Berita Borneotribun.com: Banjir Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Banjir. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Banjir. Tampilkan semua postingan

Rabu, 10 Januari 2024

Pj Bupati Landak Dampingi Pj Gubernur Kalbar Tinjau Posko Pengungsian Banjir

Pj Bupati Landak Dampingi Pj Gubernur Kalbar Tinjau Posko Pengungsian Banjir. (Diskominfo Landak/Borneotribun)
Pj Bupati Landak Dampingi Pj Gubernur Kalbar Tinjau Posko Pengungsian Banjir. (Diskominfo Landak/Borneotribun)
LANDAK – Pj Bupati Landak terima kunjungan kerja Pj Gubernur Kalimantan Barat dr. Harisson di Pendopo Bupati Landak, Selasa (09/01/2023) malam.

Turut hadir menyambut kedatangan Pj. Gubernur Kalbar beserta rombongan Forkopimda Landak, Pimpinan OPD dan perwakilan penerima bantuan banjir.

Pada kesempatan itu Pj. Bupati Landak Samuel mengucapkan terima kasih kepada Pj. Gubernur Kalbar yang menyempatkan diri datang ke Kabupaten Landak untuk melihat warga yang terdampak banjir.

Pj Bupati Landak Dampingi Pj Gubernur Kalbar Tinjau Posko Pengungsian Banjir. (Diskominfo Landak/Borneotribun)
Pj Bupati Landak Dampingi Pj Gubernur Kalbar Tinjau Posko Pengungsian Banjir. (Diskominfo Landak/Borneotribun)
"Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pj. Gubernur Kalbar di sela-sela kesibukannya bisa datang  melihat langsung dampak langsung banjir di Kabupaten Landak sekaligus menyerahkan bantuan kepada korban banjir," ucapnya.

Terkait bencana banjir lanjut Samuel, ada lima kecamatan di Kabupaten Landak yang terdampak yaitu Kecamatan Ngabang, Kuala Behe, Air Besar, Meranti, dan Menyuke.

Pj Bupati Landak Dampingi Pj Gubernur Kalbar Tinjau Posko Pengungsian Banjir. (Diskominfo Landak/Borneotribun)
Pj Bupati Landak Dampingi Pj Gubernur Kalbar Tinjau Posko Pengungsian Banjir. (Diskominfo Landak/Borneotribun)
"Dimana penyebab utama banjir ini karena meluapnya Sungai Landak, jadi cukup parah terdampak adalah wilayah yang berada di tepian sungai," lanjutnya. 

Lebih jauh dirinya menjelaskan langkah kongrit yang Pemkab Landak pertama evakuasi korban, yang dilakukan BPBD dan Dinsos dibantu Polri. 

"Kondisi hingga hari ini, di sejumlah kecamatan sudah berangsur surut, yang masih terendam Kecamatan Ngabang, kemarin sempat surut tapi bertahan lagi karena hujan," jelas Samuel.

Menanggapi hal tersebut Pj. Gubernur Kalbar dr. Harisson mengatakan dirinya ke Kabupaten Landak mau memastikan secara langsung keadaan banjir karena salah satu tugas yang diberikan kepada Pj. kepala daerah kalau ada bencana harus turun untuk mengecek bagaimana penanganan dan penyaluran bantuan.  

Pj Bupati Landak Dampingi Pj Gubernur Kalbar Tinjau Posko Pengungsian Banjir. (Diskominfo Landak/Borneotribun)
Pj Bupati Landak Dampingi Pj Gubernur Kalbar Tinjau Posko Pengungsian Banjir. (Diskominfo Landak/Borneotribun)
"Sudah seharusnya setiap kesusahan negara harus hadir, saya ucapkan terima kasih kepada bupati yang tanggap terhadap situasi bencana di Kabupaten Landak," ujarnya.

Terakhir Pj. Gubernur berpesan agar kalau memang status bencana ini sudah ditetapkan maka bantuan dari Provinsi Kalbar bisa lebih banyak disalurkan terutama bantuan beras.

Pj Bupati Landak Dampingi Pj Gubernur Kalbar Tinjau Posko Pengungsian Banjir. (Diskominfo Landak/Borneotribun)
Pj Bupati Landak Dampingi Pj Gubernur Kalbar Tinjau Posko Pengungsian Banjir. (Diskominfo Landak/Borneotribun)
"Tadi kita juga sudah membawa sejumlah bantuan yang nanti akan kita serahkan langsung kepada para korban banjir," tutup Harisson.

Sumber: Diskominfo Landak
Laporan wartawan Borneotribun: Tino

Pj Bupati Landak Serahkan Bantuan Untuk Korban Banjir di Kecamatan Ngabang

Pj Bupati Landak Serahkan Bantuan Untuk Korban Banjir di Kecamatan Ngabang. (Diskominfo Kab Landak/Borneotribun)
Pj Bupati Landak Serahkan Bantuan Untuk Korban Banjir di Kecamatan Ngabang. (Diskominfo Kab Landak/Borneotribun)
LANDAK – Pj. Bupati Landak menyerahkan langsung paket bantuan dari Kemensos RI melalui Dinsos Provinsi Kalbar kepada korban banjir di Kecamatan Ngabang, Minggu (07/01/2024).

Sebelum menyerahkan paket bantuan Pj. Bupati Landak terjun langsung ke lokasi banjir dan posko pengungsian korban banjir Kecamatan Ngabang untuk melakukan pengecekan dan pemantauan.

