Targetkan Percepatan Penurunan, Wabup Buka Mini Lokakarya Stunting di Sekadau Hulu | Borneotribun.com -->

Jumat, 28 Oktober 2022

Targetkan Percepatan Penurunan, Wabup Buka Mini Lokakarya Stunting di Sekadau Hulu

Targetkan Percepatan Penurunan, Wabup Buka Mini Lokakarya Stunting di Sekadau Hulu
Targetkan Percepatan Penurunan, Wabup Buka Mini Lokakarya Stunting di Sekadau Hulu. (Ho-Madah Sekadau)
Sekadau, Kalbar - Wakil Bupati Sekadau, Subandrio buka kegiatan Mini Lokakarya Stunting Tingkat Kecamatan di Aula Kantor Desa Rawak Hulu, Kecamatan Sekadau Hulu, Kabupaten Sekadau, Kamis (27/10/2022).

Menurut Subandrio, Lokakarya ini merupakan kegiatan dalam rangka penurunan tingkat stunting di Kabupaten Sekadau, penurunan stunting ini adalah program strategis nasional yang tidak boleh gagal.

Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) yang menunjukkan bahwa dinegara berkembang tingkat stunting masih cukup tinggi sehingga mempengaruhi kualitas kehidupan masyarakat diseluruh dunia.

Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat stunting cukup tinggi di dunia yaitu 28%, oleh karena itu pemerintah pusat membuat  program strategis yaitu Percepatan Penurunan Stunting dengan membentuk tim yang mana untuk tingkat kabupaten beranggotakan Wakil Bupati, Camat dan seluruh Kepala Desa.

Subandrio juga mengatakan bahwa Sekadau pada tahun 2022 ini mempunyai tingkat stunting di angka 26,5%, ini cukup besar untuk angka di Provinsi Kalimantann Barat.

“dengan intervensi kita yang kurang lebih tiga bulan ini, angka stunting sudah sedikit menurun ke angka 24%, kita juga berharap di akhir tahun 2022 ini kita sudah mendekati angka 20%,” ungkap Subandrio.

“ini tentu tidak bisa tercapai jika yang bergerak cuma dari Dinas Kesehatan dan Pemerintah Kabupaten, tapi ini merupakan tanggung jawab kita bersama, oleh karena itu penurunan stunting ini bisa tercapai melalui gerakan yang kita sebut dengan Konvergensi,” tambahnya.

Subandrio juga mengatakan bahwa jika terjadi peningkatan tingkat stunting di Desa Mandiri maka SK Desa Mandiri bisa terancam dicabut.

“Selain itu potensi stunting juga bisa kita ketahui sejak pasangan akan menikah, yaitu dengan mengecek indikator-indikatornya seperti lebar pinggul, berat badan dan tinggi badannya. Dari indikator ini kita bisa tahu bahwa resiko anaknya lahir nanti akan stunting atau tidak,” lanjutnya.

“adapun langkah pencegahan yang dapat dilakukan dalam upaya mengatasi stunting sebelum anak berusia 1000 hari yaitu dengan memberikan vitamin serta makanan yang bergizi,” pungkasnya. 

(yk/Madah Sekadau/Wan/Amd/AK)

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar