Berita Borneotribun.com: Longsor Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Longsor. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Longsor. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 01 Mei 2021

3 Meninggal Longsor di Areal Proyek PLTA Batang Toru

Proses pencarian dan evakuasi korban longsor di areal proyek pembangunan PLTA Batang Toru, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Jumat 30 April 2021. (Courtesy: BPBD Tapanuli Selatan)

BorneoTribun Jakarta -- Tiga orang dilaporkan meninggal dunia dan sembilan lainnya masih dalam proses pencarian karena tertimpa longsor di areal proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Toru.

Hotmatua Rambe, Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapanuli Selatan, Sumatera Utara (Sumut), mengatakan tiga orang meninggal tertimbun longsor yang terjadi di areal proyek pembangunan PLTA Batang Toru pada Kamis (29/4). Sembilan orang masih dalam pencarian.

Longsor terjadi pada Kamis (29/4) sekitar pukul 18.30 WIB setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur kawasan Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumut.

"Sampai sekarang sudah dapat tiga orang masyarakat terdiri dari satu perempuan, dan dua anak-anak. Kami bawa (evakuasi) ke RSUD Sipirok," kata Hotmatua, Jumat (30/4).

Hotmatua menjelaskan, tim gabungan BPBD Tapanuli Selatan, TNI, Polri, dan pihak dari PLTA Batang Toru, melanjutkan pencarian terhadap para korban lainnya yang diduga masih tertimbun material longsoran pada Jumat (30/4) pagi.

"Tadi malam sudah sepakat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Tapanuli Selatan, kebetulan sudah malam, maka tadi pagi pukul 07.30 WIB kami buat tahapan upaya pencarian," jelasnya.

Humas Kantor Basarnas Medan, Sariman Sitorus, mengatakan tiga korban yang meninggal dunia ditemukan pukul 08.30 WIB, pagi tadi. Pada saat kejadian, material longsoran menimbun satu warung yang berada di areal proyek PLTA Batang Toru, mengakibatkan 12 orang tertimbun.

Proses pencarian dan evakuasi korban longsor di areal proyek pembangunan PLTA Batang Toru, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Jumat 30 April 2021. (Courtesy: BPBD Tapanuli Selatan)

Karyawan dari perusahaan North Sumatra Hydro Energy (NSHE) dan Sinohydro yang merupakan pengembang proyek PLTA Batang Toru, juga turut menjadi korban.

"Total korban 12 orang. Tiga telah ditemukan jadi yang masih dicari sembilan orang," katanya kepada VOA.

Saat ini tim gabungan masih melakukan pencarian korban di lokasi terjadinya longsor.

Sementara, Communication and External Affairs Director PT NSHE, Firman Taufick, melalui keterangan resmi tertulisnya menjelaskan kronologis terjadinya longsor di jalan R17 K4+100 Bridge 6, lokasi proyek pembangunan PLTA Batang Toru. Karyawan asal China juga menjadi korban dalam bencana itu.

"Kejadian bermula saat karyawan K3 Sinohydro bernama Dolan Sitompul menemani dua orang bernama Long Quan dan Xie, pada 18.10 WIB mengendarai sebuah mobil proyek double cabin untuk mengecek dan mendokumentasikan terjadinya banjir lumpur setinggi 50 sentimeter yang terjadi pada pukul 16.30 WIB di jalan R17 K4+100 Bridge 6," kata Firman.

Pengecekan dilakukan setelah hujan lebat mengguyur lokasi proyek sejak siang.

Pihak Sinohydro mencurigai banjir lumpur di lokasi ini akan menyebabkan longsor sehingga pengecekan diperlukan agar dapat menyiapkan alat berat untuk mengatasinya. Setelah melakukan pengecekan dan mengambil dokumentasi sekitar pukul 18.20 WIB terjadi bencana longsor yang langsung menimpa dan menimbun para karyawan Sinohydro tersebut.

"Namun Xie yang sempat melihat adanya longsoran berhasil melompat keluar dari dalam mobil dan lari menyelamatkan diri. Sementara rekannya, Long Quan dan Dolan Sitompul tergulung tanah longsor," ujar Firman.

Masih kata Firman, longsoran tanah itu terus meluncur dan menyapu sebuah warung milik seorang warga yang tepat berada di bawahnya. Saat ini tim teknis lapangan sedang menelusuri korban longsor yang berada di dalam kedai milik tersebut.

"Hingga saat ini kami masih menunggu informasi lebih lanjut dari tim teknis lapangan mengenai upaya pencarian maupun situasi di lokasi,” ujarnya.

