Berita Borneotribun.com: Donald Trump Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Donald Trump. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Donald Trump. Tampilkan semua postingan

Kamis, 18 Agustus 2022

Facebook Tetap Blokir Trump Meski Jadi Capres

Facebook Tetap Blokir Trump Meski Jadi Capres
Donald Trump. (BorneoTribun/Pixabay)
BorneoTribun Jakarta - Meta, perusahaan induk Facebook, tetap memblokir akun milik Donald Trump meski pun dia berencana mencalonkan diri sebagai Presiden Amerika Serikat pada pemilihan umum 2024 nanti.

Diberitakan Politico dan The Verge, Kamis, Presiden Urusan Global Meta, Nick Clegg menyatakan penentuan apakah akun Donal Trump akan dipulihkan atau tidak tetap pada 7 Januari 2023, tidak ada perubahan untuk jadwal tersebut.

Trump dikabarkan akan mencalonkan diri sebagai presiden untuk Pemilu Presiden AS 2024. Dia diprediksi akan mengumumkan pencalonan ini sebelum pemilu sela November tahun ini.

Akun resmi Donald Trump diblokir dari Facebook dan Instagram, dua media sosial besar milik Meta, tidak lama setelah kerusuhan 6 Januari 2021.

Meta menilai unggahan Trump sebelum dan saat kerusuhan di Capitol tersebut melanggar kebijakan mereka soal memantik kekerasan.

Trump tidak hanya diblokir di Facebook dan Instagrma, Twitter, platform media sosial arus utama, juga melarang akun Donald Trump pada waktu yang sama. Twitter sempat menyatakan blokir itu bersifat permanen.

Sementara YouTube, platform itu akan mencabut larangan akun Trump jika risiko kekerasan yang ditimbulkan akun tersebut berkurang.

Media sosial di AS saat ini sedang bersiap menyambut pemilu sela. Meta akan menggunakan strategi yang mereka terapkan pada pemilu 2020, antara menghapus hoaks soal waktu dan lokasi pemungutan suara.

(YK/AN/ANT)

Kamis, 31 Maret 2022

Miris! Trump Minta Putin Membeberkan Informasi Buruk Mengenai Keluarga Biden

Miris! Trump Minta Putin Membeberkan Informasi Buruk Mengenai Keluarga Biden
Mantan Presiden AS Donald Trump menunjukkan dokumen dalam sebuah konferensi pers di Gedung Putih, Washington, ketika ia masih menjabat pada 20 April 2020. (Foto: AP/Alex Brandon)


BorneoTribun.com - Dalam sebuah wawancara, pada Selasa (29/3), mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara khusus meminta Presiden Rusia Vladimir Putin untuk merilis informasi, yang menurut Trump, akan membeberkan peran keluarga Presiden AS Joe Biden dalam penyalahgunaan keuangan.


Dalam wawancara dengan program televisi Just the News di jaringan Real America's Voice, Trump mengindikasikan bahwa Putin mungkin akan memberikan informasi tersebut karena menurutnya itu akan merugikan Amerika.


“Selama Putin sekarang bukan penggemar negara kita,” kata Trump, seraya menambahkan bahwa pemimpin Rusia itu mungkin bersedia menjelaskan mengapa pada tahun 2014 pengusaha Rusia Elena Baturina, istri mendiang mantan Wali Kota Moskow, Yuri Luzhkov, membayar $3,5 juta ke sebuah perusahaan yang para pendukung Trump percaya bahwa perusahaan tersebut terkait dengan Hunter Biden, putra presiden.


"Saya rasa Putin akan tahu jawabannya," kata Trump. "Saya rasa ia harus merilisnya." Trump menyebut pembayaran itu untuk "keluarga Biden", tetapi sebenarnya kepada entitas bernama Rosemont Seneca Thornton.


Hunter Biden adalah pendiri pertama perusahaan dana investasi Rosemont Seneca, tetapi pengacaranya mengatakan ia tidak terkait atau punya kepentingan pada Rosemont Seneca Thornton.


"Hunter Biden tidak tertarik dan bukan 'salah seorang pendiri' Rosemont Seneca Thornton, jadi klaim bahwa ia dibayar $3,5 juta adalah palsu," kata pengacara George Mesires kepada PolitiFact pada September 2020.


Sementara urusan bisnis Hunter Biden diselidiki oleh jaksa federal setidaknya sejak 2018, informasi tentang pembayaran dari Baturina terungkap dalam penyelidikan Senat yang dipimpin Partai Republik.


Laporan tersebut tidak memberikan bukti bahwa pembayaran tersebut korup atau terkait sama sekali dengan dana investasi Hunter Biden. [my/jm]


Oleh: VOA Indonesia

Minggu, 09 Mei 2021

Twitter Tutup Akun yang Bagikan Pernyataan Trump

Twitter Tutup Akun yang Bagikan Pernyataan Trump
Layar login akun Twitter terlihat di laptop, 27 April 2021, di Orlando, AS. (Foto: AP)

BorneoTribun Tekno -- Twitter Inc minggu ini menangguhkan sejumlah akun yang dibuat untuk membagikan pernyataan dari bagian baru situs web mantan Presiden AS Donald Trump. Perusahaan itu mengatakan akun-akun tersebut melanggar aturan mengenai dengan mengatakan mereka melanggar aturan terhadap menghindari sebuah pelarangan akun.

Trump dilarang menggunakan akun Twitternya, yang memiliki lebih dari 88 juta pengikut (followers) dan di sejumlah platform media sosial lainnya setelah pada 6 Januari, pendukungnya mengepung Gedung Capitol AS.

Reuters melaporkan, pada Selasa (4/5), sebuah laman telah ditambahkan ke situs Trump, yang diberi nama "Dari Meja Donald J. Trump.” Dari laman itu, Trump mengunggah pesan yang bisa dibagikan ke oleh audiensnya ke Twitter dan Facebook.

"Seperti yang dinyatakan dalam kebijakan penghindaran larangan kami, kami akan mengambil tindakan penegakan hukum pada akun yang niatnya jelas untuk mengganti atau mempromosikan konten yang berafiliasi dengan akun yang ditangguhkan," kata juru bicara Twitter dalam sebuah pernyataan.

Perwakilan Trump mengatakan mereka tidak ada hubungannya dengan akun yang ditangguhkan, termasuk @DJTDesk, @DJTrumpDesk, @DeskofDJT, dan @ DeskOfTrump1.

