Berita Borneotribun.com: Virus Corona Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Virus Corona. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Virus Corona. Tampilkan semua postingan

Kamis, 24 September 2020

Paus Serukan Pemimpin Dunia Mengingat Kalangan Menengah ke Bawah di Tengah Pandemi

Paus Serukan Pemimpin Dunia Mengingat Kalangan Menengah ke Bawah di Tengah Pandemi
Paus Fransiskus menyapa masyarakat umum di Vatikan dalam audiensi mingguan hari Rabu (23/9).


BorneoTribun - Paus Fransiskus hari Rabu (23/9) kembali menggunakan misa mingguannya di Vatikan untuk membahas pandemi COVID-19 dan mendesak para pemimpin dunia untuk mengingat semua lapisan masyarakat ketika mereka memerangi virus corona dan bekerja untuk membangun kembali ekonomi dunia.


Berbicara di hadapan umat yang mengenakan masker di halaman Vatikan, Paus Fransiskus mengatakan setiap orang memiliki kontribusi ketika dunia berusaha keluar dari krisis ini. Tetapi ia mengatakan para pemimpin masyarakat harus menghormati dan mendukung "kalangan masyarakat menengah atau bawah".


Ia menambahkan, perusahaan multinasional dan farmasi tidak memiliki jawaban sepenuhnya.


"Perusahaan-perusahaan keuangan terbesar lebih didengar daripada orang-orang biasa atau orang-orang yang benar-benar menggerakkan ekonomi. Perusahaan multinasional lebih didengar daripada gerakan sosial. Dengan kata lain mereka lebih mendengar yang kuat daripada yang lemah,” kata Fransiskus aas dilansir dari voaindonesia.com.


Paus menyerukan pemikiran ulang yang inklusif tentang struktur ekonomi, sosial dan politik ekonomi global yang menurutnya telah menunjukkan kelemahan selama krisis kesehatan ini.


Paus Fransiskus sejak lama menekankan perlunya melibatkan kelompok masyarakat yang paling marjinal - pribumi, orang miskin dan orang tua dalam membuat keputusan mengenai masa depan mereka sendiri.


"Mari kita pikirkan tentang obat untuk virus ini ; perusahaan-perusahaan farmasi besar didengarkan lebih banyak daripada petugas kesehatan yang dipekerjakan di garis depan di rumah sakit atau di kamp pengungsian. Ini bukan jalan yang baik," kata Paus.


Paus Fransiskus minggu depan diperkirakan akan merilis pesan-pesan kepada seluruh gereja mengenai persaudaraan dan solidaritas di dunia pasca-COVID. (YK/VOA)

Senin, 22 Juni 2020

Update Corona Sekadau, 2 Orang Dinyatakan Sembuh

Gugus Tugas Penanggulangan wabah covid-19 Kabupaten Sekadau.(Tim/Ai)

BORNEOTRIBUN | SEKADAU -- Dua pasien positif virus corona di Kabupaten Sekadau dinyatakan sembuh. Hal ini disampaikan Ketua Harian Gugus Tugas Penanggulangan wabah covid-19 Kabupaten Sekadau H. Zakaria, Senin sore (22/6/2020).

Ketua Harian Gugus Tugas Penanggulangan wabah covid-19 Kabupaten Sekadau Sekretaris Daerah Kabupaten Sekadau H Zakaria mengumumkan kabar baik bagi masyarakat Kabupaten Sekadau. Dimana dua orang warga Kabupaten Sekadau sembuh dari Covid-19.

"Hari ini kita mendapatkan kabar baik bahwa dua kasus konfirmasi sudah sembuh dari covid-19. Dengan dinyatakan hasil pemeriksaan Swab ke II dan ke III oleh Laboratorium rumah sakit Universitas Tanjungpura Pontianak. Yang hasilnya negative yaitu kasus 05 laki-laki, (14) warga asal Nanga Kerabat Kecamatan Sekadau Hulu, dan kasus 07 perempuan (23) warga Teluk Pasir, Desa Tanjung, Kecamatan Sekadau Hilir yang merupakan Kasus Konfirmasi berdasarkan uji sampel Swab dinyatakan Sembuh dari Covid 19," kata Zakaria melalui keterangan persnya Senin, (22/06/2020).

Zakaria yang juga menjabat sebagai Sekda Sekadau mejelaskan bahwa kasus 05 dan kasus 07 tersebut sudah melaksanakan isolasi
mandiri sejak tanggal 20 Mei 2020 dan pada tanggal 12 Juni 2020 telah melaksanakan isolasi di Rumah Isolasi yang di sediakan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.

"Kepada Kasus yang sudah sembuh Tim Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Kabupaten Sekadau mengucapkan Selamat serta berterima kasih kepada semua pihak terutama Bapak Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, Kapala Dinas Kesehatan Prop Kalbar yang terus mendukung dalam upaya penanganan Covid-19. Paramedis dan tenaga kesehatan yang tidak kenal lelah dalam merupaya memutus mata rantai penularan," ucapnya.

Untuk itu, Zakaria terus mengimbau kepada masyarakat agar tetap mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

"Tetap dirumah saja, hindari keramaian dan jaga jarak, cuci tangan dengan air yang mengalir, tingkatkan pola hidup bersih, dan jika bepergian gunakan masker," himbaunya.

Terkait dengan kasus yang sembuh, pihak pemerintah akan segera malakukan pemulangan terhadap pasien 05 dan 07 yang telah dinyatakan sembuh.

Sekda juga menyampaikan update data hari ini Sampai Pukul 17:00 WIB keadaan Covid 19 di Kabupaten Sekadau ODP 118, PDP 1, OTG 10, Hasil Laboratorium RL.PCR : Terkonfirmasi 3, Negatif 6, menunggu hasil Pemeriksaan Laboratorium PCR 11, sembuh 7 dan  Selesai Masa Pemantuan 854 Orang.

(yk/ai)

Sabtu, 20 Juni 2020

Bayi 1 Bulan Di Batang Tarang Positif Covid-19

Ilustrasi.

BORNEOTRIBUN | SANGGAU - Deretan panjang penambahan warga Sanggau Terkomfirmasi Positif Covid-19 Semakin bertambah, seperti yang di sampaikan oleh Ketua Gugus Tugas Kabupaten Sanggau Paolus Hadi dan juga sebagai Bupati Sanggau. Sabtu, 20/6/20 Sore Memalui Grup WhatsApp.

Pasien usia satu bulan asal Sanggau Terkonfirmasi Positif di RS Antonius Pontianak, yaitu warga Kecamatan Balai Batang Tarang Kabupaten Sanggau.

