Berita Borneotribun.com: Kesehatan Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan

Senin, 05 Februari 2024

RSUD dr. Soedarso Pontianak Gelar Seminar Awam Pencegahan Kanker

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soedarso mengadakan Seminar Awam Terapi Dan Pencegahan Kanker Bagi Masyarakat Umum dalam rangka Hari Kanker Sedunia Tahun 2024. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soedarso mengadakan Seminar Awam Terapi Dan Pencegahan Kanker Bagi Masyarakat Umum dalam rangka Hari Kanker Sedunia Tahun 2024. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
PONTIANAK - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soedarso mengadakan Seminar Awam Terapi Dan Pencegahan Kanker Bagi Masyarakat Umum dalam rangka Hari Kanker Sedunia Tahun 2024. 

Acara ini diadakan di Pendopo Kalbar pada Minggu (4/2/2024). Kegiatan tersebut diselenggarakan secara online melalui live streaming, YouTube, dan Zoom. 
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soedarso mengadakan Seminar Awam Terapi Dan Pencegahan Kanker Bagi Masyarakat Umum dalam rangka Hari Kanker Sedunia Tahun 2024. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soedarso mengadakan Seminar Awam Terapi Dan Pencegahan Kanker Bagi Masyarakat Umum dalam rangka Hari Kanker Sedunia Tahun 2024. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Mohammad Bari, S.Sos., M.Si. Beberapa narasumber ahli di bidangnya dihadirkan dalam rangkaian acara ini, antara lain dr. Ivan Lumban Toruan, Sp., PD., (KHOM) sebagai dokter Spesialis Penyakit Dalam Hematologi, dr. Manuel Hutapea, SP., OG., (K) Onk., sebagai Spesialis Obgyn Konsultan Tumor dan Kanker Kandungan atau Organ Reproduksi, dr. Eko Rustianto Suhardiman, M.Si., Med., Sp. B. (K) Onk finacs, dan dr. Nevita Bachtiar, M. Sc., S.PA.

Pada kesempatan tersebut, Pj. Sekda Kalbar Mohammad Bari, Sos., menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan inisiatif Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat yang didukung oleh Dinas Kesehatan dan RSUD dr. Soedarso Pontianak. 

Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kanker dan pentingnya deteksi dini.

Mohammad Bari mengatakan, "Kami berharap agar masyarakat lebih antusias dan sadar akan pentingnya pemeriksaan terkait kanker, termasuk kanker payudara, kanker rahim, dan jenis kanker lainnya."

Selain itu, Pj. Sekda Kalbar juga mengajak masyarakat untuk memanfaatkan layanan kesehatan DIVA di RSUD Soedarso untuk mendeteksi masalah kesehatan sejak dini.

Menurut Mohammad Bari, angka kejadian kanker di Kalimantan Barat cukup tinggi, terutama kanker serviks yang mencapai 20.000 - 30.000 kasus per tahun. 

Oleh karena itu, pihaknya mengkampanyekan pentingnya deteksi dini agar kasus kanker dapat diminimalkan.

Direktur RSUD dr. Soedarso, dr. Hary Agung Tjahyadi, M.Kes., menyampaikan bahwa penanganan kanker merupakan prioritas pelayanan nasional. 

RSUD Soedarso telah menyediakan layanan khusus untuk kanker, stroke, jantung, dan kesehatan ibu dan anak. 

RSUD Soedarso juga telah menjadi rumah sakit rujukan utama dalam penanganan kanker dengan menyediakan layanan operasi, kemoterapi, dan radioterapi.

Tjahyadi menambahkan, "Kami berharap kedepannya dapat membangun gedung radio nuklir untuk peralatan dari Kementerian Kesehatan, sehingga masyarakat Kalimantan Barat dapat mengakses layanan kanker secara langsung di RSUD Soedarso tanpa harus pergi ke luar Kalimantan Barat."

Minggu, 04 Februari 2024

[Cek Fakta] Prabowo Sebut Indonesia Kekurangan 140 Ribu Dokter

Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto. (Gambar Screenshot Youtube KompasTV)
JAKARTA – Debat kelima Calon Presiden (Capres) digelar KPU RI di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Minggu malam, 4 Februari 2024. 

