Berita Borneotribun.com: Jakarta Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Jakarta. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Jakarta. Tampilkan semua postingan

Minggu, 11 Juli 2021

NIA Ramadhani dan Ardi Bakrie sudah diizinkan rehabilitasi oleh BNN

NIA Ramadhani dan Ardi Bakrie sudah diizinkan rehabilitasi oleh BNN
NIA Ramadhani dan Ardi Bakrie sudah diizinkan rehabilitasi oleh BNN.

BORNEOTRIBUN JAKARTA - NIA Ramadhani dan Ardi Bakrie sudah diizinkan rehabilitasi oleh Badan Narkotika Nasional (BNN). Pagi tadi, Minggu (11/7/2021), Nia dan Ardi sudah tak ditahan di Polres Metro Jakarta Pusat.

Sebelumnya, keduanya ditangkap lantaran hasil tes urine menyebut bahwa mereka positif metamfetamin alias sabu

Menurut Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol Indraweny Panjiyoga, pihaknya sudah mengantarkan pasangan tersebut ke BNN pagi hari tadi. Bahkan keduanya akan menjalani rehabilitasi sesuai dengan lembaga yang ditunjuk oleh pihak penyidik serta keluarga.

"Kan kemarin sudah di assessment ya kan, hasilnya dari BNN rehabilitasi ya," ujar Kompol Indraweny Panjiyoga, pada Minggu (11/07/2021).(*)

Sabtu, 10 Juli 2021

Tingkatkan Pelayanan Publik, Kementerian PANRB Dorong Instansi Pemerintah Integrasikan Layanan

Tingkatkan Pelayanan Publik, Kementerian PANRB Dorong Instansi Pemerintah Integrasikan Layanan
Mal Pelayanan Publik Palembang. (Foto: Humas KemenPANRB)

BORNEOTRIBUN JAKARTA - Percepatan integrasi layanan publik terus dilakukan pemerintah, utamanya melalui penyelenggaraan Mal Pelayanan Publik (MPP). Kemudahan yang ditawarkan MPP diharapkan bisa dirasakan manfaatnya di seluruh provinsi/kabupaten/kota di Indonesia.

“Kementerian PANRB terus mendorong seluruh instansi melakukan transformasi pelayanan publik salah satunya melalui MPP,” ujar Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo, dikutip dari laman resmi Kementerian PANRB, Jumat (09/07/2021).

Pelayanan publik sebagai hasil dari reformasi birokrasi didorong untuk terus ditingkatkan. Tuntutan masyarakat yang tinggi, mendesak seluruh lapisan pemerintah untuk memberikan pelayanan yang lebih mudah, cepat, dan profesional.

Hingga Juni 2021, sebanyak 43 MPP telah beroperasi di seluruh Indonesia dan 10 di antaranya diresmikan pada 2021. Selain itu, Kementerian PANRB juga telah menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum Of Understanding (MoU) MPP Tahun 2021 bersama 38 pemerintah daerah (pemda) yang tertuang dalam Keputusan Menteri PANRB Nomor 128 Tahun 2021.

Untuk mendorong peningkatan pelayanan publik, Kementerian PANRB juga melakukan evaluasi. Dari tahun ke tahun, menunjukkan kenaikan indeks pelayanan publik (IPP) yang cukup signifikan. Tahun 2017 capaian IPP adalah sebesar 3,28, pada 2018 jumlah unit penyelenggara pelayanan yang dievaluasi meningkat dengan capaian indeks sebesar 3,38. Sementara di tahun 2019, capaian IPP adalah sebesar 3,63.

Tahun 2020, saat pandemi COVID-19 melanda, jumlah pemda, kementerian, dan lembaga yang dievaluasi tidak mengalami perubahan. Capaian IPP Nasional yang diperoleh adalah sebesar 3,84.

Pengukuran kualitas pelayanan publik melalui IPP dilakukan untuk memperoleh gambaran kinerja penyelenggaraan pelayanan publik, perbaikan dan peningkatan kualitas pelayanan publik, dan pemeringkatan unit penyelenggara pelayanan publik. Terdapat enam aspek yang digunakan dalam penilaian ini, yaitu kebijakan pelayanan, profesionalisme sumber daya manusia, sarana prasarana, sistem informasi pelayanan publik, konsultasi dan pengaduan, serta inovasi pelayanan.

Lebih lanjut Tjahjo menjabarkan isu utama dalam penyelenggaraan pelayanan publik di Indonesia saat ini. Terdapat tiga isu yakni menyangkut kepuasan masyarakat, integrasi layanan, dan penyelenggaraan pelayanan secara online. Isu-isu tersebut diselesaikan lewat perubahan yang berdampak nyata. Beberapa kiat yang digunakan antara lain, penyempurnaan regulasi pelayanan publik, penilaian penyelenggaraan pelayanan publik, serta penguatan inovasi yang berkelanjutan.

“Untuk menjawab berbagai isu tersebut, perubahan lain yang perlu dilaksanakan adalah integrasi data pelayanan publik dan peningkatan partisipasi masyarakat,” ujarnya.

Dalam hal penguatan inovasi berkelanjutan, Kementerian PANRB menyelenggarakan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) yang dilaksanakan setiap tahun. Sejak pelaksanaannya pada 2014 hingga saat ini, sebanyak 19.451 inovasi telah masuk ke dalam Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik, sebanyak 3.178 inovasi pelayanan merupakan inovasi yang terdaftar pada 2021.

Sementara pelibatan masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik juga dapat dilakukan dalam bentuk pelaksanaan survei kepuasan masyarakat (SKM). SKM merupakan kegiatan pengukuran secara komprehensif tentang tingkat kepuasan masyarakat terhadap kualitas layanan yang diberikan oleh penyelenggara pelayanan publik.

“Kegiatan survei ini bertujuan untuk mengukur kepuasan masyarakat sebagai pengguna layanan dalam rangka meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelayanan publik dan mendorong peningkatan kualitas dan inovasi pelayanan,” pungkasnya. 

(HUMAS KEMENTERIAN PANRB/UN)

Satgas COVID-19: Tindak Tegas Bagi Pelanggar PPKM Darurat

Satgas COVID-19: Tindak Tegas Bagi Pelanggar PPKM Darurat

BORNEOTRIBUN JAKARTA - Pemerintah melakukan berbagai penyesuaian pada sektor esensial dan kritikal selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Hal ini dilakukan setelah mencermati perkembangan PPKM Darurat yang diterapkan mulai tanggal 3 – 20 Juli 2021.

Dengan adanya penyesuaian ini, semua pihak diminta mematuhi sepenuhnya. Sehingga mobilitas masyarakat di masa PPKM ini dapat ditekan dan penularan yang terjadi di masyarakat dapat semakin menurun. Dan bagi yang melanggar, akan ditindak tegas.

“Penting untuk diingat, bagi siapapun yang melanggar akan ditindak tegas bahkan sampai dicabut izinnya,” tegas Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito, dalam Keterangan Pers Harian PPKM Darurat, Kamis (08/07/2021) secara virtual.

Penyesuaian untuk sektor kritikal, utamanya yang bergerak di sektor kesehatan dan keamanan, diizinkan bagi pegawainya melakukan 100 persen work form office (WFO) atau bekerja di kantor sepenuhnya. Namun harus dilakukan dengan protokol kesehatan yang sangat ketat.

Hal yang sama juga diperbolehkan khusus pada aktivitas di bidang energi, logistik makanan, petrokimia, bahan bangunan, objek vital strategis nasional, proyek strategis nasional, konstruksi, dan utilitas dasar.

Pada bidang-bidang tersebut, aktivitas produksi konstruksi atau pelayanannya dapat beroperasi maksimal 100 persen.

"Meski demikian, untuk operasional kantor pendukung harus menerapkan WFO maksimal 25 persen,"  ujarnya.

Untuk sektor esensial seperti bidang keuangan dan perbankan, pasar modal, sistem pembayaran, teknologi informasi dan komunikasi, perhotelan serta industri orientasi ekspor dapat melakukan WFO maksimal 50 persen dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Khusus industri orientasi ekspor, wilayah perkantoran pendukung operasional hanya dapat melakukan WFO maksimal 10 persen staf.

Sedangkan untuk sektor nonesensial, diwajibkan tetap melakukan work from home (WFH) 100 persen atau bekerja dari rumah saja.

(SATGAS PENANGANAN COVID-19/UN)

Jumat, 09 Juli 2021

Presiden Jokowi Lepas kontingen Indonesia ke Olimpiade Tokyo 2021

Presiden Jokowi Lepas kontingen Indonesia ke Olimpiade Tokyo 2021
Presiden Jokowi pada Upacara Pelepasan Tim Indonesia Menuju Olimpiade Tokyo Tahun 2021, Kamis (08/07/2021), di Halaman Istana Merdeka, Jakarta. (Foto: BPMI Setpres/Lukas)

BORNEOTRIBUN JAKARTA -- Presiden Jokowi secara resmi melepas kontingen Indonesia yang akan berlaga di ajang olahraga Olimpiade Tahun 2021 yang akan dilaksanakan di Tokyo, Jepang. Acara pelepasan digelar di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (08/07/2021).

Dalam arahannya, Presiden meminta para atlet yang akan berangkat untuk fokus meraih prestasi yang membanggakan bagi negara dan seluruh rakyat Indonesia.

“Hari-hari ini sampai ke puncak pertandingan agar jaga kesehatan, jaga stamina, jaga motivasi, dan fokus pada pertandingan dan fokus pada prestasi. Rakyat menaruh harapan besar kepada Saudara-saudara dan prestasi Saudara-saudara akan menjadi prestasi negara kita Indonesia,” ujarnya.