Ditambahkan juga oleh Tim Juru Bicara Gugus Tugas Kabupaten Sanggau  Ginting dan juga sebagai Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau

"Anak tersebut berjenis kelamin laki-laki umur 1 bulan asal batang tarang, dengan OTG berobat ke RS antonius karena penyakit lain kemudian sempat dirawat, di swab di RS Antonius, hari ini keluar hasil konfirmasi positif". Kata Ginting.

Ketika di tanya oleh awak media kepada Kadinkes, bahwa anak itu tertular dari rumah sakit atau tidak, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau mengatakan bahwa belum tahu secara persis.

"Ya kita belum tau dari mana tertularnya, sehingga keluarganya segera  di rapid dan swab". Jelas Ginting.

Selanjutnya Ginting juga menjelaskan bahwa OTG tersebut sudah berada di Batang Tarang dan akan di lakukan Isolasi.

"Selanjutnya akan di lkaukna isolasi  dan pasti akan di dampingi oleh orang tua ". tutur Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau.

Penulis : Libertus
Editor    : Herman

Jumat, 01 Mei 2020

BAIN HAM RI dan IWO Sulbar Bersama Awasi Bansos Covid 19

BORNEOTRIBUN | MAKASSAR -- (01/05/2020) Polemik penyaluran bantuan sosial covid 19 yang terjadi di beberapa Provinsi di Indonesia menjadi perhatian khusus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Badan Advokasi Investigasi Hak Asasi Manusia Republik Indonesia ( BAIN HAM RI ) dengan membentuk tim advokasi dan Investigasi untuk turun keseluruh Provinsi di Indonesia untuk mengumpulkan bukti dan fakta di lapangan.

Di Sulawesi Barat DPP BAIN HAM RI bekerjasama dengan Ikatan Wartawan Online (IWO) Sulawesi Barat untuk melakukan monitoring titik rawan terjadinya tindak pidana korupsi terkait Bantuan Sosial Dampak Covid 19.

Ketua IWO Sulawesi Barat ,Basri Sangkala ,mengatakan menyambut baik kepedulian DPP BAIN HAM RI untuk memonitoring pengunaan anggaran covid 19 agar tidak disalah gunakan dan penyalurannya tepat sasaran.

Basri Sangkala, Menegaskan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah di Sulawesi Barat harus transparan kepada masyarakat termasuk pendataan terhadap penerima Bansos tersebut harus betul betul melewati proses validasi yang akurat karena bansos berpeluang ada perbuatan tindak pidana korupsi ini tugas kami mengawal dan mendampingi masyarakat dan bisa menghubungi nomor pengaduan via Whatshapp 082 - 292 -321 - 106 atau 081 - 344 - 377- 447.

Sementara Ketua Bidang Hubungan antar lembaga DPP BAIN HAM RI,Peri Herianto,SH ,menegaskan bantuan kemanusiaan dalam memutus mata rantai penyebaran Covid 19, tidak boleh dimanipulasi apalagi disalahgunakan untuk kepentingan pribadi ataupun kelompok ,Bansos ini murni bantuan sosial untuk masyarakat yang berhak sesuai data Pemerintah.

Peri Herianto meminta masyarakat Sulawesi Barat untuk memberikan masukan atau pengaduan tekait ada proses atau pemberian yang tidak sesuai peruntukannya dengan menghubungi Pengurus IWO dan BAIN HAM RI Di Sulawesi Barat.

DPP BAIN HAM RI Secara nasional membuka posko Pengaduan Bansos Covid 19 di Jalan Tun Abdul Razak Citraland Celebes Hertasning Baru Blok I/35-36 dan kantor Pengaduan ini juga di buka di seluruh Provinsi dan Kabupaten Kota.tutup Peri Herianto.(ms)

CT Corp dan Bank Mega Bantu Perlengkapan Medis ICU dan HCU ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo

Dok. Istimewa

BorneoTribun | Jakarta - CT Corp bersama Bank Mega memberikan bantuan berupa perlengkapan medis ICU dan HCU ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat. Bantuan hibah tersebut guna meningkatkan pelayanan RSCM dalam menangani pasien Corona di gedung Kiara.

Perlengkapan itu berupa 20 intensive care unit (ICU) bed dan 75 high care unit (HCU) bed. Selain ke RSCM, CT Corp juga memberikan bantuan serupa kepada Rumah Sakit Khusus Infeksi Universitas Airlangga (Unair), Surabaya.

"Kami semua merasa prihatin terhadap apa yang menimpa negeri, kita berharap badai cepat berlalu. Kami ingin berkontribusi untuk menangani pusat pandemi, yaitu di Jakarta melalui RSCM dan di Surabaya melalui RS Unair," ujar Chairman CT Corp, Chairul Tanjung, melalui teleconference, Kamis (30/4/2020).

Selain ICU bed dan HCU bed, bantuan yang diberikan CT Corp yakni 128 unit multislice computed tomography (MSCT) scan, 1 digital mobile X-Ray, 20 ventilator, 95 monitor bed, 105 infusion dan sring pump, EKG dan defibrilator, central monitor, oxygen mobile, dan berbagai perlengkapan pendukung.

"Peralatan yang kami sumbangkan ini adalah peralatan-peralatan yang relatif canggih dan sangat modern dan bisa digunakan untuk 10-15 tahun yang akan datang. Kami berharap peralatan medis ini juga dapat efektif digunakan tindak hanya di masa COVID ini tapi juga dapat digunakan setelah masa COVID ini selesai," kata Chairul Tanjung.

CT Corp bersama Bank Mega menginisiasi langkah besar ini, didukung oleh Astra Group dan Indofood. Acara penyerahan perlengkapan medis Intensive Care Unit (ICU) dan High Care Unit (HCU) digelar di lokasi bangsal penanggulangan COVID-19, yakni di Gedung Kiara RSCM, Jl Pangeran Diponegoro, Jakarta Pusat.

Chairul Tanjung berharap dengan adanya bantuan ini dapat meningkatkan pelayanan RSCM dalam menangani pasien COVID-19. Selain itu ia berharap dapat mengurangi angka kematian karena COVID-19.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Kepala Satgas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Doni Monardo, Wakil Menteri BUMN II Kartiko Wiroatmodjo, Direktur Utama RSCM Lies Dina Liastuti, Dewan Pengawas RSCM, dan GM Head of Corporate Communicatons ASTRA, Boy Kelana Soebroto turut hadir di acara ini. Hadir melalui video conference Direktur Utama ASTRA International, Prijono Sugiarto lewat video conference; Direktur Utama Bank Mega, Kostaman Thayib; dan Direktur Indofood, Franciscus Welirang.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto berterima kasih atas bantuan dari CT Corp dan Bank Mega. Ia berharap dengan adanya bantuan ini dapat memberikan semangat bagi para tenaga medis untuk memberikan pelayanan optimal kepada pasien COVID-19.