Twitter, yang mengatakan bahwa larangannya terhadap Trump bersifat permanen bahkan jika dia mencalonkan diri lagi, telah mengatakan pengguna dapat berbagi konten dari halaman Trump selama itu tidak melanggar aturan penghindaran larangannya.

Pada Rabu (5/5), dewan pengawas Facebook Inc. mendukung penangguhan akun Trump, tetapi mengatakan perusahaan tidak boleh menerapkan penangguhan tanpa batas waktu. Dewan direksi memberi waktu enam bulan kepada Facebook untuk menentukan tanggapan proporsional.

Seorang penasihan mengatakan Trump berencana untuk meluncurkan platform media sosialnya sendiri. [na/ft]

Oleh: VOA

Selasa, 20 April 2021

5 Terluka dalam Serangan Roket di Pangkalan Irak

5 Terluka dalam Serangan Roket di Pangkalan Irak
Seorang tentara irak berjaga dekat sebuah pesawat jet tempur F-16 di Pangkalan Udara Balad, Irak, 13 Februari 2018. Pada Minggu, 18 April 2021, lima roket menghantam pangkalan itu. (Foto: AP/arsip)

BorneoTribun.com -- 5 roket menarget sebuah pangkalan udara Irak yang ditempati sejumlah tentara Amerika Serikat (AS) pada Minggu (18/4). Serangan itu melukai dua kontraktor asing dan tiga tentara Irak. 

Serangan itu merupakan yang terbaru di tengah ketegangan antara sekutu-sekutu Irak, yaitu Iran dan AS.

Seorang sumber keamanan mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa dua dari beberapa roket yang ditembakkan ke pangkalan Balad, sebelah utara Baghdad, mengenai asrama dan kantin milik perusahaan AS, Sallyport.

Sumber itu menambahkan bahwa dua kontraktor asing dan tiga tentara Irak terluka.

Belum ada pihak yang mengklaim tanggung jawab. Namun, AS selama ini menyalahkan faksi-faksi Irak yang terkait dengan Iran atas serangan semacam itu yang dilakukan terhadap para tentara dan diplomatnya.

Jet-jet tempur F-16 ditempatkan di pangkalan udara Balad. Beberapa perusahaan pemeliharaaan ada disana, mempekerjakan staf Irak dan asing.

Sejak Presiden Joe Biden menjabat pada Januari, terdapat sekitar 20 serangan bom atau roket terhadap kepentingan-kepentingan AS, termasuk pangkalan yang ditinggali para tentara AS.

Puluhan serangan lain terjadi sejak musim gugur 2019 di bawah pemerintahan Donald Trump.

Dua warga AS dan seorang warga sipil Irak telah tewas dalam serangan semacam itu sejak akhir 2019. [vm/lt]

Oleh: VOA

Kamis, 15 April 2021

Tiga Mantan Pejabat AS Bertolak ke Taiwan, di Tengah Ketegangan dengan China

Tiga Mantan Pejabat AS Bertolak ke Taiwan, di Tengah Ketegangan dengan China
Dari kiri, mantan senator AS Chris Dodd, disambut oleh Brant Christensen direktur American Institute di Taiwan (tengah) dan Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu (kanan) setibanya di Taipei, Taiwan, Rabu, 14 April 2021. (Pool Photo via AP)

BorneoTribun Amerika -- Tiga veteran pembuat kebijakan AS dijadwalkan tiba di Taiwan hari Rabu (14/4), sementara ketegangan meningkat antara pulau berpemerintahan sendiri itu dan China.

Mantan senator Christopher Dodd dan mantan deputi menteri luar negeri, James Steinberg dan Richard Armitage termasuk bagian dari delegasi tidak resmi yang mengunjungi Taipei atas nama Presiden Joe Biden untuk menunjukkan dukungan bagi Taiwan dan demokrasinya, kata para pejabat senior.

Reuters menyatakan ketiga mantan pejabat AS itu akan bertemu Presiden Taiwan Tsai Ing-wen pada hari Kamis.

Kunjungan itu berlangsung sementara China meningkatkan kehadiran militernya di dekat Taiwan, termasuk banyak manuver angkatan laut dan udara. 

Kementerian pertahanan Taiwan Senin lalu menyatakan 25 pesawat tempur China memasuki zona pertahanan udara Taiwan di perbatasan selatannya, yang mencakup 15 jet tempur, empat bomber, dua pesawat perang antikapal selam dan satu pesawat pemberi peringatan dini.

Taiwan telah menanggapi sikap China yang kian agresif dengan memperkuat arsenal militernya sendiri, yang mencakup kapal transport amfibi baru berbobot 10 ribu ton yang diluncurkan Selasa di kota pelabuhan selatan Kaohsiung.

Beijing menganggap pulau itu sebagai bagian dari teritorinya meskipun Taiwan telah berpemerintahan sendiri sejak berakhirnya perang saudara China tahun 1949, sewaktu pasukan Nasionalis pimpinan Ching Kai-shek diusir keluar China daratan oleh pasukan Komunis pimpinan Mao Zedong. 

China telah bertekad akan membawa kembali pulau itu di bawah kendalinya dengan semua cara yang diperlukan, termasuk pengambilalihan oleh militer.

Washington secara resmi mengalihkan hubungan diplomatik resmi dari Taipei ke Beijing pada tahun 1979, tetapi pemerintahan mantan presiden Donald Trump telah membuat China berang karena semakin merangkul Taiwan, baik secara diplomatik maupun militer, setelah mulai menjabat pada tahun 2017 dan selama empat tahun masa jabatannya. [uh/ab]

Oleh: VOA

Senin, 22 Maret 2021

Donald Trump akan Rilis Platform Medsos Sendiri

Donald Trump
Mantan Presiden AS, Donald Trump.

BorneoTribun Internasional -- Donald Trump berencana segera kembali ke media sosial (Medsos). Jason Miller, mantan penasihat Trump, Minggu (21/3), mengatakan mantan presiden Trump akan menggunakan "platformnya sendiri" setelah diblokir oleh Twitter dan media lain.

"Kita akan melihat presiden Trump kembali ke media sosial mungkin sekitar dua atau tiga bulan," kata Miller kepada stasiun TV Fox News.

Penggunaan media sosial yang provokatif oleh Trump adalah ciri khas kepresidenannya. Ia menarik 88 juta pengikut ke Twitter dan sering menggunakan cuitan untuk mengecam pengkritiknya atau mengumumkan perubahan personel atau perubahan kebijakan yang signifikan. Tetapi Twitter secara permanen memblokir akun @realDonaldTrump setelah digunakan untuk mendorong orang-orang agar ikut dalam unjuk rasa yang berujung serbuan terhadap Gedung Kongres Amerika, Capitol Hill, pada 6 Januari.

