres Ketapang melalui Kasat Samapta AKP Muhammad Jayeng Karsono , Sabtu 22 Oktober 2022 pukul 10.00 wib.


Disampaikannya lebih jauh bahwa Kepolisian terus melakukan pencegahan dengan memberikan imbauan-imbauan kepada apotik serta toko obat tersebut, untuk mematuhi pengumuman pemerintah melalui Kementrian Kesehatan dan BPOM untuk menarik peredaran segala bentuk obat sirup yang sudah di rilis oleh pemerintah sebagai obat yang sementara tidak boleh digunakan.


“Hasil pengecekan kami di beberapa apotik yang ada di Kota Ketapang ini, belum ditemukan obat sirup yang dilarang peredarannya. Di setiap apotek yang kami singgahi juga sudah ada pengumumannya dan mereka sudah menyampaikan kepada kami, tidak menjual terlebih dahulu obat-obat yang berbentuk sirup yang sementara tidak boleh diperjual belikan ” jelas Muhammad Jayeng.


Menurutnya, imbauan tentang peredaran obat sirup ini juga dilakukan untuk mengedukasi warga masyarakat agar lebih bijak dalam memberikan perawatan kepada anak-anak yang sakit.


Ia juga menyarankan kepada para orang tua agar datang ke dokter atau tenaga medis lainnya jika anak mengalami gejala sakit sebelum mencari obat secara inisiatif. 


Patroli himbauan ini juga bukan hanya dilakukan di wilayah Kecamatan Delta Pawan saja, namun juga di seluruh wilayah Kabupaten Ketapang.


“ Sesuai arahan dari bapak Kapolres Ketapang, para bhabinkamtibmas juga melakukan pengecekan dan imbauan. Selain para penjual obat, kami juga memberikan informasi dan mengedukasi masyarakat melalui bhabinkamtibmas di desa-desa dimana langkah-langkah yang kami lakukan ini diharapkan bisa memberikan edukasi kemudian kita bisa menyelamatkan anak-anak kita dari potensi penyakit membahayakan ” tandas Jayeng.

Kamis, 20 Oktober 2022

Karolin Minta BPOM Kalbar Serius Soal Obat-obat Sirup yang Beredar

Karolin Minta BPOM Kalbar Serius Soal Obat-obat Sirup yang Beredar
Tokoh masyarakat Kalimantan Barat, dr. Karolin Margret Natasa. (Ho-Dekky)
Landak, Kalbar -- Tokoh masyarakat Kalimantan Barat, dr. Karolin Margret Natasa dengan  meminta kepada BPOM Kalimantan Barat (Kalbar) untuk menyikapi serius terkait obat-obatan jenis sirup yang masih beredar luas di tengah-tengah masyarakat Kalbar.
 
“Sesuai arahan Kementerian Kesehatan  RI, ternyata bukan hanya obat cair dengan kandungan parasetamol yang diimbau agar dihentikan penggunaannya, melainkan seluruh obat berbentuk cair atau sirup."

"Maka BPOM Kalbar perlu serius menyikapi arahan Kemenkes ini,” ujar Carolin, (20/10/2022).

Berdasarkan temuan Kemenkes, diduga bukan kandungan obatnya saja, tetapi ada suatu komponen lain yang menyebabkan terjadinya intoksikasi. Instruksi tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor SR.01.05/III/3461/2022 tentang Kewajiban Penyelidikan Epidemiologi dan Pelaporan Kasus Gangguan Ginjal Akut Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) Pada Anak, diteken oleh Plt Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Murti Utami pada Selasa (18/10).

Melihat situasi ini, Karolin sepakat jika BPOM Kalbar mengambil langkah menyelamatkan masyarakat khususnya anak-anak dari bahaya kematian.

 “Sebagai tokoh masyarakat Kalbar dan sebagai dokter, kami setuju jika obat-obatan jenis sirup diberhentikan sementara penggunaannya sampai selesai penelitian dan penelusurannya."

"Dan informasi ini harus segera disosialisasikan secara cepat dan masif kepada masyarakat dan tenaga kesehatan” kata Karolin.
 
Ia melanjutkan, situasi yang mengharuskan BPOM harus gerak cepat karena disinyalir banyak anak gagal ginjal akut atipikal karena mengkonsumsi obat-obatan jenis sirup yang bebas diperjualbelikan. 

Karolin melihat ada dua efek yang terjadi yaitu adanya kasus suspek gangguan ginjal akut pada anak usia 0-18 tahun dengan gejala anuria secara tiba-tiba  dan kasus probable gangguan ginjal akut, masih dalam kategori suspek tetapi belum ada pemerisakaan selanjutnya.
 
Berhadapan dengan situasi ini, Bupati Landak periode 2017-2022 ini mengusulkan kepada para dokter dan tenaga kesehatan Kalbar supaya tidak memberikan resep obat sirup atau cair.

Ia juga mengusulkan untuk sementara masyarakat Kalbar bisa menggunakan obat-obatan berbentuk tablet. 
 
“Saya juga berpesan kepada orang tua bahwa perlu mewaspadai gejala-gejala gagal ginjal akut yang muncul pada anak-anak."

"Misalnya, penurunan jumlah atau volume urine dan frekuensi buang air kecil. Serta untuk fasilitas pelayanan kesehatan juga perlu antisipasi terhadap lonjakan gejala yang dialami anak-anak,” harap Karolin. 
 
Khusus kepada BPOM Kalbar, Karolin mendesak agar perlu penanganan dini di antaranya melarang penjualan obat sirup di apotek-apotek.

"Pemprov Kalbar juga perlu antisipasi kelangkaan obata-obatan di apotek. Maka BPOM dan Pemprov Kalbar perlu mensuplai obat-obatan yang sesuai anjuran Kemenkes," demikian Karolin.

(Yakop/Dekky)

Agar Menopause Tak Perlu Ditakuti Tetapi Siap Dihadapi

Agar Menopause Tak Perlu Ditakuti Tetapi Siap Dihadapi
Ilustrasi dukungan bagi wanita menopause (Pixabay)
Jakarta - Berhentinya siklus menstruasi yang diawali dari setahun pertama, kemudian menetap, biasanya dialami wanita di usia 50 tahunan, lebih atau di bawah itu, karena masalah tertentu, semisal kegagalan ovarium atau kondisi khusus lainnya.

Para pakar kesehatan, mengatakan kondisi ini tak perlu ditakuti, namun perlu dihadapi secara siap.

Oleh karena itu, pengetahuan yang cukup, termasuk mengetahui kondisi kognitif, mental dan perubahan fisik terkait fase ini, perlu menjadi bekal bagi kaum hawa.

Kondisi menopause menyebabkan gejala atau sindroma metabolik yang terdiri dari obesitas perut yang ditandai lingkar perut lebih dari 80 cm, tekanan darah meningkat, dan pemeriksaan laboratorium menunjukkan profil lemak abnormal dan gula darah meningkat.

Risiko masalah ini dapat dihindari dengan menerapkan gaya hidup sehat sejak sebelum usia 40 tahun. Itu adalah salah satu cara yang sangat sederhana.

Hal ini juga didukung pergaulan yang positif, menghindari stres dan upaya mendekatkan diri pada Sang Pencipta.

Salah satu bagian dari gaya hidup sehat ini, yakni berolahraga teratur, yang berbeda dari melakukan pekerjaan rumah tangga.

Olahraga yang disarankan jenisnya aerobik, seperti berlari, bersepeda dan dilakukan empat kali dalam sepekan, dengan durasi 30 hingga 45 menit. Jenis olahraga juga sebaiknya disesuaikan dengan usia.

Pola olahraga ini, bermanfaat untuk mencegah berat badan meningkat dan menyebabkan overweight yang nantinya berpotensi menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Berat badan berlebih, salah satunya memunculkan keluhan pegal dan nyeri sendi karena beban yang berlebihan pada sendi. Selain itu, metabolisme tubuh juga dapat terganggu.

