Berita Borneotribun.com: Pemkab Sintang Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Pemkab Sintang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pemkab Sintang. Tampilkan semua postingan

Rabu, 15 April 2020

Bupati Sintang Jarot Negatif Covid-19

Bupati Sintang Jarot melakukan Rapid Test Covid-19 di posko Dinas Kesehatan Sintang.

BORNEOTRIBUN | SINTANG --- Kesadaran oleh rentannya bisa terpapar oleh virus corona yang masih menjadi dilema semua masyarakat indonesia.

Ini sangat dirasakan Bupati Sintang, Jarot Winarno menyadari akan bahwa dirinya rentan terkena virus Corona atau Covid-19, dilihat kesibukan kegiatan yang tinggi memberikan pelayananan ke masyarakat.(14/4/2020)

Selaku tokoh masyarakat dan Bupati Sintang sendiri,mengikuti serangkaian Rapid Test Covid-19 di posko Dinas Kesehatan Sintang.

“ hasilnya negatif. Saya lakukan ini karena saya sangat rentan , sering memonitor ke lapangan langsung, seperti ke rumah sakit, jenguk PDP di ruang isolasi, dan sebagainya,” ujar Bupati Jarot usai menjalani Rapid Test di Dinas Kesehatan Sintang.

Bupati juga mengungkapkan ada sebanyak 300 orang yang sudah menjalani Rapid Test Covid-19. Pihaknya mengutamakan bagi Orang dalam Pemantauan (ODP) yang bergejala, Pasien dalam Pengawasan (PDP), tenaga medis, tim gugus tugas Covid-19, dan relawan yang beresiko kerja di lapangan, karena jumlah rapid test sangat terbatas.

“ rapid test juga kita lakukan ke Keluarga para tenaga medis, karena kalau mereka pulang dari rumah sakit, ketemu keluarganya di rumah sangat rentan sekali bisa terpapar. Alhamdulillah, sampai saat ini belum satupun di temukan reaktif positif covid-19 di Kabupaten Sintang,” beber Bupati Jarot.

Kendati demikian, Jarot menegaskan bahwa sampai hari ini dunia, khususnya Kabupaten Sintang sedang berperang melawan musuh yang tak terlihat keberadaanya, namun meangancam kesehatan dan keselamatan hidup masyarakat.

Karena itu, Tim Gugus Tugas Covid-19 terus berupaya untuk mencegah dan mengantisipasi penyebaran virus mematikan ini. “Dunia dan kita semua di Sintang saat ini sedang berperang dengan musuh yang tak terlihat keberadaannya dan sangat sulit diketahui,” ucapnya.

Kepala Dinas Kesehatan Sintang, Harrysinto Linoh menjelaskan bahwa Rapid Test merupakan test cepat untuk memeriksa apakah ada antibodi yang terbentuk akibat infeksi virus, bukan sebagai diagnosa pasti Covid-19.

“Jadi, ini bisa menggunakan whole blood atau serum ya. Hasilnya bisa diketahui dalam waktu kurang lebih 15 menit. Yang paling penting rapid test yang dilakukan bukan sebagai diagnosa pasti Covid-19, karena bisa saja ada infeksi virus lain yang juga bisa menyebabkan hasil test-nya,” jelas Sinto.

Dengan menggunakan Rapid Test ini, ungkap Sinto, sebagai langkah awal untuk mendeteksi ada atau tidaknya virus di dalam tubuh seseorang. Apabila ada hasil reaktif atau positif, maka akan dilanjutkan dengan pemeriksaan PCR menggunakan Swab tenggorokan.

“Tadi bupati sudah rmenjalani rapid test ya, puji tuhan hasilnya nonreaktif atau negatif covid-19,” pungkasnya.(cok)

Demi Kesehatan Keluarga di Sintang, Jangan Mudik

Bupati Sintang Jarot Winarno

BORNEOTRIBUN | SINTANG --- Utamakan dengan penangan penyebaran dan memutus rantai Covid-19, yang saat ini masih menjadi prioritas dalam penyelesaianya.

Oleh sebab itu, Bupati Sintang Jarot Winarno meminta kepada seluruh Aparatur Sipil Negara di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sintang agar tidak mudik lebaran dulu.jelasnya.(14/4/2020)

Dimana langkah ini dilakukan sebagai upaya memutus rantai penyebaran Covid-19, larangan ini tertuang dalam surat edaran Bupati Sintang Nomor 860/1276/BKPSDM-D.

Lanjut Jarot, kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Sintang untuk tidak mudik mengingat sebentar lagi akan memasuki bulan Ramadhan tahun 2020.

" sikap ini terpaksa kita ambil guna ditujukan untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 agar Kabupaten Sintang aman dari pandemi corona.

Jarot mengharapkan masyarakat Sintang tidak mudik Lebaran, baik yang dari Sintang ke luar, dan begitu juga sebaliknya, kita tidak tau jika kita mudik bisa saja membawa kuman-kuman corona,” kata Jarot

Jarot menegaskan, pihaknya beserta instansi terkait seperti Dinas Kesehatan dan unsur TNI serta Polri akan terus malakukan pencegahan terhadap penyebaran Virus COVID-19.

“ASN, TNI-Polri tidak boleh mudik, jadi masyarakat juga diharapkan dapat mengikuti aturan yang ada sehingga bersama kita dapat memutus rantai dari virus corona ini,” ujarnya.

Dikatakannya, 86% kasus COVID-19 tanpa gejala sehingga harus selalu waspada. “Saya melihat, Indonesia saat ini mencapai puncak COVID-19, dan akan menghadapi bahaya besar, yakni arus mudik Lebaran dan pasca-Lebaran,” terangnya.

Jarot menambahkan, ODP diminta untuk tidak berkeliaran dan melakukan karantina mandiri dalam mencegah penyebaran COVID-19. “Untuk yang ingin mudik urungkan dulu niatnya, jaman sudah maju teknologi bisa kita gunakan untuk berkomunikasi dengan keluarga yang jauh jadi manfaatkanlah,” tambahnya.(cok)

Kabupaten Sintang Sementara Nihil Positif Covid-19

Bupati Sintang dr. H. Jarot Winarno

BORNEOTRIBUN | SINTANG -- Bupati Sintang dr. H. Jarot Winarno memberikan tanggapan atas pertanyaan masyarakat terkait penanggulangan penyebaran Covid-19 ,ke seluruh masyarakat atas keresahan yang di rasakan oleh masyarakat kabupaten Sintang.(14/4/2020)

Jarot mengatakan saya sebagai ketua gugus tugas penanganan COVID-19 Kabupaten Sintang hari ini memberikan arahan untuk diikuti dan dilaksanakan.