Pada Olimpiade yang akan digelar pada tanggal 23 Juli hingga 10 Agustus ini, Indonesia akan memberangkatkan sebanyak 28 atlet dan 17 ofisial dari 8 cabang olahraga (cabor) yang sudah sepenuhnya siap bertanding secara sportif dan berpotensi meraih medali juara. Kedelapan cabor tersebut yaitu atletik, panahan, rowing, menembak, bulu tangkis, angkat besi, renang, dan selancar.

“Saya tahu persiapan untuk menghadapi Olimpiade Tokyo ini telah dilaksanakan secara maksimal dan para atlet saya tahu juga telah bekerja keras untuk meningkatkan prestasinya,” ujar Presiden.

Dengan perjuangan dan usaha maksimal tersebut, Kepala Negara optimistis akan membuah hasil yang diharapkan oleh seluruh bangsa Indonesia.

“Selamat menjalankan amanat berat ini. Rakyat menunggu Saudara-saudara kembali ke Tanah Air dengan membawa medali yang membanggakan Indonesia. Semoga perjuangan Saudara-saudara berhasil,” pungkasnya.

Dalam laporannya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menyampaikan pengiriman 28 atlet ke Olimpiade Tokyo ini melebih target yang telah ditetapkan sebelumnya, yaitu sebanyak 22 atlet.

“Hasil dari kualifikasi yang dihasilkan ini adalah melebihi dari target. Di dalam rencana awalnya hanya dapat memberangkatkan 22 atlet karena situasi pandemi COVID-19 tetapi karena usaha dan kerja keras dari semua pihak kita bisa memberangkatkan 28 atlet,” ujarnya Menpora.

Menpora menambahkan, pengiriman kontingen yang dipimpin oleh Chef de Mission (CdM) Rosan P Roeslani ini adalah wujud dari komitmen pemerintah untuk kemajuan olahraga di Indonesia.

“Perhatian Bapak Presiden terhadap olahraga Indonesia tetap ada dan ditunjukkan dengan pelepasan secara virtual. Ini adalah komitmen pemerintah untuk mendorong majunya olahraga di Tanah Air,” ujarnya.

Zainudin juga menegaskan bahwa seluruh kontingen ini telah memperoleh dosis vaksin COVID-19. “Para atlet, ofisial, dan tenaga pendamping semuanya sudah divaksin,” tandasnya.

Untuk diketahui, acara pelepasan kontingen ini juga dihadiri secara langsung oleh Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari dan CdM Rosan P Roeslani. Hadir juga empat orang perwakilan atlet yang akan berlaga di Olimpiade Tokyo yakni Alviyanto Bagas Prastyadi (panahan), Arif Dwi Pangestu (panahan), Aflah Fadlan Prawira (renang), dan Windy Cantika Aisah (angkat besi).

Selain itu, acara pelepasan juga diikuti oleh para atlet, ofisial, dan ketua umum induk cabang olahraga secara virtual dari sejumlah tempat antara lain di Hotel Aston, Hotel Mulia, pelatnas dayung Pangalengan, pelatnas selancar Bali, pelatnas angkat besi di Mess Kwini, dan Hotel Century. (TGH/UN)

Kamis, 08 Juli 2021

Panglima TNI dan Kapolri Keliling Jabar, DIY, Jatim dan Jateng Tinjau Vaksinasi Massal dan Pos Penyekatan

Panglima TNI dan Kapolri Keliling Jabar, DIY, Jatim dan Jateng Tinjau Vaksinasi Massal dan Pos Penyekatan
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono.

BORNEOTRIBUN JAKARTA - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo melakukan road show ke sejumlah daerah untuk memantau langsung sejumlah kegiatan terkait PPKM Darurat.

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengungkapkan Panglima TNI dan Kapolri mengunjungi sejumlah daerah di Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur. 

"Kegiatan dilakukan hari ini sampai besok. Tujuannya meninjau langsung kegiatan vaksinasi massal, posko PPKM termasuk penyekatan jalan," kata Argo dalam keterangannya, Kamis (8/7/2021). 

Menurut dia, di Bandung, Jawa Barat Panglima dan Kapolri akan meninjau vaksinasi di GOR Arcamanik dilanjutkan ke Posko PPKM Taman Sari. 

Kemudian di Yogyakarta, keduanya akan meninjau vaksinasi di GSA Lanud Adi Sutjipto diteruskan ke Pos Penyekatan di Prambanan. 

"Di Jawa Timur selain meninjau vaksinasi dan pos penyekatan, Panglima dan Kapolri juga akan melakukan kegiatan internal," ujar Argo.

(Humas Polda)

Jokowi Tinjau Kesiapan Rusun Pasar Rumput untuk Isolasi Pasien COVID-19

Jokowi Tinjau Kesiapan Rusun Pasar Rumput untuk Isolasi Pasien COVID-19
Presiden Jokowi saat Peninjauan Kesiapan Rusun Pasar Rumput sebagai Tempat Isolasi Pasien COVID-19, Rabu (07/07/2021) malam. (Foto: BPMI Setpres/Rusman)

BONEOTRIBUN JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Rabu (07/07/2021) malam, meninjau langsung kesiapan Rumah Susun (Rusun) Pasar Rumput, Jakarta, sebagai salah satu tempat isolasi terpusat bagi pasien COVID-19. Rusun tersebut disiapkan pemerintah sebagai langkah antisipasi apabila terjadi lonjakan kasus COVID-19.

“Malam hari ini saya sengaja dengan Menteri PUPR dan juga Kepala BNPB datang langsung untuk mengecek kesiapan Rusun Pasar Rumput dalam rangka kegunaannya untuk isolasi pasien-pasien COVID-19 yang bergejala ringan dan OTG,” ujarnya dalam keterangan di lokasi selepas peninjauan.

Setibanya di lokasi, Presiden langsung menuju tower satu, lalu naik menuju lantai 8 yang nantinya akan diperuntukkan bagi para pasien. Sementara itu, akomodasi untuk para tenaga kesehatan akan disiapkan di lantai 4.

Rusun Pasar Rumput sendiri terdiri atas tiga tower. Tower pertama yang dicek Presiden telah siap digunakan dengan kapasitas 2.060 tempat tidur. Jika ditambah dengan tower kedua dan ketiga yang akan siap dalam 2-3 hari ini, maka kapasitas total mencapai 5.950 tempat tidur.

“Kita harapkan dengan persiapan-persiapan seperti ini, kalau memang terjadi lonjakan kita sudah ada kesiapan,” imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Negara juga meminta kepada seluruh kepala daerah baik yang berada di Pulau Jawa dan Bali maupun di luar Pulau Jawa dan Bali untuk terus mengecek langsung ke lapangan terkait kondisi penanganan pandemi di daerahnya masing-masing.

“Mengontrol kesiapan-kesiapan baik itu obat-obatan, baik itu alat kesehatan, baik itu tabung oksigen dan juga tempat-tempat isolasi yang selalu dan harus dipersiapkan,” lanjutnya.

Di penghujung keterangan, Presiden juga mengucapkan apresiasi dan rasa terima kasih kepada para tenaga kesehatan yang telah bekerja keras menangani pandemi ini.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para dokter, para tenaga kesehatan, dan seluruh relawan yang telah bekerja pagi, siang, dan malam dalam rangka menangani COVID-19 ini,” tandasnya.

Turut mendampingi Presiden dalam peninjauan tersebut yaitu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Ganip Warsito.

(SLN/UN)

Tingkatkan Konektivitas Pulau-Pulau Kecil, KKP Bangun Lima Dermaga Apung

Tingkatkan Konektivitas Pulau-Pulau Kecil, KKP Bangun Lima Dermaga Apung
Sumber: Humas KKP

BORNEOTRIBUN JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan membangun dermaga apung sebagai media konektivitas antarpulau atau wilayah di lima daerah di Indonesia. Kelima daerah tersebut adalah Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Tojo Una-Una, Kota Bima, Kabupaten Sinjai, dan Kabupaten Indragiri Hilir.

“Pembangunan dermaga apung merupakan jawaban atas kebutuhan prasarana di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil/terluar. Tujuannya untuk meningkatkan aksesibilitas dan perekonomian masyarakat di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Selain itu, hal ini juga dimaksudkan untuk mendorong pemberdayaan, meningkatkan partisipasi dan kapasitas masyarakat dalam mengelola pesisir dan pulau-pulau kecil,” ujar Plt. Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP Hendra Yusran Siry.

Dermaga apung yang merupakan tempat tambat labuhnya kapal yang mengapung di atas air, memiliki tiga komponen utama yaitu struktur dermaga/darat yang menjorok ke laut, penghubung antara struktur dan platform, dan landasan dermaga apung yang berbahan high-density polyethylene/low-density polyethylene (HPDE/LDPE).

Lebih lanjut Hendra menambahkan saat ini moda transportasi yang dimiliki masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil/terluar untuk beraktivitas adalah perahu/sampan kayu kecil dengan rata-rata di bawah 5 GT.

“Dengan tinggi draft hanya sekitar 0,9 meter dan panjang rata-rata sekitar di bawah 12 meter, penggunaan bangunan dermaga dengan konstruksi beton atau konstruksi kayu dipandang kurang tepat karena masyarakat akan kesulitan dan terkendala ketika melakukan bongkar dan muat barang serta naik turun penumpang,” ujarnya.

