Berita Borneotribun.com: News Hari ini
Tampilkan postingan dengan label News. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label News. Tampilkan semua postingan

Kamis, 15 Juli 2021

Filipina dan Bahrain Larang Masuk Pelancong Indonesia Terkait Varian Delta

Filipina dan Bahrain Larang Masuk Pelancong Indonesia Terkait Varian Delta
Filipina dan Bahrain Larang Masuk Pelancong Indonesia Terkait Varian Delta. 

BORNEO TRIBUN JAKARTA -- Juru bicara Kepresidenan Filipina, Rabu (14/7), mengatakan negaranya akan melarang pelancong yang datang dari Indonesia untuk mencegah penyebaran varian Delta COVID-19 yang sangat menular.

Larangan itu akan berlaku untuk semua orang yang datang dari Indonesia atau mereka yang memiliki riwayat perjalanan terbaru ke Tanah Air, dan berlaku mulai 16 hingga 31 Juli, kata Harry Roque dalam sebuah pernyataan. 

Sementara itu, Badan Urusan Penerbangan Sipil Bahrain mengatakan pada Selasa (13/7) bahwa negara tersebut melarang masuk pelancong dari 16 negara, termasuk Indonesia, Tunisia, Iran, Irak, Meksiko, Filipina, dan Afrika Selatan terkait virus corona, Reuters mengutip kantor berita BNA melaporkan.

Di bulan Mei, Bahrain telah melarang pendatang dari negara-negara "Daftar Merah", termasuk India, Pakistan, Sri Lanka, Bangladesh, dan Nepal.  

Namun, Bahrain mengecualikan warga negara dan penduduk dengan visa tinggal yang valid dari larangan tersebut. [ah/mr]

VOA

Sungai Keruap Meluap, 3 Dusun Di Desa Pelaik Keruap Kecamatan Menukung Terendam Banjir

Sungai Keruap Meluap, 3 Dusun Di Desa Pelaik Keruap Kecamatan Menukung Terendam Banjir
Sungai Keruap Meluap, 3 Dusun Di Desa Pelaik Keruap Kecamatan Menukung Terendam Banjir. 

BORNEO TRIBUN MELAWI -- Hujan deras yang mengguyur sejak malam hingga sore hari menyebabkan banjir melanda sejumlah titik di Kecamatan Menukung, Kabupaten Melawi, kalbar, Rabu (14/07/2021).

Kepala desa Pelaik Keruap Jupen menjelaskan kepada awak media Borneotribun.com,  Tiga dusun di Kecamatan Menukung, Kabupaten Melawi dilanda banjir akibat luapan sungai Keruap.

"Dusun Teluk Rabin, Dusun Entubu dan Dusun Pelaik Keruap dilanda banjir pada hari ini," kata Jupen selaku Kepala Desa.

Banjir yang terjadi di 3 Dusun yang terletak di Desa Pelaik Keruap tersebut terjadi karena kiriman dari Hulu sungai Melawi yang intensitas curah hujan tinggi sehingga di dekat bantaran sungai Keruap debet air meningkat.

"Adapun ketinggian air pada saat ini sebagian ada yang sudah masuk ke dalam rumah setinggi sepinggang orang dewasa, serta di jalan tepi sungai Keruap setinggi kurang lebih 2 meter. Kemungkinan bisa bertambah tinggi bila Hujan tidak berhenti," ungkap Jupen.

Penulis : Erik.P

Enam Kecamatan di Kabupaten Kapuas hulu, Kalbar Terendam Banjir

Enam Kecamatan di Kabupaten Kapuas hulu, Kalbar Terendam Banjir
Rumah warga. (Foto: Uncak) 
BORNEO TRIBUN KAPUAS HULU -- Enam Kecamatan di Kabupaten Kapuas hulu, Kalbar terendam banjir, Rabu (14/7). 

Dimana, informasi awal yang di dapat ada tiga kecamatan, namun setelah setelah melakukan monitoring kelapangan di dapat jika ada enam kecamatan yang terdampak banjirnya.

Memang dari laporan informasi yang kita dapat  awal pagi harinya ada tiga Kecamatan yang terendam banjirnya dari Rabu dini hari. Namun setelah tim melakukan monitoring ke lokasi, ternyata ada tiga kecamatan lagi yang menyusul digenangi airnya hingga sore harinya, kata Gunawan, S.E, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Hulu, dihubungi media ini Rabu sore (14/7/2021).

Rumah warga. (Foto: Uncak)

"Keenam kecamatan tersebut yakni Kecamatan Hulu Gurung, Silat Hulu, Pengkadan, Boyan Tanjung dan Mentebah," tuturnya.

Namun lanjutnya, yang terparah Kecamatan Silat Hulu, dimana ada satu desa yang terparah yaitu Desa Nanga Luan.

"Untuk Silat Hulu hanya dua desa yang tidak kena banjir, tapi desa lainnya terkena banjir," jelas Gunawan.

Bahkan, untuk di Desa Nanga Luan ada belasan rumah yang roboh dan rusak akibat terjangan banjirnya, katanya.

"Tidak ada korban jiwa dan belum diketahui berapa total kerugiannya, karena kita masih menunggu laporan data resmi dari desa masing-masing yang terdampak banjirnya," ungkapnya.

Selanjutnya kita akan berkoordinasi dengan OPD tehnis lain terkait tindak lanjutnya, karena yang kita perlu dalam waktu cepat ini adalah datanya, terang Gunawan singkat.

Rumah warga. (Foto: Uncak)

Terkait Desa Nanga Luan yang alami dampak banjirnya cukup parah, Kepala Desa Nanga Luan Saparudin, membenarkan jika desanya yang terparah terkena banjir hari ini.

"Ada 16 rumah yang rusak, bahkan 11 rumah alami rusak parah dan roboh akibat derasnya terjangan air yang datang dengan begitu cepat," kata Saparudin, saat dihubungi media ini Rabu malam, (14/7/2021).

Terkait kerugiannya, kita masih mendatanya dan nantinya akan kita sampaikan bersama pihak kecamatan kepada Pemkab Kapuas Hulu sebagai data laporan kami, terutama di Desa Nanga Luan, terangnya.

Saya berharap banjir yang melanda desa kami dan desa lainnya di beberapa Kecamatan yang terkena dampak banjirnya dapat surut kembali, dan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, harapnya.

(Uncak/amr/yk) 

Rabu, 14 Juli 2021

Waduh, Belum Lama Dibangun, Trestle Pelabuhan Internasional Kijing Jebol

Waduh, Belum Lama Dibangun, Trestle Pelabuhan Internasional Kijing Jebol
Waduh, Belum Lama Dibangun, Trestle Pelabuhan Internasional Kijing Jebol. 

BORNEO TRIBUN MEMPAWAH - Belum lama dibangun, trestle atau jalan/jembatan yang menghubungkan dermaga menuju laut di pelabuhan internasional Kijing di Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah, jebol diterjang ombak, pada Rabu (14/07/2021) dini hari.

Dikutip BorneoTribun dari Infoindonesia, Jebolnya trestle yang disebut-sebut sebagai trestle terpanjang--yang pernah dibuat--dalam sejarah PT WIKA itu terjadi sekitar pukul 02.00 Wib.


"Dengan jebolnya trestle tersebut sehingga akses menuju dermaga terputus, namun dalam kejadian tersebut tidak terdapat korban jiwa," kata Kapolres Mempawah, AKBP Fauzan Sukmawansyah melalui Paur Humas Polres Mempawah, Bripka Susworo Putu Sastro kepada awak media.

Bripka Susworo menyampaikan, saat ini pihak PT Wijaya Karya (WIKA) sedang melakukan evakuasi terhadap beberapa karyawan, driver dan para pekerja lainnya yang terjebak di dermaga pelabuhan terminal kijing untuk diangkut ke daratan dengan menggunakan kapal tugboat. 

"Himbauan dari pihak PT Wijaya Karya untuk sementara seluruh para pekerja untuk meninggalkan lokasi trestle karena cuaca buruk. Untuk sementara situasi dalam keadaan kondusif," ujarnya. 

Berdasarkan analisa kepolisian di lapangan, jebolnya trestle pelabuhan terminal Kijing tersebut diakibatkan karena kerasnya hantaman ombak sehingga tiang pancang trestle goyang, sehingga mengakibatkan trestle retak. 

"Diprediksi, jika cuaca tidak ada perubahan tidak menutup kemungkinan, terjadinya keretakan pada trestle yang masih utuh akibat adanya hantaman ombak pada tiang pancang atau penopang trestle, dan mengakibatkan runtuhnya trestle," katanya.

Pihak Polres Mempawah sendiri, juga telah mengimbau dan memberi peringatan kepada seluruh para pekerja untuk meninggalkan lokasi pelabuhan kijing demi keamanan.

"Mengingat situasi cuaca yang masih buruk," ujar Bripka Susworo.

Sebelumnya, pada malam saat kejadian, sebagian besar wilayah Kabupaten Mempawah diguyur hujan lebat yang disertai angin kencang.

