Berita Borneotribun.com: Tenggelam Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Tenggelam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tenggelam. Tampilkan semua postingan

Jumat, 19 Februari 2021

Seorang Pelajar SMP Ditemukan Meninggal, Diduga Penyakit Kambuh

Korban dibawa dengan ambulan.

BorneoTribun Sekadau, Kalbar -  Seorang pelajar SMP berjenis kelamin laki-laki berusia 13 tahun di dusun Balai Sepuak desa Balai Sepuak Kecamatan Belitang Hulu ditemukan meninggal dunia di sungai Belitang.

Kapolsek Belitang Hulu IPTU Pulung Bagaskoro menjelaskan, korban pertama kali ditemukan oleh warga yang tinggal tidak jauh dari lokasi kejadian pada Kamis siang (18/2). 

Lokasi TKP.

"Warga tersebut spontan berteriak saat melihat korban berada di sungai dengan posisi badan tertelungkup dan dikira pingsan," kata Kapolsek.

Mendengar hal tersebut, warga lainnya kemudian mengangkat korban ke lanting dan dibawa ke rumahnya, serta menghubungi Puskesmas Balai Sepuak untuk meminta penanganan medis.

Tidak lama kemudian, mobil ambulance tiba membawa korban ke Puskesmas. Setibanya disana, kata Kapolsek, korban dinyatakan meninggal dunia.

"Menurut keterangan tetangga dan kerabat korban, yang bersangkutan diketahui memiliki riwayat penyakit epilepsi atau ayan," terang Kapolsek, Jum'at, 19 Februari 2021.

Kapolsek menambahkan, korban sudah terbiasa mandi bersama rekan-rekannya di sungai yang tidak jauh dari rumahnya tersebut.

"Saat kejadian, kondisi sungai surut dan dangkal. Korban diketahui pandai berenang, diperkirakan korban meninggal karena penyakit yang dideritanya kambuh," tandas Kapolsek. 

(Yk/My/Humas Polres)

Minggu, 14 Februari 2021

Dua korban Tenggelam di Bendungan Marente, Polsek Alas bersama Warga langsung Evakuasi

Dua korban Tenggelam di Bendungan Marente, Polsek Alas bersama Warga langsung Evakuasi.

Sumbawa, NTB - Dua nyawa melayang di Bendungan Desa Marente Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa, NTB, Minggu (14/2/2021) sekitar pukul 14.00 Wita. 

Muhiddin (17) dan Duta Anandata (16)—dua pelajar asal Desa Kokarpit, Kecamatan Alas ini ditemukan tewas tenggelam di lokasi wisata tersebut. Keduanya ditemukan tidak bersamaan dalam pencarian selama beberapa hampir satu jam. 

Kapolsek Alas melalui Kasubbag Humas Polres Sumbawa, AKP Sumardi S.Sos dalam keterangan persnya, membenarkan adanya peristiwa mengenaskan ini. 

Sebelumnya, kedua korban datang bersama 4 rekannya   menggunakan 3 sepeda motor menuju tempat wisata Bendungan Marente pada pukul 12.00 Wita. 

Mereka pun mandi. Namun naas arus menyeret keduanya ke dasar bendungan. Pihak Polsek tiba di lokasi setelah mendapat laporan dari Bhabinkamtibmas setempat. 

Bersama masyarakat, anggota melakukan pencarian dan berhasil menemukan sekaligus mengevakuasi keduanya. Korban Muhiddin ditemukan sekitar pukul 14.45 Wita, selang beberapa menit tepatnya pukul 15.05 Wita giliran Dutha Anandata. 

Warga sempat memberikan pertolongan pertama mulai dari pompa jantung menggunakan tangan hingga memberikan nafas buatan. Tapi upaya ini tak membuahkan hasil sehingga kedua korban dinyatakan meninggal dunia. 

Selanjutnya jasad kedua pelajar malang ini dibawa ke Puskesmas Alas menggunakan mobil ambulance. Setelah itu menyerahkan kepada keluarga dan orang tua korban untuk dipulangkan ke rumah duka.