"Kami sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas dukungan dari bapak Chairul Tanjung melalui CT Corp dengan hibah paket alat kesehatan untuk ruang ICU COVID-19 di Gedung Kiara ini. Dengan bantuan ini dapat mendukung dan mengoptimalkan pelayanan intensif bagi pasien COVID-19 di RSCM," kata Terawan.(gbr)

Rabu, 29 April 2020

Antisipasi Penularan Corona, Slank Fans Club Pontianak Bagi Masker Merah Putih

Slank Fans Club Pontianak
Slank Fans Club Pontianak (SFC Pontianak) bagi masker merah putih.

Borneotribun | Pontianak -- Dalam mengantisipasi penularan wabah virus corona (covid-19), Sebanyak 500 buah masker merah putih dibagi kepada masyarakat kota Pontianak dan sekitarnya secara gratis oleh Slank Fans Club Pontianak (SFC Pontianak).

Chairani Selaku Koordinator Lapangan pembagian masker tersebut diharapkan bisa memutus mata rantai penularan virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan wabah Covid-19.

Ia menyadari tidak semua orang bisa berdiam diri di rumah, karena itu saat beraktivitas di luar wajib memakai masker agar tidak tertular.

Pembagian masker yang akan dilakukan komunitas pencinta group band SLANK ini, yakni sekitaran masjid al jihad jalan sumatera,sekitaran masjidas syakirin simpang 4 lampu merah jalan martadinata dan H.Msuwignyo, pasar jeruju bali indah jalan komyossudarso, sekitaran swalayan citra jeruju jalan komyossudarso dan terakhir di simpang 4 lampu merah siantan antara jalan gusti situtmachmud dan jalan selat panjang, selasa (28/04/2020) sore kemrin.

Sekretaris SFC Pontianak Chairanidan juga Koordinator mengatakan, fokus target pembagian masker ini diberikan kepada penguna jalan yang belum memakai masker, pedagang pasar dan pembeli ibu-ibu dan anak-anak tukang parkir,tukang becak serta penjual takzil berbuka puasa dan pengurus masjid.

Menurutnya, masker merah putih ini merupakan bantuan dari Gerakan Memakai Masker Gratis (GEMAS) lewat Slank Fans Club Pusat (SfcPusat) Dan Slankers Se- Indonesia yang dibagikan secara gratis kepada masyarakat.

Masker ini juga tidak untuk diperjual belikan. Apabila ada masyarakat Kota Pontianak yang menemukan masker merah putih dengan stiker GEMAS atau masker merah putih ini diperjualbelikan dapat melapor ke pihak yang berwajib.

Pembagian masker merah putih kepada masyarakat ini adalah bentuk kepedulian Slankers, untuk ikut andil dan terlibat bersama pemerintah dan pihak lainnya dalam memerangi pandemi covid-19.
"Mari kita bersama melawan wabah covid-19 ini, dan sebarkan virus kedamaian," imbuh Chairani.

(yk/er)

Sabtu, 25 April 2020

Gedung Isolasi Mandiri Untuk Pasien Covid -19 Sudah Disiapkan Pemkab Sintang

Bupati Sintang, Jarot Winarno.

BORNEOTRIBUN | SINTANG -- Upaya menangani pandemi covid-19 dan memutus mata rantai penyebarannya. Pemerintah Kabupaten Sintang menyiapkan tempat isolasi mandiri bagi Warga Sintang yang hasil rapid testnya reaktif.

Rencananya akan bangunan yang berfungsi untuk diklat BKPSDM di komplek gedung serbaguna yang ada di Jalan YC. Oevang Oeray yang akan disulap menjadi tempat isolasi.

“ program Isolasi mandiri kita akan   siapkan dua ruang kamar isolasi mandiri.  Yang bisa menampung 20 orang," tutur Bupati Sintang, Jarot Winarno, (23/4/2020).

"jadinya dua tempat ini, (gedung) diklat BKPSDM, posisinya  jauh dari keramaian (masyarakat/red) akan kami  siapkan juga  belakang gedung eks Akper Pontianak  di Sintang,” terangya.

Ada tiga klaster yang saat ini sedang dilakukan penyelidikan epidemiologi oleh Dinkes Sintang.

Jarot memperkirakan, yang akan ditemukan reaktif berkisar 10-20 orang. “Ada 100 orang baru pulang dari Magetan. Kita perkirakan cluster dari magetan, goa, siapa tahu dari kuala lumpur, terus dari sajadah fajar, kita tracing semua, kita perkirakan 10-20 yang akan kita temui reaktif,” kata Jarot.

Diakui jarot. Kami sudah berkoordinasi  serta meminta ijin atas penggunaan gedung tersebut  dengan Gubernur Kalbar, Sutarmidji  yang fungsinya nanti dijadikan sebagai tempat isolasi mandiri.

“Tadi saya sudah minta izin ke gubernur, sudah oke semua, kita siapkan dua tempat ini," sebutnya.

"Yang 3 anak pondok tadi (hasil rapid test reaktif), sekarang isolasi di tenda yang ada di posko. Kalau ruangan sudah siap, kita pindahkan,” jelasnya.

Dipastikan Jarot, selama di isolasi mandiri, kebutuhan makan minum akan dipenuhi oleh tim gugus tugas dan dijaga.

“Yang paling penting masyarakat jangan khawatir, karena (tempat isolasi) jauh dari pemukiman masyarkaat," ungkapnya.

"Kemarin kan ada belum kita taruh di rumah singgah dinas sosial warga sudah protes. Di berbagai tempat pun gitu. Ini ideal lah, gedung belakang akper pun jauh,” jelasnya.(cok)

Senin, 20 April 2020

Apakah Benar Virus Corona Dapat Menular Melalui Kentut?

Apakah Benar Virus Corona Dapat Menular Melalui Kentut
Apakah Benar Virus Corona Dapat Menular Melalui Kentut.(Foto: Thinkstock)

BORNEOTRIBUN -- Apakah Benar Virus Corona Dapat Menular Melalui Kentut? Beberapa waktu lalu, seorang dokter asal Australia bikin heboh karena menyebut kentut bisa menjadi media penularan virus Corona COVID-19.

