Berita Borneotribun.com: Otomotif Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Otomotif. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Otomotif. Tampilkan semua postingan

Minggu, 28 Januari 2024

Elon Musk Beri Peringatan: Mobil China Siap 'Menghancurkan' Industri Otomotif Global

Elon Musk Beri Peringatan: Mobil China Siap 'Menghancurkan' Industri Otomotif Global
Elon Musk Beri Peringatan: Mobil China Siap 'Menghancurkan' Industri Otomotif Global.
JAKARTA - Elon Musk, pengusaha dan CEO Tesla, menyatakan keprihatinannya terhadap kebangkitan industri otomotif China yang dapat mengancam eksistensi produsen otomotif lain di seluruh dunia.

Dalam sebuah pernyataan yang dilansir oleh Reuters pada Jumat (26/1), Musk mengatakan, "Jika tidak ada hambatan perdagangan didirikan, mereka hampir menghancurkan sebagian besar perusahaan mobil lain di dunia. Mereka sangat baik."

Pernyataan tersebut muncul di tengah dominasi merek-merek mobil China dalam industri otomotif global. 

Salah satunya adalah BYD, yang berhasil mengungguli Tesla dalam penjualan mobil listrik. 

Selain itu, Mitsubishi Motors dari Jepang bahkan telah menarik diri dari pasar otomotif China dan berencana menutup pabriknya karena kalah bersaing dengan mobil listrik lokal.

Di Indonesia sendiri, tren ini juga terlihat dengan kehadiran merek-merek mobil China seperti Wuling dan Chery yang semakin mendapatkan perhatian konsumen. 

Menurut Yohannes Nangoi, Ketua Umum Gaikindo, ada 11 merek mobil China yang beroperasi di Indonesia, dengan 9 di antaranya menjadi anggota Gaikindo, menunjukkan perkembangan yang signifikan.

Para pemimpin industri otomotif juga mengakui kemajuan pesat yang dibuat oleh produsen otomotif China. 

Takero Kato, Presiden Pabrik BEV Toyota, mengungkapkan kekagumannya terhadap kemajuan manufaktur China, menyatakan bahwa mereka menggunakan teknologi produksi yang lebih canggih daripada Jepang. 

"Untuk pertama kalinya, saya berhadapan langsung dengan daya saing komponen China," kata Kato.

Stella Li, Executive President BYD & CEO BYD Amerika, menjelaskan bahwa keberhasilan mobil listrik China terletak pada fokus mereka pada inovasi dan kualitas. 

"Para produsen EV di China berkompetisi untuk membawa fitur teknologi tinggi dan desain mewah agar mobil dapat lebih dinikmati," ujarnya seperti dilansir oleh Motortrend.

Nilai tambah yang ditawarkan oleh merek-merek mobil China ini terletak pada inovasi, desain interior, dan teknologi yang memikat konsumen. 

Mereka juga menghadirkan produk dengan harga yang terjangkau namun tetap menawarkan kualitas premium, seperti yang diungkapkan oleh Stella tentang model Dolphin.

Sabtu, 27 Januari 2024

Nathasya Natalia Ungkap Cara Kerja Toyota Mirai

Tampak samping Toyota Mirai berbahan hidrogen atau Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) di xEV Center milik PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Karawang, Jawa Barat, Senin (22/1/2024). (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)
Tampak samping Toyota Mirai berbahan hidrogen atau Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) di xEV Center milik PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Karawang, Jawa Barat, Senin (22/1/2024). (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)
JAKARTA - Di tengah berkembangnya teknologi otomotif, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) memperkenalkan fasilitas pembelajaran elektrifikasi yang menawarkan inovasi terbaru, termasuk kendaraan berbahan hidrogen, seperti Toyota Mirai yang merupakan Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV).

Menurut Nathasya Natalia, seorang presenter di xEV Center, Karawang, Jawa Barat, Toyota Mirai akan tersedia di fasilitas tersebut sekitar setahun setelah pembukaan xEV Center pada Mei 2022. 

Dia menjelaskan bahwa Toyota Mirai menggunakan fuel cell untuk menghasilkan listrik, yang kemudian digunakan untuk menggerakkan mobil. 

"Dia itu punya salah satu platform di sini untuk me-generate listrik melalui stack. Jadi hidrogen itu akan di-generate sehingga bisa menghasilkan listrik dan ujungnya dia akan keluar air," ujarnya.

Nathasya menjelaskan bahwa saat mobil berjalan pada kecepatan rendah, seperti 30 km/jam, energi diperoleh dari baterai. 

Namun, saat kecepatan meningkat menjadi normal sekitar 50-60 km/jam, energi yang dihasilkan dari hidrogen digunakan untuk menjaga mobil tetap berjalan, sementara sebagian energi dialirkan ke baterai untuk mengisi ulang. 

"Fungsi? Sama seperti hybrid, keduanya akan menyuplai, karena dia butuh akselerasi penuh jadi baik dari stack-nya dan dari baterai akan menyuplai sehingga dia bisa akselerasi penuh atau ngebut," tambah Nathasya.

Selain menjelaskan cara kerja kendaraan, Nathasya juga membahas perilaku berkendara, terutama dalam konteks mobil listrik. 

Irwin Tristanto, General Manager Engineering Management Division PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), juga menekankan pentingnya perencanaan perjalanan yang matang bagi pengendara mobil listrik. 

"Mau ke mana, berapa km dan reduce berapa persen (baterainya). Jadi saat ini harus benar-benar terencana di mana bisa nge-charge, jangan sampai sudah 20 persen baru cari charger-an. Memang dianjurkan, mendekati 20 persen itu sudah mulai mencari (stasiun pengisian)," jelas Tristanto.

Tampak samping Toyota Mirai berbahan hidrogen atau Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) di xEV Center milik PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Karawang, Jawa Barat, Senin (22/1/2024). (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)
Tampak samping Toyota Mirai berbahan hidrogen atau Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) di xEV Center milik PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Karawang, Jawa Barat, Senin (22/1/2024). (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)
Dalam konteks penggunaan baterai, Nathasya menjelaskan pentingnya pemahaman tentang teknologi baterai untuk menghindari risiko, seperti percikan api. 
"Baterai itu teknologi terus dikembangkan. Battery management system itu yang menjaga supaya yang dikhawatirkan semisal ada percikan api, tidak terjadi. Bagaimana konsumen mengetahui dan percaya, dibuktikan dengan pemakaian," kata Nathasya.

Selain Toyota Mirai sebagai FCEV, pengunjung xEV Center juga dapat mempelajari tentang Hybrid Electric Vehicle (HCEV) dan simulasi cara kerja baterainya. 
Mereka juga mendapatkan informasi tentang pentingnya menuju era elektrifikasi dan carbon neutrality, serta contoh implementasi ekosistem hijau dalam kehidupan sehari-hari untuk menjaga kelestarian lingkungan.

