Berita Borneotribun.com: Mempawah Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Mempawah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Mempawah. Tampilkan semua postingan

Kamis, 16 November 2023

Pemuda Muhammadiyah Beri Dukungan Atlet Tenis Meja Mempawah

Foto: Pemuda Muhammadiyah Beri Dukungan Atlet Tenis Meja Mempawah.
MEMPAWAH - Pimpinan Daerah Pemuda Muhamadiyah Mempawah ( PDPM ) berikan dukungan kepada Kusmayadi Atlet Tenis Meja asal Kabupaten Mempawah yang akan berlaga di Pekan Paralympic Tingkat Provinsi Kalimantan Barat (PEPARPROV VI 2023) yang akan Berlangsung Mulai 24 November sampai dengan 4 Desember di Pontianak.

Pekan Paralympic Tingkat Provinsi Kalimantan Barat adalah merupakan event Olahraga bagi para atlet berkebutuhan Khusus (Disabilitas) yang juga merupakan ajang seleksi tingkat provinsi untuk di kirim ke level Nasional mewakili Kalimantan Barat.

Ketua PDPM Baharudin Fauzi mengatakan pihaknya mengaku bangga dan sangat mendukung para atlet Disabilitas asal Mempawah yang mau berjuang mewakili nama daerah di kancah Provinsi, Ia Menambahkan menurutnya para atlet Disabilitas Mempawah sebenarnya memiliki potensi besar di bidang olahraga, hanya saja program pembinaan dan dukungan yang di berikan kepada mereka belum begitu maksimal.

Salah satu atlet disabilitas Cabor Tenis Meja Mempawah, Kusmayadi mengaku dirinya dan rekan-rekan latihan setiap hari menggunakan biayai pribadi dan dengan dana seandainya membeli perlengkapan yang di perlukan untuk persiapan kejuaraan, Sebab itu ia berterimakasih atas dukungan yang telah di berikan oleh Pemuda Muhamadiyah Mempawah. ia menambahkan bahwa dukungan ini sangat penting sebagai pendorong dan motivasi baginya untuk menorehkan prestasi di kancah provinsi nantinya.

"Saya sangat berterimakasih dan semakin termotivasi berkat dukungan yang di berikan Pemuda Muhammadiyah, ini adalah turnamen pertama saya di tingkat provinsi, saya akan memberikan perjuangan yang terbaik nanti di pertandingan, walau dengan segala keterbatasan fisik dan persiapan yang seadanya, kami ingin dapat berprestasi mengharumkan nama daerah," katanya.

Sebagai bentuk dukungannya, Pemuda Muhamadiyah memberikan Jersey dan uang saku yang di serahkan secara langsung oleh ketua dan Sekertaris Pemuda Muhammadiyah kepada Kusmayadi di sela-sela latihan rutin di Pusat Pelatihan tenis meja kabupaten Mempawah jl.Veteran Mempawah Hilir.

"Semoga Para Atlet disabilitas yang akan berjuang nantinya dapat memberikan hasil yang terbaik. dan saya juga berharap kepada seluruh pihak untuk ikut serta memberikan dorongan dan motivasi kepada para atlet Disabilitas asal mempawah, agar mereka lebih semangat dan percaya diri," ujar Fathur IC Sekertaris Pemuda Muhamadiyah Mempawah.

Selasa, 31 Oktober 2023

NGOPI di Peringatan Hari Sumpah Hari Sumpah Pemuda ke-95 Tahun 2023

NGOPI di Peringatan Hari Sumpah Hari Sumpah Pemuda ke-95 Tahun 2023.
MEMPAWAH - Kolektif Muda-mudi bersama Alumni Sigma Kabupaten Mempawah mengadakan "Aksi Kolaboratif Cegah Bencana Iklim" dengan mengusung tema "NGOPI: Ngobrol Perubahan Iklim" bertepatan dengan Peringatan Hari Sumpah Hari Sumpah Pemuda ke-95 Tahun 2023, bertempat di WK. Kampoeng Baru, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Sabtu (28/10/2023) lalu.

Kegiatan diawali dengan Diskusi dan dilanjutkan nonton bareng (nobar) Film Asimetris garapan watchdoc, hadir sebagai Narasumber Kabid Kebakaran BPBD Mempawah, Desvan Erdanustie; Hendi Suhendri, Alumni Sigma Mempawah; Kasi PPM UPT KPH Wilayah Mempawah, Reni Ayufrida Oktafyanti; Tenaga Ahli BRGM, Hermawansyah; Ageng, Jurnalis, Penulis lepas sebagai Moderator. Dan diikuti peserta yang terdiri dari Organisasi Kepemudaan, Jurnalis, Aktivis, Mahasiswa hingga Masyarakat Sipil.