Selain olahraga, para wanita juga perlu mengonsumsi asupan makanan bergizi dengan seimbang, meliputi lemak, protein, karbohidrat, lemak. Mereka sebaiknya mengontrol asupan karbohidrat agar tak berlebihan, memperbanyak minum air putih, buah-buahan dan sayuran.

Kemudian, mereka juga perlu menghindari kebiasaan buruk, seperti merokok, konsumsi minuman beralkohol dan narkoba, karena dapat merusak sel tubuh serta menjauhi sumber polutan.

Dengan memelihara semua ini, maka ketika seseorang menua dapat terhindar dari berbagai penyakit dan gangguan fungsi tubuh, termasuk komorbid, seperti diabetes.

Selain gaya hidup, pengobatan untuk gejala menopause dapat dilakukan dengan pengobatan hormon. Pengobatan hormon untuk keluhan menopause sebetulnya bukan pengobatan utama.

Terlebih, bila wanita memiliki sindroma metabolik, maka obat tersebut tidak bisa digunakan.

Perubahan hormonal saat menopause sangat berpengaruh pada struktur tubuh, seperti penumpukan lemak jadi berbeda, tekstur kulit berbeda.

Apabila wanita tidak siap menghadapi ini, ditambah adanya persepsi buruk terhadap citra tubuhnya, maka dia cenderung mengalami stres psikologis.

Belum lagi mitos yang beredar di masyarakat terkait menstruasi, salah satunya mempengaruhi kehidupan seksual, menyebabkan wanita ketakutan, sehingga menyebabkan konsekuensi psikologis padanya. 

Padahal, kondisi menopause itu bukan berarti akan mengurangi keintiman. Kondisi ini bisa diatasi dengan perawatan yang baik.

Di sisi lain, perubahan hormon dapat mengganggu kemampuan kognitif dan mental perempuan di masa menopause.

Penurunan kadar estrogen mengganggu pembentukan energi otak akibat disfungsi mitokondria yang diikuti dengan penurunan metabolisme otak, deposisi beta amiloid, hilangnya sinaps neuron di otak, dan kemudian menyebabkan penurunan fungsi kognitif hingga demensia.

Perempuan menopause juga lebih rentan mengalami gangguan suasana hati, yang meliputi perasaan gelisah, sensitif, dan perubahan suasana hati yang fluktuatif (mood swing).

Ini karena penurunan hormon estrogen berperan penting dalam perubahan suasana hati, terkait dengan fungsinya dalam regulasi sintesis dan metabolisme berbagai neurotransmitter terkait mood, seperti serotonin, dopamine, dan norepinephrine.

Disregulasi dari berbagai neurotransmitter tersebut pada daerah hipothalamus, korteks prefrontal, dan sistem limbik dapat menyebabkan gangguan mood dan perasaan lelah (fatigue).

Perubahan mood tersebut nantinya dapat berkembang menjadi lebih berat dan menyebabkan gejala kecemasan dan depresi.

Gejala kecemasan ditandai dengan perasaan gelisah, panik, berkeringat, hingga sesak napas.

Sementara, depresi dapat ditandai dengan perasaan lelah, tidak berenergi, gangguan tidur, konsentrasi yang buruk, dan perubahan berat badan yang dapat memperburuk kualitas hidup.

Walau begitu tak semua orang merasakan masalah psikologis, salah satunya faktor protektif lebih banyak, sehingga gangguan tak terjadi.

Pada mereka yang rentan mengalami masalah psikologis, riwayat gangguan mental dan kepercayaan diri yang buruk, maka dapat menjadi target pendekatan terapi.

Diharapkan mereka nantinya dapat adaptif dan menguat faktor protektifnya.

Menguatkan faktor protektif juga dapat dilakukan dengan melatih menurunkan kadar stres, misalnya melalui rutin berolahraga dan melatih pola pikir.

Hubungan dalam keluarga dan pasangan yang baik juga dapat membantu meringankan stres akibat menopause dan membantu perempuan menjadi lebih resilien dalam melewati fase ini.

Peran dukungan sosial sangat penting dalam membantu perempuan menjalankan masa menopause. 

Wanita dapat mencari dukungan sosialnya, misalnya dari rekan-rekan yang sudah mengalami menopause, untuk menambah pengetahuan dalam mencari pemecahan masalah.

Salah satu cara mencari dukungan sosial yang tepat adalah melihat cara dia menanggapi ketakutan yang dihadapi dan menurunkannya, misalnya melalui relaksasi atau olahraga bersama.

Mereka mendengarkan dan memahami apa yang dibutuhkan serta mencari bantuan profesional.

Bantuan profesional dibutuhkan karena mengubah pandangan negatif apalagi pada seseorang yang kaku membutuhkan keterampilan khusus.

Kemudian, bila ada masalah dengan pasangan dapat melakukan terapi pasangan atau psikoedukasi. Harapannya, agar para wanita dengan masalah seperti psikologis bisa menerima fase menopause dengan optimal dan bahagia.

Oleh : Lia Wanadriani Santosa/Antara
Editor : Yakop

Cegah Risiko Gangguan Ginjal Akut Dengan Perilaku Hidup Bersih Sehat

Cegah Risiko Gangguan Ginjal Akut Dengan Perilaku Hidup Bersih Sehat
Cegah Risiko Gangguan Ginjal Akut Dengan Perilaku Hidup Bersih Sehat.
Jakarta - Plt Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan dr. Prima Yosephine, MKM mengatakan pencegahan dasar risiko gangguan ginjal akut dapat dilakukan dengan menjaga daya tahan tubuh, yakni menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.

Prima mengatakan sampai saat ini penyebab dari gangguan ginjal akut di Indonesia masih diselidiki, tapi hidup bersih dan sehat bisa menjadi pertahanan awal untuk menjaga diri dari penyakit.

"Sampai saat ini masih dalam tahap melihat lagi penyelidikan apa penyebabnya, apakah ada virus, bakteri atau hal lain, tapi pencegahan ada yang generik, yaitu perilaku hidup bersih dan sehat," kata Prima di konferensi pers di Jakarta, Rabu.

Dengan menjaga gaya hidup sehat dan bersih serta menyantap makanan sehat pada buah hati, orangtua dapat membantu anak terhindar dari berbagai penyakit.

Dia mengingatkan orang tua untuk memberikan makanan-makanan sehat, bukan makanan-makanan yang justru memperberat ginjal anak.

"Ginjal adalah organ yang menyaring asupan dalam tubuh, tentu kalau makanan yang masuk sembarangan, kerjanya berat," jelas dia.

Selain itu, dia mengajak orang tua untuk lebih bijak memberikan obat-obatan bila anak sakit.

Ikuti anjuran dari dokter dan jangan sembarangan memberikan obat kepada anak.

"Oleh karena itu, (terapkan) perilaku hidup bersih dan sehat secara menyeluruh, tak cukup hanya cuci tangan tapi secara komprehensif," pesan dia.

Kementerian Kesehatan telah menyatakan penyebab terjadinya gagal ginjal akut (Acute Kidney Injury/AKI) belum diketahui dan masih memerlukan investigasi lebih lanjut bersama BPOM, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dan pihak terkait lainnya.

Sementara itu, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengimbau masyarakat untuk sementara waktu tidak membeli obat bebas tanpa rekomendasi tenaga kesehatan sampai didapatkan hasil investigasi menyeluruh oleh Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Pewarta : Nanien Yuniar/Antara
Editor : Yakop

Kemenkes Imbau Masyarakat Lengkapi Imunisasi Anak Demi Cegah Penyakit

Kemenkes imbau masyarakat lengkapi imunisasi anak demi cegah penyakit
Kemenkes imbau masyarakat lengkapi imunisasi anak demi cegah penyakit.
Jakarta - Masyarakat diimbau melengkapi imunisasi anak demi meningkatkan kekebalan tubuh dan melindungi dari penyakit, kata Plt. Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan dr. Prima Yosephine, MKM.