General Manager Toyota: Hindari Genangan saat Berkendara Mobil Listrik

Toyota FT-Se, mobil listrik konsep Toyota.
Toyota FT-Se, mobil listrik konsep Toyota.
JAKARTA - General Manager Divisi Manajemen Teknik PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Irwin Tristanto, menyatakan bahwa meskipun seseorang dapat menggunakan mobil listrik saat hujan, lebih baik untuk menghindari genangan air dengan ketinggian tertentu.

Menurutnya, "Baterai berada di bawah, sehingga sebaiknya hindari genangan air karena dapat masuk air. Jika ada genangan yang tinggi, sebaiknya tidak dilalui. Desain kendaraan telah melalui pengujian dalam kondisi genangan air, misalnya setinggi 30 cm."

Irwin juga membahas perawatan khusus selama musim hujan, yang secara umum mirip dengan perawatan mobil konvensional, termasuk pemeriksaan rutin sistem pengereman, oli, dan air cleaner.

"Sistem diperiksa untuk melihat adanya ketidaknormalan, tetapi biasanya jika ada masalah dengan sistem listrik, akan ada peringatan pada meter. Meskipun tidak dijelaskan secara spesifik, segera laporkan ke bengkel. Kami di Toyota memiliki alat uji kecerdasan yang dapat mengidentifikasi masalahnya," tambahnya.

Terkait pengisian daya mobil listrik saat hujan, Irwin menyatakan bahwa mengisi daya saat hujan aman karena standar keselamatan telah diimplementasikan untuk memastikan pengguna mobil listrik dapat mengisi daya kendaraannya kapan pun.

Baik kendaraan listrik maupun stasiun pengisian daya EV didesain untuk menangani berbagai jenis cuaca, termasuk hujan, untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan pengguna.

Strategi Toyota Mendukung Kemajuan Industri Nikel untuk Mobil Listrik

General Manager Engineering Management Divison PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Irwin Tristanto saat memberikan paparan di xEV Center, Karawang, Jawa Barat, Senin (22/1/2024).   (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)
General Manager Engineering Management Divison PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Irwin Tristanto saat memberikan paparan di xEV Center, Karawang, Jawa Barat, Senin (22/1/2024).   (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)
JAKARTA - General Manager Engineering Management Divison PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Irwin Tristanto, menyoroti beberapa hal penting yang harus diperhatikan oleh pengguna mobil listrik, terutama terkait waktu dan perencanaan perjalanan. 

Menurutnya, pengguna mobil listrik harus memperhitungkan waktu yang dibutuhkan untuk pengisian daya, yang merupakan hal yang berbeda dengan mengisi bahan bakar konvensional di stasiun pengisian bahan bakar.

"Andaikata traveling, ke SPBU ngisi cuma dua menit tiga menit, selesai. Kalau BEV kan harus charging artinya ada yang harus di-sarcrifice waktunya customer. Nah memang behavior itu yang memang perlu disesuaikan," ujar Irwin di xEV Center, Karawang, Jawa Barat.

Irwin menekankan pentingnya merencanakan perjalanan dengan cermat, termasuk menghitung jarak yang akan ditempuh dan ketersediaan daya baterai mobil.

"Pengguna mobil listrik perlu merencanakan perjalanannya dengan baik, termasuk menghitung estimasi kebutuhan daya untuk menempuh jarak yang diinginkan. Misalnya akan menempuh 100-200 km, baterai cukup enggak, artinya perlu di-charge. Amannya sampai rumah di-charge, itu pun kalau cukup. di rumah ada charging," jelasnya.

Irwin juga menyebutkan bahwa untuk pengisian daya mobil listrik di rumah, diperlukan kapasitas daya minimal sekitar 3000 VA.

Sementara itu, Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam, menambahkan pembahasan mengenai pentingnya perilaku berkendara yang aman dalam konteks mobil listrik.

"Khusus untuk mobil listrik ini behavior harus berubah. Safety behavior juga harus lebih baik. Bicara mobil listrik bukan hanya mengenai nikelnya, mobilnya, tetapi harus berbicara mengenai orangnya," ujar Bob Azam.

Bob Azam juga menyampaikan pandangannya terkait kemungkinan mobil listrik menjadi alternatif transportasi di perkotaan, yang dapat diisi daya di rumah.

"Mungkin akan jadi kendaraan alternatif di perkotaan, bisa di-charging di rumah. Mungkin starting dengan yang sifatnya practical seperti itu. Kita juga masih menerka-nerka," katanya.

Dalam konteks teknologi baterai, Bob Azam menyebut bahwa Toyota mempertimbangkan keefisienan teknologi dan mencari solusi untuk mendukung industri nikel di Indonesia.

Jumat, 26 Januari 2024

Aismoli Ungkap Keunggulan Motor Listrik Berbaterai Litium

Ilustrasi - Sepeda motor listrik di pasar Indonesia.
Ilustrasi - Sepeda motor listrik di pasar Indonesia.
JAKARTA - Asosiasi Industri Motor Listrik Indonesia (Aismoli) telah menguraikan keuntungan serta kelebihan yang dimiliki oleh motor listrik yang menggunakan baterai berjenis litium.

"Saat kita membicarakan tentang baterai, secara umum terdapat dua jenis, yaitu sepeda motor listrik dengan baterai litium dan sepeda motor listrik dengan baterai lead acid," ungkap Sekretaris Aismoli, Abdullah Alwi, dalam sebuah konferensi pers di Jakarta pada hari Kamis (25/1).

Salah satu komponen yang membedakan antara sepeda motor listrik dan motor konvensional adalah sistem baterainya.

Pada motor konvensional, fungsi baterai hanya terbatas pada memberikan suplai ke sistem elektrikal. Namun, pada motor listrik, baterai menjadi sumber utama daya atau sebagai penggerak.

Di Indonesia, terdapat dua jenis baterai yang umum digunakan pada motor-motor listrik, yaitu Sealed Lead Acid (SLA) dan litium. 

Untuk litium sendiri, terdapat dua jenis yang paling populer, yaitu Lithium Ion (Li-Ion) dan Lithium Polymer (Li-Po).

Abdullah menjelaskan bahwa motor listrik yang menggunakan baterai SLA umumnya memiliki harga yang lebih terjangkau daripada motor listrik berbaterai litium. Namun, hal ini tidaklah tanpa alasan.

"Baterai SLA memang lebih ekonomis, tetapi secara sifat, SLA hampir mirip dengan aki kering, sehingga umurnya lebih singkat. Dengan pemakaian yang baik, umur baterai bisa mencapai lebih dari dua tahun, tetapi jika tidak, umurnya hanya sekitar satu hingga dua tahun," papar Abdullah.

Menurut Abdullah, baterai motor listrik litium memiliki densitas energi yang tinggi, yang berarti baterai mampu menyimpan energi dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan jenis baterai lainnya. 