Pada debat kali terakhir  ini, salah satu temanya adalah kesehatan. Pada saat penyampaian visi misi dan program kerja, Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menyebut Indonesia kekurangan 140 ribu dokter. 

“Kami akan segera mempercepat mengatasi kekurangan dokter di Indonesia. Kita kekurangan sekitar 140 ribu dokter dan itu akan kita segera atasi dengan cara kita akan menambah Fakultas Kedokteran di Indonesia. Dari yang sekarang 92, kita akan membangun 300 Fakultas Kedokteran,” ujar Prabowo.

HASIL CEK FAKTA
Dilansir dari CNN Indonesia, WHO menyatakan rasio dokter yang ideal adalah 1:1.000 (satu dokter melayani 1.000 penduduk). 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk Indonesia di pertengahan 2023 mencapai 278.696.200 penduduk. Dengan demikian, Indonesia membutuhkan sekitar 278.700 dokter.

Adapun jumlah dokter yang terregistrasi dan aktif di Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) per 4 Februari 2023 sebanyak 247.508 orang.

Berikut rinciannya:
Dokter umum: 154.386 orang
Dokter gigi: 39.387 orang
Dokter gigi spesialis: 5.142 orang
Dokter spesialis: 48.593 orang

Selanjutnya merujuk pada keterangan dari Direktur Perencanaan Tenaga Kesehatan Kemenkes, Senior Research Associate Centre for Innovation Policy and Governance (CIPG), Klara Esti, seperti yang dilansir di Binis.com, menjelaskan bahwa Indonesia mengalami kekurangan dokter apabila sesuai dengan standar rasio WHO. 

KESIMPULAN
Menurut Prabowo calon presiden nomor urut 2 memang benar bahwa Indonesia masih kekurangan dokter. Namun jika merujuk pada pernyataan WHO rasio dokter yang ideal adalah 1:1.000 (satu dokter melayani 1.000 penduduk). Dari data BPS pertengahan tahun 2023 jumlah penduduk 278.696.200 orang sedangkan data KKI per 4 Februari 2023, dokter yang terregistrasi dan aktif sebanyak 247.508 dokter. Jadi kekurangan dokter di Indonesia berdasarkan rasio WHO sekitar 31.192 bukan 140.000 dokter. 

RUJUKAN:


Senam Sehat Rutin di Pemerintah Kabupaten Sekadau

kegiatan Jumat Sehat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sekadau.
Kegiatan Jumat Sehat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sekadau.
SEKADAU - Semaraknya suasana kegiatan Jumat Sehat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sekadau semakin terasa dengan kehadiran Wakil Bupati Subandrio, S.H., M.H., yang turut serta dalam senam sehat dan aksi bersih-bersih lingkungan di halaman kantor Bupati Sekadau, Jumat (2/2/24).

Senam Sehat telah menjadi bagian dari agenda rutin Pemerintah Daerah yang diselenggarakan tiap Jumat. 

Selain memberikan manfaat langsung bagi kesehatan para pegawai, kegiatan ini juga menjadi momen penting untuk mempererat hubungan sosial di lingkungan kerja.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Subandrio menegaskan pentingnya menjaga konsistensi dalam pelaksanaan kegiatan Jumat Sehat. 

Beliau menekankan bahwa selain untuk memelihara kesehatan, kegiatan ini juga memiliki dampak yang signifikan dalam mempererat hubungan antara sesama pegawai.

"Jumat Sehat tidak hanya tentang berolahraga semata, tetapi juga tentang memperkuat rasa kebersamaan di antara kita semua. Kita dapat bersenang-senang sambil tetap menjaga kesehatan tubuh," ujar Wakil Bupati Subandrio.

Para pegawai tidak hanya berpartisipasi dalam senam sehat, tetapi juga aktif dalam aksi bersih-bersih lingkungan sekitar kantor. 

Wakil Bupati mengingatkan bahwa menjaga kebersihan dan kerapihan lingkungan kerja adalah tanggung jawab bersama.