Dimana kami harus bekerja sama mengatasi penyebaran virus corona ini. Hingga kini ada 1.4 juta kasus corona di dunia tersebar di 209 negara. 81 ribu meninggal dan 300 ribuan sembuh.

Kita merawat 1 pasien, sudah sembuh dan sudah pulang ke Kapuas Hulu. Tinggal menunggu satu orang menunggu hasil lab. Kalau negatif akan kita pulangkan ke Sanggau.

Di Malaysia, pertengahan April 2020 akan menjadi puncak penyebaran virus corona. Sehingga Juni 2020 sudah bersih. Yang bagus memang Vietnam karena mereka otoriter dalam melakukan lockdown sehingga hanya 249 kasus dengan nol kematian.

Indonesia kasusnya terus meningkat dari waktu ke waktu. Hingga kini, ada 13. 433 spesimen dan hasilnya 10. 695 negatif atau 79 persen dan 2. 738 kasus positif atau 24 persen. Kasus meninggal 221 orang” terang Bupati Sintang.

“maka kita harus siap menghadapi lebaran ini. Jangan mudik. Orang Sintang jangan pulang kampung. Yang orang Sintang tinggal di luar juga jangan pulang dulu. PDP di Kalbar ada 71 orang dan masih menunggu hasil laboratorium.

Sintang belum ada kasus PDP dan belum ada kasus terinfeksi Covid-19. Kita hanya merawat pasien dari luar yakni Kapuas Hulu dan Sanggau. Namun kita jangan sombong. Tetap waspada.

Orang dalam pemantauan ada di 14 kecamatan yang ada di Kabupaten Sintang. ODP ditetapkan karena dia baru saja pulang dari daerah yang sudah ada kasus COVID-19. Kita juga awasi jalur masuk di perbatasan.

Soalnya sudah ada kasus warga kita masuk dari Malaysia ke Indonesia melalui jalur ini. Kita juga akan lakukan operasi pasar di 10 titik. Serta kebijakan lain untuk membantu masyarakat. Operasi pasar khusus untuk gula, bawang putih, bawang merah, dan telur” tambah Bupati Sintang

“relaksasi hutang khusus keluarga terdampak Covid-19 juga kita lakukan. Ada schedule ulang setiap hutang masyarakat di lembaga keuangan. Kalau kita tidak ambil langkah antisipasi, maka kasusnya akan meningkat. Maka kita harus melakukan jaga jarak dan melakukan pembatasan sosial.

Warung masih bisa buka dengan mengurangi kursi meja dan tutup jam 21.00. saya mau menegaskan, kalau satu saja ada kasus pasien dalam pengawasan di Kabupaten Sintang, maka akan saya lakukan lockdown parsial.

Misalnya satu kompleks kampung ada kasus PDP, kampung itu akan kita tutup selama 14 hari. Kita tidak akan lakukan lockdown total” tegas Bupati Sintang

“saya minta camat, lurah dan kepala desa. Buat edaran supaya semua warganya saat keluar rumah wajib pakai masker, jaga jarak sosial, cuci tangan, jaga kebersihan lingkungan. Desinfektan bukan untuk manusia.

Jangan sampai kena mata, hidung dan mulut karena berbahaya. Kena pakaian atau badan masih boleh. 86 persen kasus COVID-19 tanpa gejala. Jadi kita harus selalu waspada. Saya melihat, Indonesia saat ini mencapai puncak COVID-19.

Namun kita menghadapi bahaya besar yakni arus mudik lebaran dan pasca lebaran. Pengalaman tahun lalu ada 2.2 juta orang yang akan mudik. Kita tidak tahu berapa jumlah orang yang mau dengarkan anjuran untuk tidak mudik” terang Bupati Sintang.(hms/cok)

Jumat, 10 April 2020

Terkait Keseimbangan Sawit dengan Lingkungan, Tujuh Keputusan Ini Akan Di Keluar Pemda Sintang

Bupati Sintang dr H. Jarot Winarno, M. Med. PH menjadi salah satu narasumber “Diskusi Seru Hari Rabu Tentang Sawit” yang dilaksanakan secara live streaming pada Rabu, (8/4/2020).

BORNEOTRIBUN | SINTANG --- Bupati Sintang dr H. Jarot Winarno, M. Med. PH menjadi salah satu narasumber “Diskusi Seru Hari Rabu Tentang Sawit” yang dilaksanakan secara live streaming pada Rabu, (8/4/2020).

Diskusi juga menghadirkan empat narasumber lain yakni Teguh Surya Direktur Eksekutif Yayasan Madani Berkelanjutan, Manseutus Darto Sekjen Serikat Petani Kelapa Sawit, Erlangga peneliti muda Yayasan Madani Berkelanjutan, dan Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Sanggau Syafriansyah.

Dalam kesempatan tersebut Bupati Sintang memaparkan banyak kebijakan dan keputusan untuk memberikan keseimbangan antara pembangunan kebun kelapa sawit dengan lingkungan, ekonomi, kesejahteraan masyarakat, sosial budaya dan kearifan lokal.

Bupati Sintang menyampaikan bahwa yang sudah tanam kelapa sawit sebanyak 174 ribu hektar.

Dua perusahaan sudah RSPO, 8 perusahaan sudah ISPO sisanya sedang dalam proses.

Kami sedang menyusun rencana induk perkebunan Kabupaten Sintang. Kami akan membuat batas toleransi luasan sawit perusahaan di Kabupaten Sintang yakni tidak lebih dari 200 ribu hektar sawit saja.

Namun untuk kebun kecil masyarakat dan koperasi masyarakat, saya masih memperbolehkan. Sisanya menjadi hutan dan perkebunan lain bukan sawit seperti kopi, kakao, teh, sengkubak dan tanaman lain.

“lokasi sawit ini ada di pedalaman yang jauh dari pusat kota, sehingga kontribusi sawit terhadap penurunan angka kemiskinan adalah terbukanya akses jalan menuju desa dan kampung semakin baik.

Angka kemiskinan di Kabupaten Sintang baru data Tahun 2019 bisa turun sampai satu digit yakni 9,6.