Hal ini memungkinkan pengguna untuk menggunakan motor listrik lebih lama sebelum perlu mengisi ulang daya baterai.

Selain itu, baterai litium juga memiliki umur pakai yang lebih panjang dibandingkan dengan jenis baterai lainnya, dengan catatan pemeliharaan yang baik, mereka dapat bertahan hingga beberapa tahun.

Meskipun demikian, Abdullah menekankan bahwa hal ini tidak berarti motor listrik dengan baterai SLA tidak layak untuk dibeli. 

Ia menegaskan bahwa masyarakat perlu memilih antara dua jenis baterai tersebut berdasarkan pada kebutuhan individu masing-masing.

"Dalam hal ini, ada sepeda motor listrik yang dijual dengan harga murah dan ada yang lebih mahal. Hal ini sebenarnya tergantung pada kebutuhan penggunaannya, apakah hanya untuk perjalanan ringan seperti mengantar anak sekolah, atau untuk kebutuhan mobilitas yang lebih tinggi," tambahnya.

Indonesia Siap Bersaing dengan China dan India dalam Penjualan Motor Listrik

Diskusi “Memperkuat Ekosistem Motor Listrik, Menuju Nol Emisi” di Jakarta, Kamis (25/1/2024). (ANTARA/Pamela Sakina)
Diskusi “Memperkuat Ekosistem Motor Listrik, Menuju Nol Emisi” di Jakarta, Kamis (25/1/2024). (ANTARA/Pamela Sakina)
JAKARTA - Menurut Asosiasi Industri Motor Listrik Indonesia (Aismoli), Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu pusat industri motor listrik dunia. 

Pada sebuah diskusi di Jakarta pada Kamis (25/1) malam, Sekretaris Aismoli Abdullah Alwi menyatakan bahwa hal ini disebabkan oleh ukuran pasar motor listrik yang besar di Indonesia.

"Dalam tahun 2030, penjualan sepeda motor listrik terbesar di dunia akan dimiliki oleh China, diikuti oleh India, dan Indonesia menduduki posisi ketiga. Indonesia diproyeksikan menjadi pasar sepeda motor listrik terbesar ketiga di dunia pada tahun 2030, dan ini bukan hanya tentang pasar, tetapi juga peluang untuk industri dasar," kata Abdullah.

Abdullah menjelaskan bahwa saat ini, banyak perusahaan di Indonesia yang berupaya mengembangkan motor listrik. 

Selain menjadi basis industri, Abdullah juga memprediksi bahwa Indonesia akan menjadi eksportir motor listrik di masa depan.

"Hingga saat ini, populasi sepeda motor listrik di Indonesia telah mencapai 74.988 unit per bulan ini, yang merupakan peningkatan yang signifikan dari hanya ratusan unit pada tahun 2020," tambah Abdullah.

Pendapat serupa juga disampaikan oleh Peneliti dan Ekonom Pusat Industri, Perdagangan, dan Investasi dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Ahmad Heri Firdaus. 

Menurutnya, penggunaan kendaraan roda dua di Indonesia merupakan salah satu yang tertinggi di ASEAN, dengan satu unit sepeda motor per empat penduduk.

"Ini berarti peluang untuk beralih ke sepeda motor listrik sangat mungkin dilakukan oleh masyarakat, selain itu juga strategis dari segi pasar dan bisnis industri," katanya.

Namun, Ahmad menyoroti tantangan besar yang dihadapi Indonesia dalam mencapai target nol emisi pada tahun 2060, di antaranya adalah mengkonversi sepeda motor bensin menjadi motor listrik. Keyakinan masyarakat terhadap motor listrik juga masih perlu diperkuat.

Meskipun jumlah populasi sepeda motor listrik di Indonesia telah meningkat cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir, angka tersebut masih jauh dari target pemerintah untuk mencapai 13,5 juta unit penjualan motor listrik pada tahun 2030.

"Tantangan yang ada saat ini meliputi tidak hanya aspek teknis seperti infrastruktur secara keseluruhan, tetapi juga persepsi masyarakat terhadap kinerja motor listrik, daya tahan baterai, layanan purna jual, dan lainnya," ujar Ahmad.

Ahmad menyarankan agar baik pemerintah maupun produsen motor listrik meningkatkan upaya dalam mengedukasi masyarakat Indonesia tentang motor listrik, guna membentuk pemahaman yang kuat dan kepercayaan terhadap teknologi tersebut.

Rabu, 20 Desember 2023

Pentingnya Persiapan Kendaraan Jelang Libur Akhir Tahun, Michelin Berbagi Tips Berkendara Jarak Jauh di Musim Hujan

Ilustrasi kendaraan menjelajahi medan jalan setapak. (ANTARA/HO/Michelin Indonesia)
Ilustrasi kendaraan menjelajahi medan jalan setapak. (ANTARA/HO/Michelin Indonesia)

JAKARTA - Dekatnya masa libur akhir tahun mendorong para pengemudi yang merencanakan perjalanan darat jarak jauh untuk lebih memerhatikan persiapan kendaraan mereka. 

Menghadapi musim hujan yang seringkali membuat kondisi jalan menjadi licin dan tergenang air, serta mengurangi visibilitas, membuat pentingnya mengecek dan menyiapkan kendaraan dengan cermat sebelum berangkat.

Michelin Indonesia berbagi sejumlah kiat penting bagi pengemudi yang akan berkendara jarak jauh pada musim hujan, sebagai langkah untuk meningkatkan keselamatan perjalanan. 

Berikut beberapa tips yang diberikan oleh Customer Engineering Support PT Michelin Indonesia, M. Fachrul Rozi, pada Selasa (19/12).

1. Kurangi Kecepatan

Pengemudi disarankan untuk mengurangi kecepatan saat berkendara di tengah hujan, terutama saat hujan lebat. 

Hal ini penting karena jalan yang basah dapat mengurangi daya cengkeram ban dan memperpanjang jarak pengereman.

Memilih jenis ban dengan daya cengkeram optimal pada medan basah dan dilengkapi fitur pengereman pendek sangat direkomendasikan.

2. Periksa Tingkat Keausan Ban

Pastikan ban kendaraan dalam kondisi baik sebelum memulai perjalanan jauh. Pengecekan oleh profesional disarankan, terutama untuk menentukan tingkat keausan ban. 

Jika hendak mengganti dua ban, pastikan ban tersebut dipasang di bagian belakang guna mengurangi risiko terjadinya hydroplaning. 

Selain itu, periksa tekanan ban untuk keempat ban dan ban cadangan, sesuaikan dengan rekomendasi pabrikan pembuat kendaraan.

