Berita Borneotribun.com: Tes Swab Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Tes Swab. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tes Swab. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 04 September 2021

Polsek Menjalin lakukan Peninjauan Kegiatan Tes Swab Antigen di SMAN 1 Menjalin

Polsek Menjalin lakukan Peninjauan Kegiatan Tes Swab Antigen di SMAN 1 Menjalin
Polsek Menjalin lakukan Peninjauan Kegiatan Tes Swab Antigen di SMAN 1 Menjalin. 

BorneoTribun Landak, Kalbar -- Siswa siswi SMAN 1 Menjalin lakukan tes swab antigen di SMAN 1 Menjalin Ds Menjalin Kecamatan Menjalin Kabupaten Landak, Kalbar, Jumat (3/8/2021) kemarin.

Kapolsek Menjalin IPTU Burhan Nuddin,SH melalui Bhabinkamtibmas Brigadir Gesang,w,w menyampaikan, rangkaian kegiatan yang di laksanakan arahan terhadap para Guru SMAN 1 Menjalin mengenai pelaksanaan Tes Swab  Antigen yang dilaksanan kepada Siswa siswi kelas 11 SMAN 1 Menjalin. 

"Pengambilan Tes Swab Antigen kepada Siswa Siswi Kelas 11 SMAN 1 Menjalin sebanyak 150 Orang," terangnya.

Dirinya juga menuturkan, Pelaksanaan Tracing Tes Swab Antigen oleh Petugas Kesehatan sebagai langkah antisipasi dalam pencegahan penyebaran penularan COVID-19 di wilayah Kecamatan Menjalin Kabupaten Landak.

"Dikarenakan Terjadinya Zona Merah COVID-19 Kabupaten Landak pada minggu ke 3 Agustus 2021 serta Mengkompulir Data Pelaporan Satgas COVID-19 Kecamatan," ucap Gesang.

Lebih lanjut kata Gesang, tidak menutup kemungkinan bahwa hasil Swab tersebut teridentifikasi positif COVID-19, Gesang mengharapkan kepada pihak keluarga yang isolasi mandiri tetap mematuhi protokol COVID-19, jangan percaya dengan Isu/Berita Hoax yang berkembang Terkait Penyebaran COVID-19, timbulnya Perselisihan antara pihak keluarga dengan warga, pihak keluarga merasa tidak terima atas informasi yang berkembang dan merasa dikucilkan oleh warga di lingkungan sekitar tempat tinggalnya," pesannya.

Sementara, Kepala Sekolah SMAN 1 Menjalin Yakobus S.Pd M.Pd juga menyampaikan Agar lakukan koordinasi dengan pihak Puskesmas Menjalin untuk perkembangan situasi serta melaporkan hasil tes swab kepada Kami yang dilakukan tes swab agar Petugas Satgas COVID-19 selalu menyampaikan himbauan kepada seluruh elemen masyarakat dan para pelajar yang berada di kecamatan menjalin untuk selalu mematuhi Protokol kesehatan COVID-19.

"Dan saya selaku kepala sekolah SMAN I Menjalin mengucapkan banyak terima kasih kepada pemerintah khuhusnya polsek menjalin dan Danramil menjalin yang sudah melakukan peninjauan ke sekolah kami ini harapan kami semoga murid-murid di sini selalu di berikan kesehatan serta kami tetap akan mekukan pembelajaran serta  selalu menjaga kesehatan dan mematuhi protokol kesehatan sesuai yang sudah di tetapkan oleh pemerintah,"tutupnya.

Tampak yang hadir dalam kegiatan ini yaitu
Danramil Menjalin Peltu Ramlan Brigadir Gesang.W.W, Kepala Sekolah SMAN 1 Menjalin Yakobus S.Pd M.Pd beserta Siswa Siswi kelas 11 SMAN 1 Menjalin.

Sb: Rs/Humas Polsek Menjalin
Reporter: Rinto Andreas

Minggu, 23 Mei 2021

27 Karyawan di Melawi dinyatakan Positif COVID-19

27 Karyawan di Melawi dinyatakan Positif COVID-19
Puskesmas Menukung bekerjasama dengan Perusahaan PT Sari Bumi Kusuma (SBK) melakukan Swab terhadap 172 karyawan. (BorneoTribun/Erik P.)