Trump juga dilarang, sementara atau permanen, oleh platform besar lain termasuk Facebook, Instagram, YouTube, dan Snapchat.

Sejak meninggalkan Washington dan kembali ke resor di Mar-a-Lago, Florida, mantan presiden itu tidak terlalu menonjolkan diri. Ia sesekali merilis berita. Tetapi Miller mengatakan Trump terus bekerja keras. Miller tidak merinci lebih lanjut dan tidak mengatakan apakah dia akan terlibat langsung.[ka/lt]

Oleh: VOA Indonesia

Selasa, 02 Maret 2021

Trump Isyaratkan Akan Calonkan Diri Lagi 2024 untuk Serang Biden

Mantan presiden AS Donald Trump berbicara dalam Konferensi Aksi Politik Konservatif di Orlando, Florida, Minggu, 28 Februari 2021.

BorneoTribun Amerika, Internasional - Kurang dari enam minggu setelah meninggalkan jabatan, mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Minggu (28/2) melancarkan serangkaian serangan terhadap penerusnya. Trump mengatakan Presiden Joe Biden menjalankan "sebulan pertama yang paling buruk dalam sejarah modern" di Gedung Putih.

Trump mengisyaratkan dengan kuat bahwa dia mungkin akan berusaha mencalonkan diri lagi dalam pemilihan presiden 2024.

"Dalam satu bulan saja, kita berubah dari Amerika yang pertama menjadi Amerika yang terakhir," kata Trump. Pernyataannya disambut meriah oleh ratusan pendukung konservatif yang memadati sebuah balai riung (ballroom) hotel di Orlando, negara bagian Florida.

"Saya mungkin memutuskan untuk mencalonkan diri lagi," kata Trump dalam Konferensi Aksi Politik Konservatif (CPAC). Dia berjanji akan berkampanye untuk "para pemimpin Partai Republik yang kuat dan tangguh" untuk berusaha merebut kontrol DPR dan Senat dalam pemilu Kongres 2022.

“Kira-kira siapa ya?" kata Trump mengenai calon presiden Partai Republik 2024 mendatang. Penampilan Trump itu merupakan yang pertama di hadapan publik sejak meninggalkan jabatan. "Siapa, siapa kira-kira orang itu?"

Dalam pidato 90 menit, Trump mengisyaratkan dengan kuat akan mencalonkan diri sebagai presiden. Dia mengutip sebuah jajak pendapat yang dilakukan dalam konferensi yang sangat partisan itu yang memperlihatkan dia mendapat tingkat persetujuan 97% selama empat tahun menjabat di Gedung Putih. Padahal berbagai jajak pendapat nasional memperlihatkan Biden dengan tingkat persetujuan lebih besar dan popularitas Trump pudar sejak masa jabatannya berakhir. (vm)

Oleh: VOA Indonesia

Rabu, 10 Februari 2021

Sidang Pemakzulan Trump Dimulai dengan Debat di Senat AS

Sidang pemakzulan kedua mantan Presiden Donald Trump di Senat AS, Capitol Hill, hari Selasa (9/2).

BorneoTribun.com - Sidang pemakzulan kedua mantan Presiden Donald Trump, dengan tuduhan menghasut serangan terhadap Gedung Kongres Amerika, Capitol Hill, dimulai Selasa (9/2) dengan debat di Senat. Trump adalah presiden pertama Amerika yang menghadapi persidangan pemakzulan setelah tidak lagi menjabat.

Serangan bulan lalu di Gedung Kongres AS mendorong Dewan Perwakilan Rakyat, yang dipimpin oleh Demokrat dengan dukungan 10 anggota Dewan dari Partai Republik, untuk mendakwa presiden saat itu Donald Trump untuk kedua kalinya yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Amerika.

Anggota DPR dari Partai Demokrat yang mengadili kasus ini di hadapan juri para senator Amerika mengatakan bahwa Trump menghasut serangan yang menewaskan lima orang, termasuk seorang anggota polisi gedung Capitol.

Mereka akan menggunakan kata-kata dan video Trump sendiri dari kerusuhan itu untuk mencoba mempengaruhi juri.

Jennifer Mercieca, profesor retorika politik Amerika di Texas A&M University, mengatakan, “Jadi, dalam hal strategi yang digunakan oleh Partai Demokrat, mereka menegaskan orang ini merupakan ancaman, dia masih tetap merupakan ancaman. Dia saat ini menjadi ancaman. Dia juga ancaman di masa lalu. Pemberontakan adalah akibat dari retorika hasutannya yang kejam."

Ia menambahkan, “Jadi, jika mereka dapat mengaktifkan ingatan orang-orang tentang peristiwa tersebut dan mereka mampu mengingatkan kembali orang-orang tentang ketakutan yang mereka rasakan dan mengaktifkan kembali respons mereka untuk melawan atau melarikan diri, maka orang-orang ini mungkin merasa bahwa mereka mampu berpartisipasi dan mengalahkan sikap partisan mereka.”

Dengan 100 anggota Senat yang terbagi rata ke dalam dua kubu, Fraksi Demokrat membutuhkan 17 senator Republik untuk bergabung dengan mereka agar bisa memberikan suara dan menjatuhkan vonis hukuman pada diri mantan Presiden Trump.

Tapi kata “mantan” adalah inti dari strategi Partai Republik, seperti disampaikan oleh Senator Rand Paul dari partai itu.

“Jika terdakwa bukan lagi presiden, di mana kekuatan konstitusional untuk memakzulkan dia? Warga negara tidak bisa dikenakan pemakzulan. Pemakzulan adalah untuk menyingkirkan seseorang dari jabatannya, dan tertuduh di sini sudah meninggalkan jabatannya.”

Fraksi Republik sudah dikalahkan dalam pemunutan suara penentuan konstitusionalitas sidang ini, tetapi hasil 55-45 suara ini tetap tidak membuat Fraksi Demokrat bisa mencapai mayoritas 67 suara yang disyaratkan untuk memakzulkan mantan presiden ini.

Profesor Jennifer Mercieca dari Texas A&M University berpendapat fraksi Republik akan berpegang teguh pada mazhab konstitusionalitas ini. “Saya pikir mereka benar-benar akan bertahan pada argumen prosedur itu. Ini hanyalah pertanyaan terkait prosedur saja saat ini, kami tidak akan mempertimbangkan kekerasan dan pemberontakan ini dan apakah Trump bersalah atau tidak.”