Kontribusi Pemuda dalam Aksi Iklim

Hendi Suhendri, Alumni Sigma Mempawah mengatakan bahwa kegiatan malam ini merupakan bentuk tindak lanjut kita pada forum Sigma Mempawah yang beberapa waktu lalu kita laksanakan. Dan selanjutnya Kodap sapaannya mengajak forum untuk berefleksi atas gerakan Aksi Kolaboratif Cegah Bencana Iklim, karena menurutnya Isu perubahan iklim bukan hanya isu daerah saja bahkan sudah menjadi isu internasional maka dari itu penting untuk kita bicarakan bersama seperti melalui acara malam ini, melalui ruang ini kita coba akan mencari ruang alternatif apa yang kira kira bisa kita lakukan untuk memitigasi, karena perubahan iklim ini sudah mengakibatkan banyak bencana.

"Karena fakta bahwa yang sedang kita hadapi saat ini, sedang tidak baik baik saja. Maka dari itu kita kolaborasi sama sama cegah bencana iklim yang terjadi saat ini," ujarnya.

Kita sebagai pemuda harus mengambil sikap dan peran aktif untuk menyikapi perubahan iklim seperti yang kita rasakan saat ini. 
"Karena kita akan menyongsong masa depan yang akan datang, kalau kita bersikap acuh tak acuh, ruang aman dan nyaman untuk mewujudkan mimpi-mimpi kita itu akan sulit untuk kita wujudkan, jika kita tidak mencegah bencana iklim sejak dini. Nah itulah latar belakang yang harus sikap bersama sama," katanya lagi.

Lebih lanjut, Kodap menyampaikan, Jika kita berbicara terkait perubahan iklim itu sebenarnya banyak sudah dampak yang kita rasakan seperti banjir, karhutla, dan kualitas udara yang semakin hari semakin memburuk, dan kalau mau curhat ni ya, rumah saya tu ya dari saya kecil sampai saya sekarang ini sudah nikah dan punya anak, rumah saya itu udah lima kali renovasi gara-gara banjir, nah itu salah satu contohnya. Maka dari pada itu tidak menutup kemungkinan juga dirasakan di daerah daerah lainnya. Karena kehidupan sekitar kita ini sebenarnya sudah banyak yang berubah kondisi geografisnya terutama di daerah yang dekat dengan sungai.

"Jika kita tidak merespon dan menyikapi perubahan iklim seperti saat ini. Kita siap siap saja ruang hidup yang aman dan nyaman untuk kita dan generasi kita yang akan datang itu hanyalah imajinasi saja. Berangkat dari pengalaman pengalaman itulah makanya harus kita sikapi dan bersinergi bersama," pungkasnya.

*Aksi Kolaboratif Cegah Bencana Iklim*

Kasi Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat UPT KPH Wilayah Mempawah, Reni Ayufrida Oktafyanti menyampaikan tentang UPT KPH Mempawah yang pada intinya mempunyai tugas melaksanakan kegiatan teknis dalam hal perlindungan hutan terutama salah satunya dalam pengendalian kebakaran hutan.

"Pada UPT KPH Mempawah sendiri dalam penanganan karhutla itu ada yang namanya kesatuan kerja sendiri, yang dinamakan oleh Brigade Dalkarhutla yang dikepalai langsung oleh kepala kph mempawah," katanya.

Terkait isu isu gender saat ini tetap menjadi topik yang sangat menarik bagi kita untuk dibicarakan, dimana mungkin dapat kita maknai bahwa didalam gender itu adanya hubungan sosial antara laki-laki dan perempuan yang menjamin kesamaan antara perempuan dan laki-laki untuk mendapatkan kesempatan yang sama, baik didalam pemenuhan kebutuhan, dan tanggung jawab. Termasuk lah yang merujuk kepada pekerjaan yang mungkin selama ini banyak mengandalkan kekuatan fisik dan identik dengan pekerjaan laki-laki seperti pengendalian karhutla.

Dalam tim yang ditangani khusus pengendalian karhutla KPH Mempawah ini kami ada beberapa personil perempuan yang terlibat dalam upaya pengendalian karhutla ini. "Kebetulan sekretaris dan saya sendiri wanita yang diamanatkan untuk bertanggung jawab dalam penanganan karhutla, selain itu kami juga ada tim pengendali yang dimana anggotanya adalah ada beberapa orang yang memang wanita," ujar Ayu, sapaannya.