3. Jaga Jarak Aman dengan Kendaraan di Depan

Karena visibilitas menurun di tengah hujan, penting untuk memperpanjang jarak antar kendaraan. Jarak pengereman yang dapat menjadi lebih panjang di aspal basah membuat jarak aman semakin krusial.

Selain itu, pengemudi perlu mengenali dan meredam potensi hydroplaning agar kendaraan tidak tergelincir atau berputar ketika melintasi genangan air.

4. Cek Kendaraan Secara Menyeluruh

Sebelum memulai perjalanan jauh, lakukan pengecekan menyeluruh pada kendaraan. Periksa minyak rem, bantalan rem, wiper, dan lampu-lampu. Pastikan juga kelengkapan perangkat keselamatan seperti segitiga pengaman, senter, kotak P3K, dan pemadam api portabel.

Dengan menerapkan kiat-kiat ini, diharapkan para pengemudi dapat menjalani perjalanan jarak jauh dengan lebih aman dan nyaman, terutama saat menghadapi kondisi jalan yang memerlukan kewaspadaan ekstra pada musim hujan.

Kamis, 07 Desember 2023

NETA Tawarkan Garansi Seumur Hidup untuk NETA V di Indonesia

Arsip foto - Neta V yang baru diluncurkan di Jakarta, Selasa (24/10/2023). (ANTARA/Chairul Rohman)
Arsip foto - Neta V yang baru diluncurkan di Jakarta, Selasa (24/10/2023). (ANTARA/Chairul Rohman)
JAKARTA - NETA, produsen mobil listrik asal China, mengumumkan penawaran yang menarik bagi konsumen di Indonesia. Mereka memberikan jaminan garansi seumur hidup dengan tagline "Lifetime Warranty Unlimited Kilometers & Periods" untuk pembelian unit terbaru mereka, NETA V.

Pengumuman tersebut disampaikan oleh Managing Director NETA Auto Indonesia, Jason Ding, dalam sebuah konferensi pers di Jakarta pada hari Rabu. Menurut Jason Ding, untuk 2.024 konsumen pertama yang membeli NETA V, garansi seumur hidup akan berlaku untuk beberapa komponen utama, terutama pada baterai.

Keputusan NETA ini menjadi bagian dari persaingan yang semakin ketat di pasar mobil listrik Indonesia. 

Sebelumnya, Wuling juga mengumumkan penawaran serupa untuk produk terbarunya, BinguoEV, dengan memberikan garansi seumur hidup untuk komponen-komponen inti seperti baterai, motor penggerak elektrik, dan motor control unit (MCU).

Berbeda dengan Wuling, NETA tidak hanya memberikan garansi seumur hidup untuk komponen inti NETA V, tetapi juga untuk komponen penunjang, seperti drive motor dan control distribution system. 
Keputusan ini diambil untuk memberikan kepastian kepada konsumen mengenai kualitas dan ketahanan mobil listrik NETA V.

Garansi seumur hidup dan penawaran menarik ini hanya berlaku untuk 2.024 konsumen pertama yang melakukan pembelian unit NETA V, baik sejak mobil tersebut pertama kali diperkenalkan di GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023 Agustus lalu.

Selain garansi seumur hidup, NETA juga melakukan perubahan signifikan dalam penawaran perawatan berkala. 

Mereka memperpanjang periode gratis biaya perawatan berkala di bengkel resmi dari satu tahun menjadi lima tahun, atau dengan jarak tempuh mencapai 50 ribu kilometer.

Program-program unggulan ini berlaku di seluruh Indonesia dan hanya berlaku untuk pemilik NETA V yang menggunakan mobil sebagai kendaraan pribadi, bukan untuk penggunaan komersial atau perusahaan.

Jason menyampaikan harapannya bahwa melalui penawaran ini, masyarakat akan semakin percaya untuk beralih ke mobil listrik yang ramah lingkungan tanpa perlu khawatir tentang umur baterai. 

Ia juga mengundang calon konsumen untuk mengunjungi diler resmi NETA yang telah hadir di beberapa lokasi sebagai bagian dari upaya meningkatkan kepercayaan dan kenyamanan konsumen.

Senin, 16 Oktober 2023

Piala Wali Kota Pontianak: Kejuaraan Balap Motor Kalbar Sukses Seri IV di SSA

Piala Wali Kota Pontianak, Kejuaraan Balap Motor Kalbar Sukses Seri IV di SSA.
PONTIANAK - Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Kalimantan Barat (Kalbar) Seri IV dalam Balap Motor, yang memperebutkan Piala Wali Kota Pontianak, telah sukses digelar di Sirkuit Stadion Sultan Syarif Abdurrahman (SSA). Acara tersebut menjadi wadah bagi para pembalap muda untuk menunjukkan kemampuan dan prestasi mereka.

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menyoroti pentingnya kejuaraan balap motor ini sebagai sarana bagi generasi muda untuk mengembangkan minat dan bakat mereka dalam balap motor. Provinsi Kalbar telah dikenal sebagai lumbung pembalap motor berbakat yang telah mengharumkan nama daerah mereka di tingkat provinsi dan nasional. Dunia balap motor di provinsi ini didominasi oleh para atlet muda yang memiliki potensi besar untuk mencapai prestasi gemilang.

Edi berharap bahwa melalui berbagai ajang balap motor di Kalbar, akan lahir bibit-bibit atlet yang mampu membawa nama Indonesia di kompetisi balap motor internasional. Selain mengharapkan para pembalap berlaga di Sirkuit Stadion SSA dan di tempat-tempat lain di Kalbar, dia juga bermimpi agar mereka dapat berkompetisi di Sirkuit Internasional Mandalika di Lombok dan sirkuit-sirkuit internasional lainnya.

Wali Kota ini juga mengucapkan terima kasih kepada panitia penyelenggara dan IMI Korwil Kota Pontianak atas kejuaraan ini, dengan harapan agar kejuaraan ini bisa menjadi agenda tahunan yang berkontribusi positif dalam mengembangkan olahraga balap motor di Kota Pontianak dan Provinsi Kalbar. Dia sangat menekankan pentingnya menjaga sportivitas dan keselamatan selama kompetisi berlangsung.

Edi optimistis bahwa dengan kolaborasi dan kerja sama, prestasi balap motor di Kalbar akan semakin meningkat. Dia sepakat dengan pendapat Syarif Mahmud, seorang pembalap senior, yang menyatakan bahwa untuk mencapai prestasi tinggi, fasilitas dan infrastruktur yang memadai, termasuk sirkuit balap yang memadai, sangat penting. Oleh karena itu, Edi berharap agar upaya meningkatkan fasilitas balap motor, termasuk penyediaan sirkuit yang memadai, dapat ditingkatkan di masa mendatang.

Ketua Panitia Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Kalbar Balap Motor Seri IV, Afriansyah, menjelaskan bahwa kejuaraan ini diselenggarakan sebagai bagian dari rangkaian perayaan Hari Jadi Kota Pontianak yang ke-252. Dia juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung penyelenggaraan acara ini.