Dan Mercieca mengatakan pembungkaman media sosial terhadap Trump kemungkinan akan merugikan strategi Demokrat.

“Mereka akan mencoba memanfaatkan rasa takut untuk menarik dukungan dan membuat argumen tentang keselamatan dan bahwa dia adalah bahaya yang nyata. Dan saya pikir fakta bahwa dia telah disingkirkan dari media sosidal merugikan argumen itu, karena jika dia masih online, dia masih akan membuat semua argumen yang sama. Dia masih akan dinilai sebagai bahaya yang jelas dan hadir ditengah masyarakat. "

Fraksi Demokrat di DPR secara resmi meminta agar Trump bersaksi pada persidangan pemakzulannya yang dimulai hari Selasa. Tetapi, ketika ditanya apakah dia akan bersaksi, pengacara mantan presiden itu mengatakan tidak. [lt/jm]

Oleh: VOA Indonesia

Senin, 01 Februari 2021

Dua Pengacara Trump Mundur Seminggu Sebelum Sidang Pemakzulan

Dua Pengacara Trump Mundur Seminggu Sebelum Sidang Pemakzulan
Mantan presiden AS Donald Trump ketika memegang salinan halaman depan USA Today yang menunjukkan berita pembebasannya dalam persidangan pemakzulan Senat, ketika ia tiba untuk menyampaikan pidato pada Sarapan Doa Nasional di Washington, AS, 6 Februari 2020. (Foto: REUTERS)

BorneoTribun | Internasional - Mantan Presiden AS Donald Trump telah putus hubungan dengan para pengacara utama dalam kasus pemakzulan, beberapa hari sebelum sidang, kata dua orang sumber pada Sabtu (30/1).

Perubahan itu menimbulkan ketidakpastian dalam strategi tim pembelanya.

Butch Bowers dan Deborah Barbier, keduanya pengacara asal South Carolina, telah keluar dari tim pembela. Seorang sumber menggambarkan langkah itu sebagai “kesepakatan bersama,” yang mencerminkan perbedaan pendapat mengenai arah kasus itu.

Kedua sumber yang memahami diskusi tim legal itu meminta identitas mereka dirahasiakan. Seorang diantaranya mengatakan pengacara baru dalam tim hukum itu akan diumumkan dalam 1-2 hari.

Bowers dan Barbier belum segera membalas permintaan AP untuk berkomentar.

Trump dijadwalkan disidang pada 8 Februari di Senat atas dakwaan menghasut kerusuhan di Gedung Capitol. Para tokoh Partai Republik dan pembantu Trump telah menekankan bahwa mereka akan menyampaikan argumen sederhana: Sidang tidak konstitusional karena Trump sudah tidak lagi menjabat. [vm/ah]

Oleh: VOA Indonesia

Kamis, 07 Januari 2021

Pendukung Trump Terobos Masuk, Gedung Capitol Lockdown

Pendukung Trump Terobos Masuk, Gedung Capitol Lockdown
Pendukung Trump bentrok dengan polisi dan petugas keamanan ketika berupaya menerobos masuk ke Gedung Capitol di Washington, DC, Rabu, 6 Januari 2021.

Borneo Tribun | Amerika - Polisi Gedung Capitol perintahkan lockdown di sekitar kawasan Capitol pada Rabu siang (6/1) dengan alasan ancaman keamanan eksternal, di tengah-tengah serbuan ribuan pendukung Trump memasuki gedung Kongres AS untuk memprotes pengesahan kemenangan Joe Biden sebagai presiden AS.

Senat menghentikan proses pengesahan suara elektoral untuk kemenangan Biden, dan Wakil Presiden Mike Pence dilaporkan dikawal keluar gedung oleh agen Secret Service lewat terowongan bawah tanah.

Rekaman video yang beredar di media sosial dan media-media Amerika menunjukkan pendukung Trump melanggar garis polisi di luar gedung dan masuk ke dalam. Menurut laporan berita TV polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan demonstran yang berupaya mendobrak pintu ruangan DPR.

Pengesahan hasil pemilu adalah proses rutin dan merupakan tahap akhir setelah Electoral College resmi memilih Biden pada 14 Desember. Namun pengesahan ini ditentang oleh beberapa anggota Kongres dari Partai Republik.

Sementara pendukungnya di Gedung Capitol dan bentrok dengan polisi, Presiden Donald Trump mencuit dan meminta mereka untuk “mendukung polisi gedung Capitol dan petugas penegak hukum” dan “tetap damai”.

Walikota Washington Muriel Bowser menerapkan jam malam mulai pukul 18:00 waktu setempat.

Sebelumnya, Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell menolak untuk mengubah hasil pemilu dan mengatakan dia akan “memilih untuk menghormati keputusan rakyat Amerika. [dw/aa]

Oleh: VOA Indonesia

Pendukung Trump Akan Berunjuk Rasa di DC Sewaktu Kongres Sertifikasi Hasil Pemilu

Pendukung Pro Trump berunjuk rasa di luar Gedung Kongres, Sabtu, 7 November 2020, di Phoenix. (Foto: AP/Matt York)
Pendukung Pro Trump berunjuk rasa di luar Gedung Kongres, Sabtu, 7 November 2020, di Phoenix. (Foto: AP/Matt York)

BorneoTribun | Internasional - Para pendukung Presiden AS Donald Trump diperkirakan akan berunjuk rasa pada hari Rabu (6/1) waktu setempat dalam berbagai aksi di Washington karena mereka mendukung keberatan Trump mengenai sertifikasi kemenangan presiden terpilih Joe Biden dalam pemilu November lalu.

Trump dijadwalkan berbicara dalam rapat umum di Ellipse, di sebelah selatan Gedung Putih.

Sementara itu Biden dijadwalkan berpidato pada hari Rabu (6/1) dari kediamannya di Delaware setelah bertemu dengan para penasihat ekonominya.

Kongres dijadwalkan untuk menyertifikasi hasil Electoral College pada hari Rabu (6/1).

Menjelang acara hari Rabu (6/1), Trump terus menggunakan Twitter untuk mengemukakan klaim-klaim tanpa bukti bahwa ia menang pemilu.

“Mereka tidak akan membiarkan kemenangan besar dalam pemilu dicuri,” tulis Trump mengenai orang-orang yang datang ke Washington untuk berunjuk rasa.

