Berita Borneotribun.com: Amerika Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Amerika. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Amerika. Tampilkan semua postingan

Minggu, 20 Februari 2022

Menhan AS Austin di Warsawa, AS Akan Jual 250 Tank ke Polandia

BorneoTribun.com – Tank tempur M1 Abrams melintasi sebuah jembatan di Hell, Norwegia, saat latihan militer, 21 Oktober 2018.

Para pejabat AS menyatakan Amerika Serikat akan menjual 250 tank tempur M1 Abrams ke Polandia untuk meningkatkan keamanan negara itu di tengah meningkatnya ketegangan dengan Rusia terkait Ukraina.

Menteri Pertahanan AS Llyod Austin mengatakan kepada wartawan di Warsawa hari Jumat, ia dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah memberitahu Kongres mengenai niat mereka menjual tank tersebut.

“Kerangka waktu untuk pengiriman tank-tank itu sedang dibahas sekarang,” kata Austin.

Polandia mengumumkan rencana musim panas ini akan membeli tank-tank dari AS sebagai bagian dari kesepakatan bernilai sekitar 6 miliar dolar, tetapi penjualan tersebut terus tertunda.

Austin mengatakan pembelian oleh Polandia itu juga akan membantu “memastikan pembagian tanggung jawab pertahanan yang lebih adil” di dalam Aliansi NATO.

Austin berterima kasih kepada Polandia karena telah menerima 4.700 tentara tambahan AS yang disiapkan untuk menanggapi apabila Rusia menginvasi Ukraina. Ada 9.000-10.000 tentara Amerika di Polandia sejak Presiden Joe Biden memerintahkan pengerahan tentara tambahan awal bulan ini.

Presiden AS Joe Biden, Jumat (18/2) dijadwalkan berbicara dengan para pemimpin transatlantik mengenai krisis di Ukraina. Gedung Putih menyatakan presiden akan memberitahu para pemimpin mengenai berbagai upaya AS untuk menerapkan pencegahan dan diplomasi.

Hari Kamis (17/2), Biden mengatakan ada kemungkinan “sangat besar” Rusia akan menginvasi Ukraina dalam beberapa hari mendatang.

“Kami memiliki alasan untuk percaya bahwa mereka terlibat dalam operasi mengecoh guna mendapatkan alasan untuk menyerang,” kata Biden kepada para wartawan di Gedung Putih. “Setiap indikasi yang kami miliki adalah mereka bersiap untuk masuk Ukraina, menyerang Ukraina. Perasaan saya, ini akan terjadi dalam beberapa hari mendatang,” ujarnya.

Namun, Biden mengatakan ia masih percaya ada kemungkinan untuk menemukan solusi diplomatik yang akan meredakan kekhawatiran Rusia mengenai misil dan latihan militer NATO di Eropa Timur. Sekutu-sekutu Barat menolak tuntutan utama Rusia agar NATO mengesampingkan kemungkinan memberikan keanggotaan untuk Ukraina dan bekas republik-republik Soviet lainnya.

Menteri Luar Negeri Antony Blinken kemudian menggaungkan kembali pernyataan Biden, dengan mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa dunia bisa memperkirakan akan melihat Rusia menyerang Ukraina dalam beberapa hari, dan bahwa informasi intelijen mengindikasikan serangan ini mungkin akan didahului oleh dalih yang dibuat-buat.

“Ini bisa menjadi peristiwa kekerasan yang oleh Rusia akan dipersalahkan kepada Ukraina, atau tuduhan kasar yang akan Rusia ajukan terhadap pemerintah Ukraina,” kata Blinken. “Kami tidak tahun pasti itu akan diajukan dalam bentuk apa.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan Blinken “mengemukakan dalam pernyataannya di Dewan Keamanan PBB hari ini bahwa, karena kami percaya satu-satunya cara bertanggung jawab untuk menyelesaikan krisis ini adalah melalui diplomasi dan dialog, kami telah mengusulkan untuk bertemu Menteri Luar Negeri Rusia Lavrov di Eropa pekan depan.”

Price mengatakan, “Rusia telah menanggapi dengan usulan tanggal akhir pekan depan, yang kami terima, asalkan tidak ada invasi lebih lanjut Rusia terhadap Ukraina. Jika mereka benar-benar melakukan invasi dalam beberapa hari mendatang, ini membuat jelas bahwa mereka tidak pernah serius mengenai diplomasi. Kami akan terus berkoordinasi dengan sekutu-sekutu dan mitra-mitra kami dan mendorong untuk dialog lebih jauh dengan Rusia melalui Dewan NATO-Rusia dan OSCE (Organisasi bagi Keamanan dan Kerja sama di Eropa).” [uh/ab]

Oleh: VOA Indonesia

Minggu, 13 Februari 2022

Amerika Tingkatkan Upaya Indo-Pasifik untuk Lawan Pengaruh China

Amerika Tingkatkan Upaya Indo-Pasifik untuk Lawan Pengaruh China
Menlu AS Antony Blinken dan Menlu RI Retno Marsudi dalam pertemuan di Jakarta, 13 Desember 2021 lalu.


BorneoTribun Jakarta - Amerika Jumat (11/2) berjanji akan memberi lebih banyak sumber daya diplomatik dan keamanan untuk Indo-Pasifik guna melawan apa yang dilihatnya sebagai upaya China untuk menciptakan lingkup pengaruh regional dan menjadi kekuatan paling berpengaruh di dunia.


Dalam tinjauan strategi 12 halaman, pemerintahan Biden mengatakan akan berfokus pada setiap sudut Kawasan itu, dari Asia Selatan hingga Kepulauan Pasifik, untuk memperkuat posisi dan komitmen jangka panjangnya.


Dirilisnya dokumen itu bertepatan dengan kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken ke wilayah Indo-Pasifik untuk menekankan prioritas Amerika di kawasan itu, padahal Amerika sedang bergulat dengan kebuntuan berbahaya dengan Rusia, yang telah mengerahkan lebih dari 100.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina. Aksi Rusia itu memicu kekhawatiran Barat akan invasi.