BorneoTribun Melawi, Kalbar - Dari 127 orang yang dilakukan swab, terdapat 27 orang karyawan yang hasil testnya dinyatakan positif COVID-19.


Hal tersebut diungkap Kepala Puskesmas Menukung Ardion, S.Sos,M.A.P., Sabtu (22/5).


Sebelumnya, kata Dia, ada seorang karyawan PT Sari Bumi Kusuma (SBK) dinyatakan positif terjangkit COVID-19. 


Puskesmas Menukung bekerjasama dengan Perusahaan PT Sari Bumi Kusuma (SBK) melakukan Swab terhadap 172 karyawan. (BorneoTribun/Erik P.)


"Puskesmas Menukung bekerjasama dengan Perusahaan PT Sari Bumi Kusuma (SBK) melakukan Swab terhadap 172 karyawan yang menjalani test, terdapat 27 orang yang hasil testnya dinyatakan positif COVID-19," ujar Ardion.


Puskesmas Menukung bekerjasama dengan Perusahaan PT Sari Bumi Kusuma (SBK) melakukan Swab terhadap 172 karyawan. (BorneoTribun/Erik P.)


Lanjunya, hal ini dalam rangka memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dilingkungan perusahaan PT Sari Bumi Kusuma (SBK) Kecamatan Menukung.


“Untuk mengantisipasi kemungkinan penyebaran virus, pihak perusahaan berinisiatif melakukan Swab terhadap sejumlah karyawan yang memiliki kontak erat dengan pasien yang terkonfirmasi COVID-19 tersebut. Setelah dilakukan Swab didapat beberapa karyawan dinyatakan positif," jelasnya.


Puskesmas Menukung bekerjasama dengan Perusahaan PT Sari Bumi Kusuma (SBK) melakukan Swab terhadap 172 karyawan. (BorneoTribun/Erik P.)


Lanjutnya, hasil swab antigen yang positif dilanjutkan dengan SWAB PCR dan dikirim ke Labkesda Kabupaten Melawi untuk pemeriksaan lebih lanjutan.


Ardion menuturkan, bahwa mereka yang positif diisolasi mandiri ditempat yang telah disediakan oleh pihak perusahaan, sembari menunggu hasil swab PCR, Mereka selalu diawasi oleh pihak Puskesmas melalui petugas klinik setempat.


"Jika ditemukan keluhaan, untuk obat-obatan telah disiapkan. Selain itu pihak perusahaan telah menyiapkan Vitamin dan keperluan selama karantina," terang Ardion.


Reporter: Erik.P

Editor: Yakop

Selasa, 11 Mei 2021

Dua Laki-laki Pengunjung Warkop di Sanggau Reaktif Saat Diswab

Dua Laki-laki Pengunjung Warkop di Sanggau Reaktif Saat Diswab
Laporan reporter BorneoTribun Liber. Dua Laki-laki Pengunjung Warkop di Sanggau Reaktif Saat Diswab.

BorneoTribun Sanggau, Kalbar -- Tim Satgas Covid-19 temukan dua orang laki-laki pengunjung Warkop di Sanggau Reaktif Saat Diswab.

Kegiatan ini dilakukan terkait  Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat berbasis Mikro (PPKM Mikro) dan Penegakan Peraturan Bupati Sanggau No. 47 Tahun 2020 yang dilaksanakan di wilayah Kabupaten Sanggau pada sabtu malam (8/5/2021) kemarin.

Sebelum melaksanakan monitoring, tim satgas covid-19 melaksanakan apel malam di Posko TRC BPBD Kabupaten Sanggau guna mendapat arahan serta informasi rute yang akan dilalui monitoring dalam kegiatan tersebut.

Selanjutnya seluruh tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, TNI, Polri, PM, dan Pawarsa melaksanakan monitoring di tempat-tempat yang menjadi titik kumpul masyarakat seperti warkop, cafe, rumah makan, perhotelan mulai dari kawasan Kelurahan Ilir Kota sampai kawasan Santana dan kawasan Kabana.