Firman mengatakan apparat TNI Koramil Sipirok dan Polsek Sipirok sudah berada di lokasi longsor sejak malam untuk membantu pencarian korban. [aa/ft]

Oleh: VOA

Minggu, 11 April 2021

Pascagempa di Jatim, BMKG: Waspadai Potensi Longsor dan Banjir Bandang

Pascagempa di Jatim, BMKG: Waspadai Potensi Longsor dan Banjir Bandang
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati (Foto: Dokumentasi Humas Setkab)

BORNEOTRIBUN JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat di beberapa wilayah Jawa Timur (Jatim) untuk mewaspadai potensi tanah longsor dan banjir bandang jika terjadi hujan intensitas sedang hingga lebat pascagempa tektonik berkekuatan 6,1 pada Sabtu (10/04/2021) pukul 14.00.16 WIB.

“Mohon waspadai potensi longsor dan banjir bandang jika terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat setelah terjadi gempa,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan pers secara virtual, Sabtu (10/04/2021).

Dwikorita menyampaikan, BMKG Jatim hari ini telah mengeluarkan peringatan dini untuk tanggal 11 April 2021 berupa hujan intensitas sedang hingga lebat, yang dapat disertai petir dan angin kencang sesaat di sejumlah wilayah.

Hujan tersebut dikhawatirkan dapat memicu longsor pada lereng-lereng rawan dan rapuh akibat gempa bumi, dan selanjutnya dikhawatirkan dapat memicu banjir bandang. 

Ini berpotensi terjadi antara lain di Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Mojokerto,  Kabupaten Blitar, Kabupaten Malang, Batu, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Trenggalek, dan Kabupaten Tulungagung.

BMKG mengimbau masyarakat untuk menghindari lereng dan berada di lembah sungai apabila terjadi hujan.

Lebih lanjut Dwikorita menyampaikan, BMKG mencatat gempa tektonik magnitudo 6,7 yang kemudian di-update menjadi magnitudo 6,1 terjadi di wilayah Samudra Hindia Selatan Jawa dengan episenter pada koordinat 8,83 LS dan 112,5 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 96 kilometer arah Selatan Kota Kepanjen, Kabupaten Malang, Jatim pada kedalaman 80 km.

“Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi pergerakan naik (thrust fault),” ujarnya.

Kepala BMKG mengungkapkan, tak hanya di Malang, guncangan akibat gempa juga dirasakan di sejumlah daerah antara lain Blitar, Kediri, Trenggalek, Jombang, Nganjuk, Banjarnegara, Ponorogo, Madiun, Ngawi, Mojokerto, Klaten, Yogyakarta, bahkan hingga beberapa daerah di Nusa Tenggara Barat dan Bali.

“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa tidak berpotensi tsunami,” ujarnya. Berdasarkan hasil monitoring BMKG tercatat tiga kali gempa susulan dengan kekuatan magnitudo di bawah 4,0.

Menutup keterangan persnya, Dwikorita mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat juga diimbau agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

“Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg,” tandasnya. 

(HUMAS BMKG/UN)

Sabtu, 06 Februari 2021

Pembayaran Rumah Belum Tuntas, Ini Kata Anggota DPRD Sanggau dari Fraksi Gerindra

Ketua DPC Gerindra dan Anggota DPRD Kabupaten Sanggau, Robby Sugianto, SE.

BorneoTribun | Sanggau, Kalbar - Salah satu perwakilan masyarakat yang terdampak longsor di Dusun Entikong Benuan, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, mengungkapkan perasaan para warga yang mengalami musibah kepada salahsatu legislator yang juga sebagai Ketua DPC Gerindra dan Anggota DPRD Kabupaten Sanggau, Robby Sugianto, SE., karena faktor utama dari kejadian ini adalah akibat rumah yang di diami mereka sudah separuh rumah di karenakan di potong depan rumahnya dari dampak pelebaran jalan Nasional di daerah perbatasan antara negara Indonesia - Malaysia.

Salah satu perwakilan masyarakat yang bernama Haji Daswir menjelaskan, "kejadian ini disebabkan oleh kucuran air  yang masuk kedalam rumah, sehingga menimbulkan keretakan pada depan rumah yang kita tengok sekarang ini. 

Dok. Foto

"Untuk itu kami minta kepada yang berwenang yang menangani masalah ini supaya secepatnya dituntaskan, karena kami mohon kalau bisa ini langsung  ke Bapak Presiden, Pak Joko Widodo. Semoga pak Presiden mendengarkan keluhan rakyat nya, Terimakasih,"ungkap Haji Daswir.

Ketua DPC Gerindra sekaligus anggota DPRD Kabupaten Sanggau Robby Sugianto, SE, mengatakan, dari perwakilan Partai Gerindra yang ada di Kabupaten Sanggau Menyamapaikan secara langsung kepada Pemerintah Daerah/Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Pusat bahwa memang masih ada persoalan terkait tanah dan bangunan yang  belum di tuntaskan pembayarannya oleh pihak pemerintah, seperti bangunan yang ada dibelakang ini yang juga belum dibayar lunas sepenuhnya, kemudian belum selesai, sudah ada kejadian seperti ini. 