Kabid Kebakaran BPBD Mempawah, Desvan Erdanustie mengatakan BPBD Kabupaten/Kota itu dalam penanggulangan bencana itu, kita mengenal dengan konsep sinergisitas dan kolaborasi. Kemudian salah satunya itu melakukan mitigasi seperti mensosialisasikan kepada masyarakat. 

"Bahwa saat ini kita harus bersolidaritas, berkolaborasi bersama-sama untuk menangani karhutla yang sering terjadi. Jadi sebenarnya bencana itu harus dicegah secara bersama-sama," ucapnya.

Saya lebih senang sosialisasi terkait karhutla seperti acara malam ini, karena emang perlu mensosialisasikan kepada masyarakat lebih luas melalui kegiatan kegiatan seperti ini. "Saya pribadi mengucapkan terima kasih kepada pihak panitia penyelenggara yang sudah ikut membantu BPBD mensosialisasikan melalui acara malam ini," tuturnya.

Tenaga Ahli BRGM, Hermawansyah, dalam diskusi Ngobrol Perubahan Iklim meyampaikan pandangannya mengenai situasi ekologis di Mempawah. "Bumi Galaherang ini menjadi langganan bencana alam. Tiap tahun terjadi kebakaran, dan sebagian besar terjadinya di lahan gambut. Karena memang di Kabupaten Mempawah ini sebaran gambutnya cukup luas," terangnya.

"Saya diundang di sini dalam kapasitas sebagai TA Badan Restorasi Gambut dan Mangrove yang memang ditugaskan untuk bagaimana bersama-sama bergotong-royong untuk memulihkan ekosistem gambut," terangnya lagi.

Wawan, sapaannya, menyampaikan gambut memiliki fungsi yang sangat luas sekali dalam menopang kehidupan. Gambut terbentuk bukan karena proses rekayasa genetik ataupun rekayasa saintifik tetapi itu adalah produk dari tangan-tangan Tuhan melalui sistem alam semesta yang bekerja.

Dikatakan Wawan, ketika terjadi kebakaran lahan gambut, maka yang dilepaskan adalah gas rumah kaca yang memicu pemanasan global. "Nah kalau pemanasan global itu terjadi dampaknya adalah perubahan iklim," paparnya.

Orang di kampung saja yang sekarang ini, saudara kita yang bekerja sebagai nelayan itu sudah tidak lagi bisa mengandalkan kepada kearifan tradisional bagaimana menghitung pada bulan tertentu, misalnya jenis ikan-ikan apa karena kalender musim itu sudah tidak menentu. Begitupula saudara-saudara kita sebagai petani, kalender musim itu sudah tidak menentu akibat perubahan iklim, yang mestinya bulan-bulan itu hujan ternyata panas bedengkang kata orang sini. 

"Apalagi tahun ini, tahun el-nino yang tingkat kekeringannya itu lebih tinggi daripada tahun-tahun sebelumnya," ujar pria kelahiran Sungai Bakau Kecil tersebut.

Tidak bisa lagi sekarang kita berkerja sendiri, apalagi merasa benar sendiri. Saatnya bekerja sama, bergandengan tangan dan gotong-royong menjawab masalah dan kebutuhan bersama. 

"Pemerintah juga punya keterbatasan, perlu dibantu. Di sisi lain, masyarakat harus terus diperkuat kapasitas dan partisipasinya," tambahnya.

 

Aksi Kolaboratif Cegah Bencana Iklim, Alumni Sigma Mempawah: Jika Kita Tidak Merespon dan Sikapi, Ruang Hidup Aman dan Nyaman Hanyalah Imajinasi

Aksi Kolaboratif Cegah Bencana Iklim Alumni Sigma Mempawah.
MEMPAWAH - Kabut asap hasil kebakaran hutan dan lahan (karhutla) telah menyelimuti sebagian besar kota di Kalimantan Barat. Tentu saja, kabut asap itu mengganggu kesehatan warga Kalimantan Barat, khususnya kelompok rentan.

Untuk itu, diperlukan inisiasi agar potensi kekuatan yang ada dapat terajut dalam aksi kolaboratif. Situasi ini tidak boleh terkonversi menjadi krisis.

Berangkat dari hal tersebut, Kolektif Muda-mudi bersama Alumni Sigma Kabupaten Mempawah menggelar "Aksi Kolaboratif Cegah Bencana Iklim" dengan mengusung tema "NGOPI: Ngobrol Perubahan Iklim", Sabtu (28/10/2023).