"Kawasan perkantoran Bupati adalah salah satu representasi dari Kabupaten Sekadau. Kita ingin menjaga agar tempat ini selalu bersih dan nyaman bagi siapapun yang datang," tambahnya.

Kegiatan ini tidak hanya diikuti oleh para Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pegawai Honorer, tetapi juga dihadiri oleh anggota Polres Sekadau. 

Hal ini mencerminkan partisipasi dari berbagai lapisan masyarakat dalam menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan di Kabupaten Sekadau.

Jumat Sehat di Pemerintah Kabupaten Sekadau tidak hanya sekadar rutinitas belaka, tetapi juga mencerminkan komitmen yang kuat dari pemerintah daerah dalam memberikan perhatian terhadap kesehatan dan kebersihan lingkungan kerja bagi para pegawai.

Pontianak Arahkan Perhatian pada Kesehatan Anemia Remaja

PJ Wako Pontianak saat hadir memberikan tablet darah (ANTARA/Prokopim PTk/Borneotribun)
PJ Wako Pontianak saat hadir memberikan tablet darah (ANTARA/Prokopim PTk/Borneotribun)
PONTIANAK - Prevalensi anemia pada remaja putri usia sekolah di Kota Pontianak, Kalimantan Barat mencapai 29 persen, menurut Kepala Dinas Kesehatan setempat, Saptiko. 

Ia menyatakan kekhawatiran atas temuan ini karena anemia dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan remaja, terutama pertumbuhan organ reproduksi.

Sebagai respons, diluncurkan program pembagian tablet tambah darah kepada seluruh siswi di sekolah-sekolah. 

Saptiko berharap program ini dapat mengatasi masalah anemia dan mencegah stunting yang berdampak negatif pada pertumbuhan organ reproduksi remaja putri.

"Penting untuk memastikan bahwa mereka siap untuk melahirkan bayi-bayi yang sehat dan terhindar dari stunting," ujarnya.

Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, menjelaskan bahwa pembagian tablet tambah darah penting untuk mencegah anemia dan meningkatkan cadangan zat besi dalam tubuh siswi. 

Hal ini diharapkan dapat mencegah stunting dan mendukung kesehatan anak-anak yang dilahirkan di masa depan.

Stunting, seperti yang dijelaskan Ani, adalah kondisi ketika pertumbuhan seorang anak tidak sesuai dengan umurnya, menunjukkan angka di bawah minus 2 Standar Deviasi. 

Kehadiran Pj Wali Kota di SMPN 15 Pontianak Utara memberikan motivasi bagi siswa-siswi dalam mengejar cita-cita dan menjalankan program pencegahan stunting.

Kepala SMPN 15 Pontianak Utara, Augus Pardosi, menyatakan bahwa kunjungan Pj Wali Kota memberikan semangat bagi siswa untuk menjalankan program pencegahan stunting. 

Sekolah ini telah menjalankan kegiatan sarapan bersama dan memberikan tambahan tablet tambah darah sebagai upaya untuk menjaga kesehatan siswa dan mencegah stunting.

"Melalui sarapan dan suplemen tambah darah, SMPN 15 berusaha memberikan dukungan nutrisi yang tepat kepada siswi untuk menjaga tumbuh kembang mereka dengan optimal," kata Augus Pardosi.

Sumber: Antara/Dedi
Editor: Yakop

Jumat, 02 Februari 2024

Kunjungan Pj Gubernur ke RSJ Kalbar: Wujud Perhatian pada Penderita Gangguan Jiwa

Pj Gubernur Kalimantan Barat, dr. Harisson, M.Kes
Pj Gubernur Kalimantan Barat, dr. Harisson, M.Kes.
PONTIANAK - Pj Gubernur Kalimantan Barat, dr. Harisson, M.Kes., bersama dengan Pj Ketua PKK Provinsi Kalimantan Barat Windy Prihastari, S.STP., M.Si., disambut dengan antusias oleh Direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Kalimantan Barat, dr. Wilson, Sp., KJ., M. Kes., serta stafnya dalam kunjungan mereka ke salah satu unit kerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat yang mengelola perawatan orang dengan gangguan jiwa dan rehabilitasi NAPZA. Acara tersebut berlangsung pada hari Rabu (31/1/2024).