Dalam kegiatan tersebut tim satgas memberikan himbauan dan pemahaman  kepada masyarakat terkait bahaya penyebaran covid-19 dan mengajak untuk tetap mematuhi protokol kesehatan 5M serta menghimbau agar tidak usah keluar diatas jam 9 malam apabila tidak ada keperluan yang mendesak.

Pada kesempatan yang berbeda dalam wawancara anggota Satgas Covid-19 dari BPBD Kabupaten Sanggau, Kristian Hendro mengatakan bahwa dalam kegiatan tersebut tim satgas covid-19 melakukan monitoring aktivitas masyarakat di atas jam 9 malam dan berpesan untuk tetap disiplin protokol kesehatan 5M.

"Kegiatan kami dari tim satgas covid-19 masih sama yakni menghimbau masyarakat agar mengurangi aktivitas di malam hari yakni diatas jam 21.00 terutama untuk masyarakat yang sering nongkrong di warung-warung kopi dan di cafe-cafe", tuturnya.

Laporan reporter BorneoTribun Liber. Dua Laki-laki Pengunjung Warkop di Sanggau Reaktif Saat Diswab.

Dalam laporan dari hasil kegiatan tersebut dari 25 orang yang terdiri dari 23 orang laki-laki dan 2 orang perempuan ternyata ditemukan 2(dua) orang laki-laki yang setelah diswab antigen hasilnya reaktif.

Dari kegiatan kami tadi malam, Kata Hendro, ada dua orang laki-laki pengunjung yang nongkrong dan melewati jam operasional yakni jam 21.00 dan saat kami lakukan swab antigen ternyata hasilnya reaktif. 

"Mereka yang reaktif akan diawasi dan melakukan isolasi mandiri kemudian selanjutnya akan kita lakukan swab pcr untuk memastikan diagnosa apakah hasilnya terkonfirmasi atau tidak", jelas Hendro.

Diakhir wawancaranya, ia kembali meminta agar masyarakat tidak dulu melakukan mudik menjelang libur hari raya Idul Fitri khususnya untuk Kecamatan kapuas karena ada 3 Kelurahan yang udah masuk zona merah hal ini diharapkan dapat menekan jumlah kasus terkonformasi covid-19 di wilayah Sanggau.

"Kami tim satgas covid-19 meminta kepada seluruh masyarakat untuk meniadakan atau menunda mudik apabila tidak ada urusan yang mendesak khususnya untuk Kecamatan Kapuas karena sudah ada 3 Kelurahan yang masuk zona merah. Dengan demikian harapan kami agar kita semua diberi kesehatan dan mari bersama kita putus mata rantai covid-19", tuturnya.

Reporter: Liber

Kamis, 29 April 2021

Satu Warga Terkomfirmasi Positif COVID-19, Puskesmas Menukung gelar Test Swab

Satu Warga Terkomfirmasi Positif COVID-19, Puskesmas Menukung gelar Test Swab
Satu Warga Terkomfirmasi Positif COVID-19, Puskesmas Menukung gelar Test Swab.

BorneoTribun Melawi, Kalbar -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kecamatan Menukung kabupaten Melawi terus melakukan tracking terhadap semua orang yang dilaporkan pernah kontak langsung dengan salah satu warga yang dinyatakan terkomfirmasi positif Covid-19. 

Mereka yang terdata kemudian dilakukan pengambilan swabnya secara acak di pasar kecamatan Menukung, Kamis 29/4/2021.

Kepala Puskesmas Ardion mengatakan kepada awak media BorneoTribun bahwa Kita lakukan swab terhadap masyarakat yang ada kontak dengan yang terkonfirmasi positif di menukung, kebetulan orang pasar yg terkonfirmasi positip.untuk mempermudah masyarakat kita lakukan swab di pasar.

Sebanyak 42 orang warga telah dilakukan tes swab,dan pemeriksaan dilakukan di Labkesda Melawi. Ardion mengharapkan hasil tes SWAB ke 42 warga Negatif.

Petugas puskesmas ada 6 orang Dan juga diikuti oleh team tracker dari unsur TNI,polri dan berkoordinasi juga dgn camat menukung dan diwakili sekcam mendampingi team turun ke lapangan.

"Semoga masyarakat/warga terkhusus kecamatan Menukung menerapkan protokol kesehatan,pakai masker dan selalu cuci tangan"tutur kepala puskesmas kecamatan Menukung.