Secara terpisah, Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil KKP Muhammad Yusuf menyampaikan persyaratan teknis dalam pemberian bantuan prasarana dermaga apung, antara lain diutamakan sudah memiliki Perda Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K), tersedia lahan yang ‘clean and clear’, serta penempatan dermaga apung berada di lokasi yang memiliki potensi dalam mendukung aktivitas masyarakat.

“Pembangunan dermaga apung di tahun 2021 ini berada di lima lokasi. Tim kami sudah melakukan survei dan verifikasi ke lokasi-lokasi tersebut,” ujar Yusuf.

Sejak tahun 2015-2019, KKP telah menyalurkan bantuan berupa pembangunan dermaga apung di 25 lokasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Guna mendukung konektivitas antar pulau-pulau kecil, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menekankan pada penetapan koridor logistik kelautan dan perikanan, yakni terbangunnya model pembangunan wilayah dan pemerataan pembangunan.

(HUMAS KKP/UN)

Menteri Sosial, Tri Rismaharini: Bansos Tunai dan PKH Ditambah Beras 10 Kilogram

Menteri Sosial, Tri Rismaharini: Bansos Tunai dan PKH Ditambah Beras 10 Kilogram
Mensos Tri Rismaharini (Foto Dokumentasi Humas Setkab)

BORNEOTRIBUN JAKARTA - Menteri Sosial, Tri Rismaharini memastikan setiap penerima Bantuan Sosial Tunai (Bansos Tunai) atau BST dan Program Keluarga Harapan (PKH) akan menerima tambahan beras sebanyak 10 kilogram.

“BST dan PKH disalurkan masing-masing bagi 10 juta penerima plus menerima beras sebanyak 10 kilogram,” ujarnya, di Jakarta, Rabu (07/07/2021).

Mensos menambahkan, beras sebanyak 10 kilogram tersebut akan disalurkan oleh Perum Badan Urusan Logistik (BULOG), mengingat jaringan BULOG terdapat di seluruh wilayah Indonesia.

“Kami mengirimkan data penerima BST dan PKH ke BULOG dan mereka menyalurkan beras itu melalui jaringannya di seluruh Indonesia,” imbuhnya.

Lebih lanjut Mensos menyampaikan, pembaruan data penerima Bansos Tunai di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sudah selesai sejak akhir pekan lalu dan siap digunakan dalam penyaluran.

“Prioritas penyaluran BST di daerah yang menerapkan PPKM Darurat dan tempat lainnya dengan memanfaatkan teknologi, jadi tinggal ‘klik’ saja,” tandasnya.

Untuk penyaluran Bansos Tunai Bulan Mei-Juni sekaligus akan diterima oleh penerima sebanyak Rp600 ribu ditambah dengan beras 10 kilogram dari Bulog.

“Penerima BST dan PKH menerima beras sebanyak 10 kilogram yang disalurkan oleh pihak BULOG, bukan oleh Bank ya,” ujar Mensos.

Penyaluran Bansos Tunai dilakukan melalui PT Pos Indonesia, sedangkan PKH akan disalurkan melalui Himpunan Bank-bank Negara (Himbara), serta beras melalui Perum BULOG.

“Penyaluran sudah dimulai sejak pekan lalu secara bertahap usai dilakukan pembaruan DTKS,” ujar Mensos.

Sebelumnya, Mensos menyampaikan bahwa bansos segera dicairkan pada minggu ini sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) seiring diterapkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali yang dimulai tanggal 3-20 Juli 2021.

“Jadi, sesuai instruksi Presiden agar mengakselerasi pencairan bansos di minggu ini, sehingga bisa segera membantu masyarakat,” pungkasnya.

Alokasi anggaran untuk 10 juta penerima Bansos Tunai senilai Rp6,1 triliun, sedangkan untuk PKH yang menyasar 10 juta penerima senilai Rp13,96 triliun. Kemudian untuk Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) bagi 18,8 juta penerima dialokasikan anggaran senilai Rp45,12 triliun.

(HUMAS KEMENSOS/UN)

Tito Karnavian Minta Kepala Daerah Percepat Penyaluran Bansos dari APBD

Tito Karnavian
Mendagri Tito Karnavian (Foto: Dokumentasi Humas Setkab)

BORNEOTRIBUN JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menginstruksikan para kepala daerah mulai dari gubernur hingga bupati/wali kota agar mempercepat penyaluran bantuan sosial (bansos) dan jaring pengaman sosial yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). 

Hal tersebut tertuang dalam Instruksi Mendagri (Inmendagri) Nomor 15 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa dan Bali atau PPKM Darurat.

“Gubernur, Bupati, dan Wali Kota agar mempercepat proses penyaluran bantuan sosial serta jaring pengaman sosial yang bersumber dari APBD,” ujar Tito, seperti tertuang dalam diktum kedelapan Inmendagri.

Apabila terdapat kebutuhan tambahan pendanaan untuk penganggaran dan penyaluran bantuan sosial serta jaring pengaman sosial dalam mendukung pelaksanaan PPKM Darurat ini, ujar Tito, maka:

Pertama, dilakukan rasionalisasi dan/atau realokasi anggaran dari program/kegiatan yang kurang prioritas pada anggaran anggaran bantuan sosial, serta jaring pengaman sosial;

Kedua, tata cara rasionalisasi dan/atau realokasi kebutuhan tambahan pendanaan untuk penganggaran dan penyaluran bantuan sosial/jaring pengamanan sosial dalam mendukung pelaksanaan PPKM Darurat COVID-19 berpedoman kepada Pasal 4 dan Pasal 5 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2020 tentang Percepatan Penanganan COVID-19 di Lingkungan Pemerintah Daerah dan Pasal 3 sampai dengan Pasal 6 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2020 tentang Pengutamaan Penggunaan Alokasi Anggaran untuk Kegiatan Tertentu, Perubahan Alokasi dan Penggunaan APBD.

Sementara itu, terhadap percepatan penyaluran dan pelaksanaan BLT-Dana Desa (BLT-DD), Mendagri meminta para bupati/wali kota untuk melakukan percepatan evaluasi APBDesa bagi desa yang belum menetapkan peraturan desa mengenai APBDesa, pengesahan data KPM oleh pemerintah daerah, perekaman data KPM penerima BLT-DD pada Om-SPAN sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Sedangkan kepala desa diminta untuk melakukan pendataan dan penetapan KPM, dan menindaklanjuti dengan pelaksanaan BLT-DD sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Tak kalah penting, Tito meminta kepala daerah melakukan sinkronisasi bantuan sosial yang berasal dari pusat dengan bantuan sosial yang bersumber dari APBD.

Plh. Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Administrasi Kewilayahan (Adwil) Kemendagri Suhajar Diantoro meminta para kepala daerah untuk memedomani Inmendagri 15/2021 tersebut.

“Inmendagri Nomor 15 Tahun 2021 yang telah dikeluarkan, diktum kedelapan dan kesembilan dapat dijadikan pedoman bagi kawan-kawan di daerah, tentunya Pak Gubernur, Bupati/Wali Kota menugaskan Sekda sebagai ketua panitia anggaran,” ujar Suhajar dalam Rapat Koordinasi Implementasi PPKM Darurat di Jawa Tengah dan Yogyakarta, Selasa (06/07/2021).

Ia juga meminta agar ketentuan terkait pengendalian dan pengetatan aktivitas masyarakat yang diatur dalam Inmendagri ini dijalankan tanpa keraguan.

“Agar pemda [pemerintah daerah] meningkatkan sosialisasi PPKM Darurat, dan kedua agar hati-hati dalam pembatasan atau penertiban rakyat yang berada pada kelompok berpendapatan rendah atau income harian,” tandasnya.

(HUMAS KEMENDAGRI/UN)

Presiden Jokowi Lantik Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi Masa Jabatan 2021-2024

Presiden Jokowi Lantik Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi Masa Jabatan 2021-2024
Presiden Jokowi dan Wapres Ma’ruf Amin didampingi Mendagri Tito Karnavian, Gubernur dan Wagub Jambi terpilih melakukan prosesi kirab dari Istana Merdeka menuju Istana Negara, Jakarta, Rabu (07/07/2021) sore. (Foto: BPMI Setpres/Lukas)

BORNEOTRIBUN JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melantik dan mengambil sumpah Al Haris dan Abdullah Sani masing-masing sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur (Wagub) Jambi masa jabatan tahun 2021-2024, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (07/07/2021).

Pasangan terpilih terlebih dahulu menerima petikan Surat Keputusan Presiden di Istana Merdeka, Jakarta. Kemudian bersama Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin dengan didampingi Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian, gubernur dan wakil gubernur terpilih kemudian melakukan prosesi kirab menuju Istana Negara.

Pelantikan pasangan gubernur dan wagub terpilih ini dilakukan berdasarkan pada Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 93/P Tahun 2021 tentang Pemberhentian Penjabat Gubernur Jambi dan Pengesahan Pengangkatan Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi yang ditetapkan di Jakarta pada tanggal 2 Juli 2021.

Al Haris dan Abdullah Sani secara resmi mengemban tugas sebagai Gubernur dan Wagub Jambi setelah diambil sumpah jabatan oleh Presiden Jokowi.

“Demi Allah saya bersumpah akan memenuhi kewajiban saya sebagai gubernur/wakil gubernur dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan menjalankan segala undang-undang, dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada masyarakat, nusa, dan bangsa,” ucap Kepala Negara mendiktekan penggalan sumpah jabatan.

Menutup rangkaian acara, Presiden dan Wakil Presiden memberikan ucapan selamat kepada pasangan yang telah dilantik yang dilanjutkan dengan foto bersama. Pelantikan Gubernur dan Wagub Jambi berlangsung khidmat dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Usai dilantik Gubernur Jambi Al Haris memastikan bahwa dirinya bersama dengan Wagub Abdullah Sani akan memprioritaskan penanganan pandemi COVID-19 dan pemulihan ekonomi di wilayah yang dipimpinnya.