Kegiatan yang berlangsung di WK. Kampoeng Baru, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat itu diawali dengan Diskusi dan dilanjutkan nonton bareng (nobar) Film Asimetris garapan watchdoc, hadir sebagai Narasumber Kabid Kebakaran BPBD Mempawah, Desvan Erdanustie; Hendi Suhendri, Alumni Sigma Mempawah; Kasi PPM UPT KPH Wilayah Mempawah, Reni Ayufrida Oktafyanti; Tenaga Ahli BRGM, Hermawansyah; Ageng, Jurnalis, Penulis lepas sebagai Moderator. Dan diikuti peserta yang terdiri dari Organisasi Kepemudaan, Jurnalis, Aktivis, Mahasiswa hingga Masyarakat Sipil.

Kontribusi Pemuda dalam Aksi Iklim

Hendi Suhendri, Alumni Sigma Mempawah mengatakan bahwa kegiatan malam ini merupakan bentuk tindak lanjut kita pada Forum Sigma Mempawah yang beberapa waktu lalu kita laksanakan. Dan selanjutnya, Kodap sapaannya mengajak forum untuk berefleksi atas gerakan Aksi Kolaboratif Cegah Bencana Iklim, karena menurutnya
Isu perubahan iklim bukan hanya isu daerah saja bahkan sudah menjadi isu internasional maka dari itu penting untuk kita bicarakan bersama seperti melalui acara malam ini, melalui ruang ini kita coba akan mencari ruang alternatif apa yang kira kira bisa kita lakukan untuk memitigasi, karena perubahan iklim ini sudah mengakibatkan banyak bencana. "Karena fakta bahwa yang sedang kita hadapi saat ini, sedang tidak baik baik saja. Maka dari itu kita kolaborasi sama sama cegah bencana iklim yang terjadi saat ini," ujarnya.

Kita sebagai pemuda harus mengambil sikap dan peran aktif untuk menyikapi perubahan iklim seperti yang kita rasakan saat ini. 

"Karena kita akan menyongsong masa depan yang akan datang, kalau kita bersikap acuh tak acuh, ruang aman dan nyaman untuk mewujudkan mimpi-mimpi kita itu akan sulit untuk kita wujudkan, jika kita tidak mencegah bencana iklim sejak dini. Nah itulah latar belakang yang harus sikap bersama sama," katanya lagi.

Lebih lanjut, Kodap menyampaikan, Jika kita berbicara terkait perubahan iklim itu sebenarnya banyak sudah dampak yang kita rasakan seperti banjir, karhutla, dan kualitas udara yang semakin hari semakin memburuk, dan kalau mau curhat ni ya, rumah saya tu ya dari saya kecil sampai saya sekarang ini sudah nikah dan punya anak, rumah saya itu udah lima kali renovasi gara-gara banjir, nah itu salah satu contohnya. Maka dari pada itu tidak menutup kemungkinan juga dirasakan di daerah daerah lainnya. Karena kehidupan sekitar kita ini sebenarnya sudah banyak yang berubah kondisi geografisnya terutama di daerah yang dekat dengan sungai.

"Jika kita tidak merespon dan menyikapi perubahan iklim seperti saat ini. Kita siap siap saja ruang hidup yang aman dan nyaman untuk kita dan generasi kita yang akan datang itu hanyalah imajinasi saja. Berangkat dari pengalaman pengalaman itulah makanya harus kita sikapi dan bersinergi bersama," pungkasnya.

Sabtu, 28 Oktober 2023

Tuntas, Pengurus Masjid Besar Nurul Yaqin Sadaniang Sampaikan Amanah Pembebasan Lahan Wakaf untuk Masjid

Pengurus Masjid Besar Nurul Yaqin Sadaniang Sampaikan Amanah Pembebasan Lahan Wakaf untuk Masjid.
MEMPAWAH - Pengurus Masjid Besar Nurul Yaqin Dusun Pak Nungkat, Desa sekabuk, Kecamatan Sadaniang, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat tuntas menyelesaikan Amanah para Donatur terkait pembebasan lahan wakaf untuk masjid.

Bahwa program yang ditargetkan tiga bulan yang lalu ini selesai kita tuntaskan. "Hal ini mengingat posisi tanah yang dibayar sangat mempengaruhi posisi keadaan masjid dan memperluas halaman," kata Ketua Masjid Besar Nurul Yaqin, Ismail didampingi Sekretaris Masjid yang juga Kasi Pemerintahan Desa Sekabuk Alex Candra, Jumat (27/10/2023).

Alhamdulilah setelah berkomunikasi dengan pemilik lahan akhirnya bersedia untuk memberikan tanah tersebut untuk dibeli sebagai wakaf dan sebagai pemilik lahan juga ikut berwakaf atas nama almarhum ayah dan ibunya serta kakaknya.

