Berita Borneotribun.com: Rusia Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Rusia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Rusia. Tampilkan semua postingan

Senin, 18 April 2022

Satu pelanggaran gencatan senjata oleh pihak Armenia yang terdaftar di Karabakh - kementerian pertahanan

Satu pelanggaran gencatan senjata oleh pihak Armenia yang terdaftar di Karabakh - kementerian pertahanan
Satu pelanggaran gencatan senjata oleh pihak Armenia yang terdaftar di Karabakh - kementerian pertahanan.


BorneoTribun, Moskow -- Penjaga perdamaian Rusia memantau situasi dan mengendalikan gencatan senjata sepanjang waktu di 27 pos pengamatan


Dikutip Borneo Tribun dari Tass.com, Senin (18/4), Satu pelanggaran gencatan senjata oleh pihak Armenia tercatat di Nagorno-Karabakh di zona tanggung jawab pasukan penjaga perdamaian Rusia, kata kementerian pertahanan Rusia, Minggu.


"Satu pelanggaran gencatan senjata oleh pihak Armenia terdaftar di zona tanggung jawab kontingen penjaga perdamaian Rusia. Tidak ada yang terluka. Situasi itu diselesaikan oleh komando kontingen penjaga perdamaian Rusia bekerja sama dengan perwakilan pihak Azerbaijan dan Armenia," itu berkata.


Penjaga perdamaian Rusia memantau situasi dan mengendalikan gencatan senjata sepanjang waktu di 27 pos pengamatan.


Menurut kementerian pertahanan Rusia, pasukan penjaga perdamaian Rusia mengawal empat konvoi tentara Azerbaijan melalui koridor Lachin dan melakukan misi patroli di sepanjang empat rute.


"Untuk memastikan keamanan pasukan penjaga perdamaian Rusia dan mencegah kemungkinan insiden, komando kontingen mempertahankan kontak dengan Staf Umum Azerbaijan dan Armenia," kata kementerian itu.


(YK/ER)

Pasukan Khusus Rusia Bebaskan Sandera dari Masjid di Mariupol

Pasukan Khusus Rusia Bebaskan Sandera dari Masjid di Mariupol
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov.


Borneo Tribun, Moskow -- Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov pada hari Minggu (17/4) kemarin mengatakan pasukan khusus Rusia membebaskan sandera yang ditahan di sebuah masjid Turki di Mariupol.


"Operasi khusus untuk membebaskan sandera, yang ditahan di masjid Turki oleh Nazi Ukraina, dilakukan pada 16 April selama aksi ofensif untuk membebaskan Mariupol dan atas permintaan presiden Turki Recep Tayyip Erdogan," kata Jenderal Igor Konashenkov dikutip Tass.com.


Jenderal Igor Konashenkov mengungkapkan bahwa berkat tindakan tanpa pamrih oleh tim pasukan khusus Rusia, masjid itu tidak diblokir dan 29 gerilyawan, termasuk tentara bayaran asing, tewas. 


"Para sandera yang merupakan warga salah satu negara CIS dibebaskan dan dibawa ke lokasi yang aman," katanya.


(YK/ER)

Sabtu, 16 April 2022

Rusia mengirim surat resmi yang memperingatkan AS untuk berhenti mempersenjatai Ukraina

Rusia mengirim surat resmi yang memperingatkan AS untuk berhenti mempersenjatai Ukraina
Rusia mengirim surat resmi yang memperingatkan AS untuk berhenti mempersenjatai Ukraina.


BorneoTribun, Moskow -- Rusia telah mengirim surat resmi kepada AS yang memperingatkan bahwa pengiriman senjata sensitif dari Amerika Serikat dan NATO memperburuk ketegangan di Ukraina dan dapat menyebabkan "konsekuensi yang tidak dapat diprediksi," lapor The Washington Post .


Surat itu, yang dilihat oleh He Post, menambahkan bahwa AS telah melanggar aturan yang mengatur transfer senjata ke zona konflik.


Menurut surat tertanggal Selasa, Rusia menuduh NATO menghalangi negosiasi perdamaian awal dengan Ukraina "untuk melanjutkan pertumpahan darah."


Departemen Luar Negeri menolak untuk mengkonfirmasi korespondensi diplomatik pribadi. 


Namun, seorang juru bicara menambahkan bahwa itu dapat mengkonfirmasi bahwa bersama dengan sekutu dan mitra, “kami menyediakan Ukraina dengan bantuan keamanan senilai miliaran dolar, yang mitra Ukraina kami gunakan untuk efek luar biasa untuk mempertahankan negara mereka dari agresi tak beralasan dan tindakan mengerikan Rusia. dari kekerasan.” 


Berita tentang surat diplomatik itu muncul ketika Presiden  Biden  mengumumkan tambahan bantuan militer senilai $800 juta ke Ukraina minggu ini, yang untuk pertama kalinya termasuk amunisi canggih yang diminta oleh negara yang dilanda perang itu.


“Militer Ukraina telah menggunakan senjata yang kami sediakan untuk efek yang menghancurkan. Saat Rusia bersiap untuk mengintensifkan serangannya di wilayah Donbas, Amerika Serikat akan terus memberi Ukraina kemampuan untuk mempertahankan diri,”  kata Biden  .


Putaran terbaru bantuan keamanan AS mencakup campuran senjata dan pasokan lain yang telah diberikan Washington kepada Kyiv, serta kemampuan baru yang sebelumnya belum pernah dikirim. 


Menurut Pentagon, paket bantuan termasuk 11 helikopter Mi-17, 300 drone Switchblade, 200 pengangkut personel lapis baja M113, 18 howitzer dan 40.000 peluru artileri, 10 radar kontra-artileri, 500 rudal Javelin, kapal pertahanan pantai tak berawak dan peralatan pelindung di peristiwa serangan senjata kimia atau biologi.