“Pertama, kami terima kasih banyak kepada Bapak Presiden yang telah melantik kami dengan Pak Wakil Gubernur Jambi. Tentunya tugas kami yang pertama adalah bagaimana menekan angka COVID-19 di Jambi. 

Yang kedua, sekaligus juga kami akan tentunya memulihkan ekonomi Jambi tentunya, yang merupakan juga [bagian dari] tujuan nasional kita yaitu memulihkan ekonomi nasional. 

Yang berikutnya, saya kira karena kita sedang kondisi COVID-19 tentu kita sedang berjibaku bagaimana melawan COVID-19 sehingga daerah aman, rakyat aman, dan kita bisa bekerja seperti sediakala,” ujar Al Haris.

Turut hadir dalam acara tersebut Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. 

(FID/UN)

Minggu, 04 Juli 2021

Krisis Oksigen, 63 Pasien Meninggal di RSUP Dr Sarjito Yogyakarta

Krisis Oksigen, 63 Pasien Meninggal di RSUP Dr Sarjito Yogyakarta
Foto: Masyarakat mengantre di toko pengisian oksigen di Jakarta pada 28 Juni 2021, saat infeksi COVID-19 melonjak mencapai rekor tertinggi di Indonesia. (Foto: AFP/Dasril Roszandi)

BORNEOTRIBUN JAKARTA - Krisis pasokan oksigen untuk penanganan pasien COVID-19 masih melanda Yogyakarta, meski pasokan tersebut telah dijanjikan untuk diselesaikan pada pekan lalu.

Di RSUP Dr Sardjito saja, sejak Sabtu (3/7) pagi hingga Minggu (4/7) pagi, sebanyak 63 pasien meninggal dunia, sebagian besar karena terkait kondisi tersebut.

Sabtu (3/7) malam krisis pasokan oksigen itu mencapai puncak di rumah sakit rujukan nasional tersebut.

Pasokan oksigen cair dalam tabung berkapasitas 4.500 galon, pelan-pelan menipis hingga sama sekali habis.

Foto: Humas RSUP dr Sardjito Yogyakarta Banu Hermawan. (Foto: Humas Sardjito)

Banu Hermawan, juru bicara rumah sakit tersebut mengakui kondisi yang terjadi. 

“Memang betul, akhirnya secara perlahan memang stok oksigen sentral kami mengalami shut down sekitar pukul 20.00, sehingga waktu itu sudah back up dengan oksigen mengunakan tabung. Itu yang kita lakukan,” ujarnya, Minggu (4/7) di Yogyakarta.

Banu juga membenarkan, direktur rumah sakit sudah mengirim laporan mengenai kekosongan oksigen pada 3 Juli 2021. 

Laporan itu ditujukan kepada Menteri Kesehatan, Kepala BNPB, Gubernur DI Yogyakarta hingga berbagai pihak lain yang terkait.

Surat itu menyatakan kekhawatiran bahwa mereka akan kehabisan oksigen pada Sabtu (3/7) petang, dan berisiko pada keselamatan pasien yang dirawat.

Namun, semua upaya itu terlambat, dan korban berjatuhan.

Foto: Direktur RSUP dr Sardjito, Rukmono Siswishanto. (Foto: Courtesy/Humas RSUP Sardjito)

Direktur RSUP dr Sardjito, dr. Rukmono Siswishanto, Sp.OG(K)., M.Kes., MPH, mengonfirmasi angka-angka pasien yang meninggal, lengkap dengan perinciannya.

“Terkait pemberitaan yang menyebutkan 63 pasien meninggal, maka dapat kami sampaikan penjelasan bahwa jumlah tersebut akumulasi dari hari Sabtu (3/7) pagi sampai Minggu (4/7) pagi, sedangkan yang meninggal pasca oksigen sentral habis pukul 20.00 WIB, kami sampaikan jumlahnya 33 pasien,” kata Rukmono dalam keterangan tertulis Minggu siang. Rukmono menjelaskan, pada Jumat (2/7) tercatat ada penambahan jumlah pasien cukup banyak ke rumah sakit yang dipimpinnya.

Pada Sabtu (3/7), potensi krisis oksigen sudah terdeteksi dan berbagai langkah sebenarnya sudah dilakukan, hingga pasokan benar-benar habis pada pukul 20.00 WIB.

Foto: Relawan TRC BPBD DIY mendirikan tenda tambahan di area RSUP dr Sardjito, Rabu (30/6). (Foto: Courtesy/TRC BPBD DIY)

Sepanjang krisis berlangsung, untuk melayani pasien, RS Sardjito menerima kiriman oksigen dari RS Akademik UGM,  RS Gigi dan Mulus, FKG UGM, bahkan dari Fakultas Peternakan UGM.

Bantuan dalam jumlah cukup banyak diterima pukul 00.15 WIB pada hari Minggu (4/7), yang datang dari Polda DIY sejumlah 100 tabung.

“Pada Minggu pukul 03.40 WIB truk oksigen liquid pertama masuk dan mengisi tabung utama, sehingga oksigen sentral berfungsi kembali. Disusul truk kedua pada pukul 04.45 WIB masuk pula mengisi tabung sentral oksigen,” tambah Rukmono.

Semua pihak tinggal berharap, krisis ini dapat segera tertangani.

Layanan oksigen sentral di RS Sardjito telah berjalan kembali, meski pihak rumah sakit masih terus berharap bahwa kelancaran pasokan dari produsen dapat dipastikan.

“Kami sampaikan pula bahwa RSUP Dr Sardjito telah menyediakan bed untuk pasien COVID-19 secara optimal sebanyak 35 persen dari total tempat tidur, dan pasien yang datang jauh lebih banyak dari kemampuan daya tampung rumah sakit,” lanjut Rukmono.

Rukmono juga menyertakan imbauan kepada masyarakat agar mengikuti dan mematuhi PPKM sehingga lonjakan kasus COVID-19 dapat diatasi.

Foto: Masyarakat mengantre di toko pengisian oksigen di Jakarta pada 30 Juni 2021, saat infeksi COVID-19 melonjak mencapai rekor tertinggi di Indonesia. (Foto: AFP/Bay Ismoyo)

“Tanpa peran serta masyarakat ini tentu saja pandemik ini akan sulit tertangani,” ujarnya.

Polda DI Yogyakarta sendiri membantu penyediaan oksigen, dengan mengalihkan persediaan di unit kesehatan mereka, seperti diterangkan Kabid Humas Polda DI Yogyakarta, Kombes Pol Yuliyanto.

Foto; Seorang perawat di RSUP dr Sardjito mengenakan satu set alat pelindung diri (APD) lengkap. (Foto Nurhadi Sucahyo/VOA)

“Seratus tabung oksigen tersebut adalah oksigen yang dialokasikan untuk RS Bhayangkara dan Urkes di Polres Jajaran, melihat situasi di Sardjito yang urgen, maka pimpinan berkeputusan untuk mendahulukan Sardjito," jelasnya.

Koordinator Pelayanan Medis RSUP dr Sardjito, dr Purjanto Tepo Sp. M(K) mengakui kondisi ini dipengaruhi kenaikan kasus COVID-19 dalam beberapa pekan terakhir.

“RS Sardjito mengalami peningkatan jumlah kunjungan pasien COVID-19. Dan sebagian besar pasien yang datang ke Sardjito dalam kondisi yang berat, sehingga membutuhkan ruang rawat inap,” kata Tepo.

RSUP dr Sardjito telah mengalokasikan lebih dari 300 tempat tidur khusus bagi pasien COVID-19.

Foto: Masyarakat mengantre di toko pengisian oksigen di Jakarta pada 28 Juni 2021, saat infeksi COVID-19 melonjak mencapai rekor tertinggi di Indonesia. (Foto: AFP/Dasril Roszandi)

Namun, lanjut Tepo, pasien yang datang melebihi kapasitas yang mampu mereka sediakan.

“Kalau dilihat di depan ada tenda-tenda yang dibuka, itu dalam rangka menampung pasien yang tidak bisa terakomodasi di ruang perawatan, karena kami juga tetap melayani pasien yang non-COVID,” tambahnya. [ns/ah]

Oleh: VOA

Pemakaman Rachmawati di Samping Ibu Fatmawati

Pemakaman Rachmawati di Samping Ibu Fatmawati
Foto: Didi Mahardika selaku anak dari Rachmawati Soekarnoputri beserta keluarga memberikan salam perpisahan terakhir di pemakaman umum Karet Bivak, 3 Juli 2021. (Foto: VOA/Indra Yoga)

BORNEOTRIBUN JAKARTA - Rachmawati Soekarnoputri yang tutup usia hari Sabtu (3/7) pukul 06.45 WIB di RSPAD Gatot Subroto dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat. 

Sesuai wasiatnya, ia dimakamkan di samping makam Ibu Fatmawati, ibundanya yang meninggal dunia pada tahun 1980. 

Upacara pemakaman berlangsung singkat dan mengikuti protokol kesehatan karena Rachmawati sebelumnya diketahui terjangkit virus corona.

Hanya keluarga inti yang datang langsung ke pemakaman, antara lain putra Rachmawati, Didi Mahardhika dan istri. 

Guntur Soekarnoputra mengutus menantunya Joy Kameron, sementara Megawati Soekarnoputri mengutus putra pertamanya Mohammad Rizki Pratama. 

Dengan berbagai pertimbangan, termasuk mematuhi protokol kesehatan dan pembatasan sosial terkait COVID-19, abang dan kakak kandung Rachmawati itu memutuskan mengikuti upacara pemakaman dari rumah secara daring. Ada pula Banyu Biru, putra sahabat keluarga Eros Djarot. 

Sekjen PDI-Perjuangan Hasto Kristayanto dalam keterangan tertulis yang dikirimkan pada VOA menyampaikan duka cita mendalam Megawati dan keluarga besar Soekarno. 

“Ibu Megawati Soekarnoputri sangat berduka. Ibu Rachmawati adalah adik beliau, yang tumbuh dan sama-sama besar di Istana Negara, belajar menarik bersama dan juga berjuang guna meneladani keseluruhan pemikiran dan perjuangan Bung Karno, proklamator dan bapak bangsa Indonesia. Semoga husnul khotimah,” demikian petikan pernyataan itu.

Lebih jauh Hasto mengatakan Megawati telah berkomunikasi langsung dengan putra tertua Rachmawati, Rommy Soekarnoputro, untuk menyampaikan belasungkawa dan doa terbaik.

 “PDI Perjuangan mengucapkan duka cita mendalam. Kami mendoakan Ibu Rachmawati dan Partai memberikan penghormatan terbaik bagi almarhumah.”   

Terjangkit COVID-19 Rachmawati menghembuskan nafas terakhirnya setelah menjalani serangkaian perawatan kesehatan selama lebih dari satu minggu karena terjangkit virus corona. 

“Beliau dirawat di RSPAD sepulangnya dari menghadiri dua acara, yaitu haul Bung Karno dan ulang tahun Polisi Militer Angkatan Darat Juni lalu. Ia merasa tidak enak badan, setelah diperiksa diputuskan dirawat di RSPAD. Penyakit bawaannya seperti stroke dan asthma semakin menyulitkan ketika ia terjangkit COVID. Kurang lebih jam 6.45 dipanggilNya,” ujar Eros Djarot, sahabat Rachmawati dan Megawati.

Dikenal Nasionalis Sejati Diah Pramana Rachmawati Soekarno lahir pada 27 September 1950. 

Ia merupakan Ketua Pembina Yayasan Pendidikan Bung Karno dan salah seorang pendiri Universitas Bung Karno. 

Ia juga pernah mendirikan Partai Pelopor. Pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, Rachmawati pada tahun 2007-2009 dipercaya menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden.

Ia pernah bergabung dengan Partai Nasdem pada tahun 2013, namun kemudian berpisah jalan pada tahun 2014. 

Setahun kemudia ia bergabung dengan Partai Gerindra dan hingga September 2020 menjadi Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra yang langsung berada di bawah Ketua Umum Prabowo Subianto. 

Pertengahan Juni lalu Rachmawati didaulat menjadi Ketua Dewan Pembina Tim Mutiara Hitam oleh Persipura Jayapura.

Masyarakat luas mengenal Rachmawati Soekarnoputri sebagai tokoh politik yang sangat nasionalis dan berbeda haluan dengan kakaknya, Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri. 

Perbedaan itu tampak jelas ketika Rachmawati, dalam pendeklarasian Partai Pelopor di Jakarta pada Agustus 2002, secara terang-terangan menyebut “Megawati hanyalah anak biologis Soekarno, bukan anak ideologis.” 

Sebagai orang yang dekat dengan Megawati dan juga Rachmawati, Eros Djarot mengatakan sebenarnya keduanya sama-sama sangat mencintai Indonesia, tetapi dengan cara berbeda. 

“Yang satu, yaitu Rachmawati, lebih pada menerjemahkan ideologi Bung Karno secara kesumsum – ketulang dan sumsum – begitu ya.. Sementara Mbak Mega melihatnya sebagai proses yang perlu diadaptasi dengan keadaan sekarang. Keduanya mempunyai langkah dan pandangan berbeda tentang bagaimana mengelola negeri ini. Tetapi keduanya sama-sama sangat mencintai Indonesia,” ujar Eros. [em/iy/ah]

Oleh: VOA

536 Ibu Hamil Terjangkit COVID, POGI Rekomendasikan Vaksinasi

Foto: Seorang ibu hamil datang untuk tes swab virus corona COVID-19 di Surabaya pada 21 Juli 2020. (Foto: AFP/Juni Kriswanto)

BORNEOTRIBUN JAKARTA - Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) mencatat 536 ibu hamil terinfeksi virus corona sepanjang April 2020 hingga Mei 2021.

Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) merekomendasikan vaksinasi corona terhadap ibu hamil. 

Ketua POGI Ari Kusuma Januarto mengatakan lembaganya mencatat setidaknya ada 536 ibu hamil yang terinfeksi virus corona sepanjang April 2020 hingga Mei 2021. 

Foto: Ketua POGI Ari Kusuma Januarto. (Foto: VOA/Sasmito)

Sekitar tiga persen di antaranya meninggal dan 4,5 persen masuk ruang gawat darurat atau Intensive Care Unit (ICU).

Selain itu, menurut Ari, 51 persen dari 536 ibu hamil tidak bergejala atau orang tanpa gejala. 

Kondisi tersebut membuat virus berpotensi menular kepada keluarga ibu hamil ataupun dokter dan tenaga kesehatan.

"Dari 536 orang, 72 persen ditemui pada usia 37 minggu. Artinya terlambat diketahui atau baru datang. Padahal kita tahu itu masa akan melahirkan jelas membutuhkan fasilitas atau dirujuk," jelas Ari Kusuma Januarto dalam konferensi pers daring, Jumat (2/7/2021).

Ari menambahkan ibu hamil merupakan salah satu kelompok yang rentan tertular virus corona. 

Kata dia, hal ini diperkuat data Dinas Kesehatan Jakarta yang menunjukkan sekitar 1.600 ibu hamil dinyatakan positif virus corona dari 15 ribuan ibu hamil yang dites PCR (polymerase chain reaction). 

Seribu di antaranya yang dinyatakan positif membutuhkan fasilitas rujukan.

"Ini kita juga bisa bayangkan fasilitas-fasilitas. Sementara kita sekarang belum punya rumah sakit yang benar-benar khusus," tambahnya.

Foto: Dokter kandungan-ginekologi Ika Sri Purnamaningsih (tengah) dan perawat memakai alat pelindung saat memeriksa ibu hamil di RSIA Tambak, Jakarta, 22 April 2020. (Foto: AFP/Adek Berry)

Sekjen POGI Budi Wiweko menambahkan vaksinasi terhadap ibu hamil aman dilakukan. 

Hal tersebut berdasar studi observasi di Amerika Serikat terhadap 35 ribuan ibu hamil yang divaksin Pfizer dan Moderna pada Desember 2020 hingga Februari 2021. 

Hasilnya sebagian besar ibu hamil merasakan nyeri pada tempat suntikan dan kelelahan.

"Yang relatif lebih tinggi pada ibu hamil adalah nyeri pada tempat suntikan. Kalau lain-lain sebanding, bahkan ibu hamil dibandingkan lebih sedikit dibandingkan pada ibu tidak hamil," jelas Budi Wiweko.

Budi menambahkan hasil studi observasi juga menunjukkan terdapat kasus keguguran berkisar 12,6 persen, kematian di bawah usia 5 bulan 0,1 persen, dan kelainan lain, seperti persalinan prematur dan bayi kecil.

Namun, menurutnya ini masih dalam kategori wajar karena berasal dari studi observasi yang dilakukan secara acak dari ibu hamil.

Selain itu, kata Budi, pihaknya juga berkaca kepada organisasi profesi di dunia seperti Royal College of Obstetricians and Gynecologists dan American College of Obstetricians and Gynecologists yang menunjukkan keamanan vaksinasi terhadap ibu hamil.

Juru Bicara Vaksinasi dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan pemerintah masih menunggu rekomendasi dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) soal vaksinasi ke ibu hamil.

VOA sudah berusaha meminta tanggapan ke juru bicara BPOM soal rekomendasi vaksinasi kepada ibu hamil. 

Namun, belum ada tanggapan dari BPOM terkait hal ini hingga berita ini diturunkan. [sm/ah]

Oleh: VOA

Sabtu, 03 Juli 2021

Rachmawati Soekarnoputri Wafat


Rachmawati Soekarnoputri (Ist)

BorneoTribun Jakarta Politikus Rachmawati Soekarnoputri meninggal dunia. Kabar duka ini disampaikan oleh Ketua DPP PDIP Bambang Wuryanto, Sabtu (3/7/2021).

“Telah berpulang kepada Tuhan yang maha kuasa, Ibu Hj Rachmawati Soekarnoputri. Tadi pagi pukul 06.20 WIB di RSPAD Gatot Soebroto,” kata Bambang.

Bambang menyebutkan bahwa Rachmawati meninggal karena sakit. “Setelah sakit beberapa lama,” katanya.

Berita duka belum berhenti menerpa bangsa Indonesia di tengah pandemi Covid-19.

Kali ini, berita duka datang dengan meninggalnya salah seorang putri Proklamator RI, Ir Soekarno.

Kabar berita duka ini juga disiarkan lewat twitter yang disampaikan Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad melalui akun twitter @Don_dasco, Sabtu pagi.

“Berita duka, Innalilahi wa innaillaihi rojiun, Pada 3 Juli 2021, sekira pukul 06.45 WIB, Telah wafat Ibu Rachmawati Soekarnoputri di RSPAD,” cuit Sufmi Dasco Ahmad yang juga Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra ini.

