Berita Borneotribun.com: Kesehatan Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan

Senin, 05 Februari 2024

RSUD dr. Soedarso Pontianak Gelar Seminar Awam Pencegahan Kanker

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soedarso mengadakan Seminar Awam Terapi Dan Pencegahan Kanker Bagi Masyarakat Umum dalam rangka Hari Kanker Sedunia Tahun 2024. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soedarso mengadakan Seminar Awam Terapi Dan Pencegahan Kanker Bagi Masyarakat Umum dalam rangka Hari Kanker Sedunia Tahun 2024. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
PONTIANAK - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soedarso mengadakan Seminar Awam Terapi Dan Pencegahan Kanker Bagi Masyarakat Umum dalam rangka Hari Kanker Sedunia Tahun 2024. 

Acara ini diadakan di Pendopo Kalbar pada Minggu (4/2/2024). Kegiatan tersebut diselenggarakan secara online melalui live streaming, YouTube, dan Zoom. 
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soedarso mengadakan Seminar Awam Terapi Dan Pencegahan Kanker Bagi Masyarakat Umum dalam rangka Hari Kanker Sedunia Tahun 2024. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soedarso mengadakan Seminar Awam Terapi Dan Pencegahan Kanker Bagi Masyarakat Umum dalam rangka Hari Kanker Sedunia Tahun 2024. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Mohammad Bari, S.Sos., M.Si. Beberapa narasumber ahli di bidangnya dihadirkan dalam rangkaian acara ini, antara lain dr. Ivan Lumban Toruan, Sp., PD., (KHOM) sebagai dokter Spesialis Penyakit Dalam Hematologi, dr. Manuel Hutapea, SP., OG., (K) Onk., sebagai Spesialis Obgyn Konsultan Tumor dan Kanker Kandungan atau Organ Reproduksi, dr. Eko Rustianto Suhardiman, M.Si., Med., Sp. B. (K) Onk finacs, dan dr. Nevita Bachtiar, M. Sc., S.PA.

Pada kesempatan tersebut, Pj. Sekda Kalbar Mohammad Bari, Sos., menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan inisiatif Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat yang didukung oleh Dinas Kesehatan dan RSUD dr. Soedarso Pontianak. 

Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kanker dan pentingnya deteksi dini.

Mohammad Bari mengatakan, "Kami berharap agar masyarakat lebih antusias dan sadar akan pentingnya pemeriksaan terkait kanker, termasuk kanker payudara, kanker rahim, dan jenis kanker lainnya."

Selain itu, Pj. Sekda Kalbar juga mengajak masyarakat untuk memanfaatkan layanan kesehatan DIVA di RSUD Soedarso untuk mendeteksi masalah kesehatan sejak dini.

Menurut Mohammad Bari, angka kejadian kanker di Kalimantan Barat cukup tinggi, terutama kanker serviks yang mencapai 20.000 - 30.000 kasus per tahun. 

Oleh karena itu, pihaknya mengkampanyekan pentingnya deteksi dini agar kasus kanker dapat diminimalkan.

Direktur RSUD dr. Soedarso, dr. Hary Agung Tjahyadi, M.Kes., menyampaikan bahwa penanganan kanker merupakan prioritas pelayanan nasional. 

RSUD Soedarso telah menyediakan layanan khusus untuk kanker, stroke, jantung, dan kesehatan ibu dan anak. 

RSUD Soedarso juga telah menjadi rumah sakit rujukan utama dalam penanganan kanker dengan menyediakan layanan operasi, kemoterapi, dan radioterapi.

Tjahyadi menambahkan, "Kami berharap kedepannya dapat membangun gedung radio nuklir untuk peralatan dari Kementerian Kesehatan, sehingga masyarakat Kalimantan Barat dapat mengakses layanan kanker secara langsung di RSUD Soedarso tanpa harus pergi ke luar Kalimantan Barat."

Minggu, 04 Februari 2024

[Cek Fakta] Prabowo Sebut Indonesia Kekurangan 140 Ribu Dokter

Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto. (Gambar Screenshot Youtube KompasTV)
JAKARTA – Debat kelima Calon Presiden (Capres) digelar KPU RI di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Minggu malam, 4 Februari 2024. 

Pada debat kali terakhir  ini, salah satu temanya adalah kesehatan. Pada saat penyampaian visi misi dan program kerja, Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menyebut Indonesia kekurangan 140 ribu dokter. 

“Kami akan segera mempercepat mengatasi kekurangan dokter di Indonesia. Kita kekurangan sekitar 140 ribu dokter dan itu akan kita segera atasi dengan cara kita akan menambah Fakultas Kedokteran di Indonesia. Dari yang sekarang 92, kita akan membangun 300 Fakultas Kedokteran,” ujar Prabowo.

HASIL CEK FAKTA
Dilansir dari CNN Indonesia, WHO menyatakan rasio dokter yang ideal adalah 1:1.000 (satu dokter melayani 1.000 penduduk). 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk Indonesia di pertengahan 2023 mencapai 278.696.200 penduduk. Dengan demikian, Indonesia membutuhkan sekitar 278.700 dokter.

Adapun jumlah dokter yang terregistrasi dan aktif di Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) per 4 Februari 2023 sebanyak 247.508 orang.

Berikut rinciannya:
Dokter umum: 154.386 orang
Dokter gigi: 39.387 orang
Dokter gigi spesialis: 5.142 orang
Dokter spesialis: 48.593 orang

Selanjutnya merujuk pada keterangan dari Direktur Perencanaan Tenaga Kesehatan Kemenkes, Senior Research Associate Centre for Innovation Policy and Governance (CIPG), Klara Esti, seperti yang dilansir di Binis.com, menjelaskan bahwa Indonesia mengalami kekurangan dokter apabila sesuai dengan standar rasio WHO. 

KESIMPULAN
Menurut Prabowo calon presiden nomor urut 2 memang benar bahwa Indonesia masih kekurangan dokter. Namun jika merujuk pada pernyataan WHO rasio dokter yang ideal adalah 1:1.000 (satu dokter melayani 1.000 penduduk). Dari data BPS pertengahan tahun 2023 jumlah penduduk 278.696.200 orang sedangkan data KKI per 4 Februari 2023, dokter yang terregistrasi dan aktif sebanyak 247.508 dokter. Jadi kekurangan dokter di Indonesia berdasarkan rasio WHO sekitar 31.192 bukan 140.000 dokter. 

RUJUKAN:


Senam Sehat Rutin di Pemerintah Kabupaten Sekadau

kegiatan Jumat Sehat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sekadau.
Kegiatan Jumat Sehat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sekadau.
SEKADAU - Semaraknya suasana kegiatan Jumat Sehat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sekadau semakin terasa dengan kehadiran Wakil Bupati Subandrio, S.H., M.H., yang turut serta dalam senam sehat dan aksi bersih-bersih lingkungan di halaman kantor Bupati Sekadau, Jumat (2/2/24).

Senam Sehat telah menjadi bagian dari agenda rutin Pemerintah Daerah yang diselenggarakan tiap Jumat. 

Selain memberikan manfaat langsung bagi kesehatan para pegawai, kegiatan ini juga menjadi momen penting untuk mempererat hubungan sosial di lingkungan kerja.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Subandrio menegaskan pentingnya menjaga konsistensi dalam pelaksanaan kegiatan Jumat Sehat. 

Beliau menekankan bahwa selain untuk memelihara kesehatan, kegiatan ini juga memiliki dampak yang signifikan dalam mempererat hubungan antara sesama pegawai.

"Jumat Sehat tidak hanya tentang berolahraga semata, tetapi juga tentang memperkuat rasa kebersamaan di antara kita semua. Kita dapat bersenang-senang sambil tetap menjaga kesehatan tubuh," ujar Wakil Bupati Subandrio.

Para pegawai tidak hanya berpartisipasi dalam senam sehat, tetapi juga aktif dalam aksi bersih-bersih lingkungan sekitar kantor. 

Wakil Bupati mengingatkan bahwa menjaga kebersihan dan kerapihan lingkungan kerja adalah tanggung jawab bersama.

