Berita Borneotribun.com: Pelatihan Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Pelatihan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pelatihan. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 08 Oktober 2022

Bupati Sekadau Buka Pelatihan Sosial dan Tanggap Bencana GKII wilayah Kalbar

Bupati Sekadau Buka Pelatihan Sosial dan Tanggap Bencana GKII wilayah Kalbar
pelatihan sosial dan tanggap bencana GKII wilayah Kalbar, Jumat (07/10/2022) di gereja GKII jalan Keling Kumang. (Ho-Tim)
Sekadau, Kalbar - Bupati Sekadau Aron, SH membuka secara langsung kegiatan pelatihan sosial dan tanggap bencana GKII wilayah Kalbar, Jumat (07/10/2022) di gereja GKII jalan Keling Kumang.

Acara yang mengambil tema : "Pelayanan sosial-kemanusiaan yang terdampak secara holistik bagi kemuliaan Allah" dihadiri oleh seluruh perwakilan GKII dari berbagai wilayah serta para pendeta dan seluruh pengurus GKII se-kabupaten Sekadau.

Dalam sambutannya bupati mengatakan, bahwa pemerintah daerah kabupaten Sekadau sangat mendukung kegiatan pelatihan sosial untuk menangani bencana alam untuk kemanusiaan.

Karena di kabupaten Sekadau, yang kerap terjadi bencana alam adalah banjir, tanah longsor. Selain itu kebakaran hutan dan lahan juga sering terjadi.

"Di kabupaten Sekadau yang sering terjadi bencana alam adalah banjir dan tanah longsor," kata Aron.

Maka dari itu lanjut dia, Pemkab Sekadau sangat mensupport kegiatan seperti ini, karena progres GKII ini dinilai akan sangat membantu pemerintah dalam penanggulangan bencana alam kedepan.

"Karena jika terjadi bencana Pemerintah pasti membutuhkan dukungan dari berbagai pihak termasuklah ormas keagamaan seperti ini," ucapnya.

Masih dikatakan Aron, saat ini pemerintah daerah kabupaten Sekadau tengah konsentrasi untuk mewujudkan visi dan misi yakni IP3K pada bidang perkebunan, perikanan, dan pertanian.

Berbagai upaya telah kami lakukan untuk mewujudkan visi da misi tersebut.

"Saat ini beberapa infrastruktur sedang dalam pengerjaan,"ungkapnya.

Khusus untuk sawit kata dia, kita harus bersiap bersaing dengan Afrika, cina dan Brazil ketiga negara itu telah membuka lahan perkebunan, hal ini bisa mengancam keberadaan perkebunan.sawit di Indonesia.

Karena itu perkebunan di Indonesia selalu di terpa isu bahwa lahan sawit di Indonesia di tanam di hutan lindung. Hal ini tentu menjadi kendala tersendiri bagi kelangsungan sawit di Indonesia.

"Hal ini menjadi perhatian khusus pemerintah agar petani sawit di Indonesia bisa menikmati hasilnya dengan baik tanpa ada tekanan harga dari pasar dunia akibat terfa berbagai isu,"katanya.

Sementara itu ketua Bamag kabupaten Sekadau pendeta Jasmin dalam arahannya mengatakan, bahwa kegiatan pelatihan ini tentu sebagai wujud dari umat GKII kabupaten Sekadau untuk membantu pemerintah daerah kabupaten Sekadau.

"Kegiatan ini sebagai wujud dari GKII untuk membantu mewujudkan visi dan misi pemerintah daerah kabupaten Sekadau yang maju sejahtera dan bermartabat," ucapnya.

Kegiatan yang mengambil tema " pelayanan sosial -kemanusiaan yang terdampak secara holistik bagi kemuliaan Allah" sebagai komitmen GKII untuk mewujudkan visi dan misi kabupaten Sekadau.(Tim)

Selasa, 20 September 2022

Pemkab Kubu Raya Gelar Pelatihan Manajemen Stres untuk ASN

kegiatan Pelatihan Teknis Manajemen Stres Bagi Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya
kegiatan Pelatihan Teknis Manajemen Stres Bagi Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya. (BorneoTribun/Ho-Prokopim Setda Kubu Raya)
BorneoTribun, Kubu Raya - Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan, upaya mempertahankan kondisi psikologis ASN tetap baik untuk menjalankan tugas dan fungsinya merupakan tantangan tersendiri. 

