Berita Borneotribun.com: Ma’ruf Amin Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Ma’ruf Amin. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ma’ruf Amin. Tampilkan semua postingan

Jumat, 04 Juni 2021

Wapres Dorong peran Riset dan Inovasi dalam Pengembangan Ekonomi Syariah di Tanah Air

Wapres Dorong peran Riset dan Inovasi dalam Pengembangan Ekonomi Syariah di Tanah Air
Wapres Ma’ruf Amin menerima audiensi Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dan jajaran, Kamis (03/06/2021) siang, melalui konferensi video. (Foto: BPMI Setwapres)

BORNEOTRIBUN JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin mendorong peran riset dan inovasi dalam pengembangan ekonomi syariah di Tanah Air. Hal tersebut disampaikannya saat menerima audiensi Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dan jajaran, melalui konferensi video, Kamis (03/06/2021) siang.

“Pemerintah akan mendukung upaya sinergi sektor industri dan litbang untuk saling bekerja sama dan berkolaborasi, khususnya mengenai masalah ekonomi dan keuangan syariah,” ujarnya.

Pemerintah Indonesia, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpes) Nomor 28 Tahun 2020 tentang Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah, tengah berfokus pada pengembangan industri halal, industri keuangan, dana sosial, dan pengembangan usaha berbasis syariah. Untuk itu, diperlukan riset dan inovasi teknologi pada empat fokus tersebut untuk memajukan ekonomi syariah nasional.

Wapres menilai, saat ini penting adanya koordinasi antara BRIN dengan kementerian/lembaga (K/L) terkait untuk dapat menghasilkan nilai tambah melalui hasil riset yang efisien sehingga dapat diimplementasikan di sektor-sektor yang membutuhkan.

“Hasil riset dari BRIN, bekerja sama dengan pihak terkait saya pikir menjadi sangat penting untuk pengembangan hasil yang efisien dan juga kualitasnya,” ujarnya.

Terkait perkembangan ekonomi syariah, ungkap Wapres, saat ini para pelaku industri produk halal membutuhkan teknologi tepat guna untuk pengembangan produknya.

“Kita butuh teknologi tepat guna, seperti kemasan yang dapat bertahan lama, produk kemasan yang dapat menekan biaya industri sehingga efisien. Teknologi pangan juga jangan sampai tertinggal. Ini saya kira penting karena potensi kita sangat besar sekali,” tuturnya.

Wapres pun mengapresiasi langkah BRIN dalam melakukan riset yang mendukung pemerintah dalam membangun ekosistem ekonomi syariah yang melibatkan pengusaha, perbankan, dan kawasan industri halal.

“Saya mengapresiasi apa yang dilakukan oleh BRIN yang sudah berjalan tentang riset halal. Ini menambah terciptanya jaringan ekosistem ekonomi syariah nasional,” ujarnya.

Dalam pertemuan, Wapres juga menyinggung tentang masih adanya bahan baku industri halal yang berasal dari luar negeri. Untuk itu, ia berharap dengan adanya keterlibatan riset dari BRIN, Indonesia akan terus berusaha menjadi industri yang mandiri.

“Penting sekali keterlibatan BRIN di dalam mengembangkan industri halal. Ini menjadi penting untuk mempercepat kemandirian dan memperkuat kapasitas industri halal Indonesia, di samping kehalalannya, bahan bakunya, dan juga teknologinya yang lebih efisien,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menegaskan bahwa pihaknya akan siap membantu mengembangkan ekonomi syariah nasional, khususnya untuk kebutuhan riset-riset halal.

“Intinya kami siap membantu dan mendukung program ekonomi dan keuangan syariah, khususnya produk pangan halal,” ujar Handoko.

Kemudian Kepala Balai Penelitian dan Teknologi Bahan Alam LIPI, Satriyo Krido Wahono, menambahkan bahwa sejauh ini pihaknya sudah berfokus melakukan upaya riset halal, khususnya pada bidang pangan, dan akan terus melakukan eksplorasi lebih jauh lagi.

“Sementara ini kami berfokus mengembangkan produk halal pada tiga hal, yaitu riset terkait alat deteksi cepat halal, riset substitusi untuk produk-produk yang masih diragukan kehalalannya, serta mengembangkan produk berbasis laut,” jelas Satriyo. 

(BPMI SETWAPRES/UN)

Minggu, 11 April 2021

Wapres Ma’ruf Amin Anjurkan Masyarakat Zona Merah Beribadah Ramadan di Rumah

Wapres Ma’ruf Amin Anjurkan Masyarakat Zona Merah Beribadah Ramadan di Rumah
Wapres Ma’ruf Amin (Foto: BPMI Setwapres)

BorneoTribun Jakarta -- Pemerintah membolehkan pelaksanaan ibadah salat tarawih berjemaah di masjid/musala dengan tetap mengikuti protokol kesehatan ketat. 

Namun, untuk umat muslim yang berada di wilayah zona merah, dianjurkan untuk tetap beribadah di rumah.

Hal tersebut disampaikan Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin saat membuka acara Syiar Islam dan Istighotsah Kubra dalam rangka Tarhib Ramadan, secara virtual, Jumat malam (09/04/2021).

“Daerah yang masih dalam zona merah, itu dianjurkan menggunakan rukhsah [keringanan] atau kemurahan-kemurahan yang diperbolehkan, yaitu tidak melakukan tarawih atau tadarus di tempat umum atau masjid-masjid, untuk menghindari penularan [COVID-19],” ujarnya. Wapres menambahkan, anjuran ini juga disampaikan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Lebih jauh Wapres mengingatkan bahwa ibadah berjemaah di masjid, seperti salat tarawih dan tadarus hukumnya sunah, sementara menjaga diri dari penularan penyakit atau bahaya hukumnya wajib. Oleh karena itu, ia meminta umat muslim memprioritaskan upaya menekan penularan COVID-19.

“Begitu juga kenapa pemerintah melarang mudik. Itu karena pengalaman tahun lalu, terjadi peningkatan [penularan] COVID-19 sampai 90 persen ketika mudik. Untuk itulah kenapa, menjaga itu, kemudian dilarang mudik. Saya kira kedudukannya itu sama saja, bahwa mudik atau silaturahim itu sunah, tetapi ada bahaya [penularan COVID-19],” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Wapres mengimbau agar Ramadan kali ini dijadikan sebagai momentum untuk memperbaiki diri serta memohon ampun kepada Allah  Swt. serta memohon perlindungan-Nya, khususnya dari segala bencana yang tengah melanda Indonesia.

“Seperti kita tahu bahwa bulan Ramadan adalah bulan maghfirah, ampunan Allah.  Karena itu, mari kita jadikan bulan Ramadan [sebagai bulan] untuk memohon ampun kepada Allah. Karena kita semua menyadari bahwa kita semua tidak ada yang tidak berdosa karena kita bukan orang yang maksum [terpelihara dari dosa],” pungkasnya. 

(BPMI SETWAPRES/UN)

Kamis, 18 Maret 2021

Wapres Ma’ruf Amin Terima Suntikan Vaksin COVID-19 Dosis Kedua

Wapres Ma’ruf Amin Terima Suntikan Vaksin COVID-19 Dosis Kedua
Wapres Ma’ruf Amin menerima vaksin COVID-19 dosis kedua, Rabu (17/03/2021), di Kediaman Resmi Wapres, Jakarta Pusat (Foto: BPMI Setwapres)

BorneoTribun Jakarta -- Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menerima vaksin COVID-19 dosis kedua, Rabu (17/03/2021) sekitar pukul 08.30 WIB, di Kediaman Resmi Wapres, Jakarta Pusat. Sebelumnya, Wapres telah menerima vaksin dosis pertama pada Rabu (17/02/2021) lalu.

Wapres terlihat melewati seluruh rangkaian vaksinasi, mulai dari registrasi pada meja pendaftaran, melakukan pengecekan kesehatan, menerima suntikan vaksin, dan terakhir menunggu masa observasi pasca vaksinasi selama 30 menit.

Bertindak sebagai vaksinator Wapres adalah Dwi Edi Wahono dari Tim Dokter Kepresidenan. Dalam kesempatan tersebut hadir juga Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono.

Sebelumnya, pada vaksinasi tahap pertama, Wapres mengungkapkan tidak merasakan efek samping dari vaksinasi tersebut. Wapres juga mengajak masyarakat agar tidak ragu melakukan vaksinasi, khususnya kepada kelompok usia lanjut (lansia), sebagai upaya dalam mengatasi pandemi COVID-19.