Oleh: Lb/Fk

POLRI Bersama FKDB Laksanakan Giat Sosialisasi PPKM Darurat di Wilayah Kerja 20 Provinsi

POLRI Bersama FKDB Laksanakan Giat Sosialisasi PPKM Darurat di Wilayah Kerja 20 Provinsi
POLRI Bersama FKDB Laksanakan Giat Sosialisasi PPKM Darurat di Wilayah Kerja 20 Provinsi. 

BORNEO TRIBUN JAKARTA - Sebagai bentuk komitmen dan tanggung jawab FKDB dalam melaksanakan tugasnya sebagai Satuan Tugas (Satgas) Sosialisasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, maka sejak tanggal 7 s.d hari ini, FKDB melaksanakan giat sosialisasi PPKM darurat di 20 provinsi  di Indonesia, diantaranya Provinsi Aceh, Sumatera Barat, Bali, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Riau, Sulawesi Utara, DKI Jakarta/Banten, Sumatera Utara, Bengkulu, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Papua, dan Papua Barat

Kegiatan sosialisasi PPKM darurat tersebut dilaksanakan secara daring dan luring dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Adapun dalam giat tersebut, Satgas atau Sosialisator FKDB menyampaikan kembali paparan PPKM Darurat yang terdiri dari Inmendagri No. 15/16/17/18/19/20 Tahun 2021, paparan penerapan PPKM Darurat khusus wilayah DKI Jakarta, informasi STRP, sesuai dengan apa yang disampaikan oleh satgas Opspus Aman Nusa II Polri, Kombes Pol. Iwan Setyawan, S.H.,S.I.K., M.Hum., dan diakhiri dengan pembagian masker kepada para peserta sosialisasi.

"Alhamdulillah berdasarkan laporan yang telah saya terima dari masing-masing sosialisator bahwa masyarakat khususnya di lingkungan kerja FKDB siap mendukung program PPKM Darurat dan siap melaksanakan prokes yang ketat" tegas Ketua Umum FKDB, H. Ayep Zaki, S.E.


"Selama masa PPKM Darurat ini, FKDB akan terus menghimbau kepada masyarakat terutama yang berada di lingkup unit kerja FKDB untuk terus menerapkan 5M dan mensosialisasikannya Kembali baik melalui media sosial atau lisan kepada kawan dan kerabat termasuk memasang banner 5M di masing-masing tempat" tutur Ayep Zaki.

Oleh: Jk

Selasa, 13 Juli 2021

Tahap Ke-21, 10 Juta Dosis Bahan Baku Vaksin Sinovac Tiba di Tanah Air

Tahap Ke-21, 10 Juta Dosis Bahan Baku Vaksin Sinovac Tiba di Tanah Air
Kedatangan Vaksin COVID-19 Tahap ke-21 di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (12/07/2021) siang. (Foto: BPMI Setpres/Kris)

BORNEO TRIBUN - Pemerintah kembali mengamankan pasokan vaksin yang diperlukan untuk pelaksanaan vaksinasi nasional yang menargetkan sekitar 181,5 juta penduduk Indonesia guna mencapai kekebalan komunal (herd immunity) dalam menghadapi pandemi COVID-19.

Pada kedatangan tahap ke-21 ini, Senin (12/07/2021), tiba sebanyak  10 juta dosis vaksin COVID-19 produksi Sinovac dalam bentuk bahan baku atau bulk, melalui Bandar Udara (Bandara) Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

“Hari ini, 12 Juli 2021, kita kembali kedatangan 10.000.280 dosis bahan baku vaksin Sinovac. Kedatangan 10 juta dosis bahan baku vaksin Sinovac ini menambah jumlah vaksin Sinovac dalam bentuk bahan baku menjadi totalnya 115.500.280 dosis,” ujar Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan persnya menyambut kedatangan vaksin tersebut, Senin (12/07/2021) secara virtual.

Bahan baku vaksin ini, imbuh Budi, akan diolah menjadi vaksin jadi oleh Bio Farma. “Dalam satu bulan ke depan, kita akan memiliki 93 juta dosis vaksin jadi Sinovac,” imbuhnya.

Vaksin jadi tersebut, kemudian akan didistribusikan ke seluruh wilayah di Indonesia. Menkes pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung kedatangan hingga pendistribusian vaksin COVID-19 ke seluruh Tanah Air.

“Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah mendukung kedatangan vaksin ini hingga pendistribusiannya ke seluruh provinsi di Indonesia. Ini merupakan bagian dari upaya percepatan dan perluasan program vaksinasi untuk mempercepat terbangunnya kekebalan kelompok, termasuk untuk memenuhi target dua juta vaksin per hari di bulan Agustus,” ujarnya.

Percepatan vaksinasi, tutur Budi, menjadi salah satu bagian dari upaya pemerintah untuk menanggulangi lonjakan kasus COVID-19 yang saat ini tengah terjadi.

“Pelaksanaan protokol kesehatan dan pengetatan aktivitas masyarakat melalui kebijakan PPKM Darurat dan PPKM Mikro serta penguatan 3T tidak lengkap apabila aktivitas vaksinasi tidak berjalan dengan baik,” tuturnya.

Menutup pernyataannya, Menkes berharap dengan terus digulirkannya program vaksinasi yang dibarengi dengan upaya disiplin semua komponen bangsa dalam penerapan protokol kesehatan serta mematuhi kebijakan yang diambil pemerintah dalam penanganan pandemi, akan dapat menurunkan laju penularan dengan cepat dan mengendalikan pandemi jauh lebih baik.

“Oleh karena itu, mari masyarakat bergotong royong dengan pemerintah untuk menyukseskan program vaksinasi. Vaksin yang terbaik adalah vaksin yang sudah tersedia. Mari segerakan vaksinasi untuk percepatan mencapai kekebalan komunal,” tandasnya. 

(FID/UN)

Menlu RI: Pemerintah Terus Pastikan Ketersediaan Vaksin bagi Indonesia

Menlu RI: Pemerintah Terus Pastikan Ketersediaan Vaksin bagi Indonesia
Keterangan Pers menyambut kedatangan vaksin COVID-19 Moderna, Minggu (11/07/2021) secara virtual. (Sumber: Tangkapan Layar YouTube Sekretariat Presiden)

BORNEOTRIBUN JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno LP. Marsudi memastikan bahwa pemerintah akan terus bekerja keras untuk memastikan ketersediaan vaksin untuk keperluan vaksinasi bagi rakyat Indonesia. Guna mencapai kekebalan komunal atau herd immunity dalam menghadapi pandemi COVID-19, pemerintah menargetkan vaksinasi bagi sekitar 70 persen populasi atau 181,5 juta penduduk.

“Pemerintah akan terus bekerja keras untuk memastikan ketersediaan vaksin bagi Indonesia. Kesehatan dan keselamatan rakyat akan selalu menjadi prioritas,” ujarnya, dalam Keterangan Pers Bersama Kedatangan Vaksin COVID-19 Tahap Ke-20, Minggu (11/07/2021) secara virtual.

Sebanyak tiga juta dosis vaksin Moderna dalam bentuk jadi yang tiba melalui Bandar Udara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten ini merupakan dukungan kerja sama dari Pemerintah Amerika Serikat (AS) dengan skema doses-sharing atau berbagi dosis vaksin melalui jalur multilateral COVAX Facility.

Menlu mengungkapkan, jutaan vaksin dari jalur pengadaan komersial maupun dukungan internasional dan bilateral direncanakan akan tiba pada bulan Juli ini.

“Saat ini, Indonesia juga telah menerima tawaran dukungan dari beberapa negara, antara lain Jepang akan mengirimkan tahap kedua vaksin AstraZeneca, kemudian tawaran serupa datang dari Belanda, Inggris, Australia, dan Uni Emirat Arab untuk dose-sharing yang kedua,” ungkapnya.

Tak hanya vaksin, ujar Retno, tawaran dukungan dalam penanganan pandemi juga telah diterima Indonesia dari sejumlah negara sahabat.

“Dapat saya sampaikan juga, berbagai tawaran dukungan telah kita terima dari negara sahabat lain, yaitu dalam bentuk ventilator, oxygen concentrators, obat-obatan, dan peralatan medis lainnya,” ujarnya.

Sebelumnya, Indonesia telah menerima dukungan kerja sama dari Pemerintah Singapura berupa ventilator, tabung oksigen kosong kapasitas 50 liter, serta masker, sarung tangan, alat pelindung diri (APD), tutup kepala, dan alat kesehatan lainnya. Selain itu telah diterima juga dukungan kerja sama dari Australia berupa 1.000 ventilator.

“Dukungan dari Singapura melalui jalur laut juga telah berangkat dari Singapura dan menurut rencana akan tiba di Pelabuhan Tanjung Priok tanggal 14 Juli yang akan datang, yang antara lain berisi oxygen concentrators dan oxygen cylinders,” ujar Menlu.

Retno pun menyampaikan apresiasinya atas dukungan yang telah diberikan oleh negara-negara sahabat tersebut. “Solidaritas, kolaborasi, dan kerja sama adalah kunci agar dunia dapat segera lepas dari pandemi ini secara bersama. No one is safe until everyone is,” tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Duta Besar (Dubes) AS untuk Indonesia Sung Yong Kim juga menyampaikan bahwa dukungan melalui mekanisme doses-sharing ini merupakan upaya bersama negaranya dan Indonesia untuk melawan pandemi COVID-19.