Ia berharap agar bisa menjadi perhatian bagi pemerintah untuk segera menangani. 

Terima Kasih juga Kepada Pemerintah Kabupaten Sanggau yang beberapa hari yg lalu sudah hadir dan saya dengar dari Provinsi juga hadir dan Kapolda juga akan hadir dan kita bergotong-royong untuk sama-sama meringankan beban Masyarakat dan kami dari DPC Partai Gerindra sekali lagi mengucapkan rasa bela sungkawa atau solidaritas kami sehingga hadir di ketempat ini.

Kami juga mengucapkan Terima Kasih Kepada Bapak Haji Prabowo  danan Haji Yuliansyah, SE., selaku Ketua DPD yang selalu memberikan kami dorongan untuk hadir ditengah-tengah kesulitan Masyarakat.

Kami Pengurus Partai Gerindra Kabupaten Sanggau khususnya, menyambangi, mendatangi, mengunjungi korban dampak longsor yang  Rumahnya ambruk, kami datang ketempat ini menunjukkan solidaritas kami bahwa Gerindra hadir ditengah-tengah kesulitan Masyarakat  sekalian menyerahkan bantuan langsung berupa uang tunai kepada warga yang terdampak longsor yang mengakibatkan ambruknya tempat kediaman,"ungkap Ketua DPC Gerindra. (Libertus)

Jumat, 05 Februari 2021

DPC PDIP dan PMI Sanggau Serahkan Bantuan ke Korban Longsor

DPC PDIP dan PMI Sanggau Serahkan Bantuan ke Korban Longsor.

Kalbar, BorneoTribun.com - DPC PDI Perjuangan dan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sanggau menyerahkan bantuan sembako kepada warga terdampak longsor yang mengakibatkan ambruknya rumah toko di Desa Entikong, Kecamatan Entikong pada Rabu Sore 3 Februari 2021.

"Sembako yang disalurkan seperti mie instan, air mineral dan beras lain-lain. Mudah-mudahan dapat meringankan beban warga yang terkena musibah," kata Edi Emilianus Kusnadi yang mewakili Paolus Hadi selaku ketua DPC PDIP Kabupaten Sanggau yang sekaligus sebagai Bupati Sanggau. Penyerahan tersebut di serahkan langsung oleh Edi Emilianus Kusnadi yang juga sebagai anggota DPRD Kabupaten Sanggau kepada masyarakat yang di wakili oleh satu warga yang terkenal musibah.

DPC PDIP dan PMI Sanggau Serahkan Bantuan ke Korban Longsor.

Di waktu yang sama, Ketua PMI Kabupaten Sanggau, Yohana Kusbariah Ontot juga menyerahkan bantuan berupa Beras, selimut, susu dan lain sebagainya kepada masyarakat yang di wakili oleh pak Camat Entikong Suparman. Yohana Kusbariah Ontot mengatakan semoga bantuan ini bermanfaat dan bisa meringankan beban masyarakat yang terdampak longsor"ucapnya.

Sementara itu, longsor yang mengakibatkan ambruknya rumah toko dusun di Desa Entikong Benuan rabu sore yang diakibatkan curah hujan tinggi. Akibatnya Enam kepala keluarga kehilangan tempat tinggal karena Delapan rumah tersebut rusak parah.

Sementara Kepala Entikong, Kiki menyampaikan saat ini sejumlah warga masih ada yang bertahan di tempat keluarganya. Ia pun mengapresiasi bantuan dari DPC PDIP dan PMI Kabupaten Sanggau.

"Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan dari DPC PDIP dan PMI Kabupaten Sanggau untuk warga kami, karena bantuan ini sangat membantu warga kami yang terkena bencana longsor, sekali lagi terima kasih untuk PMI," tutur Kiki.

(Yk/Lb)

Rabu, 03 Februari 2021

Korban Longsor di Entikong, BPBD Sanggau: "8 KK Sementara Mengungsi Ke Rumah Keluarga"

Korban Longsor di Entikong, BPBD Sanggau: "8 KK Sementara Mengungsi Ke Rumah Keluarga".

BORNEOTRIBUN | SANGGAU - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat menyatakan delapan kepala keluarga yang rumah rukonya mengalami ambruk akibat longsor dan untuk sementara keluarga yang kehilangan tempat tinggal akibat tanah longsor di Dusun Entikong Benuan, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat untuk sementara mengungsi ke rumah keluarganya.