Rachmawati Soekarnoputri, bernama lengkap Diah Pramana Rachmawati Soekarno adalah politikus dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

Rachmawati juga pendiri dan Ketua Pembina Yayasan Pendidikan Bung Karno, serta pendiri Partai Pelopor.

Ia adalah putri dari presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno yang lahir 27 September 1950. (Red)

Jumat, 02 Juli 2021

PPKM Darurat Pukulan Berat bagi Sektor Pariwisata

PPKM Darurat Pukulan Berat bagi Sektor Pariwisata

BORNEOTRIBUN JAKARTA - Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat 3-20 Juli 2021 diperkirakan akan memukul sektor pariwisata. 

Namun, sejumlah pihak berharap kebijakan ini akan berdampak positif dalam jangka panjang. 


Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Panjaitan memastikan, program pariwasata, khususnya di Bali, tidak akan dilaksanakan sesuai rencana. 

Meski pemerintah sebelumnya menetapkan untuk mendongkrak bisnis sejumlah daerah tujuan wisata dan mendorong program  vaksin secepatnya bagi pelaku wisata, merebaknya varian Delta mengubah prioritas itu. 

“Saya kira, enggak mungkin dibuka lagi dengan adanya  Delta ini. Jadi kita tidak berpikir ke situ lagi sekarang, kita sekarang berpikir bagaimana menurunkan, dengan menyuntik sebanyak mungkin, protokol kesehatan. Itu sekarang yang sedang kita lakukan,” kata Luhut, Kamis (1/6). 


Berharap Pembatalan Terakhir Pemerintah, khususnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memang beberapa kali menjanjikan pembukaan Bali untuk wisatawan mancanegara. 

Secara khusus kementerian ini bahkan mendorong vaksinasi pelaku wisata di tiga lokasi wisata pilihan sebagai salah satu persiapan. Wacana itu setidaknya mulai muncul sejak Maret 2021 lalu. 

Pengamat pariwisata Taufan Rahmadi bisa melihat kekecewaan pelaku pariwisata Bali terkait perkembangan yang terjadi. 

“Sekarang dengan kondisi PPKM Darurat, padahal Juni sudah batal, Juli tentu batal, bisa dibayangkan bagaimana Bali dan daerah lain,” kata Taufan. 


Pada 1 Juli, kata Taufan, Thailand sudah membuka pintu bagi wisatawan asing. Ratusan wisatawan dari berbagai negara mengikuti program percontohan ini, yang dilaksanakan dengan prosedur yang ketat. 

Artinya, tambahnya lagi, Indonesia mengalami ketertinggalan dalam upaya serupa. Namun, karena pemerintah sudah menetapkan kebijakan pengetatan baru yang lebih keras, Taufan berharap hasilnya akan positif bagi sektor pariwisata.

“Saat ini sudah menjadi keputusan presiden, kita harus mematuhi  itu. Saya berharap kebijakan pemerintah saat ini terkait PPKM Darurat Jawa-Bali, adalah kebijakan yang terakhir. Kita berharap nantinya tidak ada lagi keputusan seperti ini. Di Bali misalnya, jangan sampai ada ketiga kalinya dijanjikan untuk dibuka internasional tetapi tidak terjadi lagi,” kata Taufan kepada VOA. 


Jika sekarang diberlakukan PPKM Darurat, Taufan mengibaratkan sebuah proses kembali dari awal. 

Karena itu seluruh pihak harus konsisten dengan aturan yang sudah ditetapkan. Jika semua konsisten, tujuan untuk mengatasi lonjakan kasus dapat tercapai. 

Pada gilirannya, destinasi wisata populer di tanah air, yang sudah berjuang untuk menekan kasus COVID-19, bisa kembali beroperasi dan menjalani kehidupan sesuai standar yang baru terkait pandemi. 

“Mudah-mudahan dengan PPKM Darurat ini Bali masuk ke zona hijau. Ketika masuk zona hijau dan bisa dipertahankan, berarti tidak ada alasan lagi untuk tidak membuka penerbangan internasional ke Bali. Disinilah Kemenparekraf bisa memastikan proses kedatangan wisatawan itu sesuai dengan protokol kesehatan,” tambah Taufan.

Paradigma yang dipakai, lanjut Taufan, adalah hidup berdampingan dengan COVID-19. 

Nusa Tenggara Barat, lanjut Taufan, akan segera mengeluarkan Peraturan Gubernur terkait zona wisata hijau. 

Langkah ini, dinilainya bisa menjadi contoh. Jika PPKM Darurat berhasil, Kemenparekraf juga dapat mengeluarkan kebijakan serupa, dengan menetapkan zona wisata hijau di Indonesia. 

Kebijakan ini memuat destinasi wisata mana saja yang dapat dikunjungi wisatawan asing, dengan kebijakan bubble destination, untuk menekan potensi penularan, sehingga memberi rasa aman baik bagi wisatawan asing maupun pelaku wisata dalam negeri. 

Dukungan Kemenparekraf Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno sendiri mendukung penuh kebijakan pemerintah terkait PPKM Darurat. 

Dia meminta seluruh destinasi wisata dan sentra ekonomi kreatif ditutup sementara. 

"Penanganan COVID-19 harus didukung secara totalitas. Jadi kita satu komando, sebagai kementerian yang membawahi 13 sub sektor pariwisata dan 17 sub sektor ekonomi kreatif, kami menginstruksikan kepada seluruh pemangku kepentingan untuk mematuhi PPKM Darurat,” ujar Sandiaga dalam keterangan resmi untuk media. 


Seiring keputusan itu, sejumlah program seperti Work From Bali, pembukaan Bali Kembali, promosi Wisata Vaksin di Bali, hingga travel corridor arrangement akan ditunda. 

Bali Sebenarnya Siap Dalam sesi penjelasan kepada media yang dilakukan Kemenparekraf, Senin (28/6), Gubernur Bali I Wayan Koster menyampaikan sejumlah data, terkait kesiapan menerima wisatawan kembali.

“Tiga zona yang sudah divaksin 100 persen, yaitu Ubud, Sanur dan Nusa Dua. Ini memang mendapat prioritas untuk divaksinasi. Sudah dua kali vaksin tiga wilayah ini, yang bisa dikunjungi sebagai destinasi wisata,” kata Koster. 

Bali sendiri membutuhkan sekitar enam juta dosis vaksin bagi lebih tiga juta warganya.

Dari jumlah kebutuhan itu, menurut Koster, Bali sudah menerima empat juta dosis. 

Sebanyak 71 persen warganya sudah menerima vaksindosis pertama, dan 24 persen sudah lengkap hingga ke tahap kedua. 

“Tidak bisa dipercepat, karena jadwalnya mengikuti persyaratan dari vaksin pertama dan vaksin kedua,” ujarnya.

Koster meyakinkan ke pemerintah pusat, bahwa vaksinasi terbukti mengurangi dampak infeksi COVID-19.

Meski angka kasus naik, ujarnya, pasien rata-rata hanya bergejala ringan dan tidak membutuhkan perawatan rumah sakit. 

Namun sepertinya, lonjakan kasus akibat varian Delta kali ini, mengubah seluruh rencana yang telah dimatangkan pemerintah di sektor pariwisata, setidaknya hingga dua pekan lalu. [ns/ab]

Oleh: VOA

Selasa, 29 Juni 2021

Polri Gelar Pelatihan 2.284 Orang untuk Jadi Tracer COVID-19

Polri Gelar Pelatihan 2.284 Orang untuk Jadi Tracer COVID-19
Polri Gelar Pelatihan 2.284 Orang untuk Jadi Tracer COVID-19.

BORNEOTRIBUN JAKARTA - Baharkam Polri menggelar pelatihan terhadap 2.284 orang untuk menjadi tracer Covid-19 atau virus corona. Kegiatan tersebut dilakukan mulai 29 Juni hingga 1 Juli 2021 mendatang. 

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengungkapkan bahwa, pelatihan tersebut dilakukan kepada personel Polri dan elemen masyarakat yang merupakan mitra kepolisian.

"Peserta sebanyak 2.284 orang. dengan rincian Relawan Senkom 530 orang, Bintara PMJ 270 orang, Baja SPN Lido 552 orang, Baja SPN Jabar 539 orang, Baja SPN Banten 192 orang dan Baja SPN Jateng 201 orang," kata Argo dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Selasa (29/6/2021).

Menurut Argo, pelatihan ribuan orang sebagai tracer ini merupakan bentuk tanggung jawab dan kewajiban dari seluruh personel Korps Bhayangkara kepada masyarakat dalam menjalankan tugasnya di tengah Pandemi Covid-19.

"Dimana ini sebagai bentuk amal dan tanggung jawab kita terhadap masyarakat. Khususnya sebagai anggota Polri adalah kewajiban kita untuk melaksanakan hal tersebut," ujar Argo.

Sebab itu, Argo menekankan, jajaran kepolisian harus bisa bertugas secara profesional dan memahami tugas sebagai tracer. Selain itu, Argo mengimbau kepada jajarannya untuk tetap menjaga diri sendiri saat bertugas.

"Agar rekan-rekan paham betul akan apa saja yang harus dilakukan. Yang pertama menjaga diri kita sendiri, kemudian membuka mata dan telinga, dan mendata siapa saja yang terkonfirmasi positif, jangan pasif," ucap Argo.

Argo juga menyampaikan apresiasi kepada elemen masyarakat mitra polisi karena telah mau turut serta dan berperan aktif menjadi seorang tracer. 

"Agar selalu melakukan langkah-langkah yang tepat dan proaktif tetapi tetap menjaga protokol kesehatan yang seharusnya," tutup Argo.