Afriansyah menekankan bahwa tujuan dari kejuaraan ini adalah untuk mencari dan melatih bibit-bibit atlet balap motor yang berpotensi untuk berkompetisi di tingkat nasional bahkan internasional. Harapannya, para pembalap dapat membuktikan potensi mereka melalui ajang balap motor yang digelar ini. (**)
 

Jumat, 10 Maret 2023

Perubahan Kebijakan Pemerintah, Harga Mobil LCGC Naik Hingga Rp 6,7 Juta Per Unit!

Perubahan Kebijakan Pemerintah, Harga Mobil LCGC Naik Hingga Rp 6,7 Juta Per Unit!
Perubahan Kebijakan Pemerintah, Harga Mobil LCGC Naik Hingga Rp 6,7 Juta Per Unit.
Jakarta - Pemerintah Naikkan Harga Mobil LCGC, Produsen Diizinkan Menyesuaikan.

Setelah melakukan finalisasi selama beberapa pekan terakhir, pemerintah telah secara resmi menaikkan harga mobil di segmen Low Cost Green Car (LCGC).

Kini, harga mobil LCGC tidak lagi seperti saat awal kemunculannya 10 tahun yang lalu yang sangat murah.

Hal ini diungkapkan oleh Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, kepada wartawan dalam acara Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2023 di JCC Senayan, Jakarta, pada Jumat (10/3/23).

Agus menyebutkan bahwa penyesuaian harga LCGC sudah diterapkan dan telah berjalan sekarang, sehingga produsen mobil banyak memperkenalkan model baru.

Akibat dari kebijakan baru ini, harga mobil LCGC diperkirakan akan naik hingga maksimal Rp 6,7 juta per unit.

Menurut Agus, salah satu alasan kenaikan harga adalah karena kenaikan harga bahan baku yang terjadi belakangan ini.

Meskipun pemerintah sudah mengizinkan kenaikan harga, kebijakan akhir penyesuaian harga produk ada di tangan produsen.

"Ini langsung menjadi tanggung jawab produsen mobil untuk menyesuaikan harganya. Namun, keputusan apakah ingin menaikkan atau tidak menaikkan harga ritel ada di tangan mereka," kata Agus.

Harga acuan LCGC berdasarkan Permenperin 36/2021 adalah Rp 135 juta, menggantikan aturan sebelumnya yakni Permenperin 33/2013.

Ancang-ancang kenaikan harga LCGC sudah mulai terdengar sejak akhir Februari silam, ketika dilakukan ekspor perdana Kijang Innova Zenix Export Ceremony di Pabrik 3 TMMIN di Karawang pada Selasa (21/2/2023).

Dalam kesempatan itu, Agus mengumumkan bahwa akan ada kejutan dalam sambutannya. 

Pemerintah akan segera melakukan penyesuaian harga LCGC sebesar 5 persen. Penyesuaian harga ini akan berlaku untuk 40 persen LCGC dari Toyota.

(Yakop/Ery)

Kamis, 02 Februari 2023

Jenama Otomotif Asal Indonesia: Esemka Dipastikan Bergabung Ajang Pameran Otomotif IIMS 2023

Jenama Otomotif Asal Indonesia: Esemka Dipastikan Bergabung Ajang Pameran Otomotif IIMS 2023
Jenama Otomotif Asal Indonesia: Esemka Dipastikan Bergabung Ajang Pameran Otomotif IIMS 2023. (Ho-Antara)
JAKARTA - Jenama otomotif asal Indonesia, Esemka dipastikan bergabung pada ajang pameran otomotif Indonesia International Auto Show (IIMS) 2023 yang akan berlangsung pada 16 - 26 Februari di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat.

"Kami sudah dapat izin dari pemegang merek, jadi Esemka dipastikan akan hadir di pameran ini," kata Project Manager IIMS Rudi MF di Jakarta, Kamis (2/2/2023). 

Nantinya, Esemka bakal menempati Hall A dan akan bersanding dengan berbagai merek ternama seperti Mitsubishi, Suzuki, Morris Garage, Mobbi, Indomobil Group, DFSK, dan juga Pertamina.

Meski begitu, pria yang akrab disapa Rudi ini masih enggan bercerita lebih lanjut mengenai kegiatan yang akan dilakukan oleh Esemka selama mengikuti ajang IIMS 2023 nanti.

"Untuk kegiatan Esemka di IIMS dan dan segala macam, lebih tepatnya langsung ke yang bersangkutan," ucap Rudi.

Esemka dikatakan oleh Rudi memiliki ketertarikan sendiri dalam mengikuti ajang pameran IIMS 2023, hal itu dikarenakan IIMS memiliki reputasi yang cukup baik dan juga skala yang lebih luas.

Sebagai catatan, IIMS 2023 akan diikuti oleh 45 perseta seperti dari Audi, BMW, Citroen, Chery, Daihatsu, DFSK, Honda, Hyundai, Kia, MG, Mitsubishi, Nissan, Prestige, Subaru, Suzuki, Toyota, Wuling dan juga VW.

Untuk produk roda dua, diantaranya adalah Benelli, Keeway, Energica, Husqvarna, Honda, Italjet, Kawasaki, KTM, Niu, PMA, Royal Enfield, Utomotcorps, Yadea dan juga Yamaha.

Oleh : Chairul Rohman/Antara
Editor : Yakop

Kamis, 13 Oktober 2022

Hyundai puncaki penjualan mobil hidrogen global dari Januari-Agustus

Hyundai puncaki penjualan mobil hidrogen global dari Januari-Agustus
Truk hidrogen Hyundai XCIENT Fuel Cell 2021. (ANTARA/Hyundai)

BorneoJakarta- Perusahaan otomotif Korea Selatan Hyundai Motor Co mengalahkan saingan Jepang mereka untuk penjualan kendaraan hidrogen global selama periode Januari-Agustus, menurut sebuah perusahaan riset pasar.


Hyundai Motor menjual 7.410 kendaraan listrik sel bahan bakar hidrogen (FCEVs) di pasar global dalam periode delapan bulan, melonjak 26 persen dari 5.873 unit yang terjual selama periode yang sama tahun lalu, kata SNE Research dalam sebuah pernyataan, mengutip data dari Global FCEV Monthly Tracker.


Pembuat model hidrogen Nexo tersebut menyumbang hampir 60 persen dari pasar kendaraan bertenaga hidrogen global dalam delapan bulan pertama, kata pernyataan itu.


Fokus pembuat mobil pada kendaraan listrik murni, kekurangan chip dan perang Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung tetap menjadi perhatian utama untuk penjualan mobil hidrogen, kata Hyundai.


Toyota Motors Corp berada di peringkat kedua dengan penjualan 2.561 FCEV dalam delapan bulan pertama, turun 42 persen dari 4.406 unit tahun sebelumnya.


