Berita Borneotribun.com: Vaksin Covid-19 Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Vaksin Covid-19. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Vaksin Covid-19. Tampilkan semua postingan

Rabu, 19 Mei 2021

Mendag: Vaksinasi Gotong Royong Upaya Bersama Pemerintah dan Swasta Gerakkan Perekonomian Nasional

Mendag: Vaksinasi Gotong Royong Upaya Bersama Pemerintah dan Swasta Gerakkan Perekonomian Nasional
Mendag Muhammad Lutfi

BorneoTribun Jakarta -- Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menyampaikan bahwa pelaksanaan vaksinasi Gotong Royong untuk pekerja yang dimulai hari ini merupakan upaya bersama pemerintah dan sektor swasta dalam menekan laju pandemi COVID-19 sekaligus menggerakkan perekonomian nasional.

Hal tersebut disampaikannya sebelum mendampingi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melakukan peninjauan pelaksanaan perdana vaksinasi Gotong Royong untuk pekerja di pabrik PT Unilever Indonesia, Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (18/05/2021).

“Kita memulai bersama-sama, bahu-membahu antara pemerintah dan pihak swasta untuk memutus mata rantai COVID-19. Tanpa terputusnya mata rantai COVID-19 ini, maka pertumbuhan ekonomi akan selalu terganjal. Oleh sebab itu, ini adalah terobosan terbaik yang dilaksanakan pemerintah Indonesia bersama-sama dengan sektor swasta untuk menggerakan perekonomian bangsa,” ujarnya.

Mendag menambahkan, dengan divaksinasinya para pekerja swasta ini, terutama pekerja pabrik, diharapkan sektor industri bisa bergulir kembali dengan lebih nyaman dan aman serta lebih baik.

“Supaya produksinya bisa maksimum sehingga dengan begitu kita akan mendapatkan nilai tambah yang lebih dari pergerakan ekonominya itu sendiri,” ujarnya.

Menutup pernyataannya, Mendag mengingatkan para pekerja dan juga seluruh masyarakat untuk tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan karena pandemi masih belum berakhir. Bahkan di beberapa negara tetangga juga kembali terjadi lonjakan kasus COVID-19.

“Saya ingatkan kepada Bapak dan Ibu seluruh masyarakat Indonesia untuk tetap menjaga protokol kesehatan meskipun sudah divaksin karena hanya dengan protokol kesehatan itu kita bisa memutus mata rantai COVID-19 dan menggerakkan perekonomian,” tutupnya.

Selain di pabrik PT Unilever Indonesia, pelaksanaan vaksinasi Gotong Royong perdana ini juga dilakukan secara serentak untuk pekerja dari belasan perusahaan yang tersebar di berbagai lokasi di Jabodetabek.

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Reisa Broto Asmoro memaparkan, vaksinasi Gotong Royong adalah program vaksinasi yang diberikan kepada karyawan/karyawati atau keluarga dan individu yang pembiayaannya dibebankan kepada badan hukum atau badan usaha.

“Penerima vaksinasi Gotong Royong dengan skema ini tetap tidak akan dipungut biaya alias gratis, sama dengan penerima vaksin program pemerintah yang tidak dikenakan biaya apapun,” ujar Reisa.

Ditambahkannya, vaksin Gotong Royong adalah upaya pihak swasta yang dipelopori oleh Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, bekerja sama dengan pemerintah terutama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Kesehatan, untuk berkontribusi menyukseskan dan mempercepat vaksinasi COVID-19.

“Inisiatif vaksin gotong royong ini adalah niat baik dari kalangan perusahaan untuk mendukung percepatan capaian vaksinasi kepada seluruh masyarakat Indonesia. Dengan program vaksinasi Gotong Royong ini  diperkirakan puluhan juta karyawan yang didaftarkan oleh perusahaan akan menerima vaksin dalam waktu dekat,” tandas Reisa. 

(FID/UN)

Remaja AS ‘Merasa Lebih Aman’ Setelah Divaksinasi di Sekolah

Remaja AS ‘Merasa Lebih Aman’ Setelah Divaksinasi di Sekolah
Anaiya Layland (12) menerima dosis pertama vaksin COVID-19 Pfizer, ditemani ibunya, Ashlesha Patel, di Departemen Kesehatan Masyarakat Cook County, di Des Plaines, Ill, Kamis, 13 Mei 2021. (AP Photo / Shafkat Anowar)

BorneoTribun Amerika -- Kamis (13/5) menandai hari pertama bagi anak-anak berusia 12 hingga 15 tahun di Amerika dapat memperoleh suntikan vaksin COVID-19 di kawasan Chicago, beberapa hari setelah Badan Pengawas Makanan dan Obat-Obatan Amerika mengizinkan penggunaan darurat vaksin Pfizer bagi anak-anak dan remaja.

Para orang tua tampak memadati lokasi vaksinasi di gedung SMA New Trier, Winnetka, IL, bersama anak-anak mereka yang memenuhi syarat untuk divaksin setelah fasilitas vaksinasi yang dikelola pemerintah dan penyedia vaksin melakukan persiapan selama berhari-hari.

Yanet Conde, seorang murid berusia 15 tahun, ikut mengantre untuk divaksinasi. Ia mengatakan, "Saya merasa senang, karena kini saya merasa lebih aman, dan sebentar lagi, kita akan dapat keluar rumah dan melakukan hal-hal normal."

Nancy Fendley mendaftarkan dua anak perempuannya yang berusia 12 dan 15 tahun untuk mendapat vaksin di lokasi itu. "Setelah mengalami tiga kasus positif COVID di rumah saya yang terdiri dari enam anggota keluarga, saya tidak bisa membuat anak perempuan saya, 12 dan 15 tahun mendapat suntikan vaksin secepat mungkin," jelasnya.

Lucas Kittikamron-Mora (13), memegang tanda mendukung vaksinasi COVID-19 saat disuntik dengan vaksin Pfizer di Departemen Kesehatan Masyarakat Cook County, Kamis, 13 Mei 2021 di Des Plaines, Ill. . (AP Photo/Shafkat Anowar)

Ali Novosel, anak perempuannya yang berusia 12 tahun, merasa senang mendapat suntikan vaksin. "Saya tidak akan terlalu khawatir lagi terhadap hal-hal kecil seperti mengenakan masker atau menjaga jarak sangat jauh dari orang-orang," komentar Novosel.

Sedangkan Emmy Novosel, 15 tahun, mengatakan, "Saya kira ini lebih bagus karena dilakukan di sekolah, karena saya dapat melihat teman-teman sekelas saya juga divaksinasi, jadi saya tahu bahwa orang-orang di sekitar saya telah divaksin dan juga seluruh orang di distrik. Jadi ini membuat saya merasa lebih aman."

Vaksinasi COVID-19 siswa SMA East Hartford, di Pratt & Whitney Runway, East Hartford, Connecticut, 26 April 2021. (Foto AP / Jessica Hill)

Di berbagai lokasi vaksinasi di County Cook terlihat ada peningkatan jumlah orang yang mendaftar pada hari Kamis, ketika kalangan yang layak mendapatkan vaksin diperluas, kata seorang juru bicara.

Anak-anak merupakan bagian penting dari strategi untuk membuat sebanyak mungkin orang divaksinasi untuk melawan virus COVID-19, apalagi setelah peningkatan jumlah orang dewasa yang enggan divaksin semakin mengkhawatirkan dan mungkin sulit untuk mencapai kekebalan kelompok.

Meskipun jumlah anak yang terinfeksi virus secara keseluruhan berada pada tingkat yang rendah dan pada umumnya tidak terlalu parah, mereka dapat saja menularkan virus itu kepada orang-orang yang lebih rentan. [lj/uh]

Oleh: VOA

Kamis, 06 Mei 2021

Polres Sumbawa Optimis Vaksinasi Lansia Sesuai Target

Polres Sumbawa Optimis Vaksinasi Lansia Sesuai Target
Polres Sumbawa Optimis Vaksinasi Lansia Sesuai Target.