"(Selama pandemi) banyaknya imunisasi anak tidak lengkap atau tidak dapat imunisasi karena tidak ke luar rumah, maka kami kejar (imunisasi)," kata Prima di Jakarta, Rabu.

Dia menjelaskan pada 2019 cakupan imunisasi dasar untuk bayi lengkap secara nasional bisa mencapai lebih dari 93 persen.

Setelah pandemi, angka cakupan turun menjadi 84,2 persen pada 2020. 

Setelah layanan kembali dibuka dan protokol kesehatan diterapkan, angka cakupan imunisasi dasar naik sedikit menjadi 84,5 persen.

Prima mengatakan outbreak atau Kejadian Luar Biasa (KLB) dapat berpotensi terjadi karena sekitar 1,7 juta anak Indonesia belum mendapatkan imunisasi lengkap.

"Outbreak atau KLB idem dengan pandemi, tapi kecil-kecil karena (skala) tidak sedunia, tidak terlalu heboh isunya," jelas dia.

Padahal, potensi Kejadian Luar Biasa ini penting untuk ditanggulangi karena menyangkut dengan masa depan Indonesia yang terkait dengan generasi penerus.

Dia mencontohkan kasus KLB campak tahun ini meningkat 38 kali lipat lebih besar dibandingkan tahun lalu.

"Harus ada sesuatu yang dilakukan untuk menutup hal ini," katanya.

Oleh karena itu, pemerintah terus mendorong masyarakat khususnya orang tua untuk memanfaatkan program imunisasi dari pemerintah. 

Dengan demikian, kasus KLB yang naik dapat ditekan karena semakin banyak anak yang punya kekebalan tubuh.

Prima mengatakan pencegahan penyakit lewat imunisasi penting karena banyak penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi, seperti diare dan hepatitis.

"Tinggal masyarakat mau dan mampu datang ke fasilitas kesehatan, ayo jangan jangan ketinggalan (imunisasi)."

Lewat imunisasi, lanjut dia, pemerintah berupaya mencegah masyarakat terjangkit penyakit yang dapat menimbulkan dampak luar biasa.

"Kalau kena (penyakit) juga tidak berat," katanya.

Pewarta : Nanien Yuniar/Antara
Editor : Yakop

Rabu, 19 Oktober 2022

Wagub Kalbar Komitmen Turunkan Stunting Di Angka 17 Persen Tahun 2023

Pontianak, Kalbar - Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 merupakan upaya untuk memperkuat kerangka intervensi yang harus dilakukan dan kelembagaan dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting. Hal tersebut dikarenakan angka stunting yang dinilai semakin tinggi pada masyarakat. 

Stunting sendiri adalah masalah gizi kronis yang terjadi pada anak dan disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang yang mengganggu pertumbuhan sang anak seperti pertumbuhan tinggi badan dan kemampuan kognitif sang anak.

Prevalensi stunting di Indonesia tergolong sangat tinggi, karena masih berada pada angka 24.4% pada Tahun 2022. Oleh karena angka yang mengkhawatirkan tersebut, pencegahan stunting saat ini masih merupakan salah satu tujuan yang difokuskan oleh Pemerintah Indonesia.

"Jadi kita sudah punya komitmen berdasarkan peraturan Presiden no 72 Tahun 2021, untuk Nasional itukan harus turun di angka 14 persen dan untuk Kalimantan Barat stunting saat ini di angka 29,8 persen dan harus turun di angka 17 persen di Tahun 2023," harap Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Drs. H. Ria Norsan, M.M., M.H. yang juga sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Kalimantan Barat saat menghadiri acara pendampingan terpadu percepatan penurunan angka stunting di Provinsi Kalimantan Barat di Hotel Mercure Pontianak, Rabu (19/10/2022).

Kemudian adapun penekanan dari Pusat bahwa setiap daerah Kabupaten/Kota harus berkomitmen dalam penanganan serta menuntaskan stunting serta aksi nyata kita (Pemerintah Daerah) untuk melaksanakan percepatan penurunan stunting melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting di setiap daerah baik tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota.

Selanjutnya, Wagub Kalbar mengajak seluruh stakeholder untuk memperkuat komitmen dalam penurunan stunting baik di tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota dan Desa/Kelurahan secara gotong royong.

"Mari kita bersama-sama untuk dapat mencapai target yang telah ditentukan Nasional dari 24 persen harus turun di angka 14 persen di Tahun 2024."

"Mudah-mudahan dengan kita bekerja bersama-sama dan saling bahu - membahu agar target ini dapat tercapai dengan catatan semua stakeholder," harap Ria Norsan.

Sebagai informasi, salah satu arahan Presiden dalam Rapat terbatas tentang Percepatan Penurunan Stunting pada tanggal 11 Januari 2022 adalah agar Kementerian/Lembaga fokus melakukan percepatan penurunan stunting di 12 Provinsi Prioritas, yaitu pada Provinsi yang prevalensi stunting tertinggi dan Provinsi dengan jumlah anak balita stunting terbanyak yang salah satunya adalah Provinsi Kalimantan Barat. Sehubungan dengan hal tersebut, Pemerintah Pusat telah menyepakati untuk melakukan pendampingan khusus kepada 12 Provinsi Prioritas.

Kegiatan ini turut dihadiri, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia Pemerataan Pembangunan, Sekretariat Wakil Presiden, Dr. Ir. Suprayoga Hadi, MSP. Asisten Deputi Ketahanan Gizi dan Promosi Kesehatan, Kemenko PMK, Jelsi Marampa, SKM, MK3. Asisten Deputi Penanggulangan Kemiskinan, Sekretariat Wakil Presiden, Abdul Muis. Bupati ,Wali Kota atau yang mewakili di 6 Wilayah yaitu Kota Pontianak, Kota Singkawang, Kabupaten Kubu Raya, Kabupaten Landak, Kabupaten Bengkayang dan Kabupaten Sambas.

(ian/irf)

Sumber Gambar dan Konten: Adpim Pemprov Kalbar

Sinergitas Dharma Wanita Persatuan Dalam Penurunan Stunting

Pontianak, Kalbar - Penasehat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Kalimantan Barat, Ny. Hj. Lismaryani Sutarmidji, membuka acara pertemuan Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten/Kota Se-Kalimantan Barat dengan tema "Peningkatan Peran Dharma Wanita Persatuan di Era Digital dalam Penurunan Angka Stunting di Kalimantan Barat" di Pendopo Gubernur Kalimantan Barat, Selasa (18/10/2022).

Pertemuan kali ini membahas pembangunan di bidang kesehatan di Kalimantan Barat yang merupakan salah satu isu strategis yaitu masalah stunting, hal ini tentunya menjadi peluang sekaligus tantangan dalam keberhasilan pembangunan dalam bidang kesehatan.

Seperti kita ketahui, stunting merupakan kondisi gagal tumbuh dan gagal pada perkembangan anak usia balita (Bawah Lima Tahun) dikarenakan kekurangan gizi kronis yang menyebabkan anak menjadi terlalu pendek di usianya. Stunting juga menyebabkan tinggi badan anak dibawah rata-rata yang menyebabkan kurangnya tingkat intelegensi anak yang dapat berdampak kepada kualitas sumber daya manusia, sehingga perlu upaya pencegahan. Dengan jumlah balita stunting pada Tahun 2021 sebesar 24,4 persen menyebar di seluruh Kabupaten/Kota se Kalimantan Barat sehingga stunting masih merupakan masalah kesehatan yang perlu ditangani secara serius, terintegrasi dan berkolaborasi dengan seluruh elemen terkait. 
"Sebagai pengurus DWP, baik di Provinsi maupun di Kabupaten/Kota, saya berharap para istri ASN dapat menjadi role model dalam semua aspek kegiatan yang dilaksanakan yang nantinya dapat mengurangi kasus stunting di Kalimantan Barat dan bisa mencapai target nasional yang ditetapkan yaitu, 14 persen angka stunting di Tahun 2024", ungkap Hj. Lismaryani Sutarmidji.