Tidak hanya melihat fasilitas dan menemui pasien ODGJ yang sedang dirawat, Pj Gubernur Harisson juga secara resmi meresmikan Pembangunan Kantor Baru RSJ Provinsi Kalbar yang selesai dibangun pada tahun 2023.

Pada awal pidatonya, Harisson menekankan bahwa kesehatan merupakan prioritas utama dalam pembangunan di Kalimantan Barat. 

Dia mengatakan, "Di Kalimantan Barat, indeks pembangunan manusianya tinggi. Data menunjukkan harapan hidup mencapai 73 tahun. Namun, yang perlu kita jaga bukan hanya kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan jiwa. Prevalensi gangguan kesehatan jiwa hanya boleh mencapai maksimal 1 persen, dan saat ini hanya mencapai 0,6 persen di Kalimantan Barat."

Dia juga menegaskan pentingnya merawat kesehatan jiwa setiap individu, "Kondisi ini bukanlah pilihan mereka, itu adalah bagian dari takdir. Tugas kita adalah merawat mereka dengan penuh kasih sayang, agar mereka bisa sembuh dan diterima kembali dalam masyarakat. Saya ingin menyampaikan apresiasi kepada semua tenaga kesehatan di sini yang telah bekerja keras siang dan malam merawat saudara-saudara kita."

Tentang pembangunan Gedung Kantor Baru RSJ, Harisson berharap peresmiannya dapat meningkatkan semangat dan integritas seluruh petugas rumah sakit. Dia menyampaikan terima kasih atas kerja keras dr. Wilson dan timnya, "Gedung baru ini dibangun dengan biaya sekitar 5 miliar rupiah, yang diperoleh RSJ selama masa pandemi COVID-19."

Harisson juga menyatakan rencananya untuk meningkatkan fasilitas rehabilitasi bagi pecandu NAPZA, "Kedepannya, kami berharap tidak hanya mengembangkan infrastruktur untuk penderita gangguan jiwa, tetapi juga meningkatkan fasilitas rehabilitasi bagi pecandu NAPZA. Saat ini, kami hanya memiliki 20-40 kamar. Namun, kami berharap memiliki 400 kamar. Ini adalah semangat dari peradilan saat ini, dan kami akan terus berkoordinasi dengan semua pihak terkait."

Pembangunan Gedung Kantor Baru dua lantai ini, yang direncanakan selama 5 tahun dan baru terealisasi pada tahun 2022, menggunakan dana BLUD tahun 2023 sebesar Rp 5.279.858.048 dengan luas bangunan 756 meter persegi.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Pj. Sekretaris Daerah Kota Singkawang, Aulia Chandra, serta kepala perangkat daerah terkait di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, Direktur Utama Bank Kalbar, dan Direktur Utama Jamkrida.

Kamis, 01 Februari 2024

Bupati Muda Puji Kiprah Persagi Cegah Stunting

Bupati Muda Puji Kiprah Persagi Cegah Stunting
Bupati Muda Puji Kiprah Persagi Cegah Stunting.
KUBU RAYA – Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengapresiasi kiprah Persatuan Ahli Gizi (Persagi) Kubu Raya dalam mengedukasi masyarakat. 

Khususnya terkait pentingnya mengonsumsi makanan bergizi untuk mencegah stunting. Guna mengoptimalkan kiprah tersebut, Bupati Muda pun mendorong Persagi untuk bersinergi lebih luas dengan berbagai lintas profesi lainnya agar proses transformasi pengetahuan kepada masyarakat dapat berjalan dengan baik. 

“Misalnya ke PKK desa, kemudian gerakan-gerakan perempuan di desa seperti Forum Puspa, Paradigta, maupun BKMT, yang ini semua kan bisa diedukasi. Kita harus pastikan tidak ada yang terbiarkan baik ibu hamil, ibu menyusui, dan balita,” kata Muda Mahendrawan saat menghadiri Peringatan Hari Gizi Nasional ke-64 di Halaman Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya, Selasa (30/1/2024).