Pj Bupati Landak Serahkan Bantuan Untuk Korban Banjir di Kecamatan Ngabang. (Diskominfo Kab Landak/Borneotribun)
Pj Bupati Landak Serahkan Bantuan Untuk Korban Banjir di Kecamatan Ngabang. (Diskominfo Kab Landak/Borneotribun)
Dalam pengecekan lokasi dan posko pengungsian korban banjir Pj. Bupati Landak didampingi, Kepala Pelaksana BPBD Landak, Kepala Dinas Sosial Landak, Perwakilan Dinsos Provinsi Kalbar, Staf Kemensos RI, Camat Ngabang dan Kepala Puskesmas Ngabang.

Pj. Bupati Landak Samuel mengungkapkan bahwa dirinya beserta jajaran untuk melihat langsung kondisi banjir di Kota Ngabang.

"Tadi kita sudah melihat langsung kondisi banjir di Desa Raja dan Desa Hilir Tengah, di mana air kita lihat sudah mencapai kurang lebih satu meter dan kita memastikan warga yang rumahnya terkena banjir sudah dievakuasi di tempat yang aman," ungkapnya.

Pj Bupati Landak Serahkan Bantuan Untuk Korban Banjir di Kecamatan Ngabang. (Diskominfo Kab Landak/Borneotribun)
Pj Bupati Landak Serahkan Bantuan Untuk Korban Banjir di Kecamatan Ngabang. (Diskominfo Kab Landak/Borneotribun)
Samuel menjelaskan bahwa Pemkab Landak telah menyiapkan dua tempat untuk posko pengungsian korban banjir di Kota Ngabang yaitu di Kantor Camat Ngabang dan GOR indoor Bujakng Nyangko Tungkul.

"Sepanjang pemantauan langsung kondisi warga sampai saat ini masih aman, selain ke posko pengungsian yang sudah disiapkan ada juga warga yang mengungsi ke rumah keluarganya," jelasnya.

Dirinya berharap semua pihak bisa saling bekerjasama untuk menghadapi bencana banjir ini sehingga semua bisa berjalan aman.

"Makanan siap saji sudah kami bagikan sementara untuk warga yang terdampak banjir di Kota Ngabang, kami juga mengimbau warga yang rumahnya sudah terendam cukup dalam agar mau dievakuasi karena ada juga yang masih bertahan di rumah," harap Samuel.

Pj Bupati Landak Serahkan Bantuan Untuk Korban Banjir di Kecamatan Ngabang. (Diskominfo Kab Landak/Borneotribun)
Pj Bupati Landak Serahkan Bantuan Untuk Korban Banjir di Kecamatan Ngabang. (Diskominfo Kab Landak/Borneotribun)
Setelah melakukan pengecekan dan pemantauan Pj. Bupati Landak juga menyerahkan sejumlah paket bantuan secara simbolis dari Kemensos RI melalui Dinsos Provinsi Kalbar berupa makanan siap saji, selimut, kasur, family kit, kid ware, sandang dewasa dan tenda gulung. Dimana seluruh paket bantuan tersebut akan disebar di seluruh titik banjir di Kabupaten Landak.


Sumber: Diskominfo Kab. Landak
Laporan Wartawan Borneotribun: Tino

Calon Anggota DPR RI Li Claudia Chandra Berkomitmen Tangani Banjir di Kalbar

Calon Anggota DPR RI Li Claudia Chandra Berkomitmen Tangani Banjir di Kalbar
Calon Anggota DPR RI dari Partai Gerindra Dapil Kalbar 2, Li Claudia Chandra. (Borneotribun/Istimewa)
PONTIANAK – Li Claudia Chandra, akrab disapa Alin, mengunjungi sejumlah wilayah di Kalimantan Barat (Kalbar), terutama di Kabupaten Kapuas Hulu, Sintang, Sekadau, Melawi, dan Sanggau, bagian dari Dapil Kalbar 2 DPR RI.

Sebagai Calon Anggota DPR RI dari Partai Gerindra Dapil Kalbar 2, Li Claudia Chandra menegaskan komitmennya terhadap penanganan banjir di Kalimantan Barat (Kalbar).

Li Claudia Chandra mengidentifikasi beberapa penyebab banjir, termasuk faktor alam. Curah hujan tinggi menjadi salah satu penyebab utama banjir di lima wilayah tersebut.

Berdasarkan data BMKG Provinsi Kalimantan Barat, Januari 2024 mencatat curah hujan tinggi di Kapuas Hulu, berkisar antara 400-500 mm.

"Selain faktor curah hujan tinggi, lima wilayah tersebut memiliki kontur cekungan yang memperparah situasi banjir," ungkap Li Claudia Chandra. 

Menurut Li Claudia Chandra, upaya menangani banjir harus melibatkan pemulihan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang mengalami kerusakan parah. "Pendangkalan sungai Kapuas terjadi dengan cepat, sebagian besar disebabkan oleh pembukaan lahan sawit, baik legal maupun ilegal," kata Li Claudia Chandra. 

Li Claudia Chandra menekankan pentingnya rehabilitasi hutan dan penanaman kembali pohon-pohon di DAS untuk mengurangi risiko banjir, meskipun hasilnya baru akan terasa dalam 15 tahun mendatang.