Selanjutnya Penasehat DWP Provinsi ini meminta kepada Ketua DWP Kabupaten/Kota se Kalimantan Barat untuk gencar mensosialisasikan salah satu upaya pencegahan stunting yang perlu di implementasikan yakni penerapan 1.000 hari pertama kehidupan, dimana masa ini merupakan periode emas pemberian asupan gizi yang dimulai dari anak dalam kandungan sampai dengan usia 2 tahun agar mendapatkan nutrisi dan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. 

"DWP sebagai organisasi besar memiliki peran yang strategis guna membantu Pemerintah dalam penurunan kasus stunting dengan menjadi agen atau Role Model pola asuh baik khususnya di lingkungan keluarga maupun di lingkungan kantor", jelas Penasehat DWP Prov Kalbar.
Sementara itu, Ketua Dharma Wanita Persatuan Provinsi Kalimantan Barat, Ny. Windy Prihastari Harisson, S.STP., M.Si., menyampaikan bahwa latar belakang dari terselenggaranya kegiatan ini merupakan upaya dalam membantu Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan ikut serta berkontribusi dalam penurunan angka stunting di Kalimantan Barat.

"Latar belakang kegiatan ini, sebagai istri dari Aparatur Sipil Negara kita ingin ikut membantu dan berkontribusi kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dalam penurunan angka stunting di Kalimantan Barat," terang Ketua DWP Provinsi Kalbar.

(ian/irf)
Sumber Gambar: Adpim Pemprov Kalbar

Tekan Angka Stunting, Kubu Raya Gerakkan Kader Posyandu

Tekan Angka Stunting, Kubu Raya Gerakkan Kader Posyandu
Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan. (Ho-Prokopim Setda Kubu Raya)
Kubu Raya, Kalbar - Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan optimistis stunting di Kubu Raya tahun 2022 bisa kembali turun ke angka enam persen. 

Tak hanya itu, ia yakin dengan digerakkannya 496 ketua kader Posyandu di Kubu Raya, semua ibu hamil bisa diperiksakan dan bayi balita bisa ditimbang dengan baik. 

“Sebanyak 496 ketua kader Posyandu, kalau ditotal keseluruhan, sekitar kurang lebih 2.500 kader yang tersebar di sembilan kecamatan."

"Ini merupakan langkah untuk melakukan penguatan dan konsolidasi agar dengan strategi 'kepung bakul' Posyandu bisa berkolaborasi hingga tingkat bawah,” kata Muda Mahendrawan usai menghadiri Temu Kader Kesehatan di Qubu Resort Kubu Ray, Selasa (18/10) pagi. 

Muda memaparkan, di tahun 2019 angka stunting sebesar 23,60 persen, di tahun 2020 turun menjadi 13,40 persen, dan tahun 2021 stunting Kabupaten kubu Raya kembali turun 5,5 persen menjadi 7,9 persen. 

“Saya meyakini, 2022 ini optimistis angka stunting enam persen. Stunting ini lebih banyak dipengaruhi faktor psikis. Jika semua bisa digerakkan, peduli, dan merasa diperhatikan, maka stunting di Kubu Raya akan jauh lebih turun lagi,” katanya. 

Muda mengungkapkan berdasarkan data elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis masyarakat (e-PPGBM) Desember 2021, jumlah balita pendek dan sangat pendek di Kabupaten Kubu Raya sebesar 7,9 persen. Angka tersebut berada di bawah target nasional yaitu 14 persen.  

“Ini merupakan pencapaian yang sangat baik dan menandakan bahwa kita sudah on the track dalam upaya menuju zero stunting," jelasnya. 

Muda menyatakan kader Posyandu diandalkan paling depan karena posisinya paling dekat dengan masyarakat, terutama dalam keseharian. 

“Kader ini mengetahui kondisi ibu hamil dan bayi balita sehingga dilakukan gerak cepat untuk mengantisipasinya. Bahkan untuk mengantisipasi itu, kami wajibkan setiap desa memiliki USG portable. Jadi kita tahu dari mulai hamil hingga melahirkan,” harap Muda. 

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya Marijan mengatakan pertemuan dengan 496 ketua kader Posyandu yang tersebar di 20 puskesmas dan 9 kecamatan bertujuan untuk merevitalisasi peran dan tugas Posyandu dalam menekan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi/balita (AKB). 

“Dengan adanya pertemuan ini, semua kader kesehatan bisa melakukan langkah percepatan untuk menurunkan AKI, AKB, gizi buruk, dan stunting,” katanya. 

Marijan juga berharap para kader posyandu bisa mengawal seribu hari pertama kehidupan (HPK) dan ibu hamil dengan memberikan makanan tambahan.  

“Makanya saya meminta kader kesehatan agar bisa mengetahui ibu hamil yang ada di desa dan dusun, sehingga langkah awal untuk menurunkan AKI dan AKB, gizi buruk, dan stunting ini bisa sedini mungkin dideteksi. Di antaranya yaitu melalui program Selasa-Jumat (Salju) terpadu,” katanya. 

Dia menambahkan, Salju Terpadu merupakan program untuk mengoptimalkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di bidang kesehatan. 

“Dengan sistem jemput bola, di hari Selasa dilakukan pelayanan kesehatan keluarga. Seperti pemeriksaan ibu hamil, balita, imunisasi, pemberian vitamin, KB, kandungan, dan persalinan. Sedangkan di hari Jumat diberikan pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan penyakit menular dan tidak menular,” ucapnya.

(Ian/Syamsul)

3 Cara Mudah Tingkatkan Vitamin D Di Musim Hujan

Pada umumnya kebutuhan minimum vitamin D bisa dengan mudah didapatkan cukup dengan berjemur di bawah sinar matahari pagi selama 10 hingga 30 menit sehari.
Namun hal ini menjadi sulit untuk dilakukan, mengingat kondisi cuaca yang sering kali mendung bahkan hujan sehingga minim paparan sinar matahari.

Untuk mengatasi hal ini, ada tiga cara mudah untuk meningkatkan kadar vitamin D dalam tubuh seperti disiarkan Sciencedaily pada Rabu.

1. Konsumsi Lebih Banyak Ikan, Telur Dan Jamur

Beberapa jenis boga bahari seperti ikan salmon, ikan nila, ikan sardin, tuna, halibut, udang hingga kerang kaya akan kandungan vitamin D yang bila dikonsumsi bisa membantu meningkatkan asupan vitamin D harian anda.

Selain boga bahari minyak ikan cod, telur dan daging sapi juga bisa menjadi pilihan lain untuk memenuhi kebutuhan vitamin D.

Bila anda vegetarian, jamur bisa menjadi pilihan bahan pangan yang bisa dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan vitamin D anda.

Sejumlah bahan pangan olahan yang sudah terfortifikasi vitamin D juga bisa menjadi pilihan. Sebut saja susu, sereal, sari buah dan yoghurt.

Namun satu hal yang harus diperhatikan, mengingat vitamin D larut dalam lemak maka usahakan untuk mengonsumsi panganan yang diperkaya dengan lemak sehat.

2. Gunakan Lampu Sinar Ultraviolet

Matahari memancarkan jenis cahaya yang dikenal sebagai UVB yang disintesis oleh kulit Anda (melalui senyawa yang disebut 7-DHC) untuk memulai produksi vitamin D dalam tubuh. Lampu UVB bekerja dengan menggunakan jenis sinar yang sama dengan matahari sehingga anda dapat tetap berada di dalam ruangan di tempat yang hangat dan tetap mendapatkan manfaat dari hari musim panas yang cerah.

Faktanya, beberapa lampu LED pada panjang gelombang tertentu terbukti lebih efisien dalam merangsang produksi vitamin D kulit daripada matahari.

Namun disarankan untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan anda sebelum memulai rutinitas terapi sinar UV karena faktor-faktor tertentu, seperti kandungan melanin kulit dan usia yang dapat memengaruhi tingkat penyerapan dan produksi.