Untuk diketahui informasi dari masyarakat, kasus serupa sudah yang kesekian kalinya terjadi di Bendungan Marente. Karena itu,  masyarakat dihimbau untuk waspada dan tetap dalam pengawasan agar kasus tersebut tidak terjadi lagi di kemudian hari, tutup Kaaubbag. (Adbravo)

Selasa, 03 November 2020

Hendak Kampanye, Speedboat Tenggelam, Cawabup Banggai Laut Tewas

Hendak Kampanye, Speedboat Tenggelam, Cawabup Banggai Laut Tewas
Gambar stiker kampanye. (Foto: screenshoot video antara)

BorneoTribun | Jakarta - Speed ​​boat Fajar 180 PK yang membawa rombongan pasangan calon nomor urut 2 Pilkada Banggai Laut (Balut), Sulawesi Tengah, Rusli Banun dan Asgar B. Badalia dikabarkan tenggelam. Calon Wakil Bupati Asgar B. Badalia dan 3 penumpang lainnya ditemukan tewas.
Calon Wakil Bupati Banggai Laut Asgar Badalia akhirnya ditemukan tewas dalam kecelakaan tenggelamnya speedboat yang ditumpangi menuju Pulau Sonit, Kabupaten Banggai Laut, Provinsi Sulawesi Tengah. Foto iNews TV/Jemmy H

Peristiwa naas itu terjadi pada Senin (2/11) sekitar pukul 08.00 WITA antara perairan Pulau Sonit dan Kaswari, Kecamatan Bokang, Kepulauan Banggai Laut, Sulawesi Tengah. Menurut Kantor Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kota Palu, hingga saat ini sudah ditemukan 4 penumpang tewas.

"Data terakhir, 4 penumpang kapal ditemukan tewas. Salah satunya adalah calon Wakil Bupati Asgar B. Badalia. Speed ​​boat itu tenggelam tepat di 3 ° 01 ° 47 '57.09 "S 124 ° 5 '9.50 "T Pos 123, 53 ° derajat (Tenggara) garis tegak lurus jarak 98.6Nm dari KN Bisma," kata Kepala Basarnas Palu, Andrias Hendrik Johannes, Senin malam (2/11/2020).
Korban yang berhasil ditemukan dalam kondisi selamat/ISTIMEWA /

Andrias Hendrik mengatakan, speed boat tersebut mengangkut 11 penumpang. 4 orang selamat, 4 orang meninggal dan 3 penumpang lainnya masih dalam pencarian. Empat identitas penumpang yang ditemukan tewas itu adalah Asgar Badalia (Cawabup), Ahmad Yusuf, Nursan (kernet), dan Asis Patabonga.
Jenazah korban kecelakaan laut yang terjadi di Kabupaten Banggai Laut berada di Pulai Sonit, Senin (2/11/2020). (Foto: Dokumentasi warga).

“Korban yang berhasil diselamatkan adalah Rusly Banun (Cabup), Syamsu Lambelu, Lambri, dan Haji Basri. Sedangkan yang lain yakni Ilham, Moh. Taqwa, dan Robert masih dalam pencarian,” ujarnya.

Hingga saat ini kondisi cuaca di wilayah Banggai dan sekitarnya cerah dan mendung, namun ketinggian gelombang mencapai 0,1 - 1,25 meter. 
Basarnas mengevakuasi jenazah Cawabup Balut Asgar (Foto: Mohammad Qadri/detikcom)

Diketahui, Paslon Rusli Banun dan Asgar B. Badalia beserta kelompok tim pemenang diberangkatkan untuk melakukan kampanye untuk memenangkan Rusli Banun dan Asgar Badalia pada Pemilu 2020 di Banggai Laut. (VOA)

Tonton Video Detik-detik Penyelamatan Korban Tenggelam SpeedBoat


Senin, 19 Oktober 2020

Kapolsek IPDA Triyono Ungkap Penemuan Jasad Bocah 5 tahun Tenggelam di Nanga Taman

Evakuasi Jasad Bocah 5 tahun Tenggelam di Sungai Sekadau Nanga Taman
Evakuasi Jasad Bocah 5 tahun Tenggelam di Sungai Sekadau Nanga Taman. (Foto: Tim Gabungan)


BorneoTribun | Sekadau, Kalbar - Setelah dilakukan pencarian selama 3 hari Jasad bocah laki-laki berusia 5 tahun yang tenggelam di Sungai Sekadau, tepatnya di Desa Nanga Mentukak, Kecamatan Nanga Taman, Kabupaten Sekadau, Kalbar, akhirnya berhasil ditemukan.