"Setelah mendapatkan informasi itu, kata Ismail, Pengurus Masjid segera melakukan Musyawarah dan membuat program untuk dapat membebaskan lahan wakaf tersebut untuk kepentingan Masjid," ungkapnya.

Ismail menuturkan Alhamdulillah setelah melakukan program wakaf lahan tersebut dan donasi dari berbagai kalangan, dari Kegiatan Gema Bina Bangun Desa dan juga kegiatan Pengajian kegiatan BKMT Kabupaten Mempawah di Masjid mana dana tersebut terpenuhi.

"Terima kasih tak terhingga kami sampaikan kepada seluruh Donatur wakaf terhadap tanah tersebut, dan kami sampaikan amanah para donatur sebagai informasi bahwa benar tanah wakaf tersebut telah kami selesaikan, " ucapannya.

Lebih lanjut, Ketua Masjid Besar Nurul Yaqin itu menyampaikan bahwa masih banyak program yang menjadi pekerjaan rumah pengurus Masjid Besar Nurul Yaqin. Sebagai Masjid satu-satunya di Kecamatan Sadaniang melalui program pembenahan dan perbaikan sistem Masjid Pengurus yang baru ini terus memacu diri demi pembenahan dan kesempurnaan Masjid.

Mulai dari tempat Wudhu dan Toilet, menara Masjid, penataaan Halaman dan tempat Parkir, Pagar halaman, pembangunan sekretariat Bersama Lembaga Islam, dapur umum untuk pusat Kegiatan serta Penginapan yang akan diperuntukan untuk kegiatan dan Musafir yang nantinya berkunjung. 

"Karena kedepan Masjid ini menjadi tumpuan dan Pusat kegiatan Islam satu-satunya di Kecamatan Sadaniang," urainya.

Untuk itu, dirinya mohon dukungan, perhatian dan doa dari semua kalangan Masyarakat agar Perencanaan program ini dapat berjalan dengan baik. (Izr)

Sabtu, 14 Oktober 2023

Mengusung Tema Komitmen Bersama 2024 Pemilu Damai, Ini Tiga Poin Penting Ikrar Organisasi Kepemudaan di Mempawah

Mengusung Tema Komitmen Bersama 2024 Pemilu Damai, Kepemudaan di Mempawah berikrar.
MEMPAWAH - Organisasi Kepemudaan di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, menyatakan sepakat dan berkomitmen mewujudkan Pemilu 2024 yang damai, jujur, adil dan demokratis.

Pernyataan sikap dan ikrar deklarasi Pemilu Damai disampaikan saat kegiatan Dialog Pemilu Damai yang berlangsung di Kafe K@Tamb Mempawah, Jumat (13/10/2023).

Kegiatan yang mengusung tema Komitmen Bersama 2024 Pemilu Damai ini dilaksanakan Jaringan Pendidikan Pemilihan Untuk Rakyat (JPPR) Mempawah bersama Organisasi Kepemudaan Mempawah.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kapolres Mempawah AKBP Sudarsono, Dandim 1201/Mph Letkol Inf Daru Cahyo Alam, Komisioner Bawaslu Mempawah Hanise, Korwil JPPR Kalbar Syarif Edi Darmawan, dan Ketua JPPR Mempawah Rika selaku panitia.

Berikut ini pernyataan sikap dan ikrar Deklarasi Pemilu Damai di Kabupaten Mempawah :

A. Berkomitmen menciptakan Pemilu Tahun 2024 dengan damai, jujur, adil, demokratis sesuai Undang-Undang dan Peraturan yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

B. Tidak menyebarkan berita hoax, hate speech, provokasi dan menolak keras isu-isu yang memecah belah kerukunan masyarakat Kabupaten Mempawah serta menolak dengan tegas tindakan praktek money politic, black campaign dan negatif campaign Pemilu Tahun 2024.

C. Menjadi penyelenggara, peserta, relawan dan simpatisan Pemilu Tahun 2024 yang taat terhadap hukum dan peraturan serta Perundangan-undangan NKRI.

Sebelumnya Kapolres Mempawah mengapresiasi para pemuda yang tergabung dalam organisasi untuk berperan aktif mendukung Pemilu Damai 2024.

Ia berharap para pemuda dapat menjadi contoh dalam pelaksanaan Pemilu damai terutama dalam mencegah terjadinya praktik-praktik Money Politic atau politik uang.

Saya juga minta, ucapannya, agar dalam pelaksanaan tahapan Pemilu, para pemuda lebih bijak menyikapi situasi terutama di media sosial. Jangan sampai ikut memprovokasi atau terprovokasi terkait berita hoax di media sosial," tegas Kapolres mengingatkan.