3. Suplemen Nutrisi

Manusia dan hewan menghasilkan vitamin D3, sedangkan tumbuhan seperti jamur menghasilkan vitamin D2. Namun sejumlah penelitian menyebutkan bahwa vitamin D2 tidak cukup berpengaruh pada tubuh.

Kini beberapa produsen mulai memproduksi vitamin D3 yang ramah vegan. Suplemen vitamin D ini hadir dalam beragam pilihan yang nyaman, termasuk bubuk, kapsul, tetes, permen karet, softgels, kunyah, dan semprotan.

Pewarta : Maria Rosari DP/Antara
Editor : Yakop

Sering Gunakan Pelurus Rambut Berbahan Kimia Bisa Picu Kanker Rahim

Studi National Institutes of Health (NIH) menemukan hubungan antara produk pelurus rambut berbahan kimia dengan kanker rahim, di mana orang yang sering menggunakan produk tersebut lebih berisiko terkena penyakit yang juga disebut kanker serviks itu.
Mengutip laporan dari Fox News, Selasa, studi yang diterbitkan pada Senin (17/10) ini melakukan penelitian pada 33.947 wanita dari beragam ras antara usia 35 sampai 74 tahun untuk rata-rata sekitar 11 tahun.

Hasilnya, penelitian itu menemukan bahwa 378 wanita mengembangkan kanker rahim karena menggunakan produk pelurus rambut berbahan kimia.

"Kami memperkirakan bahwa 1,64 persen wanita yang tidak pernah menggunakan pelurus rambut akan terus mengembangkan kanker rahim pada usia 70 tahun. Namun untuk pengguna yang sering, risiko itu naik hingga 4,05 persen," kata pemimpin studi Alexandra White dari Institut Nasional Amerika Serikat.

National Institute of Environmental Health Safety (NIEHS) menjelaskan, wewangian, paraben, dan ftalat dalam produk pelurus rambut dapat memengaruhi kemampuan sistem endokrin untuk mengatur hormon.

Dengan demikian, studi ini menemukan bahwa wanita yang menggunakan produk pelurus rambut berbahan kimia lebih dari empat kali pada tahun sebelumnya memiliki peluang 2,5 lebih tinggi terkena kanker rahim, setelah memperhitungkan faktor risiko individu lainnya.

"Namun, penting untuk menempatkan informasi ini ke dalam konteks. Kanker rahim adalah jenis kanker yang relatif langka," tambah White.

Peneliti NIEHS menyimpulkan, meskipun pengguna pelurus rambut dan kanker rahim tidak berbeda berdasarkan ras, perempuan berkulit hitam mungkin lebih berisiko.

"Karena wanita kulit hitam lebih sering menggunakan produk pelurus rambut atau pelemas rambut dan cenderung memulai penggunaan pada usia lebih dini daripada ras dan etnis lain, temuan ini mungkin relevan bagi mereka," kata Che-Jung Chang dari NIEHS.

Menurut Center of Disease Control and Prevention (CDC), kanker rahim adalah kanker ginekologi yang paling umum di Amerika Serikat. Meskipun jarang, ini lebih umum daripada kanker serviks dan kanker ovarium.

Oleh : Lifia Mawaddah Putri/Antara
Editor : Yakop
Cover: freepik.com

Latihan Fisik Perlu Tetap Disempatkan Demi Cegah Kena Penyakit

Menjalankan gaya hidup sehat terutama di masa pandemi COVID-19 salah satunya melakukan latihan fisik penting dilakukan agar terhindar dari paparan penyakit, menurut Advisor Rey, dr. Astrid Wulan Kusumoastuti.
Oleh karena itu, dia melalui keterangan tertulisnya pada Selasa, mendorong masyarakat tetap menyempatkan melakukan latihan fisik demi kesehatan.

“Mereka yang jarang berolahraga, tidak menjaga kualitas tidur, kelebihan makan dengan kalori dan gula yang tinggi berpotensi terkena Penyakit Tidak Menular (PTM)," kata Astrid.

PTM, sambung Astrid, terutama menyerang para pekerja dan generasi muda yang memiliki rutinitas dan sangat tergantung pada kemudahan teknologi hingga jarang bergerak.

"Padahal tubuh kita tidak bersifat konstan, ada kalanya imunitas turun dan tubuh akan mengalami proses penuaan sehingga perlu melakukan latihan fisik," ujar Astrid.

Dia menyebutkan sejumlah manfaat melakukan latihan fisik antara lain meningkatkan kekebalan tubuh dan sistem metabolisme, menjaga stamina dan ketahanan tubuh serta membantu mengendalikan penyakit bawaan dan menurunkan risiko terkena penyakit kritis.

Selain itu, melakukan latihan fisik membantu suasana hati tetap terjaga, tidur lebih nyenyak dan berat badan dapat terjaga ideal.

Astrid menyarankan orang-orang melakukan gerakan secara berulang dengan terencana, terstruktur, dan berkelanjutan. Idealnya dilakukan dengan durasi 150 menit dalam seminggu.

Salah satu latihan fisik yang bisa dilakukan yakni berjalan kaki setidaknya 10 ribu langkah setiap hari.

Mereka yang ingin mulai untuk berjalan kaki 10.000 langkah dan mengikuti #GetREYstarted, dapat memulainya dengan kecepatan sedang hingga cepat, dimulai dari 5.900 - 7.500 langkah hingga terbiasa mencapai 10.000 langkah setiap hari dan lakukan lima hingga tujuh hari seminggu.

"Bagi yang belum terbiasa dapat menjalankan secara bertahap, tidak perlu langsung dengan intensitas tinggi agar tidak cedera,” kata Astrid.

Dia pun berpesan bagi mereka yang rutin berjalan kaki juga perlu rutin minum air putih sebelum berjalan kaki sebagai cadangan cairan yang akan hilang dan minum kembali setelahnya untuk mengganti cairan yang telah hilang.

Oleh : Lia Wanadriani Santosa/Antara
Editor : yakop

Cover: Pixabay

Minggu, 16 Oktober 2022

Penyakit Yang Perlu Diwaspadai Di Musim Hujan

Penyakit Yang Perlu Diwaspadai Di Musim Hujan
Ilustrasi. Penyakit Yang Perlu Diwaspadai Di Musim Hujan. (gambar pixabay)

Jakarta - Dokter mengingatkan orang-orang mengenai sejumlah penyakit yang perlu diwaspadai di musim hujan antara lain infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), yakni batuk, pilek, influenza, dan bronkitis, ada juga penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dari nyamuk Aedes Aegypti, yakni penyakit Zika (Zika disease), Demam Berdarah Dengue (DBD), dan demam Chikungunya.


Selain itu, ada juga risiko gangguan penyakit yang disebabkan oleh patogen (bakteri, parasit, jamur), terutama menyerang daerah yang terdapat banyak sampah dan terkena banjir.


"Jika sampah mengontaminasi bahan makanan, makanan siap saji, atau air maka ketika dikonsumsi dapat menghancurkan sel-sel tertentu pada tubuh dan menyebabkan penyakit demam tifoid, kolera, dan disentri juga hepatitis,” ujar Medical Underwriter Sequis dr Debora Aloina Ita Tarigan dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (15/10).


Dia mengatakan, saat musim hujan terjadi perubahan cuaca yang cukup ekstrim dan menyebabkan suhu udara relatif lebih dingin. 


Tubuh manusia sangat sensitif pada perubahan suhu sehingga tubuh akan berusaha keras menyesuaikan dengan temperatur dan hal ini dapat mempengaruhi daya tahan tubuh. 


Itu sebabnya, saat musim pancaroba seringkali orang menjadi sakit karena imunitas tubuh terganggu.


Debora lalu menyebutkan penyakit lainnya yang patut diwaspadai saat musim hujan yakni penyakit paru-paru basah. 