Selain itu, lanjut Muda, Persagi juga diharapkan dapat  terus aktif mengggelar kegiatan-kegiatan di masyarakat yang dapat menjadi forum edukasi tentang pentingnya pemenuhan gizi. Hal itu, jelasnya, dapat menjadi solusi di tengah keterbatasan jumlah ahli gizi di Kubu Raya yang baru mencapai 60 orang. 

“Walaupun ahli gizi ini jumlahnya terbatas karena di Kubu Raya baru ada 60 orang, tapi melalui gerakan-gerakan yang terus menerus dan sinergi dengan semua profesi lain termasuk kader posyandu desa, transformasi keilmuan, pengetahuan, dan informasi itu bisa lebih cepat. Memang perlu adanya event-event yang simultan kita lakukan supaya semangat itu selalu muncul,” jelasnya. 

Muda menjelaskan dalam memperkuat kualitas sumber daya manusia, salah satu unsur utama dari indeks pembangunan manusia adalah kesehatan khususnya terkait isu stunting. Isu tersebut menurutnya sangat penting karena berhubungan langsung dengan ibu hamil, ibu menyusui, hingga balita. 

“Saya berterima kasih kepada Persagi atas dedikasi dan upayanya. Kalau ini dilakukan secara sistematis dan terus menerus massif, saya optimis kita akan bisa zero stunting,” pungkasnya. (Ridwan)

Anak Sakit? Simak Saran Dokter untuk Mempercepat Proses Penyembuhan

Anak Sakit? Simak Saran Dokter untuk Mempercepat Proses Penyembuhan. Ilustrasi - orang tua bersama anaknya yang sedang sakit (ANTARA/Pexels)
Anak Sakit? Simak Saran Dokter untuk Mempercepat Proses Penyembuhan. Ilustrasi - orang tua bersama anaknya yang sedang sakit (ANTARA/Pexels)
JAKARTA - Dokter spesialis anak dari Universitas Indonesia, dr. Dimple Nagrani Sp.A B.MedSc, menyoroti empat aspek krusial yang harus diperhatikan ketika anak mengalami sakit, yaitu pola makan, asupan cairan, pola tidur, dan aktivitas. 

Dalam sebuah konferensi pers di Jakarta pada Rabu, ia menekankan bahwa jika salah satu dari faktor-faktor tersebut terganggu, segera bawa anak ke rumah sakit.

Dokter Dimple menekankan, "Kalau terganggu salah satunya, makan kurang, minum nggak mau, nggak bisa tidur karena nggak bisa nafas, dia lemas terus, kita nggak bisa (mengobati) hanya pijat di rumah atau obat-obatan herbal." 

Menurutnya, penting bagi orang tua untuk tetap tenang ketika anak sakit dan menganggap sakit sebagai suatu hal yang normal.

Ia menjelaskan bahwa saat anak sakit, tubuhnya "berkenalan" dengan kuman karena daya tahan tubuh yang mulai menurun. 

Faktor ini dapat dipengaruhi oleh kebiasaan makan, pemisahan dari ASI, dan gaya hidup anak, termasuk adanya alergi. 

Anak-anak biasanya rentan sakit pada usia 1 hingga 4 tahun, dan yang paling penting adalah memastikan anak tidak mengalami kesulitan bernapas atau dehidrasi.

"Saat anak sakit, jangan sampai sesak napas atau dehidrasi, kalau anak diare jangan sampai dehidrasi karena kalau dehidrasi bisa penurunan kesadaran," jelasnya.

Dokter Dimple memberikan beberapa saran untuk mengobati anak yang sakit. Salah satunya adalah melakukan skin-to-skin atau bersentuhan dengan anak, yang dapat merangsang pelepasan hormon oksitosin atau hormon cinta yang dapat menenangkan anak dan mempercepat proses penyembuhan. 

Selain itu, pijatan dan penggunaan obat-obatan herbal seperti jahe, kunyit, bawang, kamomil, eucalyptus, dan lavender juga bisa menjadi alternatif yang aman.