"Kawasan perkantoran Bupati adalah salah satu representasi dari Kabupaten Sekadau. Kita ingin menjaga agar tempat ini selalu bersih dan nyaman bagi siapapun yang datang," tambahnya.

Kegiatan ini tidak hanya diikuti oleh para Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pegawai Honorer, tetapi juga dihadiri oleh anggota Polres Sekadau. 

Hal ini mencerminkan partisipasi dari berbagai lapisan masyarakat dalam menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan di Kabupaten Sekadau.

Jumat Sehat di Pemerintah Kabupaten Sekadau tidak hanya sekadar rutinitas belaka, tetapi juga mencerminkan komitmen yang kuat dari pemerintah daerah dalam memberikan perhatian terhadap kesehatan dan kebersihan lingkungan kerja bagi para pegawai.

Pontianak Arahkan Perhatian pada Kesehatan Anemia Remaja

PJ Wako Pontianak saat hadir memberikan tablet darah (ANTARA/Prokopim PTk/Borneotribun)
PJ Wako Pontianak saat hadir memberikan tablet darah (ANTARA/Prokopim PTk/Borneotribun)
PONTIANAK - Prevalensi anemia pada remaja putri usia sekolah di Kota Pontianak, Kalimantan Barat mencapai 29 persen, menurut Kepala Dinas Kesehatan setempat, Saptiko. 

Ia menyatakan kekhawatiran atas temuan ini karena anemia dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan remaja, terutama pertumbuhan organ reproduksi.

Sebagai respons, diluncurkan program pembagian tablet tambah darah kepada seluruh siswi di sekolah-sekolah. 

Saptiko berharap program ini dapat mengatasi masalah anemia dan mencegah stunting yang berdampak negatif pada pertumbuhan organ reproduksi remaja putri.

"Penting untuk memastikan bahwa mereka siap untuk melahirkan bayi-bayi yang sehat dan terhindar dari stunting," ujarnya.

Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, menjelaskan bahwa pembagian tablet tambah darah penting untuk mencegah anemia dan meningkatkan cadangan zat besi dalam tubuh siswi. 

Hal ini diharapkan dapat mencegah stunting dan mendukung kesehatan anak-anak yang dilahirkan di masa depan.

Stunting, seperti yang dijelaskan Ani, adalah kondisi ketika pertumbuhan seorang anak tidak sesuai dengan umurnya, menunjukkan angka di bawah minus 2 Standar Deviasi. 

Kehadiran Pj Wali Kota di SMPN 15 Pontianak Utara memberikan motivasi bagi siswa-siswi dalam mengejar cita-cita dan menjalankan program pencegahan stunting.

Kepala SMPN 15 Pontianak Utara, Augus Pardosi, menyatakan bahwa kunjungan Pj Wali Kota memberikan semangat bagi siswa untuk menjalankan program pencegahan stunting. 

Sekolah ini telah menjalankan kegiatan sarapan bersama dan memberikan tambahan tablet tambah darah sebagai upaya untuk menjaga kesehatan siswa dan mencegah stunting.

"Melalui sarapan dan suplemen tambah darah, SMPN 15 berusaha memberikan dukungan nutrisi yang tepat kepada siswi untuk menjaga tumbuh kembang mereka dengan optimal," kata Augus Pardosi.

Sumber: Antara/Dedi
Editor: Yakop

Jumat, 02 Februari 2024

Kunjungan Pj Gubernur ke RSJ Kalbar: Wujud Perhatian pada Penderita Gangguan Jiwa

Pj Gubernur Kalimantan Barat, dr. Harisson, M.Kes
Pj Gubernur Kalimantan Barat, dr. Harisson, M.Kes.
PONTIANAK - Pj Gubernur Kalimantan Barat, dr. Harisson, M.Kes., bersama dengan Pj Ketua PKK Provinsi Kalimantan Barat Windy Prihastari, S.STP., M.Si., disambut dengan antusias oleh Direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Kalimantan Barat, dr. Wilson, Sp., KJ., M. Kes., serta stafnya dalam kunjungan mereka ke salah satu unit kerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat yang mengelola perawatan orang dengan gangguan jiwa dan rehabilitasi NAPZA. Acara tersebut berlangsung pada hari Rabu (31/1/2024).

Tidak hanya melihat fasilitas dan menemui pasien ODGJ yang sedang dirawat, Pj Gubernur Harisson juga secara resmi meresmikan Pembangunan Kantor Baru RSJ Provinsi Kalbar yang selesai dibangun pada tahun 2023.

Pada awal pidatonya, Harisson menekankan bahwa kesehatan merupakan prioritas utama dalam pembangunan di Kalimantan Barat. 

Dia mengatakan, "Di Kalimantan Barat, indeks pembangunan manusianya tinggi. Data menunjukkan harapan hidup mencapai 73 tahun. Namun, yang perlu kita jaga bukan hanya kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan jiwa. Prevalensi gangguan kesehatan jiwa hanya boleh mencapai maksimal 1 persen, dan saat ini hanya mencapai 0,6 persen di Kalimantan Barat."

Dia juga menegaskan pentingnya merawat kesehatan jiwa setiap individu, "Kondisi ini bukanlah pilihan mereka, itu adalah bagian dari takdir. Tugas kita adalah merawat mereka dengan penuh kasih sayang, agar mereka bisa sembuh dan diterima kembali dalam masyarakat. Saya ingin menyampaikan apresiasi kepada semua tenaga kesehatan di sini yang telah bekerja keras siang dan malam merawat saudara-saudara kita."

Tentang pembangunan Gedung Kantor Baru RSJ, Harisson berharap peresmiannya dapat meningkatkan semangat dan integritas seluruh petugas rumah sakit. Dia menyampaikan terima kasih atas kerja keras dr. Wilson dan timnya, "Gedung baru ini dibangun dengan biaya sekitar 5 miliar rupiah, yang diperoleh RSJ selama masa pandemi COVID-19."

Harisson juga menyatakan rencananya untuk meningkatkan fasilitas rehabilitasi bagi pecandu NAPZA, "Kedepannya, kami berharap tidak hanya mengembangkan infrastruktur untuk penderita gangguan jiwa, tetapi juga meningkatkan fasilitas rehabilitasi bagi pecandu NAPZA. Saat ini, kami hanya memiliki 20-40 kamar. Namun, kami berharap memiliki 400 kamar. Ini adalah semangat dari peradilan saat ini, dan kami akan terus berkoordinasi dengan semua pihak terkait."

Pembangunan Gedung Kantor Baru dua lantai ini, yang direncanakan selama 5 tahun dan baru terealisasi pada tahun 2022, menggunakan dana BLUD tahun 2023 sebesar Rp 5.279.858.048 dengan luas bangunan 756 meter persegi.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Pj. Sekretaris Daerah Kota Singkawang, Aulia Chandra, serta kepala perangkat daerah terkait di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, Direktur Utama Bank Kalbar, dan Direktur Utama Jamkrida.

Kamis, 01 Februari 2024

Bupati Muda Puji Kiprah Persagi Cegah Stunting

Bupati Muda Puji Kiprah Persagi Cegah Stunting
Bupati Muda Puji Kiprah Persagi Cegah Stunting.
KUBU RAYA – Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengapresiasi kiprah Persatuan Ahli Gizi (Persagi) Kubu Raya dalam mengedukasi masyarakat. 

Khususnya terkait pentingnya mengonsumsi makanan bergizi untuk mencegah stunting. Guna mengoptimalkan kiprah tersebut, Bupati Muda pun mendorong Persagi untuk bersinergi lebih luas dengan berbagai lintas profesi lainnya agar proses transformasi pengetahuan kepada masyarakat dapat berjalan dengan baik. 

“Misalnya ke PKK desa, kemudian gerakan-gerakan perempuan di desa seperti Forum Puspa, Paradigta, maupun BKMT, yang ini semua kan bisa diedukasi. Kita harus pastikan tidak ada yang terbiarkan baik ibu hamil, ibu menyusui, dan balita,” kata Muda Mahendrawan saat menghadiri Peringatan Hari Gizi Nasional ke-64 di Halaman Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya, Selasa (30/1/2024).