Lebih lanjut, Wapres kembali mengingatkan bahwa untuk mencapai kekebalan komunal diperlukan vaksinasi kepada 70 persen dari jumlah total penduduk Indonesia. Oleh sebab itu, menjalankan vaksinasi masih menjadi kewajiban seluruh masyarakat agar terhindar dari COVID-19.

“Karena itu, saya mengajak semua untuk bersama-sama supaya kita kebal menghadapi COVID-19. Insyaallah bangsa kita aman dan terbebas dari bahaya COVID-19,” ujarnya.

Sebagai informasi, vaksin CoronaVac keluaran Sinovac telah mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bagi kelompok lansia berumur 60 tahun ke atas.

“Pada 5 Februari 2021 kemarin, BPOM telah mengeluarkan persetujuan penggunaan darurat (emergency use authorization) vaksin CoronaVac untuk usia 60 tahun ke atas dengan dua dosis suntikan vaksin, yang diberikan dalam selang waktu 28 hari,” kata Kepala BPOM Penny K. Lukito dalam keterangan pers yang disampaikan secara daring, Minggu (07/02/2021) silam.

Dengan adanya EUA tersebut, membuat Wapres yang memang sudah memasuki kategori lanjut usia dapat menerima vaksinasi dalam rangka mendukung upaya pemerintah mewujudkan kekebalan komunal. (*)

Jumat, 12 Maret 2021

Peringatan Isra Mikraj, Wapres Tekankan Sikap Moderat Harus Jadi Pedoman Berbangsa dan Bernegara

Peringatan Isra Mikraj, Wapres Tekankan Sikap Moderat Harus Jadi Pedoman Berbangsa dan Bernegara
Wapres Ma’ruf Amin saat memberikan sambutan pada Peringatan Isra Mikraj Tingkat Kenegaraan Tahun 2021 Masehi/1442 Hijriah, melalui konferensi video, Rabu (10/03/2021) malam. (Foto: BPMI Setwapres)

BorneoTribun Jakarta -- Indonesia merupakan bangsa yang majemuk terdiri dari beragam suku, budaya, dan agama. Untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa maka sikap moderat,  saling menghormati dan menghargai perbedaan dalam kehidupan sosial maupun kehidupan beragama menjadi penting.

“Umat Islam harus menjadi umat yang moderat (wasathy) di dalam segala hal, baik cara berpikir, bersikap, maupun bertindak, baik dalam hal ibadah maupun dalam hal muamalah,” ucap Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin saat memberikan sambutan pada Peringatan Isra Mikraj Tingkat Kenegaraan Tahun 2021 Masehi/1442 Hijriah, melalui konferensi video, Rabu (10/03/2021) malam.

Ditegaskan Wapres, umat Islam yang dibangun oleh Rasulullah adalah umat yang moderat. “Kondisi umat yang dihadapi Rasulullah saw. sangat beragam, baik dari aspek agama maupun etnis. Oleh karena itu, diperlukan sikap kepemimpinan yang penuh kesabaran, kebijakan, kebijaksanaan, dan keadilan, namun tetap teguh dalam menyampaikan misi dakwahnya,” ujarnya.

Wapres menekankan agar sikap moderat dijadikan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena sangat dibutuhkan bagi bangsa Indonesia yang majemuk dengan berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

“Dalam konteks berbangsa dan bernegara sikap moderat ini sangat relevan dan harus dijadikan pedoman karena bangsa kita adalah bangsa yang majemuk,” ujarnya.

Wapres menilai penerapan prinsip menjaga persaudaraan bangsa dan persaudaraan kemanusiaan yang dilakukan oleh para ulama untuk menjaga persatuan bangsa merupakan hal yang tepat.

“Sangat tepat sekali apa yang dibuat oleh para ulama untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan cara mengembangkan prinsip ukhuwah wathaniyah (persaudaraan sebangsa), di samping ukhuwah islamiyah dan ukhuwah insaniyah (persaudaraan kemanusiaan),” tegasnya.

Dalam sambutannya, Wapres menuturkan bahwa peristiwa Isra Mikraj merupakan peristiwa penting dan monumental bagi umat Islam yang merupakan perjalanan spiritual bagi Nabi Muhammad saw. dalam membuktikan kekuasaan Allah Swt.

“Nabi Muhammad saw. sebagai pemimpin besar yang ditugasi untuk melakukan perbaikan di segala bidang bagi seluruh umat manusia dengan berbagai latar belakang, memerlukan pengetahuan dan wawasan yang luas. Dengan perjalanan Isra dan Mikraj itu Nabi Muhammad saw.  memperoleh banyak pengalaman dan pengetahuan tentang kekuasaan Allah Swt.,” tuturnya.