Presiden juga telah memberlakukan serangkaian sanksi terhadap Rusia sebagai tanggapan atas invasi tersebut.


Rusia telah menarik pasukan dari sekitar ibukota Ukraina setelah berminggu-minggu mencoba untuk menangkap Kyiv tidak berhasil dan diperkirakan akan memfokuskan serangan di selatan dan timur, termasuk wilayah Donbas.


(YK/ER)

Zelensky mengatakan dunia harus mempersiapkan Rusia untuk menggunakan Senjata Nuklir

Zelensky mengatakan dunia harus mempersiapkan Rusia untuk menggunakan Senjata Nuklir
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.


BorneoTribun Jakarta -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky  pada hari Jumat memperingatkan bahwa dunia harus menanggapi dengan serius dan mempersiapkan kemungkinan bahwa Rusia dapat menggunakan senjata nuklir dalam serangannya ke Ukraina. 


"Bukan hanya saya - saya pikir seluruh dunia, semua negara, harus khawatir, karena itu mungkin bukan informasi yang nyata, tetapi itu bisa menjadi kebenaran," kata Zelensky  kepada Jake Tapper dari CNN  ketika ditanya apakah dia khawatir dengan Presiden Rusia Vladimir . Putin mungkin menggunakan senjata nuklir taktis di Ukraina. 


Zelensky juga mengatakan Moskow dapat dengan mudah menggunakan senjata nuklir atau kimia, karena Putin tidak menghargai nyawa warga Ukraina.  


“Mereka bisa melakukannya, bagi mereka kehidupan orang-orang [tidak berarti] apa-apa,” kata Zelensky. “Kita harus berpikir, jangan takut, bersiaplah. Tapi itu bukan pertanyaan … hanya untuk Ukraina tetapi untuk seluruh dunia, saya pikir begitu.” 


Pesan Zelensky adalah perubahan mencolok dari  komentar yang dia buat bulan lalu , ketika dia mengatakan ancaman Putin  untuk menggunakan kekuatan nuklir jika Barat terlibat dalam perang adalah “gertakan.”  


Pada saat itu,  Putin baru-baru ini memerintahkan  agar pasukan nuklirnya disiagakan lebih tinggi setelah Zelensky berulang kali meminta NATO untuk memberlakukan zona larangan terbang di atas Ukraina. 


“Saya pikir ancaman perang nuklir adalah gertakan. Menjadi seorang pembunuh adalah satu hal. Lain halnya dengan bunuh diri. Setiap penggunaan senjata nuklir berarti akhir bagi semua pihak, tidak hanya bagi orang yang menggunakannya,” kata Zelensky pada awal Maret.  


Komentar baru Zelensky juga mengikuti yang dibuat oleh Direktur CIA  William Burns  pada hari Kamis, ketika dia mengatakan bahwa AS tidak dapat "menganggap enteng" kesempatan bahwa Rusia dapat menggunakan senjata nuklir karena semakin putus asa dalam invasinya, sekarang di hari ke-51. 


“Mengingat potensi keputusasaan Presiden  Putin  dan kepemimpinan Rusia, mengingat kemunduran yang mereka hadapi sejauh ini secara militer, tidak ada dari kita yang dapat menganggap enteng ancaman yang ditimbulkan oleh potensi penggunaan senjata nuklir taktis atau senjata nuklir hasil rendah,” Burns mengatakan Kamis setelah pidato di Georgia Tech.   


Dunia sekarang menyaksikan dan menunggu ketika pasukan Kremlin — yang mundur dari sebagian besar Ukraina utara setelah gagal merebut ibu kota Kyiv — berkumpul kembali untuk serangan baru di wilayah Donbas di timur. 


(YK/ER)

Senin, 11 April 2022

Kiev Merencanakan Provokasi Dengan Pembunuhan Massal Warga Sipil Untuk Menuduh Pasukan Rusia

Kiev Merencanakan Provokasi Dengan Pembunuhan Massal Warga Sipil Untuk Menuduh Pasukan Rusia
Kepala Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia Mikhail Mizintsev. (Vadim Savitsky/TASS)


BorneoTribun Moskow, Rusia -- Minggu (10/4) Pihak Ukraina berencana untuk merekam video palsu tentang pencarian tempat pemakaman massal warga sipil yang diduga dibunuh oleh pasukan Rusia


Dilansir BorneoTribun dari Tess, Senin (11/4), bahwa Kiev sedang merencanakan, dengan dukungan Barat, provokasi dengan pembantaian warga sipil di Republik Rakyat Lugansk (LPR) untuk menyalahkan tentara Rusia, Mikhail Mizintsev, kepala Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia, mengatakan pada hari Minggu.


"Pejabat Kiev, dengan dukungan dari beberapa negara Barat, terus merencanakan tindakan biadab dan kejam dengan pembunuhan massal warga sipil di Republik Rakyat Lugansk untuk kemudian menuduh angkatan bersenjata Rusia dan pasukan LPR," katanya.


Menurut Mizintsev, sebuah provokasi direncanakan di komunitas Ragovka di wilayah Kiev. 


Pihak Ukraina, dalam kata-katanya, sedang merencanakan untuk merekam video palsu tentang pencarian tempat-tempat pemakaman massal warga sipil yang diduga dibunuh oleh pasukan Rusia. 


"Tim ahli forensik Ukraina dan petugas polisi akan terlibat dalam provokasi agar terlihat lebih dapat dipercaya," katanya.


“Wartawan dari media massa asing telah tiba di kota Kremennaya di distrik Severodonetsk dan telah ditampung di gedung rumah sakit setempat. Mereka seharusnya merekam provokasi tentara Ukraina dengan dugaan penjualan mobil ambulans yang membawa pasien oleh pasukan Rusia. ," dia berkata.