Selain itu, lanjut Muda, Persagi juga diharapkan dapat  terus aktif mengggelar kegiatan-kegiatan di masyarakat yang dapat menjadi forum edukasi tentang pentingnya pemenuhan gizi. Hal itu, jelasnya, dapat menjadi solusi di tengah keterbatasan jumlah ahli gizi di Kubu Raya yang baru mencapai 60 orang. 

“Walaupun ahli gizi ini jumlahnya terbatas karena di Kubu Raya baru ada 60 orang, tapi melalui gerakan-gerakan yang terus menerus dan sinergi dengan semua profesi lain termasuk kader posyandu desa, transformasi keilmuan, pengetahuan, dan informasi itu bisa lebih cepat. Memang perlu adanya event-event yang simultan kita lakukan supaya semangat itu selalu muncul,” jelasnya. 

Muda menjelaskan dalam memperkuat kualitas sumber daya manusia, salah satu unsur utama dari indeks pembangunan manusia adalah kesehatan khususnya terkait isu stunting. Isu tersebut menurutnya sangat penting karena berhubungan langsung dengan ibu hamil, ibu menyusui, hingga balita. 

“Saya berterima kasih kepada Persagi atas dedikasi dan upayanya. Kalau ini dilakukan secara sistematis dan terus menerus massif, saya optimis kita akan bisa zero stunting,” pungkasnya. (Ridwan)

Anak Sakit? Simak Saran Dokter untuk Mempercepat Proses Penyembuhan

Anak Sakit? Simak Saran Dokter untuk Mempercepat Proses Penyembuhan. Ilustrasi - orang tua bersama anaknya yang sedang sakit (ANTARA/Pexels)
Anak Sakit? Simak Saran Dokter untuk Mempercepat Proses Penyembuhan. Ilustrasi - orang tua bersama anaknya yang sedang sakit (ANTARA/Pexels)
JAKARTA - Dokter spesialis anak dari Universitas Indonesia, dr. Dimple Nagrani Sp.A B.MedSc, menyoroti empat aspek krusial yang harus diperhatikan ketika anak mengalami sakit, yaitu pola makan, asupan cairan, pola tidur, dan aktivitas. 

Dalam sebuah konferensi pers di Jakarta pada Rabu, ia menekankan bahwa jika salah satu dari faktor-faktor tersebut terganggu, segera bawa anak ke rumah sakit.

Dokter Dimple menekankan, "Kalau terganggu salah satunya, makan kurang, minum nggak mau, nggak bisa tidur karena nggak bisa nafas, dia lemas terus, kita nggak bisa (mengobati) hanya pijat di rumah atau obat-obatan herbal." 

Menurutnya, penting bagi orang tua untuk tetap tenang ketika anak sakit dan menganggap sakit sebagai suatu hal yang normal.

Ia menjelaskan bahwa saat anak sakit, tubuhnya "berkenalan" dengan kuman karena daya tahan tubuh yang mulai menurun. 

Faktor ini dapat dipengaruhi oleh kebiasaan makan, pemisahan dari ASI, dan gaya hidup anak, termasuk adanya alergi. 

Anak-anak biasanya rentan sakit pada usia 1 hingga 4 tahun, dan yang paling penting adalah memastikan anak tidak mengalami kesulitan bernapas atau dehidrasi.

"Saat anak sakit, jangan sampai sesak napas atau dehidrasi, kalau anak diare jangan sampai dehidrasi karena kalau dehidrasi bisa penurunan kesadaran," jelasnya.

Dokter Dimple memberikan beberapa saran untuk mengobati anak yang sakit. Salah satunya adalah melakukan skin-to-skin atau bersentuhan dengan anak, yang dapat merangsang pelepasan hormon oksitosin atau hormon cinta yang dapat menenangkan anak dan mempercepat proses penyembuhan. 

Selain itu, pijatan dan penggunaan obat-obatan herbal seperti jahe, kunyit, bawang, kamomil, eucalyptus, dan lavender juga bisa menjadi alternatif yang aman.

"Kalau cari produk jangan meninggalkan kebudayaan membaca aman untuk anak usia berapa, kecuali dari dosis dokter karena dosis penting miligram per kilogram berat badan, pastikan dosis dan cara pemberian benar. Tes alergi juga untuk obat yang dioles ke kulit," tambahnya.

Dokter Dimple juga mengingatkan pentingnya memberikan ASI jika masih diperlukan, menjaga kualitas makanan dan air putih untuk anak, serta menghindari memberikan makanan yang mengandung gula kepada anak yang sedang batuk, agar lendir tidak mengendap dan menyebabkan kesulitan bernapas.

Kabar Terbaru: BPJAMSOSTEK Laporkan Dana Klaim Rp641 Miliar

Kabar Terbaru: BPJAMSOSTEK Laporkan Dana Klaim Rp641 Miliar. (Gambar ilustrasi)
Kabar Terbaru: BPJAMSOSTEK Laporkan Dana Klaim Rp641 Miliar. (Gambar ilustrasi)
PONTIANAK - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Kantor Cabang Pontianak, Kalimantan Barat, melaporkan bahwa pada tahun 2023, total pembayaran klaim mencapai angka yang signifikan, yakni sebesar Rp641 miliar. 

Dana tersebut dialokasikan untuk program jaminan sosial terkait dengan ketenagakerjaan dan telah diterima oleh para pekerja dari berbagai sektor, termasuk sektor penerima upah (PU), bukan penerima upah (BPU), dan sektor jasa konstruksi. 

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Kantor Cabang Pontianak, Ryan Gustaviana, dalam pernyataannya di Pontianak pada hari Rabu.

Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Pontianak memiliki lima kantor cabang perintis (KCP) yang tersebar di wilayah Kalimantan Barat, antara lain KCP Sanggau, Ketapang, Sintang, Singkawang, dan Kapuas Hulu.

Rincian pembayaran klaim tersebut adalah sebagai berikut: Jaminan Hari Tua (JHT) dengan total 64.708 klaim senilai Rp525.340.094.157, Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) sebanyak 3.786 klaim senilai Rp40.928.079.659, Jaminan Kematian (JKM) sebanyak 1.803 klaim senilai Rp60.528.500.000, Jaminan Pensiun (JP) sebanyak 9.157 klaim senilai Rp11.223.903.622, dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan sebanyak 2.922 klaim senilai Rp3.268.327.500.

BPJAMSOSTEK terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas layanan, termasuk layanan klaim yang mudah dan cepat. 

Layanan ini dapat diakses secara online melalui Layanan Tanpa Kontak Fisik (Lapak Asik), terutama untuk program JHT yang dapat diajukan melalui aplikasi Jamsostek Mobile (JMO), yang tersedia di App Store, Play Store, maupun melalui website lapakasik.bpjsketenagakerjaan.go.id.

Penerapan Layanan Tanpa Kontak Fisik (Lapak Asik) yang berbasis digital menunjukkan komitmen BPJAMSOSTEK dalam memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, sambil tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.

Dalam konteks ini, BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Pontianak mengimbau peserta jaminan sosial untuk tidak menggunakan jasa pihak ketiga atau calo dalam proses klaim.

 Ryan Gustaviana menegaskan bahwa pihaknya dan seluruh jajaran akan terus memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, dengan harapan kemudahan dalam pendaftaran dan pembayaran dapat meningkatkan kepesertaan di seluruh wilayah Kalimantan Barat.

Kurangnya Waktu Bersama Orang Tua Mempengaruhi Perkembangan Anak

Psikolog pendidikan lulusan Universitas Indonesia Orissa Anggita Rinjani M.Psi dalam konferensi pers Transpulmin A Touch to Remember di Jakarta, Rabu (31/1/2024) (ANTARA/Fitra Ashari)
Psikolog pendidikan lulusan Universitas Indonesia Orissa Anggita Rinjani M.Psi dalam konferensi pers Transpulmin A Touch to Remember di Jakarta, Rabu (31/1/2024) (ANTARA/Fitra Ashari)
JAKARTA - Psikolog pendidikan lulusan Universitas Indonesia, Orissa Anggita Rinjani M.Psi, mengemukakan bahwa kurangnya waktu berkualitas bersama orang tua dapat menghambat pencapaian tugas perkembangan sesuai usia anak dan mengakibatkan kesulitan dalam membangun hubungan dengan orang lain.