BorneoTribun Sumbawa, NTB - Kapolres Sumbawa, AKBP Widy Saputra, S.IK MH. optimis proses vaksinasi lansia mencapai target 100 persen sebelum hari raya idul fitri mendatang.

"Kita ditarget 100 persen dari jumlah lansia yang ada di Sumbawa, yakni sebanyak 4.910 orang," kata Kapolres Sumbawa, AKBP Widy Saputra, S.IK. M.H, didampingi Kasubag Humas, AKP Sumardi, S.Sos kepada wartawan Kamis 06/05.

Hingga Hari Rabu, 05 Mei 2021, lanjutnya, dari 4.910 orang, sudah divaksin sebanyak 3.940 orang. " Sampai hari ini sudah 3.940 lansia yang sudah di vaksin", imbuhnya.

Kapolres merincikan, untuk hari ini sebanyak 548 orang lansin yang di vaksin di semua wilayah dengan total 3.940 orang yang telah divaksin atau persentase sebanyak  80,24 persen.

"Kita Optimis akan memcapai taget 100 persen sebelum hari raya idul fitri," tegasnya.

Dalam proses vaksinasi ini, melibatkan tiga pilar yakni kepala desa dan lurah serta babinsa dan bhabinkabtibmas.

"Para lansia di sumbawa sangat antusias mengikuti program vaksinasi massal ini sehingga tidak ditemukan kendala di lapangan," ungkapnya.

Menurutnya, bagi lansia yang tidak memiliki kendaraan untuk pergi ke lokasi vaksin, maka akan dijemput menggunakan kendaraan baik roda dua maupun roda empat milik petugas babinsa dan bahabinkabtibmas.

" Apabila ada yang berhalangan datang ke lokasi, maka akan dilakukan sistim door to door atau mendatangi alamat yang bersangkutan," katanya menambahkan.(Adbravo)

Selasa, 04 Mei 2021

Target 200 Vaksinasi Sehari, Polsek Mataram Sediakan Mini Bus Antar Jemput Lansia

Target 200 Vaksinasi Sehari, Polsek Mataram Sediakan Mini Bus Antar Jemput Lansia
Target 200 Vaksinasi Sehari, Polsek Mataram Sediakan Mini Bus Antar Jemput Lansia.

BorneoTribun Mataram, NTB - Polsek Mataram mengerahkan upaya maksimal untuk mempercepat proses vaksinasi lansia di NTB.  Batalyon vaksinator seluruhnya dikerahkan untuk antar jemput lansia. Dalam proses penjemputan ini. Polsek Mataram menyediakan mini bus untuk antar jemput lansia yang divaksin. 

‘’Ini bagian dari upaya jemput bola. Ada mini bus yang disiapkan Polsek Mataram untuk antar Jemput lansia,’’ ungkap Kapolresta Mataram, Kombes Pol Heri Wahyudi saat turun langsung memantau kegiatan vaksinasi lansia di Polsek Mataram, Senin malam (03/04/2021). 

Upaya tersebut untuk mempercepat capaian vaksin di Kota Mataram. Karena sasaran lansia yang divaksin di Kota Mataram cukup tinggi. Jumlahnya mencapai 26 ribu lansia. Sedangkan capaian saat ini 13 ribu lebih lansia sudah divaksin dosis pertama. 

‘’Kita kerahkan semua daya dan upaya untuk mempercepat capaian vaksinasi lansia di Kota Mataram,’’ bebernya. 

Karena itu, kepolisian memaksimalkan bantuannya untuk meningkatkan jumlah lansia yang divaksin. 

Di Polsek Mataram, kegiatan vaksin lansia dilaksanakan malam hari usai melaksanakan solat tarawih. 

Polsek Mataram menargetkan 200 lansia divaksin seharinya. Petugas optimis dengan target tersebut. Tolak ukurnya adalah dengan banyaknya lansia yang datang untuk divaksin. ‘’ Ini yang datang dari tiga kelurahan di wilayah hukum Polsek Mataram. 

Selanjutnya, untuk mempercepat capaian tersebut. Heri Wahyudi meminta dukungan dan kerjasama tokoh masyarakat, Bhabinkamtibmas, kepala lingkungan, lurah dan camat  serta pemerintah daerah agar target 100 persen bisa tercapai. ‘’ Kita berupaya agar hasilnya maksimal,’’ katanya. 

Kapolsek Mataram, AKP Elyas Ericson menyampaikan, pihaknya optimis target 200 lansia sebagai peserta vaksin dalam sehari bisa tercapai. Sama halnya seperti Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Mataram yang memberikan paket sembako untuk peserta vaksinasi lansia. Polsek Mataram juga menyediakan paket sembako untuk lansia yang bersedia divaksin. 

‘’Ini sembako untuk lansia agar bersedia divaksin. Tadi kita dikasi target 200 peserta vaksin oleh Dinas Kesehatan,’’ terang Ericson.(Adbravo)

Pemerintah Persingkat Alur Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19

Pemerintah Persingkat Alur Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19
Menkes Budi G. Sadikin dan Ketua KPCPEN Airlangga Hartarto memberikan keterangan pers usai Rapat Terbatas yang dipimpin oleh Presiden Jokowi mengenai Penanganan Pandemi COVID-19, Senin (03/05/2021), di Jakarta. (Foto: Humas Setkab/Agung)

BorneoTribun Jakarta -- Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin menyampaikan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mempersingkat alur pelaksanaan vaksinasi yang tadinya terdiri dari empat meja menjadi dua meja.

“Jadi tadi pagi sudah ditinjau Bapak Presiden di Thamrin City dan juga di Grand Indonesia, tadinya prosesnya empat meja menjadi dua meja, dan waktu tunggunya bisa 15 menit. Dengan demikian itu juga bisa mempercepat proses vaksinasi kita,” ujarnya dalam keterangan pers bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai mengikuti Rapat Terbatas yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengenai Penanganan Pandemi COVID-19, Senin (03/05/2021), di Jakarta.

Sebelumnya, peserta vaksinasi harus melewati empat meja yaitu meja pendaftaran dan verifikasi data, penapisan kesehatan, penyuntikan vaksin, dan tahap observasi.

Tak hanya mempercepat alur vaksinasi, papar Menkes, pihaknya juga terus berupaya untuk mendorong percepatan pelaksanaan vaksinasi yang hingga akhir bulan April telah mencapai 20 juta suntikan.

“Selama mutasinya masih sedikit yang variant of concern (mutasi dari India, Afrika Selatan, dari Inggris), itu adalah saat yang tepat untuk kita sesegera mungkin melakukan vaksinasi untuk melindungi diri kita dan keluarga kita. Oleh karena itu, bulan Maret ini tolong didorong vaksinasinya walaupun puasa dan Lebaran karena memang sudah diizinkan,” ujarnya.

Dalam upaya menambah pasokan vaksin yang akan digunakan untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi tersebut, ujar Budi G. Sadikin, Pemerintah kembali akan mendatangkan vaksin COVID-19 melalui kerja sama multilateral Fasilitas COVAX dari GAVI.

“Bulan [April] ini kita sudah kedatangan 3,8 juta vaksin AstraZeneca dari program GAVI yang gratis. Rencananya akan datang lagi sekitar 1,8 juta vaksin AstraZeneca yang gratis, sehingga totalnya ada 5,6 juta,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Menkes, dengan bahan baku vaksin Sinovac yang sudah tiba di Tanah Air, Bio Farma juga akan memproduksi sekitar 18 juta vaksin pada bulan ini.

Lebih lanjut Menkes mengungkapkan, jika pada masa awal vaksinasi diperlukan waktu sekitar 2 bulan untuk mencapai 10 juta suntikan, saat ini hanya diperlukan waktu 1 bulan untuk mencapai jumlah yang sama.

“Kita mulai dari Januari, menembus 10 juta suntikan itu tanggal 26 Maret, jadi hampir dua bulan. Sekarang satu bulan, dengan segala keterbatasan, kita tetap bisa menembus 10 juta suntikan atau sekitar 12,5 juta rakyat Indonesia sudah diberikan vaksinasi yang pertama,” ungkapnya.