Selain itu, dia mengatakan bahwa nasionalis Ukraina telah menambang reservoir dengan klorin di sebuah utilitas air di distrik Popyasnaya dan berencana untuk meledakkannya ketika pasukan Republik Rakyat Lugansk (LPR) mendekati kota.


(YK/ER)

Rabu, 06 April 2022

Usulan Embargo Gas Rusia Picu Penurunan Saham di Jerman

Usulan Embargo Gas Rusia Picu Penurunan Saham di Jerman
Sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Gas di kota Lingen, Jerman (foto: ilustrasi). Jerman dan Eropa sangat bergantung kepada Rusia dalam pasokan gas alam dan minyak.


BORNEOTRIBUN BERLIN, JERMAN -- Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht hari Senin (4/4) mengatakan para pejabat Eropa harus berunding tentang penghentian pasokan gas dari Rusia setelah munculnya laporan dugaan serangan keji terhadap warga sipil di kota Bucha, pinggiran ibu kota Kyiv, akhir pekan lalu.


Pernyataan Lambrecht ini memicu ketidakpastian di pasar saham Jerman, terkait dampak dari kemungkinan embargo gas Rusia tersebut.


Kepala Specialist Floor Equities ODDO BHF Group Oliver Roth, yang berbicara seusai pernyataan Lambrecht itu, mengatakan, “Skenario ini tidak diperhitungkan saat ini dan mengandung ketidakpastian yang besar.”


Ditambahkannya, “Kami tidak tahu apa arti keputusan ini terhadap industri Jerman, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang; dan hal ini mengarah pada ketidakpastian di pasar.”


Sejauh ini pemerintah Jerman dan beberapa negara Eropa telah menghindari untuk memboikot secara langsung gas alam Rusia karena khawatir akan dampaknya pada perekonomian mereka.


Empat puluh persen gas dan dua puluh lima persen minyak Eropa berasal dari Rusia, dan sejak invasi Rusia ke Ukraina tanggal 24 Februari lalu, Eropa telah bergegas mengajukan beberapa proposal untuk mengurangi ketergantungannya itu.


Di sisi lain Rusia juga bergantung pada Eropa, dan menggunakan pendapatan dari sektor minyak dan gas yang dominan itu untuk membiayai operasi pemerintah.


Perkiraan dampak boikot atau embargo gas di Eropa bervariasi, tetapi sebagian besar mencakup potensi hilangnya output ekonomi yang substansial.


Dalam perdagangan Senin pagi Index Jerman DAX terkoreksi negatif 0,36% menjadi 14.395. Meskipun di penutupan perdagangan kembali menguat hampir 72 point menjadi 14.518.


Fenomena serupa terjadi di indeks terkemuka zona Eropa, EuroStoxx 50, yang terkoreksi negatif 0,38% menjadi 3.903. Sementara indeks perusahaan-perusahaan medium di pasar bursa Jerman, MDax, bertahan dan kemudian menguat 0,20% menjadi 31.253. [em/jm]


Oleh: VOA Indonesia

Kamis, 31 Maret 2022

Miris! Trump Minta Putin Membeberkan Informasi Buruk Mengenai Keluarga Biden

Miris! Trump Minta Putin Membeberkan Informasi Buruk Mengenai Keluarga Biden
Mantan Presiden AS Donald Trump menunjukkan dokumen dalam sebuah konferensi pers di Gedung Putih, Washington, ketika ia masih menjabat pada 20 April 2020. (Foto: AP/Alex Brandon)


BorneoTribun.com - Dalam sebuah wawancara, pada Selasa (29/3), mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara khusus meminta Presiden Rusia Vladimir Putin untuk merilis informasi, yang menurut Trump, akan membeberkan peran keluarga Presiden AS Joe Biden dalam penyalahgunaan keuangan.


Dalam wawancara dengan program televisi Just the News di jaringan Real America's Voice, Trump mengindikasikan bahwa Putin mungkin akan memberikan informasi tersebut karena menurutnya itu akan merugikan Amerika.


“Selama Putin sekarang bukan penggemar negara kita,” kata Trump, seraya menambahkan bahwa pemimpin Rusia itu mungkin bersedia menjelaskan mengapa pada tahun 2014 pengusaha Rusia Elena Baturina, istri mendiang mantan Wali Kota Moskow, Yuri Luzhkov, membayar $3,5 juta ke sebuah perusahaan yang para pendukung Trump percaya bahwa perusahaan tersebut terkait dengan Hunter Biden, putra presiden.


"Saya rasa Putin akan tahu jawabannya," kata Trump. "Saya rasa ia harus merilisnya." Trump menyebut pembayaran itu untuk "keluarga Biden", tetapi sebenarnya kepada entitas bernama Rosemont Seneca Thornton.


Hunter Biden adalah pendiri pertama perusahaan dana investasi Rosemont Seneca, tetapi pengacaranya mengatakan ia tidak terkait atau punya kepentingan pada Rosemont Seneca Thornton.


"Hunter Biden tidak tertarik dan bukan 'salah seorang pendiri' Rosemont Seneca Thornton, jadi klaim bahwa ia dibayar $3,5 juta adalah palsu," kata pengacara George Mesires kepada PolitiFact pada September 2020.


Sementara urusan bisnis Hunter Biden diselidiki oleh jaksa federal setidaknya sejak 2018, informasi tentang pembayaran dari Baturina terungkap dalam penyelidikan Senat yang dipimpin Partai Republik.