"Kalau dari kecil merasa kelekatan kurang, dia akan sulit menjalin hubungan dengan orang lain, seperti apa aku harusnya berinteraksi, bagaimana mengutarakan keinginan, itu mempengaruhi tugas perkembangan lainnya," ungkap Orissa dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.

Sebagai psikolog ruang konseling di Rumah Dandelion, Orissa menyatakan bahwa dampak negatif dari jarangnya interaksi anak dengan orang tua adalah terganggunya kesejahteraan emosional dan psikologisnya.

Menurutnya, dalam hierarki kebutuhan, setelah kebutuhan dasar terpenuhi, anak perlu merasa aman dan dicintai agar dapat mengembangkan aktualisasi diri dan kepercayaan diri. 

Ketika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, tugas perkembangan lainnya seperti kognitif dan psikologis akan terpengaruh.

"Jadi selain memikirkan apa yang harus dia capai di usianya, kita isi dulu dengan kelekatan dan koneksinya dulu. Kalau itu tidak terbangun, tugas perkembangannya akan makin sulit, bisa mempengaruhi baik perkembangan sosial, kognitif, kesehatan mental, dan pencapaian akademisnya," jelas Orissa.

Orissa menyarankan agar orang tua, meskipun memiliki waktu yang terbatas karena keharusan bekerja, minimal meluangkan waktu 15 menit bersama anak. 

Waktu tersebut dapat dimanfaatkan untuk berfokus pada anak dengan tidak hanya memberikan instruksi, tetapi juga dengan berbicara dan menatap mata anak untuk membangun koneksi.

Dengan berkomunikasi dengan anak, frekuensi sentuhan juga akan meningkat dibandingkan dengan bermain, dan hal ini secara otomatis akan menambah muatan emosional karena orang tua dapat menyentuh anak dengan cara memeluk atau mengusap kepala.

"Ini akan membantu menciptakan momen yang berharga meskipun singkat. Meskipun jumlah waktu yang tersedia terbatas, bagaimana cara kita menghabiskan waktu tersebut dengan anak juga memiliki makna yang penting," tutup Orissa.

Rabu, 31 Januari 2024

Kubu Raya Gelar Peringatan Hari Gizi Nasional ke-64

Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan dan Ketua TP PKK Rosalina Muda memimpin delegasi dalam Peringatan Hari Gizi Nasional ke-64 yang digelar di Halaman Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu.
Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan dan Ketua TP PKK Rosalina Muda memimpin delegasi dalam Peringatan Hari Gizi Nasional ke-64 yang digelar di Halaman Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu.
KUBU RAYA - Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan dan Ketua TP PKK Rosalina Muda memimpin delegasi dalam Peringatan Hari Gizi Nasional ke-64 yang digelar di Halaman Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya pada Selasa (30/1/2024). 
Mereka bergabung dengan berbagai pihak dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) Kabupaten Kubu Raya.

Dengan tema "Membangun Gizi Menuju Indonesia Sehat melalui Gizi Seimbang dan Produksi Berkelanjutan serta Pentingnya Pemenuhan Gizi Ibu Sejak Hamil, Menyusui dan Gizi Balita (1000HPK)", acara ini menyoroti pentingnya aspek gizi dalam memastikan kesehatan masyarakat. 

Bupati Muda Mahendrawan dalam sambutannya menekankan komitmen pemerintah daerah untuk meningkatkan kesadaran akan gizi seimbang serta perlunya upaya bersama dalam memastikan pemenuhan gizi terutama bagi ibu hamil, menyusui, dan balita.

Acara tersebut juga dihadiri oleh tokoh masyarakat lainnya, antara lain Ketua GOW Atzebi Sujiwo dan Ketua DWP Dyah Indah Yusran. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan dari berbagai lapisan masyarakat dalam upaya memperkuat kesadaran akan pentingnya gizi dalam mencapai Indonesia yang lebih sehat dan berkelanjutan.

Selasa, 30 Januari 2024

Bupati Aron Apresiasi Desa Sungai Sambang yang Berkomitmen untuk ODF

Bupati Sekadau, Aron, menghadiri acara Deklarasi Open Defecation Free (ODF) Desa Sungai Sambang. (Diskominfo Sekadau/Madah Sekadau/Borneotribun)
Bupati Sekadau, Aron, menghadiri acara Deklarasi Open Defecation Free (ODF) Desa Sungai Sambang. (Diskominfo Sekadau/Madah Sekadau/Borneotribun)
SEKADAU - Bupati Sekadau, Aron, menghadiri acara Deklarasi Open Defecation Free (ODF) Desa Sungai Sambang yang berlangsung di Halaman Kantor Desa Sungai Sambang, Kecamatan Sekadau Hulu, Kabupaten Sekadau, pada hari Senin (26/1/2024).

Acara dimulai dengan sebuah prosesi ritual adat penyambutan rombongan dan pemancungan buluh muda oleh Bupati Sekadau, yang kemudian diikuti dengan tarian penyambutan khas adat Dayak yang dipersembahkan oleh masyarakat Desa Sungai Sambang.

Desa ODF adalah bagian dari program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dengan menghentikan praktek Buang Air Besar Sembarangan (BABS).

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Sekadau, Aron, memberikan apresiasi atas pencapaian Desa Sungai Sambang yang telah berkomitmen untuk mendeklarasikan diri sebagai Desa ODF. Ia menyatakan, "Tentu ini menjadi kebanggaan kita juga karena untuk Desa ODF sejak tahun 2022 kita telah mencanangkan untuk 1 Kecamatan itu 3 Desa."

Menurutnya, sebelumnya, dari 87 desa, hanya 23 yang telah mendeklarasikan ODF hingga tahun 2021.

Aron juga mengharapkan bahwa setelah menjadi Desa ODF, Desa Sungai Sambang dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain yang belum mendeklarasikan ODF untuk menciptakan sanitasi yang bersih, pengelolaan air minum yang higienis, memiliki jamban keluarga mandiri, serta menerapkan program-program lingkungan yang sehat.

Selama acara, dilakukan penandatanganan prasasti ODF oleh Bupati Sekadau, pembukaan tirai STBM, penandatanganan komitmen bersama dalam melanjutkan 5 pilar STBM di Desa Sungai Sambang, dan diakhiri dengan foto bersama.

Senin, 29 Januari 2024

Langkah Strategis Kalbar Dukung Target Indonesia Emas 2045

Mengedukasi gizi bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan baduta serta masyarakat, bagaimana untuk mencegah dan menangani stunting, di Posyandu Shinta Desa Rasau, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Mengedukasi gizi bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan baduta serta masyarakat, bagaimana untuk mencegah dan menangani stunting, di Posyandu Shinta Desa Rasau, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
PONTIANAK - Siap menuju Indonesia Emas 2045 dan bertujuan menyiapkan menjadi generasi emas, bagi anak-anak Kalimantan Barat agar menjadi sumber daya manusia (SDM) yang sehat, cerdas, dan handal, yang mampu bersaing pada Top Manajemen Level di negara sendiri bahkan di luar negeri. 

Hal ini disampaikan Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, dr. Harisson, M.Kes., bersama Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Kalbar, Ny. Windy Prihastari Harisson, S.STP., M.Si., yang tak pernah lelah menggelorakan serta mengedukasi gizi bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan baduta serta masyarakat, bagaimana untuk mencegah dan menangani stunting, di Posyandu Shinta Desa Rasau, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, pada hari Minggu (28/1/2024).

Mengedukasi gizi bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan baduta serta masyarakat, bagaimana untuk mencegah dan menangani stunting, di Posyandu Shinta Desa Rasau, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Mengedukasi gizi bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan baduta serta masyarakat, bagaimana untuk mencegah dan menangani stunting, di Posyandu Shinta Desa Rasau, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Kedatangan mereka diterima secara langsung oleh Bupati Mempawah Hj. Erlina, S.H., beserta jajaran yang disambut dengan tarian yang dipersembahkan oleh kader TP PKK Desa Rasau.