Vaksin Gotong Royong

Dalam rangka mendorong percepatan vaksinasi untuk mencapai kekebalan komunitas (herd immunity), selain program vaksinasi yang tengah berjalan pemerintah juga mendorong percepatan pelaksanaan vaksinasi dengan skema Vaksin Gotong Royong.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) menyampaikan bahwa pelaksanaan vaksinasi dengan skema ini dilakukan berdasarkan zonasi risiko atau risiko wilayah.

“Tadi dilaporkan mengenai Vaksin Gotong Royong dan prioritas berbasis zonasi prioritas dan juga berbasis kepada perusahaan-perusahaan yang telah mendaftarkan di Kadin, dan tentunya berbasis kepada jenis industrinya, yang diutamakan padat karya,” ujarnya.

Airlangga menambahkan, pekerja yang memiliki KITAS (Kartu Izin Tinggal Terbatas) ataupun KITAP (Kartu Izin Tinggal Tetap) juga dapat mengikuti skema Vaksin Gotong Royong ini. Disampaikannya, vaksin yang akan digunakan dalam skema ini adalah vaksin Sinopharm dan CanSino.

“Ada 7,5 juta [dosis vaksin] Sinopharm, itu yang sudah binding ditargetkan sampai bulan Juli, opsinya 7,5 juta. Dan ada 5 juta [dosis vaksin] CanSino yang sedang dalam proses. Kementerian Kesehatan akan menerbitkan Permenkes (Peraturan Menteri Kesehatan) terkait harga Vaksin Gotong Royong,” pungkas Airlangga. 

(TGH/DND/UN)

Senin, 03 Mei 2021

Wakil Ketua DPRD Melawi Taufik Monitoring Vaksinasi Covid-19 di RSUD

Wakil Ketua DPRD Melawi Taufik Monitoring Vaksinasi Covid-19 di RSUD.

BorneoTribun Melawi, Kalbar -- Wakil Ketua DPRD kabupaten Melawi Taufik,SE melakukan Monitoring atau Pengawasan terkait Vaksinasi untuk pencegahan dan penanggulangan virus Corona atau Covid-19 di RSUD Kabupaten Melawi,Senin (03/05/2021).

“Monitoring ini bertujuan untuk melihat secara langsung kegiatan yang dilakukan Pihak RSUD Kabupaten Melawi dalam penanganan penanganan Covid-19.” Ujar Taufik,SE.

Vaksin diberikan kepada Yayasan Mawar,Yayasan Yosi,serta masyarakat Kabupaten Melawi yang antri menunggu giliran dipanggil.

Ia berharap agar pemberian vaksin tersebut dapat berjalan dengan lancar tanpa banyak kendala.Tak hanya itu, Taufik pun meminta kepada masyarakat yang sudah melakukan pemeriksaan kesehatan dan telah memenuhi persyaratan, untuk segera divaksin.

“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk mendukung dan melakukan vaksinasi COVID-19,” pintanya.

Reporter: Erik.P

Sabtu, 01 Mei 2021

56 Lansia di Kediri Berhasil Divaksinasi, Faktor Kesehatan 14 Lansia Lainnya Alami Penundaan

56 Lansia di Kediri Berhasil Divaksinasi, Faktor Kesehatan 14 Lansia Lainnya Alami Penundaan
56 Lansia di Kediri Berhasil Divaksinasi, Faktor Kesehatan 14 Lansia Lainnya Alami Penundaan.

Borneotribun Lombok Barat, NTB - Dalam mensukseskan Lomba Kampung Sehat II di Wilayah Kediri Lombok Barat, Polsek Kediri dan UPT BLUD Puskesmas Kediri kebut pelaksanaan Vaksinasi lansia di Wilayahnya.

Polsek Kediri Polres Lombok Barat Polda NTB bersama UPT BLUD Puskesmas Kediri, bersinergi dalam mensukseskan dan pengamanan Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 Sinovac kepada lansia se Kec. Kediri. 

Kapolsek Kediri AKP Arjuna Wijaya, SIK mengatakan, untuk kelancaran pelaksanaan Vaksinasi, Polsek kediri bersama UPT BLUD Puskesmas Kediri sebelumnya gencar lakukan sosialisasi pelaksanaan vaksinasi ini, Sabtu (1/5/2021).

“Selain melakukan Sosialisasi, tentunya harus didukung pendataan yang akura, untuk kelancaran vaksinasi sehingga dapat mencapai target, seperti yang diharapkan,” ungkapnya.

Sosialisasi dilakukan untuk meyakinkan vaksin covid-19 aman, halal dan menyehatkan, dalam giat tersebut juga anggota Polsek Kediri melakukan antar jemput terhadap lansia yang akan di vaksin. 

“Ini saya rasa penting, sehingga terlihat dari antusias lansia yang ikut melaksanakan vaksinasi untuk mencapai target yang diharapkan,” terangnya.

Sehingga terdaftar sebanyak 70 orang lansia yang ikut berpartisipasi, walaupun mengalami penundaan terhadap 14 orang lainnya yang disebabkan oleh factor Kesehatan.

“Walaupun untuk percepatan vaksinasi, ketelitian dalam pemeriksaan Kesehatan juga tidak diabaikan, sehingga terjadi penundaan terhadap sejumlah lansia karena alami hipertensi,” ucapnya.

Kapolsek memastikan, melalui kerja sama Batalyon Vaksinator TNI-Polri dan Pemda Lobar, akan terus dilakukan pemantauan, sehingga dapat dilakukan vaksinasi pada tahap berikutnya.

Dalam vaksinasi ini, sesuai dengan Standar Prosedur Kesehatan, sebelum vaksinasi diawali dengan sterilisasi ruangan, dilanjutkan dengan proses regristrasi, screaning pemeriksaan Kesehatan.

“Pemeriksaan kesehatan meliputi tekanan darah, serta diagnosis penyakit yang diderita seperti jantung, diabetes dan ginjal, guna memastikan keamanan dalam vaksinasi Covid-19 produksi sinovac,” jelasnya.

Dilanjutkan dengan vaksinasi dan observasi selama 30 menit, setelah itu diberikan kartu tanda telah melaksanakan vaksinasi Covid 19 sesuai dengan aplikasi screening. 

“Terhadap yang mengalami penundaan, akan dilakukan pemeriksaan secara berkala, sehingga vaksinasi dapat dilakukan pada kegiatan berikutnya, setelah dipastikan kondisi Kesehatan benar-benar mendukung,” pungkasnya.(Adbravo)

Vaksin COVID-19 Tahap 10 Tiba di Indonesia

Vaksin COVID-19 Tahap 10 Tiba di Indonesia
Menkominfo Johnny G. Plate saat memberi keterangan pers di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (30/04/2021). (Foto: BPMI Sekretariat Presiden/Kris)

BorneoTribun Jakarta -- Indonesia kembali menerima vaksin COVID-19 sejumlah 6.000.000 dosis bahan baku vaksin (bulk) dari Sinovac Biotech Ltd. dan 482.400 dosis vaksin jadi (vial) dari Sinopharm China National Pharmaceutical Group Corporation, Jumat (30/04/2021) siang.

“Pada hari ini, tadi telah tiba vaksin COVID-19 sejumlah 6.000.000 dosis dalam bentuk bahan baku/bulk yang berasal dari Sinovac Biotech Ltd. dan sejumlah 482.400 dosis vaksin dalam bentuk jadi/vial dari Sinopharm China National Pharmaceutical Group Corporation,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Johnny mengungkapkan, dengan kedatangan vaksin tahap ke-10 ini, Indonesia sudah menerima sejumlah 65.500.000 dosis vaksin bulk Sinovac dan 8.448.000 dosis vaksin dalam bentuk jadi atau finished product dari Sinovac, Sinopharm, dan COVAX GAVI Facility AstraZeneca.

Vaksinasi nasional adalah salah satu upaya dalam mencapai kekebalan kelompok (herd immunity). Di saat bersamaan, sambungnya, pemerintah akan terus melakukan 3T; testing, tracing, dan treatment.

Menkominfo juga berharap, masyarakat selalu disiplin melakukan protokol kesehatan 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer.

