Berita Borneotribun.com: PLN Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label PLN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PLN. Tampilkan semua postingan

Rabu, 27 Januari 2021

Desa Cupang Gading Akhirnya Menikmati Layanan PLN


Kades Cupang Gading, Martinus Yanuar

Borneotribun I Sekadau - Setelah 75 tahun Indonesia merdeka dan hampir 18 tahun sekadau menjadi kabupaten pasca pemekaran dari kabupaten sanggau pada 2003 silam, akhirnya Desa Cupang gading dialiri instalasi dari PLN cabang sanggau ranting sekadau.

Kepala desa Cupang Gading, kecamatan Sekadau hulu, Martinus Yanuar A.Md mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih karena PLN masuk kedesanya melalui aliran desa Mondi. 

Menurutnya, dengan masuk PLN merupakan bagian dari Pembangunan dan kemajuan untuk Desa.  

"Alhamdulillah di kantor kita pun sudah ada WiFi internet," Kata Yanuar kepada awak media ini saat ditemui dikantornya, selasa ( 26/1/21 ).

Ia juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada pemerintah kabupaten sekadau.
Dikatakannya, kendati sudah teraliri listrik, masih ada dua dusun dari lima dusun yang belum teraliri.

"Saya berharap ada penambahan, dengan adanya listrik PLN, segalanya menjadi lebih mudah," Harapnya.

Dikatakannya, keberadaan listrik akan mendukung seluruh kegiatan warga, sebelumnya warga sepenuhnya bergantung pada mesin genset, semua aktivitas serba terbatas terutama di malam hari. Listrik PLN pastinya akan menambah kemajuan untuk masyarakat desa.

Salah satu warga Cupang Gading, Antonius juga mengatakan dulunya untuk menghidupkan genset harus mengeluarkan dana sekitar Rp. 1 juta lebih tiap bulannya, itupun hanya untuk menghidupkan 5 buah lampu, 1 unit televisi, 2 kipas angin dan sesekali menggunakan mesin pompa air, tentunya sangat memberatkan. 

Namun dengan adanya listrik dari PLN, semuanya jadi serba ekonomis, biaya pengeluaran untuk listrik kini jauh lebih hemat dan halaman pun jadi terang. Dan kami juga akan memanfaatkan ini dengan menerapkan gaya hidup serba listrik.

“Terima kasih kami ucapkan kepada PLN kabupaten Sekadau yang telah menerangi desa Cupang Gading cuma dusun yang belum teraliri mudah-mudahan cepat dialiri," Ucapnya. ( Ms/Rh )


Editor : Hermanto

Rabu, 23 September 2020

Warga Matan Minta Pembangunan Jalan Dan Jaringan Listrik

Warga Matan Minta Pembangunan Jalan Dan Jaringan Listrik
Kondisi jalan dan jembatan desa Matan Jaya (KKU).(Foto: BT/Jah)


BorneoTribun | Sukadana, Kalbar - Sopian (42) salah seorang warga desa Matan Jaya kecamatan Simpang Hilir berharap agar jalan dan jaringan listrik negara (PLN) di desanya dapat dibangun dan diusulkan oleh pemerintah daerah. 


Pasalnya, hingga saat ini, 2 jenis kebutuhan warga desa itu belum ada. Sehingga, desa Matan Jaya dikatagorikan sebagai desa berkembang.


"Kami betul-betul sangat berharap agar jalan dan listrik dapatlah kiranya diwujudkan oleh pemerintah daerah" harap Sopian, rabu (23/9/2020) siang. 


Disebutkan lelaki yang kerap disapa Abu ini, jalan yang dimaksud adalah jalan penghubung antara desa Matan Jaya ke desa Batu Barat Kecamatan Simpang Hilir. Sebab jika jalan itu dapat terwujud, maka sangat berdampak bagi warga desa Matan Jaya terutama membuka daerah dari keterisolasian wilayah. 


"Selama ini, jika kami mau ke Sukadana (ibukota kabupaten) waktu tempuh kami bisa 4-5 jam karena memutar dan melewati jalan kebun sawit. Jika jalan itu terbuka, maka bisa dilalui dengan 2 jam" kata dia.


Sementara jaringan listrik yang ada di desa Matan Jaya, masih mengandalkan mesin diesel swadaya masyarakat dibantu dana desa (DD). 


Kondisi itu dibenarkan oleh Iwan Gunawan sebagai sekretaris desa (Sekdes) Matan Jaya. Bahkan Iwan menjelaskan, mereka sudah berulangkali meminta kepada Pemkab dan DPRD secara lisan dan tertulis. 


"Bukan tanpa upaya guna mengatasi persoalan ini. Rasanya sudah banyak surat yang kami buat dan usulkan ke Pemkab. Bahkan tiap ada kesempatan, kami sering ungkapkan hal ini" cetus Iwan. 


Sekdes itu menguraikan, desanya memiliki 3 Dusun dengan total 12 Rukun Tetangga (RT). Sedangkan populasi  penduduk, tercatat di angka 3.905 jiwa terbagi dalam  1.133 Kepala Keluarga (KK). Dari jumlah jiwa itu, kebanyakan berprofesi sebagai buruh kebun dan tambang. 


Dari potensi desa, Iwan menyebutkan, Matan Jaya adalah desa dimana terdapat perusahaan tambang dan kebun sawit. Sehingga, aktivitas hilir mudik kendaraan milik perusahaan adalah pemandangan lumrah bagi warga setempat.


Disamping itu, desanya juga adalah desa dengan nilai historis yang panjang, sebab, di desanya terdapat situs sejarah kerajaan Simpang beserta ulama penyebar agama Islam.


Dengan kondisi itu, Iwan berharap agar pembangunan di desanya bisa menjadi prioritas daerah sebab, desanya pun diketahui sebagai sumber penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kayong Utara.


"Rasanya wajarlah kalo kami berharap kondisi kami ini bisa dituntaskan" kata Iwan Gunawan. (Jah).

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pilkada 2024

Lifestyle

Tekno