Laporan tersebut tidak memberikan bukti bahwa pembayaran tersebut korup atau terkait sama sekali dengan dana investasi Hunter Biden. [my/jm]


Oleh: VOA Indonesia

Sabtu, 26 Februari 2022

Rusia melarang pesawat yang terhubung dengan Inggris melewati wilayah udaranya

Rusia melarang pesawat yang terhubung dengan Inggris melewati wilayah udaranya
Pesawat Boeing 777-3M0 milik maskapai penerbangan Rusia Aeroflot, mendarat di Bandara Internasional Ben Gurion Israel di Lod, sebelah timur Tel Aviv, 3 Agustus 2020. (JACK GUEZ / AFP)


BorneoTribun.com - Moskow pada hari Jumat (25 Februari) melarang semua pesawat yang terkait dengan Inggris, termasuk penerbangan transit, dari wilayah udaranya setelah kapal induknya, Aeroflot, dilarang terbang di atas Inggris menyusul serangan Rusia di Ukraina.


"Pembatasan dikenakan pada penggunaan wilayah udara Rusia untuk penerbangan pesawat yang dimiliki, disewa atau dioperasikan oleh organisasi yang terkait atau terdaftar di Inggris," kata otoritas penerbangan Rosaviatsia dalam sebuah pernyataan.


Larangan itu berlaku mulai pukul 11.00 waktu Moskow, kata pernyataan itu, dan termasuk penerbangan yang transit melalui wilayah udara Rusia. Pernyataan itu mengatakan keputusan itu diambil "sebagai tanggapan atas keputusan bermusuhan oleh otoritas penerbangan Inggris".


London, Kamis (24/2) melarang Aeroflot menggunakan wilayah udara Inggris. Inggris juga membekukan aset beberapa nama besar di bidang perbankan dan manufaktur senjata, dalam sanksi yang diumumkan setelah Presiden Rusia Vladimir Putin melancarkan serangan ke Ukraina.


Rosaviatsia mengatakan telah mengirim proposal ke mitra Inggris untuk "melakukan konsultasi" pada Kamis (24/2) dan telah menerima "respon negatif" pada Jumat (25/2).


Pasukan Rusia mencapai ibukota Ukraina, Kyiv, pada hari Jumat. Putin mengabaikan sanksi internasional dan melanjutkan invasi, yang diumumkannya pada Kamis dini hari. [ab/uh]


Oleh: VOA Indonesia

Rusia memperingatkan warganya untuk tidak ambil bagian dalam protes anti-perang

Rusia memperingatkan warganya untuk tidak ambil bagian dalam protes anti-perang
Ratusan warga Rusia berkumpul di kota Saint Petersburg untuk melakukan protes antiperang hari Kamis (24/2), setelah Presiden Vladimir Putin mengotorisasi invasi militer Rusia ke Ukraina.


BorneoTribun.com - Pihak berwenang Rusia Kamis memperingatkan simpatisan anti-perang untuk tidak berkumpul untuk memprotes setelah Presiden Vladimir Putin melancarkan invasi ke Ukraina.


Komisi Investigasi, badan pemerintah yang menyelidiki kejahatan besar, memperingatkan Rusia tentang konsekuensi hukum jika mereka memprotes "situasi politik asing yang tegang". Dikatakan komisi itu menanggapi seruan di media sosial untuk memprotes keputusan Putin untuk menyerang Ukraina.


Kementerian dalam negeri Rusia mengatakan akan mengambil "semua tindakan yang diperlukan untuk menjaga ketertiban umum."


Rusia memiliki undang-undang anti-protes yang ketat. Demonstrasi sering berakhir dengan penangkapan massal.


Di media sosial, beberapa orang Rusia turun ke jalan untuk memprotes serangan di Ukraina. Pemantau hak asasi independen OVD-info mengatakan setidaknya 27 orang telah ditangkap di seluruh Rusia karena mengadakan protes anti-perang.


Sebelumnya, pemimpin oposisi Rusia yang dipenjara Alexei Navalny mengatakan pada hari Kamis bahwa dia menentang invasi tersebut. Dia menyatakan itu dalam persidangannya, yang diadakan di balik jeruji besi.[ka/lt]


Oleh: VOA Indonesia

Minggu, 13 Februari 2022

Lebih Seribu Orang Ukraina Protes Di Tengah Ancaman Invasi Rusia

Lebih Seribu Orang Ukraina Protes Di Tengah Ancaman Invasi Rusia
Warga Ukraina berdemo di pusat Kota Kyiv menentang kemungkinan peningkatan ketegangan antara Rusia dan Ukraina, Sabtu, 12 Februari 2022. (Foto: Efrem Lukatsky/AP Photo)


BorneoTribun.com - Lebih Seribu Orang Ukraina berunjuk rasa di Kyiv pada Sabtu (12/2/2022) untuk menunjukkan persatuan di tengah ancaman invasi Rusia.


Kantor berita AFP melaporkan bahwa penduduk mengibarkan bendera dan menyanyikan lagu kebangsaan dalam cuaca dingin.


"Kepanikan tidak ada gunanya. Kita harus bersatu dan berjuang untuk kemerdekaan," kata mahasiswa Maria Shcherbenko, menggemakan sentimen yang diungkapkan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada hari sebelumnya.


Shcherbenko mengangkat poster bertuliskan: "Saya tetap tenang. Saya cinta Ukraina."


Beberapa demonstran lainnya membawa poster lain yang bertuliskan "perang bukanlah jawaban". 


Yang lain membawa poster yang menyerukan rakyat Ukraina untuk "melawan."


Setelah konflik delapan tahun yang telah merenggut lebih dari 14.000 nyawa di timur yang dikuasai separatis yang didukung Moskow, Ukraina sekarang dalam bahaya invasi Rusia skala penuh.