Pihak terkait, termasuk pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, harus bersatu dalam penanganan banjir di Kalbar. Alin juga membagikan pengalamannya menghadapi banjir di Tangerang Selatan pada awal 2020 dan bagaimana tiga perahu karet yang dia beli masih sangat bermanfaat bagi masyarakat setempat.

Baru-baru ini, banjir melanda delapan desa di Kecamatan Hulu Gurung dan Silat Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu, yang menyebabkan 520 rumah warga terendam banjir dan 670 kepala keluarga terdampak. Banjir ini juga membuat jalan nasional yang menghubungkan Kapuas Hulu dan Kabupaten Sintang tidak bisa dilalui.

Li Claudia Chandra menegaskan komitmennya dalam menangani banjir, menyatakan bahwa fokusnya adalah masyarakat yang terdampak oleh bencana tersebut.(*)

Kamis, 07 Desember 2023

Ibu dan Dua Anak Terjebak Banjir di Kapuas Hulu

Ibu dan Dua Anak Terjebak Banjir di Kapuas Hulu
Foto: Tim BPBD Kapuas Hulu saat mengevakuasi seorang ibu dan dua anaknya yang terjebak banjir yang merendam kawasan Kota Putussibau dan sejumlah kecamatan di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. ANTARA/HO-BPBD Kapuas Hulu (Teofilusianto Timotius)
KAPUAS HULU - Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat (Kalbar), dengan sigap mengevakuasi seorang ibu beserta dua anaknya yang berusia tujuh dan dua tahun, terjebak dalam banjir yang melanda daerah tersebut.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kapuas Hulu, Yanto Susanto, menjelaskan bahwa tempat tinggal ibu tersebut terendam banjir, dan dia hendak mengungsi ke rumah keluarganya di Kedamin. 

"Kami memberikan bantuan evakuasi yang berhasil dilakukan dalam waktu sekitar 20 menit pada pukul 22.00 WIB Selasa (15/12) malam," ujar Yanto di Putussibau Kapuas Hulu pada hari Rabu.

Afrida Dewi Bastiana (39), seorang perempuan asal Kota Pontianak yang bekerja sebagai pegawai di Pengadilan Negeri Putussibau, bersama dua anaknya menjadi warga terdampak banjir. 

Tempat tinggal mereka di daerah Dogom, Kota Putussibau, terendam banjir, sehingga BPBD Kapuas Hulu melakukan evakuasi menggunakan perahu dan satu unit mobil untuk mengantarkannya ke tempat keluarganya di Kedamin.

Kondisi banjir di sejumlah kecamatan Kabupaten Kapuas Hulu disebabkan oleh meluapnya sungai Kapuas sejak Selasa (5/12) hingga saat ini. 

Diperkirakan kedalaman air mencapai sekitar 80 sentimeter hingga dua meter. Ribuan rumah dilaporkan terendam banjir, dan BPBD Kapuas Hulu saat ini tengah mengumpulkan data serta menunggu laporan dari camat dan kepala desa yang terdampak banjir.

Banjir juga menyebabkan sejumlah titik di pusat ibu kota Kabupaten Kapuas Hulu, Putussibau, terendam, dan sejumlah ruas jalan mengalami terputus karena tergenang banjir. 

Situasi ini menuntut kerja keras dari tim penanggulangan bencana dan masyarakat setempat untuk mengatasi dampak banjir yang meluas di wilayah tersebut. 

Source: ANTARA/Teofilusianto Timotius

Batalyon Raider 644 Walet Sakti Siapkan Bantuan Evakuasi Banjir di Kalbar

Batalyon Raider 644 Walet Sakti Siapkan Bantuan Evakuasi Banjir di Kalbar
Foto: Batalyon Raider Khusus 644 Walet Sakti Putussibau menyiagakan 100 personil dan tiga truk fuso dalam rangka menghadapi bencana banjir yang terjadi di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. ANTARA/HO-Yonif RK 644 Walet Sakti (Teofilusianto Timotius)
KAPUAS HULU - Batalyon Raider Khusus 644 Walet Sakti telah menyiapkan 100 personel dan tiga truk fuso guna memberikan bantuan evakuasi kepada warga yang terdampak banjir di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat (Kalbar).

"Sebanyak 100 personel kami siap untuk membantu masyarakat yang terkena dampak banjir. Kami juga telah menyiapkan aula sebagai tempat pengungsian jika diperlukan," ungkap Komandan Batalyon Raider Khusus 644 Walet Sakti, Letkol Inf Benu Supriantoko di Putussibau pada hari Rabu.

Banjir yang saat ini melanda Kabupaten Kapuas Hulu telah mencapai tingkat signifikan, dengan hampir setiap kecamatan terendam banjir. Belum ada informasi pasti mengenai jumlah warga yang terdampak, termasuk jumlah rumah penduduk yang terendam.

Menurut Letkol Inf Benu Supriantoko, banjir yang terjadi pada Selasa (5/12) sore masih menyebabkan sejumlah kecamatan di Kabupaten Kapuas Hulu terisolasi. Beberapa titik genangan air menghalangi akses jalan keluar bagi masyarakat.

Oleh karena itu, tiga truk fuso telah dipersiapkan untuk melintasi genangan air dan membantu mobilisasi dalam upaya evakuasi. Prajurit Raider Khusus 644 Walet Sakti ditempatkan dalam kesiagaan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang memerlukan evakuasi. Selain itu, tempat pengungsian juga telah disiapkan di Markas Batalyon, yang terletak di dataran cukup tinggi.