Produsen mobil Jepang itu mengambil 21 persen dari pasar mobil hidrogen selama periode yang disebutkan.


Honda Motor Co berada di urutan ketiga dengan penjualan FCEV sebanyak 209 unit, naik 17 persen dari 178 tahun sebelumnya.


Dari Januari hingga Agustus, penjualan mobil hidrogen global naik 11 persen menjadi total 12.407 unit dari 11.198 tahun lalu, kata pernyataan itu, demikian disiarkan Yonhap, Selasa (12/11).


Oleh : Fathur Rochman/Antara

Editor: Yakop

Minggu, 02 Oktober 2022

Penyedia kelengkapan otomotif Maxdecal Pamerkan Rangkaian Produk PPF dan 9800 Series di IMX 2022

Penyedia kelengkapan otomotif Maxdecal Pamerkan Rangkaian Produk PPF dan 9800 Series di IMX 2022
Booth Maxdecal di OLX Autos Indonesia Modification Expo (IMX) 2022 yang dihelat di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Sabtu (1/10/2022). (borneoJakarta/ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira)
borneoJakarta - Penyedia kelengkapan otomotif Maxdecal menghadirkan produk unggulannya yakni 9800 Series dan PPF (Paint Protection Films) yang telah banyak digunakan oleh mobil-mobil modifikasi di Indonesia dalam OLX Autos Indonesia Modification Expo (IMX) 2022.

Tim Research & Development Maxdecal Nofian Hendra mengatakan, kemampuan stiker 9800 Series yang menyerupai cat asli dengan teknologi anti gores dan anti gelembung, membuatnya paling cocok sebagai stiker otomotif dan modifikasi.

“Maxdecal 9800 Series menyerupai cat asli, dengan teknologi anti gores dengan resin top coated, jadi bisa dipoles dan coating seperti layaknya cat mobil. 

Kualitas produk kami ini bisa dibilang yang pertama di Asia dengan keunggulan tersebut,” ujar Nofian di Jakarta, Sabtu.

Lebih lanjut, ia mengatakan Maxdecal 9800 Series memiliki tiga varian yaitu Super Wet Gloss, Super Ultra Gloss, dan Super Gloss Metallic. 

Maxdecal 9800 Series tak hanya dipasarkan untuk pasar Indonesia saja, tapi juga untuk pasar global. 

Saat ini Maxdecal juga diekspor hingga ke Amerika Serikat, Amerika Latin, beberapa negara di Eropa, Rusia, Selandia Baru, Malaysia, Thailand dan India.

“Pasar stiker di beberapa negara sangat antusias karena ternyata hasil riset dan pengembangan produk yang kami lakukan cocok untuk segmentasi pasar mereka,” kata Nofian.

Selain stiker, produk unggulan lain dari Maxdecal adalah PPF atau Paint Protection Film. 

Produk ini merupakan lapisan tipis berupa lembaran film yang memiliki standar ketebalan khusus untuk memproteksi permukaan cat kendaraan bermotor dari benturan atau gesekan batu atau benda lainnya sepanjang perjalanan, termasuk dari sorotan sinar matahari.

Teknologi pada PPF Maxdecal menggunakan Optic ClearTPU Film dan High-Flex Tech yang mudah dalam pemasangannya (Easy to Install). 

Selain itu PPF ini juga memiliki daya tahan terhadap gesekan (scratch resistance), melindungi dari sinar UV (UV Rays Protection) serta self healing technology dan hydrophobic. 

Di sisi lain, Maxdecal juga menghadirkan mobil legenda milik Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum IMI Bambang Soesatyo, yaitu Mercedes-Benz 500SEL klasik, yang telah mendapat sentuhan PPF dari Maxdecal.

Mobil Bamsoet ini berdampingan dengan BMW M4 keluaran terbaru yang telah dipasangkan stiker 9800 Series.

Oleh : Arnidhya Nur Zhafira/Antara
Editor: Yakop

Sabtu, 01 Oktober 2022

Begini Tipsnya Merawat Kendaraan Dengan Transmisi Otomatis

Begini Tipsnya Merawat Kendaraan Dengan Transmisi Automatik
Begini Tipsnya Merawat Kendaraan Dengan Transmisi Automatik. (borneoJakarta/Antara)
borneoJakarta - Begini Tipsnya Merawat Kendaraan Dengan Transmisi Automatik. Tren kendaraan dengan transmisi automatik (matik) kini memang sedang digandrungi banyak orang dibandingkan dengan transmisi manual.

Untuk itu para pemilik harus rajin-rajin untuk memberikan perawatan yang ekstra terhadap kendaraan jenis ini untuk mengurangi terjadinya kerusakan yang fatal, seperti terjadinya kebocoran pada oli transmisi matik. Jika adanya kebocoran, maka akan timbul tanda-tanda seperti ketika melakukan perpindahan tuas timbul suara kasar pada bagian transmisi.

"Misalnya tiba-tiba saat ingin memindahkan tuas dari P ke D tiba-tiba muncul suara dan getaran, atau bahkan saat tuas transmisi dipindah dari N ke D, atau N ke R."

"Dengan begitu Anda harus waspada terutama jika timbulnya suara ini secara terus menerus," kata Technical Specialist PT. Pertamina Lubricants (PTPL), Brahma Putra Mahayana dalam keterangan resminya Kamis.

Kebocoran pada cairan transmisi juga bisa dianggap sepele. Oli transmisi pada mobil matik sangat vital karena mobil tak bisa bekerja dengan sempurna jika volumenya berkurang.

Volume oli transmisi harus pas agar bisa berfungsi dengan baik, jadi sedikit saja kebocoran transmisi pada mobil matik bisa menimbulkan masalah yang cukup serius.

Biasanya, ketika masalah ini terjadi mobil dalam keadaan dingin transmisi tidak berfungsi atau mobil tidak mau jalan. Sementara ketika mesin panas, mobil baru berjalan normal. Penyakit seperti ini sering terjadi pada tahapan lanjut.

"Bagi pengguna mobil matik, diharapkan selalu rutin melakukan pengecekan terhadap transmisi, terutama mengganti oli transmisi sesuai dengan anjuran pabrikan mobil. Jika sudah mulai ada tanda-tanda seperti di atas, sebaiknya langsung membawa mobil ke bengkel agar cepat teratasi," ujar dia.

Untuk meminimalisir hal tersebut, pemilik disarankan untuk melakukan perawatan berkala pada mobil itu setiap setiap 20.000 km.

"Pada mobil matik, system transmisi juga bisa mengalami keausan, imbasnya akan ada partikel misalkan kotoran seperti debu halus yang merupakan produk keausan tersebut. Lama kelamaan debu ini akan bisa mengubah properties Pelumas seperti viskositas, warna, dan lainnya. Contohnya warna, apabila oli matik menjadi lebih gelap ada baiknya transmisi matik melakukan flushing atau pengurasan oli secara total," jelas dia.