Pengumuman ini juga bertepatan setelah China dan Rusia pekan lalu mendeklarasikan kemitraan strategis "tanpa batas", pernyataan mereka yang paling rinci dan tegas untuk bekerja sama dalam melawan Amerika. Keduanya bertekad membangun tatanan internasional baru berdasarkan interpretasi mereka sendiri tentang hak asasi manusia dan demokrasi.


Dalam dokumennya, Amerika berjanji memodernisasi aliansi, memperkuat kemitraan dengan negara-negara, dan berinvestasi dalam organisasi regional. Secara khusus ditekankan pentingnya "India yang kuat" sebagai mitra dalam visi regional yang positif.


Dikatakan Amerika akan mengupayakan "Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka melalui koalisi yang kuat dan saling memperkuat."[ka/pp]

Gedung Putih: Rusia bisa menginvasi Ukraina sebelum Olimpiade berakhir

Gedung Putih: Rusia bisa menginvasi Ukraina sebelum Olimpiade berakhir
Tentara Rusia dalam latihan di lapangan tembak Kadamovskiy di wilayah Rostov di Rusia selatan, Kamis, 13 Januari 2022. Rusia telah menolak keluhan Barat tentang penumpukan pasukannya di dekat Ukraina. (Foto: AP)


BorneoTribun.com - Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan invasi Rusia ke Ukraina dapat dimulai "selama Olimpiade." Berbicara kepada wartawan di Gedung Putih pada hari Jumat, Sullivan mengatakan "kita berada dalam periode di mana invasi dapat dimulai kapan saja jika (Presiden Rusia) Vladimir Putin memutuskan untuk memerintahkannya."


Menurut banyak analis, Rusia tidak mungkin meluncurkan invasi sebelum Olimpiade Musim Dingin di China berakhir pada 20 Februari.


Rusia sekarang memiliki pasukan yang cukup di perbatasan Ukraina untuk melakukan operasi militer besar, kata Sullivan, dan Rusia dapat merebut "wilayah penting" di Ukraina, termasuk ibu kota, Kyiv, dalam satu serangan. Dia mendesak orang Amerika di Ukraina untuk pergi dalam waktu 24-48 jam. Dia mengatakan invasi Rusia mungkin dimulai dengan serangan udara yang akan mempersulit orang Amerika untuk keluar.


Juga pada Jumat (11/2), Presiden Joe Biden muncul dalam video call dengan para pemimpin dunia untuk membahas Ukraina. Selain Biden, ada pemimpin Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Polandia, Rumania, Inggris, NATO, Uni Eropa, dan Dewan Eropa.


"Para pemimpin sepakat tentang pentingnya upaya terkoordinasi untuk mencegah agresi Rusia lebih lanjut terhadap Ukraina, termasuk kesiapan mereka untuk menerapkan konsekuensi serius dan biaya ekonomi yang parah pada Rusia jika memilih eskalasi militer," kata pernyataan Gedung Putih.


Seorang pejabat senior pertahanan AS mengatakan kepada wartawan bahwa Biden telah memerintahkan tambahan 3.000 tentara ke Polandia selain 1.700 yang sudah menuju ke sana. Pentagon mengatakan pasukan dikerahkan untuk meyakinkan sekutu NATO dan mencegah potensi agresi terhadap sayap timur NATO.


Berbicara pada hari Jumat dengan beberapa rekan NATO-nya, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan Amerika Serikat tetap "bersatu dengan sekutu NATO untuk mencegah dan mempertahankan diri dari agresi apa pun," menurut pernyataan Pentagon.


Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berbicara melalui telepon dengan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba pada Jumat (11/2) "untuk menegaskan kembali dukungan kuat Amerika untuk Ukraina."


Komentar Amerika menyebabkan penurunan terbesar dalam nilai mata uang Rusia dalam hampir dua tahun. Rubel turun 2,8% terhadap dolar pada hari Jumat. [ka/hal]

Jumat, 11 Februari 2022

Lithuania Minta Bantuan AS untuk Hadapi China dan Rusia

Lithuania Minta Bantuan AS untuk Hadapi China dan Rusia
Para tentara bersiap mengibarkan bendera AS dan Lithuania dalam upacara pembukaan kamp tentara AS di Pabrade, Lithuania, pada 30 Agustus 2021. (Foto: Reuters/Janis Laizans)


BorneoTribun.com - Ketika Rusia membangun kekuatan di sepanjang wilayah perbatasannya dengan Ukraina dan pejabat China berusaha menghukum Lithuania karena membuka pintu untuk Taiwan, kepala komite pertahanan dan urusan luar negeri parlemen Lithuania meminta dukungan sekutunya di Washington.


Pesan mereka jelas yaitu Lithuania berselisih dengan dua penantang terkuat Amerika dan dukungan Amerika Serikat (AS) sangat penting untuk keberhasilannya dalam bertahan melawan agresi yang dilancarkan pihak Moskow dan Beijing.


“Minggu ini di Washington, kami membahas dua masalah. Salah satunya adalah keamanan, dan ini tentang Rusia, Ukraina, Belarusia, dan kawasan Baltik. Yang lainnya adalah (soal) China. Itu adalah masalah perdagangan, tetapi bukan hanya masalah perdagangan. Ini tentang keamanan kita juga,” kata Laima Liucija Andrikiene, ketua Komite Urusan Luar Negeri parlemen Lithuania kepada VOA saat ia dan rekan-rekannya menyelesaikan lawatannya selama seminggu ke Washington, pada Kamis (3/2) lalu.


Delegasi tersebut terdiri dari empat anggota parlemen yang bertanggung jawab atas keamanan nasional, pertahanan dan komite urusan luar negeri di parlemen Lithuania, yang dikenal sebagai Seimas. Mereka bertemu dengan anggota Senat dan kaukus negara Baltik di DPR AS, serta Senator Partai Demokrat Bob Menendez dan Senator Partai Republik James E. Risch, termasuk ketua dan anggota dari Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS.


“Hal terbesar yang terjadi saat ini adalah pengerahan (pasukan) Rusia di sekitar Ukraina, itu menciptakan apa yang disebut ketidakpastian strategis, artinya skenario lain mungkin terjadi,” kata Laurynas Kasciunas, ketua Komite Keamanan dan Pertahanan Nasional. Baik melalui negosiasi atau “skenario militer”, tujuan Rusia adalah sama, katanya.