“Atas nama Pemerintah AS dan masyarakat, saya dengan senang hati mengucapkan selamat kepada pemerintah dan masyarakat Indonesia atas kedatangan tiga juta dosis vaksin Moderna, dan sekitar satu juta dosis lainnya akan segera menyusul,” ujar Dubes AS.

Sung Yong Kim menambahkan, pengiriman vaksin melalui jalur multilateral COVAX Facility ini merupakan sebuah inisiatif global yang penting untuk mendukung negara-negara di dunia untuk mendapatkan akses ke vaksin COVID-19. 

(SLN/UN)

#PrayFromHome, Presiden: Usaha Lahiriah Harus Dibarengi Usaha Batiniah

#PrayFromHome, Presiden: Usaha Lahiriah Harus Dibarengi Usaha Batiniah
Presiden Jokowi pada acara #PrayFromHome: Dari Rumah untuk Indonesia, MInggu (11/07/2021) siang, secara virtual. (Foto: BPMI Setpres/Lukas)

BORNEOTRIBUN JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meyakini bahwa dalam menghadapi situasi sulit di tengah pandemi COVID-19 ini, selain berbagai upaya lahiriah yang terus dilakukan, juga diperlukan upaya batiniah dengan memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang.

Hal tersebut disampaikannya dalam acara doa bersama lintas agama bertajuk #PrayFromHome: Dari Rumah untuk Indonesia, yang dilaksanakan secara virtual, Minggu (11/07/2021) siang.

“Dalam menghadapi situasi sulit ini, selain ikhtiar dengan berbagai usaha lahiriah kita juga wajib melakukan ikhtiar batiniah. Memanjatkan doa, memohon pertolongan Allah Swt. agar beban kita diringankan, agar rakyat, bangsa, dan negara, juga dunia segera terbebas dari pandemi,” tuturnya.

Kepala Negara menyampaikan, saat ini seluruh dunia masih terus berjuang untuk bebas dari pandemi COVID-19, termasuk Indonesia. Dalam menghadapi pandemi ini, imbuhnya, diperlukan kerja sama seluruh komponen bangsa karena pemerintah tidak bisa bekerja sendirian.

“Semua pihak harus berkolaborasi, bekerja sama, saling tolong menolong, bergotong royong untuk mengatasi ujian yang maha berat ini,” imbuhnya.

Presiden pun menyampaikan terima kasih kepada seluruh elemen bangsa yang setia membangun optimisme dan semangat kebersamaan dalam berbagai gerakan kerelawanan sosial dan ekonomi demi meringankan beban masyarakat. Ia juga bersyukur atas pandangan ormas-ormas keagamaan yang senapas dengan kepentingan untuk menjaga kepatuhan umat dalam melaksanakan protokol kesehatan.

“Kerja keras pemerintah mengatasi persoalan wabah COVID-19 ini tidak mungkin berhasil tanpa dukungan dan kesadaran serta partisipasi masyarakat,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, atas nama pribadi dan pemerintah serta negara, Presiden juga menyampaikan ungkapan dukacita yang mendalam kepada seluruh korban pandemi yang wafat. Presiden mengajak semua pihak untuk mendoakan mereka, sekaligus mendoakan semua masyarakat yang sedang terpapar COVID-19 untuk segera bisa pulih kembali.

“Dari rumah masing-masing, mari kita tundukkan kepala, mengheningkan cipta, doa dari rumah, kita panjatkan dan berikhtiar ujian pandemi ini segera berakhir,” ujarnya.

Menutup sambutannya, Kepala Negara juga kembali meminta masyarakat untuk meyakinkan keluarga dan lingkungan terdekat untuk beraktivitas di rumah saja sebagai bagian dari upaya untuk menekan laju pandemi.

“Mengatasi persoalan COVID-19 merupakan ijtihad kebangsaan kita hari ini karena bertujuan menyelamatkan jiwa dan kemaslahatan kita bersama. Semoga Tuhan melindungi bangsa Indonesia dan menjadikan negara ini aman, maju, dan sejahtera,” pungkasnya.

Sementara itu, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dalam laporannya menyampaikan acara doa bersama ini dilakukan secara serentak dan diikuti oleh berbagai komponen bangsa, mulai dari pimpinan lembaga negara, menteri Kabinet Indonesia Maju, jajaran TNI-Polri, kepala daerah, pemuka agama, hingga lapisan masyarakat lainnya. Kegiatan ini adalah kelanjutan dari acara Hening Cipta Indonesia yang telah dilaksanakan pada Sabtu (10/07/2021) kemarin, pukul 10.07 WIB.

“Di tengah pandemi COVID-19 ini kami ingin mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk senantiasa berdoa sesuai agama dan keyakinan masing-masing agar Allah Swt., agar Tuhan Yang Mahakuasa memberi rahmat, ampunan, dan perlindungan-Nya kepada bangsa Indonesia dan seluruh umat manusia,” ujar Menag.

Yaqut menambahkan, dalam agama diajarkan bahwa doa adalah senjata orang yang beriman, penenang jiwa, dan penumbuh optimisme di dalam kehidupan.

“Semoga kejadian luar biasa COVID-19 ini disegerakan berakhir. Sebagai orang yang beriman kita yakin bahwa hanya Tuhan yang bisa menolong dan menyelamatkan kita semua setelah semua usaha lahir dilakukan,” ujarnya.

Menag juga mengajak seluruh masyarakat untuk tetap waspada serta berikhtiar menjaga diri, keluarga, dan lingkungan di sekitar dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan melaksanakan peraturan yang telah dikeluarkan pemerintah. “Tingkatkan kedermawanan sosial, semangat berbagi, dan rela berkorban untuk membantu saudara-saudara kita yang terdampak COVID-19,” pungkasnya.

Dalam acara #PrayFromHome:Dari Rumah untuk Indonesia ini, pembacaan doa dilakukan oleh enam orang pemuka agama, yaitu Quraish Shihab (Islam), Pendeta Lipius Biniluk (Protestan), Kardinal Suharyo (Katolik), I Nengah Dana (Hindu), Bhante Sri Pannavaro Mahathera (Buddha), dan Xs. Budi Santoso Tanuwibowo (Konghucu). 

(FID/UN)

3 Juta Dosis Vaksin Moderna Dukungan dari AS Tiba di Indonesia

Tiga Juta Dosis Vaksin Moderna Dukungan dari AS Tiba di Indonesia
Tiga Juta Dosis Vaksin Moderna Dukungan dari AS Tiba di Indonesia.

BORNEOTRIBUN JAKARTA - Pemerintah kembali mengamankan pasokan vaksin yang diperlukan untuk pelaksanaan vaksinasi nasional yang menargetkan sekitar 181,5 juta penduduk Indonesia guna mencapai kekebalan komunal (herd immunity) dalam menghadapi pandemi COVID-19.

Hari ini, Minggu (11/07/2021), tiba sebanyak 3 juta dosis vaksin COVID-19 Moderna dalam bentuk jadi, melalui Bandar Udara (Bandara) Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Vaksin ini merupakan dukungan kerja sama dari Pemerintah Amerika Serikat (AS) dengan skema doses-sharing atau berbagi dosis vaksin.

“Alhamdulillah, pada hari ini Indonesia telah menerima 3.000.060 dosis vaksin Moderna, dukungan kerja sama internasional dari Pemerintah Amerika Serikat melalui jalur multilateral COVAX Facility. Ini merupakan pengiriman tahap pertama vaksin Moderna dari Pemerintah Amerika Serikat,” ujar Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno LP Marsudi dalam keterangan pers menyambut kedatangan vaksin tersebut, Minggu (11/07/2021) secara virtual.

Menlu RI menambahkan, berdasarkan hasil komunikasi dengan Pemerintah AS, termasuk Menlu AS dan National Security Adviser AS, negara tersebut berkomitmen untuk memberikan 4.500.160 dosis vaksin kepada Indonesia melalui skema doses-sharing. Melalui Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Sung Yong Kim, Retno pun menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih dari Pemerintah Indonesia kepada Pemerintah AS atas dukungan tersebut.

“Atas nama Pemerintah Indonesia, saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada Pemerintah Amerika Serikat yang telah berbagi dosis kepada Indonesia melalui COVAX Facility,” imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, Menlu RI juga mengucapkan terima kasih kepada pihak lain yang turut terlibat, yaitu COVAX Facility, WHO, GAVI, CEPI, dan UNICEF.

Lebih lanjut Retno menjelaskan, skema doses-sharing adalah bagian dari mekanisme multilateral untuk memastikan kesetaraan akses terhadap vaksin bagi semua negara. Hal ini, imbuhnya, secara terus-menerus dibahas dalam setiap pertemuan COVAX Facility.

“Indonesia secara konsisten mendukung mekanisme berbagi dosis tersebut, guna mempercepat pencapaian prinsip kesetaraan akses vaksin bagi semua negara,” ujarnya.