Kapolsek Nanga Taman, IPDA Triyono mengungkapkan, jasad korban ditemukan di Teluk Batu Monang, sekitar pukul 22.20 WIB, Minggu malam (18/10/2020).


Pencarian korban melibatkan tim gabungan yang terdiri dari Polsek dan Koramil Nanga Taman, BPBD Kabupaten Sekadau dan Basarnas Sintang. Selain tim gabungan, pencarian korban juga dibantu oleh warga setempat.


Kapolsek mengungkapkan, awalnya pencarian korban sempat terhenti karena hujan mengguyur wilayah Nanga Taman sejak pukul 19.00 WIB. Tim gabungan bersama warga sempat menunggu hujan reda baru kemudian melanjutkan kembali pencarian.

Kapolsek IPDA Triyono Ungkap Penemuan Jasad Bocah 5 tahun Tenggelam di Nanga Taman
Jasad Bocah 5 tahun Tenggelam di Nanga Taman berada di kediaman orangtuanya. (Foto: Tim Gabungan) 


"Penyisiran dilakukan di sepanjang Sungai Sekadau, setelah melewati Teluk Batu Monang, jasad korban ditemukan mengapung dengan posisi telungkup,” kata Kapolsek Nanga Taman, Senin (19/10).


Jasad korban langsung dievakuasi ke speed boat dan langsung dibawa ke Steher yang berada di Pasar Nanga Taman, kemudian dilakukan visum oleh petugas Puskesmas Nanga Taman.


“Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Korban sudah diserahkan kepada pihak keluarga dan langsung dimakamkan karena pihak keluarga menolak untuk diautopsi,” terang Kapolsek.


IPDA Triyono mengucapkan terima kasih kepada tim gabungan dan masyarakat yang telah bekerja keras membantu proses pencarian korban.


Kapolsek juga berpesan supaya anak-anak tidak main di sekitar sungai agar tidak ada lagi kejadian serupa. Mengingat saat ini kondisi musim penghujan dan arus air cukup deras. (Yk/Mussin)

Minggu, 18 Oktober 2020

Anak yang Tenggelam di Sungai Sekadau Sudah Ditemukan

Anak yang Tenggelam di Sungai Sekadau Sudah Ditemukan
Sumber Foto: Ajiu (Warga Nanga Taman)


BorneoTribun | Sekadau, Kalbar - Anak 5 tahun yang hilang tenggelam di Sungai Sekadau, Desa Nanga Mentukak, Kecamatan Nanga Taman, Kabupaten Sekadau, Kalbar, telah ditemukan, Minggu malam (18/10/2020). Warga menemukan korban dalam kondisi meninggal.


Hal ini berdasarkan informasi salahsatu warga Nanga Taman Ajiu yang mengatakan melalui media sosial bahwa anak 5 tahun yang tenggelam di sungai sekadau sudah ditemukan tepat disekitar area batu bonang.


Selain itu, melalui via WA, Minggu malam (18/10), Ajiu mengatakan anak tersebut langsung dimakamkan malam ini juga.


Sampai berita ini ditayangan, kami tim repoter BorneoTribun masih menunggu informasi lengkap dari pihak Kepolisian setempat. (Yk/Er)

Foto Hari Ketiga Pencari Anak Lima Tahun yang Tenggelam di Sungai Sekadau

Foto Hari Ketiga mencari Anak Lima Tahun yang Tenggelam di Sungai Sekadau
Tim gabungan bersama warga masih terus upaya melakukan pencarian Anak Lima tahun yang hilang tenggelam di Sungai Sekadau. (Foto: Ist)


BorneoTribun | Sekadau, Kalbar - memasuki hari ketiga, Tim gabungan bersama warga masih terus upaya melakukan pencarian Anak Lima tahun yang hilang tenggelam di Sungai Sekadau, Desa Nanga Mentukak, Kecamatan Nanga Taman, Kabupaten Sekadau, Kalbar, sejak Jumat (16/10/2020) lalu.