Ia mengatakan Moskow tidak hanya ingin "memiliki hak veto" untuk mencegah perluasan NATO ke arah timur, tetapi juga untuk "menciptakan NATO tingkat dua atau tiga, dengan keanggotaan kelas dua untuk negara-negara Baltik," yang berarti Lithuania, Latvia dan Estonia secara resmi akan tetap berada di NATO tetapi tanpa latihan militer dan pengerahan NATO di wilayah tersebut. [my/pp]


Oleh: VOA Indonesia

Seorang Warga Amerika Digugat Karena Pelihara Babi di Dalam Rumahnya

Seorang Warga Amerika Digugat Karena Pelihara Babi di Dalam Rumahnya
Wyverne Flatt dan Ellie, babi gemuk peliharaannya di rumahnya di Canajoharie, New York, Rabu, 2 Februari 2022. (AP/Hans Pennink)


BorneoTribun.com - Anjing atau kucing sebagai  binatang peliharaan sudah lazim di Amerika dan bahkan berbagai penjuru dunia. Namun, bagaimana dengan babi? Seorang pria di sebuah kota di negara bagian New York terlibat dalam pertikaian hukum dengan banyak  warga setempat gara-gara memelihara babi di dalam rumahnya.  


Bagi Wyverne Flatt, Ellie adalah anggota keluarganya. Babi gemuk itu dibiarkan berkeliaran dalam rumahnya, dan bahkan tidur di dapur.


Ellie, babi yang dipelihara di dalam rumah dan dianggap
Ellie, babi yang dipelihara di dalam rumah dan dianggap sebagai hewan pendukung emosional bagi Wyverne Flatt, berbaring di tempat tidurnya di Canajoharie, New York, Rabu, 2 Februari 2022. (AP/Hans Pennink)


"Dia adalah bagian dari keluarga saya. Dan saya tidak pernah bermimpi untuk menyingkirkannya dari kehidupan saya,. Dia tahu ketika saya pulang, dia sangat pintar. Dia lebih pintar daripada anjing saya,” jelasnya.


Pendapat Flatt tidak sejalan dengan kebanyakan warga kota Canajoharie, di mana ia tinggal. Bagi mereka, babi adalah hewan ternak dan Flatt dituding menempatkan Ellie di rumahnya secara ilegal. Pertikaian hukum pun terjadi dan kemungkinan Flatt akan diadili.


Namun, sebelum kasus itu bergulir di pengadilan, kasus Flatt dan babinya, Ellie, telah menarik perhatian publik Amerika. Para pecinta babi bersikeras mengatakan, babi seharusnya juga dihormati sebagai sahabat, bukan hanya sebagai sumber makanan. Apalagi, kata Flatt dan para pencinta babi, Ellie adalah hewan pintar yang dirawat dengan bersih.


“Saya menghadapi gugatan pidana karena dianggap menyembunyikan babi ternak secara ilegal. Dia bukan babi ternak. Dia sangat penting bagi saya dan saya akan berjuang untuk membelanya. Saya berharap ini menjadi preseden agar orang-orang memahami bahwa babi bisa menjadi hewan peliharaan. Babi bukan sekadar hewan yang bisa Anda sembelih dan makan," jelasnya.


Wali Kota Canajoharie, Jeff Baker, mengatakan dewan kota tidak bersedia berkomentar sementara menunggu berlangsungnya proses pengadilan. Tetapi seorang pengacara yang mewakili banyak penduduk kota itu mengatakan, babi berpotensi membahayakan kesehatan masyarakat.


Ia berpendapat bahwa jika Flatt diizinkan mengabaikan peraturan zonasi, kota itu ibarat komunitas tanpa hukum.


Nasib Ellie bergantung pada interpretasi pedoman perumahan federal yang menyatakan pemerintah kota harus menyediakan "akomodasi yang wajar" untuk hewan bantuan yang dibutuhkan seseorang untuk kebutuhan pengobatan gangguan kesehatan.


Pengacara Flatt berpendapat bahwa kliennya memenuhi persyaratan itu. Ia mengatakan bahwa Ellie memungkinkan Flatt menghentikan ketergantungannya pada obat dan membantu mengatasi gangguan kecemasannya. [ab/uh]


Oleh: VOA Indonesia

Senin, 07 Februari 2022

Pasukan Elit Amerika Tiba di Polandia, Dekat Perbatasan Ukraina

Pasukan Elit Amerika Tiba di Polandia, Dekat Perbatasan Ukraina
Pasukan AS rombongan pertama ketika tiba di bandara Rzeszow-Jasionka, Polandia (5/2).


BorneoTribun.com - Pasukan elit Amerika hari Minggu (6/2) tiba di bagian tenggara Polandia yang dekat dengan perbatasan Ukraina.


Pasukan ini merupakan bagian dari 1.700 tentara Amerika yang dikerahkan atas perintah Presiden Joe Biden, di tengah kekhawatiran potensi invasi Rusia ke Ukraina.


Pasukan infantri udara Divisi Lintas Udara ke-82 tiba di bandara Rzeszow-Jasionka.


Komandan mereka adalah Mayjen, Christopher Donahue, yang merupakan tentara Amerika terakhir yang meninggalkan Afghanistan pada 30 Agustus lalu.


Biden memerintahkan tambahan pasukan Amerika ke Polandia, Romania dan Jerman untuk menunjukkan kepada sekutu dan sekaligus musuh tentang komitmen Amerika di sayap timur NATO, di tengah meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina.


Polandia, yang merupakan anggota NATO, berbatasan langsung dengan Rusia dan Ukraina. Sementara Romania berbatasan dengan Ukraina.


Divisi ini dapat dengan cepat menyebar dalam waktu 18 jam dan melakukan serangan parasut untuk mengamankan tujuan utama. Divisi yang berbasis di Fort Bragg, North Carolina ini telah berdinas sejak tahun 1917.


Awal pekan ini pesawat-pesawat Amerika membawa berbagai peralatan dan pasukan logistik untuk persiapan kedatangan elemen-elemen divisi ke bandara yang terletak sekitar 90 kilometer dari perbatasan Polandia dengan Ukraina.