Ratusan orang berkumpul pada hari Selasa (5/1) malam di Washington, termasuk beberapa kelompok yang bentrok dengan polisi.

Pihak berwenang menyatakan mereka menangkap sedikitnya enam orang atas tuduhan yang mencakup kepemilikan senjata api dan amunisi, menyerang polisi dan memiliki senjata stun gun.

Jalan-jalan di Washington ditutup. Wali Kota Muriel Bowser memanggil Garda Nasional, karena khawatir akan terulangnya kekerasan antara kelompok-kelompok protes seperti yang terjadi pada musim panas lalu.

Toko-toko di tengah kota juga ditutup, dan para anggota Garda Nasional akan membantu polisi DC dan National Park untuk mengendalikan massa pada hari Rabu.

Bowser dan para politisi di negara bagian Maryland dan Virginia telah mendesak warga agar tetap berada di rumah pada hari Rabu (6/1) dan menghindari protes-protes tandingan.

Sejumlah aktivis melalui media sosial juga menyerukan para demonstran tandingan agar tetap tinggal di rumah, seraya memperingatkan agar tidak menyulut kekerasan antara kelompok-kelompok.

Bentrokan antara pendukung Trump dan para demonstran tandingan pada Desember lalu menyebabkan empat orang mengalami luka tikam.

The Proud Boys, yang ditetapkan sebagai kelompok pembenci oleh Southern Poverty Law Center, diperkirakan hadir dalam unjuk rasa hari Rabu (6/1).

Pemimpin Proud Boys Henry “Enrique” Tarrio ditangkap pada hari Senin (4/1) atas tuduhan penghancuran properti karena membakar bendera Black Lives Matter yang dirobohkan dari sebuah gereja bersejarah dalam protes bulan lalu di Washington. Ia dibebaskan dari tahanan polisi hari Selasa (5/1) tetapi dilarang kembali ke kota ini sampai sidang berikutnya pada bulan Juni.

Sertifikasi hasil pemilu, acara rutin dan biasanya seremonial yang merupakan tahap akhir setelah Electoral College resmi memilih Biden pada 14 Desember lalu, telah berubah menjadi ujian kesetiaan para legislator partai Republik terhadap Trump. Lebih dari 100 loyalis Trump di Kongres siap menantang sertifikasi kemenangan Biden. [uh/ab]

Oleh: VOA Indonesia

Pemerintahan Trump Siapkan Penawaran Hak Pengeboran di Suaka Margasatwa Alaska

Seekor beruang kutub dan dua anaknya terlihat di pantai Laut Beaufort di dalam Area 1002 Suaka Margasatwa Nasional Arktik oleh Perpustakaan Gambar Alaska Dinas Ikan dan Margasatwa AS pada tanggal 21 Desember 2005. (Foto: Reuters)
Seekor beruang kutub dan dua anaknya terlihat di pantai Laut Beaufort di dalam Area 1002 Suaka Margasatwa Nasional Arktik oleh Perpustakaan Gambar Alaska Dinas Ikan dan Margasatwa AS pada tanggal 21 Desember 2005. (Foto: Reuters)

BorneoTribun | Internasional - Pemerintahan Trump pada hari Rabu (6/1) akan membuka lelang untuk menawarkan hak pengeboran di suaka margasatwa Arktik di Alaska.

Reuters, Rabu (6/1), melaporkan langkah tersebut merupakan salah satu dari banyak upaya Presiden Donald Trump -menjelang lengser- untuk memperluas pengembangan bahan bakar fosil dan mineral di Amerika Serikat.

Pejabat dari Biro Pengelolaan Lahan AS dijadwalkan untuk membuka dan membaca tawaran yang diterima sejak akhir Desember di lebih dari 4.000 kilometer persegi Suaka Margasatwa Nasional Arktik di Lereng Utara Alaska.

Negara bagian itu pernah menjadi produsen minyak mentah AS terbesar kedua setelah Texas, dengan memproduksi lebih dari dua juta barel minyak per hari (bpd) pada akhir 1980-an. Tahun lalu, rata-rata produksinya kurang dari 470 ribu bpd, karena perkembangan minyak serpih (shale gas) di AS telah menjadikan negara bagian lain, terutama New Mexico dan North Dakota sebagai pelopor untuk pengembangan baru.

Penjualan hak pengeboran terus berlanjut meskipun kelompok lingkungan berupaya agar pengadilan memblokir sementara penjualan tersebut.

Mereka berpendapat bahwa penjualan tersebut akan membuka jalan bagi kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada ekosistem tundra yang penting bagi beruang kutub dan karibu, dan bahwa pemerintah federal gagal menganalisis secara memadai dampak pemanasan iklim dari pengeboran di daerah tersebut.

Seorang hakim federal di Alaska menolak permintaan kelompok tersebut untuk memblokir proses penawaran pada hari Selasa (5/1). [ah/au]

Oleh: VOA Indonesia

Senin, 21 Desember 2020

Trump Ingin Mahkamah Agung Batalkan Hasil Pemilu Pennsylvania

Trump Ingin Mahkamah Agung Batalkan Hasil Pemilu Pennsylvania
Presiden Donald Trump di Oval Office, Gedung Putih, Washington, 7 Desember 2020.

BorneoTribun | Internasional - Tim kampanye Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan telah mengajukan sebuah petisi ke Mahkamah Agung, sebagai upaya untuk membatalkan hasil pemilihan presiden 3 November.

Petisi yang dirilis pada Minggu (21/12) berusaha membatalkan tiga kasus di Mahkamah Agung negara bagian Pennsylvania yang terkait dengan pengiriman suara lewat pos.

Sangat kecil kemungkinan pengadilan tertinggi itu akan membatalkan hasil pemilu berdasarkan tuduhan tak berdasar terkait kecurangan pemilu. Selain itu, tuntutan itu juga tidak akan mengubah hasil akhir.

Presiden terpilih Joe Biden akan tetap menjadi pemenang, tanpa Pennsylvania sekalipun, karena selisih kemenangannya besar.

Tim kampanye Trump dan sekutu-sekutunya hingga kini telah mengajukan sekitar 50 gugatan hukum, menuduh terjadinya kecurangan suara besar-besaran. Hampir semua gugatan itu telah ditolak atau dibatalkan, karena tidak ada bukti yang mendukung. [vm/pp]

Oleh: VOA Indonesia

Selasa, 15 Desember 2020

Kemenangan Biden Segera Disertifikasi, Trump Masih Klaim Kemenangan

Presiden Donald Trump di South Lawn Gedung Putih, Washingtong, Sabtu, 12 Desember 2020.