 “Dengan tuntutan kerja yang lebih kompleks dan interaksi dengan berbagai orang yang memiliki karakter berbeda-beda, itu sangat mungkin memunculkan stres kerja,” kata Muda Mahendrawan usai membuka kegiatan Pelatihan Teknis Manajemen Stres Bagi Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, Senin (19/9), di Hotel Dangau Kubu Raya. 

Muda menerangkan stres sebagai suatu kondisi yang dihadapkan pada kesempatan, hambatan, dan keinginan yang diperoleh sangatlah penting. 

Sumber stres, menurutnya, dapat digolongkan pada yang berasal dari pekerjaan dan dari luar pekerjaan seseorang. 

Dia menambahkan, pendekatan manajemen stres kerja dilakukan untuk mengatasi kendala yang dihadapi ASN saat bekerja. 

“Yang penting dilakukannya penanggulangan stres kerja. Karena stres dapat mempengaruhi kehidupan, kesehatan, dan produktivitas. Sedangkan bagi perangkat daerah sangat berpengaruh terhadap kinerja dan efektivitas dari perangkat daerah,” katanya. 

 Kehidupan modern yang semakin kompleks, lanjut Muda, akan cenderung menyebabkan stres. Khususnya jika kurang mampu mengadaptasikan antara keinginan dengan kenyataan yang ada. 

Baik kenyataan yang ada di dalam diri seseorang maupun di luar dirinya. 

“Pengaruh konflik interpersonal dan beban kerja terhadap macam bentuk stres pada dasarnya disebabkan kurang pengertian manusia akan keterbatasannya diri sendiri."

"Atau ketidakmampuan untuk melawan keterbatasan yang akan menimbulkan frustasi, konflik, gelisah, dan rasa bersalah,” jelasnya. 

Muda mengatakan dirinya berharap kegiatan pelatihan manajemen stres dapat memberikan pencerahan bagi para ASN Kubu Raya.  

“Sekali lagi saya mohon kepada para narasumber untuk mampu memberikan pencerahan terkait manajemen stres,” pintanya. 

Dia juga berharap para peserta serius mengikuti pelatihan agar mendapatkan manfaat yang maksimal. 

“Ini menyamakan persepsi kita. Saya harap kegiatan ini mampu menjadi media komunikasi yang efektif. Sehingga pemerintahan dapat berjalan satu tujuan dengan harmonis,” harapnya. 

Muda Mahendrawan menjelaskan dari semenjak lahir setiap manusia telah menemukan problem dan terekam dalam memori.  

“Makanya di era sekarang ini hal itu perlu kita kelola. Berusaha menghidupkan peradaban-peradaban unggul. Kita upayakan agar tetap hidup karena terkepung dari suguhan transformasi digital karena kita ini hidup mendunia,” sebutnya. 

Dia menegaskan, berbagai problem yang ada harus dicarikan jalan keluarnya.  

"Problem itu harus dikejar untuk dicarikan solusi dan jalan keluarnya. Tidak langsung instan sekaligus tapi inisiatif. Makanya kerja-kerja pemerintah harus memposisikan diri dari awal, terutama pengabdian,” katanya. 

(pian/syamsul)

Kamis, 02 September 2021

AMSI-Google News Initiative Selenggarakan Training Literasi Berita bagi Publik di 10 Wilayah

AMSI-Google News Initiative Selenggarakan Training Literasi Berita bagi Publik di 10 Wilayah*
AMSI-Google News Initiative Selenggarakan Training Literasi Berita bagi Publik di 10 Wilayah

BorneoTribun Jakarta -- Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dengan dukungan Google News Initiative dan Cek Fakta menyelenggarakan Training Literasi Berita (News Literacy) bagi publik, mahasiswa, akademisi, dan jurnalis.

Training ini diselenggarakan di 10 wilayah yaitu: Kalimantan Barat, Aceh, Maluku-Maluku Utara, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Papua-Papua Barat. 

Irfan Djunaidi, Wakil Ketua II AMSI dalam sambutan pembukaan training perdana literasi berita yang dimulai di Kalimantan Barat ini menyampaikan pelatihan ini diselenggarakan dengan harapan para  peserta dapat mengidentifikasi informasi yang berdasarkan fakta dan yang tidak sesuai fakta. “Saat ini kondisi memang tidak mudah karena banyaknya berita atau informasi yang bercampur (fakta dan bukan fakta) dengan tujuan tertentu,” katanya, Rabu (1/9).