Editor: Yakop

Wakili Kalbar, Borneotribun.com Ikuti Pelatihan Penguatan Bisnis Media Online Bersama AMSI


Pelatihan penguatan management, bisnis dan keberlanjutan media online

BorneoTribun Jakarta Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) menggelar pelatihan untuk penguatan manajemen, bisnis dan keberlanjutan media online (Digital Media Management, Business Development and Sustainability). Sebanyak 75 peserta dari 30 media lokal dan nasional hasil seleksi mengikuti pelatihan yang berlangsung sejak Senin, 22 Juni lalu dan akan berakhir 29 Juni 2021.

Ketua Umum AMSI, Wenseslaus Manggut mengatakan, program ini dibuat agar media digital tidak hanya survive, tapi juga berkembang di tengah badai digital. Untuk itu, materi pelatihan membahas hulu hingga hilir, dari peta media hingga ekosistem digital. “Kita harus tahu DNA masing-masing media, dan bagaimana operasional hingga monetisasinya,” kata Wens, Senin (28/6/2021).

Pelatihan Manajemen, Pengembangan Bisnis, dan Keberlanjutan Media Digital ini mendapat dukungan dari Internews dan USAID MEDIA. Sebelum training, AMSI telah menggelar ToT (Training of Trainers) untuk menyusun materi, kurikulum hingga modul dengan mendatangkan banyak kalangan. Agency nasional, asosiasi publisher, dosen, peneliti hingga para praktisi yang berpengalaman mengelola media digital.

 “Goal pelatihan ini adalah membangun media yang sehat kontennya, dan kuat bisnisnya ke depan,” kata Wakil Ketua I AMSI, Suwarjono, sekaligus penanggung jawab program menambahkan. 

Terdapat 7 materi utama yang diberikan kepada peserta pelatihan yang berlangsung secara daring ini yaitu: Business Environment, Brand Development, Business Management, Content Development, Distribution Development, Audience Development dan Revenue Development. 

“Jadi kita membedah dari A-Z media digital. Dari visi awal membangun media, manajemen, konten, distribusi hingga bisnis model,” kata Jono.

Sekretariat AMSI menerima 49 pendaftar dari 18 wilayah di Indonesia, seperti Papua, Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Sulwasi Selatan, Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jakarta.  Setelah melalui proses seleksi 30 tim media dinyatakan lolos mengikuti pelatihan. Mereka dibagi menjadi dua kelompok. 

Pelatihan pertama dengan tema Business Environment telah berlangsung pada 21 Juni 2021. Ini dimoderatori oleh Suwarjono (Editor in Chief Suara.com) dan pembicara tamu Wahyu Dhyatmika (Editor in Chief Majalah Tempo). Dwi Eko Lokononto (Editor in Chief Berita Jatim) telah mengisi tema Brand Development pada 22 Juni 2021. Sedangkan Suwarmin (Direktur Bisnis dan Konten Solopos.com) mengisi tema Business Management pada 23 Juni 2021.

Pada hari keempat kegiatan, tema Content Development dibawakan oleh I Nengah Muliarta (Dewan Redaksi Beritabali.com) dan Machroni Kusuma (Editor in Chief Berita Indonesia Link). Tema Distribution Development dibawakan oleh Irna Gustiawati (Editor in Chief Liputan6.com) dan Yuli Sulistyawan (GM Content Tribunnews) dibawakan pada 25 Juni 2021. 

Sejumlah pimpinan media seperti, Iin Yumiyati (Editor in Chief News Haibunda.com dan Deputy Director Detik.com), Citra Dyah Prastuti (Editor in Chief KBR.id) dan Maryadi (VP Business & Digital Katadata) akan mengisi materi workshop sesi Senin (28 Juni) dan Selasa (29 Juni).

Setelah pelatihan ini, AMSI akan memilih 10 tim media untuk mendapatkan pendampingan (mentorship) oleh praktisi media online Jakarta. Kegiatan intensif ini akan diberikan selama tiga bulan untuk pendalaman materi dan praktik pengembangan media sesuai kebutuhan media lokal. 

Disisi lain, Robiantinus Hermanto selaku Wakil Pimpinan Redaksi BorneoTribun.com mengaku sangat termotivasi dengan adanya pelatihan penguatan Bisnis Media Online yang diselenggarakan oleh Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) ini.

"Luar biasa, sebuah kebanggaan tersendiri bagi BorneoTribun.com bisa mengikuti pelatihan ini. Apalagi kami hanya sebuah media lokal yang terbilang masih seumur jagung," Pungkasnya.

Borneotribun.com asal kabupaten Sekadau Kalimantan Barat merupakan salah satu dari 30 media yang lolos dari 49 media yang mendaftar dari 18 wilayah di Indonesia. (*)



Senin, 28 Juni 2021

Pengisian Awal Juli 2021, Bendungan Ladongi Siap Penuhi Kebutuhan Irigasi di Kolaka Timur

Pengisian Awal Juli 2021, Bendungan Ladongi Siap Penuhi Kebutuhan Irigasi di Kolaka Timur
Pengisian Awal Juli 2021, Bendungan Ladongi Siap Penuhi Kebutuhan Irigasi di Kolaka Timur.

BORNEOTRIBUN JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan tahap akhir pembangunan Bendungan Ladongi yang berada di Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara (Sultra). Saat ini progres pembangunannya sudah mencapai 90,28 persen dan direncanakan dapat dilakukan pengisian air awal atau impounding pada Juli 2021.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pengelolaan sumber daya air dan irigasi terus dilanjutkan dalam rangka mendukung produksi pertanian yang berkelanjutan.

“Dengan demikian pembangunan bendungan yang diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya dibangun dengan biaya besar dapat bermanfaat karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” ujarnya, dikutip dari laman resmi Kementerian PUPR, Minggu (27/06/2021).

Pembangunan bendungan yang dimulai sejak 2016 dengan masa pelaksanaan hingga akhir 2021 ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi aliran Sungai Ladongi sebagai sumber daya air di Kabupaten Kolaka Timur. Biaya pembangunan bendungan ini bersumber dari APBN melalui skema kontrak tahun jamak tahun 2016-2021 senilai Rp1,14 triliun.

Bendungan Ladongi akan menahan aliran Sungai Ladongi dengan kapasitas tampung 45,95 juta meter kubik dan luas genangan serta area sabuk hijau sebesar 246,13 hektare. Nantinya air yang tertampung akan dimanfaatkan untuk mengairi areal sawah dengan layanan irigasi seluas 3.604 hektare secara kontinu di Kolaka Timur. Bendungan ini juga berfungsi menyalurkan air saat musim kemarau guna mencegah terjadinya kekeringan pada areal persawahan sehingga dapat meningkatkan hasil produksi pertanian di daerah tersebut.

Selain dinikmati petani, Bendungan Ladongi juga memiliki manfaat sebagai sumber air baku sebesar 0,12 meter kubik per detik serta potensi sumber pembangkit energi listrik sebesar 1,3 megawatt dan pariwisata yang dapat menumbuhkan ekonomi lokal. Bendungan ini juga berfungsi sebagai pengendali banjir di wilayah hilir Sungai Ladongi dengan menahan air yang berlimpah saat musim hujan sebesar 132,25 meter kubik per detik.

Selain Bendungan Ladongi, di Sultra juga tengah dibangun Bendungan Ameroro yang sedang on going serta menyusul pembangunan bendungan baru yakni Bendungan Pelosika.

(HUMAS KEMENTERIAN PUPR/UN)

Minggu, 27 Juni 2021

Vaksinasi COVID-19 Harian Tembus 1,3 Juta Dosis

Vaksinasi COVID-19 Harian Tembus 1,3 Juta Dosis
Vaksinasi COVID-19 Harian Tembus 1,3 Juta Dosis.

BORNEOTRIBUN JAKARTA - Pemerintah telah berhasil mencapai target 1,31 juta vaksinasi per hari pada Sabtu (26/06/2021), lebih awal dari target yang ditetapkan Presiden yaitu mulai di bulan Juli. Target vaksinasi tersebut dicapai berkat usaha optimal dan gotong royong Kementerian Kesehatan dengan semua pihak terutama TNI-Polri, pemerintah daerah, serta BUMN dan pihak swasta yang turut membantu.

Kenaikan tersebut terutama ditopang oleh operasi satu juta vaksinasi yang digelar serentak di seluruh wilayah Indonesia oleh TNI-Polri.

“Secercah berita baik, Indonesia berhasil melakukan 1,3 juta vaksinasi per hari yang dicapai kemarin [Sabtu]. Terima kasih untuk TNI-Polri, pemerintah daerah, BUMN dan pihak swasta yang turut membantu,” ujar Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, Minggu (27/06/2021).

Menkes menyampaikan, pemerintah akan terus melakukan upaya untuk menjamin ketersediaan vaksin yang dibutuhkan untuk mengakselerasi vaksinasi.

“Vaksinasi menjadi salah satu upaya penting dalam mengurangi laju penyebaran virus sehingga mengurangi lonjakan kasus dan membawa kita keluar dari pandemi. Salah satu strategi pemerintah adalah mengupayakan ketersediaan vaksin dan mempercepat program vaksinasi sehingga semakin banyak masyarakat terlindungi,” ujarnya.

Hingga tanggal 26 Juni vaksinasi dosis pertama telah dilakukan pada lebih dari 27 juta orang dan vaksinasi dosis kedua pada lebih dari 13 juta orang. Kemenkes pun terus berupaya mempercepat pelaksanaan vaksinasi kepada masyarakat.