Ditambahkan Johnny, saat ini terdapat beberapa negara yang sedang menghadapi gelombang kedua (second wave) dan bahkan gelombang ketiga (third wave) penularan COVID-19 yang mengakibatkan kembali terjadinya lonjakan kasus positif COVID-19.

“Untuk itu kita harus bersama-sama berupaya agar kejadian tersebut tidak terjadi di Indonesia. Meskipun vaksinasi telah dilakukan, kita tidak boleh lengah. Kita harus tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan untuk keselamatan seluruh masyarakat Indonesia,” sambungnya.

Berkaitan dengan upaya pencegahan peningkatan penularan COVID-19 tersebut. Pemerintah melalui Surat Edaran Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Nomor 13 Tahun 2021, telah menetapkan peniadaan mudik Hari Raya Idulfitri tahun 1442 Hijriah dari tanggal 6 hingga 17 Mei 2021.

Di samping itu, sesuai dengan Adendum Surat Edaran tersebut, upaya pengetatan persyaratan Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) juga diterapkan sejak dua pekan sebelum dan sepekan setelah masa peniadaan mudik, yakni 22 April-5 Mei 2021 dan 18-24 Mei 2021.

“Upaya-upaya ini diharapkan tidak hanya dapat memutus rantai penyebaran COVID-19, namun juga mampu mengantisipasi potensi peningkatan penularan kasus antardaerah. Sekali lagi, kita tidak boleh lengah demi melindungi diri, melindungi keluarga, dan melindungi seluruh masyarakat,” kata Johnny.

Lebih lanjut, Menkominfo menyampaikan saat ini dunia tidak hanya berupaya keras menangani pandemi COVID-19, tetapi juga sedang menghadapi infodemik.

“Infodemik semakin marak di tengah-tengah ruang informasi publik dan menyebar dengan sangat mudah dan cepat di media sosial, di media digital,” imbuhnya.

Secara spesifik, Johnny menyampaikan hingga keterangan pers ini dilakukan, Kementerian Komunikasi dan Infomastika telah mencatat dan telah melabeli sebanyak 1.556 hoaks terkait COVID-19, serta 177 hoaks terkait vaksin COVID-19.

Pemerintah terus mengimbau masyarakat agar selalu merujuk pada sumber-sumber informasi yang akurat dan dapat dipercaya, baik dari World Health Organization (WHO), pemerintah Indonesia dalam hal ini KPC PEN (Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional), Kementerian Kesehatan, dan kementerian atau lembaga terkait ataupun para ahli di bidangnya.

“Sekali lagi, saya ingin mengajak seluruh masyarakat untuk terus menjaga kedisiplinan dalam menjalankan protokol kesehatan 3M; memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer demi melindungi diri, melindungi keluarga, melindungi negeri kita dan mengakhiri pandemi COVID-19,” Pungkas Menkominfo. 

(FID/AIT/TAR)

Kamis, 29 April 2021

Maksimalkan Vaksin Lansia selesai tepat Waktu, Tim Vaksinator Datangi Lansia door to door

Maksimalkan Vaksin Lansia slesai tepat Waktu, Tim Vaksinator Datangi Lansia door to door
Maksimalkan Vaksin Lansia slesai tepat Waktu, Tim Vaksinator Datangi Lansia door to door. 

BorneoTribun Lombok Utara, NTB - Kepolisian Resor ( Polres ) Lombok Utara ( Lotara ) Polda NTB bersama jajaran TNI membantu petugas untuk melakukan vaksinasi Covid 19 kepada lansia bertempat di Kantor Desa Sambik Elen Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara Nusa Tenggara Barat (NTB) Kamis ( 29 /04/2021)

Pelaksanaan Oleh Tim Batalyon Vaksinator tersebut sebelumnya di lakukan pemeriksaan administrasi melalui tahap Scaning terhadap 45 orang lansia dan hanya memenuhi syarat sebanyak 34 orang dan di berikan vaksin Sinovak Covid 19. sementara 11 Orang di antaranya di nyatakan tidak lolos Scaning di karenakan faktor kesehatan. 

Kapolres Lombok Utara Polda NTB AKBP Feri Jaya Satriansyah,SH melalui Kapolsek Bayan IPTU Sugi Jaya SH menyampaikan tim vaksinator melakukan vaksin terhadap lansia kali di kecamatan Bayan dengan cara jemput bola guna mempercepat pelaksanaan Vaksinasi lansia.

"Setelah itu, lansia yang bersedia untuk divaksin diarahkan bersama kadus setempat menuju Balai desa untuk selamjutnya di berikan Vaksin Sinovak Covid 19 Oleh Tim Batalyon vaksinator.

Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 (Sinovac) yang di mulai pukul 14.00 Wita berjalan lancar aman terkendali dan mendapat pengamanan dari Anggota Polsek Kayangan dan Anggota Pos Ramil Kayangan

Ini adalah pemberian vaksinasi tahap ke I dan nantinya akan diberikan kembali vaksinasi tahap ke II setelah 14 hari dari dosis pertama yang telah di berikan oleh tim batalyon vaksinator.

"Kami berharap mendapat dukungan dan partisipasi dari masyarakat dalam vaksin ini guna mendukung Program Kamung Sehat II yang di gagas Kapolda NTB IRJEN POL Mohamaad Iqbal S.I.K M.H menuju tatanan hidup baru bagi masyarakat NTB” tutupnya.(Adbravo)

Pemdes Kadilangu, Kangkung Lakukan Vaksinasi kepada 140 Lansia

Pemdes Kadilangu, Kangkung Lakukan Vaksinasi kepada 140 Lansia
Pemdes Kadilangu, Kangkung Lakukan Vaksinasi kepada 140 Lansia

BORNEOTRIBUN KENDAL -- Pemerintah Desa Kadilangu, Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal, hari ini lakukan vaksinasi bagi masyarakat lanjut usia(lansia).

Adapun jumlah  yang akan di vaksin ada 140 lansia,dan ini merupakan tahap dua yang berlokasi di Balai Desa Kadilangu, Rabu malam (28/04/2021).

Kepala Desa Kadilangu Ida Fitriana selaku Pemerintah Desa Kadilangu menyampaikan bahwa para lansia mengikuti vaksin ini penuh antusias dan melakukan antrian dengan tertib.

"Alhamdulillah warga kami sangat antusias dan penuh semangat dalam kegiatan vaksin lansia hari ini.Mereka sudah menyadari tentang manfaat divaksin.Terlihat dari semangat kehadiran dan tertibnya antrian untuk divaksin ",tutur Ida Fitriana selaku Kades Kadilangu.

Ida Fitriana juga menjelaskan kepada awak media bahwa vaksinasi tahap dua ini diikuti 140 lansia dan akan dilaksanakan dua hari agar prokes tetap dipatuhi.Hari ini ada 80 lansia dan besok malam ada 60 lansia.Dan ketentuan lansia itu minimal umur 60 tahun keatas dan peserta paling tua malam ini sekitar umur 83 tahun.

Dalam kesempatan itu juga nampak hadir Ketua BPD Kadilangu,Moh.Munif, Camat Kangkung,Ardi Prasetyo, Babinkamtibmas, bidan desa dan seluruh perangkat desa Kadilangu.

Kegiatan ini dilaksanakan kerjasama antara Pemdes Kadilangu, Kecamatan Kangkung dan Puskesmas 2 Kangkung.

Dalam kesempatan yang sama Moh.Munif selaku ketua BPD Kadilangu mengatakan kesadaran warga kami untuk mengikuti vaksinasi saat ini sangat antusias,sehingga rasa takut dan cemas tidak nampak.Dan Bu Kades selaku Pemerintah Desa Kadilangu,selalu berkoordinasi dengan BPD setiap akan mengadakan kegiatan termasuk vaksinasi lansia malam ini.

Senada dengan Kades Kadilangu,Camat Kangkung menyampaikan hal serupa bahwa warga Desa Kadilangu nampak antusias dan tertib antrian untuk ikut vaksinasi lansia ini.Dan kegiatan ini diikuti 140 lansia yang terbagi dua tahap,malam ini diikuti 80 lansia dan 60 besok malam.