Meski demikian ia mengharapkan peserta dari pelatihan daring ini, ke depannya dapat terlibat dalam gerakan melawan informasi bohong (hoaks). “Kemampuan memverifikasi informasi yang benar sangat bermanfaat bagi masyarakat. Karena itu diharapkan peserta dapat terlibat menahan laju sebaran hoaks atau informasi bohong, yang saat ini dampaknya cukup besar, dan merusak sendi-sendi sosial, bahkan mempengaruhi kebijakan,” katanya. 

Sedangkan Irene Jay Liu, News Lab Lead Google Asia Pacific (APAC) melalui video pengantar menyampaikan pentingnya keterlibatan semua pihak melawan mis-informasi.  Ia berharap pelatihan ini dapat membantu masyarakat mengidentifikasi informasi tersebut benar berdasarkan fakta atau hanya fiksi.

“Terlebih di era pandemi, jika kita tidak dapat membedakan antara informasi yang benar dan fiksi, itu bisa menjadi masalah hidup dan mati. Apalagi informasi tersebut adalah informasi penting yang akan menjadi pertimbangan untuk mengambil keputusan penting bagi keluarga yang mereka cintai,” ujarnya.

Sebelumnya AMSI telah mentraining 20 jurnalis dari media anggota AMSI sebagai trainer Literasi Berita dan kemudian menyelenggarakan training bagi publik ini. Pada kedua  training tersebut, AMSI mengadopsi kurikulum yang dirumuskan oleh Masato Kajimoto, Associate Professor di University of Hong Kong. 

Melalui video pengantar, saat pembukaan training yang diikuti lebih dari 30 peserta ini, pendiri Asian Network of News and Information Educators (ANNIE) tersebut mengatakan kurikulum ini lebih dari sekedar materi membongkar fakta. “Tapi kurikulum ini juga membahas hal lain yang merupakan bagian dari literasi berita,” ujarnya. 

Materi yang akan diterima peserta mencakup di antaranya dampak media sosial terhadap pemahaman publik pada informasi, mewaspadai efek makna ganda pada efek visual atau foto berita dan lain-lain. Peserta akan menerima 7 materi terkait literasi berita. 

Hingga akhir September, AMSI menargetkan setidaknya 300 orang dari berbagai unsur mendapatkan pemahaman terkait isu ini. 


Narahubung:
Irfan Junaidi, Wakil Ketua II AMSI

Rabu, 07 Juli 2021

Pembukaan Pelatihan Dasar CPNS Gelombang II Angkatan XXXVI di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sanggau Tahun 2021

Pembukaan Pelatihan Dasar CPNS Gelombang II Angkatan XXXVI di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sanggau Tahun 2021
Pembukaan Pelatihan Dasar CPNS Gelombang II Angkatan XXXVI di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sanggau Tahun 2021.

BORNEOTRIBUN SANGGAU - Pembukaan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Gelombang II Angkatan XXXVI di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sanggau Tahun 2021 di Aula Gedung Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Sanggau, Selasa (6/7).

Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Sanggau Herkulanus Heri Purnama,S.H. didampingi Kepala Bidang Pengembangan SDM Yoh Krisia Paula, S.STP.,M.AP,

Dalam sambutannya disampaikan bahwa Pelatihan dasar CPNS bukan hanya merupakan syarat administrasi untuk perubahan status menjadi PNS tetapi sekaligus juga membekali diri dengan ilmu pengetahuan dan moral agar siap memasuki dunia pemerintahan dan siap menjadi PNS sesuai dengan spesifikasi tugas masing-masing.

Pembukaan Pelatihan Dasar CPNS Gelombang II Angkatan XXXVI dihadiri oleh 40 peserta CPNS secara langsung dan virtual.

Pelatihan Dasar CPNS Gelombang II Angkatan XXXVI dilaksanakan mulai tanggal 6 Juli s/d 6 September 2021 yang meliputi 511 Jam Pembelajaran menggunakan dua sistem yaitu On Klasikal dan selama 21 hari (191 Jam Pembelajaran).

Selanjutnya Non Klasikal selama 320 Jam Pembelajaran (30 hari) di tempat tugas masing-masing yang sudah di formulasikan dalam jadwal pembelajaran dan akan dipedomani mulai dari awal sampai akhir pelaksanaan pelatihan ini.(*)

Selasa, 29 Juni 2021

Wakili Kalbar, Borneotribun.com Ikuti Pelatihan Penguatan Bisnis Media Online Bersama AMSI


Pelatihan penguatan management, bisnis dan keberlanjutan media online

BorneoTribun Jakarta Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) menggelar pelatihan untuk penguatan manajemen, bisnis dan keberlanjutan media online (Digital Media Management, Business Development and Sustainability). Sebanyak 75 peserta dari 30 media lokal dan nasional hasil seleksi mengikuti pelatihan yang berlangsung sejak Senin, 22 Juni lalu dan akan berakhir 29 Juni 2021.