Sebelumnya selalu diatas dua digit. Garis kemiskinan di Kabupaten Sintang adalah 556 ribu per kapita per bulan.

"Dari berbagai potensi konflik perkebunan ini, kami sudah melakukan banyak langkah dan solusi seperti merevisi izin lokasi yang tumpang tindih, melakuka evaluasi setiap izin lokasi yang sudah berakhir masa berakunya, meningkatkan peran serta masyarakat serta multi stakeholders, dan mengimplementasikan satu peta dan satu data” terang Bupati Sintang.

Kami juga sudah membentuk Forum Koordinasi, kata Jarot, terkait Kelapa Sawit Berkelanjutan Kabupaten Sintang dan sudah melaksanakan 13 langkah untuk untuk menuju RSPO dan ISPO seluruh kebun sawit di Kabupaten Sintang.

"Untuk mendukung sawit yang berkelanjutan, kami juga sudah dan akan mengeluarkan 7 keputusan diantaranya tentang tanggungjawab sosial perusahaan, pembangunan tanah kas desa, rencana aksi daerah kelapa sawit berkelanjutan, draft Peraturan Bupati Sintang tentang kawasan penting Kabupaten Sintang dan draft Peraturan Bupati Sintang tentang rencana induk perkebunan Kabupaten Sintang” terang Bupati Sintang.(hms)

Kamis, 09 April 2020

Cegah Penyebaran Covid-19, Bupati Sintang Pinta Jangan Pulang Kampung

BORNEOTRIBUN | SEKADAU --- Sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di Bumi Senentang Kabupaten Sintang, Kalbar, Bupati Sintang, Jarot Winarno meminta kepada warganya yang tinggal di luar Kalbar atau di kabupaten/kota yang sudah terkonfirmasi positif virus Corona atau Covid-19 agar tidak mudik tahun ini.

“Jangan mudik!. Orang Sintang jangan pulang kampung. Dan bagi warga Sintang yang tinggal di luar juga jangan pulang dulu,” pinta Bupati Jarot, Rabu (8/4/2020).

Kebijakan yang diambil Bupati Jarot dalam penanganan Covid-19 bukan tanpa alasan.

Pasalnya sampai hari ini jumlah Pasien dalam Pengawasan (PDP) di Kalbar ada 71 orang dan masih menunggu hasil laboratorium Litbangkes Jakarta.

Sementara, berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabpaten Sintang, Rabu (8/4/2020), ada 203 Orang dalam Pemantauan (PDP). Dan ada 1.184 orang sudah selesai melakukan karantina mandiri.

“Sintang belum ada kasus PDP dan belum ada kasus positif terinfeksi Covid-19. Sejauh ini kita hanya merawat pasien dari luar yakni Kapuas Hulu dan Sanggau. Tapi kita jangan sombong dan harus tetap waspada,” ungkapnya.

Bagi warga Sintang yang menyandang status ODP, jelas Jarot, bukanlah positif Covid-19, tetapi merupakan warga yang baru pulang dari daerah yang sudah terkonfirmasi positif Covid-19. “Jadi, mereka dalam pemantauan kita semua,” ungkapnya.

Olehkarenanya, Bupati Jarot berharap agar masyarakatnya dapat menerapkan semua protokol pemerintah terkait penanganan Covid-19, terutama social distancing dan physical distancing serta pola hidup bersih dan sehat.(hms)

Selasa, 07 April 2020

Bagi Beras Gratis, Bupati Sintang Pinta Orang Desa Siapkan Data Non KPM

Bupati Sintang dr. H. Jarot Winarno memberikan beras kepada masyarakat sintang Kalbar.[hms]

BORNEOTRIBUN | SINTANG --- Bupati Sintang dr. H. Jarot Winarno, M. Med. PH menyerahkan secara simbolis bantuan sosial beras untuk masyarakat yang terdampak Corona Virus Desease (Covid-19) di Kabupatem Sintang tahun 2020, di Halaman Kantor Camat Sintang, Kalbar Senin (6/4/2020) siang.

Jarot mengatakan, beras tersebut merupakan bantuan dari pemerintah Provinsi Kalbar untuk Kabupaten Sintang melalui Dinas Sosial Kabupaten Sintang sebanyak 715.180 kilogram, yang di salurkan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan sosial beras sebanyak 35.759 KPM, dimana masing-masing KPM menerima 20 kilogram beras. 

"Untuk proses pendistribusiannya akan di lakukan oleh Bulog Sub Drive Sintang ke masing-masing Kecamatan dan desa-desa di wilayah Kabupaten Sintang", katanya.

Sementara itu, kata Jarot, bagi masyarakat yang bukan termasuk dalam Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Pemkab Sintang menyediakan bantuan beras sebanyak 100 ton. 

"Untuk itu para Lurah, Kades di minta mendata warganya yang bukan dalam ketegori Keluarga Penerima Manfaat (PKM), kemudian di sampaikan ke Dinas Sosial Kabupaten Sintang", pinta Jarot.

Dalam proses penyalurannya pemkab Sintang akan melibatkan unsur oleh TNI-Polri yang akan mengantar langsung ke alamat warga masing-masing, sehingga penyaluran beras tersebut tidak mengumpulkan orang dalam skala besar. 

Hadir dalam acara tersebut Dandim 1205/Sintang, Ketua DPRD Kab. Sintang, Wakapolres Sintang, sejumlah pimpinan OPD di lingkungam Pemkab Sintang dan pihak terkait lainnya.(hms/ucok)

Selasa, 24 Maret 2020

Jarot Ucap Selamat, Heri Jambri Sah Wakil Ketua 2 DPRD Sintang

(Dok.Humas Propim Sintang)

BORNEO TRIBUN | SINTANG --- Bupati Sintang Jarot Winarno, menghadiri rapat paripurna pengucapan sumpah janji Wakil Ketua 2  DPRD Sintang masa jabatan 2019-2024, Jambri di di Ruang Sidang DPRD  Sintang, pada Senin, (23/03/2020) pagi.

Pengucapan sumpah janji tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Pengadilan Negeri Kabupaten Sintang, Yogi Dulhadi kepada Wakil Ketua 2 DPRD Kabupaten Sintang masa jabatan 2019-2024 yakni Heri Jambri.

Dalam sambutannya, Bupati Sintang, Jarot Winarno mengatakan bahwa dengan telah diambil sumpah/janji Wakil Ketua 2 DPRD Sintang maka Alat Kelengkapan Dewan DPRD Sintang sudah lengkap.