Juru bicara Divisi Mekanik ke-18 Angkatan Darat Polandaia, Mayor Przemyslaw Lipczynski mengatakan tentara Polandia sebelumnya telah bekerjasama dengan divisi ini dalam misi di Irak dan Afghanistan, dan telah melakukan latihan bersama.


Sejak tahun 2017 ada sekitar 4.000 tentara Amerika yang ditempatkan di Polandia secara bergilir. [em/jm]


Oleh: VOA Indonesia

Sabtu, 05 Februari 2022

Pesawat Amerika bersama Pasukan Logistik Tiba di Polandia

Pesawat Amerika bersama Pasukan Logistik Tiba di Polandia
Pasukan utama AS, elemen Divisi Lintas Udara ke-82, saat berangkat dari Fort Bragg, North Carolina, Jumat (4/2/2022).

BorneoTribun.com - Kementerian Pertahanan Polandia mengatakan tambahan pasukan Amerika tiba di negara itu setelah Presiden Joe Biden memerintahkan pengerahan 1.700 tentara di sana di tengah kekhawatiran akan terjadinya invasi Rusia ke Ukraina.

Kementerian itu mengatakan pesawat Amerika dengan peralatan dan pasukan logistik mendarat untuk mempersiapkan kedatangan pasukan utama, elemen Divisi Lintas Udara ke-82 dari Fort Bragg, North Carolina.

“Pasukan pertama sudah tiba di Polandia, pasukan utama sedang dalam perjalanan,” kata kementerian itu lewat cuitan di Twitter. Pasukan utama diharapkan tiba pada hari Sabtu, menurut militer Polandia.

Lokasi kedatangan itu tidak diungkapkan, tetapi pesawat angkut Angkatan Darat Amerika dengan peralatan dan beberapa tentara tiba di bandara Rzeszow-Jasionka, sekitar 90 kilometer dari perbatasan Polandia dengan Ukraina.

Sekitar 4.000 tentara Amerika telah ditempatkan di Polandia sejak 2017, secara bergilir. [lt/pp]

Oleh: VOA Indonesia

Jumat, 04 Februari 2022

Presiden Amerika Joe Biden Luncurkan upaya Baru Perangi Kejahatan Senjata Api

Presiden Amerika Joe Biden Luncurkan upaya Baru Perangi Kejahatan Senjata Api
Senapan berburu dipajang di Firearms Unknown, toko senjata di Oceanside, California, AS, 12 April 2021. (Foto: REUTERS/Bing Guan)

BorneoTribun AS - Presiden Amerika Joe Biden pada hari Kamis (3/2) meluncurkan upaya baru untuk memerangi kejahatan dengan senjata api, meningkatkan penuntutan terhadap pelaku kejahatan dengan kekerasan dan memulai upaya baru untuk melacak aliran senjata ilegal dan memburu penjualan senjata ilegal.

Biden mengunjungi Kota New York dan berbicara dengan walikota baru kota itu, Eric Adams, seorang mantan kapten polisi, yang pada bulan pertamanya menjabat harus bergulat dengan pembunuhan dua anggota polisi dan penembakan terhadap satu anggota lainnya.

Biden mengatakan pemerintah federal akan mengirimkan $350 juta ke kota-kota di seluruh Amerika untuk menghadapi gelombang kejahatan yang meningkat selama dua tahun pandemi virus corona.

Partai Republik sering menuduh kalangan Demokrat seperti Biden bersikap lunak dalam pencegahan kejahatan dan berusaha memotong anggaran untuk penegakan hukum.

Tetapi Joe Biden sendiri menyatakan, “jawaban untuk menyelesaikan masalah ini bukan dengan menghentikan anggaran polisi.”

Kontrol kepemilikan senjata adalah salah satu masalah politik di Amerika yang paling kontroversial, dan Konstitusi Amerika menjamin hak kepemilikan senjata. Selama beberapa dekade, perdebatan sengit telah berlangsung mengenai sejauh mana hak itu dapat diatur atau dibatasi.

Terlepas dari pembunuhan massal yang sering terjadi di sekolah, mal, dan bisnis di Amerika, upaya di Kongres untuk memberlakukan kontrol yang lebih ketat terhadap kepemilikan senjata atau melarang penjualan senjata otomatis secara selama ini telah gagal.

Biden tidak mengumumkan upaya baru untuk mengendalikan kepemilikan senjata, tetapi mengatakan produsen senjata “harus bertanggung jawab.” Dia mengatakan, “saya kira sangat keterlaluan” bahwa penjualan rokok saja di AS dapat dikendalikan, tetapi penjualan senjata hanya dikendalikan pada tingkat yang terbatas.

Gedung Putih mengatakan dengan upaya baru itu, Departemen Kehakiman telah memerintahkan para jaksa federal di seluruh Amerika “meningkatkan sumber daya yang khusus didedikasikan untuk strategi penanganan kejahatan dengan kekerasan di distrik-distrik khusus... untuk menghilangkan kekerasan bersenjata yang sering terulang dari jalan-jalan kita.” [lt/em]

Oleh: VOA Indonesia

Amerika: Pemimpin ISIS Bunuh Diri dalam Aksi Pengecut

Bangunan tiga lantai di Suriah barat laut tampak rusak pasca operasi militer AS yang menewaskan pemimpin ISIS, Amir Muhammad Sa'id Abdal-Rahman al-Mawla, di Idlib Suriah, Kamis (3/2).

BorneoTribun.com - Beberapa bulan setelah operasi intelijen Amerika melacak pemimpin kelompok ISIS ke satu bangunan perumahan di Suriah barat laut, Amir Muhammad Sa'id Abdal-Rahman al-Mawla, meledakkan bom, membunuh diri dan keluarganya, sewaktu pasukan Amerika mendekat.

Laporan kematian pemimpin ISIS itu pada Kamis (3/2), dari pejabat senior pemerintah Amerika, muncul beberapa jam setelah laporan operasi besar kontraterorisme Amerika pertama kali dimulai dari Atmeh, kota di provinsi Idlib, tidak jauh dari perbatasan dengan Turki.

Akun di media sosial menggambarkan helikopter dan pasukan Amerika turun ke gedung tiga lantai sebagai bagian dari operasi berjam-jam. Sebagian mengatakan pasukan Amerika menggunakan pengeras suara untuk mengeluarkan warga sipil dari gedung itu sebelum terjadi baku tembak yang sengit.