Ketua Umum AMSI, Wenseslaus Manggut mengatakan, program ini dibuat agar media digital tidak hanya survive, tapi juga berkembang di tengah badai digital. Untuk itu, materi pelatihan membahas hulu hingga hilir, dari peta media hingga ekosistem digital. “Kita harus tahu DNA masing-masing media, dan bagaimana operasional hingga monetisasinya,” kata Wens, Senin (28/6/2021).

Pelatihan Manajemen, Pengembangan Bisnis, dan Keberlanjutan Media Digital ini mendapat dukungan dari Internews dan USAID MEDIA. Sebelum training, AMSI telah menggelar ToT (Training of Trainers) untuk menyusun materi, kurikulum hingga modul dengan mendatangkan banyak kalangan. Agency nasional, asosiasi publisher, dosen, peneliti hingga para praktisi yang berpengalaman mengelola media digital.

 “Goal pelatihan ini adalah membangun media yang sehat kontennya, dan kuat bisnisnya ke depan,” kata Wakil Ketua I AMSI, Suwarjono, sekaligus penanggung jawab program menambahkan. 

Terdapat 7 materi utama yang diberikan kepada peserta pelatihan yang berlangsung secara daring ini yaitu: Business Environment, Brand Development, Business Management, Content Development, Distribution Development, Audience Development dan Revenue Development. 

“Jadi kita membedah dari A-Z media digital. Dari visi awal membangun media, manajemen, konten, distribusi hingga bisnis model,” kata Jono.

Sekretariat AMSI menerima 49 pendaftar dari 18 wilayah di Indonesia, seperti Papua, Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Sulwasi Selatan, Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jakarta.  Setelah melalui proses seleksi 30 tim media dinyatakan lolos mengikuti pelatihan. Mereka dibagi menjadi dua kelompok. 

Pelatihan pertama dengan tema Business Environment telah berlangsung pada 21 Juni 2021. Ini dimoderatori oleh Suwarjono (Editor in Chief Suara.com) dan pembicara tamu Wahyu Dhyatmika (Editor in Chief Majalah Tempo). Dwi Eko Lokononto (Editor in Chief Berita Jatim) telah mengisi tema Brand Development pada 22 Juni 2021. Sedangkan Suwarmin (Direktur Bisnis dan Konten Solopos.com) mengisi tema Business Management pada 23 Juni 2021.

Pada hari keempat kegiatan, tema Content Development dibawakan oleh I Nengah Muliarta (Dewan Redaksi Beritabali.com) dan Machroni Kusuma (Editor in Chief Berita Indonesia Link). Tema Distribution Development dibawakan oleh Irna Gustiawati (Editor in Chief Liputan6.com) dan Yuli Sulistyawan (GM Content Tribunnews) dibawakan pada 25 Juni 2021. 

Sejumlah pimpinan media seperti, Iin Yumiyati (Editor in Chief News Haibunda.com dan Deputy Director Detik.com), Citra Dyah Prastuti (Editor in Chief KBR.id) dan Maryadi (VP Business & Digital Katadata) akan mengisi materi workshop sesi Senin (28 Juni) dan Selasa (29 Juni).

Setelah pelatihan ini, AMSI akan memilih 10 tim media untuk mendapatkan pendampingan (mentorship) oleh praktisi media online Jakarta. Kegiatan intensif ini akan diberikan selama tiga bulan untuk pendalaman materi dan praktik pengembangan media sesuai kebutuhan media lokal. 

Disisi lain, Robiantinus Hermanto selaku Wakil Pimpinan Redaksi BorneoTribun.com mengaku sangat termotivasi dengan adanya pelatihan penguatan Bisnis Media Online yang diselenggarakan oleh Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) ini.

"Luar biasa, sebuah kebanggaan tersendiri bagi BorneoTribun.com bisa mengikuti pelatihan ini. Apalagi kami hanya sebuah media lokal yang terbilang masih seumur jagung," Pungkasnya.