Dengan ketibaan vaksin Moderna hari ini, papar Menlu RI, Indonesia telah mengamankan sebanyak 122.735.260 juta dosis vaksin, baik dalam bentuk jadi maupun bahan baku. Adapun rinciannya adalah vaksin Sinovac sebanyak 108,5 juta dosis yang sebagian besar berbentuk bahan baku; AstraZeneca dalam bentuk vaksin jadi yang diperoleh dari jalur COVAX Facility sebesar 8.236.800 dosis dan 998.400 dosis merupakan dukungan doses-sharing bilateral dari Pemerintah Jepang; Sinopharm 2 juta dosis vaksin jadi, termasuk di dalamnya 500 ribu dosis dukungan Pemerintah Uni Emirat Arab; serta Moderna melalui dukungan doses-sharing Pemerintah AS melalui COVAX Facility sebanyak 3.000.060 dosis vaksin jadi.

Sebagai informasi, vaksin Moderna yang berbasis mRNA ini telah mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) atau izin penggunaan di masa darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan pada 2 Juli 2021 lalu.

Turut hadir dalam keterangan pers bersama tersebut, yaitu Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Sung Yong Kim, Robert Gass dari UNICEF Indonesia, dan Paranie dari WHO Indonesia. 

(SLN/UN)

Senin, 12 Juli 2021

Pengusaha Counter HP Merasa Di Tipu IRT Asal Ampenan

Pengusaha Counter HP Merasa Di Tipu IRT Asal Ampenan
Pengusaha Counter HP Merasa Di Tipu IRT Asal Ampenan.

BorneoTribun Mataram, NTB - Seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) PL, 25 tahun bertindak sebagai broker jual beli handphone (HP). Namun, dalam menjalankan usahanya itu, Ibu Rumah Tangga broker  asal Ampenan itu dijadikan kesempatan untuk menipu korbannya.

Kapolresta Mataram Kombes Pol Heri Wahyudi, SIK mengatakan, PL dipercaya seorang pengusaha conter handphone untuk membelikan handphone merek Iphone 12 Pro Max. PL yang memiliki jaringan pembelian Iphone di Solo, Jawa Tengah (Jateng) bersedia menyediakan handphone. 

”Korban pun mentransferkan uang Rp 185 juta ke PL bulan Juni lalu,” kata Heri, kemarin (9/7).

Setelah menerima uang, PL pergi ke Solo. Bertemu dengan  seseorang yang juga menjadi penyalur Iphone bernama Deni.  ”Dari pertemuan itu, pelaku ini memesan sembilan HP Iphone,” jelasnya.

Disepakati harga per Iphone Rp 18 juta. PL mentransfer uang ke Deni. ”Dijanjikan barang akan dikirim lima hari setelah dilakukan pembayaran,” jelasnya.

Tetapi, sampai saat ini, fisik Iphone yang dipesan korban dari PL tidak kunjung datang. Sehingga, korban merasa tertipu dan melapor ke polisi.  

Dari hasil penyelidikan, PL ditangkap di wilayah Ampenan, Mataram. Sebelumnya, korban  pernah dimediasi. ”PL diminta mengembalikan uang korban. Tetapi, tidak ada iktikad baik,” jelasnya.

Kasat Reskrim Polresta Mataram Kompol Kadek Adi Budi Astawa, ST, SIK mengatakan, saat ini polisi masih melakukan pengembangan. Mencari Deni ke Solo untuk membuktikan apakah memang uang tersebut sudah ditransfer PL atau tidak. 

”Itu masih pengakuan dari pelaku saja. Semua masih didalami,” kata Kadek Adi.

Jika memang PL telah mentranferkan uang ke Deni. Harus memiliki bukti kuat. Jika tidak PL bakal mendekam di dalam jeruji besi. ”Tetapi, sampai sekarang belum bisa kita ketahui keberadaan Deni yang disebut PL sebagai penerima uang, dan tiap kali di hubungi Handphone-nya mati,” jelasnya.      

Akibat dari perbuatannya, PL dijerat pasal 372 dan pasal 378 KUHP. Ancaman hukuman empat tahun penjara.

Sementara itu, PL mengaku uang tersebut tidak dia nikmati. Dia juga dalam posisi tertipu. ”Semua sudah saya transfer pembayarannya ke rekening Deni,” kata PL.

Dia sudah tiga kali memesan Iphone dari Deni. Pada pengiriman pertama dan kedua berjalan lancar. ”Tetapi, yang ketiga ini barangnya tidak kunjung datang,"tutupnya.

Berita ini telah ditayangkan BorneoTribun NTB dengan Judul "Pengusaha Counter HP Merasa Di Tipu IRT Asal Ampenan".

(Adbravo)

Dua Anggota Polisi Sektor Praya Berhasil Amankan Pelaku Pencurian Dari Amukan Warga

Dua Anggota Polisi Sektor Praya Berhasil Amankan Pelaku Pencurian Dari Amukan Warga
Dua Anggota Polisi Sektor Praya Berhasil Amankan Pelaku Pencurian Dari Amukan Warga.

BorneoTribun Lombok Tengah, NTB - Salah seorang warga Desa Puyung Kecamatan Jonggat, Jayadi (30) nyaris jadi sasaran amukan massa setelah aksi pencuriannya di salah satu Toko Emas Pasar Renteng, Praya, Minggu (11/7/2021) pukul 19.00 Wita.

Beruntung, dua orang anggota kepolisian Sektor Praya yakni Aiptu Hadi Ashari dan Bripka Ngurah Noviantara segera tiba di lokasi kejadian dan berhasil mengamankan Jayadi dari "serangan" main hakim sendiri para warga. 

Kapolres LomboknTengah AKBP Esty Setyo Nugroho, SIK melalui Plh. Kapolsek Praya Iptu Budianto menjelaskan, warga yang melihat tersulut emosi atas aksi percobaan pencurian tersebut  dan hendak nekad menghakimi terduga pelaku yang diketahui telah membobol toko emas Intan Berlian milik H. Suhardi yang berada di pasar Renteng.

"Kami sudah mengamankan terduga pelaku yang hampir saja menjadi sasaran amukan massa," ujar Kapolsek.

Menurut Kapolsek, aksi Jayadi itu berawal setelah H. Suhardi mengecek keadaan tokonya melalui CCTV yang bisa dioperasikan melalui telepon genggamnya.

H. Suhardi merasa curiga karena melihat ada seorang laki-laki lengkap dengan senter terikat di kepala berdiri di depan brankas yang berada dalam toko.

Pemilik toko emas asal Perumnas Tampar-ampar Praya itu langsung memberitahukan istrinya, sehingga langsung menghubungi keluarganya yang rumahnya di Kelurahan Leneng, tidak jauh dari pasar Renteng.

"H. Suhardi besama istrinya kemudian bergegas menuju Pasar Renteng dan menghubungi petugas piket Polsek Praya. Keluarga korban bersama warga lainnnya mendapatkan terduga pelaku sedang berada di lantai II toko emas," kata Kapolsek.

Pelaku Jayadi yang sudah dikepung warga akhirnya tidak bisa berbuat banyak, dan berhasil ditangkap masyarakat.

Dikatakan Kapolsek, untuk sementara hasil pengecekan korban belum ada kerugiannya. Untuk modusnya pelaku masuk melalui lorong kios kosong dan membobol tembok toko korban menggunakan pahat dan Palu yang di bawa korban dari rumahnya dan belum membuatkan laporan secara resmi.

Kapolsek mengatakan, barang bukti yang diamankan berupa satu unit sepeda motor Yamaha X RIDE Nomor Polisi DR 6222 TU. Ditemukan pula, palu ukuran kecil , 1 buah pahat, buah palu berukuran besar, serta bata bekas yang dibobol maling,"tutupnya".


(Adbravo)

Minggu, 11 Juli 2021

Gangguan Listrik, Pasokan Oksigen Medis di Jateng dan Yogya Kembali Bermasalah

Gangguan Listrik, Pasokan Oksigen Medis di Jateng dan Yogya Kembali Bermasalah
Gangguan Listrik, Pasokan Oksigen Medis di Jateng dan Yogya Kembali Bermasalah.

BORNEOTRIBUN - Gangguan listrik kembali menjadi ganjalan penyediaan oksigen bagi rumah sakit di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Kondisi kritis yang dijanjikan akan diselesaikan, tetapi ternyata tak sepenuhnya usai.

Pabrik milik produsen oksigen PT Samator di kawasan industri Kaliwungi, Kendal, Jawa Tengah, mengalami mati listrik pada Sabtu (10/7).

Listrik yang mati pada tengah hari, baru hidup kembali sekitar pukul 18.00 WIB. 

Padahal mesin membutuhkan waktu 8-9 jam setelah mati, untuk dapat beroperasi lagi secara normal. Humas PT Samator Jawa Tengah, Ikhsan Fauzi, membenarkan peristiwa itu.

"Jadi otomatis kita tidak bisa produksi. Akhirnya kita kehilangan stok. Kita kan harus buat back up untuk proses jalannya sekitar 6-8 jam, itu baru keluar liquid. Jadi kalau listrik kedip saja lalu mati, kita kehilangan stok delapan jam untuk oksigen,” kata Ikhsan.

Dalam satu jam, pabrik ini mampu memproduksi oksigen cair 2.050 meter kubik.

Sesuai prosudur yang ada, menurut Ikhsan, mesin baru dapat berproduksi kembali sekitar pukul 01.00 WIB atau 02.00 WIB hari Minggu (11/7).