BorneoTribun | Internasional - Dalam beberapa jam lagi Electoral College akan bertemu dan memilih secara resmi Joe Biden dari partai Demokrat sebagai presiden AS ke-46. 

Namun, petahana Donald Trump, masih mengklaim bahwa dialah yang menang dalam pilpres bulan lalu.

“Belum, belum selesai," kata Trump kepada Fox News dalam wawancara yang disiarkan Minggu (13/12) pagi, sementara puluhan gugatan hukum yang mengklaim bahwa Trump dicurangi, telah ditolak pengadilan.

“Kami akan terus berusaha. Masih ada banyak kasus lokal. Di beberapa negara bagian dimana kami dicurangi. Kami menang semuanya. Kami menang di Pennsylvania. 

Kami menang di Michigan. Kami menang di Georgia dengan selisih besar.”

Namun, para pejabat pemilu negara bagian telah memutuskan sebaliknya. Dan para elektor akan bertemu di berbagai ibu kota negara bagian pada Senin (14/12). 

Mereka diperkirakan akan menyertifikasi bahwa Biden memenangkan 306 suara elektoral, lebih dari batas 270 yang diperlukan untuk menang. Biden adalah seorang mantan senator AS selama 36 tahun dan mantan wakil presiden Barack Obama selama 8 tahun.

Presiden terpilih dalam pidato pada Senin (14/12) sore dari Wilmington, Delaware, akan berbicara tentang "sertifikasi suara Electoral College dan kekuatan dan ketahanan demokrasi kita," menurut sebuah pernyataan tim transisinya.

Trump pada Minggu (13/12) mengunjungi klub golf pribadinya di Virginia dan kembali mengulangi klaim-klaim tak berdasar lewat Twitter, mengatakan bahwa pilpres telah dicurangi.

Biden tidak mengomentari pernyataan Trump pada Minggu (13/12). [vm/pp]

Oleh: VOA Indonesia

Senin, 16 November 2020

Trump mengatakan Biden 'Menang' Pemilu Tetapi Ulangi Klaim Tidak Berdasar Pemilu 'Dicurangi'

Presiden AS Donald Trump di Bandara Regional Kenosha di Kenosha, Wisconsin, AS, 2 November 2020. (Foto: REUTERS/Carlos Barria)

BorneoTribun - Presiden AS Donald Trump, Minggu (15/11), untuk pertama kalinya, mengakui Joe Biden dari Partai Demokrat "memenangkan" pemilihan presiden ketika melawannya hampir dua minggu lalu. Namun, ia terus melontarkan klaim tak berdasar bahwa ia kalah karena pemungutan suara itu dicurangi.  

Presiden dari Partai Republik ini menolak untuk secara resmi mengaku kalah dari mantan wakil presiden Joe Biden. Organisasi berita utama AS selama seminggu menyatakan Biden telah mengumpulkan lebih dari 270 mayoritas suara electoral di Lembaga Pemilihan Electoral College yang beranggotakan 538 orang untuk memenangkan kursi kepresidenan dan dilantik pada 20 Januari.  

Dalam salah satu rangkaian cuitan tentang Biden di Twitter, Trump mengatakan "Ia menang karena Pemilu dicurangi."  

 Trump kemudian menyampaikan tuduhan yang tidak berdasar tentang pemilihan tersebut, dengan mengatakan, "TIDAK ADA PENGAWAS ATAU PEMANTAU PEMILU yang diizinkan, suara yang ditabulasikan oleh perusahaan swasta beraliran radikal kiri, Dominion, dengan reputasi buruk & peralatan buruk yang bahkan tidak bisa memenuhi syarat untuk Texas (yang Saya menangkan dengan selisih besar!), Media Palsu Diam & lainnya!
Twitter menandai klaim Trump, dengan mengatakan, "Klaim tentang kecurangan pemilu ini diperdebatkan."  

Kemudian, Trump mengklarifikasi pandangannya tentang hasil pemilu, dengan mengatakan, “Ia hanya menang di mata MEDIA BERITA PALSU. Saya tidak mengakui apa pun! Jalan kita masih panjang. Ini adalah PEMILIHAN YANG DICURANGI!
Sementara beberapa gugatan hukum tentang pemilu masih harus disidangkan di pengadilan. Di beberapa negara bagian penting, Trump banyak kalah dalam kasus dugaan penyimpangan pemungutan suara dan penghitungan suara.  

Beberapa dari perselisihan itu melibatkan sejumlah kecil surat suara yang disengketakan meskipun jika Trump menang, tidak akan membalikkan kemenangan Biden di masing-masing negara bagian.  

Penolakan Trump untuk mengakui kemenangan Biden dalam pemilihan yang sangat kontroversial ini, belum pernah terjadi sebelumnya dalam politik AS modern, meskipun tidak ada undang-undang yang mengatakan ia harus mengaku kalah. Kandidat presiden AS yang kalah selama beberapa dekade telah memberikan ucapan selamat kepada para pemenang.  

Selain menolak untuk secara resmi mengaku kalah, Trump juga telah memblokir pejabat pemerintahan dan lembaga pemerintahnya untuk bekerja sama dengan tim presiden terpilih dalam transisi ke kekuasaan atau memberi Biden pengarahan harian, ringkasan penilaian terbaru komunitas intelijen AS tentang potensi ancaman keamanan dari seluruh dunia.  

Biden telah bertemu dengan para penasihatnya untuk membentuk pemerintahan baru dan mempertimbangkan kemungkinan calon kabinetnya, seperti yang akan dilakukannya lagi pada hari Minggu (15/11). Pekan lalu, Biden menunjuk seorang ajudan lama, Ron Klain, untuk menjadi kepala staf Gedung Putih, yang dianggap sebagai “penjaga gerbang” penting untuk untuk setiap saran dan semua pertemuan langsung dengan presiden AS. (VOA)

Senin, 02 November 2020

Kampanye Trump di 5 Negara Bagian, Biden Berfokus di Pennsylvania

Presiden Donald Trump menyapa para pendukungnya saat berkampanye di Bandara Dubuque
Presiden Donald Trump menyapa para pendukungnya saat berkampanye di Bandara Dubuque, Iowa, Minggu, 1 November 2020. (Foto: Charlie Neibergall/ AP)

BorneoTribun - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan saingannya dari Partai Demokrat, mantan wakil presiden Joe Biden, mengunjungi beberapa negara bagian yang diperebutkan pada Minggu (1/11) untuk menggalang dukungan. Kampanye tersebut berlangsung dua hari sebelum puncak pemilihan presiden AS pada Selasa (3/11).