Selain itu, penyebab rusaknya oli matik dikarenakan adanya penguapan yang berlebih pada pelumas itu sendiri yang menghasilkan zat yang kita kenal sebagai varnish.

Jika zat tersebut sudah banyak terkumpul di area tersebut akan dapat mengganggu kinerja dari sistem transmisi matik, terutama pada fitur perpindahan gigi otomatisnya.

Untuk itu dianjurkan pada pemilik mobil matik untuk melakukan penggantian oli sesuai rekomendasi pabrikan Penggantian pelumas ini dilakukan agar sistem transmisi tetap terlumasi dengan baik, karena pelumas juga memiliki masa pakai yang akan berkurang fungsinya seiring waktu pemakaian.

"Ketika melakukan penggantian oli transmisi, gunakanlah oli yang memang direkomendasikan oleh pabrikan mobil," kata dia.

Selain melihat dari kondisi oli matiknya juga bisa dengan melakukan perhitungan jarak yang ditempuh. Untuk mobil yang biasa digunakan di kota yang banyak dijumpai macet seperti Jakarta, Brahma menyarankan untuk melakukan flushing atau kuras oli matik di kelipatan 20.000 Km sampai 25.000 Km.

"Untuk flushing ini dibutuhkan oli matik yang lebih banyak, karena oli lama dikuras kemudian dimasukkan oli baru dan kemudian dikuras lagi. Sampai warna oli yang keluar kembali bening lagi, baru terakhir dimasukkan oli matik yang baru," kata dia.

Dalam hal ini, PT Pertamina Lubricants telah memiliki oli untuk transmisi matik yang dikembangkan untuk mobil bertransmisi otomatis yang disesuaikan dengan suhu dan kondisi di Indonesia.

Pertamina ATF adalah pelumas transmisi otomatis multifungsi berkualitas tinggi yang diformulasikan dari bahan dasar sintetik dan aditif selektif. Pelumas Pertamina ATF ini dibanderol dengan harga Rp62 ribu.

Oleh : Chairul Rohman/Antara
Editor : Yakop

Sabtu, 24 September 2022

Harga Kendaraan Listrik Masih Tinggi, Tapi Semakin Relevan Di Masa Depan

Harga Kendaraan Listrik Masih Tinggi, Tapi Semakin Relevan Di Masa Depan.
Harga Kendaraan Listrik Masih Tinggi, Tapi Semakin Relevan Di Masa Depan
Gambar ilustrasi. Harga Kendaraan Listrik Masih Tinggi, Tapi Semakin Relevan Di Masa Depan.

Harga Kendaraan Listrik Di Segmen Besar Atau Niaga Yang Masih Cenderung Tinggi

BorneoTribun Jakarta - Pengamat otomotif dan akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Pasaribu membagikan pendapatnya terkait harga kendaraan listrik di segmen besar atau niaga yang masih cenderung tinggi, sehingga transisi dan produksinya pun belum se-masif mobil segmen menengah.
 
"Kendaraan bertonase besar, apalagi untuk kebutuhan logistik belum siap untuk beralih ke elektrifikasi di waktu dekat ini, mengingat masih mahalnya harga baterai disamping bobotnya yang cukup berat. Sehingga, belum dapat mencapai tingkat keekonomian dalam pengoperasiannya," kata Yannes, Jumat (23/9/2022) kemarin.

Baterai Berkapasitas 400 KWh Membutuhkan Biaya Sekitar Rp960 Juta

Baterai Berkapasitas 400 KWh Membutuhkan Biaya Sekitar Rp960 Juta
Ilustrasi. Gambar pixabay
Lebih lanjut, ia memberikan gambaran, dimana harga baterai lithium per KWh-nya di luar packing dan setting serta casing saat ini sekitar 160 dolar AS.

"Jadi jika untuk mobilitasnya sebuah truk besar memerlukan baterai berkapasitas 400 KWh makan untuk baterai saja sudah membutuhkan biaya sekitar Rp960 juta. Jelas tidak ekonomis," kata Yannes.

"Lalu, berat baterai per KWh berkisar 5-7 kilogram (tergantung teknologi dan produsennya), maka untuk 400 KWh akan menghasilkan berat baterai saja 2 sampai 2,8 ton yang harus dibawa truk, di luar beban barang yang harus diangkut. Jelas akan mengurangi daya angkut barangnya hanya gara-gara terus menggendong baterai yang berat sekali," imbuhnya.

Adapun alasan lainnya adalah terkait jumlah populasi kendaraan niaga dalam negeri hanya sekitar 1 persen dari jumlah total populasi 149,7 juta lebih kendaraan bermotor yang ada di Indonesia.

Sehingga, lanjut dia, konsentrasi pengembangan baterai kendaraan listrik (battery electric vehicle/BEV) jangka menengah secara strategis tentunya lebih pas ditujukan pada kendaraan penumpang roda empat dan roda dua yang populasinya paling besar.

ITB: Mobil Listrik Kompak akan Banyak Diminati

Bicara soal kendaraan penumpang roda empat, harga untuk mobil listrik di Indonesia pun masih cenderung tinggi jika dibandingkan dengan daya beli masyarakat yang berkisar di angka Rp200-300 jutaan. Saat ini, hanya terdapat satu pilihan mobil kompak dengan dua pintu dan empat kursi yang berada di kisaran angka tersebut.

Namun, Yannes berpendapat bahwa mobil listrik kompak nantinya akan menjadi pilihan yang lebih diminati daripada segmen favorit selama ini seperti SUV dan LMPV, menyusul permasalahan perkotaan yang berada di depan mata.

"Di banyak kota besar, parkir untuk kendaraan yang berdimensi panjang semakin lama semakin sulit akibat meningkatkan jumlah kendaraan berbanding dengan lahan parkir yang semakin terbatas. Jelas secara utilitas mobil berdimensi kecil lah yang paling mampu menjawab permasalahan tersebut," kata dia.

Selain itu, segmentasi masyarakat Indonesia yang sudah mendekati karakteristik konsep dari desain futuristik dan kompak pun dinilai merupakan kelompok pasar generasi millenial yang mengembangkan aktivitas hidup dan kerjanya di perkotaan, yang telah memiliki kesadaran akan pentingnya berkontribusi dalam mengurangi polusi udara.

"Serta, berkeinginan untuk memiliki mobil pertama kendaraan yang berteknologi terbaru, desain yang futuristik dan dapat merepresentasikan jati diri mereka. Namun, masih memiliki penghasilan yang belum begitu besar," ujar Yannes.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia Menilai Kendaraan Listrik Adalah Kendaraan Masa Depan

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia Menilai Kendaraan Listrik Adalah Kendaraan Masa Depan
Ilustrasi. Gambar pixabay
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) menilai bahwa kendaraan listrik merupakan kendaraan yang semakin relevan di masa depan.