Jadi, setidaknya pabrik kehilangan jumlah pasokan oksigen selama 12 jam produksi, atau lebih dari 24.000 meter kubik.

“Kami butuh waktu untuk warming up sekitar 6-8 jam, baru liquid bisa diproduksi,” kata Ikhsan.

Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang bertanggung jawab atas pasokan listrik, mengatasi persoalan tersebut dengan mengalihkan arus tegangan listrik jalur Jawa-Bali langsung ke pabrik.

Perbaikan jaringan di lingkungan pabrik, termasuk trafo juga dilakukan. 

“Nanti, informasinya akan ada lagi penambahan mesin khusus, yang didatangkan dari Jakarta,” kata Ikhsan terkait upaya mereka mengatasi masalah yang berulang tersebut.

Gubernur Jateng Janji Atasi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga mengkonfirmasi matinya aliran listrik termasuk upaya mengatasi kondisi tersebut.

"Kemarin produksi akhirnya terhenti karena listrik mati. Dari PLN sudah bergerak untuk diakali, caranya diambilkan dari sumber yang lain, karena ini masuk kategori yang sekarang sangat vital,” kata Ganjar, dalam pernyataan pada Minggu (11/7).

Ganjar langsung datang ke pabrik oksigen di Kendal, Jawa Tengah, untuk memastikan perbaikan telah dilakukan.

Menurut perhitungannya, matinya aliran listrik beberapa jam itu telah membuat cadangan oksigen di Jawa Tengah hilang sekitar 60 ton.

Agar krisis oksigen tidak terjadi dan menghindari korban jiwa di rumah sakit, Ganjar meminta pengiriman pasokan oksigen dari Jawa Barat dipercepat.  Kapolda beserta tim kepolisian telah bersedia melakukan pengawalan.

"Saya kontak-kontakan dengan Pak Kapolda, dengan timnya, mereka mengawal dari Cilegon. Pak Menko Maritim dan Investasu juga menelpon saya untuk memastikan itu. Hari ini (Minggu-red) saya cek, kiriman dari Cilegon sudah datang satu. Kita pakai dulu, yang lain mungkin sebentar lagi,” ujar Ganjar. 

Lebih jauh Ganjar memaparkan, dari satu tangki oksigen yang sudah datang, sebagian telah dikirim untuk memenuhi kebutuhan oksigen di Semarang dan Kabupaten Rembang.

Satu tangki lagi dalam proses pengisian, untuk memasok kebutuhan di Kabupaten Boyolali.

"Jadi prosesnya berjalan, sudah dikirim ke daerah. Saya minta ada yang memantau,” tambahnya.

Terkait masalah pasokan listrik, Ganjar mengaku sudah berkomunikasi dengan PLN. Dia meminta jaminan pasokan listrik ke pabrik oksigen aman.

"Saya sudah komunikasi, PLN langsung turun tangan. General Manager-nya langsung datang ke sini. Hari ini ada rapat dengan Direktur PLN,  harapan saya, ada back up energi untuk menjaga keajegan (kepastian -red) suplai,” papar Ganjar. 

Oksigen Konsentrator Tiba Sementara itu, pada Jumat (9/7), Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan memastikan, 30 unit oksigen konsentrator tiba di Indonesia. 

Sebanyak 30 unit oksigen konsentrator tersebut merupakan bagian dari 10.000 oksigen konsentrator yang dibeli pemerintah Indonesia dari Singapura.

“Hari ini dikirim dari Singapura melalui penerbangan, sisanya dikirim via laut bersama dengan tabung silinder yang diisi oksigen,” kata Luhut, Jumat.

Selain oksigen kosentrator, Luhut juga mengatakan pemerintah membeli 7 unit oksigen generator dan 36.000 ton oksigen untuk kebutuhan 30 hari ke depan. Bersama dengan kedatangan 30 oksigen konsentrator, datang juga dukungan kerja sama berupa alat kesehatan dari Singapura ke Indonesia.

Dukungan itu berupa 420 ventilator, 256 silinder oksigen kosong 40 L, 756 oksigen silinder, 600 oksigen konsentrator, dan perlengkapan APD termasuk masker bedah dan masker N95.

Bantuan dari Australia, kata Luhut juga datang menggunakan pesawat udara, berupa 1.000 unit ventilator.

BUMN Ikut Atasi Krisis Terkait krisis oksigen di Pulau Jawa, PT Pupuk Indonesia (Persero) mengirimkan bantuan 96 ton oksigen untuk rumah sakit di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jakarta, dan Bandung. 

Bantuan ini dikirim bertahap. Sebanyak 50 ton telah didistribusikan ke 18 rumah sakit di Jawa Tengah. Sedangkan 25 ton oksigen dikirim ke sejumlah rumah sakit di Yogyakarta.

Oksigen sebanyak 11,18 ton dikirim ke Rumah Sakit Fatmawati di Jakarta, dan 10,55 ton untuk sejumlah rumah sakit di Bandung.

Sementara itu, PT Pertamina (Persero) melalui anak perusahaannya PT Pertagas, telah mengirimkan bantuan oksigen ke lima rumah sakit di DI Yogyakarta, yaitu RSUP dr Sardjito, RS PKU Muhammadiyah Gamping, RSUD Wates, RS Panti Rapih, dan RS Bethesda sebanyak 13,1 ton pada 6 Juli 2021.

PT Pertagas juga telah mengirimkan bantuan oksigen medis ke empat rumah sakit di Jawa Tengah sebesar 14,8 ton dan 6 rumah sakit di Yogyakarta sebanyak 15,1 ton pada 28 Juni lalu. [ns/ah]

VOA

Sabtu, 10 Juli 2021

Rindu Anak, Tersangka S Nekat Kabur


Tersangka Pembacokan di Melawi, diamankan

BorneoTribun Sekadau, Kalbar Tersangka kasus penganiyaan S (38) yang sempat kabur saat hendak dibawa ke RSJ Sungai Bangkong Pontianak, akhirnya tertangkap kembali, Sabtu (10/7/2021).

Personel gabungan Polres Sekadau dan Polres Melawi bersama warga berhasil mengamankan tersangka di Dusun Ensalang, Desa Ensalang, Sekadau Hilir, Kalbar. 

Sebelumnya, S melarikan diri, saat mobil tahanan yang membawanya berhenti di salah satu SPBU di Sekadau, sekitar pukul 05.00 WIB, Rabu, 7 Juli 2021.

"Tersangka berhasil diamankan tadi pagi, sekitar pukul 08.30 WIB, di samping Gereja di Dusun Ensalang," kata Kasat Reskrim Polres Sekadau, Iptu Anuar Syarifuddin. 

Tersangka S

Saat diamankan, tersangka masih mengenakan kaus lengan panjang, celana jeans hitam, sepatu kuning dan memakai topi. Sejak pelariannya 3 hari lalu, pencarian terus dilakukan. Apalagi, kabar pelarian tersangka sempat membuat masyarakat Sekadau khawatir. 

"Masyarakat tidak perlu khawatir karena saat ini tersangka sudah dibawa ke Polres Melawi," ujar Kasat Reskrim.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Melawi AKP M. Ginting yang turun langsung dalam pencarian mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu pencarian terhadap tersangka.

Reporter : Libertus/Red
Editor      : Hermanto

Oknum Guru di Sungai Kakap Kalbar Diduga Setubuhi Muridnya Hingga Hamil

Oknum Guru di Sungai Kakap Kalbar Diduga Setubuhi Muridnya Hingga Hamil
Ilustrasi. Oknum Guru di Sungai Kakap Kalbar Diduga Setubuhi Muridnya Hingga Hamil.

BORNEOTRIBUN KUBU RAYA - Sungguh tega oknum guru di salah satu sekolah Swasta di Kecamatan Sungai Kakap diduga setubuhi muridnya hingga hamil.

Terungkapnya peristiwa persetubuhan itu berawal pada hari Jumat 25 Juni 2021 pukul 19.00 WIB, ketika itu korban mengaku kepada ibunya bahwa dirinya telat datang bulan.

Setelah itu, korban bersama ibunya pergi ke Puskesmas untuk memeriksa kondisi korban.

Ilustrasi.

Dari hasil pemeriksaan dokter, diketahui korban positif hamil.

Alangkah kagetnya Ibu korban, ketika ditanya siapa yang melakukanya, korban pun menjawab jika JS alias JA yang notabene guru disekolahnya yang melakukanya.

Berdasarkan pengakuan korban itulah kedua orang tuanya melaporkan kasus pencabulan dan persetubuhan terhadap anaknya ke Polres Kubu Raya.

Paursubbag Humas Polres Kubu Raya, Aiptu Dodik Yulianto membenarkan adanya laporan dari kedua orangtua korban ke Polres Kubu Raya terkait tindak pidana pencabulan dan persetubuhan oknum guru Swasta di Kecamatan Sungai Kakap.

“Ya, Polres Kubu raya menerima laporan adanya tindak pidana pencabulan dan persetubuhan oknum guru Swasta di Kecamatan Sungai Kakap, saat ini masih dalam pendalaman dan penyelidikan kepolisian,” terang Dodik.

Pelaku.

Jika terbukti maka JS alias JA oknum guru Sekolah Swasta tersebut akan dijerat Persangkaan Pasal Persetubuhan terhadap anak dibawah umur.