Namun para pejabat Amerika, yang berbicara tanpa mau disebut namanya, mengatakan sebagian besar kematian dan kerusakan disebabkan oleh al-Mawla, juga dikenal sebagai Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurashi dan sebagai Hajji 'Abdallah, dan salah satu dari ajudannya juga tinggal di gedung itu, mereka bertekad untuk tidak ditangkap hidup-hidup.

Para pejabat Amerika mengatakan mereka tidak bisa memastikan berapa banyak warga sipil yang tewas dalam operasi itu, tetapi menekankan bahwa pemimpin ISIS itu tampaknya memilih untuk tinggal di gedung perumahan justru karena adanya warga sipil, termasuk keluarga dengan anak-anak. 

Berbagai organisasi, seperti Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris Kamis mengatakan bahwa setidaknya 13 tewas, termasuk tiga wanita dan empat anak-anak.

Presiden Amerika Joe Biden mengonfirmasi kematian al-Mawla dalam pernyataan Kamis pagi. Dia memuji "keterampilan dan keberanian Angkatan Bersenjata kita."

Berbicara beberapa jam kemudian di Gedung Putih, Biden mengatakan, operasi untuk menyingkirkan al-Mawla dari medan perang harus mengirim pesan yang kuat. 

"Operasi ini merupakan bukti jangkauan dan kemampuan Amerika untuk mengatasi ancaman teroris di mana pun mereka mencoba bersembunyi," kata Biden.

Presiden Joe Biden juga mengatakan Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurayshi tewas seperti yang dilakukan al-Baghdadi, dengan meledakkan bom yang membunuh dirinya sendiri dan anggota keluarganya, termasuk perempuan dan anak-anak, ketika pasukan AS mendekat.

"Kita tahu bahwa ketika pasukan kita mendekati untuk menangkap teroris dalam tindakan terakhir dari pengecut yang putus asa, tanpa memperhatikan kehidupan keluarganya sendiri atau orang lain di dalam gedung, ia memilih untuk meledakkan dirinya sendiri, bukan hanya pada rompinya, tetapi untuk meledakkan lantai tiga bangunan itu daripada diadili atas kejahatan yang telah dilakukannya, menewaskan beberapa anggota keluarganya bersamanya, seperti yang dilakukan pendahulunya."

Para pejabat Amerika mengatakan, Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris menyaksikan jalannya operasi itu dari Situation Room Gedung Putih. 

Mereka sangat menyadari betapa berbahayanya upaya menciduk pemimpin teror itu karena dia bersembunyi di antara warga sipil.

Rekaman kantor berita Associated Press setelah serangan itu menunjukkan, lantai bagian atas rumah yang hampir hancur total dalam serangan hari Kamis, dengan langit-langit dan dinding yang roboh.

Darah tampak di dinding dan lantai bangunan yang tersisa, yang terdiri dari kamar tidur yang rusak dengan tempat tidur kayu anak di lantai. 

Di salah satu dinding yang rusak, ayunan anak-anak dari plastik biru masih tergantung dan dapurnya menghitam akibat kebakaran.

Operasi itu dilakukan saat ISIS berusaha bangkit kembali, dengan serangkaian serangan di kawasan itu, termasuk serangan 10 hari akhir bulan lalu untuk merebut sebuah penjara.

Operasi itu dilakukan saat ISIS berusaha bangkit kembali, dengan serangkaian serangan di kawasan itu, termasuk serangan 10 hari akhir bulan lalu untuk merebut sebuah penjara.

Pasukan khusus AS mendarat dengan helikopter dan menyerang sebuah rumah di sudut Suriah yang dikuasai pemberontak, bentrok selama dua jam dengan orang-orang bersenjata, kata saksi mata.

Oman Saleh penduduk yang tinggal di dekat bangunan tersebut menyaksikan peristiwa saat penyerbuan di bangunan rumah tersebut.

“Kami mendengar seorang laki-laki yang memiliki aksen seperti orang Irak atau Saudi dan ia berbicara dengan seorang perempuan. Ia menyuruhnya untuk menyerahkan diri. Ada upaya terus-menerus (laki-laki yang berbicara melalui speaker) dan pesawat melayang selama sekitar 45 menit dan tidak ada yang menjawab. Kemudian ada tembakan dari pesawat dan kemudian saya mendengar suara seperti parasut."

Pentagon Kamis juga mengkonfirmasi misi kontraterorisme yang “berhasil” di barat laut Suriah.

Serangan malam hari itu terjadi di provinsi Idlib, Suriah, daerah terakhir yang dikuasai pemberontak, dekat perbatasan dengan Turki. 

Daerah itu juga merupakan tempat tinggal beberapa tokoh senior al-Qaida dan kelompok militan lainnya. [ka/my/jm]

Sumber: VOA Indonesia

Amerika Kirim Dua Helikopter Black Hawk ke Kroasia

Amerika Kirim Dua Helikopter Black Hawk ke Kroasia
Helikopter Black Hawk dipakai dalam operasi militer AS di Afghanistan (foto: ilustrasi).

BorneoTribun Amerika - Pada hari Kamis (3/2/2022), Amerika telah menyerahkan dua helikopter Black Hawk ke Kroasia di tengah perlombaan senjata dengan tetangganya, Serbia, yang merupakan sekutu Rusia, dan ketegangan yang membara di wilayah Balkan itu pascaperang.

Kedutaan Besar Amerika di ibu kota Kroasia, Zagreb, mengatakan helikopter multiguna UH-60M akan melengkapi kemampuan pertahanan dan kesiapan militer Kroasia dalam mendukung NATO. Kuasa Usaha Amerika, Mark Fleming, mengatakan Black Hawk menyediakan kemampuan dalam berbagai kemungkinan misi, dari operasi khusus hingga transportasi pasukan taktis hingga evakuasi aeromedis.

Menteri Pertahanan Kroasia Mario Banozic berterima kasih kepada Amerika atas sumbangan tersebut.

Kroasia bulan lalu mencapai kesepakatan dengan Amerika untuk membeli 89 kendaraan tempur Bradley sebagai bagian dari kerjasama dengan Washington dan rencana sebagai anggota NATO untuk membentuk brigade infanteri.