"Kejadian tanah longsor di Dusun Entikong Benuan, kita dari BPBD Kabupaten Sanggau mendapatkan informasi tadi sore sekitar pukul 16.20 Wib, kita mendapat informasi dari warga di TKP longsor di Dusun Entikong Benuan dan kita langsung meluncur ke lokasi dan sekarang kita sampai di lokasi pada pukul 21.05 Wib," kata Kepala BPBD Sanggau Siron.

Dalam penanganan bencana longsor tersebut, kata Siron, BPBD Sanggau telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait, baik TNI, Polri, Forkompincam maupun di jajaran Pemkab Sanggau.

Menurutnya untuk sementara bantuan berupa logistik. "Bantuan logistik darurat tanah longsor, seperti indomie, air mineral, minyak goreng dan lain-lainnya, yang berupa makanan siap saji," ungkapnya.

Ia juga mengatakan longsor yang mengakibatkan rumah ambruk di Kecamatan Entikong itu akibat curah hujan yang cukup tinggi.

Di waktu yang sama Camat Entikong Suparman mengatakan, untuk tindakan yang di ambil oleh Forkompincam khususnya  pemerintah kecamatan.

" kita sudah berkoordinasi dengan pihak kecamatan, TNI-POLRI dan pihak Desa Entikong untuk mengantisipasi, secara administrasi kita sudah menyampaikan melalui pemerintah Desa ke kepala BPBD kronologis kejadian tersebut dan untuk detailnya memang belum.

"Dan mudah-mudahan besok pagi kita bersama-sama pemerintah kecamatan dan Desa untuk menindaklanjuti yang menjadi kebutuhan masyarakat yang terdampak, dan pada intinya pemerintah kecamatan, Desa dan kabupaten sangat prihatin dengan kejadian ini, semoga yang terkena bencana di berikan kekuatan, "ungkap Suparman.

Perihal jumlah kepala keluarga yang terkena dampak longsor dan rumah ambruk, Camat Entikong Suparman mengatakan, jumlahnya ada 8 KK dan rumah Toko belum bisa di pastikan berapa ruko,"bisa 6 dan juga bisa 7, dan pastinya besok akan kita informasikan, "jelasnya.

(Yk/Lb)

Kapolsek Entikong Terangkan Dugaan Penyebab Tanah Longsor

Kapolsek Entikong AKP Oloan Sihombing.

BorneoTribun | Kalbar - Informasi terbaru yang media himpun di lapangan, bahwa bantuan akan segera datang melalui BPBD Kabupaten Sanggau yang akan datang pada malam ini. 

Sementara, Kapolsek Entikong AKP Oloan Sihombing, saat di komfirmasi di lapangan mengatakan bahwa ada delapan unit rumah ruko yang ambruk akibat hujan deras tersebut.

Nama pemilik rumah ruko yang ambruk. 
1.erlena bambi
2.maria bulo
3.sastika
4.Daswir
5.awaludin
6.siti rohana
7.sukiman
8.Kasinar

Lebih lanjut, Kapolsek Entikong AKP Oloan Sihombing mengatakan, untuk korban jiwa tidak ada dan luka-luka tidak ada, hanya kerugian materi yang rumahnya rusak berat, dan kerugian sementara di taksir ratusan juta. 

Dugaan terjadinya longsor karena terjadinya hujan dari malam kemarin dan sampai sekarang curah hujan masih tinggi saat ini. "Akibat tingginya curah hujan dan kebetulan tanah tempat rumah warga ini, tanahnya timbunan dan tanahnya masih labil akibatnya mengalami penurunan tanah yang mengakibatkan longsor, "ungkapnya.

(Yk/Lb)

Senin, 11 Januari 2021

Jalan Di Km 2 Tayan-Pontianak Longsor


Satu unit rumah warga terbenam akibat longsor

Borneotribun I Tayan Hilir, Sanggau - Pasca diguyur hujan deras pada minggu (10/1/21) sekira pukul 22.00 wib mengakibatkan longsor pada ruas jalan dusun Dalam Km 2 tayan hilir dan satu unit rumah warga terbenam.

Kendati demikian, tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut.

Menurut Kapolsek Tayan Hilir AKP Sagi, hingga saat ini kondisi jalan masih sangat rawan dan dikhawatirkan akan bertambah parah bila ada hujan susulan.
Sebagian ruas jalan, longsor

"Saat ini, kurang lebih 50 meter jalan yang rusak dan satu unit rumah warga yang terbenam," ujar Kapolsek, Senin (11/1/21).

Untuk sementara, akses pontianak-Tayan masih bisa dilalui dengan satu jalur.
Dan untuk kendaraan berat, disarankan untuk sementara tidak melintasi jalur tersebut.

"Hingga saat ini masih ada sedikit pergerakan tanah," ujarnya. ( Sg )


Editor : Hermanto

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pemilu 2024

Lifestyle

Tekno