Dugaan ini didasarinya pada temuan virus Corona yang ditemukan dalam tinja.

Mengutip The Sun, disebutkan sebuah tes pada pasien positif Corona menunjukkan bahwa virus Corona COVID-19 dapat bertahan di kotoran manusia.

"Ya, SARS-CoV-2 dapat terdeteksi di tinja," begitu kata Andy Tagg, seorang dokter asal Australia.

"Mungkin SARS-CoV-2 dapat disebarkan melalui kentut tetapi kita masih butuh lebih banyak bukti. Jadi ingatlah untuk selalu menggunakan alat pelindung diri (APD)," lanjutnya.

Belum ada bukti ilmiah yang benar-benar kuat untuk menunjukkan virus Corona dapat ditularkan melalui kentut.

Namun kaitan virus Corona dengan pencernaan sudah beberapa kali diteliti. Selain ada temuan virus di feses atau tinja, juga ada keluhan diare sebagai gejala awal virus Corona COVID-19.

Jadi perlukah menghindari orang kentut untuk saat ini? Tanpa ada risiko Corona, rasa-rasanya memang tidak ada yang mau berlama-lama mengendus bau tidak sedap.(er/naf/up)

Sumber: detikcom

Minggu, 19 April 2020

Plasma Darah Manjur Lawan Virus Corona

Acara launching pusat informasi corona, Minggu (19/4/2020).

BORNEOTRIBUN | JAKARTA -- Plasma Darah Manjur Lawan Virus Corona. Hal ini disampaikan Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla dan juga menyebut pihaknya tengah menyiapkan obat antibodi bagi para pasien corona

Obat antibodi itu dibentuk atas dasar kerja sama antara pihak PMI dan Eijkman Institute for Molecular Biology.

Dilansir dari Kumparan, Menurut JK, obat antibodi tersebut dibentuk dari susunan dasar plasma darah yang diambil dari spesimen penderita COVID-19.

Melalui cara itu diharapkan pemerintah dapat menyiapkan obat-obatan untuk meningkatkan antibodi masyarakat di luar vitamin.

Salah satu pengobatan yang dianggap sangat manjur dan setelah dicoba di beberapa negara, itu bagaimana kelola plasma daripada korban atau penderita virus yang sudah sembuh. 

"Setidak-tidaknya 3 minggu itu dikelola jadi obat antibodi," ujar JK di acara launching pusat informasi corona, Minggu (19/4/2020).

"Plasma darah itu ada antibodi dan itu dipakai pula untuk obati yang sakit. itu yang dilakukan Eijkman," tegasnya.

Obat untuk meningkatkan antibodi itu, diklaim JK dapat diproduksi oleh Eijkman Institute dalam jangka waktu paling lambat dua bulan ke depan.

Itu cepat. Ya mungkin satu dua bulan Eijkman sudah bisa produksi itu.

"Karena dia punya percobaan, dan kita lihat peralatan dan lainnya cukup lengkap itu," ucap JK.

JK menjelaskan, Indonesia tak menjadi negara pertama yang menggunakan metode ini. 

Ada China dan Korea Selatan, menurut JK negara yang telah terlebih dahulu memanfaatkan obat antibodi tersebut.

Sudah dicoba di China dan Korea dan sudah terbukti. Kalau untuk pengobatan iya.
Ilustrasi.

Yang harus uji coba jangka panjang itu vaksinnya. 

Kalau ketemu hari ini atau tahun depan, ini butuh waktu gimana kita laksanakan vaksinasi untuk 3-4 miliar orang di dunia. 

"Itu hal yang enggak mudah," kata JK.

Pembuatan obat antibodi yang dilakukan mandiri oleh Indonesia itu dimaksudkan JK untuk menunjukkan kepada negara lain bahwa Indonesia masih sanggup menangani situasi pandemi ini termasuk menciptakan obat antibodi sendiri.

PMI adalah satu-satunya lembaga yang punya pengolahan plasma darah di 15 tempat di daerah. 

Semua lembaga itu kita kerja sama agar Indonesia punya sumbangan kepada internasional.

"Pada dunia bahwa kita juga mampu punya pengobatan yang baik tidak selalu bergantung pada luar saja," tegas JK.(kp/er)

Kamis, 16 April 2020

1 Bulan Jalani Perawan, Budi Karya Sembuh Dari Covid-19

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi

BORNEOTRIBUN -- Setelah satu bulan menjalani perawatan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sembuh dari Covid-19.

"Bapak Budi Karya Sumadi, beberapa hari lalu telah kembali di kediaman setelah dirawat di RSPAD," ujar Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati, dalam keterangannya, Rabu, 15 April 2020, pria yang akrab disapa BKS itu kini telah kembali ke kediamannya.

Kendati dinyatakan sembuh, Budi masih harus menjalani isolasi mandiri sesuai protokol penanganan Covid-19. "Kondisi beliau sehat dan saat ini tengah melakukan pemulihan serta isolasi mandiri selama 14 hari sesuai arahan dokter."

Kesembuhan BKS disambut gembira oleh rekan-rekannya di kabinet. "Selamat Pak Menhub. Glad to hear you have returned home. Segera bergabung ratas vidcon, Pak." Menkumham Yasonna Laoly menyampaikan dalam obrolan sebuah grup WhatsApp yang beranggotakan para menteri dan juga wartawan istana, Rabu, 15 April 2020.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dinyatakan positif terjangkit Covid-19 pada 14 Maret 2020. BKS tercatat sebagai pasien dengan nomor kasus ke76.(yk/er/rs)

Rabu, 15 April 2020

Demi Kesehatan Keluarga di Sintang, Jangan Mudik

Bupati Sintang Jarot Winarno

BORNEOTRIBUN | SINTANG --- Utamakan dengan penangan penyebaran dan memutus rantai Covid-19, yang saat ini masih menjadi prioritas dalam penyelesaianya.

Oleh sebab itu, Bupati Sintang Jarot Winarno meminta kepada seluruh Aparatur Sipil Negara di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sintang agar tidak mudik lebaran dulu.jelasnya.(14/4/2020)

Dimana langkah ini dilakukan sebagai upaya memutus rantai penyebaran Covid-19, larangan ini tertuang dalam surat edaran Bupati Sintang Nomor 860/1276/BKPSDM-D.

Lanjut Jarot, kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Sintang untuk tidak mudik mengingat sebentar lagi akan memasuki bulan Ramadhan tahun 2020.

" sikap ini terpaksa kita ambil guna ditujukan untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 agar Kabupaten Sintang aman dari pandemi corona.