Kapolsek Nanga Taman, IPDA Triyono mengungkapkan, saat ini proses pencarian masih dilakukan oleh petugas BPBD Kabupaten Sekadau, anggota Polsek dan Koramil Nanga Taman, dibantu warga setempat dan juga Basarnas Kabupaten Sintang.

Foto Hari Ketiga mencari Anak Lima Tahun yang Tenggelam di Sungai Sekadau
Tim gabungan bersama warga masih terus upaya melakukan pencarian Anak Lima tahun yang hilang tenggelam di Sungai Sekadau. (Foto: Ist)


"Fokus pencarian di sepanjang sungai Nanga Taman sampai dengan Sungai Batu Monang," jelas Kapolsek Nanga Taman, Minggu  (18/10/2020) siang.


Dalam proses pencarian ini, BPBD Sekadau menurunkan 2 unit speed boat dan Basarnas Sintang menurunkan satu buah perahu karet.

Foto Hari Ketiga mencari Anak Lima Tahun yang Tenggelam di Sungai Sekadau
Tim gabungan bersama warga masih terus upaya melakukan pencarian Anak Lima tahun yang hilang tenggelam di Sungai Sekadau. (Foto: Ist)


Baik petugas gabungan maupun masyarakat yang ikut terlibat dalam pencarian korban, terlebih dahulu mendapat arahan dari Kapolsek Nanga Taman.


Kapolsek mengingatkan agar setiap anggota dan masyarakat mengutamakan keselamatan, mengingat arus sungai yang cukup deras. 

Foto Hari Ketiga mencari Anak Lima Tahun yang Tenggelam di Sungai Sekadau
Tim gabungan bersama warga masih terus upaya melakukan pencarian Anak Lima tahun yang hilang tenggelam di Sungai Sekadau. (Foto: Ist)


"Kuatnya arus sungai membuat pencarian agak sulit dan tingkat kerawanan dalam pelaksanaan tugas sangat tinggi, kita imbau semua yang ikut pencarian agar berhati-hati dan utamakan keselamatan," ujar IPDA Triyono.

Foto Hari Ketiga mencari Anak Lima Tahun yang Tenggelam di Sungai Sekadau
Tim gabungan bersama warga masih terus upaya melakukan pencarian Anak Lima tahun yang hilang tenggelam di Sungai Sekadau. (Foto: Ist)


"Kita semua berharap proses pencarian yang telah dilakukan selama 3 hari ini segera membuahkan hasil," tutupnya. (Yk/Mus)

Jumat, 16 Oktober 2020

Anak Berusia 5 tahun Tenggelam di Sungai Sekadau Kalbar

Anak Berusia 5 tahun tenggelam di Sungai Sekadau Kalbar
Aparat gabungan melakukan pencarian korban. (Foto: BT/MS)


BorneoTribun | Sekadau, Kalbar
- Seorang anak berusia 5 tahun tenggelam di Sungai Sekadau. Warga bersama aparat gabungan yang terdiri dari TNI-Polri dan BPBD Kabupaten Sekadau masih melakukan pencarian korban.


"Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 13.45 WIB. Laka sungai yang menyebabkan korban tenggelam tersebut terjadi di Sungai Sekadau, tepatnya di desa Nanga Mentukak, Kecamatan Nanga Taman, Kabupaten Sekadau, Kalbar." ungkap Kapolsek Nanga Taman, IPDA Triyono.


Baca juga:


IPDA Triyono mengatakan, saat ini masih dilakukan upaya pencarian oleh warga bersama aparat gabungan. 


"Sampai dengan saat ini, korban masih belum ditemukan," ujar IPDA Triyono, Jumat (16/10). 