Harapan Ida Fitriana dalam kegiatan vaksinasi lansia malam ini agar masyarakat lebih menyadari akan pentingnya menjaga kesehatan.

"Kami berharap agar kegiatan ini bisa memberikan kesadaran kepada masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan,walaupun sudah divaksin dan memahami akan pentingnya kesehatan sekaligus menyadari bahwa ternyata pemerintah itu sangat perhatian dan peduli masyarakatnya",pungkas Kades Kadilangu.

Reporter: Ahmad Nasirin

Senin, 26 April 2021

40 Personel Batalyon Vaksinator Polresta Mataram Siap Kawal Vaksinasi Lansia

40 Personel Batalyon Vaksinator Polresta Mataram Siap Kawal Vaksinasi Lansia
40 Personel Batalyon Vaksinator Polresta Mataram Siap Kawal Vaksinasi Lansia.

BorneoTribun Mataram, NTB - Polresta Mataram dan polsek jajaran terus berupaya mengawal kegiatan vaksinasi lansia. Pengawalan kegiatan vaksinasi lansia di wilayah hukum Polresta Mataram. Untuk meningkatkan capaian vaksinasi lansia ini. 

Pelaksanaan vaksinasi dilakukan di sejumlah posyandu. Posyandu dipilih sebagai upaya jemput bola pemerintah untuk meningkatkan capaian vaksinasi lansia. ‘’ Kami tetap melaksanakan dan melanjutkan kegiatan pengawalan vaksinasi untuk lansia di wilayah hukum Polresta Mataram,’’ ungkap Kasat Binmas Polresta Mataram, Kompol Dahlan, Senin (26/04/2021). 

Pengawalan ini dimaksimalkan Kepolisian dengan menurunkan Bhabinkamtibmas setempat. Seperti pelaksanaan vaksinasi di Balai Banjar Mumbul Lingkungan Pagesangan Utara Polsek Pagutan. Bhabinkamtibmas setempat mengawal vaksinasi tahap kedua dengan peserta puluhan lansia. 

Berikutnya Polsek Lingsar mengawal kegiatan vaksinasi lansia di Puskesmas Sigerongan dan Polindes Gontoran Kecamatan Lingsar. Pengawalan diberikan langsung oleh personel Polsek Lingsar. ‘’ Kami juga memantau pelaksanaan Vaksinasi agar pelaksanannya sesuai prokes. Bhabinkamtibmas langsung memberikan pendampingan di lokasi,’’ tuturnya. 

Untuk mengawal jalan Vaksinasi ini. Polda NTB menunjuk 40 personel Polresta Mataram sebagai anggota Batalyon Vaksinator. Personel yang ditunjuk bertugas untuk mengawal dan membantu pemberian vaksin kepada masyarakat. ‘’ Batalyon Vaksinator ini mengadakan koordinasi dan kerjasama yang sebaik-baiknya dengan unsur terkait. Mereka juga harus siap mengawal kegiatan vaksinasi kepada masyarakat,’’ katanya. 

Saat kegiatan Vaksinasi berlangsung. Petugas juga mensosialisasikan kegiatan Kampung Sehat Jilid II yang diinisiasi Kapolda NTB, Irjen Pol Muhammad Iqbal. Warga diminta dan diimbau untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Karena cara tersebut ampuh untuk menekan penyebaran Covid-19. ‘’ Sekarang masih sedang berlangsung Lomba Kampung Sehat Jilid II. Tetap jangan lupa untuk mematuhi Protokol Kesehatan. Capaian Vaksinasi lansia kita juga harus mencapai target,’’ tutup Dahlan.(Adbravo)

Senin, 19 April 2021

Tahap ke-8, Enam Juta Bahan Baku Vaksin COVID-19 Tiba di Tanah Air

Tahap ke-8, Enam Juta Bahan Baku Vaksin COVID-19 Tiba di Tanah Air
Kedatangan 6 juta bahan baku vaksin di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (18/04/2021). (Sumber: Tangkapan Layar YouTube Sekretariat Presiden)

BorneoTribun Jakarta -- Pemerintah kembali mendatangkan vaksin COVID-19 ke Tanah Air. Hari ini, Minggu (18/04/2021) siang, tiba sebanyak enam juta bahan baku (bulk) vaksin Sinovac, di Bandar Udara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

“Hari ini, kami menerima kedatangan 6 juta bulk vaccine dari Sinovac, China, yang merupakan bagian dari pengiriman 140 juta bulk vaccine yang akan kita terima tahun ini,” ujar Menteri Kesehatan (Menkes) Budi G. Sadikin dalam keterangan pers menyambut kedatangan vaksin di Bandara Soekarno Hatta, Minggu (18/04/2021).

Ini adalah kedatangan vaksin COVID-19 tahap ke-8 di Indonesia. Sebelumnya, vaksin COVID-19 tahap pertama tiba di Tanah Air pada 6 Desember 2020 berupa vaksin jadi produksi Sinovac sebanyak 1,2 juta dosis. Kemudian, pada 31 Desember 2020, pada tahap kedua, kembali didatangkan sebanyak 1,8 juta dosis vaksin jadi produksi Sinovac.

Kemudian, pada 12 Januari 2021 atau tahap ketiga, didatangkan sebanyak 15 juta bahan baku vaksin Sinovac. Pada tahap keempat, sebanyak 10 juta bahan baku vaksin Sinovac tiba pada tanggal 2 Februari 2021 .

Selanjutnya, pada 2 Maret 2021 lalu, pada tahap kelima, kembali tiba sebanyak 10 juta bahan baku vaksin COVID-19 produksi Sinovac. Kemudian, pada tahap keenam pada tanggal 8 Maret lalu tiba di Tanah Air sebanyak 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca dalam bentuk jadi.

Terakhir, pada 25 Maret 2021, tiba sebanyak 16 juta bahan baku vaksin produksi Sinovac.

Dengan kedatangan vaksin tahap ke-8 ini, disampaikan Menkes, Indonesia telah menerima 59,5 bahan baku vaksin dari Sinovac yang kemudian diproses lebih lanjut oleh BUMN Bio Farma menjadi vaksin jadi.

“Kalau sudah dikonversi menjadi dosis akan jadi sekitar 46-47 juta dosis. Dan, sampai sekarang sudah ada sekitar 22 juta dosis dari 46 juta [dosis] yang masuk, yang sudah kita terima dari Bio Farma dan sudah kita distribusikan ke seluruh daerah,” ujarnya.

Dalam satu bulan ke depan, ungkap Menkes, diharapkan akan diterima tambahan sekitar 20 juta dosis vaksin jadi hasil produksi Bio Farma. Dengan tambahan pasokan vaksin tersebut, Menkes berharap agar program vaksinasi yang dilakukan di seluruh Indonesia pada bulan April-Mei dapat berjalan lancar dan baik.

“Pesan saya kepada seluruh teman-teman di daerah, kepala daerah, gubernur, bupati, dan wali kota, terus jalankan program vaksinasi. MUI [Majelis Ulama Indonesia] sudah bilang bahwa selama bulan puasa vaksinasi tidak membatalkan puasa, jadi terus dijalankan,” pungkas Menkes.  

(TGH/UN)

Minggu, 18 April 2021

Tahap ke-8, Enam Juta Bahan Baku Vaksin COVID-19 Tiba di Tanah Air

Tahap ke-8, Enam Juta Bahan Baku Vaksin COVID-19 Tiba di Tanah Air
Kedatangan 6 juta bahan baku vaksin di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (18/04/2021). (Sumber: Tangkapan Layar YouTube Sekretariat Presiden)

BORNEOTRIBUN JAKARTA -- Pemerintah kembali mendatangkan vaksin COVID-19 ke Tanah Air. Hari ini, Minggu (18/04/2021) siang, tiba sebanyak enam juta bahan baku (bulk) vaksin Sinovac, di Bandar Udara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

“Hari ini, kami menerima kedatangan 6 juta bulk vaccine dari Sinovac, China, yang merupakan bagian dari pengiriman 140 juta bulk vaccine yang akan kita terima tahun ini,” ujar Menteri Kesehatan (Menkes) Budi G. Sadikin dalam keterangan pers menyambut kedatangan vaksin di Bandara Soekarno Hatta, Minggu (18/04/2021).