Menurut dia, jika udara terlalu dingin, ruangan kurang mendapatkan cahaya matahari, dan sirkulasi/pertukaran udara kurang maka menyebabkannya menjadi lembap.


Tempat yang lembap dapat meningkatkan perkembangbiakan virus, bakteri, jamur, dan tungau. 


Apalagi, jika ruangan itu kotor, banyak debu, dan sering digunakan untuk merokok. 


Inilah alasan mereka yang rutin menggunakan ruangan tersebut mudah terkena penyakit paru-paru basah.


Untuk dapat mengetahui apakah seseorang terkena penyakit paru-paru basah, bisa dengan melakukan pemeriksaan ke dokter spesialis paru. 


Dokter biasanya akan melakukan wawancara medis, melakukan pemeriksaan fisik, dan jika diperlukan akan dilakukan pemeriksaan penunjang, seperti pemeriksaan dahak, darah, x-ray paru, atau CT (Computer Tomography) untuk mendeteksi beberapa masalah paru.


"Jika ditemukan cairan menumpuk, dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui apakah terjadi peradangan sel kanker atau infeksi melalui USG dada Ultrasound,” kata Debora.


Pada beberapa kondisi paru-paru basah kemungkinan tidak berat dan bisa sembuh dengan cepat. 


Sebaliknya, jika sudah terinfeksi paru-paru basah namun dibiarkan atau tidak diobati secara medis, maka penyakit dapat berkembang lebih berat dan serius. 


Pasien kerap membutuhkan bantuan ventilator pada perawatan Intensive Care Unit (ICU).


Pemasangan alat bantu pernapasan dilakukan karena salah satu gejala paru-paru basah adalah kesulitan bernapas atau sesak napas. 


Pada beberapa orang kondisi tersebut bisa membahayakan jiwa.


Debora menyarankan, orang-orang mengenali gejala antara lain batuk kering dan demam, sulit bernafas saat berbaring, nyeri dada hingga terasa sesak nafas dalam jangka waktu yang panjang atau berulang.


"Jangan sampai kita abai, menebak-nebak, atau berusaha menyembuhkan sendiri. 


Semakin cepat dikenali maka semakin cepat ditangani dokter dan mengurangi risiko penyakit semakin parah,” saran dia.


Dia lalu menyarankan agar orang-orang memperhatikan kebersihan dalam rumah, memastikan kamar tidur memiliki ventilasi udara yang baik, senantiasa mencuci tangan dengan sabun dan air bersih serta menggunakan masker di lingkungan berpolusi atau bila dekat dengan orang yang tampak sedang flu dan batuk.


Menurut dia, ada baiknya juga orang-orang membentengi diri dengan vaksin influenza dan vaksin pneumonia (vaksin PCV) karena virus penyebab penyakit ini bekerja dengan cara menginfeksi saluran pernapasan bagian atas dan menyebabkan pneumonia.


Oleh : Lia Wanadriani Santosa/Antara

Editor: Yakop

Sabtu, 15 Oktober 2022

Ahli: Penderita kolesterol tinggi boleh makan telur asal tak berlebih

Ahli: Penderita kolesterol tinggi boleh makan telur asal tak berlebih
Gambar ilustrasi. Ahli: Penderita kolesterol tinggi boleh makan telur asal tak berlebih. (Pixabay)

Jakarta - Ahli gizi Ulva Rezatiara,S.Gz.,MPH dari Universitas Gadjah Mada mengatakan orang yang punya kolesterol tinggi boleh makan telur asal jumlahnya tetap sesuai batas.


"Penderita kolesterol masih aman untuk mengkonsumsi telur dengan cacatan mengkonsumsi secukupnya atau tidak berlebihan dan tetap menjaga pola makan dan gaya hidup sehat," kata Ulva kepada ANTARA, Jumat.


Namun, dia tetap menyarankan orang yang punya penyakit kolesterol untuk berkonsultasi dulu kepada dokter sebelum mengonsumsi telur agar mengetahui porsi yang tepat untuk dirinya.


Dia menjelaskan telur memang akan menyebabkan kadar kolesterol naik jika dikonsumsi secara berlebihan. Bagian kuning telur mengandung lebih banyak kolesterol dibandingkan bagian putih telur.


Bertepatan dengan Hari Telur Sedunia yang jatuh pada 14 Oktober, dia menjelaskan telur adalah salah satu makanan bergizi dan baik untuk tubuh.


Telur mengandung protein, lemak, karbohidrat serta mineral seperti kalsium, fosfor, besi, seng dan berbagai vitamin seperti vit.A, Vit.B1, Vit.B2, dan niasin.


Untuk orang-orang dewasa yang sehat pada umumnya, batas konsumsi telur maksimal adalah satu hingga dua butir per hari, sesuai rekomendasi dari The American Heart Association.


Meski demikian, batas konsumsi maksimal akan berbeda tergantung dari kondisi setiap individu. Menurut Ulva, orang dengan indikasi penyakit tertentu seperti jantung, kolesterol, dan diabetes memiliki batas konsumsi telur maksimal yang berbeda dengan orang sehat sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan tubuh.


Sebelumnya, Ikatan Dokter Anak Indonesia mengajak masyarakat Indonesia untuk mengonsumsi telur, bagian dari gerakan makan telur dan ikan setiap hari.


Gerakan ini dibuat untuk mengejar target pemerintah menurunkan angka kekerdilan menjadi 14 persen pada 2024.


Pewarta : Nanien Yuniar/Antara

Editor: Yakop

Kamis, 13 Oktober 2022

Psikolog Ungkap Cara Kelola Stres Yang Baik

Psikolog Ungkap Cara Kelola Stres Yang Baik
Ilustrasi seorang pekerja sedang stres. (Pexels)
BorneoJakarta - Psikolog klinis Lathifah Utami, anggota Himpunan Psikologi Indonesia, mengungkapkan cara mengelola stres yang baik agar tidak berujung kepada gangguan kesehatan mental.

"Kenali akar masalah dan tetapkan langkah penyelesaiannya," kata Lathifah kepada ANTARA, Rabu.

Ia mengatakan jika seseorang merasa kesulitan untuk mengatasinya, carilah orang yang dipercaya atau anggap kompeten seperti tenaga profesional seperti psikolog atau psikiater untuk berdiskusi.

Dengan demikian, masalah bisa dilihat dari sudut pandang lain. Diskusi itu juga menghasilkan referensi penyelesaian masalah yang berbeda.

"Harapannya, kita menjadi lebih siap dalam mengatasi tekanan tersebut," katanya.

Menurut Lathifah, tekanan pasti selalu ada dalam hidup yang datang dari keluarga, pertemanan bahkan pekerjaan. Stres sebenarnya dibutuhkan manusia agar dapat berkembang, namun tekanan itu haris dikelola secara konstruktif agar memberikan manfaat, bukannya dampak buruk.

Cara lainnya untuk mengelola stres adalah meluangkan waktu untuk melakukan kegiatan yang disukai.

"Seringkali ketika fokus dalam suatu persoalan seperti pekerjaan, kita melupakan perlunya melakukan aktivitas yang menyenangkan bagi diri kita seperti melakukan hobi, berekreasi, relaksasi," ujar dia.

Padahal, aktivitas menyenangkan diperlukan untuk menjaga keseimbangan dalam hidup.

Dia juga menyarankan untuk membuat prioritas, sebab stres dapat muncul ketika beragam tugas, tanggung jawab atau pilihan hadir di hadapan seseorang secara bersamaan.

"Maka dari itu, membuat prioritas dapat menjadi langkah awal," katanya.

Tentukan prioritas berdasarkan tingkat kepentingan dan urgensi. Dengan demikian, seseorang dapat lebih fokus dalam menyelesaikan persoalan dan menentukan langkahnya.

Setelah berusaha segenap tenaga, yang terakhir bisa dilakukan adalah berdoa dan ikhlas atas hasilnya.

"Ketika upaya sudah dikerahkan untuk mengatasi suatu masalah, maka serahkan dan pasrahkan hasilnya kepada tuhan YME," katanya.