IPDA Triyono mengatakan, korban sebelum kejadian, ketika selesai salat Jumat, pulang ke rumah untuk mengganti pakaian. Lalu, ia meminta uang kepada ibunya untuk belanja.  


"Kemudian setelah diberikan uang ibunya, korban langsung ke luar rumah. Di tunggu-tunggu, namun tidak pulang-pulang," ungkapnya. 


Kemudian, ibu korban mencarinya, tapi justru mendapat informasi bahwa sang anak terjatuh dari perahu yang ada di tepi Sungai Sekadau.  


"Ibu korban langsung meminta bantuan warga sekitar untuk mencari anaknya. Saat ini belum ditemukan, dan petugas masih  berusaha melakukan pencarian," tuturnya. (YK/MS)

Jumat, 18 September 2020

Depan Rumah Terendam Banjir, Bayi Berusia 6 Bulan Tenggelam

Depan rumah. (Foto: KP/MS)

BORNEOTRIBUN | SEKADAU, KALBAR - Seorang bayi perempuan berusia 6 bulan tengelam didepan rumah neneknya yang terendam banjir di Desa Sungai Ringin, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabuoaten Sekadau, Kalbar, Jumat (18/9). 

Kapolres Sekadau, AKBP Marupa Sagala melalui Kapolsek Sekadau Hilir, IPTU Agus Junaidi mengungkapkan, sekitar pukul 13.00 WIB, korban tidur di ruang tengah depan TV di rumah neneknya. Saat itu, pintu teras rumah tersebut dalam kondisi dibuka. 


"Saat korban tidur, ibunya sedang mandi untuk bersiap ke tempat pengajian. Sementara neneknya sedang mencuci pakaian di belakang rumah," beber IPTU Agus.

"Saat sang ibu kembali ke ruangan tengah, dia mendapati anaknya sudah tidak ada disitu, lalu ibunya berusaha mencari anaknya di dalam rumah, tapi tidak ketemu," terangnya. 

Kemudian ibu korban berteriak meminta tolong tetangga sekitar untuk membantu mencari anaknya. 

Selang 5 menit pencarian, tetangga sekitar menemukan korban sudah tenggelam di depan rumah neneknya yang terendam banjir. 

Diketahui ketinggian air yang menggenangi kawasan pemukiman tersebut kurang lebih 60 sentimeter. 

"Korban sempat dibawa orang tua serta tetangganya ke klinik, tapi nyawanya tidak bisa tertolong. Rencananya korban akan dimakamkan besok," tutur Kapolsek. (Yk/Mussin)

Kamis, 10 September 2020

Bocah 6 Tahun Tewas Dalam Parit, Berawal Main-Main Lempar Sendal

Bocah 6 Tahun Tewas Dalam Parit, Berawal Main-Main Lempar Sendal
Parit Tokaya Jalan Gajah Mada, Kelurahan Benua Melayu Darat, Kecamatan Pontianak Selatan, Kalimantan Barat. (Foto: Viva/IS)


BorneoTribun | Pontianak, Kalbar - Seorang bocah bernama Muhamad Fikri Hendrawan (6), ditemukan sudah tidak bernyawa di dalam Parit Tokaya Jalan Gajah Mada, Kelurahan Benua Melayu Darat, Kecamatan Pontianak Selatan, Kalimantan Barat, Rabu (9/9/2020).


Kapolsek Pontianak Selatan AKP Rio Sigal Hasibuan mengatakan penyebab korban tenggalam di dalam Parit Tokaya, yaitu berawal dari bermain lempar-lemparan sandal dengan adiknya yaitu Anindita Keisha.


"Korban dan adiknya tersebut bermain lempar-lemparan sendal. Kemungkinan sandal korban jatuh ke dalam parit dan kemudian korban berusaha untuk mengambil sandalnya yang terjatuh di dalam parit Parit Tokaya. Namun sandal tersebut tidak dapat diraihnya dan malah korban terjatuh ke dalam parit," kata Ria kepada VIVA, Rabu, 9 September 2020.