Ini adalah kedatangan vaksin COVID-19 tahap ke-8 di Indonesia. Sebelumnya, vaksin COVID-19 tahap pertama tiba di Tanah Air pada 6 Desember 2020 berupa vaksin jadi produksi Sinovac sebanyak 1,2 juta dosis. Kemudian, pada 31 Desember 2020, pada tahap kedua, kembali didatangkan sebanyak 1,8 juta dosis vaksin jadi produksi Sinovac.

Kemudian, pada 12 Januari 2021 atau tahap ketiga, didatangkan sebanyak 15 juta bahan baku vaksin Sinovac. Pada tahap keempat, sebanyak 10 juta bahan baku vaksin Sinovac tiba pada tanggal 2 Februari 2021 .

Selanjutnya, pada 2 Maret 2021 lalu, pada tahap kelima, kembali tiba sebanyak 10 juta bahan baku vaksin COVID-19 produksi Sinovac. Kemudian, pada tahap keenam pada tanggal 8 Maret lalu tiba di Tanah Air sebanyak 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca dalam bentuk jadi.

Terakhir, pada 25 Maret 2021, tiba sebanyak 16 juta bahan baku vaksin produksi Sinovac.

Dengan kedatangan vaksin tahap ke-8 ini, disampaikan Menkes, Indonesia telah menerima 59,5 bahan baku vaksin dari Sinovac yang kemudian diproses lebih lanjut oleh BUMN Bio Farma menjadi vaksin jadi.

“Kalau sudah dikonversi menjadi dosis akan jadi sekitar 46-47 juta dosis. Dan, sampai sekarang sudah ada sekitar 22 juta dosis dari 46 juta [dosis] yang masuk, yang sudah kita terima dari Bio Farma dan sudah kita distribusikan ke seluruh daerah,” ujarnya.

Dalam satu bulan ke depan, ungkap Menkes, diharapkan akan diterima tambahan sekitar 20 juta dosis vaksin jadi hasil produksi Bio Farma. Dengan tambahan pasokan vaksin tersebut, Menkes berharap agar program vaksinasi yang dilakukan di seluruh Indonesia pada bulan April-Mei dapat berjalan lancar dan baik.

“Pesan saya kepada seluruh teman-teman di daerah, kepala daerah, gubernur, bupati, dan wali kota, terus jalankan program vaksinasi. MUI [Majelis Ulama Indonesia] sudah bilang bahwa selama bulan puasa vaksinasi tidak membatalkan puasa, jadi terus dijalankan,” pungkas Menkes. 

(TGH/UN)

Rabu, 14 April 2021

Amerika Serukan Penghentian Sementara Penggunaan Vaksin Johnson & Johnson

Amerika Serukan Penghentian Sementara Penggunaan Vaksin Johnson & Johnson
Vaksin COVID-19 Johnson & Johnson terlihat di Rumah Sakit Universitas South Shore milik Northwell Health di Bay Shore, New York, AS, 3 Maret 2021. (Foto: REUTERS/Shannon Stapleto)

BorneoTribun.com -- Badan-badan kesehatan federal Amerika Serikat (AS) pada Selasa (13/4) menyerukan penghentian segera penggunaan vaksin virus corona dosis tunggal Johnson & Johnson, setelah enam penerimanya di AS mengalami gangguan kesehatan langka yang melibatkan penggumpalan darah dalam waktu sekitar dua minggu setelah divaksinasi.

Keenam penerimanya adalah perempuan berusia antara 18 dan 48 tahun. Seorang di antaranya meninggal dan perempuan kedua di Nebraska telah dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis.

Hampir tujuh juta orang di Amerika Serikat telah menerima suntikan Johnson & Johnson sejauh ini, dan sekitar sembilan juta lebih dosis telah dikirim ke negara-negara bagian, menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

“Kami merekomendasikan jeda dalam penggunaan vaksin ini karena perlu berhati-hati," kata Dr. Peter Marks, Direktur Pusat Evaluasi dan Penelitian Biologi Badan Pengawasan Obat dan Makanan AS (FDA), dan Dr. Anne Schuchat, Wakil Direktur Utama CDC, dalam pernyataan bersama. "Saat ini, kejadian buruk ini tampaknya sangat jarang terjadi."

Seorang pekerja medis menyiapkan jarum suntik dengan dosis vaksin COVID-19 Johnson & Johnson selama kunjungan Wakil Presiden AS Kamala Harris ke pusat vaksinasi di Chinatown, di Chicago, Illinois, AS, 6 April 2021. (Foto: REUTERS/Carlos Barria)

Sementara langkah itu ditujukan sebagai rekomendasi untuk praktisi kesehatan di negara-negara bagian, pemerintah federal diharapkan untuk menghentikan sementara pemberian vaksin itu di semua pusat vaksinasi yang dikelola pemerintah federal.

Pejabat federal berharap pejabat kesehatan negara bagian akan menganggap itu sebagai sinyal kuat untuk melakukan hal yang sama. Dalam waktu dua jam setelah pengumuman, Gov. Mike DeWine dari Ohio, seorang Republikan, menyarankan semua penyedia kesehatan di negara bagiannya untuk sementara berhenti memberikan suntikan Johnson & Johnson. Negara Bagian New York dan Connecticut dengan segera mengikutinya. [ab/uh]

Oleh: VOA

Kamis, 08 April 2021

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin katakan Pengiriman 100 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca Tertunda

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin katakan Pengiriman 100 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca Tertunda
Pekerja membongkar boks vaksin AstraZeneca yang tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang, 8 Maret 2021. (Foto: Muhammad Iqbal/Antara via REUTERS)

BorneoTribun Jakarta -- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kamis (8/4), mengatakan jadwal pengiriman 100 juta dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca mengalami penundaan. Sementara, seorang pejabat memperingati bahwa keterlambatan pasokan tersebut dapat menghambat program vaksinasi nasional.

Budi Gunadi Sadikin mengatakan Indonesia hanya akan menerima 20 juta dosis vaksin AstraZeneca melalui kesepakatan bilateral pada 2021, lebih kecil dari kesepakatan semula sebanyak 50 juta dosis.

Sebanyak 30 juta dosis sisanya, menurut Menkes, akan dikirim pada kuartal kedua 2022. Indonesia juga dijadwalkan untuk menerima 54 juta dosis vaksin AstraZeneca secara bertahap melalui skema aliansi vaksin global COVAX. Namun, Budi mengatakan pembatasan ekspor oleh India akan menunda pengiriman tersebut pada April.

“Itu sesuatu yang tidak bisa kami terima dan kami sedang bernegosiasi dengan AstraZeneca. Jadi itu 100 juta dosis vaksin yang jadwalnya masih belum jelas,” ujarnya. AstraZeneca tidak segera menanggapi permintaan komentar. Sekretaris perusahaan BUMN farmasi, Bio Farma, yang mendistribusikan vaksin, menolak berkomentar.

Budi mengatakan bahwa karena penundaan, laju vaksinasi perlu dipercepat antara Mei dan Juni dan dosis yang tersedia akan diberikan untuk para lansia dan guru. Juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan kepada Reuters penundaan itu dapat berdampak pada program vaksinasi Indonesia "jika kami tidak mendapatkan vaksin lain sebagai pengganti."

Selain AstraZeneca, Indonesia sangat bergantung pada vaksin yang diproduksi oleh Sinovac Biotech dari China untuk program vaksinasi yang dimulai pada Januari. Pemerintah menargetkan untuk menjangkau 181,5 juta orang dalam waktu satu tahun sebagai upaya mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity.

Lebih dari 9,22 juta orang, setidaknya telah mendapatkan satu dosis vaksin melalui program vaksinasi nasional.