Jarot mengharapkan masyarakat Sintang tidak mudik Lebaran, baik yang dari Sintang ke luar, dan begitu juga sebaliknya, kita tidak tau jika kita mudik bisa saja membawa kuman-kuman corona,” kata Jarot

Jarot menegaskan, pihaknya beserta instansi terkait seperti Dinas Kesehatan dan unsur TNI serta Polri akan terus malakukan pencegahan terhadap penyebaran Virus COVID-19.

“ASN, TNI-Polri tidak boleh mudik, jadi masyarakat juga diharapkan dapat mengikuti aturan yang ada sehingga bersama kita dapat memutus rantai dari virus corona ini,” ujarnya.

Dikatakannya, 86% kasus COVID-19 tanpa gejala sehingga harus selalu waspada. “Saya melihat, Indonesia saat ini mencapai puncak COVID-19, dan akan menghadapi bahaya besar, yakni arus mudik Lebaran dan pasca-Lebaran,” terangnya.

Jarot menambahkan, ODP diminta untuk tidak berkeliaran dan melakukan karantina mandiri dalam mencegah penyebaran COVID-19. “Untuk yang ingin mudik urungkan dulu niatnya, jaman sudah maju teknologi bisa kita gunakan untuk berkomunikasi dengan keluarga yang jauh jadi manfaatkanlah,” tambahnya.(cok)

Kabupaten Sintang Sementara Nihil Positif Covid-19

Bupati Sintang dr. H. Jarot Winarno

BORNEOTRIBUN | SINTANG -- Bupati Sintang dr. H. Jarot Winarno memberikan tanggapan atas pertanyaan masyarakat terkait penanggulangan penyebaran Covid-19 ,ke seluruh masyarakat atas keresahan yang di rasakan oleh masyarakat kabupaten Sintang.(14/4/2020)

Jarot mengatakan saya sebagai ketua gugus tugas penanganan COVID-19 Kabupaten Sintang hari ini memberikan arahan untuk diikuti dan dilaksanakan.

Dimana kami harus bekerja sama mengatasi penyebaran virus corona ini. Hingga kini ada 1.4 juta kasus corona di dunia tersebar di 209 negara. 81 ribu meninggal dan 300 ribuan sembuh.

Kita merawat 1 pasien, sudah sembuh dan sudah pulang ke Kapuas Hulu. Tinggal menunggu satu orang menunggu hasil lab. Kalau negatif akan kita pulangkan ke Sanggau.

Di Malaysia, pertengahan April 2020 akan menjadi puncak penyebaran virus corona. Sehingga Juni 2020 sudah bersih. Yang bagus memang Vietnam karena mereka otoriter dalam melakukan lockdown sehingga hanya 249 kasus dengan nol kematian.

Indonesia kasusnya terus meningkat dari waktu ke waktu. Hingga kini, ada 13. 433 spesimen dan hasilnya 10. 695 negatif atau 79 persen dan 2. 738 kasus positif atau 24 persen. Kasus meninggal 221 orang” terang Bupati Sintang.

“maka kita harus siap menghadapi lebaran ini. Jangan mudik. Orang Sintang jangan pulang kampung. Yang orang Sintang tinggal di luar juga jangan pulang dulu. PDP di Kalbar ada 71 orang dan masih menunggu hasil laboratorium.

Sintang belum ada kasus PDP dan belum ada kasus terinfeksi Covid-19. Kita hanya merawat pasien dari luar yakni Kapuas Hulu dan Sanggau. Namun kita jangan sombong. Tetap waspada.

Orang dalam pemantauan ada di 14 kecamatan yang ada di Kabupaten Sintang. ODP ditetapkan karena dia baru saja pulang dari daerah yang sudah ada kasus COVID-19. Kita juga awasi jalur masuk di perbatasan.

Soalnya sudah ada kasus warga kita masuk dari Malaysia ke Indonesia melalui jalur ini. Kita juga akan lakukan operasi pasar di 10 titik. Serta kebijakan lain untuk membantu masyarakat. Operasi pasar khusus untuk gula, bawang putih, bawang merah, dan telur” tambah Bupati Sintang

“relaksasi hutang khusus keluarga terdampak Covid-19 juga kita lakukan. Ada schedule ulang setiap hutang masyarakat di lembaga keuangan. Kalau kita tidak ambil langkah antisipasi, maka kasusnya akan meningkat. Maka kita harus melakukan jaga jarak dan melakukan pembatasan sosial.

Warung masih bisa buka dengan mengurangi kursi meja dan tutup jam 21.00. saya mau menegaskan, kalau satu saja ada kasus pasien dalam pengawasan di Kabupaten Sintang, maka akan saya lakukan lockdown parsial.

Misalnya satu kompleks kampung ada kasus PDP, kampung itu akan kita tutup selama 14 hari. Kita tidak akan lakukan lockdown total” tegas Bupati Sintang

“saya minta camat, lurah dan kepala desa. Buat edaran supaya semua warganya saat keluar rumah wajib pakai masker, jaga jarak sosial, cuci tangan, jaga kebersihan lingkungan. Desinfektan bukan untuk manusia.

Jangan sampai kena mata, hidung dan mulut karena berbahaya. Kena pakaian atau badan masih boleh. 86 persen kasus COVID-19 tanpa gejala. Jadi kita harus selalu waspada. Saya melihat, Indonesia saat ini mencapai puncak COVID-19.

Namun kita menghadapi bahaya besar yakni arus mudik lebaran dan pasca lebaran. Pengalaman tahun lalu ada 2.2 juta orang yang akan mudik. Kita tidak tahu berapa jumlah orang yang mau dengarkan anjuran untuk tidak mudik” terang Bupati Sintang.(hms/cok)

Senin, 13 April 2020

Anak 12 Tahun Yang Meninggal Hasil Swab Negatif Covid-19

Direktur RSUD dr Abdul Aziz Singkawang, dr Ruchanihadi, Sp.PD
BORNEOTRIBUN | PONTIANAK --- Satu anak berjenis kelamin laki-laki berusia 12 tahun yang meninggal pada Kamis (2/4/2020) lalu, dengan hasil swab secara lisan menyatakan negatif Covid-19. Hal ini disampaikan Direktur RSUD dr Abdul Aziz Singkawang, dr Ruchanihadi, Sp.PD, Senin (13/4/2020).

“Anak berusia 12 tahun yang meninggal kemarin, secara lisan dan belum mendapatkan surat resmi hasil swabnya dikabarkan negatif,” ujar Direktur RSUD dr Abdul Aziz Singkawang, dr Ruchanihadi, Sp.PD, Senin (13/4/2020).