Borneotribun.com asal kabupaten Sekadau Kalimantan Barat merupakan salah satu dari 30 media yang lolos dari 49 media yang mendaftar dari 18 wilayah di Indonesia. (*)



Rabu, 09 Juni 2021

Resmikan 1.014 BLK Komunitas, Wapres: Kembangkan Pelatihan Sesuai Kebutuhan Pasar dan Industri

Resmikan 1.014 BLK Komunitas, Wapres: Kembangkan Pelatihan Sesuai Kebutuhan Pasar dan Industri
Wapres Ma’ruf Amin dalam acara Rembuk Nasional Vokasi dan Kewirausahaan serta peresmian BLK Komunitas Tahun 2020, di Pondok Pesantren Cipasung, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jabar, Selasa (08/06/2021). (Foto: Humas Kemnaker)

BorneoTribun Jakarta -- Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin meminta agar Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas  terus mengembangkan kejuruan pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja dan dunia industri (link and match).

Hal tersebut disampaikannya saat memberikan sambutan pada Rembuk Nasional Vokasi dan Kewirausahaan serta peresmian BLK Komunitas Tahun 2020, di Pondok Pesantren Cipasung, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (08/06/2021).

“Langkah dan kebijakan pengembangan BLK Komunitas tentu saja perlu disesuaikan pula atau bersifat link and match dengan industri yang ada di sekitar BLK Komunitas,” ujarnya.

Perkembangan revolusi industri 4.0 dan teknologi digital yang semakin cepat telah mendisrupsi beragam sektor kehidupan, termasuk industri dan ketenagakerjaan. Wapres mencontohkan, disrupsi akibat pandemi COVID-19 dan perkembangan teknologi digital telah menghilangkan berbagai profesi pekerjaan yang sebelumnya bisa dilakukan oleh manusia dan digantikan oleh kecerdasan buatan. Hal tersebut juga harus diantisipasi oleh BLK Komunitas dalam menyiapkan program pelatihannya.

“BLK Komunitas juga perlu berkolaborasi dengan kalangan akademisi serta industri agar mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi terkini guna mengantisipasi perkembangan dunia industri,” ujar Wapres.

Keberadaan BLK Komunitas, imbuhnya, juga diharapkan melahirkan tenaga tenaga kerja produktif yang mampu beradaptasi dengan dinamika perkembangan dunia saat ini, yang menuntut penguasaan iptek dan berbasis riset dan inovasi, agar dapat berkontribusi dalam menentukan kemajuan bangsa.

Selain itu, pelatihan yang digelar BLK Komunitas juga diharapkan dapat mendorong minat masyarakat untuk berwirausaha dan membuka lapangan kerja baru yang dapat menekan angka pengangguran.

“Program pelatihan vokasi yang selama ini telah dikembangkan sebanyak 23 jenis kejuruan di BLK Komunitas mendorong minat masyarakat untuk berwirausaha sehingga pada akhirnya dapat menekan angka pengangguran dan memulihkan perekonomian,” pungkas Wapres.

Senada dengan Wapres, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan, adanya BLK Komunitas diharapkan dapat memberikan bekal keterampilan teknis produksi atau keahlian vokasi sesuai kebutuhan pasar kerja bagi komunitas, pekerja, dan masyarakat umum.

BLK Komunitas adalah unit pelatihan vokasi pada suatu komunitas di Lembaga Pendidikan Keagamaan Non Pemerintah yang meliputi pondok pesantren, seminari, dhammasekha, pasraman, serta komunitas serikat pekerja/serikat buruh (SP/SB) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Keberadaan BLK Komunitas ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang kompeten dan berdaya saing, yang merupakan program prioritas pemerintah di bawah pimpinan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat ini.

Pada tahun 2020 Kemnaker telah membangun 1.014 BLK Komunitas, sehingga secara keseluruhan saat ini terdapat 2.127 BLK Komunitas yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Menaker mengungkapkan, pihaknya telah mengalokasikan program dan anggaran untuk bantuan biaya operasional, serta bantuan program paket pelatihan vokasi.

“Di samping itu, Kemnaker juga  menyiapkan program untuk melatih tenaga instruktur dan pengelola BLK Komunitas, agar mereka mampu mengelola BLK Komunitas dengan baik, ” ujarnya.