“Hari ini alat kelengkapan dewan sudah lengkap, sehingga kita semua bisa berharap akan terjadi optimalisasi fungsi dan peran DPRD Sintang sebagai bagian dari Pemerintah Daerah sekaligus juga sebagai mitra yang sinergis dengan eksekutif untuk mengatasi segala permasalahan yang dihadapi oleh  masyarakat Kabupaten Sintang”, kata Jarot.

Jarot memberikan ucapan selamat kepada Wakil Ketua 2 DPRD Kabupaten Sintang yang telah diambil sumpah janjinya.

“Saya ucapkan selamat kepada Pak Heri Jambri selaku Wakil Ketua 2 DPRD Sintang yang baru saja di lantik, tentunya ini menjadi suatu yang baik bagi DPRD Kabupaten Sintang”, ucapnya.

Pada kesempatan itu juga Jarot memberikan pesan bahwa ada tantangan yang harus dihadapi oleh Eksekutif dan Legislatif di Kabupaten Sintang.

 “Tentunya beban Pemerintah Kabupaten dan tantangan DPRD Kabupaten Sintang harus bisa menyelenggarakan tiga fungsi utama, yakni menyelenggarakan Instruksi Presiden Nomor 4 tahun 2020 tentang bedah APBD, kemudian yang kedua, yakni fungsi utama DPRD adalah fungsi legislasi, itu harus diingat, kemudian yang ketiga adalah tantangan mengadapi situasi ekonomi yang anjlok saat ini”, ujarnya.

Jarot menjelaskan tantangan dalam menyelenggarakan fungsi utama di legislatif. Pertama untuk Instruksi Presiden Nomor 4 tahun 2020.

"Disitu presiden menginstruksikan mari kita bedah APBD kita, lalu dana yang tidak penting benar kita pangkas, kemudian kita letakkan kedalam penanggulangan covid19 di Kabupaten Sintang, kedua kita diingatkan fungsi utama kita adalah fungsi legislasi,"katanya.

Sementara diketahui, Sintang belum semuanya diatur dengan baik, belum semuanya ada Perda yang mengatur, namun disisi lain ditatanan nasional sedang mengalami diskhusus tentang omnibuslaw yang menangani semuanya serba sederhana, serba simpel, dan penggabungan sinkronisasi peraturan peraturan yang ada, dan yang ketiga bahwa Virus Covid19 berdampak juga kepada ekonomic shock, rupiah anjlok, kapasitas fiskal negara terus terkuras, juga dana untuk melawan corona juga besar.

"Sehingga dibutuhkan improvisasi, inovasi, dan ide-ide cerdas dari Pemkab dan DPRD Sintang untuk mengalokasikan dana yang terbatas untuk masyarakat Kabupaten Sintang”, jelasnya.

Jarot  juga menyampaikan pesan Presiden Republik Indonesia bahwa DPRD bekerjalah sesuai dengan fungsinya yakni sebagai fungsi pengawasan.

“Terakhir ini saya sampaikan pesan Presiden RI, jangan hanya sibuk dengan tugas pokok dan fungsi kita saja, itu tidaklah cukup, kita harus mengawasi apakah proyek-proyek pembangunan benar-benar berdampak positif dan berdampak baik bagi masyarakat di Kabupaten Sintang, itu yang harus kita tegakkan sebagai fungsi pengawasan dari DPRD Sintang, dan Pemerintah Kabupaten Sintang, dan juga saya yakin kemitraan strategis dan sinergitas antara eksekutif dan legislatif di Sintang akan semakin baik kedepannya”, pesannya. (Hms) 

Hadir Rapat Paripurna DPRD Sintang, Ini Disampaikan Jarot

Bupati Sintang Jarot Winarno.

BORNEO TRIBUN | SINTANG --- Bupati Sintang Jarot Winarno menghadiri Rapat Paripurna DPRD Sintang Masa Persidangan ke 1 Tahun 2020 terhadap Raperda Tentang Rencana Detail Tata Ruang Bagian Wilayah Perencanaan Industri Sungai Ringin Kabupaten Sintang Tahun 2020 - 2039 di Ruang Sidang DPRD Kabupaten Sintang pada Senin (23/3/2020).

Bupati Sintang Jarot saat sidang menyampaikakan bahwa ruang menjadi komoditas yang mahal dan eksklusif sebab ruang relatif tetap, masalahnya manusia yang jumlahnya bertambah dan aktivitasnya terus berkembang dengan pesat.

Masalah tersebut menimbulkan persoalan yang dihadapi dalam penataan ruang pada satu wilayah/kawasan diantaranya adalah konflik berdimensi ruang, maka untuk itu diperlukan rencana pentaan ruang yang berkualitas, berkelanjutan dan inklusif.

“Penyusunan Raperda RDTR BWP industri Sungai Ringin ini merupakan penjabaran dari peraturan daerah nomor 20 tahun 2015 tentang RTRW Kabupaten Sintang tahun 2016-2036, pasal 40 mengamanatkan dalam rangka operasionalisasi RTRW kabupaten Sintang, disusun rencana detail tata ruang dan rencana rinci tata ruang kabupaten dengan  ditetapkan dengan peraturan daerah,” terang Jarot.

Sejalan dengan kebutuhan mendesak tersusunnya RDTR untuk kawasan industri/usaha dalam rangka mendukung perizinan berbasis pemanfaatan ruang melalui OSS (online single submission) maka Pemerintah Kabupaten Sintang disusun RDTR BWP industri sungai ringin melalui program bantuan teknis dari Direktorat Jenderal Penataan Ruang Kementerian ATR/BPN.

Tujuan penyusunan RDTR BWP industri sungai ringin adalah untuk mewujudkan ruang pada kawasan peruntukan industri yang memenuhi kebutuhan pembangunan dengan senantiasa berwawasan lingkungan, efisien dalam alokasi investasi, bersinergi dan dapat menjadi acuan program pembangunan untuk tercapainya kesejahteraan masyarakat.

"Selain itu juga untuk mendukung percepatan pengurusan ijin industri/usaha melalui sistem perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik,"tambahnya.

Pembuatan legeslasi tentang rdtr bwp industri sungai ringin sebagai sarana perlindungan terhadap fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan menjadi sangat strategis adanya.