"Kendaraan bermotor listrik seperti HEV (Hybrid Electric Vehicle), PHEV (Plug-In Hybrid Electric Vehicle), BEV (Battery Electric Vehicle) ataupun FCEV (Fuel Cell Electric Vehicle) atau kendaraan bermotor yang menggunakan hydrogen sebagai bahan bakarnya adalah kendaraan bermotor masa depan yang saat ini keberadaannya semakin nyata," ujar Ketua Umum GAIKINDO Yohannes Nangoi dalam keterangannya, Jumat.

Menurutnya, saat ini Industri otomotif Indonesia telah menyediakan kendaraan bermotor listrik hasil produksi dalam negeri anggota GAIKINDO termasuk jenis kendaraan penumpang maupun komersial ringan, dalam rentang kisaran harga Rp200-300 juta, Rl400-600 juta, dan di atas Rp600 juta.

Ketersediaan merek dan varian kendaraan bermotor listrik tersebut akan terus dikembangkan dan disesuaikan dengan arah kebijakan Pemerintah.

Nangoi juga memberikan penjelasan lebih lanjut tentang eksistensi kendaraan bermotor listrik di Indonesia.

"GAIKINDO telah membuktikan eksistensi keberadaan kendaraan masa depan tersebut terhadap masyarakat. Pada kesempatan GIIAS 2022 pada Agustus 2022 lalu, selama 11 hari penyelenggaraannya, telah terjual total 1594 unit kendaraan bermotor listrik, termasuk di dalamnya 320 kendaraan bermotor hybrid dan 1274 unit kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB/BEV). Penjualan selama 11 hari tersebut melampaui total penjualan kendaraan bermotor listrik sepanjang tahun 2021," jelas Nangoi.

Lebih lanjut, GAIKINDO juga mencatat bahwa GIIAS 2022 juga menampilkan jumlah merek dan varian kendaraan bermotor listrik yang terbanyak dibandingkan dengan yang pernah ditampilkan pada pameran otomotif di Indonesia selama ini.

Menurut GAIKINDO, hal yang harus dicermati saat ini adalah adanya tantangan yang perlu dihadapi industri otomotif Indonesia ke depannya, yakni untuk terus meningkatkan jenis dan jumlah kendaraan bermotor listrik yang diproduksi di Indonesia, dan terus berkontribusi sebagai salah satu industri pahlawan devisa negara.

"Tantangan yang dihadapi industri otomotif Indonesia ke depan adalah untuk terus meningkatkan jenis dan jumlah kendaraan listrik hasil produksi nasional, dan terus mengembangkan industri otomotif Indonesia secara global," kata Nangoi.

Sesuai dengan komitmen pemerintah pada Perjanjian Paris untuk menurunkan pemanasan global, sejak awal industri otomotif nasional membangun pemahaman bahwa kendaraan masa depan yang akan lalu lalang di Indonesia, adalah kendaraan bermotor yang memiliki dua syarat utama.

Pertama, kendaraan bermotor dengan emisi gas buang yang rendah dan ramah lingkungan. Kedua, kendaraan bermotor dengan penggunaan bahan bakar fosil yang makin berkurang untuk digantikan dengan bahan bakar nabati atau dengan bahan bakar baru dan terbarukan lainnya.

Pemerintah dan industri otomotif nasional pun telah memulai langkah-langkah transisi untuk menggantikan bahan bakar berbasis fosil menuju bahan bakar baru terbarukan. Sebagai contoh saat ini Indonesia telah menggunakan B30 dimana campuran nabati 30 persen adalah yang tertinggi di dunia.

Selain itu, Inpres 7/2022 mengenai penggunaan kendaraan bermotor listrik bagi berbagai instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, Kementerian dan Lembaga termasuk BUMN juga telah diterbitkan untuk mendorong momen ini.

(yk/ant)

Rabu, 21 September 2022

Raksasa otomotif AS General Motors Terima Pesanan 175.000 kendaraan listrik from Hertz

Raksasa otomotif AS General Motors Terima Pesanan 175.000 kendaraan listrik from Hertz
Mobil listrik Chevrolet Blazer. Raksasa otomotif AS General Motors Terima Pesanan 175.000 kendaraan listrik from Hertz.
BorneoTribun Jakarta - Raksasa otomotif AS General Motors mengumumkan kesepakatan dengan Hertz untuk memasok 175.000 kendaraan listrik dalam lima tahun ke depan guna melayani para penyewa mobil.

Ratusan ribu kendaraan mobil listrik yang dipesan oleh operator penyewaan kendaraan itu meliputi merek Chevrolet, Buick, GMC, Cadilac, dan BrightDrop EV.

Perjanjian tersebut akan mencakup pengiriman kendaraan mobil listrik hingga 2027 karena Hertz meningkatkan komposisi EV dari armadanya dan GM mempercepat produksi EV secara luas.

Selama periode ini, Hertz memperkirakan pelanggannya dapat melakukan perjalanan lebih dari 8 miliar mil dengan EV ini, menghemat sekitar 3,5 juta metrik ton emisi setara karbon dioksida dibandingkan dengan kendaraan pembakaran internal dengan jarak tempuh sama.

"Sangat menarik bahwa dua perusahaan ikonik Amerika yang telah membentuk evolusi transportasi selama lebih dari satu abad bersatu untuk mendefinisikan kembali masa depan mobilitas di abad ke-21," kata Stephen Scherr, CEO Hertz, mengutip pernyataan resmi GM, Rabu.

"Pekerjaan kami dengan Hertz merupakan langkah maju yang besar untuk pengurangan emisi dan adopsi EV yang akan membantu menciptakan ribuan pelanggan EV baru untuk GM," kata Ketua dan CEO GM Mary Barra.

Hertz berinvestasi untuk menciptakan armada penyewaan EV terbesar di Amerika Utara, dengan puluhan ribu EV tersedia untuk disewa di 500 lokasi Hertz di 38 negara bagian. Tujuan perusahaan saat ini adalah seperempat armadanya bertenaga listrik pada akhir 2024.

Hertz mengharapkan untuk mulai menerima pengiriman Chevrolet Bolt EV dan Bolt EUV pada kuartal pertama tahun depan. Pengiriman GM ke Hertz diproyeksikan meningkat karena GM dengan cepat meningkatkan produksi EV-nya antara tahun 2023 dan 2025.

Langkah GM tersebut didukung dengan pembukaan pabrik sel baterai Ultium Cells di Ohio, Tennessee dan Michigan. GM merencanakan kapasitas produksi tahunan sebesar 1 juta EV di Amerika Utara pada tahun 2025.

(yk/ant)

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pilkada 2024

Lifestyle

Tekno