Kremlin telah mengerahkan lebih dari 100.000 tentara di sekitar perbatasan Ukraina. AS telah memperingatkan bahwa perang bisa pecah kapan saja. [vm/ft]


Oleh: VOA Indonesia

Gedung Putih: Rusia bisa menginvasi Ukraina sebelum Olimpiade berakhir

Gedung Putih: Rusia bisa menginvasi Ukraina sebelum Olimpiade berakhir
Tentara Rusia dalam latihan di lapangan tembak Kadamovskiy di wilayah Rostov di Rusia selatan, Kamis, 13 Januari 2022. Rusia telah menolak keluhan Barat tentang penumpukan pasukannya di dekat Ukraina. (Foto: AP)


BorneoTribun.com - Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan invasi Rusia ke Ukraina dapat dimulai "selama Olimpiade." Berbicara kepada wartawan di Gedung Putih pada hari Jumat, Sullivan mengatakan "kita berada dalam periode di mana invasi dapat dimulai kapan saja jika (Presiden Rusia) Vladimir Putin memutuskan untuk memerintahkannya."


Menurut banyak analis, Rusia tidak mungkin meluncurkan invasi sebelum Olimpiade Musim Dingin di China berakhir pada 20 Februari.


Rusia sekarang memiliki pasukan yang cukup di perbatasan Ukraina untuk melakukan operasi militer besar, kata Sullivan, dan Rusia dapat merebut "wilayah penting" di Ukraina, termasuk ibu kota, Kyiv, dalam satu serangan. Dia mendesak orang Amerika di Ukraina untuk pergi dalam waktu 24-48 jam. Dia mengatakan invasi Rusia mungkin dimulai dengan serangan udara yang akan mempersulit orang Amerika untuk keluar.


Juga pada Jumat (11/2), Presiden Joe Biden muncul dalam video call dengan para pemimpin dunia untuk membahas Ukraina. Selain Biden, ada pemimpin Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Polandia, Rumania, Inggris, NATO, Uni Eropa, dan Dewan Eropa.


"Para pemimpin sepakat tentang pentingnya upaya terkoordinasi untuk mencegah agresi Rusia lebih lanjut terhadap Ukraina, termasuk kesiapan mereka untuk menerapkan konsekuensi serius dan biaya ekonomi yang parah pada Rusia jika memilih eskalasi militer," kata pernyataan Gedung Putih.


Seorang pejabat senior pertahanan AS mengatakan kepada wartawan bahwa Biden telah memerintahkan tambahan 3.000 tentara ke Polandia selain 1.700 yang sudah menuju ke sana. Pentagon mengatakan pasukan dikerahkan untuk meyakinkan sekutu NATO dan mencegah potensi agresi terhadap sayap timur NATO.


Berbicara pada hari Jumat dengan beberapa rekan NATO-nya, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan Amerika Serikat tetap "bersatu dengan sekutu NATO untuk mencegah dan mempertahankan diri dari agresi apa pun," menurut pernyataan Pentagon.


Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berbicara melalui telepon dengan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba pada Jumat (11/2) "untuk menegaskan kembali dukungan kuat Amerika untuk Ukraina."


Komentar Amerika menyebabkan penurunan terbesar dalam nilai mata uang Rusia dalam hampir dua tahun. Rubel turun 2,8% terhadap dolar pada hari Jumat. [ka/hal]

Kamis, 10 Februari 2022

30.000 Pasukan Rusia berlatih bersama Militer Belarus selama 10 hari

30.000 Pasukan Rusia berlatih bersama Militer Belarus selama 10 hari
Beberapa tank tampak bergerak di wilayah Brestsky, Belarus, dalam latihan militer gabungan antara Rusia dan Belarus pada 4 Februari 2022. (Foto: Russian Defense Ministry Press Service via AP)


BorneoTribun.com - Panglima militer senior Rusia, pada Rabu (9/2), tiba di Belarus dan bersiap untuk mengawasi 30.000 pasukan Rusia yang berlatih dengan militer Belarus selama 10 hari.


Hal ini merupakan unjuk kekuatan terbaru yang dilakukan oleh pihak Moskow di sepanjang perbatasan dengan Ukraina.


Rusia telah memindahkan dua batalion yang dilengkapi sistem misil darat-ke-udara S 400 dan pesawat tempur ke Belarus untuk latihan ini, dimana Jenderal Valery Gerasimov, Kepala Staf Umum dari militer Rusia, memegang komando dari latihan yang akan dimulai pada Kamis (10/2/2022).


Latihan gabungan di Belarus ini merupakan ancaman terbaru bagi Ukraina, di mana lokasi ibu kotanya, Kyiv, hanya berjarak 210 kilometer dari wilayah perbatasan di bagian selatan.


Moskow sudah menempatkan kapal perang di Laut Hitam dan menempatkan lebih dari 100 ribu pasukan di sepanjang perbatasan timur dengan Ukraina.


Pemerintah Kyiv mengumumkan latihan militernya sendiri selama 10 hari, yang juga dimulai pada Kamis (10/2), menggunakan pesawat nirawak dan misil anti-tank yang dipasok oleh sekutu Ukraina dari negara-negara Barat. [jm/my]


Oleh: VOA Indonesia

Sabtu, 05 Februari 2022

Rusia dan China Berjuang Galang Persatuan Hadapi Amerika

Rusia dan China Berjuang Galang Persatuan Hadapi Amerika
Presiden China Xi Jinping (kanan) dan Presiden Rusia Vladimir Putin menjelang pembicaraan mereka di Beijing, China, Jumat, 4 Februari 2022. (Alexei Druzhinin, Sputnik, Kremlin Pool Foto via AP)

BorneoTribun.com - Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin China Xi Jinping, Jumat (4/2) bertemu menjelang upacara pembukaan Olimpiade Beijing 2022, suatu unjuk persatuan di tengah-tengah hubungan masing-masing negara yang semakin rumit dengan AS.