Menaker menambahkan, saat ini pihaknya telah mengembangkan program pelatihan vokasi di BLK Komunitas menjadi 23 kejuruan yakni kejuruan Teknik Otomotif; Teknik Pendingin (Refrigerasi); Teknik Las (Welding); Teknik Konstruksi Furnitur dan Kriya Kayu (Woodworking); Teknik Perkapalan; Instalasi Infrastruktur Telekomunikasi; Elektronika; Teknik Informatika; Robotika; Multimedia; Desain Komunikasi Visual; Pengolahan Hasil Pertanian (Agroindustri); Pengolahan Hasil Perikanan (Fishery Industry); Kesenian; Seni Kriya (Kerajinan Tangan); Teknik Batik; Desain Mode dan Tekstil (Tata Busana); Tata Rias; Bahasa; Perhotelan; Kesehatan Tradisional; Seni Kuliner; dan Hubungan Industrial.

“Sinergitas antara pemerintah dengan lembaga keagamaan, dunia industri, dan serikat pekerja/serikat buruh melalui program pembangunan BLK Komunitas ini diharapkan dapat menjadi tulang punggung dalam mencetak pekerja yang siap kerja,”  pungkas Menaker.

Acara ini antara lain dihadiri Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso, Bupati Tasikmalaya, serta Pimpinan Pondok Pesantren Cipasung. 

(HUMAS KEMNAKER/UN)

Selasa, 04 Mei 2021

Kapolres Landak pimpin Latihan Pra Operasi Ketupat Kapuas 2021

Kapolres Landak pimpin Latihan Pra Operasi Ketupat Kapuas 2021
Kapolres Landak pimpin Latihan Pra Operasi Ketupat Kapuas 2021.

BorneoTribun Landak -- Kapolres Landak AKBP Ade Kuncoro Ridwan,S.I.K memimpin langsung pembukaan Latihan Pra Operasi "Ketupat Kapuas 2021" Polres Landak di BKPM Polres Landak. Selasa (4/4/2021)

Dalam pelaksanaan kegiatan operasi dihadiri oleh Kabag Ops Polres Landak Kompol Ida Bagus Gde Sinung, S.H, PJU Polres Landak, Kapolsek jajaran serta anggota yang di tunjuk dalam pelaksanaan kegiatan operasi.

AKBP Ade menyampaikan Operasi Ketupat Kapuas 2021 dalam rangka meningkatkan kemampuan dan pemahaman personil dalam melaksanakan pengamanan hari raya Idul Fitri 1442 H dimasa Pandemi Covid-19 di wilayah hukum Polres Landak.

"Kegiatan operasi ini dilaksanakan tiap tahun dan sasaran operasi tidak jauh beda dengan tahun kemarin terutama dalam mencegah penyebaran virus Covid-19 yang saat masih berlangsung". Ucap Ade

AKBP Ade menambahkan bahwa ada 3 point utama tujuan Operasi Ketupat 2021.

"Terjamin nya rasa aman masyarakat dalam menjalankan ibadah puasa dan merayakan Idul Fitri 1442 H, tercegahnya masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan mudik dan terhindar nya masyarakat dari Pandemi Covid-19" tambah Ade

Usai arahan dari Kapolres Landak di lanjutkan dengan paparan Kabag Ops Polres Landak

Kompol Ida Bagus Gde Sinung menekankan kepada Personil yang terlibat dalam operasi Ketupat Kapuas 2021 cara bertindak agar betul-betul menerapkan protokol kesehatan.

"Personil yang ditunjuk dalam pelaksanaan giat Operasi Kapuas 2021  tetap menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran virus Covid-19" imbuh Ida Bagus

Penulis : Rinto Andreas/Unggul

Rabu, 02 September 2020

Tingkatkan Kinerja, PDAM Sirin Meragun Gelar Pelatihan


BORNEOTRIBUN I SEKADAU - Tingkatkan pemahaman tentang hukum untuk 33 karyawan, PDAM Sirin Meragun gelar pelatihan di Gedung ketakketik jalan merdeka Selatan, Rabu (2/9).

Kegiatan dihadiri oleh Kejaksaan negeri Kabupaten Sekadau dan Dinas Ketenagakerjaan yang bertujuan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja serta produktivitas.

Menurut Direktur PDAM Sirin Meragun, Yok Kelak mengatakan dengan adanya kegiatan tersebut diharapkan dapat membentuk kedisiplinan sikap serta etos kerja karyawan.

Selain itu, diharapkan juga dapat meningkatkan keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan yang ada di PDAM kabupaten Sekadau.

" Kegiatan pelatihan ini adalah  kegiatan melajukan kegiatan MOU kemarin.
Intinya berkaitan dengan larangan-larangan dan saber pungli di lapangan, " pungkasnya.

Penulis : Mus Mussin
Editor    : Hermanto

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pemilu 2024

Lifestyle

Tekno