Berdoalah untuk dapat hasil yang terbaik. Tetapi bila apa yang terjadi tidak sesuai dengan keinginan tetap yakinkan hati bahwa itu memang hal terbaik dan pasti ada pelajaran yang bisa dipetik.

Pewarta : Nanien Yuniar/Antara
Editor: Yakop

Forkopimcam dan Puskesmas Pemahan Tinjau Banjir Untuk Beri Bantuan Dan Pengobatan Gratis Pada Warga Terdampak

Forkopimcam dan Puskesmas Pemahan Tinjau Banjir Untuk Beri Bantuan Dan Pengobatan Gratis Pada Warga Terdampak
Forkopimcam dan Puskesmas Pemahan Tinjau Banjir Untuk Beri Bantuan Dan Pengobatan Gratis Pada Warga Terdampak Banjir. (Ho-Prokopim Setda Ketapang)
Ketapang, Kalbar - Intensitas curah hujan yang cukup tinggi di Kabupaten Ketapang beberapa Minggu belakangan ini membuat beberapa desa yang berada di Kecamatan Wilayah Kabupaten Ketapang terendam banjir. 

Seperti di Kecamatan Pemahan, Tepatnya Desa Muara Gerunggung, desa yang didiami sekitar 27 Kepala Keluarga, mengalami musibah terparah. Ketinggian air mencapai 100 - 130 cm. Selasa, (11/10/2022).

Hal ini dikarenakan luapan Sungai Muara Gerunggung lantaran desa tersebut berada di Bantaran Sungai (DAS) Daerah Aliran Sungai Muara Gerunggung.

Merespon hal tersebut, Forkopimcam yang terdiri dari Sekcam Pemahan Drs. Sebri, beserta staf, Ka. Puskesmas Pemahan Andi Kurniawan bersama tim medis Puskesmas, Bhabin Kamtibmas, Satpol PP Pemahan bertindak cepat dengan mengunjungi desa terdampak tersebut untuk memberikan bantuan sembako dan medis.
Forkopimcam dan Puskesmas Pemahan Tinjau Banjir Untuk Beri Bantuan Dan Pengobatan Gratis Pada Warga Terdampak
Forkopimcam dan Puskesmas Pemahan Tinjau Banjir Untuk Beri Bantuan Dan Pengobatan Gratis Pada Warga Terdampak Banjir. (Ho-Prokopim Setda Ketapang)
Selain memberikan bantuan sembako, medis , psikis dan  pendirian Posko Kesehatan  Sementara,  pihak Forkopimcam menghimbau warga untuk mengungsi ke daerah yan lebih tinggi hingga kondisi air telah surut dan rumah-rumah warga aman huni, waspada terhadap aliran listrik, serta segera melakukan koordinasi lintas sektoral jika terjadi hal-hal yang membahayakan. 

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Ketapang telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor : P.0477 / BPBD.B.360 / X /2022, tanggal 07 Oktober 2022, yang menghimbau seluruh lapisan masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrim  yang terjadi  saat ini dan instruksi terhadap para camat agar tidak meninggalkan wilayah tempat kerjanya masing-masing guna melaporkan kondisi wilayah kerjanya kepada BPBD (Badan Penanggulangan Bencana).

"Kepada seluruh Camat agar tidak meninggalkan wilayah kerjanya masing–masing guna memantau situasi dan kondisi serta melaporkan keadaan di wilayahnya masing–masing

kepada Bupati Ketapang Cq. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ketapang." ( Surat Edaran Nomor : P.0477 / BPBD.B.360 / X /2022, tanggal 07 Oktober 2022, Poin 6). (sh). 

(muzahidin/hadi/upan)
Ketapang, Kalbar - Intensitas curah hujan yang cukup tinggi di Kabupaten Ketapang beberapa Minggu belakangan ini membuat beberapa desa yang berada di Kecamatan Wilayah Kabupaten Ketapang terendam banjir. 

Seperti di Kecamatan Pemahan, Tepatnya Desa Muara Gerunggung, desa yang didiami sekitar 27 Kepala Keluarga, mengalami musibah terparah. Ketinggian air mencapai 100 - 130 cm. Selasa, (11/10/2022).

Hal ini dikarenakan luapan Sungai Muara Gerunggung lantaran desa tersebut berada di Bantaran Sungai (DAS) Daerah Aliran Sungai Muara Gerunggung.

Merespon hal tersebut, Forkopimcam yang terdiri dari Sekcam Pemahan Drs. Sebri, beserta staf, Ka. Puskesmas Pemahan Andi Kurniawan bersama tim medis Puskesmas, Bhabin Kamtibmas, Satpol PP Pemahan bertindak cepat dengan mengunjungi desa terdampak tersebut untuk memberikan bantuan sembako dan medis.

Selain memberikan bantuan sembako, medis , psikis dan  pendirian Posko Kesehatan  Sementara,  pihak Forkopimcam menghimbau warga untuk mengungsi ke daerah yan lebih tinggi hingga kondisi air telah surut dan rumah-rumah warga aman huni, waspada terhadap aliran listrik, serta segera melakukan koordinasi lintas sektoral jika terjadi hal-hal yang membahayakan. 

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Ketapang telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor : P.0477 / BPBD.B.360 / X /2022, tanggal 07 Oktober 2022, yang menghimbau seluruh lapisan masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrim  yang terjadi  saat ini dan instruksi terhadap para camat agar tidak meninggalkan wilayah tempat kerjanya masing-masing guna melaporkan kondisi wilayah kerjanya kepada BPBD (Badan Penanggulangan Bencana).

"Kepada seluruh Camat agar tidak meninggalkan wilayah kerjanya masing–masing guna memantau situasi dan kondisi serta melaporkan keadaan di wilayahnya masing–masing

kepada Bupati Ketapang Cq. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ketapang." ( Surat Edaran Nomor : P.0477 / BPBD.B.360 / X /2022, tanggal 07 Oktober 2022, Poin 6). (sh). 

(muzahidin/hadi/upan)

Rabu, 12 Oktober 2022

KDRT Bisa Berdampak Buruk Terhadap Psikis Anak

KDRT Bisa Berdampak Buruk Terhadap Psikis Anak
Ilustrasi KDRT. KDRT Bisa Berdampak Buruk Terhadap Psikis Anak.

Jakarta - Psikolog klinis Anggiastri Hanantyasari Utami dari Universitas Gadjah Mada (UGM) menjelaskan, kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan pasangan suami istri, baik itu suami kepada istri atau sebaliknya, memberi dampak buruk terhadap psikis anak yang menjadi saksi mata, bahkan ada risiko anak akan mengalami gangguan kesehatan mental.


"Anak cenderung memiliki kecenderungan mengalami gangguan kesehatan mental seperti kecemasan, gangguan stres pasca trauma (PTSD), depresi bahkan pikiran atau perilaku yang mengarah pada upaya bunuh diri," kata psikolog klinis Anggiastri Hanantyasari Utami dari Universitas Gadjah Mada, Selasa (11/10/2022).


Menyaksikan kekerasan dalam rumah tangga dapat memicu kecemasan dan ketakutan akan pengabaian oleh orang dewasa.


Anggota Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia itu menjelaskan biasanya orang dewasa atau orangtua yang dalam kondisi tidak sehat secara mental akibat pertengkaran akan mempengaruhi pada bagaimana mereka merawat dan mengasuh anak.


Ada penelitian yang mengatakan bahwa sering menyaksikan atau berada pada situasi tertekan terus-menerus dapat membuat anak mengalami gangguan perkembangan pada otaknya sehingga mempengaruhi kemampuan berpikir, berbahasa, emosi dan perilaku, lanjut dia.


Tak hanya itu, perilaku agresif yang dilihat anak ketika kekerasan dalam rumah tangga terjadi di hadapannya bisa ditiru oleh buah hati, sehingga muncul kecenderungan kekerasan itu akan terulang lagi di masa depan.