Reporter: Erik.p
Editor: Yakop

Jumat, 09 April 2021

Gubernur Sutarmidji Tegaskan Kebijakan Wajib Negatif Swab PCR bagi Penumpang Pesawat

Gubernur Sutarmidji  Tegaskan Kebijakan Wajib Negatif Swab PCR bagi Penumpang Pesawat
Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji.

BorneoTribun Pontianak, Kalbar -- Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menegaskan kebijakan wajib negatif Swab PCR bagi penumpang pesawat yang ingin datang ke Kalbar sangat efektif. Dia menyebut, kebijakan yang banyak diprotes berbagai pihak ini justru mampu menekan angka penularan Covid-19 di Kalbar. Dia pun memastikan kebijakan itu tetap berlaku hingga H+15 perayaan Idul Fitri 1442 Hijriah.

“Sekarang ini banyak yang protes, marah, tentang kenapa masuk Kalbar harus PCR. Saya ingin sampaikan, dan Kemenkes harus sampaikan secara benar, bahwa satu-satunya alat yang paling efektif untuk mendeteksi Covid itu adalah Swab PCR,” ujarnya kepada wartawan, kemarin.

Kebijakan itu pula yang menjadikan Kalbar sebagai satu-satunya daerah di Pulau Kalimantan yang terbebas dari pelaksanaan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro (PPKM Mikro). Sehingga membuat Midji semakin optimis, kebijakan tersebut sangat efektif mencegah penularan Covid.

Seperti diketahui, Menteri Dalam Negeri telah menerbitkan Instruksi (Inmendagri) Nomor 7 tahun 2021 tentang Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro mulai tanggal 6-19 April 2021. Terdapat 20 provinsi se-Indonesia termasuk empat provinsi di pulau Kalimantan selain Kalbar yang wajib melaksanakan PPKM Mikro sesuai Inmendagri tersebut.

“Alhamdulillah Kalbar tidak masuk, tapi semua daerah di Kalimantan selain Kalbar semuanya masuk. Cobalah cerdas dan banyak info tentang ini, jangan hanya liat beratnya kebijakan tersebut,” kata Midji.

Ditegaskan Midji, PCR merupakan satu-satunya alat yang efektif mendeteksi Covid ketimbang Antigen atau alat lainnya. Terlebih lagi PCR sampai saat ini, ditegaskan Midji, masih merupakan gold standard dalam mendeteksi Covid.

“Antigen bisa, tapi hanya bisa membaca nilai cycle threshold tertentu. Artinya kerja setengah-setengah. Artinya, antigen masih bisa lolos. Ini yang bahaya. Kalau Genose itu hanya digunakan untuk massal seperti murid sekolah dan sebagainya, itu boleh. Tapi kalau untuk perjalanan, percuma,” tegasnya.

Menurutnya, Pemerintah jangan terlalu banyak basa basi dalam menerapkan kebijakan.

“Kalau PCR yang paling efektif dari pada lain-lain, bagus PCR. Sudah jelas. Kalau seseorang negatif, sudah pasti negatif. Kalau positif, pasti positif. Kalau Antigen belum tentu. Kecuali antara nilai CT 5 sampai 29, Antigen masih bisa membaca. Tapi kalau sudah CT 30-40 sudah tidak bisa dibaca. Itu yang jadi masalah,” kata Midji.

Menurutnya, diterapkannya kebijakan wajib negatif PCR penting. Untuk mencegah terjadinya penularan kasus dari luar Kalbar.

“Kalbar itu, dari 34 yang meninggal, 23 diantaranya terpapar dari luar Kalbar, dengan jumlah kandungan virus yang sangat besar. Untan (Universitas Tanjungpura) itu satu minggu pernah kehilangan tiga dokter, karena mereka seminar ke luar Kalbar dan terjangkit. Waktu itu masih antigen, dasar inilah kita terapkan PCR, akhirnya kita bisa kendalikan sekarang. Cobalah jangan bicara tentang kenapa PCR, tapi lihat datanya. Kan (terbukti) efektif,” tegasnya.