"Di tahun 2045 nanti, Indonesia akan menjadi salah satu negara dengan perekonomian terbesar selain Cina, Amerika, dan India. Dibutuhkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan unggul yang mampu bersaing dengan tenaga kerja asing. Pj. Gubernur Kalimantan Barat menyampaikan arahan Presiden RI, Ir.H.Joko Widodo, agar mempersiapkan generasi emas yang siap menguasai dunia kerja, menduduki posisi top manajemen level di perusahaan besar, di pemerintahan, dan di segala sektor," ujar Harisson saat mengawali pidatonya.

Harisson menegaskan, pentingnya asupan gizi yang tinggi sejak awal kehidupan seorang bayi sampai berusia dua tahun, dimana pada masa tersebut pertumbuhan dan perkembangan otak bayi sangat pesat. 

"Terutama makanan yang mengandung tiga komponen yakni karbohidrat, protein hewani, dan lemak. Untuk karbohidrat, menurutnya bisa didapatkan dari bubur nasi, bubur beras, atau nasi lembut. Kemudian untuk protein hewani dari ikan, ayam, daging, atau telur dan lainnya. Kalau lemak bisa dari daging, minyak goreng, dan lain sebagainya," timpal Harisson.

Dirinya berharap dengan upaya turun langsung menyambangi ibu-ibu di Desa Rasau ini, akan menambah pengetahuan mereka. 

"Dengan pengetahuan yang bertambah maka ibu-ibu akan bisa memperhatikan pemenuhan gizi seimbang untuk tumbuh kembang anak. Sehingga dengan demikian maka angka stunting di Provinsi Kalbar akan semakin bisa ditekan," tutupnya.

Kemudian terkait penyerahan bansos pangan yang dilaksanakan, dirinya menegaskan bahwa ini juga bukti nyata kehadiran Pemerintah di tengah-tengah masyarakat. 

Hal ini sejalan dengan perintah Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) untuk meringankan beban masyarakat.

"Pak Presiden Joko Widodo selalu memerintahkan para kepala daerah untuk meringankan beban masyarakat. Ini titipan dari Bapak Presiden Joko Widodo untuk dibagikan langsung kepada masyarakat," jelasnya.

Harisson memastikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar akan selalu melakukan berbagai upaya untuk membantu meringankan beban masyarakat. Diantaranya memberikan bantuan sembako murah di seluruh kabupaten kota. 

Mengedukasi gizi bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan baduta serta masyarakat, bagaimana untuk mencegah dan menangani stunting, di Posyandu Shinta Desa Rasau, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Mengedukasi gizi bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan baduta serta masyarakat, bagaimana untuk mencegah dan menangani stunting, di Posyandu Shinta Desa Rasau, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
"Dengan upaya-upaya tersebut diharapkan akan dapat membantu masyarakat di tengah situasi sekarang yang sedang tidak baik-baik saja. Kita akan terus menggencarkan upaya dalam membantu masyarakat," tuturnya.

Mengakhiri sambutannya, tak lupa Harisson mengingatkan menatap pesta demokrasi yang sudah di depan mata ini, tepatnya pada 14 Februari, ia berharap agar selalu menjaga agar situasi tetap damai, tentram, jangan terjadi keributan. 
"Antar pendukung boleh fanatik namun tali silaturahmi jangan sampai terganggu," tegasnya.

Dalam rangkaian acara tersebut, Windy Prihastari turut mengedukasi peserta yang hadir yang terdiri dari Ibu Hamil, Ibu bayi, dan ibu menyusui serta para kader posyandu dan kader TP PKK Desa Rasau, dengan memperkenalkan komponen gizi penting yang harus diberikan kepada anak.

Mengedukasi gizi bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan baduta serta masyarakat, bagaimana untuk mencegah dan menangani stunting, di Posyandu Shinta Desa Rasau, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Mengedukasi gizi bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan baduta serta masyarakat, bagaimana untuk mencegah dan menangani stunting, di Posyandu Shinta Desa Rasau, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
"Kita harus memastikan anak-anak mendapatkan gizi seimbang maka stunting kita harapkan bisa dicegah," jelas Windy.

Windy juga mempraktekkan dengan memberikan suapan bubur bayi yang telah diolah pada saat demo masak makanan bergizi untuk diberikan kepada perwakilan baduta yang hadir. 

"Kalau protein hewani ini sebenarnya yang paling mudah kita temui adalah ikan. Tapi boleh dengan jenis lainnya yang mengandung protein hewani," jelasnya.

Sejalan dengan 3 poin yang disampaikan Pj Gubernur, menurut Windy 3 poin tersebut (karbohidrat, protein hewani, dan lemak) harus menjadi perhatian ibu-ibu terutama yang memiliki balita, agar mereka bisa memastikan pemenuhan gizi seimbang anak-anaknya.

Mengedukasi gizi bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan baduta serta masyarakat, bagaimana untuk mencegah dan menangani stunting, di Posyandu Shinta Desa Rasau, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Mengedukasi gizi bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan baduta serta masyarakat, bagaimana untuk mencegah dan menangani stunting, di Posyandu Shinta Desa Rasau, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
"Tiga komponen itu sangat penting untuk kita berikan kepada anak-anak kita, agar gizi mereka tercukupi," ungkapnya.

Di tempat yang sama, Bupati Mempawah, Hj. Erlina, S.H., M.H. mengatakan bahwa penanganan stunting ini adalah tanggung jawab bersama.

"Semua pihak harus saling mendukung dalam penanganan stunting," ucap Erlina.

Pemerintah Kab. Mempawah menyambut baik agenda yang dilaksanakan tersebut dalam rangka mendukung program pemerintah men

Minggu, 28 Januari 2024

PKK Sekadau Bagikan Bantuan untuk Ibu Hamil di Desa Sungai Sambang

Kegiatan deklarasi 3 Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang digelar di Desa Sungai Sambang, Kecamatan Sekadau Hulu. (SS/VR/YK)
Kegiatan deklarasi 3 Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang digelar di Desa Sungai Sambang, Kecamatan Sekadau Hulu. (SS/VR/YK)
SEKADAU - Ny. Magdalena Susilawati Aron, SP, sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sekadau, berperan penting dalam kegiatan deklarasi 3 Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang digelar di Desa Sungai Sambang, Kecamatan Sekadau Hulu, Kabupaten Sekadau, pada Jumat, 26 Januari 2024.

Turut hadir dalam acara ini, Ny. Magdalena tidak hanya sebagai saksi atas deklarasi 3 Pilar STBM, namun juga secara aktif memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat setempat.

Salah satu bentuk kontribusi tersebut adalah pemberian paket bantuan kepada ibu hamil di Desa Sungai Sambang, menegaskan komitmen PKK dalam mendukung kesejahteraan dan kesehatan ibu hamil di wilayah tersebut.

Dalam pernyataannya, Ny. Magdalena mengatakan, "Kehadiran kami di sini bukan hanya untuk merayakan pencapaian dalam sanitasi, tetapi juga sebagai wujud dukungan dan kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat, khususnya ibu hamil di Desa Sungai Sambang."

Paket bantuan yang diserahkan oleh Ny. Magdalena berisi beragam perlengkapan penting bagi ibu hamil guna memastikan kehamilan mereka berlangsung dengan sehat, termasuk produk-produk kesehatan dan informasi terkait perawatan selama masa kehamilan.

Dalam wawancara, Ny. Magdalena juga mengungkapkan apresiasinya terhadap upaya masyarakat Desa Sungai Sambang dalam mendukung program STBM. 

Ia menegaskan pentingnya kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan organisasi non-pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

"Deklarasi 3 Pilar STBM ini merupakan langkah besar menuju masyarakat yang lebih sehat dan lebih sadar akan pentingnya sanitasi. Semoga apa yang telah dicapai di Desa Sungai Sambang dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk mengadopsi praktik-praktik sanitasi yang baik," tambahnya.