Putin memuji hubungan China-Rusia yang “benar-benar belum pernah terjadi sebelumnya,” yang menurutnya merupakan contoh dari “hubungan bermartabat yang membantu masing-masing kita berkembang,” kata kantor berita resmi Rusia Tass.

Putin mengumumkan kesepakatan baru untuk menyediakan gas 10 miliar meter kubik per tahun untuk China dari kawasan Timur Jauh Rusia. Para pejabat Rusia juga telah menyatakan kedua pemimpin itu akan menandatangani lebih dari 15 kesepakatan dalam kunjungan tersebut.

Pada 2021, kedua pihak mencapai perdagangan bilateral yang mencatat rekor baru, 146 miliar dolar. Putin mengatakan kepada Xi hari Jumat bahwa ia percaya perdagangan bilateral dalam waktu dekat dapat mencapai 200 miliar dolar.

Xi, yang melakukan pertemuan tatap muka pertamanya dengan seorang pemimpin dunia dalam waktu setahun lebih ini, mengatakan kepada Putin bahwa pertemuan itu akan menyuntikkan lebih banyak vitalitas ke dalam hubungan kedua negara, menurut media pemerintah China.

Sekelompok kapal angkatan laut dari Rusia dan China melakukan patroli militer
Sekelompok kapal angkatan laut dari Rusia dan China melakukan patroli militer maritim bersama di perairan Samudra Pasifik, dalam gambar diam yang diambil dari video yang dirilis pada 23 Oktober 2021. (Foto: Kementerian Pertahanan Rusia via REUTERS)

Meskipun Rusia dan China tidak memiliki aliansi resmi, kedua negara semakin dekat dalam beberapa tahun belakangan sementara mereka berupaya melawan pengaruh AS.

China telah semakin vokal dalam mendukung Rusia, bahkan ketika Moskow mengerahkan lebih dari 100 ribu tentara di perbatasannya dengan Ukraina, yang menimbulkan kekhawatiran mengenai konflik. Rusia telah menuntut Ukraina agar tidak bergabung dengan NATO dan menginginkan aliansi militer itu menarik pasukannya dari Eropa Timur.

Para analis mengatakan kerja sama Rusia-China dapat mempersulit AS dalam menghukum Moskow dengan sanksi-sanksi atau langkah-langkah lain jika Rusia menginvasi Ukraina. Menjelang kunjungan Putin, para pejabat Rusia menyatakan kedua pemerintah berupaya menciptakan hubungan ekonomi yang terlindung dari sanksi-sanksi yang diberlakukan negara lain.

Meningkatnya permusuhan AS-Rusia juga dapat mengalihkan perhatian Presiden AS Joe Biden, yang telah mengidentifikasi China sebagai prioritas kebijakan luar negeri terbesarnya. Namun, China juga mungkin tidak menyambut baik adanya distraksi kebijakan luar negeri penting.

Beijing, Jumat (42) menjadi tuan rumah acara pembukaan pesta olahraga Olimpiade yang berlangsung lebih dari dua pekan. Yang mungkin lebih penting lagi, Xi berada di tengah-tengah musim manuver politik dalam negeri penting yang dimaksudkan untuk membentuk apa yang diperkirakan akan membuat kekuasaannya tidak terbatas atas China.

“Beijing menginginkan stabilitas dan kemampuan memprediksi. Mereka tidak akan menyambut baik pergolakan asing,” kata Ryan Hass, pakar China di Brookings Institution yang berbasis di AS, di Twitter.


Xi dan Putin, dua pemimpin kuat yang memimpin pemerintahan otoriter, memiliki riwayat panjang. Menurut Beijing, ini adalah pertemuan ke-38 antara kedua orang itu.

Pada Desember lalu, Xi mengatakan ia menyambut baik kunjungan Putin, yang ia sebut sebagai “teman lamanya.” Putin adalah pemimpin internasional pertama yang menyatakan akan hadir dalam acara pembukaan Olimpiade Beijing, setelah AS mengumumkan boikot diplomatik terhadap pesta olahraga itu terkait tuduhan pelecehan China terhadap Muslim Uighur.

Dalam surat yang dipublikasikan awal pekan ini di kantor berita resmi China Xinhua, Putin mengecam boikot yang dipimpin AS, mengecamnya sebagai “upaya sejumlah negara untuk mempolitisasi olahraga untuk kepentingan egois mereka.” Surat Putin juga menyatakan bahwa kemitraan Rusia-China telah memasuki “era baru.”

Rusia dan China telah memiliki riwayat panjang bekerja sama untuk memblokir posisi AS di Dewan Keamanan PBB, di mana ketiga negara itu memiliki hak veto sebagai anggota tetap dewan.

Yang paling baru adalah, China dan Rusia memiliki kesamaan sikap mengenai Ukraina. Sebuah pernyataan dari Kementerian Luar Negeri China menyebut tentang “kekhawatiran keamanan yang sah” dari Rusia dan menyerukan diakhirinya “mentalitas Perang Dingin,” rujukan jelas untuk apa yang dianggapnya sebagai kebijakan luar negeri AS.

“China telah bertindak semakin dekat secara progresif ke sikap Rusia,” kata Evan Feigenbaum, dari lembaga kajian Carnegie Endowment for International Peace yang berbasis di Washington.

Ini merupakan pergeseran besar dari China. Selama invasi Rusia ke Georgia tahun 2008 dan invasinya ke Krimea pada tahun 2014, China “condong begitu jauh dalam kemitraan mereka dengan Rusia,” kata Feigenbaum, berbicara pada sebuah forum online.

“Kemitraan China-Rusia terlihat sangat berbeda bagi Amerika, bukan hanya dalam perencanaan pertahanan tetapi juga pemikiran strategis yang dimilikinya enam atau tujuh tahun lalu saja,” ujarnya.