Ditambah lagi, berdasarkan hasil uji petik yang dilakukan pihaknya, angka keterjangkitan dari penerbangan lebih tinggi dibandingkan kapal laut yang jauh lebih rendah. Hal ini dikarenakan sirkulasi udara di kapal yang cukup bagus.

“Sebelum memutuskan PCR, kita uji coba dulu. Ternyata tingkat keterjangkitan di pesawat lebih besar. Saya tidak mau teori, saya maunya riil dan fakta. Silahkan saja. Saya mempertaruhkan kredibilitas saya untuk ini, tapi ini semua untuk kepentingan masyarakat Kalbar,” tegasnya.

Dijelaskannya pula, kebijakan wajib negatif PCR yang diterapkan pihaknya, berbeda dengan kebijakan nasional. Jika nasional memberlakukan hanya 3×24 jam, Kalbar justru memberlakukan 7×24 jam.

“Artinya kalau orang datang ke Kalbar enam hari, bisa gunakan surat yang sama. Kan begitu. Saya tidak mau hanya demi kepentingan 100-200 orang, tapi mengorbankan jutaan masyarakat Kalbar. Saya tidak mau begitu. Silahkan diskusi di sini, datang, kita kaji bersama, mana yang betul, saya tidak mau opini dibuat, sehingga kita salah mengambil keputusan,” kata Midji.

Dia pun meyakini, penumpang-penumpang pesawat merupakan masyarakat dengan ekonomi menengah ke atas, sehingga dinilainya mampu mengeluarkan biaya untuk pemeriksaan Swab PCR. Meski demikian, Midji memastikan akan Pemprov akan memfasilitasi jikalau ada rombongan pelajar Kalbar di luar Kalbar yang akan pulang ke daerah itu.

“Misalnya pelajar, kalau rombongan sampaikan saja ke kita. Sampai 15 hari lebaran, kita akan tetap gunakan PCR. Kalau berat (dengan kebijakan tersebut), silahkan gunakan kapal laut. Antigen kan bisa,” pungkasnya.(YK/KO/JH)

Rabu, 07 April 2021

Demi Tidak Terjangkitnya Covid 19, Dua Desa Kecamatan Menjalin Di Berikan Tes Swab

Demi Tidak Terjangkitnya Covid 19, Dua Desa Kecamatan Menjalin Di Berikan Tes Swab
Desa Kecamatan Menjalin Di Berikan Tes Swab.

BorneoTribun Landak, Kalbar -- Dalam rangka meminimalisir penyebaran kasus positif Covid-19 di wilayah Kecamatan Menjalin.Kasi Humas Polsek Menjalin Bripka Rodiansyah bersinergi dengan Tim Satgas dinas kesehatan dalam rangka kegiatan monitoring pelaksanaan Swab (tracking +Covid 19) ada dua Desa yakni Desa Bengkawe Dusun Apo dan Desa Menjalin Dusun Ganye Kecamatan Menjalin Kabupaten Landak . Rabu (7/4/2021).

Jumlah peserta Swab (tracking +Covid 19) sebanyak 18 orang yang di tambah 2 orang yang terkonfirmasi covid 19. Semua peserta dari Dusun Apo Desa Bengkawe dan Dusun Ganye Desa Menjalin yang merupakan kontak erat dan Positif. 

Kegiatan dilakukan dari rumah ke rumah dan juga terus dilakukan langkah antisipatif dan terprogram untuk cegah penyebaran dengan 5 M Memakai Masker, Menjaga Jarak, Mencuci Tangan, Menghindari Kerumunan, Mengurangi Mobilitas," imbuhnya

Bripka Rodiansyah sebagai Kasi Humas disaat ikut mendampingi petugas Tim satgas Penanganan Covid 19 dari Puskesmas Kecamatan Menjakin menyampaikan bahwa kehadiran kami sebagai petugas kepolisian Khususnya Polsek Menjalin yaitu sebagai wujud sinergitas polri dengan pemerintah dan dinas kesehatan untuk bersama-sama membantu memutus rantai penyebaran virus corona

Tak lupa juga Kasi Humas mengajak Masyarakatnya untuk turut serta dalam hal menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masing masing sehingga terciptanya situasi yang kondusif dan juga jangan lupa untuk selalu patuhi prokes, supaya tidak mudah lagi terjangkit virus Corona," Ujarnya

Kapolsek Menjalin Iptu Burhan nuddin,SH pada saat di hubungi di ruangan kerjanya mengatakan bahwa pihaknya menerjunkan personel untuk mengawal pelaksanaan swab yang dilakukan oleh tim satgas dari Puskesmas Kecamatan Menjalin. 