Sudarsono menyebut media sosial sejatinya mesti menjadi sarana dalam mendapatkan informasi terkait tahapan Pemilu dan aturan Pemilu.

Selanjutnya, Kapolres Mempawah juga meminta masyarakat Kabupaten Mempawah yang selama ini dikenal heterogen, dapat saling menghargai atas perbedaan pilihan dan dukungan peserta Pemilu Tahun 2024.

Dalam kegiatan tersebut, para peserta yang merupakan pengurus organisasi kepemudaan juga mendapatkan sejumlah materi yang disampaikan narasumber.

Komisioner Bawaslu Mempawah Hanise yang menyampaikan materi tentang peran Bawaslu pada pelaksanaan Pemilu 2024.

Serta Ketua Persatuan Jurnalis Galaherang (Pejuang) Mempawah Dian Sastra yang menyampaikan peran media dalam mencipta pelaksanaan Pemilu yang aman dan damai. (Izr)

Rabu, 20 September 2023

Pengurus Masjid Nurul Yaqin Sadaniang Mengundang Dermawan untuk Program Wakaf Tanah

Pengurus Masjid Nurul Yaqin Sadaniang Mengundang Dermawan untuk Program Wakaf Tanah.
MEMPAWAH - Pembangunan dan penyempurnaan lingkungan Masjid Besar Nurul Yaqin di Dusun Pak Nungkat, Desa Sekabuk, Kecamatan Sadaniang, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, terus dipacu.

Saat ini pengurus masjid tengah memprioritaskan pembebasan tanah milik warga berukuran 18×13 Meter atau dengan luasan 234 M2, yang berlokasi di dekat masjid.

Wakil Ketua Masjid Nurul Yaqin, Helmi Jayadi menyampaikan bahwa program pembebasan tanah ini terus diupayakan guna memperluas lingkungan masjid untuk kepentingan umat.

“Kami telah bermusyawarah dengan pemilik tanah yang menyambut positif rencana perluasan lingkungan masjid. Jadi kami diminta membayar dengan nominal Rp30 juta,” katanya, melalui keterangan tertulis yang diterima pada Rabu (20/09/20239).

Terkait itu, kata Helmi, pihaknya membuka kesempatan bagi siapa saja untuk mengikuti program wakaf tanah masjid dengan nominal Rp 130 ribu per meter tanah. “Artinya dengan luasan tanah mencapai 234 meter, dan jika dihitung per meternya melalui program wakaf tanah ini, maka kita memerlukan 234 orang dermawan agar bisa ikut berpartisipasi membantu membebaskan tanah tersebut," jelasnya lagi.

Ia pun menguraikan hingga saat ini sudah ada 138 meter tanah yang diambil para dermawan untuk program wakaf tanah Masjid Nurul Yaqin.

“Dengan kata lain, sekarang kita tinggal memerlukan 96 dermawan atau 96 meter lagi untuk dibebaskan menjadi lahan wakaf agar tanah tersebut bisa sepenuhnya menjadi milik Masjid Nurul Yaqin,” ungkapnya.

Oleh karena itu, dirinya berharap semakin banyak para dermawan ikut berpartisipasi memberikan wakaf hartanya untuk pembayaran tanah ini agar sepenuhnya menjadi milik masjid satu-satunya di Kecamatan Sadaniang.


Nah bagi yang ingin berwakaf, dipersilahkan Helmi mentransfernya melalui Bank Kalbar dengan nomor rekening 5021-1769-76 atas nama Masjid Nurul Yaqin.

“Nanti silahkan konfirmasi melalui WA 082153964070 ke pengurus Masjid Besar Nurul Yaqin Kecamatan Sadaniang,” ucap Helmi. (Izr/Hr)

Rabu, 09 Agustus 2023

BPBD Kalbar Bersama Pihak Terkait Verifikasi Dampak Bencana Angin Puting Beliung di Desa Semudun

Dampak Bencana Puting Beliung.
MEMPAWAH – BPBD Kalimantan Barat bersama BPBD, BPN, dan Pemkab Mempawah melakukan verifikasi terhadap dampak bencana angin puting beliung di Desa Semudun dalam upaya penanganan bencana.

"Dalam upaya ini, kami bersama-sama turun langsung ke lokasi untuk melakukan pencatatan dan verifikasi terhadap dampak bencana angin puting beliung yang terjadi pada Senin (7/8) kemarin," ujar Ketua Satgas Informasi Bencana BPBD Kalbar, Daniel, di Pontianak pada hari Selasa.