Trump mulai mengunjungi lima negara bagian di Michigan, negara bagian yang dimenangkannya dengan selisih 11.000 suara pada tahun 2016 melawan Hillary Clinton.

Trump akan membuat dua penampilan lagi di Michigan pada hari Senin, termasuk berkampanye pada malam hari di Grand Rapids yang didominasi konservatif.
Joe Biden, calon presiden AS yang diusung Partai Demokrat
Joe Biden, calon presiden AS yang diusung Partai Demokrat, berbicara di kampanye drive-in di Gereja Baptis Sharon, Philadelphia, Minggu, 1 November 2020. (Foto: Andrew Harnik/AP)

Namun, jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan Biden unggul dari Trump di Michigan dan Wisconsin dan juga sedikit unggul di Pennsylvania. Ketiganya secara tradisional adalah negara bagian Demokrat yang dimenangkan Trump dengan selisih tipis empat tahun lalu. Namun, Biden berusaha merebut ketiga negara bagian tersebut.

Ketiga negara bagian ini penting karena jika Biden memenangkan ketiganya dan semua negara bagian lain yang dimenangkan Clinton pada tahun 2016, dia akan memenangkan pemilihan presiden. Hari ini, jajak pendapat menunjukkan Biden unggul di seluruh negara bagian yang dimenangkan Clinton. Situasi ini membuat Trump sulit memenangkan masa jabatan kedua.

Baik Trump dan Biden telah sering mengunjungi ketiga negara bagian tersebut. Trump mengadakan empat acara kampanye di Pennsylvania pada hari Sabtu. 

Sementara itu, Biden menghadiri dua acara kampanye pada Minggu (1/11) di kota terbesar negara bagian itu, Philadelphia, yang didominasi oleh Partai Demokrat. Kekuasaan Trump di Pennsylvania terkonsentrasi di daerah pedesaan yang lebih konservatif dan kota-kota kecil.

Setelah singgah di Michigan, Trump berkampanye di negara bagian lain yang diperebutkan dengan panas, Iowa. Di negara bagian ini, jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan presiden di depan Biden. 

Selain itu, Minggu (1/11), Trump mengunjungi negara bagian Carolina Utara, Georgia, dan Florida. Trump memenangkan tiga negara bagian pada 2016 dan kemungkinan besar akan memainkan peran penting dalam menentukan hasil pemilu pada Selasa (3/11).

Jajak pendapat nasional terus menunjukkan Biden di depan Trump, dengan sekitar 8 poin persentase. Menurut Elections Project, hingga Minggu (1/11) sore, lebih dari 93 juta pemilih telah menggunakan hak pilihnya. (VOA)

Senin, 12 Oktober 2020

9 Hari Terjangkit Covid-19, Dokter: Trump sudah tidak Berisiko Menularkan Covid-19

Trump sudah tidak Berisiko Menularkan Covid-19
Presiden AS Donald Trump berdiri di balkon Gedung Putih berbicara kepada para pendukung yang berkumpul di South Lawn untuk rapat umum kampanye. (Foto: Reuters)


BorneoTribun | Internasional - 9 (sembilan) hari setelah dinyatakan positif terjangkit Covid-19. Dokter Kepresidenan ungkapkan, Sabtu (10/10), Presiden AS Donald Trump sudah tidak berisiko menularkan Covid-19.

"Dengan ini saya laporkan bahwa Presiden telah memenuhi kriteria CDC terkait keamanan mengakhiri isolasi, selain itu, hasil PCR Covid pagi ini, berdasarkan standar-standar yang diakui sekarang ini, dia tidak lagi berisiko menulari orang lain," kata dokter presiden Sean Conley dalam pernyataan yang dirilis Sabtu (10/10) malam


Conley, yang dituduh kurang transparan terhadap publik, mengatakan sudah 10 hari sejak Trump pertama kali memperlihatkan gejala virus corona. Presiden dirawat inap di rumah sakit sehari kemudian, pada 2 Oktober.


Tes-tes memperlihatkan “tidak ada bukti virus berlipatganda secara aktif,” dan bahwa jumlah virus dalam tubuh (viral load) Trump “berkurang,” kata Conley. Namun, dia tidak menyatakan bahwa Presiden bebas Covid-19.


Trump tidak demam dan gejalanya telah “membaik,” kata Conley, menambahkan bahwa dia akan terus memonitor presiden yang telah “kembali berkegiatan secara aktif.”


Trump, yang dirawat inap di RS tiga hari sebelum pulang ke Gedung Putih, telah berusaha untuk kembali berkampanye.


Dia ketinggalan jauh dari penantangnya, Joe Biden dari Partai Demokrat, dalam berbagai jajak pendapat, kurang dari sebulan sebelum pilpres pada 3 November. (YK/VOA)

Minggu, 04 Oktober 2020

Presiden Amerika Donald Trump Dibawa ke Rumah Sakit Militer "Walter Reed"

Presiden Amerika Donald Trump Dibawa ke Rumah Sakit Militer "Walter Reed"
Presiden AS Donald Trump keluar dari helikopter "Marine One" saat tiba di Rumah Sakit Militer AS Walter Reed di Bethesda, Maryland, Jumat sore (2/10).


BorneoTribun | Internasional - Presiden Amerika Donald Trump tampil di hadapan publik Jumat malam (2/10), pertama kalinya setelah dia dinyatakan positif menderita Virus Corona


Donald Trump keluar dari Gedung Putih untuk naik helikopter kepresidenan Marine One menuju ke rumah sakit militer.


Gedung Putih mengatakan kunjungan ke Walter Reed National Military Medical Center selama “beberapa hari” dimaksudkan sebagai langkah berjaga-jaga, dan Donald Trump akan melanjutkan pekerjaannya dari ruang kerja di rumah sakit yang telah dilengkapi dengan piranti yang memungkinkannya bekerja.


Associated Press melaporkan Donald Trump berjalan keluar dari Gedung Putih dan mengacungkan jempol, tetapi tidak berbicara. Sejumlah pejabat, termasuk agen-agen Secret Service dan staf Gedung Putih tampak mengenakan masker untuk melindungi diri dari presiden yang melakukan perjalanan dengan helikopter.


Dalam rekaman video sebelum meninggalkan Gedung Putih, Donald Trump mengatakan, “Saya rasa kondisi saya sangat baik, tetapi mereka ingin memastikan agar semuanya berjalan baik."