Pemerintah Indonesia telah berjuang untuk mengendalikan salah satu epidemi terburuk di Asia. Kasus virus corona di Tanah Air hingga Rabu, 7 April, mencapai lebih dari 1,54 juta dengan 42 ribu kematian. [ah/au/ft]

Oleh: VOA

Rabu, 07 April 2021

160 Personel Polres Sekadau Jalani Vaksinasi Gelombang Dua

160 Personel Polres Sekadau Jalani Vaksinasi Gelombang Dua
160 Personel Polres Sekadau Jalani Vaksinasi Gelombang Dua

BorneoTribun Sekadau, Kalbar -- Program vaksinasi yang diperuntukkan bagi personel Polres Sekadau kembali digelar di aula Bhayangkara Patriatama pukul 09.00 WIB, Rabu 7 April 2021.

Kegiatan yang berlangsung sejak kemarin (6/4) ini merupakan vaksinasi gelombang 2 yang ditujukan bagi personel yang belum mendapatkan vaksin pada bulan Maret lalu.

Kapolres Sekadau melalui Kabag Sumda Kompol Tommy Cahyadi menjelaskan, vaksinasi gelombang 2 ditujukan bagi 160 personel yang belum mendapat suntikan vaksin.

"Seluruh personel Polres Sekadau kini sudah disuntik vaksin Sinovac untuk mewujudkan dan mendukung program pemerintah dalam mencegah dan menekan laju pandemi," ungkapnya.

Demikian halnya dengan protokol kesehatan, kata Kabag Sumda, meskipun sudah divaksin tetap harus diterapkan dalam kesehariannya, saat bertugas maupun di lingkungan sosial.

"Selain perlindungan dari wabah, penerapan prokes sebagai contoh kepada masyarakat akan pentingnya 5M dalam segala aktivitas, mencegah penyebaran Covid-19," jelas Kabag Sumda. 

(Yk/My/Humas Polres)

Senin, 05 April 2021

Vaksinasi COVID-19 di Bulan Ramadhan tetap Berajalan

Vaksinasi COVID-19 di Bulan Ramadhan tetap Berajalan
Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 secara drive thru. (Foto: Dok. Humas Setkab)

BorneoTribun Jakarta -- Majelis Ulama Indonesia telah mengeluarkan fatwa nomor 13 Tahun 2021 tentang Hukum Vaksinasi COVID-19 pada Saat Berpuasa yang  menyatakan bahwa vaksinasi tersebut tidak membatalkan puasa dan boleh dilakukan bagi umat Islam yang sedang berpuasa. 

Untuk itu, pada bulan Ramadan mendatang, pemerintah tetap akan terus menggelar vaksinasi bagi semua sasaran yang telah ditetapkan untuk tahapan vaksinasi saat ini.

“[Berdasarkan] fatwa tersebut direkomendasikan MUI agar pemerintah dapat melakukan vaksinasi di bulan Ramadan demi mencegah penularan COVID-19." 

"Vaksinasi yang akan dilakukan di bulan Ramadan ini nantinya akan dilakukan dengan memperhatikan kondisi umat Islam yang sedang menjalankan puasa,” ujar Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi, pada keterangan pers yang disampaikan secara virtual, Minggu (04/04/2021).

Nadia menegaskan, proses vaksinasi bagi umat muslim dapat dilakukan di siang hari pada saat menjalankan ibadah puasa Ramadan, artinya pemberian vaksinasi itu tidak membatalkan puasa.

“Sebenarnya fungsi dari puasa ini sendiri kan adalah seperti detoksifikasi, jadi sebenarnya puasa sendiri memberikan manfaat yang luar biasa untuk kesehatan kita."

"Artinya, walaupun dalam kondisi berpuasa, kondisi tubuh kita itu tidak berpengaruh terhadap pemberian vaksinasi,” ucapnya.

Nadia menyampaikan, tidak ada persiapan khusus dari pemerintah untuk melaksanakan vaksinasi di bulan Ramadan. 

Kepada peserta vaksinasi, ia berpesan agar istirahat cukup dan sahur dengan makan makanan bergizi seimbang.

“Untuk proses vaksinasinya sendiri kita akan tetap melakukan vaksinasi pada pagi hari sampai sore, dan mungkin dapat juga dilakukan malam hari atau bisa juga dilakukan di masjid pada malam hari, asal tidak mengganggu ibadah di bulan Ramadan,”  pungkasnya.

(HUMAS KEMENKES/UN)

Pihak Facebook luncurkan fitur foto dukung vaksin COVID-19

Pihak Facebook luncurkan fitur foto dukung vaksin COVID-19
Bingkai ajakan ikut vaksinasi COVID-19 di foto profil Facebook. (about.fb.com)

BorneoTribun.com - Raksasa jejaring sosial Facebook mengumumkan fitur terbaru untuk foto profil, berupa bingkai untuk mendukung program vaksinasi COVID-19.

Melansir blog resmi Facebook, bingkai foto tentang vaksin COVID-19 saat ini tersedia di Amerika Serikat dan Inggris Raya, bekerja sama dengan otoritas kesehatan setempat. 

Bingkai foto yang baru ini berisi tulisan mengafjak pengguna lainnya untuk ikut divaksin COVID-19. 

Menurut Facebook, dalam siaran tersebut, orang akan mau divaksin begitu melihat orang-orang di sekeliling mereka juga divaksin.

Di Amerika Serikat, Facebook bekerja sama dengan Department of Health and Human Sevices (HHS) dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) untuk bingkai foto ajakan ikut vaksin COVID-19 ini.

Sementara di Inggris Raya, media sosial ini bekerja sama dengan National Health Services (NHS).

"Dengan bekerja erat bersama otoritas kesehatan nasional maupun global dan menggunakan kemampuan kami untuk menjangkau orang secara cepat,"

"Kami menjalankan bagian kami untuk membantu orang mendapatkan informasi yang terpercaya, mendapatkan vaksin dan mendorong orang lain melakukan hal yang sama agar kita bisa sehat bersama," kata Facebook.

Setelah bingkai foto, Facebook dalam beberapa pekan ke depan akan menampilkan ikhtisar di laman Kabar Berita tentang siapa saja teman di jejaring sosial yang menggunakan foto profil berisi ajakan vaksin COVID-19. (*)

Minggu, 04 April 2021

CDC Izinkan Warga yang Sudah Divaksin Untuk Lakukan Perjalanan Tanpa Uji Medis COVID-19

CDC Izinkan Warga yang Sudah Divaksin Untuk Lakukan Perjalanan Tanpa Uji Medis COVID-19
Wisatawan yang mengenakan masker pelindung wajah untuk mencegah penyebaran COVID-19 di bandara di Denver, Colorado, AS, 24 November 2020. (Foto: REUTERS/Kevin Mohatt)

BorneoTribun Internasional -- Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit CDC hari Jumat (2/4) memperbarui pedoman bagi warga Amerika yang sudah divaksin.

CDC mengatakan warga yang sudah divaksinasi lengkap dapat melakukan perjalanan di dalam Amerika tanpa perlu diuji medis atau menjalani karantina setelah perjalanan itu.

Sebelumnya CDC memperingatkan warga agar tidak melakukan perjalanan yang tidak perlu, bahkan untuk mereka yang sudah divaksinasi sekali pun; tetapi mengatakan bahwa pihaknya akan memperbarui panduannya ketika sudah semakin banyak orang yang divaksinasi dan adanya bukti tentang perlindungan yang diberikan vaksinasi itu.

Menurut CDC hampir 100 juta orang di Amerika – atau sekitar 30 persen dari populasi – telah divaksinasi setidaknya satu dosis vaksin COVID-19. Seseorang dianggap telah divaksinasi penuh setelah menerima dua dosis vaksin.

Orang yang belum divaksinasi disarankan untuk tetap menghindari perjalanan yang tidak perlu.