Kroasia yang juga anggota Uni Eropa, tahun lalu juga sepakat membeli 12 jet tempur Rafale dari Prancis.[ka/jm]

Sumber: VOA Indonesia

Sabtu, 29 Januari 2022

8.500 Pasukan Amerika Siap Bergabung dengan Pasukan NATO

8.500 Pasukan Amerika Siap Bergabung dengan Pasukan NATO
Para tentara AS memberikan salam hormat dalam upacara pembukaan "Rapid Trident", sebuah latihan militer internasional yang diselenggarakan di luar Kota Lviv, Ukraina, pada 3 September 2018. (Foto: AFP/Yuriy Dyachyshyn)

BorneoTribun Amerika - Pentagon mengatakan pangkalan militer Amerika Serikat di mana 8.500 tentara telah ditempatkan berada dalam siaga tinggi, dengan kemungkinan penempatan di luar negeri sebagai bagian dari Pasukan Respons NATO.

Juru bicara Pentagon John Kirby hari Kamis mengkonfirmasi kepada wartawan bahwa belum ada perintah penempatan pasukan yang dikeluarkan, tetapi peringatan itu dikeluarkan beberapa hari yang lalu di tengah meningkatnya ketegangan atas penumpukan pasukan Rusia di perbatasannya dengan Ukraina.

Kirby mengatakan unit tersebut termasuk elemen Divisi Lintas Udara ke-82 di Fort Bragg, serta elemen unit di Fort Carson, Colorado, dan Fort Campbell, Kentucky.

Dia juga mengatakan elemen unit yang telah ditempatkan dalam siaga tinggi termasuk pasukan di pangkalan militer di Texas, Louisiana, Arizona, Washington, Georgia, Ohio dan beberapa negara bagian lainnya.

“Unit-unit ini, semuanya, termasuk dukungan medis, dukungan penerbangan, dukungan logistik dan, tentu saja, formasi tempur,” katanya.

Kirby juga mengomentari perintah Menteri Pertahanan Lloyd Austin kepada stafnya untuk segera mengembangkan "rencana aksi" untuk meningkatkan bagaimana Pentagon membatasi dan menanggapi korban sipil yang disebabkan oleh serangan udara Amerika.

Kirby mengatakan dalam Perlindungan warga sipil tetap diutamakan dalam operasi ini, hal itu sudah dalam catatan Menteri Pertahanan.

"itu adalah keharusan strategis dan keharusan moral,” katanya. 

Austin mengatakan dalam sebuah memo kepada pejabat sipil dan militer senior bahwa dia ingin rencana itu tiba di mejanya dalam waktu 90 hari. Austin juga memerintahkan pembentukan “pusat keunggulan untuk perlindungan sipil” untuk melembagakan perbaikan dalam perlindungan warga sipil. [lt/k]

Voa Indonesia

Rabu, 15 September 2021

Badai Tropis Nicholas Bergerak Melintasi Texas

Badai Tropis Nicholas Bergerak Melintasi Texas
Badai Tropis Nicholas Bergerak Melintasi Texas. 

BORNEOTRIBUN.COM -- Pusat Badai Nasional Amerika mengatakan Nicholas melemah menjadi badai tropis tak lama setelah melanda Texas Selasa (14/9) pagi, mencurahkan hujan lebat, gelombang badai dan angin yang memutus aliran listrik ke ratusan ribu rumah dan bisnis sewaktu bergerak melintasi daerah itu. 

PowerOutage.US, situs yang memantau jaringan listrik dan utilitas, melaporkan bahwa 515.000 pelanggan mengalami pemadaman listrik Selasa pagi. 

Dalam pernyataan di situsnya, utilitas lokal CenterPoint Energy mengatakan sedang mempelajari kerusakan dan berusaha untuk memulihkan listrik ke sebagian daerah. 

Perusahaan itu memasok listrik ke sekitar 1,4 juta pelanggan di wilayah Houston. 

Pada laporan terakhir, badai itu berkecepatan angin sekitar 95 km per jam, menjadikannya badai tropis yang kuat. 

Badai itu terus mencurahkan hujan lebat, antara 12 dan 24 sentimeter sementara bergerak di jalur timur laut di luar Houston Selasa siang menuju Louisiana, negara bagian di sebelahnya. 

Louisiana semakin pulih dari Badai Ida yang melanda dua pekan lalu. Nicholas diperkirakan akan mencurahkan hujan antara 15 dan 30 sentimeter di wilayah tersebut. [ka/lt]

VOA

AS, Jepang dan Korsel Bertemu di Tokyo Bahas Nuklir Korut

AS, Jepang dan Korsel Bertemu di Tokyo Bahas Nuklir Korut
AS, Jepang dan Korsel Bertemu di Tokyo Bahas Nuklir Korut. 

BorneoTribun Amerika -- Utusan khusus Amerika dan Korea Selatan Selasa berada di Tokyo untuk pembicaraan tentang program senjata nuklir Korea Utara, menyusul uji coba oleh negara itu pada Sabtu dan Minggu. 

Sung Kim, utusan khusus Amerika untuk Korea Utara, dan Noh Kyu-duk, utusan khusus Korea Selatan untuk urusan perdamaian dan keamanan Semenanjung Korea, bergabung dengan direktur jenderal urusan Asia dan Oseania Kementerian Luar Negeri Jepang, Takehiro Funakoshi, untuk pertemuan tentang cara mengatasi perkembangan terakhir dengan Korea Utara. 

Media pemerintah Korea Utara mengukuhkan negara itu menguji coba "rudal jelajah jarak jauh yang baru dikembangkannya" pada Sabtu dan Minggu. 

Rudal jelajah itu terbang pada ketinggian yang relatif rendah dan dapat dipandu. Rudal itu mampu terbang di bawah atau di sekitar radar pertahanan rudal. 

Menurut analis, rudal itu secara visual mirip Tomahawk, rudal jelajah berkemampuan nuklir milik Amerika dengan jangkauan sekitar 1.600 kilometer. 

Korea Utara mengisyaratkan bahwa rudal itu berkemampuan nuklir, tetapi tidak jelas apakah Korea Utara memiliki hulu ledak nuklir yang cukup kecil yang pas dipasang di hulu. 