Namun, China juga menyerukan diredakannya ketegangan terkait Ukraina dan mengusulkan penerapan perjanjian Minsk, kesepakatan tahun 2014-2015 untuk memulihkan perdamaian setelah berkobarnya kekerasan di perbatasan Rusia-Ukraina.

“China berada dalam kebuntuan diplomatik,” kata Hass. “Negara ini akan menghadapi kesulitan dan gejolak yang tidak diinginkan dari konflik di Ukraina, tetapi pada saat yang bersamaan China ingin mempertahankan hubungan kuat dengan Rusia dan tidak ingin membantu AS.” [uh/ab]

Oleh: VOA Indonesia

Jumat, 04 Februari 2022

Turki Tawarkan jadi Tuan Rumah Pembicaraan Ukraina-Rusia

Turki Tawarkan jadi Tuan Rumah Pembicaraan Ukraina-Rusia
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ketika bertemua Presiden Rusia Vladimir Putin di kota resor Sochi, Rusia September tahun lalu (foto: dok).

BorneoTribun.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan Kamis (3/2) menawarkan diri untuk menjadi tuan rumah pembicaraan antara Ukraina dan Rusia.

"Saya menekankan bahwa kami akan dengan senang hati menjadi tuan rumah pertemuan puncak tingkat pimpinan atau tingkat teknis," kata Erdogan pada konferensi pers bersama Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

Sebaliknya, Zelenskyy mengatakan Ukraina siap menggunakan format apa pun demi mencapai perdamaian. "Tidak masalah di mana tepatnya Anda menghentikan perang. 

Penting bahwa semua orang dengan tulus siap untuk itu," kata Zelenskyy.

Erdogan menegaskan lagi komitmen Turki terhadap integritas teritorial dan kedaulatan Ukraina. 

Turki dan Ukraina juga menandatangani delapan perjanjian dalam pertemuan itu, termasuk perjanjian perdagangan bebas, menurut kantor berita resmi Turki, Anadolu Agency.

Pertemuan itu terjadi sementara Rusia terus mengerahkan militer di sekitar Ukraina. Kini, sudah lebih dari 100.000 tentara yang ditempatkan Rusia di dekat perbatasan utara dan timur Ukraina, meningkatkan kekhawatiran bahwa Rusia akan menyerang lagi, seperti terjadi pada 2014, dan mengacaukan ekonomi Ukraina. Pejabat Rusia menyangkal berencana menyerang.[ka/jm]

Kamis, 24 Juni 2021

Militer Rusia Lepaskan Tembakan Peringatan ke Kapal Perusak Inggris di Laut Hitam

Militer Rusia Lepaskan Tembakan Peringatan ke Kapal Perusak Inggris di Laut Hitam
Kapal Perusak Inggris HMS Defender tiba di pelabuhan Odessa, Laut Hitam di Ukraina (18/6).

BORNEOTRIBUN JAKARTA - Pasukan Rusia mengatakan pihaknya, Rabu (23/6) melepaskan tembakan peringatan ke kapal perusak Angkatan Laut Kerajaan Inggris yang ikut dalam latihan angkatan laut yang dipimpin AS di Laut Hitam dekat semenanjung Krimea di Ukraina yang dianeksasi oleh Rusia pada tahun 2014.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan tindakan itu diambil karena HMS Defender masuk 3 kilometer ke dalam wilayah perairan Rusia. Inggris mengatakan tidak ada tembakan ke arah kapal tersebut.
Kapal Perusak Inggris HMS Defender di Laut Hitam (foto: dok)

Menurut juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, kapal patroli Rusia melepaskan tembakan ke kapal perusak dan pesawat tempur Su-24M menjatuhkan empat bom fragmentasi berdaya ledak tinggi di dekat kapal itu.

Tindakan itu diambil hanya beberapa jam setelah para pejabat Rusia mengecam latihan perang itu yang diberi nama kode, Sea Breeze, dan melibatkan kapal-kapal dari 32 negara, termasuk Amerika , anggota NATO lainnya, dan Ukraina.
Twitter @RusEmbUSA

Kementerian Pertahanan Inggris menolak penjabaran Moskow atas insiden tersebut dan membantah ada tembakan peringatan yang ditembakkan ke HMS Defender.

Para pejabat pertahanan Inggris mengatakan kepada wartawan di London bahwa sejauh yang mereka ketahui, Rusia sedang melakukan latihan penembakan dan kapal perang Angkatan Laut Kerajaan "melintas damai melalui perairan teritorial Ukraina sesuai dengan hukum internasional."

Dalam pernyataan yang dipasang di akun Twitter kedutaan Rusia di Washington sebelum insiden itu, pejabat Rusia mengatakan, “Skala dan sifat agresif dari latihan 'Sea Breeze' sama sekali tidak membantu tantangan nyata untuk memastikan keamanan di wilayah Laut Hitam.”

Cuitan itu juga memperingatkan latihan itu akan "meningkatkan risiko insiden yang tidak disengaja."

Valery Gerasimov, kepala staf umum tentara Rusia, juga telah memperingatkan Inggris dan Amerika mengenai kehadiran kapal perang NATO yang “provokatif” di dekat perbatasan Rusia. [my/jm]

Oleh: VOA

Jumat, 18 Juni 2021

Bertemu di Jenewa, Pertemuan Biden-Putin Berlangsung Konstruktif

Bertemu di Jenewa, Pertemuan Biden-Putin Berlangsung Konstruktif
Presiden AS Joe Biden (kiri) dan Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan pertemuan puncak di Villa La Grange di Jenewa, Swiss hari Rabu (16/6).

BORNEOTRIBUN INTERNASIONAL - Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin Rabu (16/6) melangsungkan pertemuan di Jenewa. Dalam konferensi pers usai pertemuan, Putin menyebut pertemuan itu “konstruktif,” sementara Biden mengatakan “pertemuan tatap muka ini penting agar tidak ada salah sangka” di antara kedua pemimpin.

Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin hari Rabu (16/6) mengakhiri pertemuan puncak di Jenewa, Swiss, yang dipilih sebagai lokasi pembicaraan karena sejarah netralitas politik negara itu.

Joe Biden mengatakan pertemuan tatap muka selama empat jam dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Jenewa berlangsung “baik” dan “positif.” Sebagaimana dilaporkan Associated Press, dalam konferensi pers seusai pertemuan itu Biden menyatakan ada beberapa isu yang disepakati dan ada pula yang tidak. Namun yang pasti “pertemuan tatap muka ini penting agar tidak ada salah sangka” di antara kedua pemimpin.

Presiden AS Joe Biden memberikan konferensi pers usai pertemuan di Jenewa, Rabu (16/6).

“Penting untuk melangsungkan pertemuan secara langsung sehingga tidak ada kesalahan atau kesalahpahaman tentang apa yang ingin saya sampaikan. Saya telah melakukan apa yang harus saya lakukan. Pertama, mengidentifikasi bidang-bidang di mana kedua negara dapat mencapai kemajuan demi kepentingan bersama dan juga menguntungkan dunia. Kedua, mengkomunikasikan secara langsung, secara langsung apa yang menjadi kepentingan kita dan sekutu kita. Ketiga, menjabarkan secara jelas apa prioritas dan nilai-nilai kita; sehingga ia mendengarnya langsung dari saya.”

Lebih jauh Biden memuji suasana pertemuan di mana ia dan Putin sama-sama dapat langsung menyampaikan hal-hal yang mereka sepakati dan tidak “dalam suasana yang tidak hiperbolik.”

Putin Puji Pertemuan yang “Konstruktif”

Dalam konferensi pers terpisah, Putin juga memuji pertemuan yang disebutnya berlangsung “konstruktif,” dan bahwa pertemuan itu akan ditindaklanjuti dengan pertemuan duta besar dan diplomat kedua negara untuk membahas beberapa isu yang telah diangkat kedua pemimpin. Antara lain perjanjian soal pembatasan senjata nuklir atau dikenal sebagai perjanjian START yang baru dan akan berakhir pada 2026.
Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan konferensi pers terpisah usai pertemuan di Jenewa, Rabu (16/6).

“Kami telah sepakat bahwa konsultasi tentang pembatasan hulu ledak nuklir akan dimulai di tingkat antar-kementerian di bawah wewenang Departemen Luar Negeri Amerika dan Kementerian Luar Negeri Rusia. Mitra-mitra kami akan bekerja untuk menentukan komposisi delegasi ini, lokasi dan frekuensi pertemuan itu.”

START adalah singkatan dari Strategic Arms Reduction Treaty atau Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis. Perjanjian yang ditandatangani pada 2010 ini merupakan landasan pengendalian senjata di dunia. Perjanjian ini membatasi jumlah hulu ledak nuklir yang ditempatkan oleh Amerika dan Rusia, yaitu masing-masing 1.550 hulu ledak. Demikian pula jumlah rudal di darat dan di kapal selam, serta pesawat-pesawat pembom.

Departemen Luar Negeri pada awal Februari 2021 mengatakan Amerika akan menggunakan perpanjangan perjanjian START yang baru itu untuk memastikan pembatasan seluruh senjata nuklir Rusia. Perpanjangan ini berlaku untuk lima tahun, dan disepakati setelah pemerintahan Trump menarik diri dari dua perjanjian serupa, yang merupakan bagian dari pengunduran diri Amerika dari perjanjian-perjanjian internasional.

Putin Juga Sepakat Kembalikan Posisi Dubes Rusia & AS

Putin juga menyampaikan tercapainya kesepakatan awal untuk mengembalikan duta besar masing-masing ke posisinya. Rusia telah menarik pulang Duta Besar Rusia Untuk Amerika Anatoly Antonov tiga bulan lalu, sementara Duta Besar Amerika Untuk Rusia John Sullivan telah meninggalkan Moskow dua bulan lalu seiring memburuknya hubungan kedua negara. Putin mengatakan kedua duta besar diperkirakan akan segera kembali ke posisi semula dalam beberapa hari mendatang. Kedua hal ini menjadi isyarat pemulihan hubungan ke arah yang lebih baik.

Biden: Banyak Hal Tercapai dalam Perjalanan Pertama Ini

Pertemuan dengan Putin ini merupakan agenda terakhir Biden dalam lawatan selama lebih dari satu minggu ke Eropa untuk menghadiri KTT G-7 di Inggris, serta KTT NATO dan KTT Amerika-Uni Eropa di Brussels. Biden mengatakan dalam semua pertemuan penting itu ia telah menunjukkan kepada dunia bahwa Amerika telah kembali.

“Dalam seminggu terakhir ini, saya yakin, saya berharap, Amerika telah menunjukkan pada dunia bahwa kami telah kembali! Berdiri bersama sekutu-sekutu kami. Kami menggalang demokrasi untuk menunjukkan komitmen, menyelesaikan tantangan terbesar yang dihadapi dunia, dan kini menetapkan landasan yang jelas tentang bagaimana kami ingin berhubungan dengan Rusia, hubungan Amerika-Rusia. Bagaimana pun juga masih banyak pekerjaan di depan. Saya tidak mengatakan ini sudah selesai. Tetapi kita telah melakukan banyak hal dalam perjalanan kali ini.” [em/lt]

Oleh: VOA

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pilkada 2024

Lifestyle

Tekno