"Dalam perjalanannya, penyusunan RDTR BWP industri sungai ringin telah melalui proses dan prosedur yang harus dilalui dengan melibatkan instansi pemerintah kabupaten, dewan perwakilan rakyat daerah kabupaten, masyarakat, serta instansi terkait lainnya. 

sampai dengan Raperda RDTR BWP ini diajukan untuk mendapatkan kekuatan hukum sehingga nantinya RDTR BWP industri sungai ringin ini dapat di implementasikan,"paparnya.

Ia menegaskan, dengan telah disampaikannya raperda tentang rencana detail tata ruang  bagian wilayah perencanaan industri sungai ringin kabupaten sintang tahun 2020-2039 pada hari ini, tentunya harapan kita bersama akan diagendakan proses pembahasan terhadap raperda dimaksud secara bersama-sama sehingga raperda tersebut dapat ditetapkan dan disahkan menjadi peraturan daerah kabupaten sintang.

"Proses pembahasan nantinya, sehingga, dan menjadi kontribusi positif bagi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kabupaten Sintang,” tegas Jarot. (Hms) 

Jumat, 20 Maret 2020

Foto: Peserta Musrenbang Lakukan Secreening Kesehatan atau Pengecekan Suhu Tubuh

Tim Dinas Kesehatan melakukan secreening kesehatan atau pengecekan suhu tubuh terhadap peserta Musrenbang, Jumat (20/3).

BORNEOTRIBUN.COM | SINTANG --- Sebelum kegiatan Musrenbang Tim Dinas Kesehatan melakukan secreening kesehatan atau pengecekan suhu tubuh terhadap Bupati Sintang, Jarot Winarno serta semua peserta yang menghadiri kegiatan Musrenbang termasuk Tim Musrenbang di Gedung Pancasila Sintang, Jumat (20/3/2020). 

Sebelum itu kemarin hari Kamis 19 Maret 2020 Tim Dinkes melakukan penyemprotan di Gedung Pancasila Sintang disterilkan untuk mencegah wabah virus Corona atau Covid-19.

Jarot menghadiri kegiatan Musrenbang termasuk Tim Musrenbang di Gedung Pancasila Sintang, Jumat (20/3/2020).

Kegiatan Musrenbang termasuk Tim Musrenbang di Gedung Pancasila Sintang, Jumat (20/3/2020). 

Dilakukan Secreening kesehatan atau pengecekan suhu tubuh.

Dilakukan Secreening kesehatan atau pengecekan suhu tubuh.

[BorneoTribun/Ucok].

Pasien Dalam Pengawasan CORVID-19 di Sintang Bertambah Jadi Dua Orang

Bupati Sintang Jarot Winarno. [Foto: BorneoTribun/Ucok].

BORNEOTRIBUN.COM | SINTANG ---Bertambah satu pasien dalam status Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di RSUD Ade M Djoen Kabupaten Sintang, Kalbar. 

Bupati Sintang Jarot Winarno menjelaskan sampai  untuk hari ini jumlah pasien yang di isolasi sampai hari ini mencapai dua orang", terangnya saat usai hadiri 

“ Memang Benar adanya  penambahan  satu orang dari kabupaten lain". Kata Jarot usai hadir pelantikan CEO Keling Kumang, Kamis (19/3/2020).

Menurut Jarot dengan adanya bertambah  satu orang yang diisolasi, membuat pemkab Sintang terus waspada terutama di tempat- tempat keramaian di Kota Sintang.

“Besok tim dari TNI akan mengatur ke pasar masuka dan terminal sungai durian. Sore ini saya akan ke taman bungur, bersama tim untuk megatur semuanya”dijelaskan Jarot.

Ditanya dengan libur sekolah anak pelajar di Kabupaten Sintang, Jarot mengaku pihaknya tidak meliburkan sekolah hanya saja melakukan aktifitas belajar dirumah.

“Kemarinkan teman-teman media sudah dengar sendiri bahwa kita tidak meliburkan sekolah alasnyanya kita belum siap, jadi kuncinya kita siapkan modul untuk belajar dirumah,” kata Jarot.

Terkait dengan adanya lockdown di Malaysia yang berimbas pada pekerja indonesia dipulangkan dikarenakan cara yang legal susah dilalui.

“Jadi pak Gubernur mengingatkan saya untuk mengawasi jalan-jalan tikus yang ada di perbatasan,”ungkap Jarot.

Saat ini lanjut Jarot pihaknya berencana akan membentuk posko Covid-19 di setiap kecamatan terutama kecamatan yang berbatasan langsung dengan negara tetangga seperti di daerah Ketungau.

“Untuk Posko Covid-19 ini akan kita bentuk terutama untuk mengetahui pengawasan orang dan barang yang masuk kekota Sintang,”tutup Jarot.(Ucok)

Kamis, 19 Maret 2020

Foto: Bupati Sintang Resmikan Jaringan Listrik Desa (LISDES) di Desa Semajau Mekar

Bapak Bupati Sintang bersama Kepala Bappeda Sintang mengikuti Peresmian Jaringan Listrik Desa (LISDES) di Desa Semajau Mekar Kecamatan Ketungau Hilir.

Bapak Bupati Sintang bersama Kepala Bappeda Sintang mengikuti Peresmian Jaringan Listrik Desa (LISDES) di Desa Semajau Mekar Kecamatan Ketungau Hilir.

Bapak Bupati Sintang bersama Kepala Bappeda Sintang mengikuti Peresmian Jaringan Listrik Desa (LISDES) di Desa Semajau Mekar Kecamatan Ketungau Hilir.

Bapak Bupati Sintang bersama Kepala Bappeda Sintang mengikuti Peresmian Jaringan Listrik Desa (LISDES) di Desa Semajau Mekar Kecamatan Ketungau Hilir.

Bapak Bupati Sintang bersama Kepala Bappeda Sintang mengikuti Peresmian Jaringan Listrik Desa (LISDES) di Desa Semajau Mekar Kecamatan Ketungau Hilir.[BAPPEDA SINTANG].

Rabu, 18 Maret 2020

Jarot Pantau Satu Pasien Diduga Kriteria gejala Corona Virus Disease (COVID-19)

Bupati Sintang, H. Jarot Winarno Mengunjungi Satu Pasien Diduga Kriteria gejala Corona Virus Disease (COVID-19), Selasa (17/32020).[Foto: HMS]

BORNEO TRIBUN | SINTANG --- Satu pasien suspect atau diduga mengarah pada kriteria gejala Corona Virus Disease (COVID-19) yang di rujuk dari Kabupaten Kapuas Hulu, di Ruang Isolasi Khusus Covid-19 RSUD Rujukan Ade M. Djoen Sintang, Jl. YC. Oevang Oeray Sintang, Selasa (17/3/2020) malam.