Letkol Inf Benu Supriantoko menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus hadir dan memberikan bantuan dalam rangka meringankan beban masyarakat, khususnya dalam situasi bencana seperti ini.

Di sisi lain, Kodim 1206 Putussibau juga turut serta dengan menyiapkan posko bencana banjir dan menyiagakan sejumlah personel yang siap digerakkan sewaktu-waktu untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.

Minggu, 03 Desember 2023

Banjir Genangi Pasar Putussibau Pedagang Berjualan di Tepi Jalan

Foto : Banjir Genangi Pasar Putussibau Pedagang Berjualan di Tepi Jalan.
KAPUAS HULU – Banjir yang melanda sejumlah dataran rendah di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, termasuk kawasan Pasar Pagi Kota Putussibau mengakibatkan para pedagang terpaksa pindah berjualan ke tepi jalan raya.

"Di dalam pasar banjir pak, terpaksa kami jualan di tepi jalan ini biar memudahkan juga masyarakat berbelanja kebutuhan," kata Ani, salah seorang pedagang sayur di Pasar Putussibau kepada ANTARA, Minggu.

Banjir melanda beberapa kawasan di ibu Kota Kabupaten Kapuas Hulu itu sejak Sabtu (2/12) akibat meluapnya Sungai Kapuas dan beberapa sungai lain. Ketinggian air bervariasi antara 50 centimeter sampai 2 meter.

Masyarakat yang berbelanja di Pasar Pagi Putussibau pada Minggu siang masih cukup ramai meski banjir belum sepenuhnya surut.

Di wilayah Teluk Barak Kelurahan Kedamin Hilir, Kecamatan Putussibau Selatan, banjir bahkan mengakibatkan akses jalan putus total karena terendam air.

Warga terpaksa menggunakan perahu dan beberapa di antaranya juga membuat panggung di dekat rumah sebagai tempat pengungsian sementara saat air merendam tempat tinggal mereka.

Pada Minggu siang pukul 12.20 WIB banjir berangsur surut, namun genangan air masih tergolong tinggi.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu Gunawan mengatakan sampai saat ini baru tiga kecamatan yang melaporkan data banjir yaitu Kecamatan Pengkadan, Kecamatan Bika dan Kecamatan Kalis.

"Kami sudah minta agar para camat dan kepala desa segera menyampaikan laporan sesuai format yang pernah kami berikan," katanya.

Diketahui banjir melanda beberapa desa di kecamatan pesisir seperti Kecamatan Boyan Tanjung, Bunut Hilir, Embaloh Hilir, Pengkadan, Jongkong, Embaloh Hilir, Bika, Putussibau Selatan, Putussibau Utara dan beberapa daerah rendah lainnya.

Gunawan mengimbau kepada daerah di pesisir Sungai Kapuas untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kiriman debit air dari hulu.

"Yang kita khawatirkan banjir susulan yang cukup besar apabila terjadi lagi hujan di daerah hulu Sungai Kapuas," katanya.

Oleh sebab itu, Gunawan kembali mengingatkan kepada para camat dan kepala desa agar segera menyampaikan laporan terutama data terkait dampak banjir.

"Kami terus melakukan pemantauan dan mengumpulkan data terdampak banjir. Kami minta camat dan kepala desa segera melaporkan kondisi di wilayahnya masing-masing," kata Gunawan.

Sumber: ANTARA/Teofilusianto Timotius/Riza Mulyadi

Jumat, 10 November 2023

Banjir dan Tanah Longsor Hanyutkan Jembatan di Lima Desa, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat

Banjir dan Tanah Longsor Hanyutkan Jembatan di Lima Desa, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
KAPUAS HULU - Wilayah Kecamatan Bunut Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, dilanda banjir dan tanah longsor yang disebabkan oleh hujan deras. Satu unit jembatan di Desa Segitak hanyut terbawa arus akibat dampak dari bencana alam tersebut.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu, Gunawan, menyampaikan bahwa lima desa terdampak banjir sejak dini hari pukul 04.00 WIB, Kamis (9/11) lalu. Desa-desa yang terdampak antara lain adalah Desa Temuyuk, Pantas Bersatu, Nanga Payang, Bakung Permai, dan Desa Segitak.

Gunawan menjelaskan bahwa jembatan di Desa Segitak terbawa arus akibat banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah tersebut. Selain itu, banjir juga menggenangi jalan nasional di Desa Temuyuk, Kecamatan Bunut Hulu.

Dampak dari banjir tersebut cukup signifikan. Di Desa Temuyuk, sebanyak 370 Kepala Keluarga atau sekitar 1.100 jiwa terdampak, termasuk kerusakan pada rumah ibadah, kantor desa, dan gedung sekolah. Debit air terus naik dengan kedalaman rata-rata mencapai 250 centimeter dari permukaan tanah, merendam sepanjang kurang lebih 800 meter ruas jalan di desa tersebut.

Situasi di desa lain juga terdampak serius. Di Desa Pantas Bersatu, enam kepala keluarga atau sekitar 20 jiwa terdampak banjir, meskipun kondisi air sudah mulai surut. Di Desa Bakung Permai, 120 kepala keluarga atau sekitar 345 jiwa terdampak, dengan kondisi debit air masih naik.