Setiap orang dilarang melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 81 Ayat (1), ayat (2, ayat (3) Undang-Undang Nomor 17 tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak menjadi Undang-Undang Jo Pasal 76 D Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak. Ancaman Hukuman Minimal 3 tahun–maksimal 15 tahun. 

Humas Polres Kubu Raya

Mahfud MD Angkat Bicara Soal Bantuan Oksigen Indonesia ke India

Mahfud MD Angkat Bicara Soal Bantuan Oksigen Indonesia ke India
Mahfud MD Angkat Bicara Soal Bantuan Oksigen Indonesia ke India.

BORNEOTRIBUN JAKARTA - Menko Polhukam Mahfud Md mengatakan pemerintah memberikan bantuan oksigen kepada India pada awal Mei 2021 lalu. 

Menurutnya, pada saat itu, tingkat kesembuhan orang yang terinfeksi COVID-19 lebih tinggi ketimbang tingkat penambahan kasus. Selain itu, kata Mahfud, ketersediaan oksigen nasional pada saat itu juga masih mencukupi.

"Itu biasa dalam hubungan internasional. Negara-negara itu punya program-program kemanusiaan bantuan obat dan makanan itu sudah biasa. Indonesia kan juga sering dibantu dalam situasi pandemi COVID-19," jelas Mahfud saat memberikan keterangan pers secara daring, Jumat (9/7).

Mahfud menambahkan sejumlah negara sahabat telah menawarkan bantuan ke Indonesia seiring dengan lonjakan kasus corona di Indonesia, termasuk di antaranya bantuan oksigen.

"Indonesia juga pernah membantu negara kaya seperti Jepang ketika ada tsunami dan Australia ketika terjadi kebakaran," tambah Mahfud.

Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menilai aksi saling bantu antarnegara dalam situasi pandemi merupakan hal yang wajar dalam pergaulan internasional.

Namun, menurut Dicky, pemerintah semestinya sudah dapat mengantisipasi lonjakan kasus corona.

Apalagi para ahli sudah banyak yang mengingatkan tentang potensi lonjakan kasus corona.

"Dan tentu yang tahu tentang ketersediaan dan mitigasi lonjakan ini ya pemerintah. Nah ini kelemahannya," jelas Dicky Budiman kepada VOA, Jumat (9/7).

Dicky meyakini negara-negara sahabat akan memberikan bantuan kepada Indonesia yang sedang mengalami situasi sulit akibat pandemi corona.

Ia beralasan Indonesia memiliki posisi yang cukup baik dalam pergaulan internasional.

Mengutip laman kemlu.go.id, pemerintah telah menyerahkan hibah 1.400 tabung oksigen (oxygen cylinder) kepada pemerintah India melalui Indian Red Cross Society/IRCS pada Selasa (08/06) di pelabuhan Nhava Sheva.

Kedatangan lima kontainer berisi tabung oksigen ini melengkapi penyerahan 200 unit konsentrator oksigen di New Delhi pada 12 Mei 2021 lalu, dan penyerahan 2.000 tabung oksigen pada akhir Juni lalu. [sm/ab]

VOA

Sejumlah Rumah Sakit di Yogyakarta Penuh, Pasien Kesulitan Akses Layanan

Sejumlah Rumah Sakit di Yogyakarta Penuh, Pasien Kesulitan Akses Layanan
Sejumlah Rumah Sakit di Yogyakarta Penuh, Pasien Kesulitan Akses Layanan.

BORNEOTRIBUN JAKARTA - Rumah sakit di Yogyakarta berjuang di tengah lonjakan pasien, terus bertambahnya tenaga kesehatan yang positif COVID-19, dan ancaman kekurangan oksigen dan obat. 

Pasien-pasien, baik COVID maupun non-COVID, menerima dampak kondisi buruk ini. Seorang warga Gunungkidul, berumur 48 tahun meninggal pada Kamis (8/7) malam di area parkir sebuah shelter (tempat penampungan) untuk pasien COVID-19 di Bantul, DI Yogyakarta. 

Jenazahnya terbujur di jok belakang mobil selama lebih dari empat jam, karena keluarga dan relawan kesulitan mencari rumah sakit untuk proses pemulasaran. 


Pukul 02.00 WIB, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD DIY memutuskan untuk melakukan proses pemulasaran jenazah itu di markas mereka.

Meski bukan pilihan ideal, tindakan ini diambil untuk memberikan layanan terbaik yang mungkin diberikan kepada masyarakat.

Menurut Komandan TRC BPBD DIY, Pristiawan Buntoro, jenazah positif COVID-19 ini akhirnya dapat dimakamkan menjelang pagi.

“Ini serius. Serius sekali. Sepanjang persoalan-persoalan yang ada di rumah sakit, mengurai kepenuhan di rumah sakit (tidak selesai), ini akan semakin parah. Seperti yang kami sampaikan beberapa pekan lalu, akan terjadi ledakan orang meninggal waktu isoman (isolasi mandiri, red). Ini sudah terjadi,” kata Pristiawan.

Keluarga membawa pasien ini puluhan kilometer dan mendatangi setidaknya empat rumah sakit untuk memperoleh layanan.

Namun setiap rumah sakit yang didatangi menyatakan tak mampu lagi menerima pasien baru. Mobil tersebut akhirnya berhenti di halaman shelter, yang merupakan bangunan bekas sebuah rumah sakit.

Sopir mengarah ke tempat itu karena mengira bangunan di depannya adalah sebuah rumah sakit, padahal kini tempat tersebut difungsikan sebagai shelter. 

Perawat di shelter itu pula yang memastikan pasien telah meninggal ketika tiba.

Pristiawan mengingatkan sulitnya mengakses layanan rumah sakit berdampak pada tingginya angka pasien isoman yang meninggal di rumah. Dalam satu bulan terakhir, menurut data TRC BPBD DIY, jumlahnya sudah 106 orang.


Ada kegelisahan di tingkat desa yang terasa di kalangan para relawan. “Tidak muncul ke permukaan, karena sifat kemandirian masyarakat kita. Tetapi kalau didiamkan, sangat berbahaya karena  rawan konflik. Hampir setiap malam, ada kasus isoman meninggal itu meninggalkan masalah, karena status meningalnya jenazah,” tambah Pristiawan.​

Pemda Janjikan Penambahan Pemerintah daerah memang telah berupaya mengatasi persoalan ini.


Dalam rapat dengan pemerintah pusat Kamis (8/7) sore, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X  mengatakan Pemda DIY terus menambah fasilitas shelter untuk pasien COVID-19. 

“Shelter yang disediakan Pemda DIY jumlahnya ada 59 dengan total daya tampung sebanyak 856 orang,” kata Sri Sultan.

Pemda juga menegaskan, masih ada gedung baru di sejumlah rumah sakit yang belum difungsikan.

Gubernur mendorong pemanfaatan ruang-ruang yang ada untuk ruang isolasi, sehingga setidaknya akan mencapai sekitar 40 persen dari kapasitas yang ada. 

Rapat itu sendiri, seperti disampaikan Sekretaris Daerah Istimwa Yogyakarta, Kadarmanta Baskara Aji, membahas tentang penambahan tempat tidur di rumah sakit, se-Jawa dan Bali.

Langkah ini penting, karena di seluruh kawasan PPKM Darurat, kapasitas yang digunakan sudah maksimal.

“Jadi keputusannya yang akan dilakukan se-Jawa dan Bali adalah penambahan konversi dari bed non-COVID-19 menjadi bed COVID-19 dan ICU non-COVID-19 menjadi ICU COVID-19,” kata Baskara. Pasien non-COVID Terdampak Lonjakan pasien COVID-19 ke rumah sakit juga berdampak pada pasien non-COVID-19 untuk mengakses layanan rumah sakit.

Seorang warga Yogya, Baharuddin kepada VOA mengatakan, dia harus menunggu hingga 16 jam di lorong rumah sakit, pada akhir pekan lalu.

“Saat itu saya ditempatkan di lorong beserta pasien lainnya yang hilir mudik di IGD non-COVID, hingga enam belas jam kemudian saya harus menunggu. Karena memang saat itu kondisi bangsal atau ruang inap sudah penuh,” ujarnya.

Dalam kondisi sakit, Baharuddin sempat mencari layanan di salah satu rumah sakit kecil yang terletak tidak jauh dari rumahnya.

Namun, pihak rumah sakit menyatakan tidak mampu merawat dan memberi obat baginya. Dia kemudian dirujuk ke rumah sakit rujukan, dan langsung diarahkan ke IGD non-COVID-19.


Ketika tiba di sana, kata Baharuddin, rumah sakit dalam kondisi penuh. Pasien-pasien harus menunggu dilayani, dengan dibaringkan di tempat tidur di lorong rumah sakit.

Meski harus menunggu selama enam belas jam, Baharuddin masih menilai dirinya cukup beruntung.

Beberapa pasien yang ketika itu mengakses layanan bersamaan dengannya mengatakan ada yang sudah berada di lorong rumah sakit itu selama 3 hari.

Tidak tersedianya ruangan di bangsal perawatan, memaksa mereka bertahan di sana menunggu antrean.