"Kalau cari produk jangan meninggalkan kebudayaan membaca aman untuk anak usia berapa, kecuali dari dosis dokter karena dosis penting miligram per kilogram berat badan, pastikan dosis dan cara pemberian benar. Tes alergi juga untuk obat yang dioles ke kulit," tambahnya.

Dokter Dimple juga mengingatkan pentingnya memberikan ASI jika masih diperlukan, menjaga kualitas makanan dan air putih untuk anak, serta menghindari memberikan makanan yang mengandung gula kepada anak yang sedang batuk, agar lendir tidak mengendap dan menyebabkan kesulitan bernapas.

Kabar Terbaru: BPJAMSOSTEK Laporkan Dana Klaim Rp641 Miliar

Kabar Terbaru: BPJAMSOSTEK Laporkan Dana Klaim Rp641 Miliar. (Gambar ilustrasi)
Kabar Terbaru: BPJAMSOSTEK Laporkan Dana Klaim Rp641 Miliar. (Gambar ilustrasi)
PONTIANAK - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Kantor Cabang Pontianak, Kalimantan Barat, melaporkan bahwa pada tahun 2023, total pembayaran klaim mencapai angka yang signifikan, yakni sebesar Rp641 miliar. 

Dana tersebut dialokasikan untuk program jaminan sosial terkait dengan ketenagakerjaan dan telah diterima oleh para pekerja dari berbagai sektor, termasuk sektor penerima upah (PU), bukan penerima upah (BPU), dan sektor jasa konstruksi. 

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Kantor Cabang Pontianak, Ryan Gustaviana, dalam pernyataannya di Pontianak pada hari Rabu.

Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Pontianak memiliki lima kantor cabang perintis (KCP) yang tersebar di wilayah Kalimantan Barat, antara lain KCP Sanggau, Ketapang, Sintang, Singkawang, dan Kapuas Hulu.

Rincian pembayaran klaim tersebut adalah sebagai berikut: Jaminan Hari Tua (JHT) dengan total 64.708 klaim senilai Rp525.340.094.157, Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) sebanyak 3.786 klaim senilai Rp40.928.079.659, Jaminan Kematian (JKM) sebanyak 1.803 klaim senilai Rp60.528.500.000, Jaminan Pensiun (JP) sebanyak 9.157 klaim senilai Rp11.223.903.622, dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan sebanyak 2.922 klaim senilai Rp3.268.327.500.

BPJAMSOSTEK terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas layanan, termasuk layanan klaim yang mudah dan cepat. 

Layanan ini dapat diakses secara online melalui Layanan Tanpa Kontak Fisik (Lapak Asik), terutama untuk program JHT yang dapat diajukan melalui aplikasi Jamsostek Mobile (JMO), yang tersedia di App Store, Play Store, maupun melalui website lapakasik.bpjsketenagakerjaan.go.id.

Penerapan Layanan Tanpa Kontak Fisik (Lapak Asik) yang berbasis digital menunjukkan komitmen BPJAMSOSTEK dalam memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, sambil tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.

Dalam konteks ini, BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Pontianak mengimbau peserta jaminan sosial untuk tidak menggunakan jasa pihak ketiga atau calo dalam proses klaim.

 Ryan Gustaviana menegaskan bahwa pihaknya dan seluruh jajaran akan terus memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, dengan harapan kemudahan dalam pendaftaran dan pembayaran dapat meningkatkan kepesertaan di seluruh wilayah Kalimantan Barat.

Kurangnya Waktu Bersama Orang Tua Mempengaruhi Perkembangan Anak

Psikolog pendidikan lulusan Universitas Indonesia Orissa Anggita Rinjani M.Psi dalam konferensi pers Transpulmin A Touch to Remember di Jakarta, Rabu (31/1/2024) (ANTARA/Fitra Ashari)
Psikolog pendidikan lulusan Universitas Indonesia Orissa Anggita Rinjani M.Psi dalam konferensi pers Transpulmin A Touch to Remember di Jakarta, Rabu (31/1/2024) (ANTARA/Fitra Ashari)
JAKARTA - Psikolog pendidikan lulusan Universitas Indonesia, Orissa Anggita Rinjani M.Psi, mengemukakan bahwa kurangnya waktu berkualitas bersama orang tua dapat menghambat pencapaian tugas perkembangan sesuai usia anak dan mengakibatkan kesulitan dalam membangun hubungan dengan orang lain.