Selain membuka vaksinasi massal bekerja sama dengan semua elemen masyarakat, Kemenkes juga telah mengeluarkan surat edaran yang menginstruksikan seluruh pos pelayanan vaksinasi, Unit Pelaksana Teknis di bawah Kemenkes, seperti Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), rumah sakit vertikal, dan politeknik kesehatan di seluruh Indonesia untuk melakukan vaksinasi kepada semua target sasaran tanpa memandang domisili atau tempat tinggal pada Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Pemerintah juga terus mengupayakan ketersediaan vaksin baik lewat skema multilateral maupun bilateral demi mencukupi stok yang ada saat ini dan menjaga laju vaksinasi tetap tinggi di angka satu juta dosis per hari.

“Jadi, saya undang seluruh masyarakat Indonesia untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya karena hanya dengan vaksinasi dan melaksanakan protokol kesehatan yang ketat, kita dapat keluar dari pandemi,” ujar Menkes.

Menutup pernyataannya, Budi  mengucapkan terima kasih kepada tenaga kesehatan, baik itu dokter, petugas laboratorium, perawat, supir ambulance, dan relawan, atas kerja keras dan dedikasi yang diberikan di situasi seperti saat ini.

“Kami akan terus berupaya untuk melindungi dan memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan di seluruh Indonesia,” pungkasnya. 

(HUMAS KEMENKES/UN)

Ahli Epidemiologi: Masuknya Varian Delta dari India Mengerikan

Ahli Epidemiologi: Masuknya Varian Delta dari India Mengerikan
Seorang dokter merawat bayi yang dites positif virus corona Covid-19 di sebuah rumah sakit di Bogor pada 23 Juni 2021, ketika tingkat infeksi di Indonesia melonjak dan rumah sakit kebanjiran pasien baru. (Foto: AFP/Aditya Aji)

BORNEOTRIBUN JAKARTA - Ahli Epidemiologi mengakui lonjakan tinggi pengidap COVID-19 di Indonesia per harinya karena masuknya varian Delta dari India. Kecepatan dan masa inkubasi varian baru virus COVID-19 ini mengerikan.

Masuknya varian Delta virus COVID-19 dari India menyebabkan penderita COVID-19 di Indonesia melonjak cepat. Varian Delta yang lebih cepat dan lebih ganas penyebarannya ketimbang varian Alpha mengakibatkan belasan ribu orang terinfeksi pada Rabu (23/6) dan puncaknya Kamis (24/6) tembus 20 ribu penderita.

Karena membeludaknya pasien, sampai-sampai banyak penderita COVID-19 di rumah-rumah sakit ditangani di seleasar dan bahkan hingga ke halaman luar rumah sakit, seperti terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bekasi.

Seorang pasien COVID-19 duduk di atas velbed di tenda sementara di luar ruang gawat darurat rumah sakit pemerintah di Bekasi
Foto: Seorang pasien COVID-19 duduk di atas velbed di tenda sementara di luar ruang gawat darurat rumah sakit pemerintah di Bekasi, 25 Juni 2021. (Foto: REUTERS/Willy Kurniawan)

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Lia Partakusuma mengaku kaget dengan lonjakan yang sangat tinggi pengidap COVID-19.

"Kita kaget juga tiba-tiba jumlah pasien yang datang ke rumah-rumah sakit ini dalam dua tiga hari ini sangat tinggi. Rumah sakit kewalahan untuk menerima karena walaupun fasilitas sudah ditambah, kita membutuhkan proses untuk pemindahan, kita membutuhkan proses untuk menambah SDM (sumber daya manusia), kita juga membutuhkan proses untuk adanya perluasan-perluasan area rumah sakit," kata Lia.

Jadi yang sekarang banyak dilakukan, lanjut Lia, terutama di rumah-rumah sakit di Jawa adalah mendirikan tenda dilengkapi ranjang di luar rumah sakit untuk merawat pasien COVID-19. Sehingga pasien-pasien COVID-19 tidak menunggu antrean terlalu lama di ruang unit gawat darurat (UGD).

Lia mengharapkan pasien COVID-19 bergejala ringan tidak terlalu panik dan sebetulnya tidak perlu ke rumah sakit sehingga rumah sakit tidak kelebihan daya tampung. Dia menyarankan pasien COVID-19 bergejala ringan bisa berkonsultasi dengan dokter lewat telepon selama melakukan isolasi mandiri.

Lia meminta masyarakat berempati kepada tenaga kesehatan yang sudah terlalu sibuk dan repot melayani pasien COVID-19 yang membeludak.

Menurut ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono, sudah terjadi penurunan artifisial atau semu pada Januari lalu, dari rata-rata 15 ribu penderita COVID-19 per hari menjadi lima ribuan orang karena pemerintah kabupaten/kota tidak mau dicap sebagai zona merah (berbahaya) untuk COVID-19.

Penurunan semua kasus COVID-19 pada Januari lalu itu, lanjut Tri karena ada upaya-upaya untuk menunda pelaporan harian, tidak ada pelacakan dan pengetesan yang baik.

Tri mengakui lonjakan tinggi pengidap COVID-19 di Indonesia per harinya karena masuknya varian Delta dari India. Dia menegaskan kecepatan dan masa inkubasi varian baru virus COVID-19 ini mengerikan. Di samping itu, varian Delta juga COVID-19 menyerang semua umur.

Foto: Seorang dokter merawat bayi yang dites positif virus corona Covid-19 di sebuah rumah sakit di Bogor pada 23 Juni 2021, ketika tingkat infeksi di Indonesia melonjak dan rumah sakit kebanjiran pasien baru. (Foto: AFP/Aditya Aji)

"Bayangin, kita berpapasan (dengan penderita COVID-19) dengan jalan cepat saja, mungkin menular. Walaupun berpapasan satu meter, itu dahsyatnya. Dahsyat kedua adalah masa inkubasinya. Masa inkubasi COVID-19 kan 3-7 hari. Dalam tiga hari aja dia (varian Delta) sudah bisa menimbulkan gejala. Ketiga, semua yang terserang varian baru itu minta ampun. Demamnya berbeda, sakitnya berbeda," ujar Tri.

Selain itu, lonjakan tinggi kasus COVID-19 di Indonesia juga dipengaruhi oleh kerapnya terjadi kerumunan saat berbelanja, salat tarawih dan salat Idulfitri, dan kerumunan ketika acara halal bihalal.

Tri menyarankan pemerintah menerapkan karantina wilayah terhadap daerah yang sudah memiliki penderita COVID-19 varian Delta, sehingga tidak menularkan ke wilayah lain.

Penderita COVID-19 varian Delta juga sebaiknya dirawat di lokasi terpisah bukan di rumah sakit bergabung dengan penderita COVID-19 varian Alpha.

Seorang pasien COVID-19 bernapas dengan masker non-rebreather di tenda darurat sebuah rumah sakit di
Foto: Seorang pasien COVID-19 bernapas dengan masker non-rebreather di tenda darurat sebuah rumah sakit di Jakarta, 24 Juni 2021. (Foto: REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana)

Pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah menilai peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia merupakan konsekuensi dari kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diambil oleh pemerintah pusat ketimbang karantina wilayah (lockdown) saat pandemi COVID-19 masuk ke Indonesia Maret tahun lalu.

"Akibat kita memilih PSBB, kemudian COVID-19 awal-awalnya bisa ditangani tetapi dalam perkembangannya sulit untuk dikendalikan lagi. Karena (virus) COVID-19 itu banyak varian kemudian bermutasi. Jadi pilihan PSBB sebenarnya sudah nggak efektif untuk mengatasi penyebaran COVID," tutur Trubus.

Para perawat bersiap untuk merawat pasien COVID-19 di tenda perawatan yang didirikan di sebuah rumah sakit di Jakarta
Foto: Para perawat bersiap untuk merawat pasien COVID-19 di tenda perawatan yang didirikan di sebuah rumah sakit di Jakarta, Kamis, 24 Juni 2021. (Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/Reuters)

Menurut Trubus, kedua jenis pilihan kebijakan untuk menangani pandemi COVID-19 tersebut terdapat dalam Undang-undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Karantina Kesehatan, yakni pasal 9 tentang karantina wilayah dan pasal 10 mengenai PSBB.

Trubus merasa aneh karena kebijakan PSBB yang sudah terbukti gagal menagatasi penyebaran virus COVID-19 masih dipertahankan dan tidak dievaluasi. Mestinya pemerintah mencari format baru untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 yang sudah memiliki banyak varian.

Trubus menyarankan pemerintah segera menerapkan karantina wilayah terhadap daerah-daerah yang sudah dimasuki varian Delta COVID-19. Menurutnya, pemerintah daerah harus diberi kewenangan untuk memutuskan sendiri apakah perlu melakukan karantina wilayah atau tidak.

Foto: Seorang pasien COVID-19 terbaring di atas velbed di tenda sementara di luar ruang gawat darurat rumah sakit pemerintah di Bekasi, 25 Juni 2021. (Foto: REUTERS/Willy Kurniawan)

Trubus mencontohkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pernah berkali-kali mengajukan rencana untuk menerapkan karantina wilayah tetapi ditolak oleh pemerintah pusat.

Trubus mengakui kesadaran masyarakat memang rendah dalam pelaksanaan protokol kesehatan.

Namun dia menekankan hal itu terjadi karena pemerintah tidak konsisten dalam melaksanakan kebijakannya. Trubus menilai pemerintah tidak tegas dalam memberlakukan protokol kesehatan dan lemahnya penegakan sanksi. [fw/em]

Oleh: VOA

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pemilu 2024

Lifestyle

Tekno