“Pasien lain harus menunngu 3-4 hari baru ada tempat di bangsal, karena memang kondisi saat itu penuh sesak, tidak bisa tertangani secara maksimal, karena jumlah pasien dengan tenaga kesehatan termasuk fasilitas yang ada tidak seimbang,” tambahnya.

RS Butuh Relawan Sejumlah rumah sakit di Yogyakarta sendiri pekan terakhir ini telah mengundang relawan untuk membantu operasional mereka.

Tumbangnya tenaga kesehatan karena tertular COVID-19, dan belum terealisasinya dukungan pemerintah, mendorong manajemen rumah sakit untuk  melakukan ini.

Respons pun berdatangan, salah satunya dari Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas `Aisyiyah Yogyakarta. Kampus ini mengirimkan 39 relawan tenaga kesehatan ke RSUP dr. Sardjito, mulai Minggu (4/7). 

Mereka terdiri dari 32 mahasiswa keperawatan dan 7 alumni jurusan kebidanan. “Kami menerima permintaan dari Sardjito melalui telpon pada hari Minggu siang dari Pak Purwo Atmanto, sub koordinator bagian SDM RSUP dr Sardjito,” kata Wakil Dekan 2 Fikes Unisa, Suratini S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kom dalam keterangan resminya.

Para calon perawat dan dan bidan lulusan universitas ini telah mendapatkan izin orang tua mereka sebelum diberangkatkan.

Mereka telah selesai menempuh praktik klinik dan rencananya akan mengikuti uji kompetensi pada Agustus 2021. [ns/ab]

VOA

Iran Jadi Tuan Rumah Pembicaraan Afghanistan-Taliban

Iran Jadi Tuan Rumah Pembicaraan Afghanistan-Taliban
Pasukan Afghan berjaga di sebuah pos saat berpatroli untuk menghadapi militan Taliban di wilayah Tange Farkhar, Provinsi Takhar, Selasa, 6 Juli 2021. (Foto: Naseer Sadeq/AFP)

BORNEOTRIBUN - Wakil-wakil Afghanistan dan Taliban, Kamis (8/7), melangsungkan pembicaraan tentang kemajuan menuju perdamaian, dan berjanji akan melanjutkan pembicaraan setelah dialog selama dua hari di Teheran.

Pembicaraan itu berlangsung antara delegasi senior Taliban dan wakil dari pemerintahan di Kabul. Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif menyebut pembicaraan itu sebagai hal yang “substantif.” 

Ia mencuit “ketika pasukan asing meninggalkan Afghanistan, tidak ada hambatan lagi untuk rakyat Afghanistan dari semua aliran politik untuk mementaskan sebuah masa depan yang damai dan makmur untuk generasi berikutnya.” 

Dalam sebuah pernyataan bersama yang terdiri dari enam poin penting dan disampaikan oleh juru bicara Taliban Mohammad Naeem, kedua pihak sepakat bahwa melanjutkan perang merupakan hal berbahaya untuk negara itu, dan bahwa semua upaya harus dilakukan untuk mencari solusi damai.

Mereka juga mengecam serangan terhadap tempat tinggal penduduk sipil, sekolah, masjid, dan rumah sakit, serta “penghancuran fasilitas publik.”

Mereka sepakat menuntut pelakunya dihukum. Kedua pihak juga mengumumkan mereka akan menyelenggarakan pertemuan berikutnya untuk membahas isu-isu lain, seperti “membentuk mekanisme bagi transisi dari perang ke perdamaian abadi, atau sistem Islamis yang disetujui dan bagaimana pencapaiannya.”

Waktu dan tempat bagi pertemuan berikutnya tidak diumumkan. Kementerian Luar Negeri Afghanistan menyambut gembira pertemuan ini dan mengatakan, pihaknya berharap hal ini akan “mengarah pada berakhirnya kekerasan dan awal berlangsungnya perundingan serius guna memastikan perdamaian yang langgeng di seluruh negara.” 

Delegasi Tabilan dipimpin oleh Sher Mohammad Abbas Stanekzai, deputi pemimpin dari tim perunding Taliban yang berbasis di Doha, Qatar.

Delegasi Afghanistan dipimpin oleh mantan wakil presiden Yunus Qanuni dan beberapa orang dekat Presiden Ashraf Ghani, mantan presiden Hamad Karzai, Marsekal Abdul Rashid Dostum, dan lain-lain.

Michael O’Hanlon dari Brookings Institution di Washington mengatakan, Iran sebagai negara tetangga, ingin menciptakan “stabilitas pada tingkat tertentu” di Afghanistan, khususnya kalau kekacauan mengakibatkan jutaan pengungsi menyebrang ke perbatasannya. 

Namun, ia ragu pembicaraan ini akan berhasil. “Saya tidak melihat Taliban berniat untuk berunding, terlepas dari dimana pembicaraan ini diselenggarakan, terlepas dari siapa yang menjadi tuan rumah,” katanya. 

Ditambahkannya, Taliban kecil kemungkinan akan membuat persetujuan pembagian kekuatan pada sebuah momen dimana mereka akan menang di medan pertempuran.

“Saya rasa Taliban ingin dilihat seakan-akan mereka memberi perdamaian sebuah peluang, tetapi mereka sesungguhnya akan lebih mengandalkan perang,” katanya. [jm/em]

VOA

Studi: Kerja Paksa di Pabrik Pemasok Sarung Tangan Global di Malaysia Meningkat

Studi: Kerja Paksa di Pabrik Pemasok Sarung Tangan Global di Malaysia Meningkat
Seorang pekerja memeriksa hasil produksi sarung tangan sekali pakai di pabrik "Top Glove" di Shah Alam di luar Kuala Lumpur, Malaysia, 26 Agustus 2020. (AP Photo/Vincent Thian, File)

BORNEOTRIBUN - Lonjakan permintaan sarung tangan karet di tengah pandemi global virus corona memperburuk kondisi sejumlah pekerja migran di pabrik-pabrik Malaysia yang menyediakan banyak pasokan pakaian pelindung dunia, menurut sebuah studi baru yang dilakukan para peneliti Inggris.

Mempekerjakan banyak pekerja migran dari negara-negara Asia berpenghasilan rendah, Malaysia memproduksi sekitar dua pertiga dari sarung tangan sekali pakai yang dijual ke seluruh dunia, termasuk kepada the National Health Service, NHS, atau Layanan Kesehatan Nasional di Inggris.

Pabrik-pabrik itu melihat lonjakan permintaan selama satu setengah tahun terakhir, menghasilkan rekor keuntungan bagi pemiliknya.

Pabrik-pabrik sarung tangan Malaysia kini diserang oleh beberapa laporan terkait kondisi kerja yang buruk selama bertahun-tahun, jam kerja yang panjang dengan upah minimum, asrama penampungan pekerja yang sempit dan kotor serta cedera dalam pekerjaan yang mengerikan.

Modern Slavery & Human Rights Policy & Evidence Center yang berbasis di Inggris, melaksanakan penelitian berdasarkan survei yang dilakukan terhadap sekitar 1.500 pekerja dan menguraikan bahwa pandemi telah memperburuk kondisi tersebut.

Temuan itu terungkap dalam sebuah laporan berjudul, “Kerja Paksa dalam Rantai Pasokan Sarung Tangan Medis Malaysia Sebelum dan Selama Pandemi COVID-19: Bukti, Skala, dan Solusi,” pada 1 Juli 2021.

Kepada tim peneliti, sejumlah pekerja mengungkapkan kombinasi lonjakan jumlah pemesanan dan karyawan yang lebih sedikit, karena pembatasan perjalanan internasional, sehingga mempersulit pabrik-pabrik untuk mengisi lowongan, dan menambah tekanan terhadap pekerja agar bekerja lebih keras, lebih cepat, dan lebih lama. [mg/jm]

VOA

Stok Beras Surplus, Mentan: Tak Ada Impor dan PPN Sembako Umum

Stok Beras Surplus, Mentan: Tak Ada Impor dan PPN Sembako Umum
Presiden Jokowi didampingi Mentan Syahrul Yasin Limpo dan Dirut BULOG Budi Waseso berdialog dengan para petani saat meninjau panen padi di Indramayu, Jabar, Rabu (21/04/2021). (Foto: BPMI Setpres/Lukas)

BORNEOTRIBUN JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menegaskan ketersediaan beras nasional saat ini aman sehingga tidak perlu dilakukan impor beras. Pemerintah juga tidak akan memberlakukan pajak pertambahan nilai (PPN) terhadap sembako umum yang dikonsumsi masyarakat.

“Impor beras dan PPN sembako umum itu tidak ada. Ini adalah pikiran-pikiran yang ada di sebagian pihak dan menjadi sebuah isu karena sampai sekarang ini pemerintah belum pernah merancang untuk kenaikan PPN sembako. Kalaupun itu ada pasti Menteri Pertanian tahu. Jadi jangan membuat petani resah,” ujarnya, dikutip dari laman resmi Kementan (08/07/2021).

Mentan juga menegaskan kembali arahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bahwa pemerintah tidak akan mengimpor beras.