Beberapa saat sebelumnya Gedung Putih mengatakan Donald Trump telah disuntik dengan antibodi eksperimental oleh tim dokter Gedung Putih.


Donald Trump, lewat Twitter, Jumat dini hari mengatakan ia dan ibu negara Melania positif terjangkit virus corona setelah kembali dari sebuah acara penggalangan dana.



“Presiden tetap bersemangat, memiliki gejala ringan, dan sepanjang hari ini tetap bekerja,” ujar juru bicara Gedung Putih Kayleigh McEnany.


“Demi kehati-hatian, dan atas rekomendasi dokter serta pakar medisnya, presiden akan bekerja dari kantor kepresidenan di Walter Reed selama beberapa hari mendatang,” tambahnya. (YK/VOA)

Jumat, 25 September 2020

Pemakaman Hakim Agung Ginsburg, Trump Beri Penghormatan Terakhir

Pemakaman Hakim Agung Ginsburg, Trump Beri Penghormatan Terakhir
Presiden AS Donald Trump dan ibu negara Melania Trump memberikan penghormatan kepada mendiang Hakim Agung Ruth Bader Ginsburg di gedung Mahkamah Agung AS, Kamis (24/9).


BorneoTribun | Amerika, Internasional - Presiden AS Donald Trump disambut dengan ejekan dan teriakan "jangan pilih dia kembali" ketika ia dan ibu negara Melania Trump hadir di gedung Mahkamah Agung AS hari Kamis (24/9), untuk memberikan penghormatan kepada mendiang Hakim Agung Ruth Bader Ginsburg.


Presiden, yang mengenakan masker, tidak berkomentar ketika berdiri tidak jauh dari peti jenazah Ginsburg yang diletakkan di atas tangga gedung Mahkamah Agung.


Ginsburg mendapat penghormatan hari Rabu dengan upacara tertutup di Aula Besar Mahkamah Agung yang hanya dihadiri oleh keluarga dan sesama hakim agung. Peti jenazahnya kemudian dipindahkan ke tangga depan sehingga bisa disaksikan dan publik bisa memberikan penghormatan hingga Kamis malam.


Penghormatan lain untuk Ginsburg dilakukan hari Jumat ketika peti jenazahnya akan dibawa ke seberang jalan ke National Statuary Hall Capitol AS, di mana peti mati itu akan diletakkan di atas platform kayu yang sama yang dibangun untuk peti mati Presiden Abraham Lincoln setelah pembunuhannya pada tahun 1865. Ginsburg akan menjadi perempuan pertama yang disemayamkan dalam kebesaran di Capitol.


Ikon hak-hak sipil Rosa Parks mendapat penghormatan di Rotunda bersejarah Capitol itu setelah kematiannya pada tahun 2005, sebuah penghargaan yang diberikan kepada warga negara terkemuka.


Pernyataan Mahkamah Agung AS mengatakan Ginsburg akan dimakamkan minggu depan dalam upacara terbatas di Taman Makam Nasional Arlington.


Ketua Mahkamah Agung John Roberts menyampaikan "belasungkawa mendalam" atas kematian Ginsburg, yang katanya "dirasakan secara luas, tetapi memahami hal terberat dirasakan oleh keluarga. Kehidupan hakim agung Ginsburg merupakan salah satu dari banyak versi mimpi Amerika."


Ginsburg meninggal Jumat lalu pada usia 87 tahun akibat kanker pankreas yang menyebar, mengakhiri masa jabatannya selama 27 tahun di pengadilan tertinggi AS. Statusnya sebagai pemimpin minoritas liberal di MA, bersama pekerjaannya sebelum menjadi Hakim Agung yang memperjuangkan kesetaraan hukum bagi perempuan dan anak perempuan di semua bidang di Amerika, menjadikannya ikon budaya, memberinya julukan "The Notorious R.B.G."


Kematiannya telah memicu pertarungan politik mengenai penggantinya. Trump dan Senat Partai Republik berjanji untuk menunjuk dan mengkonfirmasi hakim agung baru sebelum pemilihan presiden 3 November, yang akan memberi MA mayoritas konservatif 6-3 yang solid. Trump, Selasa mengumumkan akan menunjuk calonnya untuk jabatan seumur hidup itu pada hari Sabtu. (YK/VAO)

Selasa, 22 September 2020

Presiden Trump masih Pertimbangkan Lima Kandidat Isi Kekosongan Hakim Agung

Presiden Trump masih Pertimbangkan Lima Kandidat Isi Kekosongan Hakim Agung
Presiden AS Donald Trump kemungkinan akan mengumumkan calon Hakim Agung minggu ini.


BorneoTribun | Jakarta - Presiden AS Donald Trump mengatakan telah memperpendek daftar nominasi hakim Mahkamah Agung menjadi lima orang, dan kemungkinan akan mengumumkan pilihannya untuk menggantikan mendiang Hakim Ruth Bader Ginsburg pada Jumat (25/9) atau Sabtu (26/9).


Trump telah mengatakan akan menominasikan seorang perempuan. Dia juga telah mengidentifikasi tiga calon di antaranya yaitu Amy Coney Barrett, Barbara Lagoa dan Allison Jones Rushing. Ketiganya merupakan hakim berhaluan konservatif yang Trump angkat sebagai hakim pengadilan federal beberapa tahun belakangan. Trump menolak menyebut dua calon lainnya dalam sebuah wawancara dengan stasiun TV Fox News.


"Intinya adalah kami memenangkan pemilu (lalu), kami punya kewajiban untuk melakukan apa yang benar dan bertindak secepat mungkin," kata Trump, Senin (21/9/2020).


Sikap itu menepis tentangan dari pesaingnya dari partai Demokrat dalam pilpres 3 November, mantan Wakil Presiden Joe Biden. Biden berargumen bahwa penunjukan hakim seharusnya dilakukan oleh presiden yang baru.


Trump mengatakan Senat harus mengonfirmasi nominasinya sebelum pemilu yang akan berlangsung enam minggu lagi.


Hakim konservatif pilihan Trump, akan memperbesar dominasi konservatif di Mahkamah Agung menjadi 6 banding 3 hakim. Sebelumnya Trump pernah menominasikan, dan dikonfirmasi Senat, hakim Neil Gorsuch dan Brett Kavanaugh. [vm/lt]


Sumber: www.voaindonesia.com

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pemilu 2024

Lifestyle

Tekno