Partisipasi Ny. Magdalena dalam kegiatan ini mencerminkan peran strategis Tim Penggerak PKK Kabupaten Sekadau dalam mendukung program-program pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama dalam bidang kesehatan dan sanitasi.

Sabtu, 27 Januari 2024

Ahli Gizi: Makanan Instan Tidak Asin Tetap Punya Bahaya

Arsip foto - Pengelola Salt Centre menunjukkan garam hasil panen di Salt Centre Banyusangka, Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Selasa (7/11/2023). (ANTARA FOTO//Budi Candra Setya/aww/YU)
Arsip foto - Pengelola Salt Centre menunjukkan garam hasil panen di Salt Centre Banyusangka, Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Selasa (7/11/2023). (ANTARA FOTO//Budi Candra Setya/aww/YU)

JAKARTA - Ahli gizi dari Instalasi Pelayanan Gizi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, Firlianita Ahdiyanti, mengingatkan bahwa meskipun makanan instan terkesan tidak asin, namun tetap mengandung pengawet yang tinggi natrium, mineral yang umumnya ditemukan pada garam.

Dalam sebuah diskusi kesehatan daring yang diadakan dari Jakarta, Firlianita menyampaikan, "Banyak garam-garam tersembunyi seperti gorengan, keripik, makanan yang gurih, tentu banyak mengandung garam tersembunyi."

Ia menyoroti bahwa makanan instan atau hidangan cepat saji seperti keripik kentang juga mengandung garam tersembunyi sehingga perlu diwaspadai. 
Firlianita mengutip anjuran Kementerian Kesehatan yang menyarankan masyarakat untuk tidak mengonsumsi garam lebih dari satu sendok teh per hari atau sekitar 2.400 miligram sodium, sebagai bagian dari pola makan yang sehat dan bergizi demi menjaga berat badan normal, meningkatkan produktivitas kerja, serta melindungi tubuh dari penyakit kronis.

Menurut penelitian dari University of Rochester Medical Center, satu bungkus keripik kentang dengan rasa asin dan tawar mengandung sekitar 1.191 miligram natrium, sedangkan dalam 100 gram kornet terdapat sekitar 1.250 miligram natrium.

Firlianita juga menekankan pentingnya memperhatikan konsumsi harian gula yang sebaiknya tidak melebihi empat sendok makan sehari. 

Dia menyoroti bahwa seperti halnya garam, banyak gula tersembunyi dalam makanan dan minuman yang seringkali tidak disadari oleh konsumen. 

"Gula tersembunyi yang seringkali tidak disadari semisal roti, kue, minuman, minuman kopi kekinian dengan rata-rata gula empat-lima sendok makan untuk satu cangkir reguler," ujarnya.

Firlianita juga memperingatkan tentang kehadiran lemak yang tersembunyi dalam makanan, seperti kulit hewan dan makanan yang digoreng. 

"Makanan yang digoreng itu minyaknya sudah banyak terserap, terutama makanan yang digoreng tepung itu kalorinya besar sekali, sudah mengandung karbohidrat yang besar, lemak yang tinggi dan garam yang tinggi, apalagi jika dikonsumsi sudah berlebihan," jelasnya.

Tips Mudah Turunkan Berat Badan dari Pakar Gizi Terkemuka

Ilustrasi seseorang mengukur berat badan.
Ilustrasi seseorang mengukur berat badan.
JAKARTA - Pakar gizi dari Instalasi Pelayanan Gizi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, Firlianita Ahdiyanti, memberikan saran tentang cara menurunkan berat badan secara sehat. 

Dalam sebuah diskusi kesehatan daring yang diselenggarakan pada hari Selasa, dia menekankan pentingnya pola makan dan aktivitas fisik dalam proses penurunan berat badan.

"Kurangi 500 kalori selama misalnya target turun berat badan 4 kg, jadi targetnya dalam satu minggu harus turun sekitar 1 kg, itu harus rutin melakukan olahraga rutin 3-5 kali per minggu dengan durasi 150 menit per minggu artinya setiap kali olahraga itu bisa 40-45 menit minimal," jelas Firlianita.

Dia menyoroti pentingnya aktivitas fisik teratur dan terukur, yang berarti meluangkan waktu untuk berolahraga sebanyak 3-5 kali dalam seminggu dengan durasi minimal 150 menit. 

Contohnya adalah berjalan kaki atau berjalan cepat, yang dapat membantu mencapai penurunan berat badan sebesar 0,5-1 kg dalam seminggu.

Dari segi asupan makanan, Firlianita menyarankan untuk memulai dengan mengurangi 500 kalori per hari, yang setara dengan dua centong nasi, satu potong ayam, dan satu gelas kopi susu.

Selain itu, dia juga mengingatkan pentingnya mengurangi konsumsi makanan tinggi gula, lemak, dan garam. 

Menurut Kementerian Kesehatan, batasan harian untuk konsumsi adalah maksimal 4 sendok makan gula, 1 sendok teh garam, dan 5 sendok makan minyak atau 67 gram lemak.

Firlianita juga memberikan peringatan kepada individu yang memiliki kelebihan berat badan untuk mewaspadai risiko obesitas. 

Dia menjelaskan bahwa indeks massa tubuh (IMT) antara 23-25 menunjukkan kelebihan berat badan, dan IMT di atas 30 menandakan obesitas tingkat 2.

"Orang dengan obesitas tingkat 1, masih bisa kita bantu pola makan dan aktivitasnya. Namun, orang dengan IMT di atas 30 atau bahkan 40 ke atas, itu biasanya sudah ada intervensi medik artinya obat-obatan yang diawasi dokter, tindakan operasi seperti bariatrik surgery," jelas Firlianita.

Firlianita juga menegaskan bahwa obesitas bukan hanya masalah penampilan fisik, tetapi juga merupakan penyakit yang memerlukan intervensi medis karena dapat menyebabkan gangguan metabolisme yang serius.

Aksi Sosial Windy Harisson: Peduli Anak Gizi Buruk di Kalbar

TP-PKK Provinsi Kalbar, Ny. Windy Prihastari Harisson, S.STP., M.Si., bersama stafnya melaksanakan kunjungan ke UPT Puskesmas Saigon di Jalan Tanjung Raya II Pontianak. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
TP-PKK Provinsi Kalbar, Ny. Windy Prihastari Harisson, S.STP., M.Si., bersama stafnya melaksanakan kunjungan ke UPT Puskesmas Saigon di Jalan Tanjung Raya II Pontianak. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
PONTIANAK - Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat yang ke-67 dan memperingati Hari Gizi Nasional yang ke-64, Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Kalbar, Ny. Windy Prihastari Harisson, S.STP., M.Si., bersama stafnya melaksanakan serangkaian aksi sosial. 

Mereka berkunjung ke Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Saigon, yang terletak di Jalan Tanjung Raya II Pontianak, pada Jumat (26/1/2024).

TP-PKK Provinsi Kalbar, Ny. Windy Prihastari Harisson, S.STP., M.Si., bersama stafnya melaksanakan kunjungan ke UPT Puskesmas Saigon di Jalan Tanjung Raya II Pontianak. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
TP-PKK Provinsi Kalbar, Ny. Windy Prihastari Harisson, S.STP., M.Si., bersama stafnya melaksanakan kunjungan ke UPT Puskesmas Saigon di Jalan Tanjung Raya II Pontianak. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Dalam kunjungan tersebut, Windy dan timnya menyambangi anak-anak yang menderita gizi buruk atau pasca gizi buruk, serta memberikan bantuan berupa Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan susu khusus untuk anak-anak yang mengalami masalah gizi.

Windy mengapresiasi Puskesmas Saigon yang telah menyediakan fasilitas tempat rawat inap khusus untuk anak-anak yang mengalami kekurangan gizi atau gizi buruk. 

Dia juga menekankan pentingnya pencegahan gizi buruk melalui asupan gizi yang mencukupi.

"Tadi kami sudah berdiskusi dengan Dinas Kesehatan Kalbar dan kepala Puskesmas beserta dokter yang menangani gizi buruk. Gizi buruk bisa dicegah dengan pemberian asupan gizi yang cukup," ujarnya.