Untuk ibu anak tersebut, kata Ruchanihadi, hasil swab secara lisan diinformasikan negatif.

“Informasi ini kami dapatkan dari Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Kalbar, nanti kalau secara tertulis kami sudah terima hasil swabnya, maka akan kami sampaikan secara resmi kepada pihak keluarga,” jelasnya.

Sedangkan untuk pasien PDP yang meninggal asal rujukan dari Puskemas Sungai Duri, kata Ruchanihadi, pihaknya masih menunggu hasil swab dari Kemenkes RI.

Ruchanihadi mengimbau kepada masyarakat agar dapat melakukan pencegahan Covid-19 dengan melakukan physical distancing, dan Covid-19 dapat disembuhkan atas izin Allah SWT, asalkan tidak terlambat dalam penanganannya dan tidak ada penyakit bawaan lainnya.

Sebelumnya, Ruchanihadi, mengatakan bahwa pasien laki-laki berusia 12 tahun tersebut mengalami infeksi paru-paru, dan infeksi otak dan mengalami batuk-batuk dan demam sekitar dua bulan yang lalu. Namun hasil rapid test terhadap satu PDP tersebut negatif begitu juga keluarganya.

(yk/suarakalbar/hendra)

Minggu, 12 April 2020

Update Covid-19 Tanggal 12 April: 4.241 Positif, 359 Sembuh, 373 Meninggal

BORNEOTRIBUN --- Kasus virus corona di Indonesia terus mengalami peningkatan. Pemerintah kembali mengumumkan penambahan pasien positif virus corona (SARS-CoV-2) atau pengidap penyakit COVID-19 dari yang sebelumnya 3.842 orang.

Sehingga hingga Minggu (11/4) siang, total pasien positif virus corona di Indonesia mencapai 4.241 orang.

"Saya akan sampaikan update untuk kasus yang kita dapatkan hari ini berdasarkan pemeriksaan konfirmasi positif dari realtime PCR. pada tanggal 12 ini telah bertambah lagi 399 kasus baru konfirmasi dari PCR yang positif, sehingga total 4.241 kasus," ungkap jubir pemerintah terkait penanganan virus corona, Achmad Yurianto, saat konferensi pers di BNPB, Jakarta, Minggu (12/4).

Dari total pasien positif virus corona itu, Yuri mengungkap ada 356 pasien sembuh. Sementara yang meninggal 373 orang.

Klik disini untuk halaman asli

Pasien PDP 01 Asal Sekadau Meninggal Dunia

Konfrensi pers bersama awak media sekadau.
BORNEOTRIBUN | SEKADAU --- Pasien PDP 01 asal Sekadau yang di rujuk ke Rumah Sakit Rujukan Ade M.Djoen Sintang, meninggal dunia pada pukul 01:50 WIB tadi malam. Meski belum positif terpapar virus covid-19, namun sebagai langkah antisipasi prosesi pemakamannya tetap mengikuti standar WHO demikian dikatakan Henry Alpius Juru Bicara Gugus Tugas percepatan penangganan covid-19 Kabupaten Sekadau, Sabtu (11/4/2020) di aula Dinkes Sekadau saat menggelar konfrensi pers.

“Pemakaman tetap mengunakan standar WHO sambil menunggu hasil Swab tenggorokan almarhum, kita juga sudah kirim tim kesana lengkap dengan Alat Pelindung Diri (APD), karena dari rumah sakit Sintang langsung di bawa ke pemakaman, tidak singah di rumah duka lagi,” ujar Henry.

Lebih lanjut Henry menjelaskan,saat ini di kabupaten Sekadau Orang dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 180 orang, sedangkan Orang Tanpa Gejala (OTG) 8 orang, dan PDP Nol, jelasnya.

Yang dimaksud dengan OTG kata Henry, orang tersebut tidak ada gejala, hanya saja riwayat perjalanannya berasal dari daerah yang terpapar Covid-19, inilah hiatorys sehinga orang tersebut masuk OTG.

Sedangkan OPD adalah orang yang datang dari luar, masuk ke Sekadau untuk ODP mereka tidak saja baru dari daerah terpapar Covid-19, melainkan mereka yang baru datang dari luar Sekadau dan mereka kita lakukan secrening awal rapid tes.

“Mereka masuk dalam kategori ODP,” jelas Henry.

Untuk lebih efektif menjaga agar tidak terpapar Covid-19 tambah Henry, hanya dengan tiga hal, pertama hindari kerumuman orang, cuci tangan pakai sabun dan gunakan masker. Apabila tiga hal ini bisa dilakukan secara baik, maka kita semua pasti tidak mudah terpapar” terang Henry.

Sementara itu kepala Rumah Sakit Umum Sekadau, dr Ketut mengatakan, untuk di ketahui bahwa rumah Sakit Sekadau bukanlah rumah sakit yang di tunjuk sebagai rumah sakit rujukan pasien covid -19.

Tapi jika ada pasien yang terpapar Covid-19 seperti PDP 01, sebelum di bawa kerumah sakit rujukan, maka harus di isolasi dulu di tempat kita.

“Makannya di RSUD Sekadau juga ada APD bagi tenaga medis,”terang Ketut.

masih ditempat yang sama, dr. Seriyanti Sirait salah satu dokter spesialis paru-paru, dalam paparanya mengatakan, bahwa untuk menentukan orang tersebut sebagai Pasien Dalam Pemantauan (PDP) tentu berdasarkan riwayat perjalanan, serta rekam radiologi penyakit, misalnya ciri-cirinya mendekati gejala virus covid-19.

Ditambah lagi dengan riwayat perjalanan, misalnya kalau dia pulang dari daerah yang terpapar Covid-19, lalu sakit, kemudian ciri-cirinya mirip dengan gejala penyakit covid-19, maka yang bersangkutan kita tetapkan sebagai PDP,” terangnya.(yk/tj)

Selasa, 07 April 2020

Pemdes Mungguk dan Masyarakat Sekitar Lakukan Karantina Ketat Terhadap Terduga Covid-19

Status Abang Irwandi.[Facebook]


BORNEOTRIBUN | SEKADAU --- Melalui akun facebook pribadi, Kepala Desa Mungguk Abang Irwandi mengklarifikasi berita yang tersebar di media sosial terkait dengan salahsatu dari tiga orang yang reaktif.

Berdasarkan posting Abang Irwandi di media sosial facebook , ia menuliskan statusnya seperti dibawah ini:

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu..