Dia menjelaskan sekitar pukul 17.00 WIB, warga sekitar mendapat kabar bahwa korban tidak ada di rumah dan sedang dicari oleh ibunya. Kemudian warga pun beramai-ramai berusaha untuk mencari korban.


Sebagian warga ada yang mencari di parit samping Mal Ramayana dan didapati sandal korban yang hanyut.


"Sedangkan sebagian warga lagi mencari di sekitar pasar ikan flamboyan, dan menemukan adik korban di atas jembatan di sekitar pasar ikan flamboyan. Kemudian warga menanyakan keberadaan Fikri kepada adiknya, dan adiknya hanya menunjuk ke dalam parit,” ujarnya. 


Dia menambahkan, “Selanjutnya Toni langsung masuk ke dalam parit disusul oleh Agus dan Toni berusaha mencari korban dengan cara menyelam dan menemukan korban yang dalam keadaan sudah tidak bernapas.”


Rio mengatakan korban lantas dievakuasi di darat dan berusaha untuk ditolong. Karena usaha warga untuk menyadarkan korban tidak berhasil, korban pun dibawa ke Rumah Sakit Kharitas Bhakti untuk mendapatkan pertolongan.


Namun, korban sudah tidak dapat ditolong lagi dan dinyatakan sudah meninggal dunia.


"Karena korban sudah dinyatakan meninggal dunia, jenazah korban pun dibawa ke kediamannya untuk disemayamkan. Untuk sementara korban meninggal dunia diduga karena kehabisan napas akibat terjatuh dan tenggelam di dalam parit," ujarnya. (yk/ls)


Sumber: viva.co.id

Jumat, 28 Agustus 2020

Sedang Bermain, Anak 9 Tahun Tewas Tenggelam Di Sungai Kapuas

Foto: Tim Liputan

BORNEOTRIBUN -- sedang bermain lempar batu menggunakan tali nilon, seorang anak berstatus pelajar sekolah Dasar berusia 9 tahun tewas tenggelam di Sungai Kapuas dusun Tanjak Dait, desa Peniti, kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalbar, Jumat (28/8/2020) pukul 07.00 pagi.

Kapolres Sekadau AKBP Marupa Sagala melalui Kapolsek Sekadau Hilir IPTU Agus Junaidi mengungkapkan, berdasarkan keterangan saksi, korban bersama ibu dan neneknya pada Jumat 28 Agustus 2020 pagi pukul 06.30 WIB, turun ke jamban di pinggir sungai Kapuas hendak mencuci pakaian. 

Pada saat di jamban, kata Junaidi, korban bermain lempar batu yang dililitkan menggunakan tali Nilon, batu dilempar ke dalam sungai kemudian ditarik perlahan-lahan.

Selang berapa lama, lanjut kata Kapolsek, datang salah satu teman korban dan mereka bermain bersama.

"Setelah selesai mencuci pakaian, ibu korban bersama neneknya pulang kembali ke rumah. Sedangkan korban masih bermain bersama temannya", terang Kapolsek Sekadau Hilir Junaidi.

Sekira pukul 07.30 WIB, teman korban pulang ke rumahnya sambil menangis dan memberitahukan kepada ibunya bahwa korban tenggelam di sungai Kapuas. 

"Kemudian kejadian tersebut disampaikan kepada ibu korban, selanjutnya warga melakukan pencarian", ucap Junaidi.

Pada pukul 08.20 WIB, korban ditemukan kurang lebih 6 meter dari jamban tempat ia terjatuh.

Berdasarkan keterangan dari temannya, korban tersangkut dan terlilit tali Nilon pada bagian tangan kanan dan pergelangan kaki kanan, kemudian jatuh ke Sungai Kapuas, teman korban akan melakukan pertolongan namun tidak pandai berenang.
Foto: Tim Liputan

Kejadian tersebut dilaporkan ke aparat kepolisian Polsek Sekadau Hilir, terkait kejadian tersebut, pihak keluarga korban menerima dan menganggap sebagai musibah. Korban dimakamkan siang ini di tempat pemakam umum.(yk/mussin)

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pemilu 2024

Lifestyle

Tekno