"Kalau dari kecil merasa kelekatan kurang, dia akan sulit menjalin hubungan dengan orang lain, seperti apa aku harusnya berinteraksi, bagaimana mengutarakan keinginan, itu mempengaruhi tugas perkembangan lainnya," ungkap Orissa dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.

Sebagai psikolog ruang konseling di Rumah Dandelion, Orissa menyatakan bahwa dampak negatif dari jarangnya interaksi anak dengan orang tua adalah terganggunya kesejahteraan emosional dan psikologisnya.

Menurutnya, dalam hierarki kebutuhan, setelah kebutuhan dasar terpenuhi, anak perlu merasa aman dan dicintai agar dapat mengembangkan aktualisasi diri dan kepercayaan diri. 

Ketika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, tugas perkembangan lainnya seperti kognitif dan psikologis akan terpengaruh.

"Jadi selain memikirkan apa yang harus dia capai di usianya, kita isi dulu dengan kelekatan dan koneksinya dulu. Kalau itu tidak terbangun, tugas perkembangannya akan makin sulit, bisa mempengaruhi baik perkembangan sosial, kognitif, kesehatan mental, dan pencapaian akademisnya," jelas Orissa.

Orissa menyarankan agar orang tua, meskipun memiliki waktu yang terbatas karena keharusan bekerja, minimal meluangkan waktu 15 menit bersama anak. 

Waktu tersebut dapat dimanfaatkan untuk berfokus pada anak dengan tidak hanya memberikan instruksi, tetapi juga dengan berbicara dan menatap mata anak untuk membangun koneksi.

Dengan berkomunikasi dengan anak, frekuensi sentuhan juga akan meningkat dibandingkan dengan bermain, dan hal ini secara otomatis akan menambah muatan emosional karena orang tua dapat menyentuh anak dengan cara memeluk atau mengusap kepala.

"Ini akan membantu menciptakan momen yang berharga meskipun singkat. Meskipun jumlah waktu yang tersedia terbatas, bagaimana cara kita menghabiskan waktu tersebut dengan anak juga memiliki makna yang penting," tutup Orissa.

Rabu, 31 Januari 2024

Kubu Raya Gelar Peringatan Hari Gizi Nasional ke-64

Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan dan Ketua TP PKK Rosalina Muda memimpin delegasi dalam Peringatan Hari Gizi Nasional ke-64 yang digelar di Halaman Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu.
Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan dan Ketua TP PKK Rosalina Muda memimpin delegasi dalam Peringatan Hari Gizi Nasional ke-64 yang digelar di Halaman Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu.
KUBU RAYA - Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan dan Ketua TP PKK Rosalina Muda memimpin delegasi dalam Peringatan Hari Gizi Nasional ke-64 yang digelar di Halaman Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya pada Selasa (30/1/2024). 
Mereka bergabung dengan berbagai pihak dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) Kabupaten Kubu Raya.

Dengan tema "Membangun Gizi Menuju Indonesia Sehat melalui Gizi Seimbang dan Produksi Berkelanjutan serta Pentingnya Pemenuhan Gizi Ibu Sejak Hamil, Menyusui dan Gizi Balita (1000HPK)", acara ini menyoroti pentingnya aspek gizi dalam memastikan kesehatan masyarakat. 

Bupati Muda Mahendrawan dalam sambutannya menekankan komitmen pemerintah daerah untuk meningkatkan kesadaran akan gizi seimbang serta perlunya upaya bersama dalam memastikan pemenuhan gizi terutama bagi ibu hamil, menyusui, dan balita.

Acara tersebut juga dihadiri oleh tokoh masyarakat lainnya, antara lain Ketua GOW Atzebi Sujiwo dan Ketua DWP Dyah Indah Yusran. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan dari berbagai lapisan masyarakat dalam upaya memperkuat kesadaran akan pentingnya gizi dalam mencapai Indonesia yang lebih sehat dan berkelanjutan.

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pilkada 2024

Lifestyle

Tekno