Terlepas dari itu, rudal tersebut mewakili komponen mematikan lainnya di gudang senjata Korea Utara, yang telah berkembang secara signifikan sejak 2019 ketika melanjutkan uji coba senjata utama. 

Sung Kim mengatakan uji coba baru-baru ini oleh Korea Utara adalah pengingat akan pentingnya komunikasi dan kerja sama yang erat antara Jepang, Korea Utara, dan Amerika. 

Noh setuju, dan mengatakan bahwa ketiga utusan bisa melakukan diskusi terbuka tentang bagaimana "terlibat dengan Korea Utara berdasarkan pemahaman bersama tentang urgensi denuklirisasi." 

Dalam komentar baru-baru ini, Kim mengindikasikan Amerika tetap terbuka untuk diplomasi dalam menangani isu-isu Korea Utara. 

Pyongyang sejauh ini menolak tawaran itu, dan mengatakan tidak ada yang berubah dari Amerika. 

Negara itu mengutip isu-isu seperti sanksi yang sedang berlangsung dan latihan militer gabungan dengan Korea Selatan. [ka/lt]

VOA

Senin, 13 September 2021

Warga Sikh AS Masih Berjuang Hadapi Diskriminasi Pasca Serangan 11 September

Warga Sikh AS Masih Berjuang Hadapi Diskriminasi Pasca Serangan 11 September
Warga Sikh AS Masih Berjuang Hadapi Diskriminasi Pasca Serangan 11 September. 

BorneoTribun Amerika -- Lelaki Sikh biasanya berjenggot dan mengenakan serban khas sebagai penanda identitas keamanan mereka. Bagi orang-orang yang tidak mengerti, mereka kerap keliru diduga lelaki Muslim. 

Setelah serangan teroris pada 11 September 2001 di Amerika Serikat yang dilakukan kelompok Islamis, lelaki Sikh masih sering menghadapi diskriminasi dan serangan terhadap mereka, mulai dari perundungan (bullying) hingga kejahatan berbasis kebencian.

Setelah 20 tahun serangan teroris itu, warga Sikh ternyata masih juga menghadapi hal serupa. 

Raghuvinder Singh tidak pernah membayangkan ayahnya akan berada dalam bahaya, sewaktu sang ayah berkunjung sebagai seorang pendeta tamu ke sebuah kuil Sikh di Oak Creek, Wisconsin, pada Agustus 2012. 

Namun sang ayah termasuk satu di antara tujuh umat Sikh yang akhirnya meninggal dunia karena peristiwa pembantaian pada 5 Agustus tahun tersebut. 

Mereka tewas di tangan seorang veteran Angkatan Darat Amerika pendukung supremasi kulit putih yang melepaskan tembakan ke arah kuil. 

Ayah Singh terkena tembakan di bagian kepala dan kemudian tubuhnya lumpuh separuh. 

“Ia selalu dalam keadaan lumpuh dan semikoma. Ia tak dapat berbicara. Ia tak dapat bergerak. 

Ia tak dapat berjalan. Hidupnya berubah total," kata Singh. Ayah Singh menderita karena cedera yang dialaminya selama tujuh tahun lebih, dan akhirnya meninggal dunia pada 2 Maret 2020. Orang-orang muda Sikh Amerika masih berjuang satu generasi kemudian. 

Mereka menghadapi diskriminasi yang dipicu oleh peristiwa 11 September 2001 berupa serangan terhadap orang tua mereka maupun mereka sendiri. 

Serangan-serangan itu beragam, mulai dari perundungan di sekolah hingga ke profil rasial  sampai ke kejahatan berdasarkan kebencian – terutama terhadap kaum lelaki Sikh, yang biasanya memelihara jenggot dan serban untuk menunjukkan kepercayaan mereka. 

Satjeet Kaur, Direktur Eksekutif di The Sikh Coalition, sewaktu berbicara mengenai persepsi warga Amerika Sikh setelah serangan 11 September, mengatakan,"Orang melihat serban dan jenggot sebagai sesuatu yang ditakuti.” 

Sementara itu, hingga menjelang peringatan 20 tahun serangan teroris 11 September, generasi muda Sikh menyatakan masih banyak yang perlu diperbaiki terkait dengan kejahatan berbasis kebencian terhadap komunitas mereka. 

Biro Investigasi Federal (FBI) bahkan baru mulai melacak kejahatan berbasis kebencian khususnya terhadap warga Sikh pada tahun 2015, dan banyak badan penegak hukum setempat yang gagal mencatat serangan semacam itu secara komprehensif. 

FBI mencatat 67 kejahatan anti-Sikh pada tahun 2020, jumlah tahunan tertinggi sejak kategori ini diciptakan pada tahun 2015.

“Sering kali kita lupa bahwa itulah kenyataan sesungguhnya dari kebencian. Kebencian ini berdampak pada kehidupan orang-orang, pada keluarga mereka," tambah Satjeet. 

Serangan-serangan semacam itu dapat dirasakan sangat berat terhadap kaum muda Sikh, yang menghadapi bullying dari teman-teman sekelas mereka yang berusaha merenggut serban mereka atau mengolok-olok mereka sebagai “keponakan Osama” atau “Saddam Hussein.” 

"Orang-orang mulai mengaitkannya karena menganggap inilah tampilan ‘teroris'," kata Satjeet Kaur. 

Mereka seringkali harus bergumul dengan falsafah Sikh yang disebut chardi kala, suatu ajakan untuk tetap optimistis pada saat menghadapi penindasan. Tejpaul Bainiwal, 25 tahun, adalah seorang kandidat doktor di University of California, Riverside.

Ia mempelajari sejarah Sikh yang pertama kali mulai berdatangan di AS pada akhir tahun 1800-an. Bainiwal mengakui bahwa ia banyak terlibat baku hantam semasa di SMA dengan para pelajar lain yang merenggut penutup kepalanya dan kemudian mengejeknya.

Ia mengatakan keluarga-keluarga Sikh yang ketakutan, termasuk keluarganya sendiri, berdebat mengenai apakah akan terus menunjukkan tanda kepercayaan mereka, seperti serban, setelah pembantaian 5 Agustus 2012 di kuil Sikh di Oak Creek, Wisconsin, yang pada akhirnya menewaskan tujuh orang.