Tak hanya itu, Desa Nanga Payang juga mengalami dampak serupa, dengan 112 kepala keluarga atau sekitar 330 jiwa terdampak banjir, dan kedalaman air mencapai 250 centimeter dari permukaan tanah.

Desa Segitak, selain terdampak banjir, mengalami kerugian berat dengan satu jembatan yang hanyut terbawa arus. Di sana, terdapat 142 kepala keluarga atau sekitar 433 jiwa yang terdampak.

BPBD Kapuas Hulu segera merespons kejadian tersebut dengan rencana turun langsung ke lokasi bencana guna melakukan koordinasi dengan kepala desa. Langkah ini diambil untuk melaporkan kejadian dan merencanakan strategi penanganan bagi wilayah yang terdampak banjir.

Gunawan juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem belakangan ini yang berpotensi memicu bencana alam seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, atau puting beliung kapan saja. Semua pihak diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi darurat akibat bencana alam.

Minggu, 09 Juli 2023

BPBD Kalbar Terus Pantau Banjir dan Longsor di Kapuas Hulu

BPBD Kalbar Terus Pantau Banjir dan Longsor di Kapuas Hulu.
Kapuas Hulu, Kalbar - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Barat terus memantau dan berkoordinasi terkait bencana banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Kapuas Hulu.

"BPBD Provinsi Kalbar sudah berkoordinasi dengan BPBD Kapuas Hulu untuk terus memonitor perkembangan banjir ini dan memastikan dampaknya terhadap warga dapat terkendali," kata Ketua Satgas Informasi Bencana BPBD Provinsi Kalbar, Daniel, di Pontianak, pada hari Minggu.

Ia menjelaskan bahwa banjir terjadi di tiga desa di Kabupaten Kapuas Hulu, yaitu Desa Labian, Desa Sungai Ajung, dan Desa Setulang, dengan ketinggian air mencapai sekitar 80 cm - 120 cm. Sementara itu, kejadian tanah longsor terjadi di simpang Sungai Luar Desa Sungai Abau, di ruas jalan Nasional Tanjung Kerja, Badau.

Kejadian tersebut diperkirakan terjadi sekitar pukul 02.00 WIB, pada tanggal 8 Juli 2023. Jarak antara lokasi kejadian dengan ibu kota kabupaten, Putussibau, sekitar 70 km. Banjir terjadi akibat curah hujan yang tinggi pada Jumat, 7 Juli 2023, mulai pukul 15.00 WIB hingga Sabtu, 8 Juli 2023, pukul 08.20 WIB. Hal ini menyebabkan peningkatan debit air dan berdampak pada lokasi kejadian.

"Setelah terjadi banjir, perangkat kecamatan dan desa di Kecamatan Batang Lupar, Kabupaten Kapuas Hulu, menuju lokasi sekitar pukul 08.10 WIB dengan waktu tempuh perjalanan selama 15 menit menuju lokasi. Permukaan air sudah mengalami penurunan," ucapnya.

Hingga saat ini, tidak dilaporkan adanya korban jiwa akibat bencana ini. BPBD mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik.

"Jika banjir sudah masuk ke dalam rumah, pemerintah desa mendorong warga untuk berkoordinasi dengan pihak PLN agar jaringan listrik dapat diputus untuk menghindari risiko kecelakaan listrik," jelasnya.

(Tim Liputan)

Pasca Banjir Akses Jalan Menuju Batas RI-Malaysia Kembali Normal

Pasca dilanda banjir
Kapuas Hulu, Kalbar - Banjir yang merendam ruas jalan nasional dan beberapa desa di Kecamatan Batang Lupar daerah perbatasan Indonesia-Malaysia, wilayah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat berangsur surut, meskipun akses jalan sudah kembali normal, namun banyak kerugian masyarakat akibat banjir yang melanda daerah tersebut.

"Banjir di Desa Labian dan Sungai Ajung sudah surut, banyak rumah terendam termasuk hewan ternak terdampak banjir, namun data kerugian secara rinci menunggu laporan kepada desa," kata Camat Batang Lupar Aleksius Bulin saat dihubungi di Putussibau Kapuas Hulu, Minggu.

Disampaikan Bulin, banjir terjadi pada Sabtu (8/7) dinihari yang melanda tiga desa di Kecamatan Batang Lupar, akibatnya sejumlah pemukiman penduduk dan fasilitas umum terendam banjir, termasuk akses jalan nasional penghubung Kota Putussibau menuju daerah perbatasan Indonesia-Malaysia.

Menurutnya, banjir terjadi dikarenakan intensitas curah hujan yang cukup tinggi, mengakibatkan sungai di daerah tersebut meluap.

"Pihak desa yang terdampak banjir masih melakukan pendataan, meskipun air sudah berangsur surut namun banyak harta dan benda masyarakat terdampak banjir," ucapnya.

Dikatakan Bulin, dirinya sempat meninjau langsung kondisi banjir yang merendam pemukiman penduduk, kondisinya cukup memprihatinkan.

Oleh sebab itu, dia masih menunggu data riil dari pihak desa terdampak banjir untuk selanjutnya ditindaklanjuti melaporkan ke Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu.

Terkait tanah longsor, di sekitar jalan nasional, Bulin menjelaskan akan berpotensi terjadi longsor susulan apabila kembali terjadi hujan.

"Banjir dan longsor berpotensi kembali terjadi jika intensitas curah hujan kembali tinggi, kami sudah imbau masyarakat untuk selalu waspada," katanya.

(Tim Liputan)

Minggu, 30 April 2023

Ketua TP PKK Desa Tanjung Baru Dessy Aryani SE. MM mengunjungi warga terdampak Banjir

Banjir melanda Desa Tanjung Baru, OKU, Sumsel.
OKU, Sumsel - Tingginya curah hujan pada sabtu, malam minggu sekitar pukul 00.00 WIB (29/4/23) yang mengakibatkan terjadinya musibah banjir di beberapa lokasi di sekitar Desa Tanjung Baru. 

Dessy Aryani. SE.MM Sebagai Ketua TP PKK Desa Tanjung Baru yang di dampingi oleh Herlina sebagai ibu Ketua TP PKK Dusun 2 mengunjungi ibu-ibu warga Desa Tanjung Baru yang terdampak banjir akibat curah hujan yang cukup deras dan sekaligus memantau posko pelayanan kesehatan bencana banjir. 

Banjir yang terjadi di sebagian luas di Desa Tanjung Baru Kecamatan Baturaja Timur antaranya ada di wilayah Dusun 2 tepatnya di wilayah Lr. Iman RT 04/02 dan ada juga di wilayah Dusun 3 di RT 03/03 dan di sebagian wilayah Lr. Solo jalan Pancur, belum juga surut yang sudah beberapa hari tergenang banjir.

Risna warga yang terdampak banjir sangat berterima kasih atas kunjungan yang lakukan oleh ibu-ibu penggerak PKK Desa Tanjung Baru yang mana telah memberikan kami semangat moril supaya kami tidak semakin terpuruk mental akibat bencan banjir yang sedang kami alami. 

Dessy berharap agar ibu-ibu jangan panik tetap jaga kesehatan serta waspada dan tetap jaga anak-anak nya jangan sampai mengalami sakit pasca akibat banjir apalagi sampai jatuh korban jiwa. 

Posko Pelayanan kesehatan di selenggarakan oleh UPTD Puskesmas Tanjung Baru yang di koordinatori oleh Rustina SKM dan di bantu oleh ibu-ibu anggota TP PKK Desa Tanjung Baru pada pagi hari ini guna untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi warga Desa Tanjung Baru yang mengalami sakit-sakit akibat bencan banjir yang terjadi. 

Dari pantauan awak media Borneotribun.com ke lokasi pagi ini, genangan air masih luas dan dalam sehingga rumah rumah warga yang terkena banjir masih tergenang hingga saat ini.

(Andi/RH)

Rabu, 22 Maret 2023

Pemerintah Desa Lomolda Salurkan Bantuan Sembako Untuk Korban Banjir

Penyaluran Bantuan Sembako.
Bengkayang, Kalbar - Hari ini Pemerintah Desa Lamolda, Kecamatan Lumar, Kabupaten Bengkayang memberikan bantuan kemanusiaan terhadap warga yang terdampak banjir di Desa Lamolda, Kecamatan Lumar, Kebupaten Bengkayang, Selasa (21/3/2023).

Kepala Desa Lamolda, Philipus
saat diwawancarai oleh awak media ini menyampaikan ucapan terimakasih kepada pemerintah daerah yang telah membantu warga yang terdampak bencana banjir.

"pertama-tama saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pemerintah kabupaten bengkayang yang telah membantu warga saya yang terdampak banjir, semoga bantuan ini bisa menjadi motivasi bagi kami. Banjir tersebut bagaimana dengan kesadaran warga supaya banjir tersebut tidak terulang kembali terutama warga menjaga lingkungan," Ucap Pilipus.

Pilipus juga menjabarkan wacana kedepannya pemdes berencana akan mewujudkan program pengadaan Tempat Pembuangan Sampah.

"Kita punya program pengadaan tempat pembuangan sampah tetapi yang membuat kami bingung jika kami mampu membuat sebuah TPU ekseskusi akhirnya tempat pembuangan sampah akhir mau di larikan kemana sampah itu nanti, maka dari itu kita harus punya tempat sampah," Ujarnya.

Menurut Kades, Banjir bandang yang melanda karena penyempitan daerah aliran sungai (Das) sebagai dampak dari aktivitas Penambangan liar.

"Harapan kami kedepannya pemerintah bisa menertibkan penambang-penambang liar yang membuang limbah dari pada pekerja tambang (PETI) sehingga hal tersebut membuat pergerakan air sungai semakin terkikis," Kata Pilipus.

Bantuan sembako ini dibagikan secara simbolis di kantor Kepala Desa Ledabela.

"Ada 29 KK yang terdampak banjir, bantuan sembako itu kita hitung per rumah menyesuaikan  anggaran dari desa, pada dasarnya kita dari pihak desa sudah 2 kali menyalurkan anggaran tersebut dari bidang bencana melalui dana desa," Bebernya.

"Kepada masyarakat Desa lamolda yang pertama-tama masyarakat penerima bantuan sembako untuk bersyukur," Tukas Pilipus.

(Rinto Andreas/R. Hermanto)

Minggu, 19 Maret 2023

Monitoring Banjir, Kepala Pelaksanaan BPBD ; Banjir Karena Tingginya Curah Hujan

Tim TRC BPBD Sekadau memonitoring lokasi banjir.
Sekadau, Kalbar – Banjir melanda lima desa di Kecamatan Nanga Mahap, Kabupaten Sekadau, Provinsi Kalimantan Barat pada hari Minggu (19/3/2023).