Bupati yang didampingi Kadiskes Sintang dr. Harysinto Linoh, Direktur RSUD Ade M. Djoen Sintang dr. Rosa Trifina dan Kepala BPBD Kab. Sintang Bernard Saragih saat masuk keruang isolasi menggunakan pakaian pelindung khusus lengkap untuk penanganan Covid-19.

Usai membesuk, Bupati Sintang Jarot Winarno melanjutkan peninjauan ke Posko penanganan dan pencegahan Corona Virus Disease (COVID-19), di Dinas Kesehatan Sintang, di Jl. Teluk Menyurai Sintang, Selasa (17/3/2020) malam, kemudian berdialog dengan para petugas di posko.

Dalam dialog itu, Jarot Winarno menyampaikan bahwa kondisi secara umum pasien yang dirawat di ruangan isolasi tersebut dalam kondisi baik, seperti tidak ada sesak nafas, tidak memerlukan oksigen, tanda-tanda yang vital lainnya baik.

Sementara frekuensi pernafasan, detak jantung, suhu badan normal, jadi semuanya normal. Untuk pengambilan spesimen suspect Covid-19 pasien tersebut sudah di lakukan dan sudah dikirim langsung ke Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) di Jakarta.

"Untuk mengetahui status suspectnya baik positif atau negatif, yang berhak mengumumkan hasilnya pun pemerintah pusat,"pungkasnya.

Untuk di ketahui bahwa RSUD Ade M. Djoen Sintang merupakan salah satu dari 132 rumah sakit rujukan nasional yang di tunjuk sebagai Rumah Sakit Rujukan untuk penanganan kasus Covid-19 atau corona virus, secara khusus di wilayah Timur Kalbar.(HMS)

Minggu, 15 Maret 2020

Penuh Dengan Rintangan, Jarot Tetap Berkeinginan Kunjungi Kampung Perdalaman Terbidah

Sungai Deras menuju perdalaman Tebidah Sintang. [foto:Humas Propim Sintang].

BORNEO TRIBUN | SINTANG -- Kunjungan Bupati Sintang Jarot winarno ke pedalaman tebidah yang penuh dengan rintangan sungai berbahaya yakni guna untuk mendengar langsung keluhan masyarakat yang ada di desa desa pedalaman terutama dalam pembangunan Infrastruktur dasar.

"Sebab ini merupakan kebutuhan yang sangat di perlukan warga desa yang ada di pedalaman karena termasuk kegawatan darurat segi Infrastruktur serta kebutuhan ekonomi menjadi masalah terbesar kita yang harus kita hadapi", Ungkap jarot.

Jarot juga menambahkan sudah 4 tahun menjabat sebagai Bupati dari 391 desa dan rata - rata sudah saya datangi desa - desa yang terjauh dan terpencil yang ada di kabupaten sintang ini.

Dimana kedatangan kami beserta rombongan ke desa Tapang Menua ini kita akan mencari solusi untuk membangun infrastruktur jalan dari kecamatan tebidah menuju desa desa yang ada di perhuluan sungai kayan ini.

Tentunya sampai ke desa ini,desa tapang menua. Pembukaan jalan paling tidak kita sekrap dulu,jelasnya.

"Jika sudah ada akses jalan dari tebidah ke desa tapang menua ini yang jarak nya kira - kira 34 kilo meter,kita bisa menghemat waktu kurang lebih 2 sampai 3 jam. Dan pasti menghemat biaya,dengan begitu kita mampu menumbuhkan ekonomi masyarakat pedalaman lebih baik lagi.

Serta dapat menurunkan angka kemiskinan di kabupaten sintang,khusunya untuk kecamatan kayan hulu ini, yang mana angka kemiskinan sekarang sudah menurun satu digit, dari 10,5 persen menjadi 9,65 persen dan kita bertekat menurun kan angka kemiskinan lebih rendah lagi,dengan begitu tidak akan memunculkan ketimpangan pembangunan di kota dengan di desa.kita jamin pada tahun 2021 nanti jalan menuju desa tapang menua ini akan memfungsionalkan,terangnya

Selain jalan,pendidikan,kesehatan bahkan listrik,juga menjadi kebutuhan mendasar bagi kita untuk merasakan hidup merdeka di daerah pelosok dan terpencil ini,dengan ada nya PLTMH Gurung Tajak ini akan mampu menerangi desa Tapang Menua juga tiga dusun yang ada,kita sudah melihat dan mencari solusi untuk PLTMH gurung tajak ini supaya tahun ini bisa di Fungsikan kembali karena membangun PLTMH membutuhkan biaya yang mahal namun murah dalam pengunaan nya.

Diketahui Air terjun gurung tajak ini merupakan potensi yang sangat luar biasa harus kita jaga dan di manfaatkan sebaik baik nya untuk kemakmuran warga masyarakat yang ada di desa ini,tahun ini harus sudah berfungsi untuk menerangi desa Tapang Menua ini.(Humas Propim Pemkab Sintang).

(ucok)

Launching Pilkada Sintang, Jarot: Suara Rakyat Adalah Suara Tuhan

Launching Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sintang, Sabtu (14/3/2020). [foto: humas prokim sintang].

BORNEO TRIBUN | SINTANG -- Seluruh tahapan-tahapan Pilkada tahun 2020 telah resmi dimulai, hal tersebut ditandai dengan simbolis penusukan paku ke salahsatu banner yang bertuliskan tanggal 23 September 2020.

Launching tersebut dihadiri oleh Komisioner KPU Republik Indonesia, Viryan Aziz bersama Bupati Sintang Jarot Winarno, Ketua KPU Provinsi Kalbar Ramdan, Ketua KPU Sintang Hazizah beserta dengan forkopimda Kabupaten Sintang dalam acara Launching Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sintang tahun 2020, yang diselenggarakan di Rumah Adat Melayu Tepak Sireh, jalan Y.C Oevang Oeray Sintang, Sabtu malam (14/03/2020) pukul 19:00 WIB.

Dalam sambutannya, Komisioner KPU Republik Indonesia, Viryan Aziz menceritakan era perubahan demokrasi dari zaman dulu ke zaman sekarang.