Panduan baru CDC itu menyatakan :

  • Orang yang telah divaksinasi penuh dapat melakukan perjalanan di Amerika tanpa Uji Medis COVID-19 atau menjalani karantina
  • Orang harus tetap mengenakan masker, menjaga jarak sosial dan menghindari kerumunan.
  • Untuk perjalanan internasional, orang yang divaksinasi tidak perlu menjalani Uji Medis COVID-19 sebelum berangkat, meskipun beberapa negara tujuan mungkin memerlukan hasil uji medis itu.
  • Untuk perjalanan internasional ini, orang yang telah divaksinasi harus tetap memiliki hasil Uji Medis COVID-19 negatif sebelum naik pesawat terbang, dan kembali menjalani uji medis 3-5 hari setelah kembali. Mereka tidak perlu menjalani karantina.

CDC mencatat potensi terjangkit varian baru virus itu dan perbedaan cakupan vaksin di seluruh dunia sebagai peringatan ketika melakukan perjalanan ke luar negeri.

Dalam pedoman yang diperbarui itu, CDC mengutip riset baru-baru ini tentang dampak vaksin di dunia nyata. CDC sebelumnya mengatakan orang-orang yang telah divaksinasi penuh dapat saling mengunjungi satu sama lain tanpa perlu mengenakan masker atau melakukan pembatasan sosial.

Ditambahkan, orang-orang yang sudah divaksin dapat berada bersama orang yang belum divaksinasi dalam satu rumah yang sama, selama orang yang belum divaksinasi berisiko rendah menderita penyakit parah jika terjangkit.

Koordinator Satuan Tugas COVID-19 di Gedung Putih Jeffrey Zients mengatakan saat ini 2,9 juta orang divaksinasi setiap hari, dibanding 2,5 juta orang per hari pada minggu sebelumnya.

Zients juga mengatakan 52 persen warga lansia Amerika telah divaksinasi penuh. [em/pp]

Oleh: VOA Indonesia

Sabtu, 03 April 2021

KADIN Perkirakan Vaksinasi Gotong Royong Dimulai April 2021

KADIN Perkirakan Vaksinasi Gotong Royong Dimulai April 2021
Seorang perempuan yang memakai masker dan pelindung wajah terlihat saat petugas kesehatan bersiap untuk menyuntiknya dengan vaksin Sinovac selama program vaksinasi massal COVID-19 di Bursa Efek Indonesia di Jakarta, 31 Maret 2021. (Foto: REUTERS/Willy Kurniawa)

Skema vaksinasi mandiri atau gotong-royong yang dilakukan oleh korporasi kepada para karyawannya akan dimulai pada pertengahan atau akhir April 2021.


BORNEOTRIBUN JAKARTA -- Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Shinta Widjaja Kamdani memperkirakan skema vaksinasi mandiri atau gotong royong COVID-19 akan dimulai pada April 2021.

“Kami menunggu dari pemerintah karena penyedianya ada di Bio Farma," ungkapnya kepada VOA di Jakarta, Jumat (2/4). "Pertengahan atau akhir April," tambahnya.

Lanjutnya, hingga saat ini sudah ada 17.500 perusahaan yang mendaftar ke KADIN Indonesia untuk ikut program vaksinasi COVID-19 mandiri yang akan dilaksanakan dalam dua gelombang. Dari jumlah itu, ujar Shinta, terdapat 8,6 juta peserta yang terdiri dari karyawan sendiri dan ada juga yang menyertakan keluarganya.

Adapun perusahaan yang ikut mendaftar dalam program vaksinasi COVID-19 gotong-royong ini cukup beragam, yakni manufaktur, properti, transportasi dan lain-lain.

“Hampir semua ada, sampai UMKM ada. UMKM mungkin sekitar 20-30 persen,” kata Shinta.

Shinta mengatakan KADIN Indonesia belum tahu berapa harga yang akan dipatok oleh pemerintah untuk vaksin yang akan digunakan vaksinasi gotong-royong karena pemerintah masih bernegosiasi dengan produsen vaksin, yaitu Sinopharm dan Moderna.

Setelah mendapat harga pasti dari pemerintah, paparnya, KADIN akan menawarkan kepada perusahaan-perusahaan yang sudah mendaftar.

Para perempuan bereaksi saat menunggu dalam masa observasi setelah menerima vaksin Sinovac saat program vaksinasi massal COVID-19 di Bursa Efek Indonesia di Jakarta, 31 Maret 2021. (Foto: REUTERS/Willy Kurniawan)

KADIN Indonesia, katanya, menjamin bahwa vaksinasi diberikan gratis kepada karyawan dan pengusaha tidak akan memotong gaji karyawan untuk biaya vaksinasi COVID-19.

Ditambahkannya, pihak swasta sudah siap untuk melakukan program vaksinasi gotong-royong tersebut dengan melibatkan seluruh fasilitas pelayanan kesehatan swasta yang ada di seluruh Indonesia. Karena itu, ia yakin bahwa vaksinasi gotong-royong ini tidak akan mengganggu program vaksinasi COVID-19 oleh pemerintah

“Jadi kalau kita lihat memang kan ini terpisah. Jenis vaksinnya beda, jadi mestinya sama sekali tidak mengganggu. Fasilitas kesehatannya juga beda. Kita pakai faskes swasta. Jadi, mestinya sama sekali tidak mengganggu,” paparnya.

Shinta menambah vaksinasi gotong-royong justru bisa membantu mempercepat program vaksinasi dan meringankan beban pemerintah karena pelaku usaha membiayai sendiri program itu.

Ia juga yakin setelah vaksinasi massal COVID-19 oleh pemerintah dan vaksinasi mandiri yang dilakukan oleh perusahaan selesai, roda perekonomian bisa kembali normal.

“Jadi antusiasme sangat besar dari pelaku usaha, karena kita melihat untuk memulihkan ekonomi persyaratannya harus pandeminya bisa dikontrol dan itu tidak cukup dengan protokol kesehatan saja. Harus ada program vaksinasi,” tuturnya.

Jenis Vaksin Gotong Royong

Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir mengatakam program vaksinasi gotong-royong akan menggunakan vaksin buatan Sinopharm dari China dan Moderna dari Amerika Serikat.

Dirut PT Bio Farma Honesti Basyir dalam telekonferensi pers di Jakarta, Selasa (8:12) mengatakan kandidat vaksin COVID-19 Sinovac akan segera di uji mutunya bersama BPOM (Foto: VOA).

“Rencana kita akan memasukkan sekitar 15 juta dosis dari Sinopharm ini sampai dengan Q-2 2021 (kuartal kedua). Sekarang kita lagi negosiasi finalisasi dengan Sinopharm, dan juga lagi proses untuk mendapatkan EUA dari Badan POM,” Honesti menjelaskan dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi VI DPR dengan PT Biofarma, PT Kimia Farma dan PT Indofarma yang disiarkan di kanal Youtube Komisi VI DPR RI, Senin (29/3).

Vaksin Moderna rencananya akan tersedia sebanyak 5,2 juta dosis dan diperkirakan masuk ke Tanah Air pada kuartal ketiga 2021.

Honesti mengatakan setidaknya ada 806 fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) yang siap mendukung program vaksinasi dengan skema mandiri ini. Jumlah itu terdiri dari 65 fasyankes yang dimiliki oleh jaringan Bio Farma, 504 yang dimiliki oleh Kimia Farma dan 237 milik swasta lainnya.

Dia memperkirakan program itu bisa melaksanakan 3-4 juta vaksinasi per bulan dengan asumsi satu vaksinator melakukan 75-100 vaksinasi per hari.

“Kalau semuanya ini bisa kita optimalkan, ini juga sangat membantu dari potensi kecepatan vaksinasi,” ujarnya.

Dia menambahkan semua data vaksinasi COVID-19, baik dari program pemerintah maupun program vaksinasi gotong-royong, akan terintegrasi dalam satu data, yang akan dikembangkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bekerja sama dengan perusahaan BUMN lainnya, seperti Telkomsel.

Dengan demikian, ujarnya, seluruh proses vaksinasi, mulai dari vaksin, distribusi dan pelaksanaan, bisa lebih transparan. Hal ini membantu untuk memonitor efektivitas masing-masing program untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity. [gi/ft]

Oleh: VOA Indonesia

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pilkada 2024

Lifestyle

Tekno