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Sekadau, Akhmad Suryadi, mengatakan bahwa banjir disebabkan oleh tingginya curah hujan yang terjadi pada hari Sabtu, 18 Maret 2023 pukul 04:00 WIB.

“Banjir mengakibatkan sungai Sekadau, sungai Ketaman, dan sungai Kemarau meluap ke permukiman warga di Desa Nanga Mahap, Desa Teluk Kebau, Desa Batu Pahat, Desa Lembah Beringin, dan Desa Tembesuk Kecamatan Nanga Mahap Kabupaten Sekadau. Ketinggian air mencapai 50 cm hingga 2 meter,” terang Akhmad Suryadi.

Saat Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Sekadau tiba di lokasi, banjir sudah mulai surut.

TRC BPBD Kabupaten Sekadau langsung melakukan monitoring dan pengecekan ke lapangan serta berkoordinasi dengan pihak terkait dalam upaya menindaklanjuti kejadian tersebut.

Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Sekadau, jumlah kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir adalah sebagai berikut: 420 KK di Desa Batu Pahat, 203 KK di Desa Nanga Mahap, 162 KK di Desa Tembesuk, 640 KK di Desa Lembah Beringin, dan 206 KK di Desa Teluk Kebau.

BPBD Kabupaten Sekadau masih terus monitoring dan mengimbau masyarakat yang berada di daerah rawan banjir untuk tetap waspada dan siap menghadapi kemungkinan bencana banjir di masa mendatang.

(Yakop)

Selasa, 14 Maret 2023

LAZISMU dan Polsek Singkawang Utara Bahu-membahu Bantu Warga Terdampak Banjir

LAZISMU dan Polsek Singkawang Utara Bahu-membahu Bantu Warga Terdampak Banjir
LAZISMU dan Polsek Singkawang Utara Bahu-membahu Bantu Warga Terdampak Banjir.

Singkawang, Kalbar - Personel Polsek Singkawang Utara Polres Singkawang Polda Kalbar telah melaksanakan kegiatan monitoring dan Pengamanan kegiatan penyaluran sembako dari LAZISMU (Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah) dalam rangka membantu meringankan beban warga yang terdampak banjir di Kel. Semelagi Kecil, Kec. Singkawang Utara Kota Singkawang, Senin (13/3/2023).

Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh Anggota DPRD Kota Singkawang, Paryanto,SE, Lurah Semelagi Kecil, Kusnadi, Ketua LPM Kel. Semelagi Kecil, Pengurus LAZIMU Kota Singkawang, Babinkamtibmas Kel. Semelagi Kecil, Ketua Rt.07 dan Ketua Rt.05 Kel. Semelagi Kecil.

Kapolres Singkawang melalui Kapolsek Singkawang Utara Akp Parnadi,SH menuturkan, Personel Polsek Singkawang Utara melakukan monitoring dan Pengamanan kegiatan penyaluran sembako dari LAZISMU (Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah) dalam rangka membantu meringankan beban warga yang terdampak banjir,

"Jumlah paket yang disalurkan sebanyak 304 paket dengan rincian terdiri dari, 2 kaleng Kornet, 2 Bungkus Biskuit Makanan Tambahan Balita, 5 Bungkus Indomie, warga Kel. Semelagi Kecil, Kec. Singkawang Utara yang terdampak banjir penerima bantuan sembako sebanyak 304 KK adalah warga RT. 05,06,07,08,09,10 dan 11.

Kegiatan penyaluran bantuan sembako tersebut diberikan langsung secara simbolis oleh pengurus LAZISMU (Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah) Singkawang kepada Ketua LPM Semelagi Kecil Kec. Singkawang Utara dan penyaluran dilanjutkan Door to door ke rumah warga korban banjir, Pungkasnya.

(ian/yako)

Rabu, 01 Februari 2023

Banjir Menggenangi Permukiman dan Lahan Pertanian di Kapuas Hulu

Banjir Menggenangi Permukiman dan Lahan Pertanian di Kapuas Hulu
Banjir Menggenangi Permukiman dan Lahan Pertanian di Kapuas Hulu. (Ho-Antara)
KAPUAS HULU - Banjir menggenangi permukiman penduduk dan lahan pertanian di beberapa bagian wilayah Kecamatan Embaloh Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat.

Bencana banjir yang terjadi sejak Selasa pagi (31/1/2023) menimbulkan genangan hingga setinggi 1,5 meter di wilayah Desa Ulak Pauk, Kecamatan Embaloh Hulu.

"Rumah warga dan lahan pertanian terendam khususnya tanaman padi, dengan kondisi seperti ini kami terancam gagal panen," kata Kepala Desa Ulak Aloysius Sukarno saat dihubungi dari Putussibau pada Rabu pagi.

Menurut Sukarno, warga yang rumahnya terendam akibat banjir sebagian terpaksa mengungsi ke rumah kerabat.

"Saya semalam juga mengungsi, di dalam rumah (tinggi genangan) air sekitar 80 cm," katanya.

Namun, dia belum bisa menyebutkan secara terperinci jumlah rumah dan luas lahan pertanian yang terdampak banjir serta jumlah warga yang mengungsi akibat banjir di wilayahnya.

"Hingga saat ini kami masih melakukan pendataan," katanya.

Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan air sungai meluap dan membanjiri daerah sekitarnya di beberapa bagian wilayah Kabupaten Kapuas Hulu.

Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Hulu, pada Selasa malam (31/1) banjir melanda sejumlah desa di wilayah Kecamatan Embaloh Hulu, Embaloh Hilir, Putussibauu Utara, dan Putussibau Selatan.

Banjir di antaranya melanda Desa Ulak Pauk dan Saujung Giling Manik di wilayah Kecamatan Embaloh Hulu, daerah perbatasan Indonesia dengan Malaysia.

Selain itu, banjir melanda Desa Tanjung Kerja, Nanga Nyabau, Tanjung Lasa, Sibau Hulu, dan Sibau Hilir di Kecamatan Putussibau Utara serta Desa Belatung di Kecamatan Embaloh Hilir.

Banjir juga melanda Desa Tanjung Jati dan Teluk Barak serta Kelurahan Kedamin Hilir di wilayah Kecamatan Putussibau Selatan.

Kepala Pelaksana BPBD Kapuas Hulu Gunawan mengingatkan kepala desa dan camat yang wilayahnya terdampak banjir untuk segera melaporkan dampak bencana di wilayah masing-masing agar pemerintah daerah bisa segera mengerahkan bantuan yang diperlukan.

Pewarta : TT/Antara
Editor : Yakop

Jembatan Nanga Menterap - Boti Roboh, Diduga Akibat Terjangan Air Pasang

Jembatan Nanga Menterap - Boti Roboh, Diduga Akibat Terjangan Air Pasang
Jembatan Nanga Menterap - Boti Roboh, Diduga Akibat Terjangan Air Pasang.
Sekadau, Kalbar -- Jembatan gantung sepanjang 65 m dengan lebar 1,5 m penghubung Desa Nanga Menterap - Desa Boti Kecamatan Sekadau Hulu Kabupaten Sekadau dilaporkan roboh diduga akibat terjangan air pasang.

Berdasarkan keterangan Kepala Desa Boti Y. Sudarsono kepada media ini Rabu (1/2/2023) menuturkan, jembatan yang pernah dilakukan perbaikan tahun 2019 ini diperkirakan roboh  pada siang hari hal ini terkonfirmasi dari kepala desa Nanga Menterap.
Jembatan Nanga Menterap - Boti Roboh, Diduga Akibat Terjangan Air Pasang
Jembatan Nanga Menterap - Boti Roboh, Diduga Akibat Terjangan Air Pasang.
"Jembatan gantung Nanga Kenala Desa Nanga Menterap tadi siang roboh, sejauh ini belum ada korban namun jembatan saat ini tidak bisa dilalui warga dari dua desa" tutur Y. Sudarsono.

Saat ini jelas Y Sudarsono dari kedua desa akan segera melaporkan kondisi terkini jembatan kepada pihak terkait.

Terpisah, Kalak BPBD Sekadau Akhmad Suryadi saat dikonfirmasi terkait hal ini mengatakan, belum mendapat laporan namun pihaknya akan segera mengecek  kelokasi" Besok pagi BPBD ke lokasi" ujarnya singkat. (Jr)

Minggu, 18 Desember 2022

Ganjar Milenial Center Tanggap Banjir di Sekadau

Ganjar milenial center (GMC) Kabupaten Sekadau menyerah bantuan paket sembako kepada warga yang terdampak banjir di Kabupaten Sekadau
Ganjar milenial center (GMC) Kabupaten Sekadau menyerah bantuan paket sembako kepada warga yang terdampak banjir di Kabupaten Sekadau.
Sekadau - Ganjar milenial center (GMC) Kabupaten Sekadau menyerah bantuan paket sembako kepada warga yang terdampak banjir di Kabupaten Sekadau, Minggu (18/12/2022).

Kali ini GMC Kabupaten Sekadau menyerahkan bantuan paket sembako di Tanjung Gansa, Desa Tanjung Kecamatan Sekadau Hilir Kabupaten Sekadau, Kalbar. 

Diketahui, warga di Tanjung Gansa mayoritas pekerja petani dan pencari ikan itu sudah tiga bulan lebih daerah mereka mengalami banjir.

Ungal Udat, warga Tanjung Gansa akui mereka sudah tiga bulan lebih kampung nya terkena banjir. 

"Udah tiga bulan lebih kampung kami terkena banjir. Ini aja sepertinya banjir naik lagi. Padahal kemarin jalan bagian hilir masih dangkal setinggi lutut dewasa. Siang ini udah setinggi dada dewasa," kata Udat. 

Ia merasa senang saat Komunitas Ganjar Milenial Center Sekadau datang membawa bantuan berupa sembako. 

"Alhamdulillah, padahal belum mencalonkan diri jadi presiden. Pak Ganjar udah memperhatikan kami dari kampung. Semoga Kedepannya Pak Ganjar jadi presiden kita, udah terbukti membantu kita," ungkap Udat. 

Dirinya mengucapkan terimakasih kepada Ayah Ganjar yang telah memberikan bantuan kepada dirinya. Dan Dirinya mengaku bantuan tersebut sangat di perlu untuk keluarganya. 

Terlebih lagi, kata Udat selama banjir tiga bulan terakhir, dirinya tidak bisa noreh getah karena kebunnya alami banjir. Atas bantuan dari Ayah Ganjar sangat terbantu.

(Her/Ian)

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pemilu 2024

Lifestyle

Tekno