“Dahulu para calon tidak turun langsung ke masyarakat, tetapi turun ke Jakarta, susah sekali para calon tersebut turun ke masyarakat ke pedalaman-pedalaman didaerahnya masing-masing, tetapi semenjak era reformasi, mulai dari Pemilihan ditingkat Provinsi hingga Kabupaten/Kota, calon-calon pemimpin daerah tersebut datang ke berbagai tempat untuk bertemu dan memperkenalkan dirinya dihadapan masyarakat, itulah perubahan demokrasi kita di Indonesia,” ceritanya.

Viryan Aziz menyampaikan tahapan-tahapan yang akan dilaksanakan pada penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah serentak.

“Selama tiga hari dimulai dari tanggal 19-21 Juni 2020 itu adalah pendaftarannya, kemudian pada tanggal 8 Juli 2020 itu menetapkan siapa calon Bupati dan Wakil Bupati yang telah memenuhi syarat, dan pada tanggal 11 Juli 2020 itu kampanye, dimana para calon menyampaikan gagasan dan visi misinya,” ujar Viryan.

Viryan Aziz mengatakan berharap kepada penyelenggaraan Pilkada serentak tahun 2020 khususnya di Kabupaten Sintang agar dapat terus meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pilkada ini.

“Berdasarkan data yang kami terima, bahwa Sintang pada Pilkada 2010 tingkat partisipasi masyarakatnya sebesar 85%, kemudian Pilkada tahun 2015 sebesar 75%, kemudian pada Pemilu tahun 2019 sebesar 86%, dengan hal tersebut, saya berharap pada Pilkada tahun 2020 ini bisa diangka 80-an persen,” harapnya.

Viryan Aziz juga berpesan kepada KPU Sintang untuk memberikan pemahaman bagi masyarakat yang belum memahami Pemilihan serentak serta masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya sendiri.

“Saya himbau kepada KPU Sintang untuk mengoptimalkan sosialisasi dan pendidikan kepada pemilih, berikan edukasi kepada masyarakat bagi yang keliru paham, yang kurang informasi tentang pilkada langsung, kemudian untuk masyarakat, gunakanlah hak pilih bapak ibu dengan sebaik-baiknya, ajak sanak family juga untuk memilih calon yang terbaik, karena kesempatan itu berada ditangan bapak dan ibu untuk menentukan pembangunan Sintang kedepannya”, pesan Komisioner KPU Republik Indonesia, Viryan Aziz.

Sementara itu, Bupati Sintang, Jarot Winarno mengatakan bahwa penyelenggaraan demokrasi di Indonesia semakin hari semakin baik dan terus bergerak maju.

“Demokrasi kita ini luar biasa, Indonesia terus bergerak menjadi 5 besar Negara demokratis di Indonesia seiring berjalan, penyelenggaraan pun semakin hari semakin baik, karena ada empat factor utama, pertama Negara yang menjamin penyelenggaraan demokrasi ini adil dan netral, kedua adalah penyelenggaranya yang netral dan adil, yang ketiga adalah masyarakatnya yang paham dengan literasi politik bisa menggunakan hak untuk menentukan masa depan daerahnya, dan keempat ialah partai-partai politiknya,” kata Jarot.

Bupati Sintang juga mengatakan bahwa perlu diketahui, bahwa Indonesia memiliki tolak ukur dalam penyelenggaraan demokrasi dan berharap agar demokrasi kedepannya lebi berkualitas.

“Indonesia sedikit lebih maju, kita punya tolak ukur demokrasi namanya Indeks Demokrasi Indonesia, didalamnya ada beberapa variabel dan indikator yang dinilai, saat ini kita memasuki nilai demokrasi yang baik, dimana penyelenggaraan pemilu selalu mendapatkan nilai baik, Pemda dan Parpol selalu mendapat nilai kurang baik, sehingga kita semuanya ingin memperbaiki nilai tersebut, baik itu Negara, Pemda, Penyelenggara dan Parpol harus lebih baik lagi, agar mendapatkan demokrasi yang berkualitas di Negara kita ini,” sambungnya.

Bupati Sintang berharap agar seluruh masyarakat dapat berpartisipasi dalam penyelenggaraan Pilkada serentak 2020 di Sintang tanpa adanya intimidasi dan kecurangan.

“Vox populi vox dei, suara rakyat adalah suara Tuhan, suara rakyat yang tidak direduksi oleh berita bohong (hoax), tidak diintimidasi, tidak melakukan kecurangan, dan tidak berperilaku yang tidak adil, itulah disebut suara Tuhan,” harap Jarot.

“Mari kita bersama-sama menjaga agar suara rakyat Sintang adalah suara Tuhan, kini saatnya mandat rakyat diberikan pada pilkada serentak, dengan jaminan penyelenggaraan yang sebaik-baiknya, agar kualitas demokrasi semakin baik, serta tidak lupa pula Sintang harus aman, damai, dengan didukung oleh semua pihak yang ada,” pesan Bupati Sintang.

Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sintang, Hazizah menjelaskan kegiatan launching Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sintang pada tahun 2020.

“Kita selenggarakan kegiatan ini sebagai tanda dimulainya tahapan pemilihan penyelenggaraan Pilkada, dengan harapan dapat terlaksana dengan baik, serta mempererat tali silaturahmi diantara kita,” jelas Hazizah.

Ketua KPU Sintang berharap dengan adanya Launching ini, masyarakat dapat berperan aktif dalam penyelenggaraan Pilkada serentak 2020 di Sintang, “kepada masyarakat secara luas, kami berharap dapat berperan aktif dan berpartisipasi dalam penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2020 di Sintang, serta mendukung proses ini secara baik,” harap Hazizah.

(Humas Prokopim Kabupaten Sintang)

Jarot Deklarasi Desa Mapan Jaya Sebagai Desa ODF



Bupati Sintang dr. H. Jarot Winarno M. Med PH mengunjungi Desa Mapan Jaya, rabu (11/3/2020).
BORNEO TRIBUN | SINTANG -- Bupati Sintang dr. H. Jarot Winarno M. Med PH kembali deklarasikan Desa Mapan Jaya Kecamatan Kayan Hulu sebagai Desa ODF (Open Defecation Free) pada Rabu,(11/3/2020)

Turut hadir pada Kegiatan tersebut Forkopimda,kabupaten sintang kepala desa serta tamu undangan lain nya.

Bupati Sintang Dalam sambutan nya menyampaikan baru baru ini yang lagi heboh dengan namanya penyebaran virus corona sudah menguncang dunia bahkan sudah sampai ke Indonesia negara kita tercinta ini,

“Patut kita waspadai juga kita hindari virus corona ini sebab sampai sekarang masih belum ketemu anti virus untuk mengatasi penyakit tersebut”, terang Jarot.

Di indonesia, bahkan di Kalimantan Barat pun sudah ada indikasi yang terjangkit virus yang mematikan tersebut.

Kini dan pada hari ini kita bersyukur di kabupaten Sintang terutama di Desa Mapan Jaya ini kita masih bisa mendeklarasikan sebagai Desa ODF,sebab kita masyarakat desa senantiasa sadar dan memahami pola hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari - hari.

Bupati berpesan Dengan momentum ini mari kita bersama menjaga desa kita juga lingkungan kita dengan menerapkan pola hidup bersih dengan tidak buang air besar sembarangan,Ajak Bupati,

Dengan di deklarasi nya desa mapan jaya ini, Ada beberapa yang perlu kita perhatikan dan harus di terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari yaitu,menjaga kebersihan dengan cara, selalu mencuci tangan sebelum memegang makanan atau pun sebelum makan,

“ selalu menutup makanan dengan baik, selalu membuang sampah rumah tangga dengan benar, membuang limbah rumah tangga dengan benar, dengan begitu kita bisa menghindari berbagai macam penyakit yang disebabkan dari binatang, seperti lalat dan bintang lain nya”, Sambung Bupati.

Di daerah kita ini kayan hulu ini, penyakit pada umum nya yang sering kita jumpai, atau alami seperti diare,bagi anak anak, TBC, demam tinggi, penyakit infeksi usus, akan tetapi penyakit -penyakit seperti ini tidak bisa kita remehkan, bahkan penyakit seperti ini bisa menyebabkan kematian, terhambat nya masa pertumbuhan pada anak - anak kekurangan gizi, bahkan bisa menyebabkan Stanting pada Anak"Ungkap Bupati"

Jika kita mampu memberantas penyakit infeksi usus pada anak, bahkan kita bisa menurunkan angka stanting 42 porsen pada anak, salah satu cara memberantas nya dengan cara tidak berak sembarangan,Kata Jarot"

Saya Bangga,Desa Mapan Jaya ini merupakan desa pertama di Kayan Hulu yang mendeklarasikan sebagai desa ODF atau tidak buang air besar sembarangan dengan Desa ODF ini merupakan bagian dari sanitasi total berbasis masyarakat,bukan hanya sekedar bikin kloset dan tidak buang air besar sembarangan saja tapi harus menjalankan kebiasan hidup bersih lain nya,Pesan Bupati"

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, dr. Hary Sinto Linoh,
Saya berharap agar desa desa lain di kecamatan kayan hulu bisa mengikuti apa yg telah dilaksanakan oleh desa mapan jaya. Karena Desa Mapan Jaya ini merupakan Desa pertama yang mendeklarasikan sebagai Desa ODF di kayan Hulu Ini, terang Sinto"
Hidup bersih dan sehat akan membentuk karakter generasi generasi unggul di Kecamatan Kayan Hulu ini juga bagi kabupaten sintang kedepan nya,Ungkap Kepala Dinas Kesehatan"

Kepala Desa Mapan Jaya Ibu Aten, mengungkapkan,saya selaku kepala Desa Mapan Jaya merasa bangga karena sudah mampu mendeklarasikan Desa Mapan Jaya ini sebagai Desa ODF,cukup lama kita mempersiapkan nya,mulai dari tahun 2017 kita mendata hanya memiliki 40 kepala keluarga,kita mulai dari tahun 2018 lagi kita rencanakan tapi selalu gagal.sehingga pada tahun 2019 lalu kita melakukan Program pelatihan mencetak kloset untuk mengatasi kekurangan kloset pada setiap rumah warga yang masih tidak mampu membeli kloset,puji tujan sekarang sudah terpenuhi dan mendapatkan kloset atau jamban keluarga di setiap rumah warga,kata Ibu kades"

Kita dari pemerintah desa selain melaksanakan percetakan kloset,kami juga sedang melaksanakan program dapur "Mama Cerdas"tujuan nya ialah untuk membantu manambah gizi anak -anak dengan memanfaatkan menu loka.(ucok)

Sabtu, 14 Maret 2020

Selama 4 Tahun Menjabat, Dari 391 Desa Rata-Rata Pernah Dikunjungi Jarot

BORNEO TRIBUN | SINTANG -- Dalam kunjungan kerja Bupati Sintang Jarot Winarno ke kecamatan Kayan Hulu mendeklarasikan Desa Mapan Jaya Sebagai Desa ODF (Open Defecation Free), Rabu (11/3). 


Setelah itu, Bupati Sintang Langsung melanjutkan perjalanan menuju Desa Tapang Menua mengunakan speed panjang atau long boat, yang juga di dampingi beberapa kepala OPD  beserta rombongan. 


Perjalanan menuju Desa Tapang Menua tidak lah mudah sebab desa ini merupakan Desa Paling Penghujung sungai kayan,yang ada di kecamatan Kayan Hulu (Nanga Tebidah) dan satu satunya akses untuk sampai di desa tersebut hanya mengunakan sampan kayu dengan mesin 15 PK, jarak tempuh bisa memakan waktu 5 sampai 6 jam, untuk tiba di desa itu dan harus berjibaku dengan puluhan Riam mengingat Akses jalan menuju Desa Tapang Menua belum ada.


Kunjungan Bupati Kali ini guna mendengar keluhan masyarakat yang ada di desa-desa pedalaman terutama untuk pembangunan Infrastruktur dasar sebab ini merupakan kebutuhan yang sangat di perlukan warga desa yang ada di pedalaman karena kegawat daruratan Infrastruktur dasar serta kebutuhan ekonomi menjadi masalah terbesar yang harus dihadapi. 


"Saya sudah 4 tahun menjabat sebagai Bupati. Dari 391 desa  dan rata - rata sudah saya datangi desa - desa yang terjauh dan terpencil di kabupaten sintang ini," ungkapnya. 


(yk/uncok)

Hukum

Peristiwa

Pilkada 2024

Kesehatan

Lifestyle

Tekno