"Saya dulu seorang anak yang pemberang. Saya bingung karena, saya lahir dan besar di sini, jadi mengapa mereka seperti memilih saya?" kata Tejpaul Bainiwal. 

Perlu waktu lama bagi Bainiwal sebelum ia akhirnya menghargai konsep Sikh mengenai chardi kala. Ia menjelaskan, "Untuk menyeimbangkan chardi kala dan kemarahan ini, saya pikir … saya bisa bilang ini rumit, karena kita manusia dan kita penuh dengan emosi. Dan salah satu hal yang diajarkan oleh kepercayaan Sikh adalah mengendalikan kemarahan kita." 

Sewaktu ayah Singh masih hidup, ia dapat berkomunikasi dengan cara mengedipkan mata sekali untuk menandakan ‘tidak’ dan berkedip dua kali untuk ‘ya.’ Singh yang kini berusia 49 tahun mengatakan, pelajaran terbesar yang diberikan ayahnya adalah bagaimana cara menjalankan chardi kala.

“Sewaktu saya menanyainya, ‘Papa Ji, apakah Anda sedang menjalankan chardi kala? Ia akan berkedip dua kali, sengaja berkedip dua kali dan ia akan mengatakan, ‘ya, saya dalam keadaan chardi kala.’ Sehingga kami belajar, kami belajar darinya, bahwa dalam kondisi seperti itu, jika ia dapat hidup dalam chardi kala, mengapa kita tidak bisa?” katanya. [uh/ab]

VOA

Jumat, 10 September 2021

Dinas Pendidikan Los Angeles: Semua Pelajar Usia 12 Tahun Ke Atas Wajib Vaksin

 
Dinas Pendidikan Los Angeles: Semua Pelajar Usia 12 Tahun Ke Atas Wajib Vaksin
Dinas Pendidikan Los Angeles: Semua Pelajar Usia 12 Tahun Ke Atas Wajib Vaksin. 

BorneoTribun Internasional -- Dinas Pendidikan Los Angeles pada hari Kamis (9/9) memutuskan untuk mewajibkan seluruh pelajar berusia 12 tahun ke atas divaksinasi vaksin COVID-19 sebelum mengikuti pembelajaran tatap muka di distrik dengan jumlah sekolah terbesar kedua di Amerika itu.  

Langkah ini menjadikan Los Angeles sejauh ini sebagai distrik terbesar – dari sejumlah kecil distrik – yang mewajibkan vaksinasi untuk para pelajar. 

Sebelumnya Culver City di dekat Los Angeles telah memberlakukan kebijakan serupa atas 7.000 pelajar kota itu bulan lalu. 

Los Angeles Unified School District, yang memiliki lebih dari 600.000 pelajar – sebagian besar diantaranya adalah pelajar keturunan Amerika Latin – sudah melakukan uji medis pada semua pelajar dan staf sekolah setiap minggu, dan mewajibkan penggunaan masker di dalam dan luar ruangan. Distrik itu juga memerintahkan semua staf sekolah untuk divaksinasi.  

Berdasarkan rencana ini, pelajar yang berusia 12 tahun ke atas dan ikut serta dalam pelajaran olahraga dan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler lain diharuskan telah mulai divaksinasi selambat-lambatnya pada Oktober mendatang. Sementara, para pelajar lainnya diberi waktu hingga 19 Desember.

Los Angeles Unified School Disctrict adalah salah satu distrik terbesar terakhir yang memulai kembali kelas tatap muka langsung pada musim semi lalu. Namun serikat guru menentang langkah itu selama beberapa bulan karena alasan kesehatan. 

Hampir tiga perempat pelajar di distrik ini adalah anak-anak Amerika-Latin dan banyak yang miskin. Di antara warga dewasa, jumlah kelompok warga Amerika-Latin yang telah divaksinasi berada pada tingkat yang lebih rendah dari rata-rata di negara bagian itu. 

Berdasarkan rencana baru yang diumumkan hari ini, seluruh pelajar berusia 12 tahun ke atas di distrik itu akan sudah divaksinasi penuh ketika kembali ke sekolah setelah libur musim dingin pada 11 Januari. Mereka yang ikut serta dalam pelajaran olahraga dan kegiatan lain akan menerima dosis pertama pada 3 Oktober dan dosis kedua pada 31 Oktober. 

Sementara pelajar-pelajar lainnya sudah harus divaksinasi dosis pertama pada 21 November dan dosis kedua selambatnya tanggal 19 Desember. (em/lt) 

VOA

Minggu, 05 September 2021

Jumlah Korban Tewas Badai Ida di Lousiana Menjadi 12

Jumlah Korban Tewas Badai Ida di Lousiana Menjadi 12
Jumlah Korban Tewas Badai Ida di Lousiana Menjadi 12.

BorneoTribun Amerika - Jumlah korban tewas akibat Badai Ida di negara bagian Louisiana, Amerika Serikat (AS), bertambah menjadi 12 orang pada Sabtu (4/9/2021).

Gubernur Bel Edwards mengumumkan penambahan jumlah korban tewas, dalam konferensi pers.

Dia memperingatkan angkanya bisa bertambah karena banyak orang bergantung pada generator untuk menyalakan listrik. Gubernur mengatakan dari ke-12 korban itu, empat di antaranya tewas karena keracunan karbon monoksida terkait penggunaan generator.

Lebih dari 718.500 pelanggan di Louisiana masih belum mendapatkan aliran listrik. Jumlah itu berkurang dari 1,1 juta orang sebelumnya. New York dan New Jersey termasuk beberapa negara bagian yang terkena dampak paling buruk dari badai tersebut.

Bencana itu menewaskan lebih dari 44 orang dan menyebabkan transportasi umum di New York City terhenti.

Para operator transportasi berjanji untuk memulihkan beberapa jalur sebelum dimulainya hari kerja pada Selasa (7/9). 

Presiden AS Joe Biden akan mengunjungi New Jersey dan New York pada Selasa (7/9), hanya beberapa hari setelah dia mengunjungi Louisiana di mana badai itu melanda hampir sepakan lalu. 

Gedung Putih mengatakan Biden juga akan mengunjungi Manville, New Jersey, dan area Queens di New York City. [vm/ft]

VOA

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pilkada 2024

Lifestyle

Tekno