Sekedar mengklarifikasi berita di media yg mengatakan bahwa ada warga di Desa Mungguk Yang di informasikan positif berdasarkan hasil rapid test... 


Berdasarkan hasil koordinasi saya Kepala Desa Mungguk dengan kepala puskesmas sekadau bahwa positif disini yaitu positif reaktif yang merupakan hasil dari rapid test 


yaitu test anti body dalam tubuh apakah ada virus coronanya, virus corona banyak jenisnya termasuk covid_19, ada virus corona jenis lain lagi. 


Berdasarkan rapid test yang bukan covid_19 juga bisa terdeteksi, jadi tingkat ke akuratan rapid test yang covid_19 hanya 70%, hasil rapid test bukan sebagai hasil diagnosis, 


artinya tidak bisa dipakai oleh dokter atau tenaga kesehatan sebagai acuan untuk menentukan kalau orang tersebut positif terkena covid_19 tersebut, 


tetapi untuk menandai kita sebagai tahap awal bahwa orang tersebut harus kita seriusi, 


artinya juga kalau sudah positif reaktif seperti ini, 


berarti kita tunggu 7 hari kemudian yang bersangkutan harus di test lagi menggunakan rapid test yang sama, 


kalau hasilnya negatif berarti orang tersebut tidak terkena covid_19, 


tetapi kalau hasilnya kembali terdiagnosis positif reaktif maka waktu itu juga orang tersebut harus diperiksa PCR nya, 


artinya orang tersebut harus diperiksa cairan yang ada di pangkal tenggorokannya, 


dan cairan tersebut akan dikirim ke jakarta untuk di test, kalau hasilnya negatif berarti aman, 


tetapi kalau hasilnya positif barulah orang tersebut terkonfirmasi positif terkena Covid_19.


Untuk itu kami Pemerintah Desa Mungguk bersama masyarakat lingkungan sekitar akan berupaya melakukan karantina ketat terhadap orang yang terduga tersebut, 


dan tidak boleh beraktivitas di luar rumah, termasuk keluarga yang tinggal satu rumah dengan orang tersebut, 


dan dalam hal ini tidak boleh lagi dilakukan secara mandiri lagi, tetapi harus diawasi oleh warga sekitar, termasuk RT, RW juga, 


kalau orang tersebut tidak mau mengindahkan himbauan ini maka kami akan meminta bantuan dari Polsek dan Koramil Kecamatan Sekadau Hilir untuk turun langsung.


Untuk warga dan masyarakat Mungguk tetap selalu jaga kesehatan, sering cuci tangan, gunakan masker dan selalu melaksanakan himbauan himbauan yang ada...untuk desa Mungguk Yang sehat dan berkesadaran lingkungan.. Ttd, Pemdes Mungguk..."

Juru bicara gugus tugas Covid-19 Kabupaten Sekadau, Henry Alpius

Sementara, selasa siang (7/4/2020) Juru bicara gugus tugas Covid-19 Kabupaten Sekadau, Henry Alpius, mengatakan dari hasil rapid test sejauh ini ada tiga orang yang reaktif.

Namun demikian, mereka yang reaktif belum dapat dikatakan positif maupun negatif.

"Untuk memastikan harus dilanjutkan dengan metode polymerace chain reaction atau PCR," papar Henry.

Dengan melakukan rapid test, pemetaan terhadap penyebaran covid-19 akan lebih mudah.

"Orang-orang yang kita rapid test ini dianjurkan untuk isolasi diri secara mandiri dan ketat, serta tetap menjaga pola hidup sehat," pesan Henry.

Henry juga meminta aparatur desa untuk proaktif mengawasi jika ada warganya yang masuk dalam daftar ODP.

"Kita minta desa, RT supaya ikut mengawasi jangan sampai mereka ini bebas berkeliaran," pungkas Henry.

(yk/er)

Sembuh Dari Virus Mematikan, Begini Cerita & Tips Plt Kadinkes Kediri Bambang Lawan Virus Corona

Plt Kadinkes Kabupaten Kediri, dr Bambang Triyono Putro.[detik om/iwd]

BORNEOTRIBUN --- Bambang Plt Kadinkes Kabupaten Kediri   menceritakan maupun tips saat dirinya mulai merasakan gejala maupun sakit akibat paparan Virus Corona.

Kesembuhan dr Bambang Triyono Putro semakin meyakinkan kita bahwa pasien COVID-19 dapat sembuh seperti sedia kala. 

Bambang mengaku sangat bersyukur dan gembira bahwa dirinya telah dinyatakan sembuh dan negatif dari COVID-19. 

Bambang merasakan tubuhnya tidak enak sejak Selasa (24/4). Sejak itu ia telah mengisolasi dirinya sendiri dengan cara menjaga jarak dengan keluarganya. 

Namun karena sakit batuk dan rasa sesak yang ia rasakan semakin parah, ia merasa apa yang dirasakannya adalah gejala COVID 19.

Akhirnya pada Jumat (27/3), ia langsung ke RSUD SLG untuk meminta diisolasi oleh pihak rumah sakit.

Karena kebetulan saya seorang tenaga medis dan saya mengerti bagaimana cara menjaga diri saya dan keluarga. Mulai dari menjaga jarak, menggunakan masker dan asupan gizi.

Namun gejala sakit saya semakin parah, sehingga saya langsung ke RSUD SLG untuk dilakukan perawatan karantina," jelas Bambang, Selasa (7/4/2020).

Selama dalam perawatan, Bambang mengucapkan terima kasih kepada tenaga medis dan para perawat atas perhatian dan kesabarannya. 

Di sisi lain, selama dirawat dirinya juga membiasakan disiplin untuk menjaga mentalnya mulai dari sementara waktu tidak membaca maupun mengikuti berita negatif soal COVID-19.

Ia menjaga mental, terutama soal berita yang ia anggap negatif terkait COVID 19 seperti kematian, penyebaran dan lainnya. 

Sebaliknya ia selalu mendapat dukungan dan komunikasi dari keluarga dan orang tersayang. 

"Bahkan Bupati Kediri, Bu Haryanti di sela kesibukannya seringkali memberikan dukungan dan semangat kesembuhan kepada saya, terima kasih tak terhingga" jelas Bambang.

Menurutnya, yang paling penting selain penanganan medis. Semangat dari keluarga, teman untuk melawan virus ini yang paling utama, melalui telepon dan video call. 

"Karena kalau asupan makanan dan vitamin semua telah dicukupi oleh RS," aku Bambang.

Setelah dinyatakan sembuh, Bambang sudah tidak sabar ingin kembali melayani warga Kabupaten Kediri dalam melawan penyebaran COVID-19. 