"Hal itu dilakukan setelah ada dua warga Kecamatan Menjalin dinyatakan positif Covid-19.Kita lakukan pengamanan pelaksanaan tes swab agar kegiatan dapat berjalan dengan aman dan lancar. Alhamdulillah kegiatan berjalan lancar tanpa adanya penolakan,” katanya

Kapolsek juga menjelaskan bahwa ada delapan belas orang  dan di tambah dua orang yang terkonfirmasi covid 19 dilakukan pemeriksaan swab pada hari ini. Mereka berstatus orang dalam pemantauan (ODP) setelah kontak langsung dengan salah satu warganya yang dinyatakan positif Covid-19.

“Setelah dilakukan swab hasilnya akan diketahui kemudian. Untuk sementara waktu mereka yang telah menjalani tes swab melaksanakan isolasi mandiri di rumah masing-masing,” Ungkap Kapolsek

Penulis : Rinto Andreas/Rodiansyah

Rabu, 19 Agustus 2020

Pedagang Pasar di NTB Kabur Saat Didatangi Petugas Tes Swab

Ilustrasi tes swab di pasar. Sejumlah pedagang pasar di Kota Mataram, NTB, kabur meninggalkan lapak ketika petugas kesehatan datang melakukan tes swab massal. (ANTARA FOTO/ARIF FIRMANSYAH)


BORNEOTRIBUN | JAKARTA - Sejumlah pedagang pasar tradisional Kebon Roek, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) memilih kabur ketika petugas gabungan dari Dinas Kesehatan Provinsi NTB tiba untuk melakukan pemeriksaan massal.


Pemeriksaan massal dengan metode polymerase chain reaction (PCR) atau yang juga dikenal dengan swab corona itu juga bagian dari razia protokol kesehatan di pasar.


"Sudah kita rundingkan ya dengan satuan, yang jelas per orang kita targetkan," kata Kadinkes Provinsi NTB Nurhandini Eka Dewi dikutip dari siaran CNN Indonesia TV, Selasa (18/8).


Namun ketika petugas datang, para pedagang spontan meninggalkan lapak. Bahkan para petugas juga merayu pedagang untuk melakukan tes swab.


Petugas juga memberikan edukasi kepada pedagang serta warga setempat bahwa pemeriksaan ini sebagai upaya deteksi virus sekaligus penelusuran kontak demi memutus rantai penyebaran Covid-19.


Salah seorang warga negara asing (WNA) yang kebetulan melintas di pasar itu juga diwajibkan melakukan pemeriksaan swab dengan petugas.


Eka menyebut upaya ini dilakukan Pemprov NTB mengingat klaster pasar kerap kali muncul. Beberapa penelusuran kontak kasus positif di Kota Mataram juga diduga berkaitan dengan aktivitas jual-beli di pasar.


"Sebelum-sebelumnya di Mandalika pernah [pedagang positif Covid-19], tapi Mandalika sudah dilakukan contact tracing," katanya.


Temuan kasus yang berkaitan dengan pasar juga sebelumnya pernah terjadi di daerah lain dalam dua bulan terakhir, seperti di Pasar Karang Anyar Jakarta Pusat, Pasar Sumur Batu Kemayoran Jakarta Pusat.


Bukan hanya di NTB, sebelumnya pada akhir Juli lalu, sejumlah pedagang pasar Wonomulyo di Sulawesi Barat ogah melakukan tes swab meski dirinya dinyatakan reaktif usai menjalani rapid test.


Sementara itu, angka kasus positif di Provinsi NTB masih terus bertambah. Perkembangan data terakhir per Senin (17/8), setidaknya 2.480 orang terinfeksi. Dari angka itu, 1680 orang telah pulih, sementara 137 lainnya meninggal dunia.(cnn/kh/en)

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pemilu 2024

Lifestyle

Tekno