Lebih lanjut, Windy menjelaskan perbedaan antara gizi buruk dan stunting serta pentingnya penanganan dini untuk mencegah komplikasi yang tidak diinginkan.

"Stunting dan gizi buruk berbeda, tetapi keduanya harus ditangani sejak dini untuk mencegah komplikasi. Beberapa kasus yang ditangani Puskesmas Saigon mengalami komplikasi pada jantung, pembesaran perut akibat sering mengalami diare, dan masalah lainnya," jelas Pj. Ketua TP-PKK Prov. Kalbar.

Namun, Windy juga menyatakan bahwa masih ada orang tua yang enggan menjalani perawatan inap untuk anak-anak mereka yang mengalami gizi buruk karena masa perawatan yang harus dilakukan selama satu bulan.

"Menurut Kepala UPT. Puskesmas Saigon, masih ada kurangnya kesadaran orang tua terhadap pentingnya perawatan inap anak-anak yang mengalami gizi buruk karena masa perawatan yang cukup lama. Setelah selesai perawatan, masih ada yang kembali mengalami gizi buruk," ungkap Windy.

Dalam upaya pencegahan gizi buruk, Windy berharap peran aktif dari orang tua dan tenaga kesehatan serta adanya sosialisasi tentang pentingnya pencegahan gizi buruk.

"Peran keluarga, orang tua, dan tenaga kesehatan sangat penting dalam mencegah gizi buruk. Kita tidak ingin anak-anak kita, yang merupakan aset masa depan Kalbar, mengalami masalah kesehatan yang sebenarnya dapat dicegah," harapnya.

Selain itu, Windy juga menjelaskan mengenai bantuan yang diberikan berupa susu khusus untuk anak-anak yang mengalami gizi buruk.

"Susu tersebut bukan hanya susu biasa, tetapi juga mengandung lemak dan nutrisi penting lainnya. Anak-anak harus mendapatkan susu tersebut minimal tiga kali sehari agar dapat pulih dari gizi buruk," tandasnya.

Bantuan Sembako dan Uang Tunai untuk PAUD di Kubu Raya

Kunjungan ke Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Nurul Fattah di Desa Parit Baru, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Kunjungan ke Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Nurul Fattah di Desa Parit Baru, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
KUBU RAYA - Dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat yang ke-67 dan Hari Gizi Nasional yang ke-64, Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Kalimantan Barat, Ny. Windy Prihastari Harisson, S.STP., M.Si., serta stafnya, melaksanakan kunjungan ke Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Nurul Fattah di Desa Parit Baru, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya pada Jumat (26/1/2024).

Kunjungan ini disambut hangat oleh TP-PKK Kecamatan Sungai Raya, Kepala Desa Parit Baru, Musa, S.H.I., dan para murid PAUD yang tengah belajar di sana.

Kunjungan ke Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Nurul Fattah di Desa Parit Baru, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Kunjungan ke Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Nurul Fattah di Desa Parit Baru, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Selain sekadar kunjungan, Ny. Windy juga memberikan bantuan sembako kepada guru-guru PAUD, uang tunai untuk fasilitas PAUD, dan bingkisan untuk murid-murid PAUD.

"Kita melihat sendiri kondisi PAUD ini yang sangat terbatas, namun kita ke sini memberikan bantuan untuk PAUD ini dalam rangka peningkatan sarana dan prasarana, berupa uang, kemudian juga kami membawa bantuan sembako untuk guru-guru di sini, yang semangat dari hati telah mendampingi anak-anak tersebut. Kemudian ada bingkisan juga untuk anak-anaknya," ucapnya.

Pentingnya pendidikan anak usia dini dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045 ditekankan oleh Ketua TP-PKK Kalimantan Barat.

Kunjungan ke Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Nurul Fattah di Desa Parit Baru, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Kunjungan ke Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Nurul Fattah di Desa Parit Baru, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
"Perlunya pendidikan anak usia dini untuk menuju Sumber Daya Manusia (SDM) di Kalimantan Barat yang unggul. Ini harus kita kolaborasi bersama agar anak-anak kita mendapatkan gizi dan pendidikan yang baik," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Parit Baru mengungkapkan apresiasinya kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan TP-PKK Kalimantan Barat, khususnya Pj. Ketua TP-PKK Kalimantan Barat yang turut mengunjungi PAUD tersebut.

"Ini merupakan kunjungan pertama Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat terhadap PAUD yang ada di Desa Parit Baru, mudah-mudahan ini merupakan suatu injeksi bagi kami untuk berlari lebih kencang lagi dalam memperjuangkan PAUD yang ada di Parit Baru," ucap Musa.

Kunjungan ke Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Nurul Fattah di Desa Parit Baru, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Kunjungan ke Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Nurul Fattah di Desa Parit Baru, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Dia berharap Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan TP-PKK Kalimantan Barat tidak mengurangi semangat dalam memberikan bantuan kepada PAUD yang membutuhkan dukungan dari pemerintah.

"Mudah-mudahan ini bisa bermanfaat bagi PAUD Nurul Fattah dalam mengembangkan PAUD-nya. Bagaimana kondisinya yang sangat sederhana dan menurut saya memang kurang layak untuk tempat pendidikan di anak usia dini, tetapi hal ini tidak mengendurkan semangat guru-guru dalam rangka memperjuangkan PAUD yang lebih baik lagi kedepannya," tutupnya.

Dokter UI: Micin Tak Sebabkan Radang Amandel

Ilustrasi MSG (Shutterstock). Dokter UI: Micin Tak Sebabkan Radang Amandel.
Ilustrasi MSG (Shutterstock). Dokter UI: Micin Tak Sebabkan Radang Amandel.
JAKARTA - Dokter spesialis telinga hidung tenggorok bedah kepala leher lulusan Universitas Indonesia (UI) dr. Abdillah Hasbi Assadyk, Sp.THTBKL, MPH menegaskan bahwa makanan yang mengandung micin atau penyedap rasa tidak dapat memperburuk radang amandel. 

Menurutnya, penyebab utama radang amandel adalah paparan virus atau kuman yang menyebabkan peradangan dalam tubuh.

"Dalam tubuh manusia, penyedap rasa seperti micin hanya merupakan benda mati. Mereka tidak memiliki kemampuan untuk menyebabkan infeksi. Infeksi hanya terjadi ketika ada paparan kuman," ungkap dr. Hasbi dalam sebuah webinar pada hari Senin.

Ia menjelaskan bahwa jika seseorang mengalami radang amandel setelah mengonsumsi makanan atau minuman tertentu, kemungkinan besar hal itu disebabkan oleh kurangnya kebersihan dalam pengolahan makanan atau minuman tersebut.

Faktor lain yang mendukung terjadinya radang amandel adalah kondisi tubuh yang lemah atau tidak dalam keadaan prima. 

Ketika tubuh dalam kondisi lemah dan terpapar kuman melalui makanan atau minuman yang tidak bersih, maka radang amandel dapat terjadi dengan mudah.

"Meskipun makanan dibawa dari rumah, namun jika orang yang menyiapkannya tidak menjaga kebersihan, misalnya sedang pilek dan tidak mencuci tangan dengan baik, kemungkinan besar akan menyebabkan radang amandel. Penyebabnya bukan berasal dari bahan tambahan seperti micin," tambah dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Medistra Jakarta.

Dr. Hasbi juga memberikan saran agar dapat mencegah radang amandel dengan menjaga daya tahan tubuh tetap kuat melalui gaya hidup sehat dan aktif, serta menghindari paparan kuman.

"Pola hidup bersih dan sehat sangat penting untuk mencegah radang amandel. Hindari kontak dengan orang yang sakit, gunakan masker, dan rajin mencuci tangan. Prinsipnya adalah untuk menghindari paparan kuman," katanya.

Bagi yang mengalami radang amandel, dr. Hasbi menyarankan untuk segera berkonsultasi dengan tenaga medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat, baik melalui terapi obat maupun melalui operasi jika diperlukan.