Menutup sambutannya, Wapres mengajak masyarakat untuk senantiasa bahu membahu dan bergotong royong untuk mewujudkan Indonesia yang maju dan sejahtera.

Wapres juga mengingatkan masyarakat untuk terus disiplin menerapkan protokol kesehatan sebagai wujud ikhtiar dengan seraya memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar pandemi COVID-19 dapat segera berakhir.

“Marilah kita tetap melakukan ikhtiar bersama untuk menghilangkan pandemi ini melalui vaksinasi COVID-19 untuk membentuk kekebalan komunitas (herd immunity). Saya juga mengajak semua masyarakat untuk tetap mematuhi pelaksanaan protokol kesehatan,” tandasnya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan bahwa semangat Isra Mikraj yang memiliki nilai moderasi beragama, senada dengan nilai yang terkandung dalam Pancasila, sehingga sangat tepat apabila diterapkan untuk membangun Indonesia yang lebih maju.

“Beberapa spirit Isra Mikraj seperti keseimbangan, keberkahan, musyawarah, dan persatuan, tidak lain adalah spirit yang dibutuhkan untuk negara ini. Seyogyanya spirit tersebut dimiliki oleh bangsa Indonesia sebagai landasan membangun kehidupan harmonis di tengah-tengah keragaman latar belakang, suku, dan agama untuk sampai pada cita-cita luhur kita, yakni bangsa yang utuh yang berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila,” ucap Yaqut.

Oleh: Humas Setkab

Jumat, 29 Januari 2021

Erick Thohir Ungkap Komitmen BUMN Dukung Program Gerakan Nasional Wakaf Uang

Erick Thohir Ungkap Komitmen BUMN Dukung Program Gerakan Nasional Wakaf Uang
Wapres Ma’ruf Amin menerima Menteri BUMN Erick Thohir, Kamis (28/01/2021) (Foto: BPMI Setwapres)

BorneoTribun | Jakarta - Pemerintah Indonesia mengupayakan agar pengelolaan wakaf uang dapat dikelola secara sistematis dan terpusat. Selain bertujuan untuk mendukung percepatan penumbuhan aset wakaf, langkah ini juga bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam melakukan wakaf uang. Untuk itu, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) agar mendukung program Gerakan Nasional Wakaf Uang

Hal itu diungkapkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir saat menemui Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin di Jakarta, Kamis (28/01/2021).

Dalam pertemuan yang membahas mengenai kontribusi BUMN dalam gerakan wakaf uang ini, Erick Thohir menyatakan bahwa Kementerian BUMN akan berkomitmen mendukung Gerakan Nasional Wakaf Uang (GNWU) yang telah diluncurkan pada Senin (25/01/2021) lalu.

“Sesuai dengan arahan Bapak Wapres kepada kami dan niat kami juga sama, maka Kementerian BUMN beserta BUMN-nya, kita akan membantu wakaf uang yang sedang digulirkan,” ucapnya.

Erick mengatakan bahwa Kementerian BUMN berkomitmen senilai Rp80 miliar dalam gerakan wakaf tersebut sebagai solusi dari kondisi ekonomi yang terdampak COVID-19.

“Saat ini kita sedang berkomitmen senilai Rp80 miliar, dan insyaallah kita akan terus besarkan dan kembangkan karena ini bagian dari solusi ketahanan ekonomi yang sekarang sedang terganggu COVID-19,” tutur Erick.

“Tentu umat yang sangat membutuhkan harus dibantu pada saat ini,” pungkasnya.

Wapres Ma’ruf Amin dalam laporannya saat peresmian GNWU di Istana Negara Jakarta, Senin (25/01/2021), mengatakan transformasi wakaf uang akan berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan apabila dapat diimplementasikan dengan baik.

“Hasilnya adalah pengelolaan yang mampu memobilisasi wakaf uang secara maksimal, investasi yang optimal, dan hasil manfaatnya untuk mendukung kegiatan sosial yang semakin luas. Pada kondisi ini, pengelolaan wakaf uang nasional akan berkontribusi nyata dalam pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat Indonesia,” tegas Wapres. 

(YK/BPMI SETWAPRES/UN)

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pemilu 2024

Lifestyle

Tekno