Daniel menjelaskan bahwa hasil verifikasi lapangan menunjukkan bahwa terdapat 86 rumah dengan kategori kerusakan ringan, 1 masjid sebagai tempat ibadah yang terkena dampak, namun tidak ada korban jiwa atau luka.

Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa beberapa warga yang terdampak bencana harus mengungsi di gedung serbaguna Semudun, tetapi saat ini mereka telah kembali ke rumah masing-masing. Oleh karena itu, dapur umum yang telah beroperasi sejak Senin sore (7/8) telah ditutup.

"Kami telah mendistribusikan bantuan logistik kepada warga yang terdampak bencana, baik dari Pemerintah Kabupaten Mempawah maupun dari masyarakat," tambahnya.

Dalam insiden bencana tersebut, beberapa rumah mengalami kerusakan pada atapnya, beberapa tiang listrik, pohon, dan benda-benda lainnya juga tumbang.

Menurut Daniel, penting bagi masyarakat untuk mengenali tanda-tanda akan terjadinya angin puting beliung, seperti perubahan warna mendadak pada awan dari putih menjadi hitam pekat, serta gerakan cepat pada ranting pohon dan dedaunan akibat hembusan angin kencang.

"Ia menambahkan, "Dalam teori, fase pembentukan awan yang mendahului angin puting beliung berlangsung selama paling lama satu jam. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami tanda-tanda terjadinya angin puting beliung dan mengambil langkah-langkah keselamatan yang diperlukan." (**)

Selasa, 08 Agustus 2023

Gubernur Kalbar Tinjau Langsung Dampak Puting Beliung di Desa Semudun

Gubernur Kalbar Tinjau Langsung Dampak Puting Beliung di Desa Semudun
MEMPAWAH - Perjalanan Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji menuju Kota Pontianak terpaksa terhenti di Desa Semudun, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah, Senin (7/8/2023) kemarin.

Dilansir dari Kalbaronline.com, Selasa (8/8/2023), Desa ini baru saja mengalami dampak hebat dari angin puting beliung yang melanda wilayah tersebut. Lebih dari puluhan atap rumah warga mengalami kerusakan serius, bahkan beberapa di antaranya sampai roboh.

Tiba di lokasi, Gubernur Sutarmidji turun dari kendaraannya dan dengan tegas memantau situasi saat ini. Warga sekitar segera berkumpul di sekitarnya, mencari solusi untuk mengatasi dampak buruk dari bencana alam yang tiba-tiba datang ini.

Dalam wawancara dengan media, Gubernur Sutarmidji menyampaikan urgensi Pemerintah Kabupaten Mempawah untuk segera mendata warga yang terdampak bencana dan mendokumentasikan kebutuhan mendesak yang diperlukan. Data ini nantinya akan diserahkan kepada Pemerintah Provinsi Kalbar untuk mendapatkan bantuan yang tepat dan cepat.

"Bencana ini sungguh berat bagi masyarakat kami. Kami akan menunggu laporan resmi dari Pemerintah Kabupaten untuk menentukan langkah selanjutnya, termasuk berapa banyak rumah yang membutuhkan bantuan," ungkap Gubernur Sutarmidji.

Meskipun situasi cukup mengkhawatirkan, Gubernur Sutarmidji merasa bersyukur karena tidak ada laporan mengenai korban jiwa atau luka-luka akibat bencana tersebut. Meski banyak bangunan dan atap yang rusak, nyawa warga dapat terhindar dari bahaya.

"Saya bersyukur tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Kami akan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten untuk mendata kerusakan ini dan memberikan bantuan yang diperlukan," tambahnya.

Pantauan di lapangan menunjukkan upaya penanganan yang serius dari berbagai pihak. Kepolisian setempat telah mengamankan lokasi kejadian, sementara petugas dari PLN (Perusahaan Listrik Negara) juga turut ambil bagian dalam membenahi kabel listrik yang tumbang akibat bencana tersebut.

Keberadaan petugas dan dukungan dari berbagai pihak diharapkan dapat membantu pemulihan situasi di Desa Semudun pasca puting beliung yang menghancurkan.

(Tim)


Senin, 17 Juli 2023

Tragedi di Muara Jongkat: Korban Diterkam Buaya Akhirnya Ditemukan Tak Bernyawa

Korban Diterkam Buaya Akhirnya Ditemukan Tak Bernyawa
Mempawah, Kalbar - Korban Aris (10 Th) yang dilaporkan diterkam buaya di perairan Muara Jongkat telah ditemukan oleh masyarakat Jongkat bekerja sama dengan Tim Basarnas Kota Pontianak, Satuan Polisi Air dan Udara (Satpolairud), Angkatan Laut (AL), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mempawah, Polsek Jongkat, dan Damkar Borneo.