Jumat, 26 Januari 2024

Penjabat Gubernur Kalimantan Barat dan TP PKK Galakkan Aksi Antistunting

Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, dr. H. Harisson, M.Kes., bersama Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Ny. Windy Prihastari Harisson, S.STP.,M.Si., terus menggalakkan aksi Serbu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, dr. H. Harisson, M.Kes., bersama Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Ny. Windy Prihastari Harisson, S.STP.,M.Si., terus menggalakkan aksi Serbu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
PONTIANAK - Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, dr. H. Harisson, M.Kes., bersama Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Ny. Windy Prihastari Harisson, S.STP.,M.Si., terus menggalakkan aksi Serbu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) sebagai bagian dari langkah konkret untuk menanggulangi serta menurunkan tingkat kejadian stunting di Kalimantan Barat. 

Komitmen ini tidak hanya diutarakan, tetapi juga diwujudkan dalam kunjungan mereka ke Posyandu Pelangi, yang terletak di Kelurahan Sungai Jawi Luar, Kecamatan Pontianak Barat Kota Pontianak pada hari Kamis (25/1/2024) pagi.

Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, dr. H. Harisson, M.Kes., bersama Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Ny. Windy Prihastari Harisson, S.STP.,M.Si., terus menggalakkan aksi Serbu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, dr. H. Harisson, M.Kes., bersama Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Ny. Windy Prihastari Harisson, S.STP.,M.Si., terus menggalakkan aksi Serbu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Dalam pembukaan sambutannya, Penjabat Gubernur mengingatkan kembali arahan Presiden Republik Indonesia, Ir. H. Joko Widodo, untuk mempersiapkan generasi yang sehat demi mewujudkan Indonesia Emas 2045. 

Hal ini, menurutnya, harus dimulai dari pemberian gizi yang memadai kepada anak-anak sejak usia dini. 

"Saya berharap generasi muda Indonesia di masa depan akan menjadi generasi yang bebas dari stunting, yang memiliki kemampuan untuk bersaing dan mengisi kebutuhan tenaga kerja di era Indonesia Emas 2045. Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan tenaga kerja yang sehat, cerdas, dan unggul, yang dapat menempati posisi manajemen tingkat atas," ungkapnya.

Harisson juga menekankan pentingnya percepatan dalam menurunkan angka stunting di Indonesia, "Dua atau tiga dekade ke depan, anak-anak kita harus memiliki peran penting dalam dunia kerja. 

Oleh karena itu, stunting harus dicegah sejak dini, karena hal itu akan menghambat pertumbuhan otak anak dan mengurangi kemampuan kognitif mereka."

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam upaya ini dan menekankan pentingnya peran aktif setiap pihak dalam menurunkan angka stunting. 

Harisson mengajak para lurah dan camat di Kota Pontianak serta seluruh Kalimantan Barat untuk mengidentifikasi jumlah anak yang mengalami stunting di wilayah mereka masing-masing dan mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah tersebut.

"Saya meminta semua camat untuk memantau data stunting di wilayahnya masing-masing. Kita perlu tahu berapa banyak anak yang terkena stunting dan upaya apa yang telah dilakukan untuk membantu mereka," tegasnya.

Harisson juga menyoroti dampak negatif stunting terhadap kemampuan kognitif anak-anak dan mengingatkan pentingnya pencegahan sejak dini. 

“Stunting harus dicegah mulai dari remaja putri pra konsepsi, konsepsi, ibu hamil, hingga anak berumur dua tahun. Saatnya kita memberikan edukasi gizi kepada ibu-ibu untuk memastikan anak-anak mendapatkan nutrisi yang baik," katanya.

Pj. Gubernur juga mengungkapkan bahwa tingkat stunting di Kota Pontianak mencapai 19,7%, dan menegaskan pentingnya kerjasama dalam menekan angka tersebut. 

“Saya memberikan apresiasi tinggi kepada anggota Korpri yang menjadi Orang Tua Asuh bagi anak stunting. Selain itu, kita juga dapat memanfaatkan CSR, seperti yang telah dilakukan oleh PDAM Tirta Khatulistiwa dan BPD Kalbar. Terima kasih atas dukungan dari kedua perusahaan tersebut serta TP PKK yang aktif dalam memberikan perhatian kepada anak-anak stunting," ujarnya.

Selain memberikan edukasi gizi, Pj. Gubernur dan Pj. Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat juga menyerahkan 500 paket sembako yang berisi beras, gula, minyak goreng, dan susu kepada masyarakat yang membutuhkan. 

Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, dr. H. Harisson, M.Kes., bersama Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Ny. Windy Prihastari Harisson, S.STP.,M.Si., terus menggalakkan aksi Serbu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, dr. H. Harisson, M.Kes., bersama Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Ny. Windy Prihastari Harisson, S.STP.,M.Si., terus menggalakkan aksi Serbu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Pj. Gubernur menegaskan bahwa bantuan tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meringankan beban masyarakat, sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo.

Harisson menjamin bahwa Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat akan terus melakukan upaya untuk membantu masyarakat, termasuk melalui distribusi sembako murah dan kegiatan lainnya.

Acara di Posyandu Pondok Pelangi juga dihadiri oleh Pj. Walikota Pontianak, Drs. Ani Sofyan, MM., Pj. Ketua TP PKK Kota Pontianak, Direktur Utama BPD Kalbar, Direktur PDAM Tirta Khatulistiwa, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Barat, dan sejumlah kepala OPD terkait lingkup Pemerintah Kota Pontianak.

Resmikan Sumur Bor TNI di Kabupaten Bengkayang, KASAD Tekankan Pentingnya Investasi Kesehatan dan Pendidikan

Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) TNI, Jenderal Maruli Simanjuntak, M.Sc, mengunjungi Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) TNI, Jenderal Maruli Simanjuntak, M.Sc, mengunjungi Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
BENGKAYANG - Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Mohammad Bari, S.Sos., M.Si., turut mendampingi Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) TNI, Jenderal Maruli Simanjuntak, M.Sc, saat berangkat menuju Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, menggunakan Helikopter TNI dari VIP Lanud Supadio pada hari Senin (25/01/2024).

Pada pukul 08.00, KASAD beserta rombongan berangkat menuju Kabupaten Bengkayang untuk meninjau langsung Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Jagoi Babang.

Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) TNI, Jenderal Maruli Simanjuntak, M.Sc, mengunjungi Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) TNI, Jenderal Maruli Simanjuntak, M.Sc, mengunjungi Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Mohammad Bari, S.Sos., M.Si., mengungkapkan kebahagiannya atas kesempatan ini, "Saya terus terang senang sekali bisa datang kesini karena beberapa tahun yang lalu pernah kesini juga, saya lihat perkembangannya luar biasa."

Selain meninjau PLBN, KASAD juga meresmikan sumur bor TNI Manunggal Air di wilayah tersebut. Dalam kesempatan tersebut, Jenderal Maruli Simanjuntak, M.Sc., berharap agar seluruh Forkopimda bersatu untuk kemajuan daerahnya masing-masing. 

"Saya yakin sekali, jika kita semua kompak, banyak hal yang bisa kita kerjakan. Saya fokus pada pengadaan air bersih karena hal ini sangat vital bagi masyarakat," katanya.

Peresmian sumur bor ini juga dilakukan di 35 titik di wilayah Kodam XII/Tanjungpura. Menurut Jenderal Maruli, kekeringan sering menjadi penyebab kemiskinan dan stunting di beberapa daerah. 

"Jadi disini lebih enaklah, tidak separah seperti di NTT, Papua yang ngambil air sampai 2 KM," tambahnya.

Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) TNI, Jenderal Maruli Simanjuntak, M.Sc, mengunjungi Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) TNI, Jenderal Maruli Simanjuntak, M.Sc, mengunjungi Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
KASAD juga menekankan pentingnya investasi dalam kesehatan dan pendidikan untuk memastikan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat. 

"Saya senang bapak dan ibu bisa bersama-sama TNI-Polri dalam membangun daerahnya. Saya yakin itu akan sangat mempercepat pembangunan di daerah," ujarnya.

Sebelum peresmian, KASAD bersama rombongan juga meninjau perkembangan PLBN Jagoi Babang.

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pemilu 2024

Lifestyle

Tekno