"Ketika anak sudah mencapai usia lima tahun ke atas, perilaku agresif yang ditunjukkan oleh orangtua dapat membuat anak meniru perilaku agresif tersebut dan diterapkan sebagai coping mechanism atau cara dia menyelesaikan masalah-masalahnya di kemudian hari," jelas dia.


Senada dengan Anggiastri, psikolog klinis dewasa Annisa Prasetyo Ningrum dari Universitas Indonesia mengatakan KDRT dalam keluarga dapat menjadi pengalaman yang menyisakan trauma bagi anak.


Sebab, keluarga yang seharusnya menjadi orang terdekat dan memberikan rasa aman malah menunjukkan kekerasan. Akibatnya, muncul rasa takut dan marah pada anak.


"Pengalaman menyaksikan atau mengalami KDRT saat masa anak-anak sering menjadi salah satu faktor prediktor berkembangnya masalah perilaku, pengendalian emosi, atau masalah belajar di kemudian hari," kata anggota Ikatan Psikologi Klinis Jawa Barat itu kepada ANTARA, Selasa.


Langkah paling awal yang bisa dilakukan sebagai upaya pemulihan adalah mengusahakan anak berada di lingkungan yang membuatnya merasa aman.


Menurut Annisa, butuh kerjasama dari keluarga, sekolah, lingkungan maupun tenaga kesehatan dalam proses pemulihan kondisi anak karena masing-masing anak menghayati peristiwa traumatis secara berbeda.


Dia mengatakan tidak ada yang bisa menjamin pengalaman yang serupa takkan terulang lagi di masa depan, namun yang bisa dilakukan adalah berusaha membuat anak merasa aman dan nyaman sehingga mau terbuka dalam membahas apa yang dialami dan dirasakan dengan orang-orang terdekatnya.


Orang-orang di sekitar anak juga harus membantu agar anak bisa belajar mengelola emosinya secara positif.


Pewarta : Nanien Yuniar/Antara

Editor: Yakop

Dengan Pola Hidup Sehat Penyakit Jantung Koroner Bisa Dicegah

Dengan Pola Hidup Sehat Penyakit Jantung Koroner Bisa Dicegah
Ilustrasi. Dengan Pola Hidup Sehat Penyakit Jantung Koroner Bisa Dicegah. (Gambar Pixabay)

Jakarta - Dokter jantung dr. Azlan Sain, Sp.JP dari RSUD Kabupaten Indramayu mengimbau masyarakat untuk menjalani pola hidup sehat demi mencegah kejadian penyakit jantung koroner.


"Pertama adalah cek kesehatan secara rutin," kata dokter jantung dari Universitas Indonesia, Selasa (11/10/2022).


Azlan mengatakan pemeriksaan kesehatan teratur dianjurkan, terutama untuk orang-orang yang punya salah satu dari faktor risiko penyakit jantung koroner, khususnya faktor risiko yang bisa dimodifikasi.


Faktor risiko penyakit jantung koroner dapat berupa faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi dan faktor risiko yang dapat dimodifikasi.


Faktor-faktor yang tidak dapat dimodifikasi berupa usia dan jenis kelamin.


Azlan menyebutkan laki-laki lebih berisiko dibandingkan wanita dengan usia yang sama sebelum menopause, dan menjadi sama atau bahkan lebih tinggi risikonya pada perempuan setelah menopause.


Tak hanya itu, faktor lainnya meliputi riwayat keluarga dengan serangan jantung yang meninggal pada usia yang lebih muda (laki-laki di bawah 55 tahun, wanita di bawah 65 tahun).


Sementara itu, faktor risiko yang dapat dimodifikasi meliputi obesitas, merokok, kurangnya aktivitas fisik, konsumsi alkohol berlebih, kadar lemak berlebih (dislipidemia), serta stres yang berlebihan.


"Pada mereka yang hipertensi, misalnya, maka pengecekan tekanan darah harus dilakukan secara rutin per tiga bulan," jelas Azlan.


Langkah berikutnya adalah menjauhi rokok. Para perokok yang tidak ingin terkena penyakit jantung koroner diminta untuk mencari kebiasaan lain pada waktu senggang, menyibukkan diri dengan kegiatan yang bermanfaat, serta berusaha menjauh dari lingkungan perokok.


Rajin melakukan aktivitas fisik juga salah satu upaya melindungi diri dari penyakit jantung koroner. Azlan menganjurkan untuk melakukan aktivitas fisik dengan intensitas sedang dan bersifat aerobik seperti jogging, berenang atau bersepeda, dengan minimal 30 menit per sesi Latihan selama minimal lima hari dalam seminggu untuk mendapatkan Kesehatan jantung yang adekuat.


Kemudian, diet dengan makanan seimbang.


"Pola makan yang dianjurkan berupa Diet Mediterania," katanya.


Dia menjelaskan Diet Mediterania adalah diet yang diadaptasi dari pola makan penduduk kawasan Mediterania.


Sebagian besar menunya berfokus pada konsumsi sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan lemak sehat. Kurangi asupan garam dengan batas maksimal satu sendok teh garam untuk 24 jam porsi makan.


Hindari makanan dengan lemak jenuh, jenis lemak yang umumnya berasal dari hewan. Beberapa jenis makanan yang mengandung lemak jenuh diantaranya daging merah, daging unggas, dan produk olahan susu, seperti mentega, keju, dan es krim.


Jangan lupa untuk istirahat dengan durasi tujuh hingga sembilan jam per hari untuk mencegah kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah serta mengelola stres.


Stres yang berlebih dapat menstimulasi saraf simpatis, suatu persarafan pada tubuh yang meningkatkan denyut dan kerja jantung. Ketika saraf ini terstimulasi terus menerus akibat stres yang berkepanjangan, maka beban kerja jantung menjadi lebih berat.


"Anda harus bisa mengatur waktu istirahat, waktu di rumah, waktu dengan keluarga , atau waktu dengan teman-teman Anda dengan proporsi yang seimbang agar tidak menjadi stres," tutup Azlan.


Editor: Yakop

Senin, 10 Oktober 2022

Dari Januari, Tercatat 1.500 kasus gigitan anjing di Kalbar

Dari Januari, Tercatat 1.500 kasus gigitan anjing di Kalbar
Foto Ilustrasi. Dari Januari, Tercatat 1.500 kasus gigitan anjing di Kalbar. (Pixabay)
Pontianak, Kalbar -- Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Kalimantan Barat mencatat 1.500 kasus gigitan anjing, penular utama virus rabies, di wilayah Provinsi Kalimantan Barat sejak Januari hingga September 2022.

"Dari sebanyak 1.500 kasus gigitan anjing tersebut, delapan orang (yang digigit) meninggal dunia disebabkan oleh penyakit rabies," kata Ketua PDHI Kalimantan Barat drh. Muhammad Mike Arianto di Pontianak, Minggu (9/10/2022). 

Ia menjelaskan bahwa PDHI bersama Dinas Kesehatan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota rutin mendata kasus gigitan hewan penular rabies.

"Kami sudah kolaborasi dengan Dinas Kesehatan, sehingga ketika masyarakat tergigit anjing, yang pertama didatangi adalah fasilitas kesehatan sehingga penanganannya lebih cepat dan kasusnya selalu tercatat," katanya.

Menurut dia, PDHI juga bekerja sama dengan Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Barat untuk mencegah penularan virus rabies dengan melakukan vaksinasi rabies pada binatang-binatang peliharaan. Pelayanan vaksinasi rabies dilakukan di Sintang, Pontianak, Kubu Raya, Sanggau, dan Mempawah.

​​​​​Selain itu, PDHI Kalimantan Barat menyelenggarakan penyuluhan mengenai pencegahan penularan virus rabies serta vaksinasi hewan peliharaan pada peringatan Hari Rabies Sedunia 2022.

(Yakop/Ant)

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pemilu 2024

Lifestyle

Tekno