Minggu pagi sekitar pukul 08.00 pada tanggal 16 Juli 2023, jasad Aris, seorang siswa dari SD Negeri 1 Jongkat, ditemukan mengapung tak bernyawa lagi di sungai Kapuas, perairan Jongkat, setelah diduga di bawa lari oleh buaya.

Koordinator Tim Pencarian dari Basarnas Pontianak, Leo Umbara, mengonfirmasi penemuan jasad Aris kepada media pada hari yang sama.

Leo menyatakan bahwa jasad korban telah diserahkan kepada pihak keluarganya.

Sebelumnya, tentang mobilitas semua pihak yang dikerahkan untuk pencarian di Sungai Kapuas, Muara Jongkat, pada Sabtu siang tanggal 15 Juli 2023. Masyarakat Jongkat turut berpartisipasi dengan antusias, menggunakan sampan long boat untuk membantu mencari korban.

Selain keterlibatan Tim Basarnas Pontianak, ada juga kapal patroli dari Satpolairud, Angkatan Laut (AL), BPBD Mempawah, aparat Polsek Jongkat, dan kapal Damkar Borneo yang berperan dalam pencarian.

Koordinator Pencarian dari Basarnas Pontianak, Leo Umbara, menjelaskan bahwa pencarian akan berlangsung selama 7 hari sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). Dia berharap agar korban dapat segera ditemukan.

Kepala Dusun Jongkat, Kecamatan Jongkat, Imran, mengungkapkan bahwa peristiwa ini terjadi pada Sabtu pagi tanggal 15 Juli 2023, sekitar pukul 06.00 WIB.

Aris bersama kakeknya pergi ke perairan Muara Jongkat untuk mencari kepah kecil atau remis.

Namun, pada pukul 09.00 WIB, sang kakek melaporkan bahwa Aris telah diterkam oleh buaya dan dibawa lari ke tengah perairan Muara Jongkat.

Karena kejadian ini, Imran langsung menginformasikan semua pihak terkait untuk membantu dalam pencarian korban yang diterkam buaya tersebut.

Kapolsek Jongkat, Iptu Mulyadi Jaya, ketika dihubungi, membenarkan adanya warga Jongkat yang menjadi korban buaya.

Namun, ia menyarankan untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut dari pihak Satpolairud, karena lebih berwenang dalam menjelaskan insiden tersebut.

Pencarian korban yang melibatkan kerja keras masyarakat Jongkat dan sejumlah instansi tersebut merupakan contoh kolaborasi dan peran aktif seluruh pihak dalam menghadapi situasi darurat seperti ini.

(Tim Liputan)

Minggu, 23 April 2023

Momen Idul Fitri Wagub Ria Norsan Bersama Keluarga

Momen Wagub Ria Norsan Merayakan Idul Fitri Bersama Keluarga.
Mempawah, Kalbar - Setelah 1 bulan berpuasa, umat Islam menatap dengan penuh gembira untuk merayakan hari kemenangan yang disebut dengan Hari Raya Idul Fitri.

Momen Idul Fitri ini menjadi ajang silaturahmi dan saling memaafkan kepada semua orang. Hal ini karena Idul Fitri merupakan hari yang sangat dinanti, hari suci, sehingga seorang muslim siap untuk mengawali lembaran baru di kehidupannya, diibaratkan seperti bayi yang baru terlahir di dunia.

Momen unik lainnya yakni adalah tradisi pulang ke kampung halaman untuk bertemu dan berkumpul bersama keluarga tercinta.

Tak terkecuali Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Drs H. Ria Norsan, M.M.,M.H., bersama keluarga yang mengawali momen ini dengan melaksanakan sholat idul fitri 1444 H di Masjid Al Falah Mempawah pada sabtu pagi (22/3/2023).

Tampak pria kelahiran Mempawah ini bersama keluarga tercinta dengan penuh suka cita bergegas menuju masjid kebanggaan masyarakat Mempawah tersebut. 

Hal ini juga karena dirinya dan istri tercinta baru tiba di tanah air yang sebelumnya menunaikan ibadah umroh selama kurang lebih selama 2 (dua) pekan.

"Assalamualaikum, sucikan hati sucikan diri, sambut kemenangan dengan taqwa dan ceria. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1444 H, minal aidin wal faidzin mohon maaf lahir dan batin. Taqoballahu minna waminkum, taqobbal yaa kariim," ucapnya.

(Adpim/RH)

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pemilu 2024

Lifestyle

Tekno