Namun apa daya dirinya masih harus menjalani masa isolasi kembali sesuai dengan arahan tenaga medis RS maupun Gugus Tugas Penanganan Percepatan Covid-19 Kabupaten Kediri.

"Saya ingin segera kembali bertugas dan mengabdikan diri saya kepada masyarakat Kabupaten Kediri, khususnya melawan Corona ini. Mari patuhi imbauan pemerintah terutama soal tetap di rumah dan memakai masker serta cuci tangan," pungkas Bambang.

(detik.com/iwd)

Di Kalbar Satu Orang Pasien Berstatus PDP Asal Bengkayang Meninggal Dunia

Direktur RSUD Abdul Azis Singkawang, Ruchanihadi.[suaraborneo.id/ts].

BORNEOTRIBUN --- Di Kalbar Satu orang pasien berstatus PDP Asal Bengkayang Meninggal Dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abudl Aziz Singkawang, Selasa (7/4/2020) 12.25 Wib.

Dilansir BorneoTribun dari SuaraBorneo.id, Pasien ini laki-laki berusia 59 tahun yang merupakan rujukan dari Puskesmas Sungai Duri ke RSUD Abdul Aziz Singkawang, Kamis 7 April 2020.

Direktur RSUD Abdul Aziz Singkawang, Ruchanihadi mengatakan, pasien datang ke RSUD Abdul Aziz Singkawang, pada Kamis 7 April sekitar pukul 11.34 Wib.

Pasien dirujuk oleh Puskesmas Sungai Duri yang dicurigai pasien dalam pengawasan atau PDP. Saat berada di RSUD Abdul Aziz Singkawang, pasien sudah sempat di isolasi selama satu jam, bahkan sudah sempat diambil Swab untuk dikirim ke laboratorium Litbangkes Jakarta.


Namun, berdasarkan pemeriksaan rapid test, pasien yang meninggal ini dinyatakan negatif covid 19. Meski demikian pihaknya masih tetap menunggu hasil Lab Litbangkes Jakarta, yang rencananya hasil Swab pasien akan dikirim Rabu 8 April 2020.

“Jadi pasien datang di RSUD dr. Abdul Aziz Sekitar pukul 11.34 Wib, dirujuk dari Puskesmas Sungai Duri, dengan curiga pasien dalam pengawsan. Pasien sudah sempat masuk diruang isolasi, sudah kita lakukan pemeriksaan rapid test dan hasilnya reaktif,” ujar Dirut RSUD Abdul Aziz Singkawang, Ruchanihadi.

Ruchanihadi mengungkapkan, berdasarkan riwayat perjalanan pasien yang meninggal ini sebelumnya pernah pergi ke daerah Bangka Belitung selama kurang lebih satu bulan. Kemudian, pada hari Sabtu, 4 April kemarin, pasien pulang ke Sungai Raya dan mengeluhkan sakit perut yang disertai dengan sesak nafas.

Saat sakit, pasien sempat dirawat di rumah selama dua hari, kemudian dibawa ke Puskesmas Sungai Duri dan pada hari itu juga langsung dirujuk ke RSUD Abdul Aziz Singkawang.

Meski belum diketahui apakah pasien positif atau negatif Covid-19, proses pemakaman tetap dilakukan sesuai prosedur Covid-19.

Sumber: Suaraborneo.id/ts/asmuni
Editor: Yakop

Sabtu, 04 April 2020

5 Orang PDP Di Kalbar Di Nyatakan Negatif Terjangkit Virus Corona

Gebenur Kalimantan Barat, Sutarmidji


BORNEOTRIBUN | PONTIANAK --- Lima orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dinyatakan negatif terjangkit virus corona Covid-19. Hal ini disampaikan Gebenur Kalimantan Barat, Sutarmidji, sabtu (4/4/2020).

"Alhamdulillah baru saja diterima hasil lab Ada 5 PDP yang dinyatakan negatif Covid-19, kemudian pasien positif, isteri dari pasien pertama dinyatakan sembuh karena hasil lab 2 x negatif," katanya Sabtu siang.

Bahkan orang nomor satu di Kalbar ini menyebutkan, satu pasien yang sebelumnya dinyatakan Positif berdasarkan hasil lab juga dinyatakan negatif.

"Ada 1 pasien positif yang hasil lab 1 nya sudah negatif, kita tunggu hasil test kedua, kalau negatif dia juga sembuh," tuturnya.

Agar Virus Corona ini segera lenyap dimuka bumi ini dan masyarakat tidak tertular virus itu, Sutarmidji pun mengajak masyarakat agar tetap dirumah, menjaga jarak dengan orang lain, pakai masker dan selalu mencuci tangan pakai sabun setiap hari.

"Ayo tetap dirumah jika tak perlu keluar, jaga jarak, pakai masker, cuci tangan dan bersihkan setiap hari tempat yang biasa kita pegang. Jangan pegang hidung, mulut dan mata sebelum cuci tangan dengan bersih," ajaknya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat, Harisson menambahkan, pasien yang dinyatakan negatif tersebut dua orang dirawat di RSUD Soedarso yakni satu orang perempuan umur 48 tahun dan satu orang laki-laki umur 2,7 tahun masing-masing adalah warga Kota Pontianak.

Sementara untuk di RSUD Abdul Aziz Singkawang adalah seorang pria umur 38 tahun warga Kabupaten Sambas dan satu pasien di RSUD Sambas seorang pria 37 tahun, kedua PDP tersebut juga dinyatakan Negatif.

Kemudian yang terakhir di RSUD Rubini Mempawah seorang laki-laki umur 65 tahun warga Mempawah juga dinyatakan Negatif.

"Kasus konfirmasi Covid-19 positif yang telah dinyatakan negatif itu seorang wanita umur 30 tahun pemeriksaannya sudah dua kali dinyatakan Negatif, jadi wanita ini yang tadinya diisolaai ketat kita pulangkan, karena dia sudah negatif, benar benar negatif," tuturnya.

Harisson menjelaskan selain itu terdapat satu pasien yang dinyatakan Positif di RSUD Abdul Aziz Singkawang seorang pria umur 46 tahun juga dinyatakan negatif untuk pemeriksaan pertama. Pihaknya akan memastikan lagi melalui pemeriksaan kedua, jika hasilnya juga negatif, maka pasien tersebut diperbolehkan pulang, namun sementara ini pasien itu masih diisolasi sampai pemeriksaan kedua.(sb)

Hukum

Peristiwa

Pilkada 2024

Kesehatan

Lifestyle

Tekno