“Presiden Jokowi pun sudah tegas mengatakan impor beras itu tidak ada. Bahwa boleh saja orang-orang melempar isu seperti itu. Dan bahkan Pak Presiden katakan dari mana rumor itu. Pemerintah tidak pernah membicarakan rencana impor beras dan kenaikan PPN sembako,”  ujarnya

Lebih lanjut Syahrul menyampaikan alasan tidak diperlukannya impor beras.  Pertama, hingga saat ini Indonesia memiliki cadangan beras yang cukup banyak baik yang ada pada pengendalian langsung Perum Badan Urusan Logistik (BULOG), penggilingan, dan pada penanganan pemerintah daerah (pemda).

Produksi beras pada masa tanam (MT) I Tahun 2021 sebesar 17,56 juta ton dan terdapat surplus pada Januari 2020 sebesar 7,39 juta ton, sementara jumlah konsumsi nasional 14,67 juta ton, sehingga akhir Juni 2021 terdapat surplus beras sebanyak 10,29 juta ton.

“Oleh karena itu, dalam kondisi COVID-19 dan berbagai pembatasan, pangan kita terkendali dengan baik. Ini hampir setiap minggu dicek oleh Bapak Presiden dan kemarin dalam rapat virtual, Bapak Presiden meminta agar pengendalian pangan untuk kebutuhan nasional sepenuhnya di bawah kendali beberapa menteri untuk dipersiapkan maksimal,” jelas Mentan.

Kedua, impor beras tidak diperlukan karena masa tanam II 2021 (kemarau basah) juga sudah dimulai dan panen pada pertengahan tahun berpotensi menambah stok pangan nasional. Kementan menargetkan produksi beras pada MT II sebanyak 14,25 juta ton dengan surplus beras di awal Juli 10,29 juta ton sementara konsumsi beras 14,91 juta ton, sehingga akhir Desember 2021 diperkirakan terdapat surplus stok beras sebesar 9,63 juta ton.

“Pada aspek harga, pergerakan harga beras medium di pasaran relatif stabil tanpa kenaikan signifikan. Harga gabah di tingkat penggilingan yang relatif stabil dan mengalami penurunan indikasi produksi cukup tinggi,” terangnya.

Ketiga, stok beras saat ini di Perum BULOG dalam bentuk cadangan beras pemerintah sebesar 1,37 juta ton, di atas batas aman 1 juta ton, sementara stok beras komersial 13,969 ton. Penyaluran beras untuk kepentingan stabilisasi harga, pasokan, dan kebencanaan per bulan 80 ribu ton, maka stok beras tersebut aman sampai dengan akhir tahun.

“Kalau melihat data ini, ketersediaan pangan berjalan dengan baik. Sesuai perintah Bapak Presiden, saya setiap hari turun ke lapangan. Jadi satu-satunya yang kita harapkan tidak boleh berhenti adalah kesiapan dan akselerasi pangan. Dari sinilah pangan tersedia, lapangan kerja juga tetap jalan dan ekonomi dasar tetap berputar,” ujar Mentan.

Lebih lanjut dipaparkan Syahrul, kebutuhan konsumsi beras nasional masih cukup besar, hal ini dikarenakan sebagian besar penduduk Indonesia masih menjadikan beras sebagai bahan pangan utama. Oleh karena itu, Kementan berkomitmen kuat untuk menjamin ketersediaan beras dan bahan pangan pokok lainnya melalui sejumlah program peningkatan produksi.

“Kementan telah merumuskan lima cara bertindak (CB) sektor Pertanian di masa pandemi, sebagai upaya penyediaan ketersediaan pangan dan pemulihan ekonomi nasional,” ujarnya.

Kementan, imbuh Mentan, berhasil melakukan upaya peningkatan kapasitas produksi. Di antaranya melalui intensifikasi pertanaman, pengembangan lahan rawa dan lahan kering, Optimalisasi Peningkatan Indeks Pertanaman (OPIP), fasilitasi alat mesin pertanian, dan perbaikan infrastruktur.

“Tak hanya itu, pemerintah juga memberikan bantuan pembiayaan pertanian sebagai upaya menjaga produksi dan kesejahteraan petani. Bantuan ini melalui dana KUR dengan bunga hanya 6 persen. Total dana KUR tahun ini Rp70 triliun dan baru terserap Rp36 triliun. Kami dorong petani agar menggunakan dana KUR ini sehingga pertanian kita semakin maju,” imbuhnya.

Sebagai informasi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sektor pertanian tahun 2020, yakni masa pandemi COVID-19, hanya sektor pertanian yang mengalami kenaikan signifikan, yaitu sebesar 16,4 persen. Ekspor juga naik 15,79 persen dengan nilai Rp451,77 triliun di 2020 dan ekspor tahun 2021 ini di triwulan I telah menyumbang 39,99 persen atau setara dengan Rp200 triliun. 

(HUMAS KEMENTAN/UN)

Tingkatkan Pelayanan Publik, Kementerian PANRB Dorong Instansi Pemerintah Integrasikan Layanan

Tingkatkan Pelayanan Publik, Kementerian PANRB Dorong Instansi Pemerintah Integrasikan Layanan
Mal Pelayanan Publik Palembang. (Foto: Humas KemenPANRB)

BORNEOTRIBUN JAKARTA - Percepatan integrasi layanan publik terus dilakukan pemerintah, utamanya melalui penyelenggaraan Mal Pelayanan Publik (MPP). Kemudahan yang ditawarkan MPP diharapkan bisa dirasakan manfaatnya di seluruh provinsi/kabupaten/kota di Indonesia.

“Kementerian PANRB terus mendorong seluruh instansi melakukan transformasi pelayanan publik salah satunya melalui MPP,” ujar Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo, dikutip dari laman resmi Kementerian PANRB, Jumat (09/07/2021).

Pelayanan publik sebagai hasil dari reformasi birokrasi didorong untuk terus ditingkatkan. Tuntutan masyarakat yang tinggi, mendesak seluruh lapisan pemerintah untuk memberikan pelayanan yang lebih mudah, cepat, dan profesional.

Hingga Juni 2021, sebanyak 43 MPP telah beroperasi di seluruh Indonesia dan 10 di antaranya diresmikan pada 2021. Selain itu, Kementerian PANRB juga telah menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum Of Understanding (MoU) MPP Tahun 2021 bersama 38 pemerintah daerah (pemda) yang tertuang dalam Keputusan Menteri PANRB Nomor 128 Tahun 2021.

Untuk mendorong peningkatan pelayanan publik, Kementerian PANRB juga melakukan evaluasi. Dari tahun ke tahun, menunjukkan kenaikan indeks pelayanan publik (IPP) yang cukup signifikan. Tahun 2017 capaian IPP adalah sebesar 3,28, pada 2018 jumlah unit penyelenggara pelayanan yang dievaluasi meningkat dengan capaian indeks sebesar 3,38. Sementara di tahun 2019, capaian IPP adalah sebesar 3,63.

Tahun 2020, saat pandemi COVID-19 melanda, jumlah pemda, kementerian, dan lembaga yang dievaluasi tidak mengalami perubahan. Capaian IPP Nasional yang diperoleh adalah sebesar 3,84.

Pengukuran kualitas pelayanan publik melalui IPP dilakukan untuk memperoleh gambaran kinerja penyelenggaraan pelayanan publik, perbaikan dan peningkatan kualitas pelayanan publik, dan pemeringkatan unit penyelenggara pelayanan publik. Terdapat enam aspek yang digunakan dalam penilaian ini, yaitu kebijakan pelayanan, profesionalisme sumber daya manusia, sarana prasarana, sistem informasi pelayanan publik, konsultasi dan pengaduan, serta inovasi pelayanan.

Lebih lanjut Tjahjo menjabarkan isu utama dalam penyelenggaraan pelayanan publik di Indonesia saat ini. Terdapat tiga isu yakni menyangkut kepuasan masyarakat, integrasi layanan, dan penyelenggaraan pelayanan secara online. Isu-isu tersebut diselesaikan lewat perubahan yang berdampak nyata. Beberapa kiat yang digunakan antara lain, penyempurnaan regulasi pelayanan publik, penilaian penyelenggaraan pelayanan publik, serta penguatan inovasi yang berkelanjutan.

“Untuk menjawab berbagai isu tersebut, perubahan lain yang perlu dilaksanakan adalah integrasi data pelayanan publik dan peningkatan partisipasi masyarakat,” ujarnya.

Dalam hal penguatan inovasi berkelanjutan, Kementerian PANRB menyelenggarakan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) yang dilaksanakan setiap tahun. Sejak pelaksanaannya pada 2014 hingga saat ini, sebanyak 19.451 inovasi telah masuk ke dalam Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik, sebanyak 3.178 inovasi pelayanan merupakan inovasi yang terdaftar pada 2021.

Sementara pelibatan masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik juga dapat dilakukan dalam bentuk pelaksanaan survei kepuasan masyarakat (SKM). SKM merupakan kegiatan pengukuran secara komprehensif tentang tingkat kepuasan masyarakat terhadap kualitas layanan yang diberikan oleh penyelenggara pelayanan publik.

“Kegiatan survei ini bertujuan untuk mengukur kepuasan masyarakat sebagai pengguna layanan dalam rangka meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelayanan publik dan mendorong peningkatan kualitas dan inovasi pelayanan,” pungkasnya. 

(HUMAS KEMENTERIAN PANRB/UN